PERSEPSI KONSUMEN BELANJA ONLINE DI SURABAYA TERHADAP SITUS BELANJA ONLINE “TOKO BAGUS” DI INTERNET (Studi Deskriptif Persepsi Konsumen Belanja Online Di Surabaya Terhadap Situs Belanja Online Toko Bagus Di Internet).

PERSEPSI KONSUMEN BELANJ A ONLINE DI SURABAYA TERHADAP
SITUS BELANJ A ONLINE “TOKO BAGUS” DI INTERNET
(Studi Deskriptif Persepsi Konsumen Belanja Online Di Surabaya Terhadap
Situs Belanja Online Toko Bagus Di Inter net)

SKRIPSI

Oleh :
ADITYA ARDY YUDHANI FARANDY

0743010094

YAYASAN KESEJ AHTERAAN PENDIDIKAN DAN PERUMAHAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” J AWA TIMUR
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
SURABAYA
2012

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.


PERSEPSI PEMBELI ATAU KONSUMEN DI SURABAYA
TERHADAP SITUS BELANJ A ONLINE
“TOKO BAGUS” DI INTERNET
(Studi Deskriptif Per sepsi Pembeli atau Konsumen di Surabaya
Terhadap Situs Belanja Online Toko Bagus Di Internet)
Disusun Oleh :
ADITY ARDY YUDHANI FARANDY

0743010094
Telah diseminarkan oleh Tim Penguji
Skripsi Program Studi Ilmu Komunikasi
Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" Jawa Timur
Pada Tanggal Juni 2013
Menyetujui
Pembimbing Utama :

Tim Penguji :
1. Ketua


Dra. Sumardjijati, M.Si
NIP. 19620323 199309 2001

Ir. Didiek Tr eggono, M.Si
NIP. 1958 1225 199001 1001
2. Sekretaris

Dra. Sumardjijati, M.Si
NIP. 19620323 199309 2001
3. Anggota

Zainal Abidin, S.Sos, M.Si
NPT. 373059901701
Mengetahui
Dekan

Dra. Ec. Hj. Suparwati, M.Si
NIP. 19550718 198302 2001
v
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

PERSEPSI KONSUMEN BELANJ A ONLINE DI SURABAYA TERHADAP
SITUS BELANJ A ONLINE “TOKO BAGUS” DI INTERNET

(Studi Deskr iptif Per sepsi Konsumen Belanja Online Di Sur abaya Ter hadap
Situs Belanja Online Toko Bagus Di Inter net)

Disusun Oleh :

ADITY ARDY YUDHANI FARANDY

0743010094

Telah disetujui untuk mengikuti Ujian Skr ipsi

Menyetujui,
Pembimbing Utama

Dra. Sumardjijati, M.Si

NIP. 19620323 199309 2001

Mengetahui
DEKAN

Dr a. Ec. Hj. Supar wati, M.Si
NIP. 19550718 198302 2001

ii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat, hidayah dan karuniaNya kepada penulis sehingga Skripsi dengan judul PERSEPSI MASYARAKAT
SURABAYA TERHADAP SITUS BELANJ A ONLINE “TOKO BAGUS” DI
INTERNET (Studi Deskriptif Persepsi Masyarakat Surabaya Terhadap
Situs Belanja Online Toko Bagus Di Internet) dapat terselesaikan dengan baik.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dra. Sumardjijati, M.Si
selaku M.Si selaku Dosen Pembimbing Utama yang telah meluangkan banyak

waktunya untuk memberikan bimbingan, nasehat serta motivasi kepada penulis.
Selain itu penulis juga menerima bantuan dari berbagai pihak, baik itu berupa
moril, spiritual maupun materiil. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih
kepada :
1. Ibu Ec. Hj. Suparwati, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
2. Dra. Sumardjijati, M.Si selaku Wakil Dekan 1 Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.
3. Bapak Juwito, S.Sos, M.Si selaku Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional
“Veteran” Jawa Timur.
4. Dosen-dosen Program Studi Ilmu Komunikasi, terima kasih untuk segala
ilmunya.

v
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5. Kedua Orang Tuaku dan kakak, yang selalu memberikan dukungan pada
penyelesaian Skripsi ini.


Surabaya, 10 Juni 2013

Penulis

vi
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .....................................................................................

i

ABSTRAK ....................................................................................................

ii

LEMBAR PERSETUJUAN ........................................................................... iv

LEMBAR PENGESAHAN .............................................................................

v

KATA PENGANTAR ................................................................................... vi
DAFTAR ISI ................................................................................................. viii

BAB I

BAB II

PENDAHULUAN .........................................................................

1

1.1

Latar Belakang Masalah.........................................................

1


1.2

Perumusan Masalah ..............................................................

9

1.3

Tujuan Penelitian ..................................................................

9

1.4

Kegunaan Penelitian .............................................................

9

KAJIAN PUSTAKA ..................................................................... 10

2.1

Landasan Teori ..................................................................... 10
2.1.1 Pengertian Persepsi ..................................................... 10
2.1.2 Jenis Persepsi .............................................................. 12
2.1.3 Karakter Persepsi ........................................................ 14
2.1.4 Komponen Persepsi ..................................................... 15
2.1.5 Proses Terjadinya Persepsi ........................................... 17
2.1.6 Hal-hal yang Mempengaruhi Persepsi .......................... 19
2.1.7 Sejarah Perkembangan Internet ................................... 22
2.1.8 Pengertian Belanja Online ............................................ 23
2.1.9 Perkembangan Belanja Online Di Indonesia ................ 25
2.1.10 Sistem Belanja Online ................................................ 26
2.1.11 Kelebihan dan Kekurangan Belanja Online ................ 27
2.1.12 Toko Bagus ................................................................ 32
2.1.13 Pengertian Pembeli atau Konsumen ............................ 34
2.1.14 Teori Komunikasi Interpersonal ................................. 35
vii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.2

Kerangka Berpikir ................................................................. 37

BAB III JENIS PENELITIAN ..................................................................... 40
3.1 Jenis Penelitian......................................................................... 40
3.2 Definisi Operasional ................................................................. 41
3.2.1 Persepsi ........................................................................ 41
3.2.2 Masyarakat .................................................................. 43
3.2.3 Situs Belanja Online ”Toko Bagus” Di Internet ............ 43
3.3 Narasumber Penelitian ............................................................. 44
3.4 Teknik Pengumpulan Data ...................................................... 45
3.5 Teknik Analisis Data ............................................................... 46

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................... 48
4.1 Gambaran Umum Situs Belanja Online Toko Bagus
Di Internet ............................................................................... 48
4.2 Penyajian Data ........................................................................ 49

4.2.1 Informant Pertama ....................................................... 51
4.2.2 Informant Kedua .......................................................... 52
4.2.3 Informant Ketiga ......................................................... 52
4.2.4 Informant Keempat ..................................................... 53
4.2.5 Informant Kelima ......................................................... 53

4.3 Analisa Data ............................................................................ 54
4.3.1 Persepsi Konsumen Belanja Online Di Surabaya Terhadap
Situs Belanja Online Toko Bagus Di Internet ............... 54
4.3.2 Persepsi Konsumen Belanja Online Di Surabaya Terhadap
Fasilitas Di Situs Belanja Online Toko Bagus............... 59
4.3.3 Persepsi Konsumen Belanja Online Di Surabaya Terhadap
Situs Belanja Online Toko Bagus Di Internet ............... 63
4.4 Pembahasan ............................................................................ 66

viii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN ........................................................... 70
5.1 Kesimpulan ............................................................................. 70
5.2 Saran

................................................................................... 72

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

LAMPIRAN

ix

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

ABSTRAK
ADITYA ARDY YUDHANI FARANDY, PERSEPSI KONSUMEN BELANJ A ONLINE
DI SURABAYA TERHADAP SITUS BELANJ A ONLINE “TOKO BAGUS” DI
INTERNET (Studi Deskr iptif Persepsi Konsumen Belanja Online Di Sur abaya Ter hadap
Situs Belanja Online Toko Bagus Di Inter net)
Sumber dari penelitian ini berdasarkan fenomena tentang masih banyak kita temui kasuskasus kejahatan berupa kasus penipuan di dunia maya. Konsumen awalnya selalu diberikan
fasilitas kemudahan dalam mengakses barang-barang yang dibutuhkan, namun jika konsumen
lengah maka akan terjadilah kasus-kasus penipuan seperti yang telah diberitakan dua media
massa yang akan dijelaskan pada bab selanjutnya.
Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori komunikasi intrapersonal atau
teori intrapribadi. Teori Komunikasi Intrapersonal adalah penggunaan bahasa atau pikiran yang
terjadi di dalam diri komunikator sendiri antara self dengan God. Komunikasi intrapersonal
merupakan keterlibatan internal secara aktif dari individu dalam pemrosesan simbolik dari
pesan-pesan.
Metode yang digunakan dalam penelitian menggunakan metode kualitatif yang bertujuan
untuk menjelaskan fenomena dengan sedalam-dalamnya. Metode ini menggambarkan serta
menguraikan atas suatu kejadian sejernih mungkin tanpa adanya perlakuan-perlakuan terhadap
objek yang diteliti.
Kesimpulan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa responden sebenarnya secara
pengetahuan mereka memberikan respond yang positif, akan tetapi dua responden yang lainnya
memberikan respond yang sebaliknya terhadap situs belanja online Toko Bagus di Internet.

Kata Kunci : Persepsi, konsumen, situs belanja online Toko Bagus, internet

ii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

ABSTRACT
ADITYA ARDY YUDHANI FARANDY, CONSUMER PERCEPTION OF ONLINE
SHOPPING IN SURABAYA AT ONLINE SHOPPING SITES “TOKO BAGUS” ON
INTERNET (Descr iptive Study Perception Of Online Shopping Sites “Toko Bagus” On
Internet)
The source of this research is based on the phenomenon we see there are many cases of
crime of fraud in cyberspace. Consumer initially has always given the cases of access to facilities
needed goods, however if the consumer off guard to facilities needed goods, however if the
consumer off guard it will pass like a fraud cases that has been in the news by the mass media
that will be explained in the next chapter.
Theory that will be used in this research is the theory of interpersonal communication.
Interpersonal communication theory is the theory that the language of thoughts that occur within
its over between internal actively involve the individual in the process of symbolic messages.
Methods used in this study is a qualitative method that aims to explain the phenomenon
with the heathest. This method describes and outlins clear dependence of event without treatment
may object under study.
Conclusions from the result of this study indicate that the informant actually the
knowledge the give a positive response, but the other informants responded otherwise respond to
online shopping sites on the internet.

Keyword : perception, consumer, online shopping sites “Toko Bagus”, internet

iii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Di era globalisasi ini media komunikasi dan informasi berkembang
sangat pesat, bebas tanpa batas. Perkembangan informasi ini bergerak sangat
signifikan,

dengan

adanya

perkembangan

teknologi

informasi

serta

komunikasi manusia sudah tidak lagi menitik beratkan istilah batas, jarak,
ruang maupun waktu. Fenomena lain dari globalisasi media komunikasi dan
informasi ditandai dengan adanya internet di kalangan masyarakat.
Belakangan ini masyarakat sudah sangat jarang sekali mempermasalahkan
cara berkomunikasi tatap muka (face to face) dan bercakap secara lisan namun
mereka mulai beralih pada komunikasi berupa tulisan.
Dengan ditunjang media komunikasi yang serba canggih baik berupa
telepon genggam atau yang biasa juga disebut dengan istilah handphone
ataupun media-media lain yang dilengkapi dengan fasilitas internet
didalamnya.

Pada

dasarnya

handphone

merupakan

media

dalam

berkomunikasi jarak jauh, namun seiring perkembangan tekhnologi, fasilitas
internet juga memiliki peranan penting sebagai sumber informasi dengan
jaringan yang tersebar hingga keseluruh bagian dunia.
Media internet merupakan salah satu alternatif

dalam menjalin

komunikasi dari sebagian masyarakat yang sadar akan kebutuhan teknologi
serta kebutuhan informasi yang tinggi. Hal itu turut serta mempengaruhi

1

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2

kemajuan yang sangat cepat dalam bidang teknologi. Dan hasilnya seseorang
akan dapat dengan mudah mengakses informasi penting tentang fenomena
kejadian di belahan dunia lain tanpa harus berada langsung di tempat tersebut.
Padahal untuk mencapai tempat tersebut diperlukan biaya serta waktu yang
tidak sedikit, namun dengan konektifitas dari sebuah internet itulah yang dapat
menjadikan informasi dapat diperoleh dengan murah, singkat, dan pastinya
akurat. Dampak dari internet itu sendiri turut mengubah bentuk masyarakat
dunia, dari masyarakat dunia lokal menjadi masyarakat dunia global. Sebuah
dunia yang sangat transparan terhadap perkembangan teknologi dan informasi
yang begitu cepat dan besar dalam mempengaruhi peradaban umat manusia.
Dalam proses pertukaran pesan (informasi) ini internet tidak hanya
melibatkan beberapa orang saja, namun juga jutaan manusia dari seluruh
belahan dunia. Dari internet inilah kemudian tumbuh interaksi antara manusia
satu dengan yang lainnya, hingga timbulah forum atau situs belanja online.
Berbicara mengenai internet pasti tidak luput dari dampak-dampak yang
ditimbulkan oleh media tersebut. Dilihat dari segi positif, internet memiliki
peranan sebagai media penyebaran informasi, sebagai sarana untuk
mengembangkan ketrampilan dan sosial, memperluas jaringan pertemanan,
media jual beli, dan lain sebagainya. Sedangkan dampak negatif yang terlihat
akibat penggunaan media internet antara lain : kecanduan situs jejaring sosial
seperti Facebook, Twitter, Myspace yang menjadikan aktivitas keseharian
semakin berkurang. Dampak lainnya adalah kerusakan fisik yang juga
memungkinkan untuk terjadi, misalkan terlalu lama di depan layar

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3

mengakibatkan lensa mata semakin minus. Dan dampak negatif yang
ditimbulkan oleh internet adalah kejahatan dunia maya atau yang biasa disebut
dengan cyber crime .(http://gmild.wordpress.com/2009/11/04/situs-jejaring-sosialsosialnetworking/)

Saat ini banyak sekali bermunculan iklan-iklan jual beli online.
Berbagai macam barang bisa kita dapatkan secara online. Misalnya baju,
mainan anak, sepatu, komputer dan aksesorisnya, kosmetik sampai dengan
perhiasan bisa kita beli secara online melalui internet. Dengan adanya toko
online, penjual dan pembeli bisa melakukan transaksi tanpa harus bertatap
muka secara langsung. Hal ini akan menjadikan transaksi menjadi lebih cepat
dan mudah. Tentunya membuat toko online mempunyai kekurangan dan
kelebihannya masing-masing.
Di Indonesia sendiri sudah banyak sekali bermunculan situs belanja
online. Dan sekarang, sepertinya toko-toko online semakin populer dan
banyak dikenal oleh masyarakat. Dengan demikian, bisa kita sebut jika belanja
secara online sudah mulai menjadi kegiatan yang lazim bagi masyarakat
Indonesia. Dan mungkin juga, trendnya akan terus meningkat. Beberapa situs
toko online atau online shop ternama seperti Toko Bagus, Dino Market, dan G
Market. Ketiga situs online itu hadir sebagai swalayan online. Hampir semua
produk

tersedia

di

halaman

situs

mereka.

(htt p:/ / ekonomi.kompasiana.com/ bisnis/ 2012/ kelebihan-dan-kekurangan-tokoonline/ )

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4

Toko Bagus ini merupakan salah satu tempat berbelanja online atau
yang biasa dikenal dengan sebutan online shop. Toko Bagus ini adalah pusat
jual beli online terbesar di Indonesia. Tempat untuk mencari barang baru
maupun barang bekas yang tentunya berkualitas seperti produk handphone,
computer, fashiom, mobil, motor, rumah, peralatan-peralatan lainnya. Selain
itu Toko Bagus juga mempromosikan aneka jasa dan juga lowongan kerja.
(www.tokobagus.com)
Toko Bagus memiliki sejumlah kelebihan. Untuk para penjual, pasang
iklan gratis adalah salah satu layanan yang disediakan oleh Toko Bagus. Iklan
yang akan dilihat oleh ratusan ribu orang setiap harinya. Bertransaksi di Toko
Bagus, baik jual maupun beli tidak dikenakan biaya, semua disediakan gratis.
Toko Bagus berperan sebagai pihak ketiga dimana pembeli dapat menitipkan
barang jualannya berupa gambar-ganbar produk yang akan dijual sehingga
dapat dilihat oleh calon konsumen. Foto-foto itu bisa diberi keterangan atau
informasi mengenai produk dan juga harga jualnya.
Belanja online memang lebih menggiurkan, kita tidak lagi harus
meninggalkan kenyamanan rumah untuk pergi ke toko untuk merek pakaian
favorit atau bahkan toko untuk belanja. Selain itu kita tidak perlu membuang
tenaga dan membuang waktu untuk menempuh jarak took yang kita mau.
Disamping itu kita juga bebas dari tenaga penjualan yang agresif mencoba
untuk memaksa agar mau membeli sesuatu. Di sebuah toko online, itu hanya
konsumen dan katalog produk, bebas dari kerumunan menjengkelkan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5

Selain kelebihan, tentu saja situs belanja online seperti Toko Bagus ini
memiliki kekurangan

yang bisa dijadikan acuan untuk kita agar lebih

waspada lagi dalam memilih situs belanja online yang akurat dan dapat
dipercaya. Kekurangan pertama adalah unable cash and carry. Barang yang
dibeli melalui toko online biasanya tidak langsung sampai ke tangan si
pelanggan karena harus menunggu beberapa jam atau beberapa hari
tergantung letak toko online tersebut karena adanya proses pengiriman. Si
pembeli juga cendrung merasa was was jika melakukan proses pembayaran
terlebih dahulu dan juga kadang dibebani ongkos kirim. Kelemahan kedua
adalah informasi tentang produk hanya berupa teks dan gambar. Toko online
biasannya hanya memasang text (penjelasan) dan gambar saja atau kadang
juga berupa animasi. Hal ini juga menjadi kekurangan toko online karena di
toko konfensional kita bisa memperhatikan detail daripada produk yang dijual
secara detail. (htt p:/ / infoonline.com/ kelebihan-dan-kekurangan-penjualan-online)
Adapun kelemahan yang ada pada situs belanja online adalah privasi
konsumen yang tidak terjaga. Konsumen tidak merasa aman memasukkan
informasi pribadi mereka di kartu kredit mereka online dengan rasa takut itu
mendapatkan dicuri. Salah satu pemilik sebuah forum belanja online,
memaparkan bahwa sistem shopping cart akan dienkripsi dengan algoritma
yang mengkodekan informasi Konsumen. Bahkan jika hacker terus
mendapatkan kode ini, mereka tidak bisa memecahkan kode itu. Seolah-olah
mereka membaca bahasa asing. Namun sangat sulit untuk hack situs
dienkripsi. Konsumen dituntut agar dapat melihat apakah sistem shopping cart

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

6

aman jika memiliki ” https” pada URL dan ikon gembok pada browser (bagian
kanan bawah untuk pengguna Firefox). (htt p:/ / onbonsai.com/ keuntungan-dankerugian-belanja-online.html)

Berdasarkan data tersebut diatas dapat diambil kesimpulan bahwa
tidak semua situs belanja online dapat memberikan dampak yang positif,
karena dari karakteristik yang dimiliki situs belanja online itulah tidak sedikit
pula kasus kejahatan seperti penipuan sering terjadi. Salah satu contoh kasus
yang terjadi di Jawa Timur, berita yang bersumber dari Republika Online
menyatakan :
“REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA--Polda Jatim mencatat
kasus kejahatan dunia maya atau kejahatan siber ("cyber
crime") akhir-akhir ini meningkat dengan kasus menonjol
berupa penipuan belanja lewat toko "online" (dalam
jaringan). "Hingga Mei ini ada 15 kasus kejahatan dunia
maya di seluruh jajaran Polda Jatim," kata Kasubdit Mondev
(Unit Cyber Crime) Ditreskrimsus Polda Jatim AKBP
Indarto di Surabaya, Jumat. Sejumlah 15 kasus kejahatan
dunia maya itu meliputi penipuan belanja di situs "online”.
Modus penipuan belanja online ada dua cara yakni tidak
mengirim barang yang dipesan setelah korban membayar
uang dan spesifikasi atau kualitas barang tidak sesuai dengan
promosi barang yang ditawarkan, paparnya. Ia mengaku
pihaknya mengalami kesulitan melacak pelaku penipuan
belanja "online" karena penyedia toko "online" umumnya
tidak memiliki data valid tentang pengiklan atau
pelanggannya. Hal itu seharusnya diperhatikan pemilik toko
online untuk meminimalkan tindak pidana yang merugikan
nama baiknya, karena tokonya tidak akan dipercaya lagi.”
(www.republika.co.id)

Selain dari Republika Online, peneliti juga menemukan kasus
penipuan lainnya yang terjadi di daerah Surabaya baru-baru ini. Dan
menyikapi banyaknya kasus penipuan di situs belanja online inilah. Aparat

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

7

kepolisianpun akhirnya dikerahkan untuk patroli di dunia maya, seperti yang
diberitakan oleh Kompas.com berikut ini:
“KOMPAS.COM-SURABAYATerkait dengan rencana itu,
puluhan polisi dari 39 Polres di Jawa Timur yang disiapkan
untuk berpatroli di dunia maya, sejak hari ini, menerima
pelatihan demi peningkatan kapasitas untuk mengoperasikan
teknologi informasi di kantor Telkom Jatim, Jalan Ketintang,
Surabaya. Kepala Bidang Teknologi Informasi Polda Jatim
Kombes Jawari mengatakan, puluhan petugas itu disiapkan
untuk menularkan pengetahuannya kepada 647 petugas
polsek se-Jatim. ''Bersama PT Telkom, kami sudah sediakan
infrastruktur online yang siap terpasang,'' katanya, Jumat
(6/7/2012). Patroli dunia maya dilakukan untuk menekan
angka kejahatan dunia maya (cyber crime) yang terus
meningkat. Berdasarkan data Dir Reskrimsus Subdit Mondev
Unit Cyber Crime Polda Jatim, hingga Mei 2012 tercatat 15
kasus yang diproses. Dari 15 kasus itu, yang menonjol kasus
penipuan belanja onlinedan penghinaan lewat jejaring sosial
Facebook. Sementara kasus lainnya berupa kesusilaan,
pengancaman, serta hacker.” (www.kompas.com)
Adapun ketertarikan peneliti dalam memilih situs belanja online “Toko
Bagus” di Internet karena masih banyak kita temui kasus-kasus kejahatan
berupa kasus penipuan di dunia maya. Konsumen awalnya selalu diberikan
fasilitas kemudahan dalam mengakses barang-barang yang dibutuhkan, namun
jika konsumen lengah maka akan terjadilah kasus-kasus penipuan seperti yang
telah diberitakan dua media massa diatas. Kemungkinan-kemungkinan buruk
tersebut dapat terjadi karena konsumen tidak selalu bisa menebak keakuratan
dari para pemasang iklan, dan Toko Bagus juga merupakan salah satu situs
belanja oline yang masih banyak dikunjungi baik para pemasang iklan
maupun masyarakat yang ingin menjadi konsumen.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

8

Penentuan masyarakat sebagai responden dalam penelitian ini
dikarenakan dari awal adanya situs belanja online ini masyarakat seolah-olah
dilibatkan untuk menjadi pemasang iklan maupun konsumen buyer.
Masyarakat pengguna internet tersebut dituntut sebagai pihak yang paling
berperan aktif dalam proses jual beli baik barang maupun jasa, selain itu
masyarakat yang bersifat konsumtif inilah cenderung lebih mudah untuk
dipengaruhi para pemasang iklan.
Sedangkan pemilihan kota Surabaya sebagai lokasi penelitian
dikarenakan Surabaya merupakan kota metropolitan kedua di Indonesia
dengan jumlah penduduk yang cukup padat. Jawa Timur dalam hal ini
khususnya Surabaya juga merupakan salah satu kota basis pengguna Internet
yang cukup banyak. Seperti yang kita semua ketahui bahwa perkembangan
Internet sangat pesat dan sangat cepat tersebut tidak lain dan tidak bukan
karena kemudahan dan terjangkaunya harga internet Indonesia, meskipun
beberapa pengguna masih mengeluhkan masih mahal dan tidak sesuai dengan
kualitasnya. Selain hal tersebut, peningkatan pengguna Internet ini juga
disebabkan kemudahan yang ditawarkan oleh internet untuk keperluan
komunikasi, akses informasi, hingga jual beli. (www.bps.go.id)
Berdasarkan hal tersebut diatas maka peneliti ingin mengetahui
persepsi masyarakat Surabaya terhadap situs belanja online “Toko Bagus”
Di Internet.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

9

1.2 Perumusan Masalah
Dari uraian diatas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini
yakni mengenai bagaimana persepsi dari konsumen belanja online di Surabaya
terhadap situs belanja online “Toko Bagus” Di Internet ?

1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dalam penelitian ini yakni untuk mengetahui bagaimanakah
persepsi dari konsumen belanja online di Surabaya terhadap situs belanja
online “Toko Bagus” Di Internet ?

1.4 Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan guna baik secara teoritis
maupun secara praktis.
1. Kegunaan teoritis yakni untuk dapat menambah wacana serta memberikan
informasi dan sumbangan pemikiran bagi pengembangan ilmu komunikasi
sebagai bahan masukan maupun referensi untuk penelitian selanjutnya.
2. Kegunaan praktis yakni untuk dapat memberikan masukan pada
masyarakat terutama penikmat situs belanja oline seperti Toko Bagus
untuk lebih waspada dalam mengkonsumsi barang maupun jasa yang
ditawarkan dalam situs tersebut. Dan untuk masukan bagi Toko Bagus
sebagai salah satu situs belanja online yang cukup besar agar lebih
bertanggungjawab dalam menyampaikan iklan maupun informasi yang
dipasang melalui medianya.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB II
KAJ IAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori
2.1.1 Pengertian Per sepsi
Persepsi adalah suatu proses yang dilakukan seseorang untuk
memperoleh gambaran mengenai sesuatu melalui tahap pemilihan,
pengelolahan, dan pengertian dari informasi mengenai sesuatu tersebut.
Tindakan seseorang ajan sesuatu hal banyak dipengaruhi oleh hal tersebut.
Dalam bukunya yang berjudul Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar
(2001:167), Mulyana mendefinisikan persepsi sebagai suatu proses
internal yang memungkinkan kita untuk memilih, mengorganisasikan serta
menafsirkan rangsangan dari lingkungan kita dan dari proses tersebut
dapat mempengaruhi perilaku kita nantinya. Persepsi merupakan sebuah
inti dari komunikasi, karena jika persepsi tidak akurat maka tidak akan
memungkinkan kita berkomunikasi secara efektif. Dari persepsilah yang
menentukan kita untuk memiliki suatu pesan dan mengabaikan pesan yang
lain. Semakin tinggi derajat kesamaan persepsi antara individu, dan
sebagai konsekuensinya maka semakin cenderung membentuk suatu
kelompok budaya ataupun kelompok identitas.
Berikut ini beberapa pengertian persepsi yang didefinisikan oleh
beberapa pakar komunikasi untuk memperjelas pengertian dari persepsi itu
sendiri, antara lain :

10
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

11

1) Rudolf R. Verdeber
“Persepsi adalah suatu proses dalam menafsirkan informasi indrawi”.
2) J.Cohen
“Persepsi didefinisikan sebagai interpretasi bermakna atas sensasi sebagai
penerimaan objek eksternal. Persepsi adalah pengetahuan yang tampak
mengenai apa yang ada diluar sana”.
3) Brian Fellows
“Persepsi adalah proses yang memungkinkan suatu organisme dalam
menerima dan menganalisis sebuah informasi”.
4) Kenneth A. Sereno dan Edward M. Bodaken
“Persepsi adalah proses mental yang digunakan untuk menggali sebuah
rangsangan”.
5) Joseph A. Devito
“Persepsi adalah proses dengan mana kita menjadi sadar akan banyaknya
stimulus yang dapat mempengaruhi indera kita”. (Mulyana, 2001: 167168)
Dari pengertian-pengertian mengenai persepsi diatas pada dasarnya
telah disimpulkan oleh Dedy Mulyan dengan sempurna, seperti yang
dituliskan sebelumnya. Dan dari pengertian-pengertian persepsi diatas juga
dapat diketahui bahwa persepsi merupakan inti dari sebuah komunikasi,
sedangkan penafsiran atau interpretasi merupakan inti dari persepsi yang
identik dengan penyandian balik (decoding) dalam proses komunikasi.
Liliweru dalam bukunya yang berjudul Dasar-dasar Komunikasi Antar

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

12

Budaya (2003:137) menyatakan bahwa persepsi yang dimiliki oleh
seseorang merupakan frame of reference seseorang yang dapat menjadi
sebuah saringan untuk menyaring pesan yang dikirim dan disandi balik.
Persepsi disebut inti dari komunikasi karena jika persepsi itu sendiri sifatnya
tidak akurat maka tidak akan tercipta pula sebuah komunikasi yang efektif.
Persepsilah yang menentukan seseorang memilih suatu pesan dan
mengabaikan pesan yang lain. Jadi dapat disimpulkan secara sederhana
bahwa untuk membentuk sebuah persepsi maka setiap individu harus
melakukan

tahap

atau

proses

pemilihan,

pengorganisasian,

serta

penginterpretasian sebagai stimuli yang diterimanya mengenai suatu hal,
yang selanjutnya mengungkapkan pandangan, pendapat, ataupun tanggapan
mengenai hal tersebut.

2.1.2 J enis Per sepsi
Dalam bukunya Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar (2001:171),
Deddy Mulyana mengemukakan bahwa pada dasarnya persepsi manusia
terbagi menjadua yakni :

1. Persepsi terhadap objek lingkungan fisik
Persepsi tiap orang dalam menilai suatu objek atau lingkungan fisik
seseorang dapat melakukan kekeliruan, sebab terkadang indera
seseorang menipu diri orang tersebut. Hal tersebut disebabkan karena :

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

13

a. Kondisi yang mempengaruhi pandangan seseorang seperti keadaan
cuaca yang membuat fatamorgana, pembiasan cahaya seperti dalam
peristiwa ketika seseorang melihat bahwa tongkat yang dimasukkan
ke dalam

air akan terlihat bengkok padahal sebenarnya tongkat

tersebut berposisi lurus. Hal inilah yang biasa disebut dengan ilusi.
b. Latar belakang pengalaman yang berbeda antara seseorang dengan
orang lain
c. Budaya yang berbeda
d. Suasana psikologis yang berbeda juga dapat menimbulkan
perbedaan

persepsi

seseorang

dengan

orang

lain

didalam

mempersepsikan suatu objek.
2. Persepsi terhadap manusia atau persepsi sosial
Yang dimaksud dengan persepsi sosial adalah proses menangkap arti
objek-objek sosial dan kejadian yang dialami seseorang didalam
lingkungan orang tersebut. Sedangkan menurut Brehm dan Kassin,
persepsi sosial adalah penilaian-penilaian yang terjadi dalam upaya
manusia dalam memahami orang lain. Persepsi sosial dikatakan lebih
sulit dan kompleks disebabkan karena :
a. Manusia bersikap dinamis oleh karena itu persepsi terhadap manusia
dapat berubah dari waktu ke waktu dan lebih cepat dari pada
persepsi terhadap objek.
b. Persepsi sosial tidak hanya menanggapi sifat-sifat yang tampak dari
luar, namun juga sifat-sifat ataupun alasan-alasan internalnya.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

14

c. Persepsi sosial bersifat interaktif karena pada saat seseorang
mempersepsikan orang lain,maka orang lain tersebut tidak diam saja
melainkan turut mempersepsikan orang tersebut.

2.1.3 Karakter Per sepsi
Menurut Busch dan Houston (1985) yang dikutip oleh Ujang
Sumarwan (2000:113), karakteristik persepsi dapat didefinisikan sebagai
berikut :
1. Bersifat selektif
Manusia

mempunyai

keterbatasan

dalam

hal

kapasitas

atau

kemampuan mereka dalam memperoleh semua informasi dari
lingkungan. Seseorang pasti berhadapan dengan sub kumpulan yang
terbatas dari objek-objek maupun perisriwa yang banyak sekali dalam
lingkungan mereka. Masyarakat cenderung memperhatikan aspek
lingkungan yang berhubungan dengan urusan pribadi mereka. Mereka
mengesampingkan urusan-urusan lain yang tidak memiliki kaitan
dengan urusan pribadi mereka.
2. Terorganisir dan teratur
Suatu perangsang atau pendorong tidak bisa dianggap terisolasi dari
perangsang lain. Rangsangan-rangsangan dikelompokan ke dalam
suatu pola ataupun informasi yang membentuk keseluruhan, Jadi
ketika seseorang memperhatikan sesuatu, perangsang harus berusaha
untuk mengatur. Stimulus adalah apa yang dirasakan dan arti yang

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

15

terdapat didalamnya adalah fungsi dari perangsang tersebut atau
pendorong itu sendiri.
3. Subyektif
Persepsi merupakam fungsi dari factor pribadi hal-hal yang berasal
dari sifat penikmat atau perasa, kebutuhan, nilai-nilai, motif,
pengalaman, masa lalu, pola pikir, dan kepribadian seseorang dalam
individu dalam memainkan sebuah peran dala persepsi.

2.1.4 Komponen Persepsi
Seperti telah diuraikan pada sub-bab sebelumnya bahwa inti dari
komunikasi adalah persepsi, sedangkan inti dari persepsi itu sendiri adalah
interpretasi atau penafsiran. Berikut ini penguraian mengenai hal-hal yang
berkaitan dengan persepsi selain dari penafsiran itu sendiri. Adapun hal-hal
yang berhubungan dengan persepsi atau komponen dari persepsi antara lain
:
1. Penginderaan (Sensasi)
Penginderaan dapat ditangkap melalui alat-alat indera kita antara lain :
a. Mata sebagai indera penglihatan dalam menyampaikan pesan
nonverbal ke otak untuk kemudian diinterpretasikan. Otak
menerima kira-kira dua pertiga pesan melalui rangsangan visual
sehhingga dapat dikatakan penglihatan sebagai indera yang paling
utama.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

16

b. Telinga sebagai indera pendengaran juga dalam menyampaikan
pesan nonverbal ke otak untuk kemudian ditafsirkan dan suara ini
dapat diterima dari semua arah.
c. Hidung sebagai indera penciuman
d. Kulit sebagai indera peraba
e. Lidah sebagai indera pengecap maupun perasa
2. Atensi
Dalam proses persepsi, atensi sangat tidak terhindarkan sebab sebelum
seseorang memberikan respon atau menafsirkan kejadian ataupun
rangsangan apapun, orang tersebut terlebih dahulu memperhatikan
kejadian atau rangsangan tersebut. Dalam hal ini rangsangan yang
menarik perhatian seseorang akan dianggap lebih penting oleh orang
tersebut, dari pada rangsangan yang tidak menarik perhatiannya.
Rangsangan yang tidak menarik perhatian seseorang akan cenderung
diabaikan oleh orang tersebut.
3. Interpretasi
Interpretasi sebuah pesan yang diperoleh seseorang melalui salah satu
atau lebih indera orang tersebut merupakan tahap terpenting dalam
proses persepsi. Namun tidak semua pesan atau rangsangan yang
ditangkap oleh indera seseorang akan diinterpretasikan semuanya oleh
orang tersebut, karena berbagai alasan antar lain : tidak sesuai dengan
kepentingannya, keterbatasan kemampuan panca indera dalam
menangkap rangsangan yang terlampau banyak dalam satu waktu yang

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

17

sama, dan tidak semua rangsangan memiliki daya tarik yang sama bagi
orang tersebut. (Mulyana, 2001:168-170)
Tubbs dan Moss dalam bukunya Human Communication (2003:3940) mengemukakan bahwa komponen persepsi terdiri dari seleksi atau
selektif, organisasi dan penafsiran. Persepsi adalah suatu proses aktif
dimana setiap orang memperhatikan, mengorganisasikan, dan menafsirkan
semua

pengalamannua

secara

selektif.

Pemilihan

stimuli

tersebut

bergantung pada minat, motivasi, keinginan, dan harapan. Manusia
cenderung mengorganisasikan stimuli secara efektif, berarti bahwa stimuli
diurutkan dan disajikan dalam sebuah gambaran yang menyeluruh, lengkap,
dan dapat diindera. Stimuli dipersepsi dan diorganisasi secara selektif,
selanjutnya stimuli ditafsirkan secara selektif pula. Artinya stimuli diberikan
makna secara unik oleh orang yang menerimanya sesuai masa lalu, asumsi
perilaku, suasana hati, dan harapan orang tersebut. Oleh Mulyana
(2001:169) dikatakan bahwa tiga tahap ataupun komponen persepsi baik
sensasi, atensi, dan interpretasi atau seleksi (mencakup sensasi dan atensi),
organisasi dan interpretasi pada dasarnya adalah sama.

2.1.5 Proses Terjadinya Persepsi
Proses persepsi secara umum terbagi dalam empat tahap, yakni :
1. Perhatian dan Seleksi (Attention and Selection)
Pemilihan secara selektif hanya memberikan kesempatan pada proporsi
yang kecil dari seluruh informasi yang ada. Proses seleksi ini berasal

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

18

dari proses yang terkontrol, yaitu individu secara sadar memutuskan
informasi mana yang akan diperhatikan dan mana yang diabaikan.
2. Organisasi (Organization)
Pada tahap ini seluruh informasi yang telah masuk seleksi pada tahap
sebelumnya akan diorganisasikan. Adapun cara untuk mengorganisasi
informasi secara efisien adalah schema. Schema adalah kerangka
kognitif yang menggambarkan pengetahuan yang diorganisasi dengan
pemberian konsep atau stimulus yang dibangun melalui pengalaman.

3. Interpretasi (Interpretation)
Setelah perhatian digambarkan pada stimulus tertentu dan informasi
telah diorganisasi maka individu akan mencoba untuk memperoleh
jawaban tentang makna dari informasi tersebut. Tahap ini sangat
dipengaruhi oleh causal attribution, yaitu sebuah percobaan untuk
menjelaskan mengapa sesuatu itu terjadi seperti itu.
4. Pencarian Kembali (Retrieval)
Informasi yang telah disimpan dalam memori harus dicari kembali bila
informasi tersebut digunakan. Individu akan lebih mudah mendapatkan
kembali informasi yang telah tersimpan bila telah terskema dan
terorganisir.
Jadi proses persepsi diawali dengan perhatian dan seleksi terhadap
informasi yang ada, kemudian informasi yang telah terseleksi tersebut
tersebut diorganisir, setelah itu mulailah tahap interpretasi yaitu individu

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

19

mencoba

memahami

makna

informasi

tersebut.

Ketika

individu

membutuhkan informasi tersebut, maka dilakukan tahap pencarian
kembali. (Schermerhorn, 1994:153-155)

2.1.6 Hal-hal Yang Mempengaruhi Persepsi
Dalam bukunya Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar (2001:176),
Mulyana menjelaskan bahwa setiap orang memiliki gambaran yang berbeda
mengenai realitas disekelilingnya. Berikut ini beberapa prinsip penting
mengenai persepsi terutama yang berkaitan dengan persepsi sosial, yang
dapat dikatakan bahwa prinsip-prinsip ini mempengaruhi persepsi yang
dilakukan manusia antara lain :
1. Persepsi berdasarkan pengalaman
Pola-pola perilaku manusia berdasarkan persepsi mereka mengenai
realitas (sosial) yang telah dipelajaru sebelumnya. Menurut Gudy Kunst
dan Kim dalam Mulyana (2001:158) bahwa persepsi manusia terhadap
hal-hal itu berdasarkan pengalaman dan pembelajaran masa lalu mereka
berkaitan dengan orang, objek atau kejadian yang serupa. Ketiadaan
pengalaman terdahulu dalam menghadapi suatu objek jelas akan
membuat seseorang akan menafsirkan objek tersebut berdasarkan
dugaan semata atau pengalaman yang mirip. Hal tersebut membuat
seseorang terbiasa merespon suatu objek dengan cara tertentu, sehingga
seseorang sering kali gagal mempersepsikan perbedaan yang sama
dalam suatu objek lain yang mirip. Manusia cenderung memperlakukan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

20

objek tersebut seperti sebelumnya, padahal terdapat rincian lain dalam
objek tersebut.
2. Persepsi bersifat selektif
Jika setiap saat seseorang diserbu dengan jutaan rangsangan indrawi dan
diharuskan menafsirkan rangsangan tersebut semuanya, pastilah
seseorang tersebut

tidak mampu

melakukannya, sebab adanya

keterbatasan kemampuan indrawi setiap orang dalam menangkap
rangsangan disekitarnya. Faktor utama yang mempengaruhi selektifitas
adalah atensi, dimana atensi ini sendiri dipengaruhi oleh beberapa faktor
antara lain :
a. Faktor internal seperti :
1) Faktor biologis antara lain rasa lapar dan haus, yang
berhubungan dengan kebutuhan
2) Faktor fisiologis yaitu bentuk fisik yang tampak
3) Faktor sosial seperti : gender, agama, tingkat pendidikan,
pekerjaan, pengalaman, penghasilan, peranan, status sosial,
masa lalu ataupun kebiasaan
b. Faktor psikologis seperti kemauan, keinginan, motivasi, emosi dan
harapan. Faktor eksternal adalah atribut-atribut objek yang
dipersepsi seperti gerakan, kontras, kebaruan, ataupun perulangan.
3. Persepsi bersifat dugaan
Sama seperti proses seleksi, langkah ini dianggap perlu karena
seseorang tidak mungkin memperoleh rincian yang jelas melalui kelima

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

21

inderanya. Proses persepsi yang bersifat dugaan ini memungkinkan
seseorang menafsirkan suatu objek dengan makna yang lebih lengkap
dari sudut pandang manapun. Hal tersebut disebabkan karena
keterbatasan informasi yang diperoleh melalui alat-alat indera yang
dimiliki manusia, menyebabkan terjadinya ruang kosong sehingga perlu
menciptakan persepsi yang bersifat dugaan agar dapat menyediakan
informasi yang lengkap bagi ruang kosong tersebut.
4. Persepsi bersifat evaluatif
Tidak pernah ada persepsi yang seratus persen objektif, setiap orang
perlu melakukan interpretasi berdasarkan masa lalu dan kepentingannya
ketika melakukan interpretasi pesan, seseorang harus melakukan
evaluasi pesan berdasarkan pengalaman terdahulu yang pernah
dialaminya, begitu pula setelah melakukan interpretasi pesan seseorang
akan tetap melakukan evaluasi berdasarkan pengalaman yang pernah
dialami terdahulu untuk mencocokan apakah kejadiannya sama. Dengan
demikian persepsi bersifat pribadi dan subjektif.
5. Persepsi bersifat kontekstual
Setiap rangsangan dari luar harus diorganisasikan. Mulyana dalam
bukunya Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar (2001-191) menyatakan
bahwa dari semua pengaruh yang ada dalam persepsi seseorang, konteks
merupakan

salah

satu

pengaruh

yang

paling

kuat.

Dalam

mengorganisasikan suatu objek, seseorang biasanya meletakkan dalam
suatu konteks tertentu dengan prinsip-prinsip :

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

22

a. Struktur objek atau kejadian berdasarkan prinsip kemiripan atau
kedekatan dan kelengkapan
b. Kecenderungan seseorang dalam mempersepsi suatu rangsangan
atau kejadian berdasarkan latar belakangnya

2.1.7 Sejarah Per kembangan Internet
Sejarah internet Indonesia dimulai pada awal tahun 1990-an. Saat
itu

jaringan

internet

di

Indonesia

lebih

dikenal

sebagai

paguyuban network, dimana semangat kerjasama, kekeluargaan & gotong
royong sangat hangat dan terasa di antara para pelakunya. Agak berbeda
dengan suasana Internet Indonesia pada perkembangannya kemudian yang
terasa lebih komersial dan individual di sebagian aktivitasnya, terutama
yang melibatkan perdagangan Internet. Sejak 1988, ada pengguna awal
Internet

di

Indonesia

yang

memanfaatkan CIX (Inggris)

dan Compuserve (AS) untuk mengakses internet.
Berdasarkan catatan whois ARIN dan APNIC, protokol Internet
(IP) pertama dari Indonesia, UI-NETLAB (192.41.206/24) didaftarkan
oleh Universitas Indonesia pada 24 Juni 1988. RMS Ibrahim, Suryono
Adisoemarta, Muhammad Ihsan, Robby Soebiakto, Putu, Firman Siregar,
Adi Indrayanto, dan Onno W. Purbo merupakan beberapa nama-nama
legendaris

di

awal

pembangunan

Internet

Indonesia

pada

tahun 1992 hingga 1994. Masing-masing personal telah mengontribusikan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

23

keahlian

dan

dedikasinya

dalam

membangun

cuplikan-cuplikan

sejarah jaringan komputer di Indonesia.
Tulisan-tulisan tentang keberadaan jaringan Internet di Indonesia
dapat dilihat di beberapa artikel di media cetak seperti KOMPAS berjudul
"Jaringan

komputer

bulan November 1990.

biaya
Juga

murah
beberapa

menggunakan
artikel

radio

pendek

di

di Majalah

Elektron Himpunan Mahasiswa Elektro ITB pada tahun 1989. Mulai 1995
beberapa [[BBS]] di Indonesia seperti Clarissa menyediakan jasa akses
Telnet ke luar negeri. Dengan memakai remote browser Lynx di AS, maka
pemakai Internet di Indonesia bisa akses Internet (HTTP). Perkembangan
terakhir yang perlu diperhitungkan adalah trend ke arah e-commerce dan
warung internet yang satu & lainnya saling menunjang membuahkan
masyarakat Indonesia yang lebih solid di dunia informasi. Rekan-rekan ecommerce membangun komunitasnya di beberapa mailing list utama
seperti warta-e-commer, mastel-e-commerce, e-commerce.
(http://opensource. /wiki/index.php/Sejarah_Internet_Indonesia)

2.1.8 Pengertian Belanja Online
Belanja online adalah kegiatan pembelian barang dan jasa melalui
media Internet. Melalui belanja lewat Internet seorang pembeli bisa
melihat terlebih dahulu barang dan jasa yang hendak ia belanjakan
melalui web yang dipromosikan oleh penjual. Kegiatan belanja online ini
merupakan bentuk komunikasi baru yang tidak memerlukan komunikasi

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

24

tatap muka secara langsung, melainkan dapat dilakukan secara terpisah
dari

dan

ke

seluruh

dunia melalui

media notebook, komputer,

ataupun handphone yang tersambung dengan layanan akses Internet.
Belanja online adalah salah satu bentuk perdagangan elektronik yang
digunakan untuk kegiatan transaksi penjual ke penjual ataupun penjual ke
konsumen.
Belanja online pertama kali dilakukan di Inggris pada tahun 1979
oleh Michael Aldridh dari Redifon Computers. Ia menyambungkan
televisi berwarna dengan komputer yang mampu memproses transaksi
secara realtime melalui sarana kabel telepon. Sejak tahun 1980, ia menjual
sistem belanja daring yang ia temukan di berbagai penjuru Inggris. Pada
tahun 1980, belanja online secara luas digunakan di Inggris dan beberapa
negara di daratan Eropa seperti Perancis yang menggunakan fitur belanja
daring untuk memasarkan Peugeot, Nissan, dan General Motors.
Pada tahun 1992, Charles Stack membuat toko buku daring
pertamanya yang bernama Book Stacks Unlimited yang berkembang
menjadi Books.com yang kemudian diikuti oleh Jeff Bezos dalam
membuat situs web Amazon.com dua tahun kemudian. Pada tahun 1994,
Netscape memperkenalkan ''SSL encryption of data transferred online''
karena dianggap hal yang paling penting dari belanja daring adalah media
untuk transaksi daringnya yang aman dan bebas dari pembobolan. Dan
terakhir pada tahun 1996, eBay situs belanja daring lahir dan kemudian

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

25

berkembang menjadi salah satu situs transaksi daring terbesar hingga saat
ini. (http://id.wikipedia.org/wiki/Belanja_Online)

2.1.9 Per kembangan Belanja Online Di Indonesia
Salah satu media yang menampilkan belanja online antar lain
adalah blog. Blog merupakan layanan web gratis dimana palaku usaha
online menggunakan blog sebagai toko online yang ia punya untuk
menjual sekaligus mempromosikan barang dan jasa yang ia tawarkan
kepada calon konsumen. Karena sifatnya yang mudah di kustomisasi oleh
penggunanya, maka belanja daring melalui media blog cukup riskan
karena pembeli cukup sulit mengetahui reputasi dari penjual. Biasanya
penjual mengunggah bukti bukti transfer yang ia miliki sebagai bentuk
jaminan kepada pelanggan bahwa ia merupakan penjual tepercaya seperti
fasapay layanan pembayaran online indonesia cepat dan aman.
Ada banyak situs web yang menyediakan layanan belanja daring
baik web lo