Health promotion using images and text in WhatsApp application on Posbindu health workers | Ekadinata | Berita Kedokteran Masyarakat 26070 71037 2 PB

Promosi kesehatan menggunakan gambar dan teks dalam
aplikasi WhatsApp pada kader posbindu
Health promotion using images and text in WhatsApp application on Posbindu health workers
Nopryan Ekadinata 1, Doni Widyandana 2
Dikirim: 19 Juni 2017 Diterima: 15 Agustus 2017 Dipublikasi: 1 November 2017

Abstrak
Tujuan: Penelitian ini dimaksudkan untuk menganalisis dan mendiskripsikan besarnya risiko paparan
pestisida (umur, jenis kelamin, pendidikan, kebiasaan merokok, masa kerja, waktu penyemprotan, jumlah
jenis pestisida dan alat pelindung diri) yang berhubungan dengan kejadian PPOK pada petani di Kecamatan
Barus Jahe Kabupaten Karo. Metode: Penelitian case control dengan total sampel 90 orang petani, terdiri
dari 45 kasus dan 45 kontrol. Sampel diambil dengan Simple Random Sampling. Analisis data dilakukan
mengunakan uji univariabel, bivariabel dengan uji Chi-square dan multivariable dengan uji regresi logistik.
Hasil: Ada hubungan yang bermakna antara umur, jenis kelamin, pendidikan, alat pelindung diri dengan
kejadian PPOK, tidak ada hubungan yang bermakna antara waktu penyemprotan, jumlah jenis pestisida
dan status merokok dengan kejadian PPOK. Berdasarkan analisis multivariabel ada hubungan bermakna
antara masa kerja dengan kejadian PPOK dan yang paling berpengaruh (dominan) dengan kejadian PPOK
adalah masa kerja dan alat pelindung diri (APD). Implikasi Praktis: Para petani seharusnya selalu memakai
alat pelindung diri dan menggunakan dosis pestisida yang sesuai dengan yang tertera pada label kemasan.
Dinas kesehatan dapat mengurangi infeksi PPOK dengan deteksi dini pada petani yang setiap hari terpapar
pestisida. Keaslian: Penelitian ini menyarankan untuk mempromosikan penggunaan alat pelindung diri

untuk menghindari paparan pestisida.
Kata kunci: PPOK; pestisida; petani; spirometrik.
Abstract
Purpose: This study aims to determine the effectiveness of educational programs through WhatsApp media on
the level of knowledge and satisfaction of learning Posbindu health workers. Method: This study is an
experimental research on 1 group that consist 33 respondents. 2 stages intervention was done with sending an
educational text message about diabetes in the first week and picture messages in the second week. The
instruments of this study consist of a knowledge questionnaire and a learning satisfaction questionnaire. The
study was conducted on Posbindu health workers with message delivery interventions through WhatsApp.
Findings: There is a significant change between the mean pre test and post intervention of text messaging and
educational images on knowledge of type 2 diabetes variables. While the delivery of picture messages has the
highest mean value of learning satisfaction. Practical implications: This study suggested that promotion and
health education programs through picture message on WhatsApp applications effectively improve the
knowledge and satisfaction of learning. Originality: This study contributes to our understanding that
WhatsApp is a potential educational media where the media is an interactive medium between the sender and
the recipient of the message.
Keywords: WhatsApp; learning satisfaction; knowledge; education type 2 diabetes

1


Departemen Perilaku Kesehatan, Lingkungan, dan Kedokteran Sosial, Fakultas Kedokteran, Universitas Gadjah Mada
(Email: nopryanekadinata@gmail.com)
2
Fakultas Kedokteran, Universitas Gadjah Mada

1123

Berita Kedokteran Masyarakat, Vol. 33 No. 11 Tahun 2017

Penggunaan internet dan smartphone telah

PENDAHULUAN
Diabetes merupakan penyakit 4 besar pada

lama

diteliti

dan


terbukti

efektif

dalam

kelompok PTM dengan angka mortalitas 4,5

meningkatkan status kesehatan masyarakat.

juta kasus per tahun. Mayoritas penderita

Internet telah mengubah masyarakat dalam

diabetes di dunia memiliki klasifikasi diabetes

mencari informasi kesehatan yang paling mu-

tipe 2. Kasus diabetes secara global dengan


dah melalui pemanfaatan internet. Secara

kuantitas tertinggi terjadi di negara low and

global masyarakat menggunakan internet da-

middle income. Penyakit diabetes memiliki

lam mencari informasi kesehatan dan pembela-

implikasi negatif terhadap ekonomi, disabilitas

jaran terkait dengan skill spesifik yang berhub-

dan hilang atau berkurangnya masa produktif

ungan dengan teknik atau metode perawatan.

penderita diabetes. Diabetes adalah penyakit


Pencarian informasi ini didominasi oleh pem-

yang

terkait

anfataan internet melalui media smartphone.

dengan dampak menurunnya kualitas hidup

Hal ini merupakan peluang bagi praktisi

masyarakat dimasa mendatang. DIY adalah

kesehatan dalam menyampaikan informasi

Provinsi yang memiiki angka kasus diabetes

kesehatan secara efektif dan lebih mudah (7-8).


memiliki

pengaruh

langsung

WhatsApp merupakan aplikasi populer pada

tipe 2 tertinggi di Indonesia (1-3).
Tingginya kasus diabetes secara global mem-

smartphone sejak enam tahun terakhir. Ap-

iliki korelasi terhadap pola hidup masyarakat

likasi ini merupakan aplikasi messenger yang

yang tidak sehat. Menurut Kemenkes (2014)

dapat diinstal lintas platform smartphone sep-


melalui Pusat Data Informasi (Pusdatin) Penya-

erti Android, iOS dan Windows Phone. Aplikasi

kit Diabetes, diabetes tipe 2 memiliki persen-

ini merupakan aplikasi dengan jumlah user

tase 90% pada kasus diabetes secara global. Di-

tertinggi di dunia. Pengguna WhatsApp dapat

abetes tipe 2 memiliki korelasi yang sangat

memanfaatkan fasilitas mengirim pesan, me-

tinggi terhadap pengetahuan, genetika dan pola

nyebarkan pesan, mengirimkan gambar, video,


hidup tidak sehat. Genetika dan lingkungan

video call hingga membuat kelompok diskusi.

merupakan faktor dominan dalam kasus diabe-

WhatsApp merupakan aplikasi yang paling ser-

tes tipe 2 (4-5).

ing digunakan dan dengan durasi yang paling

Posbindu merupakan unit kegiatan berbasis

lama oleh pengguna smartphone. Penelitian

masyarakat yang bertujuan untuk deteksi dini

tersebut juga menjelaskan bahwa pemanfaatan


dan

komunitas.

fasilitas SMS dan MMS telah tergantikan oleh

Keterlibatan masyarakat dalam program Pos-

media WhatsApp (9-10). Pemanfaatan aplikasi

bindu merupakan esensi utama dalam opti-

WhatsApp sebagai media promosi kesehatan

malitas program pemberdayaan masyarakat

dengan topik diabetes tipe dua perlu dikaji

melalui kegiatan Posbindu (6). Peningkatan ka-


secara ilmiah. Penelitian ini dilakukan pada

pasitas masyarakat adalah aspek vital dalam

kader Posbindu Desa Wonokerto melalui pem-

implementasi program Posbindu. Desa Wonok-

anfaatan media WhatsApp.

screening

kasus

PTM

di

erto adalah wilayah yang sedang mengembangkan program Posbindu melalui kerjasama

pihak Puskesmas Kecamatan Turi dan Kader
Posbindu Wonokerto.

METODE
Penelitian

ini

menggunakan

metode

penelitian experimental dengan metode Repeated-Measurement

Design.

Pengaplikasian
1124

Berita Kedokteran Masyarakat, Vol. 33 No. 11 Tahun 2017

metode ini melalui intervensi berjenjang pada

Tabel 1. Karakteristik responden kelompok in-

1 kelompok penelitian (11). Core intervensi

tervensi.

edukasi pada penelitian ini membahas tentang

kan intervensi. Peneliti menggunakan metode

Variabel
n = 33
Jenis Kelamin
Perempuan
17
Laki-laki
16
Umur
15-20
14
21-25
15
26-30
4
Pendidikan Terakhir
SMP
6
SMA
26
S1
1
Pekerjaan
Pelajar
14
Penggiat Desa
4
Petani
9
Belum Bekerja
3
Pegawai Swasta
3
Lama Penggunaan WhatsApp
1 tahun
5
2 tahun
13
3 tahun
14
4 tahun
1

analisis data Repeated Measurment Annova un-

Nilai Pengetahuan dan Kepuasan Belajar Re-

tuk uji efektifitas pada data sebelum intervensi,

sponden

edukasi diabetes tipe 2 melalui pemanfaatan
aplikasi WhatsApp group. Intervensi dilakukan
selama 2 minggu melalui intervensi berbeda
setiap minggunya. Minggu pertama akan dilakukan edukasi melalui pesan edukasi diabetes
yang dikirimkan melalui WhatsApp group. Sedangkan minggu kedua dilakukan intervensi
edukasi melalui pesan bergambar. Responden
penelitian ini adalah 33 kader Posbindu Desa
Wonokerto.
Variabel bebas pada penelitian ini adalah
tingkat pengetahuan responden tentang diabetes tipe 2 dan nilai kepuasan belajar berdasar-

setelah intervesi edukasi melalui teks dan

Analisis

pengetahuan

%
51,52
48,48
42,42
45,45
12,12
18,8
78,79
3,03
42,42
12,12
27,27
9,09
9,09
15,15
39,39
42,42
3,03

setelah

intervensi

setelah intervensi melalui pengiriman pesan

pengiriman

bergambar. Sedangkan independent t test diap-

menggunakan metode Repeated Measurment

likasikan untuk melihat perbedaan signifikansi

Annova. Tabel 2 menjelaskan tentang signif-

kepuasan belajar pada tiap intervensi. Instru-

ikansi dan rerata pengetahuan responden sebe-

men penelitian ini terdiri dari kuesiner multi-

lum dan setelah intervensi dilakukan.

pesan

dan

gambar

edukasi

ple choice pengetahuan diabetes tipe 2 dan
kuesioner skala likert tentang kepuasan belajar

Tabel 2. Rerata dan signifikansi variabel penge-

berdasarkan intervensi.

tahuan

HASIL
Karakteristik Responden
Karakteristik penelitian ini terdiri dari jenis

Pre test
Intervensi Pesan Teks
Intervensi Pesan
Bergambar

Rerata
Pengetahuan
16,15 a
19,12 ab
22,78 abc

SD
1,85
3,07
2,07

kelamin responden, usia , pendidikan terakhir,

Keterangan:

lama menggunakan aplikasi WhatsApp dan

Analisis variabel pengetahuan menggunakan

pekerjaan. Mayoritas respnden penelitian ini

uji repeated measurement Anova

adalah perempuan dengan proporsi 51,52%.

Notasi yang berbeda dalam kolom yang sama

Sedangkan mayoritas jenjang pendidikan tera-

menujukkan signifikansi (p