OPTIMALISASI PERAN LABORATORIUM BANK SYA

OPTIMALISASI PERAN LABORATORIUM BANK SYARIAH SEBAGAI BENTUK EDUKASI PADA CIVITAS AKADEMIKA PERGURUAN TINGGI TERKAIT PERBANKAN SYARIAH OLEH ISTIKANAH NIM 100422401586 UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI

Pebruari 2014

OPTIMALISASI PERAN LABORATORIUM BANK SYARIAH SEBAGAI BENTUK EDUKASI PADA CIVITAS AKADEMIKA PERGURUAN TINGGI TERKAIT PERBANKAN SYARIAH

Istikanah Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi

Universitas Negeri Malang i3z_ti3@yahoo.com

Abstrak

Tujuan penulisan dari paper ini ialah untuk mengetahui seberapa optimal Laboratorium Perbankan syariah yang berada di perguruan tinggi dapat memberikan edukasi terkait ekonomi Syariah kepada segenap civitas akademika . Hal ini dilatarbelakangi oleh semakin banyak dibutuhkannya Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki kompetensi yang mumpuni dalam pengetahuan maupun praktik ekonomi islam, mengingat semakin berkembang pula berbagai institusi keuangan syariah di Indonesia. Studi terhadap Laboratorium Perbankan Syariah menjadi penunjang terhadap fakta kepedulian institusi keuangan untuk mewujudkan SDM dan praktisi ekonomi yang unggul dan berkualitas. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan deskriptif kualitatif atas pengamatan lapangan pada Laboratorium Perbankan syariah Universitas Negeri Malang. Metode kerjasama yang dilakukan oleh perbankan syariah bersama dengan universitas Negeri Malang merupakan salah satu bentuk simbiosis mutualisme untuk mewujudkan SDM ekonomi yang lebih beradab kedepannya.

Kata Kunci : Edukasi, perguruan tinggi, Bank Syariah

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan keuangan syariah, khususnya bank syariah di Indonesia, mengalami peningkatan yang signifikan dalam 1 dekade terakhir 1 . Ketahanan

perbankan syariah di era krisis global saat ini, membuat perbankan syari’ah mengalami kemajuan yang cukup pesat. Bambang Brodjonegoro menyebutkan

bahwa industri perbankan syariah tumbuh hampir 50% setiap tahunnya 2 . Kemajuan ini ditandai dengan banyaknya pendirian bank – bank syari’ah di

Indonesia, baik bank Umum Syariah, Unit Usaha Syariah maupun Bank Pengkreditan Rakyat Syariah. Perkembangan tersebut juga ditunjukkan dengan adanya penambahan jumlah yang signifikan dari institusi Perbankan syariah, mulai dari tahun 2011 hingga September 2013. Berikut adalah tabel mengenai jumlah perbankan syari’ah yang ada di Indonesia.

Tabel 1. Jaringan kantor perbankan syariah (Islamic banking Network) 3

Bank

September 2013 Bank Umum Syariah - Jumlah Bank

11 11 11 - Jumlah kantor

1.937 Unit Usaha Syariah - Jumlah Bank

24 24 23 - Jumlah kantor

558 Bank Pengkreditan Rakyat Syariah - Jumlah Bank

160 - Jumlah kantor

2908 Sumber: Www.bi.go.id

Tabel tersebut menunjukkan adanya pertambahan jumlah bank dan kantor bank syariah di Indonesia yang cukup signifikan selama 2 tahun terakhir. Hanya saja untuk Bank Umum Syariah (BUS) tidak mengalami penambahan jumlah bank namun, memiliki pertambahan jumlah kantor yaitu sebanyak 536 kantor dari tahun 2011 hingga September 2013. Pada Unit Usaha Syariah (UUS) jumlah UUS mengalami pengurangan sebanyak 1 UUS, yakni dari 24 UUS pada tahun 2011 menjadi 23 UUS tahun 2013. Disis lain jumlah kantor UUS mengalami penambahan sebanyak 222 kantor yakni 336 kantor tahun 2011, 517 kantor tahun 2012 dan 558 kantor UUS per September 2013. Disamping itu penambahan jumlah kantor pada BPR Syariah 49 kantor meskipun hanya terdapat penambahan

5 BPRS yang mulai didirikan.

Kehadiran bank syariah di Indonesia, diawali dengan beroperasinya Bank Muamalat Indonesia pada tahun 1992. Sebagai konsekuensi dari praktik perbankan syariah, maka bermunculan lembaga pendukung industry perbankan seperti Takaful, pegadaian syariah, pasar modal syariah & bahkan saat ini juga mulai marak industry lain seperti perhotelan & lain-lain. BMT melengkapi perkembangan lembaga keuangan syariah pada level islamic micro banking di masyarakat. 2

Bambang Brodjonegoro (Wakil Menteri Keuangan dan Ketua Umum DPP IAEI) ,Forum Riset Ekonomi dan Keuangan Syariah (FREKS), 13 November 2013 3 Statistik Perbankan Syariah (Islamic Banking Statistics) September 2013. www.bi.go.id .

Pertumbuhan bank syariah tersebut ternyata masih cukup kecil jika dibandingkan dengan jumlah masyarakat muslim di Indonesia. Berdasarkan hasil sensus penduduk Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2010, tercatat sebanyak

207.176.162 penduduk Indonesia memeluk Agama Islam 4 . Sementara itu jika dihitung persentasenya jumlah 207.176.162 tersebut setara dengan 87,18% dari

total penduduk Indonesia. Persentase sebesar itu juga merupakan rata-rata dari persentase penganut Islam di setiap provinsi. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada peta berikut:

Gambar 1.1.Peta presentase persebaran umat islam di Indonesia

Disamping potensi kependudukan, berbagai regulasi dan institusi telah dibentuk untuk mendorong kemajuan ekonomi syariah. Hal ini didukung oleh Undang-undang No 21 Tahun 2008 mengenai perbankan syari’ah semakin membuka peluang bagi berdirinya bank syariah baru, bank konvensional yang

membuka unit usaha syariah 5 . Keberadaan regulasi tersebut juga didukung oleh berbagai institusi dan organisasi yang bergerak dalam perbankan syari’ah yang

turut membumikan ekonomi islam. Hal ini terbukti adanya beberapa Asosiasi Direktori Organisasi ekonomi islam. Berikut akan dipaparkan data mengenai lembaga asosiasi organisasi ekonomi islam:

Tabel 2. Asosiasi Direktori Organisasi Ekonomi Islam 6 Nama

Singkatan MES

Masyarakat Ekonomi Syariah

AAKSI

Asosiasi Akutansi & Keuangan Syariah Indonesia

AASI

Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia

ABSINDO

Asosiasi BMT Seluruh Indonesia ASBISINDO Asosiasi Bank Syariah Indonesia

FoSSEI

Forum Silaturrahim Studi Ekonomi Islam

FOZ

Asosiasi Organisasi Pengelola Zakat Indonesia

Peta Presentase Persebaran Umat Islam di Indonesia. www.bps.go.id. 5 Pasal 5 UU No 21 Tahun 2008 tentang Perbankan Syariah menyatakan bahwa bank konvensional dapat

membuka Unit Usaha Syariah dan dikonversi menjadi bank syariah namun seebaliknya bank syariah tidak dapat dikonversi menjadi bank konvensional.

6 Asosiasi direktori Masyarakat Ekonomi Syariah (MES). www.ekonomisyariah.org

IAEI

Ikatan Ahli Ekonomi Islam

IIS

International Islamic Insurance Society

PKES

Pusat Komunikasi Ekonomi Syariah

Semakin banyaknya elemen yang ikut andil dalam pengembangan ekonomi islam di berbagai lini, maka seharusnya semakin besar pula kesempatan masyarakat Indonesia untuk bisa memudarkan system perekonomian yang bersifat kapitalisme. Orgaisasi asosiasi ekonomi islam ini tidak hanya ada pada lini masyarakat luar, namun dari lini mahasiswa pun juga ada. Sehingga harapannya, mulai dari lini perguruan tinggi ini, bisa berdampak besar bagi perkembangan ekonomi islam di Indonesia.

Mencermati perkembangan ekonomi Islam baik tingkat global maupun lokal yang semakin pesat tersebut, dalam konteks trend ekonomi era globalisasi, beserta para dukungannya diperlukan suatu strategi yang lebih terarah dan jelas, agar ekonomi Islam semakin mendapatkan tempat yang kokoh dalam perkembangan ekonomi masa depan, sehingga segera terwujudlah era ekonomi yang bermoral, berkeadilan, dan bertuhan. Berdasarkan situasi yang ada, strategi pengembangan Ekonomi Islam paling tidak perlu memperhatikan dua aspek mendasar yaitu aspek konseptual/akademis dan implementatif/praktis dari Ekonomi Islam.

Pengembangan Ekonomi Islam terus diusahakan dengan melibatkan berbagai pihak, baik secara individual maupun kelembagaan. Para pemikir terus mencoba menggali dan membahas sistem Ekonomi Islam secara serius dan kemudian menginformasikannya kepada masyarakat baik melalui seminar, simposium, penulisan buku maupun melalui internet serta media yang lain. Di pihak para praktisi atau pelaku binis yang relevan juga terus memperbaiki dan menerapkan sistem Ekonomi Islam sesuai dengan prinsip-prinsip Syariah yang diperbolehkan dalam melaksanakan bisnis mereka.

Dalam menata kembali pengembangan perbankan syariah harus ada kesatuan antar elemen masyarakat, baik itu institusi maupun organisasi yang ada. Institusi dan organisasi ekonomi islam yang ada harus membentuk suatu kesatuan agar tercipta harmonisasi pengembangan ekonomi isalm pada semua bidang. Termasuk didalam ini adalah perguruan tinggi sebagai pusat pendidikan tertinggi bagi masyarakat yang nantinya akan mengembangkan perbankan syariah. Pendidikan dalam hal ini memiliki peranan penting demi terbentuknya insan yang rabbaniah.

Allah menegaskan pentingnya memperdalam ilmu pengetahuan (Pendidikan ) dalam QS At Taubah 122:

“ Dan tidak sepatutnya orang-orang Mukmin itu semuanya pergi (ke medan perang). Mengapa sebagian dari setiap golongan di antara mereka tidak

pergi untuk memperdalam pengetahuan agama mereka dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali, agar mereka dapat menjaga dirinya”.

Berdasarkan penjelasan dari Muhammad Natsir tentang ayat tersebut, Jangan orang-orang mu'min itu maju, kedepan semuanya berperang difront.Hendaklah sebagian dari mereka itu berjuang untuk mempersiapkan dirinya, "tafaqquh fiddien ", menggali hukum-hukum agama, ilmu agama, dengan seteliti-telitinya, bertekun, research sebagai Civitas Akademika pula,dengan Berdasarkan penjelasan dari Muhammad Natsir tentang ayat tersebut, Jangan orang-orang mu'min itu maju, kedepan semuanya berperang difront.Hendaklah sebagian dari mereka itu berjuang untuk mempersiapkan dirinya, "tafaqquh fiddien ", menggali hukum-hukum agama, ilmu agama, dengan seteliti-telitinya, bertekun, research sebagai Civitas Akademika pula,dengan

mereka 7 Supaya kaumnya itu senantiasa awas dan waspada. Perguruan tinggi turut berperan penting dalam percepatan perkembangan

ekis di Indonesia. Peran perguruan tinggi yaitu mempersiapkan SDM perbankan syariah masa depan, mempengaruhi para pemilih cerdas untuk menggunakan produk perbankan syariah sebagai masyarakat muslim. Namun, hal tersebut masih belum terseimbangi dengan peran dari perbankan syari’ah. Seharusnya peran dari perbankan syari’ah tidak hanya pada profit oriented , namun terlebih dari itu, p erbankan syari’ah harus bisa menjadi sarana edukasi bagi civitas akademika. Perkembangan pendidikan ekonomi islam mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Ada beberapa PTAIS yang memiliki jurusan ataupu program studi tentang ekonomi syari’ah salah satunya. Hal ini membuktikan bahwa perguruan tinggi pun juga turut andil dalam mencerdaskan masyarakat terutama dalam bidang perekonomian islam. Berdasarkan hasil survey data, ada 212 PTAIS di indonesia yang memiliki jurusan/program studi ekonomi syariah, hukum bisnis syariah dan perbankan syariah.

Semakin bertambahnya PTAIS yang membuka jurusan ataupun program studi baru mengenai ekonomi islam, maka dapat disinyalir SDM yang berkualitas di bidang perbankan syari’ah atau ekonomi islam semakin banyak. Sehingga stok SDM untuk menjadi pekerja di perbankan syari’ah pun semakin bertambah.

SDM-SDM yang memadai dan berkualitas memang sangat diperlukan oleh perbankan syari’ah saat ini, karena fungsi dari bank syari’ah guna untuk

meningkatkan perkembangan ekonomi islam terutama di lini yang lebih kecil yaitu perguruan tinggi. Sehingga membutuhkan SDM yang pengetahuan akan ekonomi islamnya baik dan memperbaiki sedikit demi sedikit sistem perekonomian kapitalis yang sedang merebak saat ini.

Tabel 1.2. Jumlah pekerja di bank syariah 8

26.420 Unit Usaha Syariah

Bank Umum Syariah

BPR Syariah

Sumber : www.bi.go.id

Berdasarkan pemaparan diatas, maka diperlukan adanya peningkatan edukasi civitas akademika terkait peran perbankan syari’ah. Hal ini bisa terealisasi dengan ad anya kerjasama dengan laboratorium bank syari’ah yang ada. Sehingga untuk mengatasi hal tersebut perlu adanya penelitian terkait “Optimalisasi Peran

Laboratorium Bank Syariah Sebagai Edukasi Civitas Akademika Dalam Pengembangan Perbankan Syariah (Studi pada Lab Muamalat Universitas Negeri Malang) ”.

Pesan dakwah Muhammad natsir.hlm.131 8 Statistic perbankan Indonesia .www.bi.go.id

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana kondisi pendidikan ekonomi islam di pergurun tinggi?

2. Bagaimana konsep LAB Perbankan syariah pada perguruan tinggi ?

3. Bagaimana LAB perbankan syariah dapat menjadi sarana edukasi bagi civitas akademika perguruan tinggi ?

C. Tujuan Penulisan

Berdasarkan hal yang telah dipaparkan di atas, maka tujuan penulisan karya tulis ini ialah:

1. Mengetahui kondisi pendidikan ekonomi islam di perguruan tinggi

2. Memberikan gambaran konsep Laboratorium perbankan syariah yang akan di aplikasikan pada perguaruan tinggi di indonesia

3. Memaparkan peranan Laboratorium Perbankan syariah sebagai sarana edukasi bagi civitas akademika perguruan tinggi

D. Manfaat

1. Bagi Penulis Memberikan wawasan dan cara pandang yang solutif dalam mengatasi permasalahan minimnya pengetahuan ekonomi islam oleh civitas akademika terhadap keberadaan bank syariah;

2. Institusi keuangan syariah Sebagai sarana pertanggungjawaban perbankan syariah dalam bentuk pemberian edukasi;

3. Bagi civitas akademika Mendapatkan edukasi lebih terkait dengan pilihan tepat dalam mengguankan jasa keuangan syariah.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Perbankan syariah

Terbitnya UU No. 10/1998 tentang Perbankan, yang merupakan penyempurnaan dari UU No. 7/1992, memicu perkembangan perbankan syariah. Bank syariah adalah bank yang beroperasi dengan tidak mengandalkan pada bunga. Bank syariah adalah lembaga keuangan/perbankan yang operasional dan produknya dikembangkan berlandaskan pada Al-Quran dan Hadist. Atau dengan kata lain, bank syariah adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya memberikan pembiayaan dan jasa-jasa lainnya dalam lalu lintas pembayaran serta peredaran uang yang pengoperasiannya disesuaikan dengan prinsip syariat Islam (Muhammad, 2005).

Bank syariah merupakan lembaga keuangan yang beroperasi untuk memperlancar kegiatan ekonomi di sektor riil melalui kegiatan usaha (seperti investasi, perdagangan, dll) yang sesuai dengan Hukum Syariah menurut ajaran Islam antara bank dan pelanggannya dalam pendanaan dan/atau pembiayaan kegiatan usaha atau kegiatan lain yang sesuai dengan nilai-nilai makro dan mikro Islam (Ascarya, 2005). Nilai makro meliputi nilai keadilan ( „adl), menguntungkan bagi masyarakat ( maslahah ), sistem zakat, bebas dari riba atau bunga, bebas dari kegiatan-kegiatan spekulatif dan tidak produktif ( maysir ), bebas dari ketentuan dan kondisi yang tidak jelas ( gharar ), dan bebas dari cacat dan melanggar hukum

transaksi ( bathil ). Sedangkan nilai mikro yang harus tertanam dalam praktek bank syariah meliputi sifat terpuji yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW, yaitu jujur ( shiddiq ), mengulurkan tangan ( tabligh ), dapat dipercaya ( amanah ) serta kompeten dan professional ( fathonah ). Selain itu, dimensi keberhasilan bank-bank Islam termasuk sukses di dunia (yang berorientasi jangka pendek) dan di akhirat (yang berorientasi jangka panjang), dimana memperhatikan kemurnian sumber, ketepatan proses dan manfaat dari hasil.

Atas dasar alasan ini, kemudian menculah pemikiran pengembangan operational bank dalam Islam, yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan di sektor investasi atau kebutuhan intermediasi bagi para pemilik modal dengan projek-projek usaha riil yang membutuhkan pendanaan. Seiring dengan periode pembebasan negeri-negeri muslim dari tangan kolonialisme, dengan semangat untuk bebas dari pengaruh kolonialisme yang memang dikuasai oleh pemikiran barat (non-muslim) serta semangat kebangkitan Islam, semakin mencuatlah pemikiran dan keinginan untuk mewujudkan perekonomian yang bebas dari pengaruh ekonomi barat.

Bank Islam (syariah) merupakan lembaga keuangan yang berfungsi memperlancar mekanisme ekonomi melalui aktivitas investasi atau jual beli, serta memberikan pelayanan jasa simpanan bagi para nasabah. Dimana mekanisme kerjanya secara sederhana adalah; dana dari nasabah yang terkumpul dinvestasikan pada dunia usaha, ketika ada hasil (profit), maka bagian profit untuk bank dibagi kembali antara bank dan nasabah. Disamping itu bank syariah dapat melakukan transaksi jual-beli baik dengan pengusaha maupun nasabah, menggunakan skema murabahah, ijarah, istisna dan salam.

Gambar 2.1

Skema Bank Islam

Margin/Mark-Up

Investor Entrepreneur

Bagi Hasil

Financing

Bagi Hasil

Bank Islam

Sumber :Skema Bank Islam.Ali Sakti. Ekonomi Islam Jawaban Atas Kekacauan Ekonomi Modern. Hlm 151

Menurut UU No 21 Tahun 2008 Perbankan Syariah bertujuan menunjang pelaksanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan

keadilan,kebersamaan, dan pemerataan kesejahteraan rakyat 9 .

3. Laboratorium Perbankan Syariah

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Laboratorium adalah tempat atau kamar dan sebagainya tertentu yg dilengkapi dengan peralatan untuk mengadakan percobaan (penyelidikan dan sebagainya). Laboratorium juga dapat didefinisikan sebagai unit penunjang akademik pada lembaga pendidikan, berupa ruangan tertutup atau terbuka, bersifat permanen atau bergerak, dikelola secara sistematis untuk kegiatan pengujian, kalibrasi, dan/atau produksi dalam skala terbatas, dengan menggunakan peralatan dan bahan berdasarkan metode keilmuan tertentu, dalam rangka pelaksanaan pendidikan, penelitian, dan/atau pengabdian

kepada masyarakat 10 . Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa laboratorium(disingkat lab) adalah suatu bangunan yang di dalamnya

dilengkapi dengan peralatan dan bahan-bahan berdasarkan metode keilmuan tertentu untuk melakukan percobaan ilmiah, penelitian, praktek pembelajaran, kegiatan pengujian,

bahan tertentu. Laboratorium dalam penggunaannya dibedakan sesuai bidang keilmuan yang dipelajari, misal Laboratorium kimia, fisika, serta Laboratorium Bank Syariah.

kalibrasi,

dan/atau produksi

Menurut Sukarso (2005), secara garis besar laboratorium dalam proses pendidikan adalah sebagai berikut:

 Sebagai tempat untuk berlatih mengembangkan keterampilan intelektual melalui kegiatan pengamatan, pencatatan dan pengkaji gejala-gejala alam.

UU No 21 Tahun 2008 pasal 3 10 Peraturan Menteri Pangan No. 3 Tahun 2010

 Mengembangkan keterampilan motorik siswa. Siswa akan bertambah

keterampilannya dalam mempergunakan alat-alat media yang tersedia untuk mencari dan menemukan kebenaran.

 Memberikan dan memupuk keberanian untuk mencari hakekat kebenaran ilmiah dari sesuatu objek dalam lingkungn alam dan sosial.

 Memupuk rasa ingin tahu siswa sebagai modal sikap ilmiah seseorang calon ilmuan.

 Membina rasa percaya diri sebagai akibat keterampilan dan pengetahuan atau penemuan yang diperolehnya. 11

Dalam hal ini Laboratorium bank syariah merupakan laboratorium yang digunakan sebagai tempat pembelajaran dan praktek mengenai perbankan syariah. Laboratorium Perbankan Syari’ah bertujuan untuk membekali mahasiswa tentang pemahaman dan kemampuan bagaimana praktik-praktik Manajemen Perbankan Syaria’ah dijalankan. Pada beberapa Laboratorium umumnya memiliki program

kerja dan tugas khusus untuk memberikan pelayanan serta pendidikan bagi pengguna Laboratorium.

4. Pendidikan Ekonomi Islam

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi-potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang

diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara 12 . Pengertian tersebut menggambarkan bahwa peranan pendidikan sangat besar dalam mewujudkan

manusia yang utuh dan mandiri serta menjadikan manusia yang mulia dan bermanfaat bagi lingkungannya. Dengan pendidikan, manusia akan paham bahwa dirinya itu sebagai makhluk yang dikaruniai kelebihan dibandingkan dengan makhluk lainnya. Bagi negara , pendidikan memberi kontribusi yang sangat besar terhadap kemajuan suatu bangsa dan merupakan wahana dalam menerjemahkan pesanpesan konstitusi serta membangun watak bangsa.

Dalam konteks ini pendidikan dimaknai sebagai proses untuk memanusiakan manusia untuk menuju kepada kemanusiaannya yang berupa pendewasaan diri. Melalui pendidikan disemaikan pola pikir, nilai-nilai,dan norma-norma masyarakat dan selanjutnya ditransformasikan dari generasi ke generasi untuk menjamin keberlangsungan hidup sebuah masyarakat.

Pendidikan ekonomi Islam merupakan bagian dari pendidikan terhadap agama islam itu sendiri yang spesifik pada bidang ekonomi. Sumber belajar yang digunakan tentu berasal dari Al Qur’an dan Al hadist. Pendidikan agama islam merupakan usaha sadar yang dilakukan pendidik dalam mempersiapkan peserta didik untuk meyakini, memahami dan mengamalkan ajaran islam melalui kegiatan bimbingan, pengajaran atau pelatihan yang telah direncanakan untuk mencapai

tujuan yang telah ditetapkan. 13 Dengan demikian pengertian pendidikan Ekonomi islam adalah usaha sadar yang dilakukan pendidik dalam mempersiapkan peserta

didik untuk meyakini, memahami dan mengamalkan ajaran islam dalam bidang

11 Sukarso. 2005. Pengertian Dan Fungsi Laboratorium . (http://wanmustafa.wordpress.com/2011/06/12 12 /pengertian-dan-fungsi-laboratorium/) Undangundang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003 13 Belajar dan pembelajaran pendidikan agama islam.Abdul majid.hlm 13 11 Sukarso. 2005. Pengertian Dan Fungsi Laboratorium . (http://wanmustafa.wordpress.com/2011/06/12 12 /pengertian-dan-fungsi-laboratorium/) Undangundang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003 13 Belajar dan pembelajaran pendidikan agama islam.Abdul majid.hlm 13

Tujuan pendidikan menurut Breiter “Education is matter of purpose and focus. To educate a child to act with the purpose of influenching the childs development as a whole person.(dikutip dari mac lellan, philosophy of education,

1976:18) 14 . Maksud dari pernyataan tersebut bahwa pendidikan adalah persoalan tujuan dan fokus. Mendidik anak berarti bertindak dengan tujuan agar

mempengaruhi perkembangan anak sebagai seseorang secara utuh. Sedangkan Tujuan pendidikan islam menurut abdul Fattah jalal (1988:119) adalah

terwujudnya manusia sebagai hamba Allah 15 . Hal ini Allah jelaskan dalam QS At Takwir: 27 dan Ad Dzariyat : 56.

QS At Takwir :27 “(Al - Quran) itu tidak lain adalah peringatan bagi seluruh alam”

Ad Dzariyat 56 “Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka

beribadah kepada- Ku”

Konferensi dunia pertama tentang pendidikan islam (1977) berkesimpulan bahwa tujuan akhir pendidikan islami adalah manusia yang menyerahkan diri secara

mutlak kepada Allah 16 .Sehingga dengan demikian diharapkan akan terbentuk ekonom ekonom yang paham dengan islam serta menjadikannya sebagai sarana

poenghambaan kepada Allah SWT

5. Civitas akademika perguruan tinggi

Sivitas Akademika merupakan komunitas yang memiliki tradisi ilmiah dengan mengembangkan budaya akademik. 17 Sivitas Akademika berkewajiban

memelihara dan mengembangkan budaya akademik dengan memperlakukan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi sebagai proses dan produk serta sebagai amal dan

paradigma moral. 18 Sivitas akademika terdiri atas beberapa komponen penting dalam suatu

komunitas pendidikan termasuk mahasiswa dan dosen. Mahasiswa sebagai anggota Sivitas Akademika diposisikan sebagai insan dewasa yang memiliki kesadaran sendiri dalam mengembangkan potensi diri di Perguruan Tinggi untuk

menjadi intelektual, ilmuwan, praktisi, dan/atau profesional 19 . Dosen sebagai anggota Sivitas Akademika memiliki tugas mentransformasikan Ilmu

Pengetahuan dan/atau Teknologi yang dikuasainya kepada Mahasiswa dengan mewujudkan suasana belajar dan pembelajaran sehingga Mahasiswa aktif

mengembangkan potensinya. 20

Sivitas akademika dalam hal ini ialah civitas akademika yang berada dalam Pendidikan Tinggi. Keberadaan civitas akademika disini tentu bersama-

15 Belajar dan pembelajaran pendidikan agama islam.Abdul majid.hlm 17. 16 Ilmu Pendidikan Islam . ahmad Tafsir.2012. PT remaja Rosdakarya Bandung.hlm 64 Asraf (1989:2) dalam Ilmu Pendidikan Islam

18 UU no 12 tahun 2012 Pasal 11 poin 1 19 UU no 12 tahun 2012 Pasal 11 poin 5 UU no 12 tahun 2012 pasal 13 20 UU no 12 tahun 2012 Pasal 12 18 UU no 12 tahun 2012 Pasal 11 poin 1 19 UU no 12 tahun 2012 Pasal 11 poin 5 UU no 12 tahun 2012 pasal 13 20 UU no 12 tahun 2012 Pasal 12

a. berkembangnya potensi Mahasiswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, terampil, kompeten, dan berbudaya untuk kepentingan bangsa;

b. dihasilkannya lulusan yang menguasai cabang Ilmu Pengetahuan dan/atau Teknologi untuk memenuhi kepentingan nasional dan peningkatan daya saing bangsa;

c. dihasilkannya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi melalui Penelitian yang memperhatikan dan menerapkan nilai Humaniora agar bermanfaat bagi kemajuan bangsa, serta kemajuan peradaban dan kesejahteraan umat manusia; dan

d. terwujudnya Pengabdian kepada Masyarakat berbasis penalaran dan karya Penelitian yang bermanfaat dalam memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penulisan

Penulisan karya tulis ini merupakan penulisan kualitatif, yaitu prosedur penulisan yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis dari orang- orang dan perilaku yang diamati, didukung dengan studi literatur atau studi kepustakaan berdasarkan studi pada Laboratorium Perbankan syariah Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang.

B. Jenis Data

Data dalam penulisan ini merupakan jenis data sekunder. Data sekunder merupakan data yang berasal dari selain obyek yang diteliti. Data sekunder ini didapatkan dari skripsi, makalah, artikel, literatur kepustakaan, dan media massa. Serta draft program kerja Laboratorium Perbankan syariah Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang 2012.

C. Metode Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang diperlukan pada penulisan ini, penulis menggunakan metode Studi Pustaka dan wawancara. Metode ini dilakukan dengan cara mempelajari beberapa literatur yang berhubungan dengan masalah yang dikaji. Beberapa literature ini dapat berupa pustaka cetak maupun elektronik, seperti data-data dari buku, skripsi, makalah, literatur, majalah, buletin, tabloid, koran dan lain-lain. Sedangkan wawancara dilakukan kepada pengurus Laboratorium Perbankan syariah Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang.

D. Metode Analisis Data

Penulisan karya tulis ini menggunakan teknik analisis data deskriptif kualitatif. Dari data-data yang diperoleh kemudian disusun berdasarakan aturan dan analisis sehingga mempermudah pembahasan masalah-masalah yang ada. Dengan metode ini, penulis ingin secara jelas mendeskripsikan tentang fenomena Laboratorium Perbankan syariah serta potensi atas optimalisasi Laboratorium tersebut. Proses analisa data dalam karya tulis ini terjadi dalam beberapa tahap, diantaranya:

1. Pengumpulan Data Pengumpulan data merupakan tahap awal yang harus dilakukan dalam sebuah pembuatan karya tulis. Tanpa adanya data yang lengkap dan valid maka sebuah karya tulis tidak bisa dikatakan ilmiah. Tanpa mengumpulkan data, analisis data tidak bisa dilakukan, karena data yang akan dianalisis tidak tersedia.

2. Pengolahan Data Dari sinilah data yang telah terkumpul tersebut mulai diolah dan dianalisis dengan seksama. Sehingga diperoleh sebuah hasil pengolahan data yang komperehensif dan representatif, yang nantinya dapat bermanfaat bagi semua pihak. Karena data yang diperoleh cukup sederhana, sehingga tidak membutuhkan pengolahan data secara statistik. Hanya memerlukan analisis dan pemahaman yang tajam, agar diperoleh sebuah kesimpulan dan solusi yang tajam pula.

3. Penyajian Data

Data yang telah diolah dengan maksimal melalui berbagai proses analisis yang tajam kemudian disajikan agar dapat dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang berkepentingan. Selanjutnya data-data yang disajikan dapat dipahami maka dapat ditarik sebuah kesimpulan yang secara menyeluruh.

BAB IV PEMBAHASAN

A. Pendidikan Ekonomi Islam di perguruan tinggi

Perkembangan praktik ekonomi Islam, terutama dalam bidang keuangan dan berbankan, baik di dunia maupun di Indonesia sangat menggembirakan. Demikian pula dalam bidang akademis, pendidikan ekonomi Islam kian diminati baik dalam pendidikan menengah maupun pada pendidikan tinggi. Pada pendidikan menengah Sebanyak lima wilayah di Jawa Barat (Kabupaten dan Kota Cirebon, Kuningan, Indramayu, dan Majalengka) akan menerapkan kurikulum

ekonomi syariah di tingkat SMP dan SMA 21 . Pada pendidikan tinggi ada 212 PTAIS yang memiliki jurusan/program studi ekonomi syariah, hukum bisnis

syariah dan perbankan syariah 22 . Pada tataran pendidikan formal terdapat Program Studi Ekonomi Islam

Fakultas Ilmu Agama Islam Universitas Islam Indonesia, SBI institute, SEBI, STEI Yogyakarta, Jurusan Ekonomi Islam STAIN Surakarta, UIN Syarif Hidayatullah Ciputat, UIN Yogyakarta, IAIN Medan, dan Fakultas Ekonomi UNAIR, STEI Tazkia, dan Jurusan Timur Tengah dan Islam UI serta upaya lain dari beberapa universitas Islam dan sekolah tinggi Islam yang cukup banyak.

Pembangunan bidang pendidikan mempunyai peran strategis sebagai salah satu faktor terwujudnya Sumber Daya Manusia (SDM) yang merupakan modal dasar bagi kesinambungan pembangunan nasional. Oleh karena itu, pembangunan bidang pendidikan ekonomi Islam harus menjadi perhatian khusus demi terwujudnya SDM yang capable dalam praktik ekonomi islam.

SDM Ekonomi Syariah tentunya dicetak dengan tujuan untuk memiliki peran khusus dalam industri keuangan syariah di Indonesia. Melihat kenyataan- kenyataan di atas, maka peran yang bisa dimainkan mahasiswa sebagai SDM dalam pengembangan ekonomi Islam adalah:

1. Aktor, Artinya mahasiswa semestinya menjadi pionir-pionir dalam praktik

ekonomi Islam;

2. Edukator, artinya mahasiswa Sebagai kelompok masyarakat terdidik, secara

relatif lebih cepat memahami dan memiliki akses ke khasanah wacana ekonomi Islam ketimbang kelompok masyarakat lain;

3. Motivator, artinya mahasiswa sebagai pengkajian dan praktik ekonomi Islam di tengah sistem kapitalis bukanlah tindakan yang populer, terasa asing dan mudah menimbulkan rasa putus asa mengingat nature dari masyarakat memang tidaklah kompatibel dengan ekonomi Islam;

4. Akselerator, artinya Mahasiswa harus menyadari bahwa sebesar apapun praktik

dan setinggi apapun kesadaran masyarakat tentang ekonomi Islam di tengah sistem sekuler tetaplah belum merupakan wajah sesungguhnya dari keadaan yang sebenarnya bila ekonomi Islam diterapkan secara keseluruhan. Oleh karena itu, mahasiswa tidak boleh puas sekadar melihat sebagian wajah ekonomi Islam. Harus ada upaya terus menerus dengan mendorong percepatan (akselerasi) penerapan dan kesadaran ekonomi Islam hingga betul-betul terwujud di tengah masyarakat melalui tegaknya sistem kehidupan Islam. Saat

HU Republika, Jumat 25 September 2009

22 Direktorat Pendidikan tinggi (DIKTI). Perguruan Tinggi Agama Islam Swasta ( PTAIS ).www.dikti.go.id 22 Direktorat Pendidikan tinggi (DIKTI). Perguruan Tinggi Agama Islam Swasta ( PTAIS ).www.dikti.go.id

Perbankan syariah merupakan industri yang baru yang membutuhkan suatu keahlian dan pengetahuan yang khusus. Kurangnya dukungan keahlian yang memadai pada akhirnya akan membahayakan kesinambungan operasi perbankan dalam jangka panjang. Mahasiswa dari perguruan tinggi dan lembaga akademis lainnya, yang diharapkan dapat menjadi calon sumber daya insani di perbankan syariah atau paling tidak dapat menjadi calon pengguna produk dan jasa perbankan syariah. Tidak hanya mahasiswa, namun pengajar dari perguruan tinggi dan lembaga akademis lainnya juga harus mendukung program pengembangan ekonomi islam yaitu dengan tugas sebagai pensosialisasi konsep perbankan

syariah sebagai bagian dari kurikulum dan pengembangan program studi khusus 24 . Perkembangan pendidikan ekonomi islam yang demikian ternyata belum

bisa dinikmati oleh semua kampus dalam perguruan tinggi. Bahkan beberapa kampus terbesar pun masih belum memiliki fokus studi pada bidang ekonomi islam. Hal ini bisa terjadi karena faktor kurangnya akademisi ekonomi syariah yang berada pada sebuah perguruan tinggi, sehingga peluang bagi perguruan tinggi untuk mendirikan jurusan atau program studi ekonomi islam cukup sempit.

Pendidikan harus berjalan dengan melalui berbagai sarana alternatif. Ketidakmampuan perguruan tinggi untuk mendirikan program studi ekonomi islam tersebut harus ditutupi dengan cara lain agar kegiatan edukasi ekonomi islam pada perguruan tinggi dapat tetap berjalan dengan baik. Sehingga salah satu alternatif yang bisa diterapkan oleh perguruan tinggi untuk menunjang pendidikan ekonomi islam yaitu dengan adanya laboratorium perbankan syariah. Dengan adanya laboratoirum perbankan syari’ah, dinilai cukup efektif sebagai salah satu sarana edukasi ekonomi islam, terutama bagi perguruan tinggi yang belum terdapat jurusan ekonomi islam didalamnya. Dengan menggunakan leboratorium perbankan syari’ah maka, mahasiswa bisa langsung mengaplikasikan ataupun belajar langsung di lapangan mengenai konsep ekonomi islam yang benar dan tepat.

B. Konsep dan Program Laboratorium Perbankan Syariah (Studi pada Lab Muamalat Universitas Negeri Malang)

Untuk meningkatkan kompetensi dan daya saing lembaga-lembaga keuangan Islam dengan lembaga keuangan lain perlu dirumuskan dan diambil langkah-langkah strategis bagi pengembangan lembaga keuangan Islam. Strategi yang akan dijalankan harus dapat menganalisa kendala-kendala yang dihadapi, maupun kelebihan-kelebihan yang dimilikinya secara komprehensif (menyeluruh).

Permasalahan kekurangan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam perbankan Syari'ah dalam berbagai tingkatan disebabkan masih sangat terbatasnya lembaga pendidikan dan pelatihan perbankan Syari'ah, baik di dalam maupun di luar negeri. Kebutuhan mendesak jangka pendek mungkin dapat dilakukan dengan cara melatih SDM perbankan dalam pelatihan operasional perbankan Syari'ah, workshop, seminar dan lain-lain. Pengembangan SDM perbankan Syari'ah dalam jangka panjang bukan hanya pada aktifitas pelatihan atau training yang bersifat

Peran Mahasiswa Dalam Pengembangan Ekonomi Islam (2006) Muhammad Ismail Yusanto (Direktur Sem-Institute, Jakarta) .( http://ekisonline.com ) 24 Blue print Pengembangan Perbankan Syariah di Indonesia. 2002. hlm 23 Peran Mahasiswa Dalam Pengembangan Ekonomi Islam (2006) Muhammad Ismail Yusanto (Direktur Sem-Institute, Jakarta) .( http://ekisonline.com ) 24 Blue print Pengembangan Perbankan Syariah di Indonesia. 2002. hlm 23

Selama ini tenaga kerja perbankan syari’ah didominasi mantan tenaga kerja perbankan konvensional yang hijrah kepada bank syari’ah atau berasal dari alumni perguruan tinggi umum yang berlatar belakang ekonomi konvensional. Umumnya mereka hanya diberi training singkat selama 2 minggu mengenai ekonomi syari’ah lalu diterjunkan langsung sebagai tenaga kerja di bidang ekonomi syari’ah yang melayani masyarakat. Sementara itu sumber daya manusia yang mendapat pe mbinaan selama empat tahun dibidang syari’ah pada perguruan tinggi Islam faham terkait dalam bidang muamalah, namun belum memahami terkait operasional perbankan. Ketidakseimbangan inilah yang membuat Perusahaan yang berbasis syariah tidak terlalu memperhatikan asal pendidikan.

Penyiapan tenaga kerja yang berkompeten di bidang ekonomi syari’ah membutuhkan proses yang cukup lama. Hal ini dikarenakan yang di upgrade bukan hanya mengenai pengetahuan semata, tetapi juga paradigma syari’ah, visi dan missi, serta k epribadian syari’ah, bahkan sampai kepada membangun militansi syariah.

Oleh karena itu, perlu adanya pembinaan yang intensif dan berkesinambungan untuk menyiapkan sumber daya manusia yang berkompeten dan berkapasitas lebih dibidang syariah. Adanya kerjasama antara lembaga pendidikan ( perguruan tinggi) dan perbankan merupakan solusi yang tepat dalam mengatasi masalah ini. Hal ini disebabkan karena dengan adanya kerjasama ini maka ada perpaduan antara materi atau teori perbankan dan ekonomi syari’ah yang diajarkan dikelas serta simulasi terkait pembelajaran operasional di bidang perbankan.

Bank Muamalat Indonesia cabang Malang merupakan salah satu perbankan syari’ah yang menerapkan metode ini. Dengan bekerjasama dengan

Universitas Negeri Malang, bank Muamalat Indonesia cabang Malang membuka laboratorium perbankan syariah yang dilengkapi dengan berbagai sarana dan prasarana untuk pembelajaran teori sekaligus simulasi terkait dengan perbankan syari’ah.

Bank Muamalat Indonesia cabang Malang sebagai bank syari’ah yang perduli dalam penyiapan sumber daya manusia yang kompeten dibidang

perbankan syari’ah bekerjasama dengan lembaga pendidikan pergurun tinggi Universitas Negeri Malang. Kerjasama ini diharapkan akan melahirkan lulusan - lulusan atau sumber daya manusia yang tidak hanya terdidik dalam masalah teori perbankan, fiqh muamalat, atau operasi perbankan konvensional tetapi lebih pada aspek pembekalan ilmu teori dan simulasi serta paradigma syari’ah, visi dan missi, serta kepribadian syari’ah, bahkan sampai kepada membangun militansi syariah.

Kerjasama ini merupakan slah satu bentuk Corporate Social Responsibility (CSR) bank Muammalat yang merupakan suatu potensi untuk membantu membangun ekonomi rakyat, tidak hanya dalam bentuk pemberian fasilitas keuangan tetapi bisa juga diajukan untuk program-program pelatihan dan tentunya diarahkan pada peningkatan dalam perbaikan kualitas sumber daya manusia yang kedepannya diharapkan dapat bermanfaat bagi perkembangan ekonomi islam.

Adapun manfaat kerjasama ini secara lebih spesifik antara lain

1. Sebagai media untuk mensosialisasikan keberadaan bank muammalat sehingga secara langsung maupun tidak langsung dapat menarik banyk nasabah

2. Sebagai media untuk memberikan pendidikan terkait dasar-dasar perbankan syariah kepada para mahasiswa sebagai salah satu upaya pembentukn SDM syariah yang berkompeten

3. Kerjasama dapat menutupi kekurangan masing-masing dengan kelebihan yang dimiliki oleh pihak lain atau pihak yang bermitra. Dengan demikian, diharapkan hasil yang dicapai dari kerja sama usaha harus lebih baik atau lebih besar dibandingkan jika dikelola sendiri tanpa kerja sama dengan pihak lain. Dalam hal ini pihak perbankan memiliki kekurangan terkait penyediaan SDM berkualitas, kemudian Perguruan tinggi menjadi penyedia calon tenaga kerja diharapkan. Perguruan tinggi memiliki kekurangan dalam memfasilitasi dan penyediaan sarana pendidikan perbankan. Kekurangan tersebut ditutpi pihak perbankan melalui penyediaan fasilitas labotarorium Perbankan Syariah yang berlokasi di Fakultas Ekonomi Universitas negeri Malang.

4. Kerjasama ini memeberikan kemudahan bagi nasabah bank muammalat untuk

mendapatakan pelayanan dan berbagai akses lainnya dengan mudah, terutama di kalangan civitas akademika. Selain itu Bank Muammalat berkesempatan untuk memeperluas jaringan melalui pembukaan cabang baru. Hal ini diharapkan dapat semakin memperkuat posisis bank syariah sebagai bank pilihan rakyat.

Optimalisasi hasil pencapaian Perbankan syari’ah akan sangat didukung oleh peningkatan peran dan pengelolaan SDM dan para staf yang mampu bekerja dengan sebaik-baiknya. Perubahan lingkungan bisnis yang begitu cepat menuntut pengelolaan SDM secara terpadu antara pemahaman sistem dan manusia yang ditunjang oleh keahlian, ketrampilan, kepemimpinan dan kerjasama kedua belah pihak.

Perkembangan sistem pendidikan yang memadai, yang pada akhirnya terdapat kondisi kelangkaan jumlah SDM yang mumpuni bagi industri. Untuk mewujudkan terselenggaranya pencerdasan masa yang selaras dengan tujuan serta keberadaan institusi keuangan islam. Pihak industri seharusnya menjadi mitra kalangan akademisi dalam memperkuat dan memperkaya ilmu, misalnya dalam memberikan masukan kelayakan praktik (practicability) dari ilmu-ilmu keuangan syariah. Oleh sebab itulah saat ini banyak sekali ketidak-puasan dari pakar ekonomi Islam dan syariah terhadap perkembangan aplikasi ekonomi dan keuangan syariah, baik di tanah air maupun di tingkat dunia internasional.

Lembaga pendidikan adalah institusi yang bertanggung jawab dalam menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas. Untuk melahirkan SDM yang berkompeten di bidang bisnis dan hukum syari’ah secara komprehensif dan memadai, serta memiliki integritas tinggi, maka dibutuhkan lembaga pendidikan ekonomi syari’ah yang secara khusus menyiapkan SDM ekon omi syari’ah. Oleh karena itu perlu adanya pembelajaran dalam rangka mewujudkan SDM yang kompetitif di bidang perbankan Syari’ah. Hal ini dapat diwujudkan melalui berbagai pembelajaran. Untuk menghasilkan sarjana yang mempunyai skills tentang ekonomi syari ’ah dan memiliki budi pekerti yang sesuai dengan syariah Islam dan applicable di sektor ekonomi.

Dalam hal ini Bank muammalat beserta beberapa jajaran dosen Ekonomi Islam Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang melakukan dua step pembelajaran untuk mencapai tujuan tersebut. Yakni adanya pembelajaran saat kuliah dan simulasi serta praktik langsung / bimbingan intensif selama beberapa bulan saat akan bekerja. Kedua cara tersebut diharapkan dapat menjadi langkah yang berkesinambungan sehingga apa yang didapat saat di perguruan tinggi bisa langsung diaplikasikan pada saat memulai masuk dunia kerja.

Berikut ini akan dipaparkan mengenai penerapan laboratorium perbankan syari’ah, dalam hal ini bank muammalat yang bekerjasam dengan fakultas

ekonomi universitas negeri malang:

1. Pembelajaran kampus

Pembelajaran ini dilakukan dengan memberikan program kuliah informal ekonomi islam pada mahasiswa. Adapun materi-materi yang diberikan yaitu terkait dengan dasar-dasar perbankan seperti Basis perbankan, domestik operasional, dan finance . Ada beberapa metode yang digunakan dalam penyampaian materi, antara lain:

a. Model pembelajaran Simulasi

teori mengenai pembelajaran simulasiModel pembelajaran ini yaitu dengan langsung melakukan praktik mengenai ekonomi islam. Pengusaan teori dalam suatu pembelajaran menjadi unsur yang cukup penting, namun pengalaman praktis dapat mengantarkan dari pemahaman konsep teoritis untuk diterapkan pada implikasi secara umum. Demikian juga untuk mengembangkan pemahaman dan penghayatan terhadap suatu peristiwa yang lebih banyak mengarah kepada psikomotor , maka penggunaan model pembelajaran simulasi akan sangat bermanfaat.

Dengan menggunakan teknik simulasi, maka mahasisw atidak hanya belajar mengenai teori saja, namun juga pada bagaimana implikasinya pada kehidupan. Teknik simulasi juga dapat mengembangkan kreativitas mahasiswa, karena melalui simulasi mahasiswa diberi kesempatan untuk memainkan peranan sesuai dengan topik yang disimulasikan, sehingga dari peranan yang dimainkan tersebut mahasiswa bisa menngambil pelajaran yang ia dapat dari simulasinya.

b. Kerjasama Laboratorium Perbankan Syari’ah dengan Kelompok Studi

Ekonomi Islam (KSEI)

KSEI Merupakan sebuah kelompok studi mahasiswa yang mempelajari tentang ekonomi Islam. Banyak pemikiran - pemikiran kritis mahasiswa untuk lebih mengkaji ekonomi Islam secara lebih mendalam. Diskusi-diskusi kecil KSEI dilakukan untuk mendorong terbentuknya Kelompok Kajian yang lebih concern membahas ekonomi Islam. Dalam hal ini KSEI memiliki peran untuk mensosialisasikan Ekonomi Islam kepada lingkup masyarakat yang paling dekat, yaitu mahasiswa dan civitas akademika. Kerjasama antara Lab Perbankan Syari’ah dengan KSEI dapat terjadi melalui pemberian materi dalam

Diskusi/Kuliah Informal anggota KSEI dengan menjadiakan pihak Lab Perbankan sebagai pemateri. Dengan begitu sharing antar kedua pihak dapat diwacanakan sehingga terbentuklah Islamic point of view pada masing-masing anggota KSEI. Hal ini bisa menjadi salah satu bentuk kontribusi perbankan syariah dalam mensukseskan pendidikan berkarakter syariah.

c. Kerjasama dengan Dosen Pengajar Mata kuliah Ekonomi Islam

Perkuliahan merupakan menjadi sarana pendidikan efektif untuk mendakwahkan ekonomi Islam. Dosen diharapkan mampu memberikan pengetahuan lebih kepada mahasiswa terkait ekonomi syariah. Kerjasama yang dilakukan lab perbankan syariah dengan jajaran dosen fakultas ialah penekanan materi perbankan syariah bagi mahasiswa. Selain itu dosen dapat memberikan penugasan kepada mahasiswa untuk menjadikan laboratorium sebagi sumber belajar. Dengan berbagi fasilitas yang tersedia studi ilmiah dan riset dapat dilakukan oleh mahasiswa untuk menunjang proses pembelajaran. Goal yang diharapkan dari kerjasama ini yakni termanfaatkannya dengan baik laboratorium sebagai penunjang proses belajar mengajar ekonomi syariah.

d. Pendelegasian Mahasiswa untuk magang di Bank Muammalat Selain keempat metode pembelajaran kampus tersebut, ada beberapa program pembelajaran yang dicanangkan oleh pihak perbankan syari’ah. Mahasiswa akan dibekali ilmu teori dan praktik langsung di lab perbankan dengan kurikulum yang dibuat langsung oleh pihak bank Muammalat. Magang menjadi alternatif yang dipilih oleh pihak laboran perbankan syari’ah agar mahasiswa lebih memahami real operasional di bank syariah. Mahasiswa terpilih ialah mahasiswa yang aktif dalam berbagai dakwah ekonomi syariah serta mahasiswa yang memiliki minat lebih dalam pendalaman ekonomi syariah. Penyaringan dilakukan secara langsung atas pilihan dosen pengajar ekonomi islam. Kegiatan magang akan dilakukan selama 6 bulan dengan tidak meninggalkan proses perkuliahan. Jumlah delegasi mahasiswa terpilih sebanyak 5 orang. Dengan adanya magang ini diharapkan delegasi dapat memiliki kompetensi yang unggul dan berpartisipasi aktif dalam pengelolaan laboratorium. Keunggulannya mahasiswa yang dianggap memiliki kapasitas sesuai dengan kriteria dari calon pegawai bank syariah akan diangkat sebagai pegawai bank muammalat cabang UM kedepannya.

e. Training kerja

Training merupakan sebuah pelatihan kerja untuk terjun langsung dalam teknis kerja yang sebenarnya. Training kerja yang dilakukan oleh Lab Perbankan syari’ah Muammalat bertujuan untuk memberikan pelatihan real terkait operational bank syariah secera real. Sasaran dari pelatihan ini ialah mahasiswa yang sudah lulus ( fresh graduate) agar dapat diaplikasikan secara langsung. Bentuk pelatihan berupa pendampingan secara langsung oleh laboran perbankan syari’ah ketika ada transaksi di bank syariah.

f. Program Kerja Tahunan Laboratorium Perbankan Syariah

Program kerja merupakan rencana kegiatan dari sebuah organisasi yang terstruktur dengan tujuan/output tertentu disertai rencana dan waktu pelaksanaan. Program kerja yang dibuat oleh lab perbankan syariah bertujuan untuk memberikan arahan dan acuan demi terwujudnya pendidikan syariah yang komprehensif baik dikalangan Mahasiswa, dosen, maupun masyarakat yang secara umum memperhatikan keberadaan perbankan syariah.

Program kerja yang dicanangkan masih berorientasi pada masyarakat dalam kampus, dalam artian program kerja yang dibuat sasarannya masih dalam Program kerja yang dicanangkan masih berorientasi pada masyarakat dalam kampus, dalam artian program kerja yang dibuat sasarannya masih dalam

malang:

1) Sosialisasi keberadaan lab kepada dosen dan mahasiswa FE. Sosialisasi bertujuan untuk memperkenalkan keberadaan serta peranan dari Lab perbankan Syariah kepada segenap civitas akademika FE UM, sehingga kedepannya sosialisasi ini dapat memberikan pemahaman terkait pemenfaatan Lab Perbankan Syari ’ah itu sendiri

2) Lokakarya penyusunan silabus dan SAP Ekonomi dan perbankan syariah dosen FE-BMI Lokakarya yang bertujuan untuk mengesahkan program kerja yang dicanangkan oleh pengelola Lab perbankan syariah selama satu periode kepengurusan yakni dalam kurun waktu 1 tahun.

3) Menyusun bahan ajar dan media pembelajaran untuk mata kuliah ekonomi syariah, keuangan syariah, perbankan syariah dan beberapa mata kuliah yang relevan. Proses penyesuaian dengan kurikulum pembelajaran pada mata kuliah yang berhubungan dengan ekonomi Syariah telah diatur oleh pihak penegmbang kurikulum. Hal ini bisa dimanfaatkan sebagai sarana pembelajaran untuk memperkenalkan system dan regulasi pada perbankan syariah.

4) Pelatihan penggunaan software perbankan syariah bagi dosen Pelatihan secara khusus kepada dosen EKIS terkait penggunaan software perbankan bertujuan untuk menjadikan para dosen lebih memahami praktik kerja di Bank Syariah sekaligus sebagai

5) Pelatihan penggunaan software perbankan syariah bagi mahasiswa. Pelatihan kepada mahasiswa secara langsung yang bertujuan untuk menambah kapasitas mereka dibidang ini. Pengalaman praktis dalam dunia kerja lebih ditekankan untuk menyetarakan pengetahuan teori dan praktik.