EFEKTIVITAS PENGGUNAAN KONSEP PENDEKATAN ILMIAH DENGAN METODE PEMBELAJARAN PENEMUAN DI KELAS X.C SMA NEGERI 1 NGEMPLAK PADA POKOK BAHASAN KEDUDUKAN TITIK, GARIS, DAN BIDANG TAHUN AJARAN 2013 2014

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN KONSEP PENDEKATAN ILMIAH
DENGAN METODE PEMBELAJARAN PENEMUAN
DI KELAS X.C SMA NEGERI 1 NGEMPLAK PADA POKOK
BAHASAN KEDUDUKAN TITIK, GARIS, DAN BIDANG
TAHUN AJARAN 2013/ 2014
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Matematika

Oleh:
Rita Hesti Maharani
NIM : 101414052

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA

2014
i

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HALAMAN PERSEMBAHAN

Motto:
Putting all your troubles on Him, for He takes care of you.
You can throw the whole weight of your anxieties upon Him, for you are his personal
concern (1 Peter 5: 7)


Nothing is impossible, the word itself says, “I’m possible!” (Audrey Hepburn)

You can’t fall if you don’t climb. But there’s no joy in living your whole life on the ground.

Persembahan:
Skripsi ini penulis persembahkan untuk:
1. Tuhan Yesus Kristus, karena tanpa Dia aku tidak akan bisa seperti sekarang, Dia
memberiku kekuatan dan kesabaran dalam menjalani segalanya, karena AnugerahNya yang berlimpah dalam hidupku, dan karena Kasih-Nya membuat aku kuat.
2. Orang tuaku yang selalu sabar dalam mendidik dan memberi seluruh usahanya
demi masa depanku.
3. Kakakku Hanny dan adikku Tyas yang memberi semangat dan doa.
4. Semua keluarga, om, tante, pakdhe, budhe yang selalu memberi doa dan semangat.

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan
dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 24 Juli 2014
Penulis

Rita Hesti Maharani

v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK

Rita Hesti Maharani, 101414052. 2014. Efektivitas Penggunaan Konsep Pendekatan
Ilmiah dengan Metode Pembelajaran Penemuan di Kelas X.C SMA Negeri 1 Ngemplak
pada Pokok Bahasan Kedudukan Titik, Garis, dan Bidang. Skripsi. Program Studi
Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas
Sanata Dharma, Yogyakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penggunaan konsep pendekatan

ilmiah dengan metode pembelajaran penemuan dalam menumbuhkan motivasi belajar
siswa dan meningkatkan ketuntasan hasil belajar siswa pada pokok bahasan kedudukan
titik, garis, dan bidang di kelas X.C SMA Negeri 1 Ngemplak tahun ajaran 2013/ 2014.
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X.C SMA Negeri 1 Ngemplak tahun ajaran
2013/ 2014 sebanyak 32 siswa. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif
kuantitatif-kualitatif . Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam
penelitian ini terdiri dari: (1) Kuesioner motivasi belajar siswa, (2) Lembar wawancara
motivasi belajar siswa, (3) Tes akhir hasil belajar siswa, (4) Alat dokumentasi. Data hasil
kuesioner siswa akan dianalisis secara kuantitatif dengan menentukan skor total,
persentase dan jenis motivasi dari masing-masing siswa, kemudian dapat ditentukan jenis
motivasi siswa secara keseluruhan. Data hasil wawancara dan dokumentasi dianalisis
secara deskriptif kualitatif. Data tersebut digunakan sebagai penguatan dari hasil kuesioner
motivasi belajar siswa. Data tes akhir hasil belajar siswa dianalisis dari persentase
ketuntasan siswa satu kelas yang dibandingkan dengan persentase ketuntasan siswa tahun
sebelumnya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Penggunaan konsep pendekatan ilmiah
dengan metode pembelajaran penemuan efektif dalam menumbuhkan motivasi belajar
siswa. Hal ini ditunjukkan dari hasil analisis kuesioner motivasi belajar siswa yaitu
sebanyak 7 siswa memberikan tanggapan dengan kriteria sangat tinggi dan 25 siswa
memberikan tanggapan dengan kriteria tinggi. Persentase jumlah siswa yang termotivasi

dengan kriteria tinggi dan sangat tinggi mencapai 100% sehingga digolongkan ke dalam
kriteria tinggi. (2) Penggunaan konsep pendekatan ilmiah dengan metode pembelajaran
penemuan efektif dalam meningkatkan ketuntasan hasil belajar siswa. Persentase
ketuntasan hasil belajar siswa sebesar 96,9% sedangkan pada tahun sebelumnya persentase
ketuntasan hasil belajar siswa kurang dari 50%, sehingga dapat disimpulkan bahwa ada
peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa.

Kata Kunci:

Hasil Belajar Siswa; Kedudukan Titik, Garis, dan Bidang; Konsep
Pendekatan Ilmiah; Model Pembelajaran Penemuan; Motivasi Belajar
siswa.

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT

Rita Hesti Maharani, 101414052. 2014. The effectiveness of the use scientific

approach concept with the discovery learning method in the class X.C SMA Negeri 1
Ngemplak to the subjects’ position of the point, line, and field. Thesis. Mathematics
Education Study Program, Faculty of Teacher Training and Education, Sanata
Dharma University, Yogyakarta.
The aim of this study is to determine the effectiveness of the use scientific
approach concept with the discovery learning method in fostering student learning
motivation and increasing the result of student’s learning completeness to the subjects
position of point, line, and field in the class X.C SMA Negeri 1 Ngemplak 2013/2014.
The subject for this study is the student of class X.C SMA Negeri 1 Ngemplak 2013/
2014 with the number of student is 32. This study is using quantitative-qualitative
descriptive research. The instrument that used to collect the data in this study is consisted
of: (1) Student learning motivation questionnaire, (2) Student learning motivation
questionnaire sheet, (3) The student’s the final test result, (4) The documentation
equipment. The result of the questionnaire will be analyzed using quantitative research by
determining the total score, percentage and the type motivation of each student, and then
the type of student motivation can be determined in a whole. The result of the data
interview and documentation are analyzed using descriptive qualitative research. The data
is used as reinforcement from the result of student learning motivation questionnaire. The
student’s final test result data is analyzed from the percentage of the mastery of learning
outcomes in a class which is compared with the percentage of the student’s completeness

in the previous year.
The result of this study is showing that (1) the use of scientific approach concept
with the discovery learning method in fostering student learning motivation. It is showed
from the analysis result of the student learning motivation questionnaire as 7 students who
is giving respond with the very high criteria and 25 students who is giving respond with
the high criteria. The percentage of number of student who is motivated with the high
criterion and very high criteria reaching 100% so it is belong to the high criteria. (2) The
use of scientific approach concept to the discovery learning method is effective in
increasing the result of student’s learning completeness. The percentage of the result of
student’s learning completeness is around 96, 9% in the prior year while the percentage of
the result of student’s learning completeness is less than 50% in the previous year,
therefore it can be concluded that there is enhancement in the result of student’s learning
completeness.

Keywords:

Student Learning Outcomes; Position of the Point, Line, and Field;
Scientific Approach Concept; Discovery Learning Method; Student Learing
Motivation.


vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Rita Hesti Maharani
NIM

: 10141052

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
“EFEKTIVITAS PENGGUNAAN KONSEP PENDEKATAN ILMIAH DENGAN
METODE PEMBELAJARAN PENEMUAN DI KELAS X.C SMA NEGERI 1
NGEMPLAK PADA POKOK BAHASAN KEDUDUKAN JARAK, TITIK, GARIS
DAN BIDANG TAHUN AJARAN 2013/ 2014.”
Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata

Dharma hak untuk menyimpan, untuk mengalihkan dalam bentuk media lain,
mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan
mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu
meminta izin saya maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan
nama saya sebagai penulis.
Demikian ini pernyataan yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal: 24 Juli 2014
Yang menyatakan

Rita Hesti Maharani

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR
Segala puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, semua karena Anugerah-Nya sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Efektivitas Penggunaan Konsep Pendekatan
Ilmiah dengan Metode Pembelajaran Penemuan di Kelas XC SMA Negeri 1 Ngemplak
pada Pokok Bahasan Kedudukan Titik, Garis dan Bidang Tahun Ajaran 2013/ 2014.”
Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat bagi mahasiswa untuk
memperoleh gelar sarjana pendidikan pada Program Studi Pendidikan Matematika,
Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Penegtahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Sanata Dharma. Skripsi ini dapat disusun dengan baik atas
dukungan dan bantuan dari berbagai pihak maka tidak lupa penulis mengucapkan terima
kasih kepada:
1. Bapak Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
2. Bapak Dr. M. Andy Rudhito, S.Pd. selaku Ketua Program Studi Pendidikan
Matematika.
3. Bapak Drs. A. Sardjana, M. Pd. selaku dosen pembimbing yang telah
membimbing penulis dalam penyusunan skripsi ini.
4. Dosen penguji atas masukan berharga yang telah diberikan.
5. Bapak Basuki Jaka P., M.Pd. selaku Kepala SMA Negeri 1 Ngemplak yang
telah memeberikan kesempatan dan izin untuk melakukan penelitian.
6. Bapak Supartono, S.Pd. selaku guru matematika kelas X SMA Negeri 1
Ngemplak yang telah memberikan kesempatan dan bantuan selama
melaksanakan penelitian.


ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

7. Segenap dosen dan karyawan Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Sanata Dharma yang telah membimbing dan
membantu serta memberikan ilmunya kepada penulis selama belajar di
Universitas Sanata Dharma.
8. Orang tua tersayang, Ayah Bartolomeus Sumantoro dan Ibu Yuliana Sudarsini
yang telah memberi dukungan, semangat dan doa kepada penulis.
9. Kakak Rosvita Hanny M dan adik Melania Dina C terkasih yang selalu
memberikan semangat dan doa.
10. Seluruh keluarga, Pakdhe, Budhe, Om dan Tante atas bantuan dan semangat.
11. Teman-teman terbaikku Putri Setiyarini, Maria Dominica Ria, Karenina Ully
Kristanti, Irin Irawati Sirait, Safira Aulia, Ardi Widyatmaka dan seluruh
mahasiswa angkatan 2010 Program Studi Matematika atas dukungan dan
semangat yang diberikan serta seluruh pihak yang tidak dapat saya sebutkan
satu persatu,

yang telah turut serta membantu dalam proses penyelesaian

skripsi ini.
Saran dan masukan sangat penulis harapkan, semoga skripsi ini dapat bermanfaat
bagi semua pihak yang membutuhkan.

Yogyakarta, 24 Juli 2014
Penulis

Rita Hesti Maharani

x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................

i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING…………..……………....

ii

HALAMAN PENGESAHAN.....................................................................

iii

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................

iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA......................................................

v

ABSTRAK...................................................................................................

vi

ABSTRACT………………………………………………………………...

vii

LEMBAR PENYATAAN PERSETUJUAN……………………………...

viii

KATA PENGANTAR ................................................................................

ix

DAFTAR ISI ...............................................................................................

xi

DAFTAR TABEL ......................................................................................

xiv

DAFTAR GAMBAR …………………………………………………….

xv

DAFTAR LAMPIRAN ..............................................................................

xvii

BAB I PENDAHULUAN

1

A. Latar Belakang Masalah ..........................................................

1

B. Identifikasi Masalah …………………………………………...

5

C. Pembatasan Masalah …………………………………………..

5

D. Rumusan Masalah ......................................................................

6

E. Batasan Istilah ………………………………………………....

7

F. Tujuan Penelitian .......................................................................

9

G. Manfaat Hasil Penelitian ............................................................

9

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

H. Sistematika Penulisan ………………………………………….
BAB II. KAJIAN PUSTAKA

10
12

A. Konsep Pendekatan Ilmiah …………………………………....

12

B. Metode Pembelajaran Penemuan ………………………………

15

C. Efektivitas Pembelajaran ………………………………………

23

D. Motivasi Belajar Siswa ………………………………………...

24

E. Hasil Belajar ……………………………………………………

29

F. Geometri ……………………………………………………….

32

G. Kerangka Berpikir ……………………………………………..

45

H. Hipotesis Penelitian …………………………………………....

47

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

49

A. Jenis Penelitian ........................................................................…

49

B. Waktu dan Tempat Penelitian ……………………………….…

49

C. Subjek dan Objek Penelitian ……………………………………

49

D. Variabel Penelitian ..................................................................…

50

E. Bentuk Data …………………………………………………….

50

F. Metode Pengumpulan Data ………………………………….....

51

G. Instrumen Penelitian …………………………………………....

52

H. Metode Analisis Data …………………………………………..

59

I. Prosedur Pelaksanaan Penelitian …………………………….....

62

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

64

A. Deskripsi Persiapan dan Pelaksanaan Penelitian ……………….

64

B. Hasil dan Pembahasan Penelitian ………………………………

73

xii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB V PENUTUP

87

A. Kesimpulan .................................................................................

87

B. Kelebihan dan Keterbatasan Penelitian ………………………..

88

C. Saran ...........................................................................................

89

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................…

91

LAMPIRAN

xiii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kisi-kisi Tes Akhir…………………………………………….

53

Tabel 3.2 Kriteria Interpretasi Tingkat Validitas…………………………

56

Tabel 3.3 Kriteria Interpretasi Tingkat Reliabilitas………………………

57

Tabel 3.4 Kisi-kisi kuesioner……………………………………………..

58

Tabel 3.5 Kriteria Skor Motivasi Belajar Siswa…………...……………..

59

Tabel 3.6 Kriteria Motivasi Belajar Siswa………………………………..

60

Tabel 3.7 Kriteria Motivasi Belajar Siswa Secara Keseluruhan………….

61

Tabel 4.1 Data Koefisien Validitas Item Soal Tes Akhir………………...

65

Tabel 4.2 Hasil Analisis Reliabilitas Soal Tes Akhir…………………….

66

Tabel 4.3 Hasil Analisis Motivasi Belajar Siswa…………………………

74

Tabel 4.4 Persentase Kriteria Motivasi Belajar Siswa……………………

74

Tabel 4.5 Hasil Tes Akhir Kelas X.C…..………………………………...

85

Tabel B.1 Analisis Kuesioner…………………………………………….

126

Tabel B.3 Uji Validitas Soal……………………………………………...

130

Tabel B.4 Analisis Reliabilitas Tes Akhir………………………………..

135

Tabel B.6 Hasil Tes Akhir Kelas X.C………….………………………...

137

Tabel B.7 Hasil Tes Tertulis-1…………………………………………….

138

Tabel B.8 Hasil Tes Tertulis-2…………………………………………….

139

xiv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Diagram Proses Pembelajaran Scientific Approach…………

14

Gambar 2.2 Diagram Langkah-langkah Scientific Approach…………….

15

Gambar 2.3 Garis Lurus…………………………………………………..

33

Gambar 2.4 Gambar Bidang……………………………………………...

34

Gambar 2.5 Gambar kontekstual titik, garis dan bidang…………………

34

Gambar 2.6 Kedudukan titik dan garis…………………………………...

35

Gambar 2.7 Gambar kontekstual kedudukan titik terletak pada garis……

36

Gambar 2.8 Gambar kontekstual kedudukan titik terletak di luar garis….

36

Gambar 2.9 Kedudukan titik dan bidang…………………………………

37

Gambar 2.10 Gambar kontekstual kedudukan titik terhadap bidang……..

38

Gambar 2.11 Dua garis berpotongan……………………………………..

39

Gambar 2.12 Gambar kontekstual dua garis berpotongan………………..

39

Gambar 2.13 Dua garis sejajar……………………………………………

39

Gambar 2.14 Gambar kontekstual dua garis sejajar……………………...

40

Gambar 2.15 Dua garis bersilangan………………………………………

40

Gambar 2.16 Gambar kontekstual dua garis bersilangan………………...

41

Gambar 2.17 Garis terletak pada bidang………………………………….

42

Gambar 2.18 Garis memotong bidang……………………………………

42

Gambar 2.19 Garis sejajar bidang………………………………………...

42

Gambar 2.20 Gambar kontekstual kedudukan garis terhadap bidang……

43

Gambar 2.21 Dua bidang sejajar………………………………………….

44

xv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Gambar 2.22 Dua bidang berpotongan…………………………………...

44

Gambar 2.23 Gambar kontekstual kedudukan bidang terhadap bidang….

45

Gambar 4.1 Siswa berdiskusi (pertemuan I)……………………………...

68

Gambar 4.2 Siswa bertanya kepada peneliti(pertemuan I)……………….

69

Gambar 4.3 Siswa bertanya pada guru (pertemuan I)…………………….

69

Gambar 4.4 Siswa mengerjakan tes tertulis-1…………………………….

70

Gambar 4.5 Siswa bertanya pada guru (pertemuan II)…………………...

71

Gambar 4.6 Siswa bertanya pada peneliti (pertemuan II)………………...

72

Gambar 4.7 Siswa mengerjakan tes tertulis-2…………………………….

72

xvi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN A
A.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran…………………………………

93

A.2 LKS-1………………………………………………………………..

110

A.3 Jawaban LKS-1………………………………………………………

111

A.4 LKS-2………………………………………………………………...

113

A.5 Jawaban LKS-2………………………………………………………

114

A.6 Tes Tertulis-1………………………………………………………...

116

A.7 Jawaban Tes Tertulis-1………………………………………………

118

A.8 Tes Tertulis-2……………………………………………………….

120

A.9 Jawaban Tes Tertulis-2……………………………………………..

121

A.10 Tes Akhir……………………………………………………………

123

A.11 Kriteria Penilaian Tes Akhir………………………………………..

125

LAMPIRAN B
B.1 Analisis Kuesioner…………………………………………………...

126

B.2 Lembar Penilaian Validitas Soal……………………………………..

129

B.3 Uji Validitas Soal…………………………………………………….

130

B.4 Reliabilitas Soal………………………………………………………

135

B.5 Acuan Wawancara Motivasi Belajar Siswa………………………….

136

B.6 Analisis Tes Akhir X.C………………………………………………

137

B.7 Analisis Tes Tertulis-1……………………………………………….

138

xvii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

B.8 Analisis Tes Tertulis-2……………………………………………….

139

LAMPIRAN C
C.1 Hasil Kerja Siswa LKS-1…………………………………………….

140

C.2 Hasil Kerja Siswa LKS-2…………………………………………….

142

C.3 Hasil Kerja Siswa Tes Tertulis-1…………………………………….

144

C.4 Hasil Kerja Siswa Tes Tertulis-2…………………………………….

156

C.5 Hasil Tes Akhir Siswa……………………………………………….

162

C.6 Hasil Lembar Kuesioner……………………………………………..

174

C.7 Surat Ijin Penelitian dari Prodi……………………………………….

186

C.8 Surat Ijin Penelitian dari BAPEDA………………………………….

187

xviii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Kurikulum

di

Indonesia

selalu

mengalami

perkembangan.

Kurikulum terbaru yang dikeluarkan Pemerintah adalah kurikulum 2013.
Di dalam implementasi kurikulum 2013, konsep pendekatan ilmiah
(scientific approach) adalah konsep baru yang dianggap cocok untuk
diterapkan. Ada tiga metode pembelajaran yang diterapkan dalam konsep
pendekatan ilmiah (scientific approach), yaitu metode pembelajaran
penemuan (discovery learning), metode pembelajaran berbasis masalah
(problem based learning) dan metode pembelajaran berbasis proyek
(project

based

learning).

Ketiga

metode

pembelajaran

tersebut

berorientasi pada siswa. Siswa didorong untuk lebih baik dalam
melakukan observasi, bertanya, bernalar, dan mengkomunikasikan apa
yang mereka peroleh atau mereka ketahui setelah menerima materi
pembelajaran. Dengan menggunakan metode pembelajaran tersebut,
diharapkan kurikulum 2013 mampu melahirkan siswa yang produktif,
kreatif, inovatif, dan afektif melalui penguatan sikap, keterampilan, dan
pengetahuan yang terintegrasi.
Guru memiliki peranan yang penting dalam proses pembelajaran di
dalam kelas, dimana guru yang menentukan metode pembelajaran yang

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2

digunakan. Berdasarkan karakter siswa sekarang, guru harus mulai
meninggalkan metode pembelajaran tradisional yang dalam prosesnya
masih berorientasi pada guru dan menempatkan siswa sebagai objek pasif.
Dengan banyaknya perkembangan tentang metode pembelajaran yang ada,
guru harus selektif menentukan metode pembelajaran yang cocok untuk
diterapkan pada setiap materi. Menurut Syaiful Bahri Djamarah dan
Aswan Zain (2010: 115) strategi penggunaan metode mengajar amat
menentukan kualitas hasil belajar mengajar. Hasil pengajaran yang
dihasilkan dari penggunaan metode ceramah tidak sama dengan hasil
pengajaran yang dihasilkan dari penggunaan metode tanya jawab atau
metode diskusi. Demikian juga halnya dengan hasil pengajaran yang
dihasilkan dari penggunaan metode problem solving berbeda dengan hasil
pengajaran yang dihasilkan dari penggunaan metode resitasi. Sehingga,
semakin tepatnya penggunaan metode pembelajaran pada setiap pokok
bahasan, semakin berkualitas pula siswa yang dihasilkan.
Berdasarkan observasi di SMA Negeri 1 Ngemplak Kabupaten
Sleman, peneliti menyimpulkan bahwa masih banyak siswa yang
beranggapan bahwa matematika adalah mata pelajaran yang sulit dan
rumit, dimana terdapat banyak rumus di dalamnya. Anggapan ini muncul
karena model pembelajaran tradisional yang masih sering digunakan oleh
guru. Guru sering menempatkan siswa sebagai objek pasif, yang hanya
diberikan rumus-rumus matematika selama proses pembelajaran. Guru
masih berprinsip bahwa metode ceramah serta metode tanya jawab yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3

masih berpusat pada guru adalah metode yang paling tepat digunakan
dalam proses pembelajaran matematika. Akibat penggunaan metode
tersebut, kebanyakan siswa menganggap bahwa keberhasilannya belajar
matematika ditunjukkan dengan mendapat nilai baik pada saat ulangan
dimana mereka belajar dengan menghafalkan rumus yang diberikan oleh
guru dan mengerjakan latihan mengikuti contoh-contoh yang diberikan
guru. Sehingga setelah ulangan, siswa sudah lupa materi yang mereka
pelajari sebelumnya dan kurang menguasai konsep serta aplikasinya. Hal
ini menyebabkan kebanyakan siswa menemukan kesulitan ketika guru
memulai materi baru dengan aplikasi dari materi sebelumnya.
Metode yang sering digunakan oleh guru masih menempatkan guru
sebagai sumber pengetahuan serta tuntutan keaktifan siswa dilaksanakan
dengan mengerjakan latihan soal di papan tulis berdasarkan nomor urut
presensi. Dalam pelaksanaannya, beberapa siswa cenderung hanya
mengerjakan

atau

memepersiapkan

jawaban

dari

soal

jatahnya

mengerjakan di papan tulis.
Masalah lain yang ditemukan pada saat observasi adalah
berkurangnya motivasi belajar siswa pada saat proses pembelajaran
matematika berlangsung. Berkurangnya motivasi belajar siswa ini
ditunjukkan dengan masih banyaknya siswa yang menguap, bermain
handphone,

sering melihat jam, melamun dan mengobrol dengan

temannya (pembicaraan tidak berkaitan dengan matematika) saat kegiatan
pembelajaran berlangsung.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4

Salah satu faktor penentu keberhasilan proses pembelajaran adalah
dengan tercapainya hasil belajar yang memuaskan. Namun, pencapaian
ini belum ditunjukkan oleh siswa kelas X SMA N 1 Ngemplak, dimana
masih banyak siswa yang nilai ulangannya masih di bawah KKM.
Menurut Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dalam
mengaplikasikan metode pembelajaran penemuan (discovery learning)
guru berperan sebagai pembimbing dengan memberikan kesempatan
kepada siswa untuk belajar secara aktif, sebagaimana pendapat guru harus
dapat membimbing dan mengarahkan kegiatan belajar siswa sesuai dengan
tujuan. Kondisi seperti ini ingin merubah kegiatan belajar mengajar yang
teacher oriented menjadi student oriented. Dalam metode pembelajaran
penemuan (discovery learning), siswa dituntut untuk menemukan sendiri
konsep dari pokok bahasan matematika yang sedang dipelajari. Dalam
persiapannya, guru merekayasa masalah agar nantinya siswa dapat
menemukan sendiri konsep yang sedang dipelajari. Dengan begitu,
diharapkan pembelajaran matematika bukan hanya sekedar tentang
menghafal rumus namun siswa memahami konsep dan aplikasinya dalam
kehidupan sehari-hari.
Pada saat observasi, guru mengatakan bahwa tingkat ketuntasan
siswa pada materi geometri ruang (kedudukan titik, garis dan bidang)
masih kurang dari 50% pada tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan
bahwa metode yang digunakan belum tepat. Sehingga guru perlu

5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

menentukan metode pembelajaran lain untuk digunakan dalam membahas
materi geometri ruang.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti bermaksud untuk mengadakan
penelitian dengan judul Efektivitas Penggunaan Konsep Pendekatan
Ilmiah dengan Metode Pembelajaran Penemuan di Kelas X.C SMA
Negeri 1 Ngemplak pada Pokok Bahasan Kedudukan Titik, Garis dan
Bidang Tahun Ajaran 2013/ 2014.

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka
dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut:
1. Proses pembelajaran matematika masih bersifat tradisional.
2. Belum

maksimalnya

keaktifan

siswa

selama

proses

pembelajaran matematika.
3. Kurangnya minat siswa dalam mengikuti proses pembelajaran
matematika.
4. Hasil belajar yang kurang memuaskan.

C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang dan identifikasi masalah
tersebut, peneliti membatasi masalah yang akan diteliti pada siswa kelas
X.C SMA Negeri 1 Ngemplak. Adapun masalah tersebut adalah sebagai
berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

6

1. Materi yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah geometri
pada pokok bahasan menemukan konsep jarak titik, garis, dan
bidang.
2. Subjek yang akan diteliti adalah siswa kelas X.C SMA Negeri
1 Ngemplak Sleman D. I. Yogyakarta yang berjumlah 32
orang.
3. Penelitian ini akan membahas tentang efektivitas penggunaan
konsep pendekatan ilmiah (scientific approach) dengan metode
pembelajaran penemuan (discovery learning) di kelas X.C
SMA Negeri 1 Ngemplak Sleman D. I. Yogyakarta pada pokok
bahasan kedudukan titik, garis, dan bidang.

D. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka dapat dirumuskan masalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana
(scientific

efektivitas
approach)

penggunaan
dengan

konsep

metode

pendekatan

pembelajaran

ilmiah

penemuan

(discovery learning) pada proses pembelajaran ditinjau dari motivasi
belajar siswa?
2. Bagaimana
(scientific

efektivitas
approach)

penggunaan
dengan

konsep

metode

pendekatan

pembelajaran

ilmiah

penemuan

(discovery learning) pada proses pembelajaran ditinjau dari hasil
belajar siswa?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

7

E. Batasan Istilah
Istilah operasional yang perlu dibatasi pengertiannya dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Konsep Pendekatan Ilmiah (Scientific Approach)
Konsep pendekatan ilmiah (scientific approach) adalah konsep dimana
materi pembelajarannya berbasis pada fakta atau fenomena yang dapat
dijelaskan dengan logika atau penalaran tertentu, bukan sebatas kirakira, khayalan, legenda, atau dongeng semata. Ada tiga jenis metode
pembelajaran dalam konsep pendekatan ilmiah (scientific approach),
yaitu metode pembelajaran penemuan (discovery learning), metode
pembelajaran berbasis masalah (problem based learning) dan metode
pembelajaran berbasis proyek (project based learning).
2. Metode Pembelajaran Penemuan (Discovery Learning)
Dalam penerapan metode discovery learning, guru berperan sebagai
pembimbing yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar
secara aktif. Guru harus dapat membimbing dan mengarahkan kegiatan
belajar

siswa

sesuai

dengan

tujuan

pembelajaran.

Dalam

pelaksanaannya, metode discovery learning merubah kegiatan belajar
mengajar dari teacher oriented menjadi student oriented. Langkah
pembelajaran dalam metode discovery learning yaitu persiapan,
pelaksanaan, dan penilaian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

8

3. Efektivitas
Efektivitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target
(kuantitas, kualitas, dan waktu) telah tercapai. Dimana makin besar
presentase target yang dicapai, makin tinggi efektivitasnya (Hidayat,
1986).
4. Motivasi Belajar
Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak di dalam diri
siswa

yang

menimbulkan

kegiatan

belajar,

yang

menjamin

kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada
kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar
itu dapat tercapai (A. M. Sardiman, 2008).
5. Hasil Belajar
Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertianpengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan (Agus, Suprijono,
2009).
6. Geometri Ruang
Materi yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah materi
matematika tentang geometri. Sub bab materi yang lebih khusus adalah
kedudukan titik, garis, dan bidang.

Berdasarkan dari batasan istilah di atas, maka yang dimaksud
dari judul adalah seberapa jauh tujuan pembelajaran telah tercapai
ditinjau dari motivasi dan hasil belajar siswa kelas X.C di SMA Negeri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

9

1 Ngemplak pada pembelajaran matematika pokok bahasan kedudukan
titik, garis dan bidang menggunakan konsep pendekatan ilmiah
(scientific

approach)

dengan

metode

pembelajaran

penemuan

(discovery learning).

F. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan dari penelitian ini adalah
untuk:
1. Mengetahui bagaimana keefektifan penggunaan konsep pendekatan
ilmiah (scientific approach) dengan metode pembelajaran penemuan
(discovery learning) pada proses pembelajaran ditinjau dari motivasi
belajar siswa.
2. Mengetahui bagaimana keefektifan penggunaan konsep pendekatan
ilmiah (scientific approach) dengan metode pembelajaran penemuan
(discovery learning) pada proses pembelajaran ditinjau dari hasil
belajar siswa.

G. Manfaat Hasil Penelitian
Manfaat yang diperoleh dari hasil penelitian ini adalah:
1. Bagi siswa
Metode discovery learning adalah metode pembelajaran yang
berorientasi pada siswa. Sehingga, siswa dituntut untuk aktif selama
proses pembelajaran. Selain itu, dengan cara menemukan sendiri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

10

dalam proses belajarnya, siswa menjadi tidak hanya sekedar hafal
tetapi juga memahami sub bab materi tentang kedudukan titik, garis,
dan bidang.
2. Bagi guru
Dengan mengetahui bagaimana keefektifan penggunaan konsep
pendekatan ilmiah (scientific approach) dengan metode pembelajaran
penemuan (discovery learning) pada sub bab materi tentang
kedudukan titik, garis, dan bidang, guru dapat mempertimbangkan
metode pembelajaran yang tepat serta efektif guna meningkatkan
kualitas siwa.
3. Bagi peneliti
Dengan mengetehaui bagaimana keefektifan penggunaan konsep
pendekatan ilmiah (scientific approach) dengan metode pembelajaran
penemuan (discovery learning) pada sub bab materi tentang
kedudukan titik, garis, dan bidang, peneliti dapat menentukan metode
pembelajaran yang tepat untuk digunakan nantinya. Sehingga
penelitian ini dapat menjadi bekal bagi peneliti ketika menjalani dunia
kerja nantinya.

H. Sistematika Penulisan
Bab I merupakan bab pendahuluan yang berisi tentang latar
belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

11

masalah, dan batasan istilah. Selain itu dikemukakan juga mengenai tujuan
dan manfaat penelitian beserta sistematika penulisan.
Bab II memaparkan beberapa teori yang menjadi landasan dalam
penelitian. Teori-teori yang digunakan adalah pengertian konsep
pendekatan ilmiah (scientific approach), metode pembelajaran penemuan
(discovery learning), efektivitas pembelajaran, motivasi belajar siswa,
hasil belajar, geometri pada pokok bahasan kedudukan titik, garis, dan
bidang, kerangka berpikir serta hipotesis penelitian.
Bab III dalam skripsi ini mengenai metode penelitian yang
mencakup jenis penelitian, waktu dan tempat penelitian, subjek dan objek
penelitian, variabel penelitian, bentuk data, metode pengumpulan data,
instrumen penelitian, metode analisis data dan prosedur pelaksanaan
penelitian.
Bab IV memaparkan tentang deskripsi persiapan dan pelaksanaan
penelitian serta hasil dan pembahasan penelitian.
Bab V memaparkan kesimpulan, kelebihan dan keterbatasan
penelitian serta saran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Konsep Pendekatan Ilmiah (Scientific Approach)
Menurut Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, konsep
pendekatan ilmiah (scientific approach) adalah konsep dimana materi
pembelajarannya berbasis pada fakta atau fenomena yang dapat dijelaskan
dengan logika atau penalaran tertentu, bukan sebatas kira-kira, khayalan,
legenda, atau dongeng semata. Ada tiga jenis metode pembelajaran dalam
konsep

pendekatan

ilmiah

(scientific

approach),

yaitu

metode

pembelajaran penemuan (discovery learning), metode pembelajaran
berbasis masalah (problem based learning) dan metode pembelajaran
berbasis proyek (project based learning).
Menurut Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, kriteria dari
konsep pendekatan ilmiah (scientific approach) adalah:
1. Materi pembelajaran berbasis pada fakta atau fenomena yang dapat
dijelaskan dengan logika atau penalaran tertentu, bukan sebatas kirakira, khayalan, legenda atau dongeng semata.
2. Penjelasan guru, respon siswa, dan interaksi edukatif guru-siswa
terbebas dari prasangka yang serta-merta, pemikiran subjektif, atau
penalaran yang menyimpang dari alur berpikir logis.

12

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

13

3. Mendorong dan menginspirasi siswa berpikir secara kritis, analistis,
dan tepat dalam mengidentifikasi, memahami, memecahkan masalah,
dan mengaplikasikan materi pembelajaran.
4. Mendorong dan menginspirasi siswa mampu berpikir hipotetik dalam
melihat perbedaan, kesamaan, dan tautan satu sama lain dari materi
pembelajaran.
5. Mendorong dan menginspirasi siswa mampu memahami, menerapkan,
dan mengembangkan pola berpikir yang rasional dan objektif dalam
merespon materi pembelajaran.
6. Berbasis pada konsep, teori, dan fakta empiris yang dapat
dipertanggungjawabkan.
7. Tujuan pembelajaran dirumuskan secara sederhana dan jelas, namun
menarik sistem penyajiannya.

Dalam pelaksanaannya, proses pembelajaran konsep pendekatan
ilmiah (scientific approach) menyentuh tiga ranah, yaitu sikap,
pengetahuan, dan keterampilan. Proses pembelajarannya diwakili oleh
diagram di bawah ini:

14

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Gambar 2.1 Diagram proses pembelajaran scientific approach
kemdikbud.go.id/kemdikbud/dokumen/.../Paparan%20Wamendik.pdf
diunduh 11 februari 2014

Ranah sikap menggamit transformasi substansi atau materi ajar
agar peserta didik “tahu mengapa”. Ranah keterampilan menggamit
transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik “tahu
bagaimana”. Ranah pengetahuan menggamit transformasi substansi atau
materi ajar agar peserta didik “tahu apa”.
Hasil belajar melahirkan peserta didik yang produktif, kreatif,
inovatif, dan afektif melalui penguatan sikap, keterampilan, dan
pengetahuan

yang

terintegrasi.

Sehingga,

hasil

akhirnya

adalah

peningkatan dan keseimbangan antara kemampuan untuk menjadi manusia
yang baik

(soft skills) dan manusia yang memiliki kecakapan dan

pengetahuan untuk hidup secara layak (hard skills) dari peserta didik yang
meliputi aspek kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

15

Kurikulum 2013 menekankan pada dimensi pedagogik modern
dalam pembelajaran, yaitu menggunakan pendekatan ilmiah. Pendekatan
ilmiah (scientific approach) dalam pembelajaran yang dimaksud meliputi
mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan membentuk jejaring untuk
semua mata pelajaran. Berikut ini adalah diagram dari langkah-langkah
dari konsep pendekatan ilmiah (scientific approach):

Gambar 2.2 Diagram Langkah-langkah scientific approach
kemdikbud.go.id/kemdikbud/dokumen/.../Paparan%20Wamendik.pdf
diunduh 11 februari 2014

B. Metode Pembelajaran Penemuan (Discovery Learning)
Menurut Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,

Metode

discovery learning adalah teori belajar yang didefinisikan sebagai proses
pembelajaran yang terjadi bila pelajar tidak disajikan dengan pelajaran
dalam bentuk finalnya, tetapi diharapkan siswa mengorganisasi sendiri.
Sebagai strategi belajar, discovery learning mempunyai prinsip yang sama
dengan inkuiri (inquiry) dan problem solving. Tidak ada perbedaan yang
prinsipil pada ketiga istilah ini, pada metode discovery learning lebih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

16

menekankan pada ditemukannya konsep atau prinsip yang sebelumnya
tidak diketahui. Pada discovery learning, masalah yang diperhadapkan
kepada siswa semacam masalah yang direkayasa oleh guru.
Dalam mengaplikasikan metode discovery learning, guru berperan
sebagai pembimbing dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk
belajar secara aktif, sebagaimana pendapat guru harus dapat membimbing
dan mengarahkan kegiatan belajar siswa sesuai dengan tujuan. Kondisi
seperti ini ingin merubah kegiatan belajar mengajar yang teacher oriented
menjadi student oriented.
Dalam discovery learning, hendaknya guru harus memberikan
kesempatan kepada muridnya untuk menjadi seorang problem solver,
seorang scientis, historin, atau ahli matematika. Bahan ajar tidak disajikan
dalam bentuk akhir, tetapi siswa dituntut untuk melakukan berbagai
kegiatan menghimpun informasi, membandingkan, mengkategorikan,
menganalisis, mengintegrasikan, mereorganisasikan bahan serta membuat
kesimpulan-kesimpulan.
Keuntungan-keuntungan dari metode discovery learning adalah:
1. Membantu siswa untuk memperbaiki dan meningkatkan
keterampilan-keterampilan dan proses-proses kognitif. Usaha
penemuan merupakan kunci dalam proses ini, seseorang
tergantung bagaimana cara belajarnya.

17

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2. Pengetahuan yang diperoleh melalui metode ini sangat pribadi
dan ampuh karena menguatkan pengertian, ingatan dan
transfer.
3. Menimbulkan rasa senang pada siswa, karena tumbuhnya rasa
menyelidiki dan berhasil.
4. Metode ini memungkinkan siswa berkembang dengan cepat
dan sesuai dengan kecepatannya sendiri.
5. Menyebabkan siswa mengarahkan kegiatan belajarnya sendiri
dengan melibatkan akalnya dan motivasi sendiri.
6. Metode ini dapat membantu siswa memperkuat konsep dirinya,
karena memperoleh kepercayaan bekerja sama dengan yang
lainnya.
7. Berpusat pada siswa dan guru berperan sama-sama aktif
mengeluarkan

gagasan-gagasan.

Bahkan

gurupun

dapat

bertindak sebagai siswa, dan sebagai peneliti di dalam situasi
diskusi.
8. Membantu siswa menghilangkan skeptisme (keragu-raguan)
karena mengarah pada kebenaran yang final dan tertentu atau
pasti.
9. Siswa akan mengerti konsep dasar dan ide-ide lebih baik.
10. Membantu dan mengembangkan ingatan dan transfer kepada
situasi proses belajar yang baru.
11. Mendorong siswa berfikir dan bekerja atas inisiatif sendiri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

18

12. Mendorong siswa berfikir intuisi dan merumuskan hipotesis
sendiri.
13. Memberikan keputusan yang bersifat intrinsik; Situasi proses
belajar menjadi lebih terangsang.
14. Proses belajar meliputi sesama aspeknya siswa menuju pada
pembentukan manusia seutuhnya.
15. Meningkatkan tingkat penghargaan pada siswa.
16. Kemungkinan siswa belajar dengan memanfaatkan berbagai
jenis sumber belajar.
17. Dapat mengembangkan bakat dan kecakapan individu.

Selain memiliki keuntungan, kelemahan yang dimiliki oleh metode
discovery learning adalah:
1. Metode ini menimbulkan asumsi bahwa ada kesiapan pikiran
untuk belajar. Bagi siswa yang kurang pandai, akan mengalami
kesulitan abstrak atau berfikir atau mengungkapkan hubungan
antara konsep-konsep, yang tertulis atau lisan, sehingga pada
gilirannya akan menimbulkan frustasi.
2. Metode ini tidak efisien untuk mengajar jumlah siswa yang
banyak, karena membutuhkan waktu yang lama untuk
membantu mereka menemukan teori atau pemecahan masalah
lainnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

19

3. Harapan-harapan yang terkandung dalam metode ini dapat
buyar berhadapan dengan siswa dan guru yang telah terbiasa
dengan cara-cara belajar yang lama.
4. Pengajaran discovery lebih cocok untuk mengembangkan
pemahaman,

sedangkan

mengembangkan

aspek

konsep,

keterampilan dan emosi secara keseluruhan kurang mendapat
perhatian.
5. Pada beberapa disiplin ilmu, misalnya IPA kurang fasilitas
untuk mengukur gagasan yang dikemukakan oleh para siswa.
6. Tidak menyediakan kesempatan-kesempatan untuk berfikir
yang akan ditemukan oleh siswa karena telah dipilih terlebih
dahulu oleh guru.

Metode

discovery

learning

memiliki

3

langkah

dalam

pelaksanaannya, yaitu persiapan, pelaksanaan, dan penilaian. Berikut
adalah penjelasan lebih lengkap dalam setiap langkahnya:
1. Langkah persiapan
a. Menentukan tujuan pembelajaran.
b. Melakukan identifikasi karakteristik siswa (kemampuan
awal, minat, gaya belajar, dan sebagainya).
c. Memilih materi pelajaran.
d. Menentukan topik-topik yang harus dipelajari siswa secara
induktif (dari contoh-contoh generalisasi).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

20

e. Mengembangkan bahan-bahan belajar yang berupa contohcontoh, ilustrasi, tugas dan sebagainya untuk dipelajari
siswa.
f. Mengatur topik-topik pelajaran dari yang sederhana ke
kompleks, dari yang konkret ke abstrak, atau dari tahap
enaktif, ikonik sampai ke simbolik.
g. Melakukan penilaian proses dan hasil belajar siswa.

2. Langkah pelaksanaan
a. Stimulation (stimulasi/ pemberian rangsangan)
Pertama-tama pada tahap ini pelajar dihadapkan pada
sesuatu yang menimbulkan kebingungannya, kemudian
dilanjutkan untuk tidak memberi generalisasi, agar timbul
keinginan untuk menyelidiki sendiri. Disamping itu guru
dapat

memulai

kegiatan

PBM

dengan

mengajukan

pertanyaan, anjuran membaca buku, dan aktivitas belajar
lainnya

yang mengarah

pada

persiapan

pemecahan

masalah. Stimulasi pada tahap ini berfungsi untuk
menyediakan

kondisi

mengembangkan

dan

mengeksplorasi bahan.

interaksi

belajar

membantu

yang

siswa

dapat
dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

21

b. Problem statement (pernyataan/ identifikasi masalah)
Setelah dilakukan stimulasi langkah selanjutya adalah guru
memberi kesempatan kepada siswa untuk mengidentifikasi
sebanyak mungkin agenda-agenda masalah yang relevan
dengan bahan pelajaran, kemudian salah satunya dipilih dan
dirumuskan dalam bentuk hipotesis (jawaban sementara
atas pertanyaan masalah).
c. Data collection (Pengumpulan Data)
Ketika

eksplorasi

berlangsung

guru

juga

memberi

kesempatan kepada para siswa untuk mengumpulkan
informasi

sebanyak-banyaknya

membuktikan

benar

atau

yang

tidaknya

relevan

untuk

hipotesis

(Syah,

2004:244). Pada tahap ini berfungsi untuk menjawab
pertanyaan atau membuktikan benar tidaknya

hipotesis,

dengan demikian anak didik diberi kesempatan untuk
mengumpulkan

(collection)

berbagai

informasi

yang

relevan, membaca literatur, mengamati objek, wawancara
dengan nara sumber, melakukan uji coba sendiri dan
sebagainya.
d. Data Processing (Pengolahan Data)
Menurut Syah (2004:244) pengolahan data merupakan
kegiatan mengolah data dan informasi yang telah diperoleh
para siswa baik melalui wawancara, observasi, dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

22

sebagainya, lalu ditafsirkan. Semua informai hasil bacaan,
wawancara, observasi, dan sebagainya, semuanya diolah,
diacak, diklasifikasikan, ditabulasi, bahkan bila perlu
dihitung dengan cara tertentu serta ditafsirkan pada tingkat
kepercayaan tertentu.
e. Verification (Pembuktian)
Pada tahap ini siswa melakukan pemeriksaan secara cermat
untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis yang
ditetapkan tadi dengan temuan alternatif, dihubungkan
dengan hasil data processing (Syah, 2004:244). Verification
menurut Bruner, bertujuan agar proses belajar akan berjalan
dengan baik dan kreatif jika guru memberikan kesempatan
kepada siswa untuk menemukan suatu konsep, teori, aturan
atau pemahaman melalui contoh-contoh yang ia jumpai
dalam kehidupannya.
f. Generalization (menarik kesimpulan/generalisasi)
Tahap generalisasi/ menarik kesimpulan adalah proses
menarik sebuah kesimpulan yang dapat dijadikan prinsip
umum dan berlaku untuk semua kejadian atau masalah
yang sama, dengan memperhatikan hasil verifikasi (Syah,
2004:244). Berdasarkan hasil verifikasi maka dirumuskan
prinsip-prinsip yang mendasari generalisasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

23

3. Langkah penilaian
Dalam discovery learning, penilaian dapat dilakukan dengan
menggunakan tes maupun non tes. Penilaian yang digunakan
dapat berupa penilaian kognitif, proses, sikap, atau penilaian
hasil kerja siswa. Jika bentuk penialainnya berupa penilaian
kognitif, maka dalam metode discovery learning dapat
menggunakan

tes

tertulis.

Jika

bentuk

penilaiannya

menggunakan penilaian proses, sikap, atau penilaian hasil kerja
siswa maka pelaksanaan penilaian

dapat dilakukan dengan

pengamatan.

C. Efektivitas Pembelajaran
Keefektifan pembelajaran berkenaan dengan jalan, upaya, teknik,
strategi yang digunakan dalam mencapai tujuan secara optimal, cepat dan
tepat (Nana Sudjana, 2010: 59). Keefektifan dari suatu model atau metode
pembelajaran diukur dari tingkat keberhasilan siswa dalam mencapai
tujuan pembelajarannya. Ketika anak didik tidak mampu berkonsentrasi,
membuat kegaduhan, menunjukkan kelesuan, minat anak didik semakin
berkurang dan ketika sebagian besar siswa tidak menguasai bahan yang
telah disampaikan oleh guru, ketika itulah efetivitas penggunaan model
atau metode pembelajaran patut dipertanyakan.
Menurut Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain (2010: 77),
penggunaan metode dapat menunjang pencapaian tujuan pengajaran,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

24

bukannya tujuan yang harus menyesuaikan diri dengan metode. Oleh
karena itu, efektivitas penggunaan metode dapat terjadi bila ada
kesesuaian antara metode dengan semua komponen pengajaran yang telah
diprogramkan dalam satuan pelajaran, sebagai persiapan tertulis.
Dalam skripsi ini, efektivitas penggunaan konsep pendekatan
ilmiah (scientific approach) dengan metode pembelajaran penemuan
(discovery learning) pada materi kedudukan titik, garis dan bidang
tercapai apabila siswa termotivasi selama mengikuti proses pembelajaran
dan menunjukkan ketuntasan hasil belajar.

D. Motivasi Belajar Siswa
Istilah motivasi berasal dari kata “motif” yang dapat diartikan
sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri individu, ya

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING DENGAN STRATEGI ACCELERATED LEARNING SUB POKOK BAHASAN VOLUME KUBUS DAN LIMAS PADA SISWA SMA NEGERI 1 ARJASA KELAS X SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2004/2005

0 12 15

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING DENGAN STRATEGI ACCELERATED LEARNING SUB POKOK BAHASAN VOLUME KUBUS DAN LIMAS PADA SISWA SMA NEGERI 1 ARJASA KELAS X SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN 2004/2005

0 11 15

PERBEDAAN KEMAMPUAN KOGNISI HASIL PEMBELAJARAN POKOK BAHASAN HIDROSFER SMA NEGERI 2 DAN SMA NEGERI 3 PEMALANG TAHUN AJARAN 2012 2013

0 9 218

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN PROBLEM POSING MENGGUNAKAN LEMBAR KERJA SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR DAN MOTIVASI AKUNTANSI SISWA KELAS XI PADA POKOK BAHASAN JURNAL UMUM SMA NEGERI 1

1 8 213

PENERAPAN TEORI BELAJAR PENEMUAN BRUNER PADA POKOK BAHASAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR DI KELAS X SMA NEGERI 1 LAGUBOTI TAHUN AJARAN 2012/2013.

0 1 21

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BIOLOGI PADA POKOK BAHASAN PENCEMARAN LINGKUNGAN DI KELAS X IMERSI SMA NEGERI 2 SEMARANG TAHUN AJARAN 2006/2007.

1 2 80

STUDI KOMPARASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF METODE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) DAN TEAM ASSISSTED INDIVIDUALLIZED (TAI) PADA SUB POKOK BAHASAN KONSEP MOL DI SMA NEGERI 1 SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2013/2014.

0 0 18

PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR PADA MATERI POKOK HIDROKARBON SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 NGEMPLAK BOYOLALI TAHUN AJARAN 2013/2014.

0 0 21

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN POKOK BAHASAN TUMBUKAN DENGAN ANIMASI KOMPUTER PADA SISWA SMA NEGERI I NGEMPLAK Skripsi

0 0 115

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS X-A SMA SANTA MARIA YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 20132014 SUBMATERI KEDUDUKAN TITIK, GARIS, DAN BIDANG DALAM RUANG DIMENSI TIGA

0 0 212