HUBUNGAN KEINTIMAN KELUARGA DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BALITA UMUR 6-12 BULAN DI POSYANDU Hubungan Keintiman Keluarga Dengan Pemberian Asi Eksklusif Pada Balita Umur 6-12 Bulan Di Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Paduraksa Kabupaten Pemalang.

HUBUNGAN KEINTIMAN KELUARGA DENGAN PEMBERIAN ASI
EKSKLUSIF PADA BALITA UMUR 6-12 BULAN DI POSYANDU
WILAYAH KERJA PUSKESMAS PADURAKSA
KABUPATEN PEMALANG

NASKAH PUBLIKASI
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Mencapai Derajat Sarjana Kedokteran

Diajukan Oleh :
Mega Sukma Liliasari
J500100052

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2014

Hubungan Keintiman Keluarga dengan Pemberian ASI Eksklusif pada
Balita Umur 6-12 Bulan di Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Paduraksa
Kabupaten Pemalang
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta

Mega Sukma Liliasari, J 500100052

ABSTRAK
Latar belakang. ASI Eksklusif adalah pemberian ASI saja pada bayi baru lahir
sampai berumur enam bulan tanpa makanan dan minuman lain kecuali obat. Salah
satu yang mempengaruhi keberhasilan menyusui adalah keintiman dalam
keluarga. Keluarga intim adalah keluarga yang mampu menciptakan suasana
harmonis dan terlibat hubungan pola tripatrit ayah, ibu dan anak. Suami yang
terlibat dalam pengasuhan anak dan mendukung istri dapat meningkatkan
keberhasilan istri dalam menyusui.
Tujuan. Mengetahui hubungan keintiman keluarga dengan pemberian ASI
Eksklusif pada balita umur 6-12 bulan di Posyandu wilayah kerja Puskesmas
Paduraksa Kabupaten Pemalang.
Metode penelitian. Menggunakan observasional analitik dengan pendekatan
cross sectional. Sampel 30 responden (pasangan suami istri) yang memiliki balita
umur 6-12 bulan di Posyandu wilayah kerja Puskesmas Paduraksa Kabupaten
Pemalang. Uji yang digunakan Chi-square dengan instrumen penelitian
menggunakan kuesioner.
Hasil Penelitian. Tipe masyarakat agraris, didominasi usia 26-35 tahun,
pendidikan terakhir SMA dan pekerjaan ibu rumah tangga. Dari 30 responden

terdapat 16 balita mendapat ASI Eksklusif. Responden intim terdapat 15 balita,
dan responden tidak intim terdapat 1 balita. Didapatkan hasil Chi-square p=0,007
dan hasil Fisher exact test p=0,012. Aspek keintiman keluarga paling dominan
adalah keintiman emosional dan keintiman rekreasi.
Kesimpulan. Terdapat hubungan signifikan antara keintiman keluarga dengan
pemberian ASI Eksklusif pada balita umur 6-12 bulan di Posyandu wilayah kerja
Puskesmas Paduraksa Kabupaten Pemalang.
Kata Kunci : Keintiman Keluarga, ASI Eksklusif, Balita umur 6-12 bulan

THE RELATIONSHIP BETWEEN FAMILY INTIMACY AND
EXCLUSIVE BREAST FEEDING IN BABY AGE OF 6-12 MONTHS IN
POSYANDU AT PADURAKSA PEMALANG REGENCY
Medical Faculty of Muhammadiyah Surakarta University
Mega Sukma Liliasari, J 500100052

ABSTRACT
Background. Exclusive breast feeding is an act of giving breast feeding only
toward baby born until age of six months without any other drink and food except
medicine. One of which affects the success in breast feeding is the intimacy inside
the family. An intimate family is a family that able to create harmonic

circumstances and involves tripartite relation father, mother, and son. Husband
who involves in baby parenting and support his wife increase the success in breast
feeding.
Objective. Analyze the relationship between family intimacy and exclusive breast
feeding in baby age of 6-12 months in Posyandu at Paduraksa Pemalang regency.
Method. Using observational analytic with cross sectional approach. Samples 30
respondents (married couples) who have baby aged 6-12 months in posyandu at
Paduraksa Pemalang regency. Test used Chi-square with instrument used in the
study is questionnaire.
Result. Type is agrarian, majority in 26-35 years old, educational level majority
in senior high school and the occupation as a housewife. From the 30 respondents,
there are 16 infants who received exclusive breast feeding. Respondents intimacy
is 15 baby, and respondents not intimacy for 1 baby. From chi-square it shown
p=0,007 and Fisher exact test p=0,012. While the intimacy aspects of the most are
emotional and recreation intimacy.
Conclusion: There are significant relationship between family intimacy and
exclusive breast feeding in baby age of 6-12 months in Posyandu at Paduraksa
Pemalang regency.
Keywords: Family intimacy, exclusive breast feeding, baby age 6-12 months


PENDAHULUAN
ASI Eksklusif adalah perilaku hanya memberikan ASI saja pada bayi baru
lahir sampai berumur enam bulan tanpa makanan dan minuman lain kecuali obat
(Yuliatun & Laily, 2012). Sedangkan pengertian ASI saja adalah Air Susu Ibu
tanpa diberi tambahan cairan lain seperti susu formula, air putih, dan makanan
tambahan padat yaitu pisang dan bubur nasi tim (Mira et al, 2012).
Dukungan atau support dari orang lain atau orang terdekat sangatlah
berperan dalam proses sukses tidaknya menyusui. Semakin besar dukungan yang
didapatkan oleh ibu maka akan semakin besar kemampuan untuk terus menyusui.
Dalam hal ini suami atau keluarga sangat besar pengaruhnya (Nadzifah &
Kurniati, 2012). Dukungan keluarga, terutama suami dapat menentukan
keberhasilan atau kegagalan menyusui, sebab dukungan suami akan menimbulkan
rasa nyaman pada ibu sehingga akan mempengaruhi produksi ASI serta
meningkatkan semangat dan rasa nyaman dalam menyusui (Sartono &
Utaminingrum, 2012).
Pentingnya peran ayah dan ibu dalam keluarga yang intim sangat
berpengaruh pada perkembangan anak. Keluarga yang intim/harmonis ditandai
dengan adanya relasi yang sehat antara anggota keluarga sehingga dapat menjadi
sumber hiburan, inspirasi, dorongan yang menguatkan, dan perlindungan bagi
setiap anggotanya (Gunarsa, 2012). Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi

tingkat keintiman dalam keluarga yaitu attachment (gaya kelekatan), equity
(kesetaraan), dan self-disclosure (keterbukaan diri). Pasangan suami istri yang
terikat dalam sebuah kelekatan berupa upaya masing-masing untuk memberikan
dukungan, ditandai dengan komunikasi yang baik, adanya saling keterbukaan
terhadap pasangan, melakukan banyak kegiatan bersama, menegosiasikan
perbedaan serta mengupayakan penyelesaian masalah dengan memperbaiki
hubungan antara suami istri (Widjanarko, 2010; Wismanto, 2012).

TINJAUAN PUSTAKA
Keintiman dapat didefinisikan sebagai proses timbal balik pengungkapan
diri dan penuh responsif antara interaksi pasangan suami istri, kombinasi rasa

kebersamaan, kepekaan akan kebutuhan pasangan, kedekatan fisik dalam interaksi
pasangan serta pernyataan menyukai, dicintai dan memiliki emosi positif yang
kuat dan berlaku dalam jangka panjang untuk emosional, sosial, dan ekonomi
Wibisono, 2011).
Keluarga adalah dua orang atau lebih yang dibentuk berdasarkan ikatan
perkawinan yang sah, mampu memenuhi kebutuhan hidup spiritual dan material
yang layak, memiliki hubungan yang selaras dan seimbang antara anggota
keluarga (Setyawan, 2012).

ASI Eksklusif di definisikan sebagai pemberian Air Susu Ibu kepada bayi
dari lahir sampai dengan umur 6 bulan secara langsung oleh ibunya dan tidak
diberikan makanan cair atau padat lainnya kecuali obat tetes atau sirup yang berisi
suplemen vitamin, mineral, atau obat (Rachmadewi & Khomsan, 2009).
Keluarga merupakan unit terkecil dalam kehidupan. Interaksi dalam suatu
keluarga merupakan bentuk interaksi yang penting dilakukan. Begitupun dalam
hal pemberian ASI Eksklusif, dukungan yang mendalam dari keluarga sangatlah
penting, terutama suami merupakan faktor yang sangat berpengaruh terhadap
tercapainya pemberian ASI Eksklusif (Syamsiah, 2010).
Dalam keluarga terutama suami perlu memiliki persepsi positif tentang
pemberian ASI Eksklusif, karena dengan mengetahui fungsi positif dari menyusui
suami dapat mendukung penuh pemberian ASI secara eksklusif. Ketidaktahuan
dan ketidakpedulian suami bisa mejadi faktor penghambat penerapan ASI
Eksklusif. Jadi suami istri harus bersama-sama mempunyai kesadaran dan saling
mendukung (Hermayanti, 2010).
Pada keluarga harmonis seorang suami yang mampu memperlihatkan rasa
sayang dan perhatian kepada istri dan anaknya, akan membuat ibu merasa lebih
nyaman, sehingga dapat menghasilkan ASI yang berlimpah, serta akan
meningkatkan rasa percaya diri ibu (Suryani & Mularsih, 2011).


METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian observasional analitik dengan
pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilakukan di Posyandu wilayah kerja

Puskesmas Paduraksa Kabupaten Pemalang. Sampel pada penelitian ini adalah
pasangan suami istri yang memiliki balita umur 6-12 bulan. Teknik pengambilan
sampel menggunakan purposive random sampling dengan besar sampel sebanyak
30 responden.
Kriteria inklusi pada penelitian ini adalah Pasangan suami istri yang bertempat
tinggal di Kabupaten Pemalang, pasangan suami istri yang tinggal dalam satu
rumah, pasangan suami istri yang memiliki balita umur 6-12 bulan. Kriteria
eksklusi terdiri dari responden yang tidak bersedia mengisi kuesioner, responden
yang tidak memenuhi kriteria score kuesioner kejujuran, yaitu responden yang
mempunyai nilai ≥ 10 untuk jawaban “TIDAK”. Variabel bebas pada penelitian
ini adalah keintiman keluarga, sedangkan variabel terikat penelitian ini adalah
pemberian ASI Eksklusif.
Interpretasi keintiman keluarga adalah jika nilai rata-rata ≤ 50% tidak intim
dan > 50% intim. Sedangkan interpretasi ASI Eksklusif adalah jika pemberian
ASI diberikan dari lahir sampai dengan umur 6 bulan tanpa makan dan minuman
lain kecuali obat. Penilaian ASI Eksklusif ini dinilai tanpa menghiraukan formula

adaptasi diawal kelahiran dan dapat diterima maksimal dalam satu minggu awal
kelahiran. Sedangkan Non Eksklusif jika pemberian ASI ≤ 6 bulan.
Data diuji dengan menggunakan SPSS for windows 21.0 dengan uji analisis
Chi-square yaitu uji hipotesis komparatif kategorik tidak berpasangan tabel 2x2.

HASIL
Tabel 1
Distribusi Ibu berdasarkan Umur
Umur

Frekuensi (N)

Presentase (%)

15-25
26-35
36-45

7
20

3

23.5
66.6
9.9

Berdasarkan tabel 1 di atas usia responden sebagian besar didominasi
pada usia 26-35 tahun yaitu sebesar 20 sampel dengan presantase

66,6%, sedangkan jumlah responden yang paling sedikit yaitu pada
usia 36-45 tahun sebanyak 3 sampel dengan presentase 9,9%.

Tabel 2
Distribusi Ibu berdasarkan Pendidikan
Pendidikan
SD
SMP
SMA
S1


Frekuensi (N)
7
8
10
5

Presentase (%)
23.3
26.7
33.3
16.7

Berdasarkan tabel 2 di atas Pendidikan responden sebagian besar
didominasi dengan pendidikan terakhir SMA yaitu sebesar 10
sampel dengan presentase 33,3%, sedangkan jumlah responden
paling sedikit adalah dengan pendidikan terakhir S1 yaitu sebanyak
5 sampel dengan presentase 16,7%.

Tabel 3
Distribusi Ibu berdasarkan Pekerjaan

Pekerjaan

Frekuensi (N)

Presentase (%)

Ibu Rumah Tangga
PNS
Swasta
Pedagang

24
3
1
2

80.0
10.0
3.3
6.7

Berdasarkan tabel 3 di atas pekerjaan responden sebagian besar
didominasi oleh ibu rumah tangga yaitu sebesar 24 sampel dengan
presentase 80,0%, dan jumlah responden paling sedikit adalah
dengan pekerjaan swasta yaitu sebesar 1 sampel dengan presentase
3,3%.

Tabel 4
Distribusi Anak berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin

Frekuensi (N)

Presentase (%)

Laki-laki
Perempuan

14
16

46.7
53.3

Berdasarkan tabel 4 di atas jenis kelamin anak sebagian besar
didominasi oleh perempuan sebanyak 16 sampel dengan presentase
53,3% sedangkan jenis kelamin laki-laki sebanyak 14 sampel dengan
presentase 46,7%.

Tabel 5
Distribusi Anak berdasarkan Status ASI
Status ASI

Frekuensi (N)

Presentase (%)

Non Eksklusif
Eksklusif

14
16

46.7
53.3

Berdasarkan tabel 5 di atas status ASI sebagian besar didominasi oleh
ASI Eksklusif sebanyak 16 sampel dengan presentase 53,3%,
sedangkan untuk Non Eksklusif didapatkan sebanyak 14 sampel
dengan presentase 46,7%.

Tabel 6
Distribusi Ibu berdasarkan Status Keintiman
Status Keintiman

Frekuensi (N)

Presentase (%)

Tidak intim
Intim

8
22

26.7
73.3

Berdasarkan tabel 6 di atas status keintiman didapatkan hasil yang
dominan pada keluarga Intim sebanyak 22 sampel dengan presentase
73,3 %, sedangkan untuk keluarga tidak intim sebanyak 8 sampel
dengan presentase 26,7%.

Tabel 7
Rata-rata nilai dari masing-masing aspek keintiman keluarga
5 aspek keintiman
Keintiman emosional
Keintiman seksual
Keintiman intelektual
Keintiman sosial
Keintiman rekreasi

Rerata nilai keintiman
Non Eksklusif
Eksklusif
8.14
9.44
10.36
10.50
14.93
14.00
14.29
16.19
12.57
15.56

Berdasarkan tabel 7 di atas rata-rata nilai dari masing-masing aspek
keintiman keluarga didapatkan hasil bahwa keintiman pada Non
Eksklusif sebagian besar didominasi oleh keintiman intelaktual
dengan presentase 14,93% dan jumlah paling sedikit keintiman
emosional dengan presentase 8,14%. Sedangkan untuk ASI Eksklusif
sebagian besar didominasi oleh keintiman sosial dengan presentase
16,19% dan jumlah paling sedikit keintiman emosional dengan
presentase 9,44%.

Tabel 8
Tabulasi Silang Antara Keintiman Keluarga dengan Pemberian ASI
Eksklusif

Status
keintiman

Tidak intim
Intim

Status ASI
Non
Eksklusif
Eksklusif
N
%
N
%
7
87.5
1
12.5
7
31.8 15
68.2

p
Chi square

0.007

Fisher
exact test
0.012

Berdasarkan hasil analisis tabel 8 di atas diperoleh hasil Chi-square
p=0,007 sedangkan untuk hasil Fisher exact test diperoleh p=0,012.
Sehingga terdapat hubungan yang signifikan antara keintiman keluarga
dengan pemberian ASI Eksklusif. Hipotesis yang penulis ajukan terbukti
kebenarannya.

Tabel 9
Hasil Regresi Logistik berdasarkan 5 aspek Keintiman
p
5 aspek keintiman
Keintiman emosional (X1)
Keintiman seksual (X2)
Keintiman intelektual (X3)
Keintiman sosial (X4)
Keintiman rekreasi (X5)

Eksklusif
0.033
0.098
0.541
0.059
0.014

Ekslusif &
Non Eksklusif
2.317
3.927
0.830
2.879
2.070

Berdasarkan tabel 9 di atas berdasarkan 5 aspek keintiman dengan ASI
Eksklusif signifikan pada X1 (keintiman emosional) dengan tingkat
signifikan 0,033

dan X5 (keintiman rekreasi) dengan tingkat

signifikan 0,014. Sedangkan untuk ASI Eksklusif dan Non Eksklusif
signifikan terdapat pada X1 (keintiman emosional) dengan tingkat
signifikan 2,317, X2 (keintiman seksual) dengan tingkat signifikan
3,927, X4 (keintiman sosial) dengan tingkat signifikan 2,879, dan X5
(keintiman rekreasi) dengan tingkat signifikan 2,070.

PEMBAHASAN
Hasil analisis Chi-square pada tabel 8 di dapatkan hasil p=0,007 sedangkan
untuk hasil Fisher exact test diperoleh p=0,012. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara keintiman keluarga dengan
pemberian ASI Eksklusif. Sedangkan hasil regresi logistik pada tabel 9
didapatkan hasil yang signifikan pada ASI Eksklusif adalah keintiman emosional
dan keintiman rekreasi.
Responden dalam penelitian ini didominasi pada usia 26-35 tahun. ibu yang
berumur lebih dari 30 tahun lebih mempunyai pengetahuan dan pengalaman
dalam menyusui sehingga mempunyai tanggung jawab dalam pemberian ASI
Eksklusif dibandingkan dengan ibu yang berumur kurang dari 30 tahun. Karena
umur merupakan suatu bentuk dimana seseorang semakin tua mempunyai
karakteristik tanggung jawab sendiri (Mursyida, 2013). Hasil penelitian yang

dilakukan Ranisatuhu, 2012 tentang pendidikan bahwa semakin tinggi tingkat
pendidikan seseorang maka akan semakin baik pula pengetahuannya. Pada
penelitian ini responden didominasi dengan pendidikan terkahir SMA.
Disamping itu kondisi geografis pada wilayah kelurahan Paduraksa Kabupaten
Pemalang juga umumnya merupakan daerah pedesaan yang penduduknya tinggal
dalam lingkungan sosial yang memiliki kebiasaan menyusui bayinya secara
teratur hal itu dikarenakan karena penduduk desa didominasi oleh ibu rumah
tangga dan tidak bekerja sehingga praktek pemberian ASI pada bayi dapat
maksimal. Pada penelitian ini responden didominasi oleh ibu rumah tangga
sehingga praktek pemberian ASI dapat maksimal. Kelurahan Paduraksa sendiri
merupakan daerah agraris yang memiliki karakteristik khas karena terletak pada
perbatasan antara daerah dataran rendah & daerah pegunungan. Mayoritas
penduduknya di dominasi dengan mata pencaharian petani dan buruh tani, juga
sektor industri rumah tangga, berdagang, pembuatan bata merah dan pertukangan
(Suyono, 2008).
Dari hasil tabulasi silang antara keintiman keluarga dengan pemberian ASI
Eksklusif didapatkan hasil bahwa semakin intim suatu hubungan dalam keluarga
maka akan semakin baik pula keberhasilan dalam memberikan ASI Ekskluisf.
Sebaliknya pada keluarga dengan keintiman kurang akan menyebabkan kegagalan
dalam pemberian ASI Eksklusif.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Syamsiyah (2010), juga menunjukkan
hasil yang selaras, yaitu terdapat hubungan yang bermakna secara statistik antara
keintiman keluarga dengan ASI Eksklusif dengan nilai kemaknaan p

Dokumen yang terkait

Hubungan Pemberian ASI Eksklusif Dengan Kejadian Diare Pada Bayi Berusia 6-12 Bulan Di Kelurahan Bendungan Kecamatan Cilegon Bulan Agustus 2010

0 7 81

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN KEJADIAN Hubungan Pemberian Asi Eksklusif Dengan Kejadian Common Cold Pada Bayi 6-12 Bulan Di Wilayah Puskesmas Kartasura.

0 3 15

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN KEJADIAN Hubungan Pemberian Asi Eksklusif Dengan Kejadian Common Cold Pada Bayi 6-12 Bulan Di Wilayah Puskesmas Kartasura.

2 8 12

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN KEJADIAN PNEUMONIA PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS Hubungan Pemberian Asi Eksklusif Dengan Kejadian Pneumonia Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Pedan Klaten.

1 5 15

HUBUNGAN KEINTIMAN KELUARGA DENGANPEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA BALITA UMUR 6-12 BULAN DI POSYANDU Hubungan Keintiman Keluarga Dengan Pemberian Asi Eksklusif Pada Balita Umur 6-12 Bulan Di Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Paduraksa Kabupaten Pemalang.

0 1 12

PENDAHULUAN Hubungan Keintiman Keluarga Dengan Pemberian Asi Eksklusif Pada Balita Umur 6-12 Bulan Di Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Paduraksa Kabupaten Pemalang.

0 1 4

DAFTAR PUSTAKA Hubungan Keintiman Keluarga Dengan Pemberian Asi Eksklusif Pada Balita Umur 6-12 Bulan Di Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas Paduraksa Kabupaten Pemalang.

0 3 5

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN KEJADIAN DIARE PADA ANAK USIA 6-12 BULAN DI POSYANDU DESA WEDOMARTANI WILAYAH KERJA PUSKESMAS NGEMPLAK II

0 0 6

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN STATUS GIZI BALITA USIA 12 – 59 BULAN DI POSYANDU DEWI SARTIKA CANDRAN SIDOARUM SLEMAN TAHUN 2014 NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Pemberian ASI Eksklusif dengan Status Gizi Balita Usia 12 – 59 Bulan di Posyandu Dewi Sar

0 0 12

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BAYI UMUR 6 - 12 BULAN DI BPS SURATNI BANTUL

0 0 12