MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DAN MOTIVASI SISWA KELAS X-A SMA N HAREKAKAE BETUN PADA POKOK BAHASAN PENCEMARAN LINGKUNGAN DAN UPAYA MENGATASINYA DENGAN METODE PR FLEKSIBEL SKRIPSI

  

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DAN MOTIVASI SISWA

KELAS X-A SMA N HAREKAKAE BETUN PADA POKOK BAHASAN

PENCEMARAN LINGKUNGAN DAN UPAYA MENGATASINYA

DENGAN METODE PR FLEKSIBEL

SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  Program Pendidikan Biologi Oleh:

  Yoseph Taek NIM : 091434008

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

  

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN

ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

  

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DAN MOTIVASI SISWA

KELAS X-A SMA N HAREKAKAE BETUN PADA POKOK BAHASAN

PENCEMARAN LINGKUNGAN DAN UPAYA MENGATASINYA

DENGAN METODE PR FLEKSIBEL

SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  Program Pendidikan Biologi Oleh :

  Yoseph Taek ( 091434008 )

  

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKAN DAN ILMU PENGETAHUAN

ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

  

HALAMAN PERSEMBAHAN

Berjuanglah dan terus mencari apa yang belum di dapatkan” Ku Persembahkan Karya Ini Untuk : “ St .Yusuf, Bunda maria dan Tuhan Yesus yang selalu hadir besamaku dalam menyusun skripsi “

Bapak danIbu serta keluarga yang selalu mendukung dan

mendoakanku

LSM Sanspirit Baku Pedululi memberikan kesempatan kepada saya untuk sampai selesai studi Keluarga besar Suku Maheinfoho Dan keluarga besar Suku

  Lahoan Uma BIkan

Dosen Pembimbing yang selalu memberikan arahan

dalam penyusunan skripsi

Pihak SMA N Harekakae Betun yang telah bekerjasama dengan baik.

Teman – teman Pendidikan Biologi 2009 yang selalu

memberikan semangat dan dukungan

  Pihak Sanata Dharma Student Residence yang selalu mendukungku

  

ABSTRAK

  Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar dan motivasi siswa kelas X-A SMA N Harekakae Betun pada materi Pencemaran Lingkungan dan Upaya Mengatasinya dengan metode PR Fleksibel. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru Biologi di SMA N Harekakae Betun, didapatkan berbagai permasalahan yaitu kurangnya motivasi siswa , minat baca siswa yang tergolong rendah, siswa tidak memiliki buku pegangan, program tuntas yang diharapkan oleh guru masih belum tercapai, metode yang digunakan guru adalah ceramah, diskusi, presentasi dan mencatat sehingga siswa sering ngantuk.

  Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam 2 siklus. Setiap siklus terdiri dari 5 tahapan, yaitu (1) Perencanaan, dilakukan untuk mengidentifikasi masalah dan merencanakan kegiatan pembelajaran seperti mempersiapkan perangkat pembelajaran dan membuat instrumen penelitian.

  (2) Pelaksanaaan, yaitu melaksanakan kegiatan belajar mengajar dengan

  menggunakan metode PR Fleksibel. (3) Observasi, pengambilan data tentang proses pembelajaran di dalam kelas. (4) Evaluasi, dilakukan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar melalui tes evaluasi dan motivasi siswa dalam mengerjakan tugas dengan metode PR Fleksibel melalui lembar observasi motivasi siswa. (5) Refleksi, dilakukan untuk menganalisa data hasil penelitian untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan di setiap siklusnya.

  Subyek penelitian adalah 35 siswa kelas X-A SMA N Harekakae Betun. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan pada hasil belajar dan Motivasi siswa dikelas. Persentasi siswa yang mencapai ketuntasan minimal pada siklus I sebesar 100 % dan pada siklus II tetap100 %. Nilai rata-rata kelas siklus I 79,82% dan mengalami peningkatan pada siklus II menjadi 82,0 %. Motivasi siswa pada siklus I sebesar 77,5 % dan mengalami peningkatan pada siklus II yaitu menjadi 80 %. Dengan demikian dapat disimpulkan Metode PR Fleksibel dapat meningkatkan hasil belajar dan motivasi siswa kelas X-A SMA N Harekakae Betun pada materi pencemaran lingkungan dan upaya mengatasinya.

  Kata kunci: Metode PR Fleksibel, pencemaran lingkungan dan upaya mengatasinya,hasil belajar,motivasi.

  

ABSTRACT

This study was conducted to determine learning outcomes and in crease student motivation of class XA SMA N Harekakae Betun on

  Environmental Pollution and Efforts to Overcome with Flexible PR methods. Based on observations and interview swith the related high school biology teacher, obtained a variety of problems, namely a lack of student motivation, students' interest is low, students do not have a handbook, learning target expected by teachers is still not reached,the methods used are limited as lecturing, discussions, presentations and noted that students often sleepy.

  Classroom action research was conducted in two cycles. Each cycle consists of 5 stages, namely (1) Planning, conducted to identify problems and plan learning activities such as preparing learning tools and creater research instruments. (2) realization, namely carrying out teaching and learning activities using the Flexible PR. (3) observations, collecting data about the learning process in the classroom. (4) Evaluation, conducted to determine the improvement of learning out comes through evaluation tests and student motivation in doing homework assignment swith Flexible Method through observation sheet student motivation. (5) Reflection, performed to analyze the survey data to determine strengths and weaknesses in each cycle.

  Subjects were 35 high school students X-A class SMA N Harekakae Betun. The results showed an improvement in students 'learning outcomes and motivation in the classroom. The percentage of students who achieve mastery at least in the first cycle of 100 % and the second cycle remains 100 %. The average value of the first cycle grade 79.82 % and an increase in cycle II to 82.0 %. Motivation of students in the first cycle of 77.5 % and increased in the second cycle is to be 80 %. It can be concluded Flexible PR method can improve students' learning outcomes and motivation class X-A SMA N Harekakae Betun on material Environmental pollution and cope Efforts.

  Keywords: PR Methods Flexible, environmental pollution and efforts to over come, learning ou tcomes, motivation.

KATA PENGANTAR

  Puji syukur atas segala kebaikan, kemurahan hati Bunda Maria dan Tuhan Yesus yang diberikan kepada penulis selama pengerjaan skripsi ini dari awal sampai akhir, sehingga penulis dapat menyelesaikan seluruh rangkaian penelitian dan penyusunan skripsi yang berjudul ”Meningkatkan Hasil

  Belajar Biologi dan Motivasi Siswa Kelas X-A SMAN Harekakae Betun Pada Pokok Bahasan Pencemaran Lingkungan dan Upaya Mengatasinya dengan Metode PR Fleksibel. Dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas

  dari bantuan, dukungan, dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

  1. Rektor Universitas Sanata Dharma

  2. Dekan FKIP Universitas Sanata Dharma yang telah memberi ijin penelitian

  3. Romo Dr. Ir. P. Wiryono Priyotamtama, SJ. dan Ibu Luisa Diana Handoyo, M.Si. selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan arahan dalam rangka penyelesaian skripsi ini

  4. Bapak Yohanes Mauk Fahik,S.Ag,M.Pd. Selaku Kepala Sekolah SMA N Harekakae Betun yang memberikan ijin penelitian

  5. Ibu Frasiska Abuk Klau,S.Pt. Selaku guru bidang Studi Biologi kelas X-A SMA N Harekakae Betun yang telah memberikan bantuan selama pelaksanaan penelitian

  6. Bapak Apolinaris D. Adja dan Hendrikus Nahak,S.Pd membantu peneliti dalam mendokumentasikan pelaksanaan penelitian.

  7. Siswa kelas X-A SMA N Harekakae Betun yang telah bekerjasama selama pelaksanaan penelitian.

  8. Rm. Wiryono dan Bapak Emanuel Bele yang bersedia mendampingi peneliti dari awal sampai selesai.

  9. Ptr. Saverinus, OFM, yang bersedia mencarikan dana untuk peneliti dalam melaksanakan kegiatan perkuliah

  DAFTAR ISI Halaman Judul ................................................................................. i Halaman Persetujuan Pembimbing ................................................ ii Halaman Pengesahan ....................................................................... iii Halaman Persembahan .................................................................... iv Pernyataan Keaslian Karya ............................................................ v Pernyataan persetujuan publikasi karya ilmiah untuk kepentingan Akademis ..................................................................................... vi Abstrak ........................................................................................ vii Abstack ........................................................................................ viii Kata Pengantar ........................................................................... ix Daftar Isi ...................................................................................... xi Daftar Tabel ................................................................................ xiv Daftar Gambar ............................................................................ xv Daftar Lampiran ......................................................................... xvi

  BAB I : PENDAHULUAN ............................................................... 1 A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1 B. Rumusan Masalah..................................................................... 6 C. Batasan Masalah ....................................................................... 6 D. Variabel .................................................................................... 7 E. Tujuan Penelitian ...................................................................... 7

  BAB II : KAJIAN PUSTAKA ......................................................... 9 A. Belajar dan Pembelajaran.......................................................... 9 B. Hasil Belajar ............................................................................. 11 C. Motivasi ................................................................................... 14 D. Pekerjaan Rumah ...................................................................... 20 E. Materi Pencemaran Lingkungan................................................ 24 F. Bahasan Hasil Penelitian yang Relevan ..................................... 27 G. Kerangka Berpikir .................................................................... 29 H. Hipotesis................................................................................... 30 BAB III : METODOLOGI PENELITIAN ..................................... 31 A. Jenis Penelitian ......................................................................... 31 B. Setting Penelitian ...................................................................... 31 C. Rancangan Penelitian ................................................................ 32 D. Instrumen Penelitian ................................................................. 36 E. Analisis Data ............................................................................ 39 F. Indikator Ketercapaian .............................................................. 42 BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHAS ..................... 43 A. Deskripsi Umum Proses Pembelajaran Siswa Kelas X- A SMA N Harekakae Betun ............................. 43 B. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian

  di Kelas X-A SMA N Harekakae Betun .................................... 45

  C. Hasil Penelitian ......................................................................... 56

  BAB V : PENUTUP ....................................................................... 69 Kesimpulan .............................................................................. 69 Saran ........................................................................................ 69 Daftar Pustaka ................................................................................. 70

  DAFTAR TABEL

  Tabel 2.1.Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Materi Pencemaran Lingkungan dan Upaya Mengatasinya .................... 24

Tabel 3.1. Kriteria Skor motivasi siswa .............................................. 39Tabel 3.2. Tingkat motivasi siswa ...................................................... 41Tabel 3.3. Koesioner motivasi siswa ................................................. 42

  Tabel 3. 4. Indikator Keberhasilan ..................................................... 42 Tabel 4. 1. Hasil Pretest Siswa ........................................................... 56 Tabel 4. 2. Hasil Evaluasi Siklus I ...................................................... 57 Tabel 4. 3. Tingkat Motivasi siswa Siklus I ........................................ 58 Tabel 4. 4. Hasil evaluasi Siklus II ..................................................... 58 Tabel 4. 5. Tingkat motivasi Siklus II............................................... 59 Tabel 4. 6. Rekap skor tingkat motivasi siswa pada siklus I dan II...... 60 Tabel 4. 7. Skor koesioner motivasi siswa .......................................... 61

  DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Kerangka berpikir .......................................................... 30Gambar 3.1. Rancangan Penelitian Tindakan ..................................... 35

  Gambar 4. 1. Siswa Mengerjakan Soal Pretest siklus I ....................... 47 Gambar 4. 2. Siswa Presentasi PR I ................................................... 48

Gambar 4.3. Peneliti Mengklarifikasi Hasil Presentasi ....................... 48Gambar 4.4. Siswa Mengerjakan Soal Evaluasi Siklus I ..................... 50

  Gambar 4.5.Siswa Mengumpulkan PR ............................................... 53 Gambar 4.6.Siswa Presentasi PR II secara individu ........................... 54 Gambar 4.7.Siswa Mengerjakan Soal Evaluasi Siklus II..................... 54

Gambar 4.8. Hasil Evaluasi dan Rata-rata Siswa Kelas X-A .............. 63Gambar 4.9. Hasil Belajar klasikal Siswa Kelas X-A ......................... 64Gambar 4.10. Nilai Rata-Rata Siswa Kelas X- A................................ 65Gambar 4.11. Motivasi Siswa Kelas X-A............................................ 66

  LAMPIRAN

  Lampiran 1 : Silabus .......................................................................... 73 Lampiran 2 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ................. 74 Lampiran 3 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ................ 84 Lampiran 4 : Hand out Siklus I Pencemaran lingkungan .................... 84 Lampiran 5 : Handout Siklus II Dampak pencemaran lingkungan ...... 93 Lampiran 6 : Lembar Kerja Siswa Siklus I ......................................... 96 Lampiran 7 : Kunci Jawaban Lembar Kerja Siswa Siklus I ................ 97 Lampiran 8 : Hasil Lembar Kerja Siswa Siklus I ................................ 101 Lampiran 9 : Lembar Kerja Siswa Siklus I ......................................... 104 Lampiran 10 : Kunci Jawaban Lembar Kerja Siswa Siklus II ............. 105 Lampiran 11 : Hasil Lembar Kerja Siswa Siklus ................................ 107 Lampiran 12 : Instrumen dan Pedoman Penilaian Pretest ................... 110 Lampiran 13 : Soal Pretest Siklus I .................................................... 111 Lampiran 14 : Daftar Nilai Pretest Siklus I ......................................... 116 Lampiran 15 : Hasil Pretest Siswa Tuntas KKM ................................ 117 Lampiran 16 : Hasil Pretest Siswa Tidak Tuntas KKM ...................... 122

  Lampiran 17 : Instrumen dan Pedoman Penilaian Evaluasi Siklus I ... 127 Lampiran 18 : Soal Evaluasi Siklus I ................................................. 128 Lampiran 19 : Kunci Jawaban Evaluasi Siklus I ................................. 133 Lampiran 20 : Daftar Nilai Siswa Evaluasi Siklus I ............................ 134 Lampiran 21 : Hasil Evaluasi Siswa Tidak Tuntas KKM Siklus I ...... 135 Lampiran 22 : Hasil Evaluasi Siswa Tuntas KKM Standar Siklus I ... 140 Lampiran 23 : Instrumen dan Pedoman Penilaian Evaluasi Siklus ..... 145 Lampiran 24: Soal Evaluasi Siklus II ................................................ 146 Lampiran 25 : Kunci Jawaban Evaluasi Siklus II................................ 152 Lampiran 26 : Daftar Nilai Siswa Evaluasi Siklus II .......................... 153 Lampiran 27 : Hasil Evaluasi Siswa Tuntas KKM Siklus II ............... 154 Lampiran 28 : Hasil Evaluasi Siswa Tuntas KKM Standar Siklus II . 160 Lampiran 29 : Lembar Observasi Motivasi Siswa Siklus I dan II....... 166 Lampiran 30 : Hasil Observasi Motivasi Siswa Kelas X - A Siklus I .. 67 Lampiran 31 : Hasil Observasi Motivasi Siswa Kelas X -A Siklus I 168

  Lampiran 32 : Lembar Kuesioner Penilaian Siswa terhadap Proses Pembelajaran dengan Menggunakan Metode PR Fleksibel ........ 169

  Lampiran 33 : Hasil Kuesioner Penilaian Siswa terhadap Proses Pembelajarandengan Menggunkan

  Metode PR Fleksibel ............................................................ 170 Lampiran 34 : Surat Permohonan Ijin Observasi dan Penelitian ......... 172 Lampiran 35 : Surat Keterangan Melaksanakan Penelitian ................. 173 Lampiran 36 : Dokumentasi Penelitian Siklus I dan II ........................ 174

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pekerjaan Rumah (PR) bagi guru bukanlah sesuatu yang asing. Setiap

  guru tentu pernah dan bahkan sering memberikan perkerjaan rumah bagi para siswanya. Pemberian pekerjaan rumah kepada para siswa bukan tanpa tujuan. Guru mempunyai tujuan tertentu mengapa mereka memberikan perkerjaan rumah kepada siswa. Umumnya guru mengklaim bahwa pemberian pekerjaan rumah kepada siswa dimaksudkan agar para siswanya termotivasi untuk belajar dan pada akhirnya dapat mengingkatkan hasil belajarnya.

  Menurut Kunandar (2007) salah satu faktor utama yang menentukan mutu pendidikan adalah guru. Gurulah yang berada digarda terdepan dalam menciptakan kualitas sumber daya manusia. Guru berhadapan langsung dengan peserta didik di kelas melalui proses belajar mengajar. Di tangan gurulah akan dihasilkan peserta didik yang berkualitas, baik secara akademis, skill (keahlian), kematangan emosional sosial, dan moral serta spiritual. Oleh karena peran guru menjadi faktor utama dalam menentukan kualitas pendidikan, maka dibutuhkan guru yang kompeten dan berdedikasi tinggi.

  Peserta didik yang berkualitas dihasilkan dari sebuah proses akan tercapai bila guru memiliki kualifikasi kompetensi, salah satu di antaranya adalah penguasaan guru atas metodologi pengajaran. Menurut Suparno (2007) siswa akan dapat belajar dengan baik bila metodologi yang digunakan tepat dengan situasi mereka. Menurut teori multiple intelligences, siswa akan mudah mempelajari suatu hal, bila hal itu disampaikan dengan model yang sesuai dengan intelegensi siswa yang dominan. Bila intelegensi siswa beraneka ragam, maka jelas model pembelajaran pun harus beranekaragam pula.

  Suparno Paul (2003) mengatakan bahwa intelligences intrapersonal merupakan kemampuan yang berkaitan dengan pengetahuan akan diri sendiri dan kemampuan untuk bertindak secara adaptatif berdasarkan pengenalan diri sendiri. Yang termasuk dalam intelligences adalah kemampuan berefleksi dan keseimbangan diri. Kemampuan siswa untuk mencapai kesuksesan atau tujuan tertentu, didalam diri siswa harus didorong oleh adanya motivasi belajar dan daya penggerak atau pendorong untuk melakukan sesuatu pekerjaan yang bisa berasal dari dalam diri dan dari luar (Dalyono, 2005).

  Berdasarkan hasil obsevasi di SMA N Harekakae khususnya siswa kelas X-A dan hasil wawancara dengan guru biologi didapatkan berbagai masalah pada materi Pencemaran Lingkungan. Masalah – masalah tersebut meliputi 1) Siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran; 2) Kurangnya fasilitas penunjang di dalam kelas seperti internet; 3) Metode yang

  55% dari 45 siswa selebihnya siswa tidak mencapai KKM 55 sebanyak 45%.

  Salah satu model pembelajaran yang umumnya diterapkan di sekolah- sekolah, baik Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, maupun Sekolah Menengah Atas adalah model pekerjaan rumah(PR). Hampir dipastikan bahwa setiap sekolah menerapkan model tersebut. Tetapi akhir-akhir ini PR menjadi suatu persoalan yang sangat kompleks. PR dipahami secara berbeda baik oleh guru maupun siswa. Bagi siswa, pekerjaan rumah merupakan sekumpulan soal yang diberikan guru untuk dikerjakan dirumah, baik untuk dikerjakan sendiri maupun di dalam kelompok. Sedangkan bagi guru, pekerjaan rumah merupakan salah satu instrumen penilaian. Ada pula yang memahaminya sebagai alat ukur, model pembelajaran, dan bahkan ada yang mengartikannya sebagai strategi pembelajaran. Guru memandang dan memahami bahwa perkerjaan rumah memiliki tujuan yang sama yakni membantu siswa untuk mengetahui, memiliki keterampilan, dan pemahaman tentang apa yang sedang siswa pelajari. Melalui pekerjaan rumah diharapkan proses pencapaian tujuan pembelajaran dapat berjalan di dua tempat yaitu sekolah dan rumah. Hasil belajar akan lebih baik.

  Sebenarnya PR diberikan dengan maksud agar siswa dapat berlatih dan mempunyai rasa tanggung jawab terhadap suatu tugas. PR akan memantapkan konsep anak atas pelajaran yang sudah diperoleh disekolah. Itu sebabnya, PR biasanya berupa latihan soal.

  Kebanyakan siswa kurang suka terhadap pekerjaan rumah yang diberikan oleh guru-gurunya di sekolah, tetapi bagaimanapun mereka harus tetap mengerjakannya. Para siswa yang menunjukkan ketidaksukaannya ketika berhadapan dengan pekerjaan rumah, kadang juga menunjukkan rasa cemas untuk pergi ke sekolah atau menghadapi ulangan di sekolah. Tetapi suka atau tidak suka, pekerjaan rumah akan selalu diberikan kepada para siswa. Maka sangat penting peranan seorang guru untuk membantu para siswa dalam mengalahkan rasa takut terhadap pekerjaan rumah tersebut.

  Mengerjakan pekerjaan rumah dari guru, sampai saat ini masih menjadi perdebatan. Apakah pekerjaan rumah masih diperlukan? Ada yang berpendapat tidak perlu, namun masih banyak juga orang tua yang menilai pekerjaan rumah masih diperlukan. Bagi para guru, pekerjaan rumah kadang-kadang membuat kecewa. Pada saat memberi pekerjaan rumah diharapkan bahwa hasil pekerjaan rumah nantinya akan membantu nilai siswa pada mata pelajaran tersebut. Diharapkan hasil pekerjaan rumah ikutmenentukan ketuntasan dan kenaikan kelas siswa, tetapi tetap saja ada siswa yang tidak mengerjakannya, atau mengerjakannya tetapi tidak maksimal dan tidak tepat waktu saat mengumpulkannya. Sementara di lain pihak sesuai dengan tuntutan kurikulum, guru diharuskan untuk memberikan materi dengan tuntas.

  Pemberian PR yang tidak proporsional (seimbang) menimbulkan masalah bagi siswa. Beberapa siswa menyatakan bahwa PR telah membuat menyatakan bahwa PR dapat menunjang pemahaman, membantu mengingat

  • ingat materi yang telah diberikan oleh guru, dan memaksa mereka untuk latihan.

  Mengingat problematika yang dialami para siswa ini, maka perlu diadakan penelitian terkait dengan pemberian PR kepada siswa terutama pada mata pelajaran Biologi. Hal ini penting sebagai upaya mereduksi hal- hal negatif terkait pemberian PR kepada siswa untuk meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa. Ada dua macam model PR yang dikenal yaitu PR Fleksibel dan PR biasa. PR Fleksibel berupa tugas mandiri yang dikerjakan siswa dan siswa sudah dianggap dewasa dan mampu menyelesaikan tugas tersebut sedangkan PR biasa yang biasa disebut tugas terstruktur artinya soal sudah dalam buku dan siswa tinggal mengerjakannya.

  Pemberian pekerjaan rumah (PR) yang terjadi di SMA N Harekakae Betun sampai saat ini hanya terpatok pada tugas terstruktur karena permasalahannya adalah kurangnya sarana seperti buku paket sehingga tugas seperti PR Fleksibel belum di terapkan. Ini menjadi permasalahan di sekolah SMA N Harekakae Betun. Untuk itu perlu dilakukan penelitian untuk melihat sejauh mana model PR Fleksibel dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan motivasi siswa.

  Penulis berharap penerapan metode PR Fleksibel pada materi Pencemaran Lingkungan dapat memperbaiki proses pembelajaran sehingga hasil belajar dan motivasi siswa dapat meningkat. Sehubungan dengan adalah: ”Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Dan Motivasi Siswa Kelas

X-A SMA N Harekakae Betun Pada Pokok Bahasan Pencemaran Lingkungan Dan Upaya Mengatasinya Dengan Metode PR Fleksibel.”

  B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang diatas, permasalahan dapat dirumuskan sebagai berikut : ” Apakah metode PR fleksibel dapat meningkatkan hasil belajar dan motivasi siswa kelas X-A SMAN Harekakae Betun pada pokok bahasan pencemaran lingkungan dan upaya mengatasinya?”

  C. Batasan Masalah

  Agar masalah yang diteliti tidak meluas maka perlu adanya pembatasan masalah. Batasan masalah sangat penting karena merupakan fokus penelitian. Batasan masalah dalam penelitian ini adalah :

  a. Obyek penelitian

  • Hasil belajar siswa

  Menyangkut suatu perubahan atau peningkatan pemahaman, dalam penelitian ini hasil belajar aspek kognitif yang dilihat dari hasil evaluasi siklus I dan evaluasi hasil siklus II.

  • Motivasi siswa

  Menyangkut suatu perilaku atau tindakan yang ditunjukkan seseorang dalam upaya mencapai tujuan tertentu. Dalam penelitian ini motivasi siswa dilihat dari sejauh mana siswa mengerjakan pekerjaan rumah yang b. Metode Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah PR fleksibel yang merupakan tugas yang diberikan kepada siswa untuk dikerjakan secara mandiri di rumah.

  c. Materi : Pencemaran Lingkungan dan Upaya Mengatasinya Sub Materi : Pencemaran Lingkungan dan Dampak

  PencemaranLingkungan Standar Kompetisi : 4.1 Menganalisis hubungan antara komponen ekosistem, perubahan materi dan energi serta peranan manusia dalam keseimbangan ekosistem. Kompetensi Dasar : 4.2 Menjelaskan keterkaitan antara kegiatan manusia dengan masalah perusakan/pencemaran lingkungan dan pelestarian lingkungan.

D. Variabel

  Variabel dalam penelitian ini ada 3 yang dapat dikelompokkan menjadi 2 jenis yaitu variabel bebas dan terikat. Metode PR Fleksibel ditempatkan sebagai variabel bebas. Aspek hasil belajar dan motivasi siswa ditempatkan sebagai variabel terikat.

  A. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh terjadi peningkatan hasil belajar Biologi dan motivasi siswa kelas X-A SMAN

  Harekakae Betun pada pokok bahasan pencemaran lingkungan dan upaya mengatasinya dengan metode PR fleksibel.

  B. Manfaat Penelitia Secara teoritis penelitian ini dapat membantu perkembangan pengetahuan, khususnya yang terkait dengan pembelajaran Biologi :

  1. Bagi guru Dapat memberi arah dan acuan dalam mendesain model Pekerjaan

  Rumah (PR) yang dapat meningkatkan motivasi dan prestasi siswa, khususnya dalam pembelajaran Biologi.

  2. Bagi siswa Memberikan pengalaman baru dengan metode PR fleksibel sehingga dapat meningkatkan hasil dan motivasi belajar.

  3. Bagi peneliti Dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk mengadakan penelitian lanjutan terkait dengan model Pekerjaan Rumah (PR) fleksibel dalam proses belajar mengajar Biologi di SMA.

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Belajar dan Pembelajaran Menurut Woolfolk dan Lorraine (1984) belajar adalah suatu

  perubahan internal di dalam diri seseorang, pembentukan asosiasi baru, atau potensi untuk suatu tanggapan baru. Belajar adalah suatu perubahan kemampuan seseorang yang relatif permanen. Belajar menyebabkan seseorang dapat berinteraksi dengan lingkungannya, memberikan tanggapan terhadap apa yang terjadi disekelilingnya, dan membangun relasi baru dengan sesama serta mengarah pada upaya pembaharuan diri ke arah yang lebih baik.

  Klein (2002) mengatakan bahwa belajar dapat didefinisikan sebagai suatu proses percobaan yang menghasilkan perubahan sikap yang relatif permanen yang tidak dapat dijelaskan melalui keadaan sementara, kematangan, atau kecenderungan respons sebagai pembawaan sejak lahir.

  Klein menekankan terjadinya perubahan sikap sebagai alat ukur seseorang dalam belajar. Dengan kata lain, seseorang dikatakan belajar apabila ada perubahan sikap yang terjadi di dalam dirinya. Perubahan sikap itu tidak dihasilkan dalam waktu yang singkat tetapi melalui proses yang panjang.

  Ahmadi dan Supriyono (1990) mendefinisikan belajar sebagai suatu proses usaha yang dilakukan untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Selain itu menurut Mulyati (2005) belajar merupakan suatu usaha sadar individu untuk mencapai tujuan peningkatan diri atau perubahan diri melalui latihan-latihan dan pengulangan-pengulangan. Perubahan yang terjadi bukan merupakan peristiwa kebetulan.

  Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku dalam diri individu yang relatif menetap sebagai akibat interaksi dengan lingkungannya, yang dilakukan secara sadar untuk tujuan peningkatan diri. Perubahan ini meliputi berbagai aspek kepribadian, baik fisik maupun psikis seperti perubahan dalam pengertian, pemecahan suatu masalah, berpikir lebih luas, memiliki keterampilan, kecakapan, kebiasaan ataupun sikap. Belajar adalah kegiatan mental yang tidak dapat diamati dari luar. Hasil belajar hanya bisa diamati jika seseorang menampakan kemampuan yang telah diperoleh melalui belajar.

  Pembelajaran merupakan proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses perolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan serta kemahiran, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik. Di sisi lain pembelajaran mempunyai pengertian yang mirip dengan pengajaran, tetapi sebenarnya mempunyai konotasi yang berbeda

B. Hasil Belajar

  Menurut Syah (2003 ) pada prinsipnya, pengungkapan hasil belajar ideal meliputi segenap ranah psikologis yang berubah sebagai akibat pengalaman dan proses belajar siswa. Namun demikian, pengungkapan perubahan tingkah laku seluruh ranah itu, khususnya ranah rasa, sangat sulit.

  Hasil belajar siswa pada ranah rasa/afektif sulit diidentifikasi karena tak dapat diraba atau dilihat langsung seperti halnya pada ranah kognitif dan psikomotorik. Guru hanya dapat mengambil cuplikan perubahan tingkah laku yang dianggap penting dan mencerminkan perubahan yang terjadi sebagai hasil belajar siswa.

  Dalam dunia pendidikan pada umumnya, Biologi khususnya, kemampuan yang diharapkan dari hasil proses belajar lebih banyak berkaitan dengan aspek kognitif. Hasil belajar pada ranah kognitif ini digambarkan dengan prestasi belajar dan dikaitkan dengan pencapaian kompetensi dasar yang ditetapkan. Menurut Djamarah (1997) salah satu petunjuk suatu proses belajar mengajar dianggap berhasil adalah, apabila daya serap terhadap bahan pengajaran mencapai prestasi tinggi, baik secara individu maupun kelompok.

  Untuk mengetahui hasil belajar digunakan alat ukur yang disebut tes hasil belajar. Tes hasil belajar terdiri dari sederetan pertanyaan atau soal sebagai jabaran dari materi belajar yang telah dipelajari siswa. Setiap soal kompetensi dasar yang ditutut; sehingga hasil belajar Biologi dalam penelitian ini adalah tingkat penguasaan dan pencapaian standar kompetensi yang diperoleh siswa kelas X-A SMA N Harekakae Betun setelah mengikuti pelajaran tentang pencemaran lingkungan dan upaya mengatasinya yang diukur dengan menggunakan tes berupa soal yang memuat kompetensi dasar sebagaimana ditentukan dalam KTSP.

  Secara garis besar proses dan hasil belajar dipengaruhi beberapa faktor yaitu: a. Faktor Internal

  Ada dua faktorinternal atau faktor yang berasal dari dalam diri sipelajar yakni: faktor fisiologisdan faktor psikologis (Slameto, 2003)  Faktor Fisiologis Pada umumnya kondisi fisiologis sangat berpengaruh terhadap proses belajar siswa. Siswa yang dalam keadaan segar jasmaninya akan berbeda dari siswa yang yang dalam keadaan kelelahan. Siswa yang kekurangan gizi ternyata kemampuan belajarnya di bawah siswa yang cukup baik gizinya. Di samping kondisi fisiologis umum itu, faktor yang tidak kalah pentingnya adalah kondisi panca indera terutama penglihatan  Faktor Psikologis Semua keadaan dan fungsi psikologi tentu saja berpengaruh terhadap proses belajar yang bersifat psikologis

  b. Faktor Eksternal

  1. Lingkungan alam Lingkungan dapat mempengaruh hasil belajar siswa seperti suhu.

  Suhu sangat berpengaruh. Ketika suhu dalam keadaan tidak stabil seseorang tidak tenang saat belajar. Dan masih ada faktor alam lain juga berbengaruh.

  2. Lingkungan sosial. o Keluarga

  Lingkungan ini akan sangat berpengaruh bagi minat dalam belajar anak. Keluarga merupakan lingkungan pendidik yang pertama dan utama.

  Dalam keluarga inilah anak akan menerima pengaruh dari keluarga; o Lingkungan sekolah Faktor-faktor sekolah yang mempengaruhi belajar mencakup beberapa hal sebagai berikut:

  

  Metode mengajar, suatu cara atau jalan yang harus dilalui di dalam mengajar.

  

  Kurikulum diartikan sebagai jumlah kegiatan yang diberikan kepada siswa. Kegiatan - kegiatan itu sebagian besar adalah menyajikan bahan pelajaran agar siswa menerima, menguasai dan mengembangkan pelajaran itu.

  

  Relasi dengan guru. Proses belajar mengajar yang terjadi antara guru dengan siswa juga dipengaruhi oleh relasi yang ada dalam proses itu.

  

  Relasi siswa dengan siswa perlu diciptakan agar dapat memberikan

  

  Disiplin sekolah. Disiplin sekolah erat hubungannya dengan kejiwaan siswa dalam sekolah dan juga dalam belajar.

  

  Alat pelajaran, erat hubungannya dengan cara belajar siswa karena alat pelajaran yang dipakai oleh guru pada waktu mengajar dipakai pula oleh siswa untuk menerima bahan yang diajarkan.

  

  Waktu sekolah ialah waktu terjadinya proses belajar mengajar di sekolah.

  

  Metode belajar. Metode belajar yang baikdapat meningkatkan pula hasil belajar siswa.

C. Motivasi

  a. Pengertian motivasi Woodwort (1955) dalam Sanjaya (2008) mengatakan: “A motive is a

  set predisposes the individual of certain activities and for seeking certain goals”. Suatu motif adalah suatu pasangan sikap dasar individu terkait

  kegiatan-kegiatan tertentu dan untuk mencari tujuan-tujuan tertentu. Dengan demikian, motivasi adalah dorongan yang dapat menimbulkan perilaku tertentu yang terarah kepada pencapaian suatu tujuan tertentu. Perilaku atau tindakan yang ditunjukkan seseorang dalam upaya mencapai tujuan tertentu sangat tergantung dari motivasi yang dimilikinya, dan motivasi merupakan salah satu yang paling sulit untuk di ukur (Slavin E., 2009).

  Motive dan motivasi merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. perilaku yang ditunjukkan seseorang. Hilgard dalam Sanjaya (2008) mengatakan bahwa motivasi adalah suatu keadaaan yang terdapat dalam diri seseorang yang menyebabkan seseorang melakukan kegiatan tertentu untuk mencapai tujuan tertentu. Jadi dengan demikian, motivasi muncul dari dalam diri seseorang karena adanya dorongan untuk mencapai tujuan tertentu.

  b. Fungsi motivasi Pembelajaran akan berhasil jika siswa memiliki motivasi dalam belajar. Oleh sebab itu, menumbuhkan motivasi belajar siswa, merupakan salah satu tugas dan tanggung jawab guru. Guru yang baik dalam mengajar, selamanya akan berusaha mendorong siswa untuk beraktivitas mencapai tujuan pembelajaran. Menurut Sardiman (2006) hasil belajar akan menjadi optimal, kalau ada motivasi. Makin tepat motivasi yang diberikan, akan makin berhasil pula pembelajaran itu. Jadi, motivasi akan senantiasa menentukan intesitas usaha belajar bagi para siswa. Sehubungan dengan hal tersebut, Sardiman (2006) mengemukakan ada tiga fungsi motivasi yakni:

  1. Mendorong manusia untuk berbuat. Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang harus dikerjakan;

  2. Menentukan arah perubahan, yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai.

  Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya;

  3. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang

  Disamping itu, ada juga fungsi-fungsi lain. Motivasi dapat berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi. Seseorang melakukan suatu usaha karena adanya motivasi. Adanya motivasi yang baik dalam belajar akan menunjukkan hasil yang baik. Dengan kata lain, dengan adanya usaha yang tekun dan terutama didasari adanya motivasi, maka seseorang yang belajar itu akan dapat melahirkan prestasi yang baik.

  Intensitas motivasi seorang siswa akan sangat menentukan tingkat pencapaian prestasi balajarnya.

  c. Motivasi belajar Biologi Motivasi belajar Biologi adalah kekuatan yang mendorong atau manarik siswa untuk belajar Biologi atau melibatkan diri secara aktif dalam kegiatan belajar mengajar siswa. Siswa dikatakan memiliki motivasi belajar Biologi bila ada keinginan melakukan kegiatan yang berhubungan dengan kegiatan belajar mengajar Biologi dan bila sudah melakukan kegiatan tersebut ia dapat mempertahankan kegiatan tersebut dalam waktu relatif lama dan melakukananya dengan kesungguhan dan kosentrasi (Kartika Budi, 1987).

  Indikator yang dapat digunakan untuk menunjukkan tingkat motivasi belajar Biologi siswa antara lain penentuan pilihan, ketekunan dan kesungguhan, keinginan untuk mencapai sukses dan sikap atau perasaannya (Kartika Budi, 1987). Sardiman (1986) dalam Sulistyarini (2008) mengemukakan bahwa ciri-ciri motivasi yang ada pada diri seseorang mudah putus asa, tidak cepat puas atas prestasi yang diperoleh, menunjukkan minat yang besar terhadap bermacam-macam masalah belajar, lebih suka bekerja sendiri dan tidak bergantung pada orang lain, tidak cepat bosan dengan tugas-tugas rutin, dapat mempertahankan pendapatnya, tidak mudah melepaskan apa yang diyakini, senang mencari dan memecahkan masalah, serta terlibat aktif dalam proses belajar mengajar.

  Dari kedua pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar Biologi siswa dapat ditunjukkan dengan penentuan pilihan terhadap mata pelajaran biologi, ketekunan belajar, sikap dan perasaan pada biologi, dan keinginan mencapai kesuksesan pada pelajaran biologi.

  Penentuan pilihan kegiatan dapat menjadi indikasi motivasi belajar siswa. Dalam keadaan bebas siswa tentu akan memilih kegiatan yang mereka senangi dan minati. Bila siswa dihadapkan pada beberapa pilihan kegiatan dan mereka memilih kegiatan belajar mengajar biologi, maka itu merupakan petunjuk bahwa motivasi belajar biologi mereka tinggi.

  Indikator-indikator yang menunjukkan ketekukan dan ketahanan meliputi kesungguhan dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar biologi, kemampuan memusatkan perhatian pada kegiatan yang sedang dilakukan, tidak terganggu oleh kegiatan-kegiatan lain, kemampuan memusatkan seluruh daya dan kemampuannya, sikap dan perasaan senang terhadap matapelajaran biologi. Secara lebih rinci menunjuk bagaimana sikap dan perasaan siswa bila diberikan tugas pekerjaan rumah (PR), apakah menarik, motivasi mencapai kesuksesan antara lain harapan akan hasil yang akan dicapai, keyakinan akan keberhasilannya, besarnya keinginan untuk memperoleh hasil yang baik, kepuasan akan hasil yang pernah dialami, rangkaian sukses yang pernah dialami, keinginan untuk selalu lebih baik dari teman-temannya dan besar usaha untuk mempeoleh sukses.

  d. Macam-macam motivasi Menurut Sardiman (2006) terdapat dua macam motivasi yakni, motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik:

  1. Motivasi instrinsik.

  Motivasi instrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri tiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Sebagai contoh seorang yang senang membaca, tidak usah ada yang menyuruh atau mendorongnya, ia sudah rajin mencari buku-buku untuk dibacanya. Akan tetapi kalau dilihat dari segi tujuan kegiatan yang dilakukannya misalnya kegiatan belajar, maka yang dimaksud dengan motivasi intrinsik adalah ingin mencapai tujuan yang terkandung di dalam perbuatan belajar itu sendiri. Sebagai contoh, seorang siswa itu melakukan belajar, karena betul- betul ingin mendapat pengetahuan, nilai atau keterampilan agar dapat berubah tingkah lakunya secara konstruktif. Itulah sebabnya motivasi instrinsik dapat juga dikatakan sebagai bentuk motivasi yang di dalamnya aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan suatu dorongan dari yang memiliki motivasi instrinsik akan memiliki tujuan menjadi orang yang terdidik, yang berpengetahuan, yang ahli dalam bidang studi tertentu.

  2. Motivasi ekstrinsik.

  Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena adanya perangsang dari luar. Sebagai contoh seseorang itu belajar, karena tahu besok paginya akan ujian dengan harapan akan mendapatkan nilai yang baik. Jadi yang penting bukan karena belajar ingin mengetahui sesuatu tetapi ingin mendapatkan nilai yang baik. Jadi kalau dilihat dari segi tujuan kegiatan yang dilakukannya tidak secara langsung bergayut dengan esensi apa yang dilakukannya itu.

  Oleh karena itu, motivasi ekstrinsik dapat juga dikatakan sebagai bentuk motivasi yang di dalamnya aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan dorongan dari luar yang tidak secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar.

  e. Peran guru dan motivasi belajar.

  Motivasi belajar merupakan motor penggerak yang mengaktifkan siswa untuk melibatkan diri. Salah satu tugas pengajar di sekolah adalah membangkitkan motivasi belajar itu pada siswa, terutama motivasi untuk memperkaya diri sendiri sebagai sasaran utama. Motivasi belajar dapat dipandang sebagai ciri kepribadian yang agak stabil atau sebagai keadaan mental yang belaku pada saat tertentu.

  Secara ideal melalui riwayat pengalaman belajar yang ternyata kepribadian yang mencirikan sebagai orang yang selalu ingin memperdalam pengetahuan dan memperluas cakrawala mental. Dalam kenyataan yang dialami oleh tenaga pengajar dari awal pendidikan dasar sampai dengan akhir pendidikan menengah, banyak sekali siswa belum sepenuhnya memiliki motivasi belajar untuk memperkaya diri sendiri. Oleh karena itu, seorang guru ingin mengusahakan dua hal, yaitu melibatkan siswa dalam proses belajar mengajar dan melalui keterlibatan yang berkesinambungan itu secara berangsur-angsur menumbuhkan dorongan tetap untuk mengembangkan diri melalui studi (Winkel,1996).

D. Pekerjaan Rumah

  a. Pengertian Pekerjaan Rumah Pekerjaan rumah merupakan kegiatan diluar kelas yang merupakan perluasan dari tugas di kelas (Kurniawan, 2008). Pekerjaan rumah merupakan salah satu metode mengajar yang berguna untuk mengatasi kelemahan metode-metode lain seperti ceramah dan diskusi (Caray, 2008).

  Pekerjaan rumah merupakan salah satu bentuk tugas (Oloan, 20O7). Pekerjaan rumah merupakan salah satu instrumen yang dipergunakan guru dalam pembelajaran (Wibowo, 2011). Jadi, pekerjaan rumah secara umum adalah tugas berupa sejumlah soal yang diberikan oleh guru dari sekolah kepada siswa untuk dikerjakan di rumah.

  Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pekerjaan dalam pembelajaran berupa tugas (soal-soal) yang diberikan kepada siswa untuk dikerjakan di rumah sebagai latihan lanjutan setelah siswa belajar di kelas. Jadi, pekerjaan rumah yang dimaksud di sini bukanlah sebagai alat ukur, tetapi sebagai metode pembelajaran atau instrumen pembelajaran.

Dokumen yang terkait

UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS PEMBELAJARAN MELALUI OPTIMALISASI PENGGUNAAN MODUL PEMBELAJARAN HASIL PENELITIAN PADA POKOK BAHASAN PERUSAKAN DAN PENCEMARAN LINGKUNGAN PADA SISWA KELAS X 8 SMA NEGERI

2 20 109

PENGARUH METODE PROBLEM SOLVING TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA PADA MATERI POKOK PENCEMARAN LINGKUNGAN DI KELAS X SMA PRAYATNA MEDAN TP 2011/2012.

0 1 18

PENERAPAN METODE SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, AND REVIEW (SQ3R) PADA POKOK BAHASAN PENCEMARAN LINGKUNGAN UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X5 SMA MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTATAHUN AJARAN 2008/.

0 0 7

PENINGKATAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) POKOK BAHASAN PENCEMARAN DAN KERUSAKAN LINGKUNGAN PADA SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTATAHUN AJARAN 2008/2009.

0 0 9

PENINGKATAN HASIL BELAJAR BIOLOGI POKOK BAHASAN PENCEMARAN LINGKUNGAN DENGAN PTK MELALUI PERPADUAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DAN TURNAMEN PERMAINAN TIM PADA SISWA KELAS X SMA AL - ISLAM 2 SURAKARTA.

0 0 8

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN KALOR KELAS X-A SMAK SANTO YUSUF SURABAYA SKRIPSI

0 0 16

HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN PENCEMARAN LINGKUNGAN KELAS X DI MAN 1 KARANGAMPEL SKRIPSI

0 1 22

PENERAPAN E-BOOK INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA POKOK BAHASAN PENCEMARAN DAN PERUBAHAN LINGKUNGAN DI KELAS X SMA NEGERI 1 WALED SKRIPSI

0 0 17

PENGARUH TUTOR SEBAYA TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS XII SMA N 1 DEPOK SLEMAN YOGYAKARTA PADA POKOK BAHASAN MATRIKS SKRIPSI

0 0 196

EFEKTIVITAS PR FLEKSIBEL DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR FISIKA PADA POKOK BAHASAN GLB DAN GLBB DIBANDINGKAN DENGAN MODEL PR BIASA PADA SISWA KELAS X SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2010 2011 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah

0 0 198