Asuhan Keperawatan Pada Tn.M Dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Oksigenasi; Bersihan Jalan Nafas Di Rsup H. Adam Malik Medan

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia sebagai keseluruhan yang komplit dan independen, holistic secara
biologis, psikologis, sisal dan spiritual yang keseluruhannyabtidak dapat
dipisahkan, Henderson (1966) mempunyai 14 kebutuhan dasar manusia yaitu:
bernafas secara normal, makan dan minum cukup, eliminasi, bergerak dan
mempertahankan posisi yang dikehendaki (mobilisasi), istirahat dan tidur,
memilih cara berpakaian; berpakaian dan melepas pakaian, mempertahankan
temperatur suhu tubuh dalam rentang normal, menjaga tubuh tetap bersih dan rapi,
menghindari bahaya dari lingkungan, berkomunikasi dengan orang lain, beribadah
menurut keyakinan, bekerja yang menjanjikan prestasi, bermain dan berpartisipasi
dalam berbagai bentuk rekreasi, belajar, menggali atau memuaskan rasa
keinginantahuannya yang mengacu pada perkembangan dan kesehatan normal
(Potter dan Perry, 2005)
Stroke merupakan penyakit kehilangan fungsi otak yang diakibatkan oleh
berhentinya suplai oksigen dan darah ke otak, stroke disebabkan oleh thrombosis,
embolisme serebral, iskemia, dan hemoragi serebral (Brunner dan Suddarth,
2002).
Gangguan oksigenasi merupakan masalah yang sering terjadi sebagai
alasan pasien datang ke pelayanan kesehatan untuk memperoleh pelayanan

kesehatan. Adanya kekurangan O2 ditandai dengan keadaan hipoksia yang dalam
proses lanjut dapat menyebabkan kematian jaringan bahkan kematian. Kematian
jaringan ini dapat menyebabkan terjadinya penyakit sroke. Stroke merupakan
penyakit gangguan fungsional otak berupa kelumpuhan saraf/deficit neurologic
akibat gangguan aliran darah pada salah satu bagian otak. Secara sederhana stroke
didefenisikan sebagai penyakit otak akibat terhentinya suplai darah ke otak karena
sumbatan atau perdarahan, dengan gejala lemas/lumpuh sasaat atau gejala berat
sampai hilangnya kesadaran, dan kematian (Arief Muttaqin, 2008).
Obstruksi jalan nafas merupakan kondisi pernafasan yang tidak normal
akibat ketidakmampuan batuk secara efektif, dapat disebabkan oleh sekresi yang
kental atau berlebihan akibat penyakit infeksi, imbilisasi, stasis sekresi, dan batuk

Universitas Sumatera Utara

tidak efektif karena penyakit persarafan seperti Cerebro Vascular Accident
(CVA), efek pengobatan sedatif, dan lain-lain (Aziz. A, 2006).
Kebutuhan oksigenasi merupakan kebutuhan dasar manusia yang
digunakan untuk kelangsungan metabolisme sel tubuh mempertahankan hidup dan
aktifitas berbagai organ atau sel (Aziz. A, 2006)
Oksigenasi adalah memenuhi kebutuhan oksigen dalam tubuh dengan cara

melancarkan saluran masunya oksigen atau memberikan aliran gas oksigen (O2)
sehingga konsentrasi oksigen meningkat dalam tubuh (Potter dan Perry, 2005)
Kebutuhan tubuh terhadap oksigen merupakan kebutuhan yang sangat
mendasar dan mendadak. Tanpa oksigen dalam waktu tertentu, sel tubuh akan
mengalami kerusakan yang menetap dan menimbulkan kematian. Otak merupakan
organ yang sangat sensitif terhadap kekurangan oksigen. Otak masih mampu
menoleransi kekurangan okigen antara tiga sampai lima menit. Apabila
kekurangan oksigen berlangsung lebih dari lima menit, dapat terjadi kerusakan sel
otak secara permanen (Kozier dan Erb, 1998).
Pemenuhan kebutuhan oksigen ini tidak terlepas dari kondisi sistem
pernafasan secara fungsional. Bila ada gangguan pada salah satu organ sistem
respirasi, maka kebutuhan oksigen akan mengalami gangguan. Seringkali individu
tdak menyadari terhadap pentingnya oksigen. Proses pernafasan dianggap sebagai
sesuatu yang biasa-biasa saja. Banyak kondisi yang menyebabkan seseorang
mengalami gangguan dalam pemenuhan kebutuhan oksigen, seperti adanya
sumbatan pada saluran pernafasan. Pada kondisi ini, individu merasakan
pentingnya oksigen (Asmadi, 2008).
Sumbatan jalan nafas merupakan salah satu gangguan dalam pemenuhan
kebutuhan oksigen penyebab kematian utama yang kemungkinan masih dapat
teratasi. Penolong harus dapat mengenal tanda-tanda dan gejala-gejala sumbatan

jalan nafas dan menanganinya dengan cepat walaupun tanpa menggunakan alat
yang canggih (Rieja, 2010).
Ketidakefektifan bersihan jalan nafas adalah ketidakmampuan untuk
membersihkan sekresi atau obstruksi saluran pernafasan guna mempertahankan
jalan nafas yang bersih (NICNOC, 2007)

Universitas Sumatera Utara

B. Tujuan
Mampu memberikan asuhan keperawatan yang komprehensif pada pasien
dengan masalah kebutuhan dasar oksigenasi; bersihan jalan nafas.

C. Manfaat
1) Bagi Praktek Keperawatan
Dapat menjadi bahan masukan bagi perawat untuk mengetahui tentang
asuhan keperawatan pada pasien dengan masalah kebutuhan dasar
oksigenasi; bersihan jalan nafas.
2) Bagi Institusi Pendidikan
Dapat digunakan sebagai bahan masukan dalam kegiatan proses belajar
mengajar tentang asuhan keperawatan pada pasien dengan masalah

kebutuhan dasar oksigenasi; bersihan jalan nafas yang dapat digunakan
acuan bagi praktek mahasiswa keperawatan.
3) Bagi Kebutuhan Klien
Dapat digunakan untu memenuhi keutuhannya khususnya kebutuhan dasar
oksigenasi; bersihan jalan nafas.

Universitas Sumatera Utara