Evaluasi pengendalian biaya tenaga kerja langsung : studi kasus pada PT Industri Sandang Nusantara Patal Cilacap - USD Repository

  

EVALUASI PENGENDALIAN BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG

Studi Kasus pada PT INDUSTRI SANDANG NUSANTARA PATAL CILACAP

  Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

  Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi

  Oleh : Linda

  NIM : 002114115 PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

  2007

  Berusaha melakukan yang terbaik saja tidak cukup, kita harus tahu apa yang harus dilakukan dan

sesudah itu lakukan yang terbaik.

( W. Edwards Deming ) Orang - orang biasanya dapat memaafkan, tapi mereka jarang melupakan apa yang mereka maafkan.

  ( Ruth Brown ) Papa, Mama, Kakakku tersayang Lili, Adik-adikku Tersayang Hendri dan

  

Julianto, Suamiku Terkasih Tommy,

serta Anakku Tersayang Angela.

  

ABSTRAK

EVALUASI PENGENDALIAN BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG

Studi Kasus pada PT INDUSTRI SANDANG NUSANTARA PATAL CILACAP

Linda

  

002114115

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

2007

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prosedur penyusunan anggaran

biaya tenaga kerja langsung dan selisih biaya tenaga kerja langsung yang dilakukan

perusahaan pada tahun 2004. Penelitian ini dilakukan di PT INDUSTRI SANDANG

NUSANTARA PATAL CILACAP terletak di jalan Kyai Kendil Wesi No 1 Cilacap,

Jawa Tengah. Perusahaan ini bergerak dibidang usaha pemintalan dan pertenunan

dengan produksinya berupa benang tenun. Teknik analisis data yang digunakan adalah

analisis komparatif, yaitu membandingkan prosedur penyusunan anggaran biaya

tenaga kerja langsung yang dilakukan perusahaan dengan teori dan menentukan selisih

biaya tenaga kerja langsung apakah terkendali atau tidak.

  Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa

prosedur penyusunan anggaran biaya tenaga kerja langsung yang dilakukan

perusahaan telah sesuai dengan teori dan analisis yang dilakukan terhadap selisih

biaya tenaga kerja langsung antara anggaran dan realisasi masih terkendali. Hal ini

menunjukkan perusahaan sudah mampu berproduksi dengan menggunakan tenaga

kerja langsung secara efisien. Penelitian ini dapat juga digunakan oleh perusahaan

untuk melakukan pengendalian terhadap biaya tenaga kerja langsung untuk periode

yang akan datang.

  

ABSTRACT

AN EVALUATION OF DIRECT LABOR COST CONTROL

A Case Study at PT INDUSTRI SANDANG NUSANTARA PATAL CILACAP

Linda

  

002114115

Sanata Dharma University

Yogyakarta

2007

  This research aimed to know the procedure of budget arrangement of direct

labor cost and the difference of direct labor cost conducted by the company in the year

2004. This research was done at PT INDUSTRI SANDANG NUSANTARA PATAL

CILACAP located in Kyai Kendil Wesi Street No 1 Cilacap, Central Java. This

Company works in the field of spinning and weaving with its production was in the

form of weaved yarn. The data analysis technique used was comparative analysis, that

was by comparing the procedure of budget arrangement of direct labor cost conducted

by the company with the one in the theory and determine the difference of direct labor

cost weather it was in control or not.

  The research found that arrangement of budget of direct labor cost

conducted by the company was already suitable with the theory and analysis

conducted to the difference of direct labor cost between budget and realization showed

that it was still in control. This matter show that the company was able to produce

using direct labor efficiently. This research could be used by the company to control

the direct labor cost in the future.

KATA PENGANTAR

  Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhun Yang Maha Esa dan para

Budha yang welas asih yang telah melimpahkan rahmat dan karunia yang luar biasa,

sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul “ Evaluasi

Pengendalian Biaya Tenaga Kerja Langsung”.

  Penelitian dan penulisan skripsi ini disusun dalam rangka melengkapi salah

satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi, Jurusan Akuntansi, Program

Studi Akuntansi, Universitas Sanata Dharma.

  Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar- besarnya kepada :

  

1. Drs. Alex Kahu Lantum., M.S, sebagai Dekan Fakultas Ekonomi Universitas

Sanata Dharma.

  

2. Ir. Drs. Hansiadi YH, M.Si., Akt., sebagai Kaprodi Akuntansi Fakultas Ekonomi

Universitas Sanata Dharma.

  

3. Drs. Edi Kustanto, M.M, sebagai dosen pembimbing I yang telah dengan sabar

membimbing, memberi masukan, koreksi dan perhatian terhadap skripsi penulis.

  

4. Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Akt., sebagai dosen pembimbing II yang telah

dengan sabar membimbing, memberi masukan, koreksi dan perhatian terhadap skripsi penulis.

  5. Seluruh staf dan Karyawan Universitas Sanata Dharma.

  

6. Bapak Hadi selaku Humas di perusahaan PT Industri Sandang Nusantara Patal

Cilacap yang telah memberikan data - data tertulis maupun lisan kepada penulis.

  

7. Bapak Mulyadi yang telah memberikan data laporan keuangan perusahaan kepada

penulis.

  

8. Seluruh staf pengurus PT Industri Sandang Nusantara Patal Cilacap atas

pelayanannya yang baik kepada penulis.

  

9. Papa dan mama yang tercinta, kakakku Lili dan kedua adikku tersayang: Hendri

dan Julianto. Terima kasih atas doa, perhatian, kasih sayang dan dukungan baik moril maupun material, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

  

10. Tommy “Suamiku” yang tercinta, yang selalu membantu dan memberikan

dorongan dan semangat agar penulis tidak patah semangat untuk melanjutkan skripsi ini . . . . Wo yung yen ai ni.

  

11. Angela “Anakku” yang membuat penulis bersemangat untuk menyelesaikan

skripsi ini . . . . I love U.

  

12. Semua teman – temanku dan anak Akuntansi angkatan 2000 yang tidak dapat aku

sebutkan satu persatu, yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini.

  Dengan segala kerendahan hati, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih

jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis menerima kritik, koreksi dan saran yang

mengarah pada kesempurnaan skripsi ini.

  Akhirnya, penulis mengharapkan semoga skripsi ini berguna bagi semua pihak dan dapat dijadikan bahan kajian lebih lanjut.

  Yogyakarta, 24 Mei 2007 Penulis

  

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL…………………………………………………………...... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING…………………………………. ii

HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………………… iii

HALAMAN PERSEMBAHAN…………………………………………………. iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA…………………………………………. v

ABSTRAK……………………………………………………………………….. vi

  ……………………………………………………………………….... vii ABSTRAK

KATA PENGANTAR……………………………………………………………. viii

DAFTAR ISI ……………………………………………………………………... x

DAFTAR TABEL ………………………………………………………………... xiv

DAFTAR GAMBAR……………………………………………………………... xvi

  

BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………………... 1

A. Latar Belakang Masalah………………………………………………….. 1

B. Rumusan Masalah………………………………………………………... 3

C. Tujuan Penelitian………………………………………………………… 3

D. Manfaat Penelitian……………………………………………………….. 4

E. Sistematika Penulisan…………………………………………………….. 5

BAB II LANDASAN TEORI…………………………………………………….. 7

A. Pengendalian……………………………………………………………… 7

  1. Pengertian Pengendalian …………………………………………. 7

  2. Tujuan Pengendalian……………………………………………… 7

  

B. Perencanaan………………………………………………………………. 8

  1. Pengertian Perencanaan…………………………………………... 8

  2. Jenis Perencanaan………………………………………………… 9

  

C. Anggaran…………………………………………………………………. 9

  1. Pengertian Anggaran……………………………………………... 9

  2. Manfaat Anggaran………………………………………………... 10

  3. Prosedur Penyusuna n Anggaran………………………………….. 11

  4. Anggaran Produksi……………………………………………….. 13

  

D. Penyusunan Anggaran dalam Perencanaan dan Pengendalian…………... 18

  

E. Prediksi Penjualan……………………………………………………….. 19

  1. Pengertian Prediksi Penjualan……………………………………. 19

  2. Jenis Prediksi Penjualan………………………………………….. 20

  3. Perhitungan Prediksi Penjualan…………………………………... 21

  

F. Perencanaan Produksi……………………………………………………. 22

  1. Pengertian Perencanaan Produksi………………………………… 22

  2. Tujan Perencanaan Produksi……………………………………… 22

  3. Jenis Perencanaan Produksi………………………………………. 22

  

G. Biaya dan Biaya Produksi………………………………………………... 23

  1. Pengertian Biaya dan Biaya Produksi…………………………….. 23

  2. Jenis Biaya dan Biaya Produksi…………………………………... 24

  

H. Pengendalian Biaya Tenaga Kerja Langsung…………………………….. 27

  

I. Efisiensi Biaya Produksi dan Biaya Tenaga Kerja Langsung……………. 29

  1. Efisiensi Biaya Produksi………………………………………….. 29

  2. Efisiensi Biaya Tenaga Kerja Langsung………………………….. 30

  

BAB III METODA PENELITIAN……………………………………………….. 35

A. Jenis Penelitian …………………………………………………………… 35 B. Tempat dan Waktu Penelitian…………………………………………….. 35 C. Subyek dan Obyek Penelitian…………………………………………….. 35 D. Data yang Dicari………………………………………………………….. 36 E. Teknik Pengumpulan Data………………………………………………... 37 F. Teknik Analisis Data……………………………………………………... 37

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN……………………………….. 45

A. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan………………………………….. 45 B. Lokasi Perusahaan………………………………………………………... 46 C. Struktur Organisasi……………………………………………………….. 46 D. Proses Produksi…………………………………………………………… 52 E. Pemasaran………………………………………………………………… 57 F. Personalia………………………………………………………………… 57

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN……………………………… 66

BAB VI PENUTUP………………………………………………………………. 96 A. Kesimpulan……………………………………………………………….. 96 B. Saran……………………………………………………………………… 97 C. Keterbatasan Penelitian…………………………………………………… 97 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

  

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Karyawan Perusahaan Berdasarkan Tingkat Umur…………………… 57Tabel 4.2 Karyawan Perusahaan Berdasarkan Tingkat Pendidikan…………….. 58Tabel 4.3 Karyawan Perusahaan Berdasarkan Tingkat Masa Dinas……………. 58Tabel 4.4 Karyawan Perusahaan Berdasarkan Tingkat Kepangkatan…………… 58Tabel 5.1 Data Penjualan Benang Non Cotton Tahun 2000-2003………………. 67Tabel 5.2 Perhitungan ramalan penjualan Tahun 2000-2003…………………… 68Tabel 5.3 Data Penjualan Bulanan Benang Non Cotton ……………………….. 70Tabel 5.4 Ramalan Penjualan Bulanan Benang Non Cotton……………………. 77Tabel 5.5 Rencana Penjualan Bulanan Benang Non Cotton ……………………. 79Tabel 5.6 Perhitungan Rencana Produksi dari Rencana Penjualan Benang Non Cotton Tahun 2004……………………………………………………

  81 Tabel 5.7 Realisasi Produksi Benang Non Cotton Tahun 2004…………………. 82

Tabel 5.8 Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung Benang Non Cotton Tahun 2004…………………………………………………………………… 84Tabel 5.9 Realisasi Biaya Tenaga Kerja Langsung Benang Non Cotton Tahun 2004…………………………………………………………………… 85Tabel 5.10 Perbandingan Prosedur Penyusunan Anggaran Biaya Tenaga Kerja Langsung antara Teori dan yang Sesungguhnya yang terjadi di

  PT Industri Sandang Nusantara Patal Cilacap..........……………….... 87

Tabel 5.11 Anggaran dan Realisasi Biaya Tenaga Kerja Langsung Benang Non

  Cotton Tahun 2004…………………………………………………… 88

Tabel 5.12 Perhitungan Tarif Standar ……………………………………………. 90Tabel 5.14 Perhitungan Selisih Tarif Upah Langsung……………………………. 92Tabel 5.15 Total Selisih………………………………………………………….. 93

  

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT Industri Sandang Nusantara Patal Cilacap.... 47Gambar 4.2 Flow of Production Process Patal Cilacap…………………………. 56Gambar 5.1 Control Chart Selisih Biaya Tenaga Kerja Langsung……………… 94

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada umumnya tujuan pendirian perusahaan adalah untuk mendapatkan

  laba yang maksimal. Untuk meningkatkan laba, ditentukan oleh dua hal yaitu dengan meningkatkan penjualan dan menekan biaya, baik biaya produksi maupun biaya operasi lainnya. Suatu organisasi dikatakan efisien jika organisasi tersebut dalam melaksanakan kegiatannya telah mengkonsumsi sumber-sumber dalam jumlah yang lebih rendah, tetapi efisiensi penggunaan sumber belum tentu efektif didalam pencapaian tujuan organisasi atau didalam memperoleh pendapatan.

  Mengingat pentingnya masalah pengendalian biaya, maka diciptakan suatu alat yang dapat digunakan untuk pengendalian biaya yaitu dengan menggunakan anggaran. Anggaran merupakan rencana kegiatan di masa yang akan datang dinyatakan secara kuantitatif, biasanya dalam satuan uang (Gudono, 1993: 185). Biaya tenaga kerja langsung (BTKL) dipandang penting dan mempunyai pengaruh besar terhadap biaya produksi yang pada akhirnya dapat mempengaruhi besar kecilnya laba perusahaan, karena biaya tenaga kerja langsung merupakan suatu biaya yang sering kali menimbulkan pemborosan dan kecurangan, misalnya dalam pemberian upah tenaga kerja lepas dengan tenaga kerja tetap seharusnya berbeda, namun kadang dihitung sama sehingga menimbulkan pemborosan, sehingga biaya tenaga kerja langsung sebagai

  

elemen biaya produksi perlu dikendalikan supaya pengeluaran biaya tenaga

kerja langsung dapat lebih efisien.

  Penerapan prinsip-prinsip efisiensi diharapkan dapat mengurangi

pemborosan biaya yang relatif besar. Khususnya yang berkaitan dengan biaya

tenaga kerja langsung. Alasan disusunnya anggaran biaya tenaga kerja

langsung adalah untuk mempermudah pembuatan rencana-rencana yang

berkaitan dengan jumlah tenaga kerja langsung yang diperlukan, perhitungan

tenaga kerja langsung, dan kebutuhan dana. Alasan lainnya adalah anggaran

biaya tenaga kerja langsung dapat digunakan sebagai dasar untuk pengendalian

biaya tenaga kerja langsung

  Perusahaan PT Industri Sandang Nusantara Patal Cilacap telah

melakukan prosedur penyusunan anggaran biaya tenaga kerja langsung sesuai

dengan teori prosedur penyusunan anggaran biaya tenaga kerja langsung dan

selisih biaya tenaga kerja langsung yang terjadi dalam proses produksi selama

tahun 2004 menunjukkan bahwa biaya tenaga kerja langsung antara angaran

dan realisasi masih terkendali artinya perusahaan sudah mampu berproduksi

dengan menggunakan tenaga kerja langsung secara efisien kecuali pada bulan

Januari. Penulis mengharapkan agar hasil penelitian ini dapat digunakan

perusahaan sebagai bahan informasi dan evaluasi untuk melakukan

pengendalian biaya tenaga kerja langsung untuk periode yang akan datang.

  B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut:

  1. Apakah prosedur penyusunan anggaran biaya tenaga kerja langsung pada PT Industri Sandang Nusantara Patal Cilacap tahun 2004 sudah sesuai menurut kajian teori prosedur penyusunan anggaran biaya tenaga kerja langsung?

  2. Apakah selisih biaya tenaga kerja langsung pada PT Industri Sandang Nusantara Patal Cilacap tahun 2004 sudah terkendali? C. Tujuan Penelitian

  Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian adalah:

  1. Untuk mengetahui prosedur penyusunan anggaran biaya tenaga kerja langsung pada PT Industri Sandang Nusantara Patal Cilacap tahun 2004 sudah sesuai menurut kajian teori prosedur penyusunan anggaran biaya tenaga kerja langsung atau belum.

2. Untuk mengetahui selisih biaya tenaga kerja langsung pada PT Industri Sandang Nusantara Patal Cilacap tahun 2004 sudah terkendali atau belum.

D. Manfaat Penelitian

  Manfaat yang diharapkan dari penelitian yang dilakukan pada PT Industri Sandang Nusantara Patal Cilacap adalah:

  1. Bagi Perusahaan Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan evaluasi bagi perusahaan dalam mengendalikan anggaran biaya tenaga kerja langsung dan diharapkan dapat membantu dalam pengambilan keputusan.

  2. Bagi Mahasiswa Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan pemahaman, pengetahuan dan wawasan bagi peneliti.

  3. Bagi Universitas Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan bahan referensi bagi mahasiswa lain dalam melakukan penelitian.

E. Sistematika Penulisan

  BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini diuraikan tentang latar belakang masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

  BAB II LANDASAN TEORI Dalam bab ini diuraikan tentang teori-teori yang digunakan sebagai dasar dan acuan dalam penulisan skripsi ini. Diantaranya tentang pengendalian, perencanaan, anggaran, prosedur penyusunan anggaran, penggunaan anggaran dalam pengendalian dan perencanaan, prediksi penjualan, perencanaan

  

produksi, biaya dan biaya produksi, pengendalian biaya tenaga kerja langsung,

efisiensi biaya produksi dan biaya tenaga kerja langsung.

  BAB III METODA PENELITIAN Dalam bab ini diuraikan mengenai jenis penelitian, tempat dan waktu

penelitian, subyek dan obyek penelitian, data yang diperlukan, sumber data,

teknik pengumpulan data dan teknik analisis data.

  BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Dalam bab ini diuraikan hasil kunjungan dan penelitian ke perusahaan dalam

bentuk gambaran umum perusahaan yang meliputi sejarah dan perkembangan

perusahaan, tujuan didirikan perusahaan, lokasi perusahaan, struktur

organisasi, tugas, wewenang dan tanggung jawab, personalia, produksi, proses

produksi.

  BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini berisi hasil dari data yang berhubungan dengan obyek

penelitian, dianalisis dan dibahas dengan dasar teknik analisis data yang

terdapat dalam BAB III dan dasar teori yang sudah dikemukakan pada BAB II.

BAB VI PENUTUP Dalam bab ini berisi kesimpulan, saran dan keterbatasan penelitian.

BAB II LANDASAN TEORI A. Pengendalian 1. Pengertian Pengendalian Perusahaan sangat memerlukan pengendalian biaya dalam

  melaksanakan kegiatan usahanya dengan cermat agar biaya yang digunakan efisien. Berikut beberapa pengertian mengenai pengendalian: Pengendalian merupakan proses yang digunakan oleh manajemen agar para pelaksana bekerja dengan efektif dan efisien dalam rangka mencapai tujuan organisasi atau tujuan bagian organisasi yang telah ditetapkan terlebih dahulu” (Supriyono, 1993: 8).

  Pengendalian adalah proses untuk menerima kembali, menilai dan selalu memonitor laporan- laporan apakah pelaksanaannya tidak menyimpang dari tujuan yang sudah ditentukan (Supriyono, 1999: 8).

2. Tujuan Pengendalian

  Menurut Supriyono (1993: 10), pengendalian bertujuan untuk menjamin terrealisasinya tujuan-tujuan dari perencanaan. Pengendalian biaya tenaga kerja langsung didasarkan atas pemikiran bahwa biaya-biaya nyata atau realisasi dibandingkan dengan biaya-biaya yang dianggarkan, yaitu menghubungkan apa yang telah terjadi dengan apa yang seharusnya terjadi.

  Tujuan dilakukannya pengendalian biaya adalah mencegah terjadinya pemborosan biaya sehingga efisiensi yang diharapkan dapat tercapai, untuk menilai prestasi manajemen dalam melaksanakan fungsinya, mendorong ditaatinya kebijakan yang telah ditetapkan, dan mengarahkan semua elemen yang terkait dalam kegiatan operasi (Anthony, 1993: 4).

  Dari tujuan di atas maka dapat dikatakan bahwa perusahaan bisa melakukan efisiensi terhadap biaya tenaga kerja langsung dalam kegiatan perusahaan. Langkah- langkah yang bisa ditempuh dalam melaksanakan pengendalian biaya ini antara lain, dibuat suatu biaya standar, dibuat suatu anggaran biaya, dan dibentuk suatu fungsi atau departemen pengawasan atau pengendalian.

B. Perencanaan 1. Pengertian Perencanaan

  Perencanaan adalah proses penyusunan tujuan-tujuan perusahaan dan pemilihan tindakan-tindakan yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan- tujuan yang telah ditetapkan (Supriyanto, 1995: 4).

2. Jenis Perencanaan

  Menurut Muna ndar (1989: 20), ada 2 perencanaan ditinjau dari segi jangka waktu, yaitu: a. Perencanaan proyek Perencanaan proyek adalah proses pembuatan keputusan program-program organisasi yang akan dilaksanakan serta penaksiran jumlah sumber yang perlu dialokasikan untuk setiap program utama, biasanya lebih dari satu tahun.

  b. Perencanaan periodik Perencanaan periodik adalah perencanaan kegiatan untuk periode waktu- waktu tertentu, biasanya satu tahun atau satu periode akuntansi.

C. Anggaran 1. Pengertian Anggaran

  Berikut beberapa pengertian mengenai anggaran untuk mempermudah pembahasan berikutnya oleh beberapa penulis: “Anggaran: merupakan rencana kegiatan di masa yang akan datang dinyatakan secara kuantitatif, biasanya dalam satuan uang” (Gudono, 1993: 185). “Anggaran: merup akan rencana manajemen dengan asumsi bahwa langkah positif akan diambil oleh pelaksana anggaran untuk merealisasikan rencana yang telah disusun” (Anthony, 1993: 44). “Anggaran: suatu rencana yang disusun secara sistematis, yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan, yang dinyatakan dalam unit ( kesatuan) moneter dan berlaku untuk jangka waktu (periode) tertentu yang akan datang” (Munandar,1989: 1).

2. Manfaat Anggaran

  

Menurut Munandar (1989: 18), ada 5 manfaat anggaran, yaitu:

  

a. Anggaran memaksa manajemen mene ntukan tujuan perusahaan, baik

jangka pendek maupun jangka panjang.

  

b. Anggaran memaksa manajemen menganalisis masalah yang akan dihadapi

di masa yang akan datang.

  

c. Anggaran dapat digunakan sebagai alat koordinasi penggunaan sumber

daya yang dimiliki sehingga semua kegiatan berjalan dengan harmonis.

  d. Anggaran merupakan alat komunikasi antar bagian dan antar tingkatan.

  e. Anggaran memberikan dasar bagi pengukuran prestasi.

3. Prosedur Penyusunan Anggaran

  Pada dasarnya yang berwenang dan bertanggung jawab atas penyusunan anggaran serta pelaksanaan kegiatan anggaran lainnya, ada ditangan pimpinan tertinggi perusahaan. Namun tugas menyiapkan dan menyusun anggaran serta kegiatan-kegiatan anggaran lainnya tidak harus ditangani sendiri oleh pimpinan tertinggi perusahaan, namun dapat didelegasikan kepada bagian lain dalam perusahaan.

  Adapun siapa atau bagian mana yang diserahi tugas mempersiapkan dan menyusun angaran tersebut tergantung pada struktur organisasi dari masing- masing perusahaan. Akan tetapi pada garis besarnya tugas mempersiapkan dan menyusun anggaran ini dapat didelegasikan kepada (Munandar, 1989: 17):

  1. Bagian Administrasi Bagian administrasi inilah terkumpul semua data dan informasi yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan, baik kegiatan dibidang pemasaran, kegiatan dibidang produksi, kegiatan dibidang pembelanjaan maupun kegiatan dibidang personalia.

  2. Panitia Anggaran Membentuk panitia anggaran ini apabila bagian administrasi atau lainnya tidak dimungkinkan digunakan dengan alasan kegiatan-kegiatan perusahaan cuk up komplek, beraneka ragam dengan ruang lingkup yang cukup luas. Tim penyusun anggaran ini biasanya diketuai oleh salah seorang pimpinan perusahaan (misalnya Wakil Direktur) dengan anggota-anggota diwakili bagian pemasaran, bagian produksi, bagian pembelanjaan dan bagian personalia.

  Anggaran merupakan alat yang baik untuk mengkoordinasikan semua

sumber daya perusahaan untuk mencapai target atau tujuan tertentu.

  

Anggaran juga merupakan alat untuk mengalihkan perhatian manjemen

(attention directing), karena anggaran membantu manajemen memusatkan

perhatian dan kegiatannya sendiri mungkin pada apa yang harus dicapai

dalam periode yang akan datang (Gudono, 1993: 185).

  Dari segi prosedur penyusunannya anggaran tahunan digolongkan

menjadi 2 yaitu anggaran statis dan anggaran fleksibel. Anggaran statis

adalah anggaran yang penyusunannya hanya didasarkan pada estimasi satu

tingkatan yang sifatnya konstan yang akan dicapai oleh perusahaan dalam periode tertentu yang akan datang. Sedangkan anggaran fleksibel adalah anggaran yang penyusunannya didasarkan deret atau seri tingkatan kegiatan yang mungkin dicapai perusahaan untuk periode tertentu yang akan datang (Gudono, 1993: 190).

4. Anggaran Produksi

  Anggaran produksi dalam arti yang luas berupa penjabaran dari rencana penjualan menjadi rencana produksi. Dengan demikian kegiatan produksi bukan merupakan aktivitas yang berdiri sendiri melainkan aktivitas penunjang dari rencana penjualan. Karena itu jelas bahwa rencana produksi yang demikian meliputi perencanaan tentang jumlah produksi, kebutuhan persediaan, material, tenaga kerja dan kapasitas produksi. Sedangkan anggaran produksi dalam arti sempit disebut juga jumlah yang harus diproduksi, merupakan suatu perencanaan tingkat atau volume barang yang harus diproduksi oleh perusahaan agar sesuai dengan volume atau tingkat penjualan yang telah direncanakan (Adisaputro, 2003: 181).

  Penyusunan anggaran produksi ini bertujuan untuk menunjang kegiatan penjualan sehingga barang dapat disesuaikan dengan rencana yang ditetapkan, menjaga tingkat persediaan yang memadai, artinya tingkat persediaan yang tidak terlalu besar atau tidak terlalu kecil (Adisaputro, 2003: 183).

  Prinsip manajemen produksi mengatakan bahwa tingkat persediaan yang terlalu besar mengakibatkan meningkatnya biaya-biaya dan resiko yang

  

mengakibatkan kekurangan persediaan, misalnya: kekurangan persediaan

bahan mentah mengakibatkan gangguan pada produksi, sedangkan

kekurangan barang jadi mengakibatkan banyak pelanggan kecewa dan

hilangnya peluang memperoleh keuntungan, dan mengatur produksi

sedemikian rupa sehingga biaya-biaya yang akan dikeluarkan akan

seminimal mungkin (Adisaputro, 2003: 183).

  Anggaran produksi mempunyai kegunaan, antara lain: sebagai

pedoman kerja, sebagai alat koordinasi kerja, dan sebagai alat pengendalian

kerja. Anggaran ini membantu manajemen dalam memimpin jalannya

perusahaan, agar suatu anggaran dapat berfungsi dengan baik maka taksiran-

taksiran yang termuat dalam anggaran harus cukup akurat sehingga tidak

jauh menyimpang dari realisasinya (Adisaputro, 2003: 183).

  Setiap perusahaan tentunya mengeluarkan biaya untuk keperluan

tenaga kerja yang merupakan salah satu faktor utama. Meskipun perusahan

telah menggunakan mesin- mesin canggih dalam produksinya. Mesin yang

bekerja dalam produksi perusahaan perlu ditangani oleh tenaga manusia,

bagaimana baiknya kondisi dan canggihnya mesin tersebut.

  Biaya tenaga kerja adalah semua balas jasa yang diberikan oleh

perusahaan kepada semua karyawan (Supriyono, 1999: 457). Tenaga kerja

yang digunakan dalam perusahaan juga dikelompokkan menjadi dua, yaitu

tenaga kerja langsung dan tenaga kerja tidak langsung. Tenaga kerja

langsung merupakan tenaga kerja yang langsung menangani kegiatan-

kegiatan proses produksi, sedangkan tenaga kerja tidak langsung tidak ada

  

hubungan langsung dengan proses produksi. Anggaran tenaga kerja langsung

disusun dari anggaran produksi (Ahyari, 1989: 314).

  Anggaran tenaga kerja langsung meliputi taksiran kebutuhan tenaga

kerja yang diperlukan untuk memproduksi jenis dan jumlah produk yang

direncanakan dengan anggaran produksi tersebut. Bagi perusahaan yang

menghasilkan lebih dari satu produk maka anggaran tenaga kerja langsung

harus dipisahkan dan diperinci sesuai jenis produknya (Ahyari, 1989: 315).

  Penyusunan anggaran tenaga kerja langsung yang baik akan memberi

banyak manfaat bagi perusahaan seperti dikemukakan oleh beberapa penulis,

adapun manfaat disusunnya anggaran tenaga kerja langsung menurut

Marwan Asri (1980: 27) adalah sebagai berikut:

a. Penggunaan tenaga kerja secara lebih efisien karena rencana yang

matang.

  

b. Pengeluaran biaya tenaga kerja langsung dapat direncanakan dan diatur

secara efisien.

  c. Harga pokok barang dapat dihitung secara tepat.

  d. Dipakai sebagai alat penga was biaya tenaga kerja.

  Secara umum rumus untuk menghitung anggaran biaya tenaga kerja langsung adalah (Supriyono, 1989: 119).

  Anggaran produksi dalam unit

  XXX Jam kerja langsung per unit

  XXXx Total jam kerja langsung yang diperlukan

  XXX Tarif upah per jam kerja langsung

  XXXx Total anggaran tenaga kerja langsung

  XXX Untuk memperhitungkan besarnya biaya tenaga kerja langsung dalam

suatu perusahaan, tentunya harus diketahui terlebih dahulu berapa besarnya

jumlah jam kerja tenaga kerja langsung tersebut. Tanpa mengetahui besarnya

jam kerja tenaga kerja langsung yang direncanakan dalam suatu perusahaan,

maka manajemen perusahaan tidak akan dapat menghitung besarnya jumlah

biaya tenaga kerja langsung yang akan diperhitungkan dalam satu tahun

anggaran. Jam kerja tenaga kerja langsung ini akan dijadikan salah satu dasar

utama perhitungan biaya tenaga kerja langsung untuk memproduksi produk

perusahaan (Ahyari, 1989: 315).

  Metode yang paling umum digunakan untuk menghitung berapa

besarnya jumlah jam kerja tena ga kerja langsung yang akan direncanakan

dalam suatu tahun anggaran adalah dengan mengalikan jumlah unit yang

akan diproduksi dengan standar waktu yang ditetapkan untuk menyelesaikan

suatu unit produk. Jumlah unit yang akan diproduksi pada satu tahun

angga ran ini akan dapat diperoleh dari anggaran produksi yang telah disusun,

sementara standar waktu penyelesaian produk akan ditetapkan oleh manjemen perusahaan yang bersangkutan berdasarkan pertimbangan- pertimbangan tertentu (Ahyari, 1989: 316).

  Untuk menyusun anggaran tenaga kerja langsung dalam perusahaan, mengetahui besarnya jam kerja dari tenaga kerja langsung saja belum cukup.

  Disamping itu juga besarnya tarif upah tenaga kerja langsung perlu pula diketahui. Tarif upah ini sangat penting karena akan menya ngkut dua pihak, yakni perusahaan yang akan dipergunakan sebagai dasar perhitungan biaya produksi serta karyawan langsung karena menyangkut kepentingannya (Ahyari, 1989: 326).

  Penentuan tarif upah tenaga kerja langsung dilakukan manajemen perusahaan dengan cara atau berdasarkan salah satu dari dua sistem upah, yakni sistem upah menurut unit waktu dan sistem upah menurut unit produk. Apabila perusahaan menerapkan system upah menurut waktu, maka besarnya upah yang akan diterima oleh para karyawan akan tergantung pada banyak atau sedikitnya jumlah jam kerja yang akan dilaksanakan dalam satu periode. Sedangkan perusahaan yang menerapkan sistem upah per produk, besar kecilnya pendapatan karyawan langsung akan tergantung pada jumlah unit produk (Ahyari, 1989: 327).

D. Penggunaan Anggaran dalam Perencanaan dan Pengendalian

  Langkah pertama dalam perencanaan adalah menentukan tujuan yang akan dicapai, dari sini perusahaan harus bisa mengetahui berapa kira-kira , tingkat pertumbuhan, bentuk pasar yang akan dihadapi return on investment

  

dan bagaimana perusahaan dapat menghasilkan suatu produk jenis baru.

Setelah tujuan dasar ditentukan, strategi dan kebijaksanaan harus dirumuskan

dan dituangkan ke dalam anggaran periodik agar dapat dinilai dan ditinjau

kembali kemajuan yang telah dicapai, apakah sudah sesuai dengan tujuan

yang diinginkan atau belum. Bila belum maka perlu diadakan revisi atau

perbaikan terhadap rencana dan tujuan (Supriyono, 1989: 91) Pengendalian pada dasarnya adalah membandingkan rencana dengan

pelaksanaan sehingga dapat ditentukan penyimpangan yang timbul.

Seringkali istilah perencanaan dan pengendalian dicampuradukkan dan

seringkali kedua istilah tersebut digunakan untuk maksud yang sama.

  

Sesungguhnya antara perencanaan dan pengendalian mempunyai dua konsep

yaitu (Supriyono,1989: 93)

  

1. Perencanaan berhubungan dengan pengembangan tujuan masa depan dan

penyusunan berbagai anggaran untuk mencapai tujuan tersebut, sedangkan pengendalian berhubungan dengan langkah- langkah yang dilaksanakan oleh manajemen untuk menjamin bahwa semua bagian dalam organisasi berfungsi secara konsisten dengan kebijaksanaan organisasi

  

2. Agar dapat efektif, sistem anggaran yang baik harus dihubungkan dengan

perencanaan dan pengendalian, perencanaan yang baik tanpa pengendalian yang efektif berakibat memboroskan dana dan waktu. Sebaliknya, tanpa perencanaan tidak dapat dilakukan pengendalian kearah tujuan yang ingin dicapai.