Perguruan Tinggi Harus Kurangi Pengangguran.
~6~ Pikiran
2
18
n
2::_ Rabu
6
8
7
4
5
23
21
22
20
\__' Senin
C' Selasa
-- .~
,---------
~19
OMei
Rakyato
Kamis . Jumat o Sabtu
Minggu
14
15
16
9
10
11
12
13
29
30
31
24
25
26
27
28
o Jun .
Jul
0
Ags
~
o Sep 0 Okt ONov
ODes
P erguruan Tinggi
Barus Kurangi Peng"angguran
.'-
-
--
-~...~
SUMEDANG, (PR).Perguruantinggijangansampai menambah jumlah pengangguranterdidikseiringterbatasnya lapangan keIja di.sektor
fonnal. Sebagaiagenperubahan
dan pembangunan, perguruan
tinggiditunQItberperan banyak
dalam mendorong kemandirian usaha.
"Perguruan tinggi harus bisa
berperan mengubah pola pikir
mahasiswa untuk menjadi pekeIja yang masihkuat. Mahasiswa harus diberikan kebebasan dan meninggalkan kebiasaan pada budaya hafalan
PENGAMAT Kewirausahaan, Prof Dr. H. Yuyun Wirasasmita,
dan menurut kepada dosen.
Saat ini hal itu menjadi salah
M.Sc. menyampaikan penjelasan pengembangan wirausaha di
satu penyebab minimnya pelaKampus Ikopin
di Jatinangor
~
-y--'--Kab. Sumeda!lg, Kamis (2/7). .*
ku usaha aari kalangan mahasiswa," kata Rektor Institut
Djati menambahkan, saat ini
perguruan tinggi harus bisa
Koperasi Indonesia (Ikopin)
pelaku usaha (UMKM) masih
mandiri dan menjadi pengusabanyak kesulitan untuk. mengProf. Dr. H. RuBy Indrawan,
ha. Dengan mandiri setidaknya
M.Si. di sela seminar "Peran
kare...:;;.:
=
.~-=-=~. bisa menjadi solusi bagi keter- ...,~akses lembaga~--keuangan,
~........--...-
-
KRISHNA
dunia pendidikan dalam upaya
pengembangan kewirausahaan" di Kampus Ikopin, Jatinangor, Kab. Sumedang, Kamis (2/7).
Lulusan perguruan tinggi,
menurut RuBy, bila menjadi
wirausaha akan inemiliki peluang berkembang yang besar,
karena mahasiswa memiliki bekal kemampuan yang eukup
untuk bisa mengakses infonnasi, teknologi, pasar, kO{llunikasi,
dan siap secara kompetensi.
Menurur dia, berdasarkan
data DiIjen Dikti saat inijumlah lulusan perguruan tinggi
yang menjadi wirausaha masih
di bawah 3 persen, sedangkan
yang menjadi pegawai meneapai 83 persen. ltu masih sangat
jauh menambah jumlah ideal
pengusaha di suatu negara yang
minimal 3 persen.
"ldealnX~~Q.2ersen lulusan ~
.
- ----
-.-
Kliping
sediaan lapangan ~eIja, bukan
malah menambahjumlah pengangguran," katanya.
Pengamat
kewirausahaan
Prof. Dr. H. Yuyun WirasasIpita, M.Se. mengatakan, sudah seharusnya pendidikan kewirausahaan lebih diperluas di perguruan tinggi melalu program
inkubasi sehingga saat lulus
mereka bisa mandiri.
"Menanamkan kewirausahaan juga na~s banyak diterap~
kanjuga di sekolah-sekolah seperti melalui kegiatan koperasi.
Meski keeil, itu akan menjadi
modal dan dasar yang kuat untuk menumbuhkan pola pikir
mandiri," ujar Yuyun.
Sementara itu, Manl}j~r PT
SE.anJ} Jqbar, Ve!?-tu.!a,W.D.
Humas
Unpad
2009
AHADIYATj"PR"
na lemahnya kemampuan menyampaikan ide usaha ke dalam
bentuk5ang jelas atau tergambar secara fonnal. (A-190)***
2
18
n
2::_ Rabu
6
8
7
4
5
23
21
22
20
\__' Senin
C' Selasa
-- .~
,---------
~19
OMei
Rakyato
Kamis . Jumat o Sabtu
Minggu
14
15
16
9
10
11
12
13
29
30
31
24
25
26
27
28
o Jun .
Jul
0
Ags
~
o Sep 0 Okt ONov
ODes
P erguruan Tinggi
Barus Kurangi Peng"angguran
.'-
-
--
-~...~
SUMEDANG, (PR).Perguruantinggijangansampai menambah jumlah pengangguranterdidikseiringterbatasnya lapangan keIja di.sektor
fonnal. Sebagaiagenperubahan
dan pembangunan, perguruan
tinggiditunQItberperan banyak
dalam mendorong kemandirian usaha.
"Perguruan tinggi harus bisa
berperan mengubah pola pikir
mahasiswa untuk menjadi pekeIja yang masihkuat. Mahasiswa harus diberikan kebebasan dan meninggalkan kebiasaan pada budaya hafalan
PENGAMAT Kewirausahaan, Prof Dr. H. Yuyun Wirasasmita,
dan menurut kepada dosen.
Saat ini hal itu menjadi salah
M.Sc. menyampaikan penjelasan pengembangan wirausaha di
satu penyebab minimnya pelaKampus Ikopin
di Jatinangor
~
-y--'--Kab. Sumeda!lg, Kamis (2/7). .*
ku usaha aari kalangan mahasiswa," kata Rektor Institut
Djati menambahkan, saat ini
perguruan tinggi harus bisa
Koperasi Indonesia (Ikopin)
pelaku usaha (UMKM) masih
mandiri dan menjadi pengusabanyak kesulitan untuk. mengProf. Dr. H. RuBy Indrawan,
ha. Dengan mandiri setidaknya
M.Si. di sela seminar "Peran
kare...:;;.:
=
.~-=-=~. bisa menjadi solusi bagi keter- ...,~akses lembaga~--keuangan,
~........--...-
-
KRISHNA
dunia pendidikan dalam upaya
pengembangan kewirausahaan" di Kampus Ikopin, Jatinangor, Kab. Sumedang, Kamis (2/7).
Lulusan perguruan tinggi,
menurut RuBy, bila menjadi
wirausaha akan inemiliki peluang berkembang yang besar,
karena mahasiswa memiliki bekal kemampuan yang eukup
untuk bisa mengakses infonnasi, teknologi, pasar, kO{llunikasi,
dan siap secara kompetensi.
Menurur dia, berdasarkan
data DiIjen Dikti saat inijumlah lulusan perguruan tinggi
yang menjadi wirausaha masih
di bawah 3 persen, sedangkan
yang menjadi pegawai meneapai 83 persen. ltu masih sangat
jauh menambah jumlah ideal
pengusaha di suatu negara yang
minimal 3 persen.
"ldealnX~~Q.2ersen lulusan ~
.
- ----
-.-
Kliping
sediaan lapangan ~eIja, bukan
malah menambahjumlah pengangguran," katanya.
Pengamat
kewirausahaan
Prof. Dr. H. Yuyun WirasasIpita, M.Se. mengatakan, sudah seharusnya pendidikan kewirausahaan lebih diperluas di perguruan tinggi melalu program
inkubasi sehingga saat lulus
mereka bisa mandiri.
"Menanamkan kewirausahaan juga na~s banyak diterap~
kanjuga di sekolah-sekolah seperti melalui kegiatan koperasi.
Meski keeil, itu akan menjadi
modal dan dasar yang kuat untuk menumbuhkan pola pikir
mandiri," ujar Yuyun.
Sementara itu, Manl}j~r PT
SE.anJ} Jqbar, Ve!?-tu.!a,W.D.
Humas
Unpad
2009
AHADIYATj"PR"
na lemahnya kemampuan menyampaikan ide usaha ke dalam
bentuk5ang jelas atau tergambar secara fonnal. (A-190)***