BAHAN KIMIA BHY
Bahan Kimia Berbahaya
Theo da Cunha
LABORATORIUM KIMIA
FAK. SAINS DAN TEKNIK
UNDANA
1
Pendahuluan
Semua zat kimia harus dianggap
sebagai zat yang berbahaya, walaupun
sebenarnya bahaya tersebut umumnya
berasal dari penggunaan yang salah.
Setiap orang yang bekerja dengan
bahan berbahaya harus secara periodik
diperiksa oleh dokter.
2
Pendahuluan
Zat kimia tidak boleh ditangani dengan
tangan telanjang dan jangan terkena
tubuh
– Gunakan sarung tangan
– Gunakan pipet filler
– Gunakan keranjang untuk membawa
cairan
3
Kategori bahan kimia berbahaya
Beracun (Poison)
Karsinogenik
Flammable (mudah terbakar)
Radioaktif
Explosive (mudah meledak)
Korosif (Corrosive)
Lain-lain
4
5
6
Beracun(Poison)
Bergantung pada derajat
toksisitas
Toksisitas terbagi atas :
– Relatif tidak toksis
– Toksisitas ringan
– Toksisitas berat
Tergantung pada dosis
Contoh : sianida,
karbonmonoksida, pelarut
organik, dll.
7
8
9
Karsinogenik
Mengakibatkan tumor/kanker
Tergantung pada lama dan
kerapnya pemakaian
Contoh : formalin
Wadah bahan harus berlabel
Penyimpanan harus aman.
10
11
12
13
Flammable
Tidak boleh dipanaskan dengan api
langsung
Gunakan alat pemanas listrik atau
penangas air
Jangan diekspose pada sinar matahari
Contoh :
–
–
–
–
–
Pelarut organik : alkohol, eter, benzen
Karbon disulfida
Hidrogen peroksida
Logam alkali
Organologam
14
15
Radioaktif
Bahan yang dengan sendirinya
menghasilkan radiasi
Dalam jumlah kecil sangat
berbahaya
Harus selalu dimonitor
Harus dilengkapi dengan alat
pendeteksi
Limbah radioaktif harus dibuang
sesuai aturan yang berlaku
16
Explosive
Bahan yang mudah meledak
Mudah teroksidasi dan
menghasilkan ledakan
Tidak boleh dibiarkan kontak
dengan rak atau meja kayu
Wadahnya terbuat dari gelas
atau porselen
Contoh : senyawa perklorat
17
Bahaya ledakan Perklorat
Asam perklorat (perchloride acid) dapat
menimbulkan bahaya ledakan.
Campuran asam perklorat 72% dan asam
nitrat dapat dipergunakan untuk
menghancurkan bahan organik
Larutan mengandung alkohol, gliserol atau
bahan lain pembentuk ester tidak boleh
dipanaskan dengan asam perklorat atau
campuran perklorat, karena dapat meledak.
18
Korosif
(Corrosive)
Zat yang merusak bahan lain
(logam, kaca, beton, bahan
organik)
Contoh :
– Asam kuat
– Asam pekat
– Hidrogen fluorida
19
Lain-lain
Bahan kimia yang menyebabkan
iritasi, baik pada kulit, mata maupun
paru-paru
Contoh :
–
–
–
Asap /uap dari asam-asam klorida,
asam fluorida dan asam nitrat.
Belerang klorida, brom, difenilkhloro dan
sianoarsin (dipakai untuk gas perang)
Zat-zat yang berada dalam bentuk gas
seperti gas khlor, belerang dioksida,
fosgen dan nitrogen peroksida.
20
Cara bahan kimia masuk ke tubuh
Melalui Pernafasan
– Merusak paru-paru
– Merusak butir darah merah
Melalui kulit
– Luka bakar
– Iritasi
Terakumulasi
– Pemakaian dalam jangka panjang
dan kontinu
21
Cara bahan kimia masuk ke tubuh
Contoh bahan yang masuk ke
pernafasan
– Gas belerang dioksida, nitrogen oksida
dan karbonmonooksida, uap fosgen
– Asap logam timah, khromium,
kadmium, fosfor
– Debu yang dihasilkan sewaktu
penggilingan, penyaringan dan
penembakan
– Pembakaran bahan PVC
22
Cara bahan kimia masuk ke tubuh
Contoh bahan yang masuk melalui kulit
– Umumnya berbentuk cairan organik seperti
turunan nitro dan amino dari benzen
– Larutan garam anorganik seperti timah,
tembaga, selenium
– Ada juga yang berwujud gas seperti gas HF
23
Cara bahan kimia masuk ke tubuh
Contoh bahan yang masuk melalui kulit
– Asam kuat seperti asam sulfat, asam nitrat
dan asam asetat glasial
– Basa kuat seperti kalium hidroksida, natrium
peroksida
– Brom, fosfor kuning, alkil aluminium
24
25
26
Peroksida
Hidrogen peroksida dengan konsentrasi
> 30% harus menggunakan sarung
tangan, kacamata pelindung.
Encerkan dengan air, dekomposisi-nya
akan terjadi secara spontan dan diikuti
dengan pembakaran bila kontak
dengan bahan organik seperti kayu,
kain, bila konsentrasi > 65%
27
Bahan kimia yang terakumulasi
Bahan-bahan kimia yang relatif tidak
berbahaya jika digunakan sekali-sekali
dalam waktu singkat, bisa menjadi
berbahaya jika digunakan secara terus
menerus karena terjadi penimbunan dari
bahan tersebut.
28
Bahan kimia yang terakumulasi
Bahan kimia anorganik seperti timah,
arsen dan merkuri termasuk dalam
kategori ini, selain itu bahan organik
seperti karbon tetrakhlorida, benzen,
tetrakhloretana, turunan nitro dan amino
benzen, berbahaya jika dihirup secara
kontinu.
Logam merkuri juga dapat terakumulasi di
organ-organ tubuh (contoh : ginjal)
29
Pencegahan bahaya bahan kimia.
Memahami MSDS sebelum bekerja.
Informasi MSDS dapat diperoleh melalui
internet.
Mengetahui cara penggunaan bahan kimia
yang aman.
Menyediakan antidote untuk beberapa bahan
kimia yang sangat berbahaya.
Menggunakan alat pelindung diri/alat
keselamatan kerja.
Membuang limbah/sisa bahan kimia dengan
penanganan yang sesuai
30
Penanganan bahaya bahan kimia.
Bekerja dengan gas CO tidak boleh
seorang diri, apalagi dalam lab. yang
tertutup
Tidak boleh menghirup gas HCN, karena
dapat mematikan
H2S merupakan gas yang beracun,
gunakan gas respirator dan absorption
canister
Jika terpapar dengan zat karsinogen,
tubuh harus segera dicuci dengan air
31
Pertolongan pada orang keracunan.
Berikan sejumlah besar air dan susu untuk
diminum
Berikan obat emesis (perangsang muntah)
Untuk korban karena gas, pindahkan korban
ke udara segar, jangan berikan stimulan
(obat perangsang) selain kopi panas.
Berikan oksigen jika perlu
Gunakan pernafasan buatan jika betul-betul
diperlukan
32
Theo da Cunha
LABORATORIUM KIMIA
FAK. SAINS DAN TEKNIK
UNDANA
1
Pendahuluan
Semua zat kimia harus dianggap
sebagai zat yang berbahaya, walaupun
sebenarnya bahaya tersebut umumnya
berasal dari penggunaan yang salah.
Setiap orang yang bekerja dengan
bahan berbahaya harus secara periodik
diperiksa oleh dokter.
2
Pendahuluan
Zat kimia tidak boleh ditangani dengan
tangan telanjang dan jangan terkena
tubuh
– Gunakan sarung tangan
– Gunakan pipet filler
– Gunakan keranjang untuk membawa
cairan
3
Kategori bahan kimia berbahaya
Beracun (Poison)
Karsinogenik
Flammable (mudah terbakar)
Radioaktif
Explosive (mudah meledak)
Korosif (Corrosive)
Lain-lain
4
5
6
Beracun(Poison)
Bergantung pada derajat
toksisitas
Toksisitas terbagi atas :
– Relatif tidak toksis
– Toksisitas ringan
– Toksisitas berat
Tergantung pada dosis
Contoh : sianida,
karbonmonoksida, pelarut
organik, dll.
7
8
9
Karsinogenik
Mengakibatkan tumor/kanker
Tergantung pada lama dan
kerapnya pemakaian
Contoh : formalin
Wadah bahan harus berlabel
Penyimpanan harus aman.
10
11
12
13
Flammable
Tidak boleh dipanaskan dengan api
langsung
Gunakan alat pemanas listrik atau
penangas air
Jangan diekspose pada sinar matahari
Contoh :
–
–
–
–
–
Pelarut organik : alkohol, eter, benzen
Karbon disulfida
Hidrogen peroksida
Logam alkali
Organologam
14
15
Radioaktif
Bahan yang dengan sendirinya
menghasilkan radiasi
Dalam jumlah kecil sangat
berbahaya
Harus selalu dimonitor
Harus dilengkapi dengan alat
pendeteksi
Limbah radioaktif harus dibuang
sesuai aturan yang berlaku
16
Explosive
Bahan yang mudah meledak
Mudah teroksidasi dan
menghasilkan ledakan
Tidak boleh dibiarkan kontak
dengan rak atau meja kayu
Wadahnya terbuat dari gelas
atau porselen
Contoh : senyawa perklorat
17
Bahaya ledakan Perklorat
Asam perklorat (perchloride acid) dapat
menimbulkan bahaya ledakan.
Campuran asam perklorat 72% dan asam
nitrat dapat dipergunakan untuk
menghancurkan bahan organik
Larutan mengandung alkohol, gliserol atau
bahan lain pembentuk ester tidak boleh
dipanaskan dengan asam perklorat atau
campuran perklorat, karena dapat meledak.
18
Korosif
(Corrosive)
Zat yang merusak bahan lain
(logam, kaca, beton, bahan
organik)
Contoh :
– Asam kuat
– Asam pekat
– Hidrogen fluorida
19
Lain-lain
Bahan kimia yang menyebabkan
iritasi, baik pada kulit, mata maupun
paru-paru
Contoh :
–
–
–
Asap /uap dari asam-asam klorida,
asam fluorida dan asam nitrat.
Belerang klorida, brom, difenilkhloro dan
sianoarsin (dipakai untuk gas perang)
Zat-zat yang berada dalam bentuk gas
seperti gas khlor, belerang dioksida,
fosgen dan nitrogen peroksida.
20
Cara bahan kimia masuk ke tubuh
Melalui Pernafasan
– Merusak paru-paru
– Merusak butir darah merah
Melalui kulit
– Luka bakar
– Iritasi
Terakumulasi
– Pemakaian dalam jangka panjang
dan kontinu
21
Cara bahan kimia masuk ke tubuh
Contoh bahan yang masuk ke
pernafasan
– Gas belerang dioksida, nitrogen oksida
dan karbonmonooksida, uap fosgen
– Asap logam timah, khromium,
kadmium, fosfor
– Debu yang dihasilkan sewaktu
penggilingan, penyaringan dan
penembakan
– Pembakaran bahan PVC
22
Cara bahan kimia masuk ke tubuh
Contoh bahan yang masuk melalui kulit
– Umumnya berbentuk cairan organik seperti
turunan nitro dan amino dari benzen
– Larutan garam anorganik seperti timah,
tembaga, selenium
– Ada juga yang berwujud gas seperti gas HF
23
Cara bahan kimia masuk ke tubuh
Contoh bahan yang masuk melalui kulit
– Asam kuat seperti asam sulfat, asam nitrat
dan asam asetat glasial
– Basa kuat seperti kalium hidroksida, natrium
peroksida
– Brom, fosfor kuning, alkil aluminium
24
25
26
Peroksida
Hidrogen peroksida dengan konsentrasi
> 30% harus menggunakan sarung
tangan, kacamata pelindung.
Encerkan dengan air, dekomposisi-nya
akan terjadi secara spontan dan diikuti
dengan pembakaran bila kontak
dengan bahan organik seperti kayu,
kain, bila konsentrasi > 65%
27
Bahan kimia yang terakumulasi
Bahan-bahan kimia yang relatif tidak
berbahaya jika digunakan sekali-sekali
dalam waktu singkat, bisa menjadi
berbahaya jika digunakan secara terus
menerus karena terjadi penimbunan dari
bahan tersebut.
28
Bahan kimia yang terakumulasi
Bahan kimia anorganik seperti timah,
arsen dan merkuri termasuk dalam
kategori ini, selain itu bahan organik
seperti karbon tetrakhlorida, benzen,
tetrakhloretana, turunan nitro dan amino
benzen, berbahaya jika dihirup secara
kontinu.
Logam merkuri juga dapat terakumulasi di
organ-organ tubuh (contoh : ginjal)
29
Pencegahan bahaya bahan kimia.
Memahami MSDS sebelum bekerja.
Informasi MSDS dapat diperoleh melalui
internet.
Mengetahui cara penggunaan bahan kimia
yang aman.
Menyediakan antidote untuk beberapa bahan
kimia yang sangat berbahaya.
Menggunakan alat pelindung diri/alat
keselamatan kerja.
Membuang limbah/sisa bahan kimia dengan
penanganan yang sesuai
30
Penanganan bahaya bahan kimia.
Bekerja dengan gas CO tidak boleh
seorang diri, apalagi dalam lab. yang
tertutup
Tidak boleh menghirup gas HCN, karena
dapat mematikan
H2S merupakan gas yang beracun,
gunakan gas respirator dan absorption
canister
Jika terpapar dengan zat karsinogen,
tubuh harus segera dicuci dengan air
31
Pertolongan pada orang keracunan.
Berikan sejumlah besar air dan susu untuk
diminum
Berikan obat emesis (perangsang muntah)
Untuk korban karena gas, pindahkan korban
ke udara segar, jangan berikan stimulan
(obat perangsang) selain kopi panas.
Berikan oksigen jika perlu
Gunakan pernafasan buatan jika betul-betul
diperlukan
32