Fakultas Teknologi Industri Universitas. pdf

Kurikulum 2010-2014 Jurusan Teknik Informatika
Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia
FTI UII Yogyakarta
Model Penyusunan Kurikulum
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
tujuan, isi, dan bahan pelajaran, serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Definisi yang senada juga terdapat dalam Keputusan Menteri Pendidikan Nasional
Republik Indonesia nomor 232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum
Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa. Dari definisi tersebut, kita
dapat menyimpulkan bahwa (1) kurikulum adalah seperangkat rencana untuk mencapai
tujuan pendidikan tertentu, (2) kurikulum berisi rencana bahan pelajaran (matakuliah),
isi bahan pelajaran, tujuan bahan pelajaran, dan cara/metode kegiatan belajar mengajar,
dan (3) kurikulum digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran.
Evaluasi dan revisi kurikulum Program Studi Teknik Informatika mengacu pada model
Grayson untuk pengembangan kurikulum (lihat Gambar 2).

Gambar 2. Model Grayson untuk pengembangan kurikulum
Definisi Permasalahan
Keluaran Program Studi Teknik Informatika dirumuskan dalam bentuk pernyataan

kompetensi. Perumusan kompetensi ini berdasarkan pernyataan visi, misi, dan tujuan

This document from http://fit.uii.ac.id

1

program studi, serta menyesuaikan kondisi internal dan eksternal program studi, serta
analisis masukan dari industri dan masyarakat (lihat Gambar 3).

Gambar 3. Pembentukan keluaran program
Kompetensi Program Studi Teknik Informatika dirumuskan dengan mempertimbangkan
masukan-masukan berupa visi ilmiah dan sinyal pasar. Visi ilmiah merupakan
pandangan dan pendapat para pakar atau pengajar yang berwawasan ke depan yang
mampu memperkirakan kebutuhan kemampuan lulusan di dunia kerja mendatang.
Sinyal pasar digunakan untuk menggambarkan permintaan pasar terhadap kompetensi
lulusan yang mampu bekerja di lapangan kerja secara berkualitas.
Kompetensi Umum:
ƒ

ƒ


Memiliki pengetahuan pada bidang ilmu komputer dan teknologi informasi dengan
integritas kepribadian yang dilandasi karakter keislaman dan kebangsaan.
Kompetensi umum ini dirinci menjadi kompetensi keilmuan (knowledge and
understanding), keahlian (skill), kemampuan (ability), dan kepribadian (attitude)
sebagai berikut.

Kompetensi Keilmuan:
ƒ

ƒ
ƒ

Memiliki pengetahuan yang memadai tentang cara kerja komputer dan arsitektur
sistem teknologi informasi, beserta hubungan antar komponen-komponen
penyusunnya.
Memiliki kemampuan merancang dan mengembangkan algoritma dasar dan produk
piranti berbasis digital untuk memecahkan masalah nyata.
Memahami bidang ilmu jaringan dan keamanan komputer, multimedia dan visi
komputer, sistem informasi dan rekayasa perangkat lunak, komputasi dan sistem

cerdas, dan/atau informatika kedokteran.

Kompetensi Keahlian:
ƒ

ƒ

Mampu menerapkan teknik, metodologi, dan piranti pengembangan sistem komputer
modern yang efektif dan handal dalam suatu infrastruktur teknologi informasi.
Mampu mengidentifikasi, menganalisis dan membuat formulasi penyelesaian
terhadap permasalahan yang berkaitan dengan bidang komputer dan teknologi
informasi, khususnya pada bidang jaringan dan keamanan komputer, multimedia
dan visi komputer, sistem informasi dan rekayasa perangkat lunak, komputasi dan
sistem cerdas, serta informatika kedokteran.

This document from http://fit.uii.ac.id

2

ƒ


Mampu menerapkan model-model kewirausahaan dan/atau penciptaan peluang kerja
baru di bidang komputer dan teknologi informasi.

Kompetensi Kemampuan:
ƒ

ƒ
ƒ

Memiliki kemampuan dan kemauan untuk menjadi pembelajar sepanjang hayat dan
selalu tanggap terhadap issu–issu kontemporer di bidang komputer dan teknologi
informasi.
Memiliki kemampuan beradaptasi terhadap dinamika lapangan kerja, sifat pekerjaan,
dan perkembangan pola hidup masyarakat yang selalu berubah.
Memiliki semangat inovasi dan kreatif dalam menerapkan bidang ilmu yang
dikuasainya

Kompetensi Kepribadian:
ƒ


ƒ
ƒ
ƒ

Memiliki kepribadian yang mencerminkan karakter khairo ummah dan nilai luhur
bangsa Indonesia.
Memiliki tanggung jawab etika dan komitmen untuk menjaga sikap profesional
dalam lingkup aktivitasnya.
Memiliki sikap yang baik dalam hal hubungan interpersonal (leadership, initiative,
integrity, positive attitude, dan team building).
Memiliki kemampuan pengembangan diri dan komunikasi yang efektif.

Program Studi Teknik Informatika mendefinisikan sejumlah metode dan strategi
pembelajaran untuk mencapai kompetensi-kompetensi tersebut, serta ukuran standar
kemampuan dan kewenangan yang harus dimiliki oleh seorang lulusan Program Studi
Teknik Informatika. Rincian metode dan strategi pembelajaran serta ukuran standar dan
kewenangan dijelaskan di Buku 2.

Struktur Kurikulum

Ranah Pengetahuan
Sebagaimana disebutkan dalam CC 2005, terdapat lima sub-disiplin bidang komputer
yaitu: Computer Engineering, Computer Science, Information System, Information
Technology, dan Software Engineering. Di masa depan, dimungkinkan muncul subdisiplin baru di bidang komputer.
Sesuai dengan kebutuhan dan kondisi internal, kurikulum awal Program Studi Teknik
Informatika condong ke sub-disiplin Computer Science. Kurikulum 1994 hingga 1997
masih didominasi dengan muatan ilmu komputer. Kemudian, pada saat peninjauan
kurikulum di tahun 2002 dan 2006, muatan sistem informasi ditambahkan ke dalam
kurikulum sebagai satu minat studi baru, selain minat studi yang telah ada, yaitu: sistem
dan jaringan komputer, kecerdasan buatan, serta grafika dan multimedia.
Berdasar pertimbangan kemampuan sumberdaya manusia (dosen dan mahasiswa),
laboratorium, dan kebijakan internal UII, pada peninjauan kurikulum di tahun 2010 ini,
Program Studi Teknik Informatika akan bergeser ke sub-disiplin Information

This document from http://fit.uii.ac.id

3

Technology. Namun demikian, untuk menjawab kebutuhan masyarakat dan industri di
bidang sistem informasi dan perangkat lunak, sejumlah materi penting pada sub-disiplin

sistem informasi dan rekayasa perangkat lunak akan tetap diakomodasi dalam dalam
bentuk matakuliah-matakuliah pilihan. Matakuliah-matakuliah pilihan dikelompokkan
dalam Kelompok Bidang Keahlian (KBK) dengan pilihan matakuliah yang lebih banyak
bila dibandingkan dengan Kurikulum 2006. Minat-minat studi yang telah dimunculkan
pada hingga Kurikulum 2006 dijadikan sebagai modal penguatan dan pengembangan di
Kurikulum 2010 ini, sehingga body of knowledge yang dimiliki oleh Program Studi
Teknik Informatika semakin tersusun dengan baik.
Berdasarkan SK Mendiknas No. 232/U/2002 dan No. 045/U/2002, asosiasi keilmuan
diberi kewenangan untuk menyusun kurikulum inti bidang ilmunya dengan
mempertimbangkan masukan dari asosiasi profesi. Yang bertanggung jawab terhadap
kurikulum inti teknik informatika adalah APTIKOM (Asosiasi Perguruan Tinggi
Informatika dan Komputer). Dokumen resmi APTIKOM tentang kurikulum inti adalah
hasil Musyawarah Nasional Bali 2007 dan Batam 2008, yang mengacu pada IEEE
Computing Curricula (CC 2005).

Sumberdaya Pembelajaran
Untuk mencapai visi, misi, dan tujuan program studi dan kompetensi yang dinyatakan
dalam Kurikulum 2010, berbagai dukungan sumberdaya pembelajaran berikut mutlak
disediakan.
Sumberdaya Manusia

Program Studi Teknik Informatika harus senantiasa berupaya mewujudkan rasio ideal
antara cacah dosen dan mahasiswa, sesuai yang disyaratkan oleh Badan Akreditasi
Nasional (BAN) Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Di samping itu, dalam upaya
menghadapi pemberlakuan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005
tentang Guru dan Dosen yang menyatakan bahwa kualifikasi minimal pengajar program
S1 harus bergelar S2, Program Studi Teknik Informatika telah mempunyai 2 pengajar
bergelar S3 dan 14 pengajar bergelar S2. 11 pengajar lain masih bergelar S1 yang
sedang atau segera berangkat studi lanjut dalam dua tahun ke depan.
Di sisi kompetensi keilmuan, peminatan studi yang ditawarkan di Kurikulum 2010 ini
berdasarkan pada bidang kompetensi keilmuan para staf pengajar Program Studi Teknik
Informatika. Kompetensi keilmuan tersebut diharapkan benar-benar mewarnai
Kurikulum 2010 ini lewat pengayaan matakuliah pilihan, praktikum dan aktivitas
penunjang perkuliahan lainnya.
Para staf pengajar yang akan studi lanjut diarahkan agar mengambil dan memperdalam
bidang ilmu yang dapat mendukung pada penguatan kompetensi ini. Selain itu,
keberadaan berbagai aktivitas penelitian di Program Studi Teknik Informatika membuka
peluang untuk memunculkan kompetensi baru sebagai bagian pengembangan keilmuan
teknik informatika.

This document from http://fit.uii.ac.id


4

Laboratorium
Pembentukan kompetensi penguasaan teknologi informasi pada mahasiswa memerlukan
laboratorium dengan kuantitas, kapasitas, dan kualitas yang memadai. Proses
pembelajaran di Program Studi Teknik Informatika didukung oleh lima laboratorium,
yaitu:
ƒ
ƒ
ƒ
ƒ
ƒ

Laboratorium Sistem dan Jaringan Komputer,
Laboratorium Sistem Informasi dan Rekayasa Perangkat Lunak,
Laboratorium Komputasi dan Sistem Cerdas,
Laboratorium Grafika dan Multimedia, dan
Laboratorium Pemrograman dan Informatika Teori.


Administrasi dan penjadwalan kelima laboratorium tersebut dilakukan secara terpadu
untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pemanfaatan laboratorium (lihat Gambar
4). Dengan demikian, apabila terdapat kekurangan kapasitas di satu laboratorium dapat
ditutup oleh kapasitas di laboratorium lain yang tak terpakai sepenuhnya.

Gambar 4. Laboratorium terpadu Program Studi Teknik Informatika
Pusat Pelatihan
Selain melalui praktikum di laboratorium, untuk mendukung peningkatan kemampuan
praktis mahasiswa, Program Studi Teknik Informatika telah menyelenggarakan beberapa
pusat pelatihan yang berkaitan dengan teknologi informasi. Hingga tahun 2010 ini, telah
terselenggara 3 pusat pelatihan untuk mendukung sertifikasi keahlian, yaitu :
ƒ
ƒ
ƒ

Cisco Networking Academy (CNA),
Oracle Workforce Development Program (OWDP), dan
Java Education Centre (JEC).

Karena pusat pelatihan tersebut sejalan dengan kompentensi penguasaan teknologi

informasi yang diharapkan, Kurikulum 2010 ini diharapkan memiliki sifat yang fleksibel
dan akomodatif terhadap upaya-upaya mahasiswa dalam peningkatan kompetensinya
melalui sertifikasi. Untuk itu, Kurikulum 2010 ini menyediakan beberapa matakuliah
This document from http://fit.uii.ac.id

5

untuk penyetaraan sertifikasi bagi mahasiswa yang telah mengikuti pelatihan di masingmasing pusat pelatihan tersebut (lihat Gambar 5). Penyetaraan sertifikasi ini telah
dilaksanakan sejak Kurikulum 2006.

Gambar 5. Integrasi kurikulum dengan sertifikasi
Metode Pembelajaran
Sejalan dengan kebijakan DIKTI mengenai Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK),
sejak Kurikulum 2002 Program Studi Teknik Informatika telah melakukan sejumlah
penyesuaian agar memenuhi kaidah-kaidah sebuah kurikulum yang berbasis kompetensi.
KBK adalah kurikulum yang disusun berdasarkan elemen-elemen kompetensi yang
harus dicapai oleh mahasiswa sebagai peserta didik. Ciri KBK adalah:
ƒ
ƒ

ƒ
ƒ

menyatakan kompetensi tujuan secara jelas dalam proses pembelajaran,
proses pembelajaran berorientasi kepada pencapaian kompetensi dan berfokus pada
mahasiswa,
lebih mengutamakan kesatuan penguasaan ranah kognitif, psikomotorik, dan afektif,
dan
proses penilaian hasil belajar lebih ditekankan pada kemampuan memperlihatkan
kemampuan kognitif, psikomotorik, dan afektif.

Salah satu isi kurikulum adalah bahan kajian dan pelajaran. Cara mengetahui
ketercapaian suatu kompetensi dapat dilakukan melalui alur matakuliah. Alur
matakuliah ini dapat dibuat dengan cara menyusun rantai matakuliah yang berkaitan satu
sama lain di tiap semester yang suatu saat akan berakhir di semester tertentu. Kemudian
pada semester tersebut, kompetensi peserta didik dievaluasi. Apabila kompetensi yang
ada di alur matakuliah sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai, maka terdapat
relevansi yang kuat antara susunan matakuliah dengan kompetensi yang ingin dicapai.
Namun, perlu diperhatikan pula bahwa cara penyampaian dan penilaian juga sangat
mempengaruhi relevansi tersebut.

This document from http://fit.uii.ac.id

6

Terdapat dua hal agar kompetensi yang telah dirumuskan dijamin dapat tercapai dengan
mempelajari mata ajaran yang ditawarkan,yaitu:
ƒ

ƒ

secara deskriptif, dapat dicek melalui penyusunan matriks kompetensi versus
matakuliah, kemudian dilakukan pengecekan dalam sel matriks tersebut. Boleh jadi
satu mata ajaran dapat mengisi sel lebih dari satu sub kompetensi.
dapat dievaluasi dari kontrak perkuliahan yang dibuat untuk masing-masing mata
ajaran yang mencantumkan cara pembelajaran dan cara penilaiannya, yang tidak
hanya menilai ranah kognitif, melainkan afektif dan psikomotorik mahasiswa.

Untuk melaksanakan KBK, dosen pengajar setidaknya harus memiliki tiga kemampuan,
yaitu:
ƒ

ƒ
ƒ

kemampuan menguasai subjek kajian: dosen adalah spesialis dan ahli dalam subjek
kajian matakuliah yang diampu;
kemampuan menguasai kurikulum: dosen mengerti dan dapat mengartikulasikan
kedudukan dan keterkaitan matakuliahnya dengan kurikulum program studi dan
profesi yang dituju; dan
kemampuan pedagogik: dosen mampu melaksanakan proses pembelajaran yang
efektif dalam subjek kajiannya.

Proses pembelajaran harus merupakan upaya bersama antara dosen dan mahasiswa
untuk berbagi dan mengolah informasi dengan tujuan agar materi pembelajaran dapat
ter-internalisasi dan menjadi landasan bagi peserta didik untuk belajar mandiri dan
berkelanjutan. Agar efektif, proses pembelajaran harus melibatkan:
ƒ
ƒ
ƒ

aspek psikomotorik, yang berupa kegiatan praktikum dan experimental;
aspek kognitif, yang berupa penalaran dan penguasaan intelektualitas; dan
aspek afektif, yang berupa kepekaan terhadap lingkungan dan kematangan
emosional.

Dengan keterlibatan aspek-aspek tersebut, peserta didik diharapkan akan menjadi
lulusan yang kreatif, kritis, dan mempunyai kemampuan sebagai penyelesai masalah.
Proses pembelajaran harus diupayakan sedemikian rupa agar peserta didik memiliki
kemampuan keilmuan dan teknologi yang didukung oleh:
ƒ
ƒ
ƒ
ƒ
ƒ
ƒ

kemampuan berkomunikasi secara oral,
kemampuan berkomunikasi secara tertulis,
kemampuan berlogika,
kemampuan menganalisis masalah,
kemampuan bekerjasama dalam kelompok, dan
kemampuan bekerja secara mandiri.

Untuk mencapai kompetensi yang diharapkan, proses pembelajaran harus dilakukan
melalui empat tahap, yaitu:
1. Tahap berbagi dan mengolah informasi, yang dilakukan melalui kuliah, diskusi,
seminar, studi kasus, tugas praktikum, dan tugas penelitian.

This document from http://fit.uii.ac.id

7

2. Tahap internalisasi, yang dilakukan melalui latihan, responsi, tugas/pekerjaan
rumah, tutorial, diskusi sejawat, dan kerja kelompok.
3. Tahap umpan balik, yang dilakukan melalui pembahasan, catatan evaluasi,
pengumuman, dan komentar pada lembar hasil proses internalisasi.
4. Tahap evaluasi, yang dilakukan melalui:




evaluasi hasil, yang dapat berupa penilaian berdasar tes dan tanpa tes;
valuasi proses, yang dapat berupa penilaian sejawat dan jajak pendapat peserta
didik.

Rujukan
ACM, AIS, and IEEE CS, Computing Curricula 2005.
APTIKOM, Panduan Penyusunan Kurikulum Rumpun Ilmu Informatika, versi 2.0.
2008.

This document from http://fit.uii.ac.id

8