Hak Angket Century.
Pikiran Rakyat
o
17
OJan
. Se/asa0 Rabu0 Kamis0 Jumato Sabtu 0 Mlnggu
Senin
4
123
18
19
OPeb
5
6
20
OM"
21
OAp,
7
8
22
9
23
OMel
OJun
~
10
11
25
OJul
.26
12
13
27
14
28
0 Ags OSep
15
29
OOkt
8Nov
16
30
31
ODes
Hal~ Angket Century
Oleh SUHARIZAL
OIA liar kasus Bank
Century makin menggelinding. Minggu lalu,
224 anggota DPR (dari 560
orang) sepakat untuk mengusulkan hak angket atas pengusutan
kasus itu. Usulan itu disampaikan secara resmi kepada pimpinan DPR. Pengusul berasal
dari delapan fraksi, kecuali
Fraksi Partai Demokrat. Para
pengusul berpendapat, penggunaan hak angket sebagai wujud
pertanggungjawaban publik dan
bentuk pelaksanaan
fungsi
pengawasan DPR Di samping
itu, para pengusul hak angket
berpendapat, kasus Bank Century menimbulkan kerugian negara cukup besar.
Fokus pelaksanaan hak angket
ini antara lain mengetahui sejauh mana pemerintah melaksanakan peraturan perundang-undangan terkait keputusannya
mencairkan dana talangan Rp
6,76 triliun untuk Bank Century.
Lebih jauh lagi, panitia hak angket juga akan mengetahui seberapa besar kerugian negara akibat
Bank Century, dan sejauhmana
kemungkinan
penyelamatan
uang negara bisa dilakukan.
B
Tentang hak angket
Secara normatif, keberadaan
hak angket diatur dalam Pasal
20A ayat (2) UUD 1945danditegaskan kembali dalam UU Nomor 27 Tahun 2009 tentang
MPR, DPR. DPD, dan DPRD,
serta Peraturan Tata tertib DPR
Undang-undang yang mengatur
penggunaan hak angket ialah UU
Nomor 6 Tahun 1954 tentang
Hak Angket DPR Undang-undang ini berasal dari zaman sistern pemerintahan parlementer
di bawah UUD Sementara Tahun
1950,tetapi sampai sekarang belwn pernah dicabut. Mahkanlah
Konstitusi melalui putusannya
tanggal26 Maret 2004 menegaskan, UU Nomor 6 Tahun 1954
itu masih berlaku berdasarkan
ketentuan Pasal I Aturan Peralihan UUD 1945.Dengan demikian,
tidak ada keraguan apa pun bagi
DPR untuk menggunakan ketentuan-ketentuan dalam UU Nomor 6 Tahun 1954 itu untuk melaksanakan hak angket DPR
Hak angket adalah hak penyelidikan, karena hak ini memang
dimiliki oleh DPR untuk menyelidiki sesuatu yang lazimnya terkait dengan hal-hal yang terkait
dengan masalah keuangan yang
menjadi kebijakan pemerintah.
Peraturan Tata Tertib DPR menegaskan, hak angk~ ~akan
'untuk menyelidiki "kebijakan
pemerintah yang penting dan
strategis serta berdampak luas
pada kehidupan bermasyarakat
dan bernegara yang diduga bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan".
Kebijakan pemerintah "menyelamatkan" Bank Century dengan sendirinya dapat dijadikan
sebagai objek dari hak angket
DPR karena berdampak luas pada kehidupan bermasyarakat
dan bernegara, apalagi kebijakan itu juga berkaitan dengan keuangan negara. Namun, apakah
kebijakan itu benar-benar bertentangan dengan UU sebagaimana dugaan DPR, inilah yang
harus "dibuktikan". melalui
penggunaan hak angket itu.
Dalam proses penyelidikan,
Panitia HakAngket DPR dapat
mengumpulkan fakta dan bukti
bukan saja dari kalangan pemerintah, tetapi dari siapa saja
yang dianggap perlu, termasuk
mereka yang dianggap ahli mengenai masalah yang diselidiki.
Mereka wajib memenuhi panggilan Panitia Angket dan menjawab semua pertanyaan dan
memberikan keterangan lengkap, termasuk menyerahkan semua dokumen yang diminta,
kecuali apabila penyerahan dokumen itu akan bertentangan
dengan kepentingan negara.
Mereka yang dipanggil namun
tidak datang tanpa alasan yang
sah, dapat disandera selama-Iamanya seratus hari (Pasal17 ayat 1 UU Nomor 6 Tahun 1954).
Panitia Angket juga dapat meminta pengadilan untuk memerintahkan pejabat yang tidak
mau menyerahkan dokumen
negara yang mereka minta agar
~"'
~
menyerahkannya.
Urgensi
Fungsi hak angket Bank Century sudah menjadi perhatian
publik dan harus diselesaikan.
Penting bagi DPR menggali keterangan ahli dan semua pihak terkait dengan aliran dana dan masalah lainnya yang terkait dengan
"penyelamatan" Bank Century.
Dengan memakai hak angket, diharapkan ada konklusi yang lebih
objektif, bukan asal kritis. Sebab,
orientasi angket menyelidiki dan
mencari solusi. Yang ingin diketahui DPR bukan sebatas mendengar apologi pemerintah, melainkan menguak lebihjauh ada
apa sebeharnya ch'balikkebijakan
pemerintah terhadap pengawasan bankTbank selama ini. Sebab,
sejauh ini terlalu banyak hal terkait dengan pengawasan yang tidak akuntabel dan terkesan ditutup-tutupi.
Urgensi usul hak angket Bank
Century terkait pula.dengan kelirunya, struktur berpikir pemerintah. Pemerintah melupakan
amanat konstitusi bahwa salah
satu tujuan dibentuknya Negara
Kesatuan Republik Indonesia,
seperti termaktub dalam PembUkaan UUD 1945 paragrafke4, ialah memajukan kesejahteraan umum. Di tengah badai krisis
ekonomi dan rentetan bencana
alam yang tetjadi di hampir seluruh wilayah RI, pemerintah
"memanjakan" Bank Century.
Hasil audit dari BPK menyangkut Bank Century dapat
digunakan (atau tidak digunakan) oleh panitia angket DPR
Nantinya, DPR dapat saja berpendapat lain dengan BPK Dengan kata lain, bila hasil audit
BPK berkes~p~i~'aliran
dana
pemerintah ke Bank Century sudab sesuai dengan prosedur, kesimpulan itu dapat dikesampingkan oleh DPR. Apalagi Wapres
Boediono memiliki peran terkait
pencairan dana Rp 6,7 trili~ saat dirinya menjadi Gubernur BI.
Pada titik inilah kehadiran Panitia Hak Angket DPR untuk
menguak persoalan seputar penyelamatan Bank Century menjadi amat penting dilakukan. ***
Penulis, mahasiswa Program Doktor (8-3) Hukum Tata
Negara Universitas PadjadjaJa.!l.
Kllping
Hum as
- --
--
Unpad
2009
o
17
OJan
. Se/asa0 Rabu0 Kamis0 Jumato Sabtu 0 Mlnggu
Senin
4
123
18
19
OPeb
5
6
20
OM"
21
OAp,
7
8
22
9
23
OMel
OJun
~
10
11
25
OJul
.26
12
13
27
14
28
0 Ags OSep
15
29
OOkt
8Nov
16
30
31
ODes
Hal~ Angket Century
Oleh SUHARIZAL
OIA liar kasus Bank
Century makin menggelinding. Minggu lalu,
224 anggota DPR (dari 560
orang) sepakat untuk mengusulkan hak angket atas pengusutan
kasus itu. Usulan itu disampaikan secara resmi kepada pimpinan DPR. Pengusul berasal
dari delapan fraksi, kecuali
Fraksi Partai Demokrat. Para
pengusul berpendapat, penggunaan hak angket sebagai wujud
pertanggungjawaban publik dan
bentuk pelaksanaan
fungsi
pengawasan DPR Di samping
itu, para pengusul hak angket
berpendapat, kasus Bank Century menimbulkan kerugian negara cukup besar.
Fokus pelaksanaan hak angket
ini antara lain mengetahui sejauh mana pemerintah melaksanakan peraturan perundang-undangan terkait keputusannya
mencairkan dana talangan Rp
6,76 triliun untuk Bank Century.
Lebih jauh lagi, panitia hak angket juga akan mengetahui seberapa besar kerugian negara akibat
Bank Century, dan sejauhmana
kemungkinan
penyelamatan
uang negara bisa dilakukan.
B
Tentang hak angket
Secara normatif, keberadaan
hak angket diatur dalam Pasal
20A ayat (2) UUD 1945danditegaskan kembali dalam UU Nomor 27 Tahun 2009 tentang
MPR, DPR. DPD, dan DPRD,
serta Peraturan Tata tertib DPR
Undang-undang yang mengatur
penggunaan hak angket ialah UU
Nomor 6 Tahun 1954 tentang
Hak Angket DPR Undang-undang ini berasal dari zaman sistern pemerintahan parlementer
di bawah UUD Sementara Tahun
1950,tetapi sampai sekarang belwn pernah dicabut. Mahkanlah
Konstitusi melalui putusannya
tanggal26 Maret 2004 menegaskan, UU Nomor 6 Tahun 1954
itu masih berlaku berdasarkan
ketentuan Pasal I Aturan Peralihan UUD 1945.Dengan demikian,
tidak ada keraguan apa pun bagi
DPR untuk menggunakan ketentuan-ketentuan dalam UU Nomor 6 Tahun 1954 itu untuk melaksanakan hak angket DPR
Hak angket adalah hak penyelidikan, karena hak ini memang
dimiliki oleh DPR untuk menyelidiki sesuatu yang lazimnya terkait dengan hal-hal yang terkait
dengan masalah keuangan yang
menjadi kebijakan pemerintah.
Peraturan Tata Tertib DPR menegaskan, hak angk~ ~akan
'untuk menyelidiki "kebijakan
pemerintah yang penting dan
strategis serta berdampak luas
pada kehidupan bermasyarakat
dan bernegara yang diduga bertentangan dengan peraturan
perundang-undangan".
Kebijakan pemerintah "menyelamatkan" Bank Century dengan sendirinya dapat dijadikan
sebagai objek dari hak angket
DPR karena berdampak luas pada kehidupan bermasyarakat
dan bernegara, apalagi kebijakan itu juga berkaitan dengan keuangan negara. Namun, apakah
kebijakan itu benar-benar bertentangan dengan UU sebagaimana dugaan DPR, inilah yang
harus "dibuktikan". melalui
penggunaan hak angket itu.
Dalam proses penyelidikan,
Panitia HakAngket DPR dapat
mengumpulkan fakta dan bukti
bukan saja dari kalangan pemerintah, tetapi dari siapa saja
yang dianggap perlu, termasuk
mereka yang dianggap ahli mengenai masalah yang diselidiki.
Mereka wajib memenuhi panggilan Panitia Angket dan menjawab semua pertanyaan dan
memberikan keterangan lengkap, termasuk menyerahkan semua dokumen yang diminta,
kecuali apabila penyerahan dokumen itu akan bertentangan
dengan kepentingan negara.
Mereka yang dipanggil namun
tidak datang tanpa alasan yang
sah, dapat disandera selama-Iamanya seratus hari (Pasal17 ayat 1 UU Nomor 6 Tahun 1954).
Panitia Angket juga dapat meminta pengadilan untuk memerintahkan pejabat yang tidak
mau menyerahkan dokumen
negara yang mereka minta agar
~"'
~
menyerahkannya.
Urgensi
Fungsi hak angket Bank Century sudah menjadi perhatian
publik dan harus diselesaikan.
Penting bagi DPR menggali keterangan ahli dan semua pihak terkait dengan aliran dana dan masalah lainnya yang terkait dengan
"penyelamatan" Bank Century.
Dengan memakai hak angket, diharapkan ada konklusi yang lebih
objektif, bukan asal kritis. Sebab,
orientasi angket menyelidiki dan
mencari solusi. Yang ingin diketahui DPR bukan sebatas mendengar apologi pemerintah, melainkan menguak lebihjauh ada
apa sebeharnya ch'balikkebijakan
pemerintah terhadap pengawasan bankTbank selama ini. Sebab,
sejauh ini terlalu banyak hal terkait dengan pengawasan yang tidak akuntabel dan terkesan ditutup-tutupi.
Urgensi usul hak angket Bank
Century terkait pula.dengan kelirunya, struktur berpikir pemerintah. Pemerintah melupakan
amanat konstitusi bahwa salah
satu tujuan dibentuknya Negara
Kesatuan Republik Indonesia,
seperti termaktub dalam PembUkaan UUD 1945 paragrafke4, ialah memajukan kesejahteraan umum. Di tengah badai krisis
ekonomi dan rentetan bencana
alam yang tetjadi di hampir seluruh wilayah RI, pemerintah
"memanjakan" Bank Century.
Hasil audit dari BPK menyangkut Bank Century dapat
digunakan (atau tidak digunakan) oleh panitia angket DPR
Nantinya, DPR dapat saja berpendapat lain dengan BPK Dengan kata lain, bila hasil audit
BPK berkes~p~i~'aliran
dana
pemerintah ke Bank Century sudab sesuai dengan prosedur, kesimpulan itu dapat dikesampingkan oleh DPR. Apalagi Wapres
Boediono memiliki peran terkait
pencairan dana Rp 6,7 trili~ saat dirinya menjadi Gubernur BI.
Pada titik inilah kehadiran Panitia Hak Angket DPR untuk
menguak persoalan seputar penyelamatan Bank Century menjadi amat penting dilakukan. ***
Penulis, mahasiswa Program Doktor (8-3) Hukum Tata
Negara Universitas PadjadjaJa.!l.
Kllping
Hum as
- --
--
Unpad
2009