Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa akan mampu :
Pertemuan 04 Pemrograman Dasar 2012 Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa akan mampu :
Memahami tentang proses sederhana (simple
process) berupa pemanggilan procedure (fungsi)
dan ekspresi serta dapat menerapkannya dalamalgorithma ataupun pemrograman dengan bahasa
pemrograman C.
Proses Sederhana (Simple Statement)
Ekspresi
Operator Penugasan (assignment)
Operator Logika
Operator Aritmetika
Operator Relasional
Operator Bitwise
Dikatakan proses sederhana karena dipandang sebagai proses yang hanya mempunyai sebuah aliran masukan dan sebuah aliran keluaran.
Proses sederhana dalam pemrograman komputer terdiri dari:
- Pemanggilan procedure atau fungsi
- Perhitungan arithmatika atau logika
Dalam flow-chart digambarkan sbb.:
Aliran Masukan Aliran Masukan
Proc_name() Proses atau
Aliran Keluaran Aliran Keluaran
Pemanggilan procedure/fungsi Perhitungan Arithmatika/Logika
Ekspresi merupakan proses sederhana dalam pemrogram- an komputer untuk melakukan proses perhitungan arithmatika dan logika.
Prinsip dasar perhitungan arithmatika dan logika dalam pemrograman komputer adalah melakukan perhitungan arithmatika atau logika kemudian hasilnya disimpan dalam variabel tertentu. Dalam flowchart digambarkan sbb.:
Dalam C Var perhitungan A/L Ekspresi
Contoh:
Dlm bhs pemrograman C dapat ditulis: c c + 1 c=c+1; atau c+=1; atau ++c; atau c++;
Artinya (dibaca) nilai data dari variabel c ditambah dengan 1
hasilnya disimpan ke dalam variabel c. Tidak boleh:
Karena tidak ada proses penyimpanan c + 1 dari hasil perhitungan dari c+1 ke variabel
Komponen utama ekspresi adalah operand dan operator.
Operand dapat berupa variabel, konstanta, nilai data konstan
maupun fungsi. Setiap operand harus memiliki nilai data. Operator adalah simbol yang mengolah nilai pada operand dan menghasilkan satu nilai baru.
Dalam pemrograman komputer penulisan perhitungan arithmatika/logika TIDAK BOLEH BERTINGKAT . Contoh:
Untuk itu setiap operator memiliki xy yz
presedensi (hirarki) dan assosiativitas. x
xy yz
Didasarkan atas jumlah operand, operator dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu :
- Unary operator
- Binary operator
- Ternary operator
Unary operator memerlukan 1 operand, binary operator memerlukan 2 operand, sedangkan ternary operator memerlukan 3 operand.
Berdasarkan jenis operasinya, operator dalam bahasa pemrograman C dapat dikelompokkan :
- Operator Penugasan (assignment operator)
- Operator Logika
- Operator Aritmatika
- Operator Relasional
- Operator Bitwise
- Operator Pointer
Termasuk Binary operator
Digunakan untuk memberikan nilai kepada suatu Operand. Sintak sbb: operand1 operator operand2;
Operand1 harus berupa variabel, sedangkan operand2
dapat sebarang operand termasuk variabel dari operand1.
Urutan pengerjaan (assosiativitas) operator penugasan dari kanan ke kiri.
Contoh x = 2; // konstanta x = y; // variabel lain x = 2 * y; // ekspresi a = sin (y); // fungsi
Tipe hasil operasi disesuaikan dengan tipe operand sebelah kiri. int x = 7/2; /*nilai x sama dgn 3 */ float y = 3; /*nilai y sama dengan 3.000 */
Digunakan untuk melakukan operasi matematika
Simbol Fungsi Contoh
Penambahan x = y + 6; + Pengurangan y = x
- Perkalian *
- – 5;
y = y * 3; / Pembagian z = x/y; % Modulo A = 10 % 3; B= 3 % 10;
Increment x++; ++ Decrement z--; -- () Menaikan Priority x=(2+3)*5
Modulo:
- Simbol : %
- Termasuk Binary operator
- Untuk menghitung sisa hasil bagi
- n % 2, dapat digunakan untuk menguji apakah integer n
bernilai genap atau ganjil n % 2 = 0 n GENAP n % 2 = 1 n GANJIL
Increment dan Decrement:
- Simbol : ++(increment), --(decrement)
- Termasuk unary operator
Menaikkan (++) dan menurunkan (--) nilai variabel dengan 1
Posisinya bisa di depan (pre) atau dibelakang (post) variabel
Contoh: N++; //post increment
- N; //pre increment N--; //post decrement
- N; //pre decrement
Jika statement increment stand alone. Maka N++; atau
- N; sama artinya N=N+1;
Jika statement decrement stand alone. Maka N--; atau -
- N; sama artinya N=N-1;
Contoh:
#include <stdio.h> int main () { int x = 44; int y = 44;
- ++x;
printf (”x = %d\n”, x); /* hasilnya 45 */ y++; printf (”y = %d\n”, y);
/* hasilnya 45 */ }
Jika ++n dan n++ sebagai statement yang terikat dalam ekspresi lainnya (sub expresi), keduanya mempunyai arti yang berbeda.
- n -> n ditambah 1, baru diproses terhadap ekspresinya
n++ -> n langsung diproses terhadap ekspresinya tanpa ditambah 1 terlebih dahulu, pada saat selesai baru n ditambah 1 int main () { int x=44; int y = 44; int z; z = ++x; /* z, x nilainya 45 */ z = y++; /* z nilainya 44 dan y nilainya 45 */ return(0); }
Setiap ekspesi yang berbentuk :
<Variabel> = <Variabel> <Operator><Exp>; dapat diganti dengan :
<Variabel> <Operator> = <Exp>; Operator ini sering disebut dengan Combined Operator.
Ekspresi Dapat diganti dengan
a = a + b; a += b; a = a a -= b;
- – b; a = a * b; a *= b; a = a / b; a /= b; a = a % b; a %= b; a = a ^ b ; a ^= b;
Contoh soal : x *= y +1; artinya sama dengan :
A. x = x * (y + 1); B. x = x * y + 1;
C. x = x + 1 * y;
D. x = (x + 1) * y; Jawab:
A
Digunakan untuk membandingkan dua nilai, dan hasilnya TRUE atau FALSE
Simbol Fungsi
= = Sama Dengan != Tidak Sama Dengan < Lebih Kecil Dari > Lebih Besar Dari
<= Lebih Kecil atau Sama Dengan >= Lebih Besar atau Sama Dengan ?: Conditional assignment
TRUE dalam bahasa pemrograman C nilainya Tidak sama dengan NOL
FALSE dalam bahasa pemrograman C nilainya sama dengan NOL
Sedangkan nilai TRUE yang diset oleh program C saat run time nilainya sama dengan 1.
Contoh: int x; x = (20 > 10); //nilai x sama dgn 1 x = (20 == 10); //nilai x sama dgn 0
Contoh :
#include<stdio.h> int main() { int x=5,y=6; if ( x == y) printf("%d sama dengan %d\n",x,y); if ( x != y) printf("%d tidak sama dengan %d\n",x,y); if ( x < y) printf("%d lebih kecil daripada %d\n",x,y); if ( x > y) printf("%d lebih besar daripada %d\n",x,y); if ( x <= y) printf("%d lebih kecil atau sama dengan %d\n",x,y);
if ( x >= y) printf("%d lebih besar atau sama dengan %d\n",x,y);
return(0);}
Conditional expression menggunakan ternary operator ?:
Sintak : exp1 ? exp2 : exp3;
- Jika exp1 bernilai true, maka exp2 dieksekusi. Sebaliknya jika exp1 bernilai false, maka exp3 dieksekusi.
Contoh yang sama artinya dgn statement diatas: z = (a > b) ? a : b;
Jika (a>b) bernilai benar maka z=a. Sebaliknya jika (a>b)
bernilai salah maka z=b.Contoh:
#include <stdio.h> #include <iostream.h> int main () { int bil, abs; printf("Menentukan nilai absolut\n\n"); printf("Masukkan bilangan integer: "); scanf("%d",&bil); abs = (bil >= 0) ? bil : - bil; printf("Nilai absolutnya adalah : %d \n\n",abs); system("PAUSE"); return(0); }
Digunakan untuk melakukan operasi logika
Simbol Fungsi
&& AND || OR ! NOT
Table Kebenaran operator logika:
A B !A A && B A || B
True True False True True True False False False True False True True False True False False True False False
Operand pada operator logika harus mempunyai nilai boolean, yaitu TRUE atau FALSE. Meskipun dalam bahasa C/C++ nilai TRUE dinyatakan dalam bentuk nilai integer yang tidak sama dengan nol (0) dan sebaliknya nilai FALSE dinyatakan dalam bentuk nilai integer yang sama dengan nol (0), tetapi nilai data integer tidak dibolehkan sbg operand dari operator logika.
Contoh:
int x=5; int y=0, a , b; a = x && y; //error (hasil yg salah) b = (x > y) && (y>=0); //ok
Simbol Fungsi Contoh
& AND A & B | OR A | B; ^
XOR A ^ B; ~ Complement 1 ~A; >> Shift Right A >> 3; << Shift Left B << 2;
Operasinya dilakukan bit per bit
Contoh: a=24 Binernya: 011000 b=35 Binernya: 100011 int a=24; int b=35; int c;
(a&b) per bit hasilnya : c = a & b; //nilai c = 0
000000 desimalnya 0 c = a | b; //nilai c = 59
(a | b) per bit hasilnya : 111011 desimalnya 59
Dua buah bit di-XOR-kan akan menghasilkan 1 jika kedua bit tersebut berbeda, dan akan menghasilkan 0 jika kedua bit tersebut sama.
Contoh: Desimal 45 binernya: 0101101 Desimal 75 binernya: 1001011 Kemudian bit per bit di XOR kan maka hasilnya: 1100110 atau (102 desimal). int A,B=45; A=B^75; //Nilai A=102
Dengan menggunakan operator komplemen (~), maka setiap bit bernilai 0 akan dirubah menjadi 1 dan sebaliknya.
Contoh: int A, B=0xC3; A=~B; //nilai A=0x3C;
Catatan: Penulisan bilangan hexadesimal pada bhs pemrograman C menggunakan awalan 0x atau 0X (nol-X).
0xC3 binernya: 1100 0011 Di-komplemenkan hasilnya: 0011 1100 atau dlm notasi hexadecimal menjadi 3C
Operator shift-right (>> n) dapat dipergunakan untuk
menggeser n bit ke kanan dan diberi nilai 0 (nol) sejumlah n
bit dari paling kiri yang ditinggalkan. Operator shift-left (<< n) dapat dipergunakan untuk menggeser n bit ke kiri dan diberi nilai 0 (nol) sejumlah n bit dari paling kanan yang ditinggalkan.
Contoh: Catatan: int A, B=78;
78 binernya: 00100 1110 A = B>>3; //nilai A=9
Geser kekanan 3 bit: 000001001 = 9
A = B<<2; //nilai A=312 Geser kekiri 2 bit : 010011000 = 312
Pointer operator terdiri dari :
- & (address of)
- (value of)
Presedensi menentukan urutan pengerjaan operator berdasarkan prioritas. Operator yang memiliki tingkat presedensi lebih tinggi akan dikerjakan lebih dahulu.
Assosiativitas menentukan urutan pengerjaan operator berdasarkan lokasinya dalam sebuah ekspresi (apakah dari kiri atau dari kanan).
Assosiativitas berlaku untuk operator-operator yang memiliki presedensi yang sama.
- -> Pointer ke anggota struktur atau kelas Kiri-Kanan . Anggota struktur, union atau kelas Kiri-Kanan
- ++ Pre-increment
- -- Pre-decrement
Kanan-Kiri
delete Dealokasi memori
Kanan-Kiri
new Alokasi memori
Kanan-Kiri
sizeof Ukuran tipe data
Kanan-Kiri
(type) Type casting
Kanan-Kiri
Kanan-Kiri
& Alamat
Kanan-Kiri
Komplemen Bitwise Kanan-Kiri
~
Kanan-Kiri
! Logika not
Kanan-Kiri
- - Unary minus
- + Unary plus
- * Indirection
3 Kanan-Kiri
Operator Unary
Kiri-Kanan
[] Elemen array
2 Kiri-Kanan
() Kurung
1 Kiri-Kanan Kurung, indeks larik dan elemen struktur data
Resolusi Lingkup :: Resolusi Lingkup
Kanan-Kiri
- * Perkalian
Operator aritmatika
/ Pembagian
4 Kiri-Kanan perkalian
% Sisa Pembagian
Penambahan + Operator penambahan
5 Kiri-Kanan Pengurangan -
<< Geser Kiri
Pergeseran bit
6 Kiri-Kanan
>> Geser Kanan < Lebih kecil <= Lebih kecil sama dg
Operator Relational
7 Kiri-Kanan
> Lebih besar >= Lebih besar sama dg == Sama dengan
Operator Relational
8 Kiri-Kanan
!= Tidak sama dengan & Bitwise AND
9 Operator Bitwise ^ Bitwise XOR
10 Kiri-Kanan
| Bitwise OR
11
&& Logika AND
12 Operator Logika Kiri-Kanan
|| Logika OR
13 Operator Ternary ?: Operator kondisi
14 Kanan-Kiri
=, +=, -=,
Operator penugasan arithmatika Operator Penugasan *=, /=, %=
15 Kanan-Kiri Majemuk
&=, ^=, |=,
Operator penugasan bitwise
<<=, >>=
Operator koma , Operator Koma
16 Kiri-Kanan
Contoh:
Ditulis dalam bhs pemrograman C: x = (x * y + y * z)/(x * y – y * z); yz xy yz xy x
1
2
3
4
5
6
7
8
#include <stdio.h> #include <iostream.h> int main () { int a, b, z=100; float x, y; printf("Melihat pengaruh prioritas dan urutan pengerjaan\n\n"); printf("Masukkan sebarang nilai integer: "); scanf("%d",&a); x = a/3*3; y = a*3/3; z += b = a; printf("\n\nx = %d/3*3, diperoleh x = %f\n\n",a,x); printf("y = %d*3/3, diperoleh y = %f\n\n",a,y); printf("bila z=100, maka untuk z += b = %d diperoleh z = %d\n\n\n",a,z); system("PAUSE"); return(0); }
Jika semua variabel bertipe integer, maka tentukan nilai A sbb: B=23; C=12; D=32; E=0; 1.
A = B && E; 2. A = B & C;
3. A = C || D;
4. A = B | D; 5.
A = B > 2; 6. A = B >> 2; 7. A = C < 3;
8. A = C << 3;
9. A = B = C; 10.
A = B == C;
Sebutkan contoh operator yang termasuk :
1. Unary Operator
2. Binary Operator
3. Ternary Operator
Sebutkan beberapa operator yang bisa berfungsi sebagai unary dan binary operator, dan berikan contohnya.
#include <stdio.h> int main() { int x=10, y=6; x *= 5 + y; y += y &= x; printf (“x = %d\ny = %d",x,y); return(0); }
Apakah keluaran yang akan ditampilkan di layar monitor bila program di atas berhasil dieksekusi ?
#include <stdio.h> #include <iostream.h> int main () { float x; x = 7/2; printf("x = %f\n",x); x = 7.0/2; printf("x = %f\n",x); x = 7/2.0; printf("x = %f\n",x); x = 7.0/2.0; printf("x = %f\n",x); x = (float)7/2; printf("x = %f\n\n\n",x); system("PAUSE"); return(0); }
Bagaimanakah hasil keluaran yang ditampilkan di layar monitor dari program di atas?, Jelaskan?
#include <stdio.h> #include <iostream.h> int main () { int y=33, x=45; y = y && x; printf("y = %d\n",y); y = y & x; printf("y = %d\n",y); y = y || x; printf("y = %d\n",y); y = y | x; printf("y = %d\n",y); y &= y = x; printf("y = %d\n",y); y ^= y = x; printf("y = %d\n",y); system("PAUSE"); return(0);
} Apakah keluaran yang akan ditampilkan di layar monitor bila program di atas berhasil dieksekusi ?
#include <stdio.h> #include <iostream.h> int main () { int y, n; n =10; y=++n; printf("y = %d\n",y); n =10; y=n++ printf("y = %d\n",y); n =10; n++ printf("n = %d\n",n); system("PAUSE"); return(0); }
Apakah keluaran yang akan ditampilkan di layar monitor bila program di atas berhasil dieksekusi ? z = (n > 0) ? f : b; Perhatikan conditional expression diatas, bolehkah sekiranya variabel f dan b memiliki tipe data yang berbeda?