LAMPIRAN 1 ANGKET PENELITIAN TUGAS AKHIR PROGRAM MAGISTER TEKNIK ARSITEKTUR
LAMPIRAN 1
ANGKET PENELITIAN TUGAS AKHIR PROGRAM MAGISTER TEKNIK ARSITEKTURPERSEPSI PEMANGKU KEPENTINGAN DALAM PERDA NOMOR 2 TAHUN 2012
TERHADAP UPAYA PELESTARIAN BANGUNAN BERSEJARAH DI KESAWAN Angket ini ditujukan untuk penyusunan laporan “Persepsi Pemangku Kepentingan dalam Perda Nomor 2 Tahun 2012 terhadap Upaya Pelestarian Bangunan Bersejarah di Kesawan”. Maksud angket ini adalah untuk mengetahui persepsi dan harapan pemangku kepentingan untuk konsep pelestarian dalam peraturan daerah kota Medan. Kami mengharapkan kesediaan Bapak/Ibu/Saudara untuk mengisi angket ini dengan kesungguhan hati. Atas segala kerja sama dan bantuannya, kami ucapkan terima kasih. Hormat kami, Peneliti Pascasarjana Universitas Sumatera UtaraIDENTITAS RESPONDEN Isilah bagian (…) dan berikan tanda silang (X) pada bagian () untuk jawaban yang dipilih. NAMA : ………………………………………………………………………………………………… …………
JENIS : Pria Wanita
KELAMIN USIA : < 20 tahun 30-40 tahun 50-60 tahun
20-30 tahun 40-50 tahun > 60 tahun PROFESI
: Masyarakat lokal / kota Pengunjung PENDIDIKA
:
SD SMP SMA
NS1 S2 S3 TERAKHIR PERSEPSI RESPONDEN (DALAM PILIHAN BERGANDA) Berikan hanya 1 (satu) jawaban untuk setiap pertanyaan yang diajukan.
1. Apakah Bapak/Ibu mengetahui bahwa bangunan di Kesawan dapat dikategorikan sebagai warisan bersejarah kota
Medan? a. Tahub. Tidaktahu
2. Apakah Bapak/Ibu mengetahui sejarah lingkungan atau bangunan bersejarah di Kesawan?
a. Tahu
b. Tidaktahu
3. Menurut Bapak/Ibu bagaimana tanggapan tentang keberadaan bangunan bersejarah di Kesawan?
a. Baik
d. Biasa saja
b. Baik dan menarik
e. Tidak ada tanggapan
c. Perlu penataan
4. Menurut Bapak/Ibu bagaimana kondisi bangunan bersejarah di Kesawan?
a. Baik dan terawat
b. Biasa
c. Tidak terawat
5. Menurut Bapak/Ibu permasalahan apa yang menghambat Kesawan dapat dirawat sebagai warisan bersejarah?
a. Biaya perawatan mahal
b. Tidak tahu teknis merawat bangunan kuna
c. Sulit mengganti ornamen yang rusak kembali seperti asli semula
d. Tidak ada bantuan dari pemerintah
e. Tidak ada minat melestarikan bangunan bersejarah
6. Apakah Bapak/Ibu setuju dengan perubahan wajah bagian depan bangunan atau ketinggian bangunan yang
berbeda dari semula? a. Setujub. Tidak setuju
7. Bagaimana tanggapan Bapak/Ibu bila bangunan bersejarah difungsikan untuk penggunaan lain namun tetap
mempertahankan wajah bagian depan dan ketinggian bangunan? a. Baik dan menarik, dapat dipertahankanb. Tidak efektif dan tidak menarik, perlu diubah
8. Apakah Bapak/Ibu mengetahui bahwa di Kota Medan ada peraturan daerah yang mengatur tentang bangunan
bersejarah di Kesawan? a. Tahub. Tidak tahu
PERSEPSI RESPONDEN (DALAM UKURAN TINGKAT KEPUASAN DAN TINGKAT KEPENTINGAN)
Berikan checklist ( √) di kolom kepuasan dan kepentingan pada angka-angka yang telah disediakan sesuai dengan pendapat Bapak/Ibu. Sebagai contoh: Kepuasan Kepentingan
1 = sangat tidak puas 1 = sangat tidak penting 2 = tidak puas 2 = tidak penting No Pernyataan
3 = sedang 3 = sedang 4 = puas 4 = penting 5 = sangat puas 5 = sangat penting
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
1 Wajah depan bangunan bersejarah di Kesawan √ √
2 Ketinggian bangunan bersejarah di Kesawan √ √
Selamat mengisi Kepuasan Kepentingan
1 = sangat tidak puas 1 = sangat tidak 2 = tidak puas penting No Pernyataan 3 = sedang 2 = tidak penting
4 = puas 3 = sedang 5 = sangat puas 4 = penting 5 = sangat penting
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5 A KEGIATAN MELESTARIKAN / MERAWAT
1 Diubah agar dapat dimanfaatkan untuk fungsi yang lebih sesuai (adaptasi)
2 Dikembalikan bentuk fisik ke kondisi semula agar dapat dimanfaatkan kembali (restorasi)
3 Dipertahankan keadaan asli tanpa ada perubahan dan mencegah penghancuran (preservasi)
4 Dipertahankan dan disesuaikan untuk fungsi ruang baru (revitalisasi)
5 Pemugaran didampingi oleh arsitek bersertifikat keahlian B PERAN SERTA PEMERINTAH
1 Memberikan izin khusus untuk renovasi atau memugar atau membongkar bangunan di Kesawan
2 Meningkatkan kemampuan dan tanggung jawab pemilik bangunan untuk merawat
3 Memberikan insentif atau kompensasi yang sifatnya ekonomis ke pemilik bangunan
4 Melakukan sosialisasi perda atau undang-undang bangunan bersejarah ke masyarakat
5 Mendorong kemitraan dengan pihak swasta untuk merawat bangunan bersejarah di Kesawan
6 Membentuk tim atau lembaga untuk mengelola perawatan bangunan bersejarah di Kesawan
7 Memberikan penghargaan untuk pemilik bangunan bersejarah yang melakukan pemugaran
8 Menghentikan kegiatan pemanfaatan yang sudah menyebabkan kerusakan atau menyalahi izin C PERAN SERTA PEMILIK/PENGGUNA/PENGELOLA (PPP) BANGUNAN BERSEJARAH
1 Mendapat kemudahan izin untuk pemugaran bangunan
2 Mendapat insentif pembangunan dalam pemugaran
3 Menerima bantuan atau kompensasi pemeliharaan
4 Memulihkan bangunan yang ditelantarkan atau rusak
5 Diberikan pelatihan teknis perawatan bangunan bersejarah D PELAKSANAAN KEGIATAN
1 Memiliki tanda situs warisan sejarah yang mudah dilihat masyarakat
2 Menggunakan APBD kota Medan untuk pembiayaan pengelolaan bagian luar
3 Menggunakan dana pemilik/pengguna/pengelola untuk pembiayaan pengelolaan bagian dalam
4 Dapat dikembangkan untuk dimanfaatkan sebagai tujuan pariwisata, kegiatan sosial, pendidikan, dan komersial
5 Pemugaran harus serasi dengan bentuk dan ketinggian lingkungan sekitar
6 Pelanggaran dalam pemugaran dapat dikenakan sanksi pidana
LAMPIRAN 2 HASIL PENELITIAN Wisatawan STP TP S P SP STP TP S P SP
1
1
7
9
3
17 C4
3.94
50
12
28
7
2
18
16 C3
3.24
50
5
22
10
6
7
16 C3
13
50
50
17
4.38
50
23
23
4
18 C5
3.54
50
13
8
3.68
8
4
18 C5
4.58
50
31
17
2
17 C4
3.88
16
5
13 B8
7
13
9
14 C1
4.58
50
32
15
3
3.58
4
50
12
22
4
7
5
13 B8
4.06
50
17
50
21
7
7
3
3
15 C2
3.18
50
6
16
15
6
2.88
15 C2
3.66
50
18
15
6
4
7
14 C1
19 D1
5
24
23 D5
1
23 D5
3.42
50
11
15
12
8
4
4.52
5
50
30
17
2
1
22 D4
3.76
50
18
3
18
11
24 D6
TOTAL TOTAL
3.39 4.11 n Mean
98.56
81.4
4.62
50
34
13
3
3.64
23
50
19
12
7
6
6
24 D6
4.18
50
13
5
10
4.44
20 D2
3.26
50
10
11
15
10
4
20 D2
50
1
28
17
4
1
19 D1
3.6
50
15
15
2
8
3
3.04
22 D4
3.7
50
9
20
19
1
1
21 D3
50
22
3
14
20
8
5
21 D3
4.02
50
17
17
6
2
13
11
17
19
2
1
4 A4
3.2
50
4
26
3.7
3
4
4 A4
4.08
50
20
17
10
3
50
5 A5
3.38
26
50
4
17
7
13
9
6 B1
4.26
50
15
5
5
4
5 A5
3.64
50
17
15
6
7
3 A3
50
6 B1
8
13
10
3
1 A1
2.86
50
1
11
24
6
5
1 A1
5
4
3
2
1
5
4
3
19
50
8
8
18
14
5
5
3 A3
3.98
50
15
23
4
3.26
2 A2
3.46
50
9
19
11
8
3
2 A2
2.88
7
1
3.52
11 B6
4.2
50
24
16
7
2
1
10 B5
50
8
14
13
12
7
4
10 B5
4.42
50
27
3
8
3
12 B7
2
12 B7
3.52
50
11
17
12
7
3
4.38
15
50
28
15
5
2
11 B6
3.66
50
16
19
1
4
15
50
24
18
5
1
2
7 B2
3.58
50
17
8 B3
7
4
7
7 B2
3.66
50
18
15
6
4.22
5
9 B4
50
3.6
50
17
13
9
5
6
9 B4
3.84
15
9
20
9
4
2
8 B3
3.28
50
8
17
11
X AXIS Y AXIS No Variabel n Mean No Variabel Universitas Sumatera Utara Pemilik
STP TP S P SP STP TP S P SP
4.13
3.50
30
7
9
8
4
2
17 C4
30
3
10
15
4
1
16 C3
3.33
30
4
10
17 C4
8
8
18 C5
1
19 D1
4.13
30
12
13
3
1
1
3.13
19
30
5
6
9
8
2
18 C5
4.53
30
8
16 C3
6
11
7
4
11
6
2
14 C1
4.13
30
12
6
3.27
1
13 B8
3.17
30
5
9
5
8
3
30
14 C1
3.53
3
30
7
8
12
3
15 C2
2.97
30
4
14
2
6
3
15 C2
3.93
30
13
9
3
3
7
9
3.97
9
6
1
2
23 D5
3.20
30
6
6
6
13
3
23 D5
4.17
30
13
11
5
1
22 D4
8
30
30
1
TOTAL TOTAL
3.21 3.97 n Mean
95.2
77.07
4.03
30
13
10
4
2
3.97
24 D6
3.27
30
5
9
9
3
4
24 D6
3.43
9
7
3
7
2
20 D2
3.07
30
2
9
11
5
20 D2
4
4.13
30
13
10
6
1
19 D1
3.47
30
17
30
5
3
9
4
3
22 D4
3.13
30
1
9
15
2
3.70
21 D3
2.87
30
1
4
17
6
2
21 D3
13 B8
30
1
8
14
7
2
2
4 A4
2.93
30
2
10
30
6
4
4 A4
3.73
30
5
15
7
3
5
3.60
3.10
14
30
7
4
11
6
2
6 B1
4.40
30
14
5 A5
2
5 A5
3.47
30
9
6
6
8
1
3 A3
30
6 B1
3
9
1
1 A1
3.00
30
5
4
10
8
1 A1
7
5
4
3
2
1
5
4
3
2
13
30
3
1
7
10
10
3 A3
3.80
30
6
15
7
1
3.83
2 A2
3.27
30
4
8
11
6
1
2 A2
3.27
2
12
4
5
9
1
11 B6
4.10
30
7
19
10 B5
5
3.33
30
3
12
8
6
1
10 B5
4.10
10
30
11
7
8
8
1
1
12 B7
3.03
30
5
6
9
3.30
3
12 B7
4.17
30
12
12
5
1
11 B6
30
13
3
3
4.23
30
13
12
4
1
7 B2
3.20
30
10
1
9
6
2
7 B2
3.93
30
13
9
3
8 B3
7
4
9 B4
2
9 B4
3.27
30
6
7
8
7
2
3.80
10
30
6
12
12
8 B3
3.23
30
4
8
X AXIS Y AXIS No Variabel n Mean No Variabel Universitas Sumatera Utara Nonpemilik
STP TP S P SP STP TP S P SP
3.15
3
17 C4
4.05
20
8
5
7
16 C3
20
8
4
3
8
2
3
16 C3
4
20
1
8
6
5
12
4
4
18 C5
3.45
20
7
3
2
20
3
18 C5
4.3
20
11
4
5
17 C4
3.45
7
7
4.4
6
4.4
20
11
6
3
13 B8
3.45
20
5
5
4
2
3
13 B8
3.9
20
6
7
6
14 C1
2
15 C2
20
3.3
20
3
6
8
3
15 C2
3.3
4
8
5
6
3
2
14 C1
2.8
20
3
2
20
19 D1
12 B7
23 D5
23 D5
3.7
20
7
5
5
1
2
4.5
6
20
13
4
3
22 D4
3.75
20
8
3
11
7
5
TOTAL TOTAL
3.32 3.95 n Mean
94.75
79.65
4.3
20
11
4
24 D6
20
3.65
20
8
2
7
1
2
24 D6
4.4
3
2
2
20
3.25
20
4
3
10
3
20 D2
4.35
11
1
5
4
19 D1
3.4
20
6
3
6
3
20 D2
1
22 D4
20
3.65
20
5
4
10
1
21 D3
3.05
2
6
3
11
2
2
21 D3
3.8
20
7
5
1
3.35
1
6
9
7
1
4 A4
3.4
20
4
6
2
20
2
4 A4
3.9
20
5
9
5
1
3
3.7
3.55
9
3
2
8
2
5
6 B1
3.95
20
4
5 A5
4
3
5 A5
3.8
20
9
2
7
2
3 A3
20
2.8
2
5
1
1 A1
2.7
20
3
10
5
1 A1
7
5
4
3
2
1
5
4
3
2
7
20
7
9
3
6
2
2
3 A3
4.05
20
7
2
3
2
2 A2
3.8
20
6
8
4
2
2 A2
20
6 B1
20
6
5
10
4
1
10 B5
3.15
20
3
5
3.95
3
3
10 B5
4.05
20
8
6
5
1
20
11 B6
3
8
5
4
7
1
3
12 B7
3.95
20
7
3
3
2
11 B6
3.4
20
6
3
7
1
9 B4
20
2
8
10
6
3
1
7 B2
3.3
20
4
2
4.25
2
4
7 B2
3.3
20
4
5
6
3
20
8 B3
1
7
8
5
2
4
9 B4
3.3
20
2
7
3
3
1
8 B3
3
20
2
3
11
1
X AXIS Y AXIS No Variabel n Mean No Variabel Universitas Sumatera Utara
Uji validitas Variabel A1 A2 A3 A4 A5 B1 B2 B3 B4 B5 B6 B7 B8 C1 C2 C3 C4 C5 D1 D2 D3 D4 D5 D6
A1
1 A2 0,243
1 A3 0,129 0,732
1 A4 0,364 0,467 0,432
1 A5 0,253 0,589 0,498 0,548
1 B1 0,386 0,388 0,281 0,373 0,407
1 B2 0,294 0,406 0,433 0,481 0,431 0,622
1 B3 0,269 0,309 0,330 0,272 0,325 0,478 0,628
1 B4 0,282 0,414 0,465 0,426 0,457 0,547 0,857 0,623
1 B5 0,252 0,457 0,476 0,441 0,432 0,552 0,735 0,549 0,772
1 B6 0,276 0,450 0,500 0,483 0,402 0,443 0,737 0,551 0,731 0,749
1 B7 0,201 0,489 0,488 0,464 0,371 0,333 0,553 0,541 0,594 0,633 0,730
1 B8 0,288 0,447 0,574 0,486 0,511 0,496 0,806 0,598 0,799 0,736 0,798 0,598
1 C1 0,264 0,490 0,527 0,446 0,427 0,490 0,609 0,583 0,646 0,645 0,640 0,625 0,610
1 C2 0,249 0,536 0,536 0,445 0,336 0,591 0,606 0,671 0,587 0,640 0,657 0,675 0,610 0,808
1 C3 0,319 0,488 0,530 0,446 0,343 0,471 0,608 0,674 0,656 0,679 0,700 0,613 0,676 0,771 0,795
1 C4 0,291 0,542 0,642 0,496 0,486 0,431 0,720 0,537 0,781 0,668 0,724 0,661 0,820 0,691 0,651 0,733
1 C5 0,184 0,514 0,659 0,557 0,496 0,389 0,674 0,506 0,714 0,647 0,754 0,648 0,818 0,676 0,672 0,748 0,846
1 D1 0,184 0,447 0,499 0,396 0,338 0,471 0,618 0,517 0,698 0,673 0,696 0,606 0,702 0,700 0,665 0,760 0,768 0,788
1 D2 0,129 0,428 0,415 0,442 0,238 0,448 0,501 0,435 0,523 0,562 0,625 0,663 0,531 0,589 0,695 0,655 0,630 0,671 0,787
1 D3 0,058 0,347 0,441 0,342 0,183 0,412 0,462 0,425 0,476 0,554 0,563 0,513 0,517 0,546 0,672 0,688 0,508 0,661 0,640 0,702
1 D4 0,190 0,494 0,530 0,417 0,322 0,362 0,560 0,422 0,642 0,651 0,710 0,653 0,703 0,675 0,632 0,710 0,805 0,723 0,855 0,749 0,626
1 D5 0,127 0,353 0,411 0,443 0,285 0,418 0,535 0,434 0,522 0,521 0,578 0,636 0,621 0,546 0,605 0,614 0,659 0,729 0,734 0,796 0,702 0,775
1 Universitas D6 0,064 0,344 0,427 0,322 0,319 0,331 0,520 0,483 0,550 0,548 0,590 0,433 0,628 0,506 0,539 0,596 0,659 0,655 0,710 0,673 0,600 0,768 0,721
1 r hitung 0,344 0,630 0,665 0,608 0,559 0,619 0,807 0,678 0,828 0,814 0,843 0,764 0,862 0,807 0,825 0,848 0,882 0,879 0,853 0,773 0,700 0,837 0,769 0,729 r tabel 0,195 0,195 0,195 0,195 0,195 0,195 0,195 0,195 0,195 0,195 0,195 0,195 0,195 0,195 0,195 0,195 0,195 0,195 0,195 0,195 0,195 0,195 0,195 0,195 Validasi valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid valid
Sumatera Uji reliabilitas Total Ganjil Total Genap
Total Ganjil
1 Utara
Total Genap 0.950
1
LAMPIRAN 3
PERATURAN DAERAH KOTA MEDAN
NOMOR 2 TAHUN 2012
TENTANG
PELESTARIAN BANGUNAN DAN/ATAU LINGKUNGAN CAGAR BUDAYA
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
WALIKOTA MEDAN, Menimbang :a. bahwa bangunan dan/atau lingkungan cagar budaya di Kota Medan merupakan kekayaan budaya yang memiliki nilai kesejarahan, ilmu pengetahuan yang memberikan ciri dan identitas peradaban, perlu dilakukan perlindungan dan pelestarian;
b. bahwa perkembangan bangunan di Kota Medan selalu mengalami peningkatan dan perubahan yang pesat sehingga dapat berpengaruh terhadap kelestarian bangunan dan/atau lingkungan cagar budaya;
c. bahwa untuk menjaga kelestarian bangunan dan/atau lingkungan cagar budaya diperlukan pengaturan terhadap perlindungan dan pemeliharaan serta hal-hal lain yang terkait dengan pelestarian bangunan dan/atau lingkungan cagar budaya; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c perlu membentuk Peraturan Daerah tentang
Pelestarian Bangunan dan/atau Lingkungan Cagar Budaya; Mengingat :
1. Undang-Undang Nomor 8 Drt Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Kota-Kota Besar Dalam Lingkungan Daerah Propinsi Sumatera Utara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1092);
2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1981 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3209);
3. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002) Nomor 134, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4247);
4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang P emerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah u n t u k k e d u a k a l i n ya d e n g a n U n d a n g - u n d a n g N o mo r 1 2 Ta h u n 2 0 0 8 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
5. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);
6. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 11, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4966);
7. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5059);8. Undung-Undang Nomor 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 130, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5168);
9. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 1991 tentang Pembentukan
Kecamatan Berastagi dan Mardingding di Wilayah Kab. Dati II Karo, Kecamatan Pematang Bandar, Huta bayu Raja dan Ujung Padang di Wilayah Kab. Dati II Simalungun, Kecamatan Parbuluan di Wilayah Kab. Dati II Dairi dan Kecamatan Medan Petisah, Medan Tembung, Medan Helvetia, Medan Polonia, Medan Maimun, Medan Selayang , Medan Amplas dan Medan Area di Wilayah Kotamadya Dati II Medan dalam Wilayah Propinsi Dati I Sumatera Utara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1991 Nomor 67);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 1992 tentang Pembentukan
(delapan belas) Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Dati Simalungun, Dairi, Tapanuli Selatan, Karo, Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, Nias, Langkat dan Wilayah Kotamadya Dati II Medan dalam Wilayah Propinsi Dati I Sumatera Utara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 65);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1993 tentang
Pelaksanaan UndangUndang Nomor 05 Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1993 Nomor 14, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3516);
13. Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2005 tentang Peraturan
Pelakasanaan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 83, Tambahan Lembara Negara Republik Indonesia Nomor4532);
14. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pernbagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintahan, Pernerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);
15. Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5103);
16. Peraturan Daerah Kota Medan Nomor 9 tahun 2002 tentang Retribusi Izin Mendirikan Bangunan; Dengan Persetujuan Bersama
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA MEDAN
dan
WALIKOTA MEDAN
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG P E L E S T A R I A N B A N G U N A N
D A N / A T A U L I N G K U N G A N C A G A R B U D AYA .
BAB I
KETENTUAN UMUMPasal 1
Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan 1. Daerah adalah Kota Medan.2. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh Pemerintah Daerah dan DPRD menurut azas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi yang seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945.
3. Pemerintah Daerah adalah Walikota, dan Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintah Daerah.
4. Walikota adalah Walikota Medan.
5. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disingkat DPRD adalah lembaga perwakilan rakyat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintah daerah.
6. Dinas adalah satuan kerj a perangkat daerah yang tugas dan tanggung jawabnya di bidang penyelenggaraan urusan kebudayaan dan pariwisata dalam hal ini pelestarian cagar budaya.
7. Pejabat yang ditunjuk adalah Pejabat di lingkungan Pemerintahan Daerah yang berwenang di bidang tertentu dan mendapat pendelegasian dari Walikota.
8. Tim Pertimbangan Pelestarian Bangunan dan/atau Lingkungan cagar budaya yang selanjutnya disebut dengan Tim adalah kelembagaan Independen bertugas memberi pertimbangan usul dan saran kepada Pemerintahan Daerah dalam mengambil kebijakan terhadap kelestarian dan pelestarian Bangunan dan/atau Lingkungan cagar budaya.
9. Kawasan adalah ruang kota dengan fungsi utama lindung atau budidaya yang batas dan sistemnya ditentukan berdasarkan aspek fungsional Serta memiliki ciri tertentu.
10. Kawasan Cagar Budaya adalah ruang kota di sekitar atau di sekeliling bangunan cagar budaya yang diperlukan untuk pelestarian kawasan tertentu dan/atau bangunan tertentu yang berumur sekurang-kurangnya 50 (lima puluh) tahun, serta dianggap mempunvai nilai penting bagi sejarah ilmu pengetahuan dan kebudayaan.
11. Bangunan Cagar Budaya adalah bangunan buatan manusia, berupa kesatuan atau kelompok atau bagian-bagiannya atau sisa-sisanya, yang berumur sekurang-kurangnya 50 (lima puluh) tahun, atau mewakili masa gaya yang khas dan mewakili masa gaya sekurang-kurangnya 50 (lima puluh tahun), serta dianggap mempunyai nilai penting bagi sejarah, ilmu pengetahuan dan kebudayaan.
12. Pengelolaan Cagar Budaya adalah segenap proses perlindungan, pelestarian, pemeliharaan dan pemanfaatan bangunan dan/atau lingkungan cagar budaya, agar makna budaya yang dikandungnya terpelihara dengan baik.
13. Perlindungan adalah segala upaya mencegah dan menanggulangi segala gejala atau akibat yang disebabkan oleh perbuatan manusia atau proses yang dapat menimbulkan kerusakan atau kemusnahan bagi nilai manfaat atau keutuhan bangunan cagar budaya.
14. Pelestarian atau konservasi adalah segala upaya memperpanjang usia kawaasan d an/ a ta u b a nguna n ca gar b ud a ya be rbe nt uk ti nda ka n p er li nd unga n da n pemeliharaan.
15. Pemeliharaan adalah upaya melestarikan bangunan dan/atau lingkungan cagar budaya dari kerusakan yang diakibatkan faktor manusia maupun alam dan hayati dengan cara perawatan dan pengawetan.
16. Pemanfaatan adalah segala upaya untuk memberdayakan bangunan dan/atau lingkungan cagar budaya sebagai aset budaya untuk berbagai kepentingan yang tidak bertentangan dengan pelestariannya.
17. Pemintakatan adalah upaya penetapan batas-batas bangunan dan/atau lingkungan cagar budaya sesuai peruntukannya menjadi mintakat inti, penyangga dan pengembangan.
18. Pemugaran adalah serangkaian upaya yang bertujuan untuk mengembalikan atau mempertahankan keaslian lingkungan dan/atau mempertahankan bangunan cagar budaya melalui rehabilitasi, restorasi, rekonstruksi, adaptasi dan dapat dipertanggungjawabkan dari segi arkeologi, historis dan teknis.
1 9 .
Revitalisasi adalah upaya memberdayakan situasi dan kondisi bangunan dan/atau lingkungan cagar budaya untuk berbagai fungsi yang mendukung pelestariannya.
20. Restorasi, rehabilitasi adalah pelestarian suatu bangunan dan/atau lingkungan cagar budaya dengan cara mengembalikan bentuknya ke keadaan se mul a d e n ga n me ng hi l a ng ka n
t a mb a ha n -t a mb a ha n d a n me ma s a n g komponen semula tanpa menggunakan bahan baru.
21. Rekonstruksi adalah upaya mengembalikan suatu tempat semirip mungkin dengan keadaan semula, dengan menggunakan bahan lama maupun bahan baru, sesuai informasi kesejarahan yang diketahui.
22. Adapta si adala h me ngub ah bangunan da n/a tau li ngkungan ca gar b uda ya agar
dapat dimanfaatkan untuk fungsi yang lebih sesuai tanpa menuntut permohonan drastis.
23. Pemulihan adalah upaya pengembalian bentuk fisik bangunan ke kondisi semula, agar bangunan dapat dimanfaatkan kembali, baik dengan meneruskan fungsi semula maupun fungsi baru.
24. Pembongkaran adalah kegiatan membongkar seluruh atau sebagian bangunan gedung, komponen, bahan bangunan dan/atau pra sarana dan sarananya.
25. Orang adalah orang perseorangan, badan usaha, badan hukum perdata atau badan hukum publik.
26. Pemugaran adalah serangkaian kegiatan yang bertujuan melestarikan bangunan dan/atau lingkungan cagar budaya.
27. Preservasi adalah pelestarian suatu bangunan dan/atau lingkungan cagar budaya dengan cara mempertahankan keadaan aslinya tanpa ada perubahan, termasuk upaya mencegah penghancuran.
28. Restorasi adalah pelestarian suatu bangunan dan/atau lingkungan cagar budaya dengan cara mengembalikan kedalam keadaan semula dengan menghilangkan tambahan dan memasang komponen semula tanpa menggunakan bahan baru.
29. Persil adalah bidang lahan yang telah ditetapkan batas-batasnya sesuai dengan batas kepemilikan lahan secara hukum/legal di dalam blok atau subblok.
BAB II T U J U A N , S A S A R A N D A N R U A N G L I N GK U P
Pasal 2 Pelestarian Bangunan dan/atau Lingkungan Cagar Budaya bertujuan : a.
mempertahankan keaslian bangunan dan/atau lingkungan cagar budaya yang mengandung nilai sejarah, ilmu pengetahuan dan kebudayaan; b.
memulihkan keaslian bangunan dan/atau lingkungan yang mengandung nilai sejarah,
ilmu pengetahuan dan kebudayaan; c.melindungi dan memelihara bangunan dan/atau lingkungan cagar budaya dari kerusakan dan
kemusnahan baik karena tindakan manusia maupun proses alam; dan d.mewujudkan bangunan dan/atau lingkungan cagar budaya sebagai kekayaan budaya
untuk dikelola, dikembangkan dan dimanfaatkan sebaik-baiknya dan sebesar-besarnya untuk
kepentingan pembangunann citra positif Daerah tujuan wisata.Pasal 3 Sasaran Pelestarian Bangunan dan/atau Lingkungan Cagar Budaya: