Higher-Order Thinking Skills (HOTS)

  Higher-Order Thinking Skills (HOTS) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan

  Menengah Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas Pengembangan butir soal

   Agenda:  Latar Belakang  Latar Belakang  Konsep Soal HOT  Konsep Soal HOT

 Teknik Penulisan Soal

HOTS  Teknik Penulisan Soal HOTS  Model Soal HOT  Model Soal HOT  Kerja Mandiri  Kerja Mandiri

  

Sistem Evaluasi Nasional

Mengapa harus HOT?

  Latar Belakang Kurikulum 2013

  Tantangan Eksternal Tantangan Internal

  (Globalisasi)

  Kemajua Kemajuan

  Lingkungan n Industri Pendidikan hidup Teknolog Kreatif

  Internasional i

  Sistem Konten evaluasi

  • ) Permendikbud No. 59 Tahun 2014 (Lampiran I)

  

PRINSIP KHUSUS PENILAIAN AUTENTIK

1. Materi penilaian dikembangkan dari kurikulum.

  2. Bersifat lintas muatan atau mata pelajaran.

  3. Berkaitan dengan kemampuan peserta didik.

  4. Berbasis kinerja peserta didik.

  5. Memotivasi belajar peserta didik.

  6. Menekankan pada kegiatan dan pengalaman belajar peserta didik.

  7. Memberi kebebasan peserta didik untuk mengkonstruksi responnya.

  8. Menekankan keterpaduan sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

  9. Mengembangkan kemampuan berpikir divergen .

  10. Menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari pembelajaran .

  11. Menghendaki balikan yang segera dan terus menerus.

  12. Menekankan konteks yang mencerminkan dunia nyata.

  13. Terkait dengan dunia kerja.

  7 14. Menggunakan data yang diperoleh langsung dari dunia nyata.

  15. Menggunakan berbagai cara dan instrumen .

KECAKAPAN HIDUP ABAD 21

  st

21 Century learning:

  • To know
  • To do
  • To be
  • To live together Standards &

  assessments

  Challenges: Quality of Education

Tantangan Mutu Pendidikan

  Hasil PISA 2012: mayoritas siswa usia 15 tahun belum memiliki literasi dasar (membaca, matematika, sains) Anak-anak kita tidak akan berdaya saing bila di sekolah mereka tak dilatih

kecakapan hidup abad 21 , misalnya: untuk membuat perbandingan, membuat

penilaian data, berpikir kritis, membuat kesimpulan, memecahkan masalah

dan menerapkan pengetahuan mereka pada konteks kehidupan nyata serta

pada situasi yang masih asing

  Membaca Matematika

  

75% siswa di bawah kompetensi minimum 56% siswa di bawah kompetensi minimum

Source: Rodrigo, World Bank, Extracted from OECD. Pisa 2012 Results in Focus: What Students Know

and What They Can Do With What They Know.

  8

PENGALAMAN EMPIRIS

  

Soal Matematika UN memerlukan komputasi yang

extensive, namun tidak kaya konteks

PENGALAMAN EMPIRIS

  

Pertanyaan bukan ‘employing’ matematika, tetapi

keterampilan berhitung

PENGALAMAN EMPIRIS

  Proses pengumpuan, evaluasi, dan distribusi berita kepada publik, hal ini merupakan pengertian dari ....

  A. Koran

  B. Majalah

  C. Pers

  D. Berita

  E. Televisi Sumber soal US 2014

PENGALAMAN EMPIRIS

  Diketahui fungsi permintaan adalah

Qd = 150 – 3P dan fungsi penawaran

Qs = -60 + 4P. Tingkat harga keseimbangan terjadi pada: A. (60, 30)

  B. (60, 20)

  C. (60, 40)

  D. (30, 60)

  E. (30, 45) Sumber soal US 2014 Apakah Higher-Order Thinking?

Higher-order thinking adalah

meminimalisir kemampuan

mengingat kembali informasi

  

(recall) dan asesmen lebih mengukur kemampuan: o Transfer satu konsep ke konsep lainnya o Memproses dan menerapkan informasi o Mencari kaitan dari berbagai informasi yang berbeda-beda o Menggunakan informasi untuk menyelesaikan masalah o Menelaah ide dan informasi secara kritis o Transfer satu konsep ke konsep lainnya o Memproses dan menerapkan informasi o Mencari kaitan dari berbagai informasi yang berbeda-beda o Menggunakan informasi untuk menyelesaikan masalah o Menelaah ide dan informasi secara kritis

  Apakah Higher-Order Thinking?

  

Apakah Higher-Order Thinking?

  • Higher-order thinking termasuk menunjukkan

  pemahaman akan informasi dan bernalar bukan sekedar mengingat kembali/recall informasi.

  • Higher order thinking tidak berarti soal yang lebih sulit daripada soal recall.
  • Ada beberapa cara yang dapat dijadikan pedoman oleh para penulis soal untuk menulis butir soal yang menuntut berpikir tingkat tinggi, yakni materi yang akan ditanyakan diukur dengan perilaku sesuai dengan ranah kognitif Bloom pada level analisis, evaluasi dan mengkreasi , setiap pertanyaan diberikan dasar pertanyaan (stimulus) dan soal mengukur kemampuan berpikir kritis.

  

Table of Thinking

Krulik & Rudnick Bloom Orisinil Bloom Revisi Presseisen “HOTS” recall Pengetahu an Mengingat basic Pemahama n Memahami Penerapan Menerapka n critical Analisis Menganalisi s

  • Berpikir kritis;
  • Berpikir kreatif;
  • Pemecahan

  masalah;

  • Pembuatan

  keputusan creative Sintesis Mengevalu asi Evaluasi Mencipta Taksonomi Bloom

Karakterisasi Instrumen untuk mengukur HoTs

  KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI o BERPIKIR KRITIS o BERPIKIR KRITIS o BERPIKIR KREATIF o BERPIKIR KREATIF

  HOT HOT o PEMECAHAN MASALAH o PEMECAHAN MASALAH o PEMBUATAN o PEMBUATAN

  KEPUTUSAN KEPUTUSAN KETERAMPILAN BERPIKIR TINGKAT TINGGI Berfkir Kritis adalah berfkir yang memeriksa, menghubungkan, dan mengevaluasi semua aspek situasi atau masalah.  Termasuk di dalamnya mengumpulkan, mengorganisir, mengingat, dan menganalisa informasi.  Berfkir kritis termasuk kemampuan membaca dengan pemahaman dan mengidentifkasi materi yang dibutuhkan dan tidak dibutuhkan.  Kemampuan menarik kesimpulan yang benar dari data yang diberikan dan mampu menentukan ketidak-konsistenan dan pertentangan dalam sekelompok data merupakan bagian dari keterampilan berfkir kritis.  Dengan kata lain, berfkir kritis adalah analitis dan refeksif.

  Berfkir Kreatif yang sifatnya orisinil dan refektif.  Hasil dari keterampilan berfkir ini adalah sesuatu yang kompleks.  Kegiatan yang dilakukan di antaranya menyatukan ide, menciptakan ide baru, dan menentukan efektiftasnya.  Berfkir kreatif meliputi juga kemampuan menarik kesimpulan yang biasanya menelorkan hasil akhir yang baru.

  e) Kreasi (Create)

  

Tabel berikut mengklasifkasi instruksi-instruksi

yang umum digunakan dalam soal/pertanyaan sesuai

kategori Bloom taxonomy.

  Menginga t (Rememb er) Pemahama n (Understan

d) Aplikasi (Applicat ion) Analisa (Analysis) Evaluasi (Evaluat

  • Uraikan •
  • Berikan contoh Uraikan •
  • Analisa • Kategorik an
  • Bandingk an
  • Simpulka n
  • Jelaskan Ekspresika n

  Identifka si

  • Tunjukk an

  • Urutkan •
  • Gunaka n
  • Manfaat kan
  • Kemban gkan
  • Ingat kembali
  • Hasilkan • Susun • Rakit • Bentuk
  • Jelaskan dengan kata-kata sendiri
  • Bedakan • Temukan • Gambark an
  • Kenali •
  • Kaji ulang
  • Cermati • Kumpulk an
  • Rumusk an
  • Ilustrasi kan

  Sebutkan

  Catat

  Tentukan

  Aplikasi kan

  • Hubungk an
  • Operasi kan
  • Identifkasi •
  • Artikan • Telaah • Prediksi • Menilai • Pilih • Kritik • Evaluasi • Telaah
  • Peringka t
  • Ulangi • Garis bawahi

  Temukan

  • Terapka n
  • Ulangi •

  Pilih

  • Kelola • Modifka • Buat • Bangun • Rancan g
  • Sebutkan •

  

Proses Kognitif Bloom

(Anderson & Krathwohl, 2001)

  Proses Kognitif Defnisi

  Mengambil pengetahuan yang relevan dari ingatan

  Ingatan

  jangka-panjang Membangun arti dari proses pembelajaran, termasuk

  Pemahaman

  komunikasi lisan, tertulis, dan gambar Melakukan atau menggunakan prosedur di dalam situasi

  Aplikasi

  yang tidak biasa Memecah materi ke dalam bagian-bagiannya dan

  Analisis

  menentukan bagaimana bagian-bagian itu terhubungkan antarbagian dan ke struktur atau tujuan keseluruhan Membuat pertimbangan berdasarkan kriteria atau

  Evaluasi

  standar Menempatkan unsur-unsur secara bersama-sama Kreasi untuk membentuk keseluruhan secara koheren atau fungsional; menyusun kembali unsur-unsur ke dalam pola atau struktur baru

  

Taksonomi Bloom LOTS ke

HOTS

  (McCurry) EVALUASI EVALUASI SINTESIS SINTESIS ANALISIS ANALISI S APLIKASI     APLIKASI

  HOT

PEMAHAMA PEMAHAMA

      N N PENGETAHU

PENGETAHU AN AN

  LOT HOTS S

  Higher-Order Thinking Skills Menganalisis

  Menggunakan keterampilan yang telah dipelajarinya terhadap suatu informasi yang belum diketahuinya dalam mengelompokkan informasi, menentukan keterhubungan antara satu kelompok/informasi atau menguraikan suatu materi menjadi komponen-komponen yang lebih jelas.

  Contoh

  Kemampuan mengelompokkan benda berdasarkan persamaan dan perbedaan ciri- cirinya, memberi nama bagi kelompok tersebut, menentukan apakah satu kelompok sejajar/lebih tinggi/lebih luas dari yang lain, menentukan mana yang lebih dulu dan mana yang belakangan muncul, menentukan mana yang memberikan pengaruh dan mana yang menerima pengaruh, menemukan keterkaitan antara fakta dengan kesimpulan, menentukan konsistensi antara apa yang dikemukakan di bagian awal dengan bagian berikutnya, menemukan pikiran pokok penulis/pembicara/ nara sumber, menemukan kesamaan dalam alur berpikir antara satu karya

  

Higher-Order Thinking Skills

Mengevaluasi

Kemampuan menilai suatu benda atau informasi

berdasarkan suatu kriteria(menilai suatu ide,

kreasi, cara, atau metode).

  Contoh

Kemampuan menilai apakah informasi yang

diberikan berguna, apakah suatu

informasi/benda menarik/ menyenangkan bagi

dirinya, adakah penyimpangan dari kriteria

suatu pekerjaan/keputusan/peraturan,

memberikan pertimbangan alternatif mana yang

harus dipilih berdasarkan kriteria, menilai benar/

salah/bagus/jelek dan sebagainya suatu hasil

  

Higher-Order Thinking Skills

Mencipta

Membuat sesuatu yang baru dari apa yang

sudah ada sehingga hasil tersebut merupakan

satu kesatuan utuh dan berbeda dari komponen

yang digunakan untuk membentuknya Contoh

Kemampuan membuat suatu cerita/tulisan dari

berbagai sumber yang dibacanya, membuat

suatu benda dari bahan yang tersedia,

mengembangkan fungsi baru dari suatu benda,

mengembangkan berbagai bentuk kreativitas

lainnya.

  Cotton, K (1991), berpikir kreatif memiliki karakteristik sebagai berikut: fuency (membangun banyak ide), fexibility (dapat merubah-ubah pandangan dengan mudah), originality (menghasilkan sesuatu yang baru), dan elaboration (membangun ide-ide berdasarkan ide-ide yang lain) Robert W. Bailey (1989), pemecahan masalah merupakan suatu kegiatan yang kompleks dan tingkat tinggi dari proses mental seseorang yang mengombinasikan gagasan cemerlang untuk membentuk kombinasi gagasan yang baru berdasarkan penalara. Edward Glaser (1941:5) mengembangkan gagasan Dewey dan mendefnisikan berpikir kritis sebagai: (1) suatu sikap yang mau berpikir secara mendalam tentang masalah-masalah dan hal-hal yang berada dalam jangkauan pengalaman seseorang; (2) pengetahuan tentang metode- metode pemeriksaan dan penalaran yang logis; dan (3) semacam suatu keterampilan untuk menerapkan metode-metode tersebut. Berpikir kritis merupakan upaya keras untuk memeriksa setiap keyakinan atau pengetahuan asumtif berdasarkan bukti pendukungnya dan kesimpulan-kesimpulan lanjutan yang diakibatkannya.

  Horold dan Cyril O’Donnell, pengambilan keputusan adalah pemilihan diantara alternatif mengenai suatu cara bertindak yaitu inti dari perencanaan, suatu rencana tidak dapat dikatakan tidak ada jika tidak ada keputusan, suatu sumber yang dapat dipercaya, petunjuk atau reputasi yang telah dibuat.

  Higher-Order Thinking Skillss

  

Higher-Order Thinking Skillss

  bukan sekadar untuk menghafal sejumlah

  • Menilai atau mengukur

  informasi, namun lebih kepada bagaimana memproses sejumlah informasi untuk mendapatkan solusi dari permasalahan yang diajukkan

  • Menilai atau mengukur

  keterampilan yang lebih kompleks seperti

  dan merangsang siswa untuk mengintrepretasikan,

  menganalisa atau bahkan mampu memanipulasi informasi sebelumnya sehingga tidak monoton.

  • Higher-order thinking menunjukkan pemahaman terhadap

  informasi dan bernalar (reasoning) bukan hanya sekedar mengingat informasi.

  • Kita tidak menguji ingatan

  , sehingga kadang-kadang perlu untuk menyediakan informasi yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan dan siswa menunjukkan pemahaman terhadap gagasan dan informasi dan/atau memanipulasi atau menggunakan informasi tersebut.

  • Teknik kegiatan-kegiatan lain yang dapat mengembangkan keterampilan berfkir kritis dan kreatif siswa dalam bentuk menjawab pertanyaan-pertanyaan inovatif:
    • – Adakah Cara lain? (What’s another way?),
    • – Bagaimana jika…? (What if …?),
    • – Manakah yang salah? (What’s wrong?), dan
    Bagaimana Butir Soal yang dapat menuntut HOTS...?

  Agar butir soal yang ditulis dapat menuntut berpikir tingkat tinggi, maka setiap butir soal selalu diberikan dasar pertanyaan (stimulus)  berbentuk sumber/bahan bacaan seperti: teks bacaan, paragrap, teks drama, penggalan novel/cerita/dongeng, puisi, kasus, gambar, grafk, foto, rumus, tabel,

daftar kata/symbol, contoh, peta, flm, atau

suara yang direkam

   dianalisis, dievaluasi, dan dikreasikan

  Teknik Penulisan Butir HOTS

  • Perhatikan cakupan materi yang diharuskan untuk level pendidikan
  • Perhatikan beberapa kompetensi yang diharapkan pada tiap level pendidikan yang

    kemudian diturunkan menjadi beberapa indikator

    dan tujuan dari pembelajaran berdasarkan anjuran yang tertuang pada kurikulum
  • Penggunaan pengetahuan dasar untuk suatu cakupan materi sangat mungkin berbeda sesuai dengan level pendidikan
  • Menggunakan pengetahuan atau kemampuan dasar nya untuk menyesaikan permasalahan yang ada
  • Dalam taksonomi Bloom tingkatan yang paling rendah dapat menjadi pengetahuan dasar untuk

  

Teknik Penulisan Butir HOTS

  •  Dianjurkan untuk menyediakan berbagai macam

    data (pernyataan, tabel, grafk, hasil dari percobaan yang dilakukan, laporan, bahan bacaan, hasil observasi, dll) sebagai stimulus untuk menjawab soal-soal HOTS
  • Berbagai macam data yang disediakan seharusnya memberikan informasi kepada siswa merujuk kepada pengetahuan atau kemampuan dasar sehingga dapat diolah lebih lanjut
  • Data yang diajukkan sebagai stimulus kepada

    siswa sedapat mungkin dibuat dengan situasi

    yang “autentik” atau nyata
  • Menulis soal tertulis HOTS dapat berupa soal

  

Contoh Soal Ranah Kognitif Bloom

C1, C2

  Mengingat (C1): menarik kembali informasi yang tersimpan dalam memori jangka panjang.

  Larutan Asam adalah jika dilarutkan dalam air menghasilkan ion + H . Pernyataan ini diungkapkan oleh…

  A. Arrhenius

  C. Lewis

  B. Bronsted-lowry

  D. Dalton Memahami (C2): mengkonstruksi makna atau pengertian

  berdasarkan pengetahuan awal yang dimiliki, mengaitkan informasi yang baru dengan pengetahuan yang telah dimiliki, atau mengintegrasikan pengetahuan yang baru ke dalam skema yang telah ada dalam pemikiran siswa

  Apakah yang terjadi menurut Arrhenius jika suatu asam dilarutkan dalam air... + A. mengikat H

  C. terurai sempurna mengasilkan ion H+

  B. menghasilkan ion H+

  D. terjadi reaksi dengan air

  

Contoh Soal Ranah Kognitif Bloom

C3

  Aplikasi (C3): melibatkan penggunaan prosedur-

prosedur tertentu untuk menyelesaikan masalah atau

mengerjakan tugas

Jika konsentrasi suatu larutan H SO 0,1M maka

  2

  4 konsentrasi ion H adalah....

  • A. dua kali konsentrasi H SO

  2

  

4

B. setengah kali konsentrasi H2SO4 C.sama dengan Konsentrasi H2SO4 D.tergantung jumlah H2SO4 yang ada Berapakah pH larutan HCl dengan konsentrasi 0,01 M

  E. 1

  C. 13

  F. 2

  D. 12

  

Contoh Soal Ranah Kognitif Bloom

C4

  

Analisis (C4): menguraikan suatu permasalahan

atau obyek ke unsur-unsurnya dan menentukan

bagaimana saling keterkaitan antar unsur-unsur

tersebut dan struktur besarnya

Jika Larutan HCl dan H SO4 mempunyai konsentarsi

  2

yang sama maka perbandingan konsentrasi H pada

  • kedua larutan tersebut adalah...

  A. sama besar

  

B. konsentrasi H pada HCl lebih besar daripada

  • konsentrasi H pada H SO
  • 2

  4 C.konsentrasi H pada H SO lebih besar daripada

  • 2

  4 konsentrasi H+ pada HCl

D.konsentrasi H pada HCl ½ kali lebih besar daripada

  • konsentrasi H pada H SO
  • 2

  4

  

Contoh Soal Ranah Kognitif Bloom

C5

  

Evaluasi (C5): membuat suatu pertimbangan atau

keputusan berdasarkan kriteria dan standar yang ada

  4 orang siswa ingin mereaksikan logam Mg dengan 2 buah asam, yaitu HCl dan H SO . Reaksi yang dilakukan

  2

  4 haruslah menghasilkan jumlah gas H yang sama. Berikut

  2 hal yang dilakukan ke-4 siswa tersebut: Siswa A: mereaksikan sejumlah Mg dengan sejumlah H SO dan HCl 2 4 yang sama

  Siswa B: mereaksikan sejumlah Mg dengan sejumlah H SO 2 kali dari 2 4 HCl Siswa C: mereaksikan sejumlah Mg dengan sejumlah HCl 2 kali dari H SO 2 4 Siswa D: mereaksikan sejumlah 2 kali Mg dengan dengan sejumlah H SO dan HCl yang sama 2 4 Dari percobaan yang dilakukkan oleh ke-4 siswa tersebut, siswa manakah benar melakukannya...

  A.Siswa A

  C. Siswa C B.Siswa B

D. Siswa D

  

Contoh Soal Ranah Kognitif Bloom

C6

  Kreasi (C6) memadukan bagian-bagian untuk membuat sesuatu yang baru dan saling berhubungan yang masuk akal atau dapat juga untuk menghasilkan suatu produk yang orisinil Jika anda akan membuat suatu larutan HCl dan H SO

  2

  4 dengan pH yang sama besar maka yang akan anda lakukan adalah......

  A. Mengencerkan kedua larutan itu hingga mendapatkan pH yang sama dengan menggunakan pengukuran indikator universal

  B. Membuat Konsentrasi larutan HCl menjadi 2 kali larutan H SO

  2

4 C. Menuliskan reaksi keduanya dan memeriksa jumlah

  H yang terlibat dari kedua reaksi tersebut

  • D.Membandingkan langsung antara Konsentrasi HCl dan H SO karena keduanya akan mempunyai konsentarsi

  2

  4

  Konstruksi soal PISA  Bersifat divergen, memungkinkan

munculnya beberapa alternatif respons

atau jawaban  Tidak hanya mengukur kompetensi

pengetahuan, tetapi juga keterampilan

proses, dan sikap

  

 Stem soal menggunakan stimulus berupa

konteks kehidupan nyata atau fenomena yang dekat dengan kehidupan siswa  Tidak hanya mengukur pengetahuan tentang IPA, tetapi juga mengukur sikap dan bagaimana menggunakan pengetahuan tersebut dalam kehidupan nyata

  

Contextual Assessment

 Asesmen yang berbasis situasi nyata dalam kehidupan sehari-hari;

 Ruang lingkup stimulus/konteks: personal, sosial,

dan global, seperti:

   kesehatan  Pendidikan  Pekerjaan  sumbar daya alam  lingkungan hidup  bencana alam  pemanfaatan sains dan teknologi

  

Contextual Assessment

Karakteristik asesmen kontekstual (REACT):

  1. Relating: terkait langsung dengan konteks pengalaman kehidupan nyata.

  

2. Experiencing: ditekankan kepada penggalian (eksplorasi),

penemuan (discovery), dan penciptaan (invention).

  3. Applying: menuntut kemampuan peserta didik untuk

menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh di dalam

kelas untuk menyelesaikan masalah-masalah nyata.

  4. Communication: menuntut kemampuan peserta didik untuk mampu mengomunikasikan kesimpulan model pada kesimpulan konteks masalah.

  5. Transfering: menuntut kemampuan peserta didik untuk mentransformasi konsep-konsep pengetahuan dalam kelas ke dalam situasi atau konteks baru.

  Contextual Assessment Ciri-ciri asesmen kontekstual:  Siswa mengkonstruksi responnya sendiri, bukan sekadar memilih jawaban yang tersedia.

   Tugas-tugas merupakan tantangan

yang dihadapkan dalam dunia nyata.

   Tidak hanya memiliki satu jawaban tertentu yang benar, tetapi memungkinkan banyak jawaban benar atau semua jawaban benar.

  Contextual Assessment Perbandingan asesmen tradisional dan kontekstual

  

Asesmen Tradisional Asesmen Kontekstual

Peserta didik cenderung memilih Peserta didik mengekspresikan respons yang diberikan. respons Konteks dunia kelas (buatan) Konteks dunia nyata (realistis) Umumnya mengukur aspek Mengukur performansi tugas ingatan (recalling) (berpikir tingkat tinggi)

Terpisah dengan pembelajaran Terintegrasi dengan pembelajaran

Pembuktian tidak langsung, Pembuktian langsung melalui cenderung teoretis. penerapan pengetahuan dan keterampilan dengan konteks nyata.

C. PISA

  

(Programme for International Student Assessment)

PISA: studi internasional tentang penilaian prestasi literasi membaca, matematika, dan sains peserta didik berusia 15 tahun.  Dikoordinasikan oleh OECD (Organisation for

  Economic Cooperation and Development), berkedudukan di Paris, Prancis.

  

 Konsorsium internasional: Educational Testing Service

(ETS), the Australian Council for Educational Research (ACER), the Netherlands National Institute for

Educational Measurement (Citogroep), the National

Institute for Educational Policy Research in Japan (NIER), dan WESTAT United States.

  Literasi Membaca PISA DefnisiLiterasi Membaca: kemampuan seseorang untuk memahami, menggunakan, merefeksi serta terlibat pada wacana teks dalam rangka mencapai tujuan membaca, mengembangkan pengetahuan dan potensi diri serta berpartisipasi dalam masyarakat.

  Contoh Item HOTS

  Contoh Soal Matematika

  

Contoh Soal Matematika

Tabel berikut menyajikan waktu lari dalam menit dan detik untuk pemenang medali Emas pada Olimpiade tahun 2008 dalam lomba lari 100 m, 200 m, 400 m dan 800 m.

  Lomba Pria Wanita 100 m 9,69 10,78 200 m 19,30 21,74 400 m 43,75 49,62 800 m 1:44,65 ?

  

Manakah berikut ini yang paling mungkin merupakan waktu lari

bagi pemenang medali emas untuk lomba lari wanita 800 m? A. 1:00,18

  B. 1:20,43

  C. 1:48,02

  D. 1:54,87

  Contoh Soal Matematika Pengujian sifat larutan asam atau basa dapat digunakan bahan alam sekitar sebagai pengganti kertas lakmus. Berikut ini Beberapa kelompok siswa akan menguji sifat asam dan basa suatu larutan dengan menggunakan berbagai bahan yang ada dirumahnya. Mereka terlebih dahulu membuat beberapa indikator alam untuk mengujinya. Data yang diperoleh dari berbagai tanaman tertera pada tabel.

  Bahan indikator mana seharusnya dipilih mereka untuk menguji bahan-bahan lain yang mempunyai sifat asam basa yang belum diketahui?

  A. Tomat dan daun pandan

  B. Kembang sepatu dan tomat

  D. Daun pandan dan kembang sepatu

  Contoh Soal Kimia

C. Kol ungu dan kembang sepatu

  Empat orang siswa yang bernama Juli, Poppy, Parmin dan Anang menyelidiki apakah tanaman membutuhkan cahaya untuk bertahan hidup. Mereka masing-masing menanam tanaman yang sama dalam kondisi yang berbeda seperti yang tertera pada gambar berikut

  Dari ke-empat siswa tersebut, siapakah melakukan percobaan dengan menggunakan variabel kontrol yang tepat...

  A. Anang

  C. Poppy

  B. Parmin

  D. Juli 1) Ditulis oleh Poppy,P4TK IPA

  

Contoh Soal Biologi

  1 Contoh Soal Fisika

  

1

  

Contoh Soal Bhs Indonesia

Sempurna

  Kau begitu sempurna Di mataku kau begitu indah Kau membuat diriku Akan selalu memujamu Di setiap langkahku ku kan selalu merindukan dirimu

  Mengkreasi :

  Tapi satu bayangkan hidup tanpa

  Tulislah sebuah puisi tentang

  cintamu

  seseorang yang kamu kirimi surat!

  Janganlah kau tinggal diriku Ku tak akan mampu semua

  Mengevaluasi :

  Hanya bersamamu ku akan bisa

  Selama ini sikap baik apa yang sudah kamu lakukan kepada

  Kau adalah darahku

  seseorang yang kamu kirimi surat?

  Kau adalah jantungku Kau adalah hidupku

  Menganalisis :

  Engkau di diriku, oh sayangku

  Bandingkan perasaanmu antara

  Engkau begitu sempurna

  kepada temanmu dengan kepada seseorang yang kamu kirimi surat! Dinyanyikan oleh: Gita Gutawa Contoh Soal Bhs Inggris Kancil and Crocodile Kancil was a clever mousedeer. He had many enemies. One of them was Crocodile. Crocodile lived in a river in the forest. Now, one day, Kancil went to the river. It was a very hot day, and he wanted to have a bath. Kancil bathed and splashed about in the water. Crocodile saw Kancil. "A nice meal," he thought.

  Mengkreasi : Then, he crawled behind Kancil and grabbed him.

  Compose a letter of He caught one of Kancil's legs. apology from Kancil to Kancil was terrifed. Then, he had an idea. He Crocodile. saw a twig foating near him. He picked it up and said, "You stupid fool! So you think you've got

  Mengevaluasi : me. You're biting a twig - not my leg. Here, this is Do you think Kancil has my leg." done the right thing? Why? And with that, he showed Crocodile the twig.

  Crocodile could not see well. He was a very stupid creature, too. He believed the cunning Menganalisis : mousedeer. He freed the mousedeer's leg and In what ways are Kancil snapped upon the twig. Kancil ran out of the and Crocodile diferent? water immediately. "Ha! Ha!" he laughed. "I tricked you!".

  Contoh Soal IPS Contoh Soal Membaca

KERJA MANDIRI

  

Berikut diberikan stimulus

Pertanyaan apakah yang

dapat dibuat dari stimulus

tersebut berdasarkan latar

belakang MP masing-

masing ?

  Terima Kasih Selamat Berkarya

  IWAN SUYAWAN HP: 08129886486 iwan.suyawan@gmail.com