PK B.2 KONSTRUKSI LELANG UMUM-PASCA 2 SAMPUL-NILAI
(1)
(2)e-mail
(3)e-mail
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(31)
(32)
(33)
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
2.
PELELANGAN UMUM SECARA PASCAKUALIFIKASI METODE DUA
SAMPUL DENGAN EVALUASI SISTEM NILAI DAN SISTEM PENILAIAN
BIAYA SELAMA UMUR EKONOMIS
a.
Pengumuman Pascakualifikasi
1)
Kelompok
Kerja
ULP
mengumumkan
Pelelangan
Umum
Pascakualifikasi
melalui
website
Kementerian/Lembaga/
Pemerintah
Daerah/Institusi
masing-masing
dan
papan
pengumuman resmi untuk masyarakat serta Portal Pengadaan
Nasional melalui LPSE atau apabila diperlukan melalui media
cetak dan/atau elektronik paling kurang 7 (tujuh) hari kerja atau
apabila diperlukan melalui media cetak dan/atau elektronik.
2)
Pengumuman Pelelangan Umum Pascakualifikasi paling sedikit
memuat:
a)
nama dan alamat Kelompok Kerja ULP yang akan mengadakan
pelelangan;
b)
uraian singkat mengenai pekerjaan yang akan dilaksanakan;
c)
nilai total Harga Perkiraan Sendiri (HPS);
d)
syarat-syarat peserta pelelangan; dan
e)
tempat, tanggal, hari dan waktu untuk mengambil Dokumen
Pengadaan.
3)
Pengumuman DILARANG mencantumkan persyaratan:
a)
peserta harus berasal dari provinsi/kabupaten/kota tempat
lokasi pelelangan;
b)
pendaftaran harus dilakukan oleh:
(1)
direktur utama/pimpinan perusahaan/pengurus koperasi;
(2)
penerima
kuasa
dari
direktur
utama/pimpinan
perusahaan/kepala cabang/pengurus koperasi; yang nama
penerima
kuasanya
tercantum
dalam
akta
pendirian/Anggaran Dasar;
(3)
kepala cabang perusahaan yang diangkat oleh kantor pusat
yang dibuktikan dengan dokumen otentik; atau
(4)
pejabat yang menurut perjanjian kerja sama berhak mewakili
perusahaan yang bekerja sama.
(2)
c)
pendaftaran harus membawa asli dan/atau salinan/fotocopy/
legalisir Akta Pendirian, Izin Usaha, Tanda Daftar Perusahaan
(TDP), kontrak kerja sejenis, Sertifikat Badan Usaha (SBU)
dan/atau dokumen-dokumen lain yang sejenis;
d)
persyaratan lainnya yang sifatnya diskriminatif; dan/atau
e)
persyaratan di luar yang sudah ditetapkan dalam Peraturan
Presiden No. 54 Tahun 2010 yang terakhir diubah dengan
Peraturan Presiden No. 70 Tahun 2012 beserta petunjuk
teknisnya kecuali diperintahkan oleh peraturan
perundang-undangan yang lebih tinggi.
4)
Apabila dari hasil identifikasi, ternyata tidak ada Penyedia dalam
negeri yang mampu mengerjakan, maka Pelelangan Umum
diumumkan di website komunitas internasional.
5)
Apabila terbukti terjadi kecurangan dalam pengumuman, maka
kepada:
a)
Kelompok Kerja ULP dikenakan sanksi administrasi, ganti rugi
dan/atau
pidana
sesuai
dengan
ketentuan
peraturan
perundang-undangan; dan/atau
b)
peserta yang terlibat dimasukkan ke dalam Daftar Hitam
dan/atau dikenakan sanksi pidana sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan.
b.
Pendaftaran dan Pengambilan Dokumen Pengadaan
1)
Peserta melakukan pendaftaran, melalui:
a)
pendaftaran langsung; atau
b)
pendaftaran tidak langsung, yaitu melalui:
(1)
faksimili;
(2)
; atau
(3)
pos/jasa pengiriman.
2)
Peserta dapat mengambil Dokumen Pengadaan sesuai hari,
tanggal, waktu dan tempat pengambilan yang ditentukan dalam
pengumuman.
3)
Seluruh
peserta
wajib
melakukan
pendaftaran
sebelum
mengambil Dokumen Pengadaan.
(3)
4)
Pada tahap pendaftaran dan pengambilan Dokumen Pengadaan,
Kelompok Kerja ULP:
a)
mencatat nama pendaftar, nama dan alamat perusahaan serta
nomor telepon, nomor faksimili dan/atau alamat
pihak
yang dapat dihubungi, untuk keperluan korespondensi;
b)
memberikan Dokumen Pengadaan dalam bentuk file (
softcopy
)
dan/atau cetakan (
hardcopy
); dan
c)
dapat mengunggah (
upload)
Dokumen Pengadaan melalui
website
Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah/Institusi
masing-masing yang dapat diunduh (
download)
oleh peserta.
5)
ULP dilarang memungut biaya apapun dari peserta.
6)
Apabila yang mendaftar adalah orang yang ditugaskan oleh
direktur utama/pimpinan perusahaan/kepala cabang, pendaftar
melampirkan
surat
tugas
dari
direktur
utama/pimpinan
perusahaan/kepala cabang dan kartu pengenal.
7)
Seseorang dilarang mewakili lebih dari 1 (satu) perusahaan dalam
pendaftaran dan pengambilan dokumen.
8)
Bagi peserta perorangan yang melakukan pendaftaran tidak boleh
diwakilkan, dan menunjukkan tanda pengenal kepada Kelompok
Kerja ULP.
c.
Pemberian Penjelasan
1)
Pemberian penjelasan dilakukan di tempat dan pada waktu yang
ditentukan, serta dihadiri oleh para peserta yang terdaftar.
2)
Ketidakhadiran peserta pada saat pemberian penjelasan tidak
dapat dijadikan dasar untuk menolak/menggugurkan penawaran.
3)
Perwakilan peserta yang hadir pada saat pemberian penjelasan
menunjukkan tanda pengenal dan surat tugas kepada Kelompok
Kerja ULP.
4)
Bagi peserta perorangan yang hadir pada saat pemberian
penjelasan tidak boleh diwakilkan, dan menunjukkan tanda
pengenal kepada Kelompok Kerja ULP.
(4)
5)
Dalam pemberian penjelasan, harus dijelaskan kepada peserta
mengenai:
a)
lingkup pekerjan;
b)
metode pemilihan;
c)
cara penyampaian Dokumen Penawaran;
d)
kelengkapan yang harus dilampirkan bersama Dokumen
Penawaran;
e)
jadwal batas akhir pemasukan Dokumen Penawaran dan
pembukaan Dokumen Penawaran;
f)
tata cara pembukaan Dokumen Penawaran;
g)
metode evaluasi;
h)
hal-hal yang menggugurkan penawaran;
i)
jenis kontrak yang akan digunakan;
j)
ketentuan dan cara evaluasi berkenaan dengan preferensi
harga atas penggunaan produksi dalam negeri (apabila
diperlukan);
k)
ketentuan tentang penyesuaian harga;
l)
ketentuan dan cara sub kontrak sebagian pekerjaan kepada
Usaha Mikro dan Usaha Kecil serta koperasi kecil;
m)
besaran,
masa
berlaku
dan
penjamin
yang
dapat
mengeluarkan jaminan; dan
n)
ketentuan tentang asuransi dan ketentuan lain yang
dipersyaratkan.
6)
Apabila dipandang perlu, Kelompok Kerja ULP dapat memberikan
penjelasan
lanjutan
dengan
cara
melakukan
peninjauan
lapangan.
7)
Pemberian penjelasan mengenai isi Dokumen Pengadaan,
pertanyaan dari peserta, jawaban dari Kelompok Kerja ULP,
perubahan substansi dokumen, hasil peninjauan lapangan, serta
keterangan lainnya harus dituangkan dalam Berita Acara
Pemberian Penjelasan (BAPP) yang ditandatangani oleh anggota
Kelompok Kerja ULP dan minimal 1 (satu) wakil dari peserta yang
hadir dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
Dokumen Pengadaan.
(5)
8)
Apabila tidak ada satupun peserta yang hadir atau yang bersedia
menandatangani BAPP, maka BAPP cukup ditandatangani oleh
anggota Kelompok Kerja ULP yang hadir.
9)
Apabila dalam BAPP sebagaimana dimaksud pada angka 7)
terdapat hal-hal/ketentuan baru atau perubahan penting yang
perlu ditampung, maka Kelompok Kerja ULP menuangkan ke
dalam Adendum Dokumen Pengadaan yang menjadi bagian tidak
terpisahkan dari Dokumen Pengadaan.
10)
Perubahan rancangan kontrak, spesifikasi teknis, gambar
dan/atau nilai total HPS, harus mendapatkan persetujuan PPK
sebelum dituangkan dalam Adendum Dokumen Pengadaan.
11)
Apabila PPK tidak sependapat dengan usulan perubahan
sebagaimana dimaksud pada angka 10), Kelompok Kerja ULP
menyampaikan
keberatan
PPK
kepada
PA/KPA
untuk
diputuskan:
a)
apabila PA/KPA sependapat dengan PPK, tidak dilakukan
perubahan; atau
b)
apabila PA/KPA sependapat dengan Kelompok Kerja ULP,
PA/KPA memutuskan perubahan dan bersifat final, serta
memerintahkan Kelompok Kerja ULP untuk membuat dan
mengesahkan Adendum Dokumen Pengadaan.
12)
Apabila ketentuan baru atau perubahan penting tersebut tidak
dituangkan dalam Adendum Dokumen Pengadaan, maka
ketentuan baru atau perubahan tersebut dianggap tidak ada dan
ketentuan yang berlaku adalah Dokumen Pengadaan awal.
13)
Dalam Adendum Dokumen Pengadaan, Kelompok Kerja Kelompok
Kerja
ULP
dapat
memberikan
tambahan
waktu
untuk
memasukkan Dokumen Penawaran.
14)
Kelompok Kerja ULP memberitahukan kepada seluruh peserta
untuk mengambil salinan BAPP dan Adendum Dokumen
Pengadaan (apabila ada).
(6)
15)
Kelompok Kerja ULP diwajibkan untuk menyediakan salinan
BAPP dan Adendum Dokumen Pengadaan (apabila ada) dan dapat
mengunggah
dokumen
tersebut
melalui
website
Kementerian/Lembaga/Pemerintah
Daerah/Institusi
masing-masing yang dapat diunduh oleh peserta.
d.
Pemasukan Dokumen Penawaran
1)
Metode pemasukan dan tata cara pembukaan Dokumen
Penawaran harus mengikuti ketentuan yang dipersyaratkan dalam
Dokumen Pengadaan.
2)
Dokumen Penawaran meliputi:
a)
Sampul I (kualifikasi, administrasi dan teknis), meliputi:
(1)
dokumen kualifikasi;
(2)
surat penawaran administrasi dan teknis yang didalamnya
tercantum
masa
berlaku
penawaran,
tetapi
tidak
mencantumkan harga penawaran;
(3)
jaminan penawaran asli;
(4)
surat kuasa dari direktur utama/pimpinan perusahaan
kepada penerima kuasa yang namanya tercantum dalam
akta pendirian atau perubahannya (apabila dikuasakan);
(5)
surat perjanjian kemitraan/kerja sama operasi (apabila
ada); dan
(6)
dokumen penawaran teknis.
b)
Sampul II (harga) meliputi:
(1)
surat penawaran harga yang di dalamnya tercantum masa
berlaku penawaran dan harga penawaran;
(2)
rincian harga penawaran (daftar kuantitas dan harga)
apabila diperlukan; dan
(3)
formulir
rekapitulasi
perhitungan
TKDN
(apabila
diperlukan);
(7)
3)
Dokumen Penawaran disampaikan sebanyak 2 (dua) rangkap, yang
terdiri dari: dokumen asli 1 (satu) rangkap dan salinannya 1 (satu)
rangkap ditandai “ASLI” dan “REKAMAN”.
4)
Dokumen Kualifikasi, Penawaran Administrasi dan dokumen
Teknis dimasukkan dalam Sampul I
dan ditulis “Penawaran
Sampul I” sedangkan Dokumen Penawaran Harga dimasukkan
dalam Sampul II dan ditulis “Penawaran Sampul II”, selanjutnya
Sampul I dan Sampul II dimasukkan dalam satu Sampul
penutup dan ditulis nama paket pekerjaan, nama, dan alamat
peserta, serta ditujukan kepada Kelompok Kerja ULP dengan
alamat yang ditentukan dalam Dokumen Pengadaan.
5)
Peserta menyampaikan langsung Dokumen Penawaran kepada
Kelompok Kerja ULP sesuai jadwal yang ditetapkan dalam
Dokumen Pengadaan dan Kelompok Kerja ULP memasukkan ke
dalam kotak/tempat pemasukan.
6)
Peserta dapat menyampaikan Dokumen Penawaran melalui
pos/jasa pengiriman dengan ketentuan sudah diterima Kelompok
Kerja ULP sebelum batas akhir pemasukan penawaran serta segala
risiko keterlambatan dan kerusakan menjadi risiko peserta.
7)
Dalam hal Dokumen Penawaran disampaikan melalui pos/jasa
pengiriman, maka sampul dimasukkan ke dalam sampul luar yang
mencantumkan nama paket pekerjaan dan alamat Kelompok Kerja
ULP.
8)
Untuk Dokumen Penawaran yang diterima melalui pos/jasa
pengiriman:
a)
Kelompok Kerja ULP mencatat waktu dan tanggal penerimaan
Dokumen Penawaran pada sampul luar dan memasukkan ke
dalam kotak/tempat pemasukan; dan
b)
apabila terlambat diterima, Kelompok Kerja ULP membuka
sampul luar untuk mengetahui alamat peserta. Kelompok Kerja
ULP segera memberitahukan kepada peserta yang bersangkutan
untuk mengambil kembali seluruh Dokumen Penawaran.
Pengembalian Dokumen Penawaran disertai dengan bukti
pengambilan.
(8)
9)
Penarikan, penggantian, perubahan, atau penambahan Dokumen
Penawaran harus disampaikan secara tertulis dan disampul serta
diberikan tanda dengan penambahan pencantuman kata
“PENARIKAN”,
“PENGGANTIAN”,
“PE
R
UBAHAN”
,
atau
”PENAMBAHAN”, sesuai dengan isi sampul tanpa men
gambil
Dokumen Penawaran yang sudah disampaikan sebelumnya.
10)
Kelompok Kerja ULP membuat daftar peserta yang memasukkan
penawaran.
11)
Kelompok
Kerja
ULP
membuat
tanda
terima
Dokumen
Penawaran.
12)
Kelompok Kerja ULP menolak semua dan/atau sebagian
tambahan Dokumen Penawaran yang masuk setelah batas akhir
pemasukan penawaran.
13)
Pada batas akhir pemasukan penawaran, salah satu anggota
Pokja Kelompok Kerja ULP menutup pemasukan penawaran
dengan mencoret tepat di bawah daftar peserta terakhir serta
membubuhkan tanda tangan.
14)
Segera setelah batas akhir pemasukan penawaran, Kelompok
Kerja ULP menyatakan kepada peserta bahwa saat pemasukan
penawaran telah ditutup sesuai waktunya, menolak Dokumen
Penawaran yang terlambat dan/atau sebagian tambahan
Dokumen Penawaran, serta membuka Dokumen Penawaran yang
masuk.
15)
Tidak diperkenankan mengubah tempat dan waktu batas akhir
pemasukan penawaran kecuali keadaan kahar. Apabila terpaksa
dilakukan perubahan tempat dan waktu batas akhir pemasukan
penawaran maka perubahan tersebut harus dituangkan dalam
Adendum Dokumen Pengadaan dan disampaikan kepada seluruh
peserta.
e.
Pembukaan Dokumen Penawaran Sampul I
1)
Dokumen Penawaran dibuka di hadapan peserta pada waktu dan
(9)
2)
Ketidakhadiran
peserta
pada
saat
pembukaan
Dokumen
Penawaran
tidak
dapat
dijadikan
dasar
untuk
menolak/menggugurkan penawaran.
3)
Perwakilan peserta yang hadir pada saat pembukaan Dokumen
Penawaran menunjukkan tanda pengenal dan surat tugas kepada
Kelompok Kerja ULP.
4)
Bagi peserta perorangan yang hadir pada saat pembukaan
Dokumen Penawaran tidak boleh diwakilkan, dan menunjukkan
tanda pengenal kepada Kelompok Kerja ULP.
5)
Pembukaan Dokumen Penawaran dilakukan pada hari yang sama
segera setelah batas akhir pemasukan penawaran, yang dihadiri
paling kurang 2 (dua) peserta sebagai saksi.
6)
Apabila tidak ada peserta atau hanya ada 1 (satu) peserta sebagai
saksi, maka Kelompok Kerja ULP menunda pembukaan Dokumen
Penawaran selama 2 (dua) jam.
7)
Apabila setelah ditunda selama 2 (dua) jam, hanya ada 1 (satu)
atau tidak ada peserta sebagai saksi, maka pembukaan Dokumen
Penawaran tetap dilanjutkan dengan menunjuk saksi tambahan di
luar Kelompok Kerja ULP yang ditunjuk oleh Kelompok Kerja ULP.
8)
Kelompok
Kerja
ULP
membuka
kotak/tempat
pemasukan
Dokumen Penawaran dihadapan peserta.
9)
Kelompok Kerja ULP meneliti isi kotak/tempat pemasukan
Dokumen
Penawaran
dan
menghitung
jumlah
Dokumen
Penawaran yang masuk dihadapan peserta.
10)
Apabila penawaran yang masuk kurang dari 3 (tiga) peserta maka
pelelangan dinyatakan gagal.
11)
Dokumen Penawaran dengan sampul bertanda “PENARIKAN”,
“PENGGANTIAN”, “PENGUBAHAN” atau ”PENAMBAHAN”, harus
dibuka dan dibaca terlebih dahulu.
12)
Dokumen Penawaran yang telah masuk tidak dibuka, apabila
dokumen dimaksud telah disusuli dokumen dengan sampul
(10)
13)
Kelompok Kerja ULP membuka Sampul I di hadapan peserta
kemudian dijadikan lampiran Berita Acara Pembukaan Dokumen
Penawaran Sampul I. Sampul II yang berisi penawaran harga tidak
boleh dibuka dan sampulnya dituliskan identitas perusahaan
kemudian diparaf oleh Kelompok Kerja ULP dan wakil peserta dari
perusahaan yang berbeda sebelum disimpan oleh Kelompok Kerja
ULP.
14)
Kelompok Kerja ULP memeriksa dan menunjukkan dihadapan para
peserta mengenai kelengkapan Sampul I yang meliputi:
a)
dokumen kualifikasi;
b)
surat penawaran administrasi dan teknis yang didalamnya
tercantum masa berlaku penawaran, jangka waktu pelaksanaan
pekerjaan, tetapi tidak mencantumkan harga penawaran;
c)
jaminan penawaran asli;
d)
surat kuasa dari direktur utama/pimpinan perusahaan kepada
penerima kuasa yang namanya tercantum dalam akta pendirian
atau perubahannya (apabila dikuasakan);
e)
surat perjanjian kemitraan/kerja sama operasi (apabila ada);
f)
dokumen penawaran teknis; dan
g)
dokumen lainnya yang merupakan bagian dari penawaran
administrasi dan teknis yang dipersyaratkan dalam Dokumen
Pengadaan (apabila ada).
15)
Kelompok Kerja ULP tidak boleh menggugurkan penawaran pada
waktu pembukaan penawaran.
16)
Salah satu anggota Kelompok Kerja ULP bersama 1 (satu) orang
saksi memaraf Dokumen Penawaran asli yang bukan miliknya.
17)
Kelompok Kerja ULP membuat dan menandatangani Berita Acara
Pembukaan Penawaran Sampul I yang paling sedikit memuat:
a)
jumlah Dokumen Penawaran yang masuk;
b)
jumlah Dokumen Penawaran yang lengkap dan tidak lengkap;
c)
kelainan-kelainan yang dijumpai dalam Dokumen Penawaran
(apabila ada);
d)
keterangan lain yang dianggap perlu;
(11)
f)
tanda tangan anggota Kelompok Kerja ULP dan wakil peserta
yang hadir atau saksi yang ditunjuk oleh Kelompok Kerja ULP
bila tidak ada saksi dari peserta.
18)
Dalam hal terjadi penundaan waktu pembukaan penawaran, maka
penyebab penundaan tersebut harus dimuat dengan jelas di dalam
Berita Acara Pembukaan Penawaran Sampul I.
19)
Setelah dibacakan dengan jelas, Berita Acara Pembukaan
Penawaran Sampul I ditandatangani oleh anggota Kelompok Kerja
ULP yang hadir dan 2 (dua) orang saksi.
20)
Berita Acara Pembukaan Penawaran Sampul I dilampiri Dokumen
Penawaran.
21)
Salinan Berita Acara Pembukaan Penawaran Sampul I dibagikan
kepada peserta yang hadir tanpa dilampiri Dokumen Penawaran
dan Kelompok Kerja ULP dapat mengunggah salinan tersebut
melalui
website
Kementerian/Lembaga/Pemerintah
Daerah/
Institusi masing-masing yang dapat diunduh oleh peserta.
f.
Evaluasi Dokumen Penawaran Sampul I
1)
Kelompok Kerja ULP melakukan evaluasi Sampul I yang meliputi:
a)
evaluasi administrasi;
b)
evaluasi teknis; dan
c)
evaluasi kualifikasi.
2)
Ketentuan umum dalam melakukan evaluasi sebagai berikut:
a)
Kelompok
Kerja
ULP
dilarang
menambah,
mengurangi,
mengganti, dan/atau mengubah kriteria dan persyaratan yang
telah ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan;
b)
Kelompok Kerja ULP dan/atau peserta dilarang menambah,
mengurangi, mengganti, dan/atau mengubah isi Dokumen
Penawaran;
c)
penawaran yang memenuhi syarat adalah penawaran yang
sesuai dengan ketentuan, syarat-syarat, dan spesifikasi teknis
yang ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan, tanpa ada
penyimpangan yang bersifat penting/pokok atau penawaran
bersyarat;
(12)
d)
penyimpangan yang bersifat penting/pokok atau penawaran
bersyarat adalah:
(1)
penyimpangan
dari
Dokumen
Pengadaan
yang
mempengaruhi
lingkup,
kualitas
dan
hasil/kinerja
pekerjaan; dan/atau
(2)
penawaran dari peserta dengan persyaratan tambahan di
luar
ketentuan
Dokumen
Pengadaan
yang
akan
menimbulkan persaingan usaha tidak sehat dan/atau tidak
adil diantara peserta yang memenuhi syarat.
e)
Kelompok Kerja ULP dilarang menggugurkan penawaran dengan
alasan:
(1)
ketidakhadiran dalam pemberian penjelasan dan/atau
pembukaan penawaran; dan/atau
(2)
kesalahan yang tidak substansial, misalnya kesalahan
pengetikan, penyebutan sebagian nama atau keterangan,
warna sampul, surat penawaran tidak berkop perusahaan,
tidak distempel, dan/atau dokumen penawaran tidak
dilak/tidak dijilid.
f)
para pihak dilarang mempengaruhi atau melakukan intervensi
kepada Kelompok Kerja ULP selama proses evaluasi;
g)
apabila dalam evaluasi ditemukan bukti adanya persaingan
usaha yang tidak sehat dan/atau terjadi pengaturan bersama
(kolusi/persekongkolan) antara peserta, ULP dan/atau PPK,
dengan tujuan untuk memenangkan salah satu peserta, maka:
(1)
peserta yang ditunjuk sebagai calon pemenang dan peserta
lain yang terlibat dimasukkan ke dalam Daftar Hitam;
(2)
ULP dan/atau PPK yang terlibat persekongkolan diganti,
dikenakan sanksi administrasi dan/atau pidana;
(3)
proses evaluasi tetap dilanjutkan dengan menetapkan
peserta lainnya yang tidak terlibat; dan
(4)
apabila tidak ada peserta lain sebagaimana dimaksud pada
(13)
3)
Evaluasi Administrasi:
a)
evaluasi terhadap data administrasi hanya dilakukan terhadap
hal-hal yang tidak dinilai pada saat penilaian kualifikasi;
b)
penawaran dinyatakan memenuhi persyaratan administrasi,
apabila:
(1)
syarat-syarat
substansial
yang
diminta
berdasarkan
Dokumen Pengadaan dipenuhi/dilengkapi;
(2)
surat penawaran:
(a)ditandatangani oleh:
i.
direktur utama/pimpinan perusahaan/pengurus
koperasi;
ii.
penerima kuasa dari direktur utama/pimpinan
perusahaan/pengurus
koperasi
yang
nama
penerima
kuasanya
tercantum
dalam
akta
pendirian/Anggaran Dasar;
iii.
pihak lain yang bukan direktur utama/pimpinan
perusahaan/pengurus
koperasi
atau
yang
namanya
tidak
disebutkan
dalam
Akta
Pendirian/Anggaran
Dasar,
sepanjang
pihak
tersebut
adalah
pengurus/karyawan
perusahaan/karyawan koperasi yang berstatus
sebagai tenaga kerja tetap dan mendapat kuasa
atau pendelegasian wewenang yang sah dari
direktur utama/pimpinan perusahaan/pengurus
koperasi berdasarkan Akta Pendirian/Anggaran
Dasar;
iv.
kepala cabang perusahaan yang diangkat oleh
kantor pusat yang dibuktikan dengan dokumen
otentik pada saat pembuktian kualifikasi; atau
v.
pejabat yang menurut perjanjian kemitraan/Kerja
Sama Operasi berhak mewakili kemitraan/KSO.
(b)
jangka waktu berlakunya surat penawaran tidak
kurang dari waktu yang ditetapkan dalam Dokumen
Pengadaan; dan
(14)
(3)
surat Jaminan Penawaran memenuhi ketentuan sebagai
berikut:
(a)
diterbitkan oleh Bank Umum, perusahaan penjaminan
atau perusahaan asuransi yang mempunyai program
asuransi kerugian (
suretyship
) sebagaimana ditetapkan
oleh Menteri Keuangan;
(b)
Jaminan Penawaran dimulai sejak tanggal terakhir
pemasukan penawaran dan masa berlakunya tidak
kurang dari waktu yang ditetapkan dalam Dokumen
Pengadaan;
(c)
nama peserta sama dengan nama yang tercantum
dalam surat Jaminan Penawaran;
(d)
besaran nilai Jaminan Penawaran tidak kurang dari
nilai jaminan yang ditetapkan dalam Dokumen
Pengadaan;
(e)
besaran nilai Jaminan Penawaran dicantumkan dalam
angka dan huruf;
(f)
nama Kelompok Kerja ULP yang menerima Jaminan
Penawaran sama dengan nama Kelompok Kerja ULP
yang mengadakan pelelangan; dan
(g)
paket pekerjaan yang dijamin sama dengan paket
pekerjaan yang dilelangkan.
(4)
Kelompok Kerja ULP mengkonfirmasi dan mengklarifikasi
secara tertulis substansi dan keabsahan/keaslian Jaminan
Penawaran kepada penerbit jaminan apabila terdapat
kekurangjelasan dan/atau meragukan, serta memastikan
Jaminan Penawaran dapat dicairkan sebesar nilai jaminan
dalam waktu paling lambat 14 (empat belas) hari kerja
tanpa syarat, setelah surat pernyataan
wanprestasi
dari
Kelompok Kerja ULP diterima oleh Penerbit Jaminan.
c)
Kelompok Kerja ULP dapat melakukan klarifikasi terhadap
hal-hal yang kurang jelas dan meragukan;
d)
peserta yang memenuhi persyaratan administrasi dilanjutkan
(15)
e)
apabila dari 3 (tiga) penawaran terendah ada yang tidak
memenuhi persyaratan administrasi maka Kelompok Kerja ULP
melakukan evaluasi administrasi terhadap penawar terendah
berikutnya (apabila ada);
f)
apabila hanya ada 1 (satu) atau 2 (dua) peserta yang memenuhi
persyaratan administrasi, maka evaluasi tetap dilanjutkan
dengan evaluasi teknis; dan
g)
apabila tidak ada peserta yang memenuhi persyaratan
administrasi, maka pelelangan dinyatakan gagal.
4)
Evaluasi Teknis:
a)
evaluasi teknis dilakukan terhadap peserta yang memenuhi
persyaratan administrasi;
b)
unsur-unsur yang dievaluasi teknis sesuai dengan yang
ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan;
c)
evaluasi teknis dilakukan dengan:
(1)
memberikan nilai angka tertentu pada setiap unsur yang
dinilai berdasarkan kriteria dan bobot yang telah ditetapkan
dalam Dokumen Pengadaan; dan
(2)
penawaran dinyatakan lulus teknis apabila masing-masing
unsur maupun nilai total keseluruhan unsur memenuhi
ambang batas minimal yang ditetapkan dalam Dokumen
Pengadaan.
d)
Kelompok Kerja ULP menilai persyaratan teknis minimal yang
harus
dipenuhi
dengan
membandingkan
pemenuhan
persyaratan teknis yang ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan.
Penawaran dinyatakan memenuhi persyaratan teknis, apabila:
(1)
metode pelaksanaan pekerjaan yang ditawarkan memenuhi
persyaratan substantif yang ditetapkan dalam Dokumen
Pengadaan dan diyakini menggambarkan penguasaan dalam
penyelesaian pekerjaan;
(2)
jangka waktu pelaksanaan pekerjaan dan serah terima
pertama/
Provision Hand Over (PHO
) yang ditawarkan tidak
melebihi jangka waktu yang ditetapkan dalam Dokumen
Pengadaan;
(16)
(3)
jenis, kapasitas, komposisi dan jumlah peralatan minimal
yang disediakan sesuai dengan yang ditetapkan dalam
Dokumen Pengadaan;
(4)
spesifikasi teknis memenuhi persyaratan yang ditetapkan
dalam Dokumen Pengadaan;
(5)
personil inti yang akan ditempatkan secara penuh sesuai
dengan persyaratan yang ditetapkan dalam Dokumen
Pengadaan serta posisinya dalam manajemen pelaksanaan
pekerjaan sesuai dengan organisasi pelaksanaan yang
diajukan;
(6)
bagian pekerjaan yang akan disubkontrakkan sesuai dengan
persyaratan yang ditetapkan dalam Dokumen Pengadaan;
dan
(7)
sertifikat garansi khususnya untuk pekerjaan
Enginering
Procurement and Construction
/EPC (apabila dipersyaratkan).
e)
hasil penilaian teknis sebagaimana dimaksud pada huruf d)
harus melewati nilai ambang batas yang ditetapkan dalam
Dokumen Pengadaan;
f)
Kelompok Kerja ULP (apabila diperlukan) dapat meminta uji
mutu/teknis/fungsi untuk bahan/alat tertentu sesuai dengan
ketentuan dalam Dokumen Pengadaan;
g)
apabila dalam evaluasi teknis terdapat hal-hal yang kurang jelas
atau meragukan, Kelompok Kerja ULP melakukan klarifikasi
dengan
peserta.
Hasil
klarifikasi
dapat
menggugurkan
penawaran;
h)
peserta yang dinyatakan lulus evaluasi teknis diundang untuk
pembukaan Sampul II (Harga); dan
i)
apabila tidak ada peserta yang lulus evaluasi teknis maka
pelelangan dinyatakan gagal.
5)
Evaluasi Kualifikasi
a)
Evaluasi kualifikasi dilakukan terhadap peserta yang memenuhi
persyaratan teknis.
b)
Evaluasi Formulir Isian Kualifikasi dilakukan dengan sistem
gugur.
(17)
c)
Peserta dinyatakan memenuhi persyaratan kualifikasi apabila:
(1)
Formulir Isian Kualifikasi ditandatangani oleh:
(a)
direktur
utama/pimpinan
perusahaan/pengurus
koperasi;
(b)
penerima
kuasa
dari
direktur
utama/pimpinan
perusahaan/pengurus koperasi yang nama penerima
kuasanya tercantum dalam akta pendirian/Anggaran
Dasar;
(c)
pihak lain yang bukan direktur utama/pimpinan
perusahaan/pengurus koperasi atau yang namanya
tidak disebutkan dalam akta pendirian/Anggaran
Dasar,
sepanjang
pihak
tersebut
adalah
pengurus/karyawan
perusahaan/karyawan
koperasi
yang berstatus sebagai tenaga kerja tetap dan mendapat
kuasa atau pendelegasian wewenang yang sah dari
direktur
utama/pimpinan
perusahaan/pengurus
koperasi berdasarkan akta pendirian/Anggaran Dasar;
(d)
kepala cabang perusahaan yang diangkat oleh kantor
pusat yang dibuktikan dengan dokumen otentik pada
saat pembuktian kualifikasi;
(e)
pejabat yang menurut perjanjian kemitraan/Kerja Sama
Operasi berhak mewakili kemitraan/KSO; atau
(f)
peserta perorangan.
(2)
memiliki izin usaha sesuai dengan peraturan
perundang-undangan;
(3)
menyampaikan
pernyataan/pengakuan
tertulis
bahwa
perusahaan yang bersangkutan dan manajemennya tidak
dalam pengawasan pengadilan, tidak bangkrut dan tidak
sedang dihentikan kegiatan usahanya;
(4)
salah satu dan/atau semua pengurus dan badan usahanya
(18)
(5)
memiliki NPWP dan telah memenuhi kewajiban perpajakan
tahun pajak terakhir (SPT tahunan) serta memiliki laporan
bulanan PPh Pasal 21, PPh Pasal 23 (bila ada transaksi),
PPh Pasal 25/Pasal 29 dan PPN (bagi Pengusaha Kena
Pajak) paling kurang 3 (tiga) bulan terakhir dalam tahun
berjalan. Peserta dapat mengganti persyaratan ini dengan
menyampaikan Surat Keterangan Fiskal (SKF);
(6)
memperoleh paling sedikit 1 (satu) pekerjaan sebagai
Penyedia dalam kurun waktu 4 (empat) tahun terakhir, baik
di lingkungan pemerintah maupun swasta termasuk
pengalaman subkontrak, kecuali bagi Penyedia Usaha
Mikro, Usaha Kecil dan Koperasi Kecil yang baru berdiri
kurang dari 3 (tiga) tahun;
(7)
memiliki kemampuan pada bidang pekerjaan yang sesuai
untuk usaha Mikro, Usaha Kecil serta koperasi kecil serta
kemampuan pada sub bidang pekerjaan yang sesuai untuk
usaha non-kecil;
(8)
memiliki kemampuan menyediakan fasilitas dan peralatan
serta
personil
yang
diperlukan
untuk
pelaksanaan
pekerjaan;
(9)
menyampaikan daftar perolehan pekerjaan yang sedang
dikerjakan;
(10)
dalam hal peserta akan melakukan kemitraan:
(a)
peserta wajib mempunyai perjanjian Kerja Sama
Operasi/kemitraan yang memuat persentase kemitraan
dan perusahaan yang mewakili kemitraan tersebut;
dan
(b)
untuk
perusahaan
yang
melakukan
kemitraan,
evaluasi persyaratan pada angka (1) sampai dengan
angka (9) dilakukan untuk setiap perusahaan yang
melakukan kemitraan.
(19)
(11)
memiliki Kemampuan Dasar (KD) untuk usaha non-kecil,
dengan ketentuan:
(a)
KD = 3 NPt
NPt = Nilai pengalaman tertinggi pada sub-bidang
pekerjaan yang sesuai dalam 10 (sepuluh)
tahun terakhir.
(b)
Dalam hal kemitraan yang diperhitungkan adalah KD
dari perusahaan yang mewakili kemitraan;
(c)
KD paling kurang sama dengan nilai total HPS;
(d)
Pengalaman perusahaan dinilai dari sub bidang
pekerjaan, nilai kontrak dan status peserta pada saat
menyelesaikan kontrak sebelumnya; dan
(e)
Nilai pengalaman pekerjaan dapat dikonversi menjadi
nilai
pekerjaan
sekarang
dengan
present
value
menggunakan perhitungan sebagai berikut:
NPs = Nilai pekerjaan sekarang
Npo = Nilai pekerjaan keseluruhan termasuk eskalasi
(apabila ada) saat serah terima pertama
Io
= Indeks dari Biro Pusat Statistik (BPS) pada
bulan serah terima pertama
Is
= Indeks
dari
BPS
pada
bulan
penilaian
prakualifikasi (bila belum ada dapat dihitung
dengan regresi linier berdasarkan indeks
bulan-bulan sebelumnya)
Indeks BPS yang dipakai adalah indeks yang merupakan
komponen terbesar dari pekerjaan
(12)
memperhitungkan Sisa Kemampuan Paket (SKP) sebagai
berikut:
SKP = KP
–
P
KP = nilai Kemampuan Paket, dengan ketentuan:
(1) untuk Usaha Kecil, nilai Kemampuan Paket (KP)
ditentukan sebanyak 5 (lima) paket pekerjaan; dan
(20)
(2) untuk usaha non kecil, nilai Kemampuan Paket (KP)
ditentukan sebanyak 6 (enam) atau 1,2 (satu koma
dua) N.
P = jumlah paket yang sedang dikerjakan.
N = jumlah paket pekerjaan terbanyak yang dapat
ditangani pada saat bersamaan selama kurun
waktu 5 (lima) tahun terakhir.
(3) Dalam hal kemitraan yang diperhitungkan adalah SKP
dari semua perusahaan yang bermitra.
(13)
memiliki surat keterangan dukungan keuangan dari bank
pemerintah/swasta untuk mengikuti pengadaan pekerjaan
konstruksi paling kurang 10% (sepuluh perseratus) dari
nilai paket. Dalam hal kemitraan yang menyampaikan surat
dukungan keuangan hanya
lead firm
;
d)
Apabila ditemukan hal-hal dan/atau data yang kurang jelas,
dilakukan klarifikasi secara tertulis namun tidak boleh
mengubah substansi Formulir Isian Kualifikasi.
e)
Evaluasi kualifikasi dalam proses pasca kualifikasi sudah
merupakan ajang kompetisi, maka data yang kurang tidak dapat
dilengkapi.
f)
Apabila tidak ada yang lulus evaluasi kualifikasi, maka lelang
dinyatakan gagal.
6)
Kelompok Kerja ULP membuat dan menandatangani Berita Acara
Evaluasi Administrasi, Teknis, dan Kualifikasi yang paling sedikit
memuat:
a)
nama seluruh peserta;
b)
hasil evaluasi penawaran administrasi, teknis, dan kualifikasi
termasuk alasan ketidaklulusan peserta;
c)
nilai evaluasi teknis diurutkan mulai dari yang tertinggi;
d)
ambang batas nilai teknis;
e)
keterangan-keterangan lain yang dianggap perlu mengenai
pelaksanaan pelelangan;
f)
jumlah peserta yang lulus dan tidak lulus pada setiap tahapan
(21)
g)
tanggal dibuatnya berita acara; dan
h)
pernyataan
bahwa
pelelangan
gagal
apabila
tidak
ada
penawaran yang memenuhi syarat.
7)
Kelompok Kerja ULP menetapkan daftar peserta yang lulus
evaluasi administrasi, teknis dan kualifikasi.
8)
Seluruh peserta dinyatakan lulus evaluasi administrasi, teknis dan
kualifikasi diundang untuk pembukaan Sampul II (Harga).
9)
Apabila peserta yang lulus evaluasi sampul I kurang dari 3 (tiga),
maka proses pelelangan tetap dilanjutkan.
g.
Pemberitahuan dan Pengumuman Kepada Peserta Yang Lulus
Evaluasi Sampul I
1)
Kelompok Kerja ULP memberitahukan hasil evaluasi Sampul I
kepada
seluruh
peserta
dan
ditayangkan
di
website
Kementerian/Lembaga/Pemerintah
Daerah/Institusi
masing-masing dan papan pengumuman resmi untuk masyarakat.
2)
Kelompok Kerja ULP mengundang seluruh peserta yang lulus
evaluasi Sampul I untuk pembukaan Dokumen Penawaran Sampul
II.
3)
Undangan mencantumkan hari, tanggal, waktu dan tempat
pembukaan Dokumen Penawaran Sampul II.
h.
Pembukaan Dokumen Sampul II (Harga)
1)
Sampul II dibuka dihadapan peserta pada waktu dan tempat
sesuai undangan.
2)
Ketidakhadiran
peserta
pada
saat
pembukaan
Dokumen
Penawaran
tidak
boleh
dijadikan
dasar
untuk
menolak/menggugurkan penawaran.
3)
Perwakilan peserta yang hadir pada saat pembukaan sampul II
menunjukkan tanda pengenal dan surat tugas kepada Kelompok
Kerja ULP.
4)
Pembukaan sampul II dihadiri paling kurang 2 (dua) peserta
(22)
5)
Apabila tidak ada peserta atau hanya ada 1 (satu) peserta sebagai
saksi, maka Kelompok Kerja ULP menunda pembukaan sampul II
selama 2 (dua) jam.
6)
Apabila setelah ditunda selama 2 (dua) jam, hanya ada 1 (satu)
atau tidak ada peserta sebagai saksi, maka pembukaan sampul II
tetap dilanjutkan dengan menunjuk saksi tambahan di luar
Kelompok Kerja ULP yang ditunjuk oleh Kelompok Kerja ULP.
7)
Kelompok
Kerja
ULP
membuka
kotak/tempat
pemasukan
Dokumen Penawaran dihadapan para peserta.
8)
Kelompok Kerja ULP membuka, memeriksa, dan menunjukkan
dihadapan para peserta mengenai kelengkapan Sampul II yang
meliputi:
a)
surat penawaran harga yang di dalamnya tercantum masa
berlaku penawaran dan harga penawaran;
b)
rincian harga penawaran (daftar kuantitas dan harga), apabila
diperlukan;
c)
formulir rekapitulasi perhitungan TKDN (apabila dipersyaratkan
untuk mendapatkan preferensi harga, khusus untuk peserta
yang tidak menyampaikan formulir TKDN, maka penawarannya
tidak digugurkan dan nilai TKDN-nya dianggap 0 (nol)); dan
d)
dokumen lainnya yang merupakan bagian dari penawaran harga
yang dipersyaratkan dalam Dokumen Pengadaan (apabila ada).
9)
Salah satu anggota Kelompok Kerja ULP bersama 1 (satu) orang
saksi memaraf Dokumen Penawaran asli yang bukan miliknya.
10)
Kelompok Kerja ULP membuat dan menandatangani Berita Acara
Pembukaan Penawaran Sampul II yang paling sedikit memuat:
a)
jumlah Dokumen Penawaran yang masuk;
b)
jumlah Dokumen Penawaran yang lengkap dan tidak lengkap;
c)
harga penawaran masing-masing peserta;
d)
kelainan-kelainan yang dijumpai dalam Dokumen Penawaran;
e)
keterangan lain yang dianggap perlu;
f)
tanggal pembuatan berita acara; dan
g)
tanda tangan anggota Kelompok Kerja ULP dan wakil peserta
yang hadir atau saksi yang ditunjuk oleh Kelompok Kerja ULP
bila tidak ada saksi dari peserta.
(23)
11)
Dalam hal terjadi penundaan waktu pembukaan penawaran, maka
penyebab penundaan tersebut harus dimuat dengan jelas dalam
Berita Acara Pembukaan Penawaran Sampul II.
12)
Setelah dibacakan dengan jelas, Berita Acara ditandatangani oleh
anggota Kelompok Kerja ULP yang hadir dan 2 (dua) orang saksi.
13)
Berita Acara Pembukaan Penawaran Sampul II dilampiri Dokumen
Penawaran.
14)
Salinan Berita Acara Pembukaan Penawaran Sampul II dibagikan
kepada peserta yang hadir tanpa dilampiri Dokumen Penawaran
dan Kelompok Kerja ULP dapat mengunggah salinan tersebut
melalui
website
Kementerian/Lembaga/Pemerintah
Daerah/
Institusi masing-masing yang dapat diunduh oleh peserta.
i.
Evaluasi Dokumen Penawaran Sampul II (Harga)
1)
Sebelum evaluasi penawaran, dilakukan koreksi aritmatik untuk
dengan ketentuan:
a)
untuk Kontrak Harga Satuan atau Kontrak Gabungan Lump
Sum dan Harga Satuan pada bagian Harga Satuan:
(1)
volume dan/atau jenis pekerjaan yang tercantum dalam
daftar kuantitas dan harga disesuaikan dengan yang
tercantum dalam Dokumen Pemilihan;
(2)
apabila terjadi kesalahan hasil perkalian antara volume
dengan harga satuan pekerjaan, dilakukan pembetulan,
dengan ketentuan harga satuan pekerjaan yang ditawarkan
tidak boleh diubah;
(3)
jenis pekerjaan yang tidak diberi harga satuan dianggap
sudah termasuk dalam harga satuan pekerjaan yang lain
dan harga satuan pada daftar kuantitas dan harga tetap
dibiarkan kosong;
(4)
jenis pekerjaan yang tidak tercantum dalam daftar kuantitas
dan harga disesuaikan dengan jenis pekerjaan yang
tercantum dalam Dokumen Pemilihan dan harga satuan
pekerjaan dimaksud dianggap nol; dan
(24)
(5)
hasil koreksi aritmatik pada bagian harga satuan dapat
mengubah nilai total harga penawaran sehingga urutan
peringkat dapat menjadi lebih tinggi atau lebih rendah dari
urutan peringkat semula;
b)
untuk Kontrak Lump Sum atau Kontrak Gabungan Lump Sum
dan Harga Satuan pada bagian Lump Sum:
(1)
volume dan/atau jenis pekerjaan yang tercantum dalam
daftar kuantitas dan harga (apabila ada) disesuaikan dengan
yang tercantum dalam Dokumen Pemilihan;
(2)
jenis pekerjaan yang tidak tercantum dalam daftar kuantitas
dan harga (apabila ada) disesuaikan dengan jenis pekerjaan
yang tercantum dalam Dokumen Pemilihan;
(3)
hasil koreksi aritmatik pada bagian Lump Sum tidak boleh
mengubah nilai total harga penawaran pada bagian Lump
Sum
2)
Hasil koreksi aritmatik dapat mengubah nilai penawaran sehingga
urutan peringkat dapat menjadi lebih tinggi atau lebih rendah dari
urutan peringkat semula.
3)
Pelaksanaan evaluasi dilakukan Kelompok Kerja ULP terhadap 3
(tiga) penawaran terendah setelah koreksi aritmatik.
4)
Apabila setelah koreksi aritmatik terdapat kurang dari 3 (tiga)
penawar yang menawar harga kurang dari HPS maka proses lelang
tetap dilanjutkan dengan melakukan evaluasi penawaran.
5)
Unsur-unsur yang perlu dievaluasi adalah hal-hal yang pokok
atau penting, dengan ketentuan:
a)
total harga penawaran terhadap nilai total HPS:
(1)
apabila total harga penawaran atau penawaran terkoreksi
melebihi nilai total HPS, dinyatakan gugur; dan/atau
(2)
apabila semua harga penawaran atau penawaran terkoreksi
(25)
b)
Harga Satuan penawaran yang nilainya lebih besar dari 110%
(seratus sepuluh perseratus) dari Harga Satuan yang tercantum
dalam HPS dilakukan klarifikasi. Apabila setelah dilakukan
klarifikasi ternyata harga satuan tersebut dinyatakan timpang
maka harga satuan timpang hanya berlaku untuk volume sesuai
dengan Daftar Kuantitas dan Harga. Jika terjadi penambahan
volume, harga satuan yang berlaku sesuai dengan harga dalam
HPS;
c)
mata pembayaran yang harga satuannya nol atau tidak ditulis
dilakukan klarifikasi dan kegiatan tersebut harus tetap
dilaksanakan. Harganya dianggap termasuk dalam harga satuan
pekerjaan lainnya;
d)
untuk Kontrak
Lump Sum
:
(1)
apabila ada perbedaan antara penulisan nilai harga
penawaran antara angka dan huruf maka nilai yang diakui
adalah nilai dalam tulisan huruf;
(2)
apabila penawaran dalam angka tertulis dengan jelas
sedangkan dalam huruf tidak jelas, maka nilai yang diakui
adalah nilai dalam tulisan angka; atau
(3)
apabila penawaran dalam angka dan huruf tidak jelas,
maka penawaran dinyatakan gugur.
6)
Dilakukan evaluasi kewajaran harga dengan ketentuan sebagai
berikut:
a)
klarifikasi dalam hal penawaran komponen dalam negeri
berbeda dibandingkan dengan perkiraan Kelompok Kerja ULP
dan/atau Daftar Inventarisasi Barang/Jasa Produksi Dalam
Negeri ;
b)
klarifikasi kewajaran harga apabila harga penawaran di bawah
80% (delapan puluh perseratus) HPS dengan ketentuan:
(1)
apabila peserta tersebut ditunjuk sebagai pemenang lelang,
harus bersedia untuk menaikkan Jaminan Pelaksanaan
menjadi 5% (lima perseratus) dari nilai total HPS; atau
(26)
(2)
apabila
peserta
yang
bersangkutan
tidak
bersedia
menaikkan
nilai
Jaminan
Pelaksanaan,
maka
penawarannya
digugurkan
dan
Jaminan
Penawaran
dicairkan untuk negara serta dimasukkan dalam Daftar
Hitam.
7)
Memperhitungkan preferensi harga atas penggunaan produksi
dalam negeri.
8)
Untuk penilaian sistem nilai dilakukan dengan cara :
a)
memberikan Nilai Tertimbang (NT) tertinggi 100% (seratus per
seratus) untuk penawaran harga terendah;
b)
menghitung Nilai Tertimbang (NT) penawaran harga peserta lain
dengan membandingkan penawaran harga terendah dengan
harga penawarannya;
c)
menghitung Nilai Evaluasi (NE) masing-masing peserta lain
dengan mengalikan Nilai Tertimbang (NT) dengan bobot harga
yang tercantum dalam Dokumen Pengadaan; dan
d)
menghitung nilai kombinasi antara nilai penawaran teknis
dengan Nilai Evaluasi (NE) harga.
Keterangan :
NTi = harga penawaran terendah
harga penawaran i
NEi = NTi x bobot harga
i = peserta
9)
Untuk penilaian biaya selama umur ekonomis dilakukan dengan
cara :
a)
menghitung biaya operasional, pemeliharaan, nilai sisa selama
umur ekonomis sebagaimana ditetapkan dalam Dokumen
Pengadaan;
b)
menjumlahkan harga penawaran dengan biaya operasional dan
biaya pemeliharaan;
c)
hasil penjumlahan pada huruf b) dikurangi dengan nilai sisa
pada akhir umur ekonomis; dan
d)
penetapan pemenang berdasarkan total harga terendah pada
(27)
10)
Apabila dalam evaluasi ditemukan bukti harga tidak wajar akibat
persaingan usaha tidak sehat dan/atau terjadi pengaturan
bersama (kolusi/persekongkolan), maka pelelangan dinyatakan
gagal dan peserta yang terlibat dimasukkan dalam Daftar Hitam.
11)
Dalam hal terdapat 2 (dua) calon pemenang memiliki harga
penawaran yang sama, maka Kelompok Kerja ULP memilih peserta
yang mempunyai kemampuan teknis lebih besar dan hal ini dicatat
dalam Berita Acara Hasil Pelelangan .
12)
Kelompok Kerja ULP menyusun urutan 3 (tiga) penawaran sebagai
calon pemenang dan calon pemenang cadangan 1 dan 2 (apabila
ada), dengan ketentuan:
a)
untuk sistem nilai dimulai dari penawaran yang mempunyai
nilai kombinasi tertinggi; atau
b)
untuk sistem penilaian biaya umur ekonomis dimulai dari total
harga terendah.
j.
Pembuktian Kualifikasi
1)
Pembuktian kualifikasi terhadap peserta yang lulus evaluasi
kualifikasi, administrasi, teknis, dan harga dilakukan setelah
evaluasi Dokumen Penawaran Sampul II (Harga).
2)
Pembuktian kualifikasi dilakukan dengan cara melihat dokumen
asli atau rekaman yang dilegalisir oleh pihak yang berwenang, dan
meminta rekamannya.
3)
Kelompok Kerja ULP melakukan klarifikasi dan/atau verifikasi
kepada penerbit dokumen, apabila diperlukan.
4)
Apabila hasil pembuktian kualifikasi ditemukan pemalsuan data,
peserta digugurkan, badan usaha dan/atau pengurusnya atau
peserta perorangan dimasukkan dalam Daftar Hitam, Jaminan
Penawaran yang bersangkutan dicairkan dan disetorkan ke kas
Negara/Daerah serta dilaporkan kepada Kepolisian atas perbuatan
pemalsuan tersebut.
5)
Apabila tidak ada penawaran yang lulus pembuktian kualifikasi,
(28)
k.
Pembuatan Berita Acara Hasil Pelelangan (BAHP)
1)
BAHP merupakan kesimpulan dari hasil evaluasi administrasi,
teknis, kualifikasi, dan harga yang dibuat oleh Kelompok Kerja ULP
dan ditandatangani oleh paling kurang ½ (satu perdua) dari
jumlah anggota Kelompok Kerja ULP.
2)
BAHP bersifat rahasia sampai dengan pengumuman pemenang.
3)
BAHP harus memuat hal-hal sebagai berikut:
a)
nama seluruh peserta;
b)
harga penawaran atau harga penawaran terkoreksi, dari
masing-masing peserta;
c)
metode evaluasi yang digunakan;
d)
unsur-unsur yang dievaluasi;
e)
rumus yang dipergunakan;
f)
keterangan-keterangan lain yang dianggap perlu mengenai hal
ikhwal pelaksanaan pelelangan;
g)
jumlah peserta yang lulus dan tidak lulus pada setiap tahapan
evaluasi; dan
h)
tanggal dibuatnya berita acara.
4)
Apabila tidak ada penawaran yang memenuhi syarat, BAHP harus
mencantumkan pernyataan bahwa pelelangan dinyatakan gagal
dan harus segera dilakukan pelelangan ulang.
5)
Apabila peserta yang memenuhi syarat kurang dari 3 (tiga), peserta
tersebut ditetapkan sebagai calon pemenang dan calon pemenang
cadangan 1 (apabila ada).
l.
Penetapan Pemenang
1)
Kelompok Kerja ULP membuat Surat Penetapan Pemenang
berdasarkan
BAHP
untuk
nilai
sampai
dengan
Rp100.000.000.000,00 (seratus miliar rupiah).
2)
Kelompok Kerja ULP mengusulkan Penetapan Pemenang untuk
nilai diatas Rp100.000.000.000,00 (seratus miliar rupiah) kepada
PA,
yang
ditembuskan
kepada
PPK
dan
APIP
Kementerian/Lembaga/Pemerintah
Daerah/Institusi
yang
(29)
3)
PA menetapkan pemenang sebagaimana dimaksud angka 2)
berdasarkan usulan dari Kelompok Kerja ULP. Apabila PA tidak
setuju dengan usulan Kelompok Kerja ULP dengan alasan yang
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, maka
PA memerintahkan evaluasi ulang atau menyatakan pelelangan
gagal.
4)
Penetapan pemenang disusun sesuai dengan urutannya dan harus
memuat:
a)
nama paket pekerjaan dan nilai total HPS;
b)
nama dan alamat Penyedia serta harga penawaran atau harga
penawaran terkoreksi;
c)
Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP); dan
d)
hasil evaluasi Sampul I dan Sampul II.
5)
Data pendukung yang diperlukan untuk menetapkan pemenang
adalah:
a)
Dokumen Pengadaan beserta adendum (apabila ada);
b)
BAPP;
c)
BAHP; dan
d)
Dokumen Penawaran dari pemenang dan pemenang cadangan 1
dan 2 (apabila ada) yang telah diparaf anggota Kelompok Kerja
ULP dan 2 (dua) wakil peserta.
6)
Apabila terjadi keterlambatan dalam menetapkan pemenang dan
akan mengakibatkan surat penawaran dan Jaminan Penawaran
habis masa berlakunya, maka dilakukan konfirmasi kepada calon
pemenang, calon pemenang cadangan 1 dan 2 (apabila ada) untuk
memperpanjang surat penawaran dan Jaminan Penawaran sampai
dengan perkiraan jadwal penandatanganan kontrak. Calon
pemenang, calon pemenang cadangan 1 dan 2 (apabila ada) yang
tidak bersedia memperpanjang surat penawaran dan Jaminan
Penawaran dianggap mengundurkan diri dan tidak dikenakan
sanksi.
(30)
m.
Pengumuman Pemenang
Kelompok Kerja ULP mengumumkan pemenang dan pemenang
cadangan 1 dan 2 (apabila ada) di
website
Kementerian/Lembaga/
Pemerintah
Daerah/Institusi
masing-masing
dan
papan
pengumuman resmi untuk masyarakat yang memuat
sekurang-kurangnya:
1)
nama paket pekerjaan dan nilai total HPS;
2)
nama, NPWP, dan alamat Penyedia serta harga penawaran atau
harga penawaran terkoreksi; dan
3)
hasil evaluasi administrasi, teknis, dan biaya untuk seluruh
peserta yang dievaluasi.
n.
Sanggahan
1)
Peserta yang memasukkan penawaran dapat menyampaikan
sanggahan secara tertulis atas penetapan pemenang kepada
Kelompok Kerja ULP dalam waktu 5 (lima) hari kerja setelah
pengumuman pemenang, disertai bukti terjadinya penyimpangan,
dengan
tembusan
kepada
PPK,
PA/KPA
dan
APIP
Kementerian/Lembaga/Pemerintah
Daerah/Institusi
yang
bersangkutan.
2)
Sanggahan diajukan oleh peserta baik secara sendiri-sendiri
maupun bersama-sama dengan peserta lain apabila terjadi
penyimpangan prosedur meliputi:
a)
penyimpangan terhadap ketentuan dan prosedur yang diatur
dalam Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 yang terakhir
diubah dengan Peraturan Presiden No. 70 Tahun 2012 beserta
petunjuk teknisnya dan yang telah ditetapkan dalam Dokumen
Pengadaan;
b)
rekayasa tertentu sehingga menghalangi terjadinya persaingan
usaha yang sehat; dan/atau
c)
penyalahgunaan wewenang oleh Kelompok Kerja ULP dan/atau
(31)
3)
Kelompok Kerja ULP wajib memberikan jawaban tertulis atas
semua sanggahan paling lambat 5 (lima) hari kerja setelah
menerima surat sanggahan.
4)
Apabila sanggahan dinyatakan benar maka Kelompok Kerja ULP
menyatakan pelelangan gagal.
5)
Sanggahan yang disampaikan kepada PA/KPA , PPK, atau
disampaikan diluar masa sanggah, dianggap sebagai pengaduan
dan tetap harus ditindaklanjuti.
o.
Sanggahan Banding
1)
Peserta yang tidak puas dengan jawaban sanggahan dari
Kelompok Kerja ULP dapat mengajukan sanggahan banding secara
tertulis
kepada
Menteri/Pimpinan
Lembaga/Kepala
Daerah/Pimpinan Institusi atau kepada Pejabat yang menerima
penugasan menjawab sanggahan banding paling lambat 5 (lima)
hari kerja setelah menerima jawaban sanggahan, dengan tembusan
kepada
PPK,
Kelompok
Kerja
ULP,
dan
APIP
Kementerian/Lembaga/Pemerintah
Daerah/Institusi
yang
bersangkutan.
2)
Menteri/Pimpinan Lembaga/Kepala Daerah/Pimpinan Institusi
atau kepada Pejabat yang menerima penugasan menjawab
sanggahan banding wajib memberikan jawaban secara tertulis atas
semua sanggahan banding paling lambat 15 (lima belas) hari kerja
setelah surat sanggahan banding diterima.
3)
Peserta yang akan melakukan sanggahan banding harus
memberikan jaminan sanggahan banding yang ditujukan kepada
Kelompok Kerja ULP sebesar 1% (satu perseratus) dari nilai total
HPS dengan masa berlaku 15 (lima belas) hari kerja sejak tanggal
pengajuan sanggahan banding.
4)
Dalam hal substansi sanggahan banding pada Pelelangan
dinyatakan salah, Jaminan Sanggahan Banding dicairkan dan
disetorkan ke kas Negara/Daerah, kecuali jawaban sanggahan
banding melampaui batas akhir menjawab sanggahan banding.
(32)
6)
Sanggahan
banding
yang
disampaikan
bukan
kepada
Menteri/Pimpinan Lembaga/Kepala Daerah/Pimpinan Institusi
atau Pejabat yang menerima penugasan menjawab sanggahan
banding atau disampaikan diluar masa sanggah banding, dianggap
sebagai pengaduan dan tetap harus ditindaklanjuti.
7)
Pimpinan Kementerian/Lembaga/Institusi dapat menugaskan
kepada Pejabat Eselon I atau Pejabat Eselon II untuk menjawab
sanggahan banding.
8)
Kepala Daerah dapat menugaskan kepada Sekretaris Daerah atau
PA untuk menjawab sanggahan banding.
9)
Penugasan yang dimaksud pada angka (8) dan angka (9) Pasal
ini, tidak diberlakukan jika Pejabat dimaksud merangkap sebagai
PPK atau Kepala ULP untuk paket kegiatan yang disanggah.
p.
Penunjukan Penyedia Barang/Jasa
1)
Kelompok Kerja ULP menyampaikan BAHP kepada PPK dengan
tembusan kepada Kepala ULP sebagai dasar untuk menerbitkan
Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ).
2)
PPK menerbitkan SPPBJ, apabila pernyataan peserta pada
formulir isian kualifikasi masih berlaku dengan ketentuan apabila:
a)
tidak ada sanggahan dari peserta;
b)
sanggahan dan/atau sanggahan banding terbukti tidak benar;
atau
c)
masa sanggah dan/atau masa sanggah banding berakhir.
3)
Penyedia yang ditunjuk, wajib menerima keputusan tersebut,
dengan ketentuan:
a)
apabila yang bersangkutan mengundurkan diri dan masa
penawarannya masih berlaku dengan alasan yang dapat
diterima secara obyektif oleh Kelompok Kerja ULP, Jaminan
Penawaran yang bersangkutan dicairkan dan disetorkan pada
Kas Negara/Daerah; atau
(33)
b)
apabila yang bersangkutan mengundurkan diri dan masa
penawarannya masih berlaku dengan alasan yang tidak dapat
diterima secara obyektif oleh Kelompok Kerja ULP, maka
Jaminan
Penawaran
yang
bersangkutan
dicairkan
dan
disetorkan pada Kas Negara/Daerah serta dimasukkan dalam
Daftar Hitam.
c)
apabila yang bersangkutan tidak bersedia ditunjuk karena
masa penawarannya sudah tidak berlaku, maka jaminan
penawaran yang bersangkutan tidak boleh dicairkan.
4)
Apabila pemenang yang ditunjuk mengundurkan diri, penunjukan
pemenang dapat dilakukan kepada pemenang cadangan sesuai
dengan urutan peringkat, selama masa surat penawaran dan
Jaminan Penawaran pemenang cadangan masih berlaku atau
sudah diperpanjang masa berlakunya.
5)
Apabila semua pemenang yang ditunjuk mengundurkan diri maka
pelelangan dinyatakan gagal oleh PA/KPA setelah mendapat
laporan dari PPK.
6)
SPPBJ harus diterbitkan paling lambat 6 (enam) hari kerja setelah
pengumuman penetapan pemenang, apabila tidak ada sanggahan.
7)
SPPBJ harus diterbitkan paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah
semua sanggahan dan sanggahan banding dijawab.
8)
Salah satu tembusan dari SPPBJ disampaikan (tanpa lampiran
surat perjanjian) paling kurang kepada unit pengawasan internal.
9)
Dalam SPPBJ disebutkan bahwa Penyedia harus menyiapkan
Jaminan Pelaksanaan sebelum penandatanganan kontrak (apabila
diperlukan).
10)
Dalam hal PPK tidak bersedia menerbitkan SPPBJ karena tidak
sependapat atas penetapan pemenang, maka diberitahukan
kepada PA/KPA untuk diputuskan dengan ketentuan:
a)
apabila PA/KPA sependapat dengan PPK, dilakukan evaluasi
ulang atau pelelangan dinyatakan gagal; atau
b)
apabila PA/KPA sependapat dengan Kelompok Kerja ULP,
PA/KPA memutuskan penetapan pemenang oleh Kelompok Kerja
ULP bersifat final, dan PA/KPA memerintahkan PPK untuk
menerbitkan SPPBJ.
11)
Kontrak ditandatangani paling lambat 14 (empat belas) hari kerja
setelah diterbitkannya SPPBJ.
(1)
k.
Pembuatan Berita Acara Hasil Pelelangan (BAHP)
1)
BAHP merupakan kesimpulan dari hasil evaluasi administrasi,
teknis, kualifikasi, dan harga yang dibuat oleh Kelompok Kerja ULP
dan ditandatangani oleh paling kurang ½ (satu perdua) dari
jumlah anggota Kelompok Kerja ULP.
2)
BAHP bersifat rahasia sampai dengan pengumuman pemenang.
3)
BAHP harus memuat hal-hal sebagai berikut:
a)
nama seluruh peserta;
b)
harga penawaran atau harga penawaran terkoreksi, dari
masing-masing peserta;
c)
metode evaluasi yang digunakan;
d)
unsur-unsur yang dievaluasi;
e)
rumus yang dipergunakan;
f)
keterangan-keterangan lain yang dianggap perlu mengenai hal
ikhwal pelaksanaan pelelangan;
g)
jumlah peserta yang lulus dan tidak lulus pada setiap tahapan
evaluasi; dan
h)
tanggal dibuatnya berita acara.
4)
Apabila tidak ada penawaran yang memenuhi syarat, BAHP harus
mencantumkan pernyataan bahwa pelelangan dinyatakan gagal
dan harus segera dilakukan pelelangan ulang.
5)
Apabila peserta yang memenuhi syarat kurang dari 3 (tiga), peserta
tersebut ditetapkan sebagai calon pemenang dan calon pemenang
cadangan 1 (apabila ada).
l.
Penetapan Pemenang
1)
Kelompok Kerja ULP membuat Surat Penetapan Pemenang
berdasarkan
BAHP
untuk
nilai
sampai
dengan
Rp100.000.000.000,00 (seratus miliar rupiah).
2)
Kelompok Kerja ULP mengusulkan Penetapan Pemenang untuk
nilai diatas Rp100.000.000.000,00 (seratus miliar rupiah) kepada
PA,
yang
ditembuskan
kepada
PPK
dan
APIP
Kementerian/Lembaga/Pemerintah
Daerah/Institusi
yang
bersangkutan.
(2)
3)
PA menetapkan pemenang sebagaimana dimaksud angka 2)
berdasarkan usulan dari Kelompok Kerja ULP. Apabila PA tidak
setuju dengan usulan Kelompok Kerja ULP dengan alasan yang
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, maka
PA memerintahkan evaluasi ulang atau menyatakan pelelangan
gagal.
4)
Penetapan pemenang disusun sesuai dengan urutannya dan harus
memuat:
a)
nama paket pekerjaan dan nilai total HPS;
b)
nama dan alamat Penyedia serta harga penawaran atau harga
penawaran terkoreksi;
c)
Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP); dan
d)
hasil evaluasi Sampul I dan Sampul II.
5)
Data pendukung yang diperlukan untuk menetapkan pemenang
adalah:
a)
Dokumen Pengadaan beserta adendum (apabila ada);
b)
BAPP;
c)
BAHP; dan
d)
Dokumen Penawaran dari pemenang dan pemenang cadangan 1
dan 2 (apabila ada) yang telah diparaf anggota Kelompok Kerja
ULP dan 2 (dua) wakil peserta.
6)
Apabila terjadi keterlambatan dalam menetapkan pemenang dan
akan mengakibatkan surat penawaran dan Jaminan Penawaran
habis masa berlakunya, maka dilakukan konfirmasi kepada calon
pemenang, calon pemenang cadangan 1 dan 2 (apabila ada) untuk
memperpanjang surat penawaran dan Jaminan Penawaran sampai
dengan perkiraan jadwal penandatanganan kontrak. Calon
pemenang, calon pemenang cadangan 1 dan 2 (apabila ada) yang
tidak bersedia memperpanjang surat penawaran dan Jaminan
Penawaran dianggap mengundurkan diri dan tidak dikenakan
sanksi.
(3)
m.
Pengumuman Pemenang
Kelompok Kerja ULP mengumumkan pemenang dan pemenang
cadangan 1 dan 2 (apabila ada) di
website
Kementerian/Lembaga/
Pemerintah
Daerah/Institusi
masing-masing
dan
papan
pengumuman resmi untuk masyarakat yang memuat
sekurang-kurangnya:
1)
nama paket pekerjaan dan nilai total HPS;
2)
nama, NPWP, dan alamat Penyedia serta harga penawaran atau
harga penawaran terkoreksi; dan
3)
hasil evaluasi administrasi, teknis, dan biaya untuk seluruh
peserta yang dievaluasi.
n.
Sanggahan
1)
Peserta yang memasukkan penawaran dapat menyampaikan
sanggahan secara tertulis atas penetapan pemenang kepada
Kelompok Kerja ULP dalam waktu 5 (lima) hari kerja setelah
pengumuman pemenang, disertai bukti terjadinya penyimpangan,
dengan
tembusan
kepada
PPK,
PA/KPA
dan
APIP
Kementerian/Lembaga/Pemerintah
Daerah/Institusi
yang
bersangkutan.
2)
Sanggahan diajukan oleh peserta baik secara sendiri-sendiri
maupun bersama-sama dengan peserta lain apabila terjadi
penyimpangan prosedur meliputi:
a)
penyimpangan terhadap ketentuan dan prosedur yang diatur
dalam Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 yang terakhir
diubah dengan Peraturan Presiden No. 70 Tahun 2012 beserta
petunjuk teknisnya dan yang telah ditetapkan dalam Dokumen
Pengadaan;
b)
rekayasa tertentu sehingga menghalangi terjadinya persaingan
usaha yang sehat; dan/atau
c)
penyalahgunaan wewenang oleh Kelompok Kerja ULP dan/atau
pejabat yang berwenang lainnya.
(4)
3)
Kelompok Kerja ULP wajib memberikan jawaban tertulis atas
semua sanggahan paling lambat 5 (lima) hari kerja setelah
menerima surat sanggahan.
4)
Apabila sanggahan dinyatakan benar maka Kelompok Kerja ULP
menyatakan pelelangan gagal.
5)
Sanggahan yang disampaikan kepada PA/KPA , PPK, atau
disampaikan diluar masa sanggah, dianggap sebagai pengaduan
dan tetap harus ditindaklanjuti.
o.
Sanggahan Banding
1)
Peserta yang tidak puas dengan jawaban sanggahan dari
Kelompok Kerja ULP dapat mengajukan sanggahan banding secara
tertulis
kepada
Menteri/Pimpinan
Lembaga/Kepala
Daerah/Pimpinan Institusi atau kepada Pejabat yang menerima
penugasan menjawab sanggahan banding paling lambat 5 (lima)
hari kerja setelah menerima jawaban sanggahan, dengan tembusan
kepada
PPK,
Kelompok
Kerja
ULP,
dan
APIP
Kementerian/Lembaga/Pemerintah
Daerah/Institusi
yang
bersangkutan.
2)
Menteri/Pimpinan Lembaga/Kepala Daerah/Pimpinan Institusi
atau kepada Pejabat yang menerima penugasan menjawab
sanggahan banding wajib memberikan jawaban secara tertulis atas
semua sanggahan banding paling lambat 15 (lima belas) hari kerja
setelah surat sanggahan banding diterima.
3)
Peserta yang akan melakukan sanggahan banding harus
memberikan jaminan sanggahan banding yang ditujukan kepada
Kelompok Kerja ULP sebesar 1% (satu perseratus) dari nilai total
HPS dengan masa berlaku 15 (lima belas) hari kerja sejak tanggal
pengajuan sanggahan banding.
4)
Dalam hal substansi sanggahan banding pada Pelelangan
dinyatakan salah, Jaminan Sanggahan Banding dicairkan dan
disetorkan ke kas Negara/Daerah, kecuali jawaban sanggahan
banding melampaui batas akhir menjawab sanggahan banding.
(5)
6)
Sanggahan
banding
yang
disampaikan
bukan
kepada
Menteri/Pimpinan Lembaga/Kepala Daerah/Pimpinan Institusi
atau Pejabat yang menerima penugasan menjawab sanggahan
banding atau disampaikan diluar masa sanggah banding, dianggap
sebagai pengaduan dan tetap harus ditindaklanjuti.
7)
Pimpinan Kementerian/Lembaga/Institusi dapat menugaskan
kepada Pejabat Eselon I atau Pejabat Eselon II untuk menjawab
sanggahan banding.
8)
Kepala Daerah dapat menugaskan kepada Sekretaris Daerah atau
PA untuk menjawab sanggahan banding.
9)
Penugasan yang dimaksud pada angka (8) dan angka (9) Pasal
ini, tidak diberlakukan jika Pejabat dimaksud merangkap sebagai
PPK atau Kepala ULP untuk paket kegiatan yang disanggah.
p.
Penunjukan Penyedia Barang/Jasa
1)
Kelompok Kerja ULP menyampaikan BAHP kepada PPK dengan
tembusan kepada Kepala ULP sebagai dasar untuk menerbitkan
Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa (SPPBJ).
2)
PPK menerbitkan SPPBJ, apabila pernyataan peserta pada
formulir isian kualifikasi masih berlaku dengan ketentuan apabila:
a)
tidak ada sanggahan dari peserta;
b)
sanggahan dan/atau sanggahan banding terbukti tidak benar;
atau
c)
masa sanggah dan/atau masa sanggah banding berakhir.
3)
Penyedia yang ditunjuk, wajib menerima keputusan tersebut,
dengan ketentuan:
a)
apabila yang bersangkutan mengundurkan diri dan masa
penawarannya masih berlaku dengan alasan yang dapat
diterima secara obyektif oleh Kelompok Kerja ULP, Jaminan
Penawaran yang bersangkutan dicairkan dan disetorkan pada
Kas Negara/Daerah; atau
(6)