Aplikasi Pencari Rute Optimum Untuk Ambulans Di Kota Medan Berbasis Sistem Informasi Geografis Chapter III V
BAB III
ANALISIS DAN PERANCANGAN
3.1. Analisis Sistem
Dalam perancangan sebuah sistem diperlukan analisis untuk keperluan sistem.
Dengan adanya analisis sistem, sistem yang dirancang diharapkan akan lebih baik
dan memudahkan dalam pengembangan sistem selanjutnya. Tujuan dari analisa
sistem ini sendiri adalah agar sistem yang dirancang menjadi tepat guna dan
ketahanan dari sistem tersebut akan lebih terjaga.
Sistem ini akan dapat digunakan oleh masyarakat untuk mencari rute terpendek
untuk ambulans menuju salah satu rumah sakit yang ada di Kota Medan. Sistem ini
dirancang menggunakan Algoritma Dijkstra untuk mencari rute dan waktu yang
paling efektif.
3.1.1. Analisa Masalah
Untuk mengindentifikasi masalah digunakan diagram Ishikawa (Fishbone
Diagram). Masalah utama adalah untuk pencarian rute dan waktu yang efektif
menuju rumah sakit masih menggunakan pencarian manual oleh ambulans (dalam
hal ini driver/supir). Secara umum kemampuan manusia utnuk memproses data
masih lambat, sehingga untuk menentukan rute dan waktu terpendek yang ingin
dilalui masih kurang efektif. Pencarian rute dan waktu yang efektif menuju rumah
sakit ini juga masih belum adanya dukungan dokumentasi yang memadai. Dengan
menggunakan metode secara manual juga masih mengalami keterbatasan dalam
proses analisisnya, tidak ada panduan yang pasti untuk menganalisis jalur yang
tepat. Seluruh masalah tersebut di muat dalam diagram Ishikawa pada Gambar 3.1:
Universitas Sumatera Utara
Sistem
User
Hasil pencarian tidak
terdokumentasi dengan
baik
Memiliki keterbatasan
dalam memproses
data
Pencarian rute dan waktu
terpendek menuju rumah
sakit secara manual rentan
terjadi kesalahan
Pencarian rute dan waktu
menuju rumah sakit masih
secara manual
Machine
Pencarian Rute dan
Waktu efektif
dengan Algoritma
Djikstra
Metode
Gambar 3.1. Diagram Ishikawa
3.2. Perancangan Sistem
Dalam perancangan sistem, secara garis langkah-langkah pembuatan sistem ini
pertama-tama adalah memasukkan node awal, node akhir dan jarak tempuh dan
gambar peta yang sudah di analisis. Kemudian dari keseluruhan data tersebut akan
dicari nilai rute terpendek dengan menggunakan algoritma Dijkstra. Tahap
perancangan sistem bertujuan untuk menghasilkan sebuah bentuk aplikasi yang
optimal dengan memperhatikan kebutuhan-kebutuhan sistem yang telah ditentukan
dalam tahap analisis sistem. Sistem yang dibangun terdiri dari 4 tahap yaitu
pengumpulan data rumah sakit, implementasi pemrograman PHP, perancangan user
interfacenya, dan perancangan aplikasi SIG berbasis web. Program dibuat
menggunakan Sublime Text. Guna mempermudah untuk mencapai tujuan
penelitian, perancangan alur penelitian dilakukan sesuai dengan flowchart yang
tertera dibawah ini :
Universitas Sumatera Utara
Mulai
Pengumpulan
Data
Implementasi
Pemrograman
PHP
Perancangan
User
Interface
Perancangan
Aplikasi SIG
Selesai
Gambar 3.2. Perancangan Alur Penelitian
3.3. Data yang Digunakan
Data yang digunakan dalam sistem ada 2 jenis yaitu titik koordinat setiap lokasi
rumah sakit dan data jarak antar titik asal (pasien) dan titik tujuan (rumah sakit)
yang diambil dari Google Maps dimana hal ini berupa Lat and Long serta jaraknya.
3.4. Sample Kasus dengan Algoritma Djikstra
Untuk bisa menerapkan algoritma ini dibutuhkan beberapa data yang harus
disiapkan, yaitu :
a. Titik asal adalah A yaitu alamat pasien.
Universitas Sumatera Utara
b. Titik tujuan adalah rumah sakit yaitu F.
c. Analisis rute terpendek dari A ke F. Jika dicontohkan dengan salah satu graf
akan seperti ini :
B
5
3
6
A
C
2
6
3
D
2
5
F
2
E
Gambar 3.3. Contoh Graf untuk mencari Rute Terpendek
Titik A adalah titik awal/keberangkatan, titik F adalah titik akhir/tujuan.
Kemudian kita akan mencari rute manakah yang harus dilewati dan memilik total
jarak yang paling dekat. Untuk bisa mendapatkan rute itu, maka grafik diatas
ditambahkan beberapa kotak untuk mengisi beberapa label. Seperti ini :
Universitas Sumatera Utara
B
5
3
6
A
C
2
6
3
D
2
5
F
2
E
Gambar 3.4. Contoh Algoritma Djikstra Langkah Pertama
Penjelasannya adalah :
Label Jarak
Label Urutan
Label Jarak Sementara
Gambar 3.5. Penjelasan Fungsi Label pada Graf
Setelah itu ada beberapa langkah yang harus dilakukan, yaitu :
1) Mengisi kotak label pada titik awal dengan label urutan 1 dan label jarak 0.
2) Menetapkan label jarak sementara untuk semua titik yang dapat dihubungi
langsung dari awal.
3) Pilih titik dengan label jarak sementara terkecil dan menuliskan nilainya di label
jarak, serta tambahkan label urutan-nya.
Universitas Sumatera Utara
4) Masukan label jarak sementara pada setiap titik yang belum memiliki label
urutan dan label jarak dan dapat dihubungi langsung dari titik yang baru saja
ditulis label jarak dan label urutan-nya. nilainya diisi dengan total dari label
jarak dari titik sebelumnya dan jarak dari titik tersebut. Jika label jarak
sementara di titik tersebut sudah memiliki nilai, maka harus diganti hanya jika
nilai yang baru lebih kecil.
5) Pilih titik dengan label jarak sementara terkecil dan menggunakan label jarak
sementara-nya sebagai label jarak dari titik tersebut, serta tambahkan label
urutan-nya.
6) Ulangi langkah 4 dan 5 hingga titik tujuan memiliki label jarak dan label urutan.
Maka pada langkah pertama adalah Mengisi kotak label pada titik awal dengan
label urutan 1 dan label jarak 0.
B
5
1
3
0
6
A
C
2
6
3
D
2
5
F
2
E
Gambar 3.6. Contoh Algoritma Djikstra Langkah Kedua
Universitas Sumatera Utara
Kemudian mengisi label jarak sementara titik yang dapat dihubungi langsung
dari titik A yakni titik B, C, dan D.
5
B
5
1
3
0
6
6
A
C
2
6
3
D
6
2
5
F
E
2
Gambar 3.7. Contoh Algoritma Djikstra Langkah Ketiga
Maka yang terpilih adalah titik B karena memiliki label jarak sementara
terkecil, dan mengisi nilai label jarak-nya sama dengan label jarak sementara serta
memberikan label urutan-nya.
2
5
5
B
5
3
6
6
A
C
2
6
3
D
6
2
5
F
2
E
Gambar 3.8. Contoh Algoritma Djikstra Langkah Keempat
Universitas Sumatera Utara
Selanjutnya mengisi label jarak sementara titik yang belum memiliki label jarak
dan dapat dihubungi langsung dari titik B yakni hanya titik C. Label jarak sementara
titik C diisi dengan total jarak dari titik A sampai ke titik C yang melalui titik B,
yakni 5 + 3 = 8. Namun sebelumnya nilai label jarak sementara-nya titik C sudah
ada dan lebih kecil (6), jadi label jarak sementara-nya tidak diganti dan tetap
bernilai 6. Langkah selanjutnya adalah memilih label jarak sementara terkecil.
Karena titik D dan titik C memiliki label jarak sementara yang sama yakni 6, maka
bisa memilih salah satu dari kedua titik tersebut. Misalkan titik C yang dipilih, maka
berikan label jarak dan label urutan-nya.
2
5
5
B
5
1
3
0
3
6
6
6
A
C
2
6
3
D
6
2
5
F
2
E
Gambar 3.9. Contoh Algoritma Djikstra Langkah Kelima
Kemudian titik yang dapat dihubungi secara langsung dari titik C dan belum
memilik label jarak adalah titik D dan E. Titik D => 6 + 2 = 8, lebih besar jika
dibandingkan dengan nilai label jarak sementara yang dimiliki oleh titik E
sebelumnya (6), maka nilai 8 diabaikan dan tetap diisi 6. Titik E => 6 + 3 = 9, maka
langsung saja label jarak sementara titik D diisi dengan 9.
Universitas Sumatera Utara
2
5
5
B
5
1
3
0
3
6
6
6
A
C
2
6
3
D
6
2
5
9
F
E
2
Gambar 3.10. Contoh Algoritma Djikstra Langkah Keenam
Selanjutnya titik E terpilih karena memiliki label jarak sementara terkecil.
Berikan label jarak dan label urutan-nya.
2
5
5
B
5
1
3
0
3
6
6
6
A
C
2
6
4
6
3
D
6
2
5
9
F
2
E
Gambar 3.11. Contoh Algoritma Djikstra Langkah Ketujuh
Universitas Sumatera Utara
Dan titik F dan E adalah titik yang dapat dihubungi secara langsung dari titik D
dan belum memiliki label jarak. Titik F => 6 + 4 = 10 dan langsung diisikan
kedalam label jarak sementara-nya. sedangkan titik E => 6 + 2 = 8 dan lebih kecil
dari pada nilai sebelumnya yaitu 9, maka nilai label jarak sementara-nya diganti
dengan 8.
2
5
5
B
5
1
3
0
3
6
6
6
A
C
2
6
4
6
3
D
6
2
5
9 8
11
F
2
E
Gambar 3.12. Contoh Algoritma Djikstra Langkah Kedelapan
Maka titik E terpilih karena memiliki jarak sementara terkecil. Berikan label
jarak dan label urutan-nya.
Universitas Sumatera Utara
2
5
5
B
5
1
3
0
3
6
6
6
A
C
2
6
4
6
3
D
6
2
5
5
8
9 8
11
F
E
2
Gambar 3.13. Contoh Algoritma Djikstra Langkah Kesembilan
Titik F adalah titik terakhir yang dapat dihubungi secara langsung dari titik E
dan belum memilik label jarak serta merupakan titik tujuan. Titik F => 8 + 2 = 10
dan lebih kecil dari pada nilai sebelumnya yaitu 11, maka nilai label jarak
sementara-nya diganti dengan 10.
2
5
5
B
5
1
3
0
3
6
6
6
A
C
2
6
4
6
3
D
6
2
5
5
8
9 8
11 10
F
2
E
Gambar 3.14. Contoh Algoritma Djikstra Langkah Kesepuluh
Universitas Sumatera Utara
Karena titik F adalah satu-satunya titik terakhir yang belum mempunyai label
jarak dan label urutan maka lansung saja berikan nilai label jarak dan label urutannya. Dengan begitu titik tujuan sudah memiliki label jarak dan label jarak
sementara.
2
5
5
B
5
1
3
0
3
6
6
6
A
C
2
6
4
6
3
D
6
2
5
6
5
10
8
9 8
11 10
F
E
2
Gambar 3.15. Contoh Algoritma Djikstra Langkah Kesebelas
Dengan begitu diketahui rute yang harus dilewati dan memiliki jarak terpendek
dari titik A menuju titik F adalah A -> E -> D -> F -> 0 + 6 + 2 + 2 = 10
5
B
5
0
3
6
A
6
C
2
6
6
3
D
2
5
F
10
2
E
8
Gambar 3.16. Graf Hasil pencarian Rute Terpendek
Universitas Sumatera Utara
3.5. Perancangan Database
Adapun database pada sistem terdiri dari 3 tabel yaitu table titik koordinat, titik
jarak dan titik hambatan.
Nama_field
Tipe_data
Ukuran_field
id
INT
11
nama
VARCHAR
100
koordinat
VARCHAR
30
tipe koordinat
INT
11
Tabel 3.1. Rancangan Tabel Titik Koordinat
Tabel titik koordinat : Menyimpan id, nama rumah sakit, koordinat (Lang dan
Long) dapat di lihat pada tabel 3.1 Lang adalah titik X dan Long adalah titik Y.
Titik ini berdasarkan koordinat yang sudah dimasukkan kedalam database.
Nama_field
Tipe_data
Ukuran_field
id
INT
11
id_asal
VARCHAR
100
id_tujuan
VARCHAR
30
Jarak
INT
11
Tabel 3.2. Rancangan Tabel Jarak
Tabel jarak : menyimpan hubungan relasi dari satu titik ke titik yang lain dan
menyimpan nilai jarak antara titik awal (pasien) dan titik akhir tujuan (rumah sakit).
Universitas Sumatera Utara
Nama_field
Tipe_Data
Ukuran_field
id_hambatan
INT
11
Alamat
VARCHAR
20
Tabel 3.3. Rancangan Tabel Hambatan
Tabel hambatan : menyimpan titik hambatan disetiap jalur yang akan dilalui
oleh ambulans.
3.6. User Interface
3.6.1. Rancangan Halaman Utama
Gambar 3.17. Rancangan Halaman Utama
Halaman ini adalah halaman awal aplikasi yaitu berupa halaman muka interface
untuk memasukkan alamat pasien dan outputnya berupa rumah sakit yang sesuai.
Universitas Sumatera Utara
3.6.2. Rancangan Tampilan Halaman Peta
Karena aplikasi ini akan di pergunakan oleh pihak rumah sakit saja, yang akan
berperan sebagai User adalah admin (driver ambulans). Halaman utama (home)
pada sistem ini sekaligus menjadi halaman hasil sebagai informasi rekomendasi
jalan untuk ambulans. Halaman hasil pada sistem ini akan menampilkan jalur yang
akan dilalui oleh ambulans dari titik asal (pasien) dan titik tujuan (rumah sakit).
Ketika user menginput data berupa alamat pasien, sistem akan otomatis
memberikan informasi berupa jalur yang akan dilewati oleh ambulans.
3.18. Rancangan Tampilan Halaman Peta
Universitas Sumatera Utara
3.6.3. Rancangan Tampilan Hasil
Tampilan hasil pada Gambar 3.18, titik biru merupakan titik alamat pasien (titik
asal) dan titik merah adalah titik rumah sakit. Pada tampilan hasil terlihat jalur
berupa Google Maps dari alamat pasien ke rumah sakit. Data yang dihasilkan
berupa jarak, jalur yang dilalui, dan estimasi waktu untuk sampai ke tujuan.
Gambar 3.19. Rancangan Tampilan Hasil tanpa Hambatan
Universitas Sumatera Utara
Selanjutnya, pada tampilan hasil yang ditandai dengan titik hijau merupakan
hasil dari pencarian rute dengan adanya hambatan.
Gambar 3.20. Rancangan Tampilan Hasil dengan Hambatan
Universitas Sumatera Utara
3.7. Proses Kerja Sistem
Berikut adalah gambaran proses berjalannya sistem yang akan dibangun:
1. Panggilan darurat akan diterima admin dari pasien.
2. Dalam skenario ini, admin merupakan driver ambulans. Maka dari itu admin
segera meng-input alamat pasien untuk dilakukan pengecekan.
3. Setelah itu, admin meng-input lokasi rumah sakit yang telah ada didalam
database.
4. Kemudian sistem mencari jalur dan mengkalkulasi waktu tercepatnya.
5. Setelah lokasi tersedia, maka sistem akan langsung menampilkan hasil berupa
rute alternatif dan estimasi waktu sampai ke rumah sakit.
Proses kerja sistem ini dapat direpresentasikan dalam bentuk flowchart seperti
yang tertera di Gambar 3.21 dibawah ini :
Universitas Sumatera Utara
Start
Input lokasi
pasien
Input lokasi
rumah sakit
Cek jalur
Kalkulasi
waktu
Lokasi
tersedia
Menampilkan informasi rute
dan waktu terpendek
Selesai
Gambar 3.21. Proses Kerja Sistem Pencarian Jalur Tercepat
Universitas Sumatera Utara
BAB IV
IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM
4.1. Implementasi Sistem
Pada tahap ini, algoritma Djikstra akan diimplementasikan ke dalam sistem
dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP, Javascript dan database MySQL
seusai perancangan yang telah dilakukan.
4.1.1. Spesifikasi Perangkat Keras dan Lunak yang Digunakan
Spesifikasi perangkat keras dan lunak yang digunakan untuk membangun
sistem ini adalah sebagai berikut :
•
Processor Intel®CoreTM i5-4278U CPU @ 2.6 GHz.
•
Kapasitas SSD 256 GB.
•
Memory RAM yang digunakan 8 GB.
•
Tipe sistem adalah 64-bit operating system.
•
Sistem operasi yang digunakan adalah macOS Sierra 10.12.4
•
Webserver yang digunakan adalah XAMPP versi 3.2.2.
•
Database MySQL versi 5.6.16.
•
Menggunakan Google Maps Javascript API v3.
4.1.2. Uji Coba menggunakan Google Maps Javascript API
Pengujian sistem ini merupakan langkah yang dilakukan setelah perancangan
aplikasi. Pada subbab ini akan dibahas secara singkat proses berjalannya aplikasi
menggunakan Google Maps Javascript API. Perhatikan baris kode di bawah ini :
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.1. Variabel pemanggil service Directions
Tiga baris diatas merupakan variabel pemanggil service directions di Google
Maps API. Fungsi ketiganya masing-masing adalah untuk menampilkan peta dan
jarak yang akan dihitung.
Gambar 4.2. Variabel untuk menampilkan koordinat/posisi Peta
Fungsi diatas berguna untuk menampilkan keseluruhan peta beserta koordinat
posisi awal user dan menjalankan fungsi zoom in/out pada peta.
Gambar 4.3. Variabel untuk menemukan jalur terdekat
Universitas Sumatera Utara
Fungsi ini berjalan ketika kita menekan tombol search, fungsi ini adalah
Direction Service yang kita gunakan untuk menemukan jalur terdekat dari titik awal
ke titik akhir. Selanjutnya, perhatikan baris kode diatas :
Gambar 4.4. Variabel perintah request jarak dan waktu
Dari perintah pada fungsi diatas, maka penjelasannya adalah :
•
origin : Merupakan titik awal yang didapat dari var start berisi nilai input
dengan id start.
•
destination : Merupakan titik tujuan yang didapat dari var end berisi nilai input
dengan id end.
•
travelMode : Adalah mode perjalanan yang dilakukan, dalam kasus ini
merupakan ambulans.
•
departureTime : Membutuhkan fungsi “drivingOptions:” agar dapat berjalan.
Variabel “Date” harus diatur ke waktu saat ujicoba, kemudian API akan
mengkonversi tanggal dan waktu berdasarkan zona waktu di lokasi.
•
duration_in_traffic : Fungsi untuk memprediksi waktu antara jarak titik awal
dan akhir berdasarkan kondisi trafik.
•
trafficModel : Menampilkan estimasi waktu terbaik berdasarkan perhitungan
yang dilakukan dengan menggunakan fungsi “duration_in_traffic”
Universitas Sumatera Utara
4.2. Pengujian Sistem
Subbab ini akan menunjukkan tampilan program dan desain program website
dari hasil perancangan yang telah dibangun pada bab sebelumnya sebelumnya.
4.2.1. Halaman Index
Merupakan halaman awal dari sistem ini. Pada halaman ini hanya ada 3
elemen penting saja yaitu kolom pencari titik asal, kolom untuk titik tujuan, serta
tampilan petanya.
Gambar 4.5. Tampilan Halaman Awal
Universitas Sumatera Utara
4.2.2. Kolom Input/Output Alamat Pasien & Rumah Sakit
Pada bagian yang di-highlight seperti gambar 4.6 dibawah ini merupakan kolom
untuk input alamat pasien menuju ke rumah sakit.
Gambar 4.6. Tampilan Kolom Pencarian Alamat Pasien
Kemudian, dibawah ini merupakan tampilan dari alamat dari pasien yang telah
di-input untuk kemudian dicari rute optimum-nya menuju ke rumah sakit.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.7. Tampilan Alamat Pasien yang telah di-input
Setelah alamat pasien di-input maka akan diproses ke alamat rumah sakit
terdekatnya dan kemudian memilih rute alternatifnya yang ada pada bagian
dropdown menu yang ada dibagian selanjutnya.
Gambar 4.8. Tampilan Alamat Pasien dan Rumah Sakit tujuan
Universitas Sumatera Utara
4.2.3. Tampilan Hasil
Setelah di-input dari halaman sebelumnya, proses yang terjadi setelah lokasi
awal dan lokasi tujuan, maka proses pencarian rute terpendek tertampil pada
gambar dibawah ini dari proses dalam sistem serta jarak tempuh dan estimasi
waktu ke tujuan yang ada. Selain itu proses ini juga akan menampilkan peta yang
di-import dari Google Maps.
Gambar 4.9. Hasil Pencarian Rute Terpendek tanpa Hambatan
Hasil diatas merupakan hasil dari pencarian pertama rute terdekatnya tanpa
menghiraukan hambatan disekitarnya. Untuk hasil pencarian rute terdekat dengan
hambatan, maka hasilnya akan terlihat setelah kita memilih alternatif ke-2 seperti
gambar dibawah ini :
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.10. Hasil pencarian Rute Terpendek dengan Hambatan
Dari gambar diatas, hambatan yang ditandai dengan titik merah diatas muncul
setelah pencarian kedua kalinya dari alamat titik awal (pasien) dan titik akhir
(rumah sakit) yang sama. Maka dari kedua alternatif diatas dapat disimpulkan
bahwa :
•
Alternatif 1 : Mencari jalur terdekat dari titik awal ke titik akhir dengan
mengabaikan hambatan
•
Alternatif 2 : Mencari jalur terdekat dari titik awal ke titik akhir dengan adanya
hambatan.
Universitas Sumatera Utara
4.3. Hasil Pengujian Sistem
Pada hasil pengujian pada gambar 4.9, dan 4.10 adapun data input dan
outputnya adalah sebagai berikut :
-
Tanpa hambatan :
Data input :
o Alamat pasien yaitu “Jl. Sei Serayu
Data output :
o Nama Rumah Sakit “Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara”
o Jarak : 1,4 km
o Durasi : 10 menit
-
Dengan Hambatan :
Data input :
o Alamat pasien yaitu “Jl. Sei Serayu
Data output :
o
o
o
o
Nama Rumah Sakit “Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara”
Titik Hambatan “Jl. Panglima Nyak Makam”
Jarak : 2,1 km
Durasi : 26 menit
Universitas Sumatera Utara
4.4. Pengujian Black Box
Pada tahap pengujian dilakukan menggunakan tipe pengujian black box yang
berfokus pada persyaratan fungsional dari Sistem Informasi Geografis yang
dibangun. Sehingga kesalahan dapat diidentifikasi. Berikut adalah tabel Rencana
Pengujian dari Sistem Informasi Geografis yang dibangun.
Deskripsi
No.
Pengujian
Output yang
Output
diharapkan
sebenarnya
Input
Fungsi
Untuk masuk
Masukkan alamat
Tampilan
Tampilan
ke halaman
http://localhost/ambu-
halaman
halaman
index.php
medan
beranda
beranda
Muncul peta
Muncul peta
kota Medan
kota Medan
Gambar rute
Gambar rute
terpendek dan
terpendek dan
estimasi waktu
estimasi waktu
Tampilan peta
Tampilan peta
Halaman
1
Beranda
Masukkan alamat
Untuk melihat
2
Peta
http://localhost/ambutampilan peta
medan
Pencarian
Rute
Titik awal dan titik
Rute
3
Terpendek
tujuan
Terpendek
Zoom in,
Klik icon zoom in atau
zoom out
zoom out
diperbesar atau diperbesar atau
Pengujian
4
diperkecil
diperkecil
tools Peta
Pan mode,
Klik icon pan mode
Peta dapat di
Peta dapat di
select mode
dan select mode
drag
drag
Tabel 4.1. Hasil Pengujian Black Box
Universitas Sumatera Utara
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan analisis dari sistem dan pengujian sistem secara menyeluruh yang
telah dilakukan pada bab-bab sebelumnya, maka ada beberapa hal yang dapat
dijadikan kesimpulan pada penelitian ini antara lain:
a) Sistem Informasi Geografis ini dapat menunjukkan rute terpendek serta
visualisasi peta kota Medan.
b) Hasil dari pencarian rute dilengkapi jarak tempuh dan estimasi waktu dari
titik awal dan titik tujuan.
c) Algoritma Djikstra merupakan metode yang tepat serta efisien untuk
pencarian jalur terpendek pada SIG ini.
d) Apabila ada beberapa pilihan jalan dari alamat pasien ke rumah sakit, sistem
akan mencari rute terdekat dari alamat pasien ke rumah sakit dan
mengabaikan rute yang lebih dekat tetapi memiliki titik hambatan.
e) Hasil pencarian hanya menggunakan satu jenis hambatan saja, sehingga
hasil pencarian rute juga terbatas.
f) Ada beberapa jalan di Kota Medan dengan nama yang sama, mengakibatkan
Google Maps, tidak menunjukkan rute sesuai dengan yang dimaksud oleh
user. .
Universitas Sumatera Utara
5.2. Saran
Untuk hasil yang lebih baik dan maksimal dibutuhkan saran dari semua pihak
untuk melengkapi kekurangan. Saran dari penulis yaitu :
a) Untuk selanjutnya sistem ini dikembangkan berbasis Android dengan
memperbanyak data jalan, hambatan dan data rumah sakit.
b) Diharapkan sistem dapat menunjukkan rumah sakit yang sesuai dengan
penyakit pasien.
c) Penelitian ini dapat dilakukan dengan menggunakan algoritma lain yang
hasilnya lebih akurat.
Universitas Sumatera Utara
ANALISIS DAN PERANCANGAN
3.1. Analisis Sistem
Dalam perancangan sebuah sistem diperlukan analisis untuk keperluan sistem.
Dengan adanya analisis sistem, sistem yang dirancang diharapkan akan lebih baik
dan memudahkan dalam pengembangan sistem selanjutnya. Tujuan dari analisa
sistem ini sendiri adalah agar sistem yang dirancang menjadi tepat guna dan
ketahanan dari sistem tersebut akan lebih terjaga.
Sistem ini akan dapat digunakan oleh masyarakat untuk mencari rute terpendek
untuk ambulans menuju salah satu rumah sakit yang ada di Kota Medan. Sistem ini
dirancang menggunakan Algoritma Dijkstra untuk mencari rute dan waktu yang
paling efektif.
3.1.1. Analisa Masalah
Untuk mengindentifikasi masalah digunakan diagram Ishikawa (Fishbone
Diagram). Masalah utama adalah untuk pencarian rute dan waktu yang efektif
menuju rumah sakit masih menggunakan pencarian manual oleh ambulans (dalam
hal ini driver/supir). Secara umum kemampuan manusia utnuk memproses data
masih lambat, sehingga untuk menentukan rute dan waktu terpendek yang ingin
dilalui masih kurang efektif. Pencarian rute dan waktu yang efektif menuju rumah
sakit ini juga masih belum adanya dukungan dokumentasi yang memadai. Dengan
menggunakan metode secara manual juga masih mengalami keterbatasan dalam
proses analisisnya, tidak ada panduan yang pasti untuk menganalisis jalur yang
tepat. Seluruh masalah tersebut di muat dalam diagram Ishikawa pada Gambar 3.1:
Universitas Sumatera Utara
Sistem
User
Hasil pencarian tidak
terdokumentasi dengan
baik
Memiliki keterbatasan
dalam memproses
data
Pencarian rute dan waktu
terpendek menuju rumah
sakit secara manual rentan
terjadi kesalahan
Pencarian rute dan waktu
menuju rumah sakit masih
secara manual
Machine
Pencarian Rute dan
Waktu efektif
dengan Algoritma
Djikstra
Metode
Gambar 3.1. Diagram Ishikawa
3.2. Perancangan Sistem
Dalam perancangan sistem, secara garis langkah-langkah pembuatan sistem ini
pertama-tama adalah memasukkan node awal, node akhir dan jarak tempuh dan
gambar peta yang sudah di analisis. Kemudian dari keseluruhan data tersebut akan
dicari nilai rute terpendek dengan menggunakan algoritma Dijkstra. Tahap
perancangan sistem bertujuan untuk menghasilkan sebuah bentuk aplikasi yang
optimal dengan memperhatikan kebutuhan-kebutuhan sistem yang telah ditentukan
dalam tahap analisis sistem. Sistem yang dibangun terdiri dari 4 tahap yaitu
pengumpulan data rumah sakit, implementasi pemrograman PHP, perancangan user
interfacenya, dan perancangan aplikasi SIG berbasis web. Program dibuat
menggunakan Sublime Text. Guna mempermudah untuk mencapai tujuan
penelitian, perancangan alur penelitian dilakukan sesuai dengan flowchart yang
tertera dibawah ini :
Universitas Sumatera Utara
Mulai
Pengumpulan
Data
Implementasi
Pemrograman
PHP
Perancangan
User
Interface
Perancangan
Aplikasi SIG
Selesai
Gambar 3.2. Perancangan Alur Penelitian
3.3. Data yang Digunakan
Data yang digunakan dalam sistem ada 2 jenis yaitu titik koordinat setiap lokasi
rumah sakit dan data jarak antar titik asal (pasien) dan titik tujuan (rumah sakit)
yang diambil dari Google Maps dimana hal ini berupa Lat and Long serta jaraknya.
3.4. Sample Kasus dengan Algoritma Djikstra
Untuk bisa menerapkan algoritma ini dibutuhkan beberapa data yang harus
disiapkan, yaitu :
a. Titik asal adalah A yaitu alamat pasien.
Universitas Sumatera Utara
b. Titik tujuan adalah rumah sakit yaitu F.
c. Analisis rute terpendek dari A ke F. Jika dicontohkan dengan salah satu graf
akan seperti ini :
B
5
3
6
A
C
2
6
3
D
2
5
F
2
E
Gambar 3.3. Contoh Graf untuk mencari Rute Terpendek
Titik A adalah titik awal/keberangkatan, titik F adalah titik akhir/tujuan.
Kemudian kita akan mencari rute manakah yang harus dilewati dan memilik total
jarak yang paling dekat. Untuk bisa mendapatkan rute itu, maka grafik diatas
ditambahkan beberapa kotak untuk mengisi beberapa label. Seperti ini :
Universitas Sumatera Utara
B
5
3
6
A
C
2
6
3
D
2
5
F
2
E
Gambar 3.4. Contoh Algoritma Djikstra Langkah Pertama
Penjelasannya adalah :
Label Jarak
Label Urutan
Label Jarak Sementara
Gambar 3.5. Penjelasan Fungsi Label pada Graf
Setelah itu ada beberapa langkah yang harus dilakukan, yaitu :
1) Mengisi kotak label pada titik awal dengan label urutan 1 dan label jarak 0.
2) Menetapkan label jarak sementara untuk semua titik yang dapat dihubungi
langsung dari awal.
3) Pilih titik dengan label jarak sementara terkecil dan menuliskan nilainya di label
jarak, serta tambahkan label urutan-nya.
Universitas Sumatera Utara
4) Masukan label jarak sementara pada setiap titik yang belum memiliki label
urutan dan label jarak dan dapat dihubungi langsung dari titik yang baru saja
ditulis label jarak dan label urutan-nya. nilainya diisi dengan total dari label
jarak dari titik sebelumnya dan jarak dari titik tersebut. Jika label jarak
sementara di titik tersebut sudah memiliki nilai, maka harus diganti hanya jika
nilai yang baru lebih kecil.
5) Pilih titik dengan label jarak sementara terkecil dan menggunakan label jarak
sementara-nya sebagai label jarak dari titik tersebut, serta tambahkan label
urutan-nya.
6) Ulangi langkah 4 dan 5 hingga titik tujuan memiliki label jarak dan label urutan.
Maka pada langkah pertama adalah Mengisi kotak label pada titik awal dengan
label urutan 1 dan label jarak 0.
B
5
1
3
0
6
A
C
2
6
3
D
2
5
F
2
E
Gambar 3.6. Contoh Algoritma Djikstra Langkah Kedua
Universitas Sumatera Utara
Kemudian mengisi label jarak sementara titik yang dapat dihubungi langsung
dari titik A yakni titik B, C, dan D.
5
B
5
1
3
0
6
6
A
C
2
6
3
D
6
2
5
F
E
2
Gambar 3.7. Contoh Algoritma Djikstra Langkah Ketiga
Maka yang terpilih adalah titik B karena memiliki label jarak sementara
terkecil, dan mengisi nilai label jarak-nya sama dengan label jarak sementara serta
memberikan label urutan-nya.
2
5
5
B
5
3
6
6
A
C
2
6
3
D
6
2
5
F
2
E
Gambar 3.8. Contoh Algoritma Djikstra Langkah Keempat
Universitas Sumatera Utara
Selanjutnya mengisi label jarak sementara titik yang belum memiliki label jarak
dan dapat dihubungi langsung dari titik B yakni hanya titik C. Label jarak sementara
titik C diisi dengan total jarak dari titik A sampai ke titik C yang melalui titik B,
yakni 5 + 3 = 8. Namun sebelumnya nilai label jarak sementara-nya titik C sudah
ada dan lebih kecil (6), jadi label jarak sementara-nya tidak diganti dan tetap
bernilai 6. Langkah selanjutnya adalah memilih label jarak sementara terkecil.
Karena titik D dan titik C memiliki label jarak sementara yang sama yakni 6, maka
bisa memilih salah satu dari kedua titik tersebut. Misalkan titik C yang dipilih, maka
berikan label jarak dan label urutan-nya.
2
5
5
B
5
1
3
0
3
6
6
6
A
C
2
6
3
D
6
2
5
F
2
E
Gambar 3.9. Contoh Algoritma Djikstra Langkah Kelima
Kemudian titik yang dapat dihubungi secara langsung dari titik C dan belum
memilik label jarak adalah titik D dan E. Titik D => 6 + 2 = 8, lebih besar jika
dibandingkan dengan nilai label jarak sementara yang dimiliki oleh titik E
sebelumnya (6), maka nilai 8 diabaikan dan tetap diisi 6. Titik E => 6 + 3 = 9, maka
langsung saja label jarak sementara titik D diisi dengan 9.
Universitas Sumatera Utara
2
5
5
B
5
1
3
0
3
6
6
6
A
C
2
6
3
D
6
2
5
9
F
E
2
Gambar 3.10. Contoh Algoritma Djikstra Langkah Keenam
Selanjutnya titik E terpilih karena memiliki label jarak sementara terkecil.
Berikan label jarak dan label urutan-nya.
2
5
5
B
5
1
3
0
3
6
6
6
A
C
2
6
4
6
3
D
6
2
5
9
F
2
E
Gambar 3.11. Contoh Algoritma Djikstra Langkah Ketujuh
Universitas Sumatera Utara
Dan titik F dan E adalah titik yang dapat dihubungi secara langsung dari titik D
dan belum memiliki label jarak. Titik F => 6 + 4 = 10 dan langsung diisikan
kedalam label jarak sementara-nya. sedangkan titik E => 6 + 2 = 8 dan lebih kecil
dari pada nilai sebelumnya yaitu 9, maka nilai label jarak sementara-nya diganti
dengan 8.
2
5
5
B
5
1
3
0
3
6
6
6
A
C
2
6
4
6
3
D
6
2
5
9 8
11
F
2
E
Gambar 3.12. Contoh Algoritma Djikstra Langkah Kedelapan
Maka titik E terpilih karena memiliki jarak sementara terkecil. Berikan label
jarak dan label urutan-nya.
Universitas Sumatera Utara
2
5
5
B
5
1
3
0
3
6
6
6
A
C
2
6
4
6
3
D
6
2
5
5
8
9 8
11
F
E
2
Gambar 3.13. Contoh Algoritma Djikstra Langkah Kesembilan
Titik F adalah titik terakhir yang dapat dihubungi secara langsung dari titik E
dan belum memilik label jarak serta merupakan titik tujuan. Titik F => 8 + 2 = 10
dan lebih kecil dari pada nilai sebelumnya yaitu 11, maka nilai label jarak
sementara-nya diganti dengan 10.
2
5
5
B
5
1
3
0
3
6
6
6
A
C
2
6
4
6
3
D
6
2
5
5
8
9 8
11 10
F
2
E
Gambar 3.14. Contoh Algoritma Djikstra Langkah Kesepuluh
Universitas Sumatera Utara
Karena titik F adalah satu-satunya titik terakhir yang belum mempunyai label
jarak dan label urutan maka lansung saja berikan nilai label jarak dan label urutannya. Dengan begitu titik tujuan sudah memiliki label jarak dan label jarak
sementara.
2
5
5
B
5
1
3
0
3
6
6
6
A
C
2
6
4
6
3
D
6
2
5
6
5
10
8
9 8
11 10
F
E
2
Gambar 3.15. Contoh Algoritma Djikstra Langkah Kesebelas
Dengan begitu diketahui rute yang harus dilewati dan memiliki jarak terpendek
dari titik A menuju titik F adalah A -> E -> D -> F -> 0 + 6 + 2 + 2 = 10
5
B
5
0
3
6
A
6
C
2
6
6
3
D
2
5
F
10
2
E
8
Gambar 3.16. Graf Hasil pencarian Rute Terpendek
Universitas Sumatera Utara
3.5. Perancangan Database
Adapun database pada sistem terdiri dari 3 tabel yaitu table titik koordinat, titik
jarak dan titik hambatan.
Nama_field
Tipe_data
Ukuran_field
id
INT
11
nama
VARCHAR
100
koordinat
VARCHAR
30
tipe koordinat
INT
11
Tabel 3.1. Rancangan Tabel Titik Koordinat
Tabel titik koordinat : Menyimpan id, nama rumah sakit, koordinat (Lang dan
Long) dapat di lihat pada tabel 3.1 Lang adalah titik X dan Long adalah titik Y.
Titik ini berdasarkan koordinat yang sudah dimasukkan kedalam database.
Nama_field
Tipe_data
Ukuran_field
id
INT
11
id_asal
VARCHAR
100
id_tujuan
VARCHAR
30
Jarak
INT
11
Tabel 3.2. Rancangan Tabel Jarak
Tabel jarak : menyimpan hubungan relasi dari satu titik ke titik yang lain dan
menyimpan nilai jarak antara titik awal (pasien) dan titik akhir tujuan (rumah sakit).
Universitas Sumatera Utara
Nama_field
Tipe_Data
Ukuran_field
id_hambatan
INT
11
Alamat
VARCHAR
20
Tabel 3.3. Rancangan Tabel Hambatan
Tabel hambatan : menyimpan titik hambatan disetiap jalur yang akan dilalui
oleh ambulans.
3.6. User Interface
3.6.1. Rancangan Halaman Utama
Gambar 3.17. Rancangan Halaman Utama
Halaman ini adalah halaman awal aplikasi yaitu berupa halaman muka interface
untuk memasukkan alamat pasien dan outputnya berupa rumah sakit yang sesuai.
Universitas Sumatera Utara
3.6.2. Rancangan Tampilan Halaman Peta
Karena aplikasi ini akan di pergunakan oleh pihak rumah sakit saja, yang akan
berperan sebagai User adalah admin (driver ambulans). Halaman utama (home)
pada sistem ini sekaligus menjadi halaman hasil sebagai informasi rekomendasi
jalan untuk ambulans. Halaman hasil pada sistem ini akan menampilkan jalur yang
akan dilalui oleh ambulans dari titik asal (pasien) dan titik tujuan (rumah sakit).
Ketika user menginput data berupa alamat pasien, sistem akan otomatis
memberikan informasi berupa jalur yang akan dilewati oleh ambulans.
3.18. Rancangan Tampilan Halaman Peta
Universitas Sumatera Utara
3.6.3. Rancangan Tampilan Hasil
Tampilan hasil pada Gambar 3.18, titik biru merupakan titik alamat pasien (titik
asal) dan titik merah adalah titik rumah sakit. Pada tampilan hasil terlihat jalur
berupa Google Maps dari alamat pasien ke rumah sakit. Data yang dihasilkan
berupa jarak, jalur yang dilalui, dan estimasi waktu untuk sampai ke tujuan.
Gambar 3.19. Rancangan Tampilan Hasil tanpa Hambatan
Universitas Sumatera Utara
Selanjutnya, pada tampilan hasil yang ditandai dengan titik hijau merupakan
hasil dari pencarian rute dengan adanya hambatan.
Gambar 3.20. Rancangan Tampilan Hasil dengan Hambatan
Universitas Sumatera Utara
3.7. Proses Kerja Sistem
Berikut adalah gambaran proses berjalannya sistem yang akan dibangun:
1. Panggilan darurat akan diterima admin dari pasien.
2. Dalam skenario ini, admin merupakan driver ambulans. Maka dari itu admin
segera meng-input alamat pasien untuk dilakukan pengecekan.
3. Setelah itu, admin meng-input lokasi rumah sakit yang telah ada didalam
database.
4. Kemudian sistem mencari jalur dan mengkalkulasi waktu tercepatnya.
5. Setelah lokasi tersedia, maka sistem akan langsung menampilkan hasil berupa
rute alternatif dan estimasi waktu sampai ke rumah sakit.
Proses kerja sistem ini dapat direpresentasikan dalam bentuk flowchart seperti
yang tertera di Gambar 3.21 dibawah ini :
Universitas Sumatera Utara
Start
Input lokasi
pasien
Input lokasi
rumah sakit
Cek jalur
Kalkulasi
waktu
Lokasi
tersedia
Menampilkan informasi rute
dan waktu terpendek
Selesai
Gambar 3.21. Proses Kerja Sistem Pencarian Jalur Tercepat
Universitas Sumatera Utara
BAB IV
IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM
4.1. Implementasi Sistem
Pada tahap ini, algoritma Djikstra akan diimplementasikan ke dalam sistem
dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP, Javascript dan database MySQL
seusai perancangan yang telah dilakukan.
4.1.1. Spesifikasi Perangkat Keras dan Lunak yang Digunakan
Spesifikasi perangkat keras dan lunak yang digunakan untuk membangun
sistem ini adalah sebagai berikut :
•
Processor Intel®CoreTM i5-4278U CPU @ 2.6 GHz.
•
Kapasitas SSD 256 GB.
•
Memory RAM yang digunakan 8 GB.
•
Tipe sistem adalah 64-bit operating system.
•
Sistem operasi yang digunakan adalah macOS Sierra 10.12.4
•
Webserver yang digunakan adalah XAMPP versi 3.2.2.
•
Database MySQL versi 5.6.16.
•
Menggunakan Google Maps Javascript API v3.
4.1.2. Uji Coba menggunakan Google Maps Javascript API
Pengujian sistem ini merupakan langkah yang dilakukan setelah perancangan
aplikasi. Pada subbab ini akan dibahas secara singkat proses berjalannya aplikasi
menggunakan Google Maps Javascript API. Perhatikan baris kode di bawah ini :
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.1. Variabel pemanggil service Directions
Tiga baris diatas merupakan variabel pemanggil service directions di Google
Maps API. Fungsi ketiganya masing-masing adalah untuk menampilkan peta dan
jarak yang akan dihitung.
Gambar 4.2. Variabel untuk menampilkan koordinat/posisi Peta
Fungsi diatas berguna untuk menampilkan keseluruhan peta beserta koordinat
posisi awal user dan menjalankan fungsi zoom in/out pada peta.
Gambar 4.3. Variabel untuk menemukan jalur terdekat
Universitas Sumatera Utara
Fungsi ini berjalan ketika kita menekan tombol search, fungsi ini adalah
Direction Service yang kita gunakan untuk menemukan jalur terdekat dari titik awal
ke titik akhir. Selanjutnya, perhatikan baris kode diatas :
Gambar 4.4. Variabel perintah request jarak dan waktu
Dari perintah pada fungsi diatas, maka penjelasannya adalah :
•
origin : Merupakan titik awal yang didapat dari var start berisi nilai input
dengan id start.
•
destination : Merupakan titik tujuan yang didapat dari var end berisi nilai input
dengan id end.
•
travelMode : Adalah mode perjalanan yang dilakukan, dalam kasus ini
merupakan ambulans.
•
departureTime : Membutuhkan fungsi “drivingOptions:” agar dapat berjalan.
Variabel “Date” harus diatur ke waktu saat ujicoba, kemudian API akan
mengkonversi tanggal dan waktu berdasarkan zona waktu di lokasi.
•
duration_in_traffic : Fungsi untuk memprediksi waktu antara jarak titik awal
dan akhir berdasarkan kondisi trafik.
•
trafficModel : Menampilkan estimasi waktu terbaik berdasarkan perhitungan
yang dilakukan dengan menggunakan fungsi “duration_in_traffic”
Universitas Sumatera Utara
4.2. Pengujian Sistem
Subbab ini akan menunjukkan tampilan program dan desain program website
dari hasil perancangan yang telah dibangun pada bab sebelumnya sebelumnya.
4.2.1. Halaman Index
Merupakan halaman awal dari sistem ini. Pada halaman ini hanya ada 3
elemen penting saja yaitu kolom pencari titik asal, kolom untuk titik tujuan, serta
tampilan petanya.
Gambar 4.5. Tampilan Halaman Awal
Universitas Sumatera Utara
4.2.2. Kolom Input/Output Alamat Pasien & Rumah Sakit
Pada bagian yang di-highlight seperti gambar 4.6 dibawah ini merupakan kolom
untuk input alamat pasien menuju ke rumah sakit.
Gambar 4.6. Tampilan Kolom Pencarian Alamat Pasien
Kemudian, dibawah ini merupakan tampilan dari alamat dari pasien yang telah
di-input untuk kemudian dicari rute optimum-nya menuju ke rumah sakit.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.7. Tampilan Alamat Pasien yang telah di-input
Setelah alamat pasien di-input maka akan diproses ke alamat rumah sakit
terdekatnya dan kemudian memilih rute alternatifnya yang ada pada bagian
dropdown menu yang ada dibagian selanjutnya.
Gambar 4.8. Tampilan Alamat Pasien dan Rumah Sakit tujuan
Universitas Sumatera Utara
4.2.3. Tampilan Hasil
Setelah di-input dari halaman sebelumnya, proses yang terjadi setelah lokasi
awal dan lokasi tujuan, maka proses pencarian rute terpendek tertampil pada
gambar dibawah ini dari proses dalam sistem serta jarak tempuh dan estimasi
waktu ke tujuan yang ada. Selain itu proses ini juga akan menampilkan peta yang
di-import dari Google Maps.
Gambar 4.9. Hasil Pencarian Rute Terpendek tanpa Hambatan
Hasil diatas merupakan hasil dari pencarian pertama rute terdekatnya tanpa
menghiraukan hambatan disekitarnya. Untuk hasil pencarian rute terdekat dengan
hambatan, maka hasilnya akan terlihat setelah kita memilih alternatif ke-2 seperti
gambar dibawah ini :
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.10. Hasil pencarian Rute Terpendek dengan Hambatan
Dari gambar diatas, hambatan yang ditandai dengan titik merah diatas muncul
setelah pencarian kedua kalinya dari alamat titik awal (pasien) dan titik akhir
(rumah sakit) yang sama. Maka dari kedua alternatif diatas dapat disimpulkan
bahwa :
•
Alternatif 1 : Mencari jalur terdekat dari titik awal ke titik akhir dengan
mengabaikan hambatan
•
Alternatif 2 : Mencari jalur terdekat dari titik awal ke titik akhir dengan adanya
hambatan.
Universitas Sumatera Utara
4.3. Hasil Pengujian Sistem
Pada hasil pengujian pada gambar 4.9, dan 4.10 adapun data input dan
outputnya adalah sebagai berikut :
-
Tanpa hambatan :
Data input :
o Alamat pasien yaitu “Jl. Sei Serayu
Data output :
o Nama Rumah Sakit “Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara”
o Jarak : 1,4 km
o Durasi : 10 menit
-
Dengan Hambatan :
Data input :
o Alamat pasien yaitu “Jl. Sei Serayu
Data output :
o
o
o
o
Nama Rumah Sakit “Rumah Sakit Universitas Sumatera Utara”
Titik Hambatan “Jl. Panglima Nyak Makam”
Jarak : 2,1 km
Durasi : 26 menit
Universitas Sumatera Utara
4.4. Pengujian Black Box
Pada tahap pengujian dilakukan menggunakan tipe pengujian black box yang
berfokus pada persyaratan fungsional dari Sistem Informasi Geografis yang
dibangun. Sehingga kesalahan dapat diidentifikasi. Berikut adalah tabel Rencana
Pengujian dari Sistem Informasi Geografis yang dibangun.
Deskripsi
No.
Pengujian
Output yang
Output
diharapkan
sebenarnya
Input
Fungsi
Untuk masuk
Masukkan alamat
Tampilan
Tampilan
ke halaman
http://localhost/ambu-
halaman
halaman
index.php
medan
beranda
beranda
Muncul peta
Muncul peta
kota Medan
kota Medan
Gambar rute
Gambar rute
terpendek dan
terpendek dan
estimasi waktu
estimasi waktu
Tampilan peta
Tampilan peta
Halaman
1
Beranda
Masukkan alamat
Untuk melihat
2
Peta
http://localhost/ambutampilan peta
medan
Pencarian
Rute
Titik awal dan titik
Rute
3
Terpendek
tujuan
Terpendek
Zoom in,
Klik icon zoom in atau
zoom out
zoom out
diperbesar atau diperbesar atau
Pengujian
4
diperkecil
diperkecil
tools Peta
Pan mode,
Klik icon pan mode
Peta dapat di
Peta dapat di
select mode
dan select mode
drag
drag
Tabel 4.1. Hasil Pengujian Black Box
Universitas Sumatera Utara
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan analisis dari sistem dan pengujian sistem secara menyeluruh yang
telah dilakukan pada bab-bab sebelumnya, maka ada beberapa hal yang dapat
dijadikan kesimpulan pada penelitian ini antara lain:
a) Sistem Informasi Geografis ini dapat menunjukkan rute terpendek serta
visualisasi peta kota Medan.
b) Hasil dari pencarian rute dilengkapi jarak tempuh dan estimasi waktu dari
titik awal dan titik tujuan.
c) Algoritma Djikstra merupakan metode yang tepat serta efisien untuk
pencarian jalur terpendek pada SIG ini.
d) Apabila ada beberapa pilihan jalan dari alamat pasien ke rumah sakit, sistem
akan mencari rute terdekat dari alamat pasien ke rumah sakit dan
mengabaikan rute yang lebih dekat tetapi memiliki titik hambatan.
e) Hasil pencarian hanya menggunakan satu jenis hambatan saja, sehingga
hasil pencarian rute juga terbatas.
f) Ada beberapa jalan di Kota Medan dengan nama yang sama, mengakibatkan
Google Maps, tidak menunjukkan rute sesuai dengan yang dimaksud oleh
user. .
Universitas Sumatera Utara
5.2. Saran
Untuk hasil yang lebih baik dan maksimal dibutuhkan saran dari semua pihak
untuk melengkapi kekurangan. Saran dari penulis yaitu :
a) Untuk selanjutnya sistem ini dikembangkan berbasis Android dengan
memperbanyak data jalan, hambatan dan data rumah sakit.
b) Diharapkan sistem dapat menunjukkan rumah sakit yang sesuai dengan
penyakit pasien.
c) Penelitian ini dapat dilakukan dengan menggunakan algoritma lain yang
hasilnya lebih akurat.
Universitas Sumatera Utara