BAB III metodologi Penelitian (2)

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1.

Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode riset dengan mengambil beberapa sampel

yang mewakili suatu populasi Wisatawan mancanegara yang berada di Daerah
Istimewa Yogyakarta khususnya di Kabupaten Bantul yang berkunjung pada toko
kerajinan (art shop) kulit bermotif wayang (tatah sunging)
3.2.

Wilayah Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di wilayah Kabupaten Bantul pada sentra

perkampungan industri kerajinan (art shop) kulit motif wayang (tatah sunging) di
Desa Panggungharjo Sewon, Bangunjiwo Kasihan, dan Wukirsari Imogiri,
Kabupaten Bantul.
3.3.


Populasi dan Penentuan Sampel
Populasi dalam penelitian ini meliputi seluruh wisatawan mancanegara

yang berkunjung pada toko kerajinan (art shop) kulit motif wayang (tatah
sunging) di

Kabupaten Bantul. Penelitian ini jumlah populasinya tidak bisa

diketahui secara pasti maka berdasarkan Malhotra (1999), untuk menentukan
jumlah sempel dapat ditentukan yaitu minimum empat atau lima kali jumlah
variabel yang digunakan. Karena jumlah variabel yang diteliti sebanyak 10 maka
sampel yang ditetapkan sebanyak 300 responden dianggap sudah mewakili.
Metode Pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah menggunakan metode
accidental sampling, yaitu metode pengambilan sampel yang dilakukan
berdasarka kebetulan (sugiyono,1999) dalam arti seluruh wisatawan yang
berkunjung ke toko kerajinan (art shop) kulit motif wayang (tatah sunging) di
Kabupaten Bantul.
3.4.

Jenis dan Sumber Data

a. Data primer meliputi tanggapan responden (wisatawan mancanegara)
sehubungan dengan keputusan pembelian produk kerajinan kulit motif
wayang pada toko kerajinan (art shop) di Kabupaten Bantul.

26

b. Data sekunder misalnya laporan-laporan atau dokumen yang berasal dari
instansi pemerintah, Biro Pusat Statistik, Departemen Perindustrian,
Perdagangan dan koperasi, Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul dan
instansi terkait lainnya.
3.5.

Teknik Pengumpulan Data
Data primer dalam penelitian ini dikumpulkan dengan : (a). Kuesioner

(angket) dan (b). Interview
3.6.

Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik


perhatian suatu penelitian (Arikunto, 2002: 96). Dalam penelitian ini terdapat 9
( sembilan ) variabel bebas ( X ) dan satu variabel terikat ( Y ).
3.6.1 Variabel Bebas / Independent Variabel ( X )
Yaitu variabel yang mempengaruhi variabel lain atau yang
diselidiki pengaruhnya. Yang menjadi variabel bebas dalam penelitian ini
adalah:
1. Faktor pengetahuan Pribadi ( X1 )
2. Faktor Budaya (X2)
3. Faktor Kelompok Acuan (X3)
4. Faktor kelas Sosial (X4)
5. Faktor Produk (X5)
6. Faktor Harga (X6)
7. Faktor Promosi (X7)
8. Faktor Distribusi (X8)
9. Faktor Kondisi Fisik (X9)
3.6.2 Variabel Terikat / Dependent Variabel ( Y )
Variabel terikat adalah gejala atau unsur variabel yang dipengaruhi
variabel lain. Yang menjadi variabel terikat dari penelitian ini
adalah keputusan pembelian produk kulit motif wayang pada toko

kerajinan (art shop) di Kabupaten Bantul. Untuk variabel

keputusan

pembelian dapat diukur dengan banyaknya jumlah produk yang dibeli,

27

pembelian kembali, keinginan menjadi importir atau agen dan
merekomendasikan pada orang lain untuk membeli kerajinan kulit motif
wayang yang dikeluarkan dalam keputusan pembelian yang dilakukan
oleh wisatawan mancanegara.
Tabel 3.1.
Variabel Penelitian
VARIABEL

Variabel
Independen
(X)


SUB
VARIABEL

INDIKATOR

INSTRUMEN

SKALA

Faktor
1. Pengetahuan
pengetahuan
produk
Pribadi ( X1 )

Mengetahui sendiri
Ordinal
(X1.P1)
Mengetahui sebelumnya Ordinal
(X1.P2)

Mengetahui saat datang Ordinal
ke Indonesia(X1.P3)

Faktor Budaya 2. Nilai budaya
(X2)

Suka karena
Ordinal
budaya Jawa (X2.P1)
Ada budaya sejenis di
Ordinal
negaranya (X2.P2)
Kesukaan Pada kerajinan Ordinal
(X2.P3)

Faktor
Kelompok
Acuan (X3)

Sepengetahuan dari

keluarga (X3.P1)
Sepengetahuan dari
teman (X3.P2)
Lingkungan tempat
tinggal (X3.P3)

Ordinal

Tingkat pembelian
masyarakat
sekitar(X4.P1)
Tingkat
pendapatan(X4.P2)
Pola gaya hidup tinggi
(X4.P3)

Ordinal

Disain menarik (X5.P1)
Kualitas bagus (X5.P2)

Bahan baku kulit
(X5.P3)
Tingkat keunikan
(X5.P4)
Tingat
Ornamennya(X5.P5)

Ordinal
Ordinal
Ordinal

Faktor kelas
Sosial (X4)

3. Pengetahuan
dari keluarga
4. Pengetahuan
dari teman

5. Pendapatan


Faktor Produk 6. Desain
(X5
7. Kualitas
8. Bahan baku
9. Keunikan
10. Ukuran

Ordinal
Ordinal

Ordinal
Ordinal

Ordinal
Ordinal

28

Faktor Harga

(X6)

11. Tingkat
harga
12. Potongan
harga

Faktor Promosi 13. Pameran
(X7)
14. Personal
selling

Faktor
15. Transportasi
Distribusi (X8)
16. saluran
distribusi

Variabel
dependen

Keputusan
Pembelian
(Y)

Faktor Kondisi 17. desain
Fisik (X9)
bangunan
toko
18. Tempat
parkir
19. tata letak
produk
20. Akses ke
lokasi
Keputusan
1. Produk yang
pembelian
dibeli

Jenis produknya (X5.P6)
Tingkat Ukuran (X5.P7)
Tingkat kesesuaian
harga (X6.P1)
Ada atau tidaknya
potongan harga(X6.P2)
Harga Relatif terjangkau
(X6.P3)

Ordinal
Ordinal
Ordinal

Sepengetahuan dari
pameran (X7.P1)
Sepengetahuan dari
pemandu (X7.P2)
Sepengetahuan dari
Media TV,Elektronik
(X7.P3)

Ordinal

Tingkat kesulitan
transportasi (X8.P1)
Tingkat kebutuhan jasa
pengiriman (X8.P2)
Pembelian langsung
(X8.P3)

Ordinal

Ordinal
Ordinal

Ordinal
Ordinal

Ordinal
Ordinal

Disain toko yang
Ordinal
menarik (X9.P1)
Luas halaman
parkir(X9.P2)
Tingkat penataan produk Ordinal
(X9.P3)
Tingkat kemudahan
Ordinal
akses(X9.P4)
Jumlah produk (Y1.P1)

2. Rekomendasi Tingkat keinginan
merekomendasikan
(Y1.P2)

Ordinal
Ordinal
Ordinal

3. Pembelian
kembali

Tingkat daya
beli(Y1.P3)

4. keinginan
Tingkat menjadi
menjadi agen importir (Y1.P4)

Ordinal

29

3.7

Teknik Pengukuran variabel
Alat

yang digunakan untuk mengumpulkan data primer dalam

penelitian ini adalah kuesioner. Peneliti menggunakan kuesioner yang
dikembangkan oleh Delgado dan Munuera (2005). Skala yang digunakan
dalam penelitin ini adalah skala likert. Skala ini berinterasi 1-5 dengan pilihan
jawaban sebagai berikut :


( 1 ) Sangat Tidak Setuju (STS)



( 2 ) Tidak Setuju (TS)



( 3 ) Netral (N)



( 4 ) Setuju (S)



( 5 ) Sangat Setuju (SS)

Pemberian skor untuk masing-masing jawaban dalam kuesioner adalah
sebagai berikut :
 Pilihan pertama, memiliki nilai skor 1 (satu)
 Pilihan kedua, memiliki nilai skor 2 (dua)
 Pilihan ketiga, memiliki nilai skor 3 (tiga)
 Pilihan keempat, memiliki nilai skor 4 (empat)
 Pilihan kelima, memiliki nilai skor 5 (lima)
3.8.

Pengujian Instrumen Penelitian

3.8.1. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk
digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut
sudah baik ( Arikunto, 2002: 154 ). Pada penelitian ini untuk mencari
reliabilitas instrumen menggunakan rumus alpha α, karena instrumen
dalam penelitian ini berbentuk angket atau daftar pertanyaan yang
skornya merupakan rentangan antara 1-5 dan uji validitas menggunakan
item total, dimana untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya
bukan 1 dan 0, misalnya angket atau soal bentuk uraian maka
menggunakan rumus alpha α:
Reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat
dipercaya, maksudnya apabila dalam beberapa pelaksanaan pengukuran
terhadap kelompok yang sama diperoleh hasil yang relatif sama

30

( Syaifuddin Azwar, 2000 : 3). Dalam penelitian ini, uji reliabilitas
dilakukan dengan menggunakan tekhnik Formula Alpha Cronbach dan
dengan menggunakan program SPSS 15.0 for windows.
Rumus :

α=

k   S2 j 
1 

k 1 
S2x 



Keterangan :
α =
k =
Sj =
Sx =

koefisien reliabilitas alpha
jumlah item
varians responden untuk item I
jumlah varians skor total
Indikator pengukuran reliabilitas menurut Sekaran (2000: 312) yang

membagi tingkatan reliabilitas dengan kriteria sebagai berikut :
Jika alpha atau r hitung:
1. 0,8-1,0

= Reliabilitas baik

2. 0,6-0,799

= Reliabilitas diterima

3. kurang dari 0,6

= Reliabilitas kurang baik

3.8.2. Pengujian Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkattingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen (Arikunto, 2002:
144). Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa
yang diinginkan dan dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti
secara tepat.Tinggi rendahnya

validitas

instrumen

menunjukkan

sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran
tentang validitas yang dimaksud.
Cara yang dipakai dalam menguji tingkat validitas adalah
dengan variabel internal, yaitu menguji apakah terdapat kesesuaian
antara bagian instrumen secara keseluruhan. Untuk mengukurnya
menggunakan analisis butir. Pengukuran pada analisis butir yaitu dengan
cara skor-skor yang ada kemudian dikorelasikan dengan menggunakan

31

Rumus korelasi product moment yang dikemukakan oleh Pearson
dalam Arikunto, (2002: 146) sebagai berikut:


rxy








x

2

xy   x y



 

2

x

N

N







y

2



 

2

y 





N

dengan pengertian
rxy

: koefisien korelasi antara x dan y rxy

N

: Jumlah Subyek

X

: Skor item

Y

: Skor total

∑X

: Jumlah skor items

∑Y

: Jumlah skor total

∑X2

:

Jumlah kuadrat skor item

∑Y2

:

Jumlah kuadrat skor total

( Suharsimi Arikunto, 2002 : 146 )
Kesesuaian

harga

rxy

diperoleh

dari

dengan menggunakan rumus diatas dikonsultasikan

perhitungan
dengan

tabel

harga regresi moment dengan korelasi harga r xy lebih besar atau sama
dengan regresi tabel, maka butir instrumen tersebut valid dan jika r xy
lebih kecil dari regresi tabel maka butir instrumen tersebut tidak valid.
3.9.

Metoda Analisis Data
3.9.1 Analisa Korelasi
Analisis data yang digunakan untuk melihat hubungan antara
Faktor

pengetahuan

Pribadi

,Faktor

Budaya,

Faktor

Kelompok

Acuan ,Faktor kelas Sosial, Faktor Produk, Faktor Harga, Faktor Promosi,
Faktor Distribusi, dan Faktor Kondisi Fisik dengan keputusan pembelian
produk kerajinan kulit motif wayang

adalah dengan menggunakan

korelasi product moment dari Karl Pearson. Kegunaan dari korelasi ini

32

adalah yaitu untuk menguji dua signifikansi dua variabel, mengetahui kuat
lemah hubungan, dan mengetahui besar retribusi. Dalam penelitian ini
analisis korelasi pearson digunakan untuk menjelaskan derajat hubungan
antara variabel bebas (independent) dengan variabel terikat (dependent)
dengan nilai : -1 ≤ rs ≤ 1, dimana :
a.

Bilai nilai rs = -1 atau mendekati -1, maka korelasi kedua variabel
dikatakan sangat kuat dan negatif artinya sifat hubungan dari kedua
variabel berlawanan arah, maksudnya jika nilai X naik maka nilai Y
akan turun atau sebaliknya.

b.

Bila nilai rs = 0 atau mendekati 0, maka korelasi dari kedua
variabel sangat lemah atau tidak terdapat korelasi sama sekali.

c.

Bila nilai rs = 1 atau mendekati 1, maka korelasi dari kedua
variabel sangat kuat dan positif, artinya hubungan dari kedua variabel
yang diteliti bersifat searah, maksudnya jika nilai X naik maka nilai Y
juga naik atau sebaliknya.

Adapun kriteria penilaian korelasi menurut Sugiyono (2003 ; 216) yaitu :
Tabel 3.2
Kriteria Penilaian Korelasi
Interval Koefisian

Tingkat Hubungan

0.00 – 0.199

Sangat Rendah

0.20 – 0.399

Rendah

0.40 – 0.599

Sedang

0.60 – 0.799

Kuat

0.80 – 1.000

Sangat Kuat

Penghitungan korelsi dilakukan dengan menggunakan program
SPSS 15.0 for windows.
Dalam analisis data model analisa korelasi, karena jawaban
responden yang diukur dengan menggunakan skala likert (lykert scale)
diadakan scoring numerikal 1,2,3,4 dan 5 maka hal ini data masih dalam
bentuk ordinal sehingga Dengan demikian yang harus terlebih dahulu
dilakukan adalah merubah data ordinal kedalam data interval. Pada

33

penelitian ini data ordinal ditransformasikan ke data interval dengan
menggunakan method of successive, Hays (1976).
3.10

Hipotesis
Berdasarkan uraian teoritik di atas, maka hipotesis penelitian ini dapat

dirumuskan sebagai berikut :
H1

:Ada hubungan antara Faktor Pengetahuan Pribadi (X1) dengan

keputusan pembelian produk kerajinan kulit motif wayang (tatah
sungging) pada toko kerajinan (art shop) wayang kulit di Kabupaten
Bantul.
H2

:Ada hubungan antara Faktor Budaya (X2)

dengan keputusan

pembelian produk kerajinan kulit motif wayang (tatah sungging) pada
toko kerajinan (art shop) wayang kulit di Kabupaten Bantul.
H3

:Ada hubungan antara Faktor Kelompok Acuan (X3 dengan

keputusan pembelian produk kerajinan kulit motif wayang (tatah
sungging) pada toko kerajinan (art shop) wayang kulit di Kabupaten
Bantul.
H4

:Ada hubungan antara Faktor kelas Sosial (X4) dengan keputusan

pembelian produk kerajinan kulit motif wayang (tatah sungging) pada
toko kerajinan (art shop) wayang kulit di Kabupaten Bantul.
H5

:Ada hubungan antara Faktor Produk (X5) dengan keputusan

pembelian produk kerajinan kulit motif wayang (tatah sungging) pada
toko kerajinan (art shop) wayang kulit di Kabupaten Bantul.
H6

:Ada hubungan antara Faktor Harga (X6) dengan keputusan

pembelian produk kerajinan kulit motif wayang (tatah sungging) pada
toko kerajinan (art shop) wayang kulit di Kabupaten Bantul.
H7

:Ada hubungan antara Faktor Promosi (X7) dengan

keputusan

pembelian produk kerajinan kulit motif wayang (tatah sungging) pada
toko kerajinan (art shop) wayang kulit di Kabupaten Bantul.
H8

:Ada hubungan antara Faktor Distribusi (X8) dengan keputusan

pembelian produk kerajinan kulit motif wayang (tatah sungging) pada
toko kerajinan (art shop) wayang kulit di Kabupaten Bantul.

34

H9

:Ada hubungan antara Faktor Kondisi Fisik (X9)dengan keputusan

pembelian produk kerajinan kulit motif wayang (tatah sungging) pada
toko kerajinan (art shop) wayang kulit di Kabupaten Bantul.

35

Dokumen yang terkait

PERANAN PUBLIC RELATIONS DALAM MENGINFORMASIKAN TELKOMFLEXI MELALUI NEWSLETTER PADA KARYAWAN DI PT TELKOM Tbk DIVRE III BANDUNG

2 38 1

Tinjauan atas pembuatan laporan anggaran Bulan Agustus 2003 pada Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Bandung

0 76 64

SOAL ULANGAN HARIAN IPS KELAS 2 BAB KEHIDUPAN BERTETANGGA SEMESTER 2

12 263 2

MENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TEMATIK DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA REALIA DI KELAS III SD NEGERI I MATARAM KECAMATAN GADINGREJO KABUPATEN TANGGAMUS TAHUN PELAJARAN 2011/2012

21 126 83

Uji Efektivitas Ekstrak Buah Mahkota Dewa (Phaleria macrocarpa (Scheff.) Boerl) sebagai Larvasida terhadap Larva Aedes aegypti Instar III

17 90 58

TUGAS OPERASI TEKNIK KIMIA III DIRECT IN

2 62 7

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Uji Kualitas Mikrobiologi Minuman Olahan Berdasarkan Metode Nilai MPN Coliform di Lingkungan Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyah (MI) Kelurahan Pahandut Palangka Raya - Digital Library IAIN Palangka Raya

1 2 12

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Pengaruh variasi berat glukosa pada filtrat tomat (solanum lycopersicum (L) Commune) dan lama fermentasi acetobacter xylinum terhadap tingkat ketebalannata de tomato - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 2 9

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - Penerapan metode eksperimen terhadap pokok bahasan bunyi untuk meningkatkan hasil belajar siswa mtsn 2 palangka raya kelas VIII semester II tahun ajaran 2013/2014 (studi eksperimen) - Digital Library IAIN Pala

0 0 10

BAB IV HASIL PENELITIAN - Penerapan model pembelajaran inquiry training untuk meningkatkan berpikir kritis dan hasil belajar siswa pada pokok bahasan gerak lurus - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 1 23