KEWAJARAN LAPORAN KEUANGAN ATAS PIUTANG TAK TERTAGIH PADA KOPERASI KARYAWAN SAMPOERNA UNIT PELAYANAN RUNGKUT 2 SURABAYA
ANALISIS KEWAJARAN LAPORAN KEUANGAN ATAS
PIUTANG TAK TERTAGIH PADA KOPERASI KARYAWAN
SAMPOERNA UNIT PELAYANAN RUNGKUT 2 SURABAYA
Riza Dwi Yuniyanti, Tri Lestari, Widya Susanti
Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Bhayangkara Surabaya Email :
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui akuntansi piutang tak tertagih pada Koperasi karyawan Sampoerna Unit Pelayanan Rungkut 2. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Mixed Method, Objek penelitian ini adalah Kewajaran Laporan Keuangan atas Piutang Tak Tertagih sedangkan, subjek penelitian ini mengambil lokasi di Koperasi Karyawan Sampoerna Unit Pelayanan Rungkut 2. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Terdapat beberapa kelemahan dari metode pencatatan piutang tak tertagih pada kopkar sampoerna up rungkut 2.
Kata kunci : Piutang tak tertagih, daftar umur piutang
ABSTRACT
This Research bent on to know uncollectible account receivable accountancy at
Cooperativ employees Sampoerna Service Unit Rungkut 2. Method as used in research
this is the Mixed Method. Research Object thi is the Equity Financial statement to the
Uncollectible account receivable whereas, this research subject takes location in
Cooperative Sampoerna employees Service Unit Rungkut 2 The result of this research
indicates that existed some weaknesses from method of uncollectible account receivable
record-keeping at Kopkar sampoerna up rungkut 2. Keyword : Uncollectible account receivable, aging schedule PENDAHULUANPerkembangan ekonomi yang sangat pesat menyebabkan terjadinya persaingan yang kuat di dalam dunia usaha. Beberapa sektor usaha yang ada mengalami banyak kendala dalam mempertahankan kelangsungan usahanya yang terkadang mematikan usaha tersebut, oleh karena itu dibutuhkan badan usaha yang berperan untuk mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur yang mengutamakan kesehjateraan bersama, sehingga tercipta suatu tatanan hidup yang selaras. Maka bentuk usaha yang sesuai dengan itu adalah koperasi. Akuntansi Keuangan (PSAK) No.27 tahun 2009 “Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas asas kekeluar- gaan”. Tujuan utama koperasi adalah mengembangkan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umunya, sesuai dengan tujuannya koperasi diharapkan mampu menjadi sokoguru perekonomian Indonesia.
Koperasi Karyawan Sampoerna Unit Pelayanan Rungkut 2 adalah koperasi karyawan yang bergerak di bidang jasa simpan pinjam dan penjualan barang –barang primer, garmen dan elektronik. Piutang merupakan pos penting pada bagian besar harta liquid Koperasi. Piutang harus dikelola secara aktif dan efisien. Menurut Kieso, Weygandt, Warfield yang diterjemahkan oleh Herman Wibowo (2005 : 319) Receivable
are claim held agains customer and others for money goods or services atau piutang
adalah klaim uang, barang atau jasa kepada pelanggan atau pihak-pihak lainnya. Piutang usaha yang muncul, apabila tidak dapat dibayarkan atau terjadi kemungkinan klien bangkrut atau menghilang, maka akan mengakibatkan munculnya piutang tak tertagih.
Koperasi Karyawan Sampoerna Unit Pelayanan Rungkut 2 mempunyai kebijakan akuntansi. Laporan keuangan disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan. Penyisihan piutang tidak tertagih ditetapkan sebesar 1 % dari total piutang dan piutang ragu-ragu dicadangkan 100 %. Menurut Hery (2013:186) piutang tak tertagih timbul adanya pelanggan yang tidak bisa membayar karena menurunnya omzet penjualan sebagai akibat dari lesunya perekonomian dan kebangkrutan dialami debitur, serta telah menyajikan dan mengungkapkan secara memadai sesuai dengan ketentuan- ketentuan yang ada di dalam PSAK No 1, yaitu piutang disajikan pada jumlah yang akhirnya akan ditagih sebesar Rp 33.519.138.041,-. Jumlah total yang tidak tertagih disajikan melalui penyisihan piutang tak tertagih sebesar Rp 334.927.871,-. Berdasarkan informasi yang diketahui terdapat piutang yang benar-benar tak tertagih sebesar Rp 58.542.185,- dan belum dihapus dari daftar piutang. Berdasarkan uraian diatas maka penulis merasa tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul
“ Kewajaran Laporan Keuangan atas Piutang Tak Tertagih pada Koperasi Karyawan Sampoerna Unit Pelayanan Rungkut 2”.
Pengertian Koperasi
Undang-Undang NO. 17 tahun 2012 tentang perkoperasian, “Koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh orang perseorangan atau badan hukum Koperasi, dengan pemisahan kekayaan para anggotanya sebagai modal untuk menjalankan usaha, yang memenuhi aspirasi dan kebutuhan bersama di bidang ekonomi, sosial, dan budaya sesuai dengan nilai dan prinsip Koperasi”.
Definisi Laporan Keuangan
Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari proses akuntansi, dimana dalam proses akuntansi tersebut semua transaksi yang terjadi harus dicatat, diklasifikasikan dan diikhtisarkan untuk selanjutnya dilaporkan dalam suatu bentuk laporan keuangan, di dalam laporan ini terlihat jelas pengaruh setiap transaksi terhadap harta, utang, biaya- biaya, dan pendapatan. Harahap, dalam buku
“Analisa Kritis Atas Laporan Keuangan”, (2006:105). “Laporan keuangan adalah suatu proses pencatatan yang merupakan suatu ringkasan dari transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku bersangkutan, yang berguna bagi pemakai laporan keuangan dalam pengambilan keputusan. Laporan Keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan”.
Kewajaran Laporan Keuangan
Sukrisno Agoes (2012:4) “Auditing adalah suatu pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan sistematis, oleh pihak yang independen, terhadap laporan keuangan yang telah disusun oleh manajemen, beserta catatan-catatan pembukuan dan bukti-bukti pendukungnya, dengan tujuan untuk dapat memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan tersebut”.
Pengertian Piutang
Warren Reeve dan Fess (2005 : 404), menyatakan bahwa yang dimaksud dengan piutang adalah sebagai berikut: “Piutang meliputi semua klaim dalam bentuk uang terhadap pihak lainnya, termasuk individu, perusahaan atau organisasi lainnya”.
Pengertian Piutang Tak Tertagih
Carl S. Warren, dkk. 2005:392 yang diterjemahkan oleh Aria Farahmita, Amanugrahani dan Taufik Hendrawan, pengertian dari piutang tak tertagih (Bad Debt) adalah
“Beban operasi yang muncul karena tidak tertagihnya piutang”.
Metode Cadangan Kerugian Piutang
Dalam metode cadangan setiap akhir periode dilakukan penaksiran jumlah kerugian piutang yang akan dibebankan ke periode yang bersangkutan. Ada dua dasar yang dapat digunakan untuk menentukan jumlah kerugian piutang, yaitu:
a. dihitung atas dasar jumlah penjualan
b. dihitung atas dasar saldo piutang
Perhitungan kerugian piutang atas dasar saldo piutang dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu :
1. Jumlah cadangan dinaikkan sampai persentase tertentu dari saldo piutang .
2. Cadangan ditambah dengan persentase tertentu dari saldo piutang
3. Jumlah cadangan dinaikkan sampai suatu jumlah yang dihitung dengan menganalisa umur piutang.
METODE PENELITIAN Jenis Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian dan penyusunan skripsi ini adalah metode deskriptif. Yaitu suatu metode penelitian yang bertujuan untuk mengumpulkan data dan kemudian menyajikan data tersebut dengan analisis-analisis yang digunakan untuk mengumpulkan data. Sugiono (2009:29) mendefinisikan metode deskriptif adalah sebagai berikut: “metode deskriptif adalah suatu metode yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data atau sampel yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum”.
Pendekatan Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Mixed Method, yaitu penggabungan antara metode kuantitatif dan kualitatif dalam satu penelitian. Mixed
Method (metode gabunga : kuantitatif-kualitatif) adalah metode dengan menggunakan
gabungan pada prosedur penelitian, dimana salah satu metode lebih dominan terhadap metode yang lain. Metode yang kurang dominan diposisikan sebagai metode pelengkap sebagai data tambahan. Adapun metode yang lebih dominan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dan sebagai metode pelengkapnya adalah metode kualitatif.
Objek/Subjek Penelitian
Husen Umar (2005:303) pengertian objek penelitian adalah sebagai berikut “Objek penelitia menjelaskan tentang apa dan atau siapa yang menjadi objek penelitian. Objek penelitian ini adalah Kewajaran Laporan Keuangan atas Piutang Tak Tertagih sedangkan, subjek penelitian ini mengambil lokasi di Koperasi Karyawan Sampoerna Unit Pelayanan Rungkut 2.
Teknik Analisis Data
Mengumpulkan data-data yang berkaitan dengan terjadinya piutang, mengevaluasi besarnya jumlah piutang dan besarnya piutang tak tertagih berdasarkan umur piutang, mempelajari dan mengevaluasi piutang dan kerugian piutang tak tertagih dan berdasarkan hasil analisis diambil kesimpulan dan diberikan saran-saran yang diperlukan.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Permasalahan
Laporan keuangan merupakan media paling penting untuk menggambarkan kondisi ekonomi serta badan usaha, terutama bagi mereka yang membutuhkan serta perkembangan suatu perusahaan. Koperasi Karyawan Sampoerna Unit Pelayanan Rungkut 2 mempunyai kebijakan akuntansi, Laporan keuangan disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan. Penyisihan piutang tidak tertagih ditetapkan sebesar 1 % dari total piutang dan piutang ragu-ragu dicadangkan 100 %, serta telah menyajikan dan mengungkapkan secara memadai sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang ada di dalam PSAK No 1, yaitu piutang disajikan pada jumlah yang akhirnya akan ditagih sebesar Rp 33.519.138.041,-. Jumlah total yang tidak tertagih disajikan melalui penyisihan piutang tak tertagih sebesar Rp 334.927.871,-. Berdasarkan data yang diketahui terdapat piutang yang benar-benar tak tertagih sebesar Rp 58.542.185,- dan belum dihapus dari daftar piutang.
Sebab Permasalahan
Kebijakan yang diambil Koperasi Karyawan Sampoerna Unit Pelayanan Rungkut 2 dalam menentukan penyisihan piutang tidak tertagih kurang tepat, sehingga terlalu besar dalam mencadangkan dan mengakibatkan perolehan hasil dari sisa hasil usaha tahun berjalan menjadi lebih sedikit.
Akibat Masalah
Berdasarkan kebijakan yang diambil Koperasi Karyawan Sampoerna Unit Pelayanan Rungkut 2, dalam menentukan penyisihan piutang tidak tertagih berakibat terlalu besarnya biaya yang mempengaruhi pula laba yang diperoleh.
Pemecahan Masalah
Simpanan Pokok Simpanan Wajib Simpanan Akhir Komulatif Cadangan Koperasi Modal Donasi SHU tahun Berjalan
92.576 512.525 234.891
64.010 3.830.700 10.145.035 1.039.933
546.853 (311.962) 105.904 20.764.519
105.904 2.000
2.000 20.658.615
139 456 36.187.657
2.323.119 322.101 8.094 12.417.316
Jumlah Ekuitas TOTAL PASIVA 30.821 5.556.569
Jumlah Kewajiban Lancar Kewajiban Jangka Panjang Hutang Pihak III Cadangan Imbalan Kerja Jumlah Kewajiban Jk Panjang Jumlah Kewajiban Ekuitas
Sebagai dasar dalam pemecahan masalah, penulis menggunakan data laporan keuangan pada Koperasi Karyawan Sampoerna Unit Pelayanan Rungkut 2 Surabaya, tahun 2012 terdiri dari neraca, rugi/laba dan daftar piutang tak tertagih yang disajikan pada tabel 1 tabel 2 dan tabel 3. Dalam pembahasan masalah. Penulis menggunakan metode penelitian dengan pendekatan neraca, di dalam menaksir biaya kerugian piutang (cadangan kerugian piutang) dengan cara menganalisis piutang yang diragukan pengumpulannya, dengan menggunakan daftar umur piutang.
Kewajiban Lancar Hutang Usaha Simpanan Sukarela SAT Dana Pembagian SHU Beban YMH Dibayar Hutang Anggota R/K Unit Primer Hutang Pajak Hutang Titipan
(334.928) 158.386 13.359
Jumlah Aktiva Lain TOTAL AKTIVA 2.831.702 33.519.138
Jumlah Aktiva Tetap Aktiva Lain Harga Perolehan Akumulasi Penyusutan
Jumlah Penyertaan Aktiva Tetap Harga Perolehan Akumulasi Penyusutan
Jumlah Aktiva Lancar Penyertaan PT Pradhana Mahartha Panamas
Kas & bank Piutang Cad Penyisihan Piutang Persediaan Uang Muka R/K Unit Pelayanan Pajak Dibayar Dimuka
PER 31 DESEMBER TAHUN 2012
(dalam ribuan rupiah)
AKTIVA 2012 PASIVA 2012 Aktiva lancar
TABEL 1
Koperasi Karyawan Sampoerna
Unit Pelayanan Rungkut 2 Surabaya
NERACA
33.000 (8.250) 24.750 36.449.298 15.684.779 36.449.298 Sumber : Kopkar Sampoerna UP RK 2 (2012). Dari Tabel 1 dapat diketahui apabila perusahaan masih menggunakan kebijakan akuntansi dari pengurus koperasi dalam pengakuan pencadangan kerugian piutang sebesar 1% dari total keseluruhan piutang. Sehingga total dari piutang yang pada akhirnya ditagih sebesar Rp. 33.519.138.041,- dan jumlah total penyisihan piutang tak tertagih sebesar Rp. 334.927.871,-
TABEL 2
Koperasi Karyawan Sampoerna
Unit Pelayanan Rungkut 2 Surabaya
LAPORAN LABA/RUGI
PER 31 DESEMBER TAHUN 2012
(dalam ribuan rupiah)
2012 NAMA PERKIRAAN Pendapatan UsahaPenjualan 5.898.757 Penjualan Barang Dagang
Potongan Penjualan (145.554) Jumlah Penjualan 5.753.203 Pendapatan Jasa
Pendapatan jasa 5.832.805 Potongan Pendapatan Jasa (3.657.842)
Jumlah Pendapatan Jasa 2.174.963 Total Pendapatan Usaha 7.928.166 Beban Pokok Penjualan BPP
5.545.186 Beban Langsung Jasa 93.817
Jumlah BPP 5.639.003 HASIL USAHA KOTOR 2.289.163 Beban Usaha
Beban Organisasi Beban managemen 389.120
Jumlah Beban Usaha 1.428.510
Sisa Hasil Usaha sebelum Pos Lain-lain 1.817.630 471.533 Pos Lain-lain Pendapatan Lain-lain Beban Lain-lain
69.498 Jumlah Pos Lain-lain
5.614 63.884 SISA HASIL USAHA SEBELUM PAJAK
Pajak Kini
SISA HASIL USAHA SETELAH PAJAK 535.417
(22.892) 512.525
Sumber : Kopkar Sampoerna UP RK 2 (2012)
TABEL 3
Koperasi Karyawan Sampoerna
Unit Pelayanan Rungkut 2 Surabaya
DAFTAR PIUTANG TAK TERTAGIH
Per 31 desember 2012
NO URUT NAMA NPA NO.ID UNIT PIUTANG TAK TERTAGIH
Dari data tersebut peneliti akan memecahkan masalah menggunakan metode umur piutang dengan membuat daftar umur piutang dan taksiran kerugian piutang sehingga terdapat perbedaan antara sebelum dan sesudah dilakukannya penerapan metode daftar umur piutang yang penjelasannya akan disajikan pada tabel 4 dan tabel 5.
10 Mutiha 10216 323001 U-CP 4.892.325
Sumber : Kopkar Sampoerna UP RK 2 (2012)
JUMLAH 58.542.185
15 Anik Purwaningsih 5846 327991 U-CP 5.540.103
14 Parti 10234 327928 U-CP 2.177.162
13 Suma'iyah 10224 326122 U-CP 1.531.081
12 Sulikah 10222 320605 U-CP 2.538.937
11 Dwi Wahyuni 10219 316230 U-CP 3.111.828
9 Tutus Sadiyah 10226 321969 U-CP 3.973.811
1 Sriyati 4411 313770 U-1 2.208.687
Berdasarkan laporan neraca per 31 Desember 2012 saldo piutang koperasi karyawan sampoerna unit pelayanan rungkut 2, piutang disajikan pada jumlah yang akhirnya akan ditagih sebesar Rp 33.519.138.041,- dan Jumlah total yang tidak tertagih disajikan melalui penyisihan piutang tak tertagih sebesar Rp 334.927.871,- dan terdapat piutang yang benar-benar tidak dapat tertagih sebesar Rp 58.542.185,-. Dalam pembahasan masalah. Penulis menggunakan metode penelitian dengan pendekatan neraca, di dalam menaksir biaya kerugian piutang (cadangan kerugian piutang) dengan cara menganalisis piutang yang diragukan pengumpulannya, dengan menggunakan daftar umur piutang.
7 Satupah 9483 318662 U-8 6.177.685
6 Satupah 9455 313082 U-8 5.479.935
5 Aminasih 9199 324002 U-8 5.046.855
4 Sriyatin 9048 324498 U-8 4.682.429
3 Supartini 5730 326215 U-3 699.031
2 Sukanti 4567 328860 U-1 8.244.724
8 Sulis 10206 315383 U-CP 2.237.592
TABEL 4
KOPKA SAMPOERNA
UNIT PELAYANAN RUNGKUT 2 SURABAYA
ANALISIS UMUR PIUTANG
Per 31 Desember 2012
Dalam Ribuan Rupiah
TABEL 5
KOPKAR SAMPOERNA
Unit Pelayanan Rungkur 2 Surabaya
Taksiran Kerugian Piutang
Per 31 Desember 2012
Dalam ribuan rupiah
Kelompok Umur Jumlah % Kerugian Piutang Taksiran Keugian PiutangBelum Menunggak 33.206.485 0% Menunggak 1-30 hari 20.190 1% 202 Menunggak 31-60 hari 43.380 2% 868 Menunggak 61-90 hari 60.570 3% 1.817
Menunggak 91-120 hari 37.549 5% 1.877 Menunggak 121-150 hari 41.827 10% 4.183 Menunggak 150> hari 109.137 50% 54.569 jumlah 33.519.138 63.515
Sumber : Peneliti (2015)
Nama Jumlah BelumMenunggak Menunggak
1-30
hari
31-60 hari 61-90 hari 91-120 hari 121- 150 150>hari
Unit 1 3.441.334 3.395.363 1.413 4.826 10.116 9.410 10.384 9.822
Unit 2 3.002.500 2.986.681 2.625 3.813 4.341 2.531 2.510 -
Unit 3 3.342.204 3.320.649 1.010 2.665 4.507 2.470 8.721 2.183
Unit 4 3.584.262 3.569.697 458 4.663 5.034 789 3.621 -
Unit 5 3.219.977 3.206.571 1.278 2.232 4.872 3.452 1.572 -
Unit 6 3.754.265 3.375.730 2.573 5.269 6.130 2.279 2.285 -
Unit 7 3.586.187 3.569.697 257 3.462 6.057 3.612 3.102 -
Unit 8 3.237.663 3.194.221 482 5.200 7.207 6.310 2.415 21.827
Unit 9 3.584.917 3.571.357 1.961 4.063 3.340 1.024 3.171 -
Unit CP 1.745.819 1.660.324 7.528 5.018 3.890 3.569 2.191 63.299
Bulanan 1.020.008 996.195 606 2.169 5.076 2.103 1.855 12.005
jumlah 33.519.138 33.206.485 20.190 43.380 60.570 37.549 41.827 109.137
Sumber : Peneliti (2015)
Dari perhitungan di atas jumlah kerugian piutang menggunakan umur piutang sebesar Rp 63.515.000,- Pada tanggal 31 Desember 2009 rekening cadangan kerugian piutang sebesar Rp 334.928.000,-, maka jumlah penyisihan kerugian piutang pada 31 Desember 2009 adalah Rp 334.928.000,00
- – Rp 63.515.000,00 = Rp 271.413.000,00 Berikut jurnal setelah menggunakan metode umur piutang : Cadangan kerugian piutang Rp 271.413.000,-
Beban kerugian piutang Rp 271.413.000,- Cadangan kerugian piutang
Penyisihan ker piutangRp 271.413.000,- Kerugian piutang Rp 334.928.000,- Saldo
Rp 63.515.000,- Beban Kerugian Piutang
Kerugian piutang Rp 271.413.000,- Berikut jurnal untuk menghapus piutang yang benar-benar tidak tertagih : Cadangan kerugian piutang Rp Rp 58.542.000,-
Piutang Rp 58.542.000,-
Cadangan kerugian piutang Penyisihan ker piutang Rp 271.413.000,- Kerugian piutang Rp 334.928.000,- Kerugian piutang Rp 58.542.000,- Saldo
Rp 4.973.000,- Piutang
Piutang Rp 33.519.138.000,- Piutang Rp 58.542.000,- Saldo Rp 33.460.596.000,-
Berikut laporan neraca dan rugi laba setelah diolah oleh peneliti :
TABEL 6 Koperasi Karyawan Sampoerna Unit Pelayanan Rungkut 2 Surabaya NERACA KOMPARATIF PER 31 DESEMBER 2012 (dalam ribuan rupiah) AKTIVA Sesudah Sebelum PASIVA Sesudah Sebelum Analisis Analisis Analisis Analisis Aktiva lancar Kewajiban Lancar 2.831.702 2.831.702 30.821 30.821 Kas & bank Hutang Usaha
Piutang 33.460.596 33.519.138 Simpanan Sukarela 5.556.569 5.556.569
Cad Penyisihan Piutang (4.973) (334.928) SAT 2.323.119 2.323.119
Persediaan 158.386 158.386 Dana Pembagian SHU 322.101 322.101
Uang Muka 13.359 13.359 Beban YMH Dibayar
R/K Unit Pelayanan Hutang Anggota 8.094 8.094
Pajak Dibayar Dimuka R/K Unit Primer 12.417.316 12.417.316
Hutang Pajak 139 139Jumlah Aktiva Lancar 36.459.070 36.187.657 Hutang Titipan 456 456
Penyertaan Jumlah Kewajiban Lancar 20.658.615 20.658.615 2.000 2.000 PT Pradhana Mahartha
Panamas Kewajiban Jangka Panjang Jumlah Penyertaan 2.000 2.000 Hutang Pihak III 105.904 105.904
Aktiva Tetap Cadangan Imbalan Kerja
105.904 105.904 546.853 546.853 Harga Perolehan
Jumlah Kewajiban Jk Pjng 20.764.519 20.764.519 Akumulasi Penyusutan
Jumlah Kewajiban (311.962) (311.962)
Jumlah Aktiva Tetap 234.891 234.891 Ekuitas Aktiva Lain 64.010 64.010 Simpanan Pokok
33.000 33.000 Harga Perolehan Simpanan Wajib 3.830.700 3.830.700 Akumulasi Penyusutan Simpanan Akhir Komulatif
(8.250) (8.250) 10.145.035 10.145.035 Cadangan Koperasi Jumlah Aktiva Lain
1.039.933 1.039.933 24.750 24.750
Modal Donasi 92.576 92.576 SHU tahun Berjalan 783.938 512.525
Jumlah Ekuitas 15.956.192 15.684.779 TOTAL AKTIVA TOTAL PASIVA 36.720.711 36.449.298 36.720.711 36.449.298
Sumber : Peneliti (2015) Dari Tabel 6 dapat dilihat perbandingan antara sesudah dan sebelum di analisis, perbedaan di lihat dari aktiva untuk total piutang dan cadangan penyisihan piutang yang sebelumnya Rp. 334.928.041,- menjadi Rp. 4.973.000,- dan pada pasiva untuk total SHU tahun berjalan juga terdapat perbedaan, sehingga terdapat perbedaan pula pada total aktiva dan pasiva.
TABEL 7
Koperasi Karyawan Sampoerna
Unit Pelayanan Rungkut 2 Surabaya
LABA RUGI KOMPARATIF
PER 31 DESEMBER 2012
(dalam ribuan rupiah)
NAMA PERKIRAAN Sesudah Analisis Sebelum Analisis Pendapatan UsahaPenjualan 5.898.757 5.898.757 Penjualan Barang Dagang
Potongan Penjualan (145.554) (145.554)
Jumlah Penjualan 5.753.203 5.753.203 Pendapatan Jasa5.832.805 5.832.805 Pendapatan jasa Potongan Pendapatan Jasa (3.657.842) (3.657.842)
Jumlah Pendapatan Jasa 2.174.963 2.174.963 Total Pendapatan Usaha 7.928.166 7.928.166 Beban Pokok Penjualan
5.545.186 5.545.186 BPP Beban Langsung Jasa 93.817 93.817 Jumlah BPP 5.639.003 5.639.003 HASIL USAHA KOTOR 2.289.163 2.289.163 Beban Usaha
389.120 389.120 Beban Organisasi Beban managemen
1.428.510 1.157.097 Jumlah Beban Usaha 1.546.217 1.817.630 Sisa Hasil Usaha sebelum Pos Lain-lain 742.946 471.533 Pos Lain-lain
69.498 69.498 Pendapatan Lain-lain Beban Lain-lain
5.614 5.614 Jumlah Pos Lain-lain 63.884 63.884 SISA HASIL USAHA SEBELUM PAJAK 806.830 535.417 Pajak Kini
(22.892) (22.892)
SISA HASIL USAHA SETELAH PAJAK 783.938 512.525
Sumber : Peneliti (2015) Berdasarkan data Tabel 7 dapat dilihat perbandingan antara sesudah dan sebelum di analisis, perbedaan dapat dilihat dari berkurangnya total beban managemen sehingga mengakibatkan bertambahnya SHU.
SIMPULAN 1.
Terdapat beberapa kelemahan dari metode pencatatan piutang tak tertagih pada kopkar sampoerna up rungkut 2 dalam membuat cadangan kerugian piutang terlalu besar jumlahnya dikarenakan resiko tidak tertagihnya piutang sangat kecil.
2. Berdasarkan hasil analisis maka metode analisa umur piutang dalam memperhitungkan taksiran kerugian piutang lebih mendekati kebenaran, akurat, dan terperinci karena dilakukan perkiraan untuk masing-masing debitu sehingga lebih teliti.
SARAN
Atas kondisi-kondisi tersebut, penulis juga memberikan beberapa saran yang mungkin dapat diterapkan dalam perusahaan yang diharapkan akan bermanfaat bagi perusahaan dimasa yang akan datang.
1. Sebaiknya kopkar sampoerna up rungkut 2 dalam membuat cadangan kerugian piutang tidak terlalu besar jumlahnya dikarenakan resiko tidak tertagihnya piutang kecil.
2. Sebaiknya kopkar sampoerna up rungkut 2 menggunakan metode analisa umur piutang untuk dapat mengetahui seberapa besar jumlah kerugian piutang tak tertagih yang terjadi sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan dalam memberikan penjualan kreditnya kepada pelanggan.
DAFTAR PUSTAKA
Baridwan, Zaki (2004). Intermidiate Accounting. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.Baswir, Revisond (2000). Koperasi Indonesia. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta. Fess, Philip E., Warren, Carl S., Reeve, James M. (2005). Pengantar Akuntansi
(Terjemahan) Farahmita, Aria., Amanugrahani, Hendrawati, Taufik. Jakarta: Salemba Empat. Harahap, Sofyan Syafri (2004). Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Ikatan Akuntansi Indonesia (2009). Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta Salemba Empat. Jusup, Al Haryono (2005). Dasar-dasar Akuntansi. Yogyakarta: STIE YKPN Kieso, Donald E., Jerry J. Weygant, dan Terry D, Warfield (2002). Akuntansi Intermediate (Terjemahan ) Herman Wibowo. Jakarta: Erlangga. Nazir, M. (2005). Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia. Sugiyono (1999). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV. Alfabeta.
Undang-Undang Perkoperasian No.25 Tahun 1992 (1992). Surabaya: Arloka