HUBUNGAN PERILAKU ANAK TERHADAP KESEHATAN DAN KEBERSIHAN GIGI DENGAN KEJADIAN KARIES MOLAR PERTAMA PERMANEN PADA MURID SDN 15 KECAMATAN PADANG TIMUR KOTA PADANG.

HUBUNGAN PERILAKU ANAK TERHADAP KESEHATAN
DAN KEBERSIHAN GIGI DENGAN KEJADIAN KARIES
MOLAR PERTAMA PERMANEN PADA MURID
SDN 15 KECAMATAN PADANG TIMUR
KOTA PADANG

SKRIPSI
Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Kedokteran Gigi
Oleh :
Yona Ladyventini
NIM : 0810342028

Pembimbing:
dr. Zulkarnain Agus, M. PH,M.Sc,Sp.GK
drg. Didin Kustantiningtyastuti, Sp.Orth

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ANDALAS
2012


HUBUNGAN PERILAKU ANAK TERHADAP KESEHATAN
DAN KEBERSIHAN GIGI DENGAN KEJADIAN KARIES
MOLAR PERTAMA PERMANEN PADA MURID
SDN 15 KECAMATAN PADANG TIMUR
KOTA PADANG

SKRIPSI

Oleh :
Yona Ladyventini
NIM : 0810342028

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ANDALAS
2012

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER GIGI
FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS ANDALAS
Skripsi, 6 Maret 2012
YONA LADYVENTINI, No.Bp. 0810342028
Hubungan Perilaku Anak Terhadap Kesehatan dan Kebersihan Gigi dengan Karies
Molar Pertama Permanen Pada Anak Sekolah Dasar Negeri 15 Kecamatan Padang
Timur Kota Padang tahun 2012
xvi + 93 Halaman + 1 Gambar + 29 Tabel + 5 Diagram + 8 Lampiran

ABSTRAK
Karies gigi dan radang gusi (gingivitis) merupakan penyakit gigi dan jaringan
pendukungnya yang banyak dijumpai pada anak Sekolah Dasar di Indonesia.
Penyebab timbulnya masalah gigi dan mulut masyarakat salah satunya adalah faktor
perilaku atau sikap mengabaikan kebersihan gigi dan mulut. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui hubungan perilaku anak terhadap kesehatan dan kebersihan gigi
dengan kejadian karies molar pertama permanen pada murid SDN 15 Kecamatan
Padang Timur Kota Padang.
Desain penelitian ini adalah Cross Sectional Study. Penelitian ini dilakukan di
Sekolah Dasar Negeri 15 Kecamatan Padang Timur Kota Padang Padang pada
Januari 2012. Sampel penelitian ini adalah murid kelas IV, V, VI berjumlah 80
orang. Pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner dan pemeriksaan gigi dengan

analisis chi-square.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar ( 71,3%) murid SDN 15
Kecamatan Padang Timur menderita karies molar pertama permanen, sebagian besar
responden (75%) memiliki pengetahuan sedang mengenai kesehatan dan kebersihan
gigi, sebagian besar (60%) responden mempunyai sikap negatif dalam memelihara
kesehatan dan kebersihan gigi dan sebagian responden (60,3%) mempunyai
kebiasaan yang tidak baik dalam memelihara kesehatan dan kebersihan gigi. Hasil uji
statistik menunjukaan bahwa tidak ada hubungan yang bermakna antara perilaku
anak terhadap kesehatan dan kebersihan gigi dengan kejadian karies molar pertama
permanen pada murid SDN 15 Kecamatan Padang Timur dengan nilai p>0,05. Hal
ini disebabkan karena adanya faktor lain yang menyebabkan tingginya kejadian
karies molar pertama permanen seperti pengalaman karies, fluor pada air minim, pola
makan dan perilaku keluarga.
Saran dari penelitian ini terutama kepada Puskesmas Andalas untuk
melakukan program pencegahan pada karies molar pertama permanen adalah dengan
fissure sealant dan aplikasi flour topikal kepada murid SDN 15 Kecamatan Padang
Timur.

Kata Kunci : Karies Molar Pertama Permanen, Perilaku


DENTISTRY PROGRAM
MEDICAL FACULTY
ANDALAS UNIVERSITY
Script, 6 March 2012
Yona Ladyventini, NBP. 0810342028
Relation Child Behavior Regarding to Dental Health and Tidiness with The First
Molar Permanent Carries on Elementary School 15 East Padang District
Padang City 2012
xvi + 93 Halaman + 1 Image + 29 Table + 5 Diagrams + 8 Attachment Files

ABSTRACT
Dental caries and gum disease (gingivitis) is a disease which are often found
in elementary school’s student in Indonesia. One of the cause of the oral and dental
problems is behavior factor or neglect of oral hygiene. This study aims to determine
the relationship of children's behaviors to health and dental hygiene with caries
incidence in permanent first molars in SDN 15 Eastern District of Padang.
The design of this study is the Cross Sectional Study. The research was
conducted at the Elementary School District 15 East Padang Padang Padang in
January 2012. This study sample was a student of class IV, V, VI amounted to 80
people. The data was collected through questionnaires and dental examinations by

chi-square analysis.
The results showed that the majority (71.3%) students Padang Elementary
School District 15 East suffers first permanent molar caries, most respondents (75%)
were knowledgeable about dental health and hygiene, the majority (60%) of
respondents had negative attitudes in maintaining dental health and hygiene, and
most respondents (60.3%) had a bad habit in maintaining dental health and hygiene.
The results of statistical tests menunjukaan that no significant association between
children's behavior toward health and dental hygiene with caries incidence in
permanent first molars SDN Padang District 15 East to the value of p> 0.05. This is
because there are other factors that cause the high incidence of caries experience of
permanent first molar caries, fluoride at low water, diet and family behavior.
Suggestion from this study primarily to health centers of Andalas should
doing prevention program in the first permanent molar by the fissure sealant and
topical application of flour to the students of SDN 15 Eastern District of Padang.

Key Words : permanent first molar caries, behaviour

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang

Karies gigi dan radang gusi (gingivitis) merupakan penyakit gigi dan
jaringan pendukungnya yang banyak dijumpai pada anak Sekolah Dasar di
Indonesia. Keadaan ini cenderung meningkat setiap dasawarsa (Dwiati Laksmi,
2008). Sudah banyak usaha yang telah dilakukan untuk menurunkan prevalensi
karies namun dirasa kurang berhasil. Terbukti dengan masih tingginya prevalensi
penyakit tersebut (Supartinah S, 2001).
Penyebab karies gigi adalah adanya interaksi dari berbagai faktor
diantaranya adalah perilaku dalam memelihara kesehatan gigi dan mulut, diet atau
kebiasaan makan dan faktor ketahanan dan kekuatan gigi (WHO, 2004). Target
dan indikator yang ditetapkan oleh World Health Organization (WHO) adalah 90
% anak umur 5 tahun bebas karies gigi, anak umur 12 tahun dengan angka
Decayed Missing Filling (DMF-T) = 1, penduduk umur 18 tahun bebas gigi yang
dicabut karena karies atau kelainan periodontal (WHO, 2004)
Penyebab timbulnya masalah kesehatan gigi dan mulut pada masyarakat
salah satunya adalah faktor perilaku atau sikap mengabaikan kebersihan gigi dan
mulut. Hal tersebut dilandasi oleh kurangnya pengetahuan akan pentingnya
pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut. Anak masih sangat tergantung pada orang
dewasa dalam hal menjaga kebersihan dan menjaga kesehatan gigi karena
kurangnya pengetahuan anak


mengenai kesehatan gigi dibandingkan dengan

orang dewasa (WHO, 2004).

ϭ

Karies gigi terdapat di seluruh dunia tanpa memandang umur, bangsa
ataupun keadaan ekonomi. Anak Usia sekolah di seluruh dunia diperkirakan 90 %
pernah menderita karies. Prevalensi karies tertinggi terdapat di Asia dan Amerika
Latin, sementara prevalensi terendah terdapat di Afrika ( WHO, 2004).
Hasil Survei Kesehatan Rumah tangga

(SKRT) tahun 2004, prevalensi

karies di Indonesia mencapai 90,05%, artinya penyakit ini dapat menyerang
seluruh lapisan masyarakat dari berbagai kelompok ras, ekonomi dan usia. Angka
ini tergolong lebih tinggi dibandingan dengan negara berkembang lainnya. Anak
Indonesia di bawah usia 12 tahun menderita penyakit gigi dan mulut sebanyak
89% (Depkes RI, 2008).
Urutan gigi permanen yang mudah terserang karies untuk rahang atas adalah

incisivus satu dan molar satu, incisivus dua , premolar satu, premolar dua dan
molar dua, caninus dan molar tiga. Pada rahang bawah adalah molar satu, molar
dua, premolar satu dan molar tiga, caninus dan premolar dua, incisivus dua dan
incisivus satu (Tarigan. R, 2006).
Gigi yang paling sering terkena karies adalah molar pertama permanen
(Soemarsono,SH, 1991). Gigi Molar pertama permanen merupakan gigi yang
penting pada susunan gigi geligi. Gigi molar pertama permanen rahang atas erupsi
pada umur 6 – 7 tahun dan pembentukan akar gigi lengkap pada umur 9 – 10
tahun, demikian pula pada gigi molar pertama permanen rahang bawah (Paramitha
P, 2000).
Masih banyak gigi molar pertama permanen terserang karies segera setelah
erupsi. Pada usia 10 tahun 62% anak – anak di Inggris mengalami kerusakan gigi
tersebut (Andlow, R.J, 1992). Tingginya prevalensi karies gigi molar pertama

Ϯ

permanen antara lain dikaitkan dengan permukaan oklusal gigi tersebut memiliki
pit dan fisur yang dalam dan disertai oral hygiene anak yang buruk (Kidd EAM,
1992). Pit dan fisur pada gigi posterior sangat rentan terhadap karies karena sisa –
sisa makanan mudah menumpuk di daerah tersebut (Sondang. P dan Hamada. T,

2008).
Kehilangan gigi molar pertama bawah memiliki prevalensi yang cukup
tinggi. Jika dilihat dari jangka waktu penggunaan, maka gigi ini adalah gigi yang
paling sering rusak karena karies sehingga harus dicabut ( 70 % ) dan paling
sering direstorasi. Selain itu, gigi ini erupsi sebelum gigi geligi susu tanggal dan
gigi ini merupakan gigi yang tidak menggantikan gigi susu. Oleh karena itu, tidak
jarang terjadi kesalah pahaman yaitu anggapan bahwa gigi molar pertama adalah
gigi susu sehingga ketika gigi ini terkena karies maka gigi ini akan dibiarkan atau
dicabut (Albadri S, dkk 2007)
Di poli gigi bagian Ilmu kesehatan Gigi Anak Universitas Indonesia, pasien
anak yang berusia 6 – 10 tahun, masing – masing mengalami karies gigi molar
pertama permanen sebagai berikut : anak berusia 6 tahun 31,57 %, 7 tahun
69,77%, 8 tahun 76,47 %, 9 tahun 87,09 %, dan 10 tahun 95,83 %. Dapat
disimpulkan bahwa frekuensi karies molar satu tetap naik sejalan dengan
bertambahnya usia (Budiardjo1997).
Kehilangan gigi molar pertama permanen yang dini atau kerusakan yang
luas dan dalam dapat menyebabkan gigi sebelah berubah posisi menjadi
cenderung ke arah diastema, sehingga menyebabkan oklusi traumatik dan gigi
antagonisnya dapat menjadi lebih panjang dari gigi – gigi tetangganya. Gangguan


ϯ

fungsi mengunyah hampir 90 % disebabkan oleh kelainan oklusi gigi (Hartati,A.
R, 2002).
Karies pada gigi molar pertama permanen dapat menimbulkan berbagai
masalah sehingga perlu dilakukan pencegahan

dan penanggulangannya.

Kerusakan gigi dan jaringan pendukung gigi dapat menyebabkan produktivitas
seseorang menurun karena adanya aspek biologis yang akan dirasakan jika gigi
sakit atau goyang sehingga akivitas belajar, makan, dan tidur terganggu. Apabila
tidak dilakukan perawatan, maka gigi molar pertama permanen yang merupakan
kunci oklusi dapat tanggal pada usia muda sehingga terjadi maloklusi yang
membutuhkan perawata ortho dengan biaya yang lebih mahal (Dwiati Laksmi,
2004).
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Eddra Yunita tahun 2007 pada anak
Sekolah

Dasar di Kupitan


Kecamatan Manjulur Kabupaten Sijunjung,

menunjukkan ada hubungan antara pengetahuan, sikap dan kebiasaan menyikat
gigi dengan kejadian karies gigi (Yunita E, 2007). Penelitian Yudila Sonya tahun
2010 pada anak Sekolah Dasar di Marapalam Kecamatan Padang timur,
menunjukkan ada hubungan antara pengetahuan, sikap dan kebiasaan menyikat
gigi dengan kejadian karies gigi (Yudila Sonya, 2010).
Provinsi Sumatera Barat memiliki indeks DMF-T 5,25 dan menduduki
posisi ke 6 tertinggi diantara 32 provinsi di Indonesia (Riskesdas 2007).
Prevalensi karies di Kota Padang adalah 58,4%. Puskesmas Andalas Kota Padang
adalah puskesmas dengan cakupan pelayanan karies tertinggi yaitu sebesar 13 %
(Dinkes kota Padang, 2010). Berdasarkan laporan screening yang dilakukan oleh
Puskesmas Andalas, Sekolah Dasar dengan kejadian karies tertinggi adalah SDN
ϰ

15 Kecamatan Padang Timur yaitu 24 murid terserang karies dari 26 murid yang
diperiksa. Dari hasil observasi yang telah dilakukan ke SD tersebut, ditemukan 17
anak yang mengalami karies molar pertama permanen dari 30 anak yang
diperiksa.
Berdasarkan alasan – alasan tersebut di atas penulis tertarik unuk meneliti
suatu permasalahan yaitu hubungan perilaku

anak terhadap kesehatan dan

kebersihan gigi dengan kejadian karies molar pertama permanen pada murid
Sekolah Dasar Negeri 15 Kecamatan Padang Timur Kota Padang tahun 2012.

1.2.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, bisa dirumuskan permasalahan penelitian
ini sebagai berikut :
“ Apakah ada hubungan perilaku anak terhadap kesehatan dan kebersihan gigi
dengan kejadian karies molar pertama permanen pada murid Sekolah Dasar
Negeri 15 Kecamatan Padang Timur kota Padang tahun 2012 “.

1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan Umum:
Mengetahui hubungan perilaku anak terhadap kesehatan dan kebersihan gigi
dengan kejadian karies molar pertama permanen pada murid Sekolah Dasar
Negeri 15 Kecamatan Padang Timur kota Padang tahun 2012.

ϱ

Tujuan Khusus :
1. Mengetahui gambaran pengetahuan anak terhadap kesehatan dan
kebersihan gigi pada murid Sekolah Dasar Negeri 15 Kecamatan Padang
Timur kota Padang tahun 2012.
2. Mengetahui gambaran sikap anak dalam menjaga kesehatan dan
kebersihan gigi pada murid Sekolah Dasar Negeri 15 Kecamatan Padang
Timur kota Padang tahun 2012.
3. Mengetahui gambaran kebiasaan anak dalam menjaga kesehatan dan
kebersihan gigi pada murid Sekolah Dasar Negeri 15 Kecamatan Padang
Timur kota Padang tahun 2012.
4. Mengetahui gambaran kejadian karies gigi molar pertama permanen pada
murid Sekolah Dasar Negeri 15 Kecamatan Padang Timur kota Padang
tahun 2012.
5. Mengetahui Hubungan antara pengetahuan, sikap dan kebiasaan anak
dalam menjaga kesehatan dan kebersihan gigi dengan kejadian karies
molar pertama permanen pada murid Sekolah Dasar Negeri 15 Kecamatan
Padang Timur kota Padang tahun 2012.

1.4. Manfaat Penelitian
1. Bagi Pelayanan Kesehatan Setempat ( PUSKESMAS )
Memberikan masukan kepada petugas kesehatan di puskesmas khususnya
pemegang program kesehatan gigi untuk program penanggulangan
penyakit gigi dan mulut.

ϲ

2. Bagi Institusi Sekolah
Memberikan informasi bagi pihak sekolah untuk meningkatkan kesehatan
gigi dan mulut.
3. Bagi populasi penelitian
a. Menambah pengetahuan dan wawasan tentang kesehatan gigi dan
mulut terutama mengenai karies gigi.
b. Mengetahui manfaat molar pertama permanen
c. Mengetahui akibat yang ditimbulkan karena hilangnya gigi molar
pertama permanen.
4. Bagi peneliti
a. Menambah pengetahuan, wawasan dan pengalaman.
b. Salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan Sarjana Kedokteran
Gigi
5. Bagi penelitian selanjutnya
Menjadi bahan informasi dan data dasar bagi penelitian selanjutnya.

1.5 Ruang Lingkup
Ruang lingkup penelitian ini adalah mengukur hubungan perilaku anak
terhadap kesehatan dan kebersihan gigi dengan kejadian karies molar pertama
permanen pada murid kelas IV, V, VI Sekolah Dasar Negeri 15 Kecamatan
Padang Timur Kota Padang tahun 2012. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan
Januari tahun 2012.

ϳ

Dokumen yang terkait

”Karies Gigi Molar Pertama Permanen Pada Anak”, Permasalahan Dan Penanggulangannya

1 43 38

PENGARUH KONSUMSI MAKANAN KARIOGENIK DAN KEBIASAAN MENYIKAT GIGI TERHADAP KEJADIAN KARIES GIGI MOLAR Pengaruh Konsumsi Makanan Kariogenik dan Kebiasaan Menyikat Gigi Terhadap Kejadian Karies Gigi Molar Pertama Permanen Pada Anak Usia 9-11 Tahun di SDN Bl

0 3 14

PENGARUH KONSUMSI MAKANAN KARIOGENIK DAN KEBIASAAN MENYIKAT GIGI TERHADAP KEJADIAN KARIES GIGI MOLAR Pengaruh Konsumsi Makanan Kariogenik dan Kebiasaan Menyikat Gigi Terhadap Kejadian Karies Gigi Molar Pertama Permanen Pada Anak Usia 9-11 Tahun di SDN Bl

0 5 17

HUBUNGAN POLA JAJAN KARIOGENIK DAN KEBIASAAN MENGGOSOK GIGI TERHADAP KEJADIAN KARIES GIGI MOLAR PERTAMA PERMANEN PADA Hubungan Pola Jajan Kariogenik dan Kebiasaan Menggosok Gigi Terhadap Kejadian Karies Gigi Molar Pertama Permanen Pada Anak Usia 8-10 Tah

0 5 15

HUBUNGAN POLA JAJAN KARIOGENIK DAN KEBIASAAN MENGGOSOK GIGI TERHADAP KEJADIAN KARIES GIGI MOLAR PERTAMA PERMANEN PADA Hubungan Pola Jajan Kariogenik dan Kebiasaan Menggosok Gigi Terhadap Kejadian Karies Gigi Molar Pertama Permanen Pada Anak Usia 8-10 Tah

0 2 15

PENDAHULUAN Hubungan Pola Jajan Kariogenik dan Kebiasaan Menggosok Gigi Terhadap Kejadian Karies Gigi Molar Pertama Permanen Pada Anak Usia 8-10 Tahun di SDN 01 Gumpang Kecamatan Kartasura, Sukoharjo.

0 2 5

HUBUNGAN PERILAKU ANAK TERHADAP KESEHATAN DAN KEBERSIHAN GIGI DENGAN KEJADIAN KARIES MOLAR PERTAMA PERMANEN PADA MURID SDN 15 KECAMATAN PADANG TIMUR KOTA PADANG - Repositori Universitas Andalas

0 1 8

HUBUNGAN PERILAKU ANAK TERHADAP KESEHATAN DAN KEBERSIHAN GIGI DENGAN KEJADIAN KARIES MOLAR PERTAMA PERMANEN PADA MURID SDN 15 KECAMATAN PADANG TIMUR KOTA PADANG - Repositori Universitas Andalas

0 0 3

HUBUNGAN PERILAKU ANAK TERHADAP KESEHATAN DAN KEBERSIHAN GIGI DENGAN KEJADIAN KARIES MOLAR PERTAMA PERMANEN PADA MURID SDN 15 KECAMATAN PADANG TIMUR KOTA PADANG - Repositori Universitas Andalas

0 0 3

HUBUNGAN PEMELIHARAAN KESEHATAN GIGI DENGAN STATUS KARIES GIGI SISWA KELAS 1 SMP 1 MUHAMMADIYAH KECAMATAN PADANG TIMUR KOTA PADANG

0 0 9