Jurnal Penelitian Program Pascasarjana

  

PENGARUH TEKNIK PEMETAAN PIKIRAN DAN KEMAMPUAN AWAL

TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS LAPORAN PERJALANAN

SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 7 PADANG

  1

  2

  3 Dasmainil , Hasnul Fikri , Syahrul R

  1 Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Program Pascasarjana Universitas Bung Hatta,

  2

  

3

Universitas Bung Hatta. Universitas Negeri Padang

  Email: dasmainilalid@yahoo.com

  

Abstract

  This research was aimed at revealing: (1) the effect of using mind-mapping technique on the students’ skill to write journey reports in class VIII of SMP Negeri 7 Padang, (2) the effect of using mapping technique on the skill to write journey report of the students having high previous knowledge in class VIII of SMP Negeri 7 Padang, (3) the effect of using mapping technique on the skill to write journey report of the students having low previous knowledge in class VIII of SMP Negeri 7 Padang, (4) the interaction between mind-mapping technique and previous knowledge on the students’ skill to write journey report in class VIII of SMP Negeri 7 Padang. This research applied several theories which were derived from Hamalik’s point of view on the importance of recognizing learners’ previous knowledge (2002), Buzan’s account of strategies and benefits of using mind mapping (2009), the notion about writing from Semi (1990) and Thahar (2008), and Poerwadarminta’s opinion about report (1990). This was a quantitative research which used experimental method and treatment by block design. The population of the research was all of students in class VIII of SMP Negeri 7 Padang registered in Academic Year 2013/2014. By using purposive sampling technique, the students in class

  VIII and VIII were chosen as the sample. The data gathered was analyzed by using t-test and

  4

7 Anava. The data was processes by using SPSS program version 15.00. The result of the research

  indicated that: (1) the use of mind-mapping technique affected the students’ skill to write journey report in class VIII of SMP Negeri 7 Padang, (2) the skill to write journey report of the students having high previous knowledge taught by using mind-mapping technique was better than those taught by using conventional technique in class VIII of SMP Negeri 7 Padang, (3) the skill to write journey report of the students having low previous knowledge taught by using mind-mapping technique was better than those taught by using conventional technique in class

  VIII of SMP Negeri 7 Padang, and (4) there was no interaction between mind-mapping technique and previous knowledge toward the students’ skill to write journey report in class

  VIII of SMP Negeri 7 Padang. Based on the results of the research it was concluded that the skill to write journey reports of the students taught by using mind-mapping technique was better than that of students taught by using conventional technique. In addition, the skill to write journey reports of the students having either high or low previous knowledge taught by using mind-mapping technique was better than that of students taught by using conventional technique Keywords: Mind-Mapping, Previous Knowledge, and Writing

  ABSTRAK terhadap keterampilan menulis laporan perjalanan siswa kelas VIII SMP Negeri 7 Padang, (2) pengaruh penggunaan teknik pemetaan pikiran terhadap keterampilan menulis laporan perjalanan siswa yang berkemampuan awal tinggi kelas VIII SMP Negeri 7 Padang, (3) pengaruh penggunaan teknik pemetaan pikiran terhadap keterampilan menulis laporan perjalanan siswa yang berkemampuan awal rendah kelas VIII SMP Negeri 7 Padang, (4) interaksi pengaruh antara teknik pemetaan pikiran dan kemampuan awal terhadap keterampilan menulis laporan perjalanan siswa Kelas VIII SMP Negeri 7 Padang. Teori yang digunakan adalah pendapat Hamalik (2002) tentang kemampuan awal peserta didik, Buzan (2009) tentang mind mapping, pendapat Semi (1990) dan Thahar (2008) tentang menulis. Poerwadarminta (1990) tentang laporan. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif, dengan menggunakan metode eksperimen. Rancangan penelitian adalan tratment by blok. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 7 Padang Tahun Ajaran 2013/2014, teknik pengambilan sampel purposive sampling yaitu kelas VIII dan VIII . Teknik analisis data

  4

  7

  menggunakan uji t dan Anava. Pengolahan data dengan menggunakan program SPSS versi

  15.00. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa: (1) terdapat pengaruh penggunaan teknik pemetaan pikiran terhadap keterampilan menulis laporan perjalanan siswa kelas VIII SMP Negeri 7 Padang, (2) keterampilan menulis laporan perjalanan siswa berkemampuan tinggi yang diajar dengan teknik pemetaan pikiran lebih baik daripada yang diajar dengan teknik konvensional, (3) keterampilan menulis laporan perjalanan siswa berkemampuan awal rendah yang diajar dengan teknik pemetaan pikiran lebih baik daripada yang diajar dengan teknik konvensional, (4) tidak terdapat interaksi antara teknik pemetaan pikiran dan kemampuan awal terhadap keterampilan menulis laporan perjalanan siswa Kelas VIII SMP Negeri 7 Padang. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa keterampilan menulis laporan perjalanan dengan menggunakan teknik pemetaan pikiran lebih baik daripada teknik konvensional dan keterampilan menulis laporan perjalanan siswa berkemampuan tinggi maupun siswa berkemampuan rendah yang diajar dengan teknik pemetaan pikiran lebih baik daripada yang diajar dengan teknik konvensional. Kata kunci: pemetaan pikiran, keamampuan awal, menulis. jawab. Fungsi dan tujuan pendidikan itu

  1. PENDAHULUAN Pendidikan merupakan suatu proses dapat diwujudkan melalui pembentukan pembentukan Sumber Daya Manusia watak mulai dari jenjang pendidikan dasar

  (SDM) yang berkualitas. Hal ini tertuang hingga pendidikan tinggi melalui dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan peningkatan kualitas proses pembelajaran. Nasional Republik Indonesia No. 20 Tahun Berdasarkan Peraturan Menteri 2003 Bab II Pasal 3 yang menyatakan Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 bahwa pendidikan nasional berfungsi tentang Standar Isi, maka standar mengembangkan kemampuan dan kompetensi mata pelajaran Bahasa membentuk watak serta peradaban bangsa Indonesia merupakan kualifikasi yang bermartabat dalam rangka kemampuan minimal siswa yang mencerdaskan kehidupan bangsa, menggambarkan penguasaan pengetahuan, sedangkan tujuan pendidikan nasional keterampilan berbahasa, dan sikap positif adalah untuk berkembangnya potensi terhadap bahasa dan sastra Indonesia. Hal peserta didik agar dapat menjadi manusia ini diperkuat dalam kurikulum 2006. beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang

  Kurikulum 2006 yang disebut dengan Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,

  Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga (KTSP) mempunyai tujuan agar siswa negara yang demokratis serta bertanggung memperoleh kompetensi dan kecerdasan yang dapat membangun identitas budaya bangsanya. Dalam KTSP, kompetensi yang mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis.

  Sebagaimana permasalahan yang peneliti alami, kemampuan siswa dalam menulis masih rendah .Para siswa mengalami kesulitan dalam menuangkan idenya, terutama dalam menulis laporan perjalanan. Salah satu pembelajaran yang bermasalah adalah kompetensi dasar “

  Menulis laporan dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar,” di kelas VIII. siswa mengalami kesulitan dalam mengembangkan ide yang sesuai dengan tema, ketidakmampuan menceritakan secara kronologis, keterbatasan kosa kata, ketidaktepatan menggunakan tanda baca dan ejaan. Akibatnya, hasil pembelajaran yang diperoleh siswa belum mencapai target Keriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 80 yang ditetapkan awal tahun

  pelajaran 2013/2014. Data itu terlihat dari hasil ulangan harian yang dilaksanakan awal semester 1. Siswa kelas VIII.4 yang tuntas pada KD “Menulis Laporan Perajalanan” hanya 11 orang dari 28 orang, sedangkan sebanyak 17 orang memperoleh nilai di bawah KKM. Dengan demikian., tujuan pembelajaran menulis laporan perjalanan yang telah dirancang dalam program Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tidak tuntas.

  Untuk menyikapi permasalahan tersebut diperlukan satu metode pembelajaran yang dapat meningkatkan kualitas pembelajaran menulis laporan perjalanan. Diharapkan dengan peningkatan kualitas proses pembelajaran, hasil pembelajaran berupa keterampilan menulis laporan perjalanan siswa pun meningkat. Peta pikiran atau biasa dikenal dengan istilah Mind Mapping. adalah metode yang tepat untuk mengatasi permasalahan tersebut. Berakar dari kesulitan siswa dalam memahami dan menerapkan unsur intrinsik dalam laporan perjalanan yang dibuatnya serta kesulitan dalam mengembangkan ide cerita dipilihlah metode peta pikiran (Mind Mapping). Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan; (1) Pengaruh penggunaan teknik pemetaan pikiran terhadap keterampilan menulis laporan perjalanan siswa kelas VIII SMP Negeri 7 Padang, (2) pikiran terhadap keterampilan menulis laporan perjalanan siswa yang berkemampuan awal tinggi kelas VIII SMP Negeri 7 Padang,(3) Pengaruh penggunaan teknik pemetaan pikiran terhadap keterampilan menulis laporan perjalanan siswa yang berkemampuan awal rendah kelas VIII SMP Negeri 7 Padang, (4) Interaksi pengaruh antara teknik pemetaan pikiran dan kemampuan awal terhadap keterampilan menulis laporan perjalanan siswa kelas VIII SMP Negeri 7 Padang

  2. KAJIAN PUSTAKA Poerwadarminta, (1990:566) menguraikan laporan juga dapat diartikan pula sebagai jenis dokumen yang berisikan paparan suatu kegiatan yang telah dilakukan oleh seseorang. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1988), laporan berasal dari kata lapor yang berarti memberitahu, melaporkan, memberitahukan, dan setelah memperoleh akhiran–an, berarti segala sesuatu yang dilaporkan, seperti laporan dalam bentuk berita, laporan administrasi, pemberitahuan bahan-bahan atau keterangan secara obyektif sesuai kenyataan. Menurut Kosasih (2012: 61) “laporan perjalanan adalah cara penyampaian informasi kepada seseorang atau suatu lembaga sekolah yang disusun atas dasar tanggung jawab yang diembannya”. Laporan juga dapat didefinisikan sebagai dokumen yang menyampaikan informasi mengenai suatu masalah atau fakta.

  Selain itu Mohamad melalui Darmadi (1996, 11) menyatakan bahwa menulis atau mengarang itu diibaratkan seperti naik sepeda yang harus menjaga keseimbangan. Menulis bisa dianggap mudah apabila seorang sering berlatih menulis dan bisa dianggap sukar bila seorang baru terjun atau berlatih menulis sehingga tidak tahu harus memulai dari apa. Menurut Tarigan (2008:2), menulis ialah menurunkan lambang-lambang atau grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang sehingga seseorang atau orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut kalau grafik itu.

  Tarigan (2008:24) mengkategorikan tuju an menulis, yaitu memberitahukan atau mengajar, meyakinkan atau mendesak, menghibur atau menyenangkan, dan mengutarakan atau mengekspresikan perasaan yang berapi-api..

  Menurut Akhadiah (1993:2) tulisan yang baik memiliki beberapa ciri, yaitu signifikan, jelas, mempunyai kesatuan dan organisasi yang baik, ekonomis, mempunyai pengembangan yang memadai, menggunakan bahasa yang diterima, mempunyai kekuatan memadai, menggunakan bahasa yang diterima.

  Menurut Hadiwidjoyo (2003:26) ,penulisan laporan merupakan suatu proses. Di dalamnya dikenali sejumlah tahapan yang diawali dengan penyiapan segala sesuatu yang akan dibutuhkan dan berakhir dengan pemeriksaan kembali dan penuntasan naskah akhir.

  Mukhtar, (2003:1) pernyataan tentang kemampuan awal (entry behavior) adalah kemampuan yang telah diperoleh siswa sebelum dia memperoleh kemampuan terminal tertentu yang baru. Kemampuan awal menunjukkan status pengetahuan dan keterampilan siswa sekarang untuk menuju ke status yang akan datang yang diinginkan guru agar tercapai oleh siswa. Dengan kemampuan ini dapat ditentukan dari mana pengajaran harus dimulai. Kemampuan terminal merupakan arah tujuan pengajaran diakhiri. Jadi pengajaran berlangsung dari kemampuan awal sampai ke kemampuan terminal itulah yang menjadi tanggung jawab pengajar

  Menurut Buzan (2013:153) peta pikiran adalah teknik pemanfaatan keseluruhan otak dengan menggunakan citra visual dan prasarana grafis lainnya untuk membentuk kesan. Untuk lebih menyempurnakan peta pikiran dan kegunaannya, untuk segala sesuatu dari pencatatan hingga curah gagasan dan dari manajemen proyek hingga perkembangan pribadi.

  Ada beberapa manfaat yang bisa kita ambil jika kita membuat peta pikiran, yaitu: (1) fleksibel, jika seorang pembicara tiba- tiba teringat untuk menjelaskan suatu hal tentang pemikiran, maka dapat dengan sesuai dalam peta pikiran, tanpa harus kebingungan, (2) dapat memusatkan perhatian. Tidak perlu berpikir untuk menangkap setiap kata-kata yang dibicarakan. Sebaliknya, anda dapat berkonsentrasi pada gagasan-gagasannya, (3) meningkatkan pemahaman. Ketika membaca suatu laporan, peta pikiran akan meningkatkan pemahaman dan memberikan catatan tinjauan ulang, (4) menyenangkan. Imajinasi dan kreativitas dapat di tuangkan tidak terbatas. Hal ini menjadikan pembuatan dan peninjauan ulang lebih menyenangkan (De Porter, 2002:176).

  Aunurrahman (2009:26-27) diantaranya; kegiatan pembelajaran berdasarkan buku teks, siswa dilihat sebagai sumber kosong tempat ditumpahkannya semua pengetahuan oleh guru, dan aktivitas belajar siswa lebih banyak dilakukan sendiri- sendiri.

  3. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian quasi experiment dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian eksperimen merupakan penelitian yang dimaksud untuk mengetahui ada tidaknya akibat dari “ sesuatu” yang dikenakan pada subjek. Peneliti mencoba untuk meneliti ada tidaknya hubungan sebab akibat dengan cara membandingkan antara kelompok eksperimen yang diberi perlakuan dengan penggunaan pemetaan pikiran dan kelompok yang menerima perlakuan dengan model pembelajaran konvensional sebagai kelompok kontrol. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas

  VIII SMP Negeri 7 Padang Tahun Ajaran 2013/2014 yang terdiri dari 8 (delapan) lokal dan sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII

  4

  dan VIII 7. Desain Penelitian ini mengungkapkan pada bagian berikut ini dideskripsikan tentang data keterampilan menulis laporan perjalanan siswa di Kelas VIII SMP Negeri

  7 Padang. Data penelitian ini disajikan dalam enam kelompok, yaitu (1) Data tes keterampilan menulis laporan perjalanan siswa dengan menggunakan teknik pemetaan pikiran; (2) Data tes keterampilan menulis laporan perjalanan tanpa menggunakan teknik pemetaan pikiran; (3) Data tes keterampilan menulis laporan perjalanan kelompok siswa kemampuan awal tinggi dalam penggunaan pemetaan pikiran (A

  1 B

  1

  Data keterampilan menulis laporan perjalanan menggunakan teknik pemetaan pikiran dengan nilai terendah = 76 dan nilai tertinggi

  84 – 87 7 24,14 15 51,73 88 – 91 9 31,03 24 82,76 92 – 95 4 13,79 28 96,55 96 – 99 1 3,45 29 100 Total 29 100

  2. Distribusi Frekuensi Data Keterampilan Menulis Laporan Perjalanan dengan Menggunakan Teknik Pemetaan Pikiran Kelas Interval Frekuensi (fo) Frekuensi (%) Frekuensi Kumulatif (f k) Frekuensi Kumulatif (%) 76 – 79 2 6,90 2 6,90 80 – 83 6 20,69 8 27,59

  Keterampilan menulis laporan perjalanan menggunakan teknik pemetaan pikiran kelas eksperimen dari 29 orang siswa diperoleh nilai rata-rata = 87,17; median = 87,50; modus = 91,50; dan standar deviasi 5,31. Secara keseluruhan anak yang belajar dengan menggunakan teknik pemetaan pikiran mendapatkan nilai di atas rata-rata. Secara lebih rinci, gambaran data keterampilan menulis laporan perjalanan dengan menggunakan teknik pemetaan pikiran dapat dilihat pada tabel 2. Tabel

  Missing Mean Median Mode Std. Deviation Variance Range Minimum Maximum Sum 29 87.1724 87.5000 91.50 5.31386 28.237 21.00 76.00 97.00 2528.00 27 2 75.5000 74.5000 69.00 5.35293 28.654 20.00 64.50 84.50 2038.50 a a. Multiple modes exist. The smalles t value is shown

  Tabel 1. Deskripsi Data Statistics Keterampilan Menulis Menggunakan Teknik Pemetaan Pikiran Keterampilan Menulis Tanpa Menggunakan Teknik Pemetaan Pikiran N Valid

  2 ).

  2 B

  B ), (6) data tes keterampilan menulis laporan perjalanan kelompok siswa kemampuan awal rendah dalam pembelajaran konvensional (A

  ), (5) data tes keterampilan menulis laporan perjalanan kelompok siswa kemampuan awal tinggi dalam pembelajaran konvensional (A

  1

  2 B

  ), (4) data tes keterampilan menulis laporan perjalanan kelompok siswa kemampuan awal rendah dalam penggunaan pemetaan pikiran (A

  1 B

  1

  4.1 Deskripsi Data Data penelitian ini disajikan dalam enam kelompok, yaitu (1) data tes keterampilan menulis laporan perjalanan siswa dengan menggunakan teknik pemetaan pikiran;(2) data tes keterampilan menulis laporan perjalanan tanpa menggunakan teknik pemetaan pikiran; (3) data tes keterampilan menulis laporan perjalanan kelompok siswa kemampuan awal tinggi dalam penggunaan pemetaan pikiran (A

  4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN PEMBAHASAN

  Data penelitian ini dianalisis dengan menggunakan analisis rata-rata. Adapun langkah-langkah dalam analisis data ini meliputi: (1) membuat deskripsi data, (2) melakukan pengujian persyaratan analisis, dan (3) melakukan pengujian hipotesis penelitian.

  Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes keterampilan menulis laporan perjalanan siswa. Tes ini dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran keterampilan menulis laporan perjalanan kelompok siswa yang diajar dengan teknik pemetaan pikiran dan kelompok siswa yang diajar tanpa menggunakan teknik pemetaan pikiran

  2 ).

  2 B

  ), (6) Data tes keterampilan menulis laporan perjalanan kelompok siswa kemampuan awal rendah dalam pembelajaran konvensional (A

  2

  1 B

  ), (5) Data tes keterampilan menulis laporan perjalanan kelompok siswa kemampuan awal tinggi dalam pembelajaran konvensional (A

  1

  2 B

  ), (4) Data tes keterampilan menulis laporan perjalanan kelompok siswa kemampuan awal rendah dalam penggunaan pemetaan pikiran (A

  97. Nilai keterampilan menulis laporan perjalanan 29 orang siswa yang berada di atas rata-rata yaitu sebanyak 16 orang (55,17%) dan di bawah rata-rata sebanyak 13 orang (44,83%), frekuensi Kelas Interval F (%) Frekuens i Kumulatif (fk ) Frekuensi Kumulatif (%) 76 – 80 4 28,57 4 28,57 81 – 85 6 42,86 10 71,43 86 – 90 2 14,29 12 85,72 91 – 95 1 7,14 13 92,86 96 – 100 1 7,14 14 100 Total 14 100 - - F (%) Frekuensi Kumulatif (fk) Frekuens i Kumulatif (%) 82 – 84 1 6,67 1 6,67 85 – 87 3 20,00 4 26,67 88 – 90 5 33,33 9 60,00 91 – 93 Total 4 26,67 13 86,67 94 – 96 2 13,33 15 100 15 100 - -

  • – 74,00 dan 77,50 – 81,00 yaitu masing- masing sebanyak 9 orang (33,33%) dan frekuensi terendah berada pada kelas interval 64,50 – 67,00 dan 75,00 – 77,50 yaitu sebanyak 1 orang (3,70%). Secara lebih rinci, gambaran data keterampilan menulis laporan perjalanan siswa kemampuan awal tinggi teknik pemetaan pikiran (A

  laporan perjalanan kelompok siswa kemampuan awal tinggi dalam terbanyak berada pada kelas interval 88 – 91 yaitu sebanyak 9 orang (31,03%) dan frekuensi terendah berada pada kelas interval 99 – 99 yaitu sebanyak 1 orang (3,45%). Secara lebih rinci, gambaran data keterampilan menulis laporan perjalanan kelas kontrol dapat dilihat pada tabel 3.

  Tabel 3. Distribusi Frekuensi Data Keterampilan Menulis Laporan Perjalanan Kelas Kontrol Kelas Interval F (%) nsi Kumulatif (fk) si Kumulatif (%) 50 – 67,00 1 ,70 1 3,70 00 – 70,50 4 4,82 5 8,52

  50 – 74,00 9 3,33 14 1,85 00 – 77,50 1 ,70 15 5,55 50 – 81,00 9 3,33 24 8,89 82,00 – 84,50 3 11,11 27 100 Total 27 100 - -

  Data keterampilan menulis laporan perjalanan kelas kontrol tanpa menggunakan teknik pemetaan pikiran dengan nilai terendah = 64,50 dan nilai tertinggi 84,50. Nilai keterampilan menulis laporan perjalanan 27 orang siswa yang berada di atas rata-rata yaitu sebanyak 13 orang (48,15%) dan di bawah rata-rata sebanyak 14 orang (51,85%), frekuensi terbanyak berada pada kelas interval 71,50

  1 ) dapat dilihat pada tabel 4.

  Tabel

  4. Distribusi Frekuensi Data Keterampilan Menulis Laporan Perjalanan Siswa Kemampuan Awal Tinggi Teknik Pemetaan Pikiran (A 1 B 1 )

  Data keterampilan menulis laporan perjalanan siswa berkemampuan awal pemetaan pikiran dengan nilai terendah = 82 dan nilai tertinggi = 95,50. Nilai keterampilan menulis laporan perjalanan dari 15 orang siswa yang berada di atas rata-rata yaitu sebanyak 9 orang (60%) dan di bawah rata-rata sebanyak 6 orang (40%), Frekuensi terbanyak berada pada kelas interval 88 – 90 yaitu sebanyak 5 orang (33,34%) dan frekuensi terendah berada pada kelas interval 82 – 84 yaitu sebanyak 1 orang (6,67%). Secara lebih rinci gambaran data keterampilan menulis laporan perjalanan kelompok siswa kemampuan awal rendah dalam penggunaan pemetaan pikiran (A

  2 B 2 ) dapat dilihat pada tabel 5.

  Tabel

  5. Keterampilan Menulis Laporan Perjalanan Kelompok Siswa Kemampuan Awal Rendah dalam Penggunaan Pemetaan Pikiran (A 2 B 2 )

  Data keterampilan menulis laporan perjalanan siswa kemampuan awal rendah menggunakan teknik pemetaan pikiran diperoleh nilai terendah = 76 dan nilai tertinggi 97. Nilai keterampilan menulis laporan perjalanan dari 14 orang siswa yang berada di atas rata-rata yaitu sebanyak 5 orang (35,71%) dan di bawah rata-rata sebanyak 9 orang (64,29%), frekuensi terbanyak berada pada kelas interval 81 – 85 yaitu sebanyak 6 orang (42,86%) dan frekuensi terendah berada pada kelas interval 91 – 95 dan 96 – 100 yaitu sebanyak 1 orang (7,14%). Secara lebih rinci gambaran data keterampilan menulis

1 B

  Kelas Interval F (%) Fr ekuensi Kumulatif (fk) Frekuensi Kumulatif (%) 71 – 73 4 28,57 4 28,57 74 – 76 1 7,14 5 35,71 77 – 79 3 21,43 8 57,14 80 – 82 Total 4 28,57 12 85,71 83 – 85 2 14,29 14 100 14 100 - - Inter val F (%) Frekuens i Kumulatif (f k) Frekuensi Kumulatif (%) 64,50 – 67,50 1 7,69 1 7,69 68,50 – 71,50 6 46,15 7 53,84 72,50 – 75,50 2 15,39 9 69,23 76,50 – 79,50 80,50 – 83,50 3 23,08 12 92,31 1 7,69 13 100 Total 13 100 - -

  0,05. Secara umum dapat dinyatakan bahwa (1) keterampilan menulis laporan perjalanan menggunakan teknik pemetaan pikiran diperoleh nilai sig. sebesar 0,889 > alpha 0,05,(2) keterampilan menulis laporan perjalanan tanpa menggunakan teknik pemetaan pikiran nilai sig. sebesar 0,775 > alpha 0,05, (3) keterampilan menulis laporan perjalanan kelompok siswa kemampuan awal tinggi dalam penggunaan pemetaan pikiran (A

  ) nilai sig. sebesar 0,804. Ini berarti bahwa semua variabel penelitian memiliki data yang berdistribusi normal .

  2

  2 B

  nilai sig. sebesar 0,929 > alpha 0,05, (6) keterampilan menulis laporan perjalanan kelompok siswa kemampuan awal rendah dalam pembelajaran konvensional (A

  2 B 2 )

  ) nilai sig. sebesar 0,688 > alpha 0,05, (5) keterampilan menulis laporan perjalanan kelompok siswa kemampuan awal tinggi dalam pembelajaran konvensional (A

  2

  2 B

  ) nilai sig. sebesar 0,937 > alpha 0,05, (4) keterampilan menulis laporan perjalanan kelompok siswa kemampuan awal rendah dalam penggunaan pemetaan pikiran (A

  2

  2 B

  Berdasarkan uji normalitas dapat dilihat bahwa nilai signifikansi (Sig.) untuk semua variabel yang diuji lebih besar dari alpa 0,05 atau Sig>

  pembelajaran konvensional (A

  4.2Pengujian Persyaratan Analisis Uji Normalitas

  8 orang (61,54%), frekuensi terbanyak berada pada kelas interval 68,50 – 71,50 yaitu sebanyak 5 orang (38,46%) dan frekuensi terendah berada pada kelas interval 64,50 – 67,50 dan 80,50 – 83,50 yaitu sebanyak 1 orang (7,69%).

  Data keterampilan menulis laporan perjalanan kelompok siswa kemampuan konvensional dengan nilai terendah = 64,50 dan nilai tertinggi 81,50. Nilai keterampilan menulis laporan perjalanan dari 13 orang siswa yang berada di atas rata-rata yaitu sebanyak 5 orang (38,46%) dan di bawah rata-rata sebanyak

  Keterampilan Menulis Laporan Perjalanan Kelompok Siswa Kemampuan Awal Rendah dalam Pembelajaran Konvensional (A 2 B 2 )

  ) dapat dilihat pada tabel 7. Tabel 7. Distribusi Frekuensi Data

  2

  1 B

  Data Keterampilan menulis laporan perjalanan kelompok siswa kemampuan awal tinggi dalam pembelajaran konvensional dengan nilai terendah = 71 dan nilai tertinggi 84. Nilai keterampilan menulis laporan perjalanan dari 14 orang siswa yang berada di atas rata-rata yaitu sebanyak 12 orang (85,71%) dan di bawah rata-rata sebanyak 2 orang (14,29%), frekuensi terbanyak berada pada kelas interval 71 – 73 dan 80 – 82 yaitu sebanyak 4 orang (28,57%), dan frekuensi terendah berada pada kelas interval 74 – 76 adalah sebanyak 1 orang (7,14%). Secara lebih rinci gambaran data keterampilan menulis laporan perjalanan kelompok siswa kemampuan awal rendah dalam pembelajaran konvensional (A

  6. Keterampilan Menulis Laporan Perjalanan Kelompok Siswa Kemampuan Awal Tinggi dalam Pembelajaran Konvensional (A 1 B 2 )

  ) dapat dilihat pada tabel 6. Tabel

  2

  1 B

  Uji Homogenitas Keterampilan menulis laporan perjalanan teknik pemetaan pikiran nilai sig. sebesar 0,128 > 0,05 dan keterampilan menulis laporan perjalanan siswa tanpa dengan nilai sig. sebesar 0,101 > 0,05. Artinya varians data kelompok-kelompok populasi adalah homogen. Pengujian Hipotesis Pengujian Hipotesis Pertama

  Pada nilai Sig. 0,000 < alpha 0,05 dan t

  Pengujian Hipotesis Keempat Pada nilai Sig. 0,000 < alpha 0,05 dan t

  c. Siswa berkemampuan awal rendah keterampilan menulis laporan perjalanan dengan menggunakan teknik pemetaan pikiran lebih baik daripada menggunakan teknik konvensional siswa kelas VIII SMP N 7 diterima.

  7.

  b. Siswa berkemampuan awal tinggi, keterampilan menulis laporan perjalanan dengan menggunakan teknik pemetaan pikiran lebih baik daripada menggunakan teknik konvensional siswa kelas VIII SMP N

  VIII SMP Negeri 7 Padang.

  a. Terdapat pengaruh penggunaan teknik pemetaan pikiran terhadap keterampilan menulis laporan perjalanan siswa Kelas

  5. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian, maka peneliti dapat menyimpulkan sebagai berikut:

  7 Padang diterima.

  VIII SMP N

  = 2,05 pada taraf kepercayaan 95%. Ini berarti bahwa keterampilan menulis laporan perjalanan siswa yang memiliki kemampuan awal tinggi yang diajar dengan menggunakan teknik pemetaan pikiran lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang belajar tanpa menggunakan teknik pemetaan pikiran. Dengan demikian hipotesis alternatif keempat yang menyatakan bahwa terdapat interaksi antara teknik pemetaan pikiran dan kemampuan awal terhadap keterampilan menulis laporan perjalanan siswa Kelas

  tabel

  = 5,571 > t

  hitung

  = 2,05 pada taraf kepercayaan 95%. Ini berarti bahwa keterampilan menulis laporan perjalanan siswa yang memiliki kemampuan awal tinggi yang diajar dengan menggunakan teknik pemetaan pikiran lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang belajar tanpa menggunakan teknik pemetaan pikiran. Dengan demikian, hipotesis alternatif ketiga yang menyatakan bahwa siswa berkemampuan awal rendah keterampilan menulis laporan perjalanan dengan menggunakan teknik pemetaan pikiran lebih baik daripada menggunakan teknik konvensional siswa kelas VIII SMP N 7 diterima.

  hitung

  tabel

  = 5,571 > t

  hitung

  Pengujian Hipotesis Ketiga Pada nilai Sig. 0,000 < alpha 0,05 dan t

  = 2,05 pada taraf kepercayaan 95%, yang berarti keterampilan menulis laporan perjalanan siswa yang memiliki kemampuan awal tinggi yang diajar dengan menggunakan teknik pemetaan pikiran lebih tinggi dibandingkan dengan siswa yang belajar tanpa menggunakan teknik pemetaan pikiran. Dengan demikian, hipotesis alternatif kedua yang menyatakan bahwa siswa berkemampuan awal tinggi, keterampilan menulis laporan perjalanan dengan menggunakan teknik pemetaan pikiran lebih baik daripada menggunakan teknik konvensional siswa kelas VIII SMP N 7 diterima.

  tabel

  = 8,150 > t

  h itung

  Teknik pemetaan pikiran lebih baik memiliki kemampuan awal tinggi. Ini terlihat dari nilai Sig. 0,000 > alpha 0,05 atau t

  = 2,02 pada taraf kepercayaan 95%. Ini berarti bahwa keterampilan menulis laporan perjalanan siswa dengan menggunakan teknik pemetaan pikiran lebih tinggi dibandingkan keterampilan menulis laporan perjalanan siswa tanpa menggunakan teknik pemetaan pikiran. Dengan demikian hipotesis alternatif pertama yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh penggunaan teknik pemetaan pikiran berpengaruh terhadap keterampilan menulis laporan perjalanan siswa kelas VIII SMP N 7 Padang diterima Pengujian Hipotesis Kedua

  tabel

  = 8,185 > t

  d. Tidak terdapat interaksi antara teknik pemetaan pikiran dan kemampuan awal terhadap keterampilan menulis laporan perjalanan siswa Kelas VIII SMP Negeri 7 Padang. UCAPAN TERIMAKASIH Fikri, M.Pd sebagai pembimbing 1, dan Bapak Prof. Dr. Syahrul. R, M.Pd selaku pembimbing 2 yang telah membimbing penulis dalam penelitian dan penulisan artikel ini. DAFTAR PUSTAKA Akhadiah, Sabarti dkk. 1993. Matri Pokok

  Menulis

  II. Jakarta: Karunia, Universitas Terbuka. Aunurahman, 2009. Belajar dan Pembelajaran. Alfabeta: Bandung. BSNP. 2006. Panduan Penyusunan

  Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Jenjang Pendidikan dasar dan Menengah. Jakarta : BSNP

  Buzan, Tony. 2009. Mind Map untuk Meningkatkan Kreativitas. Penerbit Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

  Darmadi, Hamid. 1996. Menulis dan Mengarang. Cetakan Kesatu Juli 1996. Bandung: Alfabeta, Ilmu.

  Depdikbud, 1988. Kamus besar bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. De Porter, Bobby. 2002. Peta Pikiran.

  Jakarta: Gamedia Widiasarana Indonesia

  Hadiwidjoyo, M. Purbo.2003. Kreativitas dalam Pembuatan Laporan. Jakarta : Grasindo. Kosasih, E dan Hermawan, Wawan. 2012.

  Bahasa Indonesia Berbasi Kepenulisan Karya Ilmiah dan Jurnal. Bandung : Tursina.

  Mukhtar. 2003. Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Jakarta: Misaka Galiza.

  Nana, Sudjana. 2002. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung

  Permendiknas Nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi. Jakarta: Depdiknas. Poerwadarminta. 1990. Laporan dan Kesastraan. Jakarta. Gramedia.

  Tarigan, Henry Guntur. 2008. Metodologi Pengajaran Bahasa-2. Bandung : Angkasa.

  Undang-Undang No.

  20 Thun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.