S PSIPS 1200099 Chapter5

151

BAB V
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Simpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilewati oleh peneliti dari siklus
pertama sampai siklus ketiga di kelas VII J SMP Negeri 40 Bandung yang telah
peneliti paparkan pada bab sebelumnya, maka diperoleh kesimpulan bahwa secara
keseluruhan model pembelajaran kolaboratif teknik kolase dapat dikatakan
berhasil meningkatkan kompetensi people smart siswa dengan hasil mencapai
predikat sangat baik. Penggunaan model pembelajaran kolaboratif teknik kolase
ini direncanakan secara matang dengan melakukan tahapan – tahapan dari mulai
membagi kelompok, memilih alat dan bahan yang akan digunakan untuk
pembuatan kolase dan memikirkan teknis pelaksanaan pembelajaran dengan
teknik kolase. Tidak lupa peneliti membuat lembar kerja kelompok siswa sebagai
evaluasi pembelajaran. Berikut ini peneliti paparkan simpulan khusus yang
didapatkan :
1. Perencanaan yang dilakukan sebelum melaksanakan kegiatan pembelajaran
IPS dengan menggunakan model pembelajaran kolaboratif teknik kolase
diawali dengan merancang RPP yang meliputi pemilihan standar kompetensi
dan kompetensi dasar, penentuan indikator dan tujuan pembelajaran, pemilihan

model pembelajaran, pemilihan media pembelajaran serta penyusunan tahapan
– tahapan pembelajaran dan penilaian. Selain itu perencanaan yang dilakukan
pun meliputi kegiatan penyusunan instrumen penelitian yang akan digunakan
untuk melihat peningkatan kompetensi people smart yang dimiliki siswa. Pada
tahap perencanaan pun peneliti mempersiapkan teknis pembagian kelompok
yang dilakukan secara acak sehingga kelompok bersifat homogen, selain itu
pembagian tugas membawa alat dan bahan pun masuk kepada perencanaan
tahapan pelaksanaan teknik kolase. Perencanaan yang dilakukan oleh guru
dalam pembelajaran IPS mengalami perkembangan ke arah yang lebih baik
pada setiap siklusnya dan mencapai kategori sangat baik pada siklus ketiga.
Pada dasarnya perencanaan yang dilakukan pada setiap siklus cenderung sama
namun yang membedakan hanyalah bahan yang dibuat berbeda pada setiap
Vera Tresnawati, 2016
PENINGKATAN KOMPETENSI PEOPLE SMART MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOLABORATIF
TEKNIK KOLASE PADA PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

152

siklusnya hal itu dilakukan supaya tingkat kesulitan setiap siklus meningkat

dan siswa tidak merasa bosan karena tantangan setiap siklus yang berbeda,
diharapkan dapat mencapai tujuan pembelajaran. Tetapi, secara umum dalam
hal perencanaan guru sudah melakukan perencanaan pembelajaran dengan baik
dan sesuai dengan apa yang sudah seharusnya guru lakukan pada proses
tahapan perencanaan pembelajaran.
2. Pelaksanaan

pembelajaran

dengan

menggunakan

model

pembelajaran

kolaboratif teknik kolase dalam pembelajaran IPS di kelas VII J SMP Negeri
40 Bandung dilakukan dengan mengikuti tahapan – tahapan teknik kolase pada
pembelajaran sebagaimana yang telah dirancang pada rencana pelaksanaan

pembelajaran yang telah disusun guru. Tahapan pertama yaitu diskusi,
kelompok mulai melakukan diskusi untuk menentukan tugas anggota dan
rancangan kolase setelah selesai berdiskusi kelompok memulai membuat
kolase dengan materi dan bahan yang sudah ditentukan. Setelah selesai
membuat kolase kelompok mempresentasikan hasil kolase di depan kelas.
Tahapan – tahapan tersebut harus dilalui oleh siswa dengan menerapkan
kompetensi people smart yang baik. Dalam tahap pelaksanaan ini terlihat
bahwa guru sudah dapat melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan baik
sesuai dengan apa yang telah dirancang dalam tahapan perencanaan
sebelumnya.
3. Kompetensi people smart siswa dalam pembelajaran IPS di kelas VII J SMP
Negeri 40 Bandung dengan menggunakan model pembelajaran kolaboratif
teknik kolase menunjukkan peningkatan yang baik pada setiap siklusnya dilihat
berdasarkan instrumen yang telah dibuat oleh peneliti. Hal ini terlihat dari nilai
akhir yang di dapat oleh sebagian besar kelompok pada siklus ketiga
mendapatkan predikat sangat baik. Selain itu secara kongkrit dapat dilihat dari
perubahan tingkah laku siswa ketika sebelum penelitian dengan setelah
penelitian khususnya dalam pembelajaran IPS. Perubahan ini terlihat pada
kekompakan siswa di kelas dan sikap saling menghargai satu sama lain.
Sebelum pelaksanaan siklus siswa cenderung tidak peduli dengan teman

disekitarnya karena kepekaan yang dimiliki siswa sangat kurang. Setelah
pelaksanaan siklus hasil yang terlihat secara signifikan adalah adanya
Vera Tresnawati, 2016
PENINGKATAN KOMPETENSI PEOPLE SMART MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOLABORATIF
TEKNIK KOLASE PADA PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

153

peningkatan akan kepekaan dan sikap saling menghargai antar sesama teman,
kerjasama yang baik, dan partisipasi yang baik sebagai beberapa indikator
yang terlihat sudah sangat baik.
4. Proses tahapan siklus dari siklus satu sampai siklus ketiga dari tahapan
perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi terdapat beberapa kendala
yang dialami khususnya oleh guru dalam pelaksanaan pembelajaran IPS
dengan model pembelajaran kolaboratif teknik kolase, beberapa diantaranya
adalah sulitnya mengontrol waktu karena tahapan teknik kolase yang banyak
dengan waktu yang terbatas, kurangnya pengalaman guru dalam pembelajaran
dengan menggunakan model pembelajaran kolaboratif teknik kolase, kesulitan
dalam pembuatan lembar kerja kelompok yang variatif pada setiap siklusnya.

Guna mengatasi kendala – kendala yang muncul di atas, berikut ini merupakan
strategi dan solusi yang digunakan guru untuk menghadapinya yaitu
,menyajikan materi melalui pembuatan kolase sehingga guru tidak terlalu
banyak menerangkan namun siswa yang mencari sendiri materi pembelajaran
dan melaksanakan pembagian kelompok serta persiapan alat dan bahan di luar
jam pembelajaran, guru mencari informasi dan melakukan sharing dengan guru
yang pernah melakukan model tersebut dan Guru hanya menjadi fasilitator
sehingga

siswa

yang

akan

mengeksplor

proses

pelaksanaan


model

pembelajaran kolaboratif teknik kolase seperti dalam berdiskusi, pembuatan
kolase dan presentasi, lembar kerja siswa dibuat sesuai dengan tugas yang
diberikan dan lembar kerja diusahakan berbeda penampilan pada setiap
siklusnya. Selain itu kendala juga dihadapi oleh siswa seperti sulitnya siswa
beradaptasi dengan teman sekelompok, serta kesulitan dalam pembagian waktu
pengerjaan kolase namun untuk mengatasi kendala tersebut dengan cara guru
memberikan pengertian kepada siswa untuk bisa berteman dengan siapa saja
dan siswa diperbolehkan mengerjakan tugas kolase setelah pulang sekolah
dengan sudah meminta ijin kepada pihak sekolah dan orang tua.

Vera Tresnawati, 2016
PENINGKATAN KOMPETENSI PEOPLE SMART MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOLABORATIF
TEKNIK KOLASE PADA PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

154


B. Rekomendasi
Berikut ini beberapa rekomendasi yang dapat peneliti sampaikan setelah
melaksanakan penelitian untuk dijadikan saran dan masukan kepada pihak – pihak
terkait untuk kedepannya yang terdiri dari rekomendasi bagi siswa, bagi guru,
bagi sekolah serta bagi peneliti selanjutnya. Berikut rekomendasi yang diberikan :
1. Siswa
Pembelajaran IPS terkadang dianggap pembelajaran yang membosankan oleh
siswa hal tersebut karena pebelajaran IPS yang dilakukan di sekolah hanya
berpusat pada hapalan dan ceramah saja. Setelah penelitian diharapkan siswa
mampu merubah pola fikir bahwa pembelajaran IPS adalah pembelajaran yang
dekat dengan kehidupan sehari – hari siswa sehingga sangat menyenangkan
untuk dipelajari. Dari segi kompetensi people smart siswa diharapkan untuk
dapat menerapkan kompetensi people smart bukan hanya ketika pembelajaran
IPS saja namun juga pada kehidupan sehari – hari, diantaranya siswa
diharapkan untuk lebih peka dengan lingkungan sekitarnya, menjaga
kekompakkan dan kerjasama, meningkatkan keterampilan menghargai, serta
menjaga komunikasi agar bisa santun dan tidak menyakiti hati orang lain.
2. Guru
Model


pembelajaran

IPS

sangat

beragam

diharapkan

guru

dapat

mengembangkan berbagai model pembelajaran dalam pembelajaran IPS
supaya pembelajaran IPS dapat lebih menyenangkan. Tidak lupa diharapkan
dalam setiap pembelajaran guru tidak hanya berpaku kepada tujuan segi
kognitif saja namun segi afektif dan psikomotor pun harus dikembangkan oleh
guru di sekolah
3. Sekolah

Bagi sekolah peneliti merekomendasikan pentingnya peningkatan kompetensi
people smart siswa di sekolah yang dapat memperbaiki moral peserta didik di
sekolah apabila dikembangkan dengan cara yang baik dan benar.
4. Peneliti Lain
Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan penelitian ini dapat dijadikan salah satu
rujukan dalam pelaksanaan penelitian yang berkaitan dengan penelitian yang
Vera Tresnawati, 2016
PENINGKATAN KOMPETENSI PEOPLE SMART MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOLABORATIF
TEKNIK KOLASE PADA PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

155

dilakukan. Selain itu diharapkan penelitian selanjutnya dapat menggunakan
model pembelajaran kolaboratif teknik kolase yang tidak hanya dapat
meningkatkan kompetensi people smart siswa secara umum saja namun dapat
dilakukan untuk meningkatkan salah satu indikator yang lebih khusus yang
tercantum dalam kecerdasan sosial kognisi dan implikasi prilaku.

Vera Tresnawati, 2016

PENINGKATAN KOMPETENSI PEOPLE SMART MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOLABORATIF
TEKNIK KOLASE PADA PEMBELAJARAN IPS
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu