KOHESI SOSIAL ANTAR PEKERJA DALAM PENINGKATAN PRODUKTIVITAS KERJA (Studi di PT. Industri Sandang Nausantara Unit Patal Lawang, Malang)

(1)

KOHESI SOSIAL ANTAR PEKERJA DALAM PENINGKATAN

PRODUKTIVITAS KERJA

(Studi di PT. Industri Sandang Nausantara Unit Patal Lawang, Malang)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang

Sebagai Prasyarat Memperoleh Gelar Sarjana (S-1) Sosiologi

Oleh :

Nur Fitria Adityas Wahyuni 201010310311049

JURUSAN SOSIOLOGI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG


(2)

HALAMAN PENGESAHAN

Dipertahankan di Depan Dewan Penguji Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Muhammadiyah Malang dan Diterima sebagai Persyaratan untuk Memperoleh Gelar Kesarjanaan Strata Satu (S1)

Pada tanggal : 22 Juli 2014 Dihadapan Dewan Penguji

1. Dr. Vina Salviana, M.Si ( )

2. Drs. Sulismadi, M.Si ( )

3. Muhammad Hayat, MA ( )

4. Rachmad K. Dwi Susilo, MA ( )

Mengetahui Dekan FISIP - UMM

Dr. Asep Nurjaman, M.Si


(3)

Nama : Nur Fitria Adityas Wahyuni

NIM : 201010310311049

Fakultas/Jurusan : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik / Sosiologi

Judul : Kohesi Sosial Antar Pekerja Dalam Peningkatan Produktivitas kerja

(Studi Pada PT. Industri Sandang Nusantara Unit Patal Lawang, Malang)

Disetujui,

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Dr. Vina Salviana, M.Si Drs. Sulismadi, M.Si

Mengetahui,

Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Jurusan Sosiologi (Konsentrasi Sosiologi Industri)

Dekan FISIP Ketua Jurusan Sosiologi


(4)

BERITA ACARA BIMBINGAN SKRIPSI

Nama : Nur Fitria Adityas wahyuni

NIM : 201010310311049

Fakultas/Jurusan : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik/Sosiologi

Judul : Kohesi Sosial Antar Pekerja Dalam Peningkatan Produktivitas Kerja (Studi Pada PT. Industri Sandang Nusantara Unit Patal Lawang, Malang)

Pembimbing : 1. Dr. Vina Salviana, M.Si 2. Drs. Sulismadi, M.Si Konsultasi :

Tanggal Keterangan Paraf

Pembimbing I Pembinmbing II 28 Maret 2014 Seminar proposal

20 Mei 2014 ACC BAB I 03 Juni 2014 ACC BAB II 23 Juni 2014 ACC BAB III

12 Juli 2014 ACC BAB IV 15 Juli 2014 ACC BAB V

Disetujui,

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Dr. Vina Salviana, M.Si Drs. Sulismadi, M.Si

Mengetahui

Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Dr. Asep Nurjaman, M.Si LEMBAR PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :


(5)

Tempat, Tanggal lahir : Malang, 21 Januari 1992

NIM : 201010310311049

Jurusan : Sosiologi

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Menyatakan bahwa Karya Ilmiah/Skripsi Saya yang berjudul “Kohesi Sosial Antar

Pekerja Dalam Peningkatan Produktivitas Kerja (Studi pada PT. Industri Sandang

Nusantara Unit Patal Lawang, Malang)” adalah bukan merupakan karya tulis orang lain, baik sebagian maupun keseluruhan kecuali dalam bentuk kutipan yang telah disebutkan sumbernya.

Demikian surat pernyataan ini Saya buat dengan sebenar-benarnya. Apabila pernyataan ini tidak benar, Saya bersedia mendapatkan sanksi akademis sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Malang, 22 Juli 2014 Yang Menyatakan,


(6)

Motto

Seseorang yang sangat pintar tidak akan pernah berhasil

bila tidak pernah berusaha dan bekerja keras. Sebaliknya

seseorang yang sangat bodoh akan menjadi seseorang yang

berhasil karena usaha dan kerja kerasnya


(7)

HALAMAN PERSEMBAHAN

Syukur alhamdullah kepada Allah SWT...

Dengan Rahmat Mu yang telah mengabulkan do a ku sehingga

memberikan kemudahan dan kelancaran dalam menyelesaikan skripsi ini...

Kupersembahkan karya ciptaku ini kepada:

Kedua orang tuaku tercinta

Alm. Bapak Sugijono dan Ibu Suparmi

yang selalu mendoakanku, menyayangiku, memperhatikanku dan

merawatku hingga sekarang dengan penuh cinta dan kasih...

Dan untuk kakakku tersayang, yang telah bekerja keras untuk membiayai

pendidikanku sampai mendapat gelar S1...

Serta untuk pria yang selama 5 tahun telah memberikan waktu, tenaga, dan

semangat untukku


(8)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahiwabarakatuh

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, karena atas berkah, rahmat dan hidayah-Nya,

penulis akhirnya dapat menyelesaikan penyusunan laporan skripsi ini dengan judul “Kohesi

Sosial Antar Pekerja Dalam Peningkatan Produktivitas Kerja (Studi pada PT. Industri

Sandang Nusantara Unit Patal Lawang, Malang)”. Penulis menyadari sepenuhnya, mengingat

keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang masih banyak kekurangan-kekurangan dalam penyusunannya.

Adapun maksud dan tujuan dari penulisan laporan ini merupakan salah satu syarat untuk dapat menyelesaikan studi dan mendapatkan gelar Sarjana (S-1), Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Jurusan Sosiologi Universitas Muhammadiyah Malang. Penulis sadar bahwa tanpa bantuan dan dukungan dari semua pihak, penyusunan skripsi ini tidak dapat terselesaikan dengan baik. Untuk itu pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Dr. Muhadjir Effendy, MAP, selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Bapak Dr. Asep Nurjaman, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang.

3. Bapak Muhammad hayat, MA selaku Ketua Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang

4. Ibu Dr. Vina Salviana, M.Si selaku Dosen Pembimbing 1 yang telah berkenan memberikan waktunya untuk bimbingan, arahan, serta motivasi selama penyusunan skripsi ini.

5. Bapak Drs. Sulismadi, M.Si selaku Dosen Pembimbing II yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahan serta motivasi sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

6. Dosen Wali Ibu Luluk Dwi Kumalasari, S.Sos, M.Si yang sudah sabar untuk mendidik saya selama perkuliahan dan memberikan kasih sayang kepada saya.

7. Mengucapkan terima kasih kepada Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang, yang telah memberikan ilmu bermanfaat bagi penulis selama menjadi mahasiswa sosiologi.

8. Kedua Orangtua tercinta yang telah bekerja keras membiayai kuliah saya sampai selesai. Serta doa dan kasih sayangnya yang telah diberikan kepada saya untuk terus berjuang. 9. Seluruh keluarga besar saya yang selalu mendukung dan membantu saya agar cepat


(9)

lulus, terimakasih sudah memberikan semangat yang sangat luar biasa dan khususnya untuk kakakku yang bernama Ganes Aditya Guna Wahyudi yang telah membiayai pendidikanku dan memenuhi setiap kebutuhanku.

10. Semua Mahasiswa Jurusan Sosiologi 2010 FISIP UMM yang telah memberikan dukungan dalam proses pengerjaan skripsi ini. Terutama teman-teman sosiologi seperjuangan Mas Ael, Ali, Dean, Yuni, Isna, Ayu, dan Titik. Serta semuanya yang tidak mungkin disebutkan satu persatu, terima kasih atas dukungan dan perhatianya.

11. Lelaki baik hati, pengertian, selalu memberikan semangat, meluangkan waktu, dan menemani hari-hariku selama 5 tahun ini yang bernama Eko Budi Sulastono terimakasih banyak untuk semua dukunganmu.

12. Seluruh pekerja yang ada di PT. Industri Sandang Nusantara Unit Patal Lawang, Malang yang sudah bersedia meluangkan waktunya untuk membantu saya menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa hasil karya sederhana ini kiranya masih jauh dari sempurna meski telah berupaya dengan maksimal. Oleh sebab itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan dari pembaca sekalian. Pada akhirnya penulis berharap karya ini nantinya bisa bermanfaat bagi penulis sendiri dan pembaca sekalian sebagai referensi bagi karya-karya besar nantinya yang berkaitan dengan topik penelitian ini.

Wassalamua’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Malang, 22 Juli 2014 Penulis


(10)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iii

BERITA ACARA BIMBINGAN... iv

HALAMAN PERNYATAAN ... v

MOTTO... vi

PERSEMBAHAN ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GRAFIK ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR SKEMA... xvi

ABSTRAKSI... xvii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 4

1.3 Tujuan Penelitian ... 4

1.4 Manfaaat Penelitian ... 4

1.4.1 Secara Teoritis ... 4

1.4.2 Secara Praktis ... 5

1.5 Definisi Konsep ... 5

1.5.1 Definisi Kohesi Sosial ... 5

1.5.2 Definisi Pekerja ... 6

1.5.3 Produktivitas Kerja ... 7

1.6 Metode Penelitian ... 8

1.6.1 Rancangan Penelitian ... 8

1.6.2 Variabel Penelitian ... 9

1.6.3 Instrumen Penelitian ... 10

1.6.4 Populasi dan Sampel Penelitian... 10


(11)

1.6.6 Teknik Analisis Data ... 14

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka ... 16

2.1.1 Kohesi Sosial ... 16

2.1.2 Dimensi Kohesi Sosial... 16

2.1.3 Produktivitas Kerja ... 17

a. Faktor- faktor Produktivitas Kerja ... 18

2.1.4 Penelitian Terdahulu ... 21

2.2 Landasan Teori ... 24

2.2.1 Solidaritas Mekanik ... 24

2.2.2 Solidaritas Organik ... 25

2.2.3 Kerangka Pemikiran ... 25

BAB III DESKRIPSI PERUSAHAAN 3.1 Deskripsi Perusahaan Patal Lawang ... 27

3.1.2 Profil Perusahaan ... 27

3.1.3 Jam Kerja Perusahaan ... 27

3.1.4 Sejarah Perusahaan ... 28

3.1.5 Struktus Organisasi Perusahaan ... 29

a. General Manager ... 29

b. Manager Keuangan dan Umum ... 31

c. Asisten manager Keuangan ... 34

d. Asisten Manager Pembukuan ... 35

e. Asisten Manager Personalia ... 37

f. Asisten Manager Umum ... 38

g. Manager Kesehatan ... 40

h. Senior Supervisor Poliklinik ... 42

i. Manager Produksi dan Teknik ... 43

j. Asisten Manager Maintence ... 47

k. Asisten Manager PPQ ... 48

l. Asisten Manager Teknik ... 50

m. Senior Supervisor Administrasi Penjualan ... 51


(12)

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA

4.1 Penyajian Data ... 58

4.2 Data Responden ... 59

4.3 Kohesi Sosial Antar Pekerja... 62

a. Melakukan ta’ziah ... 62

b. Saling Berbagi Masalah Dengan Teman Sekerja ... 66

c. Teman Kerja Mempengaruhi Motivasi Kerja ... 69

4.4 Kohesi Sosial Antar Pekerja Dalam Penigkatan Produktivitas Kerja ... 73

a. Pengaruh Saling Membantu Antar Pekerja Dengan Peningkatan Produktivitas ... 74

b. Pengaruh Adanya Komunitas Antar Pekerja Dengan Keeratan Hubungan ... 77

c. Pengaruh Kekantin Bersama Pekerja Lain Dengan Peningkatan Kreativitas Pekerja ... 80

4.5 Perspektif Kerangka Teoritis Untuk Mengkaji Kohesi Sosial Antar Pekerja Dalam Peningkatan Produktivitas Kerja ... 85

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan ... 90

5.2 Saran ... 93

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(13)

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Data Responden ... 59 Tabel 4.2 Tabulasi Tunggal Tentang Ta’ziah (Melayat) Teman Kerja

Ataupun Keluarganya Yang Meninggal Dunia ... 53 Tabel 4.3 Tabulasi Tunggal Tentang Berbagi Masalah Dengan Teman

Sekerja ... 67 Tabel 4.4 Tabulasi Tunggal Tentang Teman Kerja Mempengaruhi Motivasi

Kerja ... 70 Tabel 4.5 Tabulasi Silang Antara Membantu Pekerjaan Pekerja Lain

Setelah Pekerjaan Selesai dan Penigkatan Produktivitas ... 74 Tabel 4.6 Tabulasi Silang Antara Perkumpulan/ komunitas Di Luar jam

Kerja Dengan Keeratan Yang Terjalin Diantara Pekerja ... 77

Tabel 4.7 Tabulasi Silang Antara Pergi Ke Kantin Bersama Pekerja Lain Dengan Tingkat Kretifitas Pekerja ... 77


(14)

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1 Ungkapan Rasa Bela Sungkawa ... 64 Grafik 4.2 Kepercayaan Antar Pekerja ... 68 Grafik 4.2 Pengaruh Teman Kerja Dengan Motivasi ... 71


(15)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Kepala Security Dan Bawahannya Saat Mengisi Waktu Luang ... 68 Gambar 4.2 Membantu Teman Kerja Saat Pekerjaan Telah Selesai ... 76


(16)

DAFTAR SKEMA

Skema 4.1 Kohesi Sosial Antar Pekerja Dalam Peningkatan Produktivitas

Kerja... 83 Skema 4.2 Model Analisa Teori Solidaritas ... 89


(17)

DAFTAR PUSTAKA Buku :

Andang dan Yesmil, 2013.Sosiologi Untuk Universitas. Bandung: PT. Refika Aditama John Suprihanto. 1999. Hubungan Industrial Sebuah Pengantar. Yogyakarta : BPFE

Masri Singarimbun dan Sofian Efendi. 1983. Metodologi Penelitian Survei. Jakarta : CV. Rasma Agung.

M. Suparmoko. 1998.Metode Penelitian Praktis. Yogyakarta : BPFE

Nanang Martono. 2010.Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta : PT. Raja GrafindoPersada

Non Buku:

Abdul Rohman dan Mintarti, 2013, “Kohesi Sosial Pada Kelompok Aliran Agamadi Kabupaten Banyumas”, Jurnal Sosiologi Agama. (Jurnal)

Afifatun Nisa dan Juneman, 2012, “Peran Mediasi Persepsi Kohesi Sosial Dalam Hubungan

Prediktif Persepsi Pemanfaatan Ruang Terbuka Publik Terhadap Kesehatan Jiwa”,

Jurnal Makara, Sosial Humaniora, Vol. 16, No. 2, Desember 2012: 89-100. (Jurnal) Berger-Schmitt, 2000,Social Cohesion as an Aspect of the Quality of Societies: Concept and

Measurement. EuReporting Working Paper No 14.

Haswinar Arif, 2003, “Antara Informalisai, Jaminan Sosial, Dan Pengorganisasian Buruh”,

Jurnal Analisis Sosial, Vol. 8 No. 3 Desember. (Jurnal)

Mintarti dan Abdul Rohman, 2013, “Kohesi Sosial Pada Kelompok Aliran Agama Di

Kabupaten Banyumas” Program Studi Jurusan Sosiologi Universitas Jenderal Soedirman.

Setya Handayani, 2010, “Kohesi Sosial Antara Tenaga Pendidik Dan Tenaga Kependidikan”,

Tesis Jurusan Sosiologi Universitas Muhammadiyah Malang. (Tesis)

Internet :

Kohesi Sosial dalam http://teteto.wordpress.com/2012/09/12/kohesi-sosial/ diakses pada 18 Maret 2014, pada pukul 3.46

Memahami Konsep Kohesi Sosial dalam http: //m. kompasiana. com/post/read /599348/2/ memahami-konsep-kohesi-sosialdiakses pada 20 febuari 2014, pukul 22.27

Pengertian buruh atau pekerja dalam

http ://www. kajianpustaka. com/2013/ 04/hukum- ketenagakerjaan. html diakses pada 19 Febuari 2014, pukul 18.55

Pengertian dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja dalam


(18)

Pengertian Kohesi Sosial dalam http://www.scribd.com/Pengertian-Kohesi-Sosial diakses pada 19 Febuari 2014, pukul 18.00

Pengertian Pekerja dalam http://penelitihukum.org/tag/pengertian-pekerja/ diakses pada 19 Febuari 2014, pukul 18.55

Produktivitas Kerja dalam

http :// materi- skripsi. blogspot. com/ 2012/04 /produktivitas- kerja.html diakses pada 21 Maret 2014, pukul 20.17

Produktivitas Kerja Dari Perspektif Sosial dalam

http: //www.bunghatta.ac.id/artikel/202/produktivitas-tenaga-kerja-dari-perspektif-sosial.htmlDiakses pada 02 febuari 2014 pukul 20.15


(19)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manusia adalah makhluk sosial, yang selalu membutuhkan bantuan orang lain sejak dia lahir sampai mati. Manusia tidak akan pernah bisa untuk hidup sendiri tanpa adanya bantuan dari orang lain. Hal ini berarti manusia condong untuk selalu hidup bermasyarakat, dimana manusia dapat mengembangkan kerjasama, serta hubungan saling bergantung dengan manusia lainnya, agar dapat lebih mudah mencapai tujuan hidupnya.

Agar manusia dapat hidup dengan baik, manusia yang hakikatnya sebagai makhluk sosial tentu membutuhkan bantuan orang lain. Untuk menciptakan bantuan itu dibutuhkan hubungan antara satu orang dengan orang lain atau mungkin satu orang dengan kelompok, atau antara kelompok satu dengan kelompok lain. Sama halnya dalam suatu organisasi kerja, agar dapat mencapai tujuan yang optimal, perlu adanya hubungan baik antara pihak satu dengan pihak lain.

Industrialisasi merupakan identitas bagi suatu peradaban, dimana industri tersebut menunjukkan suatu kondisi masyarakat yang telah mengalami proses kemajuan yaitu segala aktivitas yang menggunakan teknologi dibandingkan dengan tenaga manusia. Menurut Ilmu Sosial, Industri dimulai dari masa revolusi industri yang telah banyak merubah pola pikir dan perilaku manusia menjadi lebih kompleks, sehingga adanya industri ini mempercepat banyaknya proses produksi yang awalnya berjalan lambat menjadi berjalan lebih cepat dan efesien.

Industrialisasi yang terjadi di Indonesia merupakan suatu perjalanan sejarah pertumbuhan ekonomi dan pembangunan. Industrialisasi juga merupakan sebuah transisi dari masyarakat tradisional menuju ke masyarakat modern. Industrialisasi tersebut telah merubah pola mata pencaharian masyarakat Indonesia menjadi masyarakat yang menuju industri, hal


(20)

2

ini ditandai dengan adanya atau berdirinya banyak pabrik-pabrik baik dalam bidang otomotif, pertambangan, manufaktur, dll.

Dalam perjalanan suatu industri tidak terlepas dari adanya pekerja yang ikut andil di dalam proses produksi. Pekerja atau buruh merupakan faktor yang sangat penting bagi perusahaan untuk melakukan proses produksi. Sehingga buruh atau pekerja adalah roda kehidupan bagi industri, tanpa buruh industri tidak dapat melakukan proses produksi. Sekalipun industri tersebut banyak menggunakan alat-alat mesin yang canggih. Mutu nilai tenaga kerja tidak hanya dinilai dari kondisi fisik dan intelektual saja, tetapi justru karena sikap mental serta moral kerja atau etos kerjanya, karena etos kerja sangat berpengaruh terhadap produktivitas kerja.

Kohesi sosial antar pekerja sangat penting dalam suatu perusahaan, dimana kohesi sosial itu merupakan fondasi yang sangat penting bagi setiap masyarakat. Pengertian mengenai konsep kohesi sosial yang asli sendiri berasal dari tesis Emile Durkheim. Menurutnya terdapat solidaritas mekanik yang diindikasikan dengan adanya aktor yang kuat dalam masyarakat, lalu terdapat solidaritas organik yang diindikasikan dengan saling bergantungnya individu maka akan terbentuk kohesi sosial dengan sendirinya.

Setiap individu menemukan suatu kenyamanan dengan bergabung dan berinteraksi dalam suatu kelompok, karena didalam kelompok seseorang akan merasa bahwa dirinya disukai dan diterima. Perasaan disukai dan diterima semacam ini sangat penting bagi semua usia dalam rentang kehidupan manusia. Kohesi sosial merupakan salah satu faktor yang penting dalam menjaga keutuhan kelompok, terutama pada kelompok pekerja di suatu perusahaan. Jika kondisi-kondisi kerja tidak memuaskan baik fisik maupun mental, maka efek langsung akan bersifat acuh tak acuh, pesimis dan secara ekstrim mungkin akan terjadi tuntutan, pertengkaran ataupun pemogokan.


(21)

3

Terkadang suatu perusahan juga mengalami hambatan dalam mengkoordinasi pegawai agar selaras dengan kemauan dan tujuan yang akan dicapai karena setiap individu yang menjalankan aktivitas-aktivitas di dalam perusahaan mempunyai hal kepribadian, watak, minat, bakat, latar belakang pendidikan, harapan dan kebutuhan yang berbeda-beda. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi produktivitas kerja pegawai adalah motivasi kerja yang setiap individu berbeda-beda. Menurut Malayu S. P. Hasibuan (2006: 219) “bahwa motivasi adalah pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang, agar mereka mau bekerja sama, bekerja dan terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk

mencapai kepuasan”. Apabila seseorang termotivasi maka ia akan berusaha dengan sekuat tenaga untuk mewujudkan apa yang diinginkannya. Namun belum tentu upaya yang keras itu akan menghasilkan produktivitas yang diharapkan, apabila tidak disalurkan dalam arahan yang dikehendaki organisasi atau perusahaan.1

Sama halnya dengan perusahaan yang akan peneliti amati yaitu PT. Industri Sandang Nusantara Unit Patal Lawang yang merupakan pabrik tekstil dan berdiri sejak tahun 1962. Pabrik tekstil merupakan pabrik yang berskala besar pada masanya, namun saat ini pebrik tersebut telah mengalami masalah internal yang membuat proses produksi terganggu. Dengan adanya proses produksi perusahan tesrsebut mempunyai karyawan atau pekerja yang mendukung produktivitas dalam perusahaan tersebut. Terdapat beberapa komunitas atau perkumpulan yang dilakukan oleh para pekerja di PT. ISN Unit Patal Lawang sebagai wadah untuk membentuk solidaritas antar pekerja, seperti bulu tangkis karyawan, SPSI (Serikat Pekerja Seluruh Indonesia), dll.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka permasalahan yang diangkat oleh peneliti adalah: Bagaimanakah kohesi sosial antar pekerja dalam peningkatan produktivitas kerja?

1

Produktivitas Kerja Dari Perspektif Sosial dalam http://www.bunghatta.ac.id/artikel/202/produktivitas-tenaga-kerja-dari-perspektif-sosial.html Diakses pada 02 febuari 2014 pukul 20.15


(22)

4

1.3 Tujuan

Sesuai dengan permasalahan di atas, maka tujuan dari penelitian adalah: Untuk mengetahui kohesi sosial antar pekerja dalam peningkatan produktivitas kerja.

1.4 Manfaat

1.4.1 Manfaat Teoritis

a. Hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan konsep kohesi sosial selanjutnya.

b. Penelitian ini dapat bermanfaat bagi pengembangan keilmuan khususnya yang berkaitan dengan Sosiologi Industri.

1.4.2 Manfaat Praktis

a. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sumber informasi dan pengetahuan khususnya bagi PT. Industri Sandang Nusantara Unit patal Lawang dan para pekerjanya tentang kohesi sosial antar pekerja dalam peningkatan produktivitas kerja.

b. Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan referensi bagi peneliti yang lain untuk melakukan penelitian yang sejenis.

1.5 Definisi Konsep

1.5.1 Kohesi Sosial

Kohesi sosial adalah sebuah perekat yang secara fungsional merupakan kondensasi atau tepatnya kristalisasi dari adanya kesamaan famili, klan, etnik,kesamaan nasib, jenis pekerjaan, orientasi budaya, dan tujuan sosial. Kohesi sosial juga

merupakan “ causa prima” bagi pembentukan masyarakat itu sendiri.2

2

Pengertian Kohesi Sosial dalam http://www.scribd.com/doc/71399589/Pengertian-Kohesi-Sosial diakses pada 19 Febuari 2014, pukul 18.00


(23)

5

Secara etimologi kohesi merupakan kemampuan suatu kelompok untuk menyatu, dan kohesi sosial merupakan hasil hubungan individu dengan lembaga. Pengertian mengenai konsep kohesi sosial yang asli sendiri berasal dari tesis Emile Durkheim. Menurutnya terdapat solidaritas mekanik yang diindikasikan dengan adanya aktor yang kuat dalam masyarakat, lalu terdapat solidaritas organik yang diindikasikan dengan saling bergantungnya individu maka akan terbentuk kohesi sosial dengan sendirinya.3

Dewan Eropa mendefinisikan kohesi sosial sebagai kemampuan suatu masyarakat untuk menjamin kesejahteraan anggotanya, menekan perbedaan dan menghindari polarisasi. Masyarakat yang kohesif merupakan komunitas yang terdiri dari individu-individu bebas yang saling mendukung, mencapai tujuan bersama secara demokratis.4

Dalam kehidupan masyarakat, kohesi sosial (social cohesion) dapat didefinisikan sebagai perekatan yang dibangun oleh suatu komunitas berdasarkan ikatan kefamilian, klan dan genealogi dalam bingkai keetnikan.

1.5.2 Pekerja

Secara definitif buruh dapat diartikan orang yang bekerja dibawah perintah orang lain, dengan menerima upah karena dia melekukan pekrjaan di perusahaan. Sebagai pengganti buruh kini digunakan istilah pekerja. Pengertian pekerja adalah setiap orang yang melakukan pekerjaan, baik dalam hubungan pekerjaan maupun diluar hubungan pekerjaan.5

Menurut Pasal 1 Angka 3 UU Nomor 25 Tahun 1997 Tentang Ketenagakerjaan pekerja adalah tenaga kerja yang bekerja di dalam hubungan kerja pada pengusaha dengan menerima upah.6

3

Memahami Konsep Kohesi Sosial dalam http://m.kompasiana.com/post/read/599348/2/memahami-konsep-kohesi-sosial diakses pada 20 febuari 2014, pukul 22.27

4 Sumber : European Committee for Social Cohesion (2004) Revised Strategy for Social Cohesion. 5John Suprihanto. 1999. Hubungan Industrial Sebuah Pengantar. Yogyakarta : BPFE


(24)

6

Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang ketenagakerjaan dalam Pasal 1 angka 3 memberikan pengertian pekerja/buruh adalah setiap orang yang bekerja dengan menerima upah atau imbalan dalam bentuk lain. Pengertian ini agak umum namun maknanya lebih luas karena dapat mencakup semua orang yang bekerja pada siapa saja baik perorangan, persekutuan, badan hukum atau badan lainnya dengan menerima upah atau imbalan dalam bentuk apapun. Penegasan imbalan dalam bentuk apapun ini perlu karena upah selama ini diberikan dengan uang, padahal ada pula buruh/pekerja yang menerima imbalan dalam bentuk barang.7

1.5.3 Produktivitas Kerja

Produktivitas banyak diartikan sebagai kemampuan seperangkat sumber-sumber ekonomi untuk menghasilkan sesuatu atau diartikan juga perbandingan antara pengorbanan (input) dengan penghasilan (output). Produktivitas kerja seorang karyawan atau pekerja biasanya terwujud sebagai prestasi karyawan yersebut dilingkungan kerjanya. Disisi lain, produktivitas pada dasarnya adalah suatu sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupa hari ini harus lebih baik dari hari kemarin, dan hari esok harus lebih baik dari hari ini. Produktivitas kerja mengandung pengertian, perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keikutsertaan tenaga kerja persatuan waktu. 8

Menurut Sondang P. Siagian, produktivitas kerja adalah kemampuan memperoleh manfaat sebesar besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia dengan menghasilkan output yang optimal, kalau mungki n yang maksimal.9

Produktivitas menurut National Productivity Board Singapore adalah sikap mental yang mempunyai semangat untuk melakukan peningkatan perbaikan.10

7 Pengertian buruh atau pekerja dalam http://www.kajianpustaka.com/2013/04/hukum-ketenagakerjaan.html diakses pada 19 Febuari 2014,

pukul 18.55

8 John Suprihanto, Op.cit, 17-18. 9 Sumber: Sondang P Siagian, 1982:15


(25)

7

Produktivitas pada dasarnya mencakup sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa kehidupan kemarin harus lebih baik dari hari ini,. Cara kerja hari ini harus lebih baik dari hari kemarin dan hasil kerja yang dicapai esok harus lebih baik dari hari ini.11

Pengertian tersebut menjelaskan bahwa di dalam meningkatkan produktivitas kerja memerlukan sikap mental yang baik dari pegawai, disamping itu peningkatan produktivitas dapat dilihat melalui cara kerja yang digunakan dalam melaksanakan kegiatan dan hasil kerja yang diperoleh.

1.6 Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif karena dalam pelaksanaannya meliputi mengkoding, menghitung data, analisis dan interpretasi tentang arti dan data yang diperoleh.

1.6.1 Rancangan Penelitian

Seperti yang telah dikemukakan diatas bahwa penelitian ini merupaka penelitian kuantitatif dengan menggunakan jenis penelitian survey. Penelitian Survei adalah jenis penelitian yang mengumpulkan informasi tentang karakteristik, tindakan, pendapat dari sekelompok responden yang representative yang dianggap sebagai populasi. Survei adalah teknik penelitian di mana informasi dikumpulkan dari sekelompok manusia sebagai sampel dan biasanya menggunakan daftar pertanyaan.12

Penelitian survei merupakan suatu teknik pengumpulan informasi yang dilakukan dengan cara menyusun daftar pertanyaan yang diajukan pada responden. Dalam penelitian survei, peneliti meneliti karakteristik atau hubungan sebab akibat antar variabel tanpa adanya intervensi peneliti. Survei yang dilakukan dalam melakukan

10

Produktivitas Kerja dalam http://materi-skripsi.blogspot.com/2012/04/produktivitas-kerja.html diakses pada 21 Maret 2014, pukul 20.17

11

Sumber: Payman J. Simanjuntak, 1987:34-35

12


(26)

8

penelitian biasanya dilakukan dengan menyebarkan kuesioner survei lebih merupakan pertanyaan tertutup.13

Dalam pelaksanaannya survey yang dilakukan peneliti dilapangan dengan cara menyebarkan angket yang telah dipersiapkan kepada responden, meminta arsip dari perusahaan tersebut sebagai salah satu dokumentasi bagi peneliti, serta mendokumentasikan beberapa foto pekerja yang ada di PT. Industri Sandang Nusantara Unit Patal Lawang.

1.6.2 Variabel Penelitian

Variabel penelitian merupakan segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang di tempatkan oleh peneliti untuk di pelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian di tarik kesimpulannya.

Dalam penelitian ini terdapat 2 (dua) variabel yaitu: 1. Variabel Independent

Dalam penelitian ini variabel independent (variabel bebas) adalah kohesi sosial dengan indikator sebagai berikut:

a. Saling membantu pekerja lain

b. Perkumpulan/komunitas di luar jam kerja c. Pergi kekantin bersama

d. Menjenguk saat sakit e. Ta’ziah

f. Penggunaan bahasa antar pekerja

2. Variabel Devendent


(27)

9

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependent (variabel terikat) adalah peningkatan produktivitas kerjayaitu tingkat produktivitas dengan indikator sebagai berikut :

a. Waktu produksi b. Kreatifitas pekerja c. Semangat kerja

1.6.3 Instrumen Penelitian

2 Setelah metode penelitian yang sesuai dipilih, maka peneliti dapat menyusun instrumen penelitian. Instrumen ini digunakan sebagai alat pengumpul data. Instrumen dalam penelitian ini berbentuk kuesioner, untuk pedoman wawancara atau observasi. Setelah data terkumpul maka selanjutnya dianalisis untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis yang diajukan dengan teknik statistik tertentu. Pada penelitian ini untuk menguji adanya hubungan kohesi sosial antar pekerja (variabel independent (X)) dengan peningkatan produktivitas kerja (variabel dependent (Y)) digunakancross tab dan mono tab, serta uji prosentase.

2.1.1 Populasi dan Sampel

a. Populasi

populasi merupakan keseluruhan objek penelitian yang dapat terdiri dari mausia, hewan, tumbuhan, gejala, nilai tes, atau peristiwa, sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu dalam suatu penelitian. Populasi yang penulis gunakan sebagai objek penelitian adalah para pekerja yang bekerja di PT. Industri Sandang Nusantara Unit Patal Lawang.


(28)

10 b. Teknik Penentuan Sampel Penelitian

Pengambilan contoh (sampel) disebut sampling merupakan tindakan yang sangat penting beagi suatu penelitian sebab kekeliruan dalam mengambil sampel akan membawa kesimpulan yang salah terhadap obyek atau hal (populasi) yang kita ingin kaji atau ingi pelajari. Oleh karena itu perencanaan yang baik dalam pengambilan sampel yang disebut juga sebagai research design sangat kita perlukan.14

Dalam pengambilan sampel yang perlu diperhatikan adalah bahwa karakteristik yang ada dalam populasi harus terwakili oleh sampel. Populasi dapat diwakili oleh sebagian anggotanya yang disebut sampel. Namun, hasil penelitian tidak akan berkurang bobot dan akurasinya karena sampel memiliki karakter yang sama dengan populasi sehingga informasi yang digali dari sampel sama dengan karakter yang berlaku pada populasi (demikian harapan peneliti).

Penetapan sampel yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan jenis metode Proportionate Stratified Random Sampling(Pengambilan sampel acak distratifkasi). Teknik ini digunakan bila populasi mempunyai anggota/unsur yang tidak homogen dan berstrata secara proporsional.15Suatu organisasi yang mempunyai banyak pekerja yang di tempatkan dalam berbagai bidang ataupun jabatan, maka populasi pekerja itu berstrata. Jumlah Pekerja di PT. ISN Unit Patal Lawang adalah 260 orang. Misanya jumlah pekerja di bidang staff = 66, produksi =113, Maintance =38, satpam =21, Cleaning Service=11, lain-lain = 11. Sampel harus diambil secara proposional dari seluruh strata jabatan pekerjaan tersebut.

14 M. Suparmoko. Op.cit. 33

15


(29)

11

Jumlah populasi pekerja dengan berdasarkan seluruh strata jabatan pekerjaan adalah: 260, jumlah sampel ditentukan sebesar 10% dari populasi, berarti: 10% x 260 = 26. Maka pengambilan sampel dilakukan secara proporsional, sebagai berikut:

Jadi jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 26 orang. Selanjutnya pengambilan sampel bisa dilakukan secara random (acak) dari kerangka sampling daftar pekerja berdasarkan masing-masing strata jabatan.

2.1.2 Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Penelitian Lapangan (Field Research), dilakukan dengan cara mengadakan peninjauan langsung pada instansi yang menjadi objek untuk mendapatkan data primer (data yang diambil langsung dari perusahaan).

Data primer ini didapatkan melalui teknik-teknik sebagai berikut:

a. Metode pengamatan atau Observasi adalah pengumpulan data dengan cara pengamatan langsung pada objek yang sedang diteliti. Dalam penulisan Staff : 66 X 10% = 6,5 (dibulatkan menjadi 7)

Produksi : 113 X 10% = 11,3 (dibulatkan menjadi 11) Maintance : 38 X 10% = 3,8 (dibulatkan menjadi 4) Satpam : 21 X 10% = 2,1 (dibulatkan menjadi 2)

Cleaning Service

: 11 X 10% = 1,1 ( dibulatkan menjadi 1)

Lain-lain : 11 X 10% = 1,1 (dibulatkan menjadi 1) Jumlah = 26


(30)

12

laporan ini, penulis mengadakan pengamatan langsung pada para pekerja di PT. Industri Sandang Nusantara Unit Patal Lawang.

b. Kuesioner

Teknik kuesioner yang penulis gunakan adalah kuesioner semi terbuka yaitu kuesioner yang terdiri dari beberapa pertanyaan yang sudah di tentuka oleh peneliti namun responden juga masih bisa menambahkan beberapa jawaban lain. Kuesioner ini merupakan suatu cara pengumpulan data dengan memberikan atau menyebarkan daftar pertanyaan yang berjumlah 27 pertanyaan kepada responden, dan yang menjadi responden dalam penelitian ini yaitu 26 pekerja di PT. Industri Sandang Nusantara Unit Patal Lawang yang menjadi objek.

2. Studi Pustaka (Library Research), merupakan data sekunder penelitian yang dilakukan untuk menghimpun teori-teori, pendapat-pendapat yang dikemukakan oleh para ahli yang diperoleh dari buku-buku kepustakaan serta literature lainnya yang dijadikan sebagai landasan teoritis dalam rangka melakukan pembahasan.

2.1.3 Teknik Analisis Data

Berdasarkan pertimbangan tujuan penelitian, maka penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan penelitian verifikatif.

Dalam pelaksanaan, penelitian ini menggunakan jenis atau alat bentuk penelitian menggunakan tabulasi tunggal (mono tab) dan tabulasi silang(cross tab) lalu akan dianalisis menggunakan analisis prosentaseyang dilaksanakan melalui pengumpulan data dilapangan.


(31)

13

Proses pemasukan atau penyusunan data dan frekuensi ke dalam tabel dalam satu kolom tunggal disebut tabulasi sederhana Data diperoleh dari frekuensi jawaban responden melalui pengumpulan angket.

2. Tabulasi Silang(Cross Tab)

Tabulasi silang atau analisis silang adalah analisis dengan menggunakan tabel silang. Tabel silang ini dapat berbentuk frekuensi atau prosentase. Dalam analisis silang atau tabulasi silang, variabel – variabel di paparkan dalam suatu tabel.16 3. Analisis Prosentase

Cara yang paling sering dipakai dalam analisis data adalah frekuensi distribusi relatif artinya data dibagi dalam beberapa kelompok dan dinyatakan atau diukur dalam presentase. Dengan cara ini, kita dapat mengetahui kelompok mana yang paling banyak jumlahnya yaiyu ditunjukkan oleh nilai presentase yang tertinggi, dan demikian sebaliknya.17

Dengan rumus sebagai berikut : P= F

Nx100%

Keterangan : P = Prosentase F = Frekuensi N + Jumlah per item

16

Nanang Martno. 2010. Metodologi Penelitian Kuantitatif Analisis Isi dan Analisis Data Sekunder. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. Hal 365


(1)

penelitian biasanya dilakukan dengan menyebarkan kuesioner survei lebih merupakan pertanyaan tertutup.13

Dalam pelaksanaannya survey yang dilakukan peneliti dilapangan dengan cara menyebarkan angket yang telah dipersiapkan kepada responden, meminta arsip dari perusahaan tersebut sebagai salah satu dokumentasi bagi peneliti, serta mendokumentasikan beberapa foto pekerja yang ada di PT. Industri Sandang Nusantara Unit Patal Lawang.

1.6.2 Variabel Penelitian

Variabel penelitian merupakan segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang di tempatkan oleh peneliti untuk di pelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian di tarik kesimpulannya.

Dalam penelitian ini terdapat 2 (dua) variabel yaitu: 1. Variabel Independent

Dalam penelitian ini variabel independent (variabel bebas) adalah kohesi sosial dengan indikator sebagai berikut:

a. Saling membantu pekerja lain

b. Perkumpulan/komunitas di luar jam kerja c. Pergi kekantin bersama

d. Menjenguk saat sakit

e. Ta’ziah

f. Penggunaan bahasa antar pekerja

2. Variabel Devendent


(2)

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependent (variabel terikat) adalah peningkatan produktivitas kerjayaitu tingkat produktivitas dengan indikator sebagai berikut :

a. Waktu produksi

b. Kreatifitas pekerja

c. Semangat kerja

1.6.3 Instrumen Penelitian

2 Setelah metode penelitian yang sesuai dipilih, maka peneliti dapat menyusun instrumen penelitian. Instrumen ini digunakan sebagai alat pengumpul data. Instrumen dalam penelitian ini berbentuk kuesioner, untuk pedoman wawancara atau observasi. Setelah data terkumpul maka selanjutnya dianalisis untuk menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis yang diajukan dengan teknik statistik tertentu. Pada penelitian ini untuk menguji adanya hubungan kohesi sosial antar pekerja (variabel independent (X)) dengan peningkatan produktivitas kerja (variabel dependent (Y)) digunakancross tab dan mono tab, serta uji prosentase.

2.1.1 Populasi dan Sampel

a. Populasi

populasi merupakan keseluruhan objek penelitian yang dapat terdiri dari mausia, hewan, tumbuhan, gejala, nilai tes, atau peristiwa, sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu dalam suatu penelitian. Populasi yang penulis gunakan sebagai objek penelitian adalah para pekerja yang bekerja di PT. Industri Sandang Nusantara Unit Patal Lawang.


(3)

b. Teknik Penentuan Sampel Penelitian

Pengambilan contoh (sampel) disebut sampling merupakan tindakan yang sangat penting beagi suatu penelitian sebab kekeliruan dalam mengambil sampel akan membawa kesimpulan yang salah terhadap obyek atau hal (populasi) yang kita ingin kaji atau ingi pelajari. Oleh karena itu perencanaan yang baik dalam pengambilan sampel yang disebut juga sebagai research design sangat kita perlukan.14

Dalam pengambilan sampel yang perlu diperhatikan adalah bahwa karakteristik yang ada dalam populasi harus terwakili oleh sampel. Populasi dapat diwakili oleh sebagian anggotanya yang disebut sampel. Namun, hasil penelitian tidak akan berkurang bobot dan akurasinya karena sampel memiliki karakter yang sama dengan populasi sehingga informasi yang digali dari sampel sama dengan karakter yang berlaku pada populasi (demikian harapan peneliti).

Penetapan sampel yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan jenis

metode Proportionate Stratified Random Sampling(Pengambilan sampel acak

distratifkasi). Teknik ini digunakan bila populasi mempunyai anggota/unsur yang tidak homogen dan berstrata secara proporsional.15Suatu organisasi yang mempunyai banyak pekerja yang di tempatkan dalam berbagai bidang ataupun jabatan, maka populasi pekerja itu berstrata. Jumlah Pekerja di PT. ISN Unit Patal Lawang adalah 260 orang. Misanya jumlah pekerja di bidang staff = 66, produksi =113, Maintance =38, satpam =21, Cleaning Service=11, lain-lain = 11. Sampel harus diambil secara proposional dari seluruh strata jabatan pekerjaan tersebut.

14 M. Suparmoko. Op.cit. 33


(4)

Jumlah populasi pekerja dengan berdasarkan seluruh strata jabatan pekerjaan adalah: 260, jumlah sampel ditentukan sebesar 10% dari populasi, berarti: 10% x 260 = 26. Maka pengambilan sampel dilakukan secara proporsional, sebagai berikut:

Jadi jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 26 orang. Selanjutnya pengambilan sampel bisa dilakukan secara random (acak) dari kerangka sampling daftar pekerja berdasarkan masing-masing strata jabatan.

2.1.2 Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Penelitian Lapangan (Field Research), dilakukan dengan cara mengadakan peninjauan langsung pada instansi yang menjadi objek untuk mendapatkan data primer (data yang diambil langsung dari perusahaan).

Data primer ini didapatkan melalui teknik-teknik sebagai berikut:

a. Metode pengamatan atau Observasi adalah pengumpulan data dengan cara pengamatan langsung pada objek yang sedang diteliti. Dalam penulisan

Staff : 66 X 10% = 6,5 (dibulatkan menjadi 7)

Produksi : 113 X 10% = 11,3 (dibulatkan menjadi 11)

Maintance : 38 X 10% = 3,8 (dibulatkan menjadi 4)

Satpam : 21 X 10% = 2,1 (dibulatkan menjadi 2)

Cleaning Service

: 11 X 10% = 1,1 ( dibulatkan menjadi 1)

Lain-lain : 11 X 10% = 1,1 (dibulatkan menjadi 1)


(5)

laporan ini, penulis mengadakan pengamatan langsung pada para pekerja di PT. Industri Sandang Nusantara Unit Patal Lawang.

b. Kuesioner

Teknik kuesioner yang penulis gunakan adalah kuesioner semi terbuka yaitu kuesioner yang terdiri dari beberapa pertanyaan yang sudah di tentuka oleh peneliti namun responden juga masih bisa menambahkan beberapa jawaban lain. Kuesioner ini merupakan suatu cara pengumpulan data dengan memberikan atau menyebarkan daftar pertanyaan yang berjumlah 27 pertanyaan kepada responden, dan yang menjadi responden dalam penelitian ini yaitu 26 pekerja di PT. Industri Sandang Nusantara Unit Patal Lawang yang menjadi objek.

2. Studi Pustaka (Library Research), merupakan data sekunder penelitian yang dilakukan untuk menghimpun teori-teori, pendapat-pendapat yang dikemukakan oleh para ahli yang diperoleh dari buku-buku kepustakaan serta literature lainnya yang dijadikan sebagai landasan teoritis dalam rangka melakukan pembahasan.

2.1.3 Teknik Analisis Data

Berdasarkan pertimbangan tujuan penelitian, maka penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan penelitian verifikatif.

Dalam pelaksanaan, penelitian ini menggunakan jenis atau alat bentuk penelitian menggunakan tabulasi tunggal (mono tab) dan tabulasi silang(cross tab) lalu akan dianalisis menggunakan analisis prosentaseyang dilaksanakan melalui pengumpulan data dilapangan.


(6)

Proses pemasukan atau penyusunan data dan frekuensi ke dalam tabel dalam satu kolom tunggal disebut tabulasi sederhana Data diperoleh dari frekuensi jawaban responden melalui pengumpulan angket.

2. Tabulasi Silang(Cross Tab)

Tabulasi silang atau analisis silang adalah analisis dengan menggunakan tabel silang. Tabel silang ini dapat berbentuk frekuensi atau prosentase. Dalam analisis silang atau tabulasi silang, variabel – variabel di paparkan dalam suatu tabel.16 3. Analisis Prosentase

Cara yang paling sering dipakai dalam analisis data adalah frekuensi distribusi relatif artinya data dibagi dalam beberapa kelompok dan dinyatakan atau diukur dalam presentase. Dengan cara ini, kita dapat mengetahui kelompok mana yang paling banyak jumlahnya yaiyu ditunjukkan oleh nilai presentase yang tertinggi, dan demikian sebaliknya.17

Dengan rumus sebagai berikut : P= F

Nx100%

Keterangan : P = Prosentase F = Frekuensi N + Jumlah per item

16

Nanang Martno. 2010. Metodologi Penelitian Kuantitatif Analisis Isi dan Analisis Data Sekunder. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. Hal 365