IMPLEMENTASI GOOD CORPORATE GOVERNANCE DI BMT TUMANG - Test Repository

TUGAS AKHIR

  

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN

Salatiga untuk memenuhi salah satu syarat Guna Memperoleh

Gelar Ahli Madya Jurusan D III Perbankan Syariah

  

Oleh:

NUR YULIASARI

NIM: 201-14-025

  

JURUSAN D III PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

2017

   IMPLEMENTASI GOOD CORPORATE

GOVERNANCE DI BMT TUMANG

TUGAS AKHIR

  

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN

Salatiga untuk memenuhi salah satu syarat Guna Memperoleh

Gelar Ahli Madya Jurusan D III Perbankan Syariah

  

Oleh:

NUR YULIASARI

NIM: 201-14-025

  

JURUSAN D III PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

2017

  

MOTTO

“Hai manusia sesungguhnya kamu telah bekerja dengan sungguh sungguh

menuju Tuhanmu, maka pasti kamu akan menemuiNya”

(QS. AL Inshiqaq 6)

  

“dan seorang yang berbakti kepada kedua orang tuanya, dan bukanlah ia

orang yang sombong lagi durhaka”

(QS. Maryam 14)

  

PERSEMBAHAN

  Dengan syukur yang telah diberikan Allah SWT selaku Tuhan Semesta Alam atas nikmat dan karunia rahmatNya, tugas akhir Ini kupersembahkan untuk:

  1. Allah SWT, yang telah mengabulkan setiap doa yang penulis panjatkan.

  Serta ridhoNya sehingga penulis dapat menyelesaikan dengan lancar.

  2. Kedua orang tuaku, yang ikut serta selalu mendoakan, menyayangi, mencintai sepenuh hati, membimbing dan mengarahkan, dan memberikan semangat kepada anak anaknya.

  3. kakakku, yang selalu memotivasi dan memberikan semangat.

  4. Keluarga besarku yang selalu mendoakan kelancaran dalam kelangsungan pendidikanku.

  5. Dua orang laki-laki spesial yang setia selalu menemaniku dengan penuh kasih sayang.

  6. Sahabat karibku yang selalu memberikan doa dan semangat.

  7. Sahabatku D III Perbankan Syariah yang selama tiga tahun bersama sama berjuang dan mengajarkan arti kebersamaan menerima kekurangan dan kelebihan hingga kita dapat menjadi keluarga.

  8. Kepada seluruh staff karyawan akademis yang membantu melancarkan proses penulisan.

  9. BMT Tumang Ampel sebagai tempat penulis teliti.

  10. Semua pihak yang terlibat yang tida dapat penulis sampaikan.

  KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr.Wb.

  Puji syukur kehadirat Allah SWT, Maha Pengasih lagi Maha Penyanyang atas segala limpahan nikmat, karunia, serta hidayah-nya. Sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan baik. Shalawat serta salam senantiasa terhaturkan dan tercurahkan kepada

  khatamul anbiya’ wal mursalin (penutup para

  Nabi dan Rasul) baginda Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat, dan pengikut serta orang-orang yang mencintainya, hingga yaumul qiyamah. Semoga kita semua, orang tua kita, keluarga kita, guru-guru kita diberi tetap Iman, Islam, Ihsan, istiqomah dalam beribadah dan dibimbing oleh Allah SWT dan pada akhirnya jika kita dipanggil menghadap Allah AWT menetapi

  ‘ala ar-Ridha wa khusnul khatimah. Amin

  Penyusun Tugas Akhir ini merupakan salahsatu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya Ekonomi Islam pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Berawal dari kekurangan dan keterbatasan, akhirnya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul “IMPLEMENTASI GOOD CORPORATE GOVERNANCE DI BMT TUMANG” dengan baik. Sebagai hamba yang lemah dan banyak kesalahan, penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini banyak pihak yang ikut serta memberikan bantuan moril maupun material. Oleh karenanya dengan kerendahan hati bantuan moril maupun material. Oleh karenanya dengan kerendahan hati perkenankan penulis untuk menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:

  1. Bapak Dr. Rahmad Hariyadi, M. Pd. Selaku Rektor IAIN Salatiga 2.

  Bapak Dr. Anton Bawono, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga 3. Bapak Drs. Alfred L. M.SI. selaku Ketua Jurusan D-III Perbankan Syariah

  Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga 4. Bapak Mochlasin, M.Ag yang telah membimbing penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir,dengan penuh kesabaran, keikhlasan dan kebajikan.

  5. Bapak Taufikur Rahman S.E,M.Si Selaku dosen pembimbing Akademik selama kuliah di jurusan D-III Perbankan Syariah IAIN Salatiga yang selalu memberikan motivasi belajar bagi penulis.

  6. Bapak dan Ibu Dosen serta Karyawan Akademik IAIN Salatiga terlebih kepada dosen-dosen di jurusan Perbankan Syariah IAIN Salatiga yang banyak berjasa kepada penulis.

  7. Para Staf Perpustakaan IAIN Salatiga terimakasih atas bantuan penyediaan buku-buku kepada penulis hingga terselesaikannya Tugas Akhir ini.

  8. Seluruh Karyawan BMT Tumang, yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengadakan penelitian hingga akhir.

  9. Semua pihak yang terkait dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

  Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih banyak kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karenanya saran dan kritik yang konstruktif dari semua pihak sangat diharapkan demi perbaikan dimasa mendatang.

  

ABSTRAK

  Yuliasari, Nur. 2017. Implementasi Good Corporate Governance Di BMT

  Tumang. Tugas Akhir, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi D III Perbankan Syariah IAIN Salatiga. Pembimbing: Mochlasin. M.Ag.

  Penelitian ini dilatarbelakangi pentingnya penerapan Good Corporate

  

Governance oleh BMT Tumang, BMT sebagai lembaga keuangan syariah yang

  sangat dekat melayani kepentingan masyarakat dituntut untuk bisa menjadi contoh dalam menerapkan Islamic Corporate Governance. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana konsep Good Corporate Governance dalam perspektif ajaran Islam, penerapan Good Corporate Governance di BMT Tumang, dan implikasi dari penerapan Good Corporate Governance di BMT Tumang. Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan model deskriptif melalui kuesioner, wawancara, observasi dan dokumentasi. Penelitian ini dilakukan di BMT Tumang. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa prinsip- prinsip pokok GCG sesuai dengan norma dan nilai Islami dalam aktivitas dan

  , i

  operasional BMT mplementasi prinsip Good Corporate Governance (GCG) pada BMT Tumang menunjukkan bahwa prinsip-prinsip GCG pada perusahaan ini telah dilaksanakan dengan baik, implikasi dari penerapan Good Corporate

  

Governance di BMT TUMANG yaitu jumlah kredit macet menurun, jumlah

anggota meningkat, dan jumlah aset meningkat.

  Kata kunci: Implementasi, Good Corporate Governance, BMT Tumang

  

DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................. ii HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iii PERNYATAAN KEASLIAN ............................................................................. iv PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI ................................................................ v MOTTO .............................................................................................................. vi PERSEMBAHAN ............................................................................................... vii KATA PENGANTAR ........................................................................................viii ABSTRAK .......................................................................................................... xi DAFTAR ISI ....................................................................................................... xii DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xv DAFTAR TABEL ...............................................................................................xvi DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................xvii

  BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1 A. Latar Belakang ..................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ................................................................................ 3 C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 3 D. Manfaat Penelitian ............................................................................... 3 E. Metode Penelitian................................................................................. 5 F. Sistematika Penulisan .......................................................................... 8

  BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................. 10 A. Kajian Pustaka ...................................................................................... 10 B. Kajian Teoritik ..................................................................................... 14 a.

  . ...................................... 14

  Pengertian Good Corporate Governance b. Konsep Good Corporate Governance dalam Perspektif Ajaran Islam ...............................................................................................

  ....................................................................................................15 c.

  . .............................. 19

  Prinsip- prinsip Good Corporate Governance d.

  . ...................... 23

  Tujuan dan Manfaat Good Corporate Governance e.

  . .................................. 24

  Unsur- unsur Good Corporate Governance f.

  . ............................ 26

  Pilar pendukung Good Corporate Governance

  BAB III LAPORAN OBJEK .............................................................................. 27 A. Sejarah BMT Tumang .......................................................................... 27 B. Identitas Lembaga dan Kelengkapan Organisasi ................................. 32 C. Stuktur Organisasi BMT Tumang ........................................................ 35 D. Penjabaran Tugas dan Wewenang Masing-masing Bagian ................. 36 E. Produk-Produk di BMT Tumang Cabang Ampel ................................ 48 F. Kondisi Sumber Daya Manusia BMT Tumang Cabang Ampel ......... 57 BAB IV ANALISIS DATA ................................................................................ 60 A. Penerapan Good Corporate Governance dalam Islam di BMT Tumang ................................................................................................ 60 B. Implikasi dari Penerapan Good Corporate Governance dalam

  BAB VPENUTUP ............................................................................................... 67 A. Kesimpulan .......................................................................................... 67 B. Saran ..................................................................................................... 67 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN

  

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Stuktur Organisasi BMT Tumang ............................................... 31

  

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Jumlah Anggota BMT Tumang Cabang Ampel Periode 2012-2016 59Tabel 4.2 Jumlah Aset BMT Tumang Cabang Ampel Periode 2012-2016 ....... 60

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1 Pernyataan Keaslian Tulisan dan Kesediaan Publikasi Lampiran 2 Lembar Declaration Lampiran 3 Formulir Permohonan Pembiayaan Lampiran 4 Slip Angsuran Lampiran 5 Slip Setoran Lampiran 6 Slip Kas Keluar Lampiran 7 Brosur Pembiayaan Akad Ijarah Lampiran 8 Brosur Program Umrah 5 Juta Tanah Suci Bukan Mimpi KSPPS

  BMT Tumang Lampiran 9 Simulasi Repayment Capacity Pembiayaan Murabahah/Ijarah

  KSPPS BMT Tumang (Produk Tempo) Lampiran 10 Simulasi Repayment Capacity Pembiayaan Murabahah/Ijarah

  KSPPS BMT Tumang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada permulaan tahun 1990-an, di beberapa negara di Asia, termasuk

  didalamnya Indonesia dikategorikan sebagai negara dengan pertumbuhan ekonomi yang mengagumkan. Namun, setelah terjadi krisis ekonomi pada tahun 1997, banyak pihak kemudian meyakini bahwa pondasi ekonomi di beberapa negara tersebut sebenarnya rapuh. Krisis ini berdampak luas, tidak hanya pada sisi ekonomi namun juga kestabilan politik.Runtuhnya stabilitas ekonomi tersebut telah menjadi satu momentum dan bukti adanya kualitas

  corporate governance (CG) yang buruk di kawasan Asia pada umumnya dan

  Indonesia pada khususnya. Hal inilah yang kemudian menyebabkan peningkatan pemahaman dan kesadaran bahwa Good Corporate Governance (GCG) menjadi syarat mutlak yang diperlukan dalam proses eksistensi sebuah perusahaan (Wibowo, 2010:135).

  Indonesia sebagai negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam, haruslah memahami dan mengetahui prinsip-prinsip Good Corporate

  Governance dalam konteks keIslaman.Islam sebagai way of life selalu

  menyuarakan tentang pentingnya etika bisnis, nilai-nilai integritas dan kejujuran yang tak tergoyahkan. Entitas syariah di Indonesia saat ini semakin berkembang ditandai dengan munculnya berbagai jenis lembaga keuangan syariah (Surya dan Ivan, 2008:16).

  Salah satu lembaga keuangan syariah yangsekarang sedang mengalami perkembangan yang pesat adalah Baitul Maal wa Tamwil (BMT). BMT adalah jenis koperasi simpan pinjam yang kegiatannya berdasarkan prinsip syariah Islam. BMT sebagai lembaga keuangan syariah yang sangat dekat melayani kepentingan masyarakat dituntut untuk bisa menjadi contoh dalam menerapkan Islamic Corporate Governance. Dengan menerapkan Islamic

  

Corporate Governance diharapkan selain kinerjanya meningkat, kepercayaan

  masyarakat bahwa BMT merupakan lembaga keuangan syariah juga

  Jumansyah dan Syafei, meningkat ( 2013:56). e

  M nurut Nugroho (2015:68), keberlangsungan BMT sangat ditentukan oleh kepercayaan (trust) masyarakat dalam menerima dana (funding), menyalurkannya dalam bentuk pembiayaan (financing) serta kepiawaian mengelola margin dan atau bagi hasil yang didapat untuk mempertahankan perkembangan dan pertumbuhan lembaga. Untuk dapat meraihnya maka perlu diupayakan stabilitas kinerja berdasarkan tata kelola yang transparan dan akuntabel. Wujud dari hal tersebut dapat berupa kemudahan pihak mitra untuk dapat mengakses informasi, kepatuhan dalam melaksanakan mekanisme pertanggungjawaban rutin, menggunakan jasa audit akuntan publik sehingga dapat meningkatkan kepercayaan publik untuk berpartisipasi dalam menyerahkan/menitipkan dana.

  Pentingnya penerapan Good Corporate Governancesangat dirasakan oleh BMT Tumang, untuk mendorong kesadaran insan BMT agar senantiasa berperilaku sesuai dengan prinsip-prinsip GCG sebagai suatu budaya benar- benar diupayakan agar menjadi nyata dan benar-benar dapat terlaksana sehingga Good Governance bukan hanya sebuah wacana saja. Berangkat dari latar belakang tersebut penulis merumuskan penelitian yang berjudul “Implementasi Good Corporate Governancedi BMT Tumang".

B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang dan fokus penelitian, maka terdapat beberapa masalah yang dapat dirumuskan dalam penelitian ini, yaitu:

1. Bagaimana penerapan Good Corporate Governance dalam Islam di BMT

  Tumang? 2. Bagaimana implikasi dari penerapan Good Corporate Governance di

  BMT Tumang? C.

   Tujuan Penelitian

  Berdasarkan pada permasalahan yang dirumuskan diatas, maka ada beberapa tujuan yang hendak di capai dalam penelitian ini, yaitu:

  1. Untuk mengetahui bagaimana penerapan Good Corporate Governance dalam Islam di BMT Tumang.

  2. Untuk mengetahui bagaimana implikasi dari penerapan Good Corporate Governance dalam Islam di BMT Tumang.

D. Manfaat Penelitian

  Dalam memperhatikan hasil penelitian ini secara menyeluruh, maka diharapkan akan memperoleh manfaat, sebagai berikut:

  1. Bagi pihak IAIN Salatiga a.

  Untuk menjaga citra baik sebuah LKS c. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan kepada BMT sebagai bahan pertimbangan dalampenerapan Good Corporate

  c.

  Menambah pengalaman dan pengetahuan secara langsung di lapangan.

  b.

  Sebagai alat ukur agar dapat mengetahui sejauh mana ilmu yang diperoleh di bangku perkuliahan dan mempraktikkan teori-teori dari mata kuliah yang pernah diberikan.

  3. Bagi Penulis a.

  Governance .

  b.

  Menjadi tambahan referensi bacaan untuk mahasiswa setelah penulis melakukan penelitiam dan pengamatan.

  Sebagai persiapan untuk menghadapi persaingan yang semakin sengit dan ketat.

  2. Bagi LKS Proposal a.

  Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya literature penelitian tentang penerapan Good Corporate Governancedi BMT.

  c.

  Menciptakan hubungan baik antara lembaga pendidikan dengan lembaga keuangan.

  b.

  Menambah dan memperluaswawasan terutama yang berkaitan dengan penerapan Good Corporate Governance di BMT.

4. Bagi Peneliti Lain

  Menjadi bahan pembanding dalam memperoleh informasi ketika melakukan penelitian ditempat yang berbeda, sehingga saling dapat bertukar pikiran satu sama lain.

E. Metode penelitian

  Dalam penulisan proposal ini peneliti mengggunakan beberapa metode penelitian agar memperoleh data-data yang akurat antara lain:

  1. Jenis penelitian

  Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif, jenis penelitian kualitatif adalah penelitian yang bertujuan memahami realita sosial (Supardi, 2005:115).

  Peneliti dalam hal ini mengumpulkan data berupa cerita rinci dari para informan dan diungkapkan apa adanya sesuai dengan bahasa dan pandangan infoman.

  2. Subyek dan Obyek penelitian

  Yang dijadikan subyek dalam penelitian ini adalah individu yang dimintai informasi oleh penulis untuk mendapatkan data yang dibutuhkan mengenai masalah yang diteliti. Subyek penelitian ini adalah karyawan di BMT Tumang.

  Obyek penelitian ini adalah yang menjadi titik perhatian dari penelitian. Jadi yang menjadi obyek dalam penelitian ini adalah segala kegiatan yang berhubungan dengan penerapan Good Corporate di BMT Tumang.

  Governance

  3. Teknik analisis data a.

  Data primer yaitu jenis data utama yang digunakan penulis untuk mencapai tujuan penelitian. Dalam hal ini yang dijadikan data primer adalah dokumen yang berkaitan dengan penerapan Good Corporate Governance di BMT Tumang.

  b.

  Data sekunder yaitu data pendukung yang menguatkan data primer.

  Yang termasuk dalam data sekunder dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh dari observasi, dokumentasi dan literature-literature atau bacaan yang relevan (Supardi, 2015:118).

  4. Metode pengumpulan data

  Dengan tujuan untuk mengetahui penerapan Good Corporate

  Governance di BMT Tumang, dalam proses pengumpulan datanya merasa perlu merangkul semua pihak yang berkaitan dengan obyek penelitian ini.

  Oleh karena itu, metode pengumpulan data yang penulis terapkan antara lain: a.

  Metode Wawancara Menurut Supardi (2005:121), wawancara adalah tanya jawab atau pertemuan dengan seseorang untuk suatu pembicaraan. Metode wawancara dalam konteks ini berarti proses memperoleh suatu fakta atau data dengan melakukan komunikasi langsung (tanya jawab secara lisan) dengan responden penelitian baik secara temu wicara atau menggunakan teknologi komunikasi (jarak jauh).

  Adapun teknik pengumpulan data dengan metode wawancara, yaitu dengan cara mengadakan wawancara (interview) kepada pihak- pihak yang berhubungan (responden) seperti direktur atau kepala cabang dan karyawan di BMT Tumang.

  b.

  Metode Observasi Metode pengumpulan data dengan observasi artinya mengumpulkan data atau menjaring data dengan melakukan pengamatan terhadap subyek dan atau obyek penelitian secara seksama (cermat dan teliti) dan sistematis (Supardi, 2015:136).

  Observasi yang dilakukan oleh penulis adalah dengan mengamati secara langung penerapan Good Corporate Governancedi BMT Tumang.

  c.

  Metode dokumentasi Dokumentasi dalam penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui dokumen-dokumen penting yang berkaitan dengan obyek penelitian, baik mengenai profil, macam-macam produk, mekanisme dan lain sebagainya.

  Jadi penulis melakukan pengumpulan data mengenai hal-hal tersebut melalui arsip-arsip, catatan-catatan dan berbagai dokumen lainnya yang berhubungan dengan penelitian ini.

F. Sistematika Penulisan

  Dalam penelitian ini dibagi dalam lima bagian yaitu:

  BAB I PENDAHULUAN Berisi tentang uraian latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, telaah pustaka, landasan teori, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

  BAB II LANDASAN TEORI Berisi tentangpengertian Good Corporate Governance, prinsip-prinsip Good Corporate Governance, tujuan dan manfaat Good Corporate Governance, unsur-unsur Good Corporate Governance, pilar pendukung Good Corporate Governance , Good Corporate Governance dalam perspektif Islam.

  BAB III GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN Berisi tentang Profil KSPPS BMT Tumang, visi dan misi BMT Tumang, keunggulan BMT Tumang, struktur organisasi BMT Tumang, tugas dan wewenang dalam struktur organisasi, cara kerja dan wilayah kerja BMT Tumang Cabang Ampel, produk-produk di BMT Tumang Cabang Ampel.

  BAB IV ANALISISDATA Berisi tentang penerapan Good Corporate Governance di BMT Tumang, implikasi dari penerapan Good Corporate Governance di BMT Tumang, penerapan Good Corporate Governance dalam perspektif ajaran Islam di BMT Tumang.

  BAB V PENUTUP Berisi tentang kesimpulan dari penelitian, dan saran yang diharapkan berguna bagi IAIN Salatiga, peneliti dan penelitian selanjutnya.

BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Pustaka Secara umum telaah pustaka bertujuan untuk mengembangkan

  pemahaman dan wawasan yang menyeluruh tentang penelitian-penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya dan untuk mengetahui berapa banyak orang lain yang sudah membahas permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini. Oleh karena itu, penulis telah menelaah beberapa buku, jurnal, skripsi, dan lain-lain yang sejenis dan mendukung penelitian ini. Beberapa buku yang penulis temukan diantaranya adalah:

Tabel 2.1 Kajian Pustaka

  Penulis (Tahun) Hasil

  No Judul Jurnal mplementasi

  1 Wibowo Menyimpulkan bahwa Penerapan tata kelola perusahaan kian

  Good

  (2010) menjadi faktor penentu yang

  Corporate

  strategis bagi perusahaan agar

  Governance di

  dapat senantiasa Indonesia meningkatkan nilai serta memelihara proses pertumbuhan yang berkelanjutan. Oleh karenanya, setiap perusahaan perlu terus meningkatkan kerja kerasnya agar dapat mengambil manfaat dari penerapan tata kelola perusahaan yang baik.

  2. mplementasi Janusi Menyimpulkan bahwa reputasi (201 memegang peran yang serta hubungan kerjasama antar bank syariah dengan Implikasinya nasabah.Dalam jangka Terhadap panjang, reputasi berdampak Reputasi dan pada kepercayaan nasabah Kepercayaan pada bank syariah. Bank Syariah

  Peningkatan reputasi dan kepercayaan pada bank syariah merupakan salah satu indikator kinerja bank syariah dalam meningkatkan market

  share nya, sehingga dapat

  disimpulkan bahwa implementasi shariah

  governance akan berpengaruh

  terhadap reputasi dan kepercayaan nasabah. Meningkatnya reputasi dan kepercayaan dalam jangka panjang akan meningkatkan loyalitas nasabah yang pada akhirnya akan meningkatkan

  market share bank syariah

  3. Analisis Jumansy Menyimpulkan bahwa dalam mengukur pencapaian Penerapan ah

  maqashid syariah , terdapat Good (201

  tiga dimensi yaitu pendidikan,

  Governance 3)

  keadilan dan kepentingan

  Business

  publik. Pencapaian atas dan

  Syariah

  dimensi pendidikan diukur Pencapaian berdasarkan jumlah alokasi sumber daya yang disediakan

  Maqashid

  oleh Bank. Dalam hal

  Syariah Bank

  pencapaian dimensi keadilan, Syariah di diukur seluruh pendapatan Indonesia yang diterimanya sebagai laba bersih. Adapun pencapaian dimensi kepentingan publik, dapat dilihat melalui pencapaian indikator profitabilitas, distribusi harta dan invetasi sektor riel.

  4. Analisis Sarama Menyimpulkan bahwa wati menyimpulkan bahwa

  6 Pengungkapan dan (enam) dari 10 (sepuluh) BUS

  Sharia

  Lubi di Indonesia telah

  Compliance

  s mengungkapkan sharia dalam (201 compliance dalam

  Pelaksanaan 4) pelaksanaan Good Corporate

  Good Governance dengan

  prosentase lebih dari 50%.

  Corporate

  Rata-rata pengungkapan

  Governance sharia compliance dalam

  Bank Syariah kategori Dewan Pengawas di Indonesia

  Syariah yang dilakukan oleh 10 (sepuluh) BUS di Indonesia telah memiliki indeks pengungkapan sharia

  compliance sebesar 56%

  5 Karakteristik Maradita Menyimpulkan bahwa konsep

  Good Good Corporate Governance

  (201

  Corporate antara bank konvensional Governance dengan bank syariah pada

  4) pada Bank dasarnya adalah sama, namun Syariah dan yang menjadi pembeda Bank diantara keduanya ialah Konvensional adanya syariah compliance yaitu kepatuhan pada syariah, kemudian adanya Dewan Pengawas Syariah (DPS) yang bertugas meneliti dan membuat rekomendasi produk baru dari bank yang diawasinya serta melakukan pengawasan terhadap bank syariah bahwa kegiatan usaha yang dilakukannya mematuhi prinsip syariah sebagaimana telah ditentukan oleh fatwa dan syariah Islam.

  6. mplementasi Siswanti Menyimpulkan bahwa tidak

  Corporate 6) terhadap kinerja bank syariah. Governance Sebaliknya menunjukan

  Pada Kinerja bahwa penerapan Good Bank Syariah Corporate Governance yang baik dapat meminimalkan kredit macet atau risiko pembiayaan pada bank.

  Meskipun demikian penerapan Good Corporate

  Governance suatu bank sudah

  dilaksanakan sesuai dengan prinsip-prinsip ternyata belum dapat menjamin kinerja bank.

  7. Sharia Najib menyimpulkan bahwa ICG atau dan tata kelola perusahaan secara

  Compliance,

  Rini Islam tidak berpengaruh

  Islamic

  (201 terhadap kecurangan pada

  Corporate

  6) bank syariah. Berdasarkan

  Governance

  teori yang ada penerapan tata dan Fraud kelola perusahaan menjadi hal pada Bank yang sangat penting dalam menjalankan kegiatan

  Syariah operasional perusahaan serta dalam menciptakan bisnis yang efektif dan efisien. Akan tetapi dalam pelaksanaannya sangat sulit untuk menerapkan tata kelola perusahaan secara maksimal khususnya bagi bank syariah yang menggunakan syariah atau hukum-hukum Islam sebagai prinsipnya, yang mana bank syariah di Indonesia yang masih terbilang baru sehingga masih dalam tahap penyesuaian serta pengembangan sehingga belum bisa dikatakan telah menerapkan prinsip Islam sepenuhnya. Dari pemaparan yang sudah ada diatas maka penelitian yang akan diajukan penulis berbeda dengan penelitian sebelumnya. Beberapa perbedaan penelitian itu antara lain objek penelitian yang akan dilakukan pada BMT, peneliti lebih fokus pada konsep Good Corporate Governance dalam perspektif ajaran Islam, penerapan Good Corporate Governance di BMT Tumang, implikasi dari penerapan Good Corporate Governance di BMT Tumang tersebut. Peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif dengan metode pengumpulan data menggunakan metode wawancara, observasi dan studi dokumentasi. Dengan perbedaan-perbedan yang ada maka dapat disimpulkan bahwa penelitian tentang implementasi good corporate

  

governance di BMT Tumang pada lembaga keuangan mikro syariah

  khususnya BMT dengan mengambil judul “Implementasi Good Corporate

  

Governance di BMT Tumang" ini berbeda dan belum pernah ada yang

melakukannya.

B. Kajian Teoritik a. Pengertian Good Corporate Governance

  Syakhroza (2005: 17) governance sebagai suatu sistem (yang terbuka/open system) terdiri atas struktur (governance structure), mekanisme (governance mechanism), dan prinsip-prinsip governance (governance principles). Ketiga perangkat tersebut harus diupayakan berjalan sebagai suatu kesatuan dalam bentuk governance system yang berinteraksi secara efektif dengan lingkungan internal dan eksternal dalam mencapai tujuan organisasi yang di terapkan. Efektivitas perangkat

  governance akan dinilai dari seberapa jauh sistem yang dibangun menghasilkan governance outcomes yang diharapkan.

  Kay dalam Sutedi (2011: 2) mendefinisikan Good Corporate

  Governance merupakan sistem yang mengatur dan mengendalikan

  perusahaan guna menciptakan nilai tambah bagi para pemangku kepentingan perusahaan dan masyarakat sekitar.

  Effendi (2009: 2) mendefiniskan GCG sebagai seperangkat sistem yang mengatur dan mengendalikan perusahaan untuk menciptakan nilai tambah (value added) bagi para pemangku kepentingan. Good Corporate

  Governance , yang selanjutnya disebut GCG, adalah suatu tata kelola Bank

  yang menerapkan prinsip-prinsip keterbukaan (transparency), akuntabilitas (accountability), pertanggungjawaban (responsibility), profesional (professional), dan kewajaran (fairness) (Peraturan Bank Indonesia No. 11/33/PBI/2009).

  Menurut Komite Nasional Kebijakan Governance (2004) dalam Pedoman Umum Good Corporate Governance Perbankan Indonesia,

  Good Corporate Governance adalah suatu proses dari struktur yang

  digunakan oleh organ perusahaan guna memberikan nilai tambah pada perusahaan secara berkesinambungan dalam jangka panjang bagi pemegang saham dengan tetap memperlihatkan kepentingan stakeholder lainnya, berlandaskan peraturan perundang-undangan dan norma yang berlaku.

  Organization for Economic Corporation and Development

  (OECD) dalam mendefinisikan Good Corporate Governance sebagai suatu sistem yang dipergunakan untuk mengarahkan dan mengendalikan kegiatan perusahaan. Corporate Governance mengatur pembagian tugas hak dan kewajiban mereka yang berkepentingan terhadap kehidupan perusahaan termasuk para pemegang saham, dewan pengurus, para manajer, dan semua anggota stakeholder non pemegang saham.

  Center for European Policy Study (CEPS) memformulasikan Good Corporate Governance sebagai seluruh sistem yang dibentuk mulai dari

  hak (right), proses, dan pengendalian, baik yang ada di dalam maupun di luar manajemen perusahaan (Sutedi, 2011: 1).

  b.

  

Konsep Good Corporate Governance dalam Perspektif Ajaran Islam

  Prinsip Good Corporate Governance dalam Islam juga sesuai dengan yang dirumuskan oleh Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG).Prinsip-prinsip yang dirumuskan oleh KNKG adalah transparansi, akuntabilitas, pertanggungjawaban, independensi dan keadilan.

  Untuk melakukan penelitian atas konsep Good Corporate

  

Governance dalam perspektif ajaran Islam, maka penulis mencari data

  tertulis dengan cara melakukan pengamatan sekilas, dari literature-

  

literature yang ada dan wawancara dengan Direktur Operasional BMT

  Tumang yaitu Bapak Joko Sriyanto, Ketiga cara tersebut dianggap cukup praktis bagi penulis dalam melakukan penelitian. Dan berdasarkan penelitian yang dilakukan penulis maka diperoleh informasi sebagai berikut:

1. Transparansi (transparency)

  Di dalam akuntansi Islam transparasi juga disebut dengan

  misdaqiyah yang artinya secara umum adalah menyiapkan hitungan- hitungan akhir serta neraca-neraca keuangan (Syahadah, 2001:20).

  Di dalam mengungkapkan keterangan-keterangan dan informasi-informasi yang ada harus benar dan sesuai dengan realita serta tidak ada kebohongan dan kecurangan, karena data-data tersebut merupakan kesaksian, Secara berkesinambungan melakukan sosialisasi dan mengedukasi masyarakat mengenai prinsip-prinsip, produk, jasa perbankan syariah, dan manfaat bagi pengguna jasa perbankan syariah

  2. Akuntabilitas (accountability)

  Dalam implikasi bisnis dan akuntansi adalah bahwa dalam individu yang terlibat harus mempertanggungjawabkan segala sesuatu yang diperbuat kepada pihak-pihak yang terkait wujud dari pertanggungjawaban biasanya berbentuk laporan keuangan. Dalam hal

  accountability orang-orang Muslim mantap hatinya bahwa mereka

  akan diperhitungkan mengenai apa yang mereka perbuat di dunia pada Hari Akhir (kehidupan setelah mati). Dalam Islam, orang-orang Muslim harus mengikuti kehendak Allah SWT dengan mencari rida- Nya dalam seluruh kegiatannya (Bakar, 2007:744).

  Dalam memandang penerapan corporate governance dari perspektif Islam, maka direktur perusahaan, manajemen juga

  auditor seharusnya menunjukkan tugas professional mereka dengan tujuan memuaskan kebutuhan-kebutuhan shareholders dan Allah Swt.

  Hal ini jelas bahwasannnya dalam praktek manajemen perusahan semua Job Discription dari masing-masing pengurus harus dapat dipertanggung jawabkan dan dapat diterima dengan baik.

  3. Tanggung jawab (responsibility)

  Wujud tanggung jawab dalam Islam adalah tanggung jawab kepada Allah SWT, tanggung jawab kepada pemilik modal dan tanggung jawab kepada diri sendiri.Nilai ini memastikan bahwa pengelolaan lembaga keuangan syariah dilakukan dengan moralitas yang menjunjung tinggi nilai kejujuran (Bakar, 2007:744).

  Nilai ini menjaga dengan ketat prinsip kehati-hatian dan kejujuran dalam mengelola dana yang diperoleh dari pemilik dana (shahibul maal) sehingga timbul rasa saling percaya antara pihak pemilik dana dan pihak pengelola dana investasi (mundharib). Upaya tersebut dianggap sebagai suatu perbuatan yang baik dalam Islam, sehingga setiap individu dalam lembaga harus memiliki rasa pertanggungjawaban yang tinggi dalam pekerjaan mereka.

  Dalam konteks ini lembaga BMT harus berhati-hati dalam menentukan sebuah kebijakan dan langkah dalam menjalankan sistem didalam kinerja sebuah lembaga, baik dari kepatuhan dalam perundang-undangan yang berlaku maupun aturan secara

  khusu’ yang

  diterapkan oleh kantor pusat, sehingga diharapkan tidak akan terjadi penyimpangan di dalam kinerja.

4. Independensi (independency)

  Wujud Independensi dalam Islam adalah dalam mengambil keputusan harus objektif dan bebas dari segala tekanan dari pihak manapun. Dalam hal mengambil keputusan stakeholder harus memusyawarahkan dengan masing-masing stakeholder yang berkepentingan dalam perusahaan. Nilai ini memastikan bahwa pengelolaan BMT dilakukan secara professional dan kompetitif sehingga menghasilkan keuntungan maksimum dalam tingkat risiko yang ditetapkan oleh BMT. Termasuk di dalamnya adalah pelayanan yang penuh dengan kecermatan dan kesantunan (

  ri’ayah) serta penuh

  rasa tanggung jawab ( mas’uliyah).

  Dalam membuat keputusan haruslah adil dan tidak terpengaruh oleh pihak manapun, penjelasan tersebut tercantum dalam ayat di atas bahwa seorang mukmin harus patuh terhadap seruan Tuhannya, maksudnya adalah pimpinan atau pengurus didalam BMT harus patuh terhadap peraturan dan undang-undang yang berlaku bahwa seorang pimpinan dalam memutuskan kebijakan harus independen yang artinya tidak ada pengaruh dari pihak manapun atau keputusan tersebut tidak dapat dipengaruhi oleh unsur apapun yang intinya tidak berpihak kepada yang berkepentingan.

5. Kesetaraan (fairness)

  Dalam konteks akuntansi data adil sangat berkaitan dengan praktek moral yaitu kejujuran yang merupakan faktor dominan.Dapat dijelaskan dalam pengertian keadilan sesuai dengan terjemahan dari ayat di atas adalah BMT sebagai lembaga penerima dan penyalur dana umat harus adil dalam menyalurkan, baik dalam penentuan nisbah bagi hasil atau penyampaian kebijakan kepada stakeholders atau anggota, diharapkan dengan diwujudkannya keadilan ini akan tercipta budaya kinerja yang professional.

c. Prinsip-prinsip Good Corporate Governance

  Good corporate governance sebagaimana dimuat dalam Pedoman

  Perbankan Indonesia yang dikeluarkan oleh

  Good Corporate Governance

  Komite Nasional Kebijakan Corporate Governance pada 17 Oktober 2004 adalah suatu tata kelola yang mengandung lima prinsip utama yaitu keterbukaan (transparency), akuntabilitas (accountability), tanggungjawab (responsibility), independensi (independency), dan kewajaran (fairness).

  Hal ini juga termaktub dalam Peraturan Bank Indonesia No.8/4/PBI/2006 dan PBI No. 11/33/PBI/2009.

  Prinsip Good Corporate Governance sebagai lembaga intermediasi dan lembaga kepercayaan, dalam melaksanakan kegiatan usahanya bank harus menganut prinsip keterbukaan (transparency), memiliki ukuran kinerja dari semua jajaran bank berdasarkan ukuran-ukuran yang konsisten dengan corporate values, sasaran usaha dan strategi bank sebagai pencerminan akuntabilitas bank (accountability), berpegang pada

  

prudential banking practices dan menjamin dilaksanakannya ketentuan

  yang berlaku sebagai wujud tanggung-jawab bank (responsibility), objektif dan bebas dari tekanan pihak manapun dalam pengambilan keputusan (independency), serta senantiasa memperhatikan kepentingan seluruh stakeholders berdasarkan azas kesetaraan dan kewajaran (fairness).

  Menurut Komite Nasional Kebijakan Corporate Governance (2004) dalam hubungan dengan prinsip tersebut bank perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut: a.

  Keterbukaan (Transparency) 1)

  Bank harus mengungkapkan informasi secara tepat waktu, memadai, jelas, akurat dan dapat diperbandingkan serta mudah diakses oleh stakeholders sesuai dengan haknya. 2)

  Informasi yang harus diungkapkan meliputi visi, misi, sasaran usaha dan strategi perusahaan, kondisi keuangan, susunan dan kompensasi pengurus, pemegang saham pengendali, cross

  shareholding , pejabat eksekutif, pengelolaan risiko (risk management ), sistem pengawasan dan pengendalian intern, status

  kepatuhan, sistem dan pelaksanaan GCG serta kejadian penting yang dapat mempengaruhi kondisi bank.

  3) Prinsip keterbukaan yang dianut oleh bank tidak mengurangi kewajiban untuk memenuhi ketentuan rahasia bank sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, rahasia jabatan, dan hak-hak pribadi.

  4) Kebijakan bank harus tertulis dan dikomunikasikan kepada pihak yang berkepentingan (stakeholders) dan yang berhak memperoleh informasi tentang kebijakan tersebut.

  b.

  Akuntabilitas (Accountability) 1)

  Bank harus menetapkan tanggung jawab yang jelas dari masing- masing organ organisasi yang selaras dengan visi, misi, sasaran usaha dan strategi perusahaan.

  2) Bank harus meyakini bahwa semuaorganisasi bank mempunyai kompetensi sesuai dengan tanggung jawabnya dan memahami perannya dalam pelaksanaan GCG.

  3) Bank harus memastikan terdapatnya check and balance system dalam pengelolaan bank.

  4) Bank harus memiliki ukuran kinerja dari semua jajaran bank berdasarkan ukuran-ukuran yang disepakati konsisten dengan nilai perusahaan (corporate values), sasaran usaha dan strategi bank serta memiliki rewards and punishment system.

  c.

  Tanggung Jawab (Responsibility) 1)

  Untuk menjaga kelangsungan usahanya, bank harus berpegang pada prinsip kehati-hatian (prudential banking practices) dan menjamin dilaksanakannya ketentuan yang berlaku. 2)

  Bank harus bertindak sebagai good corporate citizen (perusahaan yang baik) termasuk peduli terhadap lingkungan dan melaksanakan tanggung jawab sosial.

  d.

  Independensi (Independency) 1)

  Bank harus menghindari terjadinya dominasi yang tidak wajar oleh stakeholder manapun dan tidak terpengaruh oleh kepentingan sepihak serta bebas dari benturan kepentingan (conflict of interest).

  2) Bank dalam mengambil keputusan harus obyektif dan bebas dari segala tekanan dari pihak manapun. e.

  Kewajaran (Fairness) 1)

  Bank harus senantiasa memperhatikan kepentingan seluruh

  stakeholders berdasarkan azas kesetaraan dan kewajaran (equaltreatment).

  2) Bank harus memberikan kesempatan kepada seluruh stakeholders untuk memberikan masukan dan menyampaikan pendapat bagi kepentingan bank serta mempunyai akses terhadap informasi sesuai dengan prinsip keterbukaan.