Penetapan Kadar Amonia Dalam Air Bersih Dengan Metode Spektrofotometri Visible Chapter III V

BAB III
METODE PENGUJIAN
3.1 Tempat dan Waktu Pengujian
Pengujian penetapan kadar Amonia pada Air bersih dilakukan di
Laboratorium Kesehatan Daerah diMedan,
3.2 Alat
Alat yang digunakan adalah batang pengaduk, beaker glass, bola karet, gelas
ukur, pipet tetes, pipet volume, tabung nessler, spektroquant NOVA, pH meter.
3.3 Bahan
Bahan yang digunakan adalah garam rochelle dan reagensia nessler.
3.4 Sampel
Sampel yang digunakan adalah Air bersih dengan kode 0575, 0268, 0287.
3.5 Prosedur
1. Reagen Nesller
Komposisi : HgI
KI

: 5 gram
: 2,5 gram

NaOH 20%


50 mL

Cara pembuatan :
-

5 gr HgI dicampur dengan 2,5 gr KI dilarutkan dengan sedikit aquadest
sambil diaduk

-

Setelah larut tambahkan 50 mL NaOH 20%

-

Didiamkan semalam, endapan dipisahkan dan cairan disimpan

Universitas Sumatera Utara

2. Larutan Garam Rochelle

-

Sebanyak 50 gr garam Rochelle (K-Na-Tartrat) dilarutkan dalam 100 mL
aquades

-

Larutan kemudian dididihkan hingga bebasNH4+

-

Kedalam larutan tersebut kemudian ditambahkan 200 mL air bebas NH4+

-

Larutan dipindahkan kedalam botol reagen.

Prosedur yang digunakan adalah sesuai dengan yang diterapkan di
Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Medan.
-


Sampel 25 mL dimasukkan kedalam erlenmeyer

-

Ditambahkan garam rochelle 2 tetes

-

Ditambahkan reagensia nessler 1 mL

-

Kocok

-

Tunggu ±20 menit

-


Dibaca di spektroquant NOVA dengan kode 054

Universitas Sumatera Utara

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Penetapan kadar Amonia dalam sediaan Air bersih secara spektrofotometri
visible , diperoleh kadar sebagai berikut (dilihat pada tabel 4.1).
Tabel 4.1 Kadar Amonia dalam Air bersih.
NO

NO.SAMPEL

HASIL

1

0575


0,05 mg/L

2

0268

0.14 mg/L

3

0287

0,03 mg/L

Kadar Amonia dalam Air bersih adalah memenuhi persyaratan Peraturan
Pemerintahan No.416/MENKES/PER/XI/1990.
4.2 Pembahasan
Amonia merupakan gas yang tak berwarna dan mudah larut dalam air
(dengan membentuk larutan basa), amonia mudah bereaksi dengan air membentuk

larutan amonium hidroksida. Amonia juga merupakan suatu zat yang
menimbulkan bau yang sangat tajam sehingga kehadiran bahan ini dalam air
minum dan air bersih adalah menyangkut perubahan fisik dari pada air tersebut
yang akan mempengaruhi kesehatan masyarakat. Standar kualitas air minum dan
air bersih dari Dep. Kes R.I menetapkan persyaratan kadar amonia yg
diperbolehkan ada pada air minum dan air bersih (Sutrisno, 2004).
Dari hasil analisa yang dilakukan terhadap air bersih diperoleh kadar, kode
sampel 0575 yaitu 0.05 mg/L, kode sampel 0268 yaitu 0,14 mg/L, kode sampel

Universitas Sumatera Utara

0287 yaitu 0,03 mg/L. Amonia yang terkandung didalam air bersih berkisar 0,03
mg/L sampai 0,14 mg/L. Kadar amonia yang ditetapkan sesuai dengan Keputusan
Menteri Kesehatan RI No.416/MENKES/SK/XI/1990 Tanggal 03 September
1990 adalah 1,5 mg/L. Dengan demikian kadar amonia pada air bersih tidak
melebihi kadar maksimum yang telah ditetapkan.

Universitas Sumatera Utara

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Dari hasil penetapan kadar secara spektrofotometri visible, diketahui kadar
Amonia dalam sampel Air bersih adalah 0,05 mg/L, 0.14 mg/L, 0,03 mg/L. Dalam
hal ini sampel memenuhi persyaratan, karena kadar Amonia yang ditetapkan pada
Peraturan Pemerintahan No.416/MENKES/PER/XI/1990 adalah mengandung
Amonia tidak lebih dari 1,5 mg/L.

5.2 Saran
Sebaiknya pemeriksaan air bersih tidak hanya dilakukan untuk penetapan
kadar amonia saja, namun dapat dilakukan juga pada besi, sianida, dan sulfat agar
air bersih yang dipakai tidak menimbulkan efek negatif pada kesehatan
masyarakat.

Universitas Sumatera Utara