TINGKAT KEGIATAN BELAJAR PARA SISWA PUTRA DAN PUTRI TAHUN KEDUA SMA PANGUDI LUHUR VAN LITH MUNTILAN DALAM MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA TAHUN AJARAN 2006 2007 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program

  

TINGKAT KEGIATAN BELAJAR PARA SISWA PUTRA DAN PUTRI

TAHUN KEDUA SMA PANGUDI LUHUR VAN LITH MUNTILAN

DALAM MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA

TAHUN AJARAN 2006 / 2007

SKRIPSI

  

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Bimbingan dan Konseling

  

Disusun Oleh :

Ignatius Agus Setyawan

991114025

  

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

  

TINGKAT KEGIATAN BELAJAR PARA SISWA PUTRA DAN PUTRI

TAHUN KEDUA SMA PANGUDI LUHUR VAN LITH MUNTILAN

DALAM MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA

TAHUN AJARAN 2006 / 2007

SKRIPSI

  

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Bimbingan dan Konseling

  

Disusun Oleh :

Ignatius Agus Setyawan

991114025

  

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

  

M O T T O D A N PE RS E M B A H A N

Ilir-ilir

Ilir-ilir tandure wus sumilir

T ak ijo royo-royo tak sengguh temanten anyar

  

B ocah angon penekno blimbing kuwi

L unyu-lunyu peneken kanggo mbasuh dodot iro

D odot iro kumitir bedhahing pinggir

D omono jlumatono kanggo sebo mengko sore

  

M umpung jembar kalangane, mumpung gedhe rembulane

S un surako surak hiyo

(filosofi jawa)

  

“K arena K ristus rendah hati, dia mengganjar perbuatan kita yang terkecil

sekalipun, karena D ia kaya, D ia mengganjar sekaya-kayanya”

(B .Petrus F aber sj) skripsi ini saya persembahkan untuk: istriku L usiana Puji H artini dan anakku V incentia F risca N ugraheni serta semua saudaraku

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta, 24 September 2007 Penulis

  Ignatius Agus setyawan

  

ABSTRAK

TINGKAT KEGIATAN BELAJAR PARA SISWA PUTRA DAN PUTRI

TAHUN KEDUA SMA PANGUDI LUHUR VAN LITH MUNTILAN

DALAM MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA

TAHUN AJARAN 2006 / 2007

Ignatius Agus setyawan

  

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

2007

  Masalah pertama yang akan diteliti adalah bagaimanakah tingkat kegiatan belajar para siswa putra tahun kedua SMA Pangudi Luhur Van Lith Muntilan tahun ajaran 2006/2007 dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia ? Masalah kedua adalah bagaimanakah tingkat kegiatan belajar para siswa putri tahun kedua SMA Pangudi Luhur Van Lith Muntilan tahun ajaran 2006/2007 dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia ? Masalah ketiga adalah bagaimanakah tingkat kegiatan belajar para siswa tahun kedua SMA Pangudi Luhur Van Lith Muntilan tahun ajaran 2006/2007 dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia secara keseluruhan ?

  Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan metode survei. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui tingkat kegiatan belajar para siswa putra dan putri tahun kedua SMA Pangudi Luhur Van Lith Muntilan tahun ajaran 2006/2007 dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia. Populasi penelitian adalah para siswa tahun kedua SMA Pangudi Luhur Van Lith Muntilan tahun ajaran 2006/2007 yang berjumlah 104 siswa dan sampel penelitian berjumlah 102 siswa. Sampel penelitian terdiri atas 54 siswa putra dan 48 siswa putri. Alat pengumpul data yang digunakan adalah kuesioner kegiatan belajar dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia. Teknik analisis yang digunakan adalah teknik statistik kategorisasi dan tabulasi skor-skor dalam kuesioner tingkat kegiatan belajar siswa dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia.

  Hasil penelitian ini adalah: (1) jumlah para siswa putra tahun kedua yang memiliki tingkat kegiatan belajar tinggi dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia lebih banyak daripada jumlah para siswa putra yang memiliki tingkat kegiatan belajar rendah; (2) jumlah para siswa putri tahun kedua yang memiliki tingkat kegiatan belajar tinggi dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia kurang sedikit daripada jumlah para siswa putri yang memiliki tingkat kegiatan belajar rendah; (3) secara keseluruhan jumlah para siswa putra dan putri tahun kedua yang memiliki tingkat kegiatan belajar tinggi dalam Mata Pelajaran Ba hasa Indonesia sama Banyak daripada jumlah para siswa putra dan putri yang memiliki tingkat

  

ABSTRACT

THE LEVEL OF LEARNING PROCESS BY THE SECOND-YEAR

MALE AND FEMALE STUDENTS OF SMA PANGUDI LUHUR VAN

LITH MUNTILAN OF YEAR 2006 / 2007 IN INDONESIAN

  

LANGUAGE LESSON

Ignatius Agus Setyawan

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

  

2007

  The first problem to discuss was how was the level of learning process in Indonesian Language lesson by the second-year male students of SMA Pangudi Luhur Van Lith Muntilan academic year 2006/2007?; The second problem was how was the level of learning process in Indonesian Language lesson by the second- year female students of SMA Pangudi Luhur Van Lith Muntilan academic year 2006/2007?; The third problem was how was the overall level of learning process in Indonesian Language lesson by the second- year students of SMA Pangudi Luhur Van Lith Muntilan academic year 2006/2007?

  This was descriptive research by using survey method. The goal of this research was to understand the level of learning process in Indonesian Language lesson by the second-year female and male students of SMA Pangudi Luhur Van Lith Muntilan academic year 2006/2007. The object of the research was the second- year students of SMA Pangudi Luhur Van Lith Muntilan academic year 2006/2007 which consisted of 104 students and the sample for this research reached 102 students. These samples included 54 male students and 48 female students. Data collector was a questioner of the learning process in Indonesian Language lesson. The analysis techniques used in this research were the categorized statistic technique and scores tabulation in the questioner of the level of learning process in Indonesian Language lesson.

  The results of the research were (1) the amount of the second-year male students having a high level of learning process in Indonesian Language lesson was greater than the amount of male students having a low level of the learning process; (2) the amount of the second-year female students having a high level of learning process in Indonesian Language lesson was a little lower than the amount of female students having a low level of the learning process; (3) in a whole, the amount of the second-year male and female students having a high level of learning process in Indonesian Language lesson was in an equal with those of the low level one.

KATA PENGANTAR

  Penulis mengucapkan syukur kepada Allah Yang Maha Kuasa, atas rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi.

  Skripsi ini berjudul “Tingkat Kegiatan Belajar Para Siswa Putra dan Putri Tahun Kedua SMA Pangudi Luhur Van Lith Muntilan dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Tahun Ajaran 2006/2007”. Penyusunan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bimbingan dan Konseling Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.

  Penulisan skripsi ini terwujud berkat bantuan dan kerjasama dari berbagai pihak yang telah berkenan membimbing, membantu, dan memotivasi penulis.

  Untuk itu dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

  1. Bapak Drs.Wens Tanlain, M.Pd: Pembimbing utama yang penuh kesabaran, pengertian, membimbing dan memotivasi saya dalam penulisan skripsi ini.

  2. Ibu Dr. Maria Margaretha Sri Hastuti, M.Si: Ketua Program Studi BK yang telah memberikan pengetahuan, pengalaman yang berguna bagi penulis, kesempatan bagi penulis untuk menyelesaikan penulisan skripsi ini.

  3. Bruder Albertus Suwarto, S.Pd. FIC : Kepala Sekolah SMA Pangudi Luhur Van Lith Muntilan yang telah memberikan kesempatan kepada penulis dalam melaksanakan penelitian.

  4. Para siswa tahun kedua SMA Pangudi Luhur Van Lith Muntilan Tahun Ajaran 2006/2007 yang telah bersedia bekerja sama dalam proses pengumpulan data penelitian ini.

  5. Orangtuaku yang telah memberikan dukungan materiil dan moril, serta semua pengorbanan selama ini sebagai modal saya di masa depan.

  6. Pakdhe Ignatius Purwo Widono yang selalu memberikan nasehat dan semangat dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.

  7. Adikku yang ada di “sana” terima kasih atas penyertaanmu selama ini sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

  8. Anak dan istriku yang memberikan semangat dan kekuatan dalam menyelesaikan skripsi ini.

  9. Teman-teman seperjuangan BK angkatan ‘99, terima kasih atas jalinan persaudaraan selama ini (Gandhi, Baba, Cimenk, Pras, Bayu).

  10. Trimbil yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pengetahuannya tentang penulisan skripsi ini.

  11. Ari mrungsung terima kasih atas pinjaman komputernya untuk penulisan skripsi ini.

  12. Bertus BK angkatan ’03 terima kasih atas dukungan moril dan tenaga atas penulisan skripsi ini.

  Penulis

  DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN .......................................... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................ v

ABSTRAK....................................................................................................... vi

ABSTRACT

  ..................................................................................................... vii

  

KATA PENGANTAR .................................................................................... viii

DAFTAR ISI ................................................................................................... x

DAFTAR TABEL........................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xvi

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah.............................................................. 1 B. Rumusan Masalah....................................................................... 2 C. Tujuan Penelitian......................................................................... 3 D. Manfaat Penelitian....................................................................... 3 E. Batasan Variabel ......................................................................... 3 BAB II KAJIAN PUSTAKA

  B. Bahan-bahan dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia ............... 6

  1. Kegiatan belajar dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia ... 8

  f. Membuat ringkasan ....................................................... 13

  e. Menatap ......................................................................... 12

  d. Menulis .......................................................................... 12

  c. Membaca ....................................................................... 11

  b. Berbicara ....................................................................... 11

  a. Mendengarkan ............................................................... 10

  2. Cara Mempelajari Bahan Mata Pelajaran Bahasa Indonesia ................................................................. 10

  D. Kegiatan dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia ..................... 8

  1. Berbagai ragam wacana lisan nonsastra ............................... 7

  4. Masyarakat ........................................................................... 8

  3. Bahan rekaman..................................................................... 8

  2. Bahan cetak .......................................................................... 8

  1. Manusia ................................................................................ 7

  C. Sumber Bahan dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia ............ 7

  3. Gagasan pendapat, dan perasaan dalam bentuk paragraf ( deduktif dan induktif ) ....................................................... 7

  2. Gagasan, pikiran, perasaan, dan pendapat dalam wacana lisan nonsastra ...................................................................... 7

  g. Menghafal ..................................................................... 13

  3. Bimbingan dan Konseling Belajar Siswa ............................ 15

  BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ........................................................................... 16 B. Alat Pengumpul Data ................................................................. 16

  1. Kuesioner ............................................................................ 16

  2. Pemberian Skor – skor Kuesioner ........................................ 17

  a. Jawaban Selalu............................................................... 17

  b. Jawaban Banyak Kali..................................................... 17

  c. Jawaban Kadang – kadang............................................. 17

  C. Populasi Penelitian...................................................................... 20

  D. Prosedur Pengumpulan Data ....................................................... 20

  E. Teknik Analisis Data ................................................................... 21

  1. Perhitungan Reliabilitas Kuesioner ...................................... 21

  2. Perhitungan Validitas Kuesioner.......................................... 23

  BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian........................................................................... 24

  1. Tingkat Kegiatan Belajar Para Siswa Putra Tahun Kedua dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia ............................. 24

  2. Tingkat Kegiatan Belajar Para Siswa Putri Tahun Kedua dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia ............................. 24

  dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia ............................. 24

  B. Pembahasan Hasil Penelitian...................................................... 26

  BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ................................................................................ 29 B. Saran ........................................................................................... 30

DAFTAR PUSTAKA. .................................................................................... 32

LAMPIRAN .................................................................................................... 33

  

DAFTAR TABEL

Halaman

  Tabel 1 : Kisi Kuesioner Kegiatan Belajar Siswa dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia .......................................................... 17

  Tabel 2 : Koefisien Reliabilitas dan Validitas Kuesioner tingkat Kegiatan Belajar Para Siswa Putra dan Putri Tahun Kedua SMA Pangudi Luhur Van Lith Muntilan Tahun Ajaran 2006/2007 dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia..................... 19

  Tabel 3 : Kualifikasi Suatu Alat Ukur ......................................................... 19 Tabel 4 : Populasi Penelitian Para Siswa Putra dan Putri Tahun Kedua

  SMA Pangudi Luhur Van Lith Muntilan Tahun Ajaran 2006/2007...................................................................................... 20

  Tabel 5 : Jumlah Siswa Kategori Tinggi dan Rendah Tingkat Kegiatan Belajar Para Siswa Putra dan Putri Tahun Kedua SMA Pangudi Luhur Van Lith Muntilan Tahun Ajaran 2006/2007 dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia ...................................... 25

  Tabel 6 : Skor-skor Kuesioner Kegiatan Belajar Para Siswa Putra dan Putri Tahun Kedua SMA Pangudi Luhur Van Lith Muntilan Tahun Ajaran 2006/2007 dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kategori Tinggi dan Rendah . ....................................... 38

  Tabel 7 : Skor-skor Para Siswa dalam Kuesioner Kegiatan Belajar Siswa Putra dan Siswa Putri Tahun Kedua SMA Pangudi Luhur Van

  Lith Muntilan Tahun Ajaran 2006/2007 dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia . ......................................................................... 40

DAFTAR LAMPIRAN

  Halaman

  Lampiran 1 : Kuesioner kegiatan belajar siswa dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia ..................................................................... 33

  Lampiran 2 : Tabel 6. Skor-skor Kuesioner Kegiatan Belajar Para Siswa Putra dan Putri Tahun Kedua SMA Pangudi Luhur Van Lith Muntilan Tahun Ajaran 2006/2007 dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kategori Tinggi dan Rendah...................... 38

  Lampiran 3 : Tabel 7. Skor-skor Para Siswa dalam Kuesioner Kegiatan Belajar Siswa Putra dan Siswa Putri Tahun Kedua SMA Pangudi Luhur Van Lith Muntilan Tahun Ajaran 2006/2007 dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia .............. 40

  Lampiran 4 : Surat Ijin Penelitian................................................................. 43

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut Kurikulum Tahun 2002 (DepDiknas, 2002) disebutkan bahwa

  tujuan Pengajaran Bahasa Indonesia adalah : 1) Siswa menghargai dan membanggakan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa persatuan (Nasional) dan Bahasa Negara; 2) Siswa memahami Bahasa Indonesia dari segi bentuk, makna, dan fungsi, serta menggunakannya dengan tepat dan kreatif untuk bermacam- macam tujuan, keperluan, dan keadaan;

  3) Siswa memiliki kemampuan menggunakan Bahasa In- donesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual, ke- matangan emosional, dan kematangan sosial;

  4) Siswa memiliki disiplin dalam berpikir dan berbahasa (berbicara dan menulis);

  5) Siswa mampu menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk mengembangkan kepribadian, memperluas wawasan kehidupan, serta meningkatkan pengetahuan dan kemam- puan berbahasa; dan

  6) Siswa menghargai dan membanggakan sastra Indonesia se- bagai khazanah budaya dan intelektual manusia Indonesia. Siswa memperoleh kemampuan dan ketrampilan diatas melalui kegiatan belajar siswa yang dilakukan siswa di sekolah ataupun di luar sekolah. Siswa perlu melanjutkan kegiatan mempelajari bahan pelajaran secara mandiri di luar sekolah. Kegiatan belajar mandiri siswa adalah proses belajar siswa tanpa adanya pendampingan dan penugasan dari guru pengajar, guru pembimbing, guru pelatih. Kegiatan belajar mandiri siswa dapat dila- kukan dengan cara-cara belajar seperti mendengarkan, membaca, mem- membuat ringkasan, latihan-latihan, mengulang kembali bahan pelajaran yang telah diperoleh di kelas. Bahasa Indonesia adalah mata pelajaran umum yang telah dipelajari siswa sejak kelas I Sekolah Dasar. Bahasa Indonesia dalam dunia pendidikan (sekolah) berfungsi sebagai bahasa pengantar, meskipun demikian dalam mempelajari bahan mata pelajaran Bahasa Indonesia ada sejumlah siswa yang kurang tekun dalam mempelajari bahan mata pelajaran Bahasa Indonesia, baik secara lisan maupun secara tertulis. Sampel penelitian adalah para siswa putra dan siswa putri tahun kedua dengan pertimbangan bahwa para siswa tahun kedua sudah lama memperoleh bimbingan klasikal, memperoleh pengalaman belajar, mengenal baik lingkungan sekolah dan lebih memahami dirinya termasuk kegiatan belajar yang dilakukan. Pertanyaan yang timbul: Sejauh manakah para siswa melakukan kegiatan belajar Mata Pelajaran Bahasa Indonesia. Pertanyaan di atas dirinci lagi menjadi:

B. Perumusan Masalah

  1. Bagaimanakah tingkat kegiatan belajar para siswa putra tahun kedua SMA Pangudi Luhur Van Lith Muntilan tahun ajaran 2006/2007 dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia.

  2. Bagaimanakah tingkat kegiatan belajar para siswa putri tahun kedua SMA Pangudi Luhur Van Lith Muntilan tahun ajaran 2006/2007 dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia.

  3. Bagaimanakah tingkat kegia tan belajar secara keseluruhan para siswa putra dan putri tahun kedua SMA Pangudi Luhur Van Lith Muntilan tahun ajaran 2006/2007 dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia.

  C. Tujuan Penelitian

  Penelitian ini bertujuan memperoleh gambaran tentang tingkat kegiatan belajar para siswa putra dan putri tahun kedua SMA Pangudi Luhur Van Lith Muntilan tahun ajaran 2006/2007 dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia.

  D. Manfaat Penelitian

  Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh guru bimbingan dan konseling untuk mengembangkan Program Bimbingan Belajar siswa dalam mata Pelajaran Bahasa Indonesia.

  E. Batasan Istilah Variabel

  1. Tingkat kegiatan belajar dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia adalah kecenderungan kelancaran siswa dalam melaksanakan kegiatan mempelajari bahan-baha n mata pelajaran Bahasa Indonesia mencakup mendengarkan informasi dari berbagai sumber, cara berbicara, cara membaca dan memahami isi teks bacaan, cara menulis dan diukur dengan Kuesioner Kegiatan Belajar Siswa serta ditulis dan ditunjukkan oleh skor- skor yang diperoleh siswa.

  2. Jenis kelamin adalah identitas diri siswa yaitu putra atau putri. Ada kelompok siswa putra dan ada kelompok siswa putri.

BAB II KAJIAN TEORITIS Dalam bab ini dikemukakan hasil kajian teoritis yang dapat memperjelas

  pemahaman mengenai topik penelitian. Kajian teoritis disajikan secara urut sebagai berikut.

A. Kurikulum SMA dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

  Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman dalam penyelenggaraan kegia tan belajar mengajar (DepDikbud, 1993). Kurikulum Bahasa dan Sastra Indonesia di Sekolah Menengah Atas memberi tekanan pada pengembangan pengetahuan, keterampilan berbahasa, dan positif terhadap Bahasa Indonesia, pengajaran Bahasa Indonesia menggunakan pendekatan komunikatif, tujuannya membantu siswa dalam berkomunikasi dengan menggunakan Bahasa Indonesia.

  Kurikulum sebagai seperangkat rencana kegiatan belajar mengajar, sejalan dengan rumusan kurikulum menurut Undang-Undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, menjelaskan pengertian kurikulum sebagai seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu (UU No.20

  Pengertian kurikulum sebagai sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta didik, merupakan konsep kurikulum yang saat ini banyak mewarnai teori-teori dan praktek pendidikan (Saylor, Alexander, Lewis, 1981). Kurikulum sebagai sejumlah mata pelajaran sering dihubungkan dengan usaha untuk memperoleh ijazah; sedangkan ijazah itu sendiri menggambarkan kemampuan dan hanya orang yang telah memperoleh kemampuan sesuai dengan standar tertentu yang akan memperoleh ijazah.

  Menurut UU No. 20 Tahun 2003, Bab X Pasal 37 ayat 1, Kurikulum Pendidikan dasar dan Menengah wajib memuat (1) Pendidikan Agama, (2) Pendidikan Kewarganegaraan, (3) Bahasa, (4) Matematika, (5) Ilmu Pengetahuan Alam, (6) Ilmu Pengetahuan Sosial, (7) Seni dan Budaya, (10) Pendidikan Jasmani dan Olah Raga, (11) Ketrampilan/ Kejuruan dan (12) Muatan lokal.

B. Bahan dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

  Bahan pelajaran adalah isi atau pesan yang harus dipelajari oleh siswa dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia. Bahan pelajaran adalah sarana untuk mencapai tujuan instruksional, berarti sesuatu yang secara langsung dan tidak langsung menyajikan bahan pelajaran yang dibutuhkan oleh siswa dalam berlatih untuk memperoleh kemampuan tertentu. Bahan mata pelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Menengah Atas antara lain:

  1. Berbagai ragam wacana lisan nonsastra

  2. Gagasan, pik iran, perasaan, dan pendapat dalam bentuk wacana lisan nonsastra

  3. Gagasan, pendapat, dan perasaan dalam bentuk paragraf (deduktif dan induktif)

C. Sumber Bahan dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

  Sumber bahan dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia berarti sesuatu (manusia, benda, masyarakat) yang secara langsung dan tidak langsung menyajikan bahan pelajaran yang dibutuhkan oleh siswa yang berlatih untuk memperoleh kemampuan tertentu. Sumber bahan mata pelajaran Bahasa Indonesia berupa: sambutan atau khotbah, pembicaraan dalam wawancara, diskusi, cerita, penyampaian uraian atau hasil penelitian dan wawancara, teks bacaan, pikiran sendiri maupun tulisan nonsastra dalam berbagai bentuk seperti memo, surat, proposal, dan karya tulis ilmiah.

  Pada dasarnya pembagian jenis sumber bahan mata pelajaran adalah sebagai berikut:

  1. Manusia Manusia terutama guru pengajar, guru pembimbing, guru pelatih, tenaga administrasi, menjadi sumber belajar siswa. Manusia menjadi sumber informasi dan juga cara menyajikan informasi.

  2. Bahan cetak Bahan cetak merupakan sumber bahan pelajaran kedua bagi siswa.

  Bahan cetak berupa buku, buku pelajaran, majalah, surat kabar, dll.

  3. Bahan rekaman Bahan rekaman merupakan bahan pelajaran ketiga bagi siswa.

  Bahan rekaman berupa foto, video, slide, kaset rekaman, komputer, dll.

  4. Masyarakat Masyarakat menjadi sumber bahan pelajaran keempat bagi siswa.

  Masyarakat mencakup unsur sosial (manusia), unsur budaya, unsur fisik (alam sekitar).

D. Kegiatan Belajar dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

  1. Kegiatan Belajar dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kegiatan belajar siswa adalah semua tindakan yang dilakukan oleh siswa yang bersifat latihan, mengolah bahan pelajaran yang bersifat akademik, penyesuaian diri, ketrampilan, dengan tujuan memperoleh pengetahuan, pemahaman, pemecahan masalah, ketrampilan baru ataupun menyempurnakan ketrampilan yang sudah dimiliki siswa, sikap, pola tingkah laku yang sudah diperoleh siswa di sekolah ataupun di luar sekolah. Kegiatan belajar siswa diharapkan dilaksanakan secara rutin dan teratur, siswa yang melaksanakan kegiatan belajar secara terencana,rutin, dan teratur dinamakan siswa yang tekun belajar. Siswa yang tidak melaksanakan kegiatan belajar secara rutin dan teratur dinamakan siswa yang kurang tekun belajar.

  Menurut Hilgard (1978), belajar adalah perubahan yang terjadi dalam diri individu berupa perolehan kemampuan baru sebagai hasil dari latihan dan pengalaman. Kegiatan belajar siswa di sekolah berlangsung dalam pengajaran, pembimbingan, dan pelatihan yang dilaksanakan secara sengaja, terencana, sistematis untuk mempengaruhi kegiatan belajar siswa.

  Kegiatan ini dilakukan secara merata, menyeluruh, wajib diikuti oleh siswa dan dilakukan secara terjadwal. Tujuan dari kegiatan belajar adalah supaya dalam diri siswa terjadi suatu perubahan, perubahan yang dimaksud adalah berupa pengetahuan, pemahaman, ketrampilan, sikap dan tingkah laku melalui praktek-praktek dan latihan- latihan. Perubahan dalam diri siswa ini tidak terjadi secara langsung, melainkan melalui proses semakin banyak siswa melakukan praktek dan latihan dalam belajar maka semakin banyak pula perubahan yang akan terjadi dalam diri siswa.

  Kegiatan belajar siswa dilihat dari peranan siswa dan guru antara lain (1) Belajar Tatap Muka adalah latihan atau praktek atau pemecahan masalah yang dilakukan oleh siswa dengan pendampingan langsung oleh guru pengajar, guru pembimbing, dan guru pelatih dalam kelas. (2) Belajar Terstruktur adalah latihan atau praktek atau pemecahan masalah yang dilakukan oleh siswa berdasarkan tugas yang diberikan oleh guru pengajar, guru pembimbing, dan guru pelatih tanpa adannya pendampingan, tugas

  Belajar Mandiri adalah latihan atau praktek atau pemecahan masalah yang dilakukan oleh siswa mengenai program pendidikan sekolahnya tanpa pendampingan dan penugasan dari guru pengajar, guru pembimbing,dan guru pelatih.

  2. Cara Mempelajari Bahan Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Cara mempelajari bahan mata pelajaran Bahasa Indonesia berarti serangkaian kegiatan-kegiatan latihan atau praktek atau pemecahan masalah yang harus dilakukan secara berurutan oleh siswa yang mempelajari bahan-bahan mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan tujuan memperoleh kemampuan-kemampuan tertentu. Cara mempelajari bahan mata pelajaran Bahasa Indonesia di sekolah menengah atas meliputi: a. Mempelajari berbagai ragam wacana lisan nonsastra dapat dengan cara mendengarkan informasi dari berbagai sumber. Cara mendengarkan dengan baik perlu dimiliki dan dikuasai oleh siswa untuk menerima informasi dan penjelasan tentang bahan mata pelajaran yang telah diperoleh siswa, baik dari sekolah ataupun dari luar sekolah. Siswa yang memiliki kemampuan mendengarkan dengan baik ini akan membantu siswa dalam menerima dan menyerap informasi secara lisan atau langsung. Apabila siswa telah memiliki kebiasaan mendengarkan , maka akan lebih mudah mendengarkan orang lain yang menyampaikan informasi baru, mendengarkan informasi dari siaran radio, televisi yang ada b. Mempelajari gagasan, pikiran, perasaan, dan pendapat dalam bentuk wacana lisan nonsastra dengan berbicara. Kemahiran dalam berbahasa erat kaitannya dengan kemampuan pikiran siswa, siswa yang memiliki ketrampilan dalam berbicara akan lebih mudah atau mempermudah dalam penyusunan dan pemilihan kata untuk mengungkapkan gagasan, pikiran, perasaan, dan pendapat secara lisan atau langsung. Sebaliknya dengan siswa yang kurang memiliki ketrampilan berbicara akan mengalami kesulitan dalam mengungkapkan gagasan, pikiran, perasaan, dan pandapat secara langsung atau lisan. Ketrampilan berbicara siswa ini harus dilatih secara rutin, teratur dan berulang-ulang.

  c. Mempelajari teks bacaan nonsastra dengan cara membaca dan memahami isi teks tersebut. Menurut Tarigan (1985:7), membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang disampaikan penulis melalui media kata-kata atau tulisan. Kegiatan membaca merupakan satu-satunya cara dalam menyerap informasi tertulis, sehingga pesan yang tersirat maupun yang tersurat akan mudah dipahami. Ketrampilan membaca ini perlu dibentuk dan dimiliki oleh siswa karena hampir semua bahan-bahan pelajaran yang berbentuk tulisan hanya dapat dipahami dengan membaca. Semakin banyak siswa membaca semakin bertambah pula pengetahuan, pemahaman, dan penguasaan terhadap siswa dalam memperoleh berbagai pengetahuan yang bermanfaat, semakin banyak bacaan yang dibaca oleh siswa maka semakin banyak pula pengetahuan yang dikuasai oleh siswa.

  d. Mempelajari gagasan, pendapat, dan perasaan dalam bentuk paragraf eksposisi (deduktif dan induktif) dengan cara menulis untuk mengungkapkannya. Kegiatan menulis bahan mata pelajaran perlu dilaksanakan dan dimiliki oleh siswa dan hal ini dianggap penting karena sangat membantu siswa dalam mengulang dan mempelajari bahan mata pelajaran yang telah diperoleh siswa di sekolah ataupun di luar sekolah. Kegiatan menulis bahan mata pelajaran ke dalam buku catatan dengan rapi dan teratur tentunya akan memberikan semangat bagi siswa untuk melakukan kegiatan belajarnya, selain menulis bahan mata pelajaraan siswa diharapkan untuk membiasakan diri menulis dari buku-buku catatan lainnya yang berhubungan dengan mata pelajaran.

  e. Menatap, dalam melaksankan kegiatan belajar siswa dituntut untuk mampu menatap dengan penuh perhatian pada bahan mata pelajaran yang sedang dipelajarinya. Kegiatan ini melibatkan indera penglihatan. Siswa diharapkan melatih secara rutin dan berulang- ulang kegiatan ini sehingga dapat memperlancar siswa dalam memahami bahan mata pelajaran dan mempelajarinya kembali bahan yang telah diperoleh siswa baik dari sekolah ataupun dari luar diagram, dan bagan-bagan, siswa dituntut untuk dapat mengamati dengan lebih teliti dan perlu dilatih secara rutin dan berulang-ulang sehingga akan membantu siswa dalam memahami bahan mata pelajaran tersebut.

  f. Membuat ringkasan, bahan mata pelajaran yang diperoleh siswa begitu banyak dan kompleks, untuk memudahkan siswa dalam mempelajari bahan mata pelajaran yang telah diperoleh siswa baik dari sekolah ataupun dari luar sekolah maka siswa membuat ringkasan dari bahan-bahan mata pelajaran yang dipelajari, hal ini penting karena akan sangat membantu siswa dalam mempelajari, mengingat kembali isi suatu bab atau sub-sub bab dari suatu sumber buku mata pelajaran. Melalui kegiatan ini pula siswa dapat memperdalam pemahaman, pengetahuan tentang hubungan isi bahan mata pelajaran satu dengan yang lain. Dalam melakukan kegiatan ini siswa dituntut untuk dapat membedakan hal- hal yang penting untuk dicatat dan hal- hal yang tidak penting.

  g. Menghafal, siswa perlu melatih diri secara rutin dan berulang-ulang dalam mengasah daya ingatnya tentang bahan-bahan mata pelajaran yang begitu banyak dan kompleks yang telah diterima dan dipelajari oleh siswa, sehingga siswa tidak mudah untuk melupakan bahan mata pelajaran yang telah didapatnya baik dari sekolah ataupun dari luar sekolah. Siswa dituntut untuk mampu melakukan kegiatan ini, belajar karena sebagian dari isi bahan mata pelajaran menuntut siswa untuk menghafal seperti pengertian-pengertian, pendapat-pendapat para ahli. Kegiatan belajar yang dilakukan secara rutin, teratur, dan sistematis akan membantu siswa dalam menghafal bahan-bahan mata pelajaran dengan lancar.

  h. Menyusun karangan, kegiatan ini membantu siswa semakin trampil dalam mengungkapkan gagasan, pendapat, pikiran, dan perasaan dalam bentuk tulisan yang dapat dipahami oleh orang lain. Karangan yang baik berpangkal pada bahasa tulis yang mengandung pengertian bahwa gagasan itu harus diatur secara tertib, disusun secara rapi, diurutkan secara runtut dan disajikan secara jelas (Lian Gie, 1995).

  Latihan atau praktek, dalam kegiatan mempelajari bahan mata pelajaran terdiri atas dua bentuk yaitu teori dan praktek selama siswa melakukan kegiatan belajar, siswa dihadapkan dengan masalah yang harus dipecahkan dan diatasi. Belajar merupakan proses yang dilakukan untuk membentuk ide- ide baru, konsep-konsep baru atau pengetahuan baru berdasarkan pengalaman dan pengetahuan sebelumnya. Siswa diharapkan dapat mengulang kembali bahan mata pelajaran yang telah diperolehnya di masa lalu yang ada kaitannya dengan bahan mata pelajaran yang akan dipelajari dengan melakukan latihan- latihan atau praktek secara rutin dan teratur sehingga siswa memiliki ketrampilan dalam kehidupannya.

  3. Bimbingan dan Konseling Belajar Siswa

  a. Pengertian Bimbingan Belajar Siswa Bimbingan belajar atau bimbingan akademik, yaitu bimbingan dalam hal menemukan cara belajar yang tepat, dalam memilih program studi yang sesuai, dan dalam mengatasi kesukaran yang timbul berkaitan dengan tuntutan belajar di suatu institusi pendidikan (Winkel, 1997:140). Kegiatan bimbingan belajar ini di tujukan kepada semua siswa melalui bimbingan klasikal dengan tujuan siswa melakukan kegiatan belajar secara terencana, rutin dan teratur.

  b. Pengertian Konseling Belajar Siswa Konseling belajar adalah pelayanan bimbingan belajar yang di tujukan kepada siswa yang mengalami kesulitan atau kurang mahir dalam mempelajari bahan mata pelajaran, baik secara perorangan maupun secara berkelompok dengan tujuan siswa mengembangkan sikap dan cara belajar serta mahir menggunakannya dalam mempelajari tugas-tugas belajar, baik di sekolah ataupun di luar sekolah serta perkembangan diri siswa yang optimal dalam berlatih, berpraktek dan cara mengatasi masalah terutama yang menjadi tugas pendidikannya.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Bab ini menguraikan jenis penelitian, alat pengumpul data, subyek penelitian, prosedur pengumpulan data, dan teknik analisis data. A. Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan ini termasuk penelitian deskriptif dengan

  metode survei. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang menggambarkan suatu gejala pada saat penelitian dilakukan (Furchan, 1982: 415). Penelitian ini dimaksudkan untuk mendeskripsikan tingkat kegiatan belajar para siswa putra dan siswa putri tahun kedua SMA Pangudi Luhur Van Lith Muntilan tahun ajaran 2006/2007 dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia.

B. Alat Pengumpul Data

  1. Kuesioner Alat pengumpul data yang digunakan oleh peneliti adalah kuesioner kegiatan belajar siswa dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia.

  Kuesioner yang disusun oleh peneliti mengenai aspek-aspek kegiatan belajar yaitu menatap, mendengarkan, membaca, menulis, membuat ringkasan, menghafal, menyusun karangan, latihan/praktek. Kuesioner terdiri atas 3 bagian, yaitu : 1) berisi identitas, 2) petunjuk pengisian, 3) pernyataan tentang kegiatan belajar siswa dalam mata pelajaran Bahasa

  Indonesia merupakan penjabaran dari teori yang tersaji dalam bab II, kisi- kisi kuesioner kegiatan belajar dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia digambarkan pada tabel berikut ini: Tabel 1. Kisi-kisi Kuesioner Kegiatan Belajar Siswa dalam

  Mempelajari Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

  NO Aspek kegiatan belajar NO Item

  1 Menatap 1-4

  2 Mendengarkan 5-8

  3 Membaca 9-17

  4 Mencatat 18-26

  5 Membuat ringkasan 27-32

  6 Menghafal 33-38

  7 Menyusun karangan 39-44

  8 Latihan/praktek 45-50

  Jumlah

  50

  2. Pemberian skor-skor Kuesioner ini menggunakan sistem skoring. Skoring jawaban item kuesioner yang digunakan sebagai berikut: a. Jawaban selalu memiliki skor 3.

  b. Jawaban banyak kali memiliki skor 2.

  c. Jawaban kadang-kadang memiliki skor 1. Pernyataan dalam Kuesioner tentang kegiatan belajar para siswa dalam mata

  Reliabilitas suatu alat pengukur adalah derajat keajegan alat tersebut dalam mengukur apa saja yang diukurnya (Furchan, 1982:295).

  r = 0,93. tt

  Validitas suatu alat pengukur adala h derajat ketepatan dan ketelitian alat tersebut dalam mengukur apa yang seharusnya diukur. Validitas menunjukan sejauh mana alat pengukur mampu mengukur apa yang seharusnya diukur (Furchan, 1982:261). Validitas yang dipakai dalam penelitian ini adalah validitas konstruk (construct validity) sebab item- item dari kuesioner merupakan indikator dari kegiatan belajar para siswa putra dan siswa putri tahun kedua SMA Pangudi Luhur Van Lith Muntilan tahun

  r ajaran 2006/2007 dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia. = 0,96. t

  Berdasarkan hasil perhitungan diatas, berikut disajikan koefisien realibilitas dan validitas kuesioner tingkat kegiatan belajar para siswa putra dan putri tahun kedua SMA Pangudi Luhur Van Lith Muntilan tahun ajaran 2006/2007 dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia. Tabel 2. Koefisien Reliabilitas dan Validitas Kuesioner Tingkat Kegiatan Belajar Para Siswa Putra dan Siswa Putri Tahun Kedua SMA Pangudi Luhur Van Lith Muntilan Tahun Ajaran 2006/2007 dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia

  

Koefisien Siswa putra dan siswa putri

Reliabilitas 0,93 Validitas 0,96

  Garrett (1967:176) mengemukakan suatu kualifikasi penafsiran koefisien korelasi sebagai berikut : Tabel 3. Kualifikasi Koefisien Korelasi Suatu Alat Ukur

  Koefisien korelasi Kualifikasi ,

  70 1 ,

  00 ± − ±

  Tinggi-Sangat Tinggi 0,40

  − ± ,

  70 ±

  Cukup 0,20 − ± ,

40 Rendah

  ±

  Tak ada-Sangat Rendah 0,00 ,

  20 − ±

  Jadi reliabilitas dan validitas kuesioner tingkat kegiatan belajar dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia termasuk dalam kualifikasi sangat tinggi.

  C. Populasi Penelitian

  Populasi penelitian ini adalah para siswa tahun kedua SMA Pangudi Luhur Van Lith Muntilan tahun ajaran 2006/2007 dengan jumlah 104 siswa, yang terdiri atas 56 orang siswa putra dan 48 orang siswa putri. Dari 104 orang siswa tersebut, 54 orang siswa kelas II IA dan 50 orang siswa kelas II

  IS. Sampel penelitian sebanyak 102 orang siswa , dikarenakan 2 orang siswa tidak hadir ( 54 orang siswa putra dan 48 orang siswa putri ).

  Tabel 4. Populasi Penelitian Para Siswa Putra dan Siswa Putri Tahun Kedua SMA Pangudi Luhur Van Lith Muntilan Tahun Ajaran 2006/2007

  Kelas Putra Putri Total

  II IA

  32

  20

  52 II IS

  22

  28

  50 Total

  54 48 102

  D. Prosedur Pengumpul Data

  Dalam proses pengumpulan data penelitian, peneliti menyebarkan kuesioner yang telah disusun kepada para siswa putra dan siswa putri tahun kedua SMA Pangudi Luhur Van Lith Muntilan tahun ajaran 2006/2007.

E. Teknik analisis data

1. Perhitungan Reliabilitas kuesioner

  Pendekatan yang digunakan untuk memeriksa reliabilitas kuesioner adalah teknik belah dua gasal- genap (Split Half Method) dengan menggunakan rumus Spearman-Brown.

  2 r × gg r =

  1 r gg

  • tt

  keterangan :

  r =

  koefisien reliabilitas alat ukur

  tt r =

  koefisien korelasi gasal- genap

  gg

  Perhitungan koefisien korelasi skor item gasal dan skor item genap menggunakan Product Moment dari Pearson dengan rumus: _

  N

  

XY

  X Y ( )( ) ∑ ∑ ∑ r XY = 2 2 2 2 N

  X X N Y Y − ( ) − ( )

  { } { } ∑ ∑ ∑ ∑

  keterangan:

  r = korelasi skor-skor belahan gasal dan genap XY N = jumlah subyek

  X

  = skor item belahan gasal

  Y = skor item belahan genap

  XY

  = hasil perkalian antara skor X dan skor Y Perhitungan reliabilitas kuesioner penelitian tingkat kegiatan belajar para siswa putra dan siswa putri tahun kedua SMA Pangudi Luhur Van Lith muntilan tahun ajaran 2006/2007

  ( )( ) ( ) { }

  − × − × − × = XY r

  = 376398 329144

  72 1416758566 329144

  × =

  369992 382916 329144

  =

  17989332 17606416 16711744 17081736 17153248 17482392 − − −

  { } { }

  102 176366 17606416 102 16711744 167468 102 171396 4088 4196

  ( ) { } 2

2

2 2

  { }

  { } ( )

  X XY N r XY ( )( ) ( )

  X X N

Y

  

Y Y N

  ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑ − − =

  _

  = XY r = 0,87

  • × =

  gg gg tt r r r

  1

  2 87 , 1 87 ,

  2

  • × =

  87 ,

  1 74 ,

  1 =

  93 ,

  =

2. Perhitungan Validitas kuesioner

  Koefisien validitas dihitung dengan rumus (Guilford, 1965: 443):

  = ∞