Bahasa dan Susastra Dalam Guntingan - Oktober 1999 - Repositori Institusi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
BAHASA DAN SUSASTRA
DALAM GUNTINGAN.
NOMOR 171
OKTOBER 1999
PERPUSTAKAAN PUSAT PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN BAHASA
Jalan Daksinapati Ba-at IV
Jakarta 13220, Telepon 4896558, 4706287, 4706288
DAFTAR
'^
ISI
BAIIASA
BAHASA DAERAH-ULASAN
"Bahasa Daerah Ibarat Kekayaan Alam"
1
"Perlu G-erakan Soaial untuk Lestarikan Bahasa Daerah"
2
"Aspek Strategis Bahasa Daerah"
4
"Panting, Pemetaan Bahasa Daerah"
5
"Bahasa Daerah Diusulkan Masuk Batang Tubuh UUD 45"
6
"Masuk'^r.-r Pahasa Daerah dalam Araandemen UUD 1945"
7
"Hasil Festival Budaya Nusantara '99"
8
"Bahasa Daerah Kurang Perhatian"
9
"Bahasa Daerah, Unsur Budaya Bangsa"
10
BAHASA GAUL-ULASAN
"Bahasa Gaul, Bo!"
11
BAHASA INDONESIA-ISTILAH
"Kosakata Hari Ini"
^
13
BAHASA INDONESIA-PEMBINAAN
"V/isata Bahasa: Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar"
17
"V/isata Bahasa: Kekhususan Awalan me- dan Awalan pe-
(2)
18
"Ulasan Bahasa dan Budaya: Bentuk Cis, Cih, Idih, Lo,
dan Alkisah"
19
"Wisata Bahasa: Tanda Hubung pada Ejaan"
21
"V/isata Bahasa: Kemanfaatkan Tanda Hubung (-)"
22
BAHASA INDONESIA-PENGAJARAN
"Bahasa Kita - Bahasa Indonesia"
23
BAHASA INDOKJuSIA-ULASAN
"Saran untuk Padanan 'Prepaid'"
26
"Mengetaskan Kemiskinan Mengangkat Kemiskinan"
27
"Kembalikan Bahasa ke Fungsi Semula"
28
"Bulan Bahasa dan Nasib Bahasa Indonesia"
30
"Saatnya Kita Temukan Fopmat Reformasi dalam Politik
I
11
"Dari Bulan Bahasa
dan Sastra: 'Pintu
Terbuka*
yang Kurang Promosi"
33
"Kesalahan Berbahasa Bukan Hal yang Biasa"
35
"Bahasa Indonesia Sulit Mendunia"
37
"Berbahasa Indonesia Rasa Kebangsaan"
38
"Saatnya Kita Temukan Format Reformasi dalam Politik
Kebahasaan"
40
"Belajar Bahasa Semata, Hambat Penguasaan"
42
"Rasa Kebangsaan Berbahasa Indonesia"
42
"Pengajaran Bahasa dan Sastra Cenderung Teori"
....
46
"Bahasa Indonesia menjadi Feodal"
48
"Terjadi Feodalisme terhadap Bahasa Indonesia"
49
"Pusat Bahasa: Memasuki bulan Oktober, kritik terha
dap penggunaan bahasa Indonesia kembali mencuat.
Apa peran Pusat Bahasa?"
51
"Pendidikan Sastra di Sekolah-sekolah Mengalami
Kegagalan"
"Cuplikan: Bahasa Api"
52
53
"Semua Barang Elektronik, V/ajib gunakan Petunjuk
Bahasa Indonesia"
55
"Menyambut Bulan Bahasa dan Sastra: Hilangkan Budaya
Eufemisme, Retorika, dan Pengaburan Makna Kalimat"
56
"Siswa di Sekolah kesulitan pelajari Bahasa Indonesia" (57^
"Demokrasi Bahasa"
59
"Reformasi Bahasa Indonesia"
6l
"Mereformasi Mental Bagaimana Enaknya"
63
"Bahasa Indonesia Sebagai Pemersatu Bangsa"
65
"Pengembangan Bahasa Ftagam Ipteks"
67
"Politik Bahasa Nasional Dipraseminarkan"
69
"Bahasa: Salah Ucap yang harus Dihindarkan"
70
"Perjalanan Bahasa Indonesia setelah 71 Tahun Diikrarkan"
71
"Bahasa dan Bayang-bayang Totalitarianisme"
73
"Bahasa Indonesia di Era Globalisasi"
76
111
BAHASA JAWA-ULASAN
"Pelajaran Bahasa Jawa dinilai tak Berguna"
79
BAHASA LAMPUNG-ULASAN
"Ancaman Kepimahan Bahasa Lanpung Diserninarkan"
81
BAHASA M3LAYU-ULASAH
"Berabad-abah Bahasa Melayu jadi Bahasa Nusantara"
82
"Bahasa Nusantara Semakin Terdesak"
83
"Suram, Nasib Bahasa Melayu di Indonesia dan Malaysia"
84
BAHASA
POLITIK-ULASAN
"Bahasa dalam Wacana Politik"
.•.
"Pemakaian Bahasa Para Elit Politik"
86
88
BAH/lSA SUNDA-ULASAN
"Bahasa Sunda masih Hidup dan dipakai oleh Masyarakat Sunda"
7
91
ENSIKLOPEDI JAWA-ULASAN
"LSJ Terbitkan 'Esiklopedi Kebudayaan Jav;a"
93
"Perjalanan sebuah Ensiklopedi Jawa"
94
ISTILAH ASING-ULASAN
Anggota MPR/DPR Jangan Sok Berbahasa Asing"
....
"Istilah Asing di Sidang Umum MPR"
"Bahasa Asing Banyak Muncul di SU MPR"
96
97
;...
98
"Terlalu Banyak Istilah Asing di Sidang Umum MPR"
100
KAMUS DAERAH-ULASAN
"Uncen dan UPNG Susun Kamus Tiga Bahasa Internasional" 102
KEBUDAYAAN-ULASAN
"Pluralitas dalam Pembentukan Wacana Kebudayaan"
103
"Indonesia Butuh Gerakan Kebudayaan"
105
"Gus Dur takkkan Lupakan Kebudayaan"
106
"Gus Dur di Mana Kebudayaan"
107
"Hasan Junus Meraahat Batu"
110
"Kebudayaan Harus di Posisi Terhormat"
112
"Semua Kebudayaan Setara"
113
IV
CERiTA REIUAK INDONESIA-ULASAN
"Cerita Rekaan Indonesia Selalu 'Mengutuk'"
II4
CERPEN-ULASAN
"Cerpen Umar Kayam dalam 13 Bahasa"
115
"Antologi Cerpen 'Ketika Jenderal' Diluncurkan"
I16
FIKSI SURCALIS-ULASAN
"Fiksi Surealis Dipertanyakan"
117
KOMIK-ULASAN
"'La Tour' Schuiten-Peeters Menjadi 'Menara"* ....
118
"Ciaaat! Komik Indonesia Mengeliat!"
119
NASKAH LAHA-ULASAN
"Komikkan Naskah-naskah Lama"
121
"Naskah Jangan Hanya Disimpan"
123
"Naskah Kuno bisa Dijadikan Komik"
12^
"Naskah-naskah Kuno pun Menegpskan Pria adalah
Pemimpin"
125
"Buat Tambah. KetrampiIan"
1 27
"Bukan Monopoli Naskah Kuno"
126
PUISI-ULASAN
Sepenggal Kisah dari Puisi Taufiq Ismail"
129
"Sosialisasi Puisi di Kudus"
131
"Malam Puisi Indonesia-Jerman; Ketika Ruang dan
Waktu Terabaikan"
....;
133
"Sajak-sajak Cinta Rendra di-VCD-kan"
135
"Sajak-sajak H.B, Jassin"
136
PUISI HUMOR-ULASAN
"Puisi Humor di Graha Bhakti TIM"
137
SASTRA INDONESIA-ULASAN
"Nilai Sastra: Antara yang Intrinsik dan Relasional"
139
"Apresiasi Sastra: Kriteria Penilaian Sastra yang
Lazim Dipakai"
■
142
f
V
A
^
"Angkatan Sastra 2000 Kembali Diperdebo.tkan"
145
"3ebutan Angkatan Sastra 2000 Masih Prematur"
147
"Angkatam Sastra 2000, Apa pula itu?"
149
"Sastra di Sekolah: Tak Kenal maka Tak Cinta"
151
"Sastra di Dalam dan di Luar Koran"
153
"Angkatan Sastra 2000"
155
"Sajak-sajak Cinta Si 'Burung Merak' Rendra"
159
"Dari Jatiwangi ke Osaka"
160
"Pasar Tari Kontemporer 1999> Intervensi Sastra ke
Dalam Tari"
I64
"Musik dan Teater Tasyakuran dengan Puisi"
I65
"Makna Retorika"
168
"Gus Dur Merindukan Kejayaan Majapahit"
170
"Tak Menuntut Rehabilitasi"
172
"Pesta Sastra Tasikmalaya 1999"
173
"Kesusastraan Lama perlu Direproduksi Ke Bentuk po-
puler"
"Menunggu Lahirnya Penyair Angkatan Reformasi"
174
....
"Medy Lukito Masuk Ensiklopedi Penyair Dunia"
4.
177
"Taufiq Ismail: 'Saya Menangis Menyaksikan Situasi
Sosial-Politik Saat Ini"
^
175
17b
"Generasi Yang Hilang"
180
"Sastra Buruh: Tak ada Kisah Bahagia"
182
"Angkatan Sastra 2000"
1 84
"'Kereta Kencana' V/S Rendra di GKJ"
188
"Aneh, Guru Bahasa tak pahami Sastra"
"Datanglah kepada Penyair""Seni Tak Pernah Basi"
189
I90
I93
"Kurikulum Pengajaran Sastra Digugat"
"Menulis tanpa Formula Khusus"
I97
I98
"Karya Sastra'Lokal di Ujung Tanduk"
"Rendra: Penyair Karus Memiliki olah Kapujanggan"
"Mempermasalahkan Angkatan: Apa Perlunya?"
I99
201
204
"Pengajaran Sastra Dianaktirikan"
205
"Kurangi Matematika, Tambah Sastra"
206
"Sastrawan Indonesia Diundang ke Thailand"
208
"Guru Gagal Mengajarkan Sastra yang Mencerdaskan"
209
"Tumbuhkan Pilar-pilar Kehidupan Sastra"
210
"Guru Gagal Mengajarkan Sastra yang Mencerdaskan"
211
VI
"Desa Sosok Indonesia; Ahmad Tohari bangga disEbut
Sastrawan Desa"
212
"Sastra dan Tingkat Keberaksaraan"
214
"Jakob Sumardjo"
216
"Nyanyian dari Pedalaman"
222
"Sastra: Bersemi Lalu Layu"
224
SASTRA LISAN-ULASAN
"Tradisi Selalu Menjaga Keselarasan Manusia dangan
Alam"
227
"Ratapan dalam Sebuah Bambu"
231
"Tradisi Lisan, Kesamaan dan Keragaman"
232
"Tradisi Lisan Nusantara Mengandung Keragaman dan
Kesamaan"
234
Bi.HA.SA DAERAH-UIASAN
Di^ Asim Gimarwan
Ibarait Kekayaan Alam
91
AHLI sosiolinguistik ini, Dr Asiin
Gvinarwan (60), lebih dikenal sebagai
pakar ilmu bah^sa. "Padahal.saya su-
Kar^a itu, ia mengritik kebijakan rah bam tumbiih setelah dia lulus dok-
kebahasasin^yang kurang memberi per- tor bidang linguisidk dari University of
hatian -pada bahasa-bahasa daerah. Geoig[etown, AS ^him ,1981. Diser-
dah selaiu membahtah dan menjelas- Piiisat Pembinajm dan Pengembangan tasinya tentiang vartasi gramatikal da
B^a^,katanya,jangan Hanya membi- lam bahasa Lidbhe^, antara ■ lain
na dan mengembangkan bahasa Indo- membahas mepgapa kata "yang'' dan
katanya. Karena\m^arakat tak bisa nei^a: Pengembangan nasionisine—Ja "bahwa" seri^ dihilangkan, dan bang^ keliru nasiohalismo—amat ter- gaimana kaitanhya'dimgan kelas-kelas
membedakan ilmu bahasa dan sosiolo
gi bahasa?"Mungkin
karena pene- bahtu oleh kebh'akan tersebut. Ia pun spsial si peipak^;.*'f" "
S aatinibai^hl^dU dia tercatat seb
litdan-paielitiah . saya • b^yak me- ri^, perlii dibentuk satu Dewan P^
kan dalam setiap pertemuan keba-
hasaan,saya ini a^sosiologi bahasa,"
nyangkut soal keba^aanl P^elitian lests^an Bahasa Daerah.
bahasa, terutamia bahasa-bahasa dae-'
gai
d^ safilat^^^
inasih
Kalau bahasa daerah itu punah, ka- tertarik ih^estsi^il^ bahasa-bahasa
rah,jadi kegeniarah saya."
Kegeihiajrah Asim terbi^ paling-ti-
taiaya^, hilahg juga sdlah satu kekayaan daerah, seiheht^ - banyak pakar ba-
bah^tsaanyang^d^.dialakukah.Setiap
ada tinggal penyesalan.
budaya bangsa Indonesia. Ibarat.ke- hasa dan pakar sosiolinguistik lainnya
dak terlihat dari phluhan pen^tian k^' ka^an alam,kalau sudah pimiah, yang
tahim, pahng tidak tiga h^p^eUtiahnya dipresentasikan di liiar hegeri. Ada
atau tidak biaya dari pemerintah, sponr
■ ; Or'-
**♦■
,
BtJ K AN karena' berasal dari suku
sudah menyatakan bahaisa daerah se
bagai "masa l^u".
;;v
'
« « « : ■ ;
LULUS d^ IKIP Maiahg tahim
J dWa— ijdiir -di Gondanglegi, Malang 1968, Asimingin jadilpeherjemah. Lansor, atau lembaga Fai^tas Sastra Uni- .S datan .tmiggdi 16 April 1939— Asim tas dia belajar khiisus/ tentang peversitas • Indonesia - {UI)-^tempatnya bahj^a, banyak kosa kata J awa diadop- nerjemahan ^^gsiM
tulismengajarsdama ini—pmeUtianjalan te si'^bagmkosa kata Indonesia, Keada^ ah-T-di Umy^itas iDeacon, Aushalia.
rns. "Saya bia^^ smdiil"'l!^un ini, ihf ^^juOTcu dia ' rasakan tidak adil. "Di S ana sa^'belajar bagaimana ca-
sampai bulan Agustiis kema^ dia su- S ehsousiiya kosa kata bahasa^baha^ ranya bisa.mimerjeiiiahkan omongan
dah presents^ di tiga neg^;.In^m, datiS T yang "^in pun harus; diserap. orang sec^a cepatv^' - • ''
Singapuia,Jepang. ^
/q "
Bukah hanya yang dipakai oleh sukuKembali ke ;Lid6he^, dia diminta
Dari sduruh hasil'^enielitiahnya,seba-
suku bes^— juinlahnya lebih dari 10 ju-
oldipem^in]^ke AS uhtuk memper-
gian be^ar maiyang^t disistensi' ba- ta jiwa— tetapi juga siiku-sukukedL'
siapkan r^cmmm^diiikahsatu AkaAdopn s^acam itu secara tidak d« hiBahasa'Akmg (ABA^diIndonesia.
hasa-baha^ daerah berhadapan dehgan
bahasa Indonesia.Bahi^aDarapimg,Ba-' langi^g bisa memupuk rasa kesatuan E aferia pada t^im1875 Pertmnina se-
tak,dan Jawa adalah tiga bahasa daerah' dan, persatuan.'- |C alau secara politik
terakhir yang ^telitinya. D£dam waktu baimigkali lewat demokratisasi peme- rencana ABA-baM. Dia diminta pindekat dia akan ihen^ti bahasa Melayu] rintt^ah, sebaliknya perasaan k^atu- dah, m^gambil gelal doktbr sosioli
w^'dan persatuan berkembahg pula nguistik,-sebab studi Ihhjut penerjeBtojar di Kalimantan Selatan..'
K6k bahasa daerah?"Bahasa daer^' lewatbah^a. Karena itu, ia menya- mahah tek sampaidoldx>r,'pali]l^ tinggi
itu ibarat kekayato aliam kital Kalau
hiliahg,-^a puni^; iECita tak puhya apa-'
apa yang bisa diban^akan,"'Imtanya
yahgl^seimahgat dancara pembiiiaan "master "MasiMahi'sayadiGeorgetown,
lewat cara-cara mOTgharuskan, Pem- lidiastahim'1981."^ ■
bakxian,dalam pemakaian kqsa kata
'Kembaii ke "UI, jadi doseh—
katanya,
misalnya, sebaiknya dilakukan secara doseh itu saiuidos harganya lima sen—
kultes Saste UI,Deppk,Selasa(12/10).- pemiasif. Pada.aldiimya bahasa Indo- pada tahuh'lS O? , tiba>-tiba'saja dia di-
kepada Kompas di ruang dosen Fa-
Ada •tigy^eranah"bahasa daei^., nesm akan berkerhbang secara almiu, piang^ kelstana.'Diminta ^j^ orang
Pe^iha ^ebagai lambahg daerah,'ke-' dan t^p^lu lewat cara-cara instruk- kedua'pen^eh^ Pak Harto (mantan
'=yanjg 'jvistru memunculk^ sikap Pr^den€S deh^o4effed)/^
diia i^bag^;. alat komtmikaisr inlia-
kdoing^j^^^
'sebagM^'suniber m^i^^ah,'-'- s^
unti^;m^^'^^ya',k^ kata'dan m^ "a^tuUahbahasa".
ng^ba^[^'bahasa Indon^ia.
'
■'Maria
pem^ ■■^munctol -dehig^i^d^b (pen^erc^ih peitama
, ^ '
S oeharto^i^Bed). ,, "S iapa"spbnsomya,
pada bahasa-bahasa dae
sS ^'takr^lihfi^i^
■
dia-akan mengulanginya lagi, dan saya' nyampaikan basil penelitian.di forum
t^ii,
bh saya keliru," katanya..
;
intemasion^, Asim Gunarwab tetap
las."Saya dihilai, apakah bisa njawani
Sebag^ contoh di TPS Tapps,- Pak merasa, "Bahiasa Inggris isaya gaya
atau tidak. Yang menentukan Pak Har■ Selama setahun nasibnya bdiun
memberikaiipenjelasan,'a•1355
>''"kR dignnakan.
rab," njar Gai in.
nicnptriaMgkan nijuan yangili-
"Saya itu oiang yang paling
incnycrab dcngan btbasa dac-
J, I.' ig'h. n 'alan mcnggnna1 •/.n • b. basa Indonesia, akan
inabsi d.(tan)
Warta Kota, 20 Oktober 1999
■ JAKLARTA—Eksistensrbaihasa' .'-36 mj© 19.45 itu sudah dipandaiig' mE";-. • .
^'
daeralf^perludibantuiiikandalamba-i ,.perlu.^-Selamim^bah^daer^ > 'PaV^r
tang tubuh UUD1945.Mlah pemya- v^hanyaada pada penjel^^-p^al itu. - Sibaur^ pik m
taansikap yangdihasilkanKonferensi ^Dinkenyataannyat^peii^d^^ ■
Bahasa^usantara(KBl^ yang^ise-;-. iiiakaq,^'iPjaniya diJalar&,;kem^."
lenggarakanl8-19 Oktober,1999 dl ■ iJlkabaha^daerah.sdnAung'Aynp,di- •VadalahiW^^^
Gedung Planetarium T^aplsinail-,-^, m^uldcan d^am bSg^biih til©
Maizuki,Jakarta.
A ri -..-il^^^rdiin^ksudkan piituk iinen^r- 'dukan
Aca^.KBN sendiri:merupal^;l'l^j^iidukadhuki^bali^
in^kaiandari or>1flrP«rival PiiHnva"
isTamiin
man^men menjadi pais^ bara yang ■bmyaJ I^ hegemom^^i^Tnd^-yda
berbunyi:B^i^adae^
lenS i telsfebuL'
b^|d|pad-dfeng^^p^
1M5itu.
'd^ahlriii^j^
j,>
lada^e^men^ se-
/ z"' ■' ^'"umtim terim^ k^t>erad^rt|sa? ;v^in
wn1?o^
nl>>drw>i« K {h,lib Inmri
N^iinitsalstewand^:^Aj^pR
syidi, ui»yapengamaiid^dianpa^^'^'ig^ldi^YayasanRat^a^B^
^d^^b'ahaankt&i
kenyataannya tak pemah keUhatan. membuat orang itu mgi atau untung.
Sibarani berpendapat untuk memtap saja tak ada realisasiiiya, ya percu- berdayakan eksistensi bahasa daerah
masajaamandemenitu," tijcasnya. dan mengkondusifkan keberadaanriya
Pakar sastra Bugis ProfE>r Fachmd- dalam pembangunan adalah perlu ke-
"Jikasudah diaiiiandemen,namun te-
din AEjugamenyetujui am^demen tegasan dan penumbuhan sU^iontuk
itu. "Saya kiraperlu, kareria selama menghargai bahasa daerah berikut
ini keterituan yang ada hanya menon- SDM yang bericecimpung di dalamnya.
jolkan bahasa Indonesia, sedangkan- "Semestinya orang yang paham tenbahasa daerah tak dihiraukan sama se- - tang suatu bahasa dan budayasuatu dae
kali," papamya.Guru besarsastradan rah tertentu diterhpaikanpada tempat
filologi Bugis Universites Negeri Ma yang te'pat," tegasnya. Seperti, sebut
kassar ini mengatakan,bahwa sikap Sibarani, bidang pariwisat^ museum,
kurang menghargai bahasa daerah Jarahnitra adalah lahan orang-orang
menjadi penyebab hilangnya bahasa yang pah^ bahasa serta budaya dae
daerah ddam pergaulan masyarakaL rah."Jangan diserahkan saja pada sar"Selain im orailgberanggapan bahwa jan'ahulaim atau ekonomi," tukasnya.
mengguhakan bahasa daerah itu tak : Hal di atas itu, papar Sibarani, bermembawakeuntungah," ungkapFa- kaitah brat dengan pendistribusian
.chruddin. Menurutnya, bisa atau tak^ alumiii-alumni dgnjurusan sastra daebisa berbahasa daerah itu meihang tak •
yang selama ini buntu. ■ rad
RepubliKa, 21 Oktober 1999
I
I
Sesual derigan'K^dudukan dan .
Gildm,WartaKota.
^fiingsinya, bahasa daerah perlu dlcan-
tumkan dalam batang tubuh UUD;.'; ;
l945'yangdiamancienrien: Pasal baruku ■
cfapat berbunyi Bahasa Daerah adalah ajj-
budayabangsa. -^^:
'■ ; : :
Demikian hasil Seminar Per-
naskahan Nusantara, Seminar
Tradisi Lisan dan Konferensi
Bahasa Nusantara, yarig diseleiiggarakan muiai daii tanggal
1? hingga 19 Oktober 1999, di
Tainan Ismail Marzuki, Cikini,
Jakarta. Pemyataan lain yang
dibuat dalam seminar itu ada-
lah reformasi bukan hanya dalam
bidang hiikum, ekorumi, danpoUtik, tetapijuga dalam budaya.
tisi,dan tokoh masyarakat.Pung-
tara. Selain itu ada pentas seni
budaya bangsa.
pengajaran bahasa dan sastra,
juga menampilkan tari dan lagu. Seperti Seni Tradisi,Ho Ho
si Pusat Bahasa ditingkatkan sehiiigga mencakup perigelolaan
pada semua jenis dan jenjang
lemb^ pendidikan. ■
Akhir dari rangkaian acara
itu berupa penutupan y^g diadakan di Gedung Graha Bakti
Ireng Maulana All Star Band.
malam. •
Selain itu, juga diserahkan
cindera mata berupa foto hasil
kegiatan kesenian selama di
•
'
"Acara ini adalali kolaborasi
Konferensi Bahasa Nusantara
, pertama antara seni, seniman,
ilmu,iimuwan,dan keragaman
donesia VI tahun 1998, bahwa
Piisat Bahasa dijadikan lembaga
inHependen. Selain itu, struktur
Pusat Bahasa dilengkapi dengan
Badan Pengarah yang terdiri
atas pakar bahasa, pakar sastra,
sastrawan,pakar ilmu sosial,poli-
dari Nias, musik dan tari Yospen
dari Ii,anjaya, Paduan Suara
dari Universitas Sumatra Utara,
dan s^'ian lagu-Iagu daerah dari
Budaya, TIM, Selasa (19/10)
1999 mengeluarkan rumusan
yang mendukung dan memper-.
kUatpuiusan Kongres Bahasa In
Acara penutupan rangkaian
TIM. Cindera mata tersebut di
budaya," ujar Pudentia.
Acara diselen^arakan ada-
serahkan kepada Kesenian Ho
Ho dari Nias,Ganduing Bangu-
lah satu rangkaian berupa Sim-
wangi, Joget Dangkung, Band
posium Intemasional Pemas-
Yospan, Tenas Effendi dan Raja
Hamzah. Pemberian penghar-
kahan Nusantara, Seminar In
gaanjuga diserahkan kepada in-
temasional dan Festival Tradisi
Lisan El dan Pameran Pro
dustri rekaman, yaitu Libel
Record UJimg Pandang dan
gram Pemetaan Bahasa Nusan
:Gema Nusa Pertiwi.(tan/wlk)
Warta Kota, 21 Oktober 1999
•'BALI
, - Terlihat dinamika masyaratet
-Adanyakomunikasi masyarakat yang moderen.- *■
- Adanya interaksi antar mereka.
^
' "''-V -
- Ada pemahaman d^ penghargaan antar komunitas.
• PONTIANAK
-.
/■
v,
• •^ ^ /
:.
I
---//if
.'■ui'f-" »
'1
'
.
rKehldupan berbudaya masyarakatnya sangat kuat sehingga'seolah-o!ah rherasamienjadi
, tamudimmahsendiri.
-r.'
' -Ketegangan antar etniskarena dialog antar budaya J arangdilakukan.
T ANJ UNG P INANG
'
-
'
- Teriihat Identitas kemeiayuanyang kuat teriihat dalam bentuk naskah dan pulau yang luas,'■'
- Adanya pemikiran bahasa melayu menjadi bahasa Indonesia.
• J AK AR T A
/-Menekan pemerintah untuk memasukkan dalam amandemen UUD '45 Budaya daerah
adalah unsur budaya.
■
,
'
'
.,1- Adanya penyetaraan daerah dan tak mengenal sebuah wilayahlokal, termasuk J akarta dan
A
bahwa J akarta juga termasuk daerah.
.
' •
: , - Menghilangkan kesan bahwa J akarta sebagal daerah pusatlndonesia sehlngga tidak timbul
kesan bahwa In! kesalahan J akarta, padahal kesan yang muncu! selama ini merupakan kesalahan ;>emerintah.
^
- Budaya daerah sebagai sumber pembentukkan identftas dan akar budaya, "
"
Menggunakan pendekatan budaya bangsa dalam-hienyelesaikan masalah^masalah yang-Y
Warta K ota, 21 Oktober 1
Bahasa Daerali
Kurang Perhatian
JAKARTA—BahasadaeraHdian^
kurang mendapat perhatian pemerintah.Tak adanya peihatian pada keueradaan dan perkembangan bahasa
jurusan sastra daerah y^g ada diIINM cara surigguh-sungguh, misaliaya meditutup."Jurusan itu lantas dij^dikan ngua^bahasa daerah yanag b^angsatu denganjurusan bahasa Iiidon^ia kutan'."Pribritas hend^ya dibeiikan
kan'junisan pendidikan bahasa daerah
diperguruantinggi./
sastradaerah," ujamya.Fachmddinju- Bahasa Daei^,"1^Sibarani.
Selain itu, direkomendasikan pula
ga moigatakan,bahwa lahan yaiig ku
daerah,akhimyacenderung 'memati-
. "Selama ini ^umnijurusan sastra
daerah sangat kesulitan mendapatkan
lahanpekerjaan," ujarDrRobotSibarani,Ketim Jurusan SastraDaerah Uni-
yersitas Sumatra Utara, di^sela-sela
Konferensi Bahasa Nusaiit^a di GedungPlanetarium Tanian Ismail Mar-
zuki,Ja^mta,Selasa(19/10).
Kaienanya,sambung Sibarani,mateno/row yang masuk dalamjurusan itu
^jarang bukan mmjaditujuan utama
target pendidikannya,telum lagijika
dlMti^dengankuaUtas."Kiah^w
yang masuksemakin tahiin loan menurun," ujamya. "
Hal^n^pun tegadi pada Jurusan
Sastra Daer^ IKIP Ujungpandang
Uleii Karenanya,papar Fachmddjn, jibkap memahamibudayasetempatse-
menjadijurusan bahasa hidonesia dan
kepada tenaga lulusan Program Studi
rang menyebabkanjuinlah penunatdan
bahwa politik bahasa nasional.yang
mah^iswa yang ingin belajair sastra dimmuskan pada tahun 1975"'perlu
daoah menurun.Bdum lagi,lanjutny^ ditinjaukembali dan disusm ulang lagi.
sikap mental masyarakat yang keba- Terutama dalam kaitannyadengan fcenyakan sama sekali tak menganggap dudukan dan fimgsi bahasalndonesia,
penting bahasa daerah."Buat masya
bahasa daerah dan bahasa asing serta
rakatrnengiiasaiatau tidakbdiasa dae^ pengajaraimya pada sesamajeiiis dan
rah takada untiingmginya,bisa atau ti- jenjang lembaga pendidikan.'
dak sama saja," ^ta Facl^ddini
MehuratSibarani,sangattak adiljuga
Bagi Sibarani,^ditempaticannya jika takbeikembangnya bahasa daerah
orangorang yangbeikoinpoen padabanyakbidang,temtaima yiailg berkenaan
dengan kebudayaan daerah ftmitmempehgaruhi kuantitas dan kuditas pen-
adalah tanggung jawab peiididikan
sekolah danjPus^Pengembangan Ba-
h^a."Prang tua dan keluarga menjadi
ujung tonibakbagaimana antic-anztoya
didil^sastradaerah."Bidang paiiwisa- bersikq)baingga menggimaVan Kaha1acarena ah..."
v
boil, Ogut suping .d.v
rokum, nihT Mana gara
da'e' dqku", lagi..
Tahuri-)1980-an,'
[nya berubah/Ungkapah;
sepe rtr • "Niyee "•
muncul. iahtas:Mstitab
"Memble aje, mending
kece". Bah.kar^ ,.ketika
itu, sempat'^'dibuat
: v.".Nyi; Blorpng aja. "Kan Vda
riasibat Gorbachev yang ebdang
surendang di sana."
. ■:
Anak muda-yang biasa ber-
main internet dan . chatting, dan
kelompok eksekutif muda:dan
mahasisWa, lain lagi istilahnya.
S ebeharnya gejala apanni?
i
^ ■Profesor J amesiDananiava^
seorang Antropolog 'dan pakar
folklbrya'ngfpernah' rheneliti dan
rnembuat ■'Ka mus'B a ha s a^•P roke m,
dalam bukun^a pernaix menyatakan
bahwa bahasa prokem'pada mulanya
12
ad^lah bahasa sandi yang dipakai
penjahat untuk berkbmunikasi agar
tidak diketahui pihakyang berwajib
lab, yang baik dan
di tahun 1960-an. Naitiun lama-
posmo dan para pendukungnya,parole ma-
benapV
Tajpi, thanks to
kelamaan penggunaan bahasa ini
menjadi meluas dan menjadi bahasa
rak dibicarakan secara
pergaulan an.?k muda. Maka, fuhgsinya berubah menjadi.pengidentifikasian jati diri. rKalau gue mau
dibilang gajd; h^m^bisa bahasa
ilmiah, dan dinilai
sama sahnya dengan
langue. Parole k\m
gaul", begitu kira-kira. Kalau '
menurut ilmu sosiolinguistik,
memang, setiap kelompok sosial
pempunyai ujarannya sendiri yang
disebut sosiolek dan dialek.
Menurut Ferdinand de Sous-
tidak berdiri di pinggiran, karena bagi kaum posmo, tidak ada
pusat dan pinggir. De-
ngan. kata lain) pemakai ujaran parole
ada lab bentuk per-
soure,"bapak'jlmu bahasa, ujaran-
lawanan mereka dari keterrihdasan
ujaran semacam itu sangat bersifiat
personal dan susah dipelajari karena
berada di luar gans bakevi. alaran
langue yang selama ini djanggap
pemilik ;kebenaran satu-satiinya.
Penutur bahasa gaul adalah pemberontakan terhadap segala kemapanah -daii aturan baku yang
beku. Dengan begitu, penurut
adalah orang yang kritis dan juga
kreatif dalam memperjuarigkan
identitas dan idenrifikasi jatn diri
mereka.-^
. ^ v
Ngomqng-ngomong, bukainkah
tata iiahasa yang fesmi. 6ila
ujaran bahasa gaul disebut parole,
dan bahasa resmi yang baku disebut
langue, maka para lingiiis s'eyogyanya hanya: berkonsentrasi
pada langue dan tidak perlu niem-
bah^asparo/e,; karenamemang susah
't/dipeiajiri.;^bi sampling dtu,
pdrd/e ;di rii lai lebi h
fendah dari langue^
Terbulctiadanya slogan
"Berbghasa Indonesia-
Soeharto^sud^h sejak lama ber^porole-naJ
Agenda, 30 Oktober 1999
r■
MHA.SA INDONESIA-ISTIIAH
AuHARIJNI
.•preventif:findakan pehg^anah atau pencegahan sebelum
terjadi apa^apa
'
;
' alok^L daua :.pembagianatau penentuan a^u.penyediaan
dana^ :
Coblon: Selama ini iipaya preyen/^pembangunaii kesehatan di
Indonesia kuiang men^pat perhatian.TModel kebyakan program
dan dZo^ost ddna bany'ak diarabkan pada upaya-upaya^peny^-
bubw,penyakit yangjumlahnya sangat kecjl mbanding maiiusia
yang
(dalam berita Univeraitaria,'KaIapiari 7) ■
vr(KR)
Kedaulatan Rakyat, 2 Oktober 1999
KOSAKATA HARI INI
tOSil4.l*
a-
ifatilenium:perhitungantahundalamkelipatanseribu •'*'
:''tan'tangam: hal ateu pfejek yang menggugah tekaiuntuk
meningkatkankemampuan.m'engatasimasalah '
kasiis bahasa;seal,pefkara ataulcondisi khusus yang beru-
rusandenganbahasa
: Contob:Pi^takan Giantq, menjadi ahli bahasa,memasuid
mUenium III ffemih dengan-tontongan karena informastbegitu
mudah'didapatkan, sejumlah kasus 6a/uisa juga benniiritnlan
(dalamUniversitaria,halaibhn7) •
-'.(KRH)
kedaulatan Rakyat, ^ Oktober 1999
Ki^KmiAllilNI
Kedaulatan Rakyat, 5 Oktober 1999
QSAK
delegasi: utusan yang dikihmkee@buahTOrtetAt^
n.s^j^*out!menin^galkaniiub^ahTbi^k^ha'tddak Betiyu'dengahkeputu^ataukfebuakanybngditerapkmK'/^^^
r'-K
'ovOontoh:^Dalam pertmvi^ yeihgdilaksahakan di-TMII Jakarta
;tersebub 40.utusan delegasi beberapa Py sempat melakukan walk
j^Universitaria,hedaman 5)
i -ft//f-* •,!>•'
/
Kedaulatan Rakyat, 6 Oktober 1999
N.--'. V
•, "dimensKiikui^,matra ■
i-
direduksirdikui^gi,(lipotong(untulchaiTgar I • '/
• ad hoc:khusxis(dari bahasa Inggris)
is-.-
.
-
'
(KR)-o.
•, 'Contoh: Memang'ada beberapa dimenai pendidil^yMg tidak
dapatdireduksi dalam kebutuhan ad hoc(ddam Umyeraitaria, ha-
laman ?) •
A' .1'^
■
•
,
Kedaulatan Rakyat, 9 OKtober 1999
'-'ahti klunaks: kemerosotan atau kemuhduran mendadak sam-
pai taraf yang tidak berarti dan amat mengecewakte'^yuga
b^law^andengankemajuanyangtelal^dicapai'sebelumn.yac:!- ;
- wiwntow sudah tidak menjabatlagi, bekas(untukjabatan seseorang) y
L--~. ; '
'•
v- ;
;
Contoh: • Benar-benar anti kUmaks ;ipenantian .-panjang
masyarakat bangsa tarhadap hasil penyelidikan dan penyidikan
kasus ,KKN yang dituduhkan,kepada diri VnanVan Presiden
Kedaulatan Rakyat, 13 Oktober 1999
[" KOSAKATA HARI INI
vwet^:kelompok tanaman dengah afat^at{^tenii-
" pakarfahli
f*''/
-- -■■C'"-
'C ontoht Bahkan akan lebihbaik bila dapat diciptakanmn-
etds baru dengan mutu yang jatih lebih b'aik .'.;'Hal demikian
merupakan tant^gan bagi para pdfeir. terutama bidang pemu.Uaan;tanarnan(dal^Universitaria;halaitm5)
>ci(KR )
K edaulatan R akyat,
Oktober 1999
Kedaulatan ^akyat, I6 Oktober 1999
K(»liaJAHAilim
gerabali:kerajman(tradi6ional)bahaimya hala-
Kedaulatan ^akyat, 2§ Oktober 1999
BAMSA INDONESIA-PEMBINAAN
WISATA BAHASA
asutian Syofyan Zakaria
Bahasa Indonesia yang Balk dan Benar
sesuai dengankaidahbahasa Indonesia. S usunankalimat
SUDAH seringidta rriendengarungkapan "BahasaIn
donesia yang baik dan benar". Dalam dunia pengajaran serta pilihan katanyabetul. J adi, bahasa Indonesiayang
di sekol^,gum-guru menyusun Garis-garis Besarfto- saya gunakan "benar".
A^ tetapi, bahasa yang saya gunakan dalamsituasi
gram Pengajaran(GBP?)yang di daJamnya tercantum
tawar-menawar itu terasa janggal. S aya menggunakan
bahasa yang tidakcocokddamsituasi itu dipasar dan di
Tujuan Instruksional Umum(TTU)pelajaran Bahasa In
donesia. Dalam TIU itu antara lain dicantumkan bahwa
tujuan mata pelajaran bahasa Indonesia di sekolah di-, tempat orang tawar-menawar.'Bahasalndonesia yang
arahkan kepada keterampilan siswa agar dapat menggu- saya gunakan "tjdak baik'/ kareiia dalambahasa per-;
nakan bahasa Indonesia yang baik dan benar,baik secara cakapanketika tawar-mehawar dipasar saya tid^perlu
lisan maiqnin secara teitulis. Penyuluhan bahasaIndonesia. menyusun kalimatdannienggunakanpililmkata seper.
melalui inedia massa'maupun secara tatap muka,selalu tidiatas. ,
Kalimat-kalimat saya sebenamya cukup begini. ^
berpegang kepada''Bahasa Indonesia yang baik dan be
nar" itu.
+"Berapasatukilo, Pak? "' .
-
Apakah bahasa Indonesia yang baik dan benar itu?
.+"-E mmribuboleh? "- .'r . •
+"S aya bell dmkilo saja!" .■
Bahasa Indonesia dikatakan"b^"apabila bahasa yang
-
J a(ii,bahasayang''benar''.belunite,ntu'"baik'".
Dalain sebuahdiskusiilmiah, seorang pembicara beika-
digunakan sesuai dengan situasi pembicaraan,orang yang
berbicara,serta tepat bahasa itu digunakan.
Bahasa Indonesia dikatakan "benar" apabila bahasa ta, "S etelah melihatperbedaan yang signifikan antara
yang digunakan sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia. .kedmpembicara, saya mengajakforuminiimtuk mene-
Kaidah bahasa raenyangkut masalah susunan kalimat tapkan lebih dahuluprinsip-prinsip materi yang akan
(sintaksis), bcntiik kata(morfologi),pilihan kata(diksi),
serta lafalpada bahasa lisan, dan ejaanpada bahasa ter- '
didiskusikan."
•
jr.
i- -!' ,." ,
v
;
, bahasa yang "baik dan benar". Bahasanya "benar" de
tulis.
Dengan demikian, bahasa yang baik dan benar itu se- ngan menggunakan kaidah bahasa yang beri^. J uga ba
lain tetap memperhatikan kaidah bahasa,jugabergan- hasanya "baik" karena sesuai dengan situasi diskusiil-
tung kep^situasi serta tempat pembicaraan itu berlang- • , miah.
-.-v. • •
r' ,v-
. Bagaimana pula bahasa yang diu'capkan orang itd? . ■
sung.
' :
Sebagai contoh,saya pergi ke pasar dan melihat buah . , Besoksaya ke J akarta topiuang s^tidak cukup:Boleh
; V.-.
mangga yang besar dan kuning dijual orang. Saya ter- sayapinjamuangmu?
taiik,dan menaw^ya.Kemudl^teijadilah percak^>an
beriloit.
■+"Berapakahhargamaf}ggainisatuldlogram? ■
.•
. -"S epuluhribu,P^"
Bahasa yang digunakan orang itu'''baik":tetapi "tidak
benar". Ada kata-kara yang kurang, ada kata yang belum
sempurna, dan imbuhan yang dihilangl^ l^gitu wja.
Kaidahbahasa Indonesia tidr^teipenuhi. V '" ■
"
,
+"Bolehkah saya menawamya enam ribu rupiah?■" . . V : S eharusnya dia'beikata;' "Bewfcsoyapergike J akartd,.
tetapiucu^ saya tidal^cidcuprBolehsdy^memmjdm udng-.
: -"Kalaubelibanya
DALAM GUNTINGAN.
NOMOR 171
OKTOBER 1999
PERPUSTAKAAN PUSAT PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN BAHASA
Jalan Daksinapati Ba-at IV
Jakarta 13220, Telepon 4896558, 4706287, 4706288
DAFTAR
'^
ISI
BAIIASA
BAHASA DAERAH-ULASAN
"Bahasa Daerah Ibarat Kekayaan Alam"
1
"Perlu G-erakan Soaial untuk Lestarikan Bahasa Daerah"
2
"Aspek Strategis Bahasa Daerah"
4
"Panting, Pemetaan Bahasa Daerah"
5
"Bahasa Daerah Diusulkan Masuk Batang Tubuh UUD 45"
6
"Masuk'^r.-r Pahasa Daerah dalam Araandemen UUD 1945"
7
"Hasil Festival Budaya Nusantara '99"
8
"Bahasa Daerah Kurang Perhatian"
9
"Bahasa Daerah, Unsur Budaya Bangsa"
10
BAHASA GAUL-ULASAN
"Bahasa Gaul, Bo!"
11
BAHASA INDONESIA-ISTILAH
"Kosakata Hari Ini"
^
13
BAHASA INDONESIA-PEMBINAAN
"V/isata Bahasa: Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar"
17
"V/isata Bahasa: Kekhususan Awalan me- dan Awalan pe-
(2)
18
"Ulasan Bahasa dan Budaya: Bentuk Cis, Cih, Idih, Lo,
dan Alkisah"
19
"Wisata Bahasa: Tanda Hubung pada Ejaan"
21
"V/isata Bahasa: Kemanfaatkan Tanda Hubung (-)"
22
BAHASA INDONESIA-PENGAJARAN
"Bahasa Kita - Bahasa Indonesia"
23
BAHASA INDOKJuSIA-ULASAN
"Saran untuk Padanan 'Prepaid'"
26
"Mengetaskan Kemiskinan Mengangkat Kemiskinan"
27
"Kembalikan Bahasa ke Fungsi Semula"
28
"Bulan Bahasa dan Nasib Bahasa Indonesia"
30
"Saatnya Kita Temukan Fopmat Reformasi dalam Politik
I
11
"Dari Bulan Bahasa
dan Sastra: 'Pintu
Terbuka*
yang Kurang Promosi"
33
"Kesalahan Berbahasa Bukan Hal yang Biasa"
35
"Bahasa Indonesia Sulit Mendunia"
37
"Berbahasa Indonesia Rasa Kebangsaan"
38
"Saatnya Kita Temukan Format Reformasi dalam Politik
Kebahasaan"
40
"Belajar Bahasa Semata, Hambat Penguasaan"
42
"Rasa Kebangsaan Berbahasa Indonesia"
42
"Pengajaran Bahasa dan Sastra Cenderung Teori"
....
46
"Bahasa Indonesia menjadi Feodal"
48
"Terjadi Feodalisme terhadap Bahasa Indonesia"
49
"Pusat Bahasa: Memasuki bulan Oktober, kritik terha
dap penggunaan bahasa Indonesia kembali mencuat.
Apa peran Pusat Bahasa?"
51
"Pendidikan Sastra di Sekolah-sekolah Mengalami
Kegagalan"
"Cuplikan: Bahasa Api"
52
53
"Semua Barang Elektronik, V/ajib gunakan Petunjuk
Bahasa Indonesia"
55
"Menyambut Bulan Bahasa dan Sastra: Hilangkan Budaya
Eufemisme, Retorika, dan Pengaburan Makna Kalimat"
56
"Siswa di Sekolah kesulitan pelajari Bahasa Indonesia" (57^
"Demokrasi Bahasa"
59
"Reformasi Bahasa Indonesia"
6l
"Mereformasi Mental Bagaimana Enaknya"
63
"Bahasa Indonesia Sebagai Pemersatu Bangsa"
65
"Pengembangan Bahasa Ftagam Ipteks"
67
"Politik Bahasa Nasional Dipraseminarkan"
69
"Bahasa: Salah Ucap yang harus Dihindarkan"
70
"Perjalanan Bahasa Indonesia setelah 71 Tahun Diikrarkan"
71
"Bahasa dan Bayang-bayang Totalitarianisme"
73
"Bahasa Indonesia di Era Globalisasi"
76
111
BAHASA JAWA-ULASAN
"Pelajaran Bahasa Jawa dinilai tak Berguna"
79
BAHASA LAMPUNG-ULASAN
"Ancaman Kepimahan Bahasa Lanpung Diserninarkan"
81
BAHASA M3LAYU-ULASAH
"Berabad-abah Bahasa Melayu jadi Bahasa Nusantara"
82
"Bahasa Nusantara Semakin Terdesak"
83
"Suram, Nasib Bahasa Melayu di Indonesia dan Malaysia"
84
BAHASA
POLITIK-ULASAN
"Bahasa dalam Wacana Politik"
.•.
"Pemakaian Bahasa Para Elit Politik"
86
88
BAH/lSA SUNDA-ULASAN
"Bahasa Sunda masih Hidup dan dipakai oleh Masyarakat Sunda"
7
91
ENSIKLOPEDI JAWA-ULASAN
"LSJ Terbitkan 'Esiklopedi Kebudayaan Jav;a"
93
"Perjalanan sebuah Ensiklopedi Jawa"
94
ISTILAH ASING-ULASAN
Anggota MPR/DPR Jangan Sok Berbahasa Asing"
....
"Istilah Asing di Sidang Umum MPR"
"Bahasa Asing Banyak Muncul di SU MPR"
96
97
;...
98
"Terlalu Banyak Istilah Asing di Sidang Umum MPR"
100
KAMUS DAERAH-ULASAN
"Uncen dan UPNG Susun Kamus Tiga Bahasa Internasional" 102
KEBUDAYAAN-ULASAN
"Pluralitas dalam Pembentukan Wacana Kebudayaan"
103
"Indonesia Butuh Gerakan Kebudayaan"
105
"Gus Dur takkkan Lupakan Kebudayaan"
106
"Gus Dur di Mana Kebudayaan"
107
"Hasan Junus Meraahat Batu"
110
"Kebudayaan Harus di Posisi Terhormat"
112
"Semua Kebudayaan Setara"
113
IV
CERiTA REIUAK INDONESIA-ULASAN
"Cerita Rekaan Indonesia Selalu 'Mengutuk'"
II4
CERPEN-ULASAN
"Cerpen Umar Kayam dalam 13 Bahasa"
115
"Antologi Cerpen 'Ketika Jenderal' Diluncurkan"
I16
FIKSI SURCALIS-ULASAN
"Fiksi Surealis Dipertanyakan"
117
KOMIK-ULASAN
"'La Tour' Schuiten-Peeters Menjadi 'Menara"* ....
118
"Ciaaat! Komik Indonesia Mengeliat!"
119
NASKAH LAHA-ULASAN
"Komikkan Naskah-naskah Lama"
121
"Naskah Jangan Hanya Disimpan"
123
"Naskah Kuno bisa Dijadikan Komik"
12^
"Naskah-naskah Kuno pun Menegpskan Pria adalah
Pemimpin"
125
"Buat Tambah. KetrampiIan"
1 27
"Bukan Monopoli Naskah Kuno"
126
PUISI-ULASAN
Sepenggal Kisah dari Puisi Taufiq Ismail"
129
"Sosialisasi Puisi di Kudus"
131
"Malam Puisi Indonesia-Jerman; Ketika Ruang dan
Waktu Terabaikan"
....;
133
"Sajak-sajak Cinta Rendra di-VCD-kan"
135
"Sajak-sajak H.B, Jassin"
136
PUISI HUMOR-ULASAN
"Puisi Humor di Graha Bhakti TIM"
137
SASTRA INDONESIA-ULASAN
"Nilai Sastra: Antara yang Intrinsik dan Relasional"
139
"Apresiasi Sastra: Kriteria Penilaian Sastra yang
Lazim Dipakai"
■
142
f
V
A
^
"Angkatan Sastra 2000 Kembali Diperdebo.tkan"
145
"3ebutan Angkatan Sastra 2000 Masih Prematur"
147
"Angkatam Sastra 2000, Apa pula itu?"
149
"Sastra di Sekolah: Tak Kenal maka Tak Cinta"
151
"Sastra di Dalam dan di Luar Koran"
153
"Angkatan Sastra 2000"
155
"Sajak-sajak Cinta Si 'Burung Merak' Rendra"
159
"Dari Jatiwangi ke Osaka"
160
"Pasar Tari Kontemporer 1999> Intervensi Sastra ke
Dalam Tari"
I64
"Musik dan Teater Tasyakuran dengan Puisi"
I65
"Makna Retorika"
168
"Gus Dur Merindukan Kejayaan Majapahit"
170
"Tak Menuntut Rehabilitasi"
172
"Pesta Sastra Tasikmalaya 1999"
173
"Kesusastraan Lama perlu Direproduksi Ke Bentuk po-
puler"
"Menunggu Lahirnya Penyair Angkatan Reformasi"
174
....
"Medy Lukito Masuk Ensiklopedi Penyair Dunia"
4.
177
"Taufiq Ismail: 'Saya Menangis Menyaksikan Situasi
Sosial-Politik Saat Ini"
^
175
17b
"Generasi Yang Hilang"
180
"Sastra Buruh: Tak ada Kisah Bahagia"
182
"Angkatan Sastra 2000"
1 84
"'Kereta Kencana' V/S Rendra di GKJ"
188
"Aneh, Guru Bahasa tak pahami Sastra"
"Datanglah kepada Penyair""Seni Tak Pernah Basi"
189
I90
I93
"Kurikulum Pengajaran Sastra Digugat"
"Menulis tanpa Formula Khusus"
I97
I98
"Karya Sastra'Lokal di Ujung Tanduk"
"Rendra: Penyair Karus Memiliki olah Kapujanggan"
"Mempermasalahkan Angkatan: Apa Perlunya?"
I99
201
204
"Pengajaran Sastra Dianaktirikan"
205
"Kurangi Matematika, Tambah Sastra"
206
"Sastrawan Indonesia Diundang ke Thailand"
208
"Guru Gagal Mengajarkan Sastra yang Mencerdaskan"
209
"Tumbuhkan Pilar-pilar Kehidupan Sastra"
210
"Guru Gagal Mengajarkan Sastra yang Mencerdaskan"
211
VI
"Desa Sosok Indonesia; Ahmad Tohari bangga disEbut
Sastrawan Desa"
212
"Sastra dan Tingkat Keberaksaraan"
214
"Jakob Sumardjo"
216
"Nyanyian dari Pedalaman"
222
"Sastra: Bersemi Lalu Layu"
224
SASTRA LISAN-ULASAN
"Tradisi Selalu Menjaga Keselarasan Manusia dangan
Alam"
227
"Ratapan dalam Sebuah Bambu"
231
"Tradisi Lisan, Kesamaan dan Keragaman"
232
"Tradisi Lisan Nusantara Mengandung Keragaman dan
Kesamaan"
234
Bi.HA.SA DAERAH-UIASAN
Di^ Asim Gimarwan
Ibarait Kekayaan Alam
91
AHLI sosiolinguistik ini, Dr Asiin
Gvinarwan (60), lebih dikenal sebagai
pakar ilmu bah^sa. "Padahal.saya su-
Kar^a itu, ia mengritik kebijakan rah bam tumbiih setelah dia lulus dok-
kebahasasin^yang kurang memberi per- tor bidang linguisidk dari University of
hatian -pada bahasa-bahasa daerah. Geoig[etown, AS ^him ,1981. Diser-
dah selaiu membahtah dan menjelas- Piiisat Pembinajm dan Pengembangan tasinya tentiang vartasi gramatikal da
B^a^,katanya,jangan Hanya membi- lam bahasa Lidbhe^, antara ■ lain
na dan mengembangkan bahasa Indo- membahas mepgapa kata "yang'' dan
katanya. Karena\m^arakat tak bisa nei^a: Pengembangan nasionisine—Ja "bahwa" seri^ dihilangkan, dan bang^ keliru nasiohalismo—amat ter- gaimana kaitanhya'dimgan kelas-kelas
membedakan ilmu bahasa dan sosiolo
gi bahasa?"Mungkin
karena pene- bahtu oleh kebh'akan tersebut. Ia pun spsial si peipak^;.*'f" "
S aatinibai^hl^dU dia tercatat seb
litdan-paielitiah . saya • b^yak me- ri^, perlii dibentuk satu Dewan P^
kan dalam setiap pertemuan keba-
hasaan,saya ini a^sosiologi bahasa,"
nyangkut soal keba^aanl P^elitian lests^an Bahasa Daerah.
bahasa, terutamia bahasa-bahasa dae-'
gai
d^ safilat^^^
inasih
Kalau bahasa daerah itu punah, ka- tertarik ih^estsi^il^ bahasa-bahasa
rah,jadi kegeniarah saya."
Kegeihiajrah Asim terbi^ paling-ti-
taiaya^, hilahg juga sdlah satu kekayaan daerah, seiheht^ - banyak pakar ba-
bah^tsaanyang^d^.dialakukah.Setiap
ada tinggal penyesalan.
budaya bangsa Indonesia. Ibarat.ke- hasa dan pakar sosiolinguistik lainnya
dak terlihat dari phluhan pen^tian k^' ka^an alam,kalau sudah pimiah, yang
tahim, pahng tidak tiga h^p^eUtiahnya dipresentasikan di liiar hegeri. Ada
atau tidak biaya dari pemerintah, sponr
■ ; Or'-
**♦■
,
BtJ K AN karena' berasal dari suku
sudah menyatakan bahaisa daerah se
bagai "masa l^u".
;;v
'
« « « : ■ ;
LULUS d^ IKIP Maiahg tahim
J dWa— ijdiir -di Gondanglegi, Malang 1968, Asimingin jadilpeherjemah. Lansor, atau lembaga Fai^tas Sastra Uni- .S datan .tmiggdi 16 April 1939— Asim tas dia belajar khiisus/ tentang peversitas • Indonesia - {UI)-^tempatnya bahj^a, banyak kosa kata J awa diadop- nerjemahan ^^gsiM
tulismengajarsdama ini—pmeUtianjalan te si'^bagmkosa kata Indonesia, Keada^ ah-T-di Umy^itas iDeacon, Aushalia.
rns. "Saya bia^^ smdiil"'l!^un ini, ihf ^^juOTcu dia ' rasakan tidak adil. "Di S ana sa^'belajar bagaimana ca-
sampai bulan Agustiis kema^ dia su- S ehsousiiya kosa kata bahasa^baha^ ranya bisa.mimerjeiiiahkan omongan
dah presents^ di tiga neg^;.In^m, datiS T yang "^in pun harus; diserap. orang sec^a cepatv^' - • ''
Singapuia,Jepang. ^
/q "
Bukah hanya yang dipakai oleh sukuKembali ke ;Lid6he^, dia diminta
Dari sduruh hasil'^enielitiahnya,seba-
suku bes^— juinlahnya lebih dari 10 ju-
oldipem^in]^ke AS uhtuk memper-
gian be^ar maiyang^t disistensi' ba- ta jiwa— tetapi juga siiku-sukukedL'
siapkan r^cmmm^diiikahsatu AkaAdopn s^acam itu secara tidak d« hiBahasa'Akmg (ABA^diIndonesia.
hasa-baha^ daerah berhadapan dehgan
bahasa Indonesia.Bahi^aDarapimg,Ba-' langi^g bisa memupuk rasa kesatuan E aferia pada t^im1875 Pertmnina se-
tak,dan Jawa adalah tiga bahasa daerah' dan, persatuan.'- |C alau secara politik
terakhir yang ^telitinya. D£dam waktu baimigkali lewat demokratisasi peme- rencana ABA-baM. Dia diminta pindekat dia akan ihen^ti bahasa Melayu] rintt^ah, sebaliknya perasaan k^atu- dah, m^gambil gelal doktbr sosioli
w^'dan persatuan berkembahg pula nguistik,-sebab studi Ihhjut penerjeBtojar di Kalimantan Selatan..'
K6k bahasa daerah?"Bahasa daer^' lewatbah^a. Karena itu, ia menya- mahah tek sampaidoldx>r,'pali]l^ tinggi
itu ibarat kekayato aliam kital Kalau
hiliahg,-^a puni^; iECita tak puhya apa-'
apa yang bisa diban^akan,"'Imtanya
yahgl^seimahgat dancara pembiiiaan "master "MasiMahi'sayadiGeorgetown,
lewat cara-cara mOTgharuskan, Pem- lidiastahim'1981."^ ■
bakxian,dalam pemakaian kqsa kata
'Kembaii ke "UI, jadi doseh—
katanya,
misalnya, sebaiknya dilakukan secara doseh itu saiuidos harganya lima sen—
kultes Saste UI,Deppk,Selasa(12/10).- pemiasif. Pada.aldiimya bahasa Indo- pada tahuh'lS O? , tiba>-tiba'saja dia di-
kepada Kompas di ruang dosen Fa-
Ada •tigy^eranah"bahasa daei^., nesm akan berkerhbang secara almiu, piang^ kelstana.'Diminta ^j^ orang
Pe^iha ^ebagai lambahg daerah,'ke-' dan t^p^lu lewat cara-cara instruk- kedua'pen^eh^ Pak Harto (mantan
'=yanjg 'jvistru memunculk^ sikap Pr^den€S deh^o4effed)/^
diia i^bag^;. alat komtmikaisr inlia-
kdoing^j^^^
'sebagM^'suniber m^i^^ah,'-'- s^
unti^;m^^'^^ya',k^ kata'dan m^ "a^tuUahbahasa".
ng^ba^[^'bahasa Indon^ia.
'
■'Maria
pem^ ■■^munctol -dehig^i^d^b (pen^erc^ih peitama
, ^ '
S oeharto^i^Bed). ,, "S iapa"spbnsomya,
pada bahasa-bahasa dae
sS ^'takr^lihfi^i^
■
dia-akan mengulanginya lagi, dan saya' nyampaikan basil penelitian.di forum
t^ii,
bh saya keliru," katanya..
;
intemasion^, Asim Gunarwab tetap
las."Saya dihilai, apakah bisa njawani
Sebag^ contoh di TPS Tapps,- Pak merasa, "Bahiasa Inggris isaya gaya
atau tidak. Yang menentukan Pak Har■ Selama setahun nasibnya bdiun
memberikaiipenjelasan,'a•1355
>''"kR dignnakan.
rab," njar Gai in.
nicnptriaMgkan nijuan yangili-
"Saya itu oiang yang paling
incnycrab dcngan btbasa dac-
J, I.' ig'h. n 'alan mcnggnna1 •/.n • b. basa Indonesia, akan
inabsi d.(tan)
Warta Kota, 20 Oktober 1999
■ JAKLARTA—Eksistensrbaihasa' .'-36 mj© 19.45 itu sudah dipandaiig' mE";-. • .
^'
daeralf^perludibantuiiikandalamba-i ,.perlu.^-Selamim^bah^daer^ > 'PaV^r
tang tubuh UUD1945.Mlah pemya- v^hanyaada pada penjel^^-p^al itu. - Sibaur^ pik m
taansikap yangdihasilkanKonferensi ^Dinkenyataannyat^peii^d^^ ■
Bahasa^usantara(KBl^ yang^ise-;-. iiiakaq,^'iPjaniya diJalar&,;kem^."
lenggarakanl8-19 Oktober,1999 dl ■ iJlkabaha^daerah.sdnAung'Aynp,di- •VadalahiW^^^
Gedung Planetarium T^aplsinail-,-^, m^uldcan d^am bSg^biih til©
Maizuki,Jakarta.
A ri -..-il^^^rdiin^ksudkan piituk iinen^r- 'dukan
Aca^.KBN sendiri:merupal^;l'l^j^iidukadhuki^bali^
in^kaiandari or>1flrP«rival PiiHnva"
isTamiin
man^men menjadi pais^ bara yang ■bmyaJ I^ hegemom^^i^Tnd^-yda
berbunyi:B^i^adae^
lenS i telsfebuL'
b^|d|pad-dfeng^^p^
1M5itu.
'd^ahlriii^j^
j,>
lada^e^men^ se-
/ z"' ■' ^'"umtim terim^ k^t>erad^rt|sa? ;v^in
wn1?o^
nl>>drw>i« K {h,lib Inmri
N^iinitsalstewand^:^Aj^pR
syidi, ui»yapengamaiid^dianpa^^'^'ig^ldi^YayasanRat^a^B^
^d^^b'ahaankt&i
kenyataannya tak pemah keUhatan. membuat orang itu mgi atau untung.
Sibarani berpendapat untuk memtap saja tak ada realisasiiiya, ya percu- berdayakan eksistensi bahasa daerah
masajaamandemenitu," tijcasnya. dan mengkondusifkan keberadaanriya
Pakar sastra Bugis ProfE>r Fachmd- dalam pembangunan adalah perlu ke-
"Jikasudah diaiiiandemen,namun te-
din AEjugamenyetujui am^demen tegasan dan penumbuhan sU^iontuk
itu. "Saya kiraperlu, kareria selama menghargai bahasa daerah berikut
ini keterituan yang ada hanya menon- SDM yang bericecimpung di dalamnya.
jolkan bahasa Indonesia, sedangkan- "Semestinya orang yang paham tenbahasa daerah tak dihiraukan sama se- - tang suatu bahasa dan budayasuatu dae
kali," papamya.Guru besarsastradan rah tertentu diterhpaikanpada tempat
filologi Bugis Universites Negeri Ma yang te'pat," tegasnya. Seperti, sebut
kassar ini mengatakan,bahwa sikap Sibarani, bidang pariwisat^ museum,
kurang menghargai bahasa daerah Jarahnitra adalah lahan orang-orang
menjadi penyebab hilangnya bahasa yang pah^ bahasa serta budaya dae
daerah ddam pergaulan masyarakaL rah."Jangan diserahkan saja pada sar"Selain im orailgberanggapan bahwa jan'ahulaim atau ekonomi," tukasnya.
mengguhakan bahasa daerah itu tak : Hal di atas itu, papar Sibarani, bermembawakeuntungah," ungkapFa- kaitah brat dengan pendistribusian
.chruddin. Menurutnya, bisa atau tak^ alumiii-alumni dgnjurusan sastra daebisa berbahasa daerah itu meihang tak •
yang selama ini buntu. ■ rad
RepubliKa, 21 Oktober 1999
I
I
Sesual derigan'K^dudukan dan .
Gildm,WartaKota.
^fiingsinya, bahasa daerah perlu dlcan-
tumkan dalam batang tubuh UUD;.'; ;
l945'yangdiamancienrien: Pasal baruku ■
cfapat berbunyi Bahasa Daerah adalah ajj-
budayabangsa. -^^:
'■ ; : :
Demikian hasil Seminar Per-
naskahan Nusantara, Seminar
Tradisi Lisan dan Konferensi
Bahasa Nusantara, yarig diseleiiggarakan muiai daii tanggal
1? hingga 19 Oktober 1999, di
Tainan Ismail Marzuki, Cikini,
Jakarta. Pemyataan lain yang
dibuat dalam seminar itu ada-
lah reformasi bukan hanya dalam
bidang hiikum, ekorumi, danpoUtik, tetapijuga dalam budaya.
tisi,dan tokoh masyarakat.Pung-
tara. Selain itu ada pentas seni
budaya bangsa.
pengajaran bahasa dan sastra,
juga menampilkan tari dan lagu. Seperti Seni Tradisi,Ho Ho
si Pusat Bahasa ditingkatkan sehiiigga mencakup perigelolaan
pada semua jenis dan jenjang
lemb^ pendidikan. ■
Akhir dari rangkaian acara
itu berupa penutupan y^g diadakan di Gedung Graha Bakti
Ireng Maulana All Star Band.
malam. •
Selain itu, juga diserahkan
cindera mata berupa foto hasil
kegiatan kesenian selama di
•
'
"Acara ini adalali kolaborasi
Konferensi Bahasa Nusantara
, pertama antara seni, seniman,
ilmu,iimuwan,dan keragaman
donesia VI tahun 1998, bahwa
Piisat Bahasa dijadikan lembaga
inHependen. Selain itu, struktur
Pusat Bahasa dilengkapi dengan
Badan Pengarah yang terdiri
atas pakar bahasa, pakar sastra,
sastrawan,pakar ilmu sosial,poli-
dari Nias, musik dan tari Yospen
dari Ii,anjaya, Paduan Suara
dari Universitas Sumatra Utara,
dan s^'ian lagu-Iagu daerah dari
Budaya, TIM, Selasa (19/10)
1999 mengeluarkan rumusan
yang mendukung dan memper-.
kUatpuiusan Kongres Bahasa In
Acara penutupan rangkaian
TIM. Cindera mata tersebut di
budaya," ujar Pudentia.
Acara diselen^arakan ada-
serahkan kepada Kesenian Ho
Ho dari Nias,Ganduing Bangu-
lah satu rangkaian berupa Sim-
wangi, Joget Dangkung, Band
posium Intemasional Pemas-
Yospan, Tenas Effendi dan Raja
Hamzah. Pemberian penghar-
kahan Nusantara, Seminar In
gaanjuga diserahkan kepada in-
temasional dan Festival Tradisi
Lisan El dan Pameran Pro
dustri rekaman, yaitu Libel
Record UJimg Pandang dan
gram Pemetaan Bahasa Nusan
:Gema Nusa Pertiwi.(tan/wlk)
Warta Kota, 21 Oktober 1999
•'BALI
, - Terlihat dinamika masyaratet
-Adanyakomunikasi masyarakat yang moderen.- *■
- Adanya interaksi antar mereka.
^
' "''-V -
- Ada pemahaman d^ penghargaan antar komunitas.
• PONTIANAK
-.
/■
v,
• •^ ^ /
:.
I
---//if
.'■ui'f-" »
'1
'
.
rKehldupan berbudaya masyarakatnya sangat kuat sehingga'seolah-o!ah rherasamienjadi
, tamudimmahsendiri.
-r.'
' -Ketegangan antar etniskarena dialog antar budaya J arangdilakukan.
T ANJ UNG P INANG
'
-
'
- Teriihat Identitas kemeiayuanyang kuat teriihat dalam bentuk naskah dan pulau yang luas,'■'
- Adanya pemikiran bahasa melayu menjadi bahasa Indonesia.
• J AK AR T A
/-Menekan pemerintah untuk memasukkan dalam amandemen UUD '45 Budaya daerah
adalah unsur budaya.
■
,
'
'
.,1- Adanya penyetaraan daerah dan tak mengenal sebuah wilayahlokal, termasuk J akarta dan
A
bahwa J akarta juga termasuk daerah.
.
' •
: , - Menghilangkan kesan bahwa J akarta sebagal daerah pusatlndonesia sehlngga tidak timbul
kesan bahwa In! kesalahan J akarta, padahal kesan yang muncu! selama ini merupakan kesalahan ;>emerintah.
^
- Budaya daerah sebagai sumber pembentukkan identftas dan akar budaya, "
"
Menggunakan pendekatan budaya bangsa dalam-hienyelesaikan masalah^masalah yang-Y
Warta K ota, 21 Oktober 1
Bahasa Daerali
Kurang Perhatian
JAKARTA—BahasadaeraHdian^
kurang mendapat perhatian pemerintah.Tak adanya peihatian pada keueradaan dan perkembangan bahasa
jurusan sastra daerah y^g ada diIINM cara surigguh-sungguh, misaliaya meditutup."Jurusan itu lantas dij^dikan ngua^bahasa daerah yanag b^angsatu denganjurusan bahasa Iiidon^ia kutan'."Pribritas hend^ya dibeiikan
kan'junisan pendidikan bahasa daerah
diperguruantinggi./
sastradaerah," ujamya.Fachmddinju- Bahasa Daei^,"1^Sibarani.
Selain itu, direkomendasikan pula
ga moigatakan,bahwa lahan yaiig ku
daerah,akhimyacenderung 'memati-
. "Selama ini ^umnijurusan sastra
daerah sangat kesulitan mendapatkan
lahanpekerjaan," ujarDrRobotSibarani,Ketim Jurusan SastraDaerah Uni-
yersitas Sumatra Utara, di^sela-sela
Konferensi Bahasa Nusaiit^a di GedungPlanetarium Tanian Ismail Mar-
zuki,Ja^mta,Selasa(19/10).
Kaienanya,sambung Sibarani,mateno/row yang masuk dalamjurusan itu
^jarang bukan mmjaditujuan utama
target pendidikannya,telum lagijika
dlMti^dengankuaUtas."Kiah^w
yang masuksemakin tahiin loan menurun," ujamya. "
Hal^n^pun tegadi pada Jurusan
Sastra Daer^ IKIP Ujungpandang
Uleii Karenanya,papar Fachmddjn, jibkap memahamibudayasetempatse-
menjadijurusan bahasa hidonesia dan
kepada tenaga lulusan Program Studi
rang menyebabkanjuinlah penunatdan
bahwa politik bahasa nasional.yang
mah^iswa yang ingin belajair sastra dimmuskan pada tahun 1975"'perlu
daoah menurun.Bdum lagi,lanjutny^ ditinjaukembali dan disusm ulang lagi.
sikap mental masyarakat yang keba- Terutama dalam kaitannyadengan fcenyakan sama sekali tak menganggap dudukan dan fimgsi bahasalndonesia,
penting bahasa daerah."Buat masya
bahasa daerah dan bahasa asing serta
rakatrnengiiasaiatau tidakbdiasa dae^ pengajaraimya pada sesamajeiiis dan
rah takada untiingmginya,bisa atau ti- jenjang lembaga pendidikan.'
dak sama saja," ^ta Facl^ddini
MehuratSibarani,sangattak adiljuga
Bagi Sibarani,^ditempaticannya jika takbeikembangnya bahasa daerah
orangorang yangbeikoinpoen padabanyakbidang,temtaima yiailg berkenaan
dengan kebudayaan daerah ftmitmempehgaruhi kuantitas dan kuditas pen-
adalah tanggung jawab peiididikan
sekolah danjPus^Pengembangan Ba-
h^a."Prang tua dan keluarga menjadi
ujung tonibakbagaimana antic-anztoya
didil^sastradaerah."Bidang paiiwisa- bersikq)baingga menggimaVan Kaha1acarena ah..."
v
boil, Ogut suping .d.v
rokum, nihT Mana gara
da'e' dqku", lagi..
Tahuri-)1980-an,'
[nya berubah/Ungkapah;
sepe rtr • "Niyee "•
muncul. iahtas:Mstitab
"Memble aje, mending
kece". Bah.kar^ ,.ketika
itu, sempat'^'dibuat
: v.".Nyi; Blorpng aja. "Kan Vda
riasibat Gorbachev yang ebdang
surendang di sana."
. ■:
Anak muda-yang biasa ber-
main internet dan . chatting, dan
kelompok eksekutif muda:dan
mahasisWa, lain lagi istilahnya.
S ebeharnya gejala apanni?
i
^ ■Profesor J amesiDananiava^
seorang Antropolog 'dan pakar
folklbrya'ngfpernah' rheneliti dan
rnembuat ■'Ka mus'B a ha s a^•P roke m,
dalam bukun^a pernaix menyatakan
bahwa bahasa prokem'pada mulanya
12
ad^lah bahasa sandi yang dipakai
penjahat untuk berkbmunikasi agar
tidak diketahui pihakyang berwajib
lab, yang baik dan
di tahun 1960-an. Naitiun lama-
posmo dan para pendukungnya,parole ma-
benapV
Tajpi, thanks to
kelamaan penggunaan bahasa ini
menjadi meluas dan menjadi bahasa
rak dibicarakan secara
pergaulan an.?k muda. Maka, fuhgsinya berubah menjadi.pengidentifikasian jati diri. rKalau gue mau
dibilang gajd; h^m^bisa bahasa
ilmiah, dan dinilai
sama sahnya dengan
langue. Parole k\m
gaul", begitu kira-kira. Kalau '
menurut ilmu sosiolinguistik,
memang, setiap kelompok sosial
pempunyai ujarannya sendiri yang
disebut sosiolek dan dialek.
Menurut Ferdinand de Sous-
tidak berdiri di pinggiran, karena bagi kaum posmo, tidak ada
pusat dan pinggir. De-
ngan. kata lain) pemakai ujaran parole
ada lab bentuk per-
soure,"bapak'jlmu bahasa, ujaran-
lawanan mereka dari keterrihdasan
ujaran semacam itu sangat bersifiat
personal dan susah dipelajari karena
berada di luar gans bakevi. alaran
langue yang selama ini djanggap
pemilik ;kebenaran satu-satiinya.
Penutur bahasa gaul adalah pemberontakan terhadap segala kemapanah -daii aturan baku yang
beku. Dengan begitu, penurut
adalah orang yang kritis dan juga
kreatif dalam memperjuarigkan
identitas dan idenrifikasi jatn diri
mereka.-^
. ^ v
Ngomqng-ngomong, bukainkah
tata iiahasa yang fesmi. 6ila
ujaran bahasa gaul disebut parole,
dan bahasa resmi yang baku disebut
langue, maka para lingiiis s'eyogyanya hanya: berkonsentrasi
pada langue dan tidak perlu niem-
bah^asparo/e,; karenamemang susah
't/dipeiajiri.;^bi sampling dtu,
pdrd/e ;di rii lai lebi h
fendah dari langue^
Terbulctiadanya slogan
"Berbghasa Indonesia-
Soeharto^sud^h sejak lama ber^porole-naJ
Agenda, 30 Oktober 1999
r■
MHA.SA INDONESIA-ISTIIAH
AuHARIJNI
.•preventif:findakan pehg^anah atau pencegahan sebelum
terjadi apa^apa
'
;
' alok^L daua :.pembagianatau penentuan a^u.penyediaan
dana^ :
Coblon: Selama ini iipaya preyen/^pembangunaii kesehatan di
Indonesia kuiang men^pat perhatian.TModel kebyakan program
dan dZo^ost ddna bany'ak diarabkan pada upaya-upaya^peny^-
bubw,penyakit yangjumlahnya sangat kecjl mbanding maiiusia
yang
(dalam berita Univeraitaria,'KaIapiari 7) ■
vr(KR)
Kedaulatan Rakyat, 2 Oktober 1999
KOSAKATA HARI INI
tOSil4.l*
a-
ifatilenium:perhitungantahundalamkelipatanseribu •'*'
:''tan'tangam: hal ateu pfejek yang menggugah tekaiuntuk
meningkatkankemampuan.m'engatasimasalah '
kasiis bahasa;seal,pefkara ataulcondisi khusus yang beru-
rusandenganbahasa
: Contob:Pi^takan Giantq, menjadi ahli bahasa,memasuid
mUenium III ffemih dengan-tontongan karena informastbegitu
mudah'didapatkan, sejumlah kasus 6a/uisa juga benniiritnlan
(dalamUniversitaria,halaibhn7) •
-'.(KRH)
kedaulatan Rakyat, ^ Oktober 1999
Ki^KmiAllilNI
Kedaulatan Rakyat, 5 Oktober 1999
QSAK
delegasi: utusan yang dikihmkee@buahTOrtetAt^
n.s^j^*out!menin^galkaniiub^ahTbi^k^ha'tddak Betiyu'dengahkeputu^ataukfebuakanybngditerapkmK'/^^^
r'-K
'ovOontoh:^Dalam pertmvi^ yeihgdilaksahakan di-TMII Jakarta
;tersebub 40.utusan delegasi beberapa Py sempat melakukan walk
j^Universitaria,hedaman 5)
i -ft//f-* •,!>•'
/
Kedaulatan Rakyat, 6 Oktober 1999
N.--'. V
•, "dimensKiikui^,matra ■
i-
direduksirdikui^gi,(lipotong(untulchaiTgar I • '/
• ad hoc:khusxis(dari bahasa Inggris)
is-.-
.
-
'
(KR)-o.
•, 'Contoh: Memang'ada beberapa dimenai pendidil^yMg tidak
dapatdireduksi dalam kebutuhan ad hoc(ddam Umyeraitaria, ha-
laman ?) •
A' .1'^
■
•
,
Kedaulatan Rakyat, 9 OKtober 1999
'-'ahti klunaks: kemerosotan atau kemuhduran mendadak sam-
pai taraf yang tidak berarti dan amat mengecewakte'^yuga
b^law^andengankemajuanyangtelal^dicapai'sebelumn.yac:!- ;
- wiwntow sudah tidak menjabatlagi, bekas(untukjabatan seseorang) y
L--~. ; '
'•
v- ;
;
Contoh: • Benar-benar anti kUmaks ;ipenantian .-panjang
masyarakat bangsa tarhadap hasil penyelidikan dan penyidikan
kasus ,KKN yang dituduhkan,kepada diri VnanVan Presiden
Kedaulatan Rakyat, 13 Oktober 1999
[" KOSAKATA HARI INI
vwet^:kelompok tanaman dengah afat^at{^tenii-
" pakarfahli
f*''/
-- -■■C'"-
'C ontoht Bahkan akan lebihbaik bila dapat diciptakanmn-
etds baru dengan mutu yang jatih lebih b'aik .'.;'Hal demikian
merupakan tant^gan bagi para pdfeir. terutama bidang pemu.Uaan;tanarnan(dal^Universitaria;halaitm5)
>ci(KR )
K edaulatan R akyat,
Oktober 1999
Kedaulatan ^akyat, I6 Oktober 1999
K(»liaJAHAilim
gerabali:kerajman(tradi6ional)bahaimya hala-
Kedaulatan ^akyat, 2§ Oktober 1999
BAMSA INDONESIA-PEMBINAAN
WISATA BAHASA
asutian Syofyan Zakaria
Bahasa Indonesia yang Balk dan Benar
sesuai dengankaidahbahasa Indonesia. S usunankalimat
SUDAH seringidta rriendengarungkapan "BahasaIn
donesia yang baik dan benar". Dalam dunia pengajaran serta pilihan katanyabetul. J adi, bahasa Indonesiayang
di sekol^,gum-guru menyusun Garis-garis Besarfto- saya gunakan "benar".
A^ tetapi, bahasa yang saya gunakan dalamsituasi
gram Pengajaran(GBP?)yang di daJamnya tercantum
tawar-menawar itu terasa janggal. S aya menggunakan
bahasa yang tidakcocokddamsituasi itu dipasar dan di
Tujuan Instruksional Umum(TTU)pelajaran Bahasa In
donesia. Dalam TIU itu antara lain dicantumkan bahwa
tujuan mata pelajaran bahasa Indonesia di sekolah di-, tempat orang tawar-menawar.'Bahasalndonesia yang
arahkan kepada keterampilan siswa agar dapat menggu- saya gunakan "tjdak baik'/ kareiia dalambahasa per-;
nakan bahasa Indonesia yang baik dan benar,baik secara cakapanketika tawar-mehawar dipasar saya tid^perlu
lisan maiqnin secara teitulis. Penyuluhan bahasaIndonesia. menyusun kalimatdannienggunakanpililmkata seper.
melalui inedia massa'maupun secara tatap muka,selalu tidiatas. ,
Kalimat-kalimat saya sebenamya cukup begini. ^
berpegang kepada''Bahasa Indonesia yang baik dan be
nar" itu.
+"Berapasatukilo, Pak? "' .
-
Apakah bahasa Indonesia yang baik dan benar itu?
.+"-E mmribuboleh? "- .'r . •
+"S aya bell dmkilo saja!" .■
Bahasa Indonesia dikatakan"b^"apabila bahasa yang
-
J a(ii,bahasayang''benar''.belunite,ntu'"baik'".
Dalain sebuahdiskusiilmiah, seorang pembicara beika-
digunakan sesuai dengan situasi pembicaraan,orang yang
berbicara,serta tepat bahasa itu digunakan.
Bahasa Indonesia dikatakan "benar" apabila bahasa ta, "S etelah melihatperbedaan yang signifikan antara
yang digunakan sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia. .kedmpembicara, saya mengajakforuminiimtuk mene-
Kaidah bahasa raenyangkut masalah susunan kalimat tapkan lebih dahuluprinsip-prinsip materi yang akan
(sintaksis), bcntiik kata(morfologi),pilihan kata(diksi),
serta lafalpada bahasa lisan, dan ejaanpada bahasa ter- '
didiskusikan."
•
jr.
i- -!' ,." ,
v
;
, bahasa yang "baik dan benar". Bahasanya "benar" de
tulis.
Dengan demikian, bahasa yang baik dan benar itu se- ngan menggunakan kaidah bahasa yang beri^. J uga ba
lain tetap memperhatikan kaidah bahasa,jugabergan- hasanya "baik" karena sesuai dengan situasi diskusiil-
tung kep^situasi serta tempat pembicaraan itu berlang- • , miah.
-.-v. • •
r' ,v-
. Bagaimana pula bahasa yang diu'capkan orang itd? . ■
sung.
' :
Sebagai contoh,saya pergi ke pasar dan melihat buah . , Besoksaya ke J akarta topiuang s^tidak cukup:Boleh
; V.-.
mangga yang besar dan kuning dijual orang. Saya ter- sayapinjamuangmu?
taiik,dan menaw^ya.Kemudl^teijadilah percak^>an
beriloit.
■+"Berapakahhargamaf}ggainisatuldlogram? ■
.•
. -"S epuluhribu,P^"
Bahasa yang digunakan orang itu'''baik":tetapi "tidak
benar". Ada kata-kara yang kurang, ada kata yang belum
sempurna, dan imbuhan yang dihilangl^ l^gitu wja.
Kaidahbahasa Indonesia tidr^teipenuhi. V '" ■
"
,
+"Bolehkah saya menawamya enam ribu rupiah?■" . . V : S eharusnya dia'beikata;' "Bewfcsoyapergike J akartd,.
tetapiucu^ saya tidal^cidcuprBolehsdy^memmjdm udng-.
: -"Kalaubelibanya