MATERI DAKWAAN PRIMAIR Praktik Pembatasan Pembalikan Beban Pembuktian Dalam Pengadilan Tipikor (Studi Pada Perkara Korupsi Rapbd Kota Semarang Di Pengadilan Tipikor Kota Semarang).
Lampiran. 1 (satu) :
MATERI DAKWAAN PRIMAIR
1.
Pada tanggal 13 Juni 2011, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Semarang
mengirimkan surat kepada Walikota Semarang Nomor : 170/573 yang meminta
Walikota Semarang untuk segera mengirimkan dokumen Rancangan Kebijakan Umum
Anggaran (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) APBD Kota Semarang
Tahun Anggaran 2012, dimana dalam Permendagri Nomor 59 Tahun 2007 tentang
Perubahan atas Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah pasal 87 ayat (1) disebutkan bahwa rancangan KUA dan rancangan
PPAS disampaikan Kepala Daerah kepada DPRD paling lambat pertengahan bulan Juni
tahun anggaran berjalan untuk dibahas dalam pembicaraan pendahuluan RAPBD tahun
anggaran berikutnya.
2. Menindaklanjuti surat DPRD Kota Semarang tersebut, Drs. H. SOEMARMO HS. HS, M.Si
selaku Walikota Semarang mengirimkan surat No. 900/2561 tanggal 20 Juni 2011
perihal Mohon Pembahasan Rancangan KUA dan PPAS Tahun Anggaran 2012, tanpa
dilampiri dokumen rancangan KUA dan PPAS sebagaimana diminta oleh DPRD Kota
Semarang.
3. Pada tanggal 20 Juni 2011 dilakukan rapat Badan Musyawarah (BAMUS) DPRD Kota
Semarang dengan agenda membicarakan antara lain rencana pembahasan KUA PPAS
Tahun 2012, namun karena permohonan Drs. H. SOEMARMO HS. HS, M.Si selaku
Walikota Semarang tersebut tidak dilampiri dokumen rancangan KUA dan PPAS, maka
permohonan tersebut tidak ditindaklanjuti oleh BAMUS DPRD Kota Semarang.
4. Pada tanggal 21 Oktober 2011, setelah dokumen rancangan KUA dan PPAS dilengkapi
oleh Walikota Semarang, BAMUS DPRD Kota Semarang kembali melakukan rapat untuk
membicarakan rencana pembahasan KUA PPAS Tahun Anggaran 2012, dengan agenda
jadwal pembahasan KUA PPAS Tahun Anggara 2012 sebagai berikut :
‐ Rapat Badan Anggaran tanggal 8 s/d 11 November 2011.
‐ Penandatanganan Nota Kesepakatan tanggal 14 November 2011
‐ Penyampaian Buku APBD Tahun 2012 tanggal 18 November 2011
5. Untuk memperlancar dan memuluskan pembahasan rancangan KUA dan PPAS Tahun
Anggaran 2012, selanjutnya SOEMARMO HS, M.Si melakukan pertemuan dengan
anggota DPRD Kota Semarang antara lain AGUNG PURNO SARJONO , dimana AGUNG
PURNO SARJONO meminta disediakan uang sebesar Rp. 10 milyar dengan mengatakan:
”Pak Wali itu tolong dipikirkan untuk pembahasan APBD sebesar Rp. 10 milyar”.
6. Menindaklanjuti permintaan uang oleh AGUNG PURNO SARJONO tersebut, pada sekitar
tanggal 31 Oktober 2011, Drs. H. SOEMARMO HS. HS, M.Si melakukan rapat yang
dihadiri oleh AYI YUDI MARDIANA (Kepala Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset
Daerah) Ir. EKO CAHYONO, MT (Kepala Dinas Tata Kota), NUGROHO JOKO PURWANTO
(Kepala Dinas Bina Marga), MASDIANA SAFITRI (Asisten 4), Ir. AGUS RIYANTO (Kepala
Dinas PSDA‐ESDM), MUTHOHAR (Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan), ULFI
IMRAN BASUKI (Kepala Dinas Penerangan Jalan dan Pengelolaan Reklame), EDNAWAN
HARYONO (Kepala Dinas Perhubungan) dan Drs. ISDIYANTO (Asisten II–Bidang Ekonomi,
Pembangunan dan Kesejakhteraan Rakyat), dimana Drs. H. SOEMARMO HS. HS, M.Si
mengatakan : ”DPRD Kota Semarang meminta uang Rp. 10 milyar untuk memuluskan
proses pembahasan RAPBD TA 2012, nanti akan dikoordinasikan oleh SEKDA AKHMAT
ZAENURI”, kemudian AYI YUDI MARDIANA melaporkan hal tersebut kepada terdakwa,
dan terdakwa mengatakan : ”Iya sudah nanti kita pikirkan, dulu permintaannya tidak
sebesar itu”.
7. Atas laporan AYI YUDI MARDIANA tersebut, maka pada tanggal 1 November 2011,
terdakwa menghadap Drs. H. SOEMARMO HS. HS, M.Si untuk mengkonfirmasi apakah
benar Walikota menyuruh Terdakwa mempersiapkan dana sebesar Rp, 10 Milyar untuk
pembahasan RAPBD 2012, dan dijawab Drs. H. SOEMARMO HS. HS, M.Si : ”Ya, lebih
baik disediakan dana dari pada mereka (anggota DPRD) meminta proyek, karena setiap
kali diberikan proyek hasilnya tidak bagus dan pengiriman SPJ‐nya selalu terlambat
sehingga merepotkan SKPD pada saat audit”. Kemudian Terdakwa kembali bertanya :
”selanjutnya bagaimana Pak” dan dijawab Drs. H. SOEMARMO HS. HS, M.Si : ”ya nanti
ditindaklanjuti dengan Sdr. YUDI dan anggota Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD)
yang lain”.
8. Menindaklanjut perintah Drs. H. SOEMARMO HS. HS, M.Si, terdakwa pada tanggal 2
November 2011 melakukan rapat dengan seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah
(SKPD), dalam rapat tersebut terdakwa menyampaikan bahwa Pemkot Semarang
diminta oleh DPRD Kota Semarang uang sebesar Rp. 10 Milyar dalam rangka
pembahasan RAPBD TA 2012, Terdakwa diminta oleh Drs. H. SOEMARMO HS. HS, M.Si
untuk mengkoordinasikan dengan seluruh SKPD. Selanjutnya terdakwa memerintahkan
AYI YUDI MARDIANA untuk menghitung besaran anggaran setiap Satuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPD) di Pemerintah Kota Semarang guna menemukan angka Rp.10
Milyar, lalu terdakwa bersama dengan AYI YUDI MARDIANA memaparkan formulasi
penghitungan yang dibuat oleh AYI YUDI MARDIANA terkait dengan penentukan beban
atau kewajiban dana yang harus di setor oleh masing‐masing SKPD yaitu sebesar 1.3%
dan 2% dari anggaran yang diterima oleh SKPD, namun ada beberapa SKPD yang
menyatakan keberatannya, tapi terdakwa tetap memerintahkan AYI YUDI MARDIANA
melakukan penghitungan besaran uang yang akan disetor kepada DPRD Kota Semarang
setelah menerima masukan dari masing‐masing SKPD yang hadir. Selanjutnya terdakwa
menyampaikan kepada peserta rapat bahwa pengumpulan uang dari masing‐masing
SKPD di titipkan kepada YUSTININGSIH.
9. Setelah dilakukan penghitungan oleh AYI YUDI MARDIANA, maka didapatkanlah angka
sebesar Rp. 4 milyar yang menjadi beban tanggungjawab dari seluruh SKPD untuk
diberikan kepada DPRD Kota Semarang, selanjutnya terdakwa kembali melaporkan hasil
perhitungan tersebut kepada Drs. H. SOEMARMO HS. HS, M.Si.
10. Pada tanggal 4 November 2011, terdakwa selaku SEKDA Kota Semarang mengajukan
permohonan kepada DPRD Kota Semarang untuk dilakukan pembahasan terhadap
Tambahan Penghasilan PNS (TPP) dengan surat No. 900/5339 dan pada tanggal yang
sama Drs. H. SOEMARMO HS. HS, M.Si selaku Walikota Semarang juga mengajukan
permohonan revisi plafond pendapatan dan belanja KUA PPAS dengan surat No.
900/5356.
12. Pada siang harinya, bertempat di lantai 6 Hotel Novotel Semarang, terdakwa bersama‐
sama dengan Drs. H. SOEMARMO HS. HS, M.Si dan AYI YUDI MARDIANA mengadakan
pertemuan dengan AGUNG PURNO SARJONO (Ketua PAN), AGUNG PRIYAMBODO
(Ketua Partai GOLKAR) dan SUHARIYANTO (Ketua Partai GERINDRA), dimana Drs. H.
SOEMARMO HS. HS, M.Si menanyakan kepada terdakwa "bagaimana perkembangan
kemampuan keuangan untuk teman‐teman Dewan, tolong Pak SEKDA jelaskan?"
Kemudian dijawab Terdakwa: "Kalau minta 10 milyar PEMKOT walaupun diperas tetap
tidak mampu"., lalu AGUNG PURNO SARJONO mengatakan "Bagaimana kalau 7,5
milyar?". Dijawab terdakwa : "Tetap tidak mampu Pak". Selanjutnya Drs. H.
SOEMARMO HS. HS, M.Si mengatakan "Ya Dewan jangan terlalu besar lah, kasihan para
SKPD dan kasian juga Pak Sekda untuk mengkondisikannya", lalu AGUNG PURNO
SARJONO mengatakan "Uda kalau gitu 4 milyar saja untuk 50 orang Dewan". Kemudian
terdakwa mengatakan "Ya sudah nanti kita penuhi tapi tidak sekaligus ya Pak".
Selanjutnya AGUNG PURNO SARJONO mengatakan "Penyerahan Tahap I pada saat
pembahasan KUA dan PPAS sampai dengan pembahasan komisi 25 % atau sekitar Rp. 1
milyar, Tahap II Bulan Februari 25 % atau sekitar Rp. 1 milyar dan Tahap III Bulan
Agustus atau September 50 % atau sekitar Rp. 2 milyar. Selanjutnya terdakwa
mengatakan : "Ya sudah nanti akan kita usahakan".
13. Setelah terjadi kesepakatan antara Terdakwa dan Drs. H. SOEMARMO HS. HS, M.Si
dengan anggota DPRD Kota Semarang, maka pada tanggal 8 November 2011,
dilakukanlah pembahasan RAPBD Kota Semarang dengan agenda pembahasan KUA dan
PPAS. Kemudian AGUNG PURNO SARJONO dengan alasan untuk memperlancar
Pembahasan KUA dan PPAS meminta uang sebagai tanda jadi kepada terdakwa,
selanjutnya terdakwa menyampaikan permintaan tersebut kepada AYI YUDI MARDIANA
dengan mengatakan "Yud, belum apa‐apa sudah minta tanda jadi". Lalu terdakwa
memerintahkan AYI YUDI MARDIANA untuk menghubungi Bina Marga dan PSDA
(Pengelolaan Sumber Daya Air dan Energi Sumber Daya Mineral) guna memenuhi
permintaan AGUNG PURNO SARJONO tersebut dengan mengatakan "Tolong kamu
telepon Bina Marga dan PSDA ". Selanjutnya AYI YUDI MARDIANA menelepon Ir AGUS
RIYANTO selaku Kepala PSDA dan Ir NUGROHOselaku Kepala Bina Marga dan
menyampaikan permintaan terdakwa agar SKPD PSDA dan SKPD Bina Marga menalangi
dulu keperluan ke DPRD.
14. Atas perintah Terdakwa melalui AYI YUDI MARDIANA tersebut, SKPD PSDA menyanggupi
menyediakan uang sebesar Rp. 200 Juta, dan SKPD Bina Marga menyanggupi
menyediakan uang sebesar Rp. 150 Juta", sehingga berjumlah Rp. 350 juta, kemudian
kesanggupan SKPD PSDA dan SKPD Bina Marga tersebut dilaporkan AYI YUDI
MARDIANA kepada terdakwa dan terdakwa mengatakan "Ya sudah dikumpulkan saja ke
bendaharawanmu".
15. Pada tanggal 10 November 2011, bertempat di ruang rapat VIP Kantor Walikota
Semarang, dilakukan pertemuan antara Terdakwa, Drs. H. SOEMARMO HS. HS, M.Si
dengan Pimpinan Dewan : AHMADI, JUNAEDI dan SRIYONO dengan dihadiri oleh AYI
YUDI MARDIANA, dimana Drs. H. SOEMARMO HS. HS, M.Si menyampaikan bahwa
sudah bertemu dengan AGUNG PURNO SARJONO (Ketua PAN), AGUNG PRIYAMBODO
(Ketua Partai GOLKAR) dan SUHARIYANTO (Ketua Partai GERINDRA) dan sudah
bersepakat bahwa partai akan membantu melaksanakan pembahasan RAPBD Tahun
Angaran 2012 menjadi APBD Tahun 2012, nanti akan ada bantuan atau atensi dari
Pemerintah Kota Semarang untuk anggota DPRD Kota Semarang sebesar Rp. 4 milyar.
16. Pada tanggal 10 November 2011, Terdakwa merealisasikan permintaan anggota DPRD
Kota Semarang melalui AGUNG PURNO SARJONO dengan memerintahkan AYI YUDI
MARDIANA menghubungi AGUNG PURNO SARJONO dan SUMARTONO untuk datang
ke ruang kerja Sekda Kota Semarang guna mengambil uang yang telah disediakan
terdakwa.
17. Pada sore harinya, AGUNG PURNO SARJONO dan SUMARTONO datang menemui
terdakwa, lalu terdakwa memanggil stafnya HENDAR‐YONO Alias NINOK dan
memerintahkannya untuk membawa tas berisi uang yang telah disiapkan Terdakwa
untuk diberikan kepada anggota DPRD Kota Semarang. Selanjutnya HENDARYONO alias
NINOK menyerahkan tas berisi uang tersebut kepada Terdakwa, lalu terdakwa langsung
menyerahkannya kepada AGUNG PURNO SARJONO dan SUMARTONO sambil
mengatakan bahwa uang yang diberikan tersebut untuk Dewan, per anggota DPRD di
fraksinya mendapat Rp 8 Juta. Setelah tas berisi uang tersebut diterima oleh AGUNG
PURNO SARJONO dan SUMARTONO, kemudian AGUNG PURNO SARJONO menyampai‐
kan kepada terdakwa "Ini masih kurang pak?" dan dijawab Terdakwa "Keuangannya
sementara adanya itu dulu Pak".
18. Beberapa saat setelah Terdakwa memberikan uang kepada AGUNG PURNO SARJONO
dan SUMARTONO, maka datang juga AGUNG PRIYAMBODO (Ketua Partai Golkar) dan
SUHARYANTO (Ketua Partai Gerindra). Selanjutnya terdakwa memanggil HENDARYONO
alias NINOK untuk membawa uang, lalu uang tersebut langsung diserahkan terdakwa
kepada AGUNG PRIYAMBODO dan SUHARYANTO, sehingga perincian total uang yang
diberikan Terdakwa kepada AGUNG PURNO SARJONO (Partai PAN), SUMARTONO
(Partai Demokrat), AGUNG PRIYAMBODO (Ketua Golkar) dan SUHARYANTO (Ketua
Partai Gerindra) adalah sebagai berikut :
‐ AGUNG PURNO SARJONO (Partai PAN) menerima uang sejumlah Rp. 8 juta x 6 orang =
Rp. 48.000.000,‐ ;
‐ SUMARTONO (Partai Demokrat) menerima sejumlah Rp. 8 juta x 13 orang = Rp.
104.000.000,‐ ;
‐ HENDRAR PRIHADI (Partai PDIP) menerima sejumlah Rp. 8 juta x 8 orang = Rp.
64.000.000,‐ ;
‐ AGUNG PRIYAMBODO (Partai Golkar) menerima uang sejumlah Rp. 8 juta x 5 orang =
Rp. 40.000.000,‐ ;
‐ SUHARYANTO (Partai Gerindra) menerima sejumlah Rp. 8 juta x 6 orang = Rp.
48.000.000,‐
19. Selanjutnya terdakwa melaporkan penyerahan uang tersebut kepada Drs. H.
SOEMARMO HS. HS, M.Si, dengan mengatakan bahwa permintaan DPRD Kota Semarang
sudah dicukupi, tapi bukan Rp. 10 juta, melainkan Rp. 8 juta per anggota DPRD yang
hadir dalam pembahasan KUA‐PPAS, lalu Drs. H. SOEMARMO HS. HS, M.Si,
mengucapkan “terima kasih”.
20. Dengan adanya pemberian uang tersebut, maka pada tanggal 14 November 2011
ditandatanganilah Nota Kesepakatan Antara Pemerintah Kota Semarang Dengan Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah Kota Semarang Nomor : 900/104/900/1215 tentang
Kebijakan Umum Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2012
(KUA) dan Nomor : 900/105/900/1216 tentang Prioritas dan Plafon Anggaran
Sementara (PPAS) Tahun Anggaran 2012.
21. Menindaklanjuti permohonan Terdakwa kepada DPRD Kota Semarang untuk dilakukan
pembahasan terhadap Tambahan Penghasilan PNS (TPP), maka pada tanggal 14
November 2011 dilakukan rapat Badan Musyawarah DPRD Kota Semarang dengan
agenda membahas jadwal pembahasan Tambahan Penghasilan PNS (TPP) Tahun
Anggaran 2012, yang dijadwalkan tanggal 23 s/d 24 November 2011.
22. Pada tanggal 23 November 2011 dilakukan pembahasan khusus mengenai Tambahan
Penghasilan Pegawai (TPP) antara Badan Anggaran DPRD Kota Semarang, Tim Anggaran
Pemerintah Daerah (TAPD) dan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) beserta Badan
Kepegawaian Daerah (BKD), pada pembahasan tersebut terjadi perbedaan pendapat
antara anggota Badan Anggaran DPRD dengan TAPD dan SKPD atas penentuan besaran
pemberian tunjangan, yang mengakibatkan tidak tercapai titik temu atau kesepakatan
dalam pembahasan TPP tersebut, sehingga sidang akhirnya diskors. Kemudian I MADE
GUSTI AGUNG selaku Kepala BKD memberitahukan kepada AYI YUDI MARDIANA bahwa
Dewan minta uang untuk pembahasan TPP, namun yang bersangkutan tidak punya
uang. Selanjutnya AYI YUDI MARDIANA menyarankan kepada I MADE GUSTI AGUNG
untuk menyampaikan permasalahan tersebut kepada terdakwa.
23. Pada tanggal 24 November 2011, untuk merealisasikan permintaan DPRD Kota
Semarang dalam pembahasan TPP, maka AYI YUDI MARDIANA, Drs. CAHYO BINTAROM
(Kepala Inspektorat) dan I GUSTI MADE AGUNG (Kepala BKD) menghadap terdakwa di
ruang kerjanya. Selanjutnya I GUSTI MADE AGUNG menyampaikan kepada Terdakwa
bahwa Dewan meminta uang untuk pembahasan TPP. Selanjutnya terdakwa memanggil
YUSTININGSIH, dan mengatakan : ”Bu Yus, tolong pinjam uang ke koperasi Rp. 50 juta,
butuh segera”. Tidak lama kemudian, datang YUSTININGSIH dan menyerahkan uang
sejumlah Rp. 50 juta tersebut kepada terdakwa, kemudian terdakwa memerintahkan
AYI YUDI MARDIANA menelpon AGUNG PURNO SARJONO untuk datang ke ruang kerja
Sekda Kota Semarang. Selanjutnya pada sekitar pukul 10.15 Wib, AGUNG PURNO
SARJONO dan SUMARTONO datang menemui terdakwa, kemudian terdakwa
mengatakan : “Tolong dibantu, ini buat temen‐temen banggar, ini 40” sambil
menyerahkan 1 (satu) buah amplop coklat yang berisi uang berjumlah Rp.40 juta
kepada AGUNG PURNO SARJONO dan terdakwa kembali mengatakan “Tolong dibantu
pembahasan TPP agar tidak terlalu lama dibahas di Badan Anggaran DPRD Kota
Semarang.” lalu SUMARTONO mengatakan: ”Iya, nanti akan kita sampaikan ke teman‐
teman Banggar DPRD Kota Semarang”. Kemudian SUMARTONO memasukkan 1 (satu)
buah amplop coklat berisi uang sejumlah Rp.40 juta tersebut ke dalam tas warna hitam
merek “java”. Lalu terdakwa menulis catatan pada sebuah sobekan kertas putih
mengenai perincian pembagian uang sejumlah Rp. 40 juta, yaitu untuk 22 anggota
Badan Anggaran DPRD Kota Semarang masing‐masing sebesar Rp.1,5 juta, untuk
AGUNG PURNO SARJONO dan SUMARTONO masing‐masing sebesar Rp. 1,5 juta dan
untuk 4 (empat) Pimpinan Badan Anggaran masing‐masing sebesar Rp. 1 juta.
24. Setelah menerima uang dari terdakwa, selanjutnya AGUNG PURNO SARJONO dan
SUMARTONO pergi ke mobil dinas Inova No. Pol H 95 A yang diparkir di halaman
Gedung DPRD Kota Semarang, lalu membagi uang sejumlah Rp. 40 juta ke dalam 26
amplop dengan perincian : 20 amplop masing‐masing berisi uang sebesar Rp. 1,5 juta
dengan ditulis nama RUKIYANTO, SRIYONO, PILUS, DIDIK, SUPRIYADI, YANUAR, RUDI N,
SUMARTONO , AGUNG, WIWIN, ZULKARNAINI, WAKHID, JUNAIDI, HANI, AHMADI,
NOVRI, KHOLISON, HASTORO, AGUNG PRIYAMBODO, FAJAR, 1 amplop berisi uang
sebesar Rp. 4,5 juta dan 4 amplop masing‐masing berisi uang Rp. 1 juta tanpa ditulis
nama, serta 1 amplop berisi uang Rp. 1,5 juta dengan nama AGUG PURNO SARJONO.
Setelah itu SUMARTONO keluar mobil untuk mengikuti rapat Banggar DPRD yang
membahas TPP dan RAPBD 2012 sambil membawa sebagian uang dari Terdakwa,
sedangkan sebagian lagi di bawa oleh AGUNG PURNO SARJONO . Tidak beberapa lama
kemudian, AGUNG PURNO SARJONO dan SUMARTONO berhasil ditangkap KPK dan
ditemukan bukti berupa uang tunai sejumlah Rp. 40 juta.
25. Dengan adanya pemberian uang oleh terdakwa kepada anggota DPRD Kota Semarang
melalui AGUNG PURNO SARJONO , maka pada tanggal 24 November 2011 rapat
pembahasan TPP dilanjutkan kembali dan dinyatakan selesai pada hari itu juga,
sehingga pada tanggal 19 Desember 2011 keluarlah surat Keputusan DPRD Kota
Semarang Nomor 36 Tahun 2011 tentang Persetujuan Pemberian Tambahan
Penghasilan Pegawai (TPP) Bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Lingkungan Pemerintah
Kota Semarang Tahun Anggaran 2012.
26. Terdakwa mengetahui bahwa perbuatannya memberikan uang tunai sejumlah Rp.
304.000.000,‐ (tiga ratus empat juta rupiah), dan sejumlah Rp. 40.000.000,‐ (empat
puluh juta rupiah) kepada anggota DPRD Kota Semarang selaku penyelenggara negara
melalui AGUNG PURNO SARJONO dan SUMARTONO , bertentangan dengan kewajiban
anggota DPRD selaku penyelenggara negara untuk tidak melakukan perbuatan korupsi,
kolusi dan nepotisme sebagaimana diatur dalam Pasal 5 angka 4 Undang‐undang RI
Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas dari
Korupsi, Kolusi dan Nepotisme dan kewajiban anggota DPRD Kota Semarang untuk
mentaati tata tertib dan kode etik sebagaimana diatur dalam pasal 30 huruf g Peraturan
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Semarang Nomor 1 tahun 2010 tentang Tata
Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Semarang sebagaimana diubah dengan
Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Semarang Nomor 1 tahun 2011
tentang Perubahan atas Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Semarang
Nomor 1 tahun 2010 tentang Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota
Semarang.
Lampiran. 2 (dua)
DAKWAAN SUBSIDAIR
Perbuatan mana dilakukan terdakwa dengan cara sebagai berikut1 :
1. Pada tanggal 13 Juni 2011, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Semarang
mengirimkan surat kepada Walikota Semarang Nomor : 170/573 yang meminta
Walikota Semarang untuk segera mengirimkan dokumen Rancangan Kebijakan Umum
Anggaran (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) APBD Kota Semarang
Tahun Anggaran 2012, dimana dalam Permendagri Nomor 59 Tahun 2007 tentang
Perubahan atas Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah pasal 87 ayat (1) disebutkan bahwa rancangan KUA dan rancangan
PPAS disampaikan Kepala Daerah kepada DPRD paling lambat pertengahan bulan Juni
tahun anggaran berjalan untuk dibahas dalam pembicaraan pendahuluan RAPBD tahun
anggaran berikutnya.
2. Menindaklanjuti surat DPRD Kota Semarang tersebut, Drs. H. SOEMARMO HS. HS, M.Si
selaku Walikota Semarang mengirimkan surat No. 900/2561 tanggal 20 Juni 2011
perihal Mohon Pembahasan Rancangan KUA dan PPAS Tahun Anggaran 2012, tanpa
dilampiri dokumen rancangan KUA dan PPAS sebagaimana diminta oleh DPRD Kota
Semarang.
3. Pada tanggal 20 Juni 2011 dilakukan rapat Badan Musyawarah (BAMUS) DPRD Kota
Semarang dengan agenda membicarakan antara lain rencana pembahasan KUA PPAS
Tahun 2012, namun karena permohonan Drs. H. SOEMARMO HS. HS, M.Si selaku
Walikota Semarang tersebut tidak dilampiri dokumen rancangan KUA dan PPAS, maka
permohonan tersebut tidak ditindaklanjuti oleh BAMUS DPRD Kota Semarang.
4. Pada tanggal 21 Oktober 2011, setelah dokumen rancangan KUA dan PPAS dilengkapi
oleh Walikota Semarang, BAMUS DPRD Kota Semarang kembali melakukan rapat untuk
membicarakan rencana pembahasan KUA PPAS Tahun Anggaran 2012, dengan agenda
jadwal pembahasan KUA PPAS Tahun Anggara 2012 sebagai berikut :
‐ Rapat Badan Anggaran tanggal 8 s/d 11 November 2011.
‐ Penandatanganan Nota Kesepakatan tanggal 14 November 2011
‐ Penyampaian Buku APBD Tahun 2012 tanggal 18 November 2011
5. Untuk memperlancar dan memuluskan pembahasan rancangan KUA dan PPAS Tahun
Anggaran 2012, selanjutnya SOEMARMO HS, M.Si melakukan pertemuan dengan
anggota DPRD Kota Semarang antara lain AGUNG PURNO SARJONO , dimana AGUNG
PURNO SARJONO meminta disediakan uang sebesar Rp. 10 milyar dengan mengatakan:
”Pak Wali itu tolong dipikirkan untuk pembahasan APBD sebesar Rp. 10 milyar”.
6. Menindaklanjuti permintaan uang oleh AGUNG PURNO SARJONO tersebut, pada sekitar
tanggal 31 Oktober 2011, Drs. H. SOEMARMO HS. HS, M.Si melakukan rapat yang
dihadiri oleh AYI YUDI MARDIANA (Kepala Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset
Daerah) Ir. EKO CAHYONO, MT (Kepala Dinas Tata Kota), NUGROHO JOKO PURWANTO
(Kepala Dinas Bina Marga), MASDIANA SAFITRI (Asisten 4), Ir. AGUS RIYANTO (Kepala
Dinas PSDA‐ESDM), MUTHOHAR (Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan), ULFI
IMRAN BASUKI (Kepala Dinas Penerangan Jalan dan Pengelolaan Reklame), EDNAWAN
HARYONO (Kepala Dinas Perhubungan) dan Drs. ISDIYANTO (Asisten II–Bidang Ekonomi,
1
Bagian dari lampiran Putusan Pengadilan TIPIKOR kota Semarang – hal.9
Pembangunan dan Kesejakhteraan Rakyat), dimana Drs. H. SOEMARMO HS. HS, M.Si
mengatakan : ”DPRD Kota Semarang meminta uang Rp. 10 milyar untuk memuluskan
proses pembahasan RAPBD TA 2012, nanti akan dikoordinasikan oleh SEKDA AKHMAT
ZAENURI”, kemudian AYI YUDI MARDIANA melaporkan hal tersebut kepada terdakwa,
dan terdakwa mengatakan : ”Iya sudah nanti kita pikirkan, dulu permintaannya tidak
sebesar itu”.
7. Atas laporan AYI YUDI MARDIANA tersebut, maka pada tanggal 1 November 2011,
terdakwa menghadap Drs. H. SOEMARMO HS. HS, M.Si untuk mengkonfirmasi apakah
benar Walikota menyuruh Terdakwa mempersiapkan dana sebesar Rp, 10 Milyar untuk
pembahasan RAPBD 2012, dan dijawab Drs. H. SOEMARMO HS. HS, M.Si : ”Ya, lebih
baik disediakan dana dari pada mereka (anggota DPRD) meminta proyek, karena setiap
kali diberikan proyek hasilnya tidak bagus dan pengiriman SPJ‐nya selalu terlambat
sehingga merepotkan SKPD pada saat audit”. Kemudian Terdakwa kembali bertanya :
”selanjutnya bagaimana Pak” dan dijawab Drs. H. SOEMARMO HS. HS, M.Si : ”ya nanti
ditindaklanjuti dengan Sdr. YUDI dan anggota Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD)
yang lain”.
8. Menindaklanjut perintah Drs. H. SOEMARMO HS. HS, M.Si, terdakwa pada tanggal 2
November 2011 melakukan rapat dengan seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah
(SKPD), dalam rapat tersebut terdakwa menyampaikan bahwa Pemkot Semarang
diminta oleh DPRD Kota Semarang uang sebesar Rp. 10 Milyar dalam rangka
pembahasan RAPBD TA 2012, Terdakwa diminta oleh Drs. H. SOEMARMO HS. HS, M.Si
untuk mengkoordinasikan dengan seluruh SKPD. Selanjutnya terdakwa memerintahkan
AYI YUDI MARDIANA untuk menghitung besaran anggaran setiap Satuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPD) di Pemerintah Kota Semarang guna menemukan angka Rp.10
Milyar, lalu terdakwa bersama dengan AYI YUDI MARDIANA memaparkan formulasi
penghitungan yang dibuat oleh AYI YUDI MARDIANA terkait dengan penentukan beban
atau kewajiban dana yang harus di setor oleh masing‐masing SKPD yaitu sebesar 1.3%
dan 2% dari anggaran yang diterima oleh SKPD, namun ada beberapa SKPD yang
menyatakan keberatannya, tapi terdakwa tetap memerintahkan AYI YUDI MARDIANA
melakukan penghitungan besaran uang yang akan disetor kepada DPRD Kota Semarang
setelah menerima masukan dari masing‐masing SKPD yang hadir. Selanjutnya terdakwa
menyampaikan kepada peserta rapat bahwa pengumpulan uang dari masing‐masing
SKPD di titipkan kepada YUSTININGSIH.
9. Setelah dilakukan penghitungan oleh AYI YUDI MARDIANA, maka didapatkanlah angka
sebesar Rp. 4 milyar yang menjadi beban tanggungjawab dari seluruh SKPD untuk
diberikan kepada DPRD Kota Semarang, selanjutnya terdakwa kembali melaporkan hasil
perhitungan tersebut kepada Drs. H. SOEMARMO HS. HS, M.Si.
10. Pada tanggal 4 November 2011, terdakwa selaku SEKDA Kota Semarang mengajukan
permohonan kepada DPRD Kota Semarang untuk dilakukan pembahasan terhadap
Tambahan Penghasilan PNS (TPP) dengan surat No. 900/5339 dan pada tanggal yang
sama Drs. H. SOEMARMO HS. HS, M.Si selaku Walikota Semarang juga mengajukan
permohonan revisi plafond pendapatan dan belanja KUA PPAS dengan surat No.
900/5356.
11. Pada siang harinya, bertempat di lantai 6 Hotel Novotel Semarang, terdakwa bersama‐
sama dengan Drs. H. SOEMARMO HS. HS, M.Si dan AYI YUDI MARDIANA mengadakan
pertemuan dengan AGUNG PURNO SARJONO (Ketua PAN), AGUNG PRIYAMBODO
(Ketua Partai GOLKAR) dan SUHARIYANTO (Ketua Partai GERINDRA), dimana Drs. H.
SOEMARMO HS. HS, M.Si menanyakan kepada terdakwa "bagaimana perkembangan
kemampuan keuangan untuk teman‐teman Dewan, tolong Pak SEKDA jelaskan?"
Kemudian dijawab Terdakwa: "Kalau minta 10 milyar PEMKOT walaupun diperas tetap
tidak mampu"., lalu AGUNG PURNO SARJONO mengatakan "Bagaimana kalau 7,5
milyar?". Dijawab terdakwa : "Tetap tidak mampu Pak". Selanjutnya Drs. H.
SOEMARMO HS. HS, M.Si mengatakan "Ya Dewan jangan terlalu besar lah, kasihan para
SKPD dan kasian juga Pak Sekda untuk mengkondisikannya", lalu AGUNG PURNO
SARJONO mengatakan "Uda kalau gitu 4 milyar saja untuk 50 orang Dewan". Kemudian
terdakwa mengatakan "Ya sudah nanti kita penuhi tapi tidak sekaligus ya Pak".
Selanjutnya AGUNG PURNO SARJONO mengatakan "Penyerahan Tahap I pada saat
pembahasan KUA dan PPAS sampai dengan pembahasan komisi 25 % atau sekitar Rp. 1
milyar, Tahap II Bulan Februari 25 % atau sekitar Rp. 1 milyar dan Tahap III Bulan
Agustus atau September 50 % atau sekitar Rp. 2 milyar. Selanjutnya terdakwa
mengatakan : "Ya sudah nanti akan kita usahakan".
12. Setelah terjadi kesepakatan antara Terdakwa dan Drs. H. SOEMARMO HS. HS, M.Si
dengan anggota DPRD Kota Semarang, maka pada tanggal 8 November 2011,
dilakukanlah pembahasan RAPBD Kota Semarang dengan agenda pembahasan KUA
dan PPAS. Kemudian AGUNG PURNO SARJONO dengan alasan untuk memperlancar
Pembahasan KUA dan PPAS meminta uang sebagai tanda jadi kepada terdakwa,
selanjutnya terdakwa menyampaikan permintaan tersebut kepada AYI YUDI MARDIANA
dengan mengatakan "Yud, belum apa‐apa sudah minta tanda jadi". Lalu terdakwa
memerintahkan AYI YUDI MARDIANA untuk menghubungi Bina Marga dan PSDA
(Pengelolaan Sumber Daya Air dan Energi Sumber Daya Mineral) guna memenuhi
permintaan AGUNG PURNO SARJONO tersebut dengan mengatakan "Tolong kamu
telepon Bina Marga dan PSDA ". Selanjutnya AYI YUDI MARDIANA menelepon Ir AGUS
RIYANTO selaku Kepala PSDA dan Ir NUGROHOselaku Kepala Bina Marga dan
menyampaikan permintaan terdakwa agar SKPD PSDA dan SKPD Bina Marga menalangi
dulu keperluan ke DPRD.
13. Atas perintah Terdakwa melalui AYI YUDI MARDIANA tersebut, SKPD PSDA
menyanggupi menyediakan uang sebesar Rp. 200 Juta, dan SKPD Bina Marga
menyanggupi menyediakan uang sebesar Rp. 150 Juta", sehingga berjumlah Rp. 350
juta, kemudian kesanggupan SKPD PSDA dan SKPD Bina Marga tersebut dilaporkan AYI
YUDI MARDIANA kepada terdakwa dan terdakwa mengatakan "Ya sudah dikumpulkan
saja ke bendaharawanmu".
14. Pada tanggal 10 November 2011, bertempat di ruang rapat VIP Kantor Walikota
Semarang, dilakukan pertemuan antara Terdakwa, Drs. H. SOEMARMO HS. HS, M.Si
dengan Pimpinan Dewan : AHMADI, JUNAEDI dan SRIYONO dengan dihadiri oleh AYI
YUDI MARDIANA, dimana Drs. H. SOEMARMO HS. HS, M.Si menyampaikan bahwa
sudah bertemu dengan AGUNG PURNO SARJONO (Ketua PAN), AGUNG PRIYAMBODO
(Ketua Partai GOLKAR) dan SUHARIYANTO (Ketua Partai GERINDRA) dan sudah
bersepakat bahwa partai akan membantu melaksanakan pembahasan RAPBD Tahun
Angaran 2012 menjadi APBD Tahun 2012, nanti akan ada bantuan atau atensi dari
Pemerintah Kota Semarang untuk anggota DPRD Kota Semarang sebesar Rp. 4 milyar.
15. Pada tanggal 10 November 2011, Terdakwa merealisasikan permintaan anggota DPRD
Kota Semarang melalui AGUNG PURNO SARJONO dengan memerintahkan AYI YUDI
MARDIANA menghubungi AGUNG PURNO SARJONO dan SUMARTONO untuk datang
ke ruang kerja Sekda Kota Semarang guna mengambil uang yang telah disediakan
terdakwa.
16. Pada sore harinya, AGUNG PURNO SARJONO dan SUMARTONO datang menemui
terdakwa, lalu terdakwa memanggil stafnya HENDARYONO Alias NINOK dan
memerintahkannya untuk membawa tas berisi uang yang telah disiapkan Terdakwa
untuk diberikan kepada anggota DPRD Kota Semarang. Selanjutnya HENDARYONO alias
NINOK menyerahkan tas berisi uang tersebut kepada Terdakwa, lalu terdakwa langsung
menyerahkannya kepada AGUNG PURNO SARJONO dan SUMARTONO sambil
mengatakan bahwa uang yang diberikan tersebut untuk Dewan, per anggota DPRD di
fraksinya mendapat Rp 8 Juta. Setelah tas berisi uang tersebut diterima oleh AGUNG
PURNO SARJONO dan SUMARTONO , kemudian AGUNG PURNO SARJONO
menyampaikan kepada terdakwa "Ini masih kurang pak?" dan dijawab Terdakwa
"Keuangannya sementara adanya itu dulu Pak".
17. Beberapa saat setelah Terdakwa memberikan uang kepada AGUNG PURNO SARJONO
dan SUMARTONO , maka datang juga AGUNG PRIYAMBODO (Ketua Partai Golkar) dan
SUHARYANTO (Ketua Partai Gerindra). Selanjutnya terdakwa memanggil
HENDARYONO alias NINOK untuk membawa uang, lalu uang tersebut langsung
diserahkan terdakwa kepada AGUNG PRIYAMBODO dan SUHARYANTO, sehingga
perincian total uang yang diberikan Terdakwa kepada AGUNG PURNO SARJONO (Partai
PAN), SUMARTONO (Partai Demokrat), AGUNG PRIYAMBODO (Ketua Golkar) dan
SUHARYANTO (Ketua Partai Gerindra) adalah sebagai berikut :
‐ AGUNG PURNO SARJONO (Partai PAN) menerima uang sejumlah Rp. 8 juta x 6 orang
= Rp. 48.000.000,‐ ;
‐ SUMARTONO (Partai Demokrat) menerima sejumlah Rp. 8 juta x 13 orang = Rp.
104.000.000,‐ ;
‐ HENDRAR PRIHADI (Partai PDIP) menerima sejumlah Rp. 8 juta x 8 orang = Rp.
64.000.000,‐ ;
‐ AGUNG PRIYAMBODO (Partai Golkar) menerima uang sejumlah Rp. 8 juta x 5 orang =
Rp. 40.000.000,‐ ;
‐ SUHARYANTO (Partai Gerindra) menerima sejumlah Rp. 8 juta x 6 orang = Rp.
48.000.000,‐
18. Selanjutnya terdakwa melaporkan penyerahan uang tersebut kepada Drs. H.
SOEMARMO HS. HS, M.Si, dengan mengatakan bahwa permintaan DPRD Kota Semarang
sudah dicukupi, tapi bukan Rp. 10 juta, melainkan Rp. 8 juta per anggota DPRD yang
hadir dalam pembahasan KUA‐PPAS, lalu Drs. H. SOEMARMO HS. HS, M.Si,
mengucapkan “terima kasih”.
19. Dengan adanya pemberian uang tersebut, maka pada tanggal 14 November 2011
ditandatanganilah Nota Kesepakatan Antara Pemerintah Kota Semarang Dengan Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah Kota Semarang Nomor : 900/104/900/1215 tentang
Kebijakan Umum Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2012
(KUA) dan Nomor : 900/105/900/1216 tentang Prioritas dan Plafon Anggaran
Sementara (PPAS) Tahun Anggaran 2012.
20. Menindaklanjuti permohonan Terdakwa kepada DPRD Kota Semarang untuk dilakukan
pembahasan terhadap Tambahan Penghasilan PNS (TPP), maka pada tanggal 14
November 2011 dilakukan rapat Badan Musyawarah DPRD Kota Semarang dengan
agenda membahas jadwal pembahasan Tambahan Penghasilan PNS (TPP) Tahun
Anggaran 2012, yang dijadwalkan tanggal 23 s/d 24 November 2011.
21. Pada tanggal 23 November 2011 dilakukan pembahasan khusus mengenai Tambahan
Penghasilan Pegawai (TPP) antara Badan Anggaran DPRD Kota Semarang, Tim Anggaran
Pemerintah Daerah (TAPD) dan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) beserta Badan
Kepegawaian Daerah (BKD), pada pembahasan tersebut terjadi perbedaan pendapat
antara anggota Badan Anggaran DPRD dengan TAPD dan SKPD atas penentuan besaran
pemberian tunjangan, yang mengakibatkan tidak tercapai titik temu atau kesepakatan
dalam pembahasan TPP tersebut, sehingga sidang akhirnya diskors. Kemudian I MADE
GUSTI AGUNG selaku Kepala BKD memberitahukan kepada AYI YUDI MARDIANA bahwa
Dewan minta uang untuk pembahasan TPP, namun yang bersangkutan tidak punya
uang. Selanjutnya AYI YUDI MARDIANA menyarankan kepada I MADE GUSTI AGUNG
untuk menyampaikan permasalahan tersebut kepada terdakwa.
22. Pada tanggal 24 November 2011, untuk merealisasikan permintaan DPRD Kota
Semarang dalam pembahasan TPP, maka AYI YUDI MARDIANA, Drs. CAHYO BINTAROM
(Kepala Inspektorat) dan I GUSTI MADE AGUNG (Kepala BKD) menghadap terdakwa di
ruang kerjanya. Selanjutnya I GUSTI MADE AGUNG menyampaikan kepada Terdakwa
bahwa Dewan meminta uang untuk pembahasan TPP. Selanjutnya terdakwa memanggil
YUSTININGSIH, dan mengatakan : ”Bu Yus, tolong pinjam uang ke koperasi Rp. 50 juta,
butuh segera”. Tidak lama kemudian, datang YUSTININGSIH dan menyerahkan uang
sejumlah Rp. 50 juta tersebut kepada terdakwa, kemudian terdakwa memerintahkan
AYI YUDI MARDIANA menelpon AGUNG PURNO SARJONO untuk datang ke ruang kerja
Sekda Kota Semarang. Selanjutnya pada sekitar pukul 10.15 Wib, AGUNG PURNO
SARJONO dan SUMARTONO datang menemui terdakwa, kemudian terdakwa
mengatakan : “Tolong dibantu, ini buat temen‐temen banggar, ini 40” sambil
menyerahkan 1 (satu) buah amplop coklat yang berisi uang berjumlah Rp.40 juta
kepada AGUNG PURNO SARJONO dan terdakwa kembali mengatakan “Tolong dibantu
pembahasan TPP agar tidak terlalu lama dibahas di Badan Anggaran DPRD Kota
Semarang.” lalu SUMARTONO mengatakan: ”Iya, nanti akan kita sampaikan ke teman‐
teman Banggar DPRD Kota Semarang”. Kemudian SUMARTONO memasukkan 1 (satu)
buah amplop coklat berisi uang sejumlah Rp.40 juta tersebut ke dalam tas warna hitam
merek “java”. Lalu terdakwa menulis catatan pada sebuah sobekan kertas putih
mengenai perincian pembagian uang sejumlah Rp. 40 juta, yaitu untuk 22 anggota
Badan Anggaran DPRD Kota Semarang masing‐masing sebesar Rp.1,5 juta, untuk
AGUNG PURNO SARJONO dan SUMARTONO masing‐masing sebesar Rp. 1,5 juta dan
untuk 4 (empat) Pimpinan Badan Anggaran masing‐masing sebesar Rp. 1 juta.
23. Setelah menerima uang dari terdakwa, selanjutnya AGUNG PURNO SARJONO dan
SUMARTONO pergi ke mobil dinas Inova No. Pol H 95 A yang diparkir di halaman
Gedung DPRD Kota Semarang, lalu membagi uang sejumlah Rp. 40 juta ke dalam 26
amplop dengan perincian : 20 amplop masing‐masing berisi uang sebesar Rp. 1,5 juta
dengan ditulis nama RUKIYANTO, SRIYONO, PILUS, DIDIK, SUPRIYADI, YANUAR, RUDI N,
SUMARTONO , AGUNG, WIWIN, ZULKARNAINI, WAKHID, JUNAIDI, HANI, AHMADI,
NOVRI, KHOLISON, HASTORO, AGUNG PRIYAMBODO, FAJAR, 1 amplop berisi uang
sebesar Rp. 4,5 juta dan 4 amplop masing‐masing berisi uang Rp. 1 juta tanpa ditulis
nama, serta 1 amplop berisi uang Rp. 1,5 juta dengan nama AGUNG PURNO SARJONO .
Setelah itu SUMARTONO keluar mobil untuk mengikuti rapat Banggar DPRD yang
membahas TPP dan RAPBD 2012 sambil membawa sebagian uang dari Terdakwa,
sedangkan sebagian lagi di bawa oleh AGUNG PURNO SARJONO . Tidak beberapa lama
kemudian, AGUNG PURNO SARJONO dan SUMARTONO berhasil ditangkap KPK dan
ditemukan bukti berupa uang tunai sejumlah Rp. 40 juta.
24. Dengan adanya pemberian uang oleh terdakwa kepada anggota DPRD Kota Semarang
melalui AGUNG PURNO SARJONO , maka pada tanggal 24 November 2011 rapat
pembahasan TPP dilanjutkan kembali dan dinyatakan selesai pada hari itu juga,
sehingga pada tanggal 19 Desember 2011 keluarlah surat Keputusan DPRD Kota
Semarang Nomor 36 Tahun 2011 tentang Persetujuan Pemberian Tambahan
Penghasilan Pegawai (TPP) Bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Lingkungan Pemerintah
Kota Semarang Tahun Anggaran 2012.
25. Terdakwa mengetahui bahwa perbuatannya memberikan uang tunai sejumlah Rp.
304.000.000,‐ (tiga ratus empat juta rupiah), dan sejumlah Rp. 40.000.000,‐ (empat
puluh juta rupiah) kepada anggota DPRD Kota Semarang melalui AGUNG PURNO
SARJONO dan SUMARTONO , mengingat kekuasaan atau wewenang yang melekat pada
jabatan atau kedudukan anggota DPRD Kota Semarang yang mempunyai wewenang
memproses dan menyetujui Rancangan Peraturan Daerah (RAPERDA) mengenai
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang meliputi Kebijakan Umum
Anggaran (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) serta Tambahan
Penghasilan Pegawai (TPP) Kota Semarang Tahun Anggaran 2012 menjadi Peraturan
Daerah (PERDA) mengenai APBD Kota Semarang Tahun Anggaran 2012, sebagaimana
diatur dalam Pasal 3 huruf b Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota
Semarang Nomor 1 tahun 2010 tentang Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Kota Semarang sebagaimana diubah dengan Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah Kota Semarang Nomor 1 tahun 2011 tentang Perubahan atas Peraturan Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah Kota Semarang Nomor 1 tahun 2010 tentang Tata Tertib
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Semarang.
Lampiran. 3 (Tiga)
DAFTAR BUKTI : SAKSI DAN BARANG
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
1)
2)
3)
4)
10.
11.
12.
13.
14.
1)
2 (dua) lembar copy dilegalisir Keputusan Gubernur Jawa Tengah nomor
821.2/331/2011 Tentang pengangkatan /Penunjukan Jabatan Sekretaris Daerah Kota
Semarang tertanggal 25 April 2011;
1 (satu) lembar copy dilegalisir Berita Acara Pengambilan Sumpah Drs. Akhmat
Zaenuri,MM tertanggal 25 April 2011;
1 (satu) lembar copy dilegalisir Surat Pernyataan Pelantikan Nomor 821.2/345/2011
tertanggal 13 Mei 2011 atas nama PNS Drs Akhmat Zaenuri,mMM dan Drs, I Gusti
Made Agung;
1 (satu) lembar copy dilegalisir Surat Perintah Walikota Semarang Nomor 800/2035
tertanggal 23 Mei 2011 kepada Drs. Akhmat Zaenuri, MM.;
2 (Dua) bundel asli daftar hadir rapat Walikota Semarang;
1 (satu) buah Buku Kerja 2011 warna hitam;
1 (satu) buah buku berwarna biru bertuliskan Daftar Hadir Rapat Sekda Kota Semarang;
1 (satu) buah buku Kas bermotif Batik berwarna biru putih dan bergambar Glatik
Kembar;
1 (satu) bundel copy invoice dilegalisir dengan nomor invoice : INV-00041547-AR atas
nama Pemerintah Kota Semarang sejumlah Rp. 1.621.000,00 tertanggal kegiatan 4
November 2011 beserta lampirannya berupa :
1 (satu) lembar Banquet Function Sheet tertanggal 4 November 2011;
2 (dua) lembar Confirmation letter – Pemerintah Kota Semarang Meeting tertanggal 4
November 2011;
1 (satu) Banquet Amandement Pemerintah Kota Semarang tertanggal 21 Oktober 2011;
1 (satu) lembar copy Bill dengan nomor order 00004962 sejumlah Rp. 1.500.000,00 dan
nomor order 00096867 sejumlah Rp.121.000,00.;
1 (satu) buah buku tulis dengan cover depan bergambar kartun bertuliskan ”Cand
Party”, yang berisikan catatan penerimaan dan pengeluaran dan 2 (dua) lembar kertas
folio masih terekat yang bertuliskan catatan pembukuan tahun 2011, Dinas / bagian /
badan / kantor, target dan relaitas. Dengan total target 2011 Rp.1.910.000.000,-(satu
miliyar sembilan ratus sepuluh juta rupiah);
1 (satu) buah hanphone NOKIA E7-00 Type RM-626 dengan IMEI 354864040156235
warna hitam, yang didalamnya terdapat sebuah SimCard Satelindo 32KB dengan ICCID
89620 10000 01590 78540 (777);
4(empat) lembar Keputusan Pimpinan DPRD Kota Semarang Nomor 9 Tahun 2009
Tentang Kemitraan Komisi-Komisi DPRD Kota Semarang Dengan Satuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPD) Kota Semarang;
1(satu) lembar Berita Acara Perubahan Susunan Pimpinan Dan Keanggotaan Fraksi
Partai Amanat Nasional DPRD Kota Semarang;
1 (satu) buah Tas kulit warna hitam, merk AIGNER, yang didalamnya berisikan al :
1. (satu) lembar kertas putih yang bertuliskan :
22 x 1.5 = 33.
2 x 1.5 = 3.
4 x 1.5 = 4.
2)
3)
1 (satu) buah amplop putih yang bertuliskan AGUNG PS berisi uang tunai sebesar Rp.
1.500.000,- (satu juta lima ratus ribu rupiah) dengan pecahan Rp. 100.000,- (seratus
ribu rupiah) sebanyak 15 (lima belas) lembar.
1 (satu) buah amplop putih yang berisi uang tunai sebesar Rp.1.000.000,- (satu juta
lrupiah) dengan pecahan Rp.100.000,- (seratus ribu rupiah) sebanyak 10 (sepuluh)
lembar.
4)
1 (satu) buah amplop putih yang berisi uang tunai sebesar Rp.1.000.000,- (satu juta
rupiah) dengan pecahan Rp.100.000,- (seratus ribu rupiah) sebanyak 10 (sepuluh)
lembar.
5) 1 (satu) buah amplop putih yang berisi uang tunai sebesar Rp.1.000.000,- (satu juta
rupiah) dengan pecahan Rp.100.000,- (seratus ribu rupiah) sebanyak 10 (sepuluh)
lembar.
6) 1 (satu) buah amplop putih yang berisi uang tunai sebesar Rp.1.000.000,- (satu juta
lrupiah) dengan pecahan Rp.100.000,- (seratus ribu rupiah) sebanyak 10 (sepuluh)
lembar
7) 1 (satu) buah mobil Toyota Inova, warna Hitam Metalic dengan No. Pol : H 95 A dan
dilengkapi dengan STNK serta kunci Kontak mobil tersbut
8) 1 (satu) buah handphone BlackBerry 9800 dengan IMEI 355465040 166981 warna putih
dengan PIN 236014D0, yang didalamnya terdapat sebuah SimCard Matrix warna biru
dengan ICCID 89620 10000 05507 07085 (650) dan sebuah memory card MicroSD VGen 2GB dengan label tulisan pada salah satu sisinya 340663;
9) 1 (satu) buah handphone BlackBerry 9105 dengan IMEI 35197404266 2172 dengan
PIN 230cd752 warna hitam merah marun, yang didalamnya terdapat sebuah SimCard
XL Bebas dengan ICCID 89621 18922 01220 912-5;
15. Uang sebesar Rp. 34.000.0
MATERI DAKWAAN PRIMAIR
1.
Pada tanggal 13 Juni 2011, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Semarang
mengirimkan surat kepada Walikota Semarang Nomor : 170/573 yang meminta
Walikota Semarang untuk segera mengirimkan dokumen Rancangan Kebijakan Umum
Anggaran (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) APBD Kota Semarang
Tahun Anggaran 2012, dimana dalam Permendagri Nomor 59 Tahun 2007 tentang
Perubahan atas Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah pasal 87 ayat (1) disebutkan bahwa rancangan KUA dan rancangan
PPAS disampaikan Kepala Daerah kepada DPRD paling lambat pertengahan bulan Juni
tahun anggaran berjalan untuk dibahas dalam pembicaraan pendahuluan RAPBD tahun
anggaran berikutnya.
2. Menindaklanjuti surat DPRD Kota Semarang tersebut, Drs. H. SOEMARMO HS. HS, M.Si
selaku Walikota Semarang mengirimkan surat No. 900/2561 tanggal 20 Juni 2011
perihal Mohon Pembahasan Rancangan KUA dan PPAS Tahun Anggaran 2012, tanpa
dilampiri dokumen rancangan KUA dan PPAS sebagaimana diminta oleh DPRD Kota
Semarang.
3. Pada tanggal 20 Juni 2011 dilakukan rapat Badan Musyawarah (BAMUS) DPRD Kota
Semarang dengan agenda membicarakan antara lain rencana pembahasan KUA PPAS
Tahun 2012, namun karena permohonan Drs. H. SOEMARMO HS. HS, M.Si selaku
Walikota Semarang tersebut tidak dilampiri dokumen rancangan KUA dan PPAS, maka
permohonan tersebut tidak ditindaklanjuti oleh BAMUS DPRD Kota Semarang.
4. Pada tanggal 21 Oktober 2011, setelah dokumen rancangan KUA dan PPAS dilengkapi
oleh Walikota Semarang, BAMUS DPRD Kota Semarang kembali melakukan rapat untuk
membicarakan rencana pembahasan KUA PPAS Tahun Anggaran 2012, dengan agenda
jadwal pembahasan KUA PPAS Tahun Anggara 2012 sebagai berikut :
‐ Rapat Badan Anggaran tanggal 8 s/d 11 November 2011.
‐ Penandatanganan Nota Kesepakatan tanggal 14 November 2011
‐ Penyampaian Buku APBD Tahun 2012 tanggal 18 November 2011
5. Untuk memperlancar dan memuluskan pembahasan rancangan KUA dan PPAS Tahun
Anggaran 2012, selanjutnya SOEMARMO HS, M.Si melakukan pertemuan dengan
anggota DPRD Kota Semarang antara lain AGUNG PURNO SARJONO , dimana AGUNG
PURNO SARJONO meminta disediakan uang sebesar Rp. 10 milyar dengan mengatakan:
”Pak Wali itu tolong dipikirkan untuk pembahasan APBD sebesar Rp. 10 milyar”.
6. Menindaklanjuti permintaan uang oleh AGUNG PURNO SARJONO tersebut, pada sekitar
tanggal 31 Oktober 2011, Drs. H. SOEMARMO HS. HS, M.Si melakukan rapat yang
dihadiri oleh AYI YUDI MARDIANA (Kepala Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset
Daerah) Ir. EKO CAHYONO, MT (Kepala Dinas Tata Kota), NUGROHO JOKO PURWANTO
(Kepala Dinas Bina Marga), MASDIANA SAFITRI (Asisten 4), Ir. AGUS RIYANTO (Kepala
Dinas PSDA‐ESDM), MUTHOHAR (Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan), ULFI
IMRAN BASUKI (Kepala Dinas Penerangan Jalan dan Pengelolaan Reklame), EDNAWAN
HARYONO (Kepala Dinas Perhubungan) dan Drs. ISDIYANTO (Asisten II–Bidang Ekonomi,
Pembangunan dan Kesejakhteraan Rakyat), dimana Drs. H. SOEMARMO HS. HS, M.Si
mengatakan : ”DPRD Kota Semarang meminta uang Rp. 10 milyar untuk memuluskan
proses pembahasan RAPBD TA 2012, nanti akan dikoordinasikan oleh SEKDA AKHMAT
ZAENURI”, kemudian AYI YUDI MARDIANA melaporkan hal tersebut kepada terdakwa,
dan terdakwa mengatakan : ”Iya sudah nanti kita pikirkan, dulu permintaannya tidak
sebesar itu”.
7. Atas laporan AYI YUDI MARDIANA tersebut, maka pada tanggal 1 November 2011,
terdakwa menghadap Drs. H. SOEMARMO HS. HS, M.Si untuk mengkonfirmasi apakah
benar Walikota menyuruh Terdakwa mempersiapkan dana sebesar Rp, 10 Milyar untuk
pembahasan RAPBD 2012, dan dijawab Drs. H. SOEMARMO HS. HS, M.Si : ”Ya, lebih
baik disediakan dana dari pada mereka (anggota DPRD) meminta proyek, karena setiap
kali diberikan proyek hasilnya tidak bagus dan pengiriman SPJ‐nya selalu terlambat
sehingga merepotkan SKPD pada saat audit”. Kemudian Terdakwa kembali bertanya :
”selanjutnya bagaimana Pak” dan dijawab Drs. H. SOEMARMO HS. HS, M.Si : ”ya nanti
ditindaklanjuti dengan Sdr. YUDI dan anggota Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD)
yang lain”.
8. Menindaklanjut perintah Drs. H. SOEMARMO HS. HS, M.Si, terdakwa pada tanggal 2
November 2011 melakukan rapat dengan seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah
(SKPD), dalam rapat tersebut terdakwa menyampaikan bahwa Pemkot Semarang
diminta oleh DPRD Kota Semarang uang sebesar Rp. 10 Milyar dalam rangka
pembahasan RAPBD TA 2012, Terdakwa diminta oleh Drs. H. SOEMARMO HS. HS, M.Si
untuk mengkoordinasikan dengan seluruh SKPD. Selanjutnya terdakwa memerintahkan
AYI YUDI MARDIANA untuk menghitung besaran anggaran setiap Satuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPD) di Pemerintah Kota Semarang guna menemukan angka Rp.10
Milyar, lalu terdakwa bersama dengan AYI YUDI MARDIANA memaparkan formulasi
penghitungan yang dibuat oleh AYI YUDI MARDIANA terkait dengan penentukan beban
atau kewajiban dana yang harus di setor oleh masing‐masing SKPD yaitu sebesar 1.3%
dan 2% dari anggaran yang diterima oleh SKPD, namun ada beberapa SKPD yang
menyatakan keberatannya, tapi terdakwa tetap memerintahkan AYI YUDI MARDIANA
melakukan penghitungan besaran uang yang akan disetor kepada DPRD Kota Semarang
setelah menerima masukan dari masing‐masing SKPD yang hadir. Selanjutnya terdakwa
menyampaikan kepada peserta rapat bahwa pengumpulan uang dari masing‐masing
SKPD di titipkan kepada YUSTININGSIH.
9. Setelah dilakukan penghitungan oleh AYI YUDI MARDIANA, maka didapatkanlah angka
sebesar Rp. 4 milyar yang menjadi beban tanggungjawab dari seluruh SKPD untuk
diberikan kepada DPRD Kota Semarang, selanjutnya terdakwa kembali melaporkan hasil
perhitungan tersebut kepada Drs. H. SOEMARMO HS. HS, M.Si.
10. Pada tanggal 4 November 2011, terdakwa selaku SEKDA Kota Semarang mengajukan
permohonan kepada DPRD Kota Semarang untuk dilakukan pembahasan terhadap
Tambahan Penghasilan PNS (TPP) dengan surat No. 900/5339 dan pada tanggal yang
sama Drs. H. SOEMARMO HS. HS, M.Si selaku Walikota Semarang juga mengajukan
permohonan revisi plafond pendapatan dan belanja KUA PPAS dengan surat No.
900/5356.
12. Pada siang harinya, bertempat di lantai 6 Hotel Novotel Semarang, terdakwa bersama‐
sama dengan Drs. H. SOEMARMO HS. HS, M.Si dan AYI YUDI MARDIANA mengadakan
pertemuan dengan AGUNG PURNO SARJONO (Ketua PAN), AGUNG PRIYAMBODO
(Ketua Partai GOLKAR) dan SUHARIYANTO (Ketua Partai GERINDRA), dimana Drs. H.
SOEMARMO HS. HS, M.Si menanyakan kepada terdakwa "bagaimana perkembangan
kemampuan keuangan untuk teman‐teman Dewan, tolong Pak SEKDA jelaskan?"
Kemudian dijawab Terdakwa: "Kalau minta 10 milyar PEMKOT walaupun diperas tetap
tidak mampu"., lalu AGUNG PURNO SARJONO mengatakan "Bagaimana kalau 7,5
milyar?". Dijawab terdakwa : "Tetap tidak mampu Pak". Selanjutnya Drs. H.
SOEMARMO HS. HS, M.Si mengatakan "Ya Dewan jangan terlalu besar lah, kasihan para
SKPD dan kasian juga Pak Sekda untuk mengkondisikannya", lalu AGUNG PURNO
SARJONO mengatakan "Uda kalau gitu 4 milyar saja untuk 50 orang Dewan". Kemudian
terdakwa mengatakan "Ya sudah nanti kita penuhi tapi tidak sekaligus ya Pak".
Selanjutnya AGUNG PURNO SARJONO mengatakan "Penyerahan Tahap I pada saat
pembahasan KUA dan PPAS sampai dengan pembahasan komisi 25 % atau sekitar Rp. 1
milyar, Tahap II Bulan Februari 25 % atau sekitar Rp. 1 milyar dan Tahap III Bulan
Agustus atau September 50 % atau sekitar Rp. 2 milyar. Selanjutnya terdakwa
mengatakan : "Ya sudah nanti akan kita usahakan".
13. Setelah terjadi kesepakatan antara Terdakwa dan Drs. H. SOEMARMO HS. HS, M.Si
dengan anggota DPRD Kota Semarang, maka pada tanggal 8 November 2011,
dilakukanlah pembahasan RAPBD Kota Semarang dengan agenda pembahasan KUA dan
PPAS. Kemudian AGUNG PURNO SARJONO dengan alasan untuk memperlancar
Pembahasan KUA dan PPAS meminta uang sebagai tanda jadi kepada terdakwa,
selanjutnya terdakwa menyampaikan permintaan tersebut kepada AYI YUDI MARDIANA
dengan mengatakan "Yud, belum apa‐apa sudah minta tanda jadi". Lalu terdakwa
memerintahkan AYI YUDI MARDIANA untuk menghubungi Bina Marga dan PSDA
(Pengelolaan Sumber Daya Air dan Energi Sumber Daya Mineral) guna memenuhi
permintaan AGUNG PURNO SARJONO tersebut dengan mengatakan "Tolong kamu
telepon Bina Marga dan PSDA ". Selanjutnya AYI YUDI MARDIANA menelepon Ir AGUS
RIYANTO selaku Kepala PSDA dan Ir NUGROHOselaku Kepala Bina Marga dan
menyampaikan permintaan terdakwa agar SKPD PSDA dan SKPD Bina Marga menalangi
dulu keperluan ke DPRD.
14. Atas perintah Terdakwa melalui AYI YUDI MARDIANA tersebut, SKPD PSDA menyanggupi
menyediakan uang sebesar Rp. 200 Juta, dan SKPD Bina Marga menyanggupi
menyediakan uang sebesar Rp. 150 Juta", sehingga berjumlah Rp. 350 juta, kemudian
kesanggupan SKPD PSDA dan SKPD Bina Marga tersebut dilaporkan AYI YUDI
MARDIANA kepada terdakwa dan terdakwa mengatakan "Ya sudah dikumpulkan saja ke
bendaharawanmu".
15. Pada tanggal 10 November 2011, bertempat di ruang rapat VIP Kantor Walikota
Semarang, dilakukan pertemuan antara Terdakwa, Drs. H. SOEMARMO HS. HS, M.Si
dengan Pimpinan Dewan : AHMADI, JUNAEDI dan SRIYONO dengan dihadiri oleh AYI
YUDI MARDIANA, dimana Drs. H. SOEMARMO HS. HS, M.Si menyampaikan bahwa
sudah bertemu dengan AGUNG PURNO SARJONO (Ketua PAN), AGUNG PRIYAMBODO
(Ketua Partai GOLKAR) dan SUHARIYANTO (Ketua Partai GERINDRA) dan sudah
bersepakat bahwa partai akan membantu melaksanakan pembahasan RAPBD Tahun
Angaran 2012 menjadi APBD Tahun 2012, nanti akan ada bantuan atau atensi dari
Pemerintah Kota Semarang untuk anggota DPRD Kota Semarang sebesar Rp. 4 milyar.
16. Pada tanggal 10 November 2011, Terdakwa merealisasikan permintaan anggota DPRD
Kota Semarang melalui AGUNG PURNO SARJONO dengan memerintahkan AYI YUDI
MARDIANA menghubungi AGUNG PURNO SARJONO dan SUMARTONO untuk datang
ke ruang kerja Sekda Kota Semarang guna mengambil uang yang telah disediakan
terdakwa.
17. Pada sore harinya, AGUNG PURNO SARJONO dan SUMARTONO datang menemui
terdakwa, lalu terdakwa memanggil stafnya HENDAR‐YONO Alias NINOK dan
memerintahkannya untuk membawa tas berisi uang yang telah disiapkan Terdakwa
untuk diberikan kepada anggota DPRD Kota Semarang. Selanjutnya HENDARYONO alias
NINOK menyerahkan tas berisi uang tersebut kepada Terdakwa, lalu terdakwa langsung
menyerahkannya kepada AGUNG PURNO SARJONO dan SUMARTONO sambil
mengatakan bahwa uang yang diberikan tersebut untuk Dewan, per anggota DPRD di
fraksinya mendapat Rp 8 Juta. Setelah tas berisi uang tersebut diterima oleh AGUNG
PURNO SARJONO dan SUMARTONO, kemudian AGUNG PURNO SARJONO menyampai‐
kan kepada terdakwa "Ini masih kurang pak?" dan dijawab Terdakwa "Keuangannya
sementara adanya itu dulu Pak".
18. Beberapa saat setelah Terdakwa memberikan uang kepada AGUNG PURNO SARJONO
dan SUMARTONO, maka datang juga AGUNG PRIYAMBODO (Ketua Partai Golkar) dan
SUHARYANTO (Ketua Partai Gerindra). Selanjutnya terdakwa memanggil HENDARYONO
alias NINOK untuk membawa uang, lalu uang tersebut langsung diserahkan terdakwa
kepada AGUNG PRIYAMBODO dan SUHARYANTO, sehingga perincian total uang yang
diberikan Terdakwa kepada AGUNG PURNO SARJONO (Partai PAN), SUMARTONO
(Partai Demokrat), AGUNG PRIYAMBODO (Ketua Golkar) dan SUHARYANTO (Ketua
Partai Gerindra) adalah sebagai berikut :
‐ AGUNG PURNO SARJONO (Partai PAN) menerima uang sejumlah Rp. 8 juta x 6 orang =
Rp. 48.000.000,‐ ;
‐ SUMARTONO (Partai Demokrat) menerima sejumlah Rp. 8 juta x 13 orang = Rp.
104.000.000,‐ ;
‐ HENDRAR PRIHADI (Partai PDIP) menerima sejumlah Rp. 8 juta x 8 orang = Rp.
64.000.000,‐ ;
‐ AGUNG PRIYAMBODO (Partai Golkar) menerima uang sejumlah Rp. 8 juta x 5 orang =
Rp. 40.000.000,‐ ;
‐ SUHARYANTO (Partai Gerindra) menerima sejumlah Rp. 8 juta x 6 orang = Rp.
48.000.000,‐
19. Selanjutnya terdakwa melaporkan penyerahan uang tersebut kepada Drs. H.
SOEMARMO HS. HS, M.Si, dengan mengatakan bahwa permintaan DPRD Kota Semarang
sudah dicukupi, tapi bukan Rp. 10 juta, melainkan Rp. 8 juta per anggota DPRD yang
hadir dalam pembahasan KUA‐PPAS, lalu Drs. H. SOEMARMO HS. HS, M.Si,
mengucapkan “terima kasih”.
20. Dengan adanya pemberian uang tersebut, maka pada tanggal 14 November 2011
ditandatanganilah Nota Kesepakatan Antara Pemerintah Kota Semarang Dengan Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah Kota Semarang Nomor : 900/104/900/1215 tentang
Kebijakan Umum Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2012
(KUA) dan Nomor : 900/105/900/1216 tentang Prioritas dan Plafon Anggaran
Sementara (PPAS) Tahun Anggaran 2012.
21. Menindaklanjuti permohonan Terdakwa kepada DPRD Kota Semarang untuk dilakukan
pembahasan terhadap Tambahan Penghasilan PNS (TPP), maka pada tanggal 14
November 2011 dilakukan rapat Badan Musyawarah DPRD Kota Semarang dengan
agenda membahas jadwal pembahasan Tambahan Penghasilan PNS (TPP) Tahun
Anggaran 2012, yang dijadwalkan tanggal 23 s/d 24 November 2011.
22. Pada tanggal 23 November 2011 dilakukan pembahasan khusus mengenai Tambahan
Penghasilan Pegawai (TPP) antara Badan Anggaran DPRD Kota Semarang, Tim Anggaran
Pemerintah Daerah (TAPD) dan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) beserta Badan
Kepegawaian Daerah (BKD), pada pembahasan tersebut terjadi perbedaan pendapat
antara anggota Badan Anggaran DPRD dengan TAPD dan SKPD atas penentuan besaran
pemberian tunjangan, yang mengakibatkan tidak tercapai titik temu atau kesepakatan
dalam pembahasan TPP tersebut, sehingga sidang akhirnya diskors. Kemudian I MADE
GUSTI AGUNG selaku Kepala BKD memberitahukan kepada AYI YUDI MARDIANA bahwa
Dewan minta uang untuk pembahasan TPP, namun yang bersangkutan tidak punya
uang. Selanjutnya AYI YUDI MARDIANA menyarankan kepada I MADE GUSTI AGUNG
untuk menyampaikan permasalahan tersebut kepada terdakwa.
23. Pada tanggal 24 November 2011, untuk merealisasikan permintaan DPRD Kota
Semarang dalam pembahasan TPP, maka AYI YUDI MARDIANA, Drs. CAHYO BINTAROM
(Kepala Inspektorat) dan I GUSTI MADE AGUNG (Kepala BKD) menghadap terdakwa di
ruang kerjanya. Selanjutnya I GUSTI MADE AGUNG menyampaikan kepada Terdakwa
bahwa Dewan meminta uang untuk pembahasan TPP. Selanjutnya terdakwa memanggil
YUSTININGSIH, dan mengatakan : ”Bu Yus, tolong pinjam uang ke koperasi Rp. 50 juta,
butuh segera”. Tidak lama kemudian, datang YUSTININGSIH dan menyerahkan uang
sejumlah Rp. 50 juta tersebut kepada terdakwa, kemudian terdakwa memerintahkan
AYI YUDI MARDIANA menelpon AGUNG PURNO SARJONO untuk datang ke ruang kerja
Sekda Kota Semarang. Selanjutnya pada sekitar pukul 10.15 Wib, AGUNG PURNO
SARJONO dan SUMARTONO datang menemui terdakwa, kemudian terdakwa
mengatakan : “Tolong dibantu, ini buat temen‐temen banggar, ini 40” sambil
menyerahkan 1 (satu) buah amplop coklat yang berisi uang berjumlah Rp.40 juta
kepada AGUNG PURNO SARJONO dan terdakwa kembali mengatakan “Tolong dibantu
pembahasan TPP agar tidak terlalu lama dibahas di Badan Anggaran DPRD Kota
Semarang.” lalu SUMARTONO mengatakan: ”Iya, nanti akan kita sampaikan ke teman‐
teman Banggar DPRD Kota Semarang”. Kemudian SUMARTONO memasukkan 1 (satu)
buah amplop coklat berisi uang sejumlah Rp.40 juta tersebut ke dalam tas warna hitam
merek “java”. Lalu terdakwa menulis catatan pada sebuah sobekan kertas putih
mengenai perincian pembagian uang sejumlah Rp. 40 juta, yaitu untuk 22 anggota
Badan Anggaran DPRD Kota Semarang masing‐masing sebesar Rp.1,5 juta, untuk
AGUNG PURNO SARJONO dan SUMARTONO masing‐masing sebesar Rp. 1,5 juta dan
untuk 4 (empat) Pimpinan Badan Anggaran masing‐masing sebesar Rp. 1 juta.
24. Setelah menerima uang dari terdakwa, selanjutnya AGUNG PURNO SARJONO dan
SUMARTONO pergi ke mobil dinas Inova No. Pol H 95 A yang diparkir di halaman
Gedung DPRD Kota Semarang, lalu membagi uang sejumlah Rp. 40 juta ke dalam 26
amplop dengan perincian : 20 amplop masing‐masing berisi uang sebesar Rp. 1,5 juta
dengan ditulis nama RUKIYANTO, SRIYONO, PILUS, DIDIK, SUPRIYADI, YANUAR, RUDI N,
SUMARTONO , AGUNG, WIWIN, ZULKARNAINI, WAKHID, JUNAIDI, HANI, AHMADI,
NOVRI, KHOLISON, HASTORO, AGUNG PRIYAMBODO, FAJAR, 1 amplop berisi uang
sebesar Rp. 4,5 juta dan 4 amplop masing‐masing berisi uang Rp. 1 juta tanpa ditulis
nama, serta 1 amplop berisi uang Rp. 1,5 juta dengan nama AGUG PURNO SARJONO.
Setelah itu SUMARTONO keluar mobil untuk mengikuti rapat Banggar DPRD yang
membahas TPP dan RAPBD 2012 sambil membawa sebagian uang dari Terdakwa,
sedangkan sebagian lagi di bawa oleh AGUNG PURNO SARJONO . Tidak beberapa lama
kemudian, AGUNG PURNO SARJONO dan SUMARTONO berhasil ditangkap KPK dan
ditemukan bukti berupa uang tunai sejumlah Rp. 40 juta.
25. Dengan adanya pemberian uang oleh terdakwa kepada anggota DPRD Kota Semarang
melalui AGUNG PURNO SARJONO , maka pada tanggal 24 November 2011 rapat
pembahasan TPP dilanjutkan kembali dan dinyatakan selesai pada hari itu juga,
sehingga pada tanggal 19 Desember 2011 keluarlah surat Keputusan DPRD Kota
Semarang Nomor 36 Tahun 2011 tentang Persetujuan Pemberian Tambahan
Penghasilan Pegawai (TPP) Bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Lingkungan Pemerintah
Kota Semarang Tahun Anggaran 2012.
26. Terdakwa mengetahui bahwa perbuatannya memberikan uang tunai sejumlah Rp.
304.000.000,‐ (tiga ratus empat juta rupiah), dan sejumlah Rp. 40.000.000,‐ (empat
puluh juta rupiah) kepada anggota DPRD Kota Semarang selaku penyelenggara negara
melalui AGUNG PURNO SARJONO dan SUMARTONO , bertentangan dengan kewajiban
anggota DPRD selaku penyelenggara negara untuk tidak melakukan perbuatan korupsi,
kolusi dan nepotisme sebagaimana diatur dalam Pasal 5 angka 4 Undang‐undang RI
Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas dari
Korupsi, Kolusi dan Nepotisme dan kewajiban anggota DPRD Kota Semarang untuk
mentaati tata tertib dan kode etik sebagaimana diatur dalam pasal 30 huruf g Peraturan
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Semarang Nomor 1 tahun 2010 tentang Tata
Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Semarang sebagaimana diubah dengan
Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Semarang Nomor 1 tahun 2011
tentang Perubahan atas Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Semarang
Nomor 1 tahun 2010 tentang Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota
Semarang.
Lampiran. 2 (dua)
DAKWAAN SUBSIDAIR
Perbuatan mana dilakukan terdakwa dengan cara sebagai berikut1 :
1. Pada tanggal 13 Juni 2011, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Semarang
mengirimkan surat kepada Walikota Semarang Nomor : 170/573 yang meminta
Walikota Semarang untuk segera mengirimkan dokumen Rancangan Kebijakan Umum
Anggaran (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) APBD Kota Semarang
Tahun Anggaran 2012, dimana dalam Permendagri Nomor 59 Tahun 2007 tentang
Perubahan atas Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah pasal 87 ayat (1) disebutkan bahwa rancangan KUA dan rancangan
PPAS disampaikan Kepala Daerah kepada DPRD paling lambat pertengahan bulan Juni
tahun anggaran berjalan untuk dibahas dalam pembicaraan pendahuluan RAPBD tahun
anggaran berikutnya.
2. Menindaklanjuti surat DPRD Kota Semarang tersebut, Drs. H. SOEMARMO HS. HS, M.Si
selaku Walikota Semarang mengirimkan surat No. 900/2561 tanggal 20 Juni 2011
perihal Mohon Pembahasan Rancangan KUA dan PPAS Tahun Anggaran 2012, tanpa
dilampiri dokumen rancangan KUA dan PPAS sebagaimana diminta oleh DPRD Kota
Semarang.
3. Pada tanggal 20 Juni 2011 dilakukan rapat Badan Musyawarah (BAMUS) DPRD Kota
Semarang dengan agenda membicarakan antara lain rencana pembahasan KUA PPAS
Tahun 2012, namun karena permohonan Drs. H. SOEMARMO HS. HS, M.Si selaku
Walikota Semarang tersebut tidak dilampiri dokumen rancangan KUA dan PPAS, maka
permohonan tersebut tidak ditindaklanjuti oleh BAMUS DPRD Kota Semarang.
4. Pada tanggal 21 Oktober 2011, setelah dokumen rancangan KUA dan PPAS dilengkapi
oleh Walikota Semarang, BAMUS DPRD Kota Semarang kembali melakukan rapat untuk
membicarakan rencana pembahasan KUA PPAS Tahun Anggaran 2012, dengan agenda
jadwal pembahasan KUA PPAS Tahun Anggara 2012 sebagai berikut :
‐ Rapat Badan Anggaran tanggal 8 s/d 11 November 2011.
‐ Penandatanganan Nota Kesepakatan tanggal 14 November 2011
‐ Penyampaian Buku APBD Tahun 2012 tanggal 18 November 2011
5. Untuk memperlancar dan memuluskan pembahasan rancangan KUA dan PPAS Tahun
Anggaran 2012, selanjutnya SOEMARMO HS, M.Si melakukan pertemuan dengan
anggota DPRD Kota Semarang antara lain AGUNG PURNO SARJONO , dimana AGUNG
PURNO SARJONO meminta disediakan uang sebesar Rp. 10 milyar dengan mengatakan:
”Pak Wali itu tolong dipikirkan untuk pembahasan APBD sebesar Rp. 10 milyar”.
6. Menindaklanjuti permintaan uang oleh AGUNG PURNO SARJONO tersebut, pada sekitar
tanggal 31 Oktober 2011, Drs. H. SOEMARMO HS. HS, M.Si melakukan rapat yang
dihadiri oleh AYI YUDI MARDIANA (Kepala Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset
Daerah) Ir. EKO CAHYONO, MT (Kepala Dinas Tata Kota), NUGROHO JOKO PURWANTO
(Kepala Dinas Bina Marga), MASDIANA SAFITRI (Asisten 4), Ir. AGUS RIYANTO (Kepala
Dinas PSDA‐ESDM), MUTHOHAR (Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan), ULFI
IMRAN BASUKI (Kepala Dinas Penerangan Jalan dan Pengelolaan Reklame), EDNAWAN
HARYONO (Kepala Dinas Perhubungan) dan Drs. ISDIYANTO (Asisten II–Bidang Ekonomi,
1
Bagian dari lampiran Putusan Pengadilan TIPIKOR kota Semarang – hal.9
Pembangunan dan Kesejakhteraan Rakyat), dimana Drs. H. SOEMARMO HS. HS, M.Si
mengatakan : ”DPRD Kota Semarang meminta uang Rp. 10 milyar untuk memuluskan
proses pembahasan RAPBD TA 2012, nanti akan dikoordinasikan oleh SEKDA AKHMAT
ZAENURI”, kemudian AYI YUDI MARDIANA melaporkan hal tersebut kepada terdakwa,
dan terdakwa mengatakan : ”Iya sudah nanti kita pikirkan, dulu permintaannya tidak
sebesar itu”.
7. Atas laporan AYI YUDI MARDIANA tersebut, maka pada tanggal 1 November 2011,
terdakwa menghadap Drs. H. SOEMARMO HS. HS, M.Si untuk mengkonfirmasi apakah
benar Walikota menyuruh Terdakwa mempersiapkan dana sebesar Rp, 10 Milyar untuk
pembahasan RAPBD 2012, dan dijawab Drs. H. SOEMARMO HS. HS, M.Si : ”Ya, lebih
baik disediakan dana dari pada mereka (anggota DPRD) meminta proyek, karena setiap
kali diberikan proyek hasilnya tidak bagus dan pengiriman SPJ‐nya selalu terlambat
sehingga merepotkan SKPD pada saat audit”. Kemudian Terdakwa kembali bertanya :
”selanjutnya bagaimana Pak” dan dijawab Drs. H. SOEMARMO HS. HS, M.Si : ”ya nanti
ditindaklanjuti dengan Sdr. YUDI dan anggota Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD)
yang lain”.
8. Menindaklanjut perintah Drs. H. SOEMARMO HS. HS, M.Si, terdakwa pada tanggal 2
November 2011 melakukan rapat dengan seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah
(SKPD), dalam rapat tersebut terdakwa menyampaikan bahwa Pemkot Semarang
diminta oleh DPRD Kota Semarang uang sebesar Rp. 10 Milyar dalam rangka
pembahasan RAPBD TA 2012, Terdakwa diminta oleh Drs. H. SOEMARMO HS. HS, M.Si
untuk mengkoordinasikan dengan seluruh SKPD. Selanjutnya terdakwa memerintahkan
AYI YUDI MARDIANA untuk menghitung besaran anggaran setiap Satuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPD) di Pemerintah Kota Semarang guna menemukan angka Rp.10
Milyar, lalu terdakwa bersama dengan AYI YUDI MARDIANA memaparkan formulasi
penghitungan yang dibuat oleh AYI YUDI MARDIANA terkait dengan penentukan beban
atau kewajiban dana yang harus di setor oleh masing‐masing SKPD yaitu sebesar 1.3%
dan 2% dari anggaran yang diterima oleh SKPD, namun ada beberapa SKPD yang
menyatakan keberatannya, tapi terdakwa tetap memerintahkan AYI YUDI MARDIANA
melakukan penghitungan besaran uang yang akan disetor kepada DPRD Kota Semarang
setelah menerima masukan dari masing‐masing SKPD yang hadir. Selanjutnya terdakwa
menyampaikan kepada peserta rapat bahwa pengumpulan uang dari masing‐masing
SKPD di titipkan kepada YUSTININGSIH.
9. Setelah dilakukan penghitungan oleh AYI YUDI MARDIANA, maka didapatkanlah angka
sebesar Rp. 4 milyar yang menjadi beban tanggungjawab dari seluruh SKPD untuk
diberikan kepada DPRD Kota Semarang, selanjutnya terdakwa kembali melaporkan hasil
perhitungan tersebut kepada Drs. H. SOEMARMO HS. HS, M.Si.
10. Pada tanggal 4 November 2011, terdakwa selaku SEKDA Kota Semarang mengajukan
permohonan kepada DPRD Kota Semarang untuk dilakukan pembahasan terhadap
Tambahan Penghasilan PNS (TPP) dengan surat No. 900/5339 dan pada tanggal yang
sama Drs. H. SOEMARMO HS. HS, M.Si selaku Walikota Semarang juga mengajukan
permohonan revisi plafond pendapatan dan belanja KUA PPAS dengan surat No.
900/5356.
11. Pada siang harinya, bertempat di lantai 6 Hotel Novotel Semarang, terdakwa bersama‐
sama dengan Drs. H. SOEMARMO HS. HS, M.Si dan AYI YUDI MARDIANA mengadakan
pertemuan dengan AGUNG PURNO SARJONO (Ketua PAN), AGUNG PRIYAMBODO
(Ketua Partai GOLKAR) dan SUHARIYANTO (Ketua Partai GERINDRA), dimana Drs. H.
SOEMARMO HS. HS, M.Si menanyakan kepada terdakwa "bagaimana perkembangan
kemampuan keuangan untuk teman‐teman Dewan, tolong Pak SEKDA jelaskan?"
Kemudian dijawab Terdakwa: "Kalau minta 10 milyar PEMKOT walaupun diperas tetap
tidak mampu"., lalu AGUNG PURNO SARJONO mengatakan "Bagaimana kalau 7,5
milyar?". Dijawab terdakwa : "Tetap tidak mampu Pak". Selanjutnya Drs. H.
SOEMARMO HS. HS, M.Si mengatakan "Ya Dewan jangan terlalu besar lah, kasihan para
SKPD dan kasian juga Pak Sekda untuk mengkondisikannya", lalu AGUNG PURNO
SARJONO mengatakan "Uda kalau gitu 4 milyar saja untuk 50 orang Dewan". Kemudian
terdakwa mengatakan "Ya sudah nanti kita penuhi tapi tidak sekaligus ya Pak".
Selanjutnya AGUNG PURNO SARJONO mengatakan "Penyerahan Tahap I pada saat
pembahasan KUA dan PPAS sampai dengan pembahasan komisi 25 % atau sekitar Rp. 1
milyar, Tahap II Bulan Februari 25 % atau sekitar Rp. 1 milyar dan Tahap III Bulan
Agustus atau September 50 % atau sekitar Rp. 2 milyar. Selanjutnya terdakwa
mengatakan : "Ya sudah nanti akan kita usahakan".
12. Setelah terjadi kesepakatan antara Terdakwa dan Drs. H. SOEMARMO HS. HS, M.Si
dengan anggota DPRD Kota Semarang, maka pada tanggal 8 November 2011,
dilakukanlah pembahasan RAPBD Kota Semarang dengan agenda pembahasan KUA
dan PPAS. Kemudian AGUNG PURNO SARJONO dengan alasan untuk memperlancar
Pembahasan KUA dan PPAS meminta uang sebagai tanda jadi kepada terdakwa,
selanjutnya terdakwa menyampaikan permintaan tersebut kepada AYI YUDI MARDIANA
dengan mengatakan "Yud, belum apa‐apa sudah minta tanda jadi". Lalu terdakwa
memerintahkan AYI YUDI MARDIANA untuk menghubungi Bina Marga dan PSDA
(Pengelolaan Sumber Daya Air dan Energi Sumber Daya Mineral) guna memenuhi
permintaan AGUNG PURNO SARJONO tersebut dengan mengatakan "Tolong kamu
telepon Bina Marga dan PSDA ". Selanjutnya AYI YUDI MARDIANA menelepon Ir AGUS
RIYANTO selaku Kepala PSDA dan Ir NUGROHOselaku Kepala Bina Marga dan
menyampaikan permintaan terdakwa agar SKPD PSDA dan SKPD Bina Marga menalangi
dulu keperluan ke DPRD.
13. Atas perintah Terdakwa melalui AYI YUDI MARDIANA tersebut, SKPD PSDA
menyanggupi menyediakan uang sebesar Rp. 200 Juta, dan SKPD Bina Marga
menyanggupi menyediakan uang sebesar Rp. 150 Juta", sehingga berjumlah Rp. 350
juta, kemudian kesanggupan SKPD PSDA dan SKPD Bina Marga tersebut dilaporkan AYI
YUDI MARDIANA kepada terdakwa dan terdakwa mengatakan "Ya sudah dikumpulkan
saja ke bendaharawanmu".
14. Pada tanggal 10 November 2011, bertempat di ruang rapat VIP Kantor Walikota
Semarang, dilakukan pertemuan antara Terdakwa, Drs. H. SOEMARMO HS. HS, M.Si
dengan Pimpinan Dewan : AHMADI, JUNAEDI dan SRIYONO dengan dihadiri oleh AYI
YUDI MARDIANA, dimana Drs. H. SOEMARMO HS. HS, M.Si menyampaikan bahwa
sudah bertemu dengan AGUNG PURNO SARJONO (Ketua PAN), AGUNG PRIYAMBODO
(Ketua Partai GOLKAR) dan SUHARIYANTO (Ketua Partai GERINDRA) dan sudah
bersepakat bahwa partai akan membantu melaksanakan pembahasan RAPBD Tahun
Angaran 2012 menjadi APBD Tahun 2012, nanti akan ada bantuan atau atensi dari
Pemerintah Kota Semarang untuk anggota DPRD Kota Semarang sebesar Rp. 4 milyar.
15. Pada tanggal 10 November 2011, Terdakwa merealisasikan permintaan anggota DPRD
Kota Semarang melalui AGUNG PURNO SARJONO dengan memerintahkan AYI YUDI
MARDIANA menghubungi AGUNG PURNO SARJONO dan SUMARTONO untuk datang
ke ruang kerja Sekda Kota Semarang guna mengambil uang yang telah disediakan
terdakwa.
16. Pada sore harinya, AGUNG PURNO SARJONO dan SUMARTONO datang menemui
terdakwa, lalu terdakwa memanggil stafnya HENDARYONO Alias NINOK dan
memerintahkannya untuk membawa tas berisi uang yang telah disiapkan Terdakwa
untuk diberikan kepada anggota DPRD Kota Semarang. Selanjutnya HENDARYONO alias
NINOK menyerahkan tas berisi uang tersebut kepada Terdakwa, lalu terdakwa langsung
menyerahkannya kepada AGUNG PURNO SARJONO dan SUMARTONO sambil
mengatakan bahwa uang yang diberikan tersebut untuk Dewan, per anggota DPRD di
fraksinya mendapat Rp 8 Juta. Setelah tas berisi uang tersebut diterima oleh AGUNG
PURNO SARJONO dan SUMARTONO , kemudian AGUNG PURNO SARJONO
menyampaikan kepada terdakwa "Ini masih kurang pak?" dan dijawab Terdakwa
"Keuangannya sementara adanya itu dulu Pak".
17. Beberapa saat setelah Terdakwa memberikan uang kepada AGUNG PURNO SARJONO
dan SUMARTONO , maka datang juga AGUNG PRIYAMBODO (Ketua Partai Golkar) dan
SUHARYANTO (Ketua Partai Gerindra). Selanjutnya terdakwa memanggil
HENDARYONO alias NINOK untuk membawa uang, lalu uang tersebut langsung
diserahkan terdakwa kepada AGUNG PRIYAMBODO dan SUHARYANTO, sehingga
perincian total uang yang diberikan Terdakwa kepada AGUNG PURNO SARJONO (Partai
PAN), SUMARTONO (Partai Demokrat), AGUNG PRIYAMBODO (Ketua Golkar) dan
SUHARYANTO (Ketua Partai Gerindra) adalah sebagai berikut :
‐ AGUNG PURNO SARJONO (Partai PAN) menerima uang sejumlah Rp. 8 juta x 6 orang
= Rp. 48.000.000,‐ ;
‐ SUMARTONO (Partai Demokrat) menerima sejumlah Rp. 8 juta x 13 orang = Rp.
104.000.000,‐ ;
‐ HENDRAR PRIHADI (Partai PDIP) menerima sejumlah Rp. 8 juta x 8 orang = Rp.
64.000.000,‐ ;
‐ AGUNG PRIYAMBODO (Partai Golkar) menerima uang sejumlah Rp. 8 juta x 5 orang =
Rp. 40.000.000,‐ ;
‐ SUHARYANTO (Partai Gerindra) menerima sejumlah Rp. 8 juta x 6 orang = Rp.
48.000.000,‐
18. Selanjutnya terdakwa melaporkan penyerahan uang tersebut kepada Drs. H.
SOEMARMO HS. HS, M.Si, dengan mengatakan bahwa permintaan DPRD Kota Semarang
sudah dicukupi, tapi bukan Rp. 10 juta, melainkan Rp. 8 juta per anggota DPRD yang
hadir dalam pembahasan KUA‐PPAS, lalu Drs. H. SOEMARMO HS. HS, M.Si,
mengucapkan “terima kasih”.
19. Dengan adanya pemberian uang tersebut, maka pada tanggal 14 November 2011
ditandatanganilah Nota Kesepakatan Antara Pemerintah Kota Semarang Dengan Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah Kota Semarang Nomor : 900/104/900/1215 tentang
Kebijakan Umum Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2012
(KUA) dan Nomor : 900/105/900/1216 tentang Prioritas dan Plafon Anggaran
Sementara (PPAS) Tahun Anggaran 2012.
20. Menindaklanjuti permohonan Terdakwa kepada DPRD Kota Semarang untuk dilakukan
pembahasan terhadap Tambahan Penghasilan PNS (TPP), maka pada tanggal 14
November 2011 dilakukan rapat Badan Musyawarah DPRD Kota Semarang dengan
agenda membahas jadwal pembahasan Tambahan Penghasilan PNS (TPP) Tahun
Anggaran 2012, yang dijadwalkan tanggal 23 s/d 24 November 2011.
21. Pada tanggal 23 November 2011 dilakukan pembahasan khusus mengenai Tambahan
Penghasilan Pegawai (TPP) antara Badan Anggaran DPRD Kota Semarang, Tim Anggaran
Pemerintah Daerah (TAPD) dan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) beserta Badan
Kepegawaian Daerah (BKD), pada pembahasan tersebut terjadi perbedaan pendapat
antara anggota Badan Anggaran DPRD dengan TAPD dan SKPD atas penentuan besaran
pemberian tunjangan, yang mengakibatkan tidak tercapai titik temu atau kesepakatan
dalam pembahasan TPP tersebut, sehingga sidang akhirnya diskors. Kemudian I MADE
GUSTI AGUNG selaku Kepala BKD memberitahukan kepada AYI YUDI MARDIANA bahwa
Dewan minta uang untuk pembahasan TPP, namun yang bersangkutan tidak punya
uang. Selanjutnya AYI YUDI MARDIANA menyarankan kepada I MADE GUSTI AGUNG
untuk menyampaikan permasalahan tersebut kepada terdakwa.
22. Pada tanggal 24 November 2011, untuk merealisasikan permintaan DPRD Kota
Semarang dalam pembahasan TPP, maka AYI YUDI MARDIANA, Drs. CAHYO BINTAROM
(Kepala Inspektorat) dan I GUSTI MADE AGUNG (Kepala BKD) menghadap terdakwa di
ruang kerjanya. Selanjutnya I GUSTI MADE AGUNG menyampaikan kepada Terdakwa
bahwa Dewan meminta uang untuk pembahasan TPP. Selanjutnya terdakwa memanggil
YUSTININGSIH, dan mengatakan : ”Bu Yus, tolong pinjam uang ke koperasi Rp. 50 juta,
butuh segera”. Tidak lama kemudian, datang YUSTININGSIH dan menyerahkan uang
sejumlah Rp. 50 juta tersebut kepada terdakwa, kemudian terdakwa memerintahkan
AYI YUDI MARDIANA menelpon AGUNG PURNO SARJONO untuk datang ke ruang kerja
Sekda Kota Semarang. Selanjutnya pada sekitar pukul 10.15 Wib, AGUNG PURNO
SARJONO dan SUMARTONO datang menemui terdakwa, kemudian terdakwa
mengatakan : “Tolong dibantu, ini buat temen‐temen banggar, ini 40” sambil
menyerahkan 1 (satu) buah amplop coklat yang berisi uang berjumlah Rp.40 juta
kepada AGUNG PURNO SARJONO dan terdakwa kembali mengatakan “Tolong dibantu
pembahasan TPP agar tidak terlalu lama dibahas di Badan Anggaran DPRD Kota
Semarang.” lalu SUMARTONO mengatakan: ”Iya, nanti akan kita sampaikan ke teman‐
teman Banggar DPRD Kota Semarang”. Kemudian SUMARTONO memasukkan 1 (satu)
buah amplop coklat berisi uang sejumlah Rp.40 juta tersebut ke dalam tas warna hitam
merek “java”. Lalu terdakwa menulis catatan pada sebuah sobekan kertas putih
mengenai perincian pembagian uang sejumlah Rp. 40 juta, yaitu untuk 22 anggota
Badan Anggaran DPRD Kota Semarang masing‐masing sebesar Rp.1,5 juta, untuk
AGUNG PURNO SARJONO dan SUMARTONO masing‐masing sebesar Rp. 1,5 juta dan
untuk 4 (empat) Pimpinan Badan Anggaran masing‐masing sebesar Rp. 1 juta.
23. Setelah menerima uang dari terdakwa, selanjutnya AGUNG PURNO SARJONO dan
SUMARTONO pergi ke mobil dinas Inova No. Pol H 95 A yang diparkir di halaman
Gedung DPRD Kota Semarang, lalu membagi uang sejumlah Rp. 40 juta ke dalam 26
amplop dengan perincian : 20 amplop masing‐masing berisi uang sebesar Rp. 1,5 juta
dengan ditulis nama RUKIYANTO, SRIYONO, PILUS, DIDIK, SUPRIYADI, YANUAR, RUDI N,
SUMARTONO , AGUNG, WIWIN, ZULKARNAINI, WAKHID, JUNAIDI, HANI, AHMADI,
NOVRI, KHOLISON, HASTORO, AGUNG PRIYAMBODO, FAJAR, 1 amplop berisi uang
sebesar Rp. 4,5 juta dan 4 amplop masing‐masing berisi uang Rp. 1 juta tanpa ditulis
nama, serta 1 amplop berisi uang Rp. 1,5 juta dengan nama AGUNG PURNO SARJONO .
Setelah itu SUMARTONO keluar mobil untuk mengikuti rapat Banggar DPRD yang
membahas TPP dan RAPBD 2012 sambil membawa sebagian uang dari Terdakwa,
sedangkan sebagian lagi di bawa oleh AGUNG PURNO SARJONO . Tidak beberapa lama
kemudian, AGUNG PURNO SARJONO dan SUMARTONO berhasil ditangkap KPK dan
ditemukan bukti berupa uang tunai sejumlah Rp. 40 juta.
24. Dengan adanya pemberian uang oleh terdakwa kepada anggota DPRD Kota Semarang
melalui AGUNG PURNO SARJONO , maka pada tanggal 24 November 2011 rapat
pembahasan TPP dilanjutkan kembali dan dinyatakan selesai pada hari itu juga,
sehingga pada tanggal 19 Desember 2011 keluarlah surat Keputusan DPRD Kota
Semarang Nomor 36 Tahun 2011 tentang Persetujuan Pemberian Tambahan
Penghasilan Pegawai (TPP) Bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Lingkungan Pemerintah
Kota Semarang Tahun Anggaran 2012.
25. Terdakwa mengetahui bahwa perbuatannya memberikan uang tunai sejumlah Rp.
304.000.000,‐ (tiga ratus empat juta rupiah), dan sejumlah Rp. 40.000.000,‐ (empat
puluh juta rupiah) kepada anggota DPRD Kota Semarang melalui AGUNG PURNO
SARJONO dan SUMARTONO , mengingat kekuasaan atau wewenang yang melekat pada
jabatan atau kedudukan anggota DPRD Kota Semarang yang mempunyai wewenang
memproses dan menyetujui Rancangan Peraturan Daerah (RAPERDA) mengenai
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang meliputi Kebijakan Umum
Anggaran (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) serta Tambahan
Penghasilan Pegawai (TPP) Kota Semarang Tahun Anggaran 2012 menjadi Peraturan
Daerah (PERDA) mengenai APBD Kota Semarang Tahun Anggaran 2012, sebagaimana
diatur dalam Pasal 3 huruf b Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota
Semarang Nomor 1 tahun 2010 tentang Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Kota Semarang sebagaimana diubah dengan Peraturan Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah Kota Semarang Nomor 1 tahun 2011 tentang Perubahan atas Peraturan Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah Kota Semarang Nomor 1 tahun 2010 tentang Tata Tertib
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Semarang.
Lampiran. 3 (Tiga)
DAFTAR BUKTI : SAKSI DAN BARANG
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
1)
2)
3)
4)
10.
11.
12.
13.
14.
1)
2 (dua) lembar copy dilegalisir Keputusan Gubernur Jawa Tengah nomor
821.2/331/2011 Tentang pengangkatan /Penunjukan Jabatan Sekretaris Daerah Kota
Semarang tertanggal 25 April 2011;
1 (satu) lembar copy dilegalisir Berita Acara Pengambilan Sumpah Drs. Akhmat
Zaenuri,MM tertanggal 25 April 2011;
1 (satu) lembar copy dilegalisir Surat Pernyataan Pelantikan Nomor 821.2/345/2011
tertanggal 13 Mei 2011 atas nama PNS Drs Akhmat Zaenuri,mMM dan Drs, I Gusti
Made Agung;
1 (satu) lembar copy dilegalisir Surat Perintah Walikota Semarang Nomor 800/2035
tertanggal 23 Mei 2011 kepada Drs. Akhmat Zaenuri, MM.;
2 (Dua) bundel asli daftar hadir rapat Walikota Semarang;
1 (satu) buah Buku Kerja 2011 warna hitam;
1 (satu) buah buku berwarna biru bertuliskan Daftar Hadir Rapat Sekda Kota Semarang;
1 (satu) buah buku Kas bermotif Batik berwarna biru putih dan bergambar Glatik
Kembar;
1 (satu) bundel copy invoice dilegalisir dengan nomor invoice : INV-00041547-AR atas
nama Pemerintah Kota Semarang sejumlah Rp. 1.621.000,00 tertanggal kegiatan 4
November 2011 beserta lampirannya berupa :
1 (satu) lembar Banquet Function Sheet tertanggal 4 November 2011;
2 (dua) lembar Confirmation letter – Pemerintah Kota Semarang Meeting tertanggal 4
November 2011;
1 (satu) Banquet Amandement Pemerintah Kota Semarang tertanggal 21 Oktober 2011;
1 (satu) lembar copy Bill dengan nomor order 00004962 sejumlah Rp. 1.500.000,00 dan
nomor order 00096867 sejumlah Rp.121.000,00.;
1 (satu) buah buku tulis dengan cover depan bergambar kartun bertuliskan ”Cand
Party”, yang berisikan catatan penerimaan dan pengeluaran dan 2 (dua) lembar kertas
folio masih terekat yang bertuliskan catatan pembukuan tahun 2011, Dinas / bagian /
badan / kantor, target dan relaitas. Dengan total target 2011 Rp.1.910.000.000,-(satu
miliyar sembilan ratus sepuluh juta rupiah);
1 (satu) buah hanphone NOKIA E7-00 Type RM-626 dengan IMEI 354864040156235
warna hitam, yang didalamnya terdapat sebuah SimCard Satelindo 32KB dengan ICCID
89620 10000 01590 78540 (777);
4(empat) lembar Keputusan Pimpinan DPRD Kota Semarang Nomor 9 Tahun 2009
Tentang Kemitraan Komisi-Komisi DPRD Kota Semarang Dengan Satuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPD) Kota Semarang;
1(satu) lembar Berita Acara Perubahan Susunan Pimpinan Dan Keanggotaan Fraksi
Partai Amanat Nasional DPRD Kota Semarang;
1 (satu) buah Tas kulit warna hitam, merk AIGNER, yang didalamnya berisikan al :
1. (satu) lembar kertas putih yang bertuliskan :
22 x 1.5 = 33.
2 x 1.5 = 3.
4 x 1.5 = 4.
2)
3)
1 (satu) buah amplop putih yang bertuliskan AGUNG PS berisi uang tunai sebesar Rp.
1.500.000,- (satu juta lima ratus ribu rupiah) dengan pecahan Rp. 100.000,- (seratus
ribu rupiah) sebanyak 15 (lima belas) lembar.
1 (satu) buah amplop putih yang berisi uang tunai sebesar Rp.1.000.000,- (satu juta
lrupiah) dengan pecahan Rp.100.000,- (seratus ribu rupiah) sebanyak 10 (sepuluh)
lembar.
4)
1 (satu) buah amplop putih yang berisi uang tunai sebesar Rp.1.000.000,- (satu juta
rupiah) dengan pecahan Rp.100.000,- (seratus ribu rupiah) sebanyak 10 (sepuluh)
lembar.
5) 1 (satu) buah amplop putih yang berisi uang tunai sebesar Rp.1.000.000,- (satu juta
rupiah) dengan pecahan Rp.100.000,- (seratus ribu rupiah) sebanyak 10 (sepuluh)
lembar.
6) 1 (satu) buah amplop putih yang berisi uang tunai sebesar Rp.1.000.000,- (satu juta
lrupiah) dengan pecahan Rp.100.000,- (seratus ribu rupiah) sebanyak 10 (sepuluh)
lembar
7) 1 (satu) buah mobil Toyota Inova, warna Hitam Metalic dengan No. Pol : H 95 A dan
dilengkapi dengan STNK serta kunci Kontak mobil tersbut
8) 1 (satu) buah handphone BlackBerry 9800 dengan IMEI 355465040 166981 warna putih
dengan PIN 236014D0, yang didalamnya terdapat sebuah SimCard Matrix warna biru
dengan ICCID 89620 10000 05507 07085 (650) dan sebuah memory card MicroSD VGen 2GB dengan label tulisan pada salah satu sisinya 340663;
9) 1 (satu) buah handphone BlackBerry 9105 dengan IMEI 35197404266 2172 dengan
PIN 230cd752 warna hitam merah marun, yang didalamnya terdapat sebuah SimCard
XL Bebas dengan ICCID 89621 18922 01220 912-5;
15. Uang sebesar Rp. 34.000.0