Contoh Laporan Magang Kewirausahaan Tentang Jas

Contoh Laporan Magang Kewirausahaan
BAB I
PENDAHULUAN
Kondisi bangsa Indonesia yang sedang dalam taraf pembangunan ini membutuhkan kerja
sama dari seluruh warga negara Indonesia, terutama memasuki era globalisasi. Dukungan
pembangunan yang berkesinambungan secara terus menerus merupakan hal yang positif dan harus
dilaksanakan dalam berbagai aspek kehidupan sehingga tercapai keseimbangan dalam kehidupan
bermasyarakat. Salah satu bidang yang mutlak dibangun adalah faktor sumber daya manusia
sehingga mampu membentuk manusia Indonesia yang berkualitas.
Fakultas Ekonomi, Universitas Trunojoyo Madura bertujuan menghasilkan insan yang
mampu menangani pekerjaan terkait bidangnya di setiap sektor kehidupan masyarakat. Sebagai salah
satu lembaga pendidikan tinggi yang didukung sepenuhnya oleh pemerintah (PTN), maka Jurusan
Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Trunojoyo Madura mempunyai peran yang penting
dan turut berkewajiban dalam membentuk dan mengolah sumber daya manusia Indonesia yang
berkualitas. Untuk mendukung hal itu, maka mahasiswa harus mengenal secara nyata (keadaan yang
sebenarnya) tentang situasi dan kondisi kerja di lapangan, sehingga diharapkan tidak ada lagi rasa
canggung yang menghinggapi para lulusan mahasiswa (sarjana) untuk terjun ke dunia kerja. Selain
itu, hal tersebut juga untuk mendukung program pemerintah khususnya Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan tentang program link-and-match antara dunia pendidikan dengan lapangan kerja yang
sesungguhnya.
1.1


Latar Belakang
Kurangnya interaksi antara dunia ekonomi dan akademis serta kesenjangan yang ada antara
materi perkuliahan dengan permasalahan dunia ekonomi menyebabkan mahasiswa kurang memiliki
pengalaman sehingga seringkali tidak siap ketika berkecimpung dalam dunia kerja. Hal tersebut
merupakan indikasi betapa pentingnya Praktek Kerja Lapangan ini digalakkan agar mahasiswa
memiliki gambaran tentang situasi dan kondisi dunia kerja secara nyata.
Seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang sangat pesat seperti sekarang ini dibutuhkan
sarjana-sarjana manajemen yang mumpuni di bidangnya sehingga siap pakai di dunia kerja. Oleh
karena itu, dengan diadakannya Praktek Kerja Lapangan ini diharapkan terjadinya proses alih
kemampuan oleh sarjana yang baru lulus sehingga menjadi lulusan yang siap kerja dan mempunyai
wawasan yang cukup dalam bidang ekonomi.
1.2

Tujuan Praktek Kerja Lapangan (PKL)
Pelaksanaan
kerja
praktek
dilakukan
di

suatu
instansi
dengan
tujuan
mendorong mahasiswa memahami/menguasai materi perkuliahan dalam menghadapi langsung

kegiatan di lapangan. Ini berarti bahwa mahasiswa dapat membandingkan antara teori di perkuliahan
dengan kondisi nyata di dunia kerja. Selain itu, diharapkan juga mahasiswa dapat mengikuti
perkembangan ekonomi di selama ini.
Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan ini juga diharapkan agar para mahasiswa dapat
mengenal kondisi dalam dunia kerja. Selanjutnya, diharapkan dari pelaksanaan Praktek Kerja
Lapangan ini dapat memberikan wacana kegiatan yang saling menguntungkan pada kedua belah
pihak, baik bagi institusi UTM maupun institusi tujuan PKL. Jika demikian, maka lulusan/sarjana
Ekonomi Manajemen yang siap pakai dan handal dalam bidangnya dan dapat memberikan
sumbangan pikiran yang bermanfaat bagi perusahaan yang menjadi tempat Praktek Kerja Lapangan
pada khususnya, dan memajukan masyarakat/bangsa pada umumnya.
1.3


Manfaat

Manfaat bagi Pemerintah Kabupaten.

Dapat memperoleh masukan mengenai situasi dan kondisi serta permasalahan yang dihadapi oleh
institusi perbankan.

Manfaat bagi mahasiswa
Mendapatkan gambaran tentang situasi dan kondisi riil dunia kerja dan memiliki pengalaman
bekerja/terlibat langsung dalam aktivitas perbankan.

Manfaat bagi Universitas Trunojoyo Madura
Mampu menghasilkan sarjana-sarjana yang handal dan memiliki pengalaman di bidangnya.
Membina kerjasama yang baik antara lingkungan akademis dengan lingkungan perbankan.
1.4
Permasalahan
Permasalahan yang hendak diamati dalam Praktek Kerja Lapangan ini akan disesuaikan
dengan kebutuhan perbankan dan mata kuliah yang telah dikuasai mahasiswa pelaksana Praktek
Kerja Lapanganagar dapat memberikan hasil yang optimal.
1.5

Ruang Lingkup Praktek Kerja Lapangan

Peserta Praktek Kerja Lapangan ini telah dibekali beberapa mata kuliah keahlian yang akan
diterapkan sebagai acuan dalam pelaksanaan kerja praktek. Pembekalan berupa mata kuliah keahlian
dimaksudkan agar para mahasiswa peserta Praktek Kerja Lapangan dapat bekerja sesuai dengan apa
yang diharapkan dan dapat memberikan sumbangsih tenaga/pikiran pada institusi tempat
dilaksanakannyaPraktek Kerja Lapangan.

BAB II
DASAR TEORI
2.1

Menyesuaikan Pekerjaan pada Individu

Dalam menyesuaikan pekerjaan pada individu, faktor rancangan pekerjaan yang perlu
diperhatikan adalah :
2.1.1 Pendekatan faktor manusia terhadap rancangan pekerjaan.
Rekayasa faktor manusia menjadi kenyataan pada waktu perang dunia II. Sebelum itu, aspek
fisik dari rancangan pekerjaan dan ruang kerja merupakan bagian dari rekayasa industri yang
mengembangkan prinsip analisis waktu dan studi gerak. Analisis waktu dan studi gerak adalah
strategi tambahan untuk menemukan cara yang paling efisien untuk melaksanakan pekerjaan. Studi
tersebut meliputi studi perpindahan karyawan untuk menemukan jalan guna memaksimumkan

kecepatan dan meminimumkan perpindahan yang kurang bermanfaat. Rekayasa faktor manusia
mencerminkan tekanan dalam menyesuaikan pekerjaan dengan karyawan dan juga karyawan dengan
pekerjaannya.
2.2
Motivasi Kerja
Motivasi adalah konsep ringkasan yang digunakan untuk menjelaskan pola perilaku tertentu
yang diamati. Motivasi mengacu pada jumlah kekuatan yang menghasilkan, mengarahkan, dan
mempertahankan usaha dalam perilaku tertentu. Dalam motivasi kerja, hal-hal yang perlu
diperhatikan adalah :
2.2.1 Peran motivasi kerja dalam bekerja
Karyawan merupakan penentu yang kecil pengaruhnya terhadap unjuk kerja, karena tujuan
kerja tidak jelas atau karena terdapat hambatan untuk unjuk kerja yang baik, seperti informasi yang
tidak cukup atau alat bantu yang telah ketinggalan jaman.
2.2.2 Teori kebutuhan dari motivasi kerja.
Teori kebutuhan dari motivasi berdasarkan pendapat bahwa orang melakukan usaha dalam
perilaku yang memungkinkan untuk mengisi kekurangan yang ada dalam hidupnya. Jadi, orang
melakukan usaha untuk memenuhi kebutuhannya.
2.3
Teori Kognitif dari Motivasi Kerja.
Teori kognitif dari motivasi kerja tidak menyangkal bahwa orang yang mempunyai

kebutuhan, tetapi konsep pendorong yang implisit dalam teori kebutuhan digantikan oleh elemen
kognitif (pikiran).

BAB III
PELAKSANAAN
3.1.

Lokasi Kerja Praktek
Institusi yang diajukan untuk menjadi tempat
Lapangan adalahBank..... di
Kabupaten ........... yang
jln.................................................................................
3.2.

Waktu Pelaksanaan

pelaksanaan Praktek
berlokasi

Kerja

di

Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan ini akan dilaksanakan selama satu (1) bulan, yaitu
selama liburan semester ganjil tahun ajaran 2011/2012 terhitung mulai tanggal 30 Januari
2012 sampai dengan25 Februari 2011. Adapun peserta Praktek Kerja Lapangan ini adalah dua (2)
orang mahasiswi JurusanManajemen Fakultas Ekonomi, UTM yaitu:

1.

WITA INDIKASARI

08.02.111.00085

2.

SITI MAS’ULAH

08.02.111.00095

BAB IV

PENUTUP
Demikian Proposal Praktek Kerja Lapangan ini dibuat dengan harapan Bapak/Ibu selaku
pimpinan di Bank.......... dapat memberikan ijin sehingga kami dapat melaksanakan Praktek Kerja
Lapangan. Atas perhatian dan kebijaksanaan Bapak/Ibu kami haturkan terima kasih.

Bangkalan, 17 Januari 2012
Hormat kami,

SITI MAS’ULAH
NRP. 08.02.111.00095

WITA INDIKASARI
NRP. 08.02.111.00085

Mengetahui,
Ka.Program StudiManajemen

Dr. Hj. Iriani Ismail, Dra., M.M

NIP. 19620623 198811 2 001


PROPOSAL
KERJA PRAKTEKLAPANGAN
PADA......................
KABUPATEN BANGKALAN
LOGO

OLEH :

WITA INDIKASARI
SITI MAS’ULAH

08.02.111.00085
08.02.111.00095

PROGRAM STUDIMANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA

2013

LAPORAN MAGANG KEWIRAUSAHAAN
LAPORAN MAGANG KEWIRAUSAHAAN
dari tanggal 09/03/2013 - 17/03/2013 (4x pertemuan - Sabtu, Minggu)
tempat : 1. Warung Mie Ayam "Idola"
2. Warung Jajanan "Magnum"
3. Apotek Jatikramat
4. warung minuman "Star Buble"
Nama : Annisa Ramadhannia
Kelas : X7 (sepuluh tujuh)

SMAN 93 Jakarta Timur
Jl. Raya Bogor. Komp. Paspampres KramatJati telp. 8402939, fax 87796129
Jakarta Timur 13540

ISI LAPORAN : MAGANG HARI PERTAMA (1)
Nama Usaha : Mie Ayam Idola
Nama Pemilik : Bapak Iqbal
Alamat Tempat Usaha : Jl. Raya Duta Indah no.10 Jatimakmur - Pondok Gede (Sebelah YAN salon)

Alamat pemilik usaha : Jl. Raya Duta Indah no.10 Jatimakmur - Pondok Gede
Sejarah Usaha :
awal mula terbentuknya warung mie ayam ini adalah saat Bpk Iqbal mengawali Usahanya dari tahun
2000 saat itu pula ia berdagang di kaki lima dengan gerobak mie ayamnya serta tidak lupa ia sempat
menjual mie ayamnya di sekolah (kantin) serta di emperan pinggir gedung-gedung perkantoran.
dagangan bapak iqbal selalu laku, serta banyak orang yang membeli. ini di karenakan mie ayam bpk
iqbal enak dan lezat.
pada tahun 2007 bapak iqbal membuat sebuah warung mie ayam di bekasi. disitu ia tidak sendiri
banyak karyawan yang turut serta membantu bapak iqbal berdagang. sampai tahun 2013 Usahanya
semakin meningkat. tidak hanya sewaktu ia menjadi pedagang kakilima saja. saat ini pelanggan pun
semakin banyak. di karenakan resep mie bapak iqbal tidak pernah berubah. serta aman di konsumsi
Modal Usaha : Modal Usahanya adalah Modal Usaha Sendiri.

Besar Modal : perhari bisa mencapai Rp. 500.000,Buka/Tutup Usahan Pukul : Buka 8.00 - Tutup 21.00
Lama Magang : 5 Jam
hari Magang : hari Sabtu
Magang Hari Pertama : 09/03/2013, pukul : 12:30 - 16:30
berapa Jumlah Pemasukan : dalam 5 jam mengantongi sekitar Rp. 300.000,berapa Jumlah Pembeli : dalam 5 Jam (30 Orang)
SARAN UNTUK PEMILIK USAHA (LAMPIRAN) :
1. semoga dagangannya tambah ramai, tempatnya di perluas lagi, soalnya banyak pelanggan yang tidak
dapat tempat duduk saking ramainya.
2. di anjurkan membuka/membuat cabang di berbagai wilayah. di karenakan tempat sekarang banyak
pelanggan yang sedang berkunjung.
KESIMPULAN SELAMA MAGANG (LAMPIRAN) :
Selama melakukan Praktek Kerja Lapangan (PKL/Magang) penulis menemukan jati diri selama berada
dan berinteraksi dalam lingkungan masyarakat luas.
Ternyata berinteraksi atau mengeluti dunia Usaha tidaklah mudah, ada banyak hal yang perlu kita
lakukan, agar orang yang akan kita ajak untuk menjalin hubungan kerja sama dapat terkesan akan apa
yang kita lakukan atau kerjakan.
tidak hanya itu untuk menarik pelanggan ke tempat Usaha kita pun tidaklah muda seperti apa yang di
bayangankan. kita harus bekerja keras bagaimana pelanggan mau berkunjung dan membeli apa yang di
perjualkan.

MAGANG HARI KEDUA (2)
Nama Usaha : Toko Jajanan "Magnum"
Nama Pemilik : Ibu Nabila
Alamat tempat Usaha : Jl. Kenanga 5 no J/84 Duta Indah - Bekasi
alamat Pemilik Usaha : Jl. Kenanga 5 no J/84 Duta Indah - Bekasi
Sejarah Usaha :
Ibu Nabila memulai dunia berdagang mulai tahun 2009, awal mereka usaha adalah saat mereka
membuka toko emperan di pinggir jalan selama 2 tahun 2009- pertengahan 2010 . pada tahun 2011 ia
berpindah tempat menjadi dirumahnya sendiri. pada tahun 2011 sampai sekarang toko jajanannya laku
dan banyak pelanggan yang membeli, karena lengkap semua peralatan kebutuhan sembako disana.
Modal Usaha : Modal Usaha Sendiri
Besar Modal : Sehari bisa mengkantongi hingga Rp 4500,000,Buka/Tutup Usahan Pukul : Pukul 07.00 - 22.00 WIB
Lama Jam Magang : 5 Jam
hari Magang : Minggu
Magang hari KEDUA : 10/03/2013 pukul: 10.00 - 13.00

Berapa Jumlah pemasukan : selama 5 jam mengantongi keuntungan Rp 80,000,Berapa Jumlah Pembeli : selama 5 Jam - (18 Orang yang membeli)
SARAN UNTUK PEMILIK USAHA (LAMPIRAN) :
1. semoga Usahanya bisa makmur dan sukes.
2. di perlengkap lagi kebutuhan sembako nya, supaya banyak orang yang membeli.
KESIMPULAN SELAMA MAGANG (LAMPIRAN) :
Dengan adanya pemagangan penulis telah melakukan observasi langsung dan dapat mengambil
kesimpulan, berupa :
1. Selama ada warung Jajanan di dekat komp. perumahan. warga menjadi lebih mudah untuk mebali
kebutuhan sembakonya.
2. tidak hanya itu walaupun pemasukan barang barang dari warung itu sedikit terkadang
pembeli/pelanggan menjadi enggan membeli di tempat itu.

MAGANG HARI KE TIGA (3) :
Nama Usaha : Apotek Jatikramat
Nama Pemilik : Ibu Wati
Alamat Usaha : Jl. Jatikramat Blok A/no.12 Jatikramat - Pondok Gede
Alamat Pemilik Usaha : Perum. Duta Indah blok A1 No.10 Jatimakmur - Pondok Gede
Sejarah Usaha :
Ibu Wakti memulai berjualan obat semenjak tahun 2005, ia menjadi karyawan di apotik terdekat
Rumahnya, pada tahun 2007, ibu wati berinisiatif membuka toko obat di Jatikramat, ada lahan
miliknya. sebelumnya lahan itua dalahmilik orang, karena orang itu sudah tidak mempergunakan
kembali lahannya, Ibu wati membelinya, lahan itu sekitar 5 Hektar. pada tahun pertengahan 2007
barulah ibu wati mebangun sebuah bangunan. setelah bangunan itu jadi, berapa tahun kemudian
sekitar tahun 2008 barulah Usaha nya di mulai saat itu juga. karena obat yang yang berada di apotek
itu sangat banyak, banyak pelanggan yang membeli obat di toko tersebut.
Modal Usaha : Modal Sendiri.
Besar Modal : Sehari bisa mengantongi sekitar Rp. 1,500.000,Tutup Buka Pukul : 09.00 - 20.00 WIB
Lama Jam Magang : 5 Jam
Hari Magang : Sabtu
Magang hari Ketiga : 16/03/2013 pukul : 13.00 - 17.00 WIB
Jumlah pemasukan : dalam 5 jam bisa mengantongi sekitar Rp. 700.000,Jumlah Pembeli : 5 jam ( 35 orang)
SARAN UNTUK PEMILIK USAHA :
1. semoga apa yang di jual menjadi berkah untuk para pembeli yang terkena penyakit.
2. kalau bisa turunkan harga obatnya, jangan terlalu mahal .
3. makin makmur dan sukses sejahtera .

KESIMPULAN YANG DI AMBIL SELAMA MAGANG :
Dengan adanya pemagangan penulis telah melakukan observasi langsung dan dapat mengambil
kesimpulan berupa :
1. Apotek Jatimakmur adalah perusahaan Obat yang telah diakui keberadaannya di kota ...
2. Pemasaran hasil produksi sudah mencapai berbagai wilayah Jakarta
3. Semangat dan kreatifitas para pejabat maupun karyawan sangat besar demi mendapatkan hasil yang
maksimal

MAGANG DI HARI KE EMPAT (4)
Nama Usaha : warung minuman " STAR BUBLE "
Nama Pemilik : Ibu Amalia
Alamat tempat Usaha : Jl. teratai Raya blok G/85 Jatikmamur - Pondok Gede
Sejarah Usaha :
ibu Amalia mengawali usaha nya pada tahun 2009, saat itu ia ikut temannya berdagang Pop Ice di
pinggir jalan, karena setiap jumlah pelanggan kian hari kian bertambah. mereka sempat pindah tempat
tetapi bukan di pinggir jalan. mereka menyewa tempat ruko di daerah Jatikramat. karena ibu Amalia
ingin seperti temannya yang sukses ia berinisiatif membuat sebuah usaha sendiri. tetapi kali ini ia tidak
namakan Pop Ice seperti temannya, kali ini ia menamakan STAR BUBLE, pada tahun 2010 ia memulai
berdagang sendiri, dan tentunya tidak kalah hebat dnegan temanny. kali ini ibu Amalia membuka
cabang di berbagai wilayang di Jakarta. sampai sekarang bisnisnya sellau sukses .
Modal Usaha : Modal Sendiri
Besar Modal : sehari bisa mengantongi sekitar Rp. 400,000,Tutup Buka usaha : 11.00 - 21.00 WIB
Lama jam Magang : 5 Jam
hari Magang : Minggu
Magang hari Ke Empat : 17/03/2013 pukul : 15.00 - 19.00 WIB
Berapa Jumlah pemasukan : dalam 5 jam mengantongi Rp 100.000,Berapa Jumlah pelanggan : dalam 5 jam 30 orang
SARAN UNTUK PEMILIK USAHA :
1. Meningkatkan kualitas dan kuantitas produk industri
2. Meningkatkan kesejahteraan seluruh karyawan yang terlibat langsung dalam proses produksi tersebut
3. Meningkatkan kerja sama dan keterbukaan antar maup
KESIMPULAN SELAMA MAGANG :

Selama berada didunia Usaha orang lain,kita harus pandai-pandai menempatkan diri
kita .Pihak dunia industri tentunya akan senang apabila kita menunjukkan sikap yang baik.Oleh
sebab itu,kita harus menunjukkn tinggkah laku yang sopan,menjaga ddisiplin dan berkerja
dengan rajin sesuai kemampuan lita memiliki.apabila sikap dan prestasi kerja kita cukup
baik,bukan tidak mungkin pihak dunia industri akan berniat untuk menjadikan kita karyawan

tetapi jika kita sydah lulus nanti.Hal ini tentunya merupakan suatu keuntungan bagi siswa yang
berminat.
Secara tidak langsungn,kegiatan praktik industri merupakn suatu latihan bagi siswa untuk
dapat bertanggung jawab ,disiplin dan jujur .apabila melakukan sesuatu kesalahan,maka
hendaknya kita terus terang dan berupa untuk memperbaiki kesalahan tersubut.Walaupun kita
tidak diawasi oleh pihak sekolahmkita harus menjaga disiplin diri dalam berkerja.

a) Latar Belakang
Banyak yang mengatakan bahwa Indonesia merupakan salah satu negeri yang kaya
akan kekayaan alam yang dimilikinya. Kekayaan alam yang dimaksud salah satunya
adalah kaya akan keanekaragaman tumbuh-tumbuhannya. Hal ini dikarenakan letak
geografis Indonesia yang terbentang di sepanjang garis khatulistiwa, sehingga
mengakibatkan Indonesia beriklim tropis.
Suatu daerah yang beriklim tropis hanya memiliki dua musim. Yaitu musim hujan dan
musim panas. Musim hujan yang hanya diselingi dengan musim panas, mengakibatkan
daerah yang beriklim tropis memiliki curah hujan yang cukup, sehingga kadar air di
dalam tanah dapat selalu tercukupi. Apalagi dengan Indonesia yang merupakan sebuah
negara kepulauan, kadar air yang terdapat di dalam tanahnya selalu sangat tercukupi.
Alasan inilah yang membuat berbagai aneka tumbuh-tumbuhan dapat tumbuh dengan
subur di tanah Indonesia.
Beraneka tumbuh-tumbuhan itu saat ini sangat gencar digunakan menjadi hiasan-hiasan
hidup bagi lingkungan kehidupan manusia. Baik pada tumbuhan yang biasa ditemui
bahkan juga yang sulit ditemui. Baik yang memiliki bunga bahkan yang tidak berbunga.
Sehingga tingkat penggunaan manusia akan tanaman-tanaman berbunga ini menjadi
cukup tinggi.
Tingkat penggunaan tanaman-tanaman hias yang cukup tinggi ini menjadikan tanaman
itu bukan lagi menjadi barang bebas tetapi menjadi barang ekonomis, seperti pada ilmu
ekonomi. Hal inilah yang dimanfaatkan sejumlah orang, banyak mereka yang bersedia
untuk menyalurkan berbagai tanaman yang dinginkan masayarakat, dengan cara
menjualnya. Seperti pada toko-toko bunga, yang salah satunya adalah milik Pak Sukir,
yaitu Sukir Flowers yang menjadi bahan pembahasan saya kali ini.
a) Profil Narasumber
Pada kesempatan di dalam tugas wawancara kali ini saya memutuskan untuk
mewawancarai seorang pengusaha agribisnis pemilik toko tanaman-tanaman hias.
Seorang pengusaha yang saya temui saat itu adalah Pak Sukir. Ia adalah salah satu dari
sekian banyak pemilik toko bunga yang terdapat tepi Jalan Raya Jakarta-Bogor, di
Kabupaten Cibinong.
Pak Sukir telah berumur 50 tahun. Isterinnya bernama Surtini yang telah berumur 47
tahun. Pak Sukir dan Ibu Surtini telah berkeluarga selama 23 tahun dan mereka telah
memiliki 7 orang anak, 3 putera dan 4 puteri. Suami-isteri yang telah memiliki 7 orang
anak ini menetap di bogor baru terhitung selama 5 tahun.
Tidak hanya Pak Sukir yang menjadi andalan keluarganya untuk mencukupi kebutuhan
mereka yang cukup besar buat menghidupi mereka bersama tujuh anak mereka.
Isterinya, Ibu Surtini juga. Ia berjualan makanan dan minuman di warung kecil di sebelah
toko bunga mereka. Meskipun sedikit, tetapi uang hasil dari pendapatan itu cukup
berguna untuk menjadi pendapatan tambahan buat keluarga mereka.
Sebelum berprofesi sebagai pemilik toko bunga seperti saat ini, ia berprofesi sebagai kuli
bangunan. Profesi ini sudah ia geluti sejak sebelum menikah dan setelah ia menikahi
isterinya. Tetapi beberapa tahun kemudian, profesi sebagai kuli bangunan ini dirasakan
cukup berat olehnya. Selain karena memerlukan waktu dan tenaga yang cukup banyak,
juga karena kebutuhan keluarga yang harus dipenuhinya sebagai kepala keluarga yang
sudah lebih besar bila dibandingkan dengan kebutuhannya sebelum menikah dulu.

Beberapa tahun kemudian, karena merasa tertarik dengan seni rupa gores-goresan
bangunan, ia mulai bekerja sambilan sebagai pembuat relief yang banyak terdapat pada
taman bunga yang dimiliki di rumah-rumah orang yang dibangunnya.
Rumah yang dibangunnya mulai dihiasi dengan hiasan relief-relief yang banyak
digoreskan diberbagai sisi rumah, bahkan juga pada taman-taman bunga banyak orang.
Setelah beberapa tahun kemudian lagi, tidak cukup hanya sebagai pembuat reliefnya
saja, ternyata ia juga berkemauan untuk mencoba sekaligus membuat taman bunga oleh
usahanya sendiri bersama beberapa orang anggotanya yang direkrut dengan
menggunakan sistem borongan, seperti yang dilakukan oleh beberapa pengusaha taman
lainnya. Hingga akhirnya, karena merasa lebih baik jika memiliki bunga-bunga sendiri
buat pembuatan tamannya dan juga bisa sekalian dijual, ia memutuskan untuk membuka
toko bunga sendiri miliknya ini.

b) Profil Usaha
Sukir Flowers, nama toko bunga yang berisi berbagai macam dan jenis tanaman hias
milik Pak Sukir. Ia mendirikannya di atas sebuah lahan yang berukuran sekitar 12m kali
8m, lahan kepunyaan pemerintah. Sebelumnya ia telah mengajukan izin terlebih dahulu
kepada pemerintah. Ia mendirikannya dengan sebuah bangunan kayu sederhana yang

dibangunnya sendiri beserta kedua orang puteranya, dan bangunan sederhana itu
ternyata juga merupakan tempat tinggal mereka selama ini sejak Ia mulai berusaha
sekaligus sejak ia beserta keluarganya memutuskan untuk menetap di Kota Bogor ini
yang telah terhitung selama 5 tahun.
Modal yang ia gunakan untuk mendirikan usaha ini adalah modal dari miliknya pribadi.
Modal itu ia dapatkan dari simpanan hasil berbagai usaha yang digelutinya saat sebelum
ia berusaha sebagai penjual tanaman hias ini. Jumlah modal pertama yang ia
pergunakan saat itu adalah sebesar 7 jutaan, namun ia mendapatkan dan
mempergunakannya tidak dengan sekaligus, tetapi secara bertahap.
Sambil menjalankan usahanya tersebut ternyata ia juga ikut berpartisipasi untuk
mendirikan sekaligus menjadi salah satu anggotanya bersama para penjual bunga
lainnya yang seperti dia. Para penjual bunga yang menjadi anggota koperasi tersebut
tersebut kebanyakan memiliki lokasi usaha di sekitar jalan Raya Jakarta Bogor.
Lokasi pusat koperasinya berada di sebelah toko bunga miliknya itu, yang bernama
Paguyuban Tanaman. Setiap anggota koperasi tersebut harus bersedia untuk
menyisakan hasil pendapatan mereka sebesar Rp 50.000 setiap harinya. Menjadi
anggota koperasi simpan pinjam tersebut dirasakan sangat berguna menurutnya, karena
dengan simpanan yang dimilikinya itu nanti ia dapat lebih mengembangkan lagi toko
usaha bunga yang ia miliki.
d) Usaha yang Dijalankan
Sukir Flowers, toko bunga milik Pak Sukir yang berisikan berbagai macam tanaman hias
tersebut, tidak hanya melayani untuk menjual tanaman-tanaman hias kepada para
konsumennya. Tetapi juga menjual berbagai macam pupuk bagi tanaman, baik tanaman
hias maupun buah-buahan, dan juga menjual berbagai macampot bunga yang ia
datangkan dari berbagai kota di sekitar Pulau Jawa.
Tanaman hias yang ia jual kebanyakan berasal dari Puncak dan Jakarta. Tanamantanaman kecil yang kebanyakan digunakan untuk pembuatan berasal dari puncak, dan
tanaman-tanaman berbunga dan berbagai jenis aglonema berasal dari Jakarta. Berbagai
macam jenis cemara ia datangkan dari berbagai tempat yang berbeda. Cemara udang
yang terkenal mahal itu ia mendapatkannya dari Madura, cemara kretes ia datangkan
dari Kota Malang, sedangkan cemara kecil-kecil lainnya berasal dari Kota Bandung.
Sedangkan tanaman buah-buahan kebanyakan ia beli dari Kota Majalengka.
Berbagai jenis pupuk yang ia sediakan kebanyakan berasal dari Kota Surabaya dan juga
dari Kota bogor ini sendiri. Ia menyediakan berbagai jenis pupuk kandang, organik,
kompos, dan juga pupuk kimia. Namun tidak semuanya yang merupakan miliknya tetapi
ada juga yang milik orang lain yang dititipkan untuk dijual ditoko bunganya itu. Pupuk
yang paling banyak diminati oleh konsumennya adalah pupuk Makesa Kompos.
Begitu juga dengan berbagai macam pot yang banyak tersedia di toko bunga miliknya.
Pot-pot tersebut tidak semuanya yanmerupakan miliknya, tetapi ada juga yang
kepunyaan orang lain, yang dititipkan di toko bunganya untuk dijual. Pot-pot tersebut ia
datngkan dari berbagai macam daerah di Pulau Jawa. Ada yang dari Bogor ini sendiri,
dari Serang, Surakarta, bahkan Jogja.
Ia juga menjual jasa pembuatan taman. Pembuatan taman itu bisa merupakan
pemasangan rumput, pembuatan relief, bahkan penataan berbagai macam tanaman hias
mulai dari yang kecil hingga yang besar seperti pohon-pohon hias maupun pohon buahbuahan.
Tidak lupa, selain itu juga, ia juga memanfaatkan berbagai macam tanaman hiasnya
untuk disewakan. Biasanya yang mempergunakan jasa ini adalah perusahaan yang
sedang mengadakan pameran, banyak juga orang-orang maupun instansi yang ingin
mengadakan acara-acara tertentu, baik yang resmi maupun yang tidak resmi.
Ringkasan tentang usaha yang dijalankan oleh Pak Sukir dengan toko bunganya dapat
kita lihat dengan Pohon Bisnis seperti di bawah ini.

Rincian Asal Pembelian Barang
1. Tanaman-tanaman
- Aglonema dan tanaman kecil : Puncak
- Cemara biasa : Bandung
- Cemara udang : Madura
- Cemara kretes : Malang
- Pohon Buah-buahan : Majalengka
2. Pot
- Pot plastik : Bogor, Cibinong
- Pot batu : Surakarta, Serang, Jogja
3. Pupuk
- Kandang : Bogor
- Organik : Bogor
- Kompos : Cibinong
- NPK : Jakarta
Pelanggan yang biasa datang berkunjung ke Toko Sukir Flowers berasal dari beraneka
ragam tempat, dan beraneka macam tujuan, banyak berasal dari :
- Jakarta
- Bogor
- bahkan dari kota Solo
Sebagian besar pembeli yang berkunjung nenbeli tanaman hias tersebut dengan tujuan
untuk dikoleksi.

Tanaman bunga yang sangat mahal dan sangat yang gencar-gencarnya diingini orangorang saat ini adalah tanaman enceng gondok. Harga tanaman ini bisa sampai mencapai
2,6 jutaan pada yang impor dan yang lokal 7 ratusan ribu.
Ada begitu banyak acara kontes tanaman hias yang bisa diikuti oleh para penjual
tanaman hias. Namun menurut Pak Sukir, ia merasa tidak penting untuk mengikuti
kontes tersebut, karena biaya yang harus dikeluarkan buat mengikuti kontes ini sangat
besar, tidak sebanding dengan keuntungan yang bisa didapatkan dari mengikuti kontes
tanaman hias tersebut.
Meskipun begitu banyak keuntungan yang bisa didapatkan oleh Pak Sukir dengan toko
bunga yang dimilikinya, tetapi masih ada hambatan-hambatan yang harus
dipertmbangkannya di dalam usahanya. Karena dengan melakukan itu ia akan semakin
dapat mengembangkan usahanya untuk lebih luas dan semakin menguntungkan lagi.
Hambatan-hambatan yang didapatkan Pak Sukir di dalam menjalankan usahanya yaitu :
1. Tempat. Lahan yang digunakan Pak Sukir untuk membangun tokonya dan sekaligus
menjadi tempat tinggalnya itu merupakan lahan pemerintah yang dipinjam olehnya.
Suatu saat pemerintah bisa saja mempergunakan lahan tersebut untuk berbagai
kepentingan, seperti pelebaran jalan. Meskipun telah mempunyai izin kalau demikian,
Pak Sukir mau tidak mau harus memindahkan tempat usahanya.
2. Keamanan. Keadaan bangunan toko yang dimiliki Pak Sukir sangat mudah dijangkau
oleh tangan-tangan jahil manusia. Karena, tempat penyimpanan bunganya tidak tertutup
dengan cukup aman. Sehingga mau tidak mau setiap hari harus ada orang yang
menjaga toko dan tanaman-tanaman bunganya.
e. Kesimpulan
Usaha tanaman hias merupakan salah satu usaha yang sangat menguntungkan di dalam
bisnis di bidang agribisnis. Karena usaha seperti ini mempunyai cakupan pohon bisnis
yang begitu luas, banyak barang maupun jasa yang bisa kita manfaatkan untuk dijual
untuk digunakan sebagai hiasan hiasan tanaman. Karena yang dibutuhkan untuk menata
dan mengembangkan pembudidayaan tanaman untuk menjadi hiasan itu sangat banyak,
seperti skill penataan untuk pembuatan taman, pupuk dan pemupukan, perawatan
taman, maupun hiasan-hiasan pot bunga yang sekarang tersedia dengan beraneka
macam bentuk dan mode.
Selain terdapat berbagai macam bisnis yang bisa kita jalankan, keuntungan yang bisa
kita peroleh adalah investasi yang kita tanamkan melalui modal tanaman-tanaman kita,
akan semakin besar seiring dengan berjalannya waktu. Karena, tanaman-tanaman yang
kita miliki akan selalu semakin besar, dan dengan semakin besar, berarti harga tanaman
tersebut juga akan semakin mahal tentunya. Meskipun biaya perawatan yang harus kita
keluarkan buat tanaman tersebut itu tetap ada, namun keuntungan yng bisa kita
dapatkan itu akan lebih besar jumlahnya.

Strategi Peningkatan Usaha Penjualan
Tanaman Hias
I.

Pendahuluan

Di Indonesia, bisnis tanaman hias telah mampu memberi warna pada peta bisnis. Tercatat lebih dari
1.000 pebisnis yang bermain pada area ini. Hal ini karena bisnis tanaman hias dianggap mudah
pelaksanaannya. Hanya dengan membeli puluhan anakan tanaman hias degan harga miring,
merawatnya dengan telaten, lalu menunggunya selama beberapa bulan atau beberapa tahun bagi
jenis tanaman tertentu, harganya bisa melonjak menjadi puluhan kali lipat.
Para pebisnis tanaman hias biasanya bermula dari hobi. Dengan ketelatenan, bisnis ini bisa berhasil.
Pemilik harus merawat tanaman hias yang hendak dijual dengan telaten agar bisa ditawar dengan
harga tinggi.
Namun bila tidak hati-hati dan belum mempunyai pengetahuan yang cukup, maka bisnis yang
dilakukan dalam bidang tanaman hias ini tidak akan bisa berkembang bahkan bisa mengalami
kerugian.
Berikut disampaikan profil usaha kecil penjual tanaman hias “Taman Puspa” dan gambaran strategi
yang dapat dilakukan guna meningkatkan usaha penjualan tanaman hiasnya.

II. Usaha Penjualan Tanaman Hias “Taman Puspa

Usaha penjualan tanaman hias “Taman Puspa” di Daerah Ngaliyan berdiri sejak tahun 2008. Usaha
penjualan tanaman hias “Taman Puspa” dimiliki oleh Ibu Puspa
Motivasi bisnis pemilik usaha penjualan tanaman hias adalah karena hobi selain memang karena
ingin mendapatkan penghasilan tambahan dari usaha tanaman hias yang dilakukannya.
Dalam menjalankan usahanya, Ibu Puspa menyewa kios tanaman hias di lokasi Kecamatan Ngaliyan
dengan sistem sewa Rp 200.000,- per bulan.
Namun karena kesibukannya, kios tersebut jarang ditunggui sendiri. Kios tersebut dititipkan kepada
pemilik kios tanaman hias di sebelahnya dan biala ada pembeli yang tertarik dengan tanaman hias
yang ada di kios “Taman Puspa”, pemilik kios sebelah akan menelepon Ibu Puspa dan bila bisa
sepakat melalui telepon, uang akan dititipkan melalui pemilik kios sebelah, namun bila tidak bisa
sepakat melalui telepon, Ibu Puspa kemudian akan datang ke lokasi kios.
Jenis-jenis tanaman hias yang ada di kios “Taman Puspa” terbilang cukup lengkap, mulai dari
adenium, aglonema, anthurium, sanseviera dan maskot tanaman hias yang ada di kiosnya dan
jarang dimiliki oleh kios lain adalah anggrek dengan segala varietasnya. Selain tanaman hias,
“Taman Puspa” tidak menjual barang lain, baik pot, pupuk maupun keperluan lainnya sebagai
penunjang tanaman hias.

Lokasi kios “Taman Puspa“ cukup strategis dibandingkan dengan kios yang lain karena mudah
dilihat krena terletak agak pinggir dan mudah untuk parkir baik mobil maupun motor.
Usaha penjualan tanaman hias “Taman Puspa” tidak pernah mengikuti pameran tanaman hias
ataupun acara-cara sejenis untuk mengiklankan usaha penjualan tanaman hias yang dimilikinya.
Hasil penjualan tanaman hias tidak ada pencatatannya. Untuk stok tanaman hias, bila sudah
berkurang akan membeli lagi sesuai dengan keinginan pemilik “Taman Puspa”.
III. Kajian Usaha
Dari profil usaha penjualan tanaman hias “Taman Puspa”, diperoleh gambaran sebagai berikut :
a. Alasan bisnis
Berbisnis karena hobi mempunyai sisi baik dan tidak baik. Alasan berbisnis karena hobi bisa menjadi
sesuatu yang baik karena secara naluriah seseorang akan lebih produktif jika dia menjalankan
sesuatu yang disukai.
Di sisi lain, berbisnis karena hobi mendatangkan efek yang tidak baik. Hal ini disebabkan hobi
biasanya ada saat mood nya. Terkadang, dengan hobi tersebut membuat kita semangat, tetapi
jika mood nya hilang maka bisnis tersebut tidak dilakukan lagi.

b. Usaha penjualan tanaman hias “Taman Puspa” sebagai usaha kecil memiliki beberapa kelemahan
baik kelemahan pada faktor internal maupun faktor eksternal. Beberapa kelemahan yang dimiliki
diantaranya adalah :
- Penerapan sistem manajemen usaha yang kurang baik.
- Penerapan strategi pemasaran yang kurang efektif
- Terbatasnya kemampuan untuk melakukan promosi dan berkompetisi di pasar bebas
- Kurang diperhatikannya mutu produk dan arti kepuasan pelanggan.
- Pelaku cenderung menguasai pasar yang sempit.
- Stabilitas kualitas produk untuk pemenuhan pasar, manajemen produksi, pasar dan kualitas yang
tidak berkelanjutan.
c. Secara teori, pada usaha penjualan tanaman hias “Taman Puspa” tidak terjadi keseimbangan faktor
internal (sistem dan strategi) dan faktor eksternal (pasar). Keseimbangan anatara faktor internal
dan faktor eksternal suatu usaha sangat diperlukan, karena walaupun sistem dan strategi usaha
baik, namun jika tidak didukung dengan pembacaan peluang pasar dan perilaku konsumen maka
perusahaan tidak akan dapat menjaga pasarnya. Begitu pula sebaliknya, jika hanya mengetahui
peluang pasar saja namun tidak didukung sistem dan strategi perusahaan yang baik, maka
perusahaan akan semakin ditingalkan oleh pasar. Apalagi, jika kedua-duanya tidak mendukung.
Kemungkinan bangkrut sudah pasti akan menghampiri.

IV. Alternatif Solusi
Solusi yang bisa diterapkan pada usaha penjualan tanaman hias “Taman Puspa” agar usaha ini
dapat berkembang adalah :
4.1. Perbaikan sistem manajemen
Sistem manajemen berfungsi untuk memandu semua bagian agar mencapai apa yang diharapkan
perusahaan ke depan. Panduan inilah yang menjadikan sebuah dasar dalam pelaksanaan
operasional perusahaan, agar proses perencanaan, pelaksanaan di lapangan, evaluasi dan pelaporan
dapat dijalankan dengan baik
Untuk usaha penjualan tanaman hias, walaupun usahanya berskala sangat kecil, namun tidak ada
salahnya jika patuh dalam menerapkan sistem manajemen usaha.
Beberapa solusi yang dapat dilakukan dalam manajemen usaha adalah sbb. :
a. Mendefinisikan tujuan usaha penjualan
Membangun suatu usaha kecil harus dimulai dari tujuan usaha penjualan yang dimulai dari pemilik
usaha. Tujuan usaha harus jelas sehingga dapat memberikan motivasi untuk pengembangan usaha
kecil.
b. Keuangan (penganggaran, laporan, pembelian, dll)

Untuk keuangan, disarankan kepada usaha penjualan tanaman hias “ Taman Puspa” untuk
melakukan kelola keuangan sbb :
- Tertib dalam pembukuan, mencatat semua pemasukan dan pengeluaran uang
- Menyimpan semua bukti penerimaan dan pengeluaran
- Memisahkan kekayaan pribadi dan perusahaan
- Membuat anggaran keuangan (budget) secara sederhana
- Membuat anggaran arus kas secara sederhana
c. Produksi (cara pengerjaan, Quality control, pengepakan, pemilihan bahan baku dll.)
Untuk penyediaan bahan baku, bisa dilakukan dengan pembiakan sendiri atau membeli anakan dari
nursery-nursery yang menjual anakan tanaman hias. Perlu dijalin koordinasi yang sangat baik
dengan penyedia bahan baku ini, sehingga tidak akan samapi kekurangan bahan baku untuk
pembiakan tanaman hias.
Selain itu, dalam usaha penjualan tanaman hias, harus pandai-pandai dalam melihat potensi
tanaman, antara lain :
 Tanaman apa saja yang baik atau indah kualitasnya serta tanaman yang mudah menarik perhatian
pengunjung
 Pastikan tanaman mendapatkan asupan nutrisi yang tepat dan baik. Cermati jenis-jenis pupuk
yang digunakan sebagai tambahan nutrisi tanaman. Penggunaan pupuk organik disarankan, karena
selain ramah lingkungan, pupuk organik ini mudah dalam proses pembuatannya
bahkanmenggunakan sampah rumah tangga sekalipun. Dengan begitu, dapat dihemat biaya.
d. Operasional (Tempat usaha).
Sebenarnya, untuk membiakkan tanaman tidak membutuhkan tempat dan peralatan yang rumit.
Namun, jika bisnis sudah cukup besar, ada perlunya juga jika pemilik memiliki sebuah green house
yang dapat mengontrol cahaya matahari yang masuk atau setidaknya dapat menyaring cahaya
matahari yang didapatkan oleh tumbuhan tidak berlebihan
Selain green house, pemilik usaha membutuhkan tempat display tanaman. Dan penataan agar
dibuat seindah mungkin. Tanaman yang ditata rapi dan indah akan menjadi daya tarik tersendiri
bagi toko tanaman.
Papan nama dibuat sejelas mungkin agar pengunjung dapat dengan mudah mengenali toko
tanaman hias.
Selain itu kumpulkan modal dan operasional dalam menjalankan bisnis ini. Tentukan berapa jumlah
tanaman yang akan digunakan sebagai modal awal dan kumpulkan juga peralatan yang dibutuhkan
antara lain :
- Bibit dan anak tanaman
- Polybag atau pot
- Pupuk (bisa padat bisa juga cair)
- Rak bambu untuk display tanaman
- Pengki (untuk mengolah tanah)

- Gunting tanaman
- Water spray
e. Sumber Daya Manusia.
Sistem kemitraan dengan pemilik kios sebelah yang sudah dilakukan sudah baik, namun alangkah
lebih baiknya jika menempatkan karyawan khusus yang menangani dengan sistem kemitraan yang
sama, yaitu dengan sistem insentif atau bonus dari hasil penjualan tanaman hias yang terjual.
4.2. Strategi Perusahaan (Strategi Usaha)
Termasuk dalam strategi perusahaan adalah cara-cara perusahaan dalam mengempangkan pasar
yang menjadi target. Pada umumnya strategi lebih banyak didominasi oleh strategi pemasaran. Jadi
bagaimana cara memasarkan produk-produk perusahaan kepada konsumen. Pemasaran dapat
berarti menjaga konsumen untuk melakukan pembelian atau menjaga image produk perusahaan
agar tetap menjadi pilihan konsumen.
Yang perlu dilakukan untuk usaha penjualan tanaman hias “Taman Puspa”

dalam strategi

pemasaran adalah sebagai berikut :
a. Brand/Image produk. Taman Puspa sudah merupakan brand tersendiri. Namun perlu lebih
ditekankan lagi pada ke-khas-an tanaman hias yang dijual.
b. Target/segmentasi pasar
Target pasar dari usaha penjualan tanaman hias ini tentunya adalah semua orang. Tidak terlepas
apakah dia tetangga, teman atau orang yang belum pernah dikenal sekalipun, misalnya orang yang
akan melangsungkan pernikahan, acara seminar yang membutuhkan dekorasi atau bahkan hanya
seorang kolektor tanaman hias. Cara menentukan target pasar adalah melakukan survey ke tiap-tiap
acara pameran tanaman hias.
c. Differensiasi
Penjualan jenis anggrek yang tidak ada di tempat lain perlu dipertahankan karena usaha penjualan
tanaman jenis anggrek menjadi pembeda dibandingkan dengan para pesaingnya dan memberikan
satu nilai tambah. Jenis anggrek yang perlu diperbanyak variasinya sehingga akan memperbesar
perbedaan dengan kios-kios lain sejenis. Dengan differensiasi yang kuat, bisa menjadi senjata dalam
menghadapi berbagi persaingan.
d. Marketing Mix (Produk, Promosi, Distribusi, harga dan Kemasan)
- Produk
Salah satu kunci membangun strategi pemasaran adalah menawarkan produk yang sesuai dengan
kebutuhan pelanggan. Sebagus apapun produk yang ditawarkan jika tidak sesuai dengan kebutuhan
pelanggan akan ditolak. Produk usaha bisa dibagi menjadi 2 bagian yaitu produk utama dan produk
pendukung.
Usaha penjualan tanaman hias ini lebih baik lagi bila melakukan survey kebutuhan pelanggan
terlebih dahulu agar produk yang diberikan sesuai dengan pilihan mereka.
Dari hasil survey tersebut, bisa ditentukan jenis-jenis apa saja yang bisa disediakan di kios tanaman
hias “Taman Puspa”.
- Harga

Menetapkan harga sebuah tanaman hias itu mudah, meski tidak semudah yang dibayangkan. Ada
beberapa hal yang bisa dipertimbangkan. Salah satunya adalah melihat harga pesaing. “Taman
Puspa” harus menentukan ingin harga lebih mahal atau lebih murah dibandingkan pesaing.
Untuk menentukan harga yang lebih mahal bisa dilakukan dengan pengemasan (diletakkan di pot
keramik yang lebih mahal) sehinga harganya tentu lebih mahal.
Dalam bisnis tanaman hias, terdapat strategi-strategi penentuan harga yang bisa dilakukan, antara
lain :
 Block Pricing
Bisa diartikan sebagai harga borongan. Harga ini dipatok agar pembeli bisa memilih untuk membeli
borongan atau eceran. Cara ini biasa digunakan oleh pedagang tanaman hias yang mau cuci
gudang. Namun, bisa juga dimanfaatkan oleh nursery yang menjual tanaman-tanaman yang susah
dijual eceran.
 Commodity Bundling
Beberapa produk yang tidak sejenis dijual dalam satu paket harga. Misalnya, membeli sejumlah
anthurium dengan tambahan beberapa pot aglaonema. Maksudnya, supaya semua tanaman bisa
terjual
 Price Discrimination
Diskriminasi harga artinya konsumen yang sama diberi harga berbeda karena pembelian volume
berbeda. Jika konsumen membeli satuan dengan harga Rp 100.000,- per pot, ia akan mendapat
harga Rp 60.000,- per pot jika membeli 100 pot. Konsumen bisa diberi harga prospek. Harga yang
diberikan lebih rendah dibandingkan dengan harga normal kalau konsumen dianggap memiliki
prospek, yakni bisa menjual banyak dan pandai memasarkan tanaman kita.
- Promosi
Promosi merupakan faktor yang sangat penting dalam pemasaran. Promosi adalah usaha sadar
untuk melakukan sosialisasi, penerangan and pemberitahuan kepada masyarakat tentang berbagai
informasi yang biasanya mengenai berbagai produk yang ditawarkan. Aktivitas promosi melibatkan
berbagai bentuk dan variasi yang sangat beragam.
Bentuk promosi yang bisa dilakukan adalah :

Open house dan Promosi dari mulut ke mulut
Mulailah dari tetangga yang paling dekat dan orang-orang di lingkungan tempat tinggal.
Satu orang memberikan penjelasan kepada orang lain karena merasa mendapatkan manfaat yang
baik dari tanaman hias yang dibeli. Promosi ini sangat efektif karena biasanya orang lebih percaya
kepada apa yang dikatakan oleh saudara ataupun teman-teman yang sudah merasakan terlebih
dahulu.

Iklan, yaitu penyebaran informasi produk melalui berbagai media. Iklan yang murah bisa
berbentuk brosur, leaflet dan juga spanduk yang dipasang di sekitar wilayah dimana konsumen
berada. Dengan demikian informasi lengkap bisa didapatkan oleh target konsumen.
Sebarkan juga brosur dan leaflet ke sejumlah instansi-instansi pemerintah yang sering mengadakan
acara dan membutuhkan dekorasi berupa tanaman hias dan jangan ragu pula untuk beriklan di
media massa seperti surat kabar dan radio.



Rajin mengikuti pameran tanaman hias. Belilan tanaman hias yang jarang terdapat di daerah
setempat dan dipajang di depan stand untuk menarik pembeli

V. Penutup
Usaha Kecil yang dikerjakan dengan asal-asalan walaupun hanya sekedar hobi tidak akan
memberikan hasil yang optimal. Perlu dilakukan strategi-strategi dalam menjalankan usaha
penjualan tanaman hias.
Strategi manajemen dan strategi perusahaan yang tepat dengan mempertimbangkan pengaruh
faktor internal usaha dan faktor eksternal usaha akan meningkatkan usaha penjualan tanaman hias
sehingga usaha ini dapat memberikan keuntungan bagi yang menjalankan usahanya.