Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Besan - Kecamatan Dawan - Kabupaten Kesan.

LAPORAN PENDAMPINGAN KELUARGA KKN PPM UNUD
PERIODE XIII TAHUN 2016

DESA : BESAN
KECAMATAN : DAWAN
KABUPATEN : KLUNGKUNG
PROVINSI : BALI

Disusun Oleh :
Nama Mahasiswa

: LUH PUTU MILA PRISTAYATI

NIM

: 1306205073

Fakultas/Program Studi

:EKONOMI DANBISNIS/MANAJEMEN


PUSAT PENGELOLAAN KKN
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
UNIVERSITAS UDAYANA
2016

BAB I

BAB I
GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN
1.1 Profil Keluarga Dampingan
Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) adalah
suatu kegiatan intrakurikuler wajib yang memadukan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan
Tinggi dengan metode pemberian pengalaman belajar dan bekerja kepada masyarakat,
dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat. KKN juga merupakan wahana penerapan serta
pengembangan ilmu dan teknologi, dilaksanakan di luar kampus dalam waktu, mekanisme
kerja, dan persyaratan tertentu. Oleh karena itu, KKN PPM diarahkan untuk menjamin
keterkaitan antara dunia akademik-teoritik dan dunia empiris-praktis.

Dan salah satu


program unggulan dari pelaksanaan KKN PPM adalah program pendampingan keluarga.
Program Pendampingan Keluarga (PPK) adalah program unggulan yang
dikembangkan sebagai muatan lokal dalam pelaksanaan program KKN PPM di Universitas
Udayana. PPK dilaksanakan oleh setiap mahasiswa peserta KKN yang bersifat individu.
Maksud PPK adalah untuk membantu pemberdayaan keluarga melalui penerapan ilmu dan
teknologi dalam bidang wirausaha, pendidikan dan keterampilan, KB dan kesehatan, serta
pembinaan lingkungan untuk membangun keluarga yang bahagia dan sejahtera. Tujuan
PPK adalah untuk meningkatkan kepedulian dan kemampuan mahasiswa mempelajari dan
mengatasi permasalahan keluarga melalui bantuan penyusunan rencana dan pendampingan
pada pelaksanaan program yang inovatif dan kreatif melalui penerapan ilmu dan teknologi
bersama masyarakat dan lembaga pedesaan lainnya. Melalui kekurangan yang diharapkan
dapat memicu gagasan kreatif dan inovatif dari diri mahasiswa bersangkutan untuk keluar
dari kondisi kekurangan tersebut.
Kegiatan pendampingan keluarga dilaksanakan pada beberapa keluarga yang
terdapat di tiga dusun di Desa Besan,Kecamatan Dawan, Kabupaten Klungkung yakni
Dusun Kanginan, Dusun Kawan, dan Dusun Kelodan. Pada KKN PPM periode XIII ini,
penulis mendapat kesempatan untuk mendampingi salah satu keluarga yang bertempat
tinggal di Dusun kelodan yaitu Keluarga I Nyoman Narda yang tergolong sebagai keluarga
kurang mampu melalui arahan dari Bapak Kepala Desa Besan, Made suryata G. Puri.
Dalam kartu keluarga yang diperoleh penulis merupakan anggota keluarga atau berada

dalam tanggungan dari I Nyoman Narda (kepala keluarga). Data keluarga dapat dilihat

pada tabel di bawah ini :
No.
1

Nama

Status

Umur

Belum
Menikah

68

SD/sederajat

Ni Wayan Rintik


Menikah

61

Belum

6

7

Petani

Kepala Keluarga

Buruh
I Wayan Sudarma

Menikah


35

SLTA/sederajat bangunan

Ni Wayan Murtini Menikah

34

SLTA/sederajat

Ni Putu Nia

Belum

Puspayanti

menikah

Ni Nengah


Belum

Sukradani

menikah

Keterangan

tamat Mengurus
Istri
rumah tangga
SD/sederajat

4
5

Pekerjaan

tamat


I Nyoman Narda

2
3

Pendidikan

Mengurus
rumah tangga

Anak Pertama

Istri anak pertama

Belum/Tidak Cucu dari
7

Siswa SD

Bekerja


pertama

Bekerja
23

SLTP/sederajat

Anak kedua

SPA

Ni Komang Juniati Menikah

Anak ketiga
Anak

8

Ni Ketut Mudiarti


9

Ni Wayan
Sukraeni

-

-

Belum
menikah

-

Bekerja

23

SLTP/Sederajat SPA


keempat/

Meninggal
di

Anak kelima

Kediaman Pak Nyoman Narda sangat sederhana yang dibangun dengan hasil jerih
payah Pak Nyoman selama menjadi petani dan hasil kerja anak-anaknya selama ini. Hasil
pekerjaan Pak Nyoman sebelum mengalami penyakit katarak sangat dapat membantu biaya
hidupnya untuk makan sehari-hari bersama keluarganya. Pada usianya yang sudah mencapai
68 tahun, Pak Nyoman tidak lagi bisa bekerja karena faktor usia yang sudah tua dan harus
beristirahat. Istrinya Bu Wayan juga sudah memasuki umur 61 tahun yang tergolong tua.
Anak-anak yang sudah dewasa yang menjadi tulang punggung keluarga untuk mencukupi
biaya hidup sehari-hari. Pak Nyoman hanya tinggal bersama istrinya saja dirumah
sedangkan anak-anaknya semua merantau untuk bekerja. Anak-anaknya pulang hanya saat
hari raya saja untuk sembahyang dan sebulan sekali untuk menjenguk keadaan ibu dan
bapaknya.


anak

Pak Nyoman Narda dan istrinya Bu Wayan kesehariannya tidak bekerja. Pak
Nyoman Narda tidak bisa bekerja lagi karena sudah faktor usia dan Pak Nyoman ini
menderita penyakit katarak dan sudah melewati proses operasi pada bulan Juni, 2016 di
Rumah Sakit Sanglah dengan menggunakan kartu BPJS. Istrinya Bu Wayan hanya mencari
danyuh (daun kelapa kering) yang digunakan untuk memasak sehari-hari. Keluarga Pak
Nyoman Narda hanya mengandalkan uang dari hasil pekerjaan anaknya yang bekerja
sebagai pegawai SPA di daerah Kuta, Badung. Bu Wayan biasanya bekerja sebagai buruh
ngangkut kayu, pasir, tanah, dll apabila ada salah seorang warga yang meminta bantuannya.
Keseharian Pak Nyoman Narda hanya diam dirumah, tetapi sesekali Pak Nyoman keluar
rumah untuk melihat kebun kelapa yang berada tidak jauh dari rumahnya. Pak Nyoman
memiliki pohon kelapa yang berada di kebunnya hanya 5 pohon kelapa. Sebelum Pak
Nyoman terkena penyakit katarak, Pak Nyoman sering naik pohon kelapa yang dimiliki
untuk mencari tuak yang nantinya diserahkan pada warga yang memiliki pekerjaan membuat
gula batok. Setelah Pak Nyoman terkena penyakit katarak, Pak Nyoman tidak bisa naik
pohon kelapa lagi dan pohon kelapa yang dimiliki jarang ada yang mengurusnya. Anak-anak
dari Pak Nyoman tidak ada yang memiliki keinginan untuk naik pohon kelapa yang dimiliki
karena sudah banyak yang menjadi korban dan meninggal akibat naik pohon kelapa. Anakanak Pak Nyoman lebih memilih bekerja ke Kuta karena faktor tersebut dan hasil yang
didapatkan lebih banyak dibandingkan bekerja dirumah.
1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan
1.2.1 Pendapatan Keluarga
Pendapatan keluarga Pak Nyoman Narda adalah dari anak-anak yang bekerja di
daerah Kuta, Badung sebagai pegawai SPA. Pak Nyoman Narda dan istrinya Bu Wayan
mengaku bahwa diberikan uang sebanyak Rp 200.000 per bulan oleh anakanya untuk
kebutuhan sehari-hari. Apabila hari raya, anaknya memberikan uang yang lebih kepada Bu
wayan digunakan untuk membeli sarana upakara. Bu Wayan setiap bulannya tidak tentu
mendapatkan pekerjaan untuk menjadi buruh ngangkut pasir, tanah, dll, jadi pendapatan
keluarga Pak Nyoman hanya bergantung pada anak-anaknya dan apabila Bu Wayan dapat
bekerja, maka hasilnya tersebut digunakan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.

1.1.2 Pengeluaran Keluarga
1.1.2.1 Kebutuhan sehari-hari
Pengeluaran keluarga I Nyoman Narda sehari - harinnya ditanggung oleh anakanaknya yang diberikan uang Rp 200.000 per bulan dan Bu Wayan mengeluarkan uang
untuk kebutuhan sehari-hari adalah sebanyak Rp 20.000 sampai Rp 30.000. Pengeluaran
terseebut hanya digunakan untuk membeli lauk pauk yang akan dimasak karena beras
sudah didapat dari bantuan pemerintah yaitu beras miskin.
1.1.2.2 Listrik dan Air
Untuk biaya listrik pada keluarga I Nyoman Narda Rp 100.000 ini cukup untuk 1-2
bulan. Untuk biaya air yang digunakan sebagai kebutuhan MCK dan memasak diperoleh
dari air pegunungan.
1.1.2.3 Pendidikan
Mengenai pendidikan keluarga I Nyoman Narda tidak ada biaya yang dikeluarkan
karena anak-anaknya sudah bekerja.
1.1.2.4 Kesehatan
Keluarga I Nyoman Narda memiliki masalah pada kesehatan yaitu Pak Nyoman
mengalami penyakit katarak yang membuat Pak Nyoman tidak bisa bekerja lagi.
1.1.2.5 Rohani
Pengeluaran untuk keperluan rohani Bu Wayan hanya mengeluarkan uang sebanyak
Rp 30.000 untuk membeli janur dan bunga yang bisa digunakan untuk sembahyang selama
4 hari karena Bu Wayan membuat canang yang digunakan untuk sembahyang seharisehari.
1.1.2.6 Sosial
Pengeluaran sosial keluarga I Komang Sunarta tidak ada yang dibebankan baik di
banjar ataupun di desa.

BAB II
IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH
2.1 Permasalahan Keluarga
Permasalahan yang dihadapi oleh keluarga I Nyoman Narda setelah penulis
melakukan kunjungan adalah:

 Jarak menuju pasar untuk membeli kebutuhan sehari-hari cukup jauh

 Kondisi kebersihan baik makanan dan lingkungan kurang baik
 Kondisi kepala keluarga kurang sehat
 Pemasukan dan pengeluaran tidak seimbang
 Tidak memiliki pekerjaan yang menghasilkan pendapatan secara pasti tiap
bulannya

 Pakaian yang digunakan dalam kondisi yang tidak layak

2.2 Masalah Prioritas
Permasalahan yang mendapatkan prioritas adalah permasalahan ekonomi dan
kesehatan. Permasalahan ekonomi yang dihadapi oleh keluarga Bapak I Nyoman Narda
adalah tidak adanya pemasukan tambahan selain dari hasil kerja yang diberikan oleh anakanaknya. Keluarga I Nyoman Narda hanya mengandalkan uang yang diberikan oleh anakanaknya, apabila uang yang diberikan oleh anaknya sudah habis sebelum anaknya
memberikan uang lagi maka Bu Wayan istri dari Pak Nyoman hanya bisa makan seadanya
seperti makan nasi yang disertai dengan garam saja. Hal tersebut membuat keluarga Pak
Nyoman Narda harus benar-benar dapat mengatur keuangannya agar tidak kekukarangan
untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Dapur keluarga Pak Nyoman sangat sederhana
yang terbuat dari batu bata dan memasak dengan menggunakan kayu bakar walaupun
keluarga Pak Nyoman memiliki kompor gas tetapi tidak mampu untuk membeli isi ulang
gas. Kompor gas digunakan apabila ada keperluan yang mendesak seperti memasak nasi
dan sayur apabila tidak mendapatkan danyuh (daun kelapa kering). Daun kelapa kering
sangat sulit dicari saat musim hujan karena daun kelapa tersebut basah dan tidak bisa
digunakan untuk memasak. Pakaian Pak Nyoman dan Bu Wayan bisa dibilang tidak layak,
karena selama penulis berkunjung selalu menggunakan baju yang robek dan kotor.

Jangankan beli baju, untuk makan saja sudah pas-pasan, kata Pak Nyoman Narda saat saya
berkunjung kesana.
Permasalahan prioritas yang kedua adalah masalah kesehatan yaitu Bapak I Nyoman
Narda menderita penyakit katarak yang mengakibatkan Pak Nyoman tidak dapat bekerja
lagi. Penyakit yang di derita oleh Pak Nyoman sejak bulan April, 2016 baru di operasi
pada bulan Juni, 2016. Setelah melakukan operasi, ternyata Pak Nyoman tidak dapat
pulih sepenuhnya. Pak Nyoman tidak diberikan ijin oleh anak-anaknya untuk bekerja
kembali karena anak-anaknya takut kedepannya penyakit Pak Nyoman akan bertambah.
Maka dari itu, Pak Nyoman hanya disarankan untuk istirahat dirumah oleh anak-anaknya.

BAB III
USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

3.1 Program
Berdasarkan permasalahan yang telah diidentifikasi tersebut di atas, selanjutnya
ditindaklanjuti dengan berupaya memberikan solusi atau pemecahan masalah sesuai
dengan kemampuan dari keluarga dampingan. Adapun program yang dilaksanakan selama
mendampingi keluarga I Nyoman Narda diantaranya Program Penyuluhan Hidup Bersih
dan Sehat, Pemberian Bantuan Pangan dan Sandang, serta Pemberian Saran untuk menjual
Sarana Upakara.
3.2 Penyuluhan Hidup Bersih dan Sehat
Penyuluhan ini dilakukan untuk membagi informasi kepada keluarga I Nyoman
Narda bahwa kebersihan pada lingkungan, makanan, dan pakaian harus tetap dijaga.
Kondisi lingkungan tempat tinggal I Nyoman Narda saat ini dapat dikatakan kurang layak
dikarenkan kurang mendapatkan informasi mengenai lingkungan yang kurang bersih dapat
menimbulkan berbagai macam jenis penyakit yang dapat menyerang siapapun. Begitu pula
dengan kebersihan makanan dan kebersihan pakaian berdampak juga terhadap kesehatan
keluarga I Nyoaman Narda. Maka dari itu diberikan penyuluhan hidup bersih dan sehat
kepada keluarga ini.
3.3

Pemberian Bantuan Pangan dan Sandang
Program ini merupakan program pemberian bantuan untuk keluarga I Nyoman

Narda. Pemberian bantuan diberikan dalam bentuk pangan dan sandang yang diharapkan
dapat membantu. Seperti identifikasi masalah yang telah dijelaskan sebelumnya maka
kebutuhan keluarga yang sangat diperlukan adalah kebutuhan akan sandang karena untuk
pakaian sehari-hari yang digunakan sudah tergolong lusuh. Selain itu diberikan juga
kebutuhan sehari-hari seperti beras, gula, kopi, mie, dupa, dan roti.
3.4

Pemberian Saran untuk Menjual Sarana Upakara
Program ini merupakan saran yang dibeikan oleh penulis untuk bantuan ekonomi

keluarga I Nyoman Narda. Penulis mengetahui bahwa istri I Nyoman Narda memiliki
kemampuan mejejaitan yang bagus. Apabila istri I Nyoman Narda dapat memanfaatkan

kemampuannya tersebut maka akan sangat dapat membantu ekonomi keluarga walaupun
hasil yang di dapat tidak terlalu banyak. Potensi pasar yang dilihat dari berjualan sarana
upakara sangat luas karena mayoritas warga yang tinggal di Desa Besan ini adalah
beragama Hindu. Keseharian umat beragama Hindu adalah sangat memerlukan sarana
upakara untuk sembahyang sehari-hari. Bila Bu Wayan menjual sarana upakara

tersebut

di pasar atau menitipkannya di warung-warung pasti akan laku dan ada pemasukan yang
bisa membantu perekonomiannya.

3.2

No

Jadwal Kegiatan

Hari/tanggal
Senin, 1 Agustus
2016

3

4

5

6

7

8

9

10

Pembagian KK dampingan oleh Kepala Desa besan sekaligus
mengunjungi Dusun kelodan dan berkenalan dengan keluarga I Nyoman

1.

2.

Jenis Kegiatan

Narda. (4 jam)

Selasa,

Berkunjung untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan guna

2Agustus 2016

membantu keluarga I Nyoman Narda. (2 jam)

Kamis,

Meminta biodata kepala keluarga serta anggota keluarga dampingan

4Agustus 2016

berupa KK dan KTP keluarga I Nyoman Narda.(3 jam)

Sabtu, 6Agustus

Berdiskusi bersama keluarga I Nyoman Narda aguna mengidentifikasi

2016

masalah yang dihadapi oleh keluargannya. (5 jam)

Senin, 8Agustus

Diskusi ringan guna mengidentifikasi masalah yang dihadapi oleh

2016

keluarga I Nyoman Narda sekaligus membantu membuat canang. (2 jam)

Selasa,

Diskusi ringan sambil membantu memasak untuk makan malam dirumah.

9Agustus 2016
Rabu, 10
Agustus 2016
Kamis, 11
Agustus 2016
Jumat,

(3 jam)
Diskusi ringan sambil membantu istri Pak Nyoman membuat canang
untuk persiapan hari raya. (3 jam)
Membantu Bu Wayan mempersiapkan sarana upakara untuk hari raya. (4
jam)
Membantu Bu Wayan mencari danyuh (daun kelapa kering) yang akan

12Agustus 2016

digunakan untuk memasak. (3jam)

Sabtu, 13

Berkunjung sekaligus mengecek keadaan Pak Nyoman Narda yang sedang

Agustus2016

mengalami sakit demam. (2 jam)

11

Minggu,14Agust Berbincang – bincang guna melengkapi data yang dibutuhkan sambil
us 2015

membantu Bu Wayan membuat canang. (3 jam)

Senin, 15

Berdiskusi mengenai pengeluaran setiap harinya sekaligus membantu

Agustus 2016

memasak. (2 jam)

12

13

14

15

16

17

18

18.

19

Kamis, 18
Agustus 2016

Membantu Bu Wayan mencari danyuh (daun kelapa kering). (2 jam)

Jumat, 19Agustus Membantu Bu Wayan membersihkan halaman rumah sekaligus
2016

merapikan dapur. (6 jam)

Sabtu, 20

Memberikan saran terhadap keluarga I Nyoman Narda agar menjaga

Agustus2016

kebersihan lingkungan. (4 jam)

Minggu,21

Berdiskusi dengan keluarga I Nyoman Narda mengenai profil keluarga

Agustus2016

yang belum terlengkapi (5 jam)

Senin, 22
Agustus2016

Membantu Bu Wayan membuat canang. (5 jam)

Selasa,

Berdiskusi mengenai masalah yang dihadapi keluarga I Nyoman Narda.

23Agustus2016

(8 jam)

Rabu, 24Agustus
2016
Kamis,
25Agustus 2016

Berdiskusi sambil membantu Bu Wayan membuat canang.(8 jam)

Membantu menanam bunga di halaman rumah. (8 jam)
Memastikan bahwa solusi yang telah disiapkan dan diberikan melalui

20.

Jumat, 26

diskusi telah memberi pengaruh positif terhadap keluarga I Nyoman

Agustus 2016

Narda dan bercengkrama mengingat waktu pelaksanaan KKN akan
segera berakhir. (8 jam)

21.

Sabtu, 27

Melakukan perpisahan dengan keluarga I Nyoman Narda sekaligus

Agustus 2016

penyerahan bantuan pangan dan sandang. (5 jam)

BAB IV
PELAKSANAAN, HASIL DAN KENDALA PENDAMPINGAN
KELUARGA

4.1 Waktu
Pelaksanaan

kegiatan

KK

Dampingan

dilakukan

penulis

selama masa

kegiatan KKN-PPM UNUD mulai tanggal 1 Agustus 2016 sampai dengan 27 Agustus 2016.
Waktu kunjungan yang dilakukan penulis sebanyak 21 kali yang disesuaikan dengan
program-program lain dalam kegiatan KKN PPM UNUD.

4.2 Lokasi
Lokasi pelaksanaan kegiatan KK Dampingan berlangsung di beberapa Dusun di Desa
Besan. Pada kesempatan kali ini, penulis mendapat kesempatan untuk mendampingi keluarga
I Nyoman Narda yang bertempat tinggal di Dusun Kelodan, Desa Besan, Kecamatan Dawan,
Kabupaten Klungkung.

4.3 Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan KK Dampingan dilakukan selama satu bulan yaitu selama
berlangsungnya kegiatan KKN PPM UNUD. Penulis sebagai peserta kegiatan KKN- PPM
diwajibkan untuk melakukan pendampingan terhadap keluarga dampingan dengan minimal
kunjungan sebanyak 15 kali dengan tujuan untuk mengidentifikasi masalah yang dihadapi
keluarga dampingan dan membantu memberikan solusi atas permasalahan tersebut. Pada
kesempatan ini, penulis melakukan pendampingan keluarga Pak I Nyoman Narda dengan
melakukan kunjungan sebanyak 21 kali.

4.4 Hasil
4.4.1

Pendampingan Keluarga Bidang Ekonomi
Mengatasi suatu permasalahan ekonomi dalam suatu keluarga dampingan diperlukan

waktu yang cukup lama, sehingga kegiatan pendampingan yang dilakukan selama ini belum
menunjukkan hasil yang sesuai dengan apa yang diharapkan. Tetapi penulis telah berusaha
memberi solusi dengan memberi masukkan untuk mencari mata pencaharian yang lebih

menguntungkan seperti menjual sarana upakara dan juga cara mengatur pemasukan dan
pengeluaran sehari-hari keluarga I Nyoman Narda, sehingga keluarga beliau dapat
menyisihkan pendapatannya untuk ditabung, dan memberikan beberapa bantuan sembako
serta beberapa baju untuk digunakan sehari-hari.
4.5

Kendala
Selama penulis mendampingi keluarga Pak I Nyoman Narda, tidak terdapat kendala

yang kompleks yang dialami, hanya saja mahasiswa kurang dapat membantu secara optimal
dalam permasalahan ekonomi karena keterbatasan dana yang dimiliki. Selain itu penulis
mengalami kesulitan untuk bertemu karena Pak Nyoman Narda harus istirahat secara
optimal.

BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Dari hasil pembahasan di atas, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.
1. Keluarga I Nyoman Narda termasuk keluarga ekonomi rendah yang hanya
mengandalkan hasil kerja anaknya karena Pak Nyoman tidak bisa bekerja lagi.
2. Permasalahan yang dihadapi keluarga I Nyoman Narda adalah masalah ekonomi.
Permasalahan Ekonomi adalah ketebatasannya dalam mencukupi kebutuhan seharihari, terlebih dengan pendapatan yang didapat masih sedikit dan tidak menentu.
3. Penulis melakukan beberapa hal untuk membantu keluarga I Nyoman Narda yakni
memberikan pengertian mengenai pentingnya hidup sehat juga memberikan
sembako untuk meringankan masalah ekonomi, memberikan opsi pekerjaan
tambahan yaitu dengan menjual sarana upakara ke pasar maupun warung sekitar
serta memberikan beberapa pakaian untuk sehari-hari.
5.2 Rekomendasi
Program keluarga dampingan yang dilaksanakan oleh mahasiswa dimaksudkan untuk
membantu pemberdayaan keluarga dengan meningkatkan kepedulian dan kemampuan
mahasiswa dalam mempelajari dan mengatasi permasalahan keluarga melalui bantuan
penyusunan rencana dan pendampingan dengan sasaran keluarga yang tergolong ke dalam
kategori keluarga pra sejahtera (Pra-KS). Rekomendasi yang dapat diberikan penulis adalah
mencarikan pasar yang tetap agar Bu Wayan dapat menyalurkan hasil pekerjaan sarana
upakaranya.

LAMPIRAN

Wawancara mengenai masalah yang dihadapi

Rumah Pak Nyoman Narda

Halaman rumah Pak Nyoman Narda

Dapur bagian depan Pak Nyoman Narda

Tempat makanan Pak Nyoman Narda

Tempat memasak Pak Nyoman Narda

WC Pak Nyoman Narda

Saat pemberian sembako dan bantuan pakaian Pak Nyoman Narda