ITS paper 33580 4109100054 paper

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print)

1

Studi Perencanan Bisnis Waralaba (Franchise)
dalam Bidang Reparasi Kapal
Angky Rahadiansyah, Ir.Triwilaswandio W.P, M.Sc, dan Sri Rejeki Wahyu Pribadi, S.T, M.T
Jurusan Teknik Perkapalan, Fakultas Teknologi Kelautan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 Indonesia
e-mail: triwilas@na.its.ac.id

Abstrak— Bisnis waralaba reparasi kapal dapat
dikembangkan sebagai alternatip untuk meningkatkan
kapasitas produksi dengan melakukan kerjasama dengan
pemiliki modal. Tujuan tugas akhir ini adalah
merencanakan bisnis waralaba dalam bidang reparasi
kapal. Pertama, dilakukan analisis teknis standar proses
reparasi dari galangan kapal yang dijadikan sampling.
Kedua, merencanakan jenis – jenis paket waralaba yang
mungkin ditawarkan dan investasi yang diperlukan.
Ketiga, memberikan gambaran tentang prospek bisnis

(besarnya investasi dan segmen pasar) dari paket – paket
waralaba yang direncanakan. Berdasarkan analisis yang
telah dilakukan, paket – paket waralaba memerlukan
standar peralatan kerja, standar jumlah pekerja/SDM,
standar dimensi fasilitas produksi dan pengedokan,
standar kondisi geografis, standar harga reparasi dan
standar pelatihan SDM. Nilai investasi diperkirakan
senilai Rp 18 milyard untuk paket terendah dan Rp 327
milyard untuk paket tertinggi. Penerima Waralaba
(Franchisee) memperoleh keuntungan sebesar Rp 476 juta
per tahun untuk paket terendah hingga Rp 51 milyard per
tahun untuk paket tertinggi dan dukungan dari pemilik
waralaba. Pemilik Waralaba (Franchisor) memperoleh
keuntungan (royalty fee dan promotion fee) Sebesar Rp 686
juta per tahun untuk paket terendah hingga Rp 20 milyard
per tahun untuk paket tertinggi dari penerima waralaba.
Kata Kunci— Bisnis, reparasi kapal, waralaba, pemilik
waralaba, penerima waralaba
I. PENDAHULUAN


I

NDUSTRI reparasi kapal semakin dibutuhkan seiring
dengan banyaknya jumlah kapal di indonesia, karena
kapal membutuhkan perbaikan secara berkala. Aktivitas kapal
berbendera Indonesia di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya
selama tahun 2012 atau menjelang diberlakukannya azas
cabotage di perairan Indonesia pada 2014 cukup signifikan,
yakni mencapai 12.509 unit[1]. Semakin banyak kapal di
Indonesia, Semakin banyak juga kapal yang akan mengalami
perbaikan berdasarkan survey tahunan, intermedied survey
dan spesial survey masing-masing kapal. Sehingga peluang
bisnis di bidang reparasi kapal terbuka luas.
Bisnis waralaba (franchise) merupakan praktek penggunaan
model bisnis milik perusahaan lain yang telah sukses[2].
Model bisnis seperti ini sudah sering di jumpai di berbagai

negara dan berbagai bisnis sudah dibuat dengan sistem
waralaba, berbagai macam bentuk bisnis waralaba, antaralain
waralaba produk contohnya adalah Mobil dan Goodyear ;

waralaba format bisnis contohnya adalah McDonalds, Dunkin
Donuts dan KFC ; waralaba pabrik contohnya adalah Cocacola ; waralaba manajemen contohnya adalah American
idol[3].
Bisnis waralaba belum diterapkan dalam industri reparasi
kapal, sehingga terdapat peluang usaha untuk merencanakan
bisnis waralaba dalam bidang reparasi kapal. Penulisan tugas
akhir ini bertujuan untuk merencanakan bisnis waralaba
(franchise) dalam bidang
reparasi kapal. Dengan
mengidentifikasi kriteria waralaba sesuai Peraturan
Perundangan Republik Indonesia No. 42 Tahun 2007[4],
Sehingga terencana bisnis waralaba dalam bidang reparasi
kapal. Pada tugas akhir ini dilakukan studi perencanaan bisnis
waralaba dalam bidang reparasi kapal di PT.PAL
INDONESIA.
II. URAIAN PENELITIAN
Bisnsi waralaba dalam bidang reparasi kapal dibutuhkan
tahapan – tahapan untuk sampai mendapatkan hasil dari
perencanaan. Tahap-tahap dalam penelitian Tugas Akhir ini
meliputi :

1. Tahap Identifikasi.
2. Tahap Pengumpulan Data
3. Tahap Analisis dan Pembahasan
4. Kesimpulan dan Saran
III. TAHAP IDENTIFIKASI
Langkah penelitian dimulai dengan mengidentifikasi dan
merumuskan masalah yang akan diteleti. Tahap ini dilanjutkan
dengan mengadakan studi literatur mengenai teori-teori
pendukung dan studi lapangan terhadap perusahaan yang akan
diteleti. Adapun rumusan masalah dari perencanaan bisnis
waralaba dalam bidang usaha reparasi kapal adalah cara
menganalisis standar proses bisnis yang ada dan yang perlu
dipersiapkan untuk bisnis waralaba bidang usaha reparasi
kapal, Cara menganalisi nilai ekonomis yang terdiri dari
standar biaya reparasi kapal, nilai investasi, balik modal, fee
dan keuntungan bagi franchisee dan franchisor, dan cara
menganalisis rencana yang harus dilakukan agar bidang usaha
reparasi kapal dapat diwaralabakan[5]. Dan studi tugas akhir
ini memiliki tujuan utama yakni merencanakan bisnis waralaba


JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print)
dalam bidang reparasi kapal dilihat dari proses bisnis, kesiapan
bidang usaha, proses rencana kerjasama, paket waralaba yang
ditawarkan dan kriteria waralaba reparasi kapal. Galangan
yang dijadikan sample dalam tugas akhir ini adalah PT.PAL
Indonesia yang terbilang mampu mereparasi kapal hingga
50.000 GT. Dengan market kapal – kapal yang cukup besar
diharapkan dalam bisnis waralaba ini dapat berkembang pesat
dan memperoleh keuntungan yang lebih, dilihat dari peluang
bisnis berdasarkan market reparasi kapal senilai 99,18%[6].
IV. PENGUMPULAN DATA
A. Studi Literatur
Studi literatur merupakan tahap penelusuran literatur
ataupun teori – teori yang berhubungan dengan permasalahan
dan metode-metode yang akan dibahas dalam penelitian ini.
Literatur dapat bersumber dari buku, jurnal maupun penelitian
yang telah dilakukan sebelumnya dan referensi yang
berhubungan dengan bisnis waralaba (franchise) dan reparasi
kapal.
B. Survey Lapangan

Melihat dan mempelajari secara langsung pekerjaan
reparasi, proses bisnis yang terdapat dalam perusahaan serta
pengumpulan data yang terkait untuk pengerjaan tugas akhir,
meliputi :
1) Aktifitas reparasi kapal
Mengumpulkan data pekerjaan – pekerjaan reparasi dari
galangan yang dijadikan sample[7].
Tabel 1. Aktifitas Reparasi kapal
No.

Aktivitas Reparasi Kapal

1

Docking dan Undocking

2

General Service


3

Hull Working

4

Angker, Chain dan Chain Locker

5

Pekerjaan Pelat

6

Anode

7

Sea Chest dan Valves


8

Pipe Working

9

Rudder dan Sistem Propulsi

10

Machinery

11

Electrical

2) Standar proses bisnis dari bidang usaha reparasi kapal
Mengumpulkan data standar proses bisnis yang ada pada
bidang usaha reparasi kapal dan mengidentifikasi standar
proses bisnis yang telah tertulis dan yang belum tercatat dalam

buku standar dari perusahaan / bidang usaha.

2

Tabel 2. Standar Proses Bisnis Reparasi Kapal
No.

Standar Proses Reparasi

Keterangan

1

Standar Operasional

V

2

Standar Kerja


X

3

Standar Peralatan Kerja

X

4

Standar Biaya / Harga

X

5

Standar Jumlah SDM / Pekerja

X


6
Standar Pelatihan SDM / Pekerja
X
7
Standar Dimensi Fasilitas
X
Keterangan :
V = Sudah memiliki standar proses bisnis
X = Belum lengkap / tidak memiliki standar proses bisnis
3) HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual) Perusahaan
Mengetahui Haki dari perusahaan sudah terdaftar ataukah
sebaliknya untuk menentukan proses kerja sama antara
pemberi dan penerima waralaba dalam bisnis waralaba
reparasi kapal.
V. ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Dalam merencanakan bisnis waralaba reparasi kapal yang
harus dilakukan adalah menganalisis hasil pengumpulan data.
Analisis yang pertama dilakukan adalah Analisis aktifitas
reparasi kapal dan standar proses bisnis dari bidang usaha
reparasi kapal. Kemudian melakukan pembahasan dalam
menyelesaikan rumusan masalah dengan merencanakan
standar proses bisnis apasajakah yang perlu dipersiapkan dari
yang telah tertulis dalam dokumen hingga yang belum ada atau
belum tertulis. Tidak hanya standar proses bisnis yang akan
direncanakan, akan tetapi proses bisnis, proses kerjasama,
rencana ekonomis, paket waralaba dan kriteria waralaba dari
waralaba reparasi kapal juga perlu untuk direncanakan.
A. Perencanaan Standar Proses Bisnis
Hasil perencanaan standar prosess bisnis yang menjelaskan
standar apasajakah yang perlu dipersiapkan dari yang belum
ada dalam dokumen tertulis adalah sebagai berikut:
1) Standar Kerja
2) Standar Peralatan
3) Standar Fasilitas
4) Standar Biaya
5) Standar Pelatihan
6) Standar SDM
B. Perencanaan Proses Bisnis dan Proses Kerjasama
Hasil perencanaan proses bisnis dan proses kerjasama dalam
waralaba reparasi kapal dapat dijelaskan sebagai berikut :

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print)

3

C. Perencanaan Ekonomis
Selain, rencana standar proses bisnis, rencana proses bisnis
dan kerjasama waralaba. Perencanaan yang selanjutnya
dilakukan adalah rencana ekonomis, antara lain ; rencana
standar biaya reparasi[8], rencana investasi, rencana balik
modal, rencana fee dan rencana keuntungan. Adapun rencana –
rencana tersebut adalah sebagai berikut :
1. Rencana standar biaya reparasi kapal
Tabel 3. Standar Biaya Reparasi Kapal

Gambar 1. Proses Bisnis Waralaba reparasi kapal

No
.

Kategori

Biaya Reparasi
Kapal (Rp x 1.000)

1

Reparasi Kapal < 50.000 GT

3,883,946.56

2

Reparasi Kapal < 5.000 GT

2,430,590.22

3

Reparasi Kapal < 500 GT

1,154,021.73

4

Reparasi Kapal < 50 GT

816,544.53

2. Rencana Nilai Investasi Bersararkan Paket Waralaba
Tabel 4. Nilai Investasi
Paket

1
2
A

3
B

C

4

A

B
A
5
B
6
7

8

Deskripsi
1 Graving Dock + 2
Floating Dock, Reparasi
Kapal hingga 50.000 GT
1 Graving Dock, Reparasi
Kapal hingga 50.000 GT
2 Floating Dock ( Variasi
Floating Dok ), Reparasi
Kapal hingga 5.000 GT
2 Floating Dock I,
Reparasi Kapal hingga
5.000 GT
2 Floating Dock II,
Reparasi Kapal hingga
5.000 GT
1 Floating Dock I,
Reparasi Kapal hingga
5.000 GT
1 Floating Dock II,
Reparasi Kapal hingga
5.000 GT
1 Graving Dock + 1
Floating Dock I, Reparasi
Kapal hingga 50.000 GT
1 Graving Dock + 1
Floating Dock II, Reparasi
Kapal hingga 50.000 GT
2 Graving Dock, Reparasi
Kapal hingga 50.000 GT
1 Graving Dock II,
Reparasi Kapal hingga 500
GT
1 Graving Dock III,
Reparasi Kapal hingga 50
GT

Nilai Investasi
( Rp x 1.000 )
326,020,254.34
152,343,508.21
173,676,746.13

198,336,395.45

149,017,096.80

99,168,197.73

74,508,548.40

251,511,705.94

226,852,056.61
304,687,016.42
23,280,282.82

17,384,942.65

3. Rencana Balik Modal
Didapatkan nilai balik modal berdasarkan perhitungan NPV
dengan nilai royalty fee yang berbeda, untuk royalty fee 5%,
royalty fee 10% dan royalty fee 15%. Adapun nilai balik
modal, antara lain:
Gambar 2. Proses Kerjasama Waralaba

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print)
3.1. Rencana Balik Modal royalty fee 5%
Tabel 5. Nilai Balik Modal royalty fee 5%
Break Even Point
(Tahun)

Paket

Nilai
(Rp x 1.000 )

1

6

897,026.13

2

7

3,206,119.45

A

6

3,297,741.60

B

7

15,677,169.63

3

4
5

C

6

17,290,288.88

A

7

105,192.10

B

6

1,864,704.60

A

7

18,778,096.99

B

7

31,271,442.77

6

7

21,879,024.34

7
8

7
9

517,711.62
1,021,531.92

Berdasarkan rekapitulasi pay back period yang dicantumkan
pada tabel 5, didapatkan Break even point tertinggi yaitu
terjadi pada tahun ke – 9 pada paket 8 dan Break even point
terendah pada tahun ke – 6 pada paket 1, 3A, 3C, dan 4B.
3.2. Rencana Balik Modal royalty fee 10%
Tabel 6. Nilai Balik Modal royalty fee 10%
Paket
1
2
3

A
B
C
A
B
A
B

4
5
6
7
8

Break Even Point
(Tahun)

Nilai
(Rp x 1.000 )

6

8

8,177,705.50

7

11

296,142.16

8

16

65,263.76

Paket

Berdasarkan rekapitulasi pay back period yang dicantumkan
pada tabel 7, didapatkan Break even point tertinggi yaitu
terjadi pada tahun ke – 11 pada paket 8 dan Break even point
terendah pada tahun ke – 6 pada paket 3C.
4. Rencana Fee dan Keuntungan
Nilai perencanaan Fee dan keuntungan yang dimaksud
adalah rencana consultant fee, rencana royalty fee dan rencana
promotion fee, dan keuntungan serta keseluruhan dari rencana
fee tersebut adalah sebagai berikut :
4.1. Rencana Consultant Fee
Tabel 8. Rencana Consultant Fee
Consultant Fee
(Rp x 1.000)

Paket
1

48,903,038.15

2

Break Even Point
(Tahun)

Nilai
(Rp x 1.000 )

3

7
8
7
7
6
8
7
7
7
8
9
11

21,675,074.88
7,912,379.81
14,180,110.42
1,686,764.63
5,023,861.59
3,262,709.17
5,603,335.38
604,954.06
13,098,299.84
32,993,246.61
1,460,893.45
321,129.95

4

Berdasarkan rekapitulasi pay back period yang dicantumkan
pada tabel 6, didapatkan Break even point tertinggi yaitu
terjadi pada tahun ke – 11 pada paket 8 dan Break even point
terendah pada tahun ke – 6 pada paket 3C.

4

5

22,851,526.23
A

26,051,511.92

B

29,750,459.32

C

22,352,564.52

A

14,875,229.66

B

11,176,282.26

A

37,726,755.89

B

34,027,808.49

6

45,703,052.46

7

3,492,042.42

8

2,607,741.40

Tabel 8. menjelaskan nilai consultant fee dari setiap paket
waralaba yang ditawarkan. Nilai consultant fee tertinggi pada
paket 1 dan nilai consultant fee terendah pada paket 8.
4.2. Rencana Keuntungan Franchisor
Tabel 9. Rencana Keuntungan Franchisor

3.3. Rencana Balik Modal royalty fee 15%
Tabel 7. Nilai Balik Modal royalty fee 15%
Break Even Point
(Tahun)

Nilai
(Rp x 1.000 )

1

8

31,992,103.80

2

9

8,588,868.77

A

7

189,705.41

B

8

8,164,234.53

C

7

12,683,051.20

A

9

3,875,629.73

B

8

6,652,646.79

A

8

8,170,970.02

B

8

19,325,743.04

Paket

3

4
5

Pada tabel diatas menjelaskan mengenai rencana
keuntungan yang akan diperoleh pihak franchisor yakni

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print)
keuntungan bersih per tahun, hasil dari pembayaran royalty fee
dan promotion fee dari pihak franchisee.
4.3. Rencana Keuntungan Franchisee
Tabel 10. Rencana Keuntungan Franchisee

PAKET

3

4

5

5

DESKRIPSI

A

2 Floating Dock ( Variasi Floating Dok ), Reparasi Kapal
hingga 5.000 GT

B

2 Floating Dock I, Reparasi Kapal hingga 5.000 GT

C

2 Floating Dock II, Reparasi Kapal hingga 5.000 GT

A

1 Floating Dock I, Reparasi Kapal hingga 5.000 GT

B

1 Floating Dock II, Reparasi Kapal hingga 5.000 GT
1 Graving Dock + 1 Floating Dock I, Reparasi Kapal
hingga 50.000 GT
1 Graving Dock + 1 Floating Dock II, Reparasi Kapal
hingga 50.000 GT

A
B

6

2 Graving Dock, Reparasi Kapal hingga 50.000 GT

7

1 Graving Dock II, Reparasi Kapal hingga 500 GT

8

1 Graving Dock III, Reparasi Kapal hingga 50 GT

2. Hasil Rencana Penawaran Paket Waralaba
Berikut akan dijelaskan paket waralaba yang akan
ditawarkan berdasarkan jenis kapal yang akan direparasi.
Hasil perencanaannya tertera pada tabel dibawah :
Tabel 12. Hasil Rencana Penawaran Paket Waralaba
Jenis
Kapal

GT

DWT

Dimensi Kapal

Paket yang
ditawarkan
1

10,000
19,840

18,678
20,000

143.03 x 22.4 x 11.8 228 x 35.4 x 22.6

2
5
6
1

5,000 10,000

Penjelasan mengenai keuntungan yang akan diperoleh pihak
franchisee, telah tertera pada tabel 10. Dari keuntungan yang
diperoleh dari nilai consultant fee yang dibayarkan hingga
keuntungan waktu balik modal dan keuntungan bersih per
tahun.

9,339 18,678

115 X 18.4 x 9.1 143.03 x 22.4 x 11.8

2
5
6
1

Tanker

3,000 5,000

934 9,339

105.24 x 15.52 x 7.5 115 x 18.4 x 9.1

3
4
5

D. Hasil Perencanaan
Hasil perencanaan yang diperoleh dari perencanaan –
perencanaan sebelumnya adalah sebagai berikut :

1
1,000 3,000

1. Paket Waralaba Reparasi Kapal
Paket Waralaba yang direncanakan dalam bisnis waralaba
reparasi kapal. Terdapat 8 paket yang ditawarkan dalam bisnis
waralaba reparasi kapal. Detail dari setiap paket tersebut
tertera dalam tabel sebagai berikut :

1,868 5,603

67.13 x 12 x 5.9 - 105.24
x 15.52 x 7.5

1
500 1,000

934 1,868

64 x 17 x 4 –
67.13 x 12 x 5.9

Ferry
1
2

1 Graving Dock, Reparasi Kapal hingga 50.000 GT

3
4
5

DESKRIPSI
1 Graving Dock + 2 Floating Dock, Reparasi Kapal
hingga 50.000 GT

4
5

Tabel 11. Paket Waralaba Reparasi Kapal
PAKET

3

Tug
Boat

< 500

< 934

< 55.98 x 9.8 x 4.5

7

< 500
50 500

< 450

< 45.35 x 12 x 3
17.15 x 5.8 x 2.46 - 45 x
11 x 4

7

< 50

-

< 17.15 x 5.8 x 2.46

8

-

7

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print)
Diatas dijelaskan paket – paket waralaba apasajakah yang
ditawarkan berdasarkan jenis kapal yang direparasi, untuk
kapal tanker, ferry dan tug boat. Sedangkan untuk kapal –
kapal, antara lain; kapal bulkers, general cargo, container dan
passanger dapat dilihat detail hasil rencana paket yang
ditawarkan pada buku tugas akhir peneliti.
VI. KESIMPULAN/RINGKASAN
Berdasarkan pembahasan dari bab – bab sebelumnya, maka
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1) Standar proses reparasi yang perlu dipersiapkan dalam
bisnis waralaba reparasi kapal meliputi, standar harga
reparasi kapal, standar peralatan dan perlengkapan kerja,
standar jumlah SDM, standar pelatihan SDM, standar
dimensi / ukuran bangunan / dok dan prosedur kerja tertulis
dari pekerjaan reparasi kapal.
2) Hasil perencanaan bisnis waralaba reparasi kapal adalah
terencana 8 jenis paket utama dalam waralaba reparasi
kapal dan terencana gambaran tentang prospek bisnis (nilai
investasi dan segmen pasar) dari paket – paket waralaba
yang direncankan. Nilai investasi terendah diperkirakan
sebesar Rp 17.384.942.650,00 dan tertinggi diperkirakan
sebesar Rp 326.020.254.340,00. Keuntungan bersih
tertinggi dan terendah pertahun untuk franchisee adalah
senilai Rp 51.567.604.620,00 pada paket 1 dengan royalty
fee 5% dan Rp 475.920.170,00 pada paket 8 untuk royalty
fee 15%. Keuntungan bersih tertinggi dan terendah
pertahun
untuk
franchisor
adalah
senilai
Rp
19.589.084.480,00 pada paket 1 dengan royalty fee 15%
dan Rp 685.897.410,00 pada paket 8 untuk royalty fee 5%.
3) Bidang usaha reparasi kapal agar dapat diwaralabakan
maka perlu terencana, sebagai berikut: terencana standar
proses reparasi apa sajakah yang perlu dipersiapkan,
terencanakan proses bisnis dan proses kerjasama dalam
waralaba reparasi kapal, terencanakan paket waralaba dan
gambaran tentang prospek bisnis (nilai investasi dan
segmen pasar) dari paket – paket waralaba.
UCAPAN TERIMA KASIH
Ucapkan terimakasih atas segala saran, ide, dan doa
ditujukan penulis kepada dosen pembimbing tugas akhir,
Bapak Ir. Triwilaswandio W.P., M.Sc. dan Ibu Sri Rejeki
Wahyu Pribadi, ST.,MT terima kasih yang tak terukur atas
saran dan ide yang bermanfaat baik di dalam maupun di luar
bahasan penelitian, Kepada Kedua orang tua yang telah
memberikan dukungan baik moril maupun materiil selama
penulis menjalani kuliah di Jurusan Teknik Perkapalan ITS
Surabaya.
DAFTAR PUSTAKA
[1]

http://whateverisaid.wordpress.com/2011/04/27/maudibawa-kemana-industri-pelayaran-indonesia/
[2] Ekotama, Suryono.(2010). Rahasia Kontrak Franchise.
Citra Media. Yogyakarta : Citra Media
[3] Pinagkaan, nelly.(2011). Konsep perdagangan baru
waralaba (franchise).

[4]

6

Peraturan Perundangan Republik Indonesia No. 42
Tahun 2007
[5] Ekotama, Suryono.(2012). 10 Rahasia Bisnis Franchise.
Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama
[6] Riza, M.F.(2012). Analisis Teknis dan Ekonomis
Pembangunan Industri Manufaktur Baling – Baling.
FTK-ITS. Surabaya : ITS.
[7] Arif, M.S.(2011). Komputerisasi Estimasi Biaya Reparasi
Kapal
Berdasarkan
Historical
Data
Untuk
Meningkatkan Efisiensi Activity Based Costing Berbasis
Web. FTK-ITS. Surabaya : ITS.
[8] IPERINDO.(2009).Tarif Iperinndo 2009. Jakarta.
[9] Ekotama, Suryono.(2010). Jurus Jitu Memilih Bisnis
Franchise. Yogyakarta : Citra Media
[10] Feranika, Denny.(2007). Study Biaya Reparasi Tahunan
Kapal Sebagai Fungsi Dari GT Dan Umur Kapal
General Cargo. FTK-ITS. Surabaya : ITS.
[11] Hironao TAKAHASHI, Ayako GOT. Study on standart
for main dimentionof the design ship. Motohisa ABE.
[12] Karamoy, Amir.(2011). Waralaba Jalur Bebas Hambatan
Menjadi Pengusaha Sukses.Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama
[13] Pasal 1338 KUHP Perdata
[14] Rahayu, Ning.(1998). Pajak Penghasilan (PPh) atas
Royalti dan Imbalan Jasa Teknik : Dalam Ketentuan
Domestik maupun Perjanjian Internasional. Jakarta:
Tesis Pascasarjana Ilmu Sosial Universitas Indonesia.
[15] Saputro, Dian Retno.(2009). Study Kebutuhan Fasilitas
Produksi Untuk Galangan Kapal Kecil Aluminium. FTKITS. Surabaya : ITS.
[16] Soejitno.(1997). Teknik Reparasi Kapal, Fakultas
Teknologi Kelautan – ITS, Surabaya : ITS.
[17] Stopford.(1982). Konversi GT Ke DWT Kapal.
[18] Sudarmiatin.(2011). Praktik Bisnis Waralaba (franchise)
di Indonesia, Peluang Usaha dan Investasi.