Contoh Makalah Konsep Gizi untuk Gangguan (Multiple Sclerosis)

MAKALAH
KONSEP GIZI UNTUK GANGGUAN NEUROBEHAVIOUR
NEUROBEHAVIOUR
(MULTIPLE SCLEROSIS)
Makalah ini disusun guna melengkapi tugas Sistem Neurobehaviour
Dosen pembimbing : Wahyu Yuniati

Disusun Oleh :
Kelompok 3 Kelas S16A
1. Alifa Dzuhri Alhayu

(S16004)

9. Kartina Widyastuti P

(S16033)

2. Apin Fadilla Helmi

(S16008)


10. Maya Puji Astuti

(S16039)

3. Baruna Eko Saputro

(S16011)

11. Monita Sukma N

(S16041)

4. Erni Hening Puspita

(S16018)

12. Rizky Zulfiana

(S16054)


5. Friska Andreas N

(S16023)

13. Tivanny Natalia Putri

(S16060)

6. Husadaning Panggalih

(S16026)

14. Utari Riyantini Eka P

(S16061)

7. Muhammad Rais P

(S16030)


15. Vika Septia Nur A

(S16062)

8. Indarti

(S16031)

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN
STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA
2017

Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmad dan
karunia-Nya. Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Multiple Sclerosis
Dalam penyusunan makalah mungkin ada sedikit hambatan. Namun berkat
dukungan dari teman-teman,kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Dengan


adanya

makalah

ini,diharapkan

dapat

membantu

proses

 pembelajaran dan menambah pengetahuan dari
dar i pembaca. Penulis juga tidak lupa
mengucapkan terimakasih kepada semua pihak,atas bantuan dan doanya.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membaca
makalah ini dan dapat mengetahui tentang Multiple Sclerosis. Makalah ini
mungkin kurang sempurna,untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran untuk
 penyempurnaan makalah ini.


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………...
DAFTAR ISI………………………………………………………………………..
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………
PENDAHULUAN…………………………………………………………..
..
A. Latar Belakang……………………………………………………………...
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………
C. Tujuan……………………………………............…………………………
BAB II LANDASAN TEORI………………………………………………………
A.
B.
C.
D.
E.

Definisi Multiple Sclerosis………………………………………………….
Jenis Multiple Sclerosis …………………………………………………….
Gejala Multiple Sclerosis …………………………………………………..

Pengobatan Multiple Sclerosis ……………………………………………..
Diet Multiple Sclerosis ……………………………………………………..

BAB III PENUTUP…………………………………………………………………
A. Kesimpulan…………………………………………………………………
B. Saran ………………………………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sklerosis Multipel adalah suatu kelainan dimana saraf-saraf pada mata,
otak dan tulang belakang kehilangan selubung sarafnya ( mielin ).System saraf
 perifer tidak terkena. Respon peradangan berperan menimbulkan penyakit
dengan menyebabkan pembengkakan dan edema yang merusak neuron neuron
dan

menyebabkan


pembentukan

flak

jaringan

parut

pada

myelin.

Mutiple sclerosis merupakan penyakit berat yang secara medis obatnya sampai
detik ini belum ditemukan dan sampai sekarang belum ada orang yang sembuh
100 %. Gejala gejala yang timbul terjadi secara tiba tiba dan bias hilang lagi
secara sekejap. Atau menetap selama berhari hari atau berminggu minggu atau
 bahkan berbulan bulan. Penyebab MS belum diketahui secara
secar a pasti namun ada
dugaan berkaitan dengan virus dan mekanisme autoimun (Clark, 1991)


B. Rumusan Masalah

1. Apa definisi multiple sclerosis?
2. Apa jenis-jenis multiple sclerosis?
3. Bagaimana gejala multiple sclerosis?
4. Bagaimana pengobatan multiple sclerosis?
5. Apa diet untuk multiple sclerosi?

C. Tujuan

1. Dapat mengetahui definisi multiple sclerosis
2. Dapat mengetahui jenis-jenis multiple sclerosis
3. Dapat mengetahui gejala multiple sclerosis
4. Dapat mengetahui pengobatan multiple sclerosis
5. Dapat mengetahui diet untuk multiple sclerosi

BAB II
LANDASAN TEORI


A. Pengertian
Pengertian Multiple Sclerosis

Multiple sclerosis (MS) atau Sklerosis Multipel adalah penyakit autoimun
di mana sistem kekebalan tubuh secara keliru menyerang sel-sel sarafnya
sendiri, menyebabkan gangguan sinyal saraf antara otak dan otot, kulit, mata,
dan daerah lainnya. Akibatnya, kekuatan, gerakan, koordinasi, sensasi,
 penglihatan, dan bahkan kemampuan
kemampuan untuk berpikir jernih dapat terpengaruh.
MS mempengaruhi sekitar 1 juta orang di seluruh dunia. Kebanyakan
kasus terjadi pada orang dewasa berusia antara 20 dan 50 tahun, dan penyakit
ini lebih sering terjadi pada wanita dan ras Kaukasia. Penyebabnya belum
diketahui, namun genetik, faktor lingkungan, dan virus sedang diseli diki.
Tingkat keparahan penyakit tergantung pada saraf mana yang terkena dan
seberapa cepat berkembang. Beberapa kasus derajatnya ringan, tetapi yang
lain dapat melemahkan dan bahkan mengancam jiwa. Pada beberapa pasien,
saraf penglihatan yang sangat terpengaruh, mengakibatkan gangguan
 penghilatan. Pada pasien lain, sebagian besar saraf otot yang terpengaruh,
mengakibatkan kesulitan berjalan atau melakukan tugas sehari-hari. Pada
 pasien lainnya, saraf sensorik yang sangat terpengaruh, mengakibatkan mati

rasa atau kesemutan. Banyak pasien memiliki kombinasi dari semua gejala
ini.

B. Jenis Multiple Sclerosis

Jenis-jenis multile sclerosis yaitu :
1. Kambuh Berulang (Relapsing Remitting): Ini adalah jenis yang paling
umum, dan ditandai dengan simtom yang muncul mendadak yang
 berlangsung selama beberapa minggu atau bulan, lalu lambat laun
menghilang.

2. Progresif Primer (Primary Progressive): Pola MS paling sering terjadi pada
 pasien yang lebih tua. Tandanya terjadi
t erjadi penurunan fungsi secara bertahap
(gejala muncul semakin parah) tanpa berhenti.
3. Progresif Sekunder (Secondary Progressive): Pola ini awalnya dimulai
dengan penyakit yang muncul mendadak lalu menghilang, tetapi kemudian
gejala semakin memburuk tanpa berhenti.

C. Gejala Multiple Sclerosis


Gejala penyakit multiple sclerosis yaitu :
1. la bervariasi dan tergantung pada lokasi serat saraf yang rusak. Dalam
 beberapa kasus, penyakit ini tidak menunjukkan
menunjukkan gejala. Di kasus lain, para
 pasien terserang sangat parah dan gejalanya semakin memburuk dengan
dengan
cepat.
2. Gejala sensori: Mati rasa, kesemutan, atau nyeri pada satu atau lebih
anggota badan
3. Gejala motorik (otot): Kelemahan, kekakuan, kejang otot, tremor,
kurangnya koordinasi berjalan, kesulitan berjalan, atau kelumpuhan
4. Gangguan penghilatan: Hilangnya kemampuan melihat sebagian atau
sepenuhnya (biasanya satu mata pada satu waktu), sakit mata, penglihatan
ganda, atau penghilatan kabur Perubahan mental: Konsentrasi yang buruk,
mudah lupa
5. Sensasi kejutan listrik di punggung belakang dapat terjadi saat kepala
 bergerak
6. Pembicaraan yang melantur
7. Pusing
8. Kelelahan
9. Kehilangan kendali atas kandung kemih atau usus

D. Pengobatan
Pengobatan Multiple Sclerosis

Tidak ada obat yang pasti untuk MS (akan tetapi, lihat Pertimbangan
Gizi). Dalam beberapa kasus, apabila hanya penyakit ringan yang muncul,
dapat dipertimbangkan untuk memantau penyakit tanpa pengobatan. Dalam
sebagian besar kasus, bagaimanapun, pengobatan menguntungkan. Obat yang
tersedia untuk memperbaiki gejala dan lainnya dapat memperlambat
 perjalanan penyakit.
Serangan akut diobati dengan obat yang mengurangi peradangan dan
meredakan gejala-gejala yang spesifik.
Kortikosteroid (misalnya, prednison dan metilprednisolon) biasanya
mempersingkat

durasi

serangan

mendadak.

Terapi

dapat

mencakup

 pemberian kortikosteroid intravena selama beberapa hari, diikuti oleh
 pemberian kortikosteroid oral selama beberapa hari atau minggu. Kecuali
diperintahkan oleh dokter, steroid tidak boleh digunakan selama lebih dari
 beberapa minggu. Efek samping dari penggunaan jangka panjang mungkin
termasuk osteoporosis dan hipertensi.
Relaksan otot (misalnya, Baclofen dan Zanaflex) yang digunakan untuk
mengobati kejang otot, kekakuan, dan nyeri. Namun, mereka dapat
menyebabkan efek samping, seperti kelemahan pada kaki, mengantuk, atau
mulut kering.
Beberapa obat jenis lainnya telah berhasil digunakan untuk mengurangi
kelelahan (antiviral dan antidepresan), nyeri (antikonvulsan), dan kontrol
kandung kemih (oxybutynin).
Obat untuk memodifikasi penyakit yang dapat melindungi sel-sel saraf
sering diresepkan untuk pasien dengan kekambuhan penyakit. Namun, obat
ini tidak boleh digunakan pada wanita yang sedang hamil atau mungkin akan
hamil.
Beta interferon (Betaseron, Avonex, dan Rebif) adalah protein yang
direkayasa secara genetik yang membantu mengatur sistem kekebalan tubuh.
Mereka diberikan dengan suntikan setiap harian, mingguan, atau bulanan.
Mereka biasanya mengurangi serangan mendadak dari penyakit ini, tetapi

tidak akan membalikkan kerusakan saraf yang telah ada dan umumnya hanya
digunakan pada pasien dengan kekambuhan lebih dari satu serangan per
tahun. Gejala seperti flu dapat terjadi sebagai efek samping.
Glatiramer dapat digunakan pada pasien dengan penyakit kambuh
 berulang yang tidak dapat menerima interferon.
Mitoxantrone adalah obat kemoterapi yang sekarang disetujui FDA untuk
 pengobatan terhadap MS yang sering kambuh secara agresif atau penyakit
dengan progres yang cepat, dan dapat memperlambat perkembangan
 penyakit. Namun, efek samping yang serius dapat terjadi, termasuk kerusakan
 jantung, sehingga obat ini harus
harus digunakan dengan hati-hati.
Pergantian plasma dapat mengencerkan darah dari antibodi yang merusak,
yang bila tidak, menyerang sel-sel saraf. Hal ini umumnya digunakan pada
 pasien dengan serangan berat tiba-tiba, yang tidak merespon pengobatan
steroid. Terapi fisik dapat membantu meningkatkan kekuatan, keseimbangan,
dan gerakan, serta memperbaiki kegiatan sehari-hari.
Stres, depresi, dan frustrasi umum ditemui pada pasien dengan MS, dan
dapat meningkatkan risiko serangan mendadak. Sebisa mungkin, penting
untuk tetap aktif, melakukan aktivitas normal sehari-hari dan hobi, dan tetap
terhubung dengan teman-teman. Konseling dan dukungan kelompok
seringkali sangat membantu untuk anggota keluarga dan pengasuh.
E. Diet Untuk Multiple Sclerosis

Meskipun tidak ada obat yang diketahui dapat menyembuhkan MS, studi
klinis menunjukkan bahwa penyakit ini dapat diperlambat secara signifikan
dengan beberapa perubahan pada diet. Menurunkan asupan lemak jenuh, studi
 jangka panjang, pertama kali dirintis oleh dokter Roy Swank, MD,
menunjukkan bahwa perubahan diet dapat memiliki efek dramatis. Studi
mengikuti pasien MS selama lebih dari 50 tahun menunjukkan bahwa mereka
yang makan lemak jenuh paling sedikit (kurang dari 10 sampai 15 gram per
hari), hidup lebih lama dan lebih baik. Selain itu, di Jepang dan Afrika di
mana terdapat banyak makanan yang sangat rendah lemak jenuh dalam, kasus

MS juga sangat rendah. Sumber makanan utama yang mengandung lemak
 jenuh adalah produk hewani (daging, produk susu, dan telur) dan minyak
tropis (misalnya, minyak sawit dan minyak kelapa). Diet vegan yang rendah
lemak, menyebab pengurangan yang paling dramatis dalam lemak jenuh.
Diet kaya buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian/padi-padian utuh.
Makanan ini dapat meningkatkan tingkat energi dan fungsi sistem kekebalan
tubuh.Vitamin D,

vitamin D telah terbukti secara signifikan mengurangi

risiko MS. Hal ini mungkin berkaitan dengan efeknya pada peradangan.
Vitamin D biasanya berasal dari aksi sinar matahari pada kulit. Namun,
 banyak orang tidak mendapatkan cukup vitamin D dari paparan sinar
matahari atau dari diet mereka. Dan banyak makanan yang tinggi vitamin D
 juga tinggi lemak jenuh. Beberapa sereal diperkaya dengan vitamin D, tapi ini
mungkin tidak cukup. Jadi, penting untuk mengambil suplemen dengan 400
IU vitamin D setiap hari.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan

Multiple sclerosis (MS) atau Sklerosis Multipel adalah penyakit autoimun
di mana sistem kekebalan tubuh secara keliru menyerang sel-sel sarafnya
sendiri, menyebabkan gangguan sinyal saraf antara otak dan otot, kulit, mata,
dan daerah lainnya. Akibatnya, kekuatan, gerakan, koordinasi, sensasi,
 penglihatan, dan bahkan kemampuan
kemampuan untuk berpikir jernih dapat terpengaruh.
Meskipun tidak ada obat yang diketahui dapat menyembuhkan MS, studi
klinis menunjukkan bahwa penyakit ini dapat diperlambat secara signifikan
dengan beberapa perubahan pada diet. Diet kaya buah-buahan, sayuran, dan
 biji-bijian/padi-padian utuh

B. Saran

Di harapkan  pembaca sekalian agar dapat menjaga kesehatan terutama
dalam menghindari penyakit sklerosis. Kami berharap, dengan adanya
 penulisan makalah ini, dapat bermanfaat bagi para pembaca sekalian.

DAFTAR PUSTAKA

Muttaqin, arif. 2008. Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan Sistem
 persyarafan. Jakarta : salemba medika

Suzanne c.smeltzer& brenda G.bare. 2003.Buku ajar keperawatan medikal
 bedah Brunner& suddarth edisi 8 . Jakarta : penerbit buku
kedokteran EGC

Fransisca B. Batticaca.2008. asuhan keperawatan dengan gangguan sistem
 persyarafan. Jakarta : salemba medika