MAKAN DAN MINUM BERDIRI DALAM HADIS AL-KUTŪBUSSITTAH DAN IMPLEMENTASINYA PADA SANTRI Makan Dan Minum Berdiri Dalam Hadis Al-Kutūbussittah Dan Implementasinya Pada Santri Kelas XII Ma’had Minhaj Shahabah Bogor Tahun 2
i
MAKAN DAN MINUM BERDIRI DALAM HADIS AL-KUTŪBUSSITTAH DAN IMPLEMENTASINYA PADA SANTRI
KELAS XII MA’HAD MINHAJ SHAHABAH BOGOR
TAHUN 2016
TESIS
Diajukan Kepada Program Studi Magister Hukum Islam
SekolahPascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh
Gelar Magister Hukum Islam (MHI)
Oleh
RANDI FIDAYANTO NIM : O 000060057
PROGRAM STUDI MAGISTER HUKUM ISLAM
SEKOLAHPASCASARJANA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
(2)
(3)
(4)
(5)
v
PERSEMBAHAN
Tesis ini Penulis persembahkan kepada: Islam dan kaum muslimin
Ayahanda yang kucintai, Istri – istriku tercinta, dan
Anak-anakku yang kusayangi di Purwokerto, Malang, Jakarta, dan Sukabumi, Semua rekan-rekan dimanapun juga berada,
Yang selalu memberikan do’a dan semangat Yang mendukung dan membantuku dengan Ketulusan dan Cinta.
(6)
vi MOTTO
َ ايَ أ
َ يَ ه
َ لاَا
َ ذَ ي
َ نََ
أَ مَ ن
َ و
َ لَا
ََ تَ ق
َ دَ م
َ و
َ بَاَ ي
َ نََ
يَ د
َ ي
َ
َ هللا
ََ وَ
َ رَ س
َ وَ لَ ه
َ
َ وَ
َ تاَ ق
َ و
َ هللاَا
ََ إ
َ نَ
َ هللا
َ
َ سَ م
َ يَ ع
ََ ع
َ م ي ل
َ
“Wahai orang-orang yang beriman janganlah kalian mendahului Allah dan
Rasul-Nya. Bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui” ( QS.al-Ḥujurāt: ayat 1)
(7)
vii
KATA PENGANTAR
َ حلا
َ مَ د
َ هلل
ََ و
َ
َ صلا
َ لَ
ةَ
َ وَ
َ سلا
َ ل
َ مَ
َ ع
َ ىل
ََ ر
َ سَ و
َ ل
َ
َ هللا
ََ و
ََ عَ
ل
َى
آَ لَ ه
ََ و
ََ أ
َ ص
َ ح
َ باَ ه
ََ و
ََ م
َ نَ
َ تَ بَ ع
َ هَ م
ََ لإ
َ ىَ
َ يَ وَ م
َ
َ دلا
َ يَ ن
َ
َ أَ,
َ م
َ بَا
َ عَ د
َ
Segala puji dan syukur panjatkan kehadirat Allah Swt dengan semua pujian yang layak bagi kebesaran dan keagungan-Nya. Dia-lah yang telah memberikan kenikmatan dan kekuatan, baik jasmani maupun rohani, taufik dan hidayah-Nya. Dengan rahmat-Nya, tesis dapat diselesaikan walaupun dengan segala keterbatasan dan banyak ketidaksempurnaan.
Shalawat dan salam semoga senantiasa dilimpahkan kepada junjungan kita
Nabi Muhammad Saw berserta keluarganya, para sahabatnya, dan kepada
pengikutnya sampai akhir zaman.
Dengan segala pertolongan Allah semata kemudian dukungan semua pihak,
akhirnya diselesaikan tesis yang berjudul “Makan dan Minum Berdiri Dalam
Hadis al-Kutūbussittah Dan Implementasinya Pada Santri Kelas XII Ma’had
Minhaj Shahabah Bogor Tahun 2016”
Pada kesempatan ini mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat:
1. Dr. Sofyan Anif, M.Si selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta
yang telah memberikan izin untuk kembali melanjutkan perkuliahan di sekolah pascasarjana UMS.
(8)
viii
2. Prof. Dr. Khudzaifah Dimyati selaku Direktur Sekolah Pascasarjana UMS
yang telah mengesahkan secara resmi judul penelitian tesis sehingga penulisan tesis bisa berjalan dengan lancar.
3. Dr. Sudarno Shobron, M.Ag selaku Ketua Program Studi Magister Hukum
Islam sekaligus Dosen Pembimbing yang telah berkenan memberikan arahan dan bimbingannya dengan penuh kesabaran sehingga tesis ini bisa terselesaikan dengan lancar.
4. Kepada ayahanda dan ibunda (almarhum) tercinta yang telah membesarkan
dan mendidik ananda dengan penuh rasa sayang sehingga bisa menjadi manusia yang berguna.
5. Kepada anak-anak dan istri-istriku tercinta yang telah membantu material
maupun immaterial dan mengorbankan waktu untuk kelancaran penulisan tesis ini.
6. Kepada Ustadz Abdullah Ribut, S.Pd selaku kepala sekolah SMA Al-Minhaj
Ma’had Minhaj Shahabah yang telah memberikan izin penelitian dan membantu survei kepada para santri.
7. Kepada rekan Ustadz Devi Harison, ST yang telah membantu pengambilan
foto-foto santri ketika makan dan minum guna melengkapi tesis ini.
8. Kepala Ustadz Dr. Ade Hermansyah, Lc, M.Pd.I selaku mudir Pesantren
Al-Ma’tuq Sukabumi yang telah memberikan ijin untuk penggunaan fasilitas pesantren dan kelonggaran waktu guna penulisan tesis ini.
9. Kepada seluruh sahabat dan rekan seperjuangan tercinta khususnya yang
(9)
ix
Semoga tesis ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan kaum muslimin pada umumnya serta menjadi kontribusi bagi khasanah Islam dalam dunia pendidikan Islam. Tak lupa kritik dan saran sangat diharapkan bagi kesempurnaan karya ini. Akhirnya hanya kepada Allahlah berserah diri dan memohon harapan semoga amal baik mereka mendapatkan balasan dari Allah SWT, Aamiin.
Sukabumi, 27 April 2017 Penulis
________________ Randi Fidayanto
(10)
x Abstrak
Sikap makan dan minum sambil duduk telah mengakar sejak kecil pada masyarakat. Sehingga menimbulkan sikap yang keras terhadap orang lain yang berbeda dengan sikap tersebut. Sikap keras yang cenderung radikal sangat berbahaya bagi pengamalan dalam beragama yang tepat. Penelusuran sikap makan
dan minum dalam hadis al-Kutūbussittah sangat diperlukan untuk mengetahui
hukum makan dan minum sambil berdiri yang sebenarnya. Oleh karena itu perlu diketahui sejauh mana implementasi hadis-hadis makan dan minum sambil berdiri di lingkungan santri. Subyek penelitian ini adalah santri kelas XII SMA
Al-Minhaj Ma’had Al-Minhaj Shahabah Tamansari Bogor.
Penelitian adalah penelitian kualitatif yang memfokuskan pada masalah
bagaimana sikap makan dan minum dalam hadis al-Kutūbussittah dan apakah
impelementasinya makan dan minum berdiri pada santri kelas XII Ma’had Minhaj
Shahabah Bogor serta bagaimana interaksi pemahaman santri dengan implementasi hadis-hadis makan dan minum sambil berdiri. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan teologis normatif dengan desain penelitian lapangan ynag digabung dengan penelitian pustaka. Pengumpulan data dilakukan oleh peneliti sendiri dengan cara; (1) angket tertutup; (2) observasi; dan (3) studi dokumentasi. Untuk analisis data menggunakan teknik deskriptif yang penerapannya dilakukan dalam tiga alur kegiatan, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau
verifikasi. Untuk mengetahui kredibilitas data, dilakukan dengan teknik
triangulasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama, Dalam al-Kutūbussittah
disebutkan sikap yang berkaitan dengan makan dan minum dalam beberapa bentuk: larangan makan dan minum sambil berdiri, bolehnya makan dan minum
sambil berdiri, sikap makan dengan al-iq’a, larangan makan minum sambil
bersandar, dan bolehnya makan dan minum sambil berjalan baik secara implisit
atau eksplisit. Kedua, Santri kelas XII SMA Al-Minhaj Tamansari Bogor
mengimplementasikan hadis larangan makan dan minum sambil berdiri saja dan tidak menerapkan hadis-hadis bolehnya makan dan minum sambil berdiri dan berjalan. Hadis-hadis bolehnya makan dan minum sambil berdiri dan berjalan
tidak diterapkan karena faktor ketidaktahuan tentang hadis-hadis tersebut. Ketiga,
Ketidaktahuan tersebut membentuk pemahaman mereka tentang sikap makan dan minum sambil berdiri dan berjalan. Pemahaman tersebut diamalkan sehingga menjadi sebuah kebiasaan. Kebiasaan tersebut membentuk sebuah sikap yang tidak tepat terhadap pengamalan yang berbeda dengan mereka.
Dari hasil penelitian dapat disarankan (1) Melaksanakan perbaikan cara pengajaran pesantren dalam mengajarkan hadis-hadis Nabi secara integral pada suatu masalah bukan parsial sehingga membuat pemahaman santri yang lengkap;
(2) Memperbanyak kajian fiqih muqaranah untuk menghilangkan kesenjangan
khilafiyyah fiqhiyyah pada umat Islam; (3) Memasyarakatkan kajian hadis
al-kutūbussittah bagi umat Islam agar mereka lebih memahami ajaran Islam dari sumber yang utama
(11)
xi Abstract
The attitude of eating and drinking while sitting has been rooted since childhood in society. So it raises a tough attitude towards others different from the attitude. Radical tendencies that tend to be radical are very dangerous for proper religious practice. The search for the attitude of eating and drinking in the hadith
al-Kutūbussittah is necessary to know the law of eating and drinking while standing real. Therefore it is necessary to know the extent to which the implementation of hadiths of eating and drinking while standing in the environment of santri. The subject of this research is students of class XII SMA Al-Minhaj Ma'had Minhaj Shahabah Tamansari Bogor.
Research is a qualitative research that focuses on the problem of how to eat
and drink attitude in Hadith al-Kutūbussittah and whether impelementasinya eat
and drink standing at santri class XII Ma'had Minhaj Shahabah Bogor and how the interaction of understanding students with the implementation of Hadiths of eating and drinking while standing. The approach used in this research is the normative theological approach with the field research design combined with the literature research. The data collection is done by the researcher himself by way of; (1) closed questionnaire; (2) observation; And (3) documentation study. For data analysis using descriptive technique that its application is done in three activity flow, that is data reduction, data presentation, and conclusion or verification. To know the credibility of data, done with triangulation technique.
The results showed that first, In al-Kutūbussittah mentioned attitudes related
to eating and drinking in some form: the prohibition of eating and drinking while standing, may eat and drink while standing, the attitude of eating with al-iq'a, the ban on eating while leaning, And may eat and drink while walking either
implicitly or explicitly. Second, Santri class XII SMA Al-Minhaj Tamansari
Bogor implements the hadith ban on eating and drinking while standing alone and not apply the traditions of eating and drinking while standing and walking. Hadiths may eat and drink while standing and walking is not applied because of
the ignorance of the hadiths. Thirdly, the Ignorance shapes their understanding of
eating and drinking while standing and walking. Understanding is practiced so that it becomes a habit. These habits form an imprecise attitude to their different practices.
From the research results can be suggested (1) Implementing improvements in the way of teaching pesantren in teaching the hadiths of the Prophet integrally on a problem is not partial so as to make a complete understanding of santri; (2) Increasing the study of muqaranah fiqh to eliminate khilafiyyah fiqhiyyah gap on Muslims; (3) To popularize the study of hadith
al-kutūbussittah for Muslims so that they better understand the teachings of Islam
from the main source.
(12)
xii DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN ...………..……….ii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TESIS ...………...iii
HALAMAN PERSEMBAHAN………...…v
HALAMAN MOTTO..……….………..vi
KATA PENGANTAR ... vii
ABSTRAK...x
ABSTRACT……….…..xi
DAFTAR ISI ...………...………....xii
DAFTAR TABEL ..………..xvi
DAFTAR GAMBAR ...………..………...xvii
DAFTAR LAMPIRAN ....………...………….xix PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB – LATIN ...xx
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 001
B. Rumusan Masalah...004
C. Tujuan dan Manfaat….………..….005
1. Manfaat Akademik ………...………...006 2. Manfaat Praktis ………..…………...………006 D. Telaah Pustaka ...006
E. Kerangka Teoritik ………..………008 1. Pengertian hadis makan dan minum sambil berdiri………....….008
2. Al-Kutūbussittah …………...………..………...….……010 3. Implementasi ……… 012
F. Metode Penelitian ………...……014
1. Jenis Penelitian ………...…....…014
2. Pendekatan ……….016
(13)
xiii
4. Obyek dan Subyek Penelitian ………....019 6. Pengumpulan Data ………...………..022 7. Validitas Data ……….024
8. Analisa Data ...024
G. Sistematika Penulisan ………...……….025 BAB II SIKAP –SIKAP MAKAN DAN MINUM DALAM HADIS-HADIS AL-KUTŪBUSSITTAH ... .027
A. Al-Kutūbussittah ...027
1. aḥiḥ al – Bukhārī...027
2. aḥiḥ Muslim ...033
3. Sunan Abû Dāwud ...037
4. Sunan at-Tirmiżī ...041
5. Sunan an-Nasāī ...044
6. Sunan Ibnu Mājah ...047
B. Hadis Hadis Tentang Sikap Makan dan Minum ...050
1. Hadis al – Bukhārī...050
a. Matan Hadis ...050
b. Hukum Hadis ... 054
c. Penjelasan Hadis ... 055
2. Hadis Muslim ...056
a. Matan Hadis ...056
b. Hukum Hadis ...063
c. Penjelasan Hadis ...063
3. Hadis Abû Dāwud ...064
a. Matan Hadis ...064
b. Hukum Hadis ... 066
c. Penjelasan Hadis ... 070
4. Hadis an-Nasāī...071
a. Matan Hadis ...071
(14)
xiv
c. Penjelasan Hadis ...072
5. Hadis at-Tirmiżī...073
a. Matan Hadis ...073
b. Hukum Hadis ...076
c. Penjelasan Hadis ...076
6. Hadis Ibnu Mājah...077
a. Matan Hadis ...077
b. Hukum Hadis ...082
c. Penjelasan Hadis ...082
BAB III IMPLEMENTASI MAKAN DAN MINUM SANTRI………….…087 A.Pola Makan Santri... ………..………..….089
B.Pola Minum Santri …...………...097
C.Pola Makan Permen ...……….….105
D.Sikap Ketidaksukaan Santri Melihat Orang Lain Makan Sambil Berdiri ...109
E. Pengetahuan Santri Terhadap Hadis-Hadis Larangan Makan Minum Sambil Duduk, Berdiri, dan Berjalan ...113
F. Pengetahuan Santri Terhadap Hadis Bolehnya Makan dan Minum Dengan Sikap Tertentu ... 118
G.Data Obesrvasi Sikap Makan dan Minum Santri ... 122
BAB IV ANALISIS TERHADAP MAKAN MINUM BERDIRI ...………..126
A.Makan dan Minum Sambil Berdiri Dalam Hadis Al-kutūbussittah .126 1. Makan tidak sambil berdiri ...……….…...127
2. Larangan minum sambil berdiri ………..129
3. Minum boleh sambil berdiri………...………...131
4. Makan dan minum boleh sambil duduk ……...……….…135
5. Makan boleh sambil berjalan ………...…140 B.Implementasi Makan dan Minum Sambil Berdiri Pada Santri …....142
(15)
xv
2. Kebiasaan santri minum sambil duduk…..……….... .144
3. Kebiasaan santri makan tidak sambil berdiri ………..….146 4. Kebiasaan santri minum tidak sambil berdiri ………..…....146
5. Kebiasaan santri makan tidak sambil berjalan ………....147
6. Kebiasaan santri minum tidak sambil berjalan ………148 C.Interaksi Pemahaman Hadis Makan dan Minum Sambil Berdiri dan Implementasinya ……….….149
D.Hukum Makan dan Minum sambil berdiri ...156
BAB V PENUTUP ………..……….…...164
A. Kesimpulan ………...164
B. Saran -saran ………...…..165
C. Rekomendasi ………...165
DAFTAR PUSTAKA……… ...….167
(16)
xvi
DAFTAR TABEL
1. Tabel 01. Ringkasan Hadis Makan dan Minum dalam al-Kutūbussittah
...83
2. Tabel 02. Rekapitulasi hasil survei ……...87
3. Tabel 03. Kesesuaian hadis dengan kebiasaan santri dalam makan dan
minum ………...150
4. Tabel 04. Sikap santri terhadap makan dan minum sambil berdiri dan
(17)
xvii
DAFTAR GAMBAR
1. Gambar 01. Grafik Pola Makan Santri ………..89
2. Gambar 02. Grafik santri yang makan sambil duduk………90
3. Gambar 03. Grafik santri yang makan sambil berdiri …………...………91
4. Gambar 04. Grafik santri yang makan sambil berjalan ………...…..92
5. Gambar 05. Grafik santri yang makan sambil berkendaraan……….93
6. Gambar 06. Grafik santri yang makan sambil berlari.... ……….…..94
7. Gambar 07. Grafik santri yang makan sambil jongkok ...………..…..95
8. Gambar 08. Grafik santri yang makan sambil duduk di kursi..……...…..96
9. Gambar 09. Grafik pola minum santri ………. …………..……..97
10. Gambar 10. Grafik santri yang minum sambil duduk ………...98
11. Gambar 11. Grafik santri yang minum sambil berdiri ………..99
12. Gambar 12. Grafik santri yang minum sambil berjalan ………..100
13. Gambar 13. Grafik santri yang minum sambil berkendara………..101
14. Gambar 14. Grafik santri yang minum sambil berlari ………...…102
15. Gambar 15. Grafik santri yang minum sambil jongkok ……….….103
16. Gambar 16. Grafik santri yang minum sambil duduk di kursi..………...104
17.Gambar 17. Grafik Pola makan permen santri ………..….105
18.Gambar 18. Grafik makan permen sambil berjalan ……….…...106
19.Gambar 19. Grafik makan permen sambil duduk…….………..…107
20.Gambar 20. Grafik makan permen sambil berdiri…….………...…108
21.Gambar 21. Grafik santri tidak suka melihat orang lain .………....109
22.Gambar 22. Grafik tidak suka melihat orang lain makan minum sambil berdiri………...110
23.Gambar 23. Grafik tidak suka melihat orang lain makan minum sambil duduk………...…….111
24.Gambar 24 Grafik tidak suka melihat orang lain makan minum sambil berjalan ………112
(18)
xviii
25.Gambar 25. Grafik ngetahuan santri terhadap hadis-hadis larangan makan
dan minum dengan sikap tertentu ………..…….……113
26.Gambar 26. Grafik santri mengetahui hadis-hadis larangan makan minum
sambil duduk ……….……….…114
27.Gambar 27. Grafik santri mengetahui hadis-hadis laranagn minum sambil
berdiri ………..……...…....115
28.Gambar 28. Grafik santri mengetahui hadis-hadis larangan makan dan
minum sambil berjalan ……….…..……116
29.Gambar 29. Grafik Pengetahuan santri terhadap hadis larangan makan
dengan sikap tertentu………...…….117
30.Gambar 30. Grafik Mengetahui hadis-hadis boleh makan dan minum
sambil duduk ………..….………….…..118
31.Gambar 31. Grafik mengetahui hadis-hadis boleh makan dan minum
sambil berdiri ……….…..119
32.Gambar 32. Grafik mengetahui hadis-hadis boleh makan dan minum
sambil berjalan……….…120
(19)
xix
DAFTAR LAMPIRAN
1. Surat Penunjukan Pembimbing
2. Surat Ijin Penelitian
3. Surat telah melakukan penelitian
4. Lembar Angket
5. Foto Keadaan Makan Santri
6. Foto Pesantren Ma’had Minhaj Shahabah
7. Daftar Riwayat Hidup
(20)
xx
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN
Transliterasi Arab – Latin ialah penyalinan huruf Arab dengan latin dan
perangkat-perangkatnya. Tess ini menggunakan ejaan berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 158/1987 dan No. 0543 b/U/198 tertanggal 22 Januari 1988:
a. Konsonan Tunggal Huruf
Arab Nama Huruf Latin
Keterangan
ا alif - tidak dilambangkan
ب ba’ b -
ت ta’ t -
ث a’ s dengan satu titik di atas
ج jim j -
ح ḥa ḥ h dengan satu titik di bawah
خ kha’ Kh -
د dal d -
ذ żal ż z dengan satu titik di atas
ر
ra’ r -ز
zai z -س sin s -
ش syin sy -
ص ad s dengan satu titik di bawah
(21)
xxi Huruf
Arab Nama Huruf Latin
Keterangan
ط ṭa’ ṭ t dengan satu titik di bawah
ظ ẓa’ ẓ z dengan satu titik di bawah
ع
‘ain ‘ koma terbalikغ
gain g -ف
fa’ f -ق
qaf q -ك
kaf k -ل
lam l -م
mim m -ن
nun n -ـه
ha’ h -و
wawu w -ء
hamzah Tidakdilambangkan
atau ’
Apostrof. (tidak digunakan untuk hamzah diawal kata)
ي
ya’ y -b. Konsonan Rangkap/ Syaddad, ditulis rangkap
Contoh: نَبر ditulis rabbanā, َرق ditulis qarraba
c. Ta’ marbûṭah, transliterasinya menggunakan
1) Tā’ marbûṭah, berharakat sukun, transliterasinya h, kecuali untuk kata-kata Arab yang sudah terserap menjadi bahasa Indonesia, seperti salat, zakat, dan sebagai-nya.
(22)
xxii
2) Kata yang terakhir dengan tmarbūṭah i oleh kata yang menggunakan
kata sandang al serta bacaan kedua kata itu terpisah, maka
ditransliterasikan dengan h.
Contoh: ل فْ أا ةض ْور rauḍah al-aṭfāl, Tā’ marbūṭah ditulis t.
Contoh: ل فْ أا ةض ْور ditulis rauḍah al-aṭfāl
3) Huruf ta’ marbûṭah dapat dialihbahasakan sebagai t atau
dialihbunyikan sebagai h (ketika waqaf/ berhenti) Bahasa Indonesia dapat menyerap salah satu atau kedua kata terseburt.
Contoh: haqiqat – haqiqoh - hakikat
d. Vokal Pendek, harakat fathah ditulis a, kasrah ditulis i, dan ḍammah
ditulis u.
Contoh : رسك ditulis kasara, رْ ي ditulis yaḍribu.
e. Vokal Panjang, ditulis dengan tanda hubung (-) diatasnya tanda caron,
Contoh: ل ق ditulis qāla.
f. Vokal Rangkap, fathah + yā’ tanpa titik yang dimatikan ditulis ai ( يأ ),
contoh: فْيكditulis kaifa. Fathah + wāwu mati ditulis au ( و ) contoh: ل ْوه
ditulis haula.
g. Kata Sandang Alif + Lam ( لا )
1) Kata sandang yang diikuti huruf syamsiyah ditransliterasikan sesuai
dengan bunyinya (huruf sama dengan huruf yang langsung mengikuti)
Contoh: مْيح َرلا ditulis ar-Raḥimu.
2) Kata sandang yang diikuti huruf qamariyah ditulis al-, contoh: كلملا
ditulis al- Maliku.
h. Huruf Besar, disesuaikan dengan EYD, walaupun dalam tulisan arab
tidak dikenal. Kata yang didahului oleh alif lam( huruf awal kata ditulis kapital), kecuali diawal kalimat (huruf awal kata sandang ditulis kapital).
Contoh: ير خبلا ditulis al-Bukhārī.
i. Kata dalam Rangkaian Frasa/Kalimat, ditulis kata perkata menurut
bunyi/ pengucapannya.
(23)
(1)
xviii
25.Gambar 25. Grafik ngetahuan santri terhadap hadis-hadis larangan makan dan minum dengan sikap tertentu ………..…….……113 26.Gambar 26. Grafik santri mengetahui hadis-hadis larangan makan minum
sambil duduk ……….……….…114 27.Gambar 27. Grafik santri mengetahui hadis-hadis laranagn minum sambil
berdiri ………..……...…....115 28.Gambar 28. Grafik santri mengetahui hadis-hadis larangan makan dan
minum sambil berjalan ……….…..……116 29.Gambar 29. Grafik Pengetahuan santri terhadap hadis larangan makan
dengan sikap tertentu………...…….117 30.Gambar 30. Grafik Mengetahui hadis-hadis boleh makan dan minum
sambil duduk ………..….………….…..118 31.Gambar 31. Grafik mengetahui hadis-hadis boleh makan dan minum
sambil berdiri ……….…..119 32.Gambar 32. Grafik mengetahui hadis-hadis boleh makan dan minum
sambil berjalan……….…120 33.Gambar 33. Gambar posisi duduk dalam makan ………139
(2)
xix
DAFTAR LAMPIRAN
1. Surat Penunjukan Pembimbing 2. Surat Ijin Penelitian
3. Surat telah melakukan penelitian 4. Lembar Angket
5. Foto Keadaan Makan Santri
6. Foto Pesantren Ma’had Minhaj Shahabah 7. Daftar Riwayat Hidup
(3)
xx
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN
Transliterasi Arab – Latin ialah penyalinan huruf Arab dengan latin dan perangkat-perangkatnya. Tess ini menggunakan ejaan berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Agama dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI No. 158/1987 dan No. 0543 b/U/198 tertanggal 22 Januari 1988:
a. Konsonan Tunggal Huruf
Arab Nama Huruf Latin
Keterangan
ا alif - tidak dilambangkan
ب ba’ b -
ت ta’ t -
ث a’ s dengan satu titik di atas
ج jim j -
ح ḥa ḥ h dengan satu titik di bawah
خ kha’ Kh -
د dal d -
ذ żal ż z dengan satu titik di atas
ر
ra’ r -ز
zai z -س sin s -
ش syin sy -
ص ad s dengan satu titik di bawah ض ḍad ḍ d dengan satu titik di bawah
(4)
xxi Huruf
Arab Nama Huruf Latin
Keterangan
ط ṭa’ ṭ t dengan satu titik di bawah ظ ẓa’ ẓ z dengan satu titik di bawah
ع
‘ain ‘ koma terbalikغ
gain g -ف
fa’ f -ق
qaf q -ك
kaf k -ل
lam l -م
mim m -ن
nun n -ـه
ha’ h -و
wawu w -ء
hamzah Tidak dilambangkanatau ’
Apostrof. (tidak digunakan untuk hamzah diawal kata)
ي
ya’ y -b. Konsonan Rangkap/ Syaddad, ditulis rangkap Contoh: نَبر ditulis rabbanā, َرق ditulis qarraba
c. Ta’ marbûṭah, transliterasinya menggunakan
1) Tā’ marbûṭah, berharakat sukun, transliterasinya h, kecuali untuk kata-kata Arab yang sudah terserap menjadi bahasa Indonesia, seperti salat, zakat, dan sebagai-nya.
(5)
xxii
2) Kata yang terakhir dengan tmarbūṭah i oleh kata yang menggunakan kata sandang al serta bacaan kedua kata itu terpisah, maka ditransliterasikan dengan h.
Contoh: ل فْ أا ةض ْور rauḍah al-aṭfāl, Tā’ marbūṭah ditulis t. Contoh: ل فْ أا ةض ْور ditulis rauḍah al-aṭfāl
3) Huruf ta’ marbûṭah dapat dialihbahasakan sebagai t atau dialihbunyikan sebagai h (ketika waqaf/ berhenti) Bahasa Indonesia dapat menyerap salah satu atau kedua kata terseburt.
Contoh: haqiqat – haqiqoh - hakikat
d. Vokal Pendek, harakat fathah ditulis a, kasrah ditulis i, dan ḍammah ditulis u.
Contoh : رسك ditulis kasara, رْ ي ditulis yaḍribu.
e. Vokal Panjang, ditulis dengan tanda hubung (-) diatasnya tanda caron, Contoh: ل ق ditulis qāla.
f. Vokal Rangkap, fathah + yā’ tanpa titik yang dimatikan ditulis ai ( يأ ), contoh: فْيكditulis kaifa. Fathah + wāwu mati ditulis au ( و ) contoh: ل ْوه ditulis haula.
g. Kata Sandang Alif + Lam ( لا )
1) Kata sandang yang diikuti huruf syamsiyah ditransliterasikan sesuai dengan bunyinya (huruf sama dengan huruf yang langsung mengikuti) Contoh: مْيح َرلا ditulis ar-Raḥimu.
2) Kata sandang yang diikuti huruf qamariyah ditulis al-, contoh: كلملا ditulis al- Maliku.
h. Huruf Besar, disesuaikan dengan EYD, walaupun dalam tulisan arab tidak dikenal. Kata yang didahului oleh alif lam( huruf awal kata ditulis kapital), kecuali diawal kalimat (huruf awal kata sandang ditulis kapital). Contoh: ير خبلا ditulis al-Bukhārī.
i. Kata dalam Rangkaian Frasa/Kalimat, ditulis kata perkata menurut bunyi/ pengucapannya.
(6)