Kemampuan Tanaman Kangkung Ipomea sp dal
KEMAMPUAN TANAMAN KANGKUNG (Ipomea sp) DALAM
MENGURANGI KADAR LOGAM PLUMBUM (Pb)
BERDASARKAN WAKTU DETENSI
ARTIKEL
DISUSUN OLEH:
MOH. IMAM BAHRUL ULUM
201210070311121
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2016
“Kemampuan Tanaman Kangkung (Ipomea sp) dalam Mengurangi
Kadar Logam Plumbum (Pb) Berdasarkan Waktu Detensi”
Moh. Imam Bahrul Ulum1, Lud Waluyo2, Sukarsono3
Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Muhammadiyah Malang
Jl. Raya Tlogomas No. 246 Malang Telp 0341-464316
e-mail: iemambach14@gmail.com
ABSTRAK
Pencemaran lingkungan menjadi masalah yang sangat kritis bagi negara maju
maupun berkembang. Logam plumbum (Pb) merupakan salah satu logam berat
yang terdapat pada perairan yang berbahaya yang dapat mencemari suatu
lingkungan. Penelitian bertujuan untuk mengetahui kemampuan tanaman kangkung
(Ipomea sp) dalam mengurangi kadar logam plumbum (Pb) berdasarkan waktu
detensi. Jenis penelitian ini adalah penelitian Pra Experimental dengan rancangan
penelitian yang digunakan adalah The One Group Pretest-Posttest Design. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa kemampuan terbaik tanaman kangkung dalam
mengurangi kadar logam plumbum (Pb) terjadi pada waktu detensi 15 hari dengan
penurunan kadar logam plumbum (Pb) pada air limbah 0,40 mg/L dengan kondisi
awal 28,60 mg/L.
Kata Kunci: Kangkung, Logam Plumbum, Waktu Detensi
yang terdapat pada perairan yang
PENDAHULUAN
Pencemaran lingkungan menjadi
masalah yang sangat kritis bagi
negara maju maupun berkembang.
Permasalahan
kondisi
berbahaya yang dapat mencemari
suatu lingkungan.
Timbal (Pb) di dalam perairan
lingkungan
dapat meracuni organisme, sehingga
saat ini merupakan akibat dari proses
dapat mengganggu keseimbangan
yang
beberapa
ekosistem (Lubis, 2015). Logam berat
kegiatan, seperti kegiatan industri,
tidak dapat didegradasi, sehingga
pertanian,
pertambangan
diperlukan
kegiatan
rumah
dihasilkan
menghasilkan
dari
tangga
limbah
maupun
pengolahan
untuk
yang
mengurangi kosentrasi logam agar
yang
tidak menimbulkan dampak negatif
mengandung logam berat. Logam Pb
merupakan salah satu logam berat
bagi lingkungan.
Beberapa cara dapat dilakukan
dalam
pengolahan
limbah
yang
logam
berat
dan
tercemar
radionuklida, salah satunya yaitu
fitoremediasi.
Fitoremediasi
merupakan suatu teknologi untuk
menghilangkan
atau
mengurangi
suatu zat polutan pada tanah atau air
menggunakan suatu tanaman (Fitria,
dkk.,
2015).
Kesuksesan
fitoremediasi juga dipengaruhi oleh
jenis
tumbuhan
yang
digunakan
dalam perlakuan, tanaman yang tepat
untuk mengakumulasi logam tertentu
dengan jenis logam lainnya. Menurut
kangkung dalam menyerap logam
plumbum (Pb).
METODE PENELITIAN
Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di MCK
Terpadu Tlogomas Jl. Kelurahan
Tlogomas RT: 03 RW:07 Kecamatan
Lowokwaru,
Pengujian
dengan mudah dapat menyerap logam
berat
dari
media
tumbuhnya.
Sehingga diharapkan dari penelitian
ini tanaman kangkung tersebut dapat
dimanfaatkan
untuk
mengurangi
Universitas
Penelitian ini bertujuan untuk
kangkung
kemampuan
(Ipomea
tanaman
sp)
(Pb) berdasarkan waktu detensi. Hasil
dari penelitian ini diharapkan dapat
waktu
informasi
detensi
terbaik
dilakukan
di
Kimia
FMIPA
Brawijaya
Malang.
Penelitian dilaksanakan pada tanggal
16 Mei - 9 Juni 2016.
Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini
adalah 54 tanaman kangkung yang di
tanam di 3 kolam berbeda. Sampel
penelitian ini adalah 27 sampel
tanaman kangkung. Sampel tersebut
kemudian
akan
diberikan
3
perlakuan, dan penelitian ini akan
kali pengulangan.
Prosedur Penelitian
Pelaksanaan penelitian yaitu
dalam
mengurangi kadar logam plumbum
memberikan
Malang.
dilakukan pengulangan sebanyak 9
kadar logam Pb dalam air.
mengetahui
Pb
Laboratorium
lestari (2013) tanaman kangkung
merupakan salah satu tanaman yang
Kotamadya
mengenai
tanaman
mempersiapkan
yang
diperlukan.
semua
Jenis
peralatan
tanaman
kangkung yang digunakan adalah
kangkung darat (Ipomoea reptans)
yang ditanaman secara hidroponik.
Tanaman kangkung ini diperoleh dari
keseluruan residu larut kembali.
BTS (Budidaya Tanaman Semusim)
Dinding gelas erlenmeyer dan corong
Kusuma
yang
gelas dibilas dengan aquades dan
dibudidaya kurang lebih selama 15
saring larutan dengan kertas saring
hari
whatman
Agrowisata
dengan
Batu
kriteria
tanaman
No.40
tampung
hasil
kangkung yang dipilih memiliki
saringan kedalam labu ukur 15 ml.
biomassa basah 20 gram, ukuran
Sampel uji ditambahkan aquades
panjang batang 10-20 cm, panjang
sampai tanda batas dan kocok.
akar 10-15 cm, serta jumlah daun 10-
Selanjutnya sampel diukur dengan
20 helai sebanyak 54 tanaman.
Atomic
Absorbtion
Spectometery
uji
(AAS). Setelah kandungan logam
konsentrasi logam plumbum (Pb)
pada air limbah diketahui kemudian
yang terdapat pada air limbah cair
ditambahkan kedalam media tanam
tersebut. Sampel air diambil dengan
kangkung. Air limbah ditambahkan
menggunakan botol vial 15 ml,
kedalam media tanam ketika tanaman
kemudian ditambahkan 1,5 ml HNO3
kangkung sudah berumur kurang
pekat, tutup botol tersebut dan kocok
lebih 15 hari.
Langkah
selanjutnya
Selanjutnya yaitu pemanenan
hingga larutan homogen dan terjadi
selanjutnya
kangkung ketika tanaman kangkung
tempatkan sampel pada erlenmeyer
berumur 10 hari, 15 hari, dan 20 hari
dan panaskan di atas hotplate sampai
sejak penambahan air limbah pada
hampir
di
media tanam. Langkah terakhir yaitu
dinginkan, kemudian ditambahkan
menguji kadar logam pada air limbah
1,5 ml HNO3 pekat dan tutup gelas
setelah tanaman kangkung dipanen.
endapan.
Langkah
kering.
elemenyer
Sampel
dengan
corong
uji
gelas
panaskan kembali diatas hotplate
sampai hampir kering dan warna
residu menjadi bening. Sampel uji
ditambahkan 1 ml HNO3 (1:1),
kemudian tutup dengan corong gelas
dan panaskan dengan api kecil hingga
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Hasil analisis uji kadar logam
plumbum (Pb) pada air limbah yang
dilakukan di Laboratorium Kimia
FMIPA
Universitas
Brawijaya
Malang
diperoleh
data
sebagai
dengan penurunan kadar logam Pb
berikut:
pada air limbah 0,40 mg/L dengan
Tabel 1. Hasil Analisis Kandungan
Logam Pb pada Air
Limbah
kondisi awal 28,60 mg/L.
No
Kode
1
2
3
4
O1A
O2A(10)
O2A(15)
O2A(20)
Hasil Analisis
Kadar
Satuan
28,60 ± 0,01
mg/L
15,47 ± 0,02
mg/L
0,40 ± 0,02
mg/L
1,03 ± 0,03
mg/L
Sumber: Dokumen Pribadi (2016)
Keterangan:
O1A : Observasi awal kandungan
logam pada air limbah
O2A(10) : Observasi akhir kandungan
logam setelah waktu
detensi 10 hari
O2A(15) : Observasi akhir kandungan
logam setelah waktu
detensi 15 hari
O2A(20) : Observasi akhir kandungan
logam setelah waktu
detensi 20 hari
Pembahasan
Penurunan Kadar Logam
Plumbum (Pb) pada Air
Limbah
40
20
0
0 hari
10 hari
15 hari
20 hari
Gambar 1. Kemampuan Tanaman
Kangkung dalam Mengurangi Kadar
Logam Plumbum (Pb) Berdasarkan
Waktu Detensi
Berdasarkan
gambar
1.
memperlihatkan bahwa pada waktu
detensi hari pertama telah terjadi
penyerapan logam Pb, akan tetapi
penyerapan terbaik terjadi pada waktu
detensi 15 hari dan pada waktu
Berdasarkan data hasil penelitian
detensi 20 hari terjadi penurunan
penurunan kadar logam Pb dalam air
penyerapan. Menurut Arasy, dkk.,
limbah waktu detensi 10 hari dengan
(2016) titik jenuh merupakan batas
kondisi awal 28,60 mg/L menjadi
waktu maksimum yang dapat ditolerir
15,47 mg/L, pada air limbah waktu
tanaman
detensi 15 hari dengan kondisi awal
kontaminan. Setelah melewati titik
28,60 mg/L menjadi 0,40 mg/L,
jenuh, kemampuan tanaman dalam
sedangkan air limbah waktu detensi
menyerap
20 hari dengan kondisi awal 28,60
bahkan konsentrasi logam dalam
mg/L menjadi 1,03 mg/L. Penurunan
limbah
terbaik kadar logam Pb pada air
tanaman dapat melepaskan kembali
limbah yaitu waktu detensi 15 hari
logam yang telah diserap. Kejenuhan
dalam
logam
dapat
menyerap
berat
meningkat
zat
menurun
karena
tersebut disebabkan karena tanaman
phase akhir pertumbuhan penyerapan
telah menyerap sebagian besar logam
berkurang, sebagian malah unsur
pada limbah dimana semakin banyak
yang dilepaskan ke dalam medium
logam yang terserap maka semakin
atau kehilangan
banyak pula logam yang terakumulasi
daun (Hadi, 2014)
karena gugurnya
dan
Hilangnya kandungan Pb dalam
menyebabkan kejenuhan sehingga
media tanam tidak seluruhnya diserap
penyerapan
dan
oleh tanaman ini disebabkan logam
dalam
yang sudah masuk ke dalam tubuh
semakin
tanaman akan dieksresi dengan cara
dalam
jaringan
akan
kemampuan
menyerap
tanaman
terhambat
tanaman
logam
akan
menggugurkan daunnya yang sudah
menurun (Zubair, dkk., 2014).
Salah
satu
faktor
yang
tua
sehingga
nantinya
dapat
mempengaruhi proses penyerapan
mengurangi kadar logam. Logam
logam adalah waktu detensi. Waktu
tidak seluruhnya masuk ke dalam
kontak ion logam dengan absorben
tanaman
sangat mempengaruhi daya serap.
pengendapan logam yang berupa
Menurut
molekul garam dalam air (Haryati,
Widaningrum
(2007)
semakin lama waktu kontak maka
disebabkan
karena
dkk., 2012).
penyerapan juga akan meningkat
sampai pada waktu tertentu akan
mencapai maksimum dan setelah itu
akan turun kembali. Hubungan waktu
detensi tanaman kangkung (Ipomea
sp)
terhadap
penyerapan
logam
plumbum (Pb) sangat berhubungan
dengan proses penyerapan zat hara
oleh tanaman. Penyerapan zat hara
pada pertumbuhan awal tanaman
sangat kuat dan zat mineral yang
diserap bertambah baik macamnya
maupun jumlahnya. ketika pada
Kesimpulan
Berdasarkan
hasil
pembahasan
penelitian
kemampuan
tanaman
dan
tentang
kangkung
(Ipomea sp) dalam mengurangi kadar
logam plumbum (Pb) berdasarkan
waktu detensi dapat disimpulkan
bahwa tanaman kangkung dalam
mengurangi kadar logam plumbum
(Pb) terjadi pada waktu detensi 15
hari dengan penurunan kadar logam
plumbum (Pb) pada air limbah 0,40
mg/L dengan kondisi awal 28,60
Lestari,
mg/L.
DAFTAR PUSTAKA
Arasy, S A., Shinta E. dan D Andrio.
2016. Penyisihan Kosentrasi
Pb Menggunakan Typha
latifolia dengan Metode SubSurface Flow Contructed
Westland. Jom FTEKNIK. 3
(1): 1-7.
Fitria, S. N, Unggul P. J. dan Gancang
S. 2015. Potensi Tanaman
Genjer (Limnocharis flava)
untuk Mengurangi Kadar
Logam Berat (Pb dan Cu)
Serta Radionuklida dengan
Metode Fitoremidiasi. Physics
Student Journal. 2 (1): 668692.
Hadi,
Samsun. 2014. Fisiologi
Tumbuhan.
Malang:
Universitas Muhammadiyah
Malang.
Haryati, M., T. Purnomo, dan S.
Kuntjoro.
2012.
Kemampuan
Tanaman
Genjer Limnocharis flava
(L0Buch) Menyerap Logam
Berat Timbal (Pb) Pada
Limbah Cair Kertas pada
Biomassa dan Waktu Waktu
Pemaparan yang Berbeda.
LenteraBio. 1(3): 131-138.
W. 2013. Penggunaan
Ipomoea aquatica Forsk.
Untuk Fitoremediasi Limbah
Rumah Tangga. Prosiding
Semirata
FMIPA
Universitas Lampung. 2013:
440-446.
Lubis, Putri Sihol M. 2015. Analisis
Kandungan Cadium (Cd),
Timbal
(Pb)
dan
Formaldehid pada Beberapa
Ikan
Segar
di
KUB
(Kelompok Usaha Bersama)
Berlawanan,
Kecamatan
Medan. Skripsi Diterbitkan.
Medan: Universitas Sumatra
Utara.
Widaningrum,
Miskiyah
dan
Suismono. 2007. Bahaya
Kontaminasi Logam Berat
dalam
Sayuran
dan
Alternatif
Pencegahan
Cemarannya. Buletin Pasca
Panen Pertanian. 3:18.
Zubair, A., Arsyad, A., dan Rosmiati.
2014. Fitoremidiasi Logam
Berat
Kadmium
(Cd)
Menggunakan Kombinasi
Enceng
Gondok
(Eichorniacrassipes)
dan
Kayu Apu (Pistiastratiotes)
dengan
Aliran
Bath.
Makasar:
Universitas
Hasanuddin Makassar.
MENGURANGI KADAR LOGAM PLUMBUM (Pb)
BERDASARKAN WAKTU DETENSI
ARTIKEL
DISUSUN OLEH:
MOH. IMAM BAHRUL ULUM
201210070311121
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2016
“Kemampuan Tanaman Kangkung (Ipomea sp) dalam Mengurangi
Kadar Logam Plumbum (Pb) Berdasarkan Waktu Detensi”
Moh. Imam Bahrul Ulum1, Lud Waluyo2, Sukarsono3
Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Muhammadiyah Malang
Jl. Raya Tlogomas No. 246 Malang Telp 0341-464316
e-mail: iemambach14@gmail.com
ABSTRAK
Pencemaran lingkungan menjadi masalah yang sangat kritis bagi negara maju
maupun berkembang. Logam plumbum (Pb) merupakan salah satu logam berat
yang terdapat pada perairan yang berbahaya yang dapat mencemari suatu
lingkungan. Penelitian bertujuan untuk mengetahui kemampuan tanaman kangkung
(Ipomea sp) dalam mengurangi kadar logam plumbum (Pb) berdasarkan waktu
detensi. Jenis penelitian ini adalah penelitian Pra Experimental dengan rancangan
penelitian yang digunakan adalah The One Group Pretest-Posttest Design. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa kemampuan terbaik tanaman kangkung dalam
mengurangi kadar logam plumbum (Pb) terjadi pada waktu detensi 15 hari dengan
penurunan kadar logam plumbum (Pb) pada air limbah 0,40 mg/L dengan kondisi
awal 28,60 mg/L.
Kata Kunci: Kangkung, Logam Plumbum, Waktu Detensi
yang terdapat pada perairan yang
PENDAHULUAN
Pencemaran lingkungan menjadi
masalah yang sangat kritis bagi
negara maju maupun berkembang.
Permasalahan
kondisi
berbahaya yang dapat mencemari
suatu lingkungan.
Timbal (Pb) di dalam perairan
lingkungan
dapat meracuni organisme, sehingga
saat ini merupakan akibat dari proses
dapat mengganggu keseimbangan
yang
beberapa
ekosistem (Lubis, 2015). Logam berat
kegiatan, seperti kegiatan industri,
tidak dapat didegradasi, sehingga
pertanian,
pertambangan
diperlukan
kegiatan
rumah
dihasilkan
menghasilkan
dari
tangga
limbah
maupun
pengolahan
untuk
yang
mengurangi kosentrasi logam agar
yang
tidak menimbulkan dampak negatif
mengandung logam berat. Logam Pb
merupakan salah satu logam berat
bagi lingkungan.
Beberapa cara dapat dilakukan
dalam
pengolahan
limbah
yang
logam
berat
dan
tercemar
radionuklida, salah satunya yaitu
fitoremediasi.
Fitoremediasi
merupakan suatu teknologi untuk
menghilangkan
atau
mengurangi
suatu zat polutan pada tanah atau air
menggunakan suatu tanaman (Fitria,
dkk.,
2015).
Kesuksesan
fitoremediasi juga dipengaruhi oleh
jenis
tumbuhan
yang
digunakan
dalam perlakuan, tanaman yang tepat
untuk mengakumulasi logam tertentu
dengan jenis logam lainnya. Menurut
kangkung dalam menyerap logam
plumbum (Pb).
METODE PENELITIAN
Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di MCK
Terpadu Tlogomas Jl. Kelurahan
Tlogomas RT: 03 RW:07 Kecamatan
Lowokwaru,
Pengujian
dengan mudah dapat menyerap logam
berat
dari
media
tumbuhnya.
Sehingga diharapkan dari penelitian
ini tanaman kangkung tersebut dapat
dimanfaatkan
untuk
mengurangi
Universitas
Penelitian ini bertujuan untuk
kangkung
kemampuan
(Ipomea
tanaman
sp)
(Pb) berdasarkan waktu detensi. Hasil
dari penelitian ini diharapkan dapat
waktu
informasi
detensi
terbaik
dilakukan
di
Kimia
FMIPA
Brawijaya
Malang.
Penelitian dilaksanakan pada tanggal
16 Mei - 9 Juni 2016.
Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini
adalah 54 tanaman kangkung yang di
tanam di 3 kolam berbeda. Sampel
penelitian ini adalah 27 sampel
tanaman kangkung. Sampel tersebut
kemudian
akan
diberikan
3
perlakuan, dan penelitian ini akan
kali pengulangan.
Prosedur Penelitian
Pelaksanaan penelitian yaitu
dalam
mengurangi kadar logam plumbum
memberikan
Malang.
dilakukan pengulangan sebanyak 9
kadar logam Pb dalam air.
mengetahui
Pb
Laboratorium
lestari (2013) tanaman kangkung
merupakan salah satu tanaman yang
Kotamadya
mengenai
tanaman
mempersiapkan
yang
diperlukan.
semua
Jenis
peralatan
tanaman
kangkung yang digunakan adalah
kangkung darat (Ipomoea reptans)
yang ditanaman secara hidroponik.
Tanaman kangkung ini diperoleh dari
keseluruan residu larut kembali.
BTS (Budidaya Tanaman Semusim)
Dinding gelas erlenmeyer dan corong
Kusuma
yang
gelas dibilas dengan aquades dan
dibudidaya kurang lebih selama 15
saring larutan dengan kertas saring
hari
whatman
Agrowisata
dengan
Batu
kriteria
tanaman
No.40
tampung
hasil
kangkung yang dipilih memiliki
saringan kedalam labu ukur 15 ml.
biomassa basah 20 gram, ukuran
Sampel uji ditambahkan aquades
panjang batang 10-20 cm, panjang
sampai tanda batas dan kocok.
akar 10-15 cm, serta jumlah daun 10-
Selanjutnya sampel diukur dengan
20 helai sebanyak 54 tanaman.
Atomic
Absorbtion
Spectometery
uji
(AAS). Setelah kandungan logam
konsentrasi logam plumbum (Pb)
pada air limbah diketahui kemudian
yang terdapat pada air limbah cair
ditambahkan kedalam media tanam
tersebut. Sampel air diambil dengan
kangkung. Air limbah ditambahkan
menggunakan botol vial 15 ml,
kedalam media tanam ketika tanaman
kemudian ditambahkan 1,5 ml HNO3
kangkung sudah berumur kurang
pekat, tutup botol tersebut dan kocok
lebih 15 hari.
Langkah
selanjutnya
Selanjutnya yaitu pemanenan
hingga larutan homogen dan terjadi
selanjutnya
kangkung ketika tanaman kangkung
tempatkan sampel pada erlenmeyer
berumur 10 hari, 15 hari, dan 20 hari
dan panaskan di atas hotplate sampai
sejak penambahan air limbah pada
hampir
di
media tanam. Langkah terakhir yaitu
dinginkan, kemudian ditambahkan
menguji kadar logam pada air limbah
1,5 ml HNO3 pekat dan tutup gelas
setelah tanaman kangkung dipanen.
endapan.
Langkah
kering.
elemenyer
Sampel
dengan
corong
uji
gelas
panaskan kembali diatas hotplate
sampai hampir kering dan warna
residu menjadi bening. Sampel uji
ditambahkan 1 ml HNO3 (1:1),
kemudian tutup dengan corong gelas
dan panaskan dengan api kecil hingga
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Hasil analisis uji kadar logam
plumbum (Pb) pada air limbah yang
dilakukan di Laboratorium Kimia
FMIPA
Universitas
Brawijaya
Malang
diperoleh
data
sebagai
dengan penurunan kadar logam Pb
berikut:
pada air limbah 0,40 mg/L dengan
Tabel 1. Hasil Analisis Kandungan
Logam Pb pada Air
Limbah
kondisi awal 28,60 mg/L.
No
Kode
1
2
3
4
O1A
O2A(10)
O2A(15)
O2A(20)
Hasil Analisis
Kadar
Satuan
28,60 ± 0,01
mg/L
15,47 ± 0,02
mg/L
0,40 ± 0,02
mg/L
1,03 ± 0,03
mg/L
Sumber: Dokumen Pribadi (2016)
Keterangan:
O1A : Observasi awal kandungan
logam pada air limbah
O2A(10) : Observasi akhir kandungan
logam setelah waktu
detensi 10 hari
O2A(15) : Observasi akhir kandungan
logam setelah waktu
detensi 15 hari
O2A(20) : Observasi akhir kandungan
logam setelah waktu
detensi 20 hari
Pembahasan
Penurunan Kadar Logam
Plumbum (Pb) pada Air
Limbah
40
20
0
0 hari
10 hari
15 hari
20 hari
Gambar 1. Kemampuan Tanaman
Kangkung dalam Mengurangi Kadar
Logam Plumbum (Pb) Berdasarkan
Waktu Detensi
Berdasarkan
gambar
1.
memperlihatkan bahwa pada waktu
detensi hari pertama telah terjadi
penyerapan logam Pb, akan tetapi
penyerapan terbaik terjadi pada waktu
detensi 15 hari dan pada waktu
Berdasarkan data hasil penelitian
detensi 20 hari terjadi penurunan
penurunan kadar logam Pb dalam air
penyerapan. Menurut Arasy, dkk.,
limbah waktu detensi 10 hari dengan
(2016) titik jenuh merupakan batas
kondisi awal 28,60 mg/L menjadi
waktu maksimum yang dapat ditolerir
15,47 mg/L, pada air limbah waktu
tanaman
detensi 15 hari dengan kondisi awal
kontaminan. Setelah melewati titik
28,60 mg/L menjadi 0,40 mg/L,
jenuh, kemampuan tanaman dalam
sedangkan air limbah waktu detensi
menyerap
20 hari dengan kondisi awal 28,60
bahkan konsentrasi logam dalam
mg/L menjadi 1,03 mg/L. Penurunan
limbah
terbaik kadar logam Pb pada air
tanaman dapat melepaskan kembali
limbah yaitu waktu detensi 15 hari
logam yang telah diserap. Kejenuhan
dalam
logam
dapat
menyerap
berat
meningkat
zat
menurun
karena
tersebut disebabkan karena tanaman
phase akhir pertumbuhan penyerapan
telah menyerap sebagian besar logam
berkurang, sebagian malah unsur
pada limbah dimana semakin banyak
yang dilepaskan ke dalam medium
logam yang terserap maka semakin
atau kehilangan
banyak pula logam yang terakumulasi
daun (Hadi, 2014)
karena gugurnya
dan
Hilangnya kandungan Pb dalam
menyebabkan kejenuhan sehingga
media tanam tidak seluruhnya diserap
penyerapan
dan
oleh tanaman ini disebabkan logam
dalam
yang sudah masuk ke dalam tubuh
semakin
tanaman akan dieksresi dengan cara
dalam
jaringan
akan
kemampuan
menyerap
tanaman
terhambat
tanaman
logam
akan
menggugurkan daunnya yang sudah
menurun (Zubair, dkk., 2014).
Salah
satu
faktor
yang
tua
sehingga
nantinya
dapat
mempengaruhi proses penyerapan
mengurangi kadar logam. Logam
logam adalah waktu detensi. Waktu
tidak seluruhnya masuk ke dalam
kontak ion logam dengan absorben
tanaman
sangat mempengaruhi daya serap.
pengendapan logam yang berupa
Menurut
molekul garam dalam air (Haryati,
Widaningrum
(2007)
semakin lama waktu kontak maka
disebabkan
karena
dkk., 2012).
penyerapan juga akan meningkat
sampai pada waktu tertentu akan
mencapai maksimum dan setelah itu
akan turun kembali. Hubungan waktu
detensi tanaman kangkung (Ipomea
sp)
terhadap
penyerapan
logam
plumbum (Pb) sangat berhubungan
dengan proses penyerapan zat hara
oleh tanaman. Penyerapan zat hara
pada pertumbuhan awal tanaman
sangat kuat dan zat mineral yang
diserap bertambah baik macamnya
maupun jumlahnya. ketika pada
Kesimpulan
Berdasarkan
hasil
pembahasan
penelitian
kemampuan
tanaman
dan
tentang
kangkung
(Ipomea sp) dalam mengurangi kadar
logam plumbum (Pb) berdasarkan
waktu detensi dapat disimpulkan
bahwa tanaman kangkung dalam
mengurangi kadar logam plumbum
(Pb) terjadi pada waktu detensi 15
hari dengan penurunan kadar logam
plumbum (Pb) pada air limbah 0,40
mg/L dengan kondisi awal 28,60
Lestari,
mg/L.
DAFTAR PUSTAKA
Arasy, S A., Shinta E. dan D Andrio.
2016. Penyisihan Kosentrasi
Pb Menggunakan Typha
latifolia dengan Metode SubSurface Flow Contructed
Westland. Jom FTEKNIK. 3
(1): 1-7.
Fitria, S. N, Unggul P. J. dan Gancang
S. 2015. Potensi Tanaman
Genjer (Limnocharis flava)
untuk Mengurangi Kadar
Logam Berat (Pb dan Cu)
Serta Radionuklida dengan
Metode Fitoremidiasi. Physics
Student Journal. 2 (1): 668692.
Hadi,
Samsun. 2014. Fisiologi
Tumbuhan.
Malang:
Universitas Muhammadiyah
Malang.
Haryati, M., T. Purnomo, dan S.
Kuntjoro.
2012.
Kemampuan
Tanaman
Genjer Limnocharis flava
(L0Buch) Menyerap Logam
Berat Timbal (Pb) Pada
Limbah Cair Kertas pada
Biomassa dan Waktu Waktu
Pemaparan yang Berbeda.
LenteraBio. 1(3): 131-138.
W. 2013. Penggunaan
Ipomoea aquatica Forsk.
Untuk Fitoremediasi Limbah
Rumah Tangga. Prosiding
Semirata
FMIPA
Universitas Lampung. 2013:
440-446.
Lubis, Putri Sihol M. 2015. Analisis
Kandungan Cadium (Cd),
Timbal
(Pb)
dan
Formaldehid pada Beberapa
Ikan
Segar
di
KUB
(Kelompok Usaha Bersama)
Berlawanan,
Kecamatan
Medan. Skripsi Diterbitkan.
Medan: Universitas Sumatra
Utara.
Widaningrum,
Miskiyah
dan
Suismono. 2007. Bahaya
Kontaminasi Logam Berat
dalam
Sayuran
dan
Alternatif
Pencegahan
Cemarannya. Buletin Pasca
Panen Pertanian. 3:18.
Zubair, A., Arsyad, A., dan Rosmiati.
2014. Fitoremidiasi Logam
Berat
Kadmium
(Cd)
Menggunakan Kombinasi
Enceng
Gondok
(Eichorniacrassipes)
dan
Kayu Apu (Pistiastratiotes)
dengan
Aliran
Bath.
Makasar:
Universitas
Hasanuddin Makassar.