Kebudayaan dan masyarakat

9
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA

MODUL
PENGANTAR SOSIOLOGI (3 SKS)
POKOK BAHASAN:
KEBUDAYAAN DAN MASYARAKAT
Oleh: Dra. Siti Komsiah,M.Si
DESKRIFSI:
Kebudayaan ada dalam setiap kehidupan masyarakat, tidaka ada
masyarakat tanpa masyarakat dan tidak ada masyarkat tanpa kebudayaan. Dalam
modul ini akan membahas mengenai penegrtian kebudaayaan, unsure-unsur
kebudayaan, fungsi kebudayaan, hakekat kebudayaan, sera apa pengaruh
kebudayaan terhadap kepribadian seseorang.
TUJUAN INSTRUKSIONAL
Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa diharapkan


Mengetahui dan memahami pengertian kebudayaan masyarakat




Mampu menjelaskan unsure-unsur apa saja yang ada dalam masyarakat



Mampu menjelaskan dan memahami hubungan kebudayaan dengan
kepribadian

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Siti Komsiah, S.IP, M.Si
PENGANTAR SOSIOLOGI

KEBUDAYAAN

A. PENGERTIAN KEBUDAYAAN
Masalah kebudayaan, sebenarnya secara khusus dan lebih teliti dipelajari oleh
antropologi budaya, akan tetapi walaupun demikian seseorang yang mempelajari

sosiologi juga tidak bisa mengesampingkan masalah kebudayaan karena seperti kita
sudah bahas dalam bab sebelumnya bahwa objek dari sosiologi adalah masyarakat,
dan oleh karena didalam kehidupan yang nyata keduanya tidak bisa dipisahkan dan
selamanya merupakan dwitunggal, yang mana tidak ada masyarakat tanpa
kebudayaan dan tidak ada kebudayaan tanpa masyarakat.
Betapa pentingnya kebudayaan, dapat disimpulkan dari pendapat dua antropolog
yaitu Melvile J. Herkovits dan Bronislaw Malinowski yang mengemukakan pengertian
Cultural Determinism, yang berarti bahwa segala sesuatu yang terdapat di dalam
masyarakat ditentukan adanya oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat.
Selanjutnya kebudayaan dipandang sebagai

sesuatu yang superorganic, karena

kebudayaan yang turun temurun dari generasi kegenerasi tetap terus hidup
walaupun anggota masyarakatnya telah berganti karena kematian atau kelahiran.
Pengertian kebudayaan meliputi bidang yang seolah-olah tiada batasnya,
sehingga sulit untuk mencari pengertian dan difenisi yang tegas dan terinci tentang
kebudayaan, dan pada pengertian sehari-hari , istilah kebudayaan diartikan sama
dengan dengan kesenian dan hasil dari kesenian tersebut, padahal yang namanya
kebudayaan setiap tindakan manusia yang diperoleh melalui proses belajar dari

lingkungannya adalah kebudayaan, misalnya cara makan, cara minum, cara bicara,
berjalan dsb.
Sedangkan secara etimologinya kata kebudayaan berasal dari kata sangsekerta
buddhayah yang merupakan bentuk jamak dari kata buddhi yang berarti budi atau
akal dengan kata lain kebudayaan diartikan sebagai hal-hal yang bersangkutan
dengan budi atau akal.
Seorang antropolog, yaitu E.B Tylor dalam tahun 1871 mendefinisikan kebudayaan
sebagai berikut:

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Siti Komsiah, S.IP, M.Si
PENGANTAR SOSIOLOGI



Kebudayaan adalah kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan,
kesenian, moral, hukum, adat-istiadat dan kemampuan-kemampuan serta
kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan oleh manusia sebagai angota
masyarakat.


Dengan lain perkataan, kebudayaan mencakup kesemuanya yang didapatkan
oleh manusia sebagai anggota masyarakat. Kebudayaan terdiri dari segala sesuatu
yang dipelajari dari pola-pola perikelakuan yang normative, yaitu mencakup segala
cara-cara atau pola-pola berpikir merasakan dan bertindak.
Selo Soemardjan dan Soelaman Soemardi merumuskan kebudayaan sebagai
hasil karya, rasa dan cipta manusia.
Dari beberapa pendapat yang ada akhirnya dapat disimpulkan bahwa
kebudayaan itu merupakan hasil setiap tindakan manusia yang diperoleh dengan
proses belajar dari lingkungan sekitarnya. Setiap tindakan manusia adalah
kebudayaan. Misalnya cara berbicara, berjalan, cara makan dll yang mana setiap
masyarakat memiliki cirri tersendiri sesuai dengan kebudayaanya.
Kebudayaan seperti diterangkan diatas, dimiliki oleh setiap masyarakat, bedanya
hanyalah bahwa kebudayaan masyarakat yang satu lebih sempurna daripada
kebudayaan masayarakat yang lain, didilam perkembangannya untuk memenuhi
segala keperluan masyarakatnya.
Ada dua pendekatan untuk memahami apakah kebudayaan itu memiliki tingkatan
atau tidak yaitu:



Cultural relativism: kenisbian atau tidak mutlak. Suatu faham yang
berpendapat bahwa semua fenomena kebudayaan yang ada di dunia ini
hendaknya di nilai derajat yang sama artinya tidak ada satupun kebudayaan
yang bisa dikatakan lebih tinggi maupun lebih rendah dari kebudayaan
lainnya.



Etnosentrisme. Suatu kebudayaan suku bangsa lebih tinggi daripada
kebudayaan lainnya, kebudayaan bangsa sendiri menjadi pusat kebudayaan
lainnya, kebudayaan sendiri dipakai sebagai tolak ukur kebudayaan lainnya.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Siti Komsiah, S.IP, M.Si
PENGANTAR SOSIOLOGI

B. UNSUR-UNSUR KEBUDAYAAN
Kebudayaan dari setiap bangsa atau masyarakat, terdiri dari unsure-unsur
besar maupun kecil yang merupakan bagian dari kebulatan yang bersifat sebagai

kesatuan.
Melville J. Herskovits melihat unsur-unsur kebudayaan atas: a. Alat-alat teknologi b.
Sistem ekonomi. C. Keluarga d. Kekuasaan politik
Unsur-unsur yang pokok atau besar dari kebudayaan, lazim disebut cultural
universal, yang berarti unsure-unsur tersebut bersifat universal, yaitu dapat dijumpai
pada setiap kebudayaan dimanapun di dunia ini.
Unsure-unsur universal tersebut menurut C. Kluckhonn adalah:


Peralatan dan perlengkapan hidup manusia (pakaian, perumahan, alat-alat
rumah tanga, transport dansebagainya)



Mata

pencaharian

hidup


dan

system-sistem

ekonomi

(pertanian,

perternakana, system produksi, system distribusi dan sebgainya)


Sistem kemasyarakatan (system kekerabatan, organisaasi politik, system
hokum, system perkawinan)



Bahasa (lisan maupun tulisan)




Kesenian (seni rupa, suara, gerak dan sebgainya)



Sistem pengetahuan



Religi

(system kepercayaan) segala bentuk aktivitas kepercayaan mulai

percaya pada dewa, upacara keagaaman dll.
Menurut Ralph Linton, unsur tersebut dapat dijabarkan ke dalam unsur-unsur
yang lebih kecil (atau disebut dengan cultural activity). Contoh: Unsur kedua data
dijabarkan kedalam aktivitas pertanian, peternakan, produksi, distribusi. Pertanian
dapat dijabarkan menjadi aktivitas irigasi, mengolah tanah dengan bajak, sistem hak
milik atas tanah.
Unsur-unsur pokok tersebut adalah unsur-unsur kebudayaan, yang bisa kita
temui pada kebudayaan dalam masyarakat manapun.

C. FUNGSI KEBUDAYAAN BAGI MASYARAKAT
Kebudayaan mempunyai fungsi yang besar bagi manusia dan masayarakat,
karena kekuatan yang harus dihadapai oleh masyarakat dan anggota-anggotanya
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Siti Komsiah, S.IP, M.Si
PENGANTAR SOSIOLOGI

(misalnya kekuatan alam) tidak selalu baik baginya. Ditambah lagi manusia dan
masyarakat perlu kepuasan baik spiritual maupun material.
Apabila manusia sudah dapat mempertahankan diri dan menyesuaikan diri
dengan alam serta hidup damai dengan manusia-manusia lain maka akan timbul
keinginan untuk menyatakan perasaan dan keinginan yang akan disalurkan
(contohnya kesenian).
Jadi fungsi kebudayaan bagi masyarakat dapat kita bgai seperti berikut
dibawah ini:
1. Melindungi diri dari alam
Hasil karya manusiaa menimbulkan teknologi yang mempunyai kegunaaan utama di
dalam melindungi masayrakat terhadap lingkungan alamnya,dengan teknologi
manusia dapat memanfaatkan dan mengolah alam untuk kebutuhan hidupnya

sehingga manusia dapat menguasai alam,
2. Mengatur tindakan manusia
Dalam kebudayaan ada norma, aturan kaidah dan adat istiadat yang kesemuanya
itu berfungsi untuk mengatur bagaimana manusia bertindak dan berlaku dalam
pergaulan hidup dengan anggota masyarakat lainnya.
Dalam mengatur hubungan antar manusia kebudayaan dinamakan pula sebagai
design for living artinya kebudayaan adalah garis-garis pokok tentang perikelakuan
atau blueprint for behavior yang menetapkan peraturan-peraturan mengenai apa
yang harus dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan.

Unsur-unsur normative yang merupakan bagian dari kebudayaan


Unsur yang menyangkut penilaian, berhubungan dengan baik dan buruk,
menyenangkan dan tidak menyenangkan, misalnya prilaku laki-laki
memakai anting, kalung, tattoo, rambut panjang dlll dalam masyarakat
pasti ada yang menilai baik dan ada yang menilai buruk.




Unsur keharusan, yaitu apa yang harus dilakukan sseorang.



Unsur kepercayaan, misalnya harus mengadakan upacara adat pada saat
kelahiran, perkawinan, kematian dll.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Siti Komsiah, S.IP, M.Si
PENGANTAR SOSIOLOGI

3. Sebagai Wadah segenap perasaan
Kebudayaan berfungsi sebagai wadah atau tempat mengungkapkan
perasaan seseorang dalam masyarakat ataupun untuk memuaskan keinginainan
misalnya dengan adanya seni-seni yang ada dalam masyaakat.

D. SIFAT HAKEKAT KEBUDAYAAN
Walaupun setiap masayarakat mempunyai kebudayaan yang masing-masing
berbeda satu dengan lainnya, namun setiap kebudayaan memiliki sifat hakekat yang
berlaku umum bagi semua kebudayaan dimanapun juga , sifat hakekat kebudayaan
tersebut adalah:


Kebudayaan terwujud dan tersalurkan dari perikelakuan manusia



Kebudayaan telah ada terlebih dahulu daripada lahirnya suatu generasi
tertentu, dan tidak akan habis dengan habisnya usia generasi yang
bersangkutan



Kebudayaan diperlukan oleh menusia dan diwujudkan dalam tingkah laku



Kebudayaan mencakup aturan-aturan yang berisikan kewajiban-kewajiban,
tindakan-tindakan yang diterima dan ditolak, tindakan yang dilarang dan yang
diizinkan.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Siti Komsiah, S.IP, M.Si
PENGANTAR SOSIOLOGI

E. KEPRIBADIAN DAN KEBUDAYAAN
Masyarakat dan kebudayaan merupakan perwujudan/abstraksi perilaku
manusia. Kepribadian juga akan mewujudkan perilaku manusia; perilaku manusia
dapat dibedakan dari kepribadiannya karena kepribadian merupakan latar belakang
perilaku yang ada dalam diri individu.
Contoh; seseorang yang melihat perselisilahan antara dua orang, hal yang mungkin
muncul dalam diri orang tersebut adalah keibginan untuk menyelesaikan perselisihan
tersebut, bersikap acuh atau kemungkinan memperuncing perselisihan tersebut. Ke
tiga hal tersebut mencerminkan kepribadian orang tersebut. Sedangkan tindakanya
dalam mewujudkan keinginan tersebut dinamakan tindakan.
Pembentukan kepribadian individu pada umumnya dipengaruhi oleh faktor
kebudayaan, organisme biologis, lingkungan alam dan lingkungan social individu.
Faktor Bilogis, factor biologis dapat mempengaruhi kepribadian secara langsung
misalnya sesorang yang mempunyai badan yang lemah secara fisik dapat
mempunyai sifat rendah diri atau cacat fisik misik juga bisa mempengaruhi
kepribadian seseorang, atau karena kesalahan hormon dalam tubuh manusia juga
akan mempengaruhi kepribadian seseorang.
Faktor lingkungan alam dan lingkungan social, dalam masyarakat akan dijumpai
suatu proses dimana seorang individu mendapatkan pembentukan sikap untuk
berperikelakuan sesuai dengan keinginan kelompok (sosialisasi). Secara sosiologis
pembentukan kepribadian seseorang dapat diperoleh melalui proses tersebut yang
dimulai sejak kelahirannya. Misalnya seseorang yang dibesarkan dalam lingkunagan
yang ketat aturan maka dia akan tubung menjadi orang yang teratur.
Faktor

kebudayaan

yang

mempengaruhi

kepribadian.

Terdapat

5

tipe

kebudayaan khusus yang mempengaruhi bentuk kepribadian, yaitu:


Kebudayaan khusus atas dasar factor kedaerahan. Misalnya dalam cara
berdagang dan cara meminang antara orang Padang dengan Jawa berbeda
karena pengaruh daerahnya.



Cara hidup di desa dan kota berbeda. Anak yang dibesarkan di desa akan
mempunyai sifat irit, percaya diri, anak yang dibesarkan dikota bersidfat
individualistic



Kebudayaan khusus atas kelas social, orang yang memiliki materi yang lebih
akan mempunyai gaya hidup yang berbeda dengan yang kekurangan.



Kebudayaan khusus atas dasar agama, orang yang didik oleh agama yang
berbeda akan memiliki yang berbeda pula.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Siti Komsiah, S.IP, M.Si
PENGANTAR SOSIOLOGI



Pekerjaan atau keahlian. Misalnya kepribadian pengajar akan berbeda
dengan dokter atau pengacara .

Pengaruh kebudayaan terhadap pembentukan kepribadian cukup besar namun
dalam perkembanganya peran pokok yang berpengaruh tidak hanya kebudayaan,
tetapi juga faktor biologis, dan lingkungan sosial/lingkungan alam dimana individu itu
berinteraksi dan bersosialisasi.

F. GERAK KEBUDAYAAN
Tidak ada kebudayaan yang statis, setiap kebudayaan pasti dinamis,
kebudayaan pasti berubah, gerak tersebut merupakan akibat dari gerak masyarakat
yang menjadi wadah kebudayaan. Selama masyarakat itu dinamis dalam
perkembanganya maka kebudayaan itupun akan dinamis (mengalami perubahan).
Kebudayaan akan mengalami perubahan akibat dari akulturasi. Misalnya
bentuk TV, radio, pulpen,

bentuk baju dll yang kita lihat sekarang ini pasti jauh

berbeda dengan yang kita lihat lima atau tuga tahun yang lalu.
Dalam akulturasi tidak semua kebudayaan itu dengan mudah diterima oleh
masyarakat, tetapi ada pula yang sulit diterima misalnya menyangkut kepercayaan,
idiologi, falsafah hidup, makanan pokok.

Sedangkan yang mudah bisa diterima misalnya peralatan menulis, radio (alat-lat
yang mengandung manfaat) alat yang dengan mudah dapat disesuaikan dengan
kondisi masyarakat tersebut.

Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB

Siti Komsiah, S.IP, M.Si
PENGANTAR SOSIOLOGI