PRARANCANGAN PABRIK ACETOPHENONE DARI ETHYLBENZENE DENGAN OKSIDASI UDARA KAPASITAS 5.000 TON TAHUN
commit to user
TUGAS AKHIR
PRARANCANGAN PABRIK ACETOPHENONE
DARI ETHYLBENZENE
DENGAN OKSIDASI UDARA
KAPASITAS 5.000 TON/TAHUN
Oleh:
Pitri Herawati
I1506021
Rissa Kurniawati
I1506026
JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
(2)
commit to user
DAFTAR ISI
Halaman Judul ...
i
Lembar Pengesahan ...
ii
Motto Persembahan ...
iii
Kata Pengantar ...
iv
Daftar Isi ...
v
Daftar Tabel ...
xii
Daftar Gambar ...
xiv
Intisari ...
xv
BAB I PENDAHULUAN ...
1
1.1. Latar Belakang Pendirian Pabrik...
1
1.2. Penentuan Kapasitas Produksi...
2
1.2.1Kapasits Pabrik yang Sudah Berdiri...
2
1.2.2Ketersediaan Bahan Baku...
3
1.3. Pemilihan Lokasi Pabrik ...
4
1.4. Tinjauan Pustaka ...
8
1.4.1
Macam – macam Proses...
8
1.4.1.1Proses Oksidasi...
8
1.4.1.2Proses Asilasi Friedel Craft...
9
1.4.2
Kegunaan Produk ...
9
1.4.3
Sifat Fisis dan Kimia ...
10
v
(3)
commit to user
1.4.3.1
Bahan Baku...
10
1.4.3.2
Produk...
13
1.4.3.3
Katalis...
15
1.4.4
Tinjauan Reaksi Secara Umum...
16
BAB II DISKRIPSI PROSES ...
18
2.1 Spesifikasi Bahan Baku dan Produk ...
18
2.1.1
Spesifikasi Bahan Baku ...
18
2.1.2
Spesifikasi Bahan Pembantu...
18
2.1.3
Spesifikasi Katalis...
19
2.1.4
Spesifikasi Produk...
19
2.2 Konsep Reaksi ...
20
2.2.1
Dasar Reaksi ...
20
2.2.2
Mekanisme Reaksi...
20
2.2.3
Kondisi Operasi...
21
2.2.4
Tinjauan Thermodinamika...
22
2.2.5
Tinjauan Kinetika...
24
2.3 Diagram Alir Proses dan Langkah Proses ...
24
2.3.1
Diagram Alir Kualitatif...
25
2.3.2
Diagram Alir Kuantitatif...
26
2.3.3
Diagram Alir Proses...
27
2.3.4
Langkah Proses...
28
2.3.4.1.Penyiapan Bahan Baku……… ... 28
(4)
commit to user
2.3.4.2.Tahap Reaksi... . 28
2.3.4.3.Tahap Pemurnian Produk...
29
2.4 Neraca Massa dan Neraca Panas ...
29
2.4.1
Neraca Massa...
30
2.4.2
Neraca Panas ...
34
2.5 Tata Letak
Pabrik dan Peralatan Proses...
39
2.5.1
Tata Letak
Pabrik ...
39
2.5.2
Tata Letak
Peralatan Proses...
42
BAB III SPESIFIKASI PERALATAN PROSES ...
44
3.1 Reaktor...
44
3.2 Mixer...
46
3.3 Menara Distilasi 1...
48
3.4 Menara Distilasi 2...
49
3.5 Vaporizer...
50
3.6 Tangki
Ethylbenzene
...
52
3.7 Tangki
acetophenone
...
52
3.8 Hopper...
53
3.9 Accumulator 01...
54
3.10Accumulator 02...
55
3.11Condenser 01...
56
3.12Condenser 02...
57
3.13Condenser 03...
59
(5)
commit to user
3.14Reboiler 01...
60
3.15Reboiler 02...
62
3.16Kompressor 01...
63
3.17Heat Exchanger 01...
64
3.18Pompa - 01...
65
3.19Pompa - 02...
66
3.20Pompa - 03...
67
3.21Pompa - 04...
67
3.22Pompa - 05...
68
3.23Pompa - 06...
69
3.24Pompa - 07...
69
3.25Pompa - 08...
70
BAB IV UNIT PENDUKUNG PROSES DAN LABORATORIUM ...
72
4.1 Unit Pendukung Proses ...
72
4.1.1
Unit Pengadaan Air ...
73
4.1.1.1 Sumber Air Pendingin...
73
4.1.1.2 Air Umpan Boiler...
75
4.1.1.3 Air Konsumsi Umum dan Sanitasi...
76
4.1.1.4 Pengolahan Air...
76
4.1.1.5 Kebutuhan Air...
79
4.1.2
Unit Pengadaan Steam ...
81
4.1.3
Unit Pengadaan Udara Tekan ...
82
(6)
commit to user
4.1.4
Unit Pengadaan Listrik ...
83
4.1.5
Unit Pengadaan Bahan Bakar ...
87
4.1.6
Unit Pengolahan Limbah...
88
4.2 Laboratorium ...
93
4.2.1Laboratorium Fisik ...
93
4.2.2Laboratorium Analitik ...
93
4.2.3Laboratorium Penelitian dan Pengembangan ...
93
4.2.4Prosedur Analisa Bahan Baku...
94
4.2.4.1.
Densitas
...
94
4.2.5Prosedur Analisa Produk...
94
4.2.5.1.
Infra Red Spectrofotometer
(IRS)...
94
4.2.6Analisa Air...
94
BAB V MANAJEMEN PERUSAHAAN ...
96
5.1 Bentuk Perusahaan ...
96
5.2 Struktur Organisasi ...
98
5.3 Tugas dan Wewenang ...
100
5.3.1
Pemegang Saham ...
100
5.3.2
Dewan Komisaris ...
101
5.3.3
Dewan Direksi ...
102
5.3.4
Staf Ahli ...
103
5.3.5
Kepala Bagian...
104
5.4 Pembagian Jam Kerja Karyawan ...
111
(7)
commit to user
5.4.1
Karyawan
Non Shift
/ harian...
111
5.4.2
Karyawan
Shift / Ploog...
112
5.5 Status Karyawan dan Sistem Upah ...
114
5.5.1
Karyawan Tetap
...
114
5.5.2
Karyawan Harian...
114
5.5.3
Karyawan Borongan...
114
5.6 Penggolongan Jabatan, Jumlah Karyawan dan Gaji ...
115
5.6.1
Penggolongan Jabatan ...
115
5.6.2
Jumlah Karyawan dan Gaji ...
116
5.7 Kesejahteraan Sosial Karyawan ...
118
5.8 Manajemen Produksi...
119
5.8.1Perencanaan Produksi...
120
5.8.2Pengendalian Produksi...
122
BAB VI ANALISA EKONOMI ...
124
6.1 Penaksiran Harga Peralatan ...
125
6.2 Dasar Perhitungan ...
126
6.3 Penentuan
Total Capital Investment
(TCI) ...
126
6.4 Hasil Perhitungan ...
128
6.4.1
Fixed Capital Investment
(FCI) ... 128
6.4.2
Working Capital Investment
(WCI) ... 129
6.4.3
Total Capital Investment
... 129
6.4.4
Direct Manufacturing Cost
(DMC) ... 129
(8)
commit to user
6.4.5
Indirect Manufacturing Cost
(IMC) ... 130
6.4.6
Fixed Manufacturing Cost
(FMC) ... 130
6.4.7
Total Manufacturing Cost
(TMC) ... 130
6.4.8
General Expense
... 131
6.4.9
Total Production Cost
(TPC) ... 131
6.4.10Perhitungan keuntungan produksi ... 131
Daftar Pustaka ...
xvi
Lampiran
(9)
commit to user
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Daftar Produsen Acetophenone dunia...
2
Tabel 1.2 Komposisi Udara (gas)...
11
Tabel 2.1 Neraca Massa di sekitar Mixer (M-01
)
...
30
Tabel 2.2 Neraca Massa di sekitar Reaktor (R-01)...
30
Tabel 2.3 Neraca Massa di sekitar Menara Destilasi (MD-01)...
31
Tabel 2.4 Neraca Massa di sekitar Menara Destilasi (MD-02)...
31
Tabel 2.5 Neraca Massa di sekitar Vapoizer (V-01)...
32
Tabel 2.6 Neraca Massa Total ...
32
Tabel 2.7 Neraca Panas di sekitar Mixer (M-01
)
...
34
Tabel 2.8 Neraca Panas di sekitar Kompressor 01 (C-01)...
34
Tabel 2.9 Neraca Panas di sekitar Heat Exchanger 01 (HE-01)...
34
Tabel 2.10 Neraca Panas di sekitar Reaktor (R-01)...
35
Tabel 2.12 Neraca Panas di sekitar Menara Destilasi (MD-01)...
35
Tabel 2.13 Neraca Panas di sekitar Menara Destilasi (MD-02)...
36
Tabel 2.14 Neraca Panas di sekitar Vapoizer (V-01)...
36
Tabel 2.15 Neraca Panas di sekitar Condenser (CD-03)...
36
Tabel 2.16 Neraca Panas Total ...
37
Tabel 4.1 Kebutuhan air pendingin ...
80
Tabel 4.2 Kebutuhan air steam ...
80
Tabel 4.3 Kebutuhan air konsumsi dan sanitasi ...
81
Tabel 4.5 Kebutuhan listrik untuk keperluan proses dan utilitas ...
83
(10)
commit to user
Tabel 4.6 Jumlah lumen berdasarkan lus bangunan...
85
Tabel 4.7 Total kebutuhan listrik...
86
Tabel 5.1 Jumlah karyawan proses...
105
Tabel 5.2 Jumlah karyawan utilitas...
106
Tabel 5.3 Jadwal pembagian kelompok shift...
113
Tabel 5.4 Jumlah karyawan menurut jabatan...
116
Tabel 5.5 Perincian golongan dan gaji karyawan...
117
Tabel 6.1 Indeks Harga Alat...
125
Tabel 6.2
Fixed Capital Invesment...
128
Tabel 6.3
Working Capital Investment...
129
Tabel 6.4
Direct Manufacturing Cost...
129
Tabel 6.5
Indirect Manufacturing Cost...
130
Tabel 6.6
Fixed Manufacturing Cost...
130
Tabel 6.7
General Expense...
131
Tabel 6.8 Analisa Kelayakan...
131
(11)
commit to user
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Peta kota Cilegon...
7
Gambar 1.2 Peta lahan pendirian pabrik
acetophenone
...
8
Gambar 2.1 Skema mekanisme reaksi...
21
Gambar 2.2 Diagram Alir Kualitatif...
25
Gambar 2.3 Diagram Alir Kuantitatif...
26
Gambar 2.3 Diagram Alir Proses...
27
Gambar 2.4 Diagram Alir Neraca Massa...
33
Gambar 2.5 Diagram Alir Neraca Panas...
38
Gambar 2.6 Tata letak pabrik...
41
Gambar 2.7 Tata letak alat...
43
Gambar 4.1 Skema pengolahan air laut...
74
Gambar 4.2 Skema pengolahan air KTI...
79
Gambar 4.3 Diagram alir pengolahan limbah cair...
89
Gambar 5.1 Struktur organisasi pabrik
Acetophenone
...
101
Gambar 6.1
Chemical Engineering Cost Index...
125
Gambar 6.2 Grafik Analisa Kelayakan...
132
(12)
commit to user
Prarancangan Pabrik Acetophenone
dari Ethylbenzene Dengan Proses Oksidasi
Kapasitas 5.000 ton/tahun
PENDAHULUAN
1
1
I
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Pendirian Pabrik
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi disertai dengan kemajuan
sektor industri telah menuntut semua negara ke arah industrialisasi. Indonesia
sebagai negara berkembang banyak melakukan pembangunan di segala bidang.
Sampai saat ini pembangunan sektor industri mengalami peningkatan, salah
satunya adalah pembangunan sektor industri kimia. Namun ketergantungan impor
luar negeri masih lebih besar dibandingkan ekspornya. Indonesia masih banyak
mengimpor bahan baku atau produk industri kimia dari luar negeri. Sebagai
contoh,
acetophenone
yang menempati peranan penting dalam industri hulu
maupun hilir.
Ketergantungan impor telah menyebabkan devisa negara berkurang,
sehingga diperlukan suatu usaha penanggulangan. Salah satu upaya adalah
mendirikan pabrik untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Dengan pendirian
pabrik diharapkan dapat membuka kesempatan untuk alih teknologi, membuka
lapangan kerja baru, menghemat devisa negara dan membuka peluang berdirinya
pabrik lain yang menggunakan produk dari pabrik tersebut.
Acetophenone,
juga dikenal
sebagai
metil
phenil keton, atau
acethylbenzene, adalah senyawa kimia dengan rumus kimia C
6
H
5
COCH
3
. Ia
merupakan bentuk aromatik keton yang mengikat
benzene. Pada "keadaan
atmosfer"
acetophenone
berbentuk cairan ,berwarna kuning terang, dan beracun
(13)
commit to user
Prarancangan Pabrik Acetophenone
dari Ethylbenzene Dengan Proses Oksidasi
Kapasitas 5.000 ton/tahun
PENDAHULUAN
2
2
I
dengan bau yang khas.
Acetophenone
digunakan dalam industri wangi-wangian,
dan kebanyakan ada dalam bunga melati, bumbu kenari, buah kersen dan arbei,
panili dan tembakau. Ditinjau dari pertimbangan kegunaan, konsumsi dan
ketersedian bahan baku
acetophenone
maka dapat dikatakan bahwa industri
acetophenone
mempunyai prospek yang bagus di masa depan. Selain itu dengan
berdirinya pabrik
acetophenone
yang baru di Indonesia diharapkan dapat
memenuhi kebutuhan dalam negeri.
1.2 Kapasitas Perancangan
Dalam penentuan kapasitas perancangan pabrik
acetophenone
diperlukan
beberapa pertimbangan yaitu kebutuhan produk dan ketersediaan bahan baku.
1.2.1
Kapasitas Pabrik
Acetophenone
di Dunia
Untuk memproduksi
acetophenone
harus diperhitungkan juga
kapasitas produksi yang menguntungkan. Kapasitas produksi secara
komersial yang telah ada terlihat pada tabel berikut:
Tabel 1.1 Kapasitas Produksi
Acetophenone
di Luar Negeri
No
Pabrik
Negara
Kapasitas (ton/tahun)
1
Ineous Phenol
Germany
7.000
2
Tianjing Hai Wang Fine
Chemical Co., Ltd.
China
1.200
(14)
commit to user
Prarancangan Pabrik Acetophenone
dari Ethylbenzene Dengan Proses Oksidasi
Kapasitas 5.000 ton/tahun
PENDAHULUAN
3
3
I
1.2.2
Kebutuhan
acetophenone
di dunia
Penentuan
kapasitas
dapat
juga
berdasarkan
permintaan
acetophenone
di dunia yaitu di Negara Cina sebesar 4.200 ton per tahun
(www.alibaba.com).
Penentuan kapasitas berdasar faktor di atas, dapat disimpulkan
bahwa kapasitas pabrik
acetophenone
sebesar 5.000 ton/tahun dengan
pertimbangan berdasarkan :
1. Berdasarkan kapasitas produksi
acetophenone
yang sudah ada di luar
negeri
2. Dapat memacu perkembangan industri dengan bahan baku
acetophenone
di Indonesia
3. Dapat memberikan keuntungan yang ekonomis karena kapasitas
produksi
berada
dalam
batas
kapasitas
produksi
yang
menguntungkan
1.2.3
Ketersedian Bahan Baku
Untuk menjamin kelangsungan pabrik
acetophenone, maka
penyediaan bahan baku harus benar
benar dipikirkan. Bahan baku
pembuatan
acetophenone
yaitu
ethylbenzene
yang dapat diperoleh dari PT.
Mono Styrindo Indonesia, Cilegon, Banten, yang mempunyai kapasitas
produksi 300.000 ton/tahun dengan harga U$. 0,54 /kg . Dalam proses ini
ethylbenzene
yang dibutuhkan sekitar 4.446,09 ton/tahun
.
Sedangkan
sumber katalis
cobalt asetat
diperoleh dari Liaoyang Synthetic Catalyst
(15)
commit to user
Prarancangan Pabrik Acetophenone
dari Ethylbenzene Dengan Proses Oksidasi
Kapasitas 5.000 ton/tahun
PENDAHULUAN
4
4
I
Factory
di China yang memiliki kapasitas 15.000 ton/tahun
(www.lycatalyst.com).
Dengan data kapasitas tersebut di atas maka ditetapkan kapasitas
pabrik
acetophenone
sebesar 5.000 ton/tahun, dengan harapan :
1.
Dapat memenuhi kebutuhan
acetophenone
dalam negeri.
2.
Dapat
merangsang
berdirinya industri-industri lainnya yang
menggunakan
acetophenone.
1.3 Pemilihan Lokasi Pabrik
Pemilihan lokasi pabrik sangat penting dalam menentukan kelangsungan
hidup suatu pabrik. Pada dasarnya ada 2 faktor yang menentukan dalam pemilihan
lokasi pabrik yaitu:
1.3.1
Faktor Primer
a. Letak pabrik terhadap bahan baku
Sumber bahan baku merupakan faktor yang paling penting dalam
pemilihan lokasi pabrik terutama pada pabrik yang membutuhkan bahan baku
dalam jumlah besar. Hal ini dapat mengurangi biaya transportasi dan
penyimpanan sehingga perlu diperhatikan harga bahan baku, jarak dari
sumber bahan baku, biaya transportasi, ketersediaan bahan baku yang
berkesinambungan dan penyimpanannya. Apabila bahan baku didapatkan
dengan cara mengimpor maka yang harus diperhatikan adalah jarak pabrik ke
pelabuhan. Bahan baku
ethylbenzene
diperoleh dari PT. Mono Styrindo
Indonesia yang berlokasi di Cilegon, sedangkan kobalt asetat, didapatkan
(16)
commit to user
Prarancangan Pabrik Acetophenone
dari Ethylbenzene Dengan Proses Oksidasi
Kapasitas 5.000 ton/tahun
PENDAHULUAN
5
5
I
dengan cara mengimpornya dari China. Kawasan industri Cilegon cukup
dekat dengan pelabuhan sehingga tidak memberatkan biaya operasional.
b. Pemasaran Produk
Dengan pesatnya pembangunan industri di tempat tersebut maka
pasar untuk penjualan produk cukup baik.
c. Sarana Transportasi
Sarana dan prasarana transportasi sangat diperlukan untuk proses
penyediaan bahan baku dan pemasaran produk. Kawasan Industri Cilegon
dekat dengan Pelabuhan Merak yang mempermudah pengiriman produk
maupun penerimaan bahan baku. Selain itu kawasan ini juga dekat dengan
saran dan prasarana transportasi seperti bandara Soekarno-Hatta dan sarana
pengangkutan dengan kereta api maupun jalan raya, sehingga memberi
kemudahan dalam operaisional adsministrasi dan pengelolaan manajemen.
d. Tersedianya utilitas (sumber air dan tenaga listrik)
Perlu diperhatikan sarana
sarana pendukung seperti tersedianya air,
listrik dan saran lainnya sehingga proses produksi dapat berjalan dengan
baik. Kawasan industri cilegon merupakan kawasan industri yang terencana
sehingga kebutuhan utilitas seperti tenaga listrik, air dan bahan bakar dapat
diatasi. Kebutuhan air dapat langsung mengambil dari air laut dan untuk
kebutuhan air tawar dapat diperoleh dari PT.KTI yang memiliki kapasitas
57.024.000 m
3
/tahun (57.024.000 ton/tahun) (www.kti.ac.id). Sedangkan unit
pengadaan listrik diambil dari PLN setempat dan generator sebagai cadangan.
Untuk kebutuhan bahan bakar dapat diperoleh dari Pertamina.
(17)
commit to user
Prarancangan Pabrik Acetophenone
dari Ethylbenzene Dengan Proses Oksidasi
Kapasitas 5.000 ton/tahun
PENDAHULUAN
6
6
I
e. Tenaga Kerja
Tersedianya tenaga kerja yang terampil mutlak diperlukan untuk
menjalankan mesin
mesin produksi dan juga bagian pemasaran dan
administrasi. Tenaga kerja dapat direkrut dari daerah Jakarta, Jawa Barat,
Jawa Tengah dan sekitarnya.
1.3.2
Faktor Sekunder
a. Perluasan Area Pabrik
Cilegon memiliki kemungkinan untuk perluasan pabrik karena
mempunyai areal yang cukup luas. Hal ini perlu diperhatikan karena dengan
semakin meningkatnya permintaan produk, akan menuntut adanya perluasan
pabrik.
b. Karakteristik Lokasi
Menyangkut iklim di daerah tersebut serta kondisi sosial dan sikap
masyarakatnya yang sangat mendukung bagi sebuah kawasan industry
terpadu. Maka dari itu Cilegon bisa digunakan sebagai lokasi pendirian
Pabrik
Acetophenone.
c. Kebijaksanaan Pemerintah
Sesuai dengan kebijaksanaan pengembangan industry, pemerintah
telah menetapkan daerah Cilegon sebagai kawasan industri yang terbuka
bagi investor asing. Pemerintah sebagai fasilitator telah memberikan
kemudahan-kemudahan dalam perizinan, pajak, dan lain-lain yang
menyangkut teknis pelaksanaan pendirian suatu pabrik.
(18)
commit to user
Prarancangan Pabrik Acetophenone
dari Ethylbenzene Dengan Proses Oksidasi
Kapasitas 5.000 ton/tahun
PENDAHULUAN
7
7
I
d. Kemasyarakatan
Dengan masyarakat yang akomodatif terhadap perkembangan industri
dan tersedianya fasilitas umum untuk hidup bermasyarakat, maka lokasi di
Cilegon dirasa tepat untuk didirikan Pabrik
Acetophenone.
e. Buangan Limbah
Buangan air pendingin yang berasal dari air laut bisa dialirkan
kembali ke laut tanpa pengolahan terlebih dahulu. Sedangkan limbah cair
yang mengandung larutan kimia diolah terlebih dahulu di
Waste Water
Treatment
sebelum dialirkan ke laut.
(19)
commit to user
Prarancangan Pabrik Acetophenone
dari Ethylbenzene Dengan Proses Oksidasi
Kapasitas 5.000 ton/tahun
PENDAHULUAN
8
8
I
Gambar 1.2 Peta lahan pendirian pabrik
acetophenone
Keterangan : Kawasan dalam lingkaran merah adalah lahan pendirian pabrik
Dengan memperhatikan faktor-faktor tersebut di atas maka lokasi pabrik
akan didirikan di wilayah KIEC (Krakatau Industri Estate Cilegon) lokasi di
Cilegon, Banten.
1.4 Tinjauan Pustaka
1.4.1
Macam-macam Proses
Dalam pembuatan
acetophenone
didasarkan beberapa proses penting,
antara lain
1.4.1.1
Proses Oksidasi
Acetophenone
dibuat dari bahan baku
ethylbenzene
dengan cara
oksidasi menggunakan udara dan menggunakan katalis kobalt asetat.
Reaksi berlangsung pada temperatur 135
0
C dan pada tekanan 30 psia.
Yield
Acetophenone
yang dihasilkan 93 % dengan konversi
ethylbenzene
(20)
commit to user
Prarancangan Pabrik Acetophenone
dari Ethylbenzene Dengan Proses Oksidasi
Kapasitas 5.000 ton/tahun
PENDAHULUAN
9
9
I
82,17%. Proses ini diawali dengan oksidasi
ethylbenzene
oleh oksigen
yang terkandung dalam udara.
Ethylbenzene
mengalami oksidasi dan
pemecahan hidrolitik menjadi
acetophenone. Proses ini bersifat ramah
lingkungan karena hasil sampingnya yaitu air. (US Patent 3,073,867)
1.4.1.2
Proses Asilasi Friedel Craft
Acetophenone
juga dapat diperoleh dengan proses alkilasi, yaitu
dengan mereaksikan benzene dan acetil klorida dengan katalis alumunium
klorida pada suhu 260
o
C dan tekanan 40 psia.
(www.chemguide.co.uk)
1.4.2
Kegunaan Produk
Produk
acetophenone
yang digunakan oleh banyak industri antara lain:
Industri cat
Acetophenone
digunakan sebagai suatu bahan pelarut untuk bahan
kimia untuk cat / kertas, eter dan esters untuk produksi alkohol.
Industri sabun
Acetophenone
digunakan
untuk
penambah bau harum dalam
sabun, dan deterjen.
(21)
commit to user
Prarancangan Pabrik Acetophenone
dari Ethylbenzene Dengan Proses Oksidasi
Kapasitas 5.000 ton/tahun
PENDAHULUAN
10
10
I
Industri parfum
Acetophenone
digunakan sebagai penambah bau harum dalam
kosmetik, kebanyakan ada dalam bunga melati, bumbu kenari,
buah kersen dan arbei, panili dan tembakau.
Acetophenone
juga
bekerja baik untuk kombinasi parfum dengan
anisaldehyde, dan
lain lain.
(www.wikipedia.com)
1.4.3
Sifat Fisis dan Kimia
1.4.3.1 Bahan Baku
1.
Ethylbenzene
Sifat
sifat Fisis :
Rumus Molekul
: C
8
H
10
Wujud
: cair
Berat Molekul
: 106,66 g/gmol
Densitas (20
C)
: 0,7791 g/cm
3
Titik Didih (1 atm)
: 136 º C
Temperatur Kritis
: 617,17 K
Tekanan Kritis
: 37,898 atm
Melting point
: -95 º C
Viscositas (20 º C)
: 0,669 cp
(22)
commit to user
Prarancangan Pabrik Acetophenone
dari Ethylbenzene Dengan Proses Oksidasi
Kapasitas 5.000 ton/tahun
PENDAHULUAN
11
11
I
Sifat
–
sifat Kimia :
Dehidrogenasi
Proses ini dilakukan pada fase gas dengan katalis shell
ios. Reaksi berlangsung secara setimbang dan membutuhkan
panas.
Reaksi yang terjadi :
C
6
H
5
CH
2
CH
3
C
6
H
5
CH=CH
3
+ H
2
Oksidasi
Reaksi oksidasi akan menghasilkan produk
acetophenone.
Reaksi yang terjadi:
C
6
H
5
CH
2
CH
3
+ O
2
C
6
H
5
COCH
3
+ H
2
O
(www.chemicalland21.com)
2.
Udara
Tabel 1.2 Komposisi udara (gas)
Nitrogen
79 %
Oksigen
21
%
a. Oksigen
Sifat
–
sifat Fisis :
Rumus Molekul
: O
2
Wujud
: Gas tak berwarna, tak berasa dan
tak berbau
Berat Molekul
: 32 g/gmol
(23)
commit to user
Prarancangan Pabrik Acetophenone
dari Ethylbenzene Dengan Proses Oksidasi
Kapasitas 5.000 ton/tahun
PENDAHULUAN
12
12
I
Titik lebur (1 atm)
: -218,78
o
C
Temperatur kritis
: -118,419
o
C
Tekanan kritis
: 5,043 MPa (49,77 atm)
Densitas gas ( 25
o
C)
: 1,327 g/cm
3
Viskositas gas (25
o
C)
: 0,20639 mPa.s
(Othmer, 1998)
Sifat
–
sifat Kimia :
Bereaksi dengan semua elemen lain kecuali gas helium, neon,
dan argon.
Untuk elemen tertentu seperti alkali logam rubidium, cesium,
energi aktivasi pada suhu kamar mencukupi, dan reaksi
berjalan spontan.
Bahan yang akan direaksikan dengan oksigen harus
dipanaskan terlebih dahulu sampai suhu tertentu untuk
pembakaran awal.
Jika direksikan dengan
petroleum, gas alam, atau batu bara
akan dihasilkan panas, CO
2
dan H
2
O.
(Othmer, 1998)
b. Nitrogen
Sifat
–
sifat Fisis :
Rumus Molekul
: N
2
Wujud
: Gas tak berwarna,
(24)
commit to user
Prarancangan Pabrik Acetophenone
dari Ethylbenzene Dengan Proses Oksidasi
Kapasitas 5.000 ton/tahun
PENDAHULUAN
13
13
I
Berat Molekul
: 28,02 g/gmol
Titik didih (1 atm)
: -195,65
o
C
Temperatur kritis
: -146,8
o
C
Tekanan kritis
: 3,399 MPa (33,55 atm)
Densitas relatif udara
: 0,967 (273.15K)
Viskositas dinamik
: 15,9.10
-3
MPa.s ( 273.15K)
(Othmer, 1998)
1.4.3.2 Produk
1.
Acetophenone
Sifat- sifat Fisis
Rumus Molekul
: C
8
H
8
O
Wujud
: cair
Berat Molekul
: 120,15 g/gmol
Densitas
: 0,993 g/cm3
Titik Didih
: 202
o
C
Suhu Kritis
: 701 K
Tekanan Kritis
: 35,618 atm
Melting point
: 19 - 20
o
C
(Yaws, 1999)
Sifat-sifat Kimia
Acetophenone mengalami proses dehidrasi alkohol dan
pengurangan rantai karbon dan menghasilkan styrene.
(25)
commit to user
Prarancangan Pabrik Acetophenone
dari Ethylbenzene Dengan Proses Oksidasi
Kapasitas 5.000 ton/tahun
PENDAHULUAN
14
14
I
4 C
6
H
5
C(O)CH
3
+ NaBH
4
+ 4 H
2
O
!4 C
6
H
5
CH(OH)CH
3
+
NaOH + B(OH)
3
(www.wikipedia.org)
2.
Air
Sifat
–
sifat Fisis :
Rumus molekul
: H
2
O
Berat molekul
: 18 g/gmol
Titik didih
: 100 °C
Titik lebur
: 0 °C
Tekanan kritis
: 218 atm
Temperatur kritis
: 374,2 °C
Panas difusi
: 1,43 kkal/gmol
Panas penguapan
: 9,71 kkal/gmol
Panas pembentukan
: -68,31 kkal/gmol
Indeks bias
: 1,333
Densitas
: 0,9982 g/cm
3
Viskositas (cp)
: 0,6985
(Perry, 2008)
Sifat
–
sifat Kimia :
Merupakan senyawa kovalen polar.
Merupakan elektrolit lemah dan mampu menghantarkan
listrik karena terionisasi.
(26)
-commit to user
Prarancangan Pabrik Acetophenone
dari Ethylbenzene Dengan Proses Oksidasi
Kapasitas 5.000 ton/tahun
PENDAHULUAN
15
15
I
Bersifat netral.
Dapat menguraikan garam menjadi asam dan basa.
Pelarut yang baik.
Bereaksi dengan oksida logam membentuk hidroksida yang
bersifat basa dan apabila bereaksi dengan oksida non logam
membentuk asam.
(Pudjaatmaka, 1984)
1.4.3.3. Sifat
–
sifat Fisis dan Kimia Katalis
1. Cobalt Asetat
Sifat - sifat Fisis :
Rumus Molekul
: Co(CH
3
COO)
2
·4H
2
O
Berat molekul
: 249 g/gmol
Warna
: Merah Keunguan
Titik lebur
: 140 °C
Wujud
: serbuk
Specific Gravity
: 1,7053
Ketidaklarutan dalam air
: max. 0,02 % wt
(Perry, 2008)
Sifat
–
sifat Kimia :
1. Bereaksi dengan asetaldehid untuk menghasilkan asetil
radikal.
(27)
commit to user
Prarancangan Pabrik Acetophenone
dari Ethylbenzene Dengan Proses Oksidasi
Kapasitas 5.000 ton/tahun
PENDAHULUAN
16
16
I
O
O
% %
CH
3
C
H + Co
3+
CH
3
C* + H
*
+ Co
2+
(asetil radikal)
s, 19
99)
1.4.4
Tinjauan Proses Secara Umum
Reaksi pembentukan
acetophenone
(C
8
H
8
O) merupakan reaksi
oksidasi
ethylbenzene
(C
8
H
10
) dengan menggunakan udara dengan katalis
cobalt acetate. Reaksi berlangsung dalam fase cair dan fase gas dalam
reaktor gelembung (bubble reactor).
Reaksi utama :
C
8
H
10
+
O
2
C
8
H
8
O
+
H
2
O
ethylbenzene oksigen acetophenone air
Reaksi berlangsung pada suhu 135°C dan pada tekanan 30 psia.
Reaksi oksidasi berlangsung secara eksotermis sehingga diperlukan
pendingin agar suhu dalam reaktor tetap pada 135°C. Produk yang
diperoleh dari reaktor adalah
acetophenone. Selanjutnya produk keluar
reaktor tersebut dialirkan ke menara distilasi 1 untuk dipisahkan antara
acetophenone
dengan produk lainnya. Hasil atas menara distilasi 1 berupa
air,
ethylbenzene
dan sedikit
acetophenone, diumpankan ke menara
distilasi 2. Hasil bawah menara distilasi 1 berupa sedikit
ethylbenzene
dan
kobalt asetat, diumpankan ke
vaporizer.
Acetophenone
diuapkan sebagian
untuk memisahakan produk dengan katalisnya. Hasil bawah
vaporizer
berupa cairan campuran antara kobalt asetat dan
acetophenone
yang
(28)
commit to user
Prarancangan Pabrik Acetophenone
dari Ethylbenzene Dengan Proses Oksidasi
Kapasitas 5.000 ton/tahun
PENDAHULUAN
17
17
I
diumpankan kembali ke
mixer.
Hasil atas
vaporizer
berupa uap
acetophenone,
dan selanjutnya diembunkan menggunakan
condenser.
Keluaran
condenser
berupa produk yaitu
acetophenone.
(29)
commit to user
Prarancangan Pabrik Acetophenone
dari Ethylbenzene Dengan Proses Oksidasi
Kapasitas 5.000 ton/tahun
DESKRIPSI PROSES
II
RIPSI PROSES
2.1 Spesifikasi Bahan dan Produk
2.1.1. Spesifikasi Bahan Baku
1.
Ethylbenzene (C
8
H
10
)
" #$ & ' ( ) * '+ ,- ./- #0&00 12 1( ,-3 4' #& 55 612 7 (
8
9(/ 4 4 6 6& :; < (=/ ' ) #& :;
> ?@+,4 ,A'B 4C,<4C,4 )
2.
Udara
D " #$ &' ( ) * '+ ,- ./- E6121( ,
-9,(= , F. 1 45 6; ) G',1 4E;)
2.1.2. Spesifikasi Bahan Pembantu
1.
Air (H
2
O)
" #$ &
' ( ) * '+ ,- ./- 121( ,
-A= H7D I'B ?'.3 CJ # #$
(30)
commit to user
Prarancangan Pabrik Acetophenone
dari Ethylbenzene Dengan Proses Oksidasi
Kapasitas 5.000 ton/tahun
DESKRIPSI PROSES
K L
M N
II
O P Q PRS T RU VWX Y
Z [O \ ]O ^_
2.1.3. Spesifikasi Katalis
1.
Cobalt Asetat (Co(CH
3
COO)
2
·4H
2
O)
`a bT V[a caQZdWX YeMaQf_ g a hia VjTh a kRT Ui lUa i S ThaQjmnT RUn Vop Nlqlfmn rTibPQa b VMesWt dlq uf
v
O P Q PRwTxUh VM pWX Y ]TfUhiPa i
V MW Wy
ZwPam zail{ ziQkT QPuYaQa n zbQ`a uQmh z_
2.1.4. Spesifikasi Produk
1.
Acetophenone (C
8
H
8
O)
`a bT VYaPh ZdWX YeMaQf_ g a hia VR UiPi l
S ThaQjmnT RUn
V
MoWeM tlqlfmn rTibPQa b VWeNNdlqu f
v
O P Q PRcPcPk VoWoX Y jTnQPi l| mPiQ VMN}oWX Y ]TfUhiPa i VfPiN Ny ^f |UhPQa b Vfa ~My
(31)
commit to user
Prarancangan Pabrik Acetophenone
dari Ethylbenzene Dengan Proses Oksidasi
Kapasitas 5.000 ton/tahun
DESKRIPSI PROSES
II
2.2.
Konsep Proses
2.2.1
Dasar Reaksi
¡ ¢ £ ¤¥ ¦ § ¨ ¡ ¢ £ ¢ § ¦ £ ¨ § © ª «
¬ « ® ®¯ ® ° ± ¬ « « « ²
2.2.2. Mekanisme Reaksi
² « ³
–
´ µ ² ³ ¶ ´ ² ² ² ² ³ «
² « ± ³
· « ² « ² ² £¸ ¹º
» ¼
½ º
»
> 2
=
reaksi kimia relatif sangat cepat dibandingkan
dengan transfer massa, sehingga transfer massa
yang paling berpengaruh.
2
AL
A
B
2
H
k
.
.C
k
M
film
melewati
difusi
transfer
film
di
maksimum
konversi
(32)
commit to user
Prarancangan Pabrik Acetophenone
dari Ethylbenzene Dengan Proses Oksidasi
Kapasitas 5.000 ton/tahun
DESKRIPSI PROSES
21
21
II
0,02 < M
H
< 2
=
transfer massa dan reaksi kimia sama
¾sama
berpengaruh.
M
H
< 0,02
=
reaksi kimia relatif sangat lambat dibandingkan
transfer massa, sehingga reaksi kimia yang paling
berpengaruh.
(Levenspiel, 1999)
Dalam perhitungan diperoleh M
H
sebesar 0,0015, sehingga dapat
dketahui bahwa transfer massa relatif berjalan sangat cepat, sehingga
reaksi kimia yang berpengaruh (kasus H). Jadi reaksi terjadi dibadan
cairan.
Jadi mekanisme reaksinya adalah sebagai berikut :
Liquid
Gas
P
A
C
B
C
A
Gambar 2.1
Skema Mekanisme Reaksi
2.2.3. Kondisi Operasi
Pembuatan
¿ ÀÁÂ ÃÄÅÁ Æ ÃÆÁdari
ÁÂÅÇÈ ÉÁÆ Ê ÁÆÁdengan proses oksidasi
dilakukan dalam reaktor gelembung (
ÉËÉÉÈ ÁÌÁ¿ ÀÂÃÌ) pada suhu 135°C dan
pada tekanan 30 psia Reaksi berlangsung secara eksotermis, sehingga
membutuhkan pendingin.
Yield
pembentukan
acetophenone
sebesar 93%
(US Patent 3,073,867), dan dengan konversi 82,17 % dan diperoleh
kemurnian produk sebesar 99% (www.chemcas.com).
(33)
commit to user
Prarancangan Pabrik Acetophenone
dari Ethylbenzene Dengan Proses Oksidasi
Kapasitas 5.000 ton/tahun
DESKRIPSI PROSES
22
22
II
2.2.4. Tinjauan Termodinamika
Untuk menentukan sifat reaksi apakah berjalan secara eksotermis
atau endotermis, maka perlu pembuktian denagn menggunakan panas
Í ÎÏ ÐÑ Ò ÓÔ ÕÖ ×Ï ØÏ ÍÎÏÐ ÑÒ
30 psia
Ù ÚÏ ÛÏ Ñ Í ÎÏ ÐÑ Ò ÓÔ ÕÖ ØÏ ×Ï Ü Ø ÒÜÎÛÜ ÝÐÏ Ûdengan menggunakan persamaan:
Ô ÕÞßàÔ ÕÞ
f produk
-
àÔ ÕÞf reaktan
Persamaan reaksi :
C
8
H
10
+ O
2
C
8
H
8
O + H
2
O
Data-data harga
ÔH°
f
untuk masing-masing komponen pada 298°K
adalah:
Ô
H°
f
C
8
H
10
= -86.600 J/mol
ÔH°
f
O
2
= 0 J/mol
ÔH°
f
C
8
H
8
O
= 27.900 J/mol
ÔH°
f
H
2
O
= -241.080 J/mol
á ÒÐ ÏÔ ÕßÓ
-) maka reaksi bersifat eksotermis
á ÒÐ ÏÔ Õß
Óâ ÖãÏ ÐÏÍÎÏ ÐÑ ÒäÎÍÑ Òå Ï ÜÎÛØ æÜ ÎÍãÒÑ ÔÕÞ
reaksi
ßàÔ ÕÞf produk
-
àÔ ÕÞf reaktan
= (27.900 + (-241.080))
ç(-86.600 + 0)
=
-
127.180 J/mol
Dari harga
Ô Õ ÑÎäÎÑ Ï Í-
127.180 J/mol dapat disimpulkan bahwa pada
reaksi oksidasi adalah sangat eksotermis. Untuk mengetahui reaksi
oksidasi
è éêë ì íèîïèîètermasuk reaksi
ðèñ èð òó íìèatau
óð ðèñ èð òó íìè, maka
(34)
commit to user
Prarancangan Pabrik Acetophenone
dari Ethylbenzene Dengan Proses Oksidasi
Kapasitas 5.000 ton/tahun
DESKRIPSI PROSES
23
23
II
Diketahui data-data sebagai berikut :
ô
G°
f
C
8
H
10
= 130.580 J/mol
ôG°
f
O
2
= 0 J/mol
ôG°
f
C
8
H
8
O
= -1.270 J/mol
ôG°
f
H
2
O
= -228600 J/mol
Perubahan energi Gibbs reaksi dapat dihitung dengan persamaan :
ô
G°
reaksi
=
õôG°
f produk
-
õôG°
f reaktan
= (-1.270 + (-228600))
ö(-130.580 + 0)
= -99.290 J/mol
ô
G°
reaksi 1
= -RT ln K
298,15K
.K
8,314J/mol
J/mol
99.290
-RT
-÷øK
ln
= 40,055
K
= 2.488 x 10
17
Untuk harga teteapan kesetimbangan pada T = 408,15 K
1
o
1
T
1
T
1
R
-ù úK
K
ln
ln (K/K
1
) = -13,828
K/K
1
= 9,8798 x 10
-7
K
reaksi
= 2,518 x 10
23
Dari perhitungan diatas tampak bahwa harga K sangat besar, sehingga
reaksi yang terjadi merupakan reaksi
ûü ü ýþý ü ÿû ý.
(35)
commit to user
Prarancangan Pabrik Acetophenone
dari Ethylbenzene Dengan Proses Oksidasi
Kapasitas 5.000 ton/tahun
DESKRIPSI PROSES
24
24
II
2.2.5. Tinjauan Kinetika
Proses oksidasi
menjadi
merupakan
reaksi eksotermis.
Reaksi yang terjadi :
Reaksi
C
8
H
10
+
O
2
C
8
H
8
O + H
2
O
A + B
C + D
Reaksi di atas merupakan reaksi tunggal :
dapat dituliskan :
Dari perhitungan yang terlampir diperoleh nilai k sebesar =
= 0,0057 m
3
/kmol.menit
= 0,000095 m
3
/kmol.s
= 0,3420 m
3
/kmol.jam
2.3.
Diagram Alir Proses dan Langkah Proses
2.3.1. Diagram Alir Kualitatif
Diagram alir kualitatif dapat dilihat pada gambar 2.2
2.3.2. Diagram Alir Kuantitatif
Diagram alir kuantitatif dapat dilihat pada gambar 2.3
2.3.3. Diagram Alir Proses
Diagram alir proses dapat dilihat pada gambar 2.4
k
B
A
A
k
C
C
r
(36)
rp
u
st
a
ka
a
n
.u
n
s.
a
c.
id
d
ig
ilib
.u
n
s.
a
c.
id
c
o
m
m
it
t
o
u
ser
P
ra
ra
nc
an
ga
n P
ab
rik
A
ce
to
ph
en
on
e
da
ri
E
th
ylb
en
ze
ne
D
en
ga
n P
ro
se
s
O
ks
id
as
i
K
ap
as
ita
s 5
.0
00
to
n/
ta
hu
n
D
E
SK
R
IP
SI
P
R
O
SE
S
2
5
2
5
II
TANGKI C
8
H
10
P = 1 atm
T = 30 0C
REAKTOR
P= 2.0418 atm
T = 135 0C
MD 1
P = 1atm
VAP
P = 1 atm
T = 202.55 0C
TANGKI
ACETOPHENON
P = 1 atm
T = 30 0C
c
UDARA
Cobalt acetate
P = 1 atm
T = 30 0C
MIXER
P = 1 atm
T = 30 0C
MD 2
P = 1atm
2
1
12
10
3
5
4
7
8
9
10
12
11
C8H10
H2O
O2
N2
O2
N2
H2O
C8H10
C8H8O
H2O
C8H10
C8H8O
H2O
C8H10
H2O
C8H10
C8H8O
C8H10
C8H8O
C8H10
C8H8O
Gambar 2.2
Diagram Alir Kualitatif Pabrik
Acetophenone
P = 1 atm
T = 30 C
P = 1 atm
T = 79,16 C
P = 1 atm
T = 108,42 C
P = 1 atm
T = 108,42 C
P = 1 atm
T = 30 C
P = 2,014 atm
T = 135 C
6
P = 1 atm
T = 201,84 C
P = 1 atm
T = 134,28 C
P = 1 atm
T = 202,56 C
P = 1 atm
T = 202,56 C
(37)
rp
u
st
a
ka
a
n
.u
n
s.
a
c.
id
d
ig
ilib
.u
n
s.
a
c.
id
c
o
m
m
it
t
o
u
ser
P
ra
ra
nc
an
ga
n P
ab
rik
A
ce
to
ph
en
on
e
da
ri
E
th
ylb
en
ze
ne
D
en
ga
n P
ro
se
s
O
ks
id
as
i
K
ap
as
ita
s 5
.0
00
to
n/
ta
hu
n
D
E
SK
R
IP
SI
P
R
O
SE
S
2
6
2
6
II
TANGKI
C
8
H
10
REAKTOR
MD 1
VAP
TANGKI
ACETOPHENON
C
UDARA
MIXER
MD 2
2
1
12
10
3
5
4
6
7
8
9
12
C8H10 =
H2O =
kg/jam
!"
kg/jam
#$!%kg/jam
%& &#kg/jam
O2 =
N2 =
O2 =
$!#kg/jam
N2 =
#!!
&&
kg/jam
"!$
kg/jam
%%"#$kg/jam
#% &#kg/jam
#$
!
%
kg/jam
"!$
kg/jam
%%&
%
kg/jam
!!!#
kg/jam
H2O =
C8H10 =
H2O =
C8H10 =
C8H8O =
&"#!
kg/jam
&
kg/jam
! '()*+, %&"%
kg/jam
#$!%
kg/jam
%
kg/jam
#% &!
kg/jam
#$!%kg/jam
Cobalt
acetate
H2O =
C8H10 =
-. /-. 0
1
.2 2 3
4
5$0
4
2
=
C8H8O =
&&#&#
kg/jam
"kg/jam
kg/jam
#!!&&
kg/jam
H2O =
C8H10 =
C8H8O =
"&!$
kg/jam
!!%%kg/jam
!!
kg/jam
%%&!"
kg/jam
!!!#kg/jam
H2O =
C8H10 =
C8H8O =
-./-. 0
1
.2 2 3
4
5$0
4
2
=
C8H10 =
C8H8O =
-./-.0
1
.2 2 3
4
5$0
4
2
=
C8H10 =
C8H8O =
-. /-.0
1
. 2 2 3
4
5$0
4 2
=
C8H10 =
C8H8O =
11
10
(38)
commit to user
Prarancangan Pabrik Acetophenone
dari Ethylbenzene Dengan Proses Oksidasi
Kapasitas 5.000 ton/tahun
DESKRIPSI PROSES
27
27
(39)
commit to user
Prarancangan Pabrik Acetophenone
dari Ethylbenzene Dengan Proses Oksidasi
Kapasitas 5.000 ton/tahun
DESKRIPSI PROSES
28
28
II
2.3.4. Langkah Proses
Secara garis besar, langkah proses pembuatan acetophenone dapat
dibagi menjadi 3 tahap utama :
1. Tahap penyiapan bahan baku
2. Tahap reaksi oksidasi
3. Tahap pemurnian produk
2.3.4.1
Tahap Penyiapan Bahan Baku
E
R ST U VW XY W XWyang disimpan fase cair pada suhu 30°C dan tekanan
1 atm diumpankan ke mixer 01 dicampur dengan arus bawah menara
distilasi 02 pada suhu 134,28 °C dan arus bawah vaporizer pada suhu
202,55°C.
Udara dikompresi menggunakan compressor (C-01) yang dilengkapi
dengan
ZXRW[\ ] ]UW[.
2.3.4.2
Tahap Reaksi Oksidasi Pembentukan
A
^_ `a bc _dad_Umpan reaktor dari M-01 dipompakan ke dalam
reaktor
menggunakan pompa (P-01). Udara diumpankan pada tekanan 2,301 atm
dan suhu 135°C. Didalam reaktor terjadi reaksi oksidasi antara
WR STUVW XYW XW
dan udara berlangsung pada reaktor gelembung (
VeV VUW [Wf\R][) pada tekanan 30 psia dan suhu 135°C untuk mendapatkan
konversi 82,17%. Reaksi oksidasi berlangsung secara eksotermis sehingga
diperlukan pendingin agar suhu dalam reaktor tetap pada 135°C.
Pendingin reaktor menggunakan air laut yang masuk pada suhu 35°C dan
keluar pada suhu 45°C. Untuk menjaga tekanan didalam reaktor tetap 30
psia, reaktor dilengkapi dengan
Wg SfehRifU iWyang akan membuang udara
(40)
commit to user
Prarancangan Pabrik Acetophenone
dari Ethylbenzene Dengan Proses Oksidasi
Kapasitas 5.000 ton/tahun
DESKRIPSI PROSES
29
29
II
sisa ke atmosfer. Produk yang diperoleh dari reaktor adalah
jklm no p lqn ql,
produk samping berupa air, serta sisa reaktan berupa ethylbenzene, serta
katalis. Produk reaktor kemudian diumpankan ke unit pemurnian.
2.3.4.3
Tahap Pemurnian Produk
Produk reaktor, diumpankan ke menara distilasi 1 (MD-01) untuk
dipisahkan menurut perbedaan titik didihnya. Menara distilasi yang
digunakan adalah
o jkrls m nwer
dengan bahan isian
raschig ring
. Hasil
atas kolom distilasi 1 berupa air,
ethylbenzene,
dan a
cetophenone
,
diumpankan ke menara distilasi 2 (MD-02). Hasil bawah MD-01
diumpankan ke
vaporizer
(V-01). Menara distilasi MD-02 adalah
packed
tower
dengan bahan isian
raschig ring
. Hasil bawah MD-02 berupa
ethylbenzene, acetophenone,
dan sedikit air
direcycle
ke M-01. Hasil atas
MD-02 dibuang ke unit pengolahan limbah (UPL).
Vaporizer
(V-01)
adalah
kettle reboiler
. Hasil bawah V-01 berupa
ethylbenzene
acetophenone
dan
cobalt acetate
,
direcycle
ke M-01. Hasil atas V-01
merupakan produk
acetophenone
dengan kemurnian
99% dan
ethylbenzene
1% yang sebelumnya sudah didinginkan dan diembunkan
menggunakan
condenser
(CD-03).
2.4.
Neraca Massa dan Neraca Panas
Produk
:
Acetophenone
99% berat
Kapasitas perancangan
: 5.000 ton/tahun
Waktu operasi selama 1 tahun
: 330 hari
(41)
commit to user
Prarancangan Pabrik Acetophenone
dari Ethylbenzene Dengan Proses Oksidasi
Kapasitas 5.000 ton/tahun
DESKRIPSI PROSES
30
30
II
2.4.1. Neraca Massa
a. Neraca Massa di Mixer 1 (M-01)
Tabel 2.1. Neraca Massa di Mixer 1 (M-01)
Komponen
INPUT (kg/jam)
OUTPUT
(kg/jam)
Arus 1
Arus 2
Arus 10
Arus 12
Arus 3
C
8
H
10
558,582
113,509
672,092
Co(CH
3
COO)
2
· 4H
2
O
8,401
8,401
O
2
N
2
H
2
O
2,793
0,570
3,363
C
8
H
8
O
0,008
156,250
156,258
Jumlah
561,375
114,088
164,651
840,114
840,114
840,114
b. Neraca Massa di Reaktor (R)
Tabel 2.2. Neraca Massa di Reaktor (R)
Komponen
INPUT (kg/jam)
OUTPUT (kg/jam)
Arus 3
Arus 4
Arus 5
Arus 6
C
8
H
10
672,092
119,834
Co(CH
3
COO)
2
· 4H
2
O
8,401
8,401
O
2
243,086
76,633
N
2
800,556
800,556
H
2
O
3,363
97,074
C
8
H
8
O
156,258
781,258
Jumlah
840,114
1.043,642
877,189
1.006,567
(42)
commit to user
Prarancangan Pabrik Acetophenone
dari Ethylbenzene Dengan Proses Oksidasi
Kapasitas 5.000 ton/tahun
DESKRIPSI PROSES
31
31
II
c. Neraca Massa di Menara Distilasi 1 (MD-01)
Tabel 2.3. Neraca Massa di Menara Distilasi 1 (MD-01)
Komponen
INPUT
(kg/jam)
OUTPUT (kg/jam)
Arus 6
Arus 7
Arus 8
H
2
O
97,074
97,074
C
8
H
10
119,834
113,521
6,313
C
8
H
8
O
781,258
0,008
781,250
Co(CH
3
COO)
2
· 4H
2
O
8,401
8,401
Jumlah
1.006,567
210,603
795,964
1.006,567
d. Neraca Massa Menara Distilasi 2 (MD-02)
Tabel 2.4. Neraca Massa di Menara Distilasi 2 (MD-02)
Komponen
INPUT
(kg/jam)
OUTPUT (kg/jam)
Arus 7
Arus 9
Arus 10
H
2
O
97,074
96,504
0,570
C
8
H
10
113,521
0,011
113,509
C
8
H
8
O
0,008
0,008
Jumlah
210,603
96,515
114,088
(43)
commit to user
Prarancangan Pabrik Acetophenone
dari Ethylbenzene Dengan Proses Oksidasi
Kapasitas 5.000 ton/tahun
DESKRIPSI PROSES
32
32
II
e. Neraca Massa Vaporizer (V-01)
Tabel 2.5. Neraca Massa di Vaporizer (V-01)
Komponen
INPUT
(kg/jam)
OUTPUT (kg/jam)
Arus 8
Arus 11
Arus 12
C
8
H
10
6,313
5,980
0,333
C
8
H
8
O
781,250
625,333
155,917
Co(CH
3
COO)
2
· 4H
2
O
8,401
8,401
Jumlah
795,964
631,313
164,651
795,964
NERACA MASSA TOTAL
Tabel 2.6. Neraca Massa Total
Komponen
INPUT (kg/jam)
OUTPUT (kg/jam)
Arus 1
Arus 4
Arus 5
Arus 9
Arus 11
C
8
H
10
558,582
0,011
5,980
Co(CH
3
COO)
2
4H
2
O
O
2
243,086
76,633
N
2
800,556
800,556
H
2
O
2,793
96,504
C
8
H
8
O
625,333
Jumlah
561,375
1043,642
877,189
96,515
631,313
(44)
commit to user
Prarancangan Pabrik Acetophenone
dari Ethylbenzene Dengan Proses Oksidasi
Kapasitas 5.000 ton/tahun
DESKRIPSI PROSES
33
33
II
T
A
N
G
K
I
C
8
H
1
0
R
E
A
K
T
O
R
M
D
1
V
A
P
T
A
N
G
K
I
A
C
E
T
O
P
H
E
N
O
N
c
U
D
A
R
A
C
o
b
a
lt
a
c
e
ta
te
M
IX
E
R
M
D
2
2
1
1
2
1
0
3
5
4
6
7
8
9
1
0
1
2
1
1
G
a
m
b
a
r
2
.5
D
ia
g
ra
m
A
ru
s
N
e
ra
ca
M
a
ssa
P
a
b
ri
k
A
ce
to
p
h
e
n
o
n
e
(45)
commit to user
Prarancangan Pabrik Acetophenone
dari Ethylbenzene Dengan Proses Oksidasi
Kapasitas 5.000 ton/tahun
DESKRIPSI PROSES
34
34
II
2.4.2. Neraca Panas
Basis perhitungan : 1 jam
a. Neraca Panas di Mixer 01 (M-01)
Tabel 2.7. Neraca Panas di Mixer 1 (M-01)
Komponen
Panas Masuk (kJ)
Panas Keluar (kJ)
Panas masuk 1
5.021,621
Panas masuk 2
23.769,642
Panas masuk 3
51.564,171
Panas keluar
80.235,454
Jumlah
80.235,454
80.235,454
b. Neraca Panas di Kompresor 01 (C-01)
Tabel 2.8. Neraca Panas di Kompresor (C-01)
Komponen
Panas Masuk (kJ)
Panas Keluar (kJ)
Panas Umpan
5.276,748
Panas Keluar
77.152,646
Beban Kompresi
71.875,898
Jumlah
77.152,646
77.152,646
c. Neraca Panas di HE-01
Tabel 2.9. Neraca Panas di HE-01
Komponen
Panas Masuk (kJ)
Panas Keluar (kJ)
Panas Umpan
77.152,646
Panas Keluar
116.751,909
Beban Pemanas
39.599,263
(46)
commit to user
Prarancangan Pabrik Acetophenone
dari Ethylbenzene Dengan Proses Oksidasi
Kapasitas 5.000 ton/tahun
DESKRIPSI PROSES
35
35
II
d. Neraca Panas di Reaktor - 01
Tabel 2.10. Neraca Panas di R-01
Komponen
Panas Masuk (kJ)
Panas Keluar (kJ)
Panas Umpan arus 3
80.235,454
Panas Udara arus 4
116.751,909
Panas Reaksi
1.937.656,29
Panas Keluar Arus 5
99.675,234
Panas Keluar Arus 6
220.911,226
Beban pendingin
1.814.057,2
Jumlah
2.134.643,653
2.134.643,653
e. Neraca Panas di Menara Distilasi - 01
Tabel 2.12. Neraca Panas di MD-01
Komponen
Panas Masuk (kJ)
Panas Keluar (kJ)
Panas Umpan
129.383,088
Panas Reboiler
498.137,732
Panas Distilat
48.201,739
Panas Bottom
126.211,548
Panas Condenser
453.107,533
(47)
commit to user
Prarancangan Pabrik Acetophenone
dari Ethylbenzene Dengan Proses Oksidasi
Kapasitas 5.000 ton/tahun
DESKRIPSI PROSES
36
36
II
f. Neraca Panas di Menara Distilasi- 02
Tabel 2.13. Neraca Panas di MD-02
Komponen
Panas Masuk (kJ)
Panas Keluar (kJ)
Panas Umpan
48.201,739
Panas Reboiler
527.267,398
Panas Distilat
30.249,030
Panas Bottom
23.769,642
Panas Condenser
521.451,048
Jumlah
675.469,137
675.469,137
g. Neraca Panas di Vaporizer - 01
Tabel 2.14. Neraca Panas di V-01
Komponen
Panas Masuk (kJ)
Panas Keluar (kJ)
Panas Umpan
126.211,548
Beban Pemanas
62.775,757
Panas Liquid
51.564,171
Panas Penguapan
137.423,134
Jumlah
188.987,305
188.987,305
h. Neraca Panas di Condenser- 03
Tabel 2.15. Neraca Panas di CD-03
Komponen
Panas Masuk (kJ)
Panas Keluar (kJ)
Panas Umpan
137.423,134
Panas Keluar
7.398,535
Beban Pendinginan
130.024,599
(48)
commit to user
Prarancangan Pabrik Acetophenone
dari Ethylbenzene Dengan Proses Oksidasi
Kapasitas 5.000 ton/tahun
DESKRIPSI PROSES
37
37
II
NERACA PANAS TOTAL
Tabel 2.16. Neraca Panas Total
Komponen
PANAS MASUK (KJ)
PANAS KELUAR (KJ)
Arus
Arus
E
t uv wxyz { yzy1
4,901.641
Udara
4
5.276,748
5
99.675,234
A
| yt } ~uyz }zy11
15.921,843
HE-01
39.599,263
Panas reaksi
1.937.656,29
Pendingin reaktor
1.814.057,2
Kompressor 01
71.875,898
Reboiler 1
498.137,732
Reboiler 2
527.267,398
CD 1
453.107,533
CD 2
521.451,048
CD 3
121.501,291
Vaporizer steam
62.775,757
UPL
9
31.340,218
(49)
commit to user
Prarancangan Pabrik Acetophenone
dari Ethylbenzene Dengan Proses Oksidasi
Kapasitas 5.000 ton/tahun
DESKRIPSI PROSES
38
38
(1)
commit to user
_ `a `a bcabd ab_ae `fgA
chij klhbjbhma` f
E
i lnoe hbphbhD
hbdab_ `jqhqrgqfmaqfK
akaqfi aq5.000
i j bsi altbA
uAL
I
vA EK
wuw xyV I
127
z {
Kapasitas produksi adalah
|{ } }}ton
~tahun
{{
Jumlah hari kerja adalah
z z }hari per tahun
{| {
Shut down
pabrik dilaksanakan selama
z }hari dalam satu tahun untuk
perbaikan alat
alat pabrik
{ {
Modal kerja yang diperhitungkan selama
bulan
{{
ur alat
alat pabrik diperkirakan
}tahun
ecuali alat
alat tertentu
mur pompa dan tangki adalah
|tahun
{ {
Nilai rongsokan
Salvage Value
dalah nol
{ {
ituasi pasar
biaya dan lain
lain diperkirakan stabil selama pabrik
beroperasi
{}{
ah buruh asing
per
man hour
{{
ah buruh local
p
{ |{ }}}}}per
man hour
{{
atu
man hour
asing sama dengan dua
man hour
Indonesia
{z {
Kurs rupiah yang dipakai
p
{{ z }}{{
emua produk Acetophenone habis terjual
{| {
Harga jual Acetophenone
(2)
commit to user
A
¡
E
¢£ ¤D
¥¥¦¥¡¥K
¥ ¥5.000
§ ¨A
©AL
I
ªA EK
«©« ¬V I
128
6.4.
Hasil Perhitungan
6.4.1
Fixed Capital Invesment
(FCI)
®
abel
¯° ±Fixed Capital Invesment
No
Jenis
²³´ µp
° ®otal
µp
°¶ ·
urchase equipment cost
¸¹ º» ¼ ½¾ ¾ ¸ °¸¶¸°º¶º°¹ ¶¯ ±Instalasi
¸± » ¹¯¶ ¹¶°¯ ¯ ¾° ±±¿ ¸º¼ °º¼¸ °¸ ¶¿ ¸ ·emipaan
¶±¹ »¾ºº ½¹ °±¶½°¾¸¯ ¶°±¾¯° ¼ º¹ ° ½±¼ ¿Instrumentasi
¯¸ »¾¾¼ ¶¸ °¿¸¯° ±¼± º¯¯ ° ¹¸ º° ½±±º
Isolasi
¹ » ¹¹ ¼ ¶ ¶°¹½¯° ±± ¶ ½¾° ¸¿¶°¹ ¶¼¯
Listrik
± º» ¼¸¾ ¶ ¶°¹½¯° ±± ¶±¿¾° ¸ ¾¿° º¿¯
¹
Bangunan
¹¹ » ¹ ½¼ ¾ ¯½º°ºº¿°¼¹¯½ ®
anah dan perbaikan
¸¸ » ¹ ¾¼ ¿° ¾¾ ¾° ¾ ¾¾°¾¾ ¾ ¿°± ¼¹°¾¹¸ °¯±¸¼ ²À
ilitas
±¸ ¶» ¯± º ± ° ¾¿¶° ¸ ¾½° ¾¹ ¾Physical plant cost
975,547
4.195.886.994
12.793.385.814
¶ ¾°
Engineering & construction
¶¼ º»¶¾¼ ½¸ ¼ ° ¶¹¹° ¸¼¼ ± ° º º½° ¯¹¹ ° ¶¯¸Direct plant cost
1,170,657
5.035.064.392
15.352.062.976
¶ ¶° ÁÂÃ ÄÅ Æ Ç ÄÂ Å ÈÉ
f
ÊÊ º½»º¸ ¸ ±º¶° ¹ º¸ ¹ ¯¹ ° ¯ ¾¸ ° ¶¿¸¶± °
Contingency
±¼± » ¯¯¿ ¶ °± º ½°¹ ¯¯°¾¸ ½ ¸ ° ½¸ ½°¾¶º°¹¿¿Fixed capital invesment (fci)
1,521,854
6.545.583.710
19.957.681.869
(3)
commit to user
Ë ÌÍ ÌÍ ÎÏÍÎÐ ÍÎËÍÑ ÌÒÓA
ÏÔÕÖ ×ØÔÎÖÎÔÙÍÌ Ò
E
Õ ØÚÛÑ ÔÎÜÔÎÔD
ÔÎÐÍÎË ÌÖÝÔÝÞÓÝÒÙÍÝÒK
Í×ÍÝÒÕ ÍÝ5.000
Õ Ö ÎßÕ ÍØàÎA
áAL
I
âA EK
ãáã äåV I
129
6.4.2
Working Capital Investment (WCI)
æ
abel
çè éWorking Capital Investment
No
èJenis
êëì íp
è æotal
íp
èî è
Raw material inventory
ïï ðñ îïð ò çèóò ôèî õïèôðð ðèInprocess inventory
óñ ôðç ðé è ðîçè îôç öó èé ôóè òöô é èProduct inventory
éóó ñ òöð îèòô çèï éôè éóô õèõï çèöóöèî çé õ èExtended Credit
ççöñöï î
ò
ôèöò õèõ ôîèî ïô
ô è
Available Cash
éóó ñ òöð îèòô çèï éôè éóô õèõï çèöóöèî çéWorking Capital Investment
(WCI)
2,226,852
2.136.686.926
21.761.935.118
6.4.3
Total Capital Investment (TCI)
æ
CI
÷FCI
øùCI
=
íp
õî èïîöèç îçèöóó6.4.4
Direct Manufacturing Cost (DMC)
æ
abel
çè õDirect Manufacturing Cost
No
èJenis
êëì íp
è æotal
íp
èî è
Harga Bahan Baku
ðñöôðñ ï ïé
ò ðç è ò ððèïó çè ðîî
ðè
Gaji
úegawai
ò ð èéï òèòò òèò òò ðè éïò èòò òèò òò é è ëupervisi
ò ð èõ ðõèòò òèò òò ðè õ ðõ èòò òèò òò õ èMaintenance
öîñ é îî éöðèïé ôèòðé î è îöï èõç òèöî ð ô èPlant Supplies
îéñ çöï ô ó èöîòèðôé îïöèçîöèî éï ç èRoyalty & Patent
ðõ îñ î óö ò ðè î ðô èçòðèõðéï è êû
ilitas
òôèòò éèî ðòèöïî ô è òòé èî ðòèöïî
(4)
commit to user
ü ýþ ýþ ÿþÿ þÿüþ ý
A
ÿÿþý
E
ÿÿD
ÿþÿü ýþK
þþ þ5.000
ÿ þ ÿA
AL
I
A EK
V I
130
6.4.5
Indirect Manufacturing Cost (IMC)
abel
Indirect Manufacturing Cost
No
Jenis
p
otal
p
Payroll Overhead
! !"
Laboratory
"!# "!#!
Plant Overhead
$ $%
Packaging & Shipping
&! %&" ' !$!% '# $
Indirect Manufacturing Cost
&! %&"1.777.500.000
13.715.814.978
6.4.6
Fixed Manufacturing Cost (FMC)
abel
Fixed Manufacturing Cost
No
Jenis
p
otal
p
Depresiasi
" &#%$ "! % '# ' %"
Property Tax
&" ' % $!# ' '#$'!
Asuransi
&" ' % $!# ' '#$'Fixed Manufacturing Cost
152,185
654.558.371
1.995.768.187
6.4.7
Total Manufacturing Cost (TMC)
TMC = DMC + IMC + FMC
TMC
= DMC + IMC + FMC
(5)
commit to user
) *+ *+ ,-+,. +,)+/ *01A
-234 562,4,27+* 0
E
3 689/ 2,:2,2D
2,.+,) *4;2;<1;07+;0K
+5+;03 +;5.000
3 4 ,=3 +6>,A
?AL
I
@A EK
A?A BCV I
131
6.4.8
General Expense (GE)
D
abel
EF GGeneral Expense
No
FJenis
HIJ Kp
Dotal
Kp
L F
Administrasi
M NF EG OF MM MF M MM N FEGOF M MMFMMMNF
Sales
LEMPGQQ M LF OL GF MERFNRNQF
Research
LEMPGQQ M LF OL GF MERFNRNOF
Finance
NMSPME M QNQFRTLFL L N N FLQLF MRGF LRL
General Expense (GE)
526,646
2.997.891.112
7.639.223.744
6.4.9
Total Production Cost (TPC)
DUC
VD
MC
WGE
VK
p
FE LFQEQF M TQF G MM
6.4.10 Analisa Kelayakan
D
abel
EFRAnalisa Kelayakan
No
FKeterangan
Uerhitungan
Batasan
L F
Percent Return On Investment (% ROI)
ROI
sebelum pajak
OGPS SXmin
F LLXROI
setelah pajak
QSPE EXNF
Pay Out Time (POT),
tahun
POT
sebelum pajak
LPRMtahun
max
Stahun
POT
setelah pajak
NPN Ttahun
QF
Break Even Point (BEP)
OLPNRX
OF
Shut Down Point (SDP)
NR PTQ X
(6)
commit to user
Y Z[ Z[ \][\^ [\Y[_ Z`aA
]bcd efb\d\bg[Z `
E
c fhi_ b\jb\bD
b\^[\Y Zdkbklak`g[k`K
[e[k`c [k5.000
c d \mc [fn\A
oAL
I
pA EK
qoq rsV I
132
Grafik analisa kelayakan dapat dilihat pada Gambar
tu vGambar
t uvGrafik analisa kelayakan pabrik
wxww
w xw
yw zw {w |w }w ~w w w
xww