DAMPAK OPERASIONAL BUS TRANS PADANG.

DAMPAK OPERASIONAL BUS TRANS PADANG

TUGAS AKHIR

Oleh :

ALLEK CHANDRA VIRANA
BP 0910922055

JURUSAN TEKNIK SIPIL – FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
2014

DAMPAK OPERASIONAL BUS TRANS PADANG

ABSTRAK
Sistem Bus Rapid Transit (BRT) adalah angkutan massal yang berbasis
pada jalan dimana memanfaatkan jalur-jalur khusus. Penelitian ini
membahas tentang dampak yang ditimbulkan akibat beroperasinya bus
Trans Padang, baik dari aspek sosial, ekonomi dan lingkungan. Tujuan

penelitian ini yaitu untuk menentukan dampak apa saja yang
ditimbulkan oleh operasional Trans Padang,

berupa dampak positif

maupun dampak negatif. Berdasarkan hasil wawancara dengan
pengguna Trans Padang, maka dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu
pengguna Trans Padang sebesar 79% adalah perempuan dan mayoritas
bersatus pelajar/mahasiswa

yang berumur

antara 15-24 tahun,

sedangkan sebanyak 68% pengguna Trans Padang sebelumnya
menggunakan angkot ataupun bus kota dalam melakukan perjalanannya.
Dari hasil wawancara dengan pengguna Trans Padang dengan
menggunakan menggunakan kuesioner, maka didapatkan kesimpulan
bahwa beroperasinya bus Trans Padang berdampak positif terhadap
berbagai aspek kehidupan masyarakat kota Padang, aspek-aspek tersebut

diantaranya adalah sosial, ekonomi dan lingkungan. Dari aspek sosial
dapat disimpulkan adanya Trans Padang dapat mempercepat dan
meningkatkan sosialisasi antar masyarakat di kota Padang, seperti
terlihat pada frekuensi perjalanan yang bertambah. Ditinjau dari aspek
ekonomi setelah adanya Trans Padang

secara umum dapat

meningkatkan perekonomian, hal ini terlihat dengan berkurangnya biaya
untuk ongkos perjalanan masyarakat kota Padang dalam bepergian.

Sedangkan jika dilihat dari aspek lingkungan setelah beroperasinya
Trans Padang dapat meningkatkan kenyamanan pengguna angkutan
umum terutama pengguna Trans Padang, kebersihan yang cukup tinggi
serta kewaspdaan pengemudi dalam berkendara menjadi faktor
pendukungnya.

Kata kunci : Sistem Bus Rapid Transit (BRT), Trans Padang, Dampak
Sosial, Dampak Ekonomi, Dampak Lingkungan


BAB I
PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Transportasi merupakan salah satu elemen yang sangat penting

bagi kebutuhan manusia untuk menunjang kehidupan perekonomian di
masyarakat, baik dalam bentuk perkembangan dan pertumbuhannya.
Transportasi sebagai alat untuk memindahkan orang dan barang dari
tempat asal ke tempat tujuan dengan menggunakan kendaraan (Warpani,
2002).
Berdasarkan data kependudukan, dimana penduduk kota
Padang sudah mencapai 854.336 jiwa (Badan Pusat Statistik Kota
Padang, 2012). Maka dengan jumlah penduduk sebesar itu diperlukan
transportasi massal yang tertib, lancar, aman, nyaman dan efisien bagi
pengguna jasa angkutan. Salah satunya adalah transportasi darat yang
merupakan bagian utama dari sistem transportasi yang dapat menunjang
segala aktivitas masyarakat kota Padang.

Transportasi darat sendiri merupakan bagian dari sebuah sistem
yang lebih luas yaitu sistem transportasi. Sistem transportasi darat dapat
dikategorikan sebagai sebuah sub-sistem yang rumit dan saling terkait
dengan sub-sistem lainnya. Kegagalan pada sebuah sub-sistem akan
mengganggu atau memberikan dampak pada sub-sistem yang lain.
Begitu pula dengan yang terjadi dalam kawasan aglomerasi perkotaan
dimana antara berbagai sistem transportasi saling mempengaruhi maka

transportasi jalan antar kawasan menjadi sangat vital dalam menjaga
kelangsungan interaksi dan akselerasi kawasan.
Permasalahan transportasi di kota Padang hanya terjadi pada
jam sibuk, yang merupakan pergerakan utama yang harus dilakukan
setiap hari yaitu untuk bekerja dan pendidikan dengan persentase
terbesar. Efektifitas penggunaan ruang jalan yang memang sudah sangat
terbatas akan menjadi sangat rendah jika digunakan untuk kendaraan
pribadi dibandingkan dengan untuk kendaraan umum (Tamin, 2000).
Dalam usaha memahami karakteristik masyarakat sebagai
pengguna jasa angkutam umum. Ditinjau dari pemenuhan akan
kebutuhan mobilitasnya, masyarakat perkotaan dibagi dalam 2 (dua)
kelompok yaitu choice dan captive. Kelompok choice yaitu sekelompok

orang yang mempunyai pilihan (choice) dalam pemenuhan kebutuhan
mobilitasnya, yaitu pilihan dalam menggunakan kendaraan pribadi atau
menggunakan angkutan umum. Kelompok captive yaitu sekelompok
orang yang tergantung pada angkutan umum untuk pemenuhan
mobilitasnya (Morlok, 1978).
Pada satu sisi pengguna kendaraan pribadi didorong oleh
kurang baiknya pelayanan angkutan umum, baik dari sisi jaringan,
sarana, prasarana dan lain sebagainya. Rendahnya mutu pelayanan yang
memberikan rasa kurang nyaman dan aman kepada pengguna jasa
transportasi

perkotaan,

mendorong

masyarakat

untuk

memilih


menggunakan kendaraan pribadi. Peningkatan kendaraan pribadi
mengakibatkan meningkatkan kepadatan lalu lintas sehingga waktu
perjalanan semakin lama. Pada sisi lain, meningkatnya pendapatan
membuat masyarakat mampu membeli berbagai macam jenis kendaraan

sebagai sarana transportasi pribadi, sehingga terjadi peningkatan
kepadatan lalu lintas kendaraan di jalan raya.
Permasalahan transportasi di kota Padang hanya terjadi pada
jam sibuk, yang merupakan pergerakan utama yang harus dilakukan
setiap hari yaitu untuk bekerja dan pendidikan dengan persentase
terbesar. Efektifitas penggunaan ruang jalan yang memang sudah sangat
terbatas akan menjadi sangat rendah jika digunakan untuk kendaraan
pribadi dibandingkan dengan untuk kendaraan umum (Tamin, 2000).
Oleh karena itu, untuk mengurangi jumlah penggunaan
kendaraan

pribadi

dan


membenahi

angkutan

umum

maka

dioperasikanlah bus Trans Paadang. Pada tahap awal, bus Trans Padang
memiliki trayek dari Jl. Bagindo Aziz Chan – Jl. Khatib Sulaiman –
Batas Kota Padang (Harian Singgalang, 2013). Bus

Trans Padang

diharapkan mampu menyediakan angkutan umum yang cepat, aman,
nyaman, terpecaya, modern, serta diharapkan nantinya akan ada
perpindahan pengguna kendaraan, yaitu dari kendaraan pribadi ke bus
Trans yang berdampak akan mengurangi kemacetan lalu lintas terutama
di jalan–jalan utama kota Padang. Untuk mengetahui bagaimana

keadaan dari bus Trans Padang, rute yang dilalui beserta

fasilitas

pendukung yang ada dapat dilihat pada halaman lampiran.
BRT berupa Trans Padang merupakan salah satu solusi
kemacetan di kota Padang yang bertambah setiap tahunnya. Selain itu,
BRT dapat mengurangi konsumsi bahan bakar. Hal ini sejalan dengan
rencana pemerintah untuk mengurangi gas rumah kaca. Yang perlu
diperhatikan adalah pengoperasiannya. Trans Padang akan dioperasikan
dalam satu jalan bersama dengan kendaraan-kendaraan lain sehingga

waktu kedatangan dan keberangkatan tidak terjadwal. Keadaan yang
seperti ini tidak akan mempengaruhi orang untuk berpindah dari
kendaraan pribadi ke kendaraan umum.(Laporan Diskusi Puskom Publik
Kementrian Perhubungan,2013)
Setelah beroperasinya bus Trans Padang ini, ketertarikan
masyarakat kota Padang untuk menggunakannya ternyata cukup besar,
maka dalam hal ini perlu diadakan penelitian apakah bus Trans Padang
ini mempunyai dampak yang signifikan terhadap masyarakat di kota

Padang. Oleh karena itu penulis tertarik mengadakan penelitian dari
dampak operational bus Trans Padang

1.2

Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah:
1.

Untuk menentukan dampak apa saja yang ditimbulkan oleh
operasional bus Trans Padang

2.

Untuk mengetahui apakah dampak yang ditimbulkan
berupa dampak positif atau dampak negatif

Manfaat dari penelitian ini adalah agar didapatkan gambaran
mengenai dampak apa saja yang ditimbulkan dari opersional bus Trans
Padang, sehingga dapat menjadi sebuah masukan bagi pemerintah kota

Padang, terutama Dinas Perhubungan kota Padang. Selain itu dengan
adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan kepada
peneliti dan juga kepada pembaca mengenai opini masyarakat setelah
beroperasinya bus Trans Padang.

1.3

Batasan Masalah
Penelitian ini dibatasi oleh beberapa hal. Batasan masalah pada

penelitian ini bertujuan untuk membuat penelitian ini tidak meluas pada
berbagai aspek permasalahan, batasan penilitian ini adalah :
1.

Lokasi penelitian adalah bus Trans Padang Koridor I Jl.
Bagindo Aziz Chan – Jl. Khatib Sulaiman – Batas Kota
Padang.

2.


Data yang diambil menggunakan metode survei dengan
sasaran pengguna bus Trans Padang.

3.

Metode survei yang digunakan adalah wawancara
(kuesioner).