HUBUNGAN ANTARA IKLIM ORGANISASI DENGAN KEPUASAN KERJA Hubungan Antara Iklim Organisasi Dengan Kepuasan Kerja.

HUBUNGAN ANTARA IKLIM ORGANISASI
DENGAN KEPUASAN KERJA

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk
memenuhi Persyaratan Memperoleh Derajat Sarjana Psikologi

Disusun Oleh:
OSCAR DIAN RIYADI
F 100060190

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2015

ABSTRAKSI

HUBUNGAN ANTARA IKLIM ORGANISASI DENGAN
KEPUASAN KERJA


Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara iklim organisasi
dengan kepuasan kerja, tingkat kepuasan kerja karyawan, dan tingkat iklim
organisasi karyawan. Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan FIF Solo
Baru yang berjumlah 133 karyawan, diperoleh sampel sebesar 100 responden,
mengacu pendapat Roscoe (1975) dengan teknik pengambilan sampel
menggunakan teknik simple random sampling. Metode pengumpulan data yang
digunakan adalah skala iklim organisasi dan skala kepuasan kerja.
Berdasarkan hasil analisis data dapat diperoleh hasil bahwa nilai korelasi
product moment rxy sebesar 0,372; p = 0,000 (p < 0,01), hal ini berarti ada
hubungan antara iklim organisasi dengan kepuasan kerja. Sumbangan efektif
antara iklim organisasi terhadap kepuasan kerja sebesar 0,139 yang berarti
kepuasan kerja dapat dijelaskan oleh iklim organisasi sebesar 13,1 %, sedangkan
sisanya sebesar 86,1% disumbangkan oleh variabel lain yang tidak diteliti.
Kesimpulan hasil penelitian ini adalah ada hubungan positif yang sangat
signifikan antara iklim organisasi dengan kepuasan kerja. Semakin tinggi iklim
organisasi seseorang maka semakin tingi pula kepuasan kerja dan sebaliknya.

Kata Kunci: Iklim Organsasi, Kepuasan Kerja

karyawan


PENGANTAR
Sumber daya manusia yang
berkualitas

akan

mengembangkan

potensi

meningkat

(Hasibuan,

2005). Iklim organisasi yang ada

dapat

pada suatu tempat kerja (kantor/


yang

perusahaan)

ikut

mendukung

dimilikinya untuk kemajuan bangsa

terhadap kepuasan kerja bagi seorang

dan negara. Sejalan dengan hal itu,

pegawai.

Hasibuan (2005) menyatakan bahwa

Setiap


perusahaan

atau

sumber daya manusia menjadi unsur

organisasi dalam mencapai tujuannya

pertama dan utama dalam setiap

memerlukan kerjasama yang baik

aktivitas yang dilakukan. Peralatan

antara

yang andal atau canggih tanpa

perusahaan. Kerjasama yang baik


adanya peran aktif sumber daya

didasari

manusia tidak akan berarti apa-apa.

keadilan, saling menghargai dan rasa

Karyawan adalah makhluk sosial

saling

yang menjadi kekayaan utama bagi

karyawan dengan pihak perusahaan

setiap

Karyawan


agar dapat tercipta iklim organisasi

menjadi pelaksana, dan pengendali

yang positif dan kondusif bagi

yang selalu berperan aktif dalam

karyawan sehingga kepuasan kerja

mewujudkan

karyawan meningkat. Brown dan

perusahaan.

Karyawan

tujuan


menjadi

menunjang

perusahaan.
pelaku

tercapainya

yang
tujuan,

karyawan

dengan

kejujuran,

pihak


ketegasan,

membutuhkan

antara

Leigh (2006) mengatakan bahwa
iklim

organisasi

menjadi

sangat

mempunyai pikiran, perasaan, dan

penting karena organisasi yang dapat


keinginan yang dapat mempengaruhi

menciptakan

sikap-sikapnya

karyawannya merasa ramah dapat

pekerjaannya.

terhadap
Sikap

ini

akan

lingkungan

dimana


mencapai potensi yang penuh dalam

menentukan prestasi kerja, dedikasi,

melihat

dan kecintaan terhadap pekerjaan

bersaing. Oleh karena itu iklim

yang

organisasi

dibebankan

kepadanya.

kunci


dari

dapat

keunggulan

dilihat

sebagai

Kepuasan kerja (job satisfaction)

variabel kunci kesuksesan organisasi.

karyawan/ pegawai harus diciptakan

Bagaimanapun

sebaik-baiknya supaya moral kerja,

lebih jelas dilihat dari semangat

dedikasi, kecintaan, dan kedisiplinan

karyawan atau kehadiran di dalam

kinerja

organisasi

organisasi

dan

kepemimpinan.

karakteristik

Stringer

(2002)

menyenangkan terhadap aspek-aspek
atau

dimensi-dimensi

mengemukakan bahwa kinerja tinggi

organisasinya,

tergantung pada komitmen tinggi,

kepemimpinan,

dimana

komunikasi,

iklim

organisasi

yang

dari

yaitu

iklim
kualitas

kepercayaan,

perasaan

melakukan

kebanggaan

pekerjaan yang bermanfaat, tanggung

karyawan, loyalitas personal, dan

jawab, imbalan yang adil, struktur

pencapaian tujuan menciptakan lem

birokrasi, kesempatan, pengendalian

yang diperlukan untuk kontinuitas

dan

dan kesuksesan.

partisipasi karyawan (Davis dan

menekankan

pada

Karyawan sebagai individu
yang

berada

perusahaan,

di

setiap

mempersepsi,

pengarahan

dan

merasa,
memaknai

serta

Newstrom, 1994).
Hasibuan (dalam Susanty,

organisasi
saat

perilaku,

2012)

menjelaskan

kepuasan

bahwa

kerja

karyawan

pengalaman-pengalamannya,

dipengaruhi oleh faktor-faktor

dimensi-dimensi, dan karakteristik-

seperti balas jasa yang adil dan

karakteristik

di

lingkungan

layak, penempatan yang tepat

organisasinya.

Iklim

organisasi

sesuai dengan keahlian, berat

terebut merupakan hasil pemaknaan

ringannya pekerjaan, suasana dan

yang

lingkungan kerja, peralatan yang

dilakukan

oleh

individu

terhadap lingkungan organisasinya,

menunjang

persepsi karyawan yang berpersepsi

pekerjaan, sikap pimpinan dalam

positif terhadap iklim organisasinya

kepemimpinannya

akan

pekerjaan monoton atau tidaknya.

mendorong

kepuasan

kerja

peningkatan
mereka.

Iklim

Pernyataan

pelaksanaan

dan

Hasibuan

sikap

tersebut

organisasi lebih bersifat subyektif

mengindikasikan

bahwa

iklim

dan memiliki efek yang berbeda-

organisasi

positif

yaitu

beda pada masing-masing individu.

individu

Iklim

kepemimpinan yang kompeten,

yang

menyenangkan
ditandai

bagi

dengan

pemaknaan

positif

yang

akan
individu

adanya

yang

merasakan

kepercayaan

diantara

penilaian

atau

sesama rekan kerja dan antara

positif

dan

atasan dan bawahan, komunikasi

yang lancar dan efektif yang

dan penuh makna ketika berada

menciptakan kehangatan, adanya

di lingkungan organisasi yang

pemberian tanggung jawab dari

bersangkutan. Di saat karyawan

atasan

merasakan

kepada

bawahannya,

keamanan,

karyawan merasakan pekerjaan

kenyamanan,

dan

yang ia lakukan bermanfaat bagi

kebermaknaan

di

dirinya dan perusahaan, hukuman

bekerja, maka karyawan akan

dan penghargaan yang diberikan

menunjukkan

adil dan obyektif, struktur dan

maksimal dan berkualitas yang

birokrasi

mengakibatkan

yang

tidak

terlalu

penuh
tempatnya

kinerja

yang

karyawan

banyak, tidak formal, dan tidak

mendapatkan

memberatkan

bekerja. Iklim organisasi yang

adanya

anggotanya,

pengendalian

dan

kepuasan

dalam

negatif muncul ketika karyawan

pengarahan perilaku dari atasan

merasa

yang tidak kaku, dan partisipasi

perlakuan yang baik dan juga

karyawan yang cukup tinggi

tidak merasa diperhatikan oleh

dalam perusahaan. Jewell dan

perusahaan

Siegall

mengatakan

Suasana kerja dan segala dimensi

bahwa iklim organisasi tersebut

yang ada di lingkungan kerjanya

dapat mempengaruhi sikap dan

dinilai

perilaku

Iklim

Indikasi iklim organisasi yang

organisasi yang positif dapat

negatif yaitu hukuman yang lebih

mengarahkan

ditekankan

(1998)

karyawan.

individu

untuk

tidak

atasannya.

menyenangkan.

daripada

reward,

mengakibatkan

inisiatif

yang

positif

karyawan

dimanifestasikan

dan

tidak

memiliki sikap dan perilaku yang
yang

mendapatkan

menjadi

terhambat,

baik

komunikasi yang tidak lancar,

sehingga karyawan mendapatkan

kepemimpinan yang otoriter, dan

kepuasan

begitu

dengan

kinerja

yang

yang

tinggi

dalam

banyak

struktur

serta

kebijakan perusahaan yang tidak

bekerja.
yang

formal, kaku, dan memberatkan

karyawan

karyawannya. Akibat dari iklim

merasa senang, aman, nyaman,

organisasi yang negatiif adalah

Iklim
positif

organisasi

membuat

karyawan tidak akan merasa

Subjek penelitian yaitu karyawan FIF

senang

dalam

Solo Baru sebanyak 100 karyawan

bekerja, sehingga karyawan tidak

FIF. Metode pengambilan sampel

mendapatkan kepusasan dalam

menggunakan teknik cluster random

bekerja. Iklim organisasi dapat

sampling. Alat pengumpulan data

mempengaruhi motivasi, prestasi

menggunakan skala iklim organisasi

dan

dan kepuasan kerja. Analisis data

dan

nyaman

kepuasan

organisasi

kerja.

mempengaruhi

Iklim
hal

tersebut dengan bentuk harapan

menggunakan

teknik

korelasi

product moment.

karyawan tentang konsekuensi
yang akan timbul dari berbagai
tindakan.

Para

mengaharapkan

HASIL DAN PEMBAHASAN

karyawan

imbalan

atas

Berdasarkan

hasil

analisis

data menggunakan teknik korelasi

dasar persepsi mereka terhadap

product

iklim

diperoleh nilai r sebesar 0,485

organisasi

(Davis

dan

Newstrom, 1994).

moment

dari

Pearson

dengan nilai signifikansi sebesar

Berdasarkan uraian dan

0,000, p < 0,01, yang berarti ada

landasan teori di atas, maka

hubungan

peneliti mengajukan hipotesis:

signifikan antara iklim organisasi

Ada hubungan positif antara

dengan kepuasan kerja. Hasil ini

iklim organisasi dengan kepuasan

menunjukkan bahwa semakin tinggi

kerja. Hal ini berarti semakin

iklim organisasi maka semakin tingi

tinggi nilai iklim organisasi maka

pula

akan

nilai

semakin rendah iklim organisasi

kepuasan kerja, dan sebaliknya

maka semakin rendah pula kepuasan

semakin

iklim

kerja. Hal ini sesuai dengan pendapat

organisasi maka akan semakin

yang mengemukakan bahwa iklim

rendah pula nilai kepuasan kerja.

organiassi

semakin

tinggi

rendah

nilai

positif

kepuasan

Penelitian

menyenangkan

pendekatan

ini

menggunakan

kuantitatif

deskriptif.

kerja,

kerja
atau

sangat

sebaliknya

memberikan

lingkungan
METODE

yang

suatu
yang
tidak

menyenangkan bagi orang-orang di
dalam organisasi. Lingkungan kerja

yang

menyenangkan

cenderung

Sumbangan

efektif

antara

iklim

membuat karyawan lebih bertahan

organisasi terhadap kepuasan kerja

dalam

juga

sebesar 0,236 yang berarti kepuasan

kepuasan

kerja dapat dijelaskan oleh iklim

pekerjaannya

berpengaruh

dan

terhadap

organisasi sebesar 23,6 %, sedangkan

kerja.
Hasil

penelitian

mendukung

penelitian

ini
pada

sisanya sebesar 76,4% disumbangkan
oleh variabel lain yang tidak diteliti.

perusahaan bisnis yang dilakukan
oleh Castro dan Martin (2010) yang

KESIMPULAN DAN SARAN

menguji hubungan iklim organisasi

Kesimpulan

dan kepuasan kerja pada organisasi

Berdasarkan hasil analisis data

informasi dan teknologi di Afrika

penelitian, maka kesimpulan yang

Selatan. Hasil studi menunjukkan

diperoleh ini adalah sebagai berikut:

bahwa 9 dari 12 dimensi iklim

1. Ada

hubungan

positif

yang

organisasi menunjukkan hubungan

sangat signifikan antara iklim

positif yang kuat terhadap variabel

organisasi

kepuasan kerja. Kedua, studi yang

kerja. Semakin

dilakukan

organisasi

oleh

Bhaesajsanguan

dengan

kepuasan

tinggi iklim

seseorang

maka

hubungan

semakin tingi pula kepuasan

antara iklim organisasi, kepuasan

kerja, sebaliknya semakin rendah

kerja

organisasi

iklim organisasi maka semakin

dengan cara meneliti perilaku teknisi

rendah pula kepuasan kerja, hasil

Thai

ini ditunjukkan dengan nilai r

(2010)

yang

dan

menguji

komitmen

pada

sektor

swasta

telekomunikasi Thai. Hasil studi
menunjukkan bahwa tingkah laku
teknisi

tergantung

pada

iklim

sebesar 0,485; p = 0,000 < 0,01.
2. Sumbangan efektif antara iklim
organisasi

terhadap

kepuasan

organisasinya sehingga berhubungan

kerja sebesar 0,236 yang berarti

positif

kerja

kepuasan kerja dapat dijelaskan

teknisi serta memperlihatkan juga

oleh iklim organisasi sebesar

bahwa iklim organisasi mempunyai

23,6

hubungan positif dengan komitmen

sebesar

terhadap

kepuasan

organisasi melalui kepuasan kerja.

%,

sedangkan
76,4%

sisanya

disumbangkan

oleh variabel lain yang tidak

karyawan

diteliti.

menyelesaikan setiap pekerjaan

lain

dalam

Saran

dengan semangat dan motivasi

1. Bagi Pimpinan FIF

tinggi,

Sebagaimana
iklim

diketahui

organisasi

mempunyai

menyelesaikan

setiap

pekerjaan yang menjadi tugas dan
tanggung

jawabnya

sesuai

pengaruh terhadap kepuasan kerja

dengan SOP (Standar Operating

karyawan FIF Solo Baru, maka

Procedures).

seyogyanya pimpinan dalam hal

3. Bagi Penelitian Selanjutnya
Penelitian di masa yang

ini Kepala Cabang FIF Solo Baru
memperhatikan
untuk

faktor

semakin

tersebut

meningkatkan

akan datang hendaknya menelaah
kembali

faktor-faktor

yang

kepuasan kerja karyawan FIF

mempengaruhi

Solo

iklim

karyawan selain dari variabel

organisasi yang kondusif akan

yang telah diteliti, karena masih

memberikan

banyak

Baru.

Dengan

pengaruh

positif

kepuasan

faktor

kerja

yang

pada kepuasan kerja karyawan,

mempengaruhi kepuasan kerja,

sehingga

misalnya

akan

kinerja

menghasilkan

yang

menghasilkan

optimal,

karyawan

yang

terampil, siap berkompetisi di
dunia kerja.
2. Bagi Karyawan FIF
Diharapkan

dapat

mempertahankan kepuasan kerja
dengan

cara

pekerjaan
efisien

menyelesaikan

secara
serta

efektif

dan

mengedepankan

kepentingan umum dan sportifitas
daripada

kepentingan

pribadi,

bersedia serta mau bekerja keras
dan

bekerja

sama

dengan

kepemimpinan,

pelatihan kerja, gaji, jaminan
sosial, dan lain sebagainya.

DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2006. Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan
Praktik. Jakarta: Rineka
Cipta.
As’ad. M. 2003. Seri Umum Sumber
Daya Manusia. Yogyakarta:
Liberty.
_______ . 2004. Seri Umum Sumber
Daya Manusia: Psikologi
Industri. Edisi ke Empat.
Yogyakarta: Liberty.
Azwar. S. 2004. Penyusunan Skala
Psikologi.
Yogyakarta:
Pustaka Pelajar.
Dole, Carol & Schroeder, Richard,
G. 2001. The Impact of
Various Factors on the
Personality, Job Satisfaction
and Turnover Intention of
Profesional
Accountants.
Managerial Auditing Journal.
Vol. 16. No. 4, p. 234-245.

Davis, K. Dan Newstrom. 1994.
Perilaku dalam Organisasi.
Alih Bahasa: Agus Dharma.
Jilid Satu. Jakarta: Erlangga.
French, W. 1994. Human Resource
Management.
Boston:
Hougton Mifflin Company.
Greenberg, J & Baron, R.A. 2003.
Behavior in Organization.
Prentice Hall International
(7th) Edition.
Hadi, S. 2001. Metode Penelitian.
Yogyakarta:
Yayasan

Penerbit Fakutas Psikologi
UGM.
Hasibuan,
Malayu.
2005.
Manajemen Sumber Daya
Manusia.
Jakarta:
Bumi
Aksara.
Jannah, A., R. 2007. Hubungan
antara Persepsi terhadap
Budaya Perusahaan dan
Kepuasan Kerja dengan
Intensi Turn Over pada
Karyawan. Skripsi (tidak
diterbitkan).
Fakultas
Psikologi: UMS.
Jewell, L.,N. & Siegall, M. 1989.
Psikologi
Industri
dan
Organisasi Modern. Editor:
Danuyasa. Jakarta: Arcan.
Oshagbemi, T. 2000. Correlates of
Pay of Satisfaction in Higher
Education. The International
Journal
of
Educational
Management. Vol. 14. p. 3139.
Robbin, S. P. 2003. Organizational
Behavior. (9th ed). New
Jersey: Prentice Hall.
Simamora, H. 2004. Manajemen
Sumber Daya Manusia. Edisi
III. Yogyakarta: BPFE.
Susanty, Etty. 2012. Pengaruh Iklim
Organisasi
Terhadap
Kepuasan
Kerja
Dan
Komitmen Karyawan Pada
Universitas Terbuka. Jurnal
Organisasi dan Manajemen,
Volume
8,
Nomor
2,
September 2012, 121-134.

Moekijat. 1990. Asas-asas Perilaku
Organisasi. Bandung: CV
Mandar Maju.
Wirawan. 2007. Budaya dan Iklim
Organisasi:
Teori
dan
Aplikasi Penelitian. Jakarta:
Salemba Empat.
Yani, Riky Ahmad. 2011. Hubungan
Antara Iklim Organisasi
dengan Kepuasan Kerja.
Skripsi. UMS: Surakarta.
Yuliana, E. 2007. Hubungan antara
Iklim
Organisasi
dan
Kualitas Pelayanan pada
Karyawan Mc Donald’s Java
Semarang. Skripsi (tidak
diterbitkan).
Semarang:
Fakultas
Psikologi
Universitas
Diponegoro
Semarang.
http://daerah.sindonews.com/read/20
13/09/04/23/779083/demo-buruhnyaris-keroyok-bos-asal-taiwan.
http://www.tempo.co/read/news/201
3/11/01/058526559/UMK-SubangRp-13-Juta-Ribuan-Buruh-Kecewa