Pengaruh Kadar Bioetanol 50 sampai dengan 95 pada Unjuk Kerja Kompor Etanol

  JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) B-79

  

Pengaruh Kadar Bioetanol 50% sampai dengan

95% pada Unjuk Kerja Kompor Etanol

Ririn, Djoko Sungkono

Teknik Mesin, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)

  Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 E-mail : hdkawano@me.its.ac.id

  Abstract- Persediaan bahan bakar fosil semakin hari semakin menipis, hal ini tidak sebanding dengan penggunaan yang semakin meningkat, terutama di sektor industri dan rumah tangga. Oleh karena itu sangat diperlukan energi alternatif untuk mengatasi masalah tersebut, salah satunya adalah dengan penggunaan bioetanol pada kompor dalam bidang rumah tangga. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mengetahui tentang performa kompor bioetanol berbahan bakar bioetanol kadar rendah. Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimen untuk mendapatkan unjuk kerja kompor berbahan bakar bioetanol dengan variasi kadar bioetanol yaitu 50% sampai dengan 95% dengan interval 5%, yang didapatkan dari hasil pencampuran 99% bioetanol dan air suling. Kompor uji yang digunakan berdinding api ganda, lubang udara sebaris untuk diameter dinding api 3 inch dan lubang udara susun untuk diameter dinding api 1,5 inch. Pengujian kompor berdasarkan uji kompor kerosene yaitu metode air mendidih (Water Boiling Test version 3.0 revised January 2007) sesuai Provisional International Standards for Testing Woodstove (VITA 1982 & revised May 1985). Dari penelitian ini kadar bioetanol yang baik digunakan adalah kadar 95% sampai dengan 75%, sedangkan untuk 70% sampai 60% dihasilkan nyala api yang tidak stabil. Kadar 55% sampai dengan 50% tidak dihasilkan nyala api.

  Kata KunciBioetanol, Dinding Api, Kompor I.

  PENDAHULUAN enggunaan kompor dalam bidang rumah tangga tidak bisa dipungkiri lagi menjadi peranan yang sangat penting 2.

   Pengujian Temperatur Api P

  dalam kegiatan memasak sehari-hari. Diperlukan kompor Pengambilan data temperature api ditunjukkan pada yang memakai bahan bakar yang bisa diperbaharui antara lain gambar 1. Temperatur api diukur menggunakan bioetanol. Keuntungan dari bioetanol selain murah, ramah

  thermocouple tipe K sebanyak 8 buah dengan jarak antar

  lingkungan, hemat penggunaannya, dapat dibuat sendiri, dan center thermocouple 5 mm disusun radial. lebih efisien terutama jika dibandingkan dengan minyak tanah [1]. Penyelesaian penelitian ditunjukkan pada diagram flowchart dibawah ini.

II. PENELITIAN METODE 1.

   Diagram Alir Penelitian

  Penelitian dilaksanakan berdasarkan pada diagram alir sebagai berikut:

  Gambar 1. Pengambilan data temperatur api

3. JU Pe se Se D te

  4

  .….(1) …….(2) 9 (2301-9271 P

    k

  S Vol. 2, No. 1 dengan men ukur bahan ba an daya adala mf = mas am) ukan dengan m usan sebagai b

  …………… ……

   a) K

  t E x m f

  1, (2013) ISSN nyalakan api akar yang terp ah sebagai beri sa bahan bak mendidihkan a berikut [2]:

  ……………….

  Pada dihasilkan ny hal ini ditand bisa melingka dengan kadar dihasilkan.

  = daya (kW), = waktu (1 ja

  Print) a pengujian ko ala api yang dai juga deng ar penuh dan m

  55% sampai

  ompor 70% s tidak stabil d gan pembentu mudah mati, s dengan 50%

  URNAL TEKN engujian day elama 1 jam, k ecara perumus imana : P = rpakai (kg), t

  P

  sampai denga dan berwarna ukan api yang sedangkan pen nyala api tida

  B-80 an 60% merah g tidak ngujian ak bisa

  n Efisiensi

4. Pengujian

  = NIK POMITS ya dilakukan kemudian diu san perhitunga

  sothermal temp dengan prese Isothermal tem dengan present

  2

  t y

  l 95% l 90% l 85% l 80% l 75%

   Pengukura

   = cp = T 1 = T 2 = m s = mf = h w = E = 1.

  (a) Ko (b) Ko (c) Ko

  2. Distribusi

  Dengan m temperatur d yang ditunjuk

  Gambar 4. is Gambar 5.

  imana : m w

   . c m w

   (a) Gambar 3. p ompor dinding ompor dinding ompor dinding i Temperatur

  menggunakan iolah menjad kkan pada gam

  Pengujian e elama 1 jam, s

  Pengukuran rtinggi yang apat diindikas mampu dihasilk apat berguna s

   (b) ( profil api dari k ganda dengan k ganda dengan k ganda dengan k tools MA

  di grafik kon mbar 4 sampai

  perature kompor entase 95% bioe mperature kompo tase 90% bioeta

  te da m da

  (c) kompor uji kadar bioetanol kadar bioetanol kadar bioetanol

  ATLAB

  ®

  R ntur isotherm gambar 8 :

  r dinding api etanol or dinding api g anol .

  1

  l 70% l 65% l 60%

  R2010b, mal api

  ganda ganda

  ……………… N: 2337-3539 kompor pakai [2]. ikut : kar yang air mperatur api stabil ggi yang eratur ini mpor. ompor ihasilkan nol 95% se kadar kan profil profil api erupakan dah kadar des yang api biru dapatkan banyak dominan gi. d h b d d

  por uji kadar bioetano kadar bioetano kadar bioetano kadar bioetano kadar bioetanol

  η

  c) K

  efisiensi dilaku secara perumu

    E mf T T cp

  . . 1 2  

  = massa air ya = panas jenis a = temperatur a = temperatur d

  = massa air ya

  = massa bahan = panas laten p = nilai kalor b

  III.HASIL

  an Temperatu

  ini dimaksud dihasilkan ol sikan melalui kan oleh kom sebagai acuan

   (b) (c

  gambar 2, dapa ing ganda ini or uji dengan ngan 85%, s 0% sampai de mun dapat di nan berwarna m jelaga. Hal in maka semaki sehingga me ilkan oleh ko dengan kad nyala api yan gian api yang

  d) K e) ko

  Gambar 2. P Kompor dinding Kompor dinding Kompor dinding Kompor dinding ompor dinding

  h m w s .  ang dipanaskan air = 4,186 kJ/k awal air ( o

  ala api pada ko iru mampu d kadar bioetan ada presentas ga menghasilk mbar diatas p a merah ini me semakin rend mpuran aquad embentukan pengujian di yang lebih us dan lebih ga lebih tingg

  C) didih air ( o

  C) ang menguap (k n bakar yang ter penguapan air = bawah bahan ba

  L DAN DISKU

  ur Api

  se D

  (c) (d)

  at diamati nya , profil api bi n presentase sedangkan pa engan 75% jug lihat pada ga merah. Warna ni disebabkan n besar cam enghambat pe ompor. Dari ar bioetanol ng lebih bagu dihasilkan ju

  Profil api komp ganda dengan ganda dengan ganda dengan ganda dengan ganda dengan k

  b) K

  (a) Dari g uji berdindi oleh kompo sampai den bioetanol 80 api biru nam lebih domin radiasi dari bioetanol m digunakan yang dihasi nyala api dihasilkan n biru, ketingg

  n (kg) kg o K kg) rpakai (kg) = 2257 kJ/kg akar (kJ/kg)

  USI mengetahui te Terjadinya a api biru tertin itu data tempe beban dari kom

   (e)

  dkan untuk m eh api stabil. temperatur a mpor. Selain i n meletakkan b

  JU URNAL TEKN NIK POMITS S Vol. 2, No. 1 1, (2013) ISSN N: 2337-3539 9 (2301-9271 P Print) B-81

  Tab el 1. Temperatu ur dan luasan ra ata-rata kompor r Presentase bio oetanol Temp peratur rata-rata a Tinggi pe eletakan (°C) beban ( (mm) 95% 499,50

  25 90% 517,02 25 85% 492,06 25 80% 483,73 15 75% 447,50

  10

  4

  4. Daya Kompor Uji Analisa D

  Pengujian daya pada kompor uji dilakukan d dengan menggunakan m n bahan bakar r bioethanol y yang bervarias si yaitu d dengan meng ggunakan bio oetanol denga an presentase e 95%

  Gambar 6 Isoth G hermal temperat ture kompor din nding api ganda a dengan presentas se 85% bioetan ol s sampai denga an 75% yan ng dihasilkan n dari pencam mpuran

  bioetanol 99% b % dengan aqu uades [2]. Bes sarnya daya k kompor u uji yang ditunj njukkan pada t tabel dibawah ini.

  Tabel 2. K Konsumsi bahan n bakar dan day ya kompor uji.

  Ko nsumsi Present tase Baha an Bakar D Daya (Kw) bioeta nol (kg) 99% 2,220 * 0,347 95% % 0,287 1,743

  90% % 0,273 1,659 G Gambar 7 Isothermal I temperature ko ompor dinding a api ganda denga an presentase b ioetanol

  85% % 0,269 1,460 80% 80% % 0,248 1,271 75% % 0,234 1,122

  • * Dari data a pengujian Tug gas Akhir Agib F Faruq Affany, 2 2012

  Apabila ha asil rata-rata total perhitu ungan daya antara kompor uji k dinding api ganda denga an presentase e 95% sampai denga s n 75% dan di bandingkan d dengan hasil uj uji daya d dari penelitia an sebelumny ya, yaitu den ngan menggu unakan bioetanol 99% b % ditampilkan n dalam suatu bentuk grafik k, maka akan terlihat s a seperti grafik b berikut ini

  : G GRAFIK  DAYA  KOMPOR  UJI

  I

  9 3,00

  99%

   

  2,22

  2  

  9 95%

  G Gambar 8.  

  1,74  1,66  Isothermal tem mperature komp por dinding gan nda dengan pres sentase

  W)

  2,00 1,46    

  1,2

  27

  9 90%

   1,12 (K bio etanol 75% y

  1,00   85%

  8

  da

  8 80%

  3

  ‐

  3. Temperatur Ra ata-rata terting ggi Analisa Te

  pres entase  kadar rbioetanol  pad da  …

  Temperatu ur rata-rata di i setiap titik p pada suatu ke etinggian, 7 75% dapat keta ahui dengan cara teori pengujian d distribusi temperature e dengan perhi itungan di baw wah ini :

  Gamb bar 9 Grafik per rbandingan daya a kompor

  Terlihat bah hwa kompor u uji dinding ap pi ganda d dengan

  ..................... ........................... ....(3)

  ∑ kadar bioetan k nol yang leb ih banyak m memiliki daya a lebih . b besar. Hal in ni dikarenaka an bahan bak kar bioetanol l lebih

  ........... ........................ ......................... .......(4)

  m mudah meng guap dan t terbakar dib bandingkan d dengan Sehingga didapatkan te emperatur rat a-rata maksim mum dan tempat pele etakan beban, , sehingga b bisa digunaka an dalam a api yang dihas silkan lebih be esar. pengujian e ffisiensi, data dapat dilihat pada tabel 1.

  Sedangkan pada pengg gunaan bioeta anol dengan kadar yang lebih y rendah d daya yang dihasilkan juga s semakin

  JU ke ua ya se pa U ko se di ka pa

  NIK POMITS 100 entase

  Print) leh kompor h tinggi sehin uji efisiensi ikan. Sehingg unjuk kerja k at bahwa ka sikan untuk p

  URNAL TEKN prese

  9 (2301-9271 P dihasilkan ol bioetanol lebi banyak. Dari terlalu signifi pembanding u diatas terliha direkomendas presentase 75%

  ecil karena p ap yang dihas ang lebih ban ehingga daya d

  N: 2337-3539 yebabkan e aquades bioetanol, ndah. ui ukuran ensi [2]. ada suatu kan juga nentukan or.

  1, (2013) ISSN a

  Kompor Uji

  oetanol yang edikit sedangk ambat pemben ur yang dihasil

  alisa Efisiensi

  presentase bio ilkan lebih se nyak mengha dan temperatu

5. Ana

  Pada gra dinding api 99% memil

  u [3]

  Dari mengenai kon massa uap air dibawah.

  (%)

  ci]

  51,916 % d b b t p d d p m m d p a p u a g d d p m y G g m k m s 7 p p

  ,112 Kw gga pada n volume diketahui n dengan ensi dari mpor uji eda-beda a) dengan 0%, 75% efisiensi mpor uji bioetanol

  L. Pada dan 85% etak pada an panci an adalah bioetanol

  g-masing sehingga uk kadar da range i dengan

  Dari nilai da anci/bejana y Umumnya sem ompor, maka emakin besar.B iameter panci

  Besa pengujian efi air. Dalam ren pendidihan ai uap air yang akan semakin grafik perban dengan prese dapat ditampi

  Volume Air 2/3 volume pan (liter) 2,2 2,7 3,5

  i di atas, kom nakan kadar b besar yaitu 5

  nsi kompor

  0%, 85%, 80 uh. Perbedaan erikut :

  25 Kw sehing ter 20cm dan r yang telah d tiap pengujian an nilai efisie si antara kom nol yang berb n sebelumnya

  1 Kw dan 1,

  Kw yang terle a menggunaka yang digunaka n presentase b

  engan masing bebeda-beda berbeda. Untu g terletak pad gunakan panci gunakan 3,5 oetanol 90% d

  Tabel 4. Kon Kada bioetan 99% 95% 90% 85% 80% 75%

  Gambar 11

  99% 95% sedikit meny kan presentase ntukan uap b lkan lebih ren apat diketahu engujian efisi dihasilkan pa yang digunak kan untuk men hasilkan komp

  s dapat dijela an dari tempe lama waktu y nunjukkan sem han bakar se njukkan komp anol yang lebi kompor uji h rendah. Pad nol 95% mam pada kadar p air selama 26 or uji selengk menggunakan yang dihasilkan edaan efisiens dak mutlak m di atas. Dari rendah yang mpor jenis in ta yang dida a pengujian da unjukkan pad

  waktu sampai h untuk energi akaran. ng api h cepat unakan dengan kan air h yaitu k waktu dilihat

  air .

  6’18” . Untuk kapnya dapat B-82 kadar n lebih si tidak menjadi grafik g bisa ni yaitu apatkan an juga da tabel tuk . n pada didihan na laju massa asilkan bentuk por uji berbeda

  askan tentang eratur 31°C s yang ditempuh makin besar elama pemba por uji dindin ih tinggi lebih yang menggu da pengujian d mpu mendidihk paling rendah

  tan pendidihan

  1,519 0,918 0,727 0,640 0,556 0,382 ng dihasilkan leh laju pend ng sama diman menghasilkan ensi yang diha dalam suatu r antara komp tanol yang b bawah.

  a uap air terbent Massa uap air

  dingan kecepat

  Dari pendidihan ai 100°C pertam mulai mendid yang diberik Gambar 11 d ganda dengan mendidihkan kadar bioetan menggunakan selama 21’34 75% mampu m pendidihan ai pada lampiran

  0,380 0,292 0,280 0,278 0,273 0,245 uap air yan dipengaruhi o pengujian yan cepat akan m k, maka efisie ditampilkan d pendidihan air bakar bioet ada grafik dib

  bakar dan massa sumsi bahan akar (kg)

  grafik diatas ir (ditampilka ma). Semakin l dihkan air men kan oleh bah diatas menun n kadar bioeta air daripada nol yang lebih n kadar bioetan 4” sedangkan mendidihkan ir pada kompo n. uji yang m ngga uap air y di atas perbe ga efisiensi tid kompor uji d adar paling emakaian kom effisiensi, dat bakar selama kan dapat ditu

  Grafik perband

  arnya massa siensi juga d ntang waktu p ir yang lebih lebih banyak n besar. Jika ndingan laju p entase bahan lkan seperti p

  nsumsi bahan b r nol Kons b

  %. pengujian e nsumsi bahan r yang dihasilk

  80 ya pe ai di m m di ya ka m ke

  at daya tertentu

  siensi   uji  

  Tingkat Day Maksimum 0,981 – 1,325 1,325 – 1,741 1,741 – 2,235

  jian daya, ko ol memiliki k gunakan diam ilkan daya 1,

  2

  5

  ya m Diamet (c

  afik perbandin i ganda deng liki efisiensi

  10 Grafik perba

  Kw – 1,741 K er 22cm dan akan pada ko menghasilka pada range 0,9 nggunakan pan akan sebesar 2 meter panci da an sebagai acu endidih untuk g kompor. an nilai rata nda dengan k apatkan dari d bih rendah y edaan yang tid dapat dilihat p

  ,235 Kw seh cm dan volum ngan presenta daya 1,659 Kw

  meter bejana/pa

  2

  Berikut tabel berdasarkan d

  aya kompor, yang digunaka makain besar a diameter p

  Ukuran diam iatas digunaka metode air me masing-masing

  Perbanding inding api ga aitu 99% (did adar yang leb memiliki perbe edua kompor d

  4 (%) graf k

  51,9

   kadar b

  Gambar

  1

  5

   kompor

  981 Kw -1,32 nci berdiamet 2,2 L. an volume air uan dalam set k mendapatka a-rata efisiens kadar bioetan data penelitian yaitu 95%, 90 dak begitu jau pada grafik be

  Tabel 3. Diam

  24

  22

  20

  95 1, di ko m ra de 2,

  ngan efisiensi gan menggun yang lebih b

  andingan efisie

  Kw sehingga volume air y ompor dengan an daya 1,27

  2 S Vol. 2, No. 1

  ompor uji de kelas yang b eternya juga 743 Kw yang hingga mengg me yang dig ase kadar bio w dan 1,460 K

  anci untuk tigka

  maka akan d an dalam pe daya yang d anci/bejana y yang digunak daya yang dih

  Pada penguj adar bioetano anci yang dig 5% menghasi ,741 Kw – 2 iameter 24 c ompor uji den menghasilkan d ange 1,325 K engan diamete

  ,7 L, sedanga 0% dan 75% ang terletak p engujian men ir yang diguna

  37,678 35,573 fik  effis kompor  

  916 8,565 41,991 40,916

  bioetanol  pad

  ter Panci cm) JU URNAL TEKN Per efisiensi te

  Diantaranya dari masing Mengenai p efisiensi pa dilihat pada

  put dalam p Berikut ad ahan bakar sp k perbandingan ko

  terlihat bahw i debit kons dinding api tingkat konsu da dengan p dengan 75%) yang paling r se bioetanol babkan karen dah lebih sed kadar tinggi

  grafik   gan debit kons

  0,

  0,25 0,31

  0,2 0,4 0,6 0,8 pres bioeta kom

  ndidihan Komp %

  kompor den menghasilkan n bakar/kg ua yang terjadi ntase bioetano yang digunaka ggunakan pre daan uap air disebabkan o entase yang l dihan air sema an semakin ke

  Hal ini diseb da kadar rend ngkan pada k n terbakar. H dengan kadar t ra perumusan kan untuk m

  penelitian ini dalah graf pesifik deng n konsumsi bah ompor uji

  % dengan t ding api gan (95% sampai d sedangkan y gan presentas

  fik di atas t yang memilki alah kompor

  rafik perbanding

  Print)

  6. Waktu Pen 70% dan 65% sfc  (k g/kg.jam )

  Pada tinggi (99%) 0.25 kg bahan pembakaran dengan presen bahan bakar y dengan meng namun perbed Hal ini juga dengan prese proses pendid dihasilkan aka

  dimana outp mendidih. konsumsi ba ambar 14. Grafi

  Secar yang digunak

  Hal ini meny tinggi lebih ba n, sfc adalah j memproduksi

  ngan presenta n sfc lebih re ap air, hal ini lebih baik ol lebih rendah an lebih besa esentase bioe yang dihasilk leh besarnya lebih besar akin cepat seh ecil.

  bioethanol y

  ase bioetanol endah yaitu s i disebabkan dibanding k h. Walaupun j r dibanding k etanol lebih kan lebih sign temperatur k yang menyeb hingga nilai sf

  oetanol

  l lebih sebesar karena kompor jumlah kompor rendah nifikan. kompor babkan fc yang

  r yang dingan mpor fik pada

  kompor bakar sentase L/jam. oetanol it yang ki oleh sebesar oetanol a kadar mudah nsumsi n bakar output,

  kar

  B-83

  99% 95% 90% 85% 80% 75%

  an Kadar Bio mpor  uji

  i adalah air fik perband an jenis kom han bakar spesif

  por Uji denga

  75% yaitu s na volume bio dikit daripada bioethanol yebabkan kon anyak. jumlah bahan satu unit o

  wa diantara k sumsi bahan i ganda pres umsi 0,486 presentase bio memiliki deb endah dimilik

  sfc  kom umsi bahan bak

  0,645

  0,445 0,494

  19 ,392

   pada  mpor  uji

  sentase   anol

  tertinggi ada bioetanol 99 Kompor dind lebih rendah ( lebih rendah, kompor deng 0,281 L/jam. yang ada pad tinggi, sedan menguap dan bahan bakar d

  Dari graf

  Gambar (a) K (b) K (c) K (d) K (e) K

  % telah men

  6 0.394 0.341 0.333

  atas menunjuk efisiensi men dan sedikit me ampai dengan embakaran bi capai api dew an bakar cair k uap bahan al dimana te ai temperatu emperatur api dan bisa ju dari bahan dapat dengan m efisiensi di a akar dari masi digunakan. D aknya bahan b endidihkan a mparasikan d i gambar diba

  (b) (c) (e) pengujian efisie ng ganda denga ng ganda denga g ganda dengan g ganda dengan g ganda dengan

  S Vol. 2, No. 1 patan pendidi at terjadi ka karena profi an bakar kom da saat dilakuk nis kompor uj wah.

  g. Bila diko terlihat sepert 0,2 0,4 0,6

  C sehingga d ngan oksigen. ari pengujian umsi bahan ba tanol yang d mewakili banya por untuk m

  nguapan baha njadi bentuk titik maksima telah mencapa dilihat pada te capai 400 C pendidihan

  ari gambar dia laksanaan uji erwarna biru d tanol 95% sa bahwa pada p

  1, (2013) ISSN han air saat p arena bebera il dan temper mpor uji juga kan pengamb uji secara visu

  Kompor dindin Kompor dinding Kompor dinding Kompor dinding

  (a) (b (d) r 12 Profil api p Kompor dindin

  NIK POMITS rbedaan kecep ersebut dapa a disebabkan g-masing baha profil api pad ada semua jen a gambar dibaw

  Debit  ko n sum si  bahan   bakar  (L/j am)

  Da debit konsu kadar bioet bakar ini m oleh komp berlangsung maka akan t

  karena pen tangki men mencapai t bakar cair t juga dapat d dapat menc temperatur berkisar 62  bereaksi den

  dengan 85%

  Da uji saat pel nyala api be kadar bioet dijelaskan b

  0.319 0.281 ebit  konsumsi

  ensi kompor uji an kadar bioetan an kadar bioetan n kadar bioetan n kadar bioetan n kadar bioetan

  Gambar 13 Gr

  rna biru) pat pada penuhnya ri bahan a, hal ini eraturnya edangkan ri hanya mpur dan at dilihat resentase si bahan ihabiskan pengujian k grafik

  9 (2301-9271 P

  7 r

  6

  t p d b d n H d p d

  

Ga

  d m k

  t b K l l k y t m b y

  b

  % sampai

  kkan profil api nampakkan m erah pada pen n 85%. Hal i

  i kompor mayoritas nggunaan ini dapat

  i. nol 95% nol 90% nol 85% nol 80% nol 75%

  N: 2337-3539 pengujian apa hal. ratur api berbeda. bilan data ual dapat

  99% 95% 90% 85% 80%

  1 i  bahan bakar

  Debit konsums bakar yang di air selama p dalam bentuk awah ini :

  wasa (berwar r yang terdap n bakar sep emperatur dar titik didihnya dimana tempe uga lebih, se bakar sendir mudah bercam atas juga dapa ing-masing pr

  ioethanol 95%

0.48 Grafik  de

  JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) B-84 DAFTAR PUSTAKA

  

[1]

Komarayati,Sri & Gusmailina, “Prospek Bioetanol Sebagai Pengganti (a) (b)

  Minyak Tanah”. Bogor : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan, Gambar 15. Profil api pengujian waktu pendidihan kompor uji. 2010

  (a) Kompor dinding ganda dengan kadar bioetanol 70% [2] International Standards, Water Boiling Test, version 3.0 revised January 2007

  (b) Kompor dinding ganda dengan kadar bioetanol 65%

[3]

  VEG Gas Institute, World Bank, Belanda, 1985

[4]

Afanny, Agib Farouq, “Perbandingan Unjuk Kerja Kompor Dinding Api

  Dari gambar diatas terlihat profil api dari kompor uji

  Tunggal dengan Dinding Api Ganda Berbahan Bakar Bioethanol”, ITS,

  menggunakan kadar bioetanol kadar 70% dan 65% yang

  Surabaya, 2012

  menghasilkan profil api tidak stabil, ditandai dengan bentuk profil api yang tidak simetris dan tidak stabil walaupun sudah dikenai beban. Pada penelitian ini presentase 60% tidak dilakukan pengujian ini karena nyala api yang dihasilkan sangat kecil dan tidak memungkinkan dilakukan pengujian ini, api yang dihasilkan tidak bisa naik sampai melewati tinggi dinding api, pada presentase 55% - 50% api tidak bisa dinyalakan Ada beberapa hal yang menyebabkan pada presentase bioetanol ini nyala api tidak stabil bahkan tidak menyala antara lain, karena nilai kalor pada presentase ini lebih rendah, selain itu kebutuhan panas yang diperlukan untuk menguapkan campuran bioetanol dan aquades harus jauh lebih besar.

  KESIMPULAN/RINGKASAN Dari penelitian didapatkan kesimpulan sebagai berikut :

  Tabel 5. Unjuk kerja kompor uji Unjuk kerja [1] % bioetanol

  99%* 95% 90% 85% 80% 75% Temperatur( C) 506,0 499,5 517,0 492,6 483,7 447,5 Daya (kW) 2,220 1,743 1,659 1,460 1,271 1,122 Efisiensi (%) 51,91 48,69 42,31 41,26 37,97 35,89 Debit (L/jam) 0.486 0,394 0,341 0,333 0,319 0,281 Waktu didih 19’38” 21’34” 23’09” 24’08” 24’16” 26’18” Volume (L) 3,5 3,5 2,7 2,7 2,2 2,2 Warna api Biru Biru Biru Biru Merah Merah Sfc (kg/kg.jam) 0,25 0,31 0,39 0,44 0,49 0,64 Tinggi 30 25 25 25 15 10 beban(mm)

  Dari penelitian ini penulis berharap penelitian lebih lanjut mengenai kompor bisa dikembangkan, seperti melakukan modifikasi pada lubang atau memperluas laluan bahan bakar untuk kompor dengan bahan bakar yang lebih rendah atau dari nayala api yang tidak stabil.

  UCAPAN TERIMA KASIH Penulis R mengucapkan terima kasih kepada Allah SWT, Ibu Paniati dan Bapak Suparso selaku orang tua penulis atas dukungan moril dan materiil. Bapak Djoko Sungkono Kawano selaku dosen pembimbing Tugas Akhir. Dosen- dosen dan karyawan Jurusan Teknik Mesin ITS Surabaya, terutama Ibu Suprapti selaku dosen wali dan Bapak Karmono karyawan Lab.TPBB Teknik Mesin ITS. Agil Erbiansyah, teman-teman angkatan M51, Bagus, Defieka, Dila, Femy, Sona, Yusufa dan Yoga rekan tugas akhir, teman-teman LBMM dan Lab Desain, terimakasih atas dukungannya selama ini.