STATUS MASYARAKAT HUKUM ADAT KECAMATAN LEUWIDAMAR KABUPATEN LEBAK PROVINSI BANTEN SETELAH DITERBITKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA.
ABSTRAK
Penerapan hukum adat suku Baduy di Kabupaten Leuwidamar
Kabupaten Lebak Provinsi Banten adalah sebuah implementasi hukum
adat Baduy. Beberapa masyarakat hukum adat Baduy tidak mau
menjalankan hukum negara, karena mereka menganggap ada hal yang
tidak sesuai dengan kenyataan dilapangan. Undang-undang Nomor 6
tahun 2014 tentang Desa bertujuan untuk mengetahui dan memahami
mengenai status masyarakat hukum adat Baduy dan perlindungan
hukum bagi masyarakat hukum adat Baduy.
Metode penulisan menggunakan metode pendekatan, spesifikasi
penelitian, dan tahapan penelitian yang meliputi bahan hukum primer,
sekunder, dan tersier. Masyarakat adat Baduy masih membutuhkan UU
khusus yang dapat melindungi penerapan hukum adat agar hukum adat
memiliki kepastian pengakuan negara, karena Undang-Undang Nomor
6 tahun 2014 tentang Desa lebih mengutamakan penataan serta
pengaturan desa dan desa adat. Sementara status masyarakat hukum
adat tidak disebutkan secara eksplisit.
Masyarakat hukum adat Baduy telah melaksanakan hukum adat
dengan tertib dan teratur, sesuai dengan kondisi dan situasi lingkungan
adat Baduy. Berkaitan dengan Undang-undang Nomor 6 tahun 2014
tentang Desa, terbukti masih belum ada secara tegas dan jelas
mengenai hukum adat secara khusus.
iv
Kata Kunci : Status Masyarakat dan Perlindungan, Hukum Adat
Baduy, Lewidamar Provinsi Banten
ABSTRACT
The implementation of traditional/customary law in the Baduy
tribe
Leuwidamar
Lebak
regency
of
Banten
province
is
an
implementation of traditional law Baduy. Some Baduy community
doesn’t want to run the state law because they think there are things
that didnt correspond to their daily way of life. Act No. 6 of 2014 on
Village aims to identify and understand the status of customary law
community Baduy and legal protection of customary law community
Baduy.
This writing is using the method of approach, the specification of
research, and research stages that include primary, secondary, and
tertiary legal materials. Baduy indigenous people still need a special law
to protect the application of traditional law in order to have the
assurance of certainty of state recognition, since Act No. 6 of 2014 on
the village prefers the arrangement as well as villages and traditional
village arrangement. While the status of customary law communities is
not explicitly mentioned.
Baduy community has implemented in an orderly manner
traditional law and on a regular, under the conditions and Baduy
customs environment situation. Relating to Law No. 6 of 2014 on the
village, proved there is still no firm and clear regulation about the
traditional law.
Key Word : Status and Protection, Customary Law Baduy,
Leuwidamar Province Banten
v
Penerapan hukum adat suku Baduy di Kabupaten Leuwidamar
Kabupaten Lebak Provinsi Banten adalah sebuah implementasi hukum
adat Baduy. Beberapa masyarakat hukum adat Baduy tidak mau
menjalankan hukum negara, karena mereka menganggap ada hal yang
tidak sesuai dengan kenyataan dilapangan. Undang-undang Nomor 6
tahun 2014 tentang Desa bertujuan untuk mengetahui dan memahami
mengenai status masyarakat hukum adat Baduy dan perlindungan
hukum bagi masyarakat hukum adat Baduy.
Metode penulisan menggunakan metode pendekatan, spesifikasi
penelitian, dan tahapan penelitian yang meliputi bahan hukum primer,
sekunder, dan tersier. Masyarakat adat Baduy masih membutuhkan UU
khusus yang dapat melindungi penerapan hukum adat agar hukum adat
memiliki kepastian pengakuan negara, karena Undang-Undang Nomor
6 tahun 2014 tentang Desa lebih mengutamakan penataan serta
pengaturan desa dan desa adat. Sementara status masyarakat hukum
adat tidak disebutkan secara eksplisit.
Masyarakat hukum adat Baduy telah melaksanakan hukum adat
dengan tertib dan teratur, sesuai dengan kondisi dan situasi lingkungan
adat Baduy. Berkaitan dengan Undang-undang Nomor 6 tahun 2014
tentang Desa, terbukti masih belum ada secara tegas dan jelas
mengenai hukum adat secara khusus.
iv
Kata Kunci : Status Masyarakat dan Perlindungan, Hukum Adat
Baduy, Lewidamar Provinsi Banten
ABSTRACT
The implementation of traditional/customary law in the Baduy
tribe
Leuwidamar
Lebak
regency
of
Banten
province
is
an
implementation of traditional law Baduy. Some Baduy community
doesn’t want to run the state law because they think there are things
that didnt correspond to their daily way of life. Act No. 6 of 2014 on
Village aims to identify and understand the status of customary law
community Baduy and legal protection of customary law community
Baduy.
This writing is using the method of approach, the specification of
research, and research stages that include primary, secondary, and
tertiary legal materials. Baduy indigenous people still need a special law
to protect the application of traditional law in order to have the
assurance of certainty of state recognition, since Act No. 6 of 2014 on
the village prefers the arrangement as well as villages and traditional
village arrangement. While the status of customary law communities is
not explicitly mentioned.
Baduy community has implemented in an orderly manner
traditional law and on a regular, under the conditions and Baduy
customs environment situation. Relating to Law No. 6 of 2014 on the
village, proved there is still no firm and clear regulation about the
traditional law.
Key Word : Status and Protection, Customary Law Baduy,
Leuwidamar Province Banten
v