Faktor faktor Analisis Perdagangan Berja

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Seiring berkembangnya zaman, pasar valuta asing juga berkembang dengan
pesat. Teknologi internet dan komunikasi merupakan alat bagi individu, institusi, dan
Negara saat bertransaksi di Pasar valuta asing Internasional. Teknologi juga memberi
kesempatan kepada individu dalam mengasah kemampuan dana atau modal terbatas
untuk berkecimpung dalam pasar valuta asing.
Santoso (2009:122) dalam Indrawati (2009) Perdagangan forex (valuta asing)
berlangsung secara global antara pusat-pusat keuangan dunia dengan melibatkan
bank-bank utama dunia sebagai pelaksana utama dari transaksi ini. Forex
berkembang sedemikian pesat dalam periode belakangan ini dengan tingkat
pertumbuhan sekitar 30 % pertahunnya. Perdagangan mata uang ini merupakan salah
satu usaha perdagangan yang volume perputaran dan peredaran uangnya terbesar di
dunia dan saat ini berjumlah sekitar US$ 1,5 triliun tiap harinya.
Menurut Survei BIS (Bank International of Settlement – bank sentralnya bankbank sentral seluruh dunia) dalam Widoatmodjo (2007:25), yang dilakukan pada
akhir tahun 2004, nilai transaksi forex mencapai US$ 1,9 triliun per hari. Angka ini
meningkat 36 % dibanding nilai rata-rata transksi tahun 2001 yang mencapai US$ 1,2


2

triliun per hari. Menurut survei BIS (International for settlement – bank sentralnya
bank-bank sentral seluruh dunia) yang terkutip di situs resmi PT. Victory
International Future (http://www.vifcorps.com) salah satu perusahaan pialang terbesar
di Indonesia, menyatakan bahwa nilai transaksi Forex Market mencapai hampir US$
4 triliun per harinya di tahun 2010.
Seperti pada bidang usaha lainnya, investasi transaksi forex juga memiliki
resiko yang pada akhirnya diwujudkan dalam bentuk potensi kerugian. Oleh karena
itu diperlukan berbagai informasi atau analisis sebelum keputusan diambil dalam
setiap transaksi, hal ini sangatlah penting untuk meminimalkan resiko karena
pertumbuhan ekonomi dan perubahan aspek lain yang terjadi sangatlah cepat. Seperti
yang telah dikemukakan Umar (2003:31) dalam Hayyuza (2006), “Suatu keputusan
mengandung resiko gagal. Besar-kecilnya resiko tersebut antara lain tergantung pada
kelengkapan informasi serta kualitas analisisnya sebelum keputusan diambil.”
Menurut Berlianta (2006:249) terdapat dua tipe analisis yang biasa dilakukan
oleh pelaku pasar di pasar valuta asing untuk memprediksi pergerakan kurs valuta
asing di masa yang akan datang, yaitu Analisis Fundamental dan Analisis Teknikal.
Kurniasih (2006) menyatakan bahwa penerapan analisa fundamental harus didukung

oleh analisa teknikal agar tidak terjadi ketidaktepatan analisis dalam forex. Untuk
itulah dalam melakukan investasi, para investor harus melakukan analisis terhadap
faktor yang dapat mempengaruhi kondisi suatu transaksi, sehingga dapat
meminimalisasi kerugian yang dapat timbul dari adanya fluktuasi pertumbuhan dan
perkembangan transaksi tersebut. Menurut Hayyuza (2006) mengemukakan bahwa

3

analisis fundamental adalah metode analisis yang memperhatikan permintaan dan
penawaran pasar suatu Negara yang akan mempengaruhi harga pasar. Sedangkan
analisis teknikal adalah suatu metode analisis yang mencari pola pergerakan harga,
sehingga harga di masa yang akan datang akan dapat diprediksi.
Mereka yang melakukan safe trading biasanya justru menghindari transaksi
saat terjadi news. Sebaliknya para trader yang suka mengambil resiko tinggi justru
sering melihat news sebagai kesempatan besar untuk meraih keuntungan
(Pilliangsani, 2010:127). Dari hasil penelitian Hayyuza (2006), menunjukkan bahwa
Analisis Fundamental dan analisis teknikal terhadap variabel pengambilan keputusan
dalam transaksi forex adalah sebesar 88,13% dan sisanya sebesar 11,87% dipengaruhi
oleh faktor lain.
Pilliangsani (2010) menyatakan bahwa para trader atau pelaku bisnis forex ini

dikelompokkan menjadi lima, yaitu
1. Institusi dari lembaga Pemerintah dan bank sentral, secara rutin terlibat
dalam pasar forex. Mereka (Pemerintah) berpartisipasi dalam pasar forex
untuk operasi mereka, pembayaran perdagangan internasional. Sementara
itu, bank sentral mempengaruhi pasar valas saat mereka menyesuaikan
suku bunga untuk mengendalikan inflasi.
2. Bank Komersial, dalam transaksi perdagangan valuta asing sebagai market
makers. Bank dapat menyediakan data harga jual maupun beli (Market
Quates) serta menjadi penghubung antara client dengan pasar dan juga
melakukan transaksi dengan tujuan mencari keuntungan.

4

3. Manager Investasi adalah orang yang menghimpun dan mengelola dana
masyarakat untuk diinvestigasikan. Salah satu instrumen investasi yang
digunakan adalah investasi dibidang perdagangan valuta asing atau forex.
4. Korporasi Multinasional, melakukan transaksi valuta asing untuk keperluan
ekspor-impor, ekspansi perusahaan ke luar negeri maupun penanaman
modal luar negeri
5. Trader Perorangan atau Investor Pribadi, Bertujuan untuk mencari

keuntungan semata bagi account pribadi masing-masing. Mereka terlalu
membutuhkan mata uang asing.
PT. Millennium Penata Future merupakan perusahaan pialang berjangka yang
memperkenalkan bisnis investasi dengan sistem online di Indonesia. PT. Millennium
Penata Future melalui beberapa tahap percobaan, berhasil mendapatkan sebuah
sistem yang menyajikan data dan berita secara realtime, sekaligus dapat digunakan
untuk melakukan analisa. Namun, karena cepatnya pergerakan harga forex yang
diperdagangkan setiap jamnya berubah hampir secara terus-menerus, serta kerena
banyak transaksi ekonomi yang berhubungan dengan transfer satu mata uang dengan
mata uang lainnya di masa mendatang. Ketidakstabilan nilai tukar mendorong
sejumlah

ketidakpastian

dari

transaksi-transaksi

dalam


perdagangan

forex.

Ketidakpastian tersebut dapat menyebabkan risiko keputusan yang diambil tinggi dan
dapat menimbulkan sejumlah kerugian apabila trader tidak dapat menganalisis
pergerakan harga yang akan terjadi.

5

Agar para pelaku bisnis forex dapat mengetahui faktor-faktor analisis mana
yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan dalam bertransaksi forex. Maka
dari itu, penulis mengangkat penelitian ini dengan judul: “Faktor-faktor Analisis
yang Berpengaruh Terhadap Pengambilan Keputusan dalam Transaksi Forex
di Perdagangan Berjangka (Studi Pada PT. Millenium Penata Future Kantor
Cabang Samarinda)”

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian latar belakang di atas dan agar penelitian dapat mencapai
sasaran maka penulis mengambil rumusan masalah sebagai berikut:

1. Faktor-faktor analisis apa saja yang dapat berpengaruh terhadap
pengambilan keputusan dalam transaksi forex di perdagangan berjangka?
2. Seberapa

besar

pengaruh

faktor-faktor

analisis

tersebut

terhadap

pengambilan keputusan dalam transaksi forex di perdagangan berjangka?

C. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN
1. TUJUAN PENELITIAN

Dari rumusan masalah yang sudah penulis paparkan di atas, maka
tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

6

a. Untuk mengetahui faktor-faktor analisis apa saja yang dapat berpengaruh
terhadap pengambilan keputusan dalam transaksi forex di perdagangan
berjangka.
b. Mengetahui seberapa besar pengaruh faktor-faktor analisis tersebut
terhadap pengambilan keputusan dalam transaksi forex di perdagangan
berjangka.

2. MANFAAT PENELITIAN
a. Bagi Penulis
Untuk

menambah

pengetahuan


tentang

perdagangan

Foreign

Exchange. Selain itu sebagai pertanyaan atas ketidaktahuan penulis mengenai
Forex.
b. Bagi Perusahaan
Dapat menjadi perkembangan pengetahuan bagi para trader di
lingkungan PT. Millennium Penata Futures dalam melakukan perdagangan
berjangka.
c. Bagi Pihak Lain
Menjadi bahan referensi bagi investor atau pihak lain untuk mengenal
dan memanfaatkan perdagangan berjangka sebagai peluang investasi di masa
sekarang dan yang akan datang.

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. PENELITIAN TERDAHULU
Beberapa penelitian terdahulu telah dilakukan mengenai Foreign Exchange
dijadikan sebagai panduan bagi penulis yang disajikan dalam tabel berikut ini :

Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
Nama

Judul

Metode

Alat Analisis

Hasil Penelitian

Pengumpulan


Angelique

Faktor-faktor

Data
- Wawancara

Hayyuza

Analisis yang

- Kuesioner

(Universitas

Berpengaruh

Widyatama

Terhadap


2006)

Pengambilan

- Analisis

- Secara

Korelasi Rank

Keseluruhan

Spearman

faktor analisis

- Koefisien
Determinasi

yang paling
berpengaruh

Keputusan Dalam

terhadap

Transaksi Forex di

pengambilan

Perdagangan

keputusan

Berjangka

adalah
Analisis
Fundamental

8

yaitu, analisis
tingkat suku
bunga
Amerika dan
Non-Farm
Payroll
- Disamping
menggunakan
Analisis
Fundamental,
seorang trader
juga
menggunakan
analisis
teknikal
sebelum
mengambil
Nanik Indrawati

-

Analisis

keputusan
- Disamping

Aplikasi

-

Observasi

(Universitas

Manajemen Risiko

-

wawancara

Islam Negeri

Pada Investasi

-

Dokumentasi

Malang 2007)

Foreign Exchange

dan Teknikal

(Studi PadaPT.

dalam analisis

Victory

dan observasi

International

ada analisis

Futures Kantor

tambahan lagi

Deskriptif

Analisis
Fundamental

9

Cabang Malang)

yang disebut
dengan . Dari
40 Indikator
yang tersedia
di META 4.

Berdasarkan pada penelitian terdahulu tersebut, maka perbedaan penelitian
ini dengan penelitian sebelumnya adalah dari alat analisis yang penulis pakai. Alat
analisis yang penulis pakai adalah Analisis Regresi Linier Berganda.

B. DASAR TEORI
1. Perdagangan Bursa Berjangka (Future Market)
a. Pengertian bursa berjangka
Bursa berjangka adalah suatu organisasi berdasarkan keanggotaan
dan berfungsi menyediakan fasilitas. Fasilitas

itu berguna untuk

menyelenggarakan kegiatan kontrak berjangka yang berawasi sesuai dengan
Undang-Undang dan peraturan-peraturan perdagangan berjangka yang
berlaku (Undang-Undang Nomor 32 Tahun 1997 tentang Perdagangan
Berjangka Komoditi).
Sedangkan dalam Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2011 tentang
Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 1997 Tentang
Perdagangan Berjangka Komoditi, Bursa Berjangka adalah badan usaha
yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan sarana untuk kegiatan

10

jual beli komoditi berdasarkan Kontrak Berjangka, Kontrak Derivatif
Syariah, dan Kontrak Derivatif lainnya.
Bursa berjangka harus berbentuk badan hukum perseroan terbatas
(PT) dengan minimum terdiri dari sebelas badan usaha yang tidak terafiliasi
satu dengan yang lainnya. Peran Perseroan Terbatas Bursa Berjangka
berbeda dengan perseroan terbatas pada umumnya. Bursa berjangka
mempunyai

misi

khusus

yaitu

mengelola

pasar

berjangka

yang

mengutamakan pelayanan terbaik dan memberikan kemudahan bagi para
anggota ketika melakukan transaksi.
Untuk menghindari kepemilikan bursa dikuasai oleh hanya satu
orang/kelompok, dan setiap pemegang saham hanya boleh memiliki satu
saham Jika kegiatan Bursa mulai mengarah pada hal-hal yang merugikan
masyarakat, kegiatan bursa dapat dihentikan.
Di Indonesia, badan usaha pertaa yang menjadi penyelenggara
kegiatan kontrak berjangka adalah PT Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) atau
Jakarta Future Exchange (JFX).
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 1997 tentang
Perdagangan Berjangka Komoditi, perdagangan berjangka adalah segala
sesuatu yang berkaitan dengan jual beli komoditi dengan penyerahan
kemudian berdasarkan Kontrak Berjangka dan Opini atas Kontrak
Berjangka.

11

Sedangkan dalam Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2011 tentang
Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 1997 Tentang
Perdagangan Berjangka Komoditi, Perdagangan Berjangka adalah segala
sesuatu yang berkaitan dengan jual beli komoditi dengan penarikan Margin
dan dengan penyelesaian kemudian berdasarkan Kontrak Berjangka,
Kontrak Derivatif, dan Kontrak Derivatif lainnya

b. Pengertian Kontrak Berjangka
Coyle (2004) seperti dikutip Hayyuza (2006:31), Kontrak berjangka
dikategorikan sebagai sekuritas turunan atau derivative security karena nilai
kontrak berjangka dikaitkan dengan nilai aktiva lain atau underlying asets.
Karena spesifikasinya tersebut maka kontrak berjangka dapat dipergunakan
untuk fungsi hedging yaitu fungsi mengurangi risiko maupun spekulasi.
Mengingat pentingnya fungsi kontrak berjangka bagi perusahaan sudah
seharusnya manajer keuangan perusahaan mengenal fungsi serta mekanisme
pasar berjangka.
Crabb (2003) seperti di kutip Hayyuza (2006:31), Kontrak berjangka
adalah suatu perjanjian yang mengikat secara hukum diantara 2 pihak, untuk
membeli atau menjual komoditi yang menjadi subjek kontrak berjangka,
dalam jumlah, mutu, jenis dan tempat tertentu yang belah ditetapkan. Yang
dimaksud dengan komoditi menurut UU Nomor 32 Tahun 1997 adalah

12

barang

dagangan

yang

menjadi

subjek

kontrak

berjangka

yang

diperdagangkan di Bursa Berjangka.
Sedangkan dalam Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2011,
Komoditi adalah semua barang, jasa, hak dan kepentingan lainnya, dan
setiap derivatif dari komoditi, yang dapat diperdagangkan dan menjadi
subjek Kontrak Berjanga, Kontrak Derivatif Syariah, dan Kontrak Derivatif
lainnya.
Subjek yang dimaksud dapat berupa, minyak sawit (olein dan CPO),
kopi (robusta dan arabika), kayu lapis, karet, kakao, lada serta produk
keuangan seperti Foreign Exchange (Forex), indeks saham dan tingkat
bunga.

c. Currency Futures
Transaksi berjangka mata uang sebagai yang muncul akibat respons
nilai tukar mata uang dikenal sebagai Currency Futures. Currency Futures
telah diperdagangkan sejak 1919 dalam bentuk Commodity Future
Exchange pada Chicago Merchantile Exchange (CME). Kemudian pada
tahun 1972 CME mendirikan International Money Market (IMM) yang
memberikan fasilitas bagi para spekulan valas, importer, eksportir serta
perusahaan-perusahaan yang memiliki aset dan hutang dalam balas dan juga
para banker yang berspekulasi maupun aktivitas hedging (melindungi posisi
valas atau mengurangi risiko valasnya). Pada transaksi perjangka, currency

13

futures yang telah diperdagangkan adalah GBP (Poundsterling Inggris),
CAD (Dolar Kanada), DM (Mark Jerman), SF (Franc Swiss), JPY (Yen
Jepang), AUD (dolar Australia) dan EURO (unit mata uang Eropa).
Currency Future adalah instrumen derivatif (turunan) dari nilai mata uang
yang ada di spot atau cash market. Pengertian instrumen derivatif
dikemukakan oleh Sartono (2001) dalam Hayyuza (2006:32) sebagai
berikut:
“Instrumen Derivatif adalah suatu kontrak atau transaksi yang
harganya diturunkan atau didasarkan atas aset yang lain. Sehingga
harus ada satu aset yang digunakan sebagai patokan penentuan
harga, dan aset tersebut dapat berupa saham, mata uang, obligasi
atau bahkan indeks.”
Derivatif merupakan istilah umum yang banyak digunakan untuk
menjelaskan instrumen keuangan, yang nilainya “diturunkan atau berasal”
dari komoditi atau surat berharga yang dikenal sebagai underlying product.
Derivatif diklasifikasikan menurut jenis komoditi atau surat berharga yang
menjadi acuan nilainya. Ada 4 kelompok derivatif yang umum ditemui:
derivatif suku bunga, derivatif saham, derivatif komoditi, dan derivatif
mata uang. Biasanya jenis derivatif yang digunakan mencerminkan jenis
risiko yang ingin dikelola. Misalnya menggunakan mata uang berjangka
currency future untuk mengendalikan risiko nilai tukar. Dalam hal ini

14

currency future berpatokan pada nilai tukar mata uang pada perdagangan
forex (foreign exchange).
Transaksi berjangka dapat dilakukan melalui pasar yang terorganisir
di pusat-pusat perdagangan uang dunia. Adapun pasar utama dunia yang
dikutip Lie Ricky Ferlianto et al. (2006:65) adalah the London
International Financial Future Exchange (LIFFE), Sydney Futures
Exchange (SFE), Tokyo Grain Exchange (TGE), Tokyo Commodity
Exchange (TOCOM), the Chiago Board Of Trade (CBOT), the New York
Merchantile Exchange (NYME), the Singapore International Monetary
Exchange (SIMEX), Deutche Termin Borse (DTB) di Frankfurt, the Hong
Kong Futures Exchange (HKFE), Korea Stock Exchange (KSE), ICE
Future Eropa di London, the Marche a Termes des Instrumen Financiers
(MATIF) di Paris, dan Tokyo International Financial Futures Exchange.

d. Fungsi Perdagangan Bursa Berjangka
Ada dua fungsi utama perdagangan berjangka, yaitu sebagai sarana
manajemen risiko (risk management) melalui kegiatan lindung-nilai
(hedging) dan sebagai sarana pembentukan harga (price discovery) yang
transparan dan wajar.
1) Manajemen Risiko (risk management)
Manajemen

risiko

adalah

pelaksanaan

fungsi-fungsi

manajemen dalam penanggulangan risiko, terutama risiko yang

15

dihadapi oleh organisasi atau perusahaan (Djojosoedarso 1999:4).
Pengelolaan risiko dengan memanajemen risiko yang mantap, maka
pengaturan potensi kerugian tersebut dapat dilakukan. Manajemen
risiko di sini pada prinsipnya dilakukan dengan mengaktifkan
fasilitas-fasilitas

dalam

Forex

Trading,

seperti

stop

loss

(menghentikan kerugian) dan Locking (mengunci posisi dari
kerugian/keuntungan) (Budi 2008:132).
Ada beberapa cara untuk manajemen risiko diantaranya
adalah sebagai berikut (Budi 2008:133) :
a) Cut Loss
Cut loss adalah suatu tindakan di mana kita
melakukan likuidasi atas posisi dalam keadaan rugi. Hal ini
dilakukan untuk menghindari kerugian yang lebih besar.
Umumnya cut loss ini dilakukan pada kisaran kerugian 30
poin sampai 50 poin.
b) Switching
Tindakan di mana kita melakukan liquidasi terhadap
posisi pertama, kemudian masuk kembali dengan posisi yang
berlawanan dari posisi pertama tadi.
c) Locking
Tindakan ini sering dilakukan pada saat kita dalam
keadaan floating profit/ loss. Untuk mengurangi kerugian

16

yang lebih besar atau mempertahankan keuntungan, kita
kunci kerugian atau keuntungan tersebut dengan posisi yang
berlawanan dengan posisi pertama. Sistem ini sering juga
disebut dengan hedging position.
d) Averaging
Suatu tindakan mengulangi posisi yang sama pada
saat kita dalam keadaan floating loss, di mana posisi pertama
dibiarkan terbuka.
2) Sarana Pembentukan Harga (price discovery)
Proses itu berupaya menyatukan semua kekuatan permintaan
dan penawaran. Proses yang seringkali disebut sebagai price
discovery tersebut akan menghasilkan harga yang lebih fair dan
mencerminkan nilai ekonomi riil suatu produk. Dalam sebuah
perekonomian pasar, harga merupakan sistem syaraf. Gerak harga
merupakan

respon keputusan

investasi,

keputusan produksi,

konsumsi dan alokasi sumber. Dengan perkataan lain, price
discovery di bursa berjangka bisa diharapkan menghasilkan harga
yang bisa menjadi pedoman, sehingga dunia usaha mampu
menyusun perencanaan yang lebih baik. Harga yang terjadi di pasar
berjangka mencerminkan consensus antara sejumlah besar pembeli
dan penjual yang memiliki kesempatan sama untuk melakukan
penjualan atau pembelian di pasar (Hayyuza, 2006:33).

17

e. Peserta di Dalam Perdagangan Bursa Berjangka
Sebagian besar peserta pasar-pasar berjangka adalah para komersial,
dan pemakai institusional dari komoditi yang mereka perdagangkan.
Sebagai contoh, sebuah perusahaan atau perorangan yang memiliki atau
mengusai sejumlah aset seperti kopi, jagung, kedelai atau portofolio saham,
yang menginginkan meningkatnya nilai aset atau meminimalisir kerugian
yang mungkin mereka alami.
Peserta lainnya adalah speculator, yang mengharapkan keuntungan
dari terjadinya perubahan harga kontrak berjangka. Speculator biasanya
memanfaatkan adanya perubahan harga untuk mencari keuntungan, yaitu
membeli kontrak berjangka pada saat harga rendah dan menjualnya kembali
pada saat harga lebih tinggi.
Selain kedua peserta di atas, investor perorangan juga apat
berpartisipasi dalam kegiatan di pasar berjangka. Seseorang yang memiliki
usaha atau bisnis komoditi, atau yang memiliki investasi portofolio yang
beragam dan dalam jumlah besar, dapat menggunakan kontrak berjangka.
Dalam hal ini, mereka berperan sebagai hedger (Hayyuza, 2006:34).

f. Hedging pada Perdagangan Berjangka
Prinsip Hedging adalah menutupi kerugian posisi aset awal dengan
keuntungan dari posisi instrumen hedging. Sebelum melakukan hedging,
hedger hanya memegang sejumlah aset awal. Setelah melakukan hedging,

18

hedger memegang sejumlah aset awal dan sejumlah tertentu instrumen
hedging-nya disebut portofolio hedging. Portofolio hedging ini mempunyai
risiko yang lebih rendah disbanding risiko aset awal.
Misalkan, sebelum melakukan hedging, hedger mempunyai risiko
100. Setelah hedging, risiko portofolio hedging-nya adalah 20. Hedging
dapat menurun risiko sebesar 80. dikatakan bahwa efektifitas hedging
sebesar 80 %.
Tentu saja penurunan risiko tersebut tidak gratis. Penurunan risiko
dibarengi dengan penurunan keuntungan. Perlu diingat bahwa prinsip
hedging adalah menutupi kerugian posisi aset awal memberikan
keuntungan, posisi instrumen hedging. Implikasinya adalah apabila posisi
aset awal memberikan keuntungan, posisi instrumen hedging mengalami
kerugian. Akibatnya, keuntungan dari posisi aset awal menutupi kerugian
dari posisi instrumen hedging.
Selain keuntungan yang menurun, biaya penurunan risiko adalah
biaya hedging. Hedging memerlukan biaya transaksi instrumen hedging.
Kandidat instrumen hedging yang terbaik adalah futures dari aset awalnya.
Biaya transaksi futures secara umum relatif kecil. Jadi, biaya transaksi
hedging adalah relatif kecil.
Futures aset dasar dasar menjadi kandidat terbaik untuk menjadi
instrumen hedging, karena perubahan harga aset awal dengan futures-nya
berkorelasi tinggi. Kemudian, supaya perubahannya saling berlawanan,

19

posisi futures aset awal harus berkebalikan dengan posisi futures-nya.
Apabila hedger memegang aset awal (posisi long), hedging dengan futuresnya mensyaratkan hedger menjual instrument hedging (posisi short) (T.
Sunaryo, 2007).

g. Spekulasi pada Perdagangan Berjangka
Berlawanan dengan tindakan hedger yang ingin mengurangi
keterbukaan (exposure) terhadap risiko akibat perubahan harga, spekulan
yang melakuan spekulasi pada perdagangan berjangka justru bertaruh pada
gejolak harga, apakah harga akan naik atau turun. Jadi dengan kontrak
berjangka para spekulan dapat melakukan spekulasi dengan jumlah yang
jauh lebih besar dari dana yang dimilikinya, inilah yang dimaksud dengan
faktor laverage. Jika investor ingin melakukan spekulasi pada perdagangan
berjangka, ia harus membuat long position (kontrak beli) jika ia yakin
bahwa harga aktiva di masa yang akan mendatang lebih tingga dari harga
futures-nya, dan membuat

short position

(kontrak

jual)

jika

ia

memprediksikan bahwa harga aktiva di masa mendatang lebih rendah dari
harga futures-nya (Hayyuza, 2006:37).

2. Pengambilan Keputusan
Seorang trader di dalam perusahaan harus cekatan dalam mengambil
keputusan mengenai transaksi di lantai bursa, apakah itu akan membeli forex

20

atau menjual forex. Sebelum keputusan itu diambil, setidaknya trader sudah
berfikir untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti: apa yang harus
dilakukan,

mengapa

itu

dilakukan,

kapan

pelaksanaannya,

di

mana

pelaksanaannya dan bagaimana pelaksanaannya.
Pengambilan keputusan harus cepat dan tepat mengingat bahwa
pergerakan harga berubah dengan cepat, karena itu diperlukan analisis yang
tepat

tentang

faktor-faktor

yang dapt

mempengaruhi

harga

sebelum

pengambilan keputusan dalam transaksi forex. Risiko kegagalan ada dalam
setiap keputusan, oleh karena itu dibutuhkan suatu analisis yang tepat. Hal ini
dikemukakan oleh Umar (2003:31) sebagai berikut:
“suatu keputusan mengandung risiko gagal. Besar-kecilnya risiko
tersebut antara lain tergantung pada kelengkapan informasi serta
kualitas analisisnya sebelum keputusan diambil.”

a. Pengertian dan Tujuan Pengambila Keputusan
Ada beberapa pendapat para ahli mengenai pengertian keputusan.
Salah satunya pengertian di definisikan oleh Umar (2003:31) adalah sebagai
berikut:
“keputusan merupakan hasil proses pemikiran yang berupa
pemilihan satu dari beberapa alternatife yang dapt dipakai untuk
memecahkan masalah yang dihadapi.”

21

Sehingga dapat di ketahui bahwa untuk mengambil sebuah
keputusan, seorang perlu melakukan analisis untuk mengurangi risiko
kegagalan dalam pengambilan keputusan. Tujuan pengambilan keputusan
tersebut adalah untuk mencapai tujuan individu atau organisasi secara
efektif dan efisien dengan hambatan seminim mungkin.

b. Jenis-jenis Keputusan
Keputusan terbagi atas dua jenis utama seperti yang dikutip
(Hayyuza, 2006:40), yang pertama adalah keputusan terstruktur dan yang
kedua adalah keputusn yang tidak terstruktur, sedahkan yang lain berkisar di
antara kedua jenis tersebut.
1) Keputusan Terstruktur
Keputusan terstruktur mempunyai aturan-aturan yang jelas
dan teliti, digunakan berulang-ulang, dapat diprogramkan sehingga
dapat didelegasikan kepada orang lain maupun kepada perangkat
computer.
2) Keputusan yang Tidak Terstruktur
Keputusan jenis ini hanya muncul sesekali dan jarang, sifat
keputusan yang harus diambil bersifat unik sehingga analisisnya pun
baru, tidak dapat didelegasikan, kadang-kadang alat analisis tidak
lengkap dan bahkan keputusan lebih didominasi oleh intuisi atau
insting.

22

c. Pedoman Proses Pengambilan Keputusan
Tahapan proses serta hasil pengambilan keputusan merupakan suatu
yang bersifat relatif. Umar (2003:34) menyatakan suatu langkah-langkah
pedoman umum dalam proses pengambilan keputusan, yakni antara lain:
1) Mengetahui masalah yang telah diprioritaskan untuk dicari
pemecahannya serta latar belakang timbulnya masalah tersebut.
2) Mengetahui risiko yang harus diterima jika suatu malah tidak
ditangani secara benar.
3) Mengetahui rumusan masalahnya. Pembuat keputusan dapat
mengidentifikasi dan membatasi masalahnya, menspesifikasi dan
mengklasifikasikannya sehingga persepsi antara pembuat dan
pelaksana keputusan menjadi jelas.
4) Mengetahui pemakaian metode yang ilmiah melalui tahapantahapan penelitian ilmiah seperti, cara pengumpulan data dengan
memakai metode statistika, memakai teori relevan, memakai
alat-alat ukur untuk menganalisis data dan lain-lain.
5) Mengetahui manfaat positif keterlibatan bawahan, dengan
keterlibatan bawahan dalam pengambilan keputusan kualitas
keputusan akan lebih berbobot.
6) Memiliki keyainan yang tinggi atas hasil keputusan yang dibuat.
Seorang

pengambil

keputusan

dengan

keyakinan

memperlihatkan bahwa keputusan yang diambil telah dianalisis

23

secara matang dan hasil keputusan akan dilakukan secara
sungguh-sungguh.
7) Menilai

hasil

keputusan.

Keputusan

yang

dibuat

dan

dilaksanakan harus dinilai apakah telah sesuai dengan sasaran
dan tujuannya, atau perlu diubah lebih baik atau perlu diambil
langkah-langkah baru untuk menggantinya dengan alternatif
keputusan lan yang telah disiapkan.

d. Faktor-faktor Pengambilan Keputusan
Ada tiga faktor utama yang mempengaruhi individu atau organisasi
sebagai pengambil keputusan (decision maker) yang berkualitas menurut
Umar (2003:35) diantaranya yaitu sebagai berikut:
1) Kondisi Internal dan Eksternal Perusahaan
Ada beberapa faktor utama untuk menilai kondisi internal
perusahaan antara lain ketersediaan dana, kualitas sumber daya
manusia, peralatan yang dimiliki, struktur organisasi, sistem
informasi, dan lain-lain. Semua itu dapat menjadi kekuatan
perusahaan untuk terus bertahan dan berkembang, atau sebaliknya.
Kondisi lingkungan eksternal antara lain adalah faktor social,
ekonomi, politik, hukum dan budaya masyarakat. Kedua faktor itu
harus dipertimbangkan oleh seorang pengambil keputusan.

24

2) Ketersediaan Informasi
Ketersediaan Informasi menjadi faktor yang sangat penting
untuk menilai proses dan kualitas hasil keputusan yang diambil.
Makin sedikit dan tidak akurat informasi yang diperoleh, makin
besar risiko kesalahan terhadap keputusan yang dibuat.
3) Keterampilan Pengambilan Keputusan
Nilai-nilai yang dimiliki oleh seorang pengambil keputusan
tergantung kepada beberapa faktor utama, seperti intelegesi,
kapasitas, kapabilitas, rasa tanggung jawab dan lain-lain.
Oleh karena itu sebelum trader mengambil keputusan dalam
bertransaksi forex, ia harus mengetahui faktor-faktor analisis apa saja yang
berpengaruh terhadap pengambilan keputusan.

3. Foreign Exchange (Forex)
Forex (kependekan dari Foreign Exchange atau pertukaran Valuta
Asing-Valas) merupakan perdagangan mata uang kedua negara yang nilainya
berbeda dari waktu kewaktu (Budi 2008:36). Perdagangan valuta asing timbul
karena adanya perdagangan barang-barang kebutuhan atau komoditi antar
negara yang bersifat internasional. Perdagangan (Ekspor-Impor) ini tentu
memerlukan alat bayar yaitu uang yang masing-masing negara mempunyai
ketentuan sendiri dan berbeda satu sama lainnya sesuai dengan penawaran dan
permintaan diantara negara-negara tersebut sehingga timbul perbandingan nilai

25

mata uang antar negara. Perbandingan nilai mata uang antar negara terkumpul
dalam suatu bursa atau pasar yang bersifat internasional dan terikat dalam suatu
kesepakatan bersama yang saling menguntungkan. Nilai mata uang suatu negara
dengan negara lainnya ini berubah (berfluktuasi) setiap saat sesuai volume
permintaan dan penawarannya. Adanya permintaan dan penawaran inilah yang
menimbulkan transaksi mata uang. Yang secara nyata hanyalah tukar menukar
mata uang yang berbeda nilai (http://www.belajarforex.com).
Forex Trading merupakan suatu jenis perdagangan/transaksi dengan
produk berupa mata uang suatu Negara yang ditransaksikan dengan mata uang
Negara lain (Budi 2008:36). Berikut beberapa kelebihan yang ditawarkan Forex
Trading yang tidak dapat ditawarkan investasi lainnya (http://www.belajarforex.com):

a. Return on Investment tertinggi dibanding investasi lainnya
Adakah investasi yang sanggup menawarkan return hingga tak
terbatas. Hanya Forex dapat menawarkan pengembalian tak terbatas
dibanding investasi lain.

b. Likuiditas yang tinggi
Ini berarti Anda selalu dapat membeli atau menjual mata uang
yang hendak Anda transaksikan dan tidak ada istilah gagal serah
disini. Ketika Anda melakukan aksi beli, selalu ada pihak lain yang

26

akan menjualnya kepada Anda dan sebaliknya. Ini terjadi karena
memang lingkup investasi Forex adalah bursa dunia yang saling
terhubung satu sama lain. Berbeda dengan bursa lokal misalnya BEJ
(Bursa Efek Jakarta) di mana transaksi hanya berlangsung pada bursa
tersebut saja sehingga dapat terjadi peristiwa gagal serah

c. Modal yang dibutuhkan relatif kecil
Memang dahulu modal yang dibutuhkan bisa sangat besar
(mencapai 100 Juta). Tapi kini dengan tingkat kemajuan menejemen
risiko, modal yang dibutuhkan hanya Rp 5 juta saja. Bandingkan
dengan investasi lain misalnya saham yang membutuhkan modal
setidaknya Rp 20 Juta atau investasi sektor riil yang biasanya lebih
dari Rp 50 Juta.

d. Jam trading 24 jam sehari dan 5 hari seminggu
Tidak ada kata malam atau siang hari dalam dunia Forex
Trading. Pasar berlangsung selama 24 jam sehari dimulai dari pasar
Asia hingga pasar Eropa dan Amerika. Bandingkan dengan Saham
yang hanya buka pada Office Hours atau pasar komoditi yang hanya
buka pagi hingga siang hari. Jika Anda seorang pekerja kantoran,
Anda dapat bertransaksi Forex Trading pada malam hari dan tidak
mengganggu jam kerja Anda.

27

e. Di mana saja, kapan saja dan siapa saja bisa bergabung
Investasi tidak mengenal kasta.
Begitu juga dengan Forex Trading. Siapa pun Anda, pedagang,
pekerja, seorang ibu rumah tangga atau bahkan seorang petani sekali
pun dapat bergabung. Dan lebih hebatnya lagi dengan kemajuan dunia
internet, Anda dapat bertrading di mana saja tanpa harus pergi ke
bursa yang bersangkutan atau menelepon dealer Anda secara langsung.
Ini jelas menghemat waktu dan biaya Anda.

f. Investor bertindak aktif dalam investasinya
Tidak seperti investasi lain di mana investor hanya dapat
mempercayakan dananya dikelola pihak ketiga (reksadana, asuransi,
deposito, dan sebagainya), pada Forex Trading andalah yang
menentukan sendiri kapan dan seberapa besar Anda hendak
berinvestasi dengan melakukan aksi beli atau jual. Kini investasi Anda
bergantung pada diri Anda sendiri dan tidak kepada orang lain.

g. Harga Real Time
Anda dapat mengakses setiap saat secara cuma-cuma. Kami
rasa ini sudah cukup, tidak perlu dijelaskan kembali. Semuanya gratis.

28

h. Tersedia demo Account
Anda dapat memilikinya secara gratis tanpa membayar sepeser
pun. Jika Anda orang baru dalam dunia Forex, ini akan sangat
membantu Anda karena harga yang tertera pada demo account adalah
sama dengan harga yang sesungguhnya terjadi di pasar.

i. Leverage yang ditawarkan 1:100
Ini artinya dengan satu bagian yang Anda keluarkan, Anda
dapat membeli atau menjual sebanyak 100 bagian. Inilah kelebihan
dari margin trading di mana yang dibutuhkan hanyalah jaminan saja
untuk membeli atau menjual barang yang dibutuhkan. Pada Forex
Trading ini diimplementasikan dengan modal sebesar US$100 maka
Anda dapat membeli Dolar sebanyak US$10.000 dan juga sebaliknya
untuk aksi jualnya. Leverage yang tinggi dan margin yang rendah pada
dasarnya dapat memperbesar keuntungan atau sebaliknya kerugian
anda. Dengan demikian anda harus mempertimbangkan risiko
investasi dan rencana Investasi anda.

j. Online Reporting and Transaction
Memang dahulu Forex Trading dilakukan melalui telepon dan
laporan tertulis hasil transaksi Anda akan dikirim melalui email atau
bahkan pos setiap bulannya. Tetapi kini dengan akses internet, bahkan

29

laporan transaksi anda pun dapat Anda akses kapan pun anda mau
tanpa harus menunggu dari pihak pialang melaporkannya kepada anda.

4. Faktor Analisis Fundamental
a. Pengertian Analisis Fundamental
Metode analisis yang pertama dikenal dengan analisis fundamental.
Jones (2004) yang dikutip Hayyuza (2006:43) analisis fundamental adalah
metode analisis yang memperhatikan indikator tingkat permintaan dan
penawaran yang terjadi.
Sedangkan pengertian analisis fundamental menurut BPPEBTI
(www.bappebti.go.id) adalah sebagai berikut :
“Analisis Fundamental adalah salah satu analisa yang sering
dilakukan oleh banyak pelaku pasar dengan mempertimbangkan
faktor-faktor ekonomi keamanan, serta situasi politik dengan
mempertimbangkan faktor-faktor ekonomi, keamanan, serta situasi
politik suatu negara yang dapat mempengaruhi permintaan dan
penawaran dan dapat mempengaruhi pergerakan harga forex.”

b. Indikator-indikator dalam Analisis Fundamental
Seperti yang dikutip Hayyuza (2006:43) setiap informasi atau berita
yang berhubungan langsung maupun tidak langsung dengan ekonomi dapat
merupakan suatu faktor fundamental yang penting untuk dicermati. Berita-

30

berita itu dapat berupa berita yang menyangkut perubahan ekonomi,
perubahan tingkat suku bunga, pemilihan presiden, pemberontakan dalam
suatu pemerintahan Negara, bencana alam, dan lain-lain.
Hayyuza (2006:44) menyatakan bahwa indikator-indikator dalam
analisis fundamental dapat dilihat sebagai berikut:
1) Indikator Politik
Indikator ini dapat terlihat dalam keadaan politik suatu
Negara yang dapat mempengaruhi keadaan perekonomian Negara
lain. Contoh: sebelum pemerintahan Reagan (Partai Republik) mata
uang USD terus melemah tetapi sejak Reagan berhasil memberikan
Amerika citra Negara adikuasa kepada dunia, mata uangnya
cenderung naik. Begitu juga dengan keamanan di Negara-negara
maju dunia. Misalnya ketika terjadi pengeboman di World Trade
Centre dan Pentagon, Amerika. Mata uang USD relatif melemah,
dan sangat berpengaruh terhadap transaksi yang terjadi di bursa.
Oleh karena itu sangatlah penting mengetahui kondisi keamanan dan
politik Negara-negara di dunia, terutama dengan Negara-negara
maju yang mata uangnya cenderung mendominasi perdagangan
dunia, misalnya mata uang Amerika, Inggris dan Jepang.
2) Indikator Ekonomi
Dalam

menganalisa

faktor-faktor

yang mempengaruhi

kondisi fundamental perekonomian suatu Negara, indikator ekonomi

31

adalah salah satu faktor yang tidak dapat dipisahkan dan merupakan
bagian penting dari keseluruhan faktor fundamental itu sendiri.
Informasi mengenai indikator ekonomi dapat didapatkan melalui
beberapa surat kabar seperti The Wall Street Journal, The Financial
Times, dan The New York Times serta majalah-majalah bisnis, seperti
Business Week dan The Economist. Seiring dengan kemajuan di
bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, untuk mendapatkan sumber
informasi terkini (up to date), seorang trader juga sering
menggunakan informasi yang bersal dari monitor computer,
misalnya melalui Dow Jones, Telerate, Reuters, Knight Ridder,
Bloomberg dan dari Indonesia adalah Vibiznews.
Indikator-indikator

Ekonomi

yang

dikutip

(Hayyuza,

2006:44) :
a) Tingkat Pengangguran (Unemployment)
Tingkat persentase tenaga kerja produktif yang tidak
mendapatkan pekerjaan. Kasus yang sering didapatkan,
tingkat pengangguran yang rendah terjadi dalam ekonomi
suatu Negara yang sedang berkembang pesat dan suatu
tingkat pengangguran yang tinggi terjadi dalam ekonomi
suatu Negara yang berkembang lamban atau menurun.

32

b) Non Farm Payroll
Merupakan perhitungan jumlah penghasilan tenaga
kerja bukan pertanian yang bertabah atau berkurang dalam
suatu periode waktu tertentu, biasanya tiap bulan. Data ini
merupakan salah satu indikator paling penting bagi
pengukuran trend ekonomi suatu Negara.
c) Trade Balance
Secara singkat Trade Balance merupakan selisih
antara jumlah ekspor dan impor. Biasanya, Trade Balance
tidak menyertakan barang-barang tidak kelihatan atau jasa
(invisible) dan hanya neraca dari barang-barang merchandise.
Apabila nilai ekspor lebih besar dari nilai impor, maka Trade
Balance surplus, begitu juga apabila terjadi sebaliknya maka
akan menghasilkan Trade Balance yang defisit.
d) Industrial Production
Merupakan standar perhitungan output dari industriindustri Amerika Serikat, dikurangi sektor listrik dan gas.
Outputnya dinyatakan dalam persentasi berdasarkan produksi
tahunannya. Data ini membentuk untuk menentukan tingkat
harga secara umum (tingkat inflasi) dari sudut pandang
penawaran.

33

e) Factory Orders
Merupakan jumlah keseluruhan dari pembelian order
baru yang diterima dari pabrik-pabrik untuk periode tertentu,
sebagai contoh periode bulanan. Data ini juga memberikan
perhitungan atau gambaran bagaimana retailer memenuhi
kebutuhan konsumennya pada periode yang akan datang,
berdasarkan pada order yang mereka buat pada periode
sekarang.
f) Personal Income
Merupakan rata-rata pendapatan bersih individual
dalam suatu Negara, yang sudah diperhitungkan daengan
pengurangan atas pembayaran pajak yang dikenakan.
Perubahan dari personal income secara mendasar dipengaruhi
dari

hasil

pergerakan

tingkat

upah

atas

keuntngan-

keuntungan perusahaan dan kebijaksanaan perpajakan.
g) Business Inventory
Barang-barang hasil produksi yang tidak terkonsumsi
pada suatu wilayah atau Negara. Data ini menyajikan
informasi mengenai permintaan barang-barang industri dan
tingkat output yang mungkin diproduksi pada periode
berikutnya. data inventory yang lebih tinggi menggambarkan
tingkat permintaan pasar yang rendah sehingga kurang baik

34

bagi pertmbuhan ekonomi Negara bersangkutan. Dan begitu
pula sebaliknya yang terjadi apabila data inventory tersebut
memberikan aktualisasi yang lebih rendah akan makin
menguntungkan tingkat pertumbuhan ekonominya.
h) Retail Sales
Figur ini menjadi ukuran dari trend pengeluaran
konsumen (consumen spending). Dalam retail sales ini
termasuk penjualan kendaraan bermotor, pakaian, makanan
baik retail maupun grosir, restoran, bahan bangunan,
elektronik,

obat-obatan

Dinyatakan

dengan

dan

prosentasi

berbagai

item

perubahan

lainnya.

dari

bulan

sebelumnya.
i) Consumer Price Index (CPI)
Indeks ini dimaksudkan untuk mengukur biaya hidup,
yang diukur dari perubahan tingkat harga sekelompok
barang-barang dan jasa yang dibutuhkan oleh konsumen
untuk mencapai suatu standar hidup tertentu. Pengukuran
tingkat inflasi lebih sering menggunakan data CPI ini.
j) Wholesales Price Index (WPI)
Merupakan kombinasi dari indeks komoditi-komoditi
industry dan komoditi-komoditi pertanian dengan kata lain

35

indeks tersebut dimksudkan untuk menjelaskan tingkat harga
dari seluruh komoditi.
k) Producer Price Index (PPI Input)
Indeks ini mengukur level perubahan harga pada
barang setengah jadi dan barang jadi yang dihasilkan oleh
industri manufaktur.
l) Gross Domestic Product (GDP)
Gross Domestic Product adalah penjumlahan seluruh
barang dan jasa yang diproduksi oleh suatu Negara baik oleh
perusahaan dalam negeri maupun oleh perusahaan asing yang
beroprasi didalam Negara tersebut pada suatu periode
tertentu.
m) Invisible Trade
Suatu istilah bagi ekspor dan impor perdagangan
sektor jasa-jasa yang membedakan perdagangannya dari
merchandise Trade (Visible Trade). Jasa-jasa meliputi seperti
kegiatan pariwisata, perbankan, asuransi, transportasi, dan
lain-lain. Neraca invisible trade dapat dihitung sebagai
selisih antara nilai ekspor sektor jasa dengan nilai impor
sektor jasa.

36

n) Current Account
Neraca

bersih

dari

pembayaran-pembayaran

internasional suatu Negara yang berasal dari ekspor dan
impor atas barang dan jasa digabung dengan pemindahanpemindahan sepihak (contoh hadiah-hadiah, pengiriman uang
dari warga Negara yang bersangkutan yang berada di luar
negeri) tetapi tanpa menyertakan perhitungan atas terjadinya
lalu lintas modal.
o) Capital Account
Penerimaan-penerimaan sejumlah uang yang berupa
valuta asing dikurangi pembayaran-pembayaran berupa
seluruh valuta asing untuk transaksi-transaksi dari lalu lintas
keuangan baik jangka pendek meupun jangka panjang.
p) Balance Of Payment
Suatu laporan sistematis atas transaksi-transaksi
ekonomi dalam suatu kurun waktu tertentu antara suatu
Negara dengan Negara lain. Laporan ini meliputi penghasilan
dari lalu lintas sumber riil, perubahan dalam hutang-hutang
dan aset yang dimiliki suatu Negara yang transaksi ekonomi
dan transfer yang tidak dikembalikan.

37

q) Money Supply
Definisi Money Supply meliputi pengertian sebagai
berikut:
M1 = Mata uang beredar yang dimiliki masyarakat
bukan bank dan kertas-kertas berharga (cek,
giro, dan lain-lain)
M2 = M1 + Deposito berjangka bank komersial
dikurangi

sertifikat

deposito

yang

dapat

dipindahtangankan
M3 = M2 + Deposito dari lembaga keuangan lainnya
dan surat-surat berharga.
Jika bank sentral menambah target money supply,
maka tingkat bunga akan mungkin diturunkan dan begitu
juga sebaliknya jika target money supply diturunkan.
r) Durable Goods Order
Indikator ini diartikan sebagai barang-barang yang
mempunyai ketahanan 3 tahun atau lebih. Contoh barangbarang logam, peralatanlistrik dan lain sebagainya.
s) Husing Starts
Merupakan jumlah total unit perumahan yang
dihasilkan pada periode tertentu termasuk jenis single dan
family, di mana dengan meningkatnya sektor perumahan

38

akan mendukung pertumbuhan ekonomi dan permintaan
kredit. Sehingga pemerintah suatu Negara biasanya berusaha
untuk mengetatkan kebijaksanaan moneternya.
t) Leading Indicator
Merupakan gabungan dari 10 Indikator utama yang
digunakan untuk perkiraan pertumbuhan ekonomi di masa
mendatang. 10 indikator tersebut terdiri dari Average
Manufacturing Workweek, Average Weekly Initial Claims,
Manufacturing, Consumer Goods, Materials New Order,
Vendor Performance, Plan Sensitive Crude Materials Price,
Stock Index Price, Percentage change in Total Liquid Asets,
dan Money Supply.

5. Analisis Teknikal
a. Pengertian Analisis Teknikal
Perbedaan antara analisis fundamental dan teknikal terletak pada
faktor yang mendasari analisis tersebut. Analisis teknikal mendasarkan
pada pola-pola pergerakan saham dari waktu ke waktu, sedangkan analisis
fundamental secara top-down mendasarkan diri pada faktor-faktor
fundamental perusahaan yang dipengaruhi oleh faktor ekonomi dan
industri (Tandelilin 2001:247). Analisis teknikal ini pada prinsipnya
mendasarkan pada kilas balik atas kronologi kejadian atas harga dan

39

volume perdagangan histories, melihat arah kecenderungan harga, dan
menganggap adanya pola yang dapat keselarasan tertentu antara aktivitas
para investor dan tindakan pasar (Budi 2008:125). Pada prinsipnya metode
untuk melakukan analisis teknikal ini adalah mengeplot data harga dan
volume perdagangan histories hingga dapat membentuk grafik tertentu,
dan pada akhirnya ditemukan pola tertentu ini dapat dilakukan dengan
cara manual maupun dengan cara menggunakan software yang banyak
tersedia di pasaran (Budi 2008:126).
Analisis teknikal adalah salah satu metode analisis atau metode
pendekatan yang mengevaluasi pergerakan suatu harga saham kontrak
berjangka (futures contract), indeks dan beberapa instrumen keuangan
lainnya.

b. Prinsip-prinsip Analisis Teknikal
Bagi trader sangatlah berperan memperhatikan analisis teknikal
untuk meminimalisasi resiko kerugian dan mengevaluasi pergerakan harga
forex. Hal ini dikemukakan oleh BAPPEBTI (www.bappebti.go.id) bahwa
analisis teknikal juga berperan untuk mencari spesifik pola harga (trend
harga). Apabila pola tersebut telah dapat dideteksi, secara otomatis dapat
diperkirakan perilaku atau trend dari tingkat pergerakan yang akan terjadi
yang dapat memberikan sinyal jual atau beli, di mana sinyal tersebut
diharapkan dapat menghasilkan keuntungan yang diharapkan. Hal ini juga

40

dikemukakan solnik (2004) dalam Hayyuza (2006:51) seorang analisis
cenderung menganalisis perilaku harga dari masa lampau karena mereka
beranggapan bahwa harga yang berlaku dipasar telah mencerminkan
seluruh faktor yang mempengaruhi fluktuasi harga. Dengan kata lain,
harga mencerminkan seluruh perubahan dalam keseimbangan permintaan
dan penawaran yang disebabkan oleh trader, investor dan hedger funds
terhadap berbagai perubahan yang terjadi, baik dalam bidang ekonomi
maupun dalam bidang politik yang berdampak pada fluktuasi harga.
Prinsip dasar analisis teknikal terdiri dari:
1) Market Price Discounts Everything
Yaitu segala kejadian-kejadian yang dapat mengakibatkan
gejolak pada harga secara keseluruhan atau pada suatu perusahaan
seperti faktor ekonomi, politik, fundamental dan termasuk juga
kejadian-kejadian yang tidak dapat diprediksikan sebelumnya
seperti adanya peperangan, gempa bumi dan lain sebagainya akan
tercermin pada harga pasar.
2) Price Moves In Trends
Yaitu harga akan tetap bergerak dalam suatu trend. Harga
mulai bergerak ke satu arah, turun atau naik. Trend ini akan
berkelanjutan sampai pergerakan harga melambatdan memberikan
peringatan sebelum berbalik dan bergerak kea rah yang

41

berlawanan. Adapun trend yang dimaksud adalah up trend, down
trend atau sideway trend.
3) History Repeats It Self
Karena analisis teknikal juga menggambarkan faktor
psikologis para pelaku pasar, maka pergerakan historis dapat
menjadi acuan untuk memprediksikan pergerakan harga di masa
yang akan datang. Pola historis ini dapat terlihat ari waktu ke
waktu di grafik. Pola-pola ini mempunyai makna yang dapat
diinterprestasikan untuk memprediksikan pergerakan harga.

c. Alat-alat dalam analisis Teknikal
Dalam Hayyuza (2006:52) Analisis teknikal dapat diartikan
sebagai salah satu metode pendekatan dalam mengevaluasi pergerakan
harga forex. Analisis teknikal didasarkan kepada data-data harga yang
dijabarkan dalam bentuk grafik statistik (quarterly, hourly, daily, weekly
movement), Price Chart, Moving Average, Relatif Strength Index (RSI),
momentum dan analisis lainnya yang dapat digunakan untuk memprediksi
harga.
Alat-alat dalam analisis teknikal adalah:
1) Chart
Chart atau grafik harga adalah suatu alat utama yang
dipakai dalam mengevaluasi pergerakan harga dengan pendekatan

42

teknikal. Secara umum fungsi Chart dalam mengevaluasi suatu
harga adalah sebagai berikut:
a) Chart dapat digunakan untuk melihat pergerakan harga
di masa lampau dan di masa yang akan datang.
b) Chart terkadang digunakan sebagai patokan atau timing
untuk memasuki pasar.
c) Chart dapat digunakan sebagai alat untuk money
management (contoh stoploss order).
d) Chart dapat mencerminkan atau menggambarkan
perilaku para pelaku pasar pada suatu level harga.
Ada empat jenis Chart yang umum digunakan oleh para
pelaku pasar, yaitu: Bar Chart, Candlesticks, Line Chart dan Point
& Figure. Interval waktu yang digunakan beragam yaitu monthly,
weekly, daily, hourly, quarterly, dan lain-lain.
2) Trendline
Garis trend mempunyai peranan yang sangat penting
dengan penerapan teknik-teknik analisis teknikal yang ada seperti
support dan resistance, pola grafik, dan lain-lain. Secara umum
garis trend adalah suatu garis yang menunjukkan kea rah aman
suatu harga bergerak. Bila dilihat diri segi lamanya suatu garis
terbentuk, maka trend dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu:

43

a) Major Trend (trend utama)
major trend atau yang biasa disebut long term
trend, pada umumnya mempunyai tenggang waktu selama
1 tahun sampai dengan 2 tahun atau lebih.
b) Intermediate Trend (trend jangka menengah)
Jenis trend ini terkadang dinamakan medium trend.
Trend ini umumnya mempunyai masa tenggang waktu
selama 3 minggu sampai 6 bulan atau lebih.
c) Minor Trend (trend jangka pendek)
Minor trend atau short term trend pada umumnya
mempunyai masa tenggang waktu selama 2 sampai 3
minggu.
3) Channel Lines
Pada suatu garis trend baik itu naik atau turun, dapat pula
digunakan garis paralel sepanjang garis trend utama. Bentuk ini
lazim dinamakan garis channel. Garis channel berguna khususnya
untuk user yang berniat untuk meraih kesempatan dalam jangka
pendek, yakni dengan cara membeli pada saat harga menyentuh
garis utama dan jual pada saat harga menyentuh batas atas garis
paralelnya.
Hal yang perlu diperhatikan dalam channel pattern ini
adalah bahwa pegerakan breakout dapat terjadi ke dua arah.

44

Namun

dengan

memperhatikan

di

mana

letak

terjadinya

peningkatan volume perdagangan, maka users dapat sedikit
memperkirakan arah penembusan dari suatu channel. Contohnya,
bila pada suatu channel lines yang naik, besarnya volume pada
setiap kali harga bergerak ke arah atas lebih tinggi dibandingkan
dengan harga bergerak ke arah bawah, maka pada umumnya
pergerakan ke atas (breakout) akan terjadi dan begitu pula
sebaliknya.
4) Support Line & Resistance Line
Suatu alat yang paling sering terdengar dari analisis teknikal
adalah support dan Resistance Line. Harga yang terjadi di bursa
merupakan kesepakatan antara pembeli dan penjual.
Support line adalah suatu titik atau garis harga di mana
terlihat minat beli cenderung lebih kuat dari minat jual. Support
line adalah garis pendukung kenaikan harga. Suppo

Dokumen yang terkait

Analisis Komparasi Internet Financial Local Government Reporting Pada Website Resmi Kabupaten dan Kota di Jawa Timur The Comparison Analysis of Internet Financial Local Government Reporting on Official Website of Regency and City in East Java

19 819 7

Analisis komparatif rasio finansial ditinjau dari aturan depkop dengan standar akuntansi Indonesia pada laporan keuanagn tahun 1999 pusat koperasi pegawai

15 355 84

Analisis Komposisi Struktur Modal Pada PT Bank Syariah Mandiri (The Analysis of Capital Structure Composition at PT Bank Syariah Mandiri)

23 288 6

Analisis Konsep Peningkatan Standar Mutu Technovation Terhadap Kemampuan Bersaing UD. Kayfa Interior Funiture Jember.

2 215 9

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65

Analisis Pertumbuhan Antar Sektor di Wilayah Kabupaten Magetan dan Sekitarnya Tahun 1996-2005

3 59 17

Analisis tentang saksi sebagai pertimbangan hakim dalam penjatuhan putusan dan tindak pidana pembunuhan berencana (Studi kasus Perkara No. 40/Pid/B/1988/PN.SAMPANG)

8 102 57

Analisis terhadap hapusnya hak usaha akibat terlantarnya lahan untuk ditetapkan menjadi obyek landreform (studi kasus di desa Mojomulyo kecamatan Puger Kabupaten Jember

1 88 63