Penentuan strategi bisnis tempat hiburan berdasarkan analisis swot/tows pada Liquid Next Genertaion : studi kasus Kafe Liquid Next Generation Jl. Magelang KM 5,5 Yogyakarta - USD Repository

  

PENENTUAN STRATEGI BISNIS TEMPAT HIBURAN

BERDASARKAN ANALISIS SWOT/TOWS

PADA LIQUID NEXT GENERATION

Studi Kasus : Kafe Liquid Next Generation

  

Jl Magelang KM 5,5 Yogyakarta

SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

  Program Studi Manajemen

  

Oleh :

Christianus Yanuarto Donny

NIM : 022214103

FAKULTAS EKONOMI

  

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

JURUSAN MANAJEMEN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN Cogita Ergo Sum. Rene Descrates

  

perangi sisi buruk dalam diri anda, perangi dengan pencerahan dan kelapangan

j iwa . kemauan untuk bergulat dengan setan membuat para malaikat bersenandung . " August Wilson Skripsi ini kupersembahkan untuk: Papa dan Mama Tercinta

  

ABSTRAK

PENENTUAN STRATEGI BISNIS TEMPAT HIBURAN

  

Studi Kasus : Kafe Liquid Next Generation

Jl. Magelang KM 5,5 Yogyakarta

Christianus Yanuarto Donny

Universitas Sanata Dharma

  

Yogyakarta

2007

  Tujuan penelitian ini adalah: (1) untuk mengetahui situasi eksternal dan internal tempat hiburan yang diteliti. (2) untuk mengetahui strategi apa yang nantinya akan sesuai dan akan digunakan tempat hiburan berdasarkan analisis SWOT/ TOWS.

  Penelitian ini merupakan penelitian terapan bersifat deskriptif dengan cara studi kasus pada pihak manajemen kafe Liquid Next Generation. Pengumpulan data dengan melakukan penelitian terhadap data-data perusahaan, dan dari data tersebut kemudian dianalisis dan ditarik kesimpulan. Sedangkan pengolahan data menggunakan analisis SWOT. Pengklasifikasian dilakukan menggunakan EFAS dan IFAS yang hasilnya akan dijadikan dasar perencanaan strategis berdasarkan Matriks Internal Eksternal. Sedangkan tahap akhirnya/proses pengambilan keputusan menggunakan Matriks QSPM.

  Hasil penelitian menunjukkan: (1) ada beberapa variabel eksternal yang merupakan peluang bagi kelancaran usaha kafe yaitu: peningkatan jumlah sponsor, teknologi, daya beli, peningkatan pendapatan dan ekonomi nasional; serta variabel eksternal lainnya yang merupakan ancaman yaitu: pesaing baru, even pesaing, keamanan, liburan, dan sikap pelanggan. Sedangkan untuk lingkungan internal diperoleh sejumlah variabel yang merupakan kekuatan yaitu: kebijakan harga, promosi, variasi program, suasana, kualitas pelayanan, penampilan karyawan, dan kebersihan venue; serta variabel yang merupakan kelemahan bagi kafe yaitu sistem informasi akuntansi, komunikasi antarlini dan segmentasi pasar. (2) berdasarkan analisis SWOT diperoleh nilai TAS sebesar 6,29 oleh karena itu strategi yang cocok untuk dijalankan kafe Liquid Next Generation pada periode Januari-Juni 2008 adalah Strategi Penetrasi Pasar.

  

ABSTRACT

FORMULATION OF BUSINESS STRATEGY FOR AN AMUSEMENT

CENTER BASED ON SWOT/TOWS ANALYSIS IN LIQUID NEXT

GENERATION

  

A Case Study at Liquid Next Generation Cafe

Jl. Magelang KM 5,5 Yogyakarta

Christianus Yanuarto Donny

Sanata Dharma University

  

Yogyakarta

2007

  Objectives of this research were: (1) to indicate both external and internal situation of an amusement center. (2) to indicate which strategy will be suitable and will be used for the amusement center based on SWOT/TOWS analysis.

  It was an applied research which is descriptive and is a case study at the Liquid Next Generation Cafe. The data collected were the firm’s data. The data were then analyzed to arrive at conclusions. The data were analyzed using SWOT analysis. A classification was done using EFAS and IFAS matrices. The results would be the fundamental of strategic planning; which were drawn from the Internal-External Matrix. And, in the last stage, decision making was conducted using the QSPM Matrix.

  Results of the research indicated that: (1) there were some external variables as the opportunity for cafe’s business success, namely; increased number of sponsors, technology, purchasing power, income and national economy; and other external variables as the threats, that is, new entrant, event competitor, security, holidays and customer attitude. Meanwhile in internal setting, it was obtained a number of variables as the strengths, that is, price policy, promotion, varied program, atmosphere, service quality, employee appearance and venue cleanness; and some variables as the weaknesses for the cafe, that is, accounting information system, inter level communication and market segmentation, (2) based on SWOT analysis, it was obtained a TAS value of 6.29. Therefore the strategy suitable to adopt in Liquid Next Generation Cafe during period January – June 2008 was Market Penetration Strategy.

  Puji syukur dan terima kasih kepada Tuhan atas rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul: "Penentuan Strategi Bisnis Tempat Hiburan Berdasarkan Analisis SWOT/TOWS pada Liquid Next

  Generation "

  Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi, Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

  Penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak yang memberikan bimbingan, nasihat, dorongan, dan saran dari permulaan sampai selesainya penyusunan skripsi ini. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih sebesar-besarnya kepada :

  1. Bapak Drs. Alex Kahu Lantum, M.S., sebagai Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  2. Bapak Drs. Gregorius Hendra Poerwanto, M.Si., sebagai Ketua Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  3. Ibu Dra.B.R.Diah Utari, M.Si., sebagai Dosen Pembimbing I yang telah sabar dan menyediakan waktu untuk memberikan bimbingan, nasihat, dorongan dan saran sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

  4. Bapak Drs. A. Triwanggono, M.S., sebagai Dosen Pembimbing II yang telah sabar dan menyediakan waktu untuk memberikan bimbingan, nasihat,

  5. Bapak Judi Setiawan selaku Executive Director dan Bapak Sapto Ari Cahyadi selaku owner, juga buat bu Afun dan bu Melisa yang telah mengijinkan saya untuk melakukan penelitian dan atas bantuan terhadap selesainya skripsi ini.

  6. Pihak manajemen kafe Liquid Next Generation yang telah memberikan banyak bantuan dan masukan yang merupakan pengalaman yang sangat berharga bagi saya.

  7. Teman-teman di Liquid Next Generation mba Lia, mba Inung, mba Rini, mba Novi, mba Rienang, mas Ames, bang Dempsey, Mr Jonkoping, Mr Kirjoe, Mr Honest, DJ Glory, mas Bagong, mas Bob, mas Yono, mas Adi, mba Olive, mas made, mas Roma, mas wahyu, mas Guntur…..thanks for ur helps and the

  friendship .

  8. Para dosen Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah memberikan ilmunya kepada penulis.

  9. Segenap staf dan karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  10. Kedua Orang Tuaku tercinta dan adik-adik Gusti, Yuyun, Geri, dan si kecil Ita terima kasih untuk doa, perhatian dan dukungan baik secara materi dan moril kepada penulis.

  11. Teman – teman kos di Brojowikalpo 28B, terima kasih atas kebersamaan dan dukungannya selama ini. We Rock mAn!!!

  12. Senior Amang Gode beserta keluarga besar Manggarai, terima kasih atas bimbingan dan kekeluargaan yang telah diberikan selama ini.

  13. Teman-teman sekampus dan seangkatan: Beben, Juan Ebynem, Ade, beni, dan lain-lain…. Terima kasih untuk kenangan selama kuliah yang tak akan terlupakan.

  14. Teman-temanku yang lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu terima kasih telah memberi masukan-masukan dan dukungan kepada penulis serta terima kasih atas kebersamaannya selama ini.

  15. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah memberikan bantuan dalam penulisan skripsi ini.

  Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki penulis. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca untuk menyempurnakan skripsi ini.

  Yogyakarta, 9 Agustus 2007 Penulis

  DAFTAR ISI Halaman

HALAMAN JUDUL……………………………………………………… i

HALAMAN PERSETUJUAN …………………………………………… ii

HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………………. iii

HALAMAN MOTTO DAN PESEMBAHAN……………………………. iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ………………………………….. v

ABSTRAK………………...………………………………………………. vi

ABSRTACT.................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR..............................………………………………… viii

DAFTAR ISI………………...……………………………………………. xi

DAFTAR TABEL………………………………………………………… xiv

DAFTAR GAMBAR……………………………………………………... xv

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah…………………………………… ................. 1 B. Rumusan Masalah ................................................................................

  4 C. Tujuan Penelitian .................................................................................

  4 D. Batasan Masalah… ..............................................................................

  4 E. Manfaat Penelitian………………………………………………………

  5 F. Sistematika Penulisan…………………………………………………… 5

  BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Strategi Perusahaan…………………………………….......

  7 B. Visi dan Misi........................................................................................

  9 C. Tujuan ………………………………...................................................

  10 D. Lingkungan Perusahaan .......................................................................

  11 E. Macam-macam Strategi........................................................................ 17

  F. Analisis SWOT/TOWS ....…….................................................................. 20

  BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian……………………………………………….................. 27 B. Lokasi dan Waktu Penelitian……………………………....……………. 27 C. Subjek Penelitian dan Objek Penelitian ............................................ …

  27 D. Variabel Penelitian dan Pengukuran .....................................................

  27 E. Teknik Pengumpulan Data ............................................................... …

  28 F. Sumber Data .................................................................................... …

  29 G. Teknik Analisis Data………………………….............…………………

  29 BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

  A. Gambaran umum kafe Liquid Next Generation .....…………………… 39

  B. Visi, Misi dan Tujuan kafe Liquid Next Generation........ ........................ 41

  C. Struktur Organisasi Kafe Liquid Next Generation .................................. 41 D. Personalia.................................................................................................

  47 E. Produksi dan Operasi.............................................................................. 53

  F. Pemasaran................................................................................................. 61

  BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Tahap Pertama (Input Stage)................................................................... 66 B. Tahap Kedua (Matching Stage)................................................................ 99 C. Tahap Ketiga (Decision Stage)................................................................. 100 BAB VI KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN PENELITIAN A. Kesimpulan………………………………………………...................... 104 B. Saran...…………………………………………………………………. 105 C. Keterbatasan Penelitian…...…………………………………………..... 107

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... .. 108

LAMPIRAN.................................................................................................... .. 110

  DAFTAR TABEL Halaman Tabel III.1 EFAS…… ......................................................................................

  31 Tabel

  III.2 IFAS…..…......................................................................................... 33 Tabel III.3 Matriks Internal Eksternal.................................................................. 33 Tabel III.4 Bentuk Dasar QSPM.......................................................................... 35 Tabel IV.1 Jumlah Karyawan kafe Liquid Next Generation............................... 48 Tabel IV.2 Jumlah Karyawan kafe Liquid Next Generation………………… ... 48 Tabel V.1 Jumlah Sponsor kafe Liquid Next Generation................................... 67 Tabel V.2 Pengeluaran Masyarakat DIY Tahun 2001-2005..............................

  69 Tabel V.3 Distribusi Pendapatan Masyarakat DIY............................................. 70 Tabel

  V.4 Inflasi.................................................................................................. 71 Tabel V.5 Laporan Keuangan Januari-Juni 2007..............................................

  82 Tabel V.6 EFAS Matrix periode Januari-Juni 2008............................................ 91 Tabel V.7 IFAS Matrix periode Januari-Juni 2008................................... .........

  99 Tabel

  V.8 Matriks Internal Eksternal.................................................................. 100 Tabel

  V.9 Tabulasi Perhitungan QSPM.............................................................. 101 Tabel VI.1 Nilai TAS dari tiap Alternatif Strategi Januari-Juni 2008.................. 105

  DAFTAR GAMBAR Halaman

  Gambar II.1 Matriks Internal Eksternal..................................................................

  25 Gambar

  II.2 Matriks QSPM................................................................................... 26 Gambar IV.1 Struktur Organisasi Kafe Liquid Next Generation............................ 42 dalam beberapa tahun terakhir sangat signifikan. Memasuki tahun 2000 jumlah tempat hiburan malam di wilayah Yogyakarta semakin banyak jumlahnya. Sehingga Yogyakarta yang dikenal dengan sebutan kota pendidikan secara perlahan juga dikenal sebagai kota hiburan. Hal ini dibuktikan dengan semakin banyak kafe yang masing-masingnya mempunyai pelanggannya sendiri. Menurut keputusan wali kota Surakarta no.11 tahun 2001 pasal 1 adalah: kafe adalah usaha komersil yang ruang lingkup kegiatannya menyediakan pelayanan makanan dan minuman ringan disertai fasilitas musik dengan pemain tunggal atau tape recorder dan tanpa tempat melantai atau menari, diperuntukkan bagi bagi orang yang telah beumur di atas 17 tahun.

  Walaupun demikian konsep kafe telah berkembang dari pengertiaan ini; sekarang kafe telah dilengkapi dengan berbagai fasilitas seperti live band, berbagai jenis racikan minuman beralkohol, dan sebagainya. Sebagai bukti perkembangan kafe di Yogyakarta berikut beberapa yang muncul setelah tahun 2000 yaitu, Liquid Next Generation, Caesar, TJ s, Bosche VVIP Club, tempat hiburan yang telah ada sebelumnya seperti, Pappilon, JJ, Goedang, Java Café dan beberapa lagi lainnya dengan konsumennya masing-masing.

  Munculnya berbagai tempat hiburan di Yogyakarta tidak terlepas dari banyaknya jumlah mahasiswa dan wisatawan yang menjadikan Yogyakarta sebagai tempat tujuan kuliah dan sebagai tempat liburan. Para mahasiswa dipandang sebagai pasar potensial oleh para pengelola tempat hiburan.

  Berbagai faktor lain juga menjadi penyebab menjamurnya berbagai tempat hiburan seperti berubahnya gaya hidup masyarakat (mahasiswa, komunitas- komunitas seperti, reggae, punk, dsb). Beberapa tahun sebelumnya, kafe lebih merupakan tempat hiburan yang hanya dinikmati oleh sebagian orang, kebanyakan lebih tertarik untuk bergabung dalam komunitas tertentu. Pada saat itu lebih didominasi oleh pelaksanaan pentas musik di kampus seperti yang sering dibuat oleh USD, Atma Jaya, UPN, UNY, UII dan kampus lainnya-setidaknya dalam sebulan ada dua kali even musik-.

  Jumlah tempat hiburan yang semakin banyak mengakibatkan para pelaku bisnis berusaha untuk memiliki konsumennya sendiri. Masing-masing kafe menjalankan strateginya dengan berbagai program seperti, ladies night,

  

buy one get one free, university party , dan sebagainya. Karena ini penentuan

  strategi merupakan hal yang mutlak diperlukan dalam persaingan bisnis dunia hiburan.

  Analisis situasi merupakan awal dari proses perumusan strategi. Para manager strategis dipacu untuk menemukan kesesuaian strategis antara Menurut J. David Hunger dan Thomas L. Wheelen (2003: 93) analisis SWOT/TOWS merupakan akronim dari strengths, weaknesses, opportunities,

  

dan threats dari organisasi, yang kesemuanya merupakan faktor-faktor

strategis.

  Dewasa ini analisis SWOT lebih populer dengan sebutan analisis TOWS karena tiap perusahaan dalam persaingan sekarang ini dituntut untuk terlebih dahulu memperhatikan/mempelajari ancaman dan peluang yang merupakan faktor eksternal, kemudian barulah faktor kekuatan dan kelemahan perusahaan. Analisis SWOT merupakan analisis faktor internal yang terdiri atas faktor kekuatan dan kelemahan perusahaan serta faktor eksternal yang terdiri atas faktor kesempatan dan ancaman perusahaan. Yang dimaksud dengan faktor kekuatan adalah faktor yang menguntungkan perusahaan untuk mencapai tujuan. Kelemahan berarti faktor yang membatasi perusahaan dalam pencapaian tujuan. Sedangkan faktor kesempatan adalah faktor eksternal perusahaan yang memberi kesempatan bagi perusahaan untuk mengembangkan kedudukan kompetitifnya dalam industri. Faktor ancaman berarti faktor yang dapat mengurangi kemampuan perusahaan untuk memperbaiki kedudukan kompetitifnya dalam perusahaan.

  Strategi kompetitif itu sendiri berarti strategi yang berhubungan dengan cara perusahaan untuk mengukur rencana jangka panjang perusahaan.

  Untuk terus berada dalam persaingan dunia hiburan, menemukan posisi, yang mana suatu tempat hiburan memiliki pertahanan yang baik dalam mengatasi

  Perkembangan dunia industri yang begitu pesat memacu para pelaku dunia usaha untuk menemukan dan memakai strategi yang tepat untuk mempertahankan bahkan untuk mengembangkan usahanya. Dari uraian di atas penulis tertarik untuk mengadakan penelitian tentang “ Perencanaan Strategi Bisnis Tempat Hiburan Berdasarkan Analisis SWOT/TOWS”.

  B. Rumusan Masalah

  1. Bagaimana situasi eksternal dan internal tempat hiburan yang diteliti?

  2. Strategi apakah yang nantinya akan sesuai dan akan digunakan tempat hiburan yang diteliti berdasarkan analisis SWOT/TOWS untuk periode Januari-Juni 2008 ?

  C. Tujuan Penelitian

  1. Untuk mengetahui kondisi eksternal dan internal tempat hiburan yang diteliti.

  2. Untuk mengetahui strategi apa yang nantinya akan sesuai dan akan digunakan tempat hiburan berdasarkan analisis SWOT/TOWS.

  D. Batasan Masalah Dalam tulisan ini penulis membatasi pada pemilihan strategi yang tepat berdasarkan situasi eksternal dan internal tempat hiburan dalam jangka waktu tertentu.

  E. Manfaat Penelitian

  1. Bagi Perusahaan Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan yang berguna bagi perusahaan yang diteliti dalam pemilihan dan penggunaan strategi yang tepat.

  2. Bagi Universitas Diharapkan penelitian ini dapat menambah bahan bacaan bagi pihak-pihak yang memerlukan topik yang berkaitan dengan analisis SWOT/TOWS.

  Juga penulis mengharapkan dapat menjadi bahan tambahan bagi referensi kepustakaan Universitas Sanata Dharma.

  3. Bagi penulis Penelitian ini sebagai aplikasi dari teori yang didapat semasa kuliah dengan kenyataan yang sesungguhnya yang terjadi di perusahaan, khususnya mengenai topik analisis SWOT/TOWS.

  F. Sistematika Penulisan

  BAB I : PENDAHULUAN Dalam bab ini diuraikan tentang latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.

  BAB II : LANDASAN TEORI Bab ini menguraikan teori-teori yang berhubungan dengan strategi perusahaan, pengertian manajemen strategi, visi dan misi, tujuan, lingkungan perusahaan, macam-macam strategi dan analisis SWOT/TOWS.

  BAB III : METODE PENELITIAN Bab ini berisi tentang jenis penelitian, lokasi dan waktu penelitian, subjek penelitian dan objek penelitian, variabel penelitian dan pengukuran, teknik pengumpulan data dan teknik analisis data.

  BAB IV : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Bab ini berisi tentang gambaran umum perusahaan di antaranya sejarah berdiri dan perkembangan perusahaan, visi dan misi perusahaan, tujuan perusahaan, struktur organisasi, data personalia, data produksi dan operasi, serta data pemasaran.

  BAB V : ANALISIS DAN PEMBAHASAN Bab ini berisi tentang proses dan hasil analisis data yang telah dikumpulkan dengan menggunakan alat analisis yang telah ditentukan yang juga disertai dengan pembahasan.

  BAB VI : KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini menguraikan tentang kesimpulan atas hasil penelitian mengenai strategi yang akan dijalankan oleh perusahaan, keterbatasan dalam menjalankan penelitian, dan saran-saran bagi perusahaan dengan didasarkan pada hasil penelitian. berbagai tempat hiburan malam. Kafe merupakan salah satu jenis tempat hiburan yang paling banyak ditemui. Yogyakarta merupakan pasar potensial karena banyaknya mahasiswa sehingga memacu para pelaku dunia hiburan untuk menemukan konsumennya sendiri. Banyaknya jumlah kafe menuntut setiap pemiliknya untuk mempunyai strategi yang tepat. Strategi di sini memiliki peranan yang besar untuk memperoleh pangsa pasar yang ada tersebut. Dalam perkembangannya banyak bermunculan konsep mengenai strategi.

  Strategi adalah pola tindak manajemen untuk mencapai tujuan badan usaha (Reksohadiprodjo 2003: 1). Pendapat lain dari H. Itami (1987) yang mendefenisikan strategi sebagai cara menentukan kerangka kerja dari aktivitas bisnis perusahaan dan memberikan pedoman untuk mengoordinasikan aktivitas, sehingga perusahaan dapat menyesuaikan dan mempengaruhi lingkungan yang selalu berubah. Strategi mengatakan dengan jelas lingkungan yang diinginkan oleh perusahaan dan jenis organisasi seperti apa yang hendak dijalankan (dalam Kuncoro, 2006: 1). Sedangkan menurut Jauch dan Glueck (1987: 9), strategi adalah rencana yang disatukan, dengan tantangan lingkungan dan yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh perusahaan.

  Selanjutnya beberapa pengertian mengenai manajemen strategik; menurut Pearce dan Robinson (2000: 3): “Strategic management is defined as the set of decisions and actions that result in the formulation and implementation of plan designed to achieve a company’s objectives”.

  Pendapat senada juga diungkapkan Kuncoro (2006: 7); bahwa manajemen stratejik terdiri dari analisis, keputusan, dan aksi yang diambil organisasi untuk menciptakan dan mempertahankan keunggulan kompetitif.

  Sedangkan menurut Nawawi (2000: 148-149) dalam perkembangannya pengertian manajemen strategik telah berkembang diantaranya:

  1. Manajemen strategik adalah proses atau rangkaian kegiatan pengambilan keputusan yang bersifat mendasar dan menyeluruh, disertai penetapan cara melaksanakannya, yang dibuat oleh manajemen puncak dan diimplementasikan oleh seluruh jajaran di dalam suatu organisasi, untuk mencapai tujuannya.

  2. Manajemen strategik adalah usaha manajerial menumbuhkembangkan kekuatan organisasi untuk mengeksploitasi peluang yang muncul guna mencapai tujuannya yang telah ditetapkan sesuai dengan misi yang telah ditentukan.

  3. Manajemen strategik adalah arus keputusan dan tindakan yang mengarah pada pengembangan suatu strategi atau strategi-strategi yang efektif untuk membantu mencapai tujuan organisasi.

  4. Manajemen strategik adalah perencanaan berskala besar (disebut perencanaan strategik) yang berorientasi pada jangkauan masa depan yang jauh (disebut VISI), dan ditetapkan sebagai keputusan manajemen puncak (keputusan yang bersifat mendasar dan prinsipil), agar memungkinkan organisasi berinteraksi secara efektif (disebut MISI), dalam usaha menghasilkan sesuatu (perencanaan operasional untuk menghasilkan barang dan/atau jasa serta pelayanan) yang berkualitas, dengan diarahkan pada optimalisasi pencapaian tujuan (disebut tujuan srategik) dan berbagai sasaran (tujuan operasional) organisasi.

  B. Visi dan Misi

  1. Visi Visi adalah suatu pernyataan komprehensif tentang: apa yang diinginkan oleh pemimipin organisasi, mengapa suatu organisasi berdiri dan apa yang diyakininya, atau gambaran masa depan organisasi (Kuncoro, 2006: 58).

  2. Misi Misi adalah suatu pernyataan tentang apa yang dilakukan oleh berbagai unit organisasi dan apa yang mereka harapkan untuk mencapai

  Menurut Hunger dan wheelen (2003: 12): misi organisasi adalah tujuan atau alasan mengapa organisasi hidup. Pernyataan misi yang disusun dengan baik mendefenisikan tujuan mendasar dan unik yang membedakan suatu perusahaan dengan perusahaan lain. Misi dapat ditetapkan secara sempit dan secara luas. Misi secara sempit menjelaskan jelas bisnis utama organisasi, misi ini juga membatasi jangkauan aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan produk atau jasa, teknologi yang dipakai, pasar yang dilayani juga membatasi kesempatan untuk tumbuh.

  Sedangkan misi secara luas memberikan ruang bagi organisasi untuk memasukkan banyak tipe produk atau jasa, pasar dan teknologi.

  C. Tujuan Tujuan adalah hasil akhir aktivitas perencanaan. Tujuan merumuskan apa yang akan diselesaikan dan kapan akan diselesaikan, dan sebaiknya diukur jika memungkinkan. Istilah sasaran (goal) sering rancu dengan istilah tujuan (objective). Sasaran adalah pernyataan terbuka yang berisi satu harapan yang akan diselesaikan tanpa perhitungan apa yang akan diselesaikan tanpa perhitungan apa yang akan dicapai dan tidak ada penjelasan waktu penyelesaian.

  Menurut Robert M. Grant (1999: 22-23) tujuan dari strategi adalah:

  1. Membimbing keputusan manajemen dalam rangka membentuk dan mempertahankan keunggulan kompetitif perusahaan, sehingga perusahaan tersebut dapat mencapai sukses.

  Strategi tidak hanya dapat digunakan untuk memperoleh konsistensi dalam keputusan yang kita ambil dalam waktu yang berbeda, tetapi untuk organisasi yang kompleks, strategi dapat digunakan sebagai alat untuk memperoleh konsistensi dalam keputusan yang diambil oleh berbagai departemen dan individu yang ada dalam organisasi.

  3. Strategi sebagai target konsep Strategi akan digabungkan dengan visi dan misi untuk menentukan di mana perusahaan akan berada dalam masa yang akan datang.

  D. Lingkungan Perusahaan

  1. Lingkungan Eksternal Perusahaan

  Bagian ini perlu diperhatikan karena sebelum menentukan strategi yang tepat faktor lingkungan perusahaan dibutuhkan sebagai dasar sebelum melakukan analisis SWOT. Menurut Glueck & Jauch (1987: 99-110) faktor lingkungan perusahaan terdiri atas: a) Sektor Sosio-ekonomis

  Mencakup faktor-faktor ekonomi, demografi, geografi, dan sosial yang akan membantu atau menghambat perusahaan untuk mencapai tujuannya. 1) Faktor ekonomi

  Faktor-faktor ekonomi yang spesifik yang dianalisis dan didiagnosis oleh kebanyakan perusahaan termasuk:

  (b) Gejala inflasi dan deflasi dalam harga barang-barang dan jasa. (c) Kebijakan keuangan, tingkat bunga dan keuangan atau revaluasi uang dalam hubungannya dengan uang asing.

  (d) Kebijaksanaan fiskal: tingkat pajak untuk perusahaan dan perorangan.

  (e) Neraca pembayaran, surplus atau defisit dalam hubungannya terhadap perdagangan luar negeri.

  2) Faktor demografis Berikut beberapa faktor penting yang berkaitan dengan kependudukan yang mempengaruhi pasaran barang dan jasa.

  (a) Perubahan penduduk. (b) Pergeseran umur penduduk. (c) Distribusi pendapatan di kalangan penduduk. 3) Faktor geografis

  Perencana strategi mencari lokasi untuk menambah lokasi yang telah ada atau mencari daerah untuk pindah (dalam daerah yang sama atau yang baru). 4) Faktor sosial

  Rangkaian terakhir dari faktor sosio-ekonomis terpusat pada penilaian dan sikap orang- konsumen dan karyawan- yang dapat mempengaruhi strategi b) Sektor Teknologis Di samping faktor sosio-ekonomis, perencanaan strategi yang efektif meneliti lingkungan untuk mencari perubahan teknologi yang dapat mempengaruhi bahan baku, operasi dan produk serta jasa perusahaan, oleh karena perubahan teknologi dapat memberikan peluang besar untuk meningkatkan hasil, tujuan atau mengancam kedudukan perusahaan.

  c) Sektor pemasok (supplier) Kekuatan relatif dari pemasok adalah sebagai berikut: 1) Kekuatan yang dimiliki pemasok untuk menaikkan harga dan mengurangi keuntungan pembelinya tergantung pada seberapa jauh pemasok ini terpisah dari model persaingan-bebas. 2) Kekuatan yang dimiliki supplier untuk menaikkan harga dan mengurangi keuntungan pembelinya akan berkurang kalau perusahaan pembeli itu merupakan perusahaan monopolistis atau oligopolistis.

  3) Kekuatan yang dimiliki supplier untuk menaikkan harga dan mengurangi keuntungan pembelinya paling kuat kalau pembelinya bukan pelanggan yang penting. 4) Kekuatan supplier paling kuat kalau supplier itu dapat melakukan integrasi ke depan, yaitu membeli atau menguasai saluran yang ada di depannya.

  5) Ancaman supplier pada persoalan ke -4 dapat disingkirkan kalau pembeli dapat menyatu ke belakang dan berada dalam perindustrian yang amat menguntungkan, atau dia dapat membeli atau mengambil alih supplier.

  d) Sektor pesaing Ada tiga faktor yang harus diperhatikan berkaitan dengan pesaing: 1) Masuk dan keluarnya pesaing utama.

  2) Tersedianya barang pengganti. 3) Perubahan penting dalam strategi pesaing yang sekarang.

  e) Sektor pemerintah Tindakan dari pemerintah juga mempengaruhi pilihan strategi usaha.

  Tindakan ini dapat meningkatkan peluang atau hambatan usaha kadang-kadang dua-duanya. Beberapa contoh peluang: 1) Pemerintah merupakan pembeli besar untuk barang-barang dan jasa.

  2) Pemerintah memberikan subsidi pada perusahaan dan industri, yang berarti membantu kelangsungan hidup mereka dan dapat terus berkembang. 3) Pemerintah melindungi produsen dalam negeri terhadap saingan luar negeri.

  4) Perubahan kebijaksanaan pemerintah dapat mengarah kepada peningkatan kesempatan dan bisnis baru bagi perusahaan.

  2. Lingkungan Internal / Strategis Berikut beberapa faktor keunggulan strategis perusahaan.

  a) Faktor Pemasaran dan Distribusi Faktor-faktor pemasaran dan distribusi terdiri atas: 1) Struktur persaingan dan bagian pasar.

  2) Sistem riset pasaran yang efisien dan efektif. 3) Bauran produk-jasa: kualitas produk dan jasa. 4) Lini produk-jasa: lengkapnya lini produk-jasa dan bauran produk- jasa; tahap siklus kehidupan produk dan jasa utama.

  5) Produk-produk yang kuat dan kepemimpinan jasa baru. 6) Efisiensi dan efektivitas sistem penilaian pasar. 7) Efisiensi dan efektivitas saluran distribusi.

  b) Faktor R&D dan Faktor Rekayasa (Engineering) Faktor-faktor R&D dan rekayasa terdiri atas: 1) Kemampuan penelitian dasar di dalam perusahaan.

  2) Kemampuan pengembangan bagi rekayasa produk. 3) Keistimewaan dalam disain produk. 4) Lingkungan kerja yang cocok untuk kreativitas dan penemuan baru.

  5) Para manajer yang dapat menerangkan sasaran kepada para peneliti dan hasil penelitian kepada manajer yang lebih tinggi.

  c) Faktor Manajemen Produksi dan Operasi

  1) Total biaya operasi yang lebih rendah dibandingkan dengan total biaya dari pesaing.

  2) Kemampuan untuk memenuhi permintaan pasar. 3) Mempunyai fasilitas yang efisien dan efektif. 4) Kantor yang efisien dan efektif. 5) Sistem pengendalian persediaan yang efisien dan efektif.

  d) Faktor Sumberdaya Perusahaan dan Karyawan Faktor-faktor sumberdaya perusahaan dan karyawan terdiri atas: 1) Struktur organisasi dan suasana yang efektif.

  2) Besarnya perusahaan dalam hubungannya dengan industri (hambatan untuk memasuki).

  3) Sistem manajemen strategis. 4) Sistem dukungan staf perusahaan yang efektif. 5) Informasi manajemen dan sistem komputer yang efektif. 6) Karyawan berkualitas tinggi. 7) Hubungan yang efektif dengan serikat buruh. 8) Citra dan prestise perusahaan. 9) Pengaruh terhadap badan pemerintah.

  e) Faktor Keuangan dan Akuntansi Faktor-faktor keuangan dan akuntansi terdiri atas: 1) Total sumber dana keuangan dan kekuatannya.

  2) Struktur modal yang efektif, memungkinkan adanya fleksibilitas dalam pengumpulan modal tambahan kalau diperlukan; mempunyai financial leverage. 3) Kondisi pajak yang menguntungkan. 4) Perencanaan keuangan, modal kerja dan prosedur penganggaran modal yang efisien dan efektif.

  5) Sistem akuntansi untuk perencanaan, anggaran dan laba serta prosedur audit yang efisien dan efektif.

  6) Kebijaksanaan penilain persediaan.

  E. Macam-macam Strategi Menurut Fred R. David (dikutip dari Umar: 42-51) strategi perusahaan terdiri atas beberapa macam strategi:

  1. kelompok Strategis Integrasi Vertikal Strategi ini dikelompokkan dalam tiga bagian yaitu:

  a. Forward Integration Strategy. Strategi ini menghendaki agar perusahaan mempunyai kemampuan yang besar terhadap pengendalian para distributor atau pengecer mereka, bila perlu dengan memilikinya.

  b. Backward Integration Strategy. Merupakan strategi perusahaan agar pengawasan terhadap bahan baku dapat lebih ditingkatkan, apalagi para pemasok sudah dinilai tidak lagi menguntungkan perusahaan, seperti keterlambatan dalam pengadaan bahan, kualitas bahan yang c. Horizontal Integration Strategy. Strategi ini dimaksudkan agar perusahaan meningkatkan pengawasan terhadap para pesaing perusahaan walau harus dengan memilikinya.

  2. Kelompok Strategi Intensif Berikut akan dipaparkan tiga jenis strategi intensif:

  meningkatkan market share suatu produk atau jasa melalui usaha- usaha pemasaran yang lebih besar. Tujuan strategi ini adalah untuk meningkatkan pangsa pasar dengan usaha pemasaran yang maksimal.

  b. Market Development Strategy. Strategi ini bertujuan untuk memperkenalkan produk-produk atau jasa yang ada sekarang ke daerah-daerah yang secara geografis merupakan daerah baru.

  c. Product Development Strategy. Strategi ini merupakan strategi yang bertujuan agar perusahaan dapat meningkatkan penjualan dengan cara meningkatkan atau memodifikasi produk-produk atau jasa-jasa yang ada sekarang.

  3. Kelompok Strategi Diversifikasi Ada tiga tipe umum strategi diversifikasi yang sudah dipakai dan diimplementasikan, yang terdiri atas: a. Concentric Diversification Strategy. Strategi ini dapat dilaksanakan dengan cara menambah produk dan jasa yang baru tetapi masih saling berhubungan. b. Horizontal Diversification Strategy. Strategi ini dilakukan dengan menambahkan produk dan jasa pelayanan yang baru, tetapi tidak saling berhubungan untuk ditawarkan pada para konsumen yang ada sekarang.

  c. Conglomerate Diversification Strategy. Strategi dengan menambahkan produk atau jasa yang tidak saling berhubungan.

  4. Kelompok Strategi Bertahan Kelompok strategi ini dikelompokkan dalam empat jenis strategi yang terdiri atas: a. Joint Venture Strategy. Strategi ini merupakan strategi yang populer, yakni di mana terjadi saat dua atau lebih perusahaan membentuk suatu perusahaan temporer atau konsorium untuk tujuan kapitalisasi modal.

  b. Retrenchment Strategy. Strategi ini dapat dilaksanakan melalui reduksi biaya dan aset perusahaan. Strategi ini juga terkadang disebut sebagai strategi turnaround dirancang agar perusahaan mampu bertahan pada pasar persaingannya.

  c. Divestiture Strategy. Menjual satu divisi atau bagian dari perusahaan disebut divestiture. Strategi ini sering digunakan dalam rangka penambahan modal dari suatu rencana investasi atau untuk menindaklanjuti strategi akuisisi yang telah diputuskan untuk proses selanjutnya.

  d. Liquidation Strategy. Menjual seluruh aset perusahaan yang dapat sebuah pengakuan dari suatu kegagalan. Bagaimana pun juga, mungkin lebih baik menghentikan operasi perusahaan daripada meneruskannya akan tetapi nanti rugi besar.

  F. Analisis SWOT/TOWS

  1. Pengertian analisis SWOT/TOWS Analisis SWOT/TOWS adalah akronim untuk strengths, weaknesses,

  opportunities dan threats dari organisasi, yang kesemuanya merupakan faktor-faktor strategis (Hunger dan Wheelen 2003: 193).

  “SWOT is an acronym for the internal strengths and weaknesses of a firm

  and environmental opportunities and threats facing that firms ” (Pearce dan Robinson, 2000: 202).

  Menurut Freddy Rangkuti (2005: 19-20): SWOT adalah singkatan dari lingkungan internal strengths dan weaknesses serta lingkungan eksternal opportunities dan threats yang dihadapi dunia bisnis. Analisis SWOT membandingkan antara faktor eksternal Peluang (opportunities) dan Ancaman (threats) dengan faktor internal Kekuatan (strengths) dan Kelemahan (weaknesses). Berikut merupakan penjelasan dari lingkungan internal strengths dan weaknesses serta lingkungan eksternal opportunities dan threats:

  a. S= Strengths = kekuatan-kekuatan Merupakan kompetensi khusus yang terdapat dalam organisasi yang pasaran. Yang termasuk dalam pengertian ini adalah sumber daya, ketrampilan, produk andalan yang membuatnya lebih kuat dari para pesaing dalam memuaskan kebutuhan pasar yang sudah dan direncanakan akan dilayani oleh satuan usaha yang bersangkutan.

  b. W= weaknesses = kelemahan-kelemahan Merupakan keterbatasan atau kekurangan dalam hal sumber daya, ketrampilan, teknologi, sumber dana dan kemampuan yang menjadi penghalang serius bagi kinerja perusahaan.

  c. O= Opportunities = kesempatan-kesempatan Merupakan berbagai situasi lingkungan yang menguntungkan bagi suatu perusahaan. Yang termasuk dalam pengertian ini adalah identifikasi dalam suatu segmen pasar yang belum mendapat perhatian perubahan dalam kondisi persaingan, perubahan dalam peraturan perundang-undangan dari pemerintah yang membuka berbagai kesempatan baru dalam kegiatan berusaha.

  d. T= Threats = ancaman-ancaman Merupakan berbagai faktor lingkungan yang tidak menguntungkan bagi suatu perusahaan. Yang termasuk dalam pengertian ini adalah pertumbuhan pasar yang lambat, terlalu banyak pesaing, situasi dan kondisi politik negara serta perkembangan dan perubahan teknologi yang belum dikuasi serta selera dari konsumen yang berubah-ubah.

  2. Proses Perencanaan Strategis Menurut Rangkuti (2005: 21) ada tiga tahap yang harus dilakukan dalam penyusunan perencanaan strategis: a. Tahap pengumpulan data (Input Stage)

  Tahap ini pada dasarnya tidak hanya sekedar kegiatan pengumpulan data, tetapi juga merupakan kegiatan pengklasifikasian dan pra- analisis. Pada tahap ini data dapat dibedakan menjadi dua, yaitu data eksternal dan data internal.

  Data eksternal dapat diperoleh dari lingkungan di luar perusahaan, seperti:

  • Analisis pasar
  • Analisis kompetitor
  • Analisis komunitas
  • Analisis pemasok
  • Analisis pemerintah
  • Analisis kelompok kepentingan tertentu

  Data Internal dapat diperoleh dari dalam perusahaan itu sendiri, seperti:

  • Laporan keuangan (Neraca, Laba-Rugi, Cash-flow, Struktur pendanaan)
  • Laporan kegiatan sumber daya manusia (jumlah karyawan, pendidikan, keahlian, pengalaman, gaji, turn-over)
  • Laporan kegiatan operasional

  Pada tahap ini model yang digunakan yaitu EFAS (External

  

Strategic Factors Analysis Summary ) dan IFAS (Internal Strategic

Factors Analysis Summary ). EFAS merupakan suatu evaluasi secara

  sistematis tentang kesempatan-kesempatan dan tantangan lingkungan eksternal perusahaan. IFAS menyajikan representasi visual tentang keadaan perusahaan sekarang sebagai akibat perkembangannya dari keputusan strategi masa lalu serta interaksinya dengan lingkungan internal perusahaan.

  Teknis pemberian bobot pada masing-masing faktor yang terdapat di lingkungan eksternal dan lingkungan internal dilakukan oleh pihak perusahaan. Sebelum perencanaan strategis dikembangkan manajemen puncak perlu menganalisis lingkungan eksternal untuk mengetahui berbagai peluang dan ancaman. Masalah strategis yang akan dimonitor harus ditentukan karena masalah ini mungkin dapat mempengaruhi perusahaan di masa yang akan datang. Pada lingkungan internal manajemen perlu menganalisis hubungan antara fungsi-fungsi manajemen perusahaan dengan mempelajari struktur perusahaan (corporate s structure), budaya perusahaan (corporate s culture), dan sumber daya perusahaan (corporate resources). b. Tahap Analisis (Matching Stage) Sebelum sampai pada tahap pengambilan keputusan (decision stage) akan dilakukan tahap analisis. Pada bagian ini penulis hanya menggunakan alat analisis berupa Matriks Internal Eksternal. 1) Matriks Internal Eksternal

  Matrik internal eksternal ini dikembangkan dari model General

  Electric (GE-Model). Parameter yang digunakan meliputi

  parameter kekuatan internal perusahaan dan pengaruh eksternal yang dihadapi. Dari analisis SWOT/TOWS, manajer strategis dalam perusahaan dapat mengkonsolidasi faktor-faktor eksternal strategis (peluang dan ancaman) di bawah kategori EFAS total

  . Manajer strategis juga dapat mengkonsolidasi

  weighted score

  faktor-faktor internal (kekuatan dan kelemahan) di bawah kategori

  IFAS total weighted score. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram berikut(Umar: 237):

  Gambar II.1 Matriks Internal Eksternal

  IFAS Total Weighted Score

  Kuat Rata-rata Lemah Tinggi

  I II

  III