Optimasi Penempatan Thyristor Controlled Series Capacitor (Tcsc) Pada Saluran Transmisi Listrik Sumbagut 150 Kv Menggunakan Metode Fuzzy Logic Chapter III IV

BAB III
METODOLOGI

3.1

Kerangka Pendekatan

Metode Penelitian
Metode deskriptif dan grafis

Pengumpulan Data
Survey lapangan
Studi literatur
Studi kasus

Analisa Data

Analisa Kondisi Tapak dan
Lingkungan
Analisa Fungsional
Analisa Teknologi

Analisa dan Penerapan Tema

Konsep Desain

Analisa Kondisi Tapak dan
Lingkungan
Analisa Fungsional
Analisa Teknologi
Analisa dan Penerapan Tema

Desain

Gambar 3.1 Diagram Kerangka Pendekatan
(Sumber: olahan sediri, 2016)

54
Universitas Sumatera Utara

3.2


Metode Perancangan
Metode perancangan yang digunakan dalam perancangan Convention Hall

Kwala Bekala adalah Metode deskriptif, berikut beberapa definisi tentang Metode
Deskriptif :
1.

Menurut Nazir (1988: 63) dalam Buku Contoh Metode Penelitian, metode
deskriptif merupakan suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia,
suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas
peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskriptif ini adalah
untuk membuat deskripsi, gambaran, atau lukisan secara sistematis, faktual dan
akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antarfenomena yang
diselidiki.

2.

Menurut Sugiyono (2005: 21) menyatakan bahwa metode deskriptif adalah
suatu metode yang digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis suatu
hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih

luas.

3.

Menurut Whitney (1960: 160) metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan
interpretasi yang tepat.
Dapat dikatakan bahwa penelitian deskriptif merupakan penelitian yang

berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa yang terjadi pada saat sekarang
atau masalah aktual.
Analisis yang juga digunakan dalam perancangan Convention Hall Kwala
Bekala adalah analisis grafis. Analisis grafis adalah analisis dengan teknik
penyajian gambar yang berupa gambar perancangan, peta lokasi perancangan, peta
jalan, gambar kondisi eksisting kawasan perancangan, serta gambar konsep
perancangan. Analisis ini kemudian di kembangkan sehingga mendukung teori
suatu perancangan.
Secara singkat dapat diketahui terdapat beberapa langkah-langkah dalam
metode penelitian deskriptif, yakni:
1.


Mengidentifikasi adanya permasalahan yang signifikan untuk dipecahkan
melalui metode deskriptif

2.

Membatasi dan merumuskan permasalahan secara jelas

55
Universitas Sumatera Utara

3.

Menentukan tujuan dan manfaat penelitian

4.

Melakukan studi pustaka yang berkaitan dengan permasalahan

5.


Menentukan kerangka berfikir dan pertanyaan penelitian dan atau hipotesis
penelitian

6.

Mendesain metode penelitian yang hendak digunakan termasuk menentukan
populasi, sampel, teknik sampling, instrument pengumpulan data, dan
menganalisis data

7.

Mengumpulkan, mengorganisasi, dan menganalisis data dengan menggunakan
teknik statistik yang relevan

8.

Membuat laporan penelitian.
Rancangan penelitian ini digunakan untuk mencapai tujuan penilitian yaitu

untuk memahami perancangan Kwala Bekala Convention Hall di kawasan TOD

yang dapat digunakan sebagai alternatif desain rancangan untuk mendapatkan
bangunan dengan karakteristik yang khas.

3.3

Teknik Pengumpulan Data
Dalam rangka mengumpulkan data yang diperlukan, beberapa metoda

pengumpulan data digunakan, yaitu :
1.

Survey lapangan (observasi visual)
Dilakukan dengan mengumpulkan data-data tapak lokasi perancangan berupa
foto-foto eksisting keadaan tapak yang bertujuan untuk mendapatkan data
otentik pada lokasi perancangan.

2.

Studi literatur
Dilakukan dengan cara mencari informasi dan data aktual dalam bentuk buku,

arsip, dokumen atau jurnal mengenai kawasan perancangan, bangunan
Convention Hall.

3.

Studi kasus
Dilakukan dengan cara meneliti atau menyelidiki kasus yang sama, dalam
konteks ini adalah kasus bangunan Convention Hall dan kasus tema arsitektur
ikonik, secara mendalam sehingga diperoleh informasi lengkap mengenai
kasus guna memecahkan persoalan yang dihadapi dalam perancangan.

56
Universitas Sumatera Utara

3.4

Tahapan Analisa Data
Tahapan analisa data merupakan suatu alat yang digunakan dalam

pembahasan dan penyelesaian rumusan masalah yang bertujuan untuk

mendapatkan suatu kesimpulan yang menjadi dasar bagi penyelesaian suatu
keputusan. Analisis data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang
lebih mudah dibaca dan diinterpretasikan (Singarimbun, 1995).
Analisis dilakukan berdasarkan aspek-aspek dari hasil kajian literatur dan
pengumpulan data untuk mengenali karakter kawasan perancangan, permasalahan
yang muncul, batasan dan potensi, kebutuhan fungsi, melakukan tinjauan terhadap
rencana pengembangan kawasan, melakukan analisis terhadap kajian pustaka untuk
mendapatkan karakteristik dan prinsip-prinsip pengembangan dan perancangan
Kwala Bekala Convention Hall.

3.5

Tahapan Pemunculan Konsep
Tahap ini menggunakan hasil analisis tahap sebelumnya dan hasil tersebut

akan memunculkan teori/landasan yang dapat menyelesaikan permsalahan
perancangan dan menyediakan keterangan terhadap fenomena yang ditemui.

3.6


Desain
Setelah mucul konsep, lalu menggunakan konsep-konsep yang ada untuk

diterapkan di desain Kwala Bekala Convention Hall.

57
Universitas Sumatera Utara

BAB IV
ANALISA PERANCANGAN

4.1 Analisa Kondisi Tapak dan Lingkungan
4.1.1

Analisa Lokasi

Gambar 4.1 Peta Lokasi
(Sumber: Google Earth dan olahan sendiri)

58

Universitas Sumatera Utara

Lokasi perancangan terdapat di dalam Kawasan Kota Baru, dimana
merupakan bagian dari Masterplan Kota Mandiri Bekala, di Kwala Bekala. Kwala
Bekala terletak berada di pinggiran Kota Medan, merupakan wilayah kelurahan
yang ada di kecamatan Medan Johor, Medan, Sumatera Utara.
Kota Baru ini memiliki Luas 22,7ha, dengan jumlah penduduk sekitar 28.617 jiwa.

Table 4.1 Letak dan Geografis Daerah Kecamatan Medan Johor
No
1

Uraian

Letak dan Geografis

Pulau

Sumatera


Propinsi

Sumatera Utara

Kabupaten

Deli Serdang

Kecamatan

Medan Johor

Letak

20.27’- 20.47’LU
980.35’-980.35’ BT

2

Luas

±417,67 km2

Ketinggian

6 – 12 meter

Penduduk

28.617 jiwa

Batas-Batas
Sebelah Utara

Kecamatan Medan Polonia

Sebelah Timur

Kecamatan Medan Amplas

Sebelah Selatan

Kecamatan Deli Serdang

Sebelah Barat

Kecamatan Medan Selayang

(Sumber: Olahan sendiri)

Potensi:
1.

Site berada di kawasan pinggiran Kota Medan, dimana bernilai strategis bagi
perkembangan perdagangan dan industry, sehingga akan banyak pengunjung
yang datang ke bangunan perancangan khusunya pebisnis.

2.

Keadaan topografi yang relative datar sehingga tidak perlu melakukan
penimbunan ataupun meratakan lahan yang mengakibatkan penambahan biaya
pekerjaan.

59
Universitas Sumatera Utara

3.

Kawasan merupakan pengembangan dari PT. Propermas Nusa dua, sehingga
kawasan ini telah memiliki aturan pembangunan yang diterapkan PTPN II.

SITE

Gambar 4.2 Site Perancangan
(Sumber: olahan sendiri)

Luas site

: ± 1,3 ha

Batas Site

:

1.

Utara

: Backbone - Pusat Kreativitas

2.

Selatan

: Stasiun Kereta Api

3.

Timur

: Jalan Arteri - Kompleks Pemukiman

4.

Barat

: Danau - Hotel dan Pasar Kuliner

Kontur

: Relatif Datar

Bangunan eksisting
Potensi

: Lahan kosong

:

1.

Posisi site sangat strategis yaitu berada di jalan arteri primer

2.

Terdapat backbone di sekitar site.

3.

Dapat dicapai dengan berbagai moda transportasi darat (bus, mobil, sepeda

60
Universitas Sumatera Utara

motor, sepeda, dsb).
4.

Terdapat di tepi danau

5.

Terdapat beberapa fasilitas kota di sekitar site seperti stasiun Kereta Api serta
Terminal.

4.1.2

Analisa Peraturan
Peraturan yang dipakai untuk Kawasan Kota Baru ini, adalah peraturan yang

sudah ditetapkan di RDTRK Medan Johor
Arahan kepadatan bangunan:
1.

Perumahan kepadatan sedang, KDB ditetapkan 20-50%

2.

Perdagangan dan jasa, KDB ditetapkan maks 50-70%

3.

Fasilitas umum, KDB ditetapkan maks 50-70%

4.

Taman Kota, lapangan olahraga, sempadan sungai, sempadan rek kereta api,
KDB ditetapkan maks 0-5%

Arahan ketinggian bangunan:
1.

Perumahan kepadatan tinggi, sedang, KLB ditetapkan 0,8-1,2

2.

Bangunan ruko untuk kawasan perdagangan & jasa, KLB ditetapkan 4

3.

Fasilitas umum, KLB ditetapkan 3

4.

Taman kota, lapangan olah raga, sempadan sungai, sempadan rel kereta api,
KLB ditetapkan 0,1

Garis sempadan bangunan:
1.

Jalan Arteri, GSB ditetapkan 12-16m
Meihat kondisi eksisting yang ada, dan kondisi bangunan yang sudah tidak
mungkin dilakukan pelebaran, maka idealnya sempadan bangunan yang
direncanakan adalah

1.

Jalan Arteri, GSB ditetapkan 5m

2.

Jalan Kolektor, GSB ditetapkan 6m

3.

Jalan Lokal, GSB ditetapkan 4m

4.

Jalan Lingkungan, GSB ditetapkan 2m

Luas yang bisa dibangun

= KDB/100 x Luas site
= 50/100 x 13000 = 6500m2

61
Universitas Sumatera Utara

Luas total bangunan

= KLB x Luas site
= 4 x 13000 = 52000 m2

4.1.3

Analisa Bentukan Masa
Bentukan masa bangunan kontenkstual atau mengikuti site dan bentuk

auditorium/ruang konvensi.

Gambar 4.3 Analisa bentukan masa

Gambar 4.4 Analisa bentukan masa

(Sumber: olahan sendiri, 2016)

(Sumber: olahan sendiri, 2016)

Gambar 4.5 Fan Shape
(Sumber: Buku Conference,Convention And Exhibition Facilities)

62
Universitas Sumatera Utara

4.1.4

Analisa Bangunan Sekitar

pusat pasar
lau cih

area
komersial

terminal

site
area
pemukiman
Gambar 4.6 Analisa bangunan sekitar
(Sumber: olahan sendiri, 2016)
Keterangan:
A. Stasiun Kereta Api
B. Pusat Kreativitas Remaja
C. Hotel dan Pusat Kuliner
D. Eco Bussiness Park
E. Hotel dan Pusat Perbelanjaan
F. Apartemen dan Rumah Susun

Site berada di Kawasan Kota Baru, dimana fungsi-fungsi bangunannya
adalah komersial. Serta terdapat Terminal dan Pusat Pasar Lau Chi di dekat site.

63
Universitas Sumatera Utara

4.1.5

Analisa Prasarana

site

Gambar 4.7 Analisa bangunan sekitar
(Sumber: olahan sendiri, 2016)
Keterangan:
Titik Halter Bus

Potensi:
1.

Terdapat halte bus di depan site perancangan

2.

Terdapat parkir sepeda di titik halte bus

3.

Terdapat bangku taman di sepanjang jalur pedestrian

64
Universitas Sumatera Utara

Gambar 4.8 Halte Bus
(Sumber: olahan sendiri, 2016)

Gambar 4.9 Parkir Sepeda
(Sumber: olahan sendiri, 2016)

Gambar 4.10 Bangku Taman dan Tong Sampah
(Sumber: olahan sendiri, 2016)

Gambar 4.11 Lampu Jalan
(Sumber: olahan sendiri, 2016)

65
Universitas Sumatera Utara

4.1.6

Analisa View

site

Gambar 4.12 Analisa View
(Sumber: olahan sendiri, 2016)
A. Stasiun Kereta Api

C. Pusat Kreativitas Remaja

B. Hotel dan Pusat Kuliner

View terbaik ke arah Danau, Hotel dan Pusat Kuliner, sehingga cocok
meletakkan fungsi acara outdoor, untuk memaksimalkan view danau. View timur
Stasiun Kereta Api, sedangkan view utara backbone, Pusat Kreativitas Remaja.

66
Universitas Sumatera Utara

4.1.7

Analisa Orientasi

site

Gambar 4.13 Analisa Orientasi
(Sumber: olahan sendiri, 2016)
Keterangan:
Orientasi ke arah jalam
Orientasi ke danau
Orientasi ke backbone

Potensi:
1

Site perancangan merupakan lokasi strategis, semua sisi site memiliki
berorientasi ke lokasi penting seperti kearah danau, jalan, backbone dan stasiun
kereta api.

Masalah:
1

Matahari sore tepat berada di arah danau sehingga orientasi bangunan kearah
danau perlu perhatian khusus

67
Universitas Sumatera Utara

2

Semua sisi site berorientasi kelokasi penting sehingga bangunan harus dapat
merespon lokasi tersebut.

Solusi:
1

Merancang bangunan yang memanfaatkan keberadaan danau, dengan cara
memanfaatkan refleksi bangunan di danau. Pada sisi ini juga di tanam pohon
untuk mengurangi cahaya matahari barat yang mengenai bangunan.

2

Merancang sebuah retail yang berorientasi ke backbone dan stasiun kereta api,
sehingga fungsi dapat menjadi pendukung fungsi backbone dan juga dapat
menghidupkankan aktivitas site setiap harinya

3

Merancang Entrance utama bangunan yang berorientasi ke jalan raya karna
bagian depan merupakan akses utama kenderaan menuju bangunan.

68
Universitas Sumatera Utara

4.1.8

Analisa Pencapaian

dari rsu
adam malik

dari jl. jamin
ginting

site
dari johor

dari tuntungan

Gambar 4.14 Analisa Pencapaian
(Sumber: olahan sendiri, 2016)

Potensi:
1.

Banyak jalan untuk mencapai site perancangan, yaitu dari RSU Adam Malik,
Johor, Jl. Jamin Ginting dan Tuntungan

2.

Tersedianya moda transportasi untuk menuju site, seperti bus dan angkutan
umum

69
Universitas Sumatera Utara

4.1.9

Analisa Sirkulasi

jalan arteri primer
jalan arteri sekunder

titik kemacetan
sedang

site

Gambar 4.15 Analisa sirkulasi
(Sumber: olahan sendiri, 2016)

Keterangan:
Jalur kenderaan 2 arah
Jalur sepeda

Potensi:
1.

Jalur kenderaan di depan site merupakan jalur dua arah, memiliki lebar 30
meter.

2.

Terdapat halte bus dan jalur bus untuk memudahkan akses pengunjung ke
bangunan.

3.

Terdapat jalur sepeda serta jalur pedestrian di sepanjang jalan.

70
Universitas Sumatera Utara

4.1.10 Analisa Pedestrian

site

Gambar 4.16 Analisa pedestrian
(Sumber: olahan sendiri,2016)
Keterangan:
Jalur pedestrian
Back Bone

Potensi:
1.

Di sepanjang sisi jalan terdapat pedestrian yang mencakup sisi kanan dan kiri
jalan.

2.

Back Bone berada dibagian utara site.

3.

Danau berada di bagian selatan site.

71
Universitas Sumatera Utara

site

Gambar 4.17 Solusi pedestrian
(Sumber: olahan sendiri, 2016)
Keterangan:
Jalur pedestrian
Back Bone

Solusi:
1.

Merancang akses pedestrian yang menghubungkan backbone, danau dan jalur
pedestrian sehingga pengguna dapat mengakses semua dengan mudah.

2.

Menghubungkan backbone, danau dan jalan bertujuan agar bangunan ini selalu
di lewati pengunjung sehingga aktivitas di sekitar bangunan dapat hidup walau
saat bangunan tidak di pakai.

3.

Untuk mendukung pedestrian agar di lalui pengunjung, fungsi retail dan coffe
shop dimasukkan dalam bangunan.

4.

Entrance bangunan diletakkan di semua sisi agar memudahkan akses ke
bangunan.

72
Universitas Sumatera Utara

4.1.11 Analisa Iklim

site

Gambar 4.18 Analisa Iklim
(Sumber: olahan sendiri, 2016)
Keterangan:
Matahari
Angin

Masalah:
1

Matahari sore tepat berada di arah danau sehingga orientasi bangunan kearah
danau dipertimbangkan lagi

Solusi:
1

Menanam pohon di bagian sisi barat untuk mengurangi cahaya matahari barat
mengenai bangunan.

2

Meletakkan fungsi servis di sisi timur

73
Universitas Sumatera Utara

4.1.12 Analisa Vegetasi

site

Gambar 4.19 Analisa Vegetasi
(Sumber: olahan sendiri, 2016)
Keterangan:
Titik Vegetasi

Potensi:
1.

Di sekitar site, terdapat vegetasi di sepanjang jalur backbone dan di sepanjang
jalur pedestrian di dekat jalan raya, yang bisa mem-buffer suara kebisingan.

2.

Di samping site, di stasiun kereta api terdapat banyak vegetasi, sehingga bisa
meletakkan fungsi servis, tanpa mengganggu visual fungsi stasiun kereta api.

Solusi:
1.

Menanam vegetasi di sekitar danau untuk mengurangi panas dari matahari
barat, tanpa mengganggu visual pengunjung untuk menikmati view ke danau

74
Universitas Sumatera Utara

4.1.13 Analisa Kebisingan

site

Gambar 4.20 Analisa Kebisingan
(Sumber: olahan sendiri, 2016)
Keterangan:
Tingkat Kebisingan Rendah
Tingkat Kebisingan Sedang

Masalah:
1.

Tingkat kebisingan site tergolong rendah dan sedang terdapat di sekeliling site

Solusi:
1.

Tidak meletakkan fungsi ruangan yang membutuhkan ketenangan, seperti,
retail dan servis di sisi kebisingan sedang, yang bersumber dari Stasiun Kereta
Api

75
Universitas Sumatera Utara

4.1.14 Analisa Utilitas

site

Gambar 4.21 Analisa Utilitas
(Sumber: olahan sendiri, 2016)
Keterangan:
Aliran drainase

Potensi:
1.

Aliran drainase dikawasan ini berada di sepanjang kedua sisi jalan.
Menggunakan saluran tertutup.

2.

Terdapat jaringan telepon.

3.

Sumber tenaga listrik berasal dari PLN. Jarak antara dua tiang listrik
maksimum 50m.

4.

Tempat sampah terletak di sepanjang pedestrian, yang berjarak setiap 30m.

76
Universitas Sumatera Utara

4.2

Analisa dan penerapan tema
Perancangan Convention Hall di Kwala Bekala, dengan penerapan Prinsip

Arsitektur Ikonik Tepi Air diharapkan bisa membuat bangunan tersebut menjadi
sebuah identitas bagi kawasan Kwala Bekala. Pemilihan bentuk arsitektur ikonik
pada umumnya cenderung ‘menarik’ sehingga mudah dijadikan ‘tanda’ atau ‘ikon’
dari lingkungan sekitar.
Lokasi perancangan yang berada di pinggir danau, membuat bangunan
memiliki refleksi bangunannya pada air, dengan memanfaatkan refleksi tersebut
maka bentukan yang dipilih adalah bentukan kerang yang simetris bentuknya.
Pemilihan bentuk kerang karena kerang adalah salah satu hewan yang hidup
di dalam air dan salah satu makanan laut yang digemari masyarakat Medan,
Sumatera Utara.

Gambar 4.22 Analisa bentuk kerang pada bangunan
(Sumber: Olahan sendiri, 2016)

77
Universitas Sumatera Utara

4.3

Analisa Fungsional

4.3.1

Analisa Pengguna
Pengguna/pelaku serta kegiatan di Convention Hall disini dapat

digolongkan beberapa golongan, yaitu ;
1.

Kelompok Pengelola
a.

Pengelola/Pemilik

b.

Staff/Karyawan

Kegiatannya :

2.

a.

Mengawasi dan mengelola seluruh gedung Convention Hall tersebut.

b.

Memasarkan Convention Hall.

c.

Mengelola seluruh administrasi gedung Convention Hall.

d.

Memberikan informasi dan menerima pengunjung/ tamu/penyewa.

Kelompok Penyewa dan Pengunjung/Tamu
a.

Penyewa Convention Hall

b.

Pengunjung Convention Hall

Kegiatannya :

3.

a.

Menyewa Convention Hall.

b.

Menggunakan fasilititas yang ada

c.

Mengunjungi Convention Hall

Kelompok Penunjang
a.

Penyewa retail

b.

Pengunjung retail

Kegiatannya :

4.

a.

Menyewa retail

b.

Menggunakan fasilititas yang ada

c.

Mengunjungi retail

Kelompok Servis
a.

Security

b.

Teknisi

78
Universitas Sumatera Utara

Kegiatannya :
a.

Menjaga keamanan seluruh gedung Convention Hall.

b.

Memaintenance seluruh fasilitas utilitas yg tersedia

4.3.2

Analisa Kebutuhan Ruang
Sesuai dengan kegiatan dan pelaku di dalam Convention Hall ini

menimbulkan banyaknya kebutuhan akan ruang-ruang tertentu, baik itu bersifat
publik maupun privat. Adapun kebutuhan ruang di dalam Convention Hall sesuai
dengan kegiatan pengguna adalah sebagai berikut :

Tabel 4.2 Kebutuhan Ruang
Kelompok

Fasilitas

Kegiatan

Kegiatan

Pemakai

Kegiatan

Kebutuhan
Ruang

Convention Hall
Main Hall

R.

Pengunjung 1. Menghadiri

Konvensi

acara 1.

konfrensi

2.

2. Menghadiri seminar
Penyewa

Prefunction
area

1. Menyiapkan materi

3.

Pantry

2. Mengkoordinasi

4.

Toilet

5.

Gudang

6.

Panggung

7.

R. Ganti

8.

R.

acara
3. Mengadakan
seminar
4. Mengadakan

Persiapan

kofrensi
Karyawan

R. Hall

1. Mengatur
membereskan
tempat
2. Melayani
pengunjung

dan 9.

R.

Tata

Cahaya
10. R.

Tata

Suara
11. R.
Proyektor

79
Universitas Sumatera Utara

3. Membantu

pihak

penyewa tempat
Hall
Hall

Hall

Pengunjung 1. Menghadiri seminar

Indoor
Hall

Penyewa

Outdoor

1. R. Hall

2. Menghadiri resepsi

2. Pantry

1. Menyiapkan materi

3. Toilet

2. Mengkoordinasi

4. Gudang
5. Panggung

acara

6. R. Ganti

3. Mengadakan

7. R. Persiapan

seminar
4. Mengadakan resepsi
Karyawan

1. Mengatur

dan

membereskan
tempat
2. Melayani
pengunjung
3. Membantu

pihak

penyewa tempat
R. Pameran
R. Pameran

R. Pamer

Pengunjung 1. Menghadiri pameran R. Pameran
Penyewa

1. Menyiapkan materi
2. Mengkoordinasi
acara
3. Mengadakan
pameran

Karyawan

1. Mengatur

dan

membereskan
tempat
2. Melayani
pengunjung

80
Universitas Sumatera Utara

3. Membantu

pihak

penyewa tempat
Ballroom
Ballroom

Ballroom

Pengunjung 1. Menghadiri acara
Penyewa

Ballroom

1. Menyiapkan materi
2. Mengkoordinasi
acara
3. Mengadakan acara

Karyawan

1. Mengatur

dan

membereskan
tempat
2. Melayani
pengunjung
3. Membantu

pihak

penyewa tempat
Meeting Room
Meeting

Meeting

Room

Room

Pengunjung 1. Menghadiri rapat

Meeting Room

2. Menghadiri
pertemuan
Penyewa

1. Menyiapkan materi
2. Mengkoordinasi
acara
3. Mengadakan
pameran

Karyawan

1. Mengatur

dan

membereskan
tempat
2. Melayani
pengunjung

81
Universitas Sumatera Utara

3. Membantu

pihak

penyewa tempat
Retail
Retail

Retail

Pengunjung 1. Makan/Minum

Penyewa

1. Retail A

2. Berbelanja

2. Retail B

1. Melayani

3. Mushollah
4. Toilet

pengunjung
Karyawan

1. Membantu

pihak

penyewa tempat
Kantor pengelola
Kantor

Kantor

pengelola

pengelola

Pengunjung 1. Makan/Minum

1. R.

2. Berbelanja
Penyewa

Manager
2. R. Rapat

1. Melayani

3. R.

pengunjung
Karyawan

General

1. Membantu

pihak

Karyawan

penyewa tempat

Area Servis
Mekanikal

Karyawan

& elektrikal

1. Mengatur

sistem 1. R. Genset

mekanikal

& 2. R. Trafo

elektrikal

pada 3. R. Pompa

bangunan

4. R. VRF

2. Merawat

dan 5. R.

memperbaiki mesinmesin

Panel

Listrik
6. R. PABX
7. R. CCTV
8. R. STP

Toilet

Tamu hotel 1. Sanitasi
Karyawan

1. Toilet pria
dan 2. Toilet

1. Mengelola
membersihkan

wanita

82
Universitas Sumatera Utara

2. Sanitasi

3. Urinoir
4. Wastafel

Musholah Tamu hotel 1. Sholat
Karyawan

1. Tempat
Sholat

1. Sholat

dan 2. Tempat

2. Mengelola
membersihkan
Parkir

Area

Tamu hotel 1. Memarkirkan

parkir

1. Area Parkir

kendaraan
Karyawan

roda 2
2. Area parkir

1. Memarkirkan

roda 4

kendaraan
Karyawan

Wudhu

3. Area parkir

1. Memarkirkan

bus

kendaraan
(Sumber : olahan sendiri, 2016)

4.3.3

Analisa Besaran Ruang
Ada 3 cara untuk menghitung besaran ruangan. Pertama yaitu dengan studi

banding Convention Hall terdekat, kedua dengan studi literatur, dan ketiga dengan
perhitungan di kota sendiri.
1.

Studi Banding
Rata – rata kapsitas gedung konvensi yang berada di Kota Medan sekitar 1.500
– 2000 orang
Tabel 4.3 Kapasitas Gedung Konvensi di Medan
Gedung

Kapasitas

Santika Hotel & Convention

3000 org

Medan International Convention Center

2400 org

Tiara Convention

2000 org

Hermes

2000 org

Hotel Grand Angkasa International

1700 org

Pardede Hall

1500 org

83
Universitas Sumatera Utara

Griya Dome Convention Center

1200 org

Jw Marriot Hotel

1200 org

Selecta Building

1000 org

Uniland

1000 org

Danau Toba Hotel & Convention

1000 org

(Sumber : olahan sendiri, 2016)

2.

Studi literatur
Menurut Fred Lawson Jenis ruang dan fasilitas yang tersedia dalam ruangan
Convention and Exhibition Centre menurut Fred Lawson (1981; hal. 91) adalah
sebagai berikut :
1.

Ruang Convensi Utama atau auditorium, berjumlah satu atau dua dengan
kapasitas antara 1000 – 3000 tempat duduk.

2.

Ruang konvensi sedang atau ballroom berjumlah dua atau tiga buah
dengan kapasitas 200 – 500 tempat duduk.

3.

Ruang pertemuan berjumlah empat sampai sepuluh buah dengan kapasitas
antara 20 – 50 tempat duduk.

4.

Exhibition hall.

5.

Servis food untuk peserta konvensi.

6.

Monitor televisi dan broadcasting.

7.

Pelayanan pers, cenference organizer untuk delegasi.

8.

Pelayanan penggandaan, printing, dan penerjemah bahasa.

9.

Pelayanan recording, filming, dan publisitas.

10. Pelayanan parkir untuk delegasi (VIP) dan parkir umum.
3.

Studi perhitungan
Kapasitas ruang dihitung dari jumlah peserta yang diprediksi akan terjadi di 10
tahun mendatang dan tahun terakhir

Sesuai dengan rata-rata kapasitas gedung konvensi di Medan dan standar ruangan
menurut Fred Lawson, maka ditentukanlah besaran konvensi ini untuk sekitar
2000orang

84
Universitas Sumatera Utara

4.3.4

Program Ruang
Tabel 4.4 Program Ruang

Nama Ruang

Standar

Sum

Jumlah

Kapasitas

Luas

Ruang

ber

(Unit)

(Orang)

(m2)

R. Hall

0.8 m2

FL

1

2000

1600

Prefunction area

1.5 m2

FL

1

213

320

Pantry

A

1

78

Toilet

A

4

98

Gudang

A

1

78

Panggung

A

1

130

FL

2

20

R. Persiapan

A

2

84

R. Tunggu

A

1

65

R. Tata Cahaya

A

1

51

R. Tata Suara

A

1

51

R. Proyektor

A

2

36

FL

1

Pantry

A

1

32

Toilet

A

2

12

Gudang

A

1

24

Panggung

A

1

108

FL

1

10

A

1

38

0.8 m2/org

FL

1

375

300

0.8 m2/org

FL

1

443

355

Main Hall

R. Ganti

10 m2

Hall
R. Hall

R. Ganti

0.8 m2

10 m2

R. Persiapan

675

540

R. Pameran
R. Pameran
Ballroom
Ballroom
Meeting Room

85
Universitas Sumatera Utara

Meeting Room

1 m2/org

A

4

500

505

Retail A

A

1

75

Retail B

A

20

46

A

1

18

R. Rapat

A

1

68

R. Karyawan

A

1

53

R. Genset

A

1

26

R. Trafo

A

1

28

R. Pompa

A

1

21

Ground Water Tank

A

1

46

R. VRF

A

1

46

R. Panel / R. PABX

A

1

21

R. STP

A

1

38

Toilet Pria

A

2

46

Toilet Wanita

A

2

46

Tempat Sholat

A

2

15

Tempat Wudhu

A

2

32

Loading Dock

A

1

96

Gudang

A

1

103

DA

192

384

Retail

Kantor Pengelola
R.

General

Manager

Area Servis
Mekanikal & Elektrikal

Toilet

Musholah

Loading Dock

Parkir
Area Parkir roda 2

2
m2/motor

86
Universitas Sumatera Utara

Area parkir roda 4

12.5

DA

365

4569

m2/mobil
Area Parkir Bus

162

Total Luas Ruangan

10469

Sirkulasi 30%

3140,7

Total Luas Keseluruhan

13609,7

(Sumber : olahan sendiri,2016)

Keterangan :
TS

: Time Saver Standards for Building Types

DA

: Data Arsitek, Ernest Neufert

FL

: Conference,Convention And Exhibition Facilities, Fred Lawson

A

: Asumsi

4.4

Analisa Teknologi

4.4.1

Struktur

Ada beberapa persyaratan pokok struktur, yaitu:
1.

Keseimbangan, agar massa bangunan tidak bergerak

2.

Kestabilan, agar bangunan tidak goyah akibat gaya luar dan punya daya tahan
terhadap gangguan alam, misalnya gempa, angin, dan kebakaran.

3.

Kekuatan, berhubungan dengan kesatuan seluruh struktur yang menerima
beban.

4.

Fungsional, agar sesuai dengan fungsinya yang didasarkan atas tuntutan
besaran ruang, fleksibilitas terhadap penyusunan unit-unit hunian, pola
sirkulasi, system utilitas, dan lain-lain.

5.

Ekonomis, baik dalam pelaksanaan maupun pemeliharaan.

6.

Estetika struktur dapat merupakan bagian integral dengan ekspresi arsitektur
yang serasi dan logis.
Sistem struktur suatu bangunan pada umumnya terdiri dari struktur bawah

(lower structure) dan struktur atas (upper structure).
1.

Lower Structure

87
Universitas Sumatera Utara

Lower Structure adalah struktur bawah bangunan atau pondasi. Karakter
struktur tanah dan jenis tanah sangat menentukan jenis pondasi.
2.

Upper Structure
Suatu bangunan dapat berdiri dengan kokoh memerlukan beberapa struktur di
atas tanah atau yang di sebut dengan Upper Structure. Upper Structure atau
Struktur atas suatu gedung adalah seluruh bagian struktur gedung yang berada
di atas muka tanah. Struktur atas ini terdiri atas kolom, pelat, balok, dinding
geser dan tangga, yang masing-masing mempunyai peran yang sangat penting.

4.4.2

Utilitas

Perencanaan sistem Air Conditioning (AC)
Menurut Lawson (1981; hal. 204), sistem AC pada gedung konvensi dan eksibisi
tergantung dari beberapa faktor antara lain:
1.

Skala dan Luasan
Untuk pusat kongres atau pameran yang sangat besar yang memungkinkan
adanya bukaan dalam ruangan tersebut. Luasan ruangan akan menjadi
pertimbangan dalam memilih AC dan kekuatan AC itu. Bisa menggunakan AC
split maupun Non-split.

2.

Ketentuan yang Digunakan
Ketentuan yang ada biasanya digunakan untuk menentukan jumlah minimal
udara bersih yang harus dikeluarkan. Pada ruangan mechanikal, dapur dan
ruangan lain diperlukan ventilasi yang sesuai agar menjaga ruangan tersebut
tetap fresh.

3.

Biaya Operasional
Biaya dalam hal ini adalah biasa pengoprasian AC. Sebisa mungkin
menggunakan AC dengan efektif. Disarankan untuk menggunakan AC dengan
sistem ducting karena penggunaannya lebih efisien dan hemat energi serta
biaya daripada AC split biasa.

Perencanaan Pencahayaan

88
Universitas Sumatera Utara

Dalam pencahayaan ada beberapa pertimbangan. Seperti pada contohnya di
area konvensi. Fungsi ruang yang menggunakan proyektor di dalamnya
mengharuskan intensitas cahaya yang redup. Sehingga kurang disarankan untuk
memakai pencahayaan alami. Namun pada area eksibisi, sangat disarankan untuk
pencahayaan alami karena ruangannya memang luas dan untuk efisiensi
penggunaan energi. Menurut Lawson (1981;hal. 201), sistem pencahayaan dapat
dibagi dua yaitu:
1.

Pencahayaan Langsung
Pemasangan pencahayaan pada langit – langit auditorium yang berukuran
besar. Umumnya menggunakan pencahayaan vertikal dengan sudut maksimal
10 derajat.

2.

Pencahayaan Tak Langsung
Bentuk pencahayaan ini biasanya melingkar juga digunakan untuk memecah
pencahayaan di daerah khusus. Pencahayaan yang melingkar dapat mengurangi
tingkat kekontrasan.

Akustik Ruang (Pada Convention Room)
Penyelesaian kebisingan dapat dilakukan dengan berbagai cara menurut
Mediastika (2005; hal.122), yaitu :
1.

Penyelesaian kebisingan secara outdoor yaitu dengan memperpanjang medium
yang dilalui gelombang bunyi agar intensitasnya menurun. Caranya adalah
menjauhkan posisi ruangan dari jalan yang dilalui kendaraan atau benda bising
lainnya.

2.

Penyelesaian kebisingan pada selubung bangunan yaitu dengan mengatur
lubang – lubang udara pada dinding yang gunanya menyerap suara dari dalam
maupun luar.

3.

Penyelesaian kebisingan ruangan dengan interior yaitu dengan menambahkan
lapisan pada dinding dan langit – langit bangunan yang dapat menyerap pada
beberapa sisi dan dapat memantulkan di sisi yang lainnya.

4.3.5

89
Universitas Sumatera Utara

BAB V
KONSEP PERANCANGAN

5.1

Konsep Dasar

5.1.1

Konsep Bentukan Masa

Gambar 5.1 Site perancangan

Gambar 5.2 Dipotong GSB

(Sumber: olahan sendiri, 2016)

(Sumber: olahan sendiri, 2016)

Gambar 5.3 Bentuk Fan

Gambar 5.4 Ditambah fungsi lainnya

(Sumber: olahan sendiri, 2016)

(Sumber: olahan sendiri, 2016)

Gambar 5.5 Bentukan masa
(Sumber: olahan sendiri, 2016)

90
Universitas Sumatera Utara

5.1.2

Penerapan Tema Pada Bangunan
Kwala Bekala Convention Hall dirancang dengan konsep arsitektur ikonik

tepi air. Arsitektur ikonik tepi air direncanakan sebagai simbol yang dapat
menjadikannya identitas dari kawasan Kwala Bekala agar mempunyai suatu citra
yang mudah dikenal maupun diingat masyarakat sekitar maupun luar. Atap
Convention hall mengambil bentuk menyerupai kerang karena bangun berada pada
area tepi danau, sehingga bangunan akan terrefleksikan pada air dan membentuk
pola yang berbentuk seperti kerang terbuka.

Gambar 5.6 Penerapan bentuk kerang pada bangunan
(Sumber: Olahan sendiri, 2016)

Table 5.1 Proses konsep
No
1

Gambar

Defenisi
Bentukan bangunan di ambil dari bentuk kerang
terbuka.

2

Kerang di bagi menjadi dua bagian. Bagian kerang
atas dan bagian kerang bawah.

3

Bagian kerang atas di terapkan pada bangunan dan di
jadikan menjadi atap bangunan, sedangkan kerang
bagian bawah terrefleksi di air danau sehingga terlihat
seperti kerang terbuka.

Sumber: olahan sendiri, 2016

91
Universitas Sumatera Utara

Gambar 5.7 View bangunan menyerupai kerang.
(Sumber: Olahan sendiri, 2016)

Gambar 5.8 View bangunan menyerupai kerang
(Sumber: Olahan sendiri, 2016)

92
Universitas Sumatera Utara

5.2

Konsep Perancangan Tapak

5.2.1

Tata Ruang Luar

Gambar 5.9 Konsep perancangan tapak
(Sumber: Olahan sendiri, 2016)
Keterangan:
Massa bangunan

Retail

Outdoor party

Servis

Ruang terbuka

Kwala Bekala Convention Hall dan Hotel dirancang dengan memanfaatkan
ruang luar untuk mendukung fungsi dari bangunan tersebut. Kondisi eksisting yang
ada seperti danau menjadikan kelebihan dari kawasan tersebut dapat dimanfaatkan
untuk memberi nilai lebih pada desain bangunan dan fungsinya.
Dari hasil zoning yang dilakukan pada tapak, maka diperoleh pembagian
area-area pada zona tersebut. Pembagian zona antara lain area massa bangunan,
area backbone, area ruang terbuka, area riverside dan area servis

93
Universitas Sumatera Utara

Pada area backbone terdapat retail untuk tempat rest area dan juga sebagai fungsi
pendukung bangunan. Pada area ruang terbuka utama terdapat disepanjang area
riverside dan sekitar bangunan, area riverside juga digunakan untuk pengguna
convention hall untuk pengguna yang sedang mengadakan acara outdoor party.
Sedangkan area servis berada pada samping kiri bangunan.

94
Universitas Sumatera Utara

5.2.2

Sirkulasi Pejalan Kaki

Gambar 5.10 Konsep Sirkulasi Bangunan
(Sumber: Olahan sendiri, 2016)
Keterangam :
Sirkulasi pejalan kaki

Sirkulasi pada Convenion Hall ini dirancang mengeliling bangunan
yang berfungsi agar mempermudah akses pejalan kaki dari jalan utama menuju
back bone. Merancang sirkulasi mengeliling ini juga berfungsi agar pengunjung
dapa menikmati area riverside, area retail, area backbone dan juga mempermudah
akses ke bangunan.

95
Universitas Sumatera Utara

5.2.3

Sirkulasi Kenderaan dan Parkir

Gambar 5.11 Konsep Sirkulasi Kenderaan dan Parkir
(Sumber: Olahan sendiri, 2016)
Keterangan:
Jalur masuk basement

Entrance utama

Sirkulasi masuk kenderaan

Sirkulasi keluar kenderaan

Sirkulasi kenderaan pada Convenion Hall ini dirancang di bagian depan
bangunan dengan akses melalu jalan utama, kenderaan masuk ke site kemudian
drop off di entrance utama dan menuju parkir. Parkir pada bangunan ini ada dua
yaitu parkir luar dan dalam. Parkir dalam berupa besement yang di gabungkan
dengan area parkir besement bersama

dikarenakan keterbatasan lahan dan

kebutuhan jumlah parkir yang banyak.

96
Universitas Sumatera Utara

5.2.4

Konsep Entrance

Gambar 5.12 Konsep Entrance Bangunan
(Sumber: Olahan sendiri, 2016)
Keteranagan :
Entrance drop off

Entrance dari backbone

Sirkulasi bangunan dengan konsep mengelilingi bangunan mengakibatkan
Convention Hall memmiliki 3 entrance yang diakses dari jalan utama dan backbone
kawasan. Pada backbone kawasan sendiri, akses untuk masuk ke dalam bangunan
merupakan sirkulasi pedestrian di luar site. Adapun, jalur kendaraan yang masuk
melalui entrance dapat melakukan drop off pada gedung Convention Hall dan
memarkirkan kendaraannya masuk ke basement maupun parkir luar. Merancang 3
entrance pada bangunan agar mempermudah akses menuju bangunan dari jalan raya
maupun backbone.

97
Universitas Sumatera Utara

5.2.5 Konsep Penzoningan Ruang Luar

Gambar 5.13 Konsep Zoning Site Plan
(Sumber: Olahan sendiri, 2016)
Keterangan:
Massa bangunan

Publik

Backbone

Jalan Utama

Ruang terbuka/public

Riverside

98
Universitas Sumatera Utara

5.3

Konsep Perancangan Bangunan

5.3.1 Konsep Penzoningan Ruang Dalam

Gambar 5.14 Konsep Zoning Lantai 1
(Sumber: Olahan sendiri, 2016)

Gambar 5.15 Konsep Zoning Lantai 2
(Sumber: Olahan sendiri, 2016)

99
Universitas Sumatera Utara

Gambar 5.16 Konsep Zoning Lantai 3
(Sumber: Olahan sendiri, 2016)
Keterangan:
Publik

Semi Publik

Servis

5.3.2 Konsep Tata Ruang Dalam

Gambar 5.17 Konsep Tata Ruang Dalam
(Sumber: Olahan sendiri, 2016)
Keterangan:
Hall

Retail

Meeting Room

R. Pameran

Basement

100
Universitas Sumatera Utara

5.3.3 Suasana Ruang

Gambar 5.18 Konsep Ruang Main Hall
(Sumber: Olahan sendiri, 2016)

Gambar 5.19 Interior Ruang Main Hall
(Sumber: Olahan sendiri, 2016)

101
Universitas Sumatera Utara

Ruang main hall dapat menampung 2.000 ribu orang, memiliki
bentuk ruang fanshape dan tempat duduk memakai system continental
fleksibel.

Gambar 5.20 Konsep Ruang Hall
(Sumber: Olahan sendiri, 2016)

Gambar 5.21 Interior Ruang Hall
(Sumber: Olahan sendiri, 2016)

102
Universitas Sumatera Utara

Ruang hall dapat menampung 675 orang, memiliki bentuk ruang
rectangel dan tempat duduk memakai system tradisional fleksibel.

Gambar 5.22 Konsep Ruang Meeting Room
(Sumber: Olahan sendiri, 2016)

103
Universitas Sumatera Utara

Gambar 5.23 Interior Ruang Meeting Room
(Sumber: Olahan sendiri, 2016)

Convention hall ini memiliki 4 ruangan meeting room dengan system
penataan tempat duduk fleksibel.

104
Universitas Sumatera Utara

Gambar 5.24 Konsep Ruang Ballroom
(Sumber: Olahan sendiri, 2016)

Gambar 5.25 Interior Ruang Ballroom
(Sumber: Olahan sendiri, 2016)

Convention hall ini memiliki 1 ruangan ballroom dengan system penataan
tempat duduk fleksibel.

105
Universitas Sumatera Utara

5.4 Konsep Struktur
Convention hall ini di kategotikan sebagai bangunan bentang lebar. Strukur
pondasi yang di pakai adalah pondasi tiang pancang atau bore pile. Material yang
dipakai adalah beton bertulang, ukuran poer 2 meter dan bore pile berdiameter
30cm.

Gambar 5.26 Detail Pondasi Tiang Pancang
(Sumber: Olahan sendiri, 2016)

Struktur kolom bangunan menggunakan sistem rigid frame. Dimana
material yang dipakai beton bertulang dengan diameter 80cm, jarak antar kolom 89 meter. Sedangkan untuk ring balok memiliki ukuran 40x70 cm.

106
Universitas Sumatera Utara

Gambar 5.27 Detail Balok dan Kolom
(Sumber: Olahan sendiri, 2016)

Gambar 5.28 Denah Ring Balok
(Sumber: Olahan sendiri, 2016)

Struktur atap bangunan menggunakan sistem space frame yang terletak pada
atap bangunan bentang lebar, untuk bangunan retail memakai dak beton.

107
Universitas Sumatera Utara

Gambar 5.29 Potongan Struktur Space Frame dan Dak Beton
(Sumber: Olahan sendiri, 2016)

5.5

Konsep Utilitas

5.5.1 Konsep Penyediaan Air Bersih
Sistem penyediaan air bersih bersumber dari PAM atau sumur artetis.
Sistem kerjanya yakni air bersih dari PAM atau sumur artesis masuk ke dalam
distribusi bangunan dan ditampung dalam ground reservoir kemudian dialirkan ke
tiap-tiap ruangan yang membutuhkan air.

Gambar 5.30 Sistem Air Bersih
(Sumber: Olahan sendiri, 2016)

5.5.2 Konsep Pembuangan Air Kotor
Drainase untuk air kotor langsung dialirkan melalui pipa-pipa untuk
dibuang kesaluran lingkungan, sedangkan untuk air kotor yang bercampur limbah
dialirkan melalui pipa-pipa untuk dibuang ke septictank.

108
Universitas Sumatera Utara

Gambar 5.31 Sistem Air Kotor
(Sumber: Olahan sendiri, 2016)

5.5.3 Konsep Penanggulangan Kebakaran
Pencegahan kebakaran dilakukan dengan pemakaian struktur dari bahan
bangunan yang tahan api yaitu beton. Sedangkan untuk penanggulangan
menggunakan tindakan pendeteksian awal, pemadaman api pengendalian asap dan
penyelamatan pengunjung melalui prosedur evakuasi. Untuk sarana deteksi dan
alarm kebakaran menggunakan heat and smoke detector. Sedangkan istem
pemadaman api menggunakan hydrant dan sprinkler.
1.

Hydrant terbagi menjadi Hydrant di dalam gedung dan di luar gedung, untuk
di luar gedung dilengkapi dengan Siamese connection.

2.

Sprinkler diletakkan pada koridor, basement parkir, dan ruang-ruangan
lainnya. Jarak antar sprinkler 4 meter di dalam ruangan,dan 6 meter di koridor.

Gambar 5.32 Sistem Penanggulangan Kebakaran
(Sumber: Olahan sendiri, 2016)

109
Universitas Sumatera Utara

5.5.4 Konsep Elektrikal
Listrik bersumber dari PLN yang disalurkan ke gardu utama setelah melalui
transformator, aliran listrik didistribusikan ke tiap-tiap lantai melalui Sub
Distribution Panel (SDP). Convention hall ini direncanakan memiliki Genset yang
digunakan apabila aliran listrik terputus.

Gambar 5.33 Sistem Elektrikal
(Sumber: Olahan sendiri, 2016)

5.5.5 Konsep Telepon
Komunikasi Internal, merupakan sistem komunikasi yang menghubungkan antar
ruang di dalam bangunan ini, media yang digunakan antara lain telepon degan
sistem pararel dan intercom.
Komunikasi Eksternal, merupakan sistem komunikasi yang menghubungkan
bangunan dengan lingkungan luar bangunan, media yang digunakan meliputi
telepon,faksimail dan koneksi internet.

110
Universitas Sumatera Utara

Gambar 5.34 Sistem Telepon
(Sumber: Olahan sendiri, 2016)

5.5.6 Konsep VRF

Gambar 5.35 Sistem VRF
(Sumber: Olahan sendiri, 2016)

111
Universitas Sumatera Utara

BAB VI
PERANCANGAN ARSITEKTUR

6.1

Gambar Arsitektural

6.1.1

Perspektif

Gambar 6.1 Perspektif Bangunan
(Sumber : olahan sendiri, 2016)

Gambar 6.2 Perpektif Mata Burung
(Sumber : olahan sendiri, 2016)

112
Universitas Sumatera Utara

Convention Hall Kwala Bekala ini jika dilihat dari seberang site/pusat
kuliner, refleksi bangunannya terpantul ke danau, sehingga kita bisa melihat bentuk
bangunan ini berbentuk menyerupai kerang yang sedang terbuka.

6.1.2. Suasana Eksterior
Posisi bangunan juga terletak di samping backbone, sehingga bisa
memudahkan para pejalan kaki untuk mengakses bangunan Convention Hall karena
bangunan ini terdapat di kawasan TOD. Fungsi ruangan yang terletak di samping
backbone adalah fungsi retail/coffe shop, sehingga bisa membuat jalur backbone
lebih menarik untuk dilalui para pejalan kaki.

Gambar 6.3 Suasana dari backbone
(Sumber : olahan sendiri, 2016)

113
Universitas Sumatera Utara

Gambar 6.4 Suasana Coffe Shop
(Sumber : olahan sendiri, 2016)

Gambar 6.5 Suasana Retail
(Sumber : olahan sendiri, 2016)

114
Universitas Sumatera Utara

Gambar 6.6 Suasana Hall Outdoor
(Sumber : olahan sendiri, 2016)

Tidak hanya didalam bangunan, diluar bangunan juga terdapat tempat
untuk mengadakan acara seperti acara resepsi pernikahan, dengan menikmati view
ke arah danau.

115
Universitas Sumatera Utara

6.1.3

Suasana Interior
Terdapat beberapa ruangan di dalam bangunan Convention Hall ini, salah

satunya yang paling utama adalah Main Hall, kapasitas ruangan ini 2000 orang.
Ruangan ini fleksibel, dimana kebutuhan bangku sesuai dengan acara yang akan
diadakan.

Gambar 6.8 Suasana Main Hall
(Sumber : olahan sendiri, 2016)

116
Universitas Sumatera Utara

Ruangan Hall ini dapat menampung sekitar 540 orang, ruangan ini berada
dekat dengan hall yang outdoor. Ruangan ini juga fleksibel.

Gambar 6.9 Suasana Hall
(Sumber : olahan sendiri, 2016)

117
Universitas Sumatera Utara

Di bangunan ini juga terdapat ruangan ballroom dan beberapa ruang
meeting room

Gambar 6.10 Suasana Ballroom
(Sumber : olahan sendiri, 2016)

Gambar 6.11 Suasana Meeting Room
(Sumber : olahan sendiri, 2016)

118
Universitas Sumatera Utara

Gambar 6.12 Suasana Meeting Room
(Sumber : olahan sendiri, 2016)

Gambar 6.13 Suasana Meeting Room
(Sumber : olahan sendiri, 2016)

119
Universitas Sumatera Utara

6.2

Foto Maket

Gambar 6.14 Foto Maket Tampak Belakang
(Sumber : dokumentasi pribadi, 2016)

Gambar 6.15 Foto Maket Tampak Depan
(Sumber : dokumentasi pribadi, 2016)

120
Universitas Sumatera Utara

Gambar 6.16 Foto Maket Tampak Samping
(Sumber : dokumentasi pribadi, 2016)

121
Universitas Sumatera Utara