Pengaruh Panjang Sambungan Lewatan Baja PolosSepanjang 300 mm, 325 mm, 350 mm Pada Balok Beton Bertulang Dengan Mutu Beton Normal Terhadap Kuat Lentur Maksimum.

PENGARUH PANJANG SAMBUNGAN LEWATAN TULANGAN
BAJA POLOS SEPANJANG 300 MM, 325 MM, DAN 350 MM
PADA BALOK BETON BERTULANG DENGAN MUTU BETON
NORMAL TERHADAP KUAT LENTUR MAKSIMUM

(The Influence Of Lap Splices Plain Steel Bar Along 300 mm, 325 mm, And
350 mm At The Reinforced Concrete Beam With Normal Quality Concrete
Toward Maximum Bending Strenght)

SKRIPSI
Disusun sebagai Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana
Pada Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Sebelas Maret
Surakarta

Disusun Oleh :

KARTIKA WIRASTUTI
NIM. I1113052
PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA
2016

i

ii

iii

MOTTO

Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu
akan ditambahkan kepadamu ( Matius 6:33)
I am able to do all things through Him who gives me strength (Philippians
4:13)
A man may make a plan for his way, but the Lord is the guide of his step
( Proverbs 16:19)

iv


PERSEMBAHAN

Puji Syukur kepada Yesus Kristus, The Alpha and Omega, yang pertama
dan terakhir. Untuk penyertaan, kasih, kesehatan dan anugerah untuk
menyelesaikan skripsi ini dengan baik.
Terimakasih kepada kedua orang tua, suporter terbaik, pendoa terbaik,
terimakasih untuk kesabaran, doa dan semangat untuk anakmu. Love
you both.
Terimakasih kepada KW 2 atas dukungan, telinga yang mendengar,
penyimpan rahasia yang baik, terimakasih buat dukungan dan doanya
Aditya KW
Terimakasih kepada EDMR, a best support has been coming from you,
pelajaran terbaik tentang skripsi, segala tentang semangat studi yang
datang darimu, thanks.
Terimakasih untuk teman-teman Panjang Sambungan Lewatan (Azis,
Hening, Henri, dan Tika) tanpa kalian skripsi ini tak akan jadi,
terimakasihh banyak kalian, sampai jumpa di kesuksesan kita.
Terimakasih untuk teman-teman kelompok bahan yang ga bisa disebutin
satu persatu yang membantu proses berlangsungnya pengujian.
Terimakasih teman-teman UNS S1 transfer 2013.


v

ABSTRAK
Kartika Wirastuti, 2016, Pengaruh Panjang Sambungan Lewatan Tulangan
Baja Polos Sepanjang 300 mm, 325 mm, dan 350 mm pada Balok Beton
Bertulang dengan Mutu Beton Normal Terhadap Kuat Lentur Maksimum,
Skripsi Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret.
Beton sering dipilih karena bahan ini merupakan bahan konstruksi yang
mempunyai banyak kelebihan diantaranya adalah ekonomis, mampu menerima
kuat tekan dengan baik, awet, mudah dikerjakan dengan cara mencampur semen,
agregat, air dan bahan tambahan lain bila diperlukan dengan perbandingan
tertentu. Tetapi beton juga memiliki kelemahan yaitu memiliki kuat tarik yang
rendah. Maka beton pada elemen struktur bangunan seperti balok harus diberi
penulangan lentur untuk menahan gaya tarik yang terjadi pada balok. Tulangan
baja diproduksi dengan panjang yang standar, pada umumnya panjang tulangan
normal adalah 12 meter. Untuk balok dan pelat yang menerus dengan banyak
bentang, tidaklah praktis dalam pelaksanaan apabila tulangan sepanjang 12 meter
digunakan langsung, maka diperlukan sambungan lewatan tulangan.
Metode yang digunakan adalah metode eksperimen yang dilaksanakan di

laboratorium Bahan UNS. Benda uji berbentuk balok dengan ukuran 80 x 120 x
1100 mm. Benda uji masing-masing berjumlah 3 buah untuk 1 variasi panjang
sambungan. Panjang Sambungan lewatan yang digunakan adalah 300 mm , 325
mm, 350 mm, dan balok tanpa sambungan lewatan ( balok referensi ). Pengujian
menggunakan alat uji kuat lentur (Bending Machine Test). Perhitungan yang
digunakan adalah analisis statistik dengan menghitung Momen saat runtuh
(maximum) menggunakan program Microsoft Excel.
Hasil dari penelitian ini adalah nilai momen maksimum yang naik sedikit demi
sedikit dan mulai stabil setelah panjang sambungan 300 mm. Nilai momen
maksimum terbesar terjadi pada balok referensi dengan momen maksimum 4,700
kN-m, sedangkan untuk balok yang diberi sambungan lewatan 300 mm, 325 mm,
dan 350 mm, hasil momen maksimumnya berturut-turut adalah 3,679 kN-m;
3,825 kN-m; dan 3,825 kN-m.
Kata kunci : Panjang Sambungan Lewatan, Kuat Lentur Maksimum, Momen
Maksimum.

vi

ABSTRACT


Kartika Wirastuti, 2016, The Influence Of Lap Splices Plain Steel Bar Along
300 mm, 325 mm, And 350 mm At The Reinforced Concrete Beam With Normal
Quality Concrete Toward Maximum Bending Strenght, Thesis Department of
Civil Engineering of Faculty Engineering, Sebelas Maret University.
Concrete often chosen because this material is a construction material that has
many advantages which are economical, capable of receiving compressive
strength, durable, easy to work by mixing cement, aggregates, water and other
additives when needed by a certain ratio. But also concrete has the disadvantage
which has a low bending strength. So the concrete on the building structural
elements such as beams should be given tensile reinforcement steel bar to hold the
tension force that occurs on the beam. Steel reinforces bar produced with a
standard length, normal length of. Usually Steel reinforces bar length is 12
meters. For continuous beams and plates with a lot of length, it is not practiced in
the implementation of over 12 meters is used directly, then needed lap splices.
The method used an experimental method have been done in the Material
laboratory UNS. Beam-shaped test piece with a size of 80 x 120 x 1100 mm. Each
test specimen consists of 3 pieces for 1 lap splice. Lap Splices that were used 300
mm, 325 mm, 350 mm, and beam without lap splice (the reference beam). Tests
were using a Bending Machine Test. A calculation used the statistical analysis by
calculating maximum moment using the Microsoft Excel program.

Results from this research is going up little by little and began stable after the lap
splices along 300 mm. The greatest maximum moment value occurred in the
reference beam that has maximum moment 4,700 kN-m. While the maximum
moment the lap splices 300 mm, 325 mm, and 350 mm, were 3.679 kN-m; 3.825
kN-m; and 3.825 kN-m.
Keywords: Lap Splices, Maximum Bending Strenght, Maximum Moment.

vii

KATA PENGANTAR
Segala puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan
penyertaan-Nya sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
Penyusunan Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar
sarjana pada Program Transfer Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik,
Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tanpa
bantuan dari berbagai pihak penulis sulit mewujudkan Skripsi ini. Oleh karena itu,
dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Tuhan Yesus Kristus yang telah memberikan segala kuasa dan anugerah-Nya
kepada penulis untuk menyelesaikan Skripsi ini,
2. Wibowo,S.T., DEA selaku Kepala Program Studi Teknik Sipil Fakultas

Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta,
3. Ir. Slamet Prayitno, M.T. selaku Dosen Pembimbing I Skripsi,
4. Ir. Endang Rismunarsi, M.T., selaku Dosen Pembimbing II Skripsi,
5. Wibowo, ST, DEA, selaku Dosen Penguji I,
6. Ir. Antonius Mediyanto, M.T., selaku Dosen Penguji II,
7. Orang Tua yang selalu memberikan motivasi dan semangat dalam hidup ini.
8. Semua Pihak yang membantu dalam penyusunan Skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan keterbatasan
pengetahuan dan pengalaman serta jauh dari sempurna, untuk itu penulis
mengharapkan saran dan kritik dari para pembaca Skripsi ini. Akhir kata penulis
berharap semoga Skripsi ini berguna dan bermanfaat bagi para pembacanya dan
bagi siapa saja yang memerlukannya.
Surakarta, April 2016

Penulis

viii

DAFTAR PUSTAKA


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................

i

HALAMAN PERSETUJUAN .....................................................................

ii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................

iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ..........................................

iv

ABSTRAK ......................................................................................................


vi

KATA PENGANTAR ....................................................................................

vii

DAFTAR ISI .................................................................................................

ix

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................

xii

DAFTAR TABEL ..........................................................................................

xiii

DAFTAR NOTASI.........................................................................................


xiv

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1.

Latar Belakang .................................................................................

1

1.2.

Rumusan Masalah ............................................................................

2

1.3.

Batasan Masalah ..............................................................................


2

1.4.

Tujuan Penelitian .............................................................................

3

1.5.

Manfaat Penelitian ...........................................................................

3

1.5.1.

Manfaat Teoritis .................................................................................

3

1.5.2.

Manfaat Praktis ..................................................................................

3

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI
2.1.

Tinjauan Pustaka ..............................................................................

4

2.2.

Landasan Teori .................................................................................

7

2.2.1.

Kuat Lentur Beton..............................................................................

7

2.2.2.

Beton Normal .....................................................................................

8

2.2.3.

Beton Bertulang .................................................................................

8

2.2.4.

Material Penyusun Beton Bertulang ..................................................

9

9

2.2.4.1. Semen Portland ..................................................................................

9

2.2.4.2. Agregat Halus .................................................................................... 9
2.2.4.3. Agregat Kasar .................................................................................... 11
2.2.4.4. Air ....................................................................................................

13

2.2.4.5. Bahan Tambah ................................................................................... 14
2.2.4.6. Baja Tulangan .................................................................................... 15
2.2.5.

Sifat Beton Sebelum Mengeras..........................................................

17

2.2.5.1. Mudah Dikerjakan (Workability) .......................................................

17

2.2.5.2. Pemisahan Air (Bleeding) ..................................................................

18

2.2.5.3. Pemisahan Kerikil (Segregation) .......................................................

18

2.2.6.

Sifat Beton Setelah Mengeras ..........................................................

19

2.2.6.1. Kekuatan (Strenght) ...........................................................................

19

2.2.6.2. Ketahanan (Durability) ......................................................................

19

2.2.6.3. Rangkak dan Susut.............................................................................

19

2.2.6.4 Perawatan (Curing) ............................................................................

20

2.2.7.

20

Mix Design Beton Normal .................................................................

BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1.

Uraian Umum ...................................................................................

21

3.2.

Benda Uji .........................................................................................

21

3.3.

Tahapan Prosedur Penelitian ............................................................

27

3.4.

Peralatan Penelitian............................................................................

29

3.5.

Uji Kuat tarik Baja Tulangan .............................................................

31

3.6.

Pengujian Bahan Dasar Beton ..........................................................

31

3.6.1.

Pengujian Agregat Halus ...................................................................

31

3.6.2.

Pengujian Agregat Kasar ...................................................................

34

3.7.

Perencanaan Campuran Beton ...........................................................

36

3.8.

Panjang Sambungan Lewatan ............................................................

37

3.9.

Pembuatan Benda Uji ........................................................................

37

3.10.

Pelaksanaan Pengujian .......................................................................

38

3.10.1. Uji Kuat Tekan...................................................................................

38

3.10.2. Uji Kuat Lentur ..................................................................................

39

3.11.

Analisis Data ......................................................................................
40
10

BAB 4 ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
4.1.

Hasil Pengujian Bahan Dasar ...........................................................

41

4.1.1.

Hasil Pengujian Agregat Halus ..........................................................

41

4.1.2.

Hasil Pengujian Agregat Kasar ..........................................................

45

4.2.

Hasil Perhitungan Rancang Campur Metode SNI 03-2834-2000 ....

48

4.3.

Hasil Pengujian dan Pembahasan ....................................................

49

4.3.1.

Hasil Pengujian Kuat Tarik Baja Tulangan Polos .............................

49

4.3.2.

Hasil Pengujian Slump.......................................................................

49

4.3.3

Hasil Pengujian dan Pembahasan Berat Volume ..............................

50

4.3.4.

Hasil Pengujia dan Pembahasan Kuat Tekan.....................................

50

4.3.5.

Hasil Pengujian dan Pembahasan Kuat Lentur ..................................

51

4.3.5.1. Data Hasil Pengujian..........................................................................

51

4.3.5.2. Momen Maksimum yang Terjadi.......................................................

52

4.3.5.3. Hubungan antara Defleksi dan Panjang Sambungan Lewatan ..........

57

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.

Kesimpulan ......................................................................................

58

5.2.

Saran ..................................................................................................

58

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 59
LAMPIRAN

11

12