PERANGKAT LUNAK BANTU PENGELOLAAN PROYEK RUMAH TINGGAL DENGAN CRITICAL PATH METHOD TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik (ST) Program Studi Teknik Informatika
PERANGKAT LUNAK BANTU
PENGELOLAAN PROYEK RUMAH TINGGAL
DENGAN CRITICAL PATH METHOD
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Teknik (ST)
Program Studi Teknik Informatika
HALAMAN JUDUL
Oleh :
Yakobus Yuliatmoko
NIM : 005314076
PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2007
HOUSE LIVING PROJECT MANAGEMENT AID
SOFTWARE USING CRITICAL PATH METHODFINAL PROJECT
Presented as Partial Fulfillment Of The Requirements To Obtain The Sarjana Teknik Degree In Informatics Engineering
By :
Yakobus YuliatmokoStudent Number : 005314076
DEPARTMENT OF INFORMATIC ENGINEERING
FACULTY OF SCIENCE AND TECHNOLOGY
UNIVERSITY OF SANATA DHARMA
YOGYAKARTA2007
HALAMAN PERSEMBAHAN
Kupersembahkan karya ini untuk Tuhan Allahku yang tidak pernah meninggalkanku,
Kepada mereka yang aku kasihi : Bapak RAY Soeharto dan Ibu M. E. Sudiarsih,
Mas Agus, Mas Hari, Mas Tri, Mas Ria, Dik Sisil
HALAMAN MOTTO
Tuhan adalah kekuatanku dan perisaiku; kepada-Nya hatiku percaya. Aku senantiasa tertolong, sebab itu beria-ria hatiku, dan dengan nyanyianku, aku bersyukur kepada-Nya [ Mazmur 28 : 7 ]
Kemampuan sebuah balon gas untuk terbang tinggi tidak ditentukan oleh warnanya atau kecantikannya, Melainkan dari gas yang terkandung dalam balon itu. Orang-orang yang memiliki keyakinan selalu memiliki kekuatan. Mereka berlari dan tidak lesu. Mereka berjalan dan tidak merasa lelah.
Burung-burung lain berpikir untuk makan. Tapi Camar mencari kecepatan dan keindahan terbang.
[Camar Indonesia]
PERNYATAAN BUKTI KEASLIAN SKRIPSI
HALAMAN PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini adalah asli hasil karya saya dan tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah. Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar – benarnya.
Yogyakarta, Agustus 2007 Yakobus Yuliatmoko
ABSTRAKSI
Perencanaan kegiatan berfungsi sebagai panduan kerja yang membantu proses pelaksanaan kegiatan agar terarah pada tujuan yang telah ditetapkan dengan keterbatasanan yang ada. Dalam perencanaan, terdapat pengelolaan sumber daya material, tenaga serta penjadwalan kegiatan yang harus dilakukan.
Sebagai salah satu bentuk proyek berskala kecil, pembangunan rumah tinggal memiliki batasan pembiayaan, waktu dan tenaga kerja. Penjadwalan kerja dilakukan agar pemilik proyek dapat memperkirakan jumlah tenaga kerja serta biaya yang akan dikeluarkan.
Critical Path Method merupakan teknik penjadwalan proyek dengan
acuan rangkaian jalur kegiatan terpanjang dalam satuan waktu. Penjadwalan dilakukan dengan menentukan kegiatan yang dapat dilakukan pada waktu bersamaan dan kegiatan yang harus selesai terlebih dulu untuk dapat memulai pekerjaan selanjutnya. Nilai rata-rata durasi waktu (most likely) pada tiap kegiatan digunakan untuk menghitung lama waktu seluruh rangkaian kegiatan proyek. Informasi yang dihasilkan dapat menjadi referensi bagi pemilik proyek untuk melakukan penjadwalan ulang dan memperkirakan besaran biaya yang terpengaruh oleh waktu, seperti jumlah tenaga dan biaya operasional selama pelaksanaan.
Perancangan aplikasi perangkat lunak bantu pengelolaan proyek rumah tinggal menggunakan pendekatan model-driven dengan analisis terstruktur (Whitten-Bentley;2004). Langkah analisis dan disain dilakukan dari pengidentifikasian masalah secara terinci, memberikan alternatif solusi, menganalisa kebutuhan sistem aplikasi, membuat rancangan logika dan fisik serta membangun aplikasi dan mengevaluasi. Pemrograman antar muka menggunakan Visual Basic 6. dan untuk penampung data dalam database sistem digunakan Microsoft Access 1997.
ABSTRACT
A plan of activities functions as a job description assisting the execution of the work to focus on the determined goal with all of the limitations. A plan consists of the elaboration of the material resource, man power and work schedule that should be conducted.
As a kind of a small scale project, a house living construction conceives limitations in cost, time and man power. A plan of scheduling activities is conducted to help the owner of the project to estimate the number of the employees and the spent cost.
Critical Path Method is a project scheduling technique which refers to
the longest path of a sequence of activities in a time unit. Scheduling is conducted by determining activities that can be conducted in the same time and activities that must be accomplished first before starting other activities. Most likely value of each activity is used to calculate the duration of the whole project activities sequence. The resulted information can be used as a reference by the owner of the project to conduct a rescheduling process and to estimate the amount of cost influenced by time, such as the number of employees and the amount of operational cost during the process.
The designing of aided software application of windmill management project uses structured analysis of model-driven approach (Whitten- Bentley;2004). The analysis and design steps are conducted by identifying problems in details, giving alternatives of solution, analyzing the application system requirements, making logic and physic design and then constructing application and evaluating it. The user interfaces programming uses Visual Basic 6.0 and while the data storing in the database system uses Microsoft Access 1997.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan atas penyertaan-Nya selama penulisan tugas akhir ini hingga selesai.
Tugas akhir dengan judul “Program Bantu Pengelolaan Proyek
Rumah Tinggal dengan Critical Path Method” ini merupakan tugas akhir
penulis yang diajukan untuk memperoleh gelar Sarjana Strata 1 di Fakultas Teknik, Jurusan Teknik Informatika Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Tentunya penyelesaian tugas akhir ini tidak lepas dari dukungan banyak pihak :
1. Bapak St. Wisnu Wijaya, S.T.,M.T. selaku dosen pembimbing yang dengan setia dan penuh kesabaran mendampingi dan memberikan dukungannya.
2. Bapak DS. Bambang Soelistijanto, S.T. H. Agung Hernawan, S.T. Alb.
Agung Hadhiatma, S.T.,M.T. selaku dosen penguji yang memberikan kesan tersendiri pada saat pendadaran. Semangat, keceriaan dan kelapangan hati Bapak sekalian memberi alasan untuk tidak menyerah.
3. Romo Gregorius Heliarko, sebagai Romo, Dekan, dan teman bercerita.
Terima kasih untuk semangat dan bantuan yang diberikan.
4. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Teknik (sebelum menjadi Fakultas Sains dan Teknologi), secara khusus di Jurusan Informatika yang telah memberikan bekal pengetahuan yang cukup selama kuliah.
5. Civitas Akademika Fakultas Teknik yang memberikan banyak bantuan, semangat dan kemudahan bagi penulis untuk menyelesaikan studi Strata 1 di Universitas Sanata Dharma.
6. Bapak RAJ Soeharto dan Ibu Maria Sudiarsih yang telah mendidik penulis untuk tetap bertahan. Terima kasih atas dukungan materi dan doanya yang lebih dari cukup.
7. Mas Agus yang sudah memberikan contoh untuk gigih. Mas Hari yang memberikan teladan kebijaksanaan. Mas Tri yang memberi semangat dan dukungan di saat-saat genting. Mas Ria dan Dik Sisil yang menjadi pengantara.
8. Teman-teman sekelas yang sudah semakin menghilang. Terima kasih atas pinjaman banyak tulisan, buku dan kode programnya.
9. Warga Yadara Puluhdadi dan Lingkungan Stefanus Gereja Maria Asumpta yang sudah menerima penulis sebagai warga baru. Sangat menenangkan dan memberi semangat untuk segera selesai kuliah.
10. Semua pihak yang membantu baik langsung mau pun tidak langsung.
Dengan materi mau pun sekedar doa. Semuanya berarti lebih dari yang kalian bayangkan.
11. Tidak lupa untuk diriku sendiri, terima kasih untuk tidak pernah menyerah, meski pergulatan itu belum selesai sampai akhir jaman. Ini harga yang pantas untuk dibayar.
Terima kasih Tuhan! Agustus 2007
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN................................Error! Bookmark not defined.
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Teknologi komputer yang semakin luas menjangkau masyarakat membuka peluang pemanfaatan yang lebih besar dalam pemecahan masalah sehari-hari. Dengan memanfaatkan teknologi komputer, perencanaan kegiatan hingga
pengawasan pelaksanaan kegiatan dapat dilakukan dengan lebih mudah, cepat dan tepat.
Perencanaan kerja dan penjadwalan dalam proyek, menjadi masalah yang perlu dikelola dengan baik. Salah satu bentuk kegiatan proyek dalam lingkup kecil adalah pembangunan rumah tinggal. Dalam perencanaan pembangunan rumah tinggal, minimal terdapat 3 hal umum yang menjadi fokus perhatian : material yang dibutuhkan, dana yang akan dikeluarkan, dan penjadwalan kegiatan. Pengelolaan proyek yang dilakukan meliputi perencanaan bahan baku yang akan digunakan sesuai dengan kebutuhan rancangan yang diinginkan. Kebutuhan dana menyesuaikan dengan material dan tenaga kerja yang digunakan. Sementara pengelolaan jadwal kerja yang akan ditempuh memiliki pengaruh besar terhadap nilai ekonomis rumah tinggal yang dibangun. Semakin cepat waktu proyek diselesaikan, biaya yang dibutuhkan relatif lebih sedikit.
Dalam upaya meningkatkan nilai ekonomis dari proyek rumah tinggal ini, pengelolaan proyek rumah tinggal perlu menggunakan metode penjadwalan.
Critical Path Method /CPM merupakan salah satu metode yang digunakan dalam
proses perencanaan kerja untuk menentukan urutan langkah kerja yang akan dilakukan dengan fokus pada efektifitas kerja sehingga meminimalkan penggunaan sumber daya - waktu, biaya, tenaga - yang dibutuhkan untuk menyelesaikan keseluruhan tugas.
Microsoft Corporation telah menyediakan perangkat lunak yang dapat
membantu pengelolaan proyek melalui program aplikasi Microsoft Project, dengan versi yang terus berkembang. Program aplikasi ini sifatnya umum dengan tujuan dapat digunakan oleh bermacam proyek, termasuk untuk proyek rumah tinggal sekali pun. Namun tidak semua orang dapat dengan mudah menggunakannya secara optimal, justru karena sifatnya yang kompleks.
Program aplikasi yang akan dibangun dalam karya ini, merupakan program bantu yang khusus untuk pengelolaan proyek rumah tinggal. Dengan program bantu ini, perencanaan material, tenaga kerja, biaya dan penjadwalan kerja dapat dilakukan secara lebih mudah. Penggunaan Critical Path Method ditujukan agar pengguna dapat memperoleh informasi unit kegiatan mana yang perlu diperhatikan lebih serius dalam pengerjaannya serta mengetahui nilai toleransi yang ada pada unit-unit kegiatan.
1.2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari gagasan dalam karya tulis ini adalah : “Rancang bangun perangkat lunak aplikasi manajemen proyek dengan
Critical Path Method ”
1.3. Batasan Masalah
Batasan masalah yang digunakan dalam tulisan ini adalah :
1. Input yang dijadikan referensi penjadwalan adalah durasi waktu rata-rata kegiatan dapat diselesaikan (most likely) dan kegiatan pendahulu (predecessors).
2. Daftar material dan tenaga kerja menggunakan daftar yang terdapat dalam database dan dapat ditambahkan sesuai kebutuhan. Nilai atribut harga atau upah dapat dirubah mengikuti standar harga yang sedang berlaku.
3. Daftar kegiatan umum bersifat tetap, tidak dapat dirubah. Penambahan kegiatan hanya pada kegiatan khusus.
4. Informasi yang dihasilkan oleh sistem adalah daftar kebutuhan material dan tenaga kerja, dengan jumlah biaya masing-masing, serta jadwal kegiatan untuk menyelesaikan proyek.
5. Bahasa pemrograman untuk interface sistem menggunakan Visual Basic 6.0 dan Microsoft Acess 1997 untuk pengelolaan database.
1.4. Tujuan Penelitian
Penelitian ini ditujukan untuk merancang dan membangun aplikasi yang dapat membantu pengelolaan proyek rumah tinggal dengan menggunakan Critical
Path Method. Dalam aplikasi yang akan dibangun, CPM digunakan untuk
menyusun jadwal kerja yang menjadi referensi dalam memperkirakan memperkirakan kebutuhan dana proyek.
1.5. Metodologi Penelitian
Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada Structured
Analysis and Design dari pendekatan model-driven (Whitten-Bentley;2004).
Langkah yang dilakukan dalam pendekatan ini :
1. Scope definition , yaitu mengidentifikasi masalah dasar yang akan diselesaikan serta membuat usulan perencanaan.
2. Problem analysis , yaitu menganalisa rencana pemecahan masalah yang akan dilakukan. Termasuk di dalam langkah ini, analis memberikan alternatif pilihan solusi masalah.
3. Requirement analysis , melakukan analisis kebutuhan untuk pemecahan masalah yang dipilih. Identifikasi masalah untuk pemahaman masalah yang akan diselesaikan dengan sistem.
4. Logical design , merupakan langkah perancangan pemecahan pada tingkat logika. Langkah ini menggambarkan struktur data, proses yang dilakukan, hingga aliran data.
5. Physical design , yaitu melakukan perancangan fisik dalam bentuk arsitektur aplikasi, database yang digunakan serta rancangan antar muka.
6. Construction and testing dilakukan dengan membuat aplikasi sistem yang telah dirancang dalam kode program.
1.6. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan terdiri dari lima bab dengan garis besar sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN Bagian ini menjelaskan latar belakang masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penulisan dan sistematika penulisan. BAB II LANDASAN TEORI Berisi landasan teori yang digunakan sebagai dasar penulisan, meliputi Critical Path Method , konsep analisis dan desain sistem terstruktur serta Visual Basic sebagai bahasa pemrograman yang digunakan. BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM Bab ini membahas kebutuhan sistem dari identifikasi masalah dan
perancangan program aplikasi yang akan dibangun pada tingkatan rancangan user interface .
BAB IV ANALISIS HASIL Bab ini berisi pembuatan kode program dari rancangan yang dibentuk serta analisis hasil program disertai dengan kelebihan dan kekurangannya. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Sebagai bab penutup dari penulisan laporan tugas akhir ini diberikan kesimpulan dari keseluruhan isi laporan dan program yang telah dibuat. Beberapa saran ditambahkan sebagai referensi untuk keperluan pengembangan program.
BAB II LANDASAN TEORI Manajemen proyek merupakan kegiatan pengorganisasian rangkaian
aktivitas dengan mengalokasikan sumber daya yang dimiliki melalui perencanaan, penjadwalan dan kontrol untuk mencapai waktu penyelesaian dan biaya yang
optimal sehingga mendapatkan hasil yang diharapkan . Deskripsi ini menekankan bahwa rangkaian aktivitas yang dimaksud berada dalam ruang lingkup manajemen organisasi yang memiliki fungsi perencanaan, penjadwalan dan kontrol. Di samping itu, rangkaian aktivitas ini dilakukan sebagai satu kegiatan yang
.
Pengelolaan proyek rumah tinggal merupakan salah satu bentuk dari manajemen proyek dalam lingkup keseharian yang sederhana. Dengan demikian, aktivitas yang dilakukan dalam pengelolaan proyek rumah tinggal meliputi perencanaan sumber daya, penjadwalan kerja dan pengawasan proses kerja proyek.
2.1. Critical Path Method
Critical Path Method / CPM merupakan salah satu teknik yang digunakan
dalam penjadwalan proyek. Beberapa teknik lainnya terdapat Program Evaluation
and Review Technique (PERT) dan penggunaan diagram Gantt. CPM digunakan
1 untuk : James A. Fitzsimmons & Mona J. Fitzsimmons. 2006. Johanes Supranto memberikan deskripsi yang serupa terhadap efesiensi waktu, tenaga, dan biaya dalam pelaksanaan proyek1. Memberikan gambaran aktifitas yang dilakukan dalam pelaksanaan proyek.
2. Memperkirakan lama waktu pelaksanaan kegiatan / proyek.
3. Mengetahui aktifitas yang memiliki waktu kritis terhadap penyelesaian proyek.
4. Mengetahui berapa lama sebuah aktifitas dapat ditunda tanpa menunda penyelesaian keseluruhan proyek.
CPM menggunakan prinsip dasar yang sama dengan teknik pendahulunya, PERT. Bentuk diagram yang digunakan menggambarkan jaringan kerja berupa
node yang terhubungkan dengan anak panah. Teknik pembuatan diagram ini
dibedakan berdasarkan acuan yang digunakan sebagai representasi aktifitas kerja.Teknik yang pertama adalah activity on arrow (AOA). Tiap arrow merepresentasikan aktifitas kerja. Sementara node yang terhubungkan merepresentasikan urutan kerja.
Teknik kedua adalah activity on node (AON). Tiap node merepresentasikan aktifitas kerja. Sementara anak panah merepresentasikan
urutan kerja yang dilakukan .
Perbedaan antara CPM dengan PERT terlihat dalam tabel perbandingan
yang dikemukakan Iman Soeharto [1995] .
3 William J. Stevenson, Operations Management, McGrawHill 2002
Parameter CPM PERT
Estimasi kurun waktu kegiatan Deterministik, satu angka
Probabilistik, tiga angka Arah orientasi Ke kegiatan Ke peristiwa/kejadian Identifikasi jalur kritis dan float
Dengan hitungan maju dan mundur Sama dengan CPM
Kurun waktu penyelesaian proyek Ditandai dengan suatu angka tertentu
Angka tertentu ditambah varians Kemungkinan mencapai target jadwal
Hitungan / analisis untuk maksud tersebut tidak ada
Dilengkapi cara khusus Menganalisis jadwal yang ekonomis
Prosedurnya jelas Perlu dikonversikan ke bentuk CPM
Tabel 2. 1 Perbandingan CPM dan PERT
Dalam penyelesaian proyek, kedua metode ini memiliki perbedaan mendasar terhadap orientasi waktu penyelesaian proyek. Semakin lama waktu yang diperlukan untuk penyelesaian sebuah proyek, biaya yang dikeluarkan akan semakin besar pula. Dengan metode PERT, perkiraan waktu selesainya proyek tidak dapat ditentukan secara pasti, yang tentu saja akan mempengaruhi pada perencanaan biaya yang diperlukan. Dasar perhitungan yang digunakan pada perkiraan waktu penyelesaian proyek dengan PERT yaitu :
1. Optimistic value : yaitu waktu minimal untuk menyelesaikan satu aktivitas dengan mengasumsikan tanpa gangguan dan kebutuhan sumber daya yang sudah tersedia.
2. Most Likely value : waktu rata-rata satu aktivitas dapat diselesaikan.
3. Pessimistic value : waktu maksimal untuk menyelesaikan satu aktivitas dengan pertimbangan kemungkinan gagal atau hambatan.
Pada CPM nilai yang digunakan hanya satu dengan mengidentifikasikan unit kegiatan atau aktivitas yang memiliki tingkat prioritas paling tinggi untuk dilakukan
. Aktivitas yang dikategorikan sebagai titik kritis adalah aktivitas yang memiliki waktu pelaksanaan paling lama, sehingga dapat mempengaruhi waktu selesainya proyek
.
2.1.1 Langkah Perencanaan Proyek dengan CPM
Langkah-langkah yang dilakukan dalam perencanaan proyek menggunakan CPM adalah :
1. Tentukan unit kegiatan yang akan dilakukan Dilakukan berdasarkan daftar pekerjaan yang dilakukan. Untuk membuat daftar pekerjaan, dapat dilakukan dengan teknik work
breakdown structure .
2. Tentukan urutan kerja dari seluruh unit kegiatan yang ada Urutan ini akan membentuk hubungan antar unit kegiatan, di mana unit kegiatan yang satu akan mempengaruhi unit kegiatan yang lain.
3. Menggambarkan diagram jaringan kerja
4. Menentukan lama waktu pelaksanaan tiap unit kegiatan
5. Menentukan titik-titik kritis dari jaringan kerja
5 Martin E. Modell, 1996
Dengan menggunakan teknik activity on node, titik kritis adalah unit kegiatan yang memiliki waktu pelaksanaan paling lama dan berpengaruh pada penyelesaian proyek.
6. Mengevaluasi diagram CPM sesuai perkembangan proyek
2.1.2 Menentukan Jalur Kritis
Jalur kritis merupakan rangkaian unit kegiatan yang waktu pelaksanaannya maksimum sehingga menjadi ukuran dari waktu total pelaksanaan proyek.
Aktivitas yang berada di dalam jalur kritis tidak memiliki waktu tunda (slack
time ) karena penundaan aktivitas yang merupakan titik kritis akan mengakibatkan
penyelesaian seluruh proyek tertunda . Dengan demikian seluruh aktivitas yang tidak berada di dalam jalur kritis akan memiliki waktu tunda.
Tujuan dari penjadwalan menggunakan Critical Path Method adalah memperkirakan waktu akhir dari pelaksanaan sebuah proyek. Dengan menggunakan most-likely value, perencana proyek dapat mengatur kembali jadwal pada masing-masing aktivitas sehingga pelaksanaan proyek dapat diperpanjang atau diperpendek sesuai kebutuhan. Notasi matematis yang digunakan untuk menentukan jalur kritis ditampilkan pada tabel 2.2.
Item Simbol Definisi
Durasi t Durasi tiap kegiatan yang diharapkan
Early Start ES Waktu paling awal sebuah kegiatan dapat dimulai Early Finish EF Waktu paling awal sebuah kegiatan dapat selesai
Waktu paling lambat sebuah kegiatan dapat dimulai,
Latest Start LS tanpa mengakibatkan penundaan waktu total
penyelesaian proyek Waktu paling lambat sebuah kegiatan dapat berakhir,
Latest Finish LF tanpa mengakibatkan penundaan waktu total
penyelesaian proyek Lamanya waktu penundaan sebuah kegiatan, tanpa
Total Slack TS
mengakibatkan penundaan penyelesaian proyek
Tabel 2. 2. Notasi dalam CPM
Waktu awal untuk kegiatan pertama adalah : 0, dan selanjutnya perhitungan
untuk kegiatan berikutnya mengikuti notasi forward pass : ES = EF
predecessor
EF = ES + t Pada contoh kegiatan pekerjaan awal berikut ini digunakan durasi waktu dengan ukuran jam kerja. Durasi menggunakan most likely value untuk 1 hari sama dengan 10 jam kerja Durasi Pred.
Index Pekerjaan (jam)
A1 Persiapan lahan
8 A2 Pembuatan sumur
30 A1 A3 Pembuatan rumah bedeng
12 A1,A2 A4 Bouwplank
5 A1
Tabel 2. 3. Pekerjaan Awal Diagram jaringan kerja yang terbentuk dengan teknik AOA :
A4(5)
3 A1(8)
1 A2(30) A3(12)
2 Keterangan Event (keadaan)
0. Keadaaan awal
1. Lahan sudah siap
2. Sumur sudah jadi
3. Rumah Bedeng dan sumur sudah jadi
A1(8)
Pekerjaan (durasi) – most likely value Baik pada tabel atau pun diagram, diketahui bahwa rangkaian pekerjaan awal berakhir pada saat pekerjaan A3 atau A4 selesai. Keduanya memiliki nilai
EF yang berbeda. Pekerjaan dengan nilai EF terbesar menunjukkan jalur kritis. Dengan rumusan forward pass, diperoleh EF untuk A1 adalah ES + d = 0 + 8. Selanjutnya diperoleh :
ES(A2) = 8 EF(A2)= 8+30 ES(A3)=38 EF(A3)=38+12 ES(A4)=8 EF(A4)=8+5 Dari perhitungan tersebut EF(A3) bernilai 50 dan EF(A4) bernilai 13.
Dengan demikian jalur kritis pada pekerjaan awal adalah (A1)-(A2)-(A3).
Untuk waktu akhir start dan finish, dihitung untuk setiap kegiatan dari kegiatan terakhir pada jaringan kerja dan bergerak mundur ke kegiatan awal.
Perhitungan ini mengikuti notasi backward pass :
LS = LF - t Waktu tunda (Float/Slack) merupakan jumlah waktu yang menjadi batas toleransi sebuah kegiatan dapat ditunda atau diperpanjang pelaksanaannya. Untuk menghitung besarnya waktu tunda digunakan rumusan berikut :
TS = LF- EF; atau TS = LS - ES Dengan rumusan tersebut, untuk menentukan waktu tunda, diperlukan perhitungan forward pass dan bakwards pass, Pada contoh tabel pekerjaan awal sebelumnya akan dicari jalur kritis dan waktu tunda yang dimiliki. Rumusan forward dan backward pass akan disertakan dalam tabel.
Durasi ES EF LS LF TS Index Pekerjaan (jam) (ESp) (ES+t) (LF-t) (LFs)
A1 Persiapan lahan
8
8
8 A2 Pembuatan sumur
30
8
38
8
38 Pembuatan rumah 12 38 50 38 50 0 A3 bedeng A4 Bouwplank
5
8 13 45 50 37
Tabel 2. 4 Perhitungan waktu tunda
2.2. Analisis dan Perancangan Sistem
Membangun sebuah sistem tidak cukup dengan mengandalkan siklus hidup sistem. Tetapi diperlukan pula teknik dan metodologi tertentu untuk menyusun perencanaan sistem. Secara garis besar, pembuatan sistem memiliki tahap analisa, perancangan, implementasi dan evaluasi.
Analisis sistem merupakan pembelajaran sistem dan komponennya sebagai syarat untuk merancang sistem lain (Whitten, 2004). Kegiatan yang terdiri dari : pengenalan masalah, penyediaan alternatif solusi hingga pemilihan solusi. Pendekatan yang dapat digunakan dalam analisis sistem :
1. Model-driven approaches; yang terdiri dari :
a. Analisa terstruktur dengan fokus pada aliran data dalam perangkat lunak b. Rekayasa perangkat lunak yang berfokus pada struktur penyimpanan data dalam sistem.
c. Analisa berorientasi objek yang melihat sebuah entitas sebagai data dan metode
2. Accelerated System Analysis; yang terdiri dari :
a. Discovery prototyping
b. Rapid architecture analysis
3. Requirement Discovery Methods a.
Fact-Finding Technique b. Joint Requirements Planning
4. Business Process Redesign Methods
5. Framework for the Application of Systems Thinking (FAST) System
Analysis Strategies
Pada pendekatan model-driven dengan menggunakan analisis terstruktur, langkah dasar yang dilakukan :
1. Scope definition, yaitu mengidentifikasi masalah dasar yang akan diselesaikan serta membuat usulan perencanaan.
2. Problem analysis, yaitu menganalisa rencana pemecahan masalah yang akan dilakukan. Termasuk di dalam langkah ini, analis memberikan alternatif pilihan solusi masalah.
3. Requirement analysis, melakukan analisis kebutuhan untuk pemecahan masalah yang dipilih. Identifikasi masalah untuk pemahaman masalah yang akan diselesaikan dengan sistem.
4. Logical design, merupakan langkah perancangan pemecahan pada tingkat logika. Langkah ini menggambarkan struktur data, proses yang dilakukan, hingga aliran data.
5. Physical design, yaitu melakukan perancangan fisik dalam bentuk arsitektur aplikasi, database yang digunakan serta rancangan antar muka.
6. Construction and testing dilakukan dengan membuat aplikasi sistem yang telah dirancang dalam kode program.
2.3. Visual Basic
Visual Basic adalah bahasa pemrograman tingkat tinggi yang merupakan pengembangan dari bahasa BASIC (Beginners' Allpurpose Symbolic Instruction
Code ) versi DOS. Kata “Visual” menunjukkan cara yang digunakan untuk
membuat Graphical User Interface (GUI). Dengan cara ini, pemrogram tidak lagi menuliskan instruksi pemrograman dalam kode-kode baris, tetapi secara mudah dapat dilakukan drag dan drop objek-objek yang akan digunakan.
Sebagai bahasa pemrograman tingkat tinggi, Visual Basic memiliki fungsi, statement dan keyword yang mendekati bahasa sehari-hari yang pada awalnya diciptakan untuk memenuhi kebutuhan simple scripting language untuk GUI Windows. Visual Basic menggunakan konsep event-driven programming yang berarti bahwa aktifasi perintah dalam program menunggu adanya respon dari
user berupa event/ kejadian tertentu (tombol diklik, menu dipilih dan lain-lain).
Ketika event terdeteksi, kode program yang berhubungan dengan event akan dijalankan.
Perbedaan antara Visual Basic dengan bahasa BASIC adalah pemrograman BASIC masih berorientasi pada teks dan program dieksekusi secara berurutan. Untuk itu bahasa BASIC disebut sebagai Interpreter. Sedangkan dalam Visual Basic dengan lingkungan grafiknya, pemrograman berorientasi object dan sudah merupakan compiler. Visual Basic program terdiri dari banyak sub program atau prosedur, dimana setiap prosedur mempunyai kode tersendiri dan dapat dieksekusi sendiri dan pada saat yang bersamaan.
BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM
3.1. Identifikasi Masalah
Pengelolaan proyek rumah tinggal meliputi aktifitas untuk mengalokasikan sumber daya yang tersedia sesuai dengan batasan yang digunakan. Sumber daya yang dimiliki dalam pengelolaan rumah tinggal dikelompokkan sebagai :
1. sumber daya uang (money) 2. sumber daya bahan baku (material) 3. sumber daya manusia (man) Besaran tiap sumber daya tergantung dari rencana bangunan. Dalam pemenuhannya, seringkali dilakukan penyesuaian yang kemudian mempengaruhi besaran biaya atau pun rencana bangunan awal. Adanya panduan yang terdokumentasi secara baik dimaksudkan untuk menjaga konsistensi rencana awal dengan pelaksanaan tanpa melebihi batas toleransi yang tersedia.
Umpamakan seorang pemilik proyek sudah memiliki rencana bangunan, material dan lahan kosong yang siap dikerjakan. Langkah umum yang akan dilakukan berdasarkan urutan kerja :
1. Pekerjaan awal
2. Pekerjaan pondasi
3. Pekerjaan dinding
4. Pekerjaan kusen pintu dan jendela
5. Pekerjaan atap
6. Pekerjaan lantai
7. Instalasi listrik
8. Instalasi Air
9. Pengecatan
10. Finishing Masing-masing pekerjaan memiliki beberapa pekerjaan khusus durasi waktu tertentu. Seperti disebutkan sebelumnya, proyek rumah tinggal memiliki batasan biaya dan waktu. Terkait hal tersebut, muncul beberapa pertanyaan yang dapat dijadikan panduan dalam analisa masalah :
1. Apa saja pekerjaan khusus yang perlu dilakukan?
2. Berapa lama maksimum masing-masing pekerjaan harus diselesaikan?
3. Berapa lama maksimum seluruh pekerjaan diselesaikan?
4. Bagaimana alternatif untuk mempercepat atau memperlambat waktu penyelesaian seluruh kegiatan?
5. Berapa banyak tenaga yang diperlukan untuk menyelesaikan seluruh kegiatan?
6. Berapa besar biaya optimum yang akan dikeluarkan?
3.2. Analisis Masalah
Dari pertanyaan pertama, disusun tabel daftar pekerjaan sebagai berikut :
No. Jenis Pekerjaan Detail Pekerjaan
1 Persiapan lahan
2 Pembuatan sumur
1 Pekerjaan awal
3 Pembuatan rumah bedeng
4 Bouwplank
1 Galian pondasi
2 Cor pondasi
2 Pekerjaan pondasi
3 Tutup pondasi
4 Cor sloof bawah
1 Pemasangan besi tiang
3 Pekerjaan dinding
2 Cor tiang
3 Pemasangan bata dinding
1 Pemasangan kusen pintu
Pekerjaan kusen
2 Pemasangan kusen jendela
4 pintu dan jendela
3 Pemasangan pintu
4 Pemasangan jendela
1 Pemasangan kuda-kuda atap
2 Pemasangan rangka atap
3 Pemasangan genteng
5 Pekerjaan atap
4 Pemasangan rangka plafon
5 Pemasangan plafon
6 Pemasangan talang
6 Pekerjaan lantai
1 Pemasangan tegel
1 Pemasangan instalasi induk
7 Instalasi listrik
2 Pemasangan instalasi sekunder
3 Finishing instalasi listrik
1 Pembuatan septik tank
2 Pembuatan menara tandon
3 Pemasangan tandon
8 Instalasi Air
4 Pemasangan pompa
5 Instalasi pipa air bersih
6 Instalasi pipa air kotor
1 Pengecatan plafon
9 Pengecatan
2 Pengecatan tembok
3 Pengecatan kayu
1 Pembuatan pagar
2 Pembuatan taman
10 Kegiatan Lain-lain
3 Penangkal petir
6 Pemasangan kerangka dak atas
7 Pembuatan dak atas
Tabel 3. 1 Daftar Kegiatan Tabel daftar pekerjaan tersebut dapat ditambah atau dikurangi sesuai kebutuhan. Sebagai contoh, pelaksanaan proyek tidak menggunakan rumah bedeng atau ingin menambahkan pekerjaan pembuatan bak kontrol untuk sanitasi air kotor. Lama waktu pelaksanaan proyek memperhatikan durasi tiap pekerjaan dan jenis pekerjaan yang dapat dikerjakan pada waktu bersamaan.
Dari input daftar pekerjaan, durasi dan predecessor yang dimiliki tiap pekerjaan, sistem akan menghitung nilai slack untuk tiap pekerjaan dan jalur kritis yang terbentuk. Pada tahap ini, sistem melakukan penjadwalan dengan metode
Critical Path Method . Informasi yang dihasilkan berupa daftar pekerjaan yang
masuk dalam jalur kritis disertai dengan nilai waktu tunda yang dimiliki masing- masing pekerjaan. Informasi ini dapat menjadi pertimbangan user untuk mengedit kembali input durasi atau predecessor dari tiap pekerjaan untuk mendapatkan
critical path yang optimal. Optimalisasi dapat berarti memaksimumkan jalur atau
meminimumkan jalur. Perubahan ini tentunya akan mempengaruhi jumlah pekerja atau material yang dibutuhkan.
Langkah selanjutnya adalah memperkirakan jumlah pekerja yang dibutuhkan. Dengan menentukan jumlah pekerja, jadwal kerja dapat disusun lebih optimal, yang nantinya mempengaruhi besaran biaya yang dikeluarkan. Sistem memberikan panduan pengelompokan pekerja berdasarkan pekerjaan yang ditangani :
1. Tukang batu
2. Tukang kayu
3. Tukang cat
4. Tukang listrik
5. Tukang besi Langkah berikutnya menentukan daftar material yang dibutuhkan. Dan langkah terakhir adalah menyusun laporan yang diinginkan.
Klasifikasi data yang digunakan dalam sistem ini adalah : 1. Daftar pekerjaan.
Terdiri dari 2 kelompok : 10 jenis pekerjaan umum, yang dijadikan standar dalam sistem, dan detail pekerjaan pada tiap jenis pekerjaan.
2. Data material konstruksi.
Data ini dikelompokkan ke dalam kelas alat dan bahan. Kelas alat berisi daftar harga alat-alat pertukangan. Kelas bahan berisi daftar harga bahan. Keduanya disusun secara alphabetis.
3. Data pekerja.
Daftar harga yang mengikuti daftar material tentu saja tidak dapat dipastikan karena terpengaruh perubahan harga pasar. Untuk itu, daftar harga ini diinputkan user sebagai hasil dari survei pasar yang dilakukan.
3.3. Ruang Lingkup Sistem
Perangkat lunak bantu pengelolaan proyek rumah tinggal ditujukan untuk pemakaian tunggal yang bersifat stand alone. Sebagai aplikasi bantu, fasilitas yang disediakan terbatas pada pengelolaan proyek rumah tinggal.
3.4. Perancangan Sistem
Perancangan sistem menggunakan pendekatan model-driven dilakukan dengan mengikuti tahap pembuatan : 1. rancangan logika (logical design) dengan menggunakan Entity
Relationship Diagram dan Data Flow Diagram
2. rancangan fisik (physical design)
3.4.1 Data Flow Diagram
Proses yang dilakukan di dalam sistem pengelolaan proyek rumah tinggal digambarkan dengan diagram arus data berikut :
Gambar 3. 1. Konteks Diagram
Pada konteks diagram, digambarkan user memberikan input informasi umum proyek serta data pelengkap untuk material, pekerja, standar upah dan pekerjaan khusus. Data ini diterima sistem (disebut MyHouse) untuk dijadikan referensi dalam pembuatan laporan proyek,
Gambar 3. 2. Diagram Berjenjang Gambar 3. 3. Diagram Level 1 (a) Data Material User
5 Pembuatan Laporan
2
Data Material Daftar Material Dibutuhkan Harga, JumlahData Pekerjaan Umum & Khusus User
5 Pembuatan Laporan
4
Penjadwalan Durasi, Predecessor Daftar Jalur Kritis Proyek Jadwal Kegiatan Proyek
Laporan Daftar Material
Laporan Daftar Pekerjaan
Gambar 3. 4. Diagram Level 1 (b)
3.4.2 Entity Relationship Diagram
Spesialisasi
IDPerson Spesialisasi P1Pekerja Upah
Hari Dibayar Potongan Nama
Total Alamat P0Personal
IMB
IDPerson Nama Proyek Alamat Proyek Memiliki
IDPerson Nilai Proyek Kwitansi Awal Tanggal
Akhir
P2Potongan Proyek
JumlahDurasi Keterangan
IMB
KodeIMB Kode Nama
IdKhusus Kelas Material Dipakai Dijadwalkan Durasi Satuan
Pred Jumlah Harga
Slack Harga IdJenis
Keterangan Relasi tunggal = Jenis Pekerjaan Umum Terdiri dari Satu ke / dari
Durasi IdJenis Khusus Relasi banyak =
Banyak ke / dari IdKhusus
Gambar 3. 5. ER Diagram PEKERJAANUMUM IdJenis Jenis Durasi PEKERJAANKHUSUS IdJenis IdKhusus Khusus
MATERIAL Kode Nama Kelas Satuan Harga P3UPAH IdPerson Spesialisasi Hari Potongan Total P0PERSONAL IDPerson Nama Alamat P1PEKERJA Spesialisasi Upah
P2POTONGAN Kwitansi Tanggal Keterangan Jumlah
IDPerson LAPORAN IMB Nama Proyek Alamat Proyek Nilai Proyek Awal Akhir Durasi
IDPerson PEKERJAAN IMB
IDKhusus Durasi Pred Slack
MATERIALPRO YEK IMB Kode Jumlah Harga
Gambar 3. 6. Relasi antar tabel
Rancangan logika menjelaskan rancangan sistem berdasarkan tabel yang digunakan dan aliran data di dalam sistem. Dengan menggunakan diagram relasi entitas (entity relationship diagram), ditentukan terlebih dulu entitas utama yang ada dalam pengelolaan proyek rumah tinggal : Pekerja, Material, Pekerjaan, dan Proyek.
Entitas pekerja berisi data perorangan yang terlibat langsung dalam pelaksanaan proyek. Untuk mendukung laporan pembiayaan pekerja, ditambahkan tabel untuk keperluan pemotongan upah yang dapat terjadi akibat adanya pinjaman dana atau penggantian kerugian yang timbul selama proyek berlangsung. Dalam entitas ini, terdapat tabel Pekerja yang digunakan untuk menampung informasi standar upah berdasarkan spesialisasi kerja.
P0 PERSONAL P1 PEKERJA
IDPerson text 10 Spesialisasi text 50
Nama text
50 Upah cur
8 Alamat text
50 P2 POTONGAN P3 UPAH
Kwitansi text 10 IDPerson text 10
Tanggal date
8 Spesialisasi text
50 Keterangan text
50 Hari long
4 Jumlah cur
8 Potongan cur
8 IDPerson text
10 Total cur
8 Tabel 3. 2 Tabel Entitas Pekerja
MATERIAL PROYEK MATERIAL
IMB text 20 Kode text 10 Kode text 10 Nama text 50
Jumlah long
4 Kelas text
10 Harga cur
8 Satuan text
10 Harga cur
8 Tabel 3. 3 Tabel Entitas Material Atribut kelas dalam tabel material memberi kemudahan bagi user mengelompokkan material berdasarkan kelas yang didefinisikan user.
PEKERJAAN UMUM PEKERJAAN KHUSUS
10 Nilai Proyek cur
Entitas Proyek merupakan entitas yang lebih luas mencakup informasi proyek yang beberapa atributnya merupakan hasil keluaran dari kalkulasi sistem : durasi dan nilai proyek. Nilai proyek yang ditampilkan
10 Tabel 3. 4 Tabel Entitas Pekerjaan dan Proyek Entitas pekerjaan terdiri dari tabel pekerjaan umum yang menampung 10 jenis kegiatan yang bersifat tetap dalam sistem, seperti pada tabel 3.1. User dapat menambah daftar pekerjaan melalui tabel Pekerjaan Khusus. Untuk keperluan penjadwalan dengan metode CPM, sebagai sasaran utama dalam sistem ini, tabel Pekerjaan akan menampung data input untuk menentukan jalur kritis dan memberikan keluaran perhitungan waktu tunda (slack).
4 IDPerson text
8 Durasi nmbr
8 Akhir date
4 Awal date
8 Slack long
IDJenis text 3
IDJenis text 3 Jenis text
4 Alamat Proyek text
Durasi long
IDKhusus text 10 Nama Proyek text 50
IMB text 20 IMB text 20
50 PEKERJAAN LAPORAN PROYEK
4 Khusus text
50 IDKhusus text 10 Durasi long
50 Pred text nilai akhir Proyek.
3.4.3 Rancangan Antar Muka
Rancangan antar muka merupakan rancangan tampilan untuk menerima input user, termasuk di dalamnya menu yang disediakan dalam aplikasi.
Aliran dialog menu, input hingga tampilan keluaran digambarkan dalam diagram alir berikut :
Gambar 3. 7. Flowchart 1
Gambar 3. 8. Flowchart 2
Pada flowchart 1, menu yang aktif terbatas untuk membuat file proyek baru, membuka atau keluar dari program (Enable Limited). Dengan memilih menu Proyek baru atau membuka file proyek yang sudah ada, diagram alirnya menjadi seperti Flowchart 2 yang membuka fasilitas menu yang lain.
3.4.3.1 Tampilan Menu
Gambar 3. 9. Menu utama MyHouse
Terdapat 2 status menu : aktif semua dan aktif sebagian. Status menu aktif semua seperti digambarkan pada Flowchart 2, sedangkan status menu aktif sebagian digambarkan pada Flowchart 1.
3.4.3.2 Informasi Proyek Gambar 3. 10. Informasi Proyek
Form informasi proyek akan dibuka jika user memilih menu ‘Proyek-Baru’ atau ‘Proyek-Buka’. Pada proyek baru, form ini berfungsi sebagai jendela input data. Sementara untuk pilihan membuka proyek, form ini berfungsi sebagai form dialog yang menampilkan isi data dari proyek yang diinginkan. Aktifasi form ini akan merubah status menu menjadi Enable all, yang berarti fasilitas Data dan Laporan dapat berfungsi.