kegiatan_6301411112_1360991030.doc 151.50KB 2013-07-11 22:11:46

1

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
Lotion Dadap Serep Sebagai Alternatif Pilihan Untuk Mempercepat
Pemulihan Cedera Pada Jaringan Lunak
BIDANG KEGIATAN :
PKM PENELITIAN
DISUSUN OLEH
Asdi Wahyu Pradana / 6301411098 / 2011
Arka Yanitama / 4211409023 / 2009
Arie Wahabi Luthfie / 6301411112 / 2011
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2011

2

HALAMAN PENGESAHAN USUL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

1

Judul Kegiatan


: Lotion Dadap Serep Sebagai Alternatif Pilihan Untuk
Mempercepat Pemulihan Cedera Pada Jaringan Lunak
2 Bidang Kegiatan
: PKM Penelitian
3 Bidang Ilmu
: Kesehatan
4 Ketua Pelaksana Kegiatan
a.Nama Lengkap
: Asdi Wahyu Pradana
b.NIM
: 6301411098
c.Universitas/Institut/Politeknik
: Universitas Negeri Semarang
d.Alamat Rumah dan No Tel./HP
: Windusari, Magelang. 087834107970
e.Alamat email
: asdi_forza21@yahoo.com
5


Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 2

6

Dosen Pembimbing
a.Nama Lengkap dan Gelar
b.NIP
c.Alamat Rumah dan No Tel./HP

orang

: dr. Nugrahaningsih WH, M.Kes
: 196907091998032001
: Muntal, RT1/RW3 Kelurahan Ngijo Semarang

7

Biaya Kegiatan Total
a.Dikti
b.Sumber lain


:
: Rp 10.000.000
: Rp -

8

Jangka Waktu Pelaksanaan

:

5 (lima)

bulan
Semarang, 3 Oktober 2011

Menyetujui
Ketua Jurusan PKLO FIK UNNES

Ketua Pelaksana Kegiatan


( Drs. Nasuka M.Kes)
NIP.195909161985111001

( Asdi Wahyu Pradana)
NIM.6301411098

Pembantu Rektor Bidang
Kemahasiswaan UNNES

Dosen Pendamping

3

( Prof.Dr Masrukhi,Mpd )
M.Kes )
NIP.196205081988031002
196907091998032001

(dr. Nugrahaningsih WH,

NIP.

A. JUDUL
Lotion Dadap Serep Sebagai Alternatif Pilihan Untuk Mempercepat Pemulihan
Cedera Pada Jaringan Lunak

B. LATAR BELAKANG MASALAH
Olahraga adalah aktifitas gerak manusia menurut teknik tertentu dalam
pelaksanaanya ada unsur bermain : ada rasa senang,dilakukan pada waktu
luang,dilakukan secara sukarela,kepuasan dalam proses,dan mengandung nilai positif.
Olahraga terdiri dari aktifitas fisik yang dilakukan untuk berbagai tujuan untuk
pertandingan,kesenangan,pembangunan,keterampilan,keunggulan dan sebagainya.
Perbedaan itulah yang menyebabkan sifat sesuatu olahraga itu. Misalnya berenang
secara kompetitif didepan ribuan penonton akan dihitung sebagai olahraga tetapi
berenang sendirian di kolam atau dilaut dianggap sebagai rekreasi.
Olahraga diatur oleh seperangkat aturan atau kebiasaan. Peristiwa fisik atau
melintasi garis finis sering menentukan hasil olahraga. Namun tingkat keterampilan
dan kinerja dalam beberapa olahraga seperti menyelam,dressage dan angka dinilai
menurut kriteria yang didefinisikan dengan baik (Sukintaka,2004).
Pada Olahraga sering terjadi cedera pada jaringan lunak, persendian, tulang,

atau bahkan kepala. Hampir semua olahraga dapat menimbulkan cedera, khususnya
pada olahraga beladiri sering menimbulkan cedera pada jaringan lunak. Cedera
jaringan lunak seperti memar atau bengkak adalah cedera yang bersifat ringan, namun
cedera ini sangat mengganggu dalam berolahraga dan membutuhkan waktu yang lama
untuk pemulihannya. Cedera Jaringan lunak atau bengkak mengakibatkan timbulnya
reaksi inflamasi pada tubuh berupa tumor (bengkak),dolor (sakit),rubor (kemerahan)
,calor (panas) dan functio laesa (gangguan fungsi).
Obat untuk mempercepat pemulihan cedera ini cenderung mahal dan sering
kali tidak selalu tersedia. Indonesia mempunyai potensi tanaman-tanaman obat yang
dapat digunakan. Seperti tanaman dadap serep yang digunakan masyarakat untuk
menurunkan panas tubuh sangat mudah didapatkan disekitar kita. Sehingga
dimungkinkan tanaman dadap serep dapat pula digunakan untuk membantu
pemulihan cedera olahraga berupa bengkak atau memar. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui pemanfaatan dadap serep dalam mempercepat pemulihan cedera
jaringan lunak (Kumar,Cotrans,Robbins,2007).

4

C. PERUMUSAN MASALAH
1. Masalah Umum

Anggapan masyarakat tentang manfaat dadap serep dapat digunakan sebagai
tanaman obat tradisional yang mampu mempercepat pemulihan memar belum dapat
dipertanggungjawabkan. Sehingga dibutuhkan penelitian tentang manfaat dari
kandungan tanaman dadap serep.
Sehingga penelitian tentang manfaat lotion dadap serep perlu dilakukan guna
menjawab pertanyaan :
a. Apakah lotion dadap serep dapat digunakan untuk mempercepat pemulihan
pada cedera jaringan lunak?
2. Masalah Khusus
a. Apakah pemberian lotion dadap serep dapat berpengaruh terhadap gambaran
histologis peradangan jaringan lunak akibat trauma benturan?
b.Apakah perbedaan dosis pemberian lotion dadap serep memberikan pengaruh
yang berbeda?

D. TUJUAN
1. Umum
Mengetahui pengaruh pemberian lotion dadap serep terhadap pemulihan jaringan
lunak akibat cedera atau benturan.
2. Khusus
a. Mengetahui pengaruh pemberian lotion dadap serep terhadap gambaran

histologis perandangan jaringan lunak akibat trauma benturan.
b. Mengetahui perbedaan dosis pemberian lotion dadap serep memberikan
pengaruh yang berbeda pada pemulihan jaringan lunak akibat cedera atau
benturan.

E. LUARAN YANG DIHARAPKAN
Penelitian ini adalah penelitian eksperimen, luaran yang diharapkan adalah
mendapatkan bukti ilmiah pengaruh dadap serep terhadap pemulihan jaringan lunak
akibat cedera atau benturan.

F. KEGUNAAN
1. Manfaat Ilmiah
a. Sebagai tambahan wawasan di bidang ilmiah mengenai fungsi dadap serep
b. Masukan dalam cedera olahraga
2. Manfaat di Bidang Pelayanan Masyarakat
a. Meningkatkan pengetahuan masyarakat terhadap manfaat lotion dadap serep
untuk mempercepat pemulihan jaringan lunak yang terkena cedera.
b. Meningkatkan status dadap serep dari obat tradisional menjadi obat yang
sudah teruji secara eksperimental.


5

TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Cedera
Cedera adalah suatu akibat dari gaya-gaya yang bekerja pada tubuh atau sebagian
dari tubuh yang melampaui kemampuan tubuh untuk mengatasinya. Gaya-gaya
yang menyebabkan cedera dapat berlangsung cepat atau jangka lama. Cedera
olahraga adalah rasa sakit yang ditimbulkan karena benturan pada saat bergerak,
sehingga dapat menimbulkan cacat, luka, atau rusak pada otot, sendi serta bagian
tubuh yang lain.
Cedera olahraga dapat digolongkan dalam dua kelompok besar yaitu:
a. Kerusakan traumatic (traumatic disruption), seperti : lecet, lepuh, memar,
luka , strain, sprain, dislokasi sendi, patah tulang, trauma kepala-leher, trauma
tulang belakang, trauma tulang panggul, cedera anggota gerak atas dan bawah,
dan lain-lain. Cedera ini biasanya didapatkan pada jenis-jenis olahraga body
contact dan olahraga yang memerlukan ketrampilan gerak yang tinggi.
Olahraga beladiri seperti karate, tinju, judo, dan olahraga dengan ketrampilan
gerak yang tinggi seperti senam lantai, mempunyai resiko yang lebih besar.
b. Sindroma Penggunaan Berlebihan (Overuse syndrome). Sindroma adalah
sekumpulan tanda dan gejala yang membentuk suatu macam ciri penyakit

yang spesifik. Cedera ini terjadi karena aktivitas berlebihan pada olahraga.
Biasanya cedera ini spesifik dengan jenis olahraganya, misalnya tennis elbow,
golfer’s elbow, jumper’s knee, swimmer shoulder, dll. Cedera jenis ini
umumnya didapatkan pada olahraga yang non-body contact.
Berdasarkan pada berat ringannya cedera, maka cedera olahraga dapat
dikategorikan dalam tiga tingkatan yaitu:
a. Cedera tingkat 1 ( cedera ringan)
Pada cedera ringan atlet tidak mengalami keluhan yang serius, namun dapat
mengganggu penampilan atlet. Termasuk dalam cedera ringan adalah memar,
lecet dan strain ringan

6

b. Cedera tingkat 2 ( cedera sedang)
Pada cedera tingkat sedang kerusakan jaringan lebih nyata dan berpengaruh
pada penampilan atlet. Pada cedera ini muncul tanda-tanda inflamasi seperti
bengkak, sakit, dan gangguan fungsi/gerak. Kerusakan yang terjadi dapat
berupa lebam otot, strain otot, robeknya ligament (sprain grade II), dan
sebagainya.
c. Cedera tingkat 3 ( cedera berat)

Pada cedera tingkat ini atlet yang mengalami cedera perlu mendapatkan
penanganan intensif, istirahat total dan mungkin memerlukan perawatan
rumah sakit atau tindakan bedah. Termasuk cedera kategori berat antara lain,
fraktur, robekan lengkap atau hampir lengkap dari ligamen, cedera kepala,
putusnya tendo dan lain-lain.
Tidak hanya olahraga bela diri, namun olahraga lain juga dapat terjadi cedera.
Memar adalah cedera yang paling sering dialami oleh orang yang sedang
berolahraga. Memar adalah cedera yang diakibatkan benturan dengan benda
tumpul sehingga tidak menyebabkan kulit robek tetapi mengakibatkan luka
dibawah kulit dimana kapiler-kapiler darah pecah dan sel-sel mengalami
kerusakan. Cedera memar dalam olahraga sangat mengganggu dan membutuhkan
waktu yang lama untuk pemulihan. Dibutuhkan suatu zat yang dapat digunakan
untuk mempercepat pemulihan cedera memar (Kumar,Cotran,Robbins,2007).
Dadap Serep digunakan oleh masyarakat secara empiris sebagai obat yang dapat
dimanfaatkan untuk mempercepat proses pemulihan jaringan lunak yang terkena
cedera. Tanaman dadap serep mengandung zat alkaloida yang sifatnya
mendinginkan dan antiradang.

7

2. Terjadinya Cedera
Pada cedera terjadi yang dinamakan inflamasi atau peradangan.
Infalamsi adalah suatu respons protektif yang ditujukan untuk menghilangkan
penyebab awal jejas sel serta membuang sel dan jaringan nekronik yang
diakibatkan oleh kerusakan asal. Stimulus atau rangsangan eksogen dan endogen
yang sama dan menimbulkan jejas juga menimbulkan reaksi kompleks pada
jaringan ikat yang memiliki vaskularisasi yang dinamakan inflamasi. Inflamasi
juga terkait erat dengan proses perbaikan,yang mengganti jaringan yang rusak
dengan regenerasi sel parenkim dan/atau dengan pengisian setiap defek yang
tersisa dengan jaringan parut fibrosa. Walaupun inflamasi membantu
membersihkan infeksi dan bersama-sama dalam proses perbaikan memungkinkan
terjadinya penyembuhan luka, baik inflamasi maupun proses perbaikan sangat
berpotensi menimbulkan bahaya.
Inflamasi akut merupakan respons segera dan dini terhadap jejas yang
dirancang untuk mengirimkan leukosit ke tempat jejas. Sesampainya di tempat
jejas, leukosit membersihkan setiap mikroba yang menginvasi dan memulai proses
penguraian jaringan nikrotik.
Proses ini memiliki 2 komponen yaitu perubahan vaskular dan berbagai
kejadian yang terjadi dalam sel.
a.
Perubahan vaskular adalah perubahan dalam kaliber pembuluh darah yang
mengakibatkan peningkatan aliran darah dan perubahan struktural yang
memungkinkan protein plasma untuk meninggalkan sirkulasi.
Setelah vasokonstrisi sementara terjadi vasodilatasi arteriol, yang
menyebabkan aliran darah dan penyumbatan lokal pada pembuluh darah
kapiler.
Selanjutnya, mikrovaskulatur menjadi lebih permeabel mengakibatkan
masuknya cairan kaya protein kedalam jaringan ekstravaskular.
Saat terjadi statis, leukosit mulai keluar dari aliran darah dan berakumulasi
disepanjang permukaan endotel pembuluh darah.
b. Berbagai peristiwa yang terjadi pada sel adalah emigrasi pada leukosit dan
mikrosirkulasi dan akumulasinya di fokus jejas.
Urutan kejadian ekstravasasi leukosit dari lumen pembuluh darah keruang
ekstravaskular dibagi menjadi (1) marginasi dan rolling (2) adhesi dan
transmigrasi (3) migrasi pada jaringan interstisial terhadap suatu rangsang
kemotaktik.

8

3. Dadap Serep Sebagai Tanaman Obat
Dadap Serep (Erythrina hypaphorus Boerl.) atau Erythrina lithosperma
Miq. non Bl termasuk dalam famili Papilionaceae (Leguminosae). Nama simplisia
Erythrinae Folium; Daun Dadap Serep.
Dadap serep mengandung senyawa-senyawa aktif. Identifikasi senyawa aktif
dilakukan dengan metode kromatografi dan spektroskopi. Diperoleh hasil isolasi
adalah senyawa alkaloid yang berupa Erithrinan-1,2,6,7-tetradehidro-3,15,16trimetoksi. Ekstrak dadap serep menunjukkan fungsi antipiretik pada burung merpati.
Penelitian menggunakan ekstrak etanol menunjukkan adanya aktivitas penekanan
pada saraf pusat, relaksasi otot simpatolitik dan parasimpatomimatik. Infus daun
dadap serep juga berpengaruh terhadap produksi air susu pada mencit.
Tumbuhan ini berupa pohon. Batang ada yang berduri dan ada yang halus. Daun tiga
bersatu dan berbentuk belah ketupat. Bagian yang digunakan yakni Daun dan kulit
kayu yang bersifat khas pahit, mendinginkan, dan membersihkan darah. Khasiat daun
dapat digunakan sebagai antipiretik dan anti inflamasi. Sementara Khasiat kulit kayu
dapat
digunakan
untuk
ekspektoran
(http://www.obatherbalalami.com/
2011/05/tanaman-herbal-dadap-serep.html).

G. METODE PELAKSANAAN
1. Desain Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan desain post test onli control group, dengan
skema penelitian sebagai berikut ( Portney,1993).

Randomisa
si

X0
O0
X1
O1
X2

Keterangan :
O2
X0 : Tidak mendapatkan lotion dadap serep
X1 : Pemberian lotion dadap serep 5%
X2 : Pemberian lotion dadap serep 10%
X3 : Pemberian lotion dadap serep 15%
O0 : Pengukuran variabel terikat kelompok yang tidak mendapat lotion dadap
Serep
O1 : Pengukuran variabel terikat kelompok yang mendapat lotion dadap serep
sebanyak 5%
O2 : Pengukuran variabel terikat kelompok yang mendapat lotion dadap serep
sebanyak 10%
O3 : Pengukuran variabel terikat kelompok yang mendapat lotion dadap serep
sebanyak 15%

9

2. Populasi dan Sampel
a. Populasi
: Tikus / Rattus norvegicus
b. Sampel
: 24 ekor tikus yang telah dibuat cedera memar pada
kaki
3. Variabel Penelitian
a. Variabel bebas
Variabel bebas penelitian ini adalah pemberian lotion dadap serep dengan
variasai dosis 0% , 5% , 10% , 15%.
b. Variabel terikat
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah gambaran histologis pada jaringan
lunak yang telah dicederai.
4. Alur Penelitian
Randomis
asi
Kelompok
1
Pemberian
0%

Kelompok
2
Pemberian
5%

Kelompo
k3
Pemberian
10%

Kelompok
4
Pemberian
15%

lotion pada 6
ekor tikus

lotion pada 6
ekor tikus

lotion pada 6
ekor tikus

lotion pada 6
ekor tikus
Hari

Dimatikan 1 tikus pada hari pertama untuk mengamati gambaran yang terjadi

1

pada masing masing tikus
Dimatikan 1 tikus pada hari kedua untuk mengamati gambaran yang terjadi

2

pada masing masing tikus
Dimatikan 1 tikus pada hari ketiga untuk mengamati gambaran yang terjadi

3

pada masing masing tikus
Dimatikan 1 tikus pada hari keempat untuk mengamati gambaran yang terjadi

4

pada masing masing tikus
Dimatikan 1 tikus pada hari kelima untuk mengamati gambaran yang terjadi

5

pada masing masing tikus
Dimatikan 1 tikus pada hari keenam untuk mengamati gambaran yang terjadi
pada masing masing tikus
5. Tehnik Pengumpulan Data
a. Jenis data

6

10

b. Waktu pengumpulan data
c. Deskripsi perlakuan
6. Pengolahan dan Analisis Data
Data pada penelitian ini adalah data kualitatif. Analisa data dilakukan secara
deskriptif dengan membandingkan hasil pada kelompok kelompok perlakuan.

H. JADWAL KEGIATAN

Kegiatan

1

2

Bulan ke3

4

5

A. Persiapan
-Pembelian tikus
-pembuatan lotion
-persiapan reagen
B. Pelaksanaan
-Pemberian perlakuan
terhadap tikus
-Pembuatan blok parafin
-Pembuatan sediaan histologi
-Pembacaan hasil
C. Penyusunan Laporan
-Analisis data
-Penyusunan laporan

I. RANCANGAN BIAYA
1. Bahan Habis Pakai
Nama Bahan
-Tikus Rattus norvegicus
-Pakan tikus
-Pembuatan lotion dadap serep
-Formalin 10%
-Alkohol berbagai konsentrasi
-Blok paraffin
-Pewarna hematoxyllin-eosin
-Eter
-Kaca benda (objek glass)
-Kaca penutup (deck glass)
ATK
-Kertas HVS 80g

Jumlah
Satuan
30 ekor
2 kg
4 konsentrasi
1 liter
3 liter
1 liter
0,5 liter
0,2 liter
1 pack
1 pack

Harga
Satuan
50.000
100.000
150.000
200.000
100.000
450.000
1000.000
300.000
120.000
120.000

Jumlah Total
1.500.000
200.000
600.000
200.000
300.000
450.000
500.000
60.000
120.000
120.000

3 rim

50.000

150.000

11

-Tinta print
-Flash disc
Total

1
1

200.000
200.000

200.000
200.000
4.600.000

2. Peralatan Penunjang
Nama Peralatan
-Pembuatan alat pelempar beban
-Sewa kandang tikus 1 bulan
-Sewa alat bedah minor
-Sewa mikroton
-Sewa mikroskop cahaya 1 bulan
Total

Rincian
1 set
4 kandang kelompok
1 set
1 penelitian
2 buah

Harga Total
1000.000
400.000
100.000
500.000
400.000
2.400.000

3. Perjalanan
Nama Kegiatan

Rincian

Pembelian tikus ke UGM Jogjakarta
Akomodasi di Jogjakarta
Pembuatan lotion ke BPTO Tawangmangu
Akomodasi 1 hari di Tawangmangu
Total

3 orang
3 orang
3 orang
3 orang

Jumlah
satuan
150.000/PP
100.000/hari
150.000/PP
100.000/PP

Jumlah
Total
450.000
300.000
450.000
300.000
1.500.000

4. Lain-lain
Rincian Kegiatan
Pengayaan pustaka
Pembuatan laporan
Penggandaan laporan
Total
Total Biaya Penelitian
1. Bahan habis pakai
2. Peralatan Penunjang
3. Perjalanan
4. Lain-lain
Total

Jumlah
500.000
500.000
500.000
1.500.000
Rp. 4.600.000
Rp. 2.400.000
Rp. 1.500.000
Rp. 1.500.000
Rp. 10.000.000 ( sepuluh juta rupiah )

12

J. DAFTAR PUSTAKA
Kumar V,Cotran R,Robbins S.2007.Buku Ajar Patologi.Edisi 7.Alih bahasa:Awal
Prasetyo dkk.Jakarta:EGC
McGinnis PM.2005.Biomechanics of Sport and Exercise.Champaign:Human Kinetics
Portney LG, Watkins MP.1993.Foundation of Clinical Research Application to
Practice.Stamford:Appleton & Lange
Schmidt RA,Wrisberg CA.2004.Motor Learning and Performance.Champaign:Human
Kinetics
Sukintaka.2004.Teori Pendidikan Jasmani.Bandung:Nuansa
http://www.obatherbalalami.com/2011/05/tanaman-herbal-dadapserep.html

13

K. LAMPIRAN
Biodata Dosen Pembimbing
1. Nama

: dr. Nugrahaningsih WH, M.Kes

2. N I P

: 196907091998032001

3. Tempat, Tgl Lahir

: Klaten, 9 Juli 1969

4. Jenis kelamin

: Perempuan

5. Pangkat/Golongan

: IIId

6. Jabatan

: Lektor kepala

7. Fakultas /Jurusan

: FMIPA/ Biologi

8. Riwayat Pendidikan
No
1

Jenjang pendidikan
S1 + Profesi

Nama Instansi
FK UNDIP

Masuk tahun
1987

Lulus tahun
1994

2

S2

PPS Biomedik UNDIP

2000

2003

Pengalaman penelitian

:

1. Pengaruh Infusa Daun Tapak Doro Terhadap Oogenesis pada Mencit (2001)
2. Penggunaan Ekstrak Daun Dewa (Gynura procumbens (Lour. Merr)) untuk
Menginduksi Apoptosis Sel Kanker Payudara Secara In Vitro (Penelitian Dasar, 2003,
Ketua)
3. Efek Pemberian Ekstrak Sambiloto (Andrographis paniculata) Terhadap Kematian Sel
Adenokarsinoma Mamma Mencit C3H (in Vitro) ( Mandiri, Thesis,2003)
4. Efek Sitotoksik Ekstrak Sambiloto Terhadap Sel Kanker Payudara (DIK, 2005,Ketua)
5. Senyawa bioaktif dari kultur kalus sambiloto dan aktivitasnya terhadap sel kanker
payudara (Dosen muda, anggota, 2005)
6. Analisis Faktor-faktor Predisposisi Hipertensi Pada Atlet Gulat ( Penelitian Dasar,
DIPA, anggota, 2006)
7. Pencegahan, Penghambatan dan Reduksi Kanker Payudara Dengan Ekstrak Sambiloto
( Dosen Muda, Ketua, 2007)
Semarang, 3 Oktober 2011

Dr.Nugrahaningsih WH,M.Kes

14

Biodata Ketua Penelitian
Nama
NIM
Tempat Lahir
Tanggal Lahir
Agama

: Asdi Wahyu Pradana
: 6301411098
: Klaten
: 16 Juni 1993
: Islam

Universitas
Jurusan
Fakultas
Angkatan
Alamat
No. Telp/HP
Alamat e-mail

: Universitas Negeri Semarang (UNNES)
: Pendidikan Kepelatihan Olahraga
: Fakultas Ilmu Keolahragaan
: 2011
: Kembang Kuning, Windusari, Magelang
: 087834107970
: asdi_forza21@yahoo.com

Riwayat Pendidikan
1. SD
: SDN 2 Rejosari
2. SMP
: SMPN 1 Bandongan
3. SMA
: SMAN 2 Magelang

Lulus Tahun 2005
Lulus Tahun 2008
Lulus Tahun 2011

Semarang, 3 Oktober 2011

Asdi Wahyu Pradana

15

Biodata Anggota Penelitian
Nama
NIM
Tempat Lahir
Tanggal Lahir
Agama

: Arka Yanitama
: 421409023
: Semarang
: 9 Oktober 1993
: Islam

Universitas
Jurusan
Fakultas
Angkatan
Alamat
No. Telp/HP
Alamat e-mail

: Universitas Negeri Semarang (UNNES)
: Fisika
: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
: 2009
: Perumahan Trangkil Sejahtera B36 Sukorejo Gunung Pati
: 085640686569
: arxtuvwxy_z@yahoo.com

Riwayat Pendidikan
4. SD
: SDN Petompon 01-02
5. SMP
: SMPN 5Semarang
6. SMA
: SMAN 4 Semarang

Lulus Tahun 2003
Lulus Tahun 2006
Lulus Tahun 2009

Semarang, 3 Oktober 2011

Arka Yanitama

16

Biodata Anggota Penelitian
Nama
NIM
Tempat Lahir
Tanggal Lahir
Agama

: Arie Wahabi Luthfie
: 6301411112
: Tegal
: 26 Desember 1993
: Islam

Universitas
Jurusan
Fakultas
Angkatan
Alamat
No. Telp/HP
Alamat e-mail

: Universitas Negeri Semarang (UNNES)
: Pendidikan Kepelatihan Olahraga
: Fakultas Ilmu Keolahragaan
: 2011
: Ketanggungan RT1/RW2 Kecamatan Dukuhturi Kabupaten Tegal
: 085742809105
: ariwaab@yahoo.com

Riwayat Pendidikan
7. SD
: SDN 1 Ketanggungan
8. SMP
: SMPN 1Dukuhturi
9. SMA
: SMKN 1 Dukuhturi

Lulus Tahun 2005
Lulus Tahun 2008
Lulus Tahun 2011

Semarang, 3 Oktober 2011

Arie Wahabi Luthfie