009. Sejarah Indonesia

Diterbitkan oleh
DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH ATAS
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Jalan R.S. Fatmawati, Cipete, Jakarta 12410
Telepon : (021) 7694140, 75902679, Fax. 7696033

1

Pengarah
Hamid Muhammad, Ph.D
Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Penanggung Jawab
Drs. Purwadi Sutanto, M.Si
Direktur Pembinaan Sekolah Menengah Atas
Koordinator Pengembang Modul
Dr. Eko Warisdiono
Kasubdit Kurikulum, Direktorat Pembinaan SMA
Koordinator Pelaksana
Dra. Elia Ulfah
Kepala Seksi Pembelajaran, Subdit Kurikulum

Direktorat Pembinaan SMA
Penulis Modul
Drs. Warsono, M.Pd(Guru SMAN 44 Jakarta)
No. Telp : 081808791966, e- mail: wars_107@yahoo.com
Dr. Enung S. Suryana, M.Ed (Guru SMAN 1Cimalaka)
No. Telp : 081218085097, e-mail : enung_suryana@yahoo.com
Dr. H. Mohamad Agus Nurdin (Guru SMAN 1 Pangandaran)
No. Telp : 08122416951, e-mail : m_agus_noordin@yahoo.co.id
Editor
Drs. Zulfikri Annas, M.Ed. (Pusat Kurikulum dan Perbukuan)
Dr. Hamka (Pusat Kurikulum dan Perbukuan)
Deni Hadiana, M.Si. (Pusat Penilaian Pendidikan)
Andri Karmidi, M.Pd. (Guru SMA Plus Prop Riau)

Layout
Tim Pusat Analisis dan Sinkronisasi Kebijakan
Kemendikbud

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas


Kata Pengantar
2

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 2014 telah mengeluarkan kebijakan
penataan implementasi Kurikulum 2013 melalui Permendikbud nomor 160 Tahun 2014 tentang
Pemberlakuan Kurikulum Tahun 2006 dan Kurikulum 2013. Berdasarkan kebijakan tersebut
implementasi Kurikulum 2013 dilaksanakan secara bertahap mulai tahun pelajaran 2014/2015
semester 2 sampai dengan tahun pelajaran 2018/2019.

3

Pada tahun pelajaran 2015/2016 jumlah SMA yang melaksanakan Kurikulum 2013 sebanyak
2.151 SMA yang tersebar di 34 provinsi dan 312 kabupaten/kota. Selanjutnya untuk tahun
pelajaran 2016/2017, implementasi Kurikulum 2013 diperluas di seluruh kabupaten/kota menjadi
3.212 SMA atau sekitar 25%. Penambahan jumlah SMA pelaksana Kurikulum 2013 pada tahun
pelajaran 2016/2017 sebanyak 2.049 SMA.
Terhadap 2.049 SMA tersebut, pada tahun 2016 diberikan pembinaan dalam bentuk pelatihan
dan pendampingan Kurikulum 2013. Pelaksanaan pelatihan dan pendampingan bagi guru SMA
dilakukan oleh Direktorat Pembinaan SMA bekerjasama dengan Lembaga Penjaminan Mutu
Pendidikan (LPMP). Pelatihan Kurikulum 2013 dilaksanakan secara bertahap yaitu Pelatihan

Instruktur Tingkat Nasional, Tingkat Provinsi, Tingkat Kabupaten/Kota, dan Pelatihan Guru
Sasaran.
Berkaitan dengan hal tersebut telah disiapkan perangkat pendukung pelatihan Kurikulum 2013
dalam bentuk modul pelatihan implementasi Kurikulum 2013 tahun 2016 SMA untuk 31 mata
pelajaran dan panduan teknis pengelolaan pelatihan Kurikulum 2013. Seluruh perangkat tersebut
dimaksudkan untuk memberikan pemahaman secara teknis tentang kebijakan dan substansi
Kurikulum 2013, meningkatkan kompetensi pelaksana Kurikulum 2013, dan meningkatkan
kompetensi guru mata pelajaran dalam melaksanakan proses pembelajaran dan penilaian di
sekolah.
Kami sampaikan penghargaan dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang
telah terlibat dalam penyusunan naskah modul pelatihan implementasi Kurikulum 2013. Disadari
bahwa naskah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu saran dan masukan sangat diperlukan untuk
penyempurnaan naskah pendukung pembelajaran Kurikulum 2013.
Besar harapan kami semoga naskah modul ini dapat berguna dan membantu guru mata pelajaran
dalam upaya peningkatan mutu pendidikan melalui Kurikulum 2013.

Jakarta, Maret 2016
Direktur Pembinaan SMA,

Drs. Purwadi Sutanto, M.Si

NIP. 19610404 198503 1 003

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas

Daftar Isi
4

Materi Pelatihan Mata Pelajaran
Sejarah Indonesia

5

KATA PENGANTAR

1

DAFTAR ISI


2

STRUKTUR PROGRAM
ALUR PENYAJIAN MATERI PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 SMA TAHUN
2016
JADWAL KEGIATAN PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
TAHUN 2016
MODUL PELATIHAN MATA PELAJARAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

4

PENDAHULUAN
A. RASIONAL
B. BAHAN BACAAN
C. Tujuan
D. Hasil yang Diharapkan
MODUL 1
ANALISIS KOMPETENSI, PEMBELAJARAN, DAN PENILAIAN
Fokus Modul
UNIT 1 : ANALISIS DOKUMEN : SKL, KI-KD, SILABUS, DAN PEDOMAN MATA

PELAJARAN
UNIT 2 : ANALISIS MATERI Dalam BUKU TEKS PELAJARAN
UNIT 3 : ANALISIS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN
UNIT 4 : ANALISIS PENILAIAN HASIL BELAJAR

4
7
10

10
10
13
14
14
15
15

22
33
43

63

MODUL 2
PERANCANGAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
A. Uraian Singkat Materi
B. Fokus Modul
C. Penugasan
D. Refleksi

73
73
81
81
81

MODUL 3
PRAKTIK PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN
A. Uraian Singkat Materi
B. Fokus Modul
C. REVIEW VIDEO PEMBELAJARAN

D. Penugasan
E. Refleksi

83
84
84
84
84

MODUL 4
PRAKTIK PENGOLAHAN DAN PELAPORAN HASIL BELAJAR
A. Uraian Singkat Materi
B. Fokus Modul
C. Penugasan
D. Refleksi

87
87
94
94

94

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas

6

7

Struktur Program
Pelatihan Implementasi Kurikulum SMA
Tahun 2016

No

Materi

Jam
@ 45’


Narasumber/

d. Analisis Penilaian Hasil Belajar

3

Instruktur

3

Perancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)

6

Instruktur

4


Praktik Pembelajaran dan Penilaian

Instruktur
A. Materi Umum (16 Jam)
1

Pembelajaran Aktif

2

Instruktur

a. Praktik Pembelajaran dan Penilaian

8

Instruktur

2

Gerakan Penumbuhan Budi Pekerti dan Sekolah
Aman

3

Instruktur

b. Review Hasil Praktik

2

Instruktur
Instruktur

Kebijakan dan Dinamika Perkembangan Kurikulum

2

Instruktur

Praktik Pengolahan dan Pelaporan Penilaian Hasil
Belajar

4

3
4

Penguatan Literasi dalam Pembelajaran

2

Instruktur

C. Materi Penunjang (4 Jam)

5

Peran Keluarga dalam Pembelajaran Siswa

2

Instruktur

1

Tes Awal

1

Panitia

6

Penyelenggaraan Pelatihan dan Pendampingan Berbasis Sekolah

2

Instruktur

2

Pembukaan : Kebijakan Peningkatan Mutu Pendidikan

1

Pejabat
Struktural

3

Tes Akhir

1

Panitia

4

Penutupan : Review dan Evaluasi Pelatihan

1

Koord.
Instruktur

5

B. Materi Pokok (32 Jam)
1

Kompetensi, Materi, Pembelajaran, dan Penilaian

3

Instruktur

2

Analisis Kompetensi, Pembelajaran, dan Penilaian
a. Analisis Dokumen : SKL, KI-KD, Silabus, dan
Pedoman Mata pelajaran

3

Instruktur

b. Analisis Materi dalam Buku Teks Pelajaran

3

Instruktur

c. Analisis Penerapan Model Pembelajaran

3

Instruktur

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas

Jumlah

52

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas

8

Alur Penyajian Materi dan Penyajian Materi
Pelatihan Implementasi Kurikulum SMA
TAHUN 2016

Gerakan Penumbuhan

Tes Awal

Pembukaan

Penguatan Literasi
dalam Pembelajaran

Peran Keluarga dalam
Pembelajaran Siswa

Budi Pekerti dan Sekolah Aman

Kebijakan dan Dinamika Perkembangan
Kurikulum

Jadwal Kegiatan
Pelatihan Implementasi Kurikulum
2013

9

Tahun 2016
Kompetensi, Materi,
Pembelajaran
dan Penilaian
Penyelenggaraan Pelatihan dan Pendampingan Berbasis Sekolah

Praktik Pembelajaran
dan Penilaian

Review Hasil Praktik

Analisis Dokumen :
SKL, KI-KD, Silabus
dan Pedoman Mata
pelajaran
Perancangan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Praktik Pengolahan
dan Pelaporan Penilaian Hasil Belajar

Analisis Materi dalam
Buku Teks Pelajaran

Analisis
Penilaian Hasil Belajar

Tes Akhir

Pembelajaran
Aktif

(5 Hari : 52 Jam @ 45 Menit)
Hari Pertama

Analisis Materi dalam
Buku Teks Pelajaran

Analisis Penerapan
Model Pembelajaran

No.

Waktu

1

08.00-08.45

2

08.45-09.30

3

09.30-10.15

Materi

10.15-10.30
4

10.30-11.15

Registrasi

5

11.15-12.00

Registrasi

12.00-13.30

ISTIRAHAT

Penutupan:

6

13.30-14.15

Tes Awal

Review dan Evaluasi
Pelatihan

7

14.15-15.00

Pembukaan

8

15.00-15.45

Gerakan Penumbuhan Budi Pekerti dan Sekolah Aman

9

15.45-16.30

Gerakan Penumbuhan Budi Pekerti dan Sekolah Aman

10

16.30-17.15

Gerakan Penumbuhan Budi Pekerti dan Sekolah Aman

17.15-19.30

ISTIRAHAT

11

19.30-20.15

Kebijakan dan Dinamika Perkembangan Kurikulum

12

20.15-21.00

Kebijakan dan Dinamika Perkembangan Kurikulum

Hari Kedua

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas

No.

Waktu

Materi

1

08.00-08.45

Pembelajaran Aktif

2

08.45-09.30

Pembelajaran Aktif

3

09.30-10.15

Kompetensi, Materi, Pembelajaran, dan Penilaian

10.15-10.30

ISTIRAHAT

4

10.30-11.15

Kompetensi, Materi, Pembelajaran, dan Penilaian

5

11.15-12.00

Kompetensi, Materi, Pembelajaran, dan Penilaian

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas

10

12.00-13.30

ISTIRAHAT

6

13.30-14.15

Peran Keluarga dalam Pembelajaran Siswa

7

14.15-15.00

Peran Keluarga dalam Pembelajaran Siswa

15.00-15.30

ISTIRAHAT

8

15.30-16.15

Penguatan Literasi Dalam Pembelajaran

9

16.15-17.00

Penguatan Literasi Dalam Pembelajaran

10

17.00-17.45

Penyelenggaraan Pelatihan dan Pendampingan Berbasis Sekolah

17.45-19.30

ISTIRAHAT

11

19.30-20.15

Penyelenggaraan Pelatihan dan Pendampingan Berbasis Sekolah

12

20.15-21.00

Analisis Dokumen : SKL, KI-KD, Silabus, dan Pedoman Mata
pelajaran

13

21.00-21.45

Analisis Dokumen : SKL, KI-KD, Silabus, dan Pedoman Mata
pelajaran

Hari Ketiga
No.

Waktu

Materi

1

08.00-08.45

Analisis Dokumen : SKL, KI-KD, Silabus, dan Pedoman Mata
pelajaran

2

08.45-09.30

3

10.15-10.30

ISTIRAHAT

4

10.30-11.15

Praktik Pembelajaran dan Penilaian

5

11.15-12.00

Praktik Pembelajaran dan Penilaian

12.00-13.30

ISTIRAHAT

6

13.30-14.15

Praktik Pembelajaran dan Penilaian

7

14.15-15.00

Praktik Pembelajaran dan Penilaian

15.00-15.30

ISTIRAHAT

8

15.30-16.15

Praktik Pembelajaran dan Penilaian

9

16.15-17.00

Praktik Pembelajaran dan Penilaian

17.00-17.45

Praktik Pembelajaran dan Penilaian

10

17.45-19.30

ISTIRAHAT

11

19.30-20.15

Praktik Pembelajaran dan Penilaian

12

20.15-21.00

Review Hasil Praktik

13

21.00-21.45

Review Hasil Praktik

11

Hari Kelima
No.

Waktu

Materi

Analisis Materi Dalam Buku Teks Pelajaran

1

08.00-08.45

Praktik Pengolahan dan Pelaporan Penilaian Hasil Belajar

09.30-10.15

Analisis Materi Dalam Buku Teks Pelajaran

2

08.45-09.30

Praktik Pengolahan dan Pelaporan Penilaian Hasil Belajar

10.15-10.30

ISTIRAHAT

3

09.30-10.15

Praktik Pengolahan dan Pelaporan Penilaian Hasil Belajar

4

10.30-11.15

Analisis Materi Dalam Buku Teks Pelajaran

10.15-10.30

ISTIRAHAT

5

11.15-12.00

Analisis Penerapan Model Pembelajaran

4

10.30-11.15

Praktik Pengolahan dan Pelaporan Penilaian Hasil Belajar

12.00-13.30

ISTIRAHAT

5

11.15-12.00

Tes Akhir

6

13.30-14.15

Analisis Penerapan Model Pembelajaran

6

12.00-12.45

Penutupan : Review dan Evaluasi Pelatihan

7

14.15-15.00

Analisis Penerapan Model Pembelajaran

15.00-15.30

ISTIRAHAT

8

15.30-16.15

Analisis Penilaian Hasil Belajar

9

16.15-17.00

Analisis Penilaian Hasil Belajar

17.00-17.45

Analisis Penilaian Hasil Belajar

10

17.45-19.30

ISTIRAHAT

11

19.30-20.15

Perancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

12

20.15-21.00

Perancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

13

21.00-21.45

Perancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Hari Keempat
No.

Waktu

1

08.00-08.45

Perancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

2

08.45-09.30

Perancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

3

09.30-10.15

Perancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas

Materi

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas

12

Modul Pelatihan
Mata Pelajaran Sejarah Indonesia

Peta modul tersebut dapat digambarkan sebagai berikut.
13

Pendahuluan
Pertama, kami ucapkan selamat bertemu pada Modul Pelatihan Guru Sejarah Indonesia Kurikulum
2013. Modul ini terdiri atas 4 (empat) seri modul yang disusun sedemikian rupa sesuai dengan
kebutuhan guru dalam melaksanakan Kurikulum 2013 sesuai dengan konsep dan pelaksanaannya.
Masing-masing modul terdiri atas Uraian Singkat Materi, Fokus Modul, Penugasan, dan Refleksi.
Modul-modul tersebut adalah;
Modul 1: Analisis Kompetensi, Pembelajaran, dan Penilaian
Modul 2: Perancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Modul 3: Praktik Pembelajaran dan Penilaian
Modul 4: Praktik Pengolahan dan Pelaporan Penilaian Hasil Belajar
Peta modul tersebut dapat digambarkan disamping berikut.
Rasional
Kurikulum 2013 mengalami beberapa perkembangan dan perbaikan sejak digulirkannya pada
tahun 2013. Perbaikan kurikulum tersebut berlandaskan pada landasan kebijakan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan yang tertuang dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Nomor 160 tahun 2014 tentang Pemberlakuan Kurikulum 2006 dan Kurikulum 2013. Pelaksanaan
perbaikannya juga atas dasar masukan dari berbagai lapisan publik (masyarakat sipil, asosiasi
profesi, perguruan tinggi, dunia persekolahan) terhadap ide, dokumen, dan implementasi kurikulum
yang diperoleh melalui monitoring dan evaluasi dari berbagai media. Berdasarkan hasil monitoring
dan evaluasi serta masukan publik tersebut, terdapat beberapa masukan umum, antara lain
adanya pemahaman yang kurang tepat oleh masyarakat yang diakibatkan oleh format penyajian
dan nomenklatur dalam Kurikulum 2013: (1) Kompetensi Dasar (KD) pada Kompetensi Inti 1 (KI1) dan KD pada KI-2 yang dianggap kurang logis dikaitkan dengan karakteristik mata pelajaran;
(2) terindikasi adanya inkonsistensi antara KD dalam silabus dan buku teks (baik lingkup materi
maupun urutannya); (3) belum ada pernyataan eksplisit dalam dokumen kurikulum tentang
perlunya peserta didik lebih peka teknologi; (4) format penilaian dianggap terlalu rumit dan perlu
penyederhanaan; (5) penegasan kembali pengertian pembelajaran saintifik yang bukan satusatunya pendekatan dalam proses pembelajaran di kelas; (6) penyelarasan dan perbaikan teknis
buku teks pelajaran agar mudah dipelajari oleh peserta didik.
Secara umum, perbaikan Kurikulum 2013 berTujuan agar selaras antara ide, desain, dokumen,
dan pelaksanaannya. Secara khusus, perbaikan Kurikulum 2013 berTujuan menyelaraskan KI-KD,
silabus, pedoman mata pelajaran, pembelajaran, penilaian, dan buku teks.
Perbaikan tersebut di atas dilaksanakan berdasarkan prinsip perbaikan kurikulum sebagai berikut.
Keselarasan (Alignment)
Antara dokumen KI-KD, Silabus, Pedoman Mata Pelajaran, Buku Teks Pelajaran, Pembelajaran,
dan Penilaian Hasil Belajar harus selaras dari aspek kompetensi dan lingkup materi.

Gambar 1. Peta Modul

Memperhatikan perkembangan perbaikan Kurikulum di atas, maka diperlukan beberapa contoh
praktis yang dibutuhkan guru untuk dapat mengimplementasikan Kurikulum 2013 dengan tepat
yang berkaitan dengan pembelajaran dan penilaian, serta unsur penunjang lainnya,
Untuk membantu guru dalam mengimplementasikan Kurikulum 2013, maka Direktorat Pembinaan
SMA menyusun Modul Pelatihan Guru yang berisi petunjuk atau panduan, contoh praktis untuk
setiap mata pelajaran serta uraian tugas yang harus dikerjakan oleh peserta pelatihan. Modul
tersebut disusun dalam 4 (empat) seri modul yang saling terkait dengan harapan dapat membantu
Anda dalam mengembangkan rencana dan pelaksanaan pembelajaran sesuai dengan tuntutan
Kurikulum 2013.

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas

14

Sesuai dengan Tujuan pelatihan, maka Anda diharapkan untuk mempelajari kompetensikompetensi yang tertuang dalam modul ini seperti pada bagan berikut.
PETA KOMPETENSI

Bahan Bacaan
15

Untuk lebih memahami modul ini, Anda sangat dianjurkan
untuk membaca Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan yang berkaitan dengan Kurikulum 2013, serta
lampiran-lampirannya antara lain KI, KD, Silabus, dan Pedoman
Mata Pelajaran.
Selain itu Anda dianjurkan juga untuk memahami buku teks
Sejarah Indonesia dan naskah-naskah yang diterbitkan oleh
Direktorat Pembinaan SMA, antara lain sebagai berikut.
ϭ
ϭ
ϭ
ϭ
ϭ
ϭ
ϭ

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas

Hand Out Mata Pelajaran Sejarah Indonesia
Panduan Penyusunan RPP
Silabus Sejarah Indonesia
Pedoman Mata Pelajaran Sejarah Indonesia
Model-Model Pembelajaran
Panduan Muatan Lokal
Panduan Penilaian

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas

Tujuan
16

Modul Pelatihan ini berTujuan untuk:
ϭ mengembangkan kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran dan penilaian pada
mata pelajaran Sejarah Indonesia berdasarkan tuntutan Kurikulum 2013.
ϭ mengembangkan keterampilan guru dalam menyiapkan perangkat pembelajaran sesuai
dengan Kurikulum 2013.
ϭ meningkatkan praktik pembelajaran Sejarah Indonesia di kelas.
Hasil yang Diharapkan
Hasil yang Diharapkan dari pelatihan ini adalah:
1. meningkatnya kemampuan guru dalam melaksanakan pembelajaran dan penilaian mata
pelajaran Sejarah Indonesia berdasarkan tuntutan Kurikulum 2013.
2. meningkatnya keterampilan guru dalam menyiapkan perangkat pembelajaran sesuai
dengan Kurikulum 2013.
3. meningkatnya keterampilan guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran Sejarah
Indonesia di kelas.
Agar penggunaan modul ini dapat mencapai keberhasilan dengan baik, terlebih dahulu baca dan
ikutilah beberapa petunjuk ini. Pertama, persiapkan alat tulis dan kertas untuk mengerjakan tugastugas. Kedua, waktu Anda untuk mengerjakan keseluruhan modul ini adalah 32 jam pelajaran,
@ 45 menit. Dengan demikian gunakanlah dengan waktu dengan sebaik mungkin. Ketiga,
kerjakanlah semua latihan dan tugas dengan kreatif dan inovatif serta diskusikan dengan teman
guru atau anggota kelompok.

Modul 1
Analisis Kompetensi, Pembelajaran, dan Penilaian
17

Fokus Modul
Fokus Modul ini adalah analisis kompetensi, SKL, KI-KD, dan Silabus yang dimulai dari
pengembangan indikator, pengembangan materi pembelajaran termasuk integrasi muatan lokal
dan aktualiasasi mata pelajaran dalam kegiatan kepramukaan, serta pembelajaran dan penilaian
terkait dengan mata pelajaran Bahasa Indonesia.
Modul ini terdiri atas 4 (empat) unit modul yang masing-masing membahas materi yang saling
berkaitan satu sama lain, terdiri atas:
ϭ Unit 1: Analisis Dokumen : SKL, KI-KD, Silabus, dan Pedoman Matapelajaran
Bagian ini membahas tentang analisis keterkaitan SKL, KI-KD, dan Silabus kaitannya
dengan penentuan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) dan materi pokok sebagai
bahan pembelajaran dan penilaian dalam rangka pencapaian Kompetensi Dasar (KD). Unit
1 ini merupakan uraian awal untuk membahas unit-unit berikutnya.
ϭ Unit 2: Analisis Materi Dalam Buku Teks Pelajaran
Membahas tentang langkah-langkah penjabaran materi pembelajaran berdasarkan hasil
analisis dalam Unit 1, sehingga Anda dapat menganalisis merancang materi pembelajaran
sesuai dengan materi pokok (dalam KD). Selain itu dalam bagian ini dibahas tentang
bagaimana Anda dapat mengembangkan materi yang berkaitan dengan muatan lokal,
materi yang dapat diaktualisasikan dalam kegiatan kepramukaan, serta materi-materi yang
dapat mendorong peserta didik untuk memiliki keterampilan berfikir tingkat tinggi (Higher
Order Thinking Skills/HOTS).
Dalam unit ini juga dibahas tentang analisis materi dalam buku teks pelajaran, sehingga
Anda dapat memilih atau memilah materi-materi mana yang merupakan materi esensial,
materi untuk pengayaan, atau materi yang berkaitan dengan muatan lokal atau HOTS (jika
ada).Hasil analisis materi tersebut menjadi acuan dalam penyusunan bahan ajar. Bahan ajar
yang telah disusun merupakan lampiran RPP.
ϭ Unit 3: Analisis Penerapan Model Pembelajaran
Membahas tentang karakteristik dan prinsip pembelajaran Kurikulum 2013 serta
penerapannya dalam kegiatan pembelajaran. Selain itu, dibahas juga tentang pemilihan
model yang cocok dengan karakteristik KD atau materi pembelajaran disesuaikan dengan
karakteristik atau kondisi kelas, serta contoh kegiatan pembelajarannya.
ϭ Unit 4: Analisis Penilaian Hasil Belajar
Bagian ini membahas tentang proses penilaian mencakup perencanaan, pelaksanaan,
dan analisis hasil belajar peserta didik. Analisis hasil belajar peserta didik pada bagian
ini berTujuan untuk memperbaiki kompetensi peserta didik dalam suatu pembelajaran
sehingga guru dapat menyusun program remedial atau pengayaan serta perbaikan proses
pembelajaran berikutnya.
Pada setiap unit juga diberikan contoh yang memungkinkan Anda dapat menganalisis dan
menerapkan hasil analisis tersebut dalam menyusun rencana dan pelaksanaan pembelajaran.
Untuk lebih memahami materi dalam modul ini, pada akhir setiap unit Anda dianjurkan untuk
mengerjakan tugas dan memberikan tanggapan atau Refleksi tentang pemahaman dan
pengalaman yang diperoleh dalam setiap kegiatan.

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas

18

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas

19

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas

20

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas

21

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas

22

Unit 1
Analisis Dokumen : SKL, KIKD, Silabus, Dan Pedoman
Matapelajaran

Standar kompetensi lulusan merupakan muara utama
pencapaian yang dituju semua mata pelajaran pada jenjang
tertentu. Sedangkan kompetensi inti merupakan pijakan
pertama pencapaian yang dituju semua mata pelajaran pada
tingkat kompetensi tertentu. Penjabaran kompetensi inti untuk
tiap mata pelajaran tersaji dalam rumusan kompetensi dasar.
• Standar Kompetensi Lulusan merupakan muara utama pencapaian semua mata pelajaran pada satuan pendidikan/ jenjang pendidikan tertentu.

Uraian Singkat Materi
Keterkaitan antara Standar Kompetensi Lulusan, Kompetensi Inti-Kompetensi Dasar,
Pembelajaran, dan Silabus
Standar Kompetensi Lulusan (SKL) adalah kriteria mengenai kualifikasi kemampuan lulusan yang
mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Kompetensi Inti merupakan tingkat kemampuan
untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan yang harus dimiliki seorang peserta didik pada
setiap tingkat kelas atau program yang menjadi landasan Pengembangan Kompetensi Dasar.
Kompetensi Inti mencakup: sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan yang
berfungsi sebagai pengintegrasi muatan pembelajaran, mata pelajaran atau program dalam
mencapai Standar Kompetensi Lulusan.
Kompetensi Dasar (KD) adalah kemampuan untuk mencapai Kompetensi Inti yang harus
diperoleh peserta didik melalui pembelajaran. Dalam setiap rumusan KD terdapat unsur
kemampuan berpikir yang dinyatakan dalam kata kerja dan materi.

3.6 Menganalisis perkembangan kehidupan
masyarakat, pemerintahan, dan budaya
pada masa kerajaan-kerajaan Hindu dan
Buddha di Indonesia serta menunjukkan
contoh bukti-bukti yang masih berlaku
pada kehidupan masyarakat Indonesia
masa kini

4.6 Menyajikan hasil penalaran dalam bentuk
tulisan tentang nilai-nilai dan unsur
budaya yang berkembang pada masa
kerajaan Hindu dan Buddha yang masih
berkelanjutan dalam kehidupan bangsa
Indonesia pada masa kini

23

• Kompetensi Inti merupakan pijakan pertama pencapaian yang dituju semua mata
pelajaran pada tingkat kompetensi tertentu.


Kompetensi Dasar (KD); merupakan tingkat kemampuan suatu pokok bahasan
pada suatu mata pelajaran yang mengacu pada Kompetensi inti.

Pencapaian kompetensi lulusan, kompetensi inti, dan kompetensi dasar melalui proses
pembelajaran dan penilaian diilustrasikan dalam skema gambar 1.
ϭ
ϭ

ϭ
ϭ

Kompetensi inti (KI-3 dan KI-4) memberikan arah tingkat kompetensi pengetahuan dan
keterampilan minimal yang harus dicapai peserta didik.
Kompetensi dasar dari KI-3 adalah dasar pengembangan materi pembelajaran,
sedangkan kompetensi dasar dari KI-4 mengarahkan keterampilan dan pengalaman
belajar yang perlu dilakukan peserta didik. Dari sinilah pendidik dapat mengembangkan
proses belajar dan cara penilaian yang diperlukan melalui pembelajaran langsung.
Dari proses belajar dan pengalaman belajar, peserta didik akan memperoleh
pembelajaran tidak langsung berupa pengembangan sikap sosial dan spiritual yang
relevan dengan berpedoman pada kompetensi dasar dari KI-2 dan KI-1.
Rangkaian dari KI-KD sampai dengan penilaian tertuang dalam silabus, kecuali untuk
Tujuan pembelajaran, tidak diwajibkan dicantumkan baik dalam RPP maupun dalam
Silabus.

Gambar 3. Keterkaitan antara SKL, KI-KD, Pembelajaran dan Silabus

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas

24

2. Pengembangan Indikator
Pencapaian Kompetensi (IPK) dan
Materi Pembelajaran
Pengembangan indikator dan materi pembelajaran merupakan merupakan 2 kemampuan yang
harus dikuasai seorang guru sebelum mengembangkan RPP dan melaksanakan pembelajaran.
Melalui pemahaman keterkaitan kompetensi (SKL-KI-KD), maka pendidik yang mengampu mata
pelajaran Sejarah Indonesia dapat merumuskan indikator pencapaian kompetensi pengetahuan
terkait dengan dimensi pengetahuan dan dimensi proses kognitif serta indikator keterampilan
berkaitan tidak hanya keterampilan bertindak tetapi juga keterampilan berfikir yang juga dikatakan
sebagai keterampilan abstrak dan konkret.
Mata pelajaran Sejarah Indonesia pada jenjang pendidikan SMA/MA dan SMK/MAK mengkaji
berbagai peristiwa sejarah bangsa Indonesia pada masa lampau dan pengaruhnya terhadap
kehidupan bangsa pada masa kini serta merancang kehidupan bangsa di masa depan. Mata
pelajaran Sejarah Indonesia meliputi berbagai peristiwa sejarah yang terjadi di Indonesia, ditujukan
untuk membangun memori kolektif sebagai bangsa agar mengenal jati diri dan menjadikannya
sebagai landasan dalam membangun persatuan dan kesatuan maupun untuk berkontribusi
membangun kehidupan bangsa masa kini dan masa yang akan datang.
Sejarah Indonesia dikembangkan atas dasar:
ϭ
ϭ
ϭ
ϭ

Semua wilayah/daerah memiliki kontribusi terhadap perjalanan Sejarah Indonesia
mulai dari periode asal-usul adanya kehidupan manusia di Indonesia hingga
sekarang;
Pemahaman tentang masa lampau sebagai sumber inspirasi, motivasi, dan
kekuatan untuk membangun semangat kebangsaan dan persatuan;
Setiap periode Sejarah Indonesia memiliki peristiwa dan tokoh di tingkat nasional
dan daerah serta keduanya memiliki kedudukan yang sama penting dalam
perjalanan Sejarah Indonesia;
Tugas dan tanggung jawab untuk memperkenalkan peristiwa sejarah yang penting
dan terjadi di seluruh wilayah NKRI serta seluruh periode sejarah kepada generasi
muda bangsa.

Adapun Tujuan mata pelajaran Sejarah Indonesia agar peserta didik memiliki kemampuan
sebagai berikut :
ϭ

ϭ
ϭ
ϭ

ϭ
ϭ
ϭ
ϭ

25

Menumbuhkan kesadaran dalam diri peserta didik sebagai bagian dari bangsa
Indonesia yang memiliki rasa bangga dan cinta tanah air, melahirkan empati dan
perilaku toleran yang dapat diimplementasikan dalam berbagai bidang kehidupan
masyarakat dan bangsa.
Menumbuhkan pemahaman peserta didik terhadap diri sendiri, masyarakat, dan
proses terbentuknya bangsa Indonesia melalui sejarah yang panjang dan masih
berproses hingga masa kini dan masa yang akan datang.
Mengembangkan perilaku yang didasarkan pada nilai dan moral yang
mencerminkan karakter diri, masyarakat, dan bangsa.
Membangun kesadaran peserta didik tentang pentingnya konsep waktu dan
tempat/ruang dalam rangka memahami perubahan dan keberlanjutan dalam
kehidupan bermasyarakat dan berbangsa di Indonesia.
Menumbuhkan apresiasi dan penghargaan peserta didik terhadap peninggalan
sejarah sebagai bukti peradaban bangsa Indonesia di masa lampau.
Mengembangkan kemampuan berpikir historis (historical thinking) yang menjadi
dasar untuk kemampuan berpikir logis, kreatif, inspiratif, dan inovatif.
Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menggunakan berbagai sumber
seperti buku teks, buku referensi, dokumen, narasumber, atau pun artefak serta
memberi kesempatan yang luas untuk menghasilkan “her or his own histories”.
Menanamkan sikap berorientasi kepada masa kini dan masa depan.

Untuk melakukan analisis kompetensi dan mengembangkan IPK disarankan agar Anda
memperhatikan karakteristik mata pelajaran Sejarah Indonesia tersebut di atas, serta mempelajari
Pedoman Mata Pelajaran dan Silabus Sejarah Indonesia terbaru.
Gambar 4 dibawah ini menggambarkan rangkaian kegiatan dalam analisis kompetensi untuk
menjabarkan IPK dan materi dari suatu KD, baik untuk KD-KI 3 maupun KD-KI 4.

Gambar 4. Rangkaian Kegiatan Analisis Kompetensi

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas

Kutip pasangan Kompetensi Dasar (KD), misalnya untuk Sejarah Indonesia kelas X:
Tabel 2. Jenjang HOTS
26

Pisahkan kemampuan berpikir yang dinyatakan dengan kata kerja dengan materi, seperti pada Tabel 1 berikut.
Tabel 1. Pemisahan Kemampuan Berpikir dengan Materi
KD
3.6

4.6

Kompetensi/Kata Kerja
Menganalisis

Penalaran dalam bentuk tulisan
(membuat tulisan)

27

Jenjang HOTS

Kemampuan

Kata Kerja

Analisis

Mengelompokkan dalam bagian-bagian penting dari sebuah
sumber informasi/benda yang diamati/ fenomena sosial-alam-budaya

a. mediferensiasi kelompok informasi

Materi


Kerajaan-kerajaan Hindu dan
Buddha; kehidupan masyarakat,
pemerintahan, dan budaya



Bukti-bukti kehidupan pengaruh
Hindu dan Buddha yang masih ada
sampai masa kini.



berkembang pada masa kerajaan
Hindu dan Buddha yang masih
berkelanjutan dalam kehidupan
bangsa Indonesia pada masa kini.

c. menentukan fokus penting suatu
informasi
Menentukan keterkaitan antar
komponen

Menemukan pikiran pokok/bias /
nilai penulis atau pemberi informasi
Perhatikan kemampuan berpikir yang terdapat dalam kata kerja pada KD-KI 3 maupun KD-KD 4, ada
kemungkinan kemampuan berpikir tersebut membutuhkan kemampuan berpikir awal sebagai prasyarat yang
harus dikusai peserta didik sebelumnya, baik yang di SMA maupun di SMP.
Sebagai contoh; KD 3.6 diatas, sebelum peserta didik memiliki kompetensi untuk menganalisis, maka peserta
didik harus memiliki kompetensi sebelumnya yaitu: mengingat, memahami dan menerapkan. Pada KD 4.6,
sebelum peserta didik memiliki kompetensi keterampilan untuk menyajikan hasil penalaran dalam bentuk tulisan
(membuat tulisan) yang menurut taksonomi Anderson termasuk dalam menciptakan, maka peserta didik harus
memiliki kompetensi sebelumnya yaitu: mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, dan menilai.
Selain itu perlu diperhatikan juga apakah kemampuan berpikir tersebut merupakan kemampuan berpikir tingkat
rendah (Lower Order Thinking Skills (LOTS)) atau kemampuan berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking Skills
(HOTS)).
Higher Order Thinking Skills (HOTS) adalah kemampuan kognitif (berpikir) tingkat tinggi yang dalam taksonomi
Tujuan pendidikan ranah kognitif terdiri atas kemampuan analisis, evaluasi, dan mencipta. Setiap jenjang HOTS
memiliki kemampuan yang berbeda sebagaimana yang tercantum dalam tabel berikut.

b. memilih informasi berdasarkan
kelompok

Evaluasi

Menentukan kesesuaian antara
masalah, uraian dan kesimpulan/
proporsi suatu bentuk/proporsi
suatu penyajian drama tari

Menentukan kesesuaian metoda/
prosedur/ teknik/rumus/prinsip
dengan masalah

Mencipta

a.

mengorganisasi keterkaitan antar
kelompok /menyusun

b.

menemukan koherensi antar
kelompok

c.

membuat struktur (baru) untuk
kelompok informasi

a.

memberi label untuk kelompok
yang dikembangkan

b.

menemukan bias penulis/pemberi
informasi

a.

mencek kesinambungan

b.

mendeteksi unsur yang sama

c.

memonitoring kegiatan

d.

mentes/menguji

a.

mengeritik kelebihan dan kelemahan informasi atau bagiannya

b.

memberikan penilaian berdasarkan kriteria

Mengembangkan hipotesis

mengembangkan

Merencanakan penelitian/proyek/
kegiatan/ciptaan

a.

merencanakan

b.

mendesain

a.

menghasilkan

b.

mekonstruksi

c.

merekonstruksi

mengembangkan produk baru

HOTS digunakan dalam rumusan kompetensi dalam SKL dan Standar Isi. Di SMA, kompetensi
yang tercantum dianalisis dan evaluasi sebagai kemampuan minimal HOTS. Dalam RPP, guru
dapat mengembangkan HOTS yang terdapat pada setiap KD sampai tingkat tertinggi yaitu
mencipta.
Dalam menganalisis KD, terutama dalam memecahkan suatu rumusan aspek kompetensi KD, guru
dapat menggunakan kemampuan yang tercantum pada kolom 2 tabel di atas, dan kata kerja yang
terdapat pada kolom kanan untuk merumuskan IPK.

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas

28

Contoh penerapan HOTS dalam kegiatan pembelajaran Sejarah Indonesia pada KD 3.6:
Menganalisis perkembangan kehidupan masyarakat, pemerintahan, dan budaya pada masa
kerajaan-kerajaan Hindu dan Buddha di Indonesia serta menunjukkan contoh bukti-bukti
yang masih berlaku pada kehidupan masyarakat Indonesia masa kini. Dengan IPK 3.63:
Mengidentifikasi hasil-hasil kebudayaan kerajaan-kerajaan Hindu dan Buddha di Indonesia.
Dalam kegiatan pembelajaran materi kerajaan Kutai, kita dapat memulai dengan: menyajikan
gambar-gambar prasasti (Yupa), peserta didik melakukan pengamatan, kemudian didorong untuk
melakukan analisis dengan mengaitkan isi prasasti dengan; kehidupan keagamaan, ekonomi,
politik, pemerintaha dan sosial budaya kerajaan Kutai.
4. Untuk selanjutnya, dari uraian materi (dalam KD) terdapat beberapa istilah atau materi
dasar (esensial) yang harus dipahami dan dikuasai oleh peserta didik, yaitu kehidupan
masyarakat, pemerintah, budaya, dan bukti-bukti pengaruh Hindu dan Budha yang
masih ada sampai dengan masa kini.

IPK untuk KD 3.1 adalah:
29

KD
3.6 Menganalisis perkembangan kehidupan masyarakat,
pemerintahan, dan budaya pada
masa kerajaan-kerajaan Hindu
dan Buddha di Indonesia serta
menunjukkan contoh bukti-bukti
yang masih berlaku pada kehidupan masyarakat Indonesia
masa kini

5. Dari kedua penjelasan diatas, dapat dibuat tabel seperti pada Tabel 2 berikut.

KD 3.6

KD 4.6

Kemampuan Berpikir
Jembatan

Kemampuan Berfikir
Menganalisis

Menyajikan hasil penalaran dalam bentuk
tulisan



Menjelaskan



Menjelaskan



Mengidentifikasi



Menunjukan atau
member contoh



Membuat

3.6.1 Menjelaskan perkembangan kehidupan masyarakat kerajaan-kerajaan
Hindu dan Buddha di Indonesia.
3.6.2 Menjelaskan sistim pemerintahan
kerajaan-kerajaan Hindu dan Buddha di
Indonesia.
3.6.3 Mengidentifikasi hasil-hasil kebudayaan kerajaan-kerajaan Hindu dan Buddha di Indonesia.
3.6.4 Menunjukan bukti-bukti pengaruh
Hinddu dan Buddha yang masih berlaku
sampai dengan saat ini

Tabel 3. Tahapan Kemampuan Berpikir dan Materi
KD

IPK

Materi


Kehidupan masyarakat



Pemerintahan



Budaya



Bukti-bukti pengaruh
Hindu dan Buddha
yang ada pada masa
kini



Nilai-nilai dan
unsur budaya yang
berkembang pada
masa kerajaan
Hindu dan Buddha yang masih
berkelanjutan dalam
kehidupan bangsa
Indonesia pada
masa kini

4.6 Menyajikan hasil penalaran
dalam bentuk tulisan tentang
nilai-nilai dan unsur budaya yang
berkembang pada masa kerajaan
Hindu dan Buddha yang masih
berkelanjutan dalam kehidupan
bangsa Indonesia pada masa kini

4.6.1 Membuat rancangan penelitian sederhana tentang nilai-nilai dan unsur budaya
yang berkembang pada masa kerajaan Hindu dan Buddha yang masih berkelanjutan
dalam kehidupan bangsa Indonesia pada
masa kini.
4.6.2 Membuat laporan tertulis hasil penelitian sederhana tentang nilai-nilai dan unsur
budaya yang berkembang pada masa kerajaan Hindu dan Buddha yang masih berkelanjutan dalam kehidupan bangsa Indonesia
pada masa kini

Dari Tabel 3 diatas dapat disusun IPK sebagai berikut.

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas

B.Penugasan
30

31

Coba Anda kutip pasangan KD-KI 3 dan KD-KI 4, dan analisis dengan menggunakan contoh
seperti di atas. Kerjakan berpasangan dengan rekan Anda!

C.Refleksi
PESERTA
ϭ
ϭ
ϭ

Menyampaikan keberhasilan berupa perubahan pola pikir dalam memahami dan menganalisis
keterkaitan antara SKL, KI-KD, materi, pembelajaran, dan Silabus.
Menyampaikan kelemahan yang ditemukan dari aktivitas pada modul ini sehingga masih ada
yang belum dipahami atau membingungkan.
Menyampaikan tindak lanjut yang akan dilakukan untuk menerapkan hasil yang diperoleh
dari modul dalam mengembangkan IPK dan menerapkannya dalam merancang kegiatan
pembelajaran.

INSTRUKTUR
ϭ
ϭ

Menyampaikan keberhasilan peserta sesuai pengamatan selama kegiatan.
Menyampaikan hal-hal yang perlu diperbaiki dalam mengembangkan IPK dan menerapkannya
dalam merancang kegiatan pembelajaran.

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas

32

UNIT 2
ANALISIS MATERI Dalam BUKU
TEKS PELAJARAN

33

A. Uraian Singkat Materi
1. Pengembangan Materi Pembelajaran
Setelah merinci aspek kemampuan berpikir pada KD-3 dan KD-4, maka Anda harus
mengembangkan materi pokok yang terurai dalam IPK yang telah ditentukan pada Unit 1.
Contoh:
Indonesia Zaman Hindu dan Buddha: Silang Budaya Lokal dan Global Tahap Awal
1)

2)

Kerajaan-kerajaan Hindu dan Buddha di Indonesia


perkembangan kehidupan masyarakat



sistim pemerintahan



hasil-hasil kebudayaan

Bukti-bukti kehidupan pengaruh Hindu dan Buddha yang masih ada sampai masa kini

Pengembangan materi pembelajaran secara rinci disesuaikan dengan karakterististik kompetensi
atau kemampuan berpikir yang diharapkan dikuasai peserta didik. Oleh sebab itu, maka guru perlu
memperhatikan “bahan dasar” atau kompetensi awal sebagai tahapan berpikir yang telah dipelajari
peserta didik sebelumnya, baik di SMA maupun di SMP.
Selain itu dalam menetukan materi pembelajaran Anda harap memperhatikan konten materi mana
yang berupa pengetahuan tentang fakta, konsep, prosedur, dan meta kognitif dan keempatnya
tidak menunjukkan urutan hierarki.

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas

Contoh:

2. Keterkaitan antara aspek sumber-sumber belajar dan alat-alat yang dipergunakan
Keterkaitan antara sumber belajar dan alat/media yang digunakan dalam pembelajaran dapat
digambarkan sebagai Gambar 5 berikut.

34

Materi Terkait
Pengatahuan Tentang

Contoh Materi

Fakta

Macam-macam-prasasti, candi, peta hubungan laut antara
India-China abad ke-1, dan letak kerajaan Majapahit.

Konsep

Teori Brahmana, teori Waisya, teori Ksatrya, teori Sudra, dan
teori Arus Balik

Prosedur

Membuat kronologis berdirinya kerajaan-kerajaan Hindu dan
Buddha di Indonesia

Metakognitif

Membuat tulisan tentang nilai-nilai dan unsur budaya Hindu
dan Buddha yang masih berkelanjutan dalam kehidupan
bangsa Indonesia pada masa kini.

Pengembangan materi juga perlu memperhatikan buku teks wajib dan sumber lain, sehingga guru
dapat menjabarkan materi-materi yang merupakan materi esensial (dasar) yang harus dikuasai
peserta didik dan materi pengembangan atau materi terapan sebagai bahan pengayaan untuk
menambah wawasan. Selain itu, jika memungkinkan Anda dapat mengembangkan materi yang
berkaitan dengan muatan lokal baik materi kekinian/lingkungan, materi interdisipliner, atau materi
transdisipliner, atau materi yang dapat diaktualisasikan dalam kegiatan kepramukaan.
Materi hasil pengembangan yang merupakan bahan ajar (tulis atau berbasis TIK) akan menjadi
lampiran di RPP.
Contoh materi dan kegiatan pembelajaran yang dapat dikembangkan terkait dengan materi;
Kerajaan Kutai
a. Perkembangan Kehidupan Masyarakat
ϭ Perkembangan kehidupan masyarakat Kutai sangat dipengaruhi oleh letak geografis;
yaitu terletak di pinggir sungai Mahakam sehingga memungkinkan masyarakat kutai
mengembangkan untuk pertanian, peternakan, dan perdagangan.
ϭ Menjalin hubungan dagang dengan India dan China.
b. Sistim pemerintahan
ϭ Berdasarkan informasi dari Yupa-yupa yang ditemukan menunjukan bahwa Kutai
berbentuk kerajaan dan mencapai masa kejayaan pada masa pemerintahan
Mulawarman.
ϭ Corak pemerintahan akibat pengaruh dari India.
ϭ Hasil-hasil kebudayaan.
ϭ Prasasti-prasasti.

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas

35

Gambar 1.3. Keterkaitan antara sumber belajar dan alat/media yang digunakan dalam pembelajaran.

Kompetensi Dasar dari KI 3 dan KD-KI 4 dicapai oleh peserta didik melalui pembelajaran secara
langsung. Dari KD-KI 3 dijabarkan materi sebagai bahan pembelajaran yang memerlukan sumber
belajar, baik berupa buku teks, buku lain yang relevan, internet, atau alam. Untuk memahami
materi tersebut ada kemungkinan peserta didik memerlukan alat/media, sehingga guru harus
memperhatikan hal ini agar pembelajaran dapat berjalan sebagaimana mestinya. Khusus untuk
mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti dan PPKn materi pembelajaran langsung
dijabarkan juga dari KD-KI 1 dan KD-KI 2. Untuk selanjutnya kompetensi pengetahuan yang
diperoleh dari KD-KI 3 diterapkan untuk mencapai kompetensi keterampilan dalam KD-KI 4.
Sumber belajar dapat berupa media cetak (buku, modul, majalah, koran, dll), media elektronik
(tv, radio, internet, dll), tempat, atau alam. Menentukan sumber belajar disesuaikan dengan
kompetensi dasar atau materi pembelajaran.
Contoh untuk KD 3.6 dan KD 4.6 di atas, sumber belajar utamanya adalah buku teks Sejarah
Indonesia untuk kelas X yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tahun
2015 ditambah dengan buku lain yang relevan, misalnya buku “Indonesia dalam Arus Sejarah Jilid I
karya Taufik Abdullah dan Adrian B Lapian, terbitan PT Ichtiar Baru van Hoeve Jakarta 2012. Buku
sumber yang digunakan disesuaikan dengan buku yang menjadi referensi guru atau yang tersedia
di perpustakaan sekolah.

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas

36

Alat belajar harus disesuaikan dengan materi pembelajaran dan sumber belajar yang digunakan,
misal pada kegiatan pembelajaran untuk KD 3.6 dan 4.6 tersebut Anda dapat menggunakan
lembar peraga seperti peta dan gambar-gambar hasil kebudayaan. menggunakan Power Point
(PPt) untuk mempermudah menjelaskan materi-materi essensial, atau Lembar Kerja Siswa (LKS).
LKS merupakan suplemen yang dibuat dan digunakan oleh guru untuk mendukung tercapainya
Tujuan pembelajaran. LKS bukan sekedar kumpulan soal-soal, melainkan harus berupa petunjuk
kepada peserta didik untuk menyelesaikan suatu tugas dalam bentuk lembar kegiatan untuk
mencapai Kompetensi Dasar (KD).
3. Analisis materi dalam buku teks pelajaran (dan buku sumber lain yang relevan)
Analisis materi dalam buku teks dan atau buku/sumber lain dapat digambarkan sebagai bagan
berikut.

Buku Teks

Materi

Buku/sumber
lain

Muatan Lokal disampaikan untuk membekali peserta didik dengan sikap, pengetahuan, dan
keterampilan untuk:
1. Mengenal dan mencintai lingkungan alam, sosial, budaya, dan spiritual di daerahnya.
2. Melestarikan dan mengembangkan keunggulan dan kearifan daerah yang berguna bagi diri dan
lingkungannya dalam rangka menunjang pembangunan nasional.
Muatan lokal yang disampaikan dalam pembelajaran disesuaikan dengan karakteristik KD-KI 3
dan/atau KD-KI 4 serta materi pembelajaran yang dikaitkan dengan materi kekinian/lingkungan,
materi interdisipliner, dan materi transdisipliner.
ϭ

ϭ
ϭ

Memuat
Konteks
muatan lokal

Pengetahuan
tentang;
฀ Fakta
฀ Konsep
฀ Prosedur
฀ Metakognisi

ƒ Reguler
ƒ Remedial
ƒ Pengayaan

Dapat
diaktualisasikan
dalam kegaiatn
keparamukaan

Tabel 1.4 Analisis Materi dala Buku Teks Mata Pelajaran

Materi yang tertuang didalam buku teks atau buku pegangan guru merupakan materi contoh
berdasarkan kompetensi yang telah ditentukan. Anda dapat membuat atau memberikan contoh
serupa yang tidak sama dengan buku, tetapi masih mengacu kepada tuntutan kompetensi tertentu
dan disesuaikan dengan karakteristik materi pembelajaran.
Anda disarankan untuk menganalisis materi dalam buku teks terkait dengan materi reguler atau
materi esensial, materi untuk remedial, dan materi untuk pengayaan, serta mengidentifikasi materi
yang memuat pemgetahuan tentang fakta, konsep, prosedur, dan metakognitif seperti yang telah
diuraikan sebelumnya.

37

Materi kekinian/lingkungan, adalah materi yang sedang menjadi topik pembicaraan atau
berkaitan dengan lingkungan sekitardan relevan dengan kompetensi atau materi pokok
sesuai mata pelajaran dapat diajarkan.
Materi interdisipliner, adalah materi dalam suatu mata pelajaran yang memiliki konsep atau
prinsip terkait dengan kompetensi/materi mata pelajaran lain.
Materi transdisipliner,adalah materi dalam suatu mata pelajaran yang memiliki konsep atau
prinsip terkait dengan penerapannya dalam kehidupan nyata.

Aktualisasi muatan pembelajaran dalam kegiatan Kepramukaan dikembangkan dari muatanmuatan sikap yang terdapat dalam KD-KI 1 dan KD-KI 2, serta muatan-muatan pengetahuan dan
keterampilan yang terdapat dalam KD-KI 3 dan KD-KI 4 mata pelajaran.
Dalam modul ini pembahasan terbatas pada pelaksanaan aktualisasi muatan pembelajaran dalam
KD-KI 4 mata pelajaran yang relevan dengan Syarat Kecakapan Umum (SKU) Pramuka.
Langkah-langkah plaksanakan kegiatan aktualisasi tersebut di atas dapat dilakukan sebagai
berikut.
ϭ
ϭ
ϭ
ϭ
ϭ
ϭ

Guru mata pelajaran memahami SKU, dapat dilakukan melalui kerjasama dengan Pembina
pramuka.
Mengidentifikasi muatan-muatan pembelajaran dalam KD-KI 4 yang relevan dengan SKU.
Menentukan jenis kegiatan Kepramukaan.
Membuat panduan/petunjuk pelaksanaan kegiatan.
Pelaksanaan aktualisasi mata pelajaran kegiatan kepramukaan yanh dapat dilaksanakan
di kelas oleh guru mata pelajaran atau bersamaan dengan kegiatan pramuka bekerjasama
dengan pembina pramuka.
Penilaian yang merupakan bagian dari penilaian KD-KI 4 tersebut.

Selain itu Anda juga disarankan untuk mengidentifikasi materi yang berkaitan dengan muatan lokal/
lingkungan, serta materi yang dapat diaktualisasikan dalam kegiatan kepramukaan.

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas

Pengetahuan

Materi Reguler

Materi Remedial/

Muatan Lokal

Pengayaan

Materi yang
dapat diaktualisasikan dalam
Kegiatan Kepramukaan

38

39

Fakta

• Kelahiran agama Hindu

• Hasil-hasil
kebudayaan
Hindu dan
Buddha yang
ada di lingkungan sekitar
siswa

• Kelahiran agama
Buddha
• Hasil-hasil kebudayaan
Hindu dan buddha

Konsep

• Masuknya pengaruh
Hindu dan Buddha
ke Indonesia; teori
Brahmana, Ksatrya,
Waisya, Sudra, dan
teori Arus-Balik.
• Akulturasi kebudayaan
Nusantara dengan
Hindu dan Buddha
• Terbentuknya jaringan
nusantara melalui perdagangan.

• Kerajaan-kerajaan
Hindu dan Buddha;
berdasarkan kronologis
berdirinya.

Prosedur

Metakognitif

• Terbentuknya
jaringan nusantara melalui
perdagangan

• Bukti-bukti pengaruh
Hindu dan Buddha
yang masih berlaku
pada kehidupan
masyarakat Indonesia
masa kini

• Bukti-bukti
pengaruh Hindu dan Buddha
yang masih
berlaku pada
kehidupan
masyarakat
Indonesia masa
kini

Catatan;
Seandainya hasil analisis tidak ada materi yang berkaitan dengan kolom-kolom tesebut di atas,
maka kolom tersebut diberi tanda “X” .

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas

Penugasan
40

Untuk lebih memahami tentang pengembangan materi pembelajaran dari IPK yang telah
ditentukan di Penugasan pada Unit 1, coba Anda lihat kolom pada tabel berikut!

KD

Materi Pokok atau materi dalam Silabus

IPK

41

Kegiatan Pembelajaran

3.….(KD-KI3)
4…..(KD-KI4)

2. Dari hasil hasil tabel di atas;
ϭ Jika memungkinkan kembangkan materi pembelajaran yang dapat dikaitkan dengan
muatan local dan dapat diaktualisasikan dalam kegiatan kepramukaan.
ϭ Buat bahan ajar dalam bentuk ppt dan LKS.
ϭ Lakukan analisis terhadap materi pembelajaran dalam buku Sejarah Indonesia kelas X
halaman….., dan hasilnya isikan dalam tabel berikut.
Pengetahuan

Fakta ;….

Materi Reguler
……

Materi Remedial/Pengayaan
……

Muatan
Lokal
…….

Materi yang dapat
diaktualisasikan dalam
Keg. Kepramukaan
…..

Konsep…
……

Refleksi
PESERTA
ϭ Menyampaikan keberhasilan berupa perubahan pola pikir dalam menganalisis materi
pembelajaran, baik materi dalam silabus, Pedoman Mata pelajaran, maupun buku, serta
integrasi muatan lokal dalam materi pembelajaran.
ϭ Menyampaikan kelemahan yang ditemukan dari aktivitas pada modul ini sehingga masih ada
yang belum dipahami atau membingungkan.
ϭ Menyampaikan tindak lanjut yang akan dilakukan untuk memperbaiki menentukan materi
pembelajaran dan bahan ajar yang tepat, sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013.
INSTRUKTUR
ϭ Menyampaikan keberhasilan perserta sesuai pengamatan selama kegiatan.
ϭ Menyampaikan hal-hal yang perlu diperbaiki dalam mengembangkan materi pembelajaran dan
bahan ajar yang tepat sesuai dengan KD, Buku teks, Pedoman Mata pelajaran, dan Silabus.

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas

UNIT 3
42

ANALISIS PENERAPAN MODEL
PEMBELAJARAN

43

A.Uraian Singkat Materi
1. Karakteristik Pembelajaran
Pembelajaran adalah proses interaksi antara peserta didik dengan pendidik, peserta didik
dengan peserta didik, peserta didik dengan orang-orang di lingkungannya, dan peserta didik
dengan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran pada Kurikulum 2013
dilaksanakan berbasis aktivitas agar memberikan ruang yang cukup bagi peserta didik untuk
mengembangkan kreativitas, prakarsa, dan kemandirianyang sesuai dengan potensi, bakat, minat,
dan perkembangan fisik serta psikologispeserta didik.
Berikut ini merupakan karakteristik dan prinsip pembelajaran berbasis aktivitas.
1. Karakteristik pembelajaran berbasis aktivitas
ϭ interaktif dan inspiratif;
ϭ menyenangkan, menantang, dan memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi aktif;
ϭ kontekstual dan kolaboratif;
ϭ memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian
peserta didik; dan
ϭ sesuai dengan bakat, minat, kemampuan, dan perkembangan fisik serta
psikologis peserta didik.
2.

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas

Prinsip pembelajaran di antaranya adalah sebagai berikut:
ϭ peserta didik difasilitasi untuk mencari tahu;
ϭ peserta didik belajar dari berbagai sumber belajar;
ϭ proses pembelajaran menggunakan pendekatan ilmiah;
ϭ pembelajaran berbasis kompetensi;
ϭ pembelajaran terpadu;
ϭ pembelajaran yang menekankan pada jawaban divergen yang memiliki
kebenaran multi dimensi;
ϭ pembelajaran berbasis keterampilan aplikatif;
ϭ peningkatan keseimbangan, kesinambungan, dan keterkaitan antara hardskills dan soft-skills;
ϭ pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan
peserta didik sebagai pembelajar sepanjang hayat;
ϭ pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi keteladanan (ing
ngarso sung tulodo), membangun kemauan (ing madyo mangun karso), dan
mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran (tut
wu