KUESIONER MOTIVASI KERJA PEGAWAI MODEL A
1
KUESIONER
MOTIVASI KERJA PEGAWAI (MODEL ABRAHAM MASLOW)
EKO HERTANTO
PROGRAM PASCASARJANA
Kata
motivasi
(motivation)
kata
dasarnya
ikut
menentukan
intensitas,
arah,
ketekunan
adalah motif (motive) yang berarti dorongan, sebab
individu dalam usaha mencapai tujuan, motivasi
atau
sesuatu.
adalah kekuatan baik dari dalam maupun luar yang
Dengan demikian motivasi berarti suatu kondisi
mendorong seseorang untuk mencapai tujuan
yang mendorong atau menjadi sebab seseorang
tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya.
alasan
seseorang
melakukan
melakukan suatu perbuatan atau kegiatan, yang
Menurut Ishak dan Hendri (2003:12), motivasi
berlangsung
secara
sadar.
Motivasi
adalah
sebagai suatu hal pokok yang menjadi dorongan
serangkaian
sikap
dan
nilai-nilai
yang
setiap motif untuk bekerja. Kemudian Kreitner dan
mempengaruhi individu untuk mencapai hal yang
Kinicki (2008:147-148), mengemukakan, motivasi
spesifik.
adalah proses psikologis yang menimbulkan dan
Abraham
(2013:93),
Sperling
dalam
mengemukakan
Mangkunegara
bahwa
“Motive
is
mengarahkan kepada tujuan yang diarahkan oleh
perilaku (Motivation is psychological process that
defined as a tendency to activity, started by a drive
arouse
and ended by an adjustment. The adjustment is
Sedangkan
said to satisfy the motive”. (Motif didefinisikan
motivasi adalah serangkaian sikap dan nilai-nilai
sebagai suatu kecenderungan untuk beraktivitas,
yang mempengaruhi individu untuk mencapai hal
dimulai dari dorongan dalam diri (drive) dan diakhiri
yang spesifik sesuai dengan tujuan individu.
dengan
penyesuaian
diri.
Penyesuaian
diri
dikatakan untuk memuaskan motif).
Berdasarkan
disimpulkan
pendapat
bahwa
ahli
motif
and
direct
Rivai
Anoraga
goal-directed
(2004:455),
(2006:34),
behavior).
mendefinisikan
mengartikan
motivasi
sebagai kebutuhan yang mendorong perbuatan ke
diatas,
dapat
arah suatu tujuan tertentu. Sedangkan Chuck
merupakan
suatu
(2005:550),
mendefinisikan
motivasi
sebagai
dorongan kebutuhan dalam diri pegawai yang perlu
“Motivation is the set of forces that initiates, directs,
dipenuhi
and makes people persist in their effort to
agar
pegawai
tersebut
dapat
menyesuaikan diri terhadap lingkungannya.
Menurut
mengatakan
yang menginisiatifkan, mengarahkan dan membuat
motivasi adalah keinginan untuk menggunakan
orang secara teguh dalam usaha mereka untuk
tenaga tingkat tinggi dari usahanya untuk mencapai
mencapai tujuan.
tujuan
Robbins
organisasi,
(2003:424),
accomplish a goal”. Motivasi adalah sebuah upaya
yang
dikondisikan
dengan
Menurut Shani dan Lau (2009:1030, motivasi
kemampuan memuaskan beberapa tujuan individu
kerja (work motivation) adalah suatu rangkaian
(the willingness to exert high level of effort toward
tenaga energik yang berasalkan dari keduanya baik
organizational goals, conditioned by the efford of
yang dikerjakan dari dalam atau dari luar manusia
ability to statisfy same individual need). Sedangkan
secara individu (work motivation is a set of
menurut Hasibuan (2007:95), motivasi adalah
energetic forces that originates both within as well
pemberian daya penggerak yang menciptakan
as beyond an individuals being). Kemudian menurut
kegairahan kerja seseorang agar mereka mau
Eisenhower dalam Baldoni (2005:17), motivasi
bekerja dengan segala daya upayanya untuk
adalah seni membuat orang melakukan apa yang
mencapai kepuasan. Kemudian Uno (2007:1),
ingin
mendefinisikan motivasi adalah suatu proses yang
melakukannya. Sedangkan menurut McShane dan
mereka
lakukan,
karena
mereka
ingin
2
Von
Glinow
(2010:34),
didefiniskan
bahwa motivasi mempunyai arti yang sama dengan
sebagai kekuatan di dalam diri seseorang yang
motif, yakni sebagai suatu daya pendorong untuk
mempengaruhi
melakukan sesuatu.
arah
motivasi
perilaku,
intensitas,
dan
ketekunan secara sukarela. Jadi dapat disimpulkan
Gambar 1
Motivasi sebagai Pembangkit Dorongan
Drive
Goal
Incentive
Unsatisfied
Keterangan:
Bilamana suatu kebutuhan tidak terpuaskan maka timbul drive dan aktivitas individu untuk merespon
perangsang (incentive) dalam tujuan yang diinginkan. Pencapaian tujuan akan menjadikan individu
mereka puas.
Sedarmayanti
motivasi,
Unsatisfied
merupakan
(2014:233),
mengatakan
kesediaan
mengeluarkan
keadaan internal yang menyebabkan hasil tertentu
tampak
menarik.
Dari
batasan
yang
telah
tingkat upaya tinggi ke arah tujuan organisasi yang
diutarakan secara sederhana dapat dikatakan
dikondisikan oleh kemampuan upaya itu untuk
bahwa motivasi merupakan timbulnya perilaku yang
memenuhi kebutuhan individual. Unsur upaya
mengarah pada tujuan tertentu dengan penuh
merupakan intensitas. Bila seseorang termotivasi ia
komitmen
akan mencoba kuat. Tujuan organisasi adalah
dimaksud.
upaya
yang
seharusnya.
Kebutuhan
sampai
tercapainya
tujuan
yang
sesuatu
Berikut adalah gambar hambatan pemenuhan
kebutuhan dan akibatnya:
Gambar 2
Hambatan Pemenuhan Kebutuhan dan Akibatnya
Hambatan
Motif yang kuat
Hambatan
Hambatan
Frustasi
Beralih Tujuan
Sumber: Sedarmayanti, 2014. Manajemen Sumber Daya Manusia Reformasi Birokrasi dan Manajemen Pegawai
Negeri Sipil, Penerbit: PT. Refika Aditama, Bandung, h. 234.
Pendekatan motivasi adalah bahwa pemimpin
ketersediaan dalam organisasi dimana ia bekerja.
menciptakan iklim yang dapat membuat anggota
kepemimpinan dan motivasi merupakan dua hal
merasa termotivasi. Anggota hendaknya mendapat
yang tidak dapat dipisahkan. Dalam kebanyakan
inspirasi sehingga merasakan adanya harapan dan
3
hal, motivasi seorang individu akan timbul karena
bahwa: “manusia (seseorang) hanya melakukan
pengaruh pemimpin yang efektif.
suatu kegiatan, yang menyenangkannya untuk
Motivasi adalah keandalan kejiwaan dan sikap
dilakukan”.
mental manusia yang memberikan energi dorongan
Teori-teori
kegiatan atau gerakan dan mengarahkan atau
menyalurkan perilaku kearah mencapai kebutuhan
yang
memberi
kepuasan
atau
mengurangi
pendorong
untuk
mengarahkan
1.
atau
Teori
Kepuasan
(Content
Theory)
yang
memusatkan pada apa-nya motivasi.
2.
Teori Motivasi Proses (Process Theory) yang
memusatkan pada bagaimana-nya motivasi.
karyawan dan hal ini juga menunjukkan betapa
pentingnya motivasi dalam kepuasan kerja di dalam
diklasifikan
dikelompokkan atas:
ketidakseimbangan. Oleh karena itu, motivasi kerja
merupakan
motivasi
3.
Teori Pengukuhan (Reinforcement Theory)
yang
suatu organisasi.
menitikberatkan
pada
cara
dimana
perilaku dipelajari.
Dari beberapa pengertian tersebut berarti pula
semua teori motivasi bertolak dari prinsip utama
Gambar 3
Teori Motivasi
2
Motivasi
1
Teori Proses
Victor Vroom
Keadilan
Teori Kepuasan
Teori Maslow
Herzberg
Mc. Clelland
Douglas Mc. Gregor
3
Teori
Reinforcement
Sumber: Malayu S.P. Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi,
Cetakan Ketiga Belas, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2009), h. 169.
Teori kepuasan mendasarkan pendekatannya
Apabila materiil dan nonmaterial yang diterimanya
atas faktor-faktor kebutuhan dan kepuasan individu
semakin memuaskan, semangat kerja seseorang
yang menyebabkannya bertindak serta berperilaku
akan semakin meningkat.
dengan
cara
tertentu.
Teori
ini
memusatkan
perhatian pada faktor-faktor dalam diri orang yang
menguatkan,
mengarahkan,
menghentikan
perilakunya. Teori
menjawab
pertanyaan
mendukung,
kebutuhan
TUJUAN MEMOTIVASI KARYAWAN
Menurut Hasibuan (2009:146, tujuan
dan
motivasi antara lain sebagai berikut:
ini mencoba
apa
yang
1.
Hal
yang
memotivasi
semangat
kerja
yang diperolehnya sebagai imbalan balas jasa dari
jasa
yang
diberikannya
kepada
perusahaan.
dan
kepuasan
kerja
2.
Meningkatkan produktivitas kerja karyawan.
3.
Mempertahankan
kestabilan
karyawan
perusahaan.
seseorang adalah untuk memenuhi kebutuhan
serta kepuasan baik materiil maupun nonmaterial
moral
karyawan.
memuaskan seseorang dan apa yang mendorong
semangat bekerja seseorang.
Meningkatkan
4.
Meningkatkan kedisiplinan karyawan.
5.
Mengefektifkan pengadaan karyawan.
6.
Menciptakan suasana dan hubungan kerja
yang baik.
4
7.
Meningkatkan
loyalitas,
kreativitas,
dan
(1) Kebutuhan akan keamanan jiwa di tempat
partisipasi karyawan.
pekerjaan; (2) Kebutuhan akan kemananan
8.
Meningkatkan tingkat kesejahteraan karyawan.
harta di tempat pekerjaan pada waktu jam
9.
Mempertinggi rasa tanggung jawab karyawan
kerja.
terhadap tugas-tugasnya.
3.
10. Meningkatkan efisiensi penggunaan alat-alat
Affiliation or Acceptance Needs
Affiliation
dan bahan baku.
or
Acceptance
Needs
adalah
kebutuhan sosial, teman, afiliasi, interaksi,
dicintai dan mencintai, serta diterima dalam
TEORI MOTIVASI ABRAHAM MASLOW
pergaulan kelompok pekerja dan masyarakat
Teori hierarki kebutuhan Abraham Maslow,
lingkungannya.
yaitu hirarki lima kebutuhan dengan tiap kebutuhan
secara
berurutan
didefinisikan
dipenuhi.
Kebutuhan
dapat
sebagai suatu kesenjangan
pegawai
tersebut
tidak
akan
terpenuhi
menunjukkan
diterima orang lain (sense of belonging); (2)
Kebutuhan
maka
of
participation).
4.
Esteem or Status Needs
Esteem or Status Needs adalah kebutuhan
Abraham
Maslow
mengemukakan
akan penghargaan diri dan pengakuan serta
teori motivasi yang dinamakan Maslow’s
penghargaan
Need Hierarchy Theory. Maslow dalam
dimanifestasikan
bahwa lima hirarki kebutuhan manusia
adalah sebagai berikut:
dari
karyawan
dan
oleh
banyak
hal
yang
digunakan sebagai simbol status itu.
5.
Physiological Needs
Self Actualization
Self Actualization adalah kebutuhan akan
Physiological Needs yaitu kebutuhan untuk
aktualisasi
mempertahankan hidup. Yang termasuk ke
dan
diri
dengan
menggunakan
kemampuan, keterampilan, dan potensi optimal
dalam kebutuhan ini adalah kebutuhan makan,
perumahan,
prestise
masyarakat lingkungannya. Prestise dan status
Hasibuan (2009:154-156), mengemukakan
minum,
(sense
Kebutuhan akan perasaan ikut serta (sense of
rasa puasnya.
1.
dihormati
dan tidak gagal (sense of achievement); (4)
tersebut akan memperlihatkan
perilaku yang gembira sebagai manifestasi dari
akan
importance); (3) Kebutuhan akan kemajuan
perilaku
kecewa. Sebaliknya, jika kebutuhannya terpenuhi
maka pegawai
adalah
empat golongan, yaitu: (1) Kebutuhan akan
dengan dorongan yang ada dalam diri. Apabila
kebutuhannya
manusia
kebutuhan-kebutuhan sosial yang terdiri dari
atau
pertentangan yang dialami antara suatu kenyataan
pegawai
Karena
makhluk sosial, sudah jelas ia mempunyai
untuk mencapai prestasi kerja yang sangat
sebagainya.
memuaskan.
Keinginan untuk memenuhi kebutuhan ini
merangsang
2.
seseorang
berperilaku
atau
Selanjutnya Maslow mengemukakan bahwa
bekerja giat.
orang dewasa secara normal memuaskan kira-kira
Safety and Security Needs
85
Safety and Security Needs adalah kebutuhan
kebutuhan rasa aman, 50 persen kebutuhan untuk
akan kebebasan dari ancaman yakni merasa
memiliki dan mencintai, 40 persen kebutuhan harga
aman
diri,
dari
ancaman
kecelakaan
dan
keselamatan dalam melaksanakan pekerjaan.
Kebutuhan ini mengarah kepada dua bentuk:
persen
dan
kebutuhan
hanya
aktualisasi diri.
10
fisiologis,
persen
dari
70
persen
kebutuhan
5
Motivasi (motivation) dalam manajemen
KESIMPULAN
ditujukan pada sumber daya manusia umumnya
menurunkan motivasi kerja pegawai dan akan
dan bawahan khususnya. Motivasi merupakan
Motivasi merupakan timbulnya perilaku yang
pendorong
untuk
mengarahkan
karyawan
berdampak pada kinerja karyawan yang menurun.
mengarah pada tujuan tertentu dengan penuh
menunjukkan betapa pentingnya motivasi dalam
komitmen
kepuasan
dimaksud.
kerjadi
dalam
suatu
organisasi.
sampai
tercapainya
Karyawan
tujuan
hendaknya
yang
mendapat
Pentingnya motivasi karena motivasi adalah hal
inspirasi sehingga merasakan adanya harapan dan
yang menyebabkan, menyalurkan, dan mendukung
ketersediaan dalam organisasi dimana ia bekerja.
perilaku manusia, supaya mau bekerja giat dan
Apabila karyawan kebutuhannya tidak terpenuhi
antusias mencapai hasil yang optimal. Motivasi
maka
dapat
pula
dikatakan
membangkitkan
sebagai
dorongan
dalam
karyawan
tersebut
akan
menunjukkan
energi
untuk
perilaku kecewa. Sebaliknya, jika kebutuhannya
diri
(drive
terpenuhi
arousal).
maka
karyawan
tersebut
akan
memperlihatkan perilaku yang gembira sebagai
Teori kepuasan mendasarkan pendekatannya
atas faktor-faktor kebutuhan dan kepuasan individu
manifestasi dari rasa puasnya.
Berdasarkan
pernyataan
tersebut
untuk
yang menyebabkannya bertindak serta berperilaku
mendapatkan hasil kerja yang berkualitas dan
dengan
berkuantitas
cara
tertentu.
Teori
ini
memusatkan
maka
seorang
karyawan
perhatian pada faktor-faktor dalam diri karyawan
membutuhkan motivasi dalam dirinya yang akan
yang menguatkan, mengarahkan, mendukung, dan
berpengaruh terhadap semangat kerjanya sehingga
menghentikan perilakunya.
meningkatkan kinerjanya.
Hal
yang
kerja
Motivasi kerja tidak bisa diabaikan begitu saja
seseorang adalah untuk memenuhi kebutuhan
untuk mencapai suatu keberhasilan organisasi,
serta kepuasan baik materiil maupun nonmaterial
karena motivasi merupakan unsur pendorong bagi
yang diperolehnya sebagai imbalan balas jasa dari
seseorang dalam melaksanakan suatu pekerjaan.
jasa
Kebutuhan
yang
memotivasi
diberikannya
semangat
kepada
perusahaan.
motivasi
menjadi
penting
bagi
Apabila materiil dan nonmaterial yang diterimanya
karyawan, karena bekerja atau menjadi bagian dari
semakin
suatu organisasi adalah salah satu kebutuhan
memuaskan,
semangat
kerja
seorangkaryawan akan semakin meningkat. Salah
dasar
satu tujuan motivasi adalah meningkatkan moral
kompleks dalam organisasi karena kebutuhan dan
dan kepuasan kerja karyawan.
keinginan
Salah satu variabel yang secara konsisten
manusia.
setiap
dasar
motivasi kerja. Motivasi pada suatu organisasi atau
pengalaman.
kerja para karyawan agar mau bekerja keras
dengan
memberikan
semua
kemampuan
dan
keterampilan. Motivasi kerja karyawan dalam suatu
organisasi dapat dianggap sederhana dan dapat
pula menjadi masalah yang kompleks, karena pada
dasarnya manusia mudah untuk dimotivasi dengan
memberikan
apa
yang
menjadi
keinginannya.
Apabila kondisi ini tidak terjadi, maka akan
merupakan
karyawan
berbeda.
masalah
Hal
ini
disebabkan setiap karyawan berkembang atas
ditemukan berhubungan dengan kinerja adalah
perusahaan bertujuan untuk mendorong semangat
Motivasi
proses
belajar
sebagai
hasil
dari
6
INDIKATOR MOTIVASI KERJA PEGAWAI MODEL ABRAHAM MASLOW:
1. PHYSIOLOGICAL NEEDS
2. SAFETY AND SECURITY NEEDS
3. AFFILIATION OR ACCEPTANCE NEEDS
4. ESTEEM OR STATUS NEEDS
5. SELF ACTUALIZATION
KRITERIA JAWABAN
SKOR PENILAIAN
SS
= Sangat Setuju
5
S
= Setuju
4
KS
= Kurang Setuju
3
TS
= Tidak Setuju
2
STS
= Sangat Tidak Setuju
1
No
PERTANYAAN
SS
Physiological Needs
1
Gaji sebagai karyawan di perusahaan ini telah
mencukupi kebutuhan ekonomi keluarga
Gaji yang diperoleh sebagai karyawan di
2
perusahaan
ini
sudah
sesuai
dengan
pekerjaan yang dilakukan
3
4
5
6
7
8
Penghasilan yang diterima dari di perusahaan
ini sudah sangat memuaskan
Gaji yang diterima saat ini dapat disisihkan
untuk memenuhi kebutuhan akan perumahan
Tunjangan yang diperoleh dari bekerja di
perusahaan ini sudah layak dan memuaskan
Kebutuhan yang diterima setiap bulan dapat
memenuhi kebutuhan primer keluarga
Gaji yang diterima saat ini dapat memenuhi
kebutuhan sandang keluarga
Tunjangan
yang
saya
peroleh
dari
perusahaan
sudah
mencukupi kebutuhan
hidup saat ini
9
Perusahaan
ini
sangat
peduli
terhadap
kesejahteraan para karyawannya
Bonus atau insentif yang diberikan oleh
10
perusahaan kepada para karyawan sudah
adil
S
KS
TS
STS
7
11
12
13
14
Jaminan kesehatan yang
diberikan oleh
perusahaan cukup baik
Gaji yang diterima para karyawan diberikan
tepat pada waktunya
Jam istirahat yang diberikan oleh perusahaan
sudah cukup
Bekerja pada perusahaan ini dapat menjamin
kehidupan saya di hari tua
Safety or Security Needs
15
Kondisi ruangan kerja yang digunakan cukup
aman
Perlengkapan
16
dan
peralatan
bekerja
di
perusahaan ini cukup aman dan memadai
untuk digunakan
17
Keselamatan kerja di perusahaan ini sudah
diperhatikan dengan baik
Perlengkapan kesehatan telah disediakan
18
oleh perusahaan bagi para karyawan yang
membutuhkan
Perusahaan
19
memberikan
informasi
keselamatan kepada para karyawan apabila
dalam keadaan darurat
19
Keamanan di lingkungan perusahaan sudah
dikelola dengan baik
Affiliation or Acceptance Needs
Saudara dapat bersosialisasi dengan baik
20
terhadap sesama rekan kerja di lingkungan
perusahaan
Saudara
21
mendapat
pengakuan
dan
penghargaan dari teman kerja saat berhasil
melakukan pekerjaan dengan baik
Dengan tanggung jawab yang lebih besar,
22
saya merasa dapat lebih dihormati oleh rekan
kerja
Saudara dapat mengetahui kemajuan yang
23
sudah
saudara
menyelesaikan
capai
tugas
ketika
pekerjaan
mampu
yang
dibebankan
24
Saudara sering ikut terlibat di dalam kegiatankegiatan kebersamaan yang diadakan di luar
8
perusahaan
25
26
27
Hubungan kerja sesama rekan kerja di
perusahaan ini cukup baik
Hubungan kerja antara atasan dan bawahan
baik dan tidak kaku
Saya merupakan bagian dari suatu tim kerja
yang baik di dalam perusahaan
Saya ikut terlibat dalam kegiatan-kegiatan
28
kebersamaan
yang
diadakan
oleh
perusahaan
Saya
29
ikut
perkumpulan
berpartisipasi
yang
dalam
diadakan
berbagai
oleh
para
karyawan
Saya merasa senang karena karyawan di
30
perusahaan ini bisa menerima saya sebagai
rekan kerja yang baik
Saya merasa senang bila pengabdian saya
31
selama bekerja di perusahaan ini diakui oleh
atasan
Esteem or Status Needs
Atasan
32
memberikan
penghargaan
bagi
bawahan yang berprestasi bilamana mampu
menyelesaikan pekerjaan dengan baik dan
tepat waktu
33
34
35
Selama
ini
perusahaan
mengakui
dan
menghargai hasil kerja saya
Atasan belum pernah menegur karyawan
dengan kata-kata kasar atau emosional
Pemberian penghargaan bagi karyawan yang
berprestasi jarang dilakukan di perusahaan ini
Atasan memberikan pujian bila ada bawahan
36
yang mampu menjalankan tugas pekerjaan
secara baik
Saya merasa dihargai oleh rekan kerja dan
37
atasan saya, atas kelebihan dan hal-hal
positif yang saya lakukan di lingkungan kerja
38
39
Saya merasa dihormati oleh rekan kerja atas
pekerjaan yang saya jalani saat ini
Dengan adanya pujian dari atasan maka saya
lebih termotivasi untuk bisa bekerja lebih baik
9
lagi bagi kemajuan perusahaan
40
Selama
ini
mengakui
dan
menghargai hasil kerja saya
Atasan
41
perusahaan
jarang
bawahan
memberikan
menjalankan
pujian
tugas
bila
pekerjaan
dengan memuaskan
Self Actualization
Atasan
42
memberikan
pelatihan
kepada
karyawan untuk meningkatkan kemampuan
dan keterampilan kerja
Hampir setiap saat pekerjaan yang sulit dapat
43
saya
selesaikan
dengan
baik
dengan
keterampilan yang saya miliki
Saya selalu mendapat kesempatan untuk ikut
44
berpartisipasi dalam menentukan tujuan yang
ingin dicapai oleh atasan
Perusahaan memberikan kesempatan kepada
45
karyawan untuk mendapatkan jabatan yang
lebih tinggi
46
47
Saudara menikmati bekerja sama dengan
orang lain daripada bekerja sendirian
Saya memiliki keterampilan kemampuan
untuk melakukan pekerjaan saya dengan baik
Bila ada beban kerja tambahan dari
48
perusahaan, saya menyelesaikan pekerjaan
tersebut dengan sebaiknya
Hampir setiap pekerjaan yang ditugaskan
49
oleh atasan dapat saya laksanakan dengan
baik
Pekerjaan saya saat ini tidak sesuai dengan
50
51
keterampilan dan latar belakang pendidikan
yang saya miliki
Bekerja di perusahaan
ini
membuat
kemampuan saya berkembang
Saya memiliki peluang dan kesempatan untuk
52
53
54
mengembangkan
keterampilan
dan
kemampuan saya
Saran dan kritik yang diberikan oleh atasan
membuat saya lebih maju
Motivasi yang diberikan oleh atasan membuat
saya lebih disiplin dalam bekerja
10
DAFTAR PUSTAKA
Anoraga, Pandji. Psikologi Kerja, Jakarta: PT.
Rineka Cipta, 2006.
Kreitner,
Robert,
dan
Angelo
Organizational
Baldoni, John, Great Motivation Secrets of
Great Leaders, United States of
America: McGraw-Hill, 2005.
Kinicki.
Behavior:
Key
Concepts, Skills and Best Practices,
New York: McGraw-Hill, 2008.
Mangkunegara, Anwar Prabu. Manajemen
Chuck, Williams. Management, Texas: Texas
Sumber Daya Manusia Perusahaan,
Christian University, Thomson South-
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
rd
Western, 3 Edition, 2005.
Hasibuan,
Malayu
Motivasi,
S.P.
2013.
Organisasi
Jakarta:
PT.
dan
McShane, Steven L, & Mary Ann Von Glinow.
Bumi
Organizational
Aksara, 2007.
Manusia,
4th
Edition, New York: McGraw-Hill
Hasibuan, Malayu S.P. Manajemen Sumber
Daya
Behavior,
Companies, Inc, 2010.
Cetakan
Rivai, Veithzal. Manajemen Sumber Daya
Ketigabelas, Edisi Revisi, Jakarta:
Manusia Untuk Perusahaan,: Dari
PT. Bumi Aksara, 2009.
Teori ke Praktik, Jakarta: PT. Raja
Ishak & Hendri Tanjung, Manajemen Motivasi,
Jakarta: PT. Raja Grafindo Perkasa,
2003.
Grafindo Persada, 2004.
Robbins,
Stephen
P.
Management,
New
Jersey: Prentice Hall Seventh Edition,
2003.
11
Sedarmayanti,
Manajemen
Sumber
Daya
Approach, New York: McGraw Hill
Manusia, Reformasi Birokrasi dan
Manajemen Pegawai Negeri Sipil,
International Edition, 2009.
Uno,
Hamzah
B.
Teori
Motivasi
&
Cetakan Ketujuh Bandung: PT.
Pengukurannya Analisis di Bidang
Refika Aditama, 2014.
Pendidikan, Jakarta: PT. Bumi Aksara,
Shani, A.B Rami & James B. Lau. Behavior in
Organization
an
Experimental
2007.
KUESIONER
MOTIVASI KERJA PEGAWAI (MODEL ABRAHAM MASLOW)
EKO HERTANTO
PROGRAM PASCASARJANA
Kata
motivasi
(motivation)
kata
dasarnya
ikut
menentukan
intensitas,
arah,
ketekunan
adalah motif (motive) yang berarti dorongan, sebab
individu dalam usaha mencapai tujuan, motivasi
atau
sesuatu.
adalah kekuatan baik dari dalam maupun luar yang
Dengan demikian motivasi berarti suatu kondisi
mendorong seseorang untuk mencapai tujuan
yang mendorong atau menjadi sebab seseorang
tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya.
alasan
seseorang
melakukan
melakukan suatu perbuatan atau kegiatan, yang
Menurut Ishak dan Hendri (2003:12), motivasi
berlangsung
secara
sadar.
Motivasi
adalah
sebagai suatu hal pokok yang menjadi dorongan
serangkaian
sikap
dan
nilai-nilai
yang
setiap motif untuk bekerja. Kemudian Kreitner dan
mempengaruhi individu untuk mencapai hal yang
Kinicki (2008:147-148), mengemukakan, motivasi
spesifik.
adalah proses psikologis yang menimbulkan dan
Abraham
(2013:93),
Sperling
dalam
mengemukakan
Mangkunegara
bahwa
“Motive
is
mengarahkan kepada tujuan yang diarahkan oleh
perilaku (Motivation is psychological process that
defined as a tendency to activity, started by a drive
arouse
and ended by an adjustment. The adjustment is
Sedangkan
said to satisfy the motive”. (Motif didefinisikan
motivasi adalah serangkaian sikap dan nilai-nilai
sebagai suatu kecenderungan untuk beraktivitas,
yang mempengaruhi individu untuk mencapai hal
dimulai dari dorongan dalam diri (drive) dan diakhiri
yang spesifik sesuai dengan tujuan individu.
dengan
penyesuaian
diri.
Penyesuaian
diri
dikatakan untuk memuaskan motif).
Berdasarkan
disimpulkan
pendapat
bahwa
ahli
motif
and
direct
Rivai
Anoraga
goal-directed
(2004:455),
(2006:34),
behavior).
mendefinisikan
mengartikan
motivasi
sebagai kebutuhan yang mendorong perbuatan ke
diatas,
dapat
arah suatu tujuan tertentu. Sedangkan Chuck
merupakan
suatu
(2005:550),
mendefinisikan
motivasi
sebagai
dorongan kebutuhan dalam diri pegawai yang perlu
“Motivation is the set of forces that initiates, directs,
dipenuhi
and makes people persist in their effort to
agar
pegawai
tersebut
dapat
menyesuaikan diri terhadap lingkungannya.
Menurut
mengatakan
yang menginisiatifkan, mengarahkan dan membuat
motivasi adalah keinginan untuk menggunakan
orang secara teguh dalam usaha mereka untuk
tenaga tingkat tinggi dari usahanya untuk mencapai
mencapai tujuan.
tujuan
Robbins
organisasi,
(2003:424),
accomplish a goal”. Motivasi adalah sebuah upaya
yang
dikondisikan
dengan
Menurut Shani dan Lau (2009:1030, motivasi
kemampuan memuaskan beberapa tujuan individu
kerja (work motivation) adalah suatu rangkaian
(the willingness to exert high level of effort toward
tenaga energik yang berasalkan dari keduanya baik
organizational goals, conditioned by the efford of
yang dikerjakan dari dalam atau dari luar manusia
ability to statisfy same individual need). Sedangkan
secara individu (work motivation is a set of
menurut Hasibuan (2007:95), motivasi adalah
energetic forces that originates both within as well
pemberian daya penggerak yang menciptakan
as beyond an individuals being). Kemudian menurut
kegairahan kerja seseorang agar mereka mau
Eisenhower dalam Baldoni (2005:17), motivasi
bekerja dengan segala daya upayanya untuk
adalah seni membuat orang melakukan apa yang
mencapai kepuasan. Kemudian Uno (2007:1),
ingin
mendefinisikan motivasi adalah suatu proses yang
melakukannya. Sedangkan menurut McShane dan
mereka
lakukan,
karena
mereka
ingin
2
Von
Glinow
(2010:34),
didefiniskan
bahwa motivasi mempunyai arti yang sama dengan
sebagai kekuatan di dalam diri seseorang yang
motif, yakni sebagai suatu daya pendorong untuk
mempengaruhi
melakukan sesuatu.
arah
motivasi
perilaku,
intensitas,
dan
ketekunan secara sukarela. Jadi dapat disimpulkan
Gambar 1
Motivasi sebagai Pembangkit Dorongan
Drive
Goal
Incentive
Unsatisfied
Keterangan:
Bilamana suatu kebutuhan tidak terpuaskan maka timbul drive dan aktivitas individu untuk merespon
perangsang (incentive) dalam tujuan yang diinginkan. Pencapaian tujuan akan menjadikan individu
mereka puas.
Sedarmayanti
motivasi,
Unsatisfied
merupakan
(2014:233),
mengatakan
kesediaan
mengeluarkan
keadaan internal yang menyebabkan hasil tertentu
tampak
menarik.
Dari
batasan
yang
telah
tingkat upaya tinggi ke arah tujuan organisasi yang
diutarakan secara sederhana dapat dikatakan
dikondisikan oleh kemampuan upaya itu untuk
bahwa motivasi merupakan timbulnya perilaku yang
memenuhi kebutuhan individual. Unsur upaya
mengarah pada tujuan tertentu dengan penuh
merupakan intensitas. Bila seseorang termotivasi ia
komitmen
akan mencoba kuat. Tujuan organisasi adalah
dimaksud.
upaya
yang
seharusnya.
Kebutuhan
sampai
tercapainya
tujuan
yang
sesuatu
Berikut adalah gambar hambatan pemenuhan
kebutuhan dan akibatnya:
Gambar 2
Hambatan Pemenuhan Kebutuhan dan Akibatnya
Hambatan
Motif yang kuat
Hambatan
Hambatan
Frustasi
Beralih Tujuan
Sumber: Sedarmayanti, 2014. Manajemen Sumber Daya Manusia Reformasi Birokrasi dan Manajemen Pegawai
Negeri Sipil, Penerbit: PT. Refika Aditama, Bandung, h. 234.
Pendekatan motivasi adalah bahwa pemimpin
ketersediaan dalam organisasi dimana ia bekerja.
menciptakan iklim yang dapat membuat anggota
kepemimpinan dan motivasi merupakan dua hal
merasa termotivasi. Anggota hendaknya mendapat
yang tidak dapat dipisahkan. Dalam kebanyakan
inspirasi sehingga merasakan adanya harapan dan
3
hal, motivasi seorang individu akan timbul karena
bahwa: “manusia (seseorang) hanya melakukan
pengaruh pemimpin yang efektif.
suatu kegiatan, yang menyenangkannya untuk
Motivasi adalah keandalan kejiwaan dan sikap
dilakukan”.
mental manusia yang memberikan energi dorongan
Teori-teori
kegiatan atau gerakan dan mengarahkan atau
menyalurkan perilaku kearah mencapai kebutuhan
yang
memberi
kepuasan
atau
mengurangi
pendorong
untuk
mengarahkan
1.
atau
Teori
Kepuasan
(Content
Theory)
yang
memusatkan pada apa-nya motivasi.
2.
Teori Motivasi Proses (Process Theory) yang
memusatkan pada bagaimana-nya motivasi.
karyawan dan hal ini juga menunjukkan betapa
pentingnya motivasi dalam kepuasan kerja di dalam
diklasifikan
dikelompokkan atas:
ketidakseimbangan. Oleh karena itu, motivasi kerja
merupakan
motivasi
3.
Teori Pengukuhan (Reinforcement Theory)
yang
suatu organisasi.
menitikberatkan
pada
cara
dimana
perilaku dipelajari.
Dari beberapa pengertian tersebut berarti pula
semua teori motivasi bertolak dari prinsip utama
Gambar 3
Teori Motivasi
2
Motivasi
1
Teori Proses
Victor Vroom
Keadilan
Teori Kepuasan
Teori Maslow
Herzberg
Mc. Clelland
Douglas Mc. Gregor
3
Teori
Reinforcement
Sumber: Malayu S.P. Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi,
Cetakan Ketiga Belas, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2009), h. 169.
Teori kepuasan mendasarkan pendekatannya
Apabila materiil dan nonmaterial yang diterimanya
atas faktor-faktor kebutuhan dan kepuasan individu
semakin memuaskan, semangat kerja seseorang
yang menyebabkannya bertindak serta berperilaku
akan semakin meningkat.
dengan
cara
tertentu.
Teori
ini
memusatkan
perhatian pada faktor-faktor dalam diri orang yang
menguatkan,
mengarahkan,
menghentikan
perilakunya. Teori
menjawab
pertanyaan
mendukung,
kebutuhan
TUJUAN MEMOTIVASI KARYAWAN
Menurut Hasibuan (2009:146, tujuan
dan
motivasi antara lain sebagai berikut:
ini mencoba
apa
yang
1.
Hal
yang
memotivasi
semangat
kerja
yang diperolehnya sebagai imbalan balas jasa dari
jasa
yang
diberikannya
kepada
perusahaan.
dan
kepuasan
kerja
2.
Meningkatkan produktivitas kerja karyawan.
3.
Mempertahankan
kestabilan
karyawan
perusahaan.
seseorang adalah untuk memenuhi kebutuhan
serta kepuasan baik materiil maupun nonmaterial
moral
karyawan.
memuaskan seseorang dan apa yang mendorong
semangat bekerja seseorang.
Meningkatkan
4.
Meningkatkan kedisiplinan karyawan.
5.
Mengefektifkan pengadaan karyawan.
6.
Menciptakan suasana dan hubungan kerja
yang baik.
4
7.
Meningkatkan
loyalitas,
kreativitas,
dan
(1) Kebutuhan akan keamanan jiwa di tempat
partisipasi karyawan.
pekerjaan; (2) Kebutuhan akan kemananan
8.
Meningkatkan tingkat kesejahteraan karyawan.
harta di tempat pekerjaan pada waktu jam
9.
Mempertinggi rasa tanggung jawab karyawan
kerja.
terhadap tugas-tugasnya.
3.
10. Meningkatkan efisiensi penggunaan alat-alat
Affiliation or Acceptance Needs
Affiliation
dan bahan baku.
or
Acceptance
Needs
adalah
kebutuhan sosial, teman, afiliasi, interaksi,
dicintai dan mencintai, serta diterima dalam
TEORI MOTIVASI ABRAHAM MASLOW
pergaulan kelompok pekerja dan masyarakat
Teori hierarki kebutuhan Abraham Maslow,
lingkungannya.
yaitu hirarki lima kebutuhan dengan tiap kebutuhan
secara
berurutan
didefinisikan
dipenuhi.
Kebutuhan
dapat
sebagai suatu kesenjangan
pegawai
tersebut
tidak
akan
terpenuhi
menunjukkan
diterima orang lain (sense of belonging); (2)
Kebutuhan
maka
of
participation).
4.
Esteem or Status Needs
Esteem or Status Needs adalah kebutuhan
Abraham
Maslow
mengemukakan
akan penghargaan diri dan pengakuan serta
teori motivasi yang dinamakan Maslow’s
penghargaan
Need Hierarchy Theory. Maslow dalam
dimanifestasikan
bahwa lima hirarki kebutuhan manusia
adalah sebagai berikut:
dari
karyawan
dan
oleh
banyak
hal
yang
digunakan sebagai simbol status itu.
5.
Physiological Needs
Self Actualization
Self Actualization adalah kebutuhan akan
Physiological Needs yaitu kebutuhan untuk
aktualisasi
mempertahankan hidup. Yang termasuk ke
dan
diri
dengan
menggunakan
kemampuan, keterampilan, dan potensi optimal
dalam kebutuhan ini adalah kebutuhan makan,
perumahan,
prestise
masyarakat lingkungannya. Prestise dan status
Hasibuan (2009:154-156), mengemukakan
minum,
(sense
Kebutuhan akan perasaan ikut serta (sense of
rasa puasnya.
1.
dihormati
dan tidak gagal (sense of achievement); (4)
tersebut akan memperlihatkan
perilaku yang gembira sebagai manifestasi dari
akan
importance); (3) Kebutuhan akan kemajuan
perilaku
kecewa. Sebaliknya, jika kebutuhannya terpenuhi
maka pegawai
adalah
empat golongan, yaitu: (1) Kebutuhan akan
dengan dorongan yang ada dalam diri. Apabila
kebutuhannya
manusia
kebutuhan-kebutuhan sosial yang terdiri dari
atau
pertentangan yang dialami antara suatu kenyataan
pegawai
Karena
makhluk sosial, sudah jelas ia mempunyai
untuk mencapai prestasi kerja yang sangat
sebagainya.
memuaskan.
Keinginan untuk memenuhi kebutuhan ini
merangsang
2.
seseorang
berperilaku
atau
Selanjutnya Maslow mengemukakan bahwa
bekerja giat.
orang dewasa secara normal memuaskan kira-kira
Safety and Security Needs
85
Safety and Security Needs adalah kebutuhan
kebutuhan rasa aman, 50 persen kebutuhan untuk
akan kebebasan dari ancaman yakni merasa
memiliki dan mencintai, 40 persen kebutuhan harga
aman
diri,
dari
ancaman
kecelakaan
dan
keselamatan dalam melaksanakan pekerjaan.
Kebutuhan ini mengarah kepada dua bentuk:
persen
dan
kebutuhan
hanya
aktualisasi diri.
10
fisiologis,
persen
dari
70
persen
kebutuhan
5
Motivasi (motivation) dalam manajemen
KESIMPULAN
ditujukan pada sumber daya manusia umumnya
menurunkan motivasi kerja pegawai dan akan
dan bawahan khususnya. Motivasi merupakan
Motivasi merupakan timbulnya perilaku yang
pendorong
untuk
mengarahkan
karyawan
berdampak pada kinerja karyawan yang menurun.
mengarah pada tujuan tertentu dengan penuh
menunjukkan betapa pentingnya motivasi dalam
komitmen
kepuasan
dimaksud.
kerjadi
dalam
suatu
organisasi.
sampai
tercapainya
Karyawan
tujuan
hendaknya
yang
mendapat
Pentingnya motivasi karena motivasi adalah hal
inspirasi sehingga merasakan adanya harapan dan
yang menyebabkan, menyalurkan, dan mendukung
ketersediaan dalam organisasi dimana ia bekerja.
perilaku manusia, supaya mau bekerja giat dan
Apabila karyawan kebutuhannya tidak terpenuhi
antusias mencapai hasil yang optimal. Motivasi
maka
dapat
pula
dikatakan
membangkitkan
sebagai
dorongan
dalam
karyawan
tersebut
akan
menunjukkan
energi
untuk
perilaku kecewa. Sebaliknya, jika kebutuhannya
diri
(drive
terpenuhi
arousal).
maka
karyawan
tersebut
akan
memperlihatkan perilaku yang gembira sebagai
Teori kepuasan mendasarkan pendekatannya
atas faktor-faktor kebutuhan dan kepuasan individu
manifestasi dari rasa puasnya.
Berdasarkan
pernyataan
tersebut
untuk
yang menyebabkannya bertindak serta berperilaku
mendapatkan hasil kerja yang berkualitas dan
dengan
berkuantitas
cara
tertentu.
Teori
ini
memusatkan
maka
seorang
karyawan
perhatian pada faktor-faktor dalam diri karyawan
membutuhkan motivasi dalam dirinya yang akan
yang menguatkan, mengarahkan, mendukung, dan
berpengaruh terhadap semangat kerjanya sehingga
menghentikan perilakunya.
meningkatkan kinerjanya.
Hal
yang
kerja
Motivasi kerja tidak bisa diabaikan begitu saja
seseorang adalah untuk memenuhi kebutuhan
untuk mencapai suatu keberhasilan organisasi,
serta kepuasan baik materiil maupun nonmaterial
karena motivasi merupakan unsur pendorong bagi
yang diperolehnya sebagai imbalan balas jasa dari
seseorang dalam melaksanakan suatu pekerjaan.
jasa
Kebutuhan
yang
memotivasi
diberikannya
semangat
kepada
perusahaan.
motivasi
menjadi
penting
bagi
Apabila materiil dan nonmaterial yang diterimanya
karyawan, karena bekerja atau menjadi bagian dari
semakin
suatu organisasi adalah salah satu kebutuhan
memuaskan,
semangat
kerja
seorangkaryawan akan semakin meningkat. Salah
dasar
satu tujuan motivasi adalah meningkatkan moral
kompleks dalam organisasi karena kebutuhan dan
dan kepuasan kerja karyawan.
keinginan
Salah satu variabel yang secara konsisten
manusia.
setiap
dasar
motivasi kerja. Motivasi pada suatu organisasi atau
pengalaman.
kerja para karyawan agar mau bekerja keras
dengan
memberikan
semua
kemampuan
dan
keterampilan. Motivasi kerja karyawan dalam suatu
organisasi dapat dianggap sederhana dan dapat
pula menjadi masalah yang kompleks, karena pada
dasarnya manusia mudah untuk dimotivasi dengan
memberikan
apa
yang
menjadi
keinginannya.
Apabila kondisi ini tidak terjadi, maka akan
merupakan
karyawan
berbeda.
masalah
Hal
ini
disebabkan setiap karyawan berkembang atas
ditemukan berhubungan dengan kinerja adalah
perusahaan bertujuan untuk mendorong semangat
Motivasi
proses
belajar
sebagai
hasil
dari
6
INDIKATOR MOTIVASI KERJA PEGAWAI MODEL ABRAHAM MASLOW:
1. PHYSIOLOGICAL NEEDS
2. SAFETY AND SECURITY NEEDS
3. AFFILIATION OR ACCEPTANCE NEEDS
4. ESTEEM OR STATUS NEEDS
5. SELF ACTUALIZATION
KRITERIA JAWABAN
SKOR PENILAIAN
SS
= Sangat Setuju
5
S
= Setuju
4
KS
= Kurang Setuju
3
TS
= Tidak Setuju
2
STS
= Sangat Tidak Setuju
1
No
PERTANYAAN
SS
Physiological Needs
1
Gaji sebagai karyawan di perusahaan ini telah
mencukupi kebutuhan ekonomi keluarga
Gaji yang diperoleh sebagai karyawan di
2
perusahaan
ini
sudah
sesuai
dengan
pekerjaan yang dilakukan
3
4
5
6
7
8
Penghasilan yang diterima dari di perusahaan
ini sudah sangat memuaskan
Gaji yang diterima saat ini dapat disisihkan
untuk memenuhi kebutuhan akan perumahan
Tunjangan yang diperoleh dari bekerja di
perusahaan ini sudah layak dan memuaskan
Kebutuhan yang diterima setiap bulan dapat
memenuhi kebutuhan primer keluarga
Gaji yang diterima saat ini dapat memenuhi
kebutuhan sandang keluarga
Tunjangan
yang
saya
peroleh
dari
perusahaan
sudah
mencukupi kebutuhan
hidup saat ini
9
Perusahaan
ini
sangat
peduli
terhadap
kesejahteraan para karyawannya
Bonus atau insentif yang diberikan oleh
10
perusahaan kepada para karyawan sudah
adil
S
KS
TS
STS
7
11
12
13
14
Jaminan kesehatan yang
diberikan oleh
perusahaan cukup baik
Gaji yang diterima para karyawan diberikan
tepat pada waktunya
Jam istirahat yang diberikan oleh perusahaan
sudah cukup
Bekerja pada perusahaan ini dapat menjamin
kehidupan saya di hari tua
Safety or Security Needs
15
Kondisi ruangan kerja yang digunakan cukup
aman
Perlengkapan
16
dan
peralatan
bekerja
di
perusahaan ini cukup aman dan memadai
untuk digunakan
17
Keselamatan kerja di perusahaan ini sudah
diperhatikan dengan baik
Perlengkapan kesehatan telah disediakan
18
oleh perusahaan bagi para karyawan yang
membutuhkan
Perusahaan
19
memberikan
informasi
keselamatan kepada para karyawan apabila
dalam keadaan darurat
19
Keamanan di lingkungan perusahaan sudah
dikelola dengan baik
Affiliation or Acceptance Needs
Saudara dapat bersosialisasi dengan baik
20
terhadap sesama rekan kerja di lingkungan
perusahaan
Saudara
21
mendapat
pengakuan
dan
penghargaan dari teman kerja saat berhasil
melakukan pekerjaan dengan baik
Dengan tanggung jawab yang lebih besar,
22
saya merasa dapat lebih dihormati oleh rekan
kerja
Saudara dapat mengetahui kemajuan yang
23
sudah
saudara
menyelesaikan
capai
tugas
ketika
pekerjaan
mampu
yang
dibebankan
24
Saudara sering ikut terlibat di dalam kegiatankegiatan kebersamaan yang diadakan di luar
8
perusahaan
25
26
27
Hubungan kerja sesama rekan kerja di
perusahaan ini cukup baik
Hubungan kerja antara atasan dan bawahan
baik dan tidak kaku
Saya merupakan bagian dari suatu tim kerja
yang baik di dalam perusahaan
Saya ikut terlibat dalam kegiatan-kegiatan
28
kebersamaan
yang
diadakan
oleh
perusahaan
Saya
29
ikut
perkumpulan
berpartisipasi
yang
dalam
diadakan
berbagai
oleh
para
karyawan
Saya merasa senang karena karyawan di
30
perusahaan ini bisa menerima saya sebagai
rekan kerja yang baik
Saya merasa senang bila pengabdian saya
31
selama bekerja di perusahaan ini diakui oleh
atasan
Esteem or Status Needs
Atasan
32
memberikan
penghargaan
bagi
bawahan yang berprestasi bilamana mampu
menyelesaikan pekerjaan dengan baik dan
tepat waktu
33
34
35
Selama
ini
perusahaan
mengakui
dan
menghargai hasil kerja saya
Atasan belum pernah menegur karyawan
dengan kata-kata kasar atau emosional
Pemberian penghargaan bagi karyawan yang
berprestasi jarang dilakukan di perusahaan ini
Atasan memberikan pujian bila ada bawahan
36
yang mampu menjalankan tugas pekerjaan
secara baik
Saya merasa dihargai oleh rekan kerja dan
37
atasan saya, atas kelebihan dan hal-hal
positif yang saya lakukan di lingkungan kerja
38
39
Saya merasa dihormati oleh rekan kerja atas
pekerjaan yang saya jalani saat ini
Dengan adanya pujian dari atasan maka saya
lebih termotivasi untuk bisa bekerja lebih baik
9
lagi bagi kemajuan perusahaan
40
Selama
ini
mengakui
dan
menghargai hasil kerja saya
Atasan
41
perusahaan
jarang
bawahan
memberikan
menjalankan
pujian
tugas
bila
pekerjaan
dengan memuaskan
Self Actualization
Atasan
42
memberikan
pelatihan
kepada
karyawan untuk meningkatkan kemampuan
dan keterampilan kerja
Hampir setiap saat pekerjaan yang sulit dapat
43
saya
selesaikan
dengan
baik
dengan
keterampilan yang saya miliki
Saya selalu mendapat kesempatan untuk ikut
44
berpartisipasi dalam menentukan tujuan yang
ingin dicapai oleh atasan
Perusahaan memberikan kesempatan kepada
45
karyawan untuk mendapatkan jabatan yang
lebih tinggi
46
47
Saudara menikmati bekerja sama dengan
orang lain daripada bekerja sendirian
Saya memiliki keterampilan kemampuan
untuk melakukan pekerjaan saya dengan baik
Bila ada beban kerja tambahan dari
48
perusahaan, saya menyelesaikan pekerjaan
tersebut dengan sebaiknya
Hampir setiap pekerjaan yang ditugaskan
49
oleh atasan dapat saya laksanakan dengan
baik
Pekerjaan saya saat ini tidak sesuai dengan
50
51
keterampilan dan latar belakang pendidikan
yang saya miliki
Bekerja di perusahaan
ini
membuat
kemampuan saya berkembang
Saya memiliki peluang dan kesempatan untuk
52
53
54
mengembangkan
keterampilan
dan
kemampuan saya
Saran dan kritik yang diberikan oleh atasan
membuat saya lebih maju
Motivasi yang diberikan oleh atasan membuat
saya lebih disiplin dalam bekerja
10
DAFTAR PUSTAKA
Anoraga, Pandji. Psikologi Kerja, Jakarta: PT.
Rineka Cipta, 2006.
Kreitner,
Robert,
dan
Angelo
Organizational
Baldoni, John, Great Motivation Secrets of
Great Leaders, United States of
America: McGraw-Hill, 2005.
Kinicki.
Behavior:
Key
Concepts, Skills and Best Practices,
New York: McGraw-Hill, 2008.
Mangkunegara, Anwar Prabu. Manajemen
Chuck, Williams. Management, Texas: Texas
Sumber Daya Manusia Perusahaan,
Christian University, Thomson South-
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
rd
Western, 3 Edition, 2005.
Hasibuan,
Malayu
Motivasi,
S.P.
2013.
Organisasi
Jakarta:
PT.
dan
McShane, Steven L, & Mary Ann Von Glinow.
Bumi
Organizational
Aksara, 2007.
Manusia,
4th
Edition, New York: McGraw-Hill
Hasibuan, Malayu S.P. Manajemen Sumber
Daya
Behavior,
Companies, Inc, 2010.
Cetakan
Rivai, Veithzal. Manajemen Sumber Daya
Ketigabelas, Edisi Revisi, Jakarta:
Manusia Untuk Perusahaan,: Dari
PT. Bumi Aksara, 2009.
Teori ke Praktik, Jakarta: PT. Raja
Ishak & Hendri Tanjung, Manajemen Motivasi,
Jakarta: PT. Raja Grafindo Perkasa,
2003.
Grafindo Persada, 2004.
Robbins,
Stephen
P.
Management,
New
Jersey: Prentice Hall Seventh Edition,
2003.
11
Sedarmayanti,
Manajemen
Sumber
Daya
Approach, New York: McGraw Hill
Manusia, Reformasi Birokrasi dan
Manajemen Pegawai Negeri Sipil,
International Edition, 2009.
Uno,
Hamzah
B.
Teori
Motivasi
&
Cetakan Ketujuh Bandung: PT.
Pengukurannya Analisis di Bidang
Refika Aditama, 2014.
Pendidikan, Jakarta: PT. Bumi Aksara,
Shani, A.B Rami & James B. Lau. Behavior in
Organization
an
Experimental
2007.