PENGARUH UPAH DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT COCA-COLA BOTTLING Pengaruh Upah Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Coca-Cola Bottling Indonesia Central Java Ungaran Semarang.
PENGARUH UPAH DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP
KINERJA KARYAWAN PADA PT COCA-COLA BOTTLING
INDONESIA CENTRAL JAVA UNGARAN SEMARANG
NASKAH PUBLIKASI
Oleh:
MOH PAMOR FAUZI
B 100 080 173
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2012
SURAT PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
Bismillahirrahnirrohim
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya:
Nama
: MOH PAMOR FAUZI
NIM
: B 100 080 173
Fakultas/ Jurusan : Ilmu Kesehatan / Keperawatan
Jenis penelitian : Skripsi
Judul
:
PENGARUH UPAH DAN LINGKUNGAN KERJA
TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT
COCA-COLA BOTTLING INDONESIA CENTRAL
JAVA UNGARAN SEMARANG
Dengan ini menyatakan bahwa saya menyetujui untuk:
1. Memberikan hak bebas royalty kepada perpustakaan UMS atas penulisan
karya ilmiah saya, demi mengembangkan ilmu pengetahuan
2. Memberikan hak menyimpan, mengalih mediakan/ pengalih formatkan.
3. Mengelola dalam bentuk pangkalan data (data base), mendistribusikannya
serta menampilkannya dalam bentuk softcopy untuk kepentingan akademis
kepada perpustakaan UMS, tanpa perlu meminta ijin dari saya selama tetap
mencantumkan nama saya sebagai penulis/ pencipta
4. Bersedia dan menjamin untuk menanggung secara pribadi tanpa melibatkan
pihak perpustakaan UMS, dari segala bentuk tuntutan hukum yang timbul tas
5. pelanggaran hak cipta dalam karya ilmiah ini
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan semoga dapat
dipergunakan sebagaimana mestinya.
Surakarta, Agustus 2012
Yang menyakatan,
Moh Pamor Fauzi
1
NASKAH PUBLIKASI
PENGARUH UPAH DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA
KARYAWAN PADA PT COCA-COLA BOTTLING INDONESIA
CENTRAL JAVA UNGARAN SEMARANG
Moh Pamor Fauzi*, Ir. Hj. Irmawati, M.Si**
ABSTRAKSI
Sebuah perusahaan tentunya mempunyai karyawan dan atasan. Perusahaan
yang baik bukan saja hanya ditinjau dari segi keuangannya, namun yang tidak
kalah penting adalah segi sumber daya manusianya. Kinerja karyawanan yang
baik dapat tercipta apabila sumber-sumber lain dalam perusahan tersebut saling
mendukung. Sumber-sumber lain tersebut adalah upah karyawan yang baik serta
ditunjang adanya lingkungan kerja yang kondusif. Tujuan dari penelitian ini
adalah mendapatkan bukti empiris tentang pengaruh upah dan lingkungan kerja
terhadap kinerja karyawan pada PT Coca-Cola Bottling Indonesia Central Java
Ungaran Semarang.
Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif. Metode penelitian
menggunakan deskriptif dengan rancangan penelitian menggunakan"Cross
Sectional. Sampel dalam penelitian ini terdiri 82 karyawana di bagian produksi.
Instrumen penelitian diperoleh dari kuesioner mengenai upah, lingkungan kerja
dan kinerja karyawan. Hasil penelitian kemudian diuji dengan menggunakan uji
regresi linier berganda.
Hasil uji normalitas data menunjukkan data penelitian ini adalah
berdistribusi normal yang ditunjukan dengan tingkat signifikan di atas 5%.
Berdasarkan hasil pengujian asumsi klasik variabel-variabel yang digunakan
dalam penelitian ini tidak terjadi adanya heteroskedastisitas, multikolinearitas dan
autokorelasi. Hasil uji regresi diperoleh persamaan Y= 18,211 +0,193X1 +
0,282X2. Hasil uji Fhitung = 22,879 sedang Ftabel sebesar 3,07. Hasil uji t variabel
upah sebesar 2,088 dan variabel lingkungan kerja sebesar 2,911 sedang ttabel =
1,96. Nilai determinasi R2 = 0,367 atau 36,7%. Hal ini menunjukkan 36.7%
variabel kinerja karyawan dapat dijelaskan oleh upah dan lingkungan kerja.
Sedangkan sisanya sebesar 63,3% dipengaruhi oleh variabel lain di luar model.
Variabel lingkungan kerja merupakan variabel yang paling mempengaruhi kinerja
karyawan.
Kata kunci: upah, lingkungan kerja, kinerja karyawan
PENDAHULUAN
Sumber
daya
manusia
merupakan bagian yang cukup penting
dalam pencapaian tujuan organisasi
baik itu perusah aan besar maupun
kecil,
suatu perusahaan memiliki
peralatan
yang modern dengan
teknologi tinggi. Sumber
daya
manusia merupakan salah satu motor
penggerak utama bagi setiap operasi
Pengaruh Upah Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Coca-Cola Bottling
Indonesia Central Java Ungaran Semarang— Moh Pamor Fauzi
2
perusahaan, sehingga upaya dalam
pengembangan
SDM
tersebut
merupakan strategi yang utama untuk
menegakkan kompetisi global (Lee,
2004: 6).
Kinerja
organisasi
atau
perusahaan sangat dipengaruhi dan
bahkan tergantung pada kualitas dan
kemampuan kompetitif sumber daya
manusia yang dimilikinya. Karyawan
yang memiliki sikap perjuangan,
pengabdian, disipin, dan kemampuan
profesional
sangat
mungkin
mempunyai
prestasi
dalam
melaksanakan tugas, sehingga berdaya
guna dan berhasil guna. Karyawan
yang profesional dapat diartikan
sebagai sebuah pandangan untuk
selalu berfikir, kerja keras, bekerja
sepenuh waktu, disiplin, jujur,
loyalitas tinggi,dan penuh dedikasi
demi untuk keberhasilan pekerjaannya
(Robbins, Stephen. 2002: 96).
Upah dapat digunakan sebagai
alat untuk memotivasi karyawan untuk
meningkatkan prestasi kerja mereka
dan merangsang karyawan untuk
berperan aktif dalam peran pencapaian
tujuan perusahaan. Selain itu upah
merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi kinerja karyawan.
Dengan pemberian upah, diharapkan
seorang tenaga kerja dapat untuk
produktif dan mempunyai tanggung
jawab penuh terhadap tugasnya,
sehingga
target volume produksi
perusahaan dapat terpenuhi. Selain itu
dengan adanya tenaga kerja dan pihak
perusahaan akan dapat terjalin dengan
baik, sehingga
seluruh tenaga
kerjanya
akan berusaha untuk
meningkatkan prestasi karena merasa
dihargai perusahaan.
Tujuan Penelitian
1. Mengetahui
pengaruh
upah
Terhadap kinerja karyawan.
2. Mengetahui lingkungan kerja
terhadap kinerja karyawan.
3. Mengetahui upah dan lingkungan
kerja terhadap kinerja karyawan.
LANDASAN TEORI
Kinerja Karyawan
Robert (2002: 233) “kinerja
adalah hasil kerja yang dihasilkan oleh
seorang karyawan untuk mencapai
tujuan yang diharapkan ”. Kinerja
adalah hasil kerja yang dicapai setiap
karyawan sehingga dapat memberikan
kontribusi
terhadap
perusahaan.
Penilaian kinerja merupakan proses
yang dilakukan perusahaan dalam
mengevaluasi
kinerja
pekerjaan
perusahaan.
Tujuan Penilaian Kinerja
1. Pertanggungjawaban
Apabila standard dan sasaran
digunakan sebagai alat pengukur
pertanggungjawaban, maka dasar
untuk pengambilan keputusan
kenaikan
upah,
promosi,
penugasan khusus, dan sebagainya
adalah kualitas hasil pekerjaan
karyawan yang bersangkutan.
2. Pengembangan
Jika
standard
dan
sasaran
digunakan sebagai alat untuk
keperluan pengembangan, hal itu
mengacu pada dukungan yang
diperlukan
karyawan
dalam
melaksanakan pekerjaan mereka.
Dukungan itu dapat berupa
pelatihan, bimbingan, atau bantuan
lainnya.
Upah
Upah merupakan balas jasa atau
imbalan atas kerja seorang. Manfaat
yang diperoleh dari upah juga
Pengaruh Upah Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Coca-Cola Bottling
Indonesia Central Java Ungaran Semarang— Moh Pamor Fauzi
3
merupakan alat untuk mengingkat
serta membentuk loyalitas tenaga:
kerja untuk bekerja. Pada perusahaan
yang bersangkutan yang mendasari
untuk bekerja pada perusahaan yang
ingin mendapatkan suatu penghasilan
untuk membiayai hidupnya dengan
upah tersebut, sebagai alat perusahaan
untuk meningkatkan kinerja karyawan.
Lingkungan Kerja
Sukanto dan Indriyo (2003:151)
“lingkungan kerja adalah segala
sesuatu yang ada disekitar pekerja
yang dapat mempengaruhi dalam
berkerja
meliputi
pengaturan
penerangan, pengontrolan suara gaduh,
pengaturan kebersihan tempat kerja
dan pengaturan keamanan tempat
kerja.
Hubungan antara Upah dan
Lingkungan Kerja dengan Kinerja
Karyawan
Upah
merupakan
suatu
penerimaan sebagai suatu imbalan dan
pemberi jasa kepada penerima jasa,
dan sebagai faktor yang pentig dalam
upaya meningkatkan kinerja karyawan
dan sebagai perangsang dalam
mendorong karyawan tercapainya
tujuan perusahaan. Dengan pemberian
upah, diharapkan seorang tenaga kerja
dapat untuk produktif dan mempunyai
tanggung jawab penuh terhadap
tugasnya, sehingga target volume
produksi perusahaan dapat terpenuhi.
Lingkungan kerja merupakan alat
yang akan berpengaruh terhadap
kinerja karyawan jika lingkungan yang
ada diperusahaan itu baik. Lingkungan
kerja yang menyenangkan bagi
karyawan
melalui
pengikatan
hubungan yang harmonis dengan
atasan maupun bawahan, serta
didukung oleh sarana dan prasarana
yang memadai yang ada di tempat
bekerja akan membawa dampak positif
bagi karyawan, sehingga kinerja
meningkat.
Dengan demikian dapat dikatakan
bahwa upah akan berkaitan lansung
dengan lingkungan kerja dalam
berorganisasi yang akhirnya akan
menimbulkan
kinerja
karyawan
sehingga terlihat adanya hubungan
upah dan lingkungan kerja dengan
kinerja karyawan.
METODOLOGI PENELITIAN
Hipotesis
1.
2.
Diduga ada pengaruh upah dan
lingkungan kerja terhadap kinerja
karyawan pada PT Coca-Cola
Bottling Indonesia Central Java
Ungaran Semarang
Diduga
upah
mempunyai
pengeruh paling besar terhadap
terhadap kinerja karyawan pada
PT Coca-Cola Bottling Indonesia
Central Java Ungaran Semarang
Jenis dan Rancangan penelitian
Jenis penelitian adalah penelitian
kuantitatif.
Metode
penelitian
menggunakan deskriptif bertujuan
untuk mendiskripsikan (memaparkan)
peristiwa-peristiwa yang terjadi masa
kini.
Pendekatan
penelitian
mengunakan "Cross Sectional" yaitu
jenis penelitian yang menekankan
pada waktu pengukuran/observasi data
variabel independent dan dependent
hanya satu kali pada satu saat
(Djarwanto & Pangestu. 2004:66).
Pengaruh Upah Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Coca-Cola Bottling
Indonesia Central Java Ungaran Semarang— Moh Pamor Fauzi
4
Subyek Penelitian
Umur responden
Populasi
penelitian
adalah
karyawan PT Coca-Cola Bottling
Indonesia Central Java Ungaran
Semarang bagian di bagian produksi
dengan jumlah 265 orang. Sampel
Berjumlah= 82 responden
Tabel 2 Distribusi frekuensi responden
berdasarkan umur
Umur
n
(%)
25-37 tahun
55
67.1
38-50
27
32.9
Total
82
100.0
Teknik Pengumpulan Data
1. Kuesioner
Data diperoleh dari kuesioner
yang diberikan kepada sampel
penelitian yaitu kuesioner upah,
lingkungan kerja, dan kinerja
karyawan
2. Library Research
Pengumpulan data dengan
cara mengutip dari buku-buku
yang berkaitan dengan penelitian.
Tabel 2 memperlihatkan sebagian
besar responden penelitian berumur
25-37 tahun yaitu 67,1%.
Uji asumsi klasik
Uji normalitas
Tabel 3 Hasil Uji Normalitas
Variabel
Upah
Lingkungan
kerja
Kinerja
Z
p
1,193
0,913
0,116
0,375
1,365
0,058
Pengukuran Variabel
Pengukuran
variable
menggunakan
metode
kuisioner.
Menggunakan skala likert, analisis
data penelitian menggunakan uji
regresi linear berganda
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil pengujian KolmogorovSmirnov menunjukkan bahwa nilai p
pada ketiga variable berada di atas
level of significance 0,05 sehingga
data berdistribusi normal.
Uji heteroskedastisitas
Data karakteristik responden
Jenis kelamin responden
Tabel 1 Distribusi frekuensi responden
berdasarkan jenis kelamin
Jenis kelamin
n
(%)
Laki-laki
54
65.9
Perempuan
28
34.1
Total
82
100.0
Tabel 1 memperlihatkan sebagian
besar responden penelitian adalah lakilaki sebanyak 65,9%.
Gambar 1. Hasil uji heterokedastisitas
Gambar 1 memperlihatkan data
tidak membentuk pola tertentu,
sehingga disimpulkan data tidak
terkena heterokedastisitas
Pengaruh Upah Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Coca-Cola Bottling
Indonesia Central Java Ungaran Semarang— Moh Pamor Fauzi
5
Uji multikolinearitas
Analisis regresi berganda
Tabel 4 Hasil Uji Multikolinearitas
Variabel
Tolerance VIF
Upah
0,473
2,112
Tabel 6. Hasil uji regresi linier berganda
Koefisien
t test
p
Konstanta
18,211
Upah
0,193
2,088
0,040
Hasil perhitungan SPSS 11.00 For
Windows sebagaimana pada tabel 4.8
di atas menunjukkan bahwa:
Lingkunga
kerja
0,282
2,911
0,005
Ftest
22,879
1) Tidak ada satu variabel bebas
yang memiliki tolerance value
kurang dari 0,10, sehingga dapat
disimpulkan
tidak
ada
multikolinearitas antar variabel
bebas dalam model regresi.
2) Tidak ada satu variabel bebas
yang memiliki nilai VIF lebih dari
10, sehingga dapat disimpulkan
tidak ada multikolinearitas antar
variabel bebas dalam model
regresi.
R2
0,367
lingkungan kerja
0,473
2,112
Uji autokorelasi
Tabel 5 Hasil Uji Autokorelasi
Durbindl
du
Ket
Watson
1,681
1,61 1,66 Tidak
ada
autokorelasi
Tabel 5 diperoleh nilai Durbin
Watson test sebesar 2,201 dengan n =
82,
k = 2. Nilai kritis DW pada
tingkat signifikan (α = 0,05) diketahui
dl = 1,61 dan du = 1,66, maka nilai 4-du
diperoleh 2,31 dan nilai 4-dl diperoleh
2,69 . Karena nilai DW terletak di
antara nilai du dan 4-du maka dapat
disimpulkan bahwa penelitian ini tidak
terdapat masalah autokorelasi baik
positif maupun negatif.
0,000
Persamaan Regresi adalah
Y= 18,211 +0,193 X1 + 0,282X2
Persamaan regresi menunjukkan
arah hubungan antara variabel bebas
(upah dan lingkungan kerja) terhadap
kinerja karyawan. Koefisien regresi
masing-masing
variabel
bebas
menunjukkan harga yang positif,
dengan demikian dapat dikatakan
bahwa variabel independen (upah dan
lingkungan kerja) memiliki arah
hubungan yang positif atau searah
terhadap variabel dependen kinerja
karyawan.
Interprestasi dari angka-angka
koefisien persamaan regresi tersebut di
atas adalah:
Nilai konstanta α = 18,211;
artinya apabila nilai variabel
independen sama dengan nol,
maka nilai variabel dependen
diharapkan sebesar 18.211
b. Nilai koefisien β1 = 0,193; artinya
variabel
upah
mempunyai
pengaruh positif dengan kinerja
karyawan.
Apabila
variabel
independen lainnya tetap, maka
setiap kenaikan upah sebesar 1%
akan mengakibatkan peningkatan
perubahan kinerja karyawan 0.193.
c. Nilai koefisien β2 = 0,282; artinya
variabel
lingkungan
kerja
mempunyai
pengaruh
positif
a.
Pengaruh Upah Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Coca-Cola Bottling
Indonesia Central Java Ungaran Semarang— Moh Pamor Fauzi
6
terhadap
kinerja
karyawan.
Apabila
variabel
independen
lainnya
tetap,
maka
setiap
kenaikan lingkungan kerja sebesar
1% akan mengakibatkan kenaikan
perubahan
kinerja
karyawan
sebesar 0.282.
Pengujian hipotesis
1) Uji F
Nilai Fhitung (22,879) > Ftabel (3,07),
maka Ho ditolak dengan demikian
variabel upah (X1), variabel
lingkungan kerja (X2), secara
bersama-sama
mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap
kinerja karyawan kerja karyawan
(Y).
2) Uji t
Nilai tx1 variabel upah = 2,088
> ttabel = 1,96;
dengan nilai
signifikansi 0,04 < 0,05, maka H0
ditolak, sehingga terdapat pengaruh
yang signifikan antara X1 (Upah)
terhadap Y ( Kinerja karyawan)
secara
parsial.
Hasil
ini
menunjukkan bahwa hipotesis
dalam penelitian ini terbukti.
tx2 variabel lingkungan kerja =
2,911 > ttabel = 1,96; dengan nilai
signifikansi 0,005 < 0,05, maka H0
ditolak, sehingga terdapat pengaruh
yang
signifikan
antara
X2
(lingkungan kerja) terhadap Y (
Kinerja karyawan) secara parsial.
Hasil ini menunjukkan bahwa
hipotesis dalam penelitian ini
terbukti.
3) Uji Determinasi
Uji kebaikan model atau
koefisien determinasi (R2) dianggap
tepat jika nilai r2 mendekati 1. Dari
hasil perhitungan analisis regresi
diketahui nilai R2 adalah penelitian
ini adalah 0,367 atau 36,7%. Hal ini
menunjukkan bahwa
36.7%
variabel dependen yaitu kinerja
karyawan dapat dijelaskan oleh
variabel independen, yaitu upah dan
lingkungan
kerja.
Sedangkan
sisanya sebesar 63,3% dipengaruhi
oleh variabel lain di luar model,
seperti pretasi kerja, jenjang karier.
Pembahasan
Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa hipotesis penelitian diterima,
artinya baik variabel upah maupun
lingkungan kerja berpengaruh positif
terhadap kinerja karyawan. Hasil
tersebut
sesuai dengan pendapat
Husein Umar (2004: 16) yang
menyatakan bahwa upah merupakan
balas jasa untuk pelaksanaan pekerjaan
dan memotivasi karyawan. Maksud
pokok pemberian upah adalah untuk
mempertahankan karyawan organisasi
dalam jangka panjang.
Upah
diberikan
perusahaan
kepada
karyawan
agar
terjadi
peningkatan kesejahteraan. Karena
salah satu aspek mendasar seseorang
untuk bekerja atau menjadi karyawan
pada suatu perusahaan adalah karena
ingin mendapatkan suatu penghasilan
untuk biaya hidupnya. Dengan
memberikan pemberian gaji yang
layak akan membuat karyawan merasa
telah diperhatikan dan kerja keras yang
mereka lakukan telah dihargai oleh
perusahaan. Dalam kondisi seperti ini
karyawan akan bekerja secara disiplin
dan hasilnya adalah kinerja yang
semakin tinggi (Sopiah, 2008: 75).
Lingkungan kerja yang baik dan
menyenangkan akan memperbaiki
moral karyawan dan kesungguhan
kerja. Komunikasi dan kerja sama
yang baik antara seluruh komponen
Pengaruh Upah Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Coca-Cola Bottling
Indonesia Central Java Ungaran Semarang— Moh Pamor Fauzi
7
perusahaan, peralatan kerja yang baik,
ruangan
kerja
yang
nyaman,
perlindungan
terhadap
bahaya,
ventilasi yang baik, penerangan yang
cukup dan kebersihan bukan saja dapat
meningkatkan fisiensi kerja. Dengan
demikian lingkungan kerja yang baik
bagi karyawan akan menciptakan
semangat
kerja
dan
dapat
meningkatkan kinerja karyawan.
Menurut
Nitisemito (2002:18)
faktor-faktor yang dapat dimasukkan
dalam
lingkungan
kerja
yaitu
kebersihan, penerangan, pertukaran
udara, keamanan, dan kebisingan.
Lingkungan kerja yang mendukung
merupakan salah satu faktor penting
yang mendorong semangat kerja
karyawan. Karyawan memerlukan
lingkungan kerja yang baik agar dapat
mengerjakan tugas dengan baik.
Dalam hal ini karyawan lebih
menyukai keadaan fisik sekitar yang
tidak berbahaya dan merepotkan.
Temperatur, cahaya, keributan dan
faktor-faktor
lingkungan
lainnya
dibuat sedemikian rupa sehingga
karyawan betah. Di samping itu
karyawan perlu didukung fasilitas
kerja yang bersih, tidak bising, dan
aman.
Berbagai upaya yang dilakukan
oleh seorang manajer untuk dapat
menarik,
memelihara
maupun
memperhatikan karyawan untuk tetap
berada dikeluarkan oleh tenaga kerja
pada perusahaan. Hal ini mencakup
pembayaran uang secara langsung
(direct financial paymen)
dalam
bentuk upah baik upah lembur,
insentif, komisi dan bonus serta
kesejahteraan. Pemberian balas jasa
kepada tenaga kerja yang langsung
dapat berupa uang dimaksudkan untuk
meningkatkan produktivitas karyawan
dan memperhatikan karyawan yang
berprestasi
untuk
berada
pada
perusahaan. Dengan pemberian upah,
diharapkan seorang tenaga kerja dapat
untuk lebih produktif dan mempunyai
tanggung jawab penuh terhadap
tugasnya, sehingga target volume
produksi perusahaan dapat terpenuhi.
Selain itu dengan adanya upah
hubungan tenaga kerja dan pihak
perusahaan akan dapat terjalin dengan
baik, sehingga seluruh tenaga kerjanya
akan berusaha untuk meningkatkan
kinerja. dalam perusahaan, perusahaan
harus memberikan imbalan atas jasa
yang telah dikeluarkan oleh te naga
kerja pada perusahaan.
Anoraga
(2004:
56)
yang
menyatakan bahwa pada dasarnya
seseorang bekerja mengharapkan
imbalan yang sesuai dengan jenis
pekerjaannya. Karena diberikan upah
yang sesuai, maka akan timbul
semangat. Pekerja dapat memenuhi
kebutuhan hidup bagi diri maupun
keluarganya,
merasa
dibutuhkan
perusahaan dan pekerja membutuhkan
pekerjaan tersebut sehingga terjadi
hubungan timbal balik yang selaras.
Hal ini berdampak positif pada
peningkatan kinerja karyawan.
Simpulan
1. Hasil analisis regresi berganda
diperoleh nilai koefisien Y=
18,211 +0,193 X1 + 0,282X2 yang
menunjukkan nilah upah sebesar
0,193 dan untuk lingkungan kerja
sebesar 0,282. Artinya variabel
upah dan lingkungan kerja
berpengaruh
positif
terhadap
kinerja
karyawan.
Varibel
lingkungan
kerja
paling
berpengaruh terhadap
kinerja
karyawan PT Coca-Cola Bottling
Indonesia Central Java Ungaran
Semarang
Pengaruh Upah Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Coca-Cola Bottling
Indonesia Central Java Ungaran Semarang— Moh Pamor Fauzi
8
2. Hasil analisis uji F di peroleh Nilai
Fhitung (22,879) > Ftabel (3,07),
dengan demikian variabel upah
(X1), variabel lingkungan kerja
(X2),
secara
bersama-sama
mempunyai
pengaruh
yang
signifikan
terhadap
kinerja
karyawan kerja karyawan (Y).
3. Hasil uji adjusted R2 adalah
penelitian ini adalah 0,367 atau
36,7%. Hal ini menunjukkan
bahwa 36.7% variabel dependen
yaitu kinerja karyawan dapat
dijelaskan
oleh
variabel
independen, yaitu upah dan
lingkungan
kerja.
Sedangkan
sisanya sebesar 63,3% dipengaruhi
oleh variabel lain di luar model,
seperti pretasi kerja, jenjang karier.
Saran
1. Bagi Karyawan
a. Hendaknya
karyawan
menjadikan
upah
sebagai
penyemangat dalam bek erja.
Selain itu karyawan hendaknya
selalu mempertahankan atau
bahkan
meningkatkan
motivasi, khususnya motivasi
untuk memperoleh upah yang
lebih besar
b. Karyawan
harus
selalu
berusaha menjaga kerapian
dan kebersihan ruang kerja,
sehingga
nyaman
jika
ditempati khususnya ketika
sedang bekerja.
2. Bagi Perusahaan
Perusahaan
hendaknya
lebih
memperhatikan
karyawan,
memperhatian hak-hak karyawan,
memberikan kesejahteraan, dan
sebagainya agar karyawan merasa
betah dan memiliki kinerja yang
tinggi. Sebaiknya perusahaan juga
memperhatikan jenjang karier pada
karyawan sehingga karyawan akan
dapat meningkatkan kinerjanya.
DAFTAR PUSTAKA
Djarwanto & Pangestu. (2004).
Statistik Induktif. Yogyakarta :
BPFE
Ghozali, I. (2005). Aplikasi Analisis
Multivariate Dengan Program
SPSS.
Badan
Penerbit
Universitas
Diponergoro
Semarang.
Handoko,
T.
Hani.
(2001).
Manajemen Personalia dan
Sumber
Daya
Manusia.
Yogjakarta: BPFE.
Husein U., (2004), Sumber Daya
Manusia Dalam Organisasi,
Jakarta: PT. SUN
Kuncoro,
M.
(2001).
Metode
Kuantitatif: Teori dan Aplikasi
untuk Bisnis dan Ekonomi.
Yogyakarta. UPP AMP YKPN.
Lee,
H. (2004). The role of
competence based trust and
organizational identification in
continuous
improvement.
Journal
of
Managerial
Psychology, Vol. 19 N
Robbins, Sn. (2002). Organizational
Behavior.
Ninth
Edition.
Prentice Hall Inc.
Robert L. Mdan John H. J. (2002).
Manajemen
Sumber
Daya
Manusia. Jakarta :Salempa
Empat
Santoso, S. (2000). Buku Latihan SPSS
Statistik Parametik. Jakarta. PT.
Elex Media Komputindo.
Pengaruh Upah Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Coca-Cola Bottling
Indonesia Central Java Ungaran Semarang— Moh Pamor Fauzi
KINERJA KARYAWAN PADA PT COCA-COLA BOTTLING
INDONESIA CENTRAL JAVA UNGARAN SEMARANG
NASKAH PUBLIKASI
Oleh:
MOH PAMOR FAUZI
B 100 080 173
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2012
SURAT PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
Bismillahirrahnirrohim
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya:
Nama
: MOH PAMOR FAUZI
NIM
: B 100 080 173
Fakultas/ Jurusan : Ilmu Kesehatan / Keperawatan
Jenis penelitian : Skripsi
Judul
:
PENGARUH UPAH DAN LINGKUNGAN KERJA
TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT
COCA-COLA BOTTLING INDONESIA CENTRAL
JAVA UNGARAN SEMARANG
Dengan ini menyatakan bahwa saya menyetujui untuk:
1. Memberikan hak bebas royalty kepada perpustakaan UMS atas penulisan
karya ilmiah saya, demi mengembangkan ilmu pengetahuan
2. Memberikan hak menyimpan, mengalih mediakan/ pengalih formatkan.
3. Mengelola dalam bentuk pangkalan data (data base), mendistribusikannya
serta menampilkannya dalam bentuk softcopy untuk kepentingan akademis
kepada perpustakaan UMS, tanpa perlu meminta ijin dari saya selama tetap
mencantumkan nama saya sebagai penulis/ pencipta
4. Bersedia dan menjamin untuk menanggung secara pribadi tanpa melibatkan
pihak perpustakaan UMS, dari segala bentuk tuntutan hukum yang timbul tas
5. pelanggaran hak cipta dalam karya ilmiah ini
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan semoga dapat
dipergunakan sebagaimana mestinya.
Surakarta, Agustus 2012
Yang menyakatan,
Moh Pamor Fauzi
1
NASKAH PUBLIKASI
PENGARUH UPAH DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA
KARYAWAN PADA PT COCA-COLA BOTTLING INDONESIA
CENTRAL JAVA UNGARAN SEMARANG
Moh Pamor Fauzi*, Ir. Hj. Irmawati, M.Si**
ABSTRAKSI
Sebuah perusahaan tentunya mempunyai karyawan dan atasan. Perusahaan
yang baik bukan saja hanya ditinjau dari segi keuangannya, namun yang tidak
kalah penting adalah segi sumber daya manusianya. Kinerja karyawanan yang
baik dapat tercipta apabila sumber-sumber lain dalam perusahan tersebut saling
mendukung. Sumber-sumber lain tersebut adalah upah karyawan yang baik serta
ditunjang adanya lingkungan kerja yang kondusif. Tujuan dari penelitian ini
adalah mendapatkan bukti empiris tentang pengaruh upah dan lingkungan kerja
terhadap kinerja karyawan pada PT Coca-Cola Bottling Indonesia Central Java
Ungaran Semarang.
Jenis penelitian adalah penelitian kuantitatif. Metode penelitian
menggunakan deskriptif dengan rancangan penelitian menggunakan"Cross
Sectional. Sampel dalam penelitian ini terdiri 82 karyawana di bagian produksi.
Instrumen penelitian diperoleh dari kuesioner mengenai upah, lingkungan kerja
dan kinerja karyawan. Hasil penelitian kemudian diuji dengan menggunakan uji
regresi linier berganda.
Hasil uji normalitas data menunjukkan data penelitian ini adalah
berdistribusi normal yang ditunjukan dengan tingkat signifikan di atas 5%.
Berdasarkan hasil pengujian asumsi klasik variabel-variabel yang digunakan
dalam penelitian ini tidak terjadi adanya heteroskedastisitas, multikolinearitas dan
autokorelasi. Hasil uji regresi diperoleh persamaan Y= 18,211 +0,193X1 +
0,282X2. Hasil uji Fhitung = 22,879 sedang Ftabel sebesar 3,07. Hasil uji t variabel
upah sebesar 2,088 dan variabel lingkungan kerja sebesar 2,911 sedang ttabel =
1,96. Nilai determinasi R2 = 0,367 atau 36,7%. Hal ini menunjukkan 36.7%
variabel kinerja karyawan dapat dijelaskan oleh upah dan lingkungan kerja.
Sedangkan sisanya sebesar 63,3% dipengaruhi oleh variabel lain di luar model.
Variabel lingkungan kerja merupakan variabel yang paling mempengaruhi kinerja
karyawan.
Kata kunci: upah, lingkungan kerja, kinerja karyawan
PENDAHULUAN
Sumber
daya
manusia
merupakan bagian yang cukup penting
dalam pencapaian tujuan organisasi
baik itu perusah aan besar maupun
kecil,
suatu perusahaan memiliki
peralatan
yang modern dengan
teknologi tinggi. Sumber
daya
manusia merupakan salah satu motor
penggerak utama bagi setiap operasi
Pengaruh Upah Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Coca-Cola Bottling
Indonesia Central Java Ungaran Semarang— Moh Pamor Fauzi
2
perusahaan, sehingga upaya dalam
pengembangan
SDM
tersebut
merupakan strategi yang utama untuk
menegakkan kompetisi global (Lee,
2004: 6).
Kinerja
organisasi
atau
perusahaan sangat dipengaruhi dan
bahkan tergantung pada kualitas dan
kemampuan kompetitif sumber daya
manusia yang dimilikinya. Karyawan
yang memiliki sikap perjuangan,
pengabdian, disipin, dan kemampuan
profesional
sangat
mungkin
mempunyai
prestasi
dalam
melaksanakan tugas, sehingga berdaya
guna dan berhasil guna. Karyawan
yang profesional dapat diartikan
sebagai sebuah pandangan untuk
selalu berfikir, kerja keras, bekerja
sepenuh waktu, disiplin, jujur,
loyalitas tinggi,dan penuh dedikasi
demi untuk keberhasilan pekerjaannya
(Robbins, Stephen. 2002: 96).
Upah dapat digunakan sebagai
alat untuk memotivasi karyawan untuk
meningkatkan prestasi kerja mereka
dan merangsang karyawan untuk
berperan aktif dalam peran pencapaian
tujuan perusahaan. Selain itu upah
merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi kinerja karyawan.
Dengan pemberian upah, diharapkan
seorang tenaga kerja dapat untuk
produktif dan mempunyai tanggung
jawab penuh terhadap tugasnya,
sehingga
target volume produksi
perusahaan dapat terpenuhi. Selain itu
dengan adanya tenaga kerja dan pihak
perusahaan akan dapat terjalin dengan
baik, sehingga
seluruh tenaga
kerjanya
akan berusaha untuk
meningkatkan prestasi karena merasa
dihargai perusahaan.
Tujuan Penelitian
1. Mengetahui
pengaruh
upah
Terhadap kinerja karyawan.
2. Mengetahui lingkungan kerja
terhadap kinerja karyawan.
3. Mengetahui upah dan lingkungan
kerja terhadap kinerja karyawan.
LANDASAN TEORI
Kinerja Karyawan
Robert (2002: 233) “kinerja
adalah hasil kerja yang dihasilkan oleh
seorang karyawan untuk mencapai
tujuan yang diharapkan ”. Kinerja
adalah hasil kerja yang dicapai setiap
karyawan sehingga dapat memberikan
kontribusi
terhadap
perusahaan.
Penilaian kinerja merupakan proses
yang dilakukan perusahaan dalam
mengevaluasi
kinerja
pekerjaan
perusahaan.
Tujuan Penilaian Kinerja
1. Pertanggungjawaban
Apabila standard dan sasaran
digunakan sebagai alat pengukur
pertanggungjawaban, maka dasar
untuk pengambilan keputusan
kenaikan
upah,
promosi,
penugasan khusus, dan sebagainya
adalah kualitas hasil pekerjaan
karyawan yang bersangkutan.
2. Pengembangan
Jika
standard
dan
sasaran
digunakan sebagai alat untuk
keperluan pengembangan, hal itu
mengacu pada dukungan yang
diperlukan
karyawan
dalam
melaksanakan pekerjaan mereka.
Dukungan itu dapat berupa
pelatihan, bimbingan, atau bantuan
lainnya.
Upah
Upah merupakan balas jasa atau
imbalan atas kerja seorang. Manfaat
yang diperoleh dari upah juga
Pengaruh Upah Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Coca-Cola Bottling
Indonesia Central Java Ungaran Semarang— Moh Pamor Fauzi
3
merupakan alat untuk mengingkat
serta membentuk loyalitas tenaga:
kerja untuk bekerja. Pada perusahaan
yang bersangkutan yang mendasari
untuk bekerja pada perusahaan yang
ingin mendapatkan suatu penghasilan
untuk membiayai hidupnya dengan
upah tersebut, sebagai alat perusahaan
untuk meningkatkan kinerja karyawan.
Lingkungan Kerja
Sukanto dan Indriyo (2003:151)
“lingkungan kerja adalah segala
sesuatu yang ada disekitar pekerja
yang dapat mempengaruhi dalam
berkerja
meliputi
pengaturan
penerangan, pengontrolan suara gaduh,
pengaturan kebersihan tempat kerja
dan pengaturan keamanan tempat
kerja.
Hubungan antara Upah dan
Lingkungan Kerja dengan Kinerja
Karyawan
Upah
merupakan
suatu
penerimaan sebagai suatu imbalan dan
pemberi jasa kepada penerima jasa,
dan sebagai faktor yang pentig dalam
upaya meningkatkan kinerja karyawan
dan sebagai perangsang dalam
mendorong karyawan tercapainya
tujuan perusahaan. Dengan pemberian
upah, diharapkan seorang tenaga kerja
dapat untuk produktif dan mempunyai
tanggung jawab penuh terhadap
tugasnya, sehingga target volume
produksi perusahaan dapat terpenuhi.
Lingkungan kerja merupakan alat
yang akan berpengaruh terhadap
kinerja karyawan jika lingkungan yang
ada diperusahaan itu baik. Lingkungan
kerja yang menyenangkan bagi
karyawan
melalui
pengikatan
hubungan yang harmonis dengan
atasan maupun bawahan, serta
didukung oleh sarana dan prasarana
yang memadai yang ada di tempat
bekerja akan membawa dampak positif
bagi karyawan, sehingga kinerja
meningkat.
Dengan demikian dapat dikatakan
bahwa upah akan berkaitan lansung
dengan lingkungan kerja dalam
berorganisasi yang akhirnya akan
menimbulkan
kinerja
karyawan
sehingga terlihat adanya hubungan
upah dan lingkungan kerja dengan
kinerja karyawan.
METODOLOGI PENELITIAN
Hipotesis
1.
2.
Diduga ada pengaruh upah dan
lingkungan kerja terhadap kinerja
karyawan pada PT Coca-Cola
Bottling Indonesia Central Java
Ungaran Semarang
Diduga
upah
mempunyai
pengeruh paling besar terhadap
terhadap kinerja karyawan pada
PT Coca-Cola Bottling Indonesia
Central Java Ungaran Semarang
Jenis dan Rancangan penelitian
Jenis penelitian adalah penelitian
kuantitatif.
Metode
penelitian
menggunakan deskriptif bertujuan
untuk mendiskripsikan (memaparkan)
peristiwa-peristiwa yang terjadi masa
kini.
Pendekatan
penelitian
mengunakan "Cross Sectional" yaitu
jenis penelitian yang menekankan
pada waktu pengukuran/observasi data
variabel independent dan dependent
hanya satu kali pada satu saat
(Djarwanto & Pangestu. 2004:66).
Pengaruh Upah Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Coca-Cola Bottling
Indonesia Central Java Ungaran Semarang— Moh Pamor Fauzi
4
Subyek Penelitian
Umur responden
Populasi
penelitian
adalah
karyawan PT Coca-Cola Bottling
Indonesia Central Java Ungaran
Semarang bagian di bagian produksi
dengan jumlah 265 orang. Sampel
Berjumlah= 82 responden
Tabel 2 Distribusi frekuensi responden
berdasarkan umur
Umur
n
(%)
25-37 tahun
55
67.1
38-50
27
32.9
Total
82
100.0
Teknik Pengumpulan Data
1. Kuesioner
Data diperoleh dari kuesioner
yang diberikan kepada sampel
penelitian yaitu kuesioner upah,
lingkungan kerja, dan kinerja
karyawan
2. Library Research
Pengumpulan data dengan
cara mengutip dari buku-buku
yang berkaitan dengan penelitian.
Tabel 2 memperlihatkan sebagian
besar responden penelitian berumur
25-37 tahun yaitu 67,1%.
Uji asumsi klasik
Uji normalitas
Tabel 3 Hasil Uji Normalitas
Variabel
Upah
Lingkungan
kerja
Kinerja
Z
p
1,193
0,913
0,116
0,375
1,365
0,058
Pengukuran Variabel
Pengukuran
variable
menggunakan
metode
kuisioner.
Menggunakan skala likert, analisis
data penelitian menggunakan uji
regresi linear berganda
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil pengujian KolmogorovSmirnov menunjukkan bahwa nilai p
pada ketiga variable berada di atas
level of significance 0,05 sehingga
data berdistribusi normal.
Uji heteroskedastisitas
Data karakteristik responden
Jenis kelamin responden
Tabel 1 Distribusi frekuensi responden
berdasarkan jenis kelamin
Jenis kelamin
n
(%)
Laki-laki
54
65.9
Perempuan
28
34.1
Total
82
100.0
Tabel 1 memperlihatkan sebagian
besar responden penelitian adalah lakilaki sebanyak 65,9%.
Gambar 1. Hasil uji heterokedastisitas
Gambar 1 memperlihatkan data
tidak membentuk pola tertentu,
sehingga disimpulkan data tidak
terkena heterokedastisitas
Pengaruh Upah Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Coca-Cola Bottling
Indonesia Central Java Ungaran Semarang— Moh Pamor Fauzi
5
Uji multikolinearitas
Analisis regresi berganda
Tabel 4 Hasil Uji Multikolinearitas
Variabel
Tolerance VIF
Upah
0,473
2,112
Tabel 6. Hasil uji regresi linier berganda
Koefisien
t test
p
Konstanta
18,211
Upah
0,193
2,088
0,040
Hasil perhitungan SPSS 11.00 For
Windows sebagaimana pada tabel 4.8
di atas menunjukkan bahwa:
Lingkunga
kerja
0,282
2,911
0,005
Ftest
22,879
1) Tidak ada satu variabel bebas
yang memiliki tolerance value
kurang dari 0,10, sehingga dapat
disimpulkan
tidak
ada
multikolinearitas antar variabel
bebas dalam model regresi.
2) Tidak ada satu variabel bebas
yang memiliki nilai VIF lebih dari
10, sehingga dapat disimpulkan
tidak ada multikolinearitas antar
variabel bebas dalam model
regresi.
R2
0,367
lingkungan kerja
0,473
2,112
Uji autokorelasi
Tabel 5 Hasil Uji Autokorelasi
Durbindl
du
Ket
Watson
1,681
1,61 1,66 Tidak
ada
autokorelasi
Tabel 5 diperoleh nilai Durbin
Watson test sebesar 2,201 dengan n =
82,
k = 2. Nilai kritis DW pada
tingkat signifikan (α = 0,05) diketahui
dl = 1,61 dan du = 1,66, maka nilai 4-du
diperoleh 2,31 dan nilai 4-dl diperoleh
2,69 . Karena nilai DW terletak di
antara nilai du dan 4-du maka dapat
disimpulkan bahwa penelitian ini tidak
terdapat masalah autokorelasi baik
positif maupun negatif.
0,000
Persamaan Regresi adalah
Y= 18,211 +0,193 X1 + 0,282X2
Persamaan regresi menunjukkan
arah hubungan antara variabel bebas
(upah dan lingkungan kerja) terhadap
kinerja karyawan. Koefisien regresi
masing-masing
variabel
bebas
menunjukkan harga yang positif,
dengan demikian dapat dikatakan
bahwa variabel independen (upah dan
lingkungan kerja) memiliki arah
hubungan yang positif atau searah
terhadap variabel dependen kinerja
karyawan.
Interprestasi dari angka-angka
koefisien persamaan regresi tersebut di
atas adalah:
Nilai konstanta α = 18,211;
artinya apabila nilai variabel
independen sama dengan nol,
maka nilai variabel dependen
diharapkan sebesar 18.211
b. Nilai koefisien β1 = 0,193; artinya
variabel
upah
mempunyai
pengaruh positif dengan kinerja
karyawan.
Apabila
variabel
independen lainnya tetap, maka
setiap kenaikan upah sebesar 1%
akan mengakibatkan peningkatan
perubahan kinerja karyawan 0.193.
c. Nilai koefisien β2 = 0,282; artinya
variabel
lingkungan
kerja
mempunyai
pengaruh
positif
a.
Pengaruh Upah Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Coca-Cola Bottling
Indonesia Central Java Ungaran Semarang— Moh Pamor Fauzi
6
terhadap
kinerja
karyawan.
Apabila
variabel
independen
lainnya
tetap,
maka
setiap
kenaikan lingkungan kerja sebesar
1% akan mengakibatkan kenaikan
perubahan
kinerja
karyawan
sebesar 0.282.
Pengujian hipotesis
1) Uji F
Nilai Fhitung (22,879) > Ftabel (3,07),
maka Ho ditolak dengan demikian
variabel upah (X1), variabel
lingkungan kerja (X2), secara
bersama-sama
mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap
kinerja karyawan kerja karyawan
(Y).
2) Uji t
Nilai tx1 variabel upah = 2,088
> ttabel = 1,96;
dengan nilai
signifikansi 0,04 < 0,05, maka H0
ditolak, sehingga terdapat pengaruh
yang signifikan antara X1 (Upah)
terhadap Y ( Kinerja karyawan)
secara
parsial.
Hasil
ini
menunjukkan bahwa hipotesis
dalam penelitian ini terbukti.
tx2 variabel lingkungan kerja =
2,911 > ttabel = 1,96; dengan nilai
signifikansi 0,005 < 0,05, maka H0
ditolak, sehingga terdapat pengaruh
yang
signifikan
antara
X2
(lingkungan kerja) terhadap Y (
Kinerja karyawan) secara parsial.
Hasil ini menunjukkan bahwa
hipotesis dalam penelitian ini
terbukti.
3) Uji Determinasi
Uji kebaikan model atau
koefisien determinasi (R2) dianggap
tepat jika nilai r2 mendekati 1. Dari
hasil perhitungan analisis regresi
diketahui nilai R2 adalah penelitian
ini adalah 0,367 atau 36,7%. Hal ini
menunjukkan bahwa
36.7%
variabel dependen yaitu kinerja
karyawan dapat dijelaskan oleh
variabel independen, yaitu upah dan
lingkungan
kerja.
Sedangkan
sisanya sebesar 63,3% dipengaruhi
oleh variabel lain di luar model,
seperti pretasi kerja, jenjang karier.
Pembahasan
Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa hipotesis penelitian diterima,
artinya baik variabel upah maupun
lingkungan kerja berpengaruh positif
terhadap kinerja karyawan. Hasil
tersebut
sesuai dengan pendapat
Husein Umar (2004: 16) yang
menyatakan bahwa upah merupakan
balas jasa untuk pelaksanaan pekerjaan
dan memotivasi karyawan. Maksud
pokok pemberian upah adalah untuk
mempertahankan karyawan organisasi
dalam jangka panjang.
Upah
diberikan
perusahaan
kepada
karyawan
agar
terjadi
peningkatan kesejahteraan. Karena
salah satu aspek mendasar seseorang
untuk bekerja atau menjadi karyawan
pada suatu perusahaan adalah karena
ingin mendapatkan suatu penghasilan
untuk biaya hidupnya. Dengan
memberikan pemberian gaji yang
layak akan membuat karyawan merasa
telah diperhatikan dan kerja keras yang
mereka lakukan telah dihargai oleh
perusahaan. Dalam kondisi seperti ini
karyawan akan bekerja secara disiplin
dan hasilnya adalah kinerja yang
semakin tinggi (Sopiah, 2008: 75).
Lingkungan kerja yang baik dan
menyenangkan akan memperbaiki
moral karyawan dan kesungguhan
kerja. Komunikasi dan kerja sama
yang baik antara seluruh komponen
Pengaruh Upah Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Coca-Cola Bottling
Indonesia Central Java Ungaran Semarang— Moh Pamor Fauzi
7
perusahaan, peralatan kerja yang baik,
ruangan
kerja
yang
nyaman,
perlindungan
terhadap
bahaya,
ventilasi yang baik, penerangan yang
cukup dan kebersihan bukan saja dapat
meningkatkan fisiensi kerja. Dengan
demikian lingkungan kerja yang baik
bagi karyawan akan menciptakan
semangat
kerja
dan
dapat
meningkatkan kinerja karyawan.
Menurut
Nitisemito (2002:18)
faktor-faktor yang dapat dimasukkan
dalam
lingkungan
kerja
yaitu
kebersihan, penerangan, pertukaran
udara, keamanan, dan kebisingan.
Lingkungan kerja yang mendukung
merupakan salah satu faktor penting
yang mendorong semangat kerja
karyawan. Karyawan memerlukan
lingkungan kerja yang baik agar dapat
mengerjakan tugas dengan baik.
Dalam hal ini karyawan lebih
menyukai keadaan fisik sekitar yang
tidak berbahaya dan merepotkan.
Temperatur, cahaya, keributan dan
faktor-faktor
lingkungan
lainnya
dibuat sedemikian rupa sehingga
karyawan betah. Di samping itu
karyawan perlu didukung fasilitas
kerja yang bersih, tidak bising, dan
aman.
Berbagai upaya yang dilakukan
oleh seorang manajer untuk dapat
menarik,
memelihara
maupun
memperhatikan karyawan untuk tetap
berada dikeluarkan oleh tenaga kerja
pada perusahaan. Hal ini mencakup
pembayaran uang secara langsung
(direct financial paymen)
dalam
bentuk upah baik upah lembur,
insentif, komisi dan bonus serta
kesejahteraan. Pemberian balas jasa
kepada tenaga kerja yang langsung
dapat berupa uang dimaksudkan untuk
meningkatkan produktivitas karyawan
dan memperhatikan karyawan yang
berprestasi
untuk
berada
pada
perusahaan. Dengan pemberian upah,
diharapkan seorang tenaga kerja dapat
untuk lebih produktif dan mempunyai
tanggung jawab penuh terhadap
tugasnya, sehingga target volume
produksi perusahaan dapat terpenuhi.
Selain itu dengan adanya upah
hubungan tenaga kerja dan pihak
perusahaan akan dapat terjalin dengan
baik, sehingga seluruh tenaga kerjanya
akan berusaha untuk meningkatkan
kinerja. dalam perusahaan, perusahaan
harus memberikan imbalan atas jasa
yang telah dikeluarkan oleh te naga
kerja pada perusahaan.
Anoraga
(2004:
56)
yang
menyatakan bahwa pada dasarnya
seseorang bekerja mengharapkan
imbalan yang sesuai dengan jenis
pekerjaannya. Karena diberikan upah
yang sesuai, maka akan timbul
semangat. Pekerja dapat memenuhi
kebutuhan hidup bagi diri maupun
keluarganya,
merasa
dibutuhkan
perusahaan dan pekerja membutuhkan
pekerjaan tersebut sehingga terjadi
hubungan timbal balik yang selaras.
Hal ini berdampak positif pada
peningkatan kinerja karyawan.
Simpulan
1. Hasil analisis regresi berganda
diperoleh nilai koefisien Y=
18,211 +0,193 X1 + 0,282X2 yang
menunjukkan nilah upah sebesar
0,193 dan untuk lingkungan kerja
sebesar 0,282. Artinya variabel
upah dan lingkungan kerja
berpengaruh
positif
terhadap
kinerja
karyawan.
Varibel
lingkungan
kerja
paling
berpengaruh terhadap
kinerja
karyawan PT Coca-Cola Bottling
Indonesia Central Java Ungaran
Semarang
Pengaruh Upah Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Coca-Cola Bottling
Indonesia Central Java Ungaran Semarang— Moh Pamor Fauzi
8
2. Hasil analisis uji F di peroleh Nilai
Fhitung (22,879) > Ftabel (3,07),
dengan demikian variabel upah
(X1), variabel lingkungan kerja
(X2),
secara
bersama-sama
mempunyai
pengaruh
yang
signifikan
terhadap
kinerja
karyawan kerja karyawan (Y).
3. Hasil uji adjusted R2 adalah
penelitian ini adalah 0,367 atau
36,7%. Hal ini menunjukkan
bahwa 36.7% variabel dependen
yaitu kinerja karyawan dapat
dijelaskan
oleh
variabel
independen, yaitu upah dan
lingkungan
kerja.
Sedangkan
sisanya sebesar 63,3% dipengaruhi
oleh variabel lain di luar model,
seperti pretasi kerja, jenjang karier.
Saran
1. Bagi Karyawan
a. Hendaknya
karyawan
menjadikan
upah
sebagai
penyemangat dalam bek erja.
Selain itu karyawan hendaknya
selalu mempertahankan atau
bahkan
meningkatkan
motivasi, khususnya motivasi
untuk memperoleh upah yang
lebih besar
b. Karyawan
harus
selalu
berusaha menjaga kerapian
dan kebersihan ruang kerja,
sehingga
nyaman
jika
ditempati khususnya ketika
sedang bekerja.
2. Bagi Perusahaan
Perusahaan
hendaknya
lebih
memperhatikan
karyawan,
memperhatian hak-hak karyawan,
memberikan kesejahteraan, dan
sebagainya agar karyawan merasa
betah dan memiliki kinerja yang
tinggi. Sebaiknya perusahaan juga
memperhatikan jenjang karier pada
karyawan sehingga karyawan akan
dapat meningkatkan kinerjanya.
DAFTAR PUSTAKA
Djarwanto & Pangestu. (2004).
Statistik Induktif. Yogyakarta :
BPFE
Ghozali, I. (2005). Aplikasi Analisis
Multivariate Dengan Program
SPSS.
Badan
Penerbit
Universitas
Diponergoro
Semarang.
Handoko,
T.
Hani.
(2001).
Manajemen Personalia dan
Sumber
Daya
Manusia.
Yogjakarta: BPFE.
Husein U., (2004), Sumber Daya
Manusia Dalam Organisasi,
Jakarta: PT. SUN
Kuncoro,
M.
(2001).
Metode
Kuantitatif: Teori dan Aplikasi
untuk Bisnis dan Ekonomi.
Yogyakarta. UPP AMP YKPN.
Lee,
H. (2004). The role of
competence based trust and
organizational identification in
continuous
improvement.
Journal
of
Managerial
Psychology, Vol. 19 N
Robbins, Sn. (2002). Organizational
Behavior.
Ninth
Edition.
Prentice Hall Inc.
Robert L. Mdan John H. J. (2002).
Manajemen
Sumber
Daya
Manusia. Jakarta :Salempa
Empat
Santoso, S. (2000). Buku Latihan SPSS
Statistik Parametik. Jakarta. PT.
Elex Media Komputindo.
Pengaruh Upah Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Coca-Cola Bottling
Indonesia Central Java Ungaran Semarang— Moh Pamor Fauzi