ANALISIS TATA KELOLA SISTEM INFORMASI AKADEMIK DI PERGURUAN TINGGI SWASTA DI KOTA PALEMBANG MENGGUNAKAN COBIT FRAME WORK - Bina Darma e-Journal
ANALISIS TATA KELOLA SISTEM INFORMASI AKADEMIK DI
PERGURUAN TINGGI SWASTA DI KOTA PALEMBANG
MENGGUNAKAN COBIT FRAME WORK
Vivi Sahfitri 1) , Marlindawati 2)1)
Teknik Komputer ,Universitas Bina Darma Jalan Jenderal A.Yani No.12 Palembang email:vsahvitri@yahoo.com
2)
Manajemen Informatika,Universitas Bina Darma Jalan Jenderal A.Yani No.12 Palembang email:marlindawati@mail.binadarma.ac.id
Abstrak – Pengelolaan teknologi informasi merupakan proses dan struktur hubungan yang mengendalikan dan
mengarahkan suatu organisasi perusahaan dalam mencapai tujuan organisasi dengan menambahkan nilai agar
teknologi informasi dan prosesnya dapat diseimbangkan dengan resikonya. Penelitian ini akan menghasilkan
rekomendasi teknologi informasi yang merupakan perkembangan dari teknologi informasi yang berjalan di
organisasi saat ini, guna meningkatkan kinerja dari teknologi informasi layanan akademik yang ada di
perguruan tinggi swasta yang ada di kota Palembang, dimana aktivitas dari layanan akademik tersebut menjadi
tanggung jawab dari unit pelayanan terpadu dari setiap perguruan tinggi. Perancangan teknologi informasi
dalam penelitian ini menggunakan kerangka kerja COBIT (Control Objective For Information and Related
Technology) versi 4.0. Penelitian ini membahas 2 domain dari 4 domain yang terdapat pada COBIT dengan
pembahasan dibatasi pada tingkat control proses saja. Adapun domain yang dipilih adalah domain Deliver and
Support (DS) dan Monitor and Evaluate (ME) yang diperuntukkan membuat rekomendasi pengelolaan teknologi
informasi.Kata Kunci : Cobit, domain Deliver and Support (DS), domain Monitor and Evaluate (ME)
I. PENDAHULUAN
Salah satu kebutuhan yang sangat penting bagi suatu organisasi saat ini adalah Teknologi Informasi (TI), karena dengan adanya teknologi informasi dapat membantu perusahaan dalam meningkatkan efisiensi dan efektifitas dari proses bisnis perusahaan itu sendiri, demikian juga halnya dengan perguruan tinggi. Perguruan tinggi merupakan salah satu instansi yang bergerak pada bidang pendidikan. Dengan demikian agar tercapainya efisiensi dan efektifitas, maka diperlukanlah suatu pengelolaan yang baik dan benar terhadap teknologi informasi yang terdapat dalam perusahaan tersebut sehingga diharapkan nantinya teknologi informasi ini mampu menunjang kesuksesan organisasi perusahaan dalam mencapai tujuan.Berhasilnya tata kelola perusahaan saat ini amat bergantung pada sejauh mana tata kelola dari teknologi informasi yang dilakukan.
Tata kelola teknologi informasi merupakan bagian yang terkait dengan tata kelola perusahaan, dimana teknologi informasi perusahaan berkaitan dengan bagaimana top manajemen dari perusahaan memperoleh keyakinan bahwa Manajer Sistem Informasi (Chief Information Officer) dan organisasi TI dapat memberikan return atau pengembalian berupa value bagi perusahaan.
Pelayanan dalam bidang akademik adalah salah satu aktivitas utama perguruan tinggi yang berfungsi sebagai penyelenggara pendidikan. Dalam melaksanakan pelayanan ini diperlukanlah Teknologi
Informasi yang akan memberikan kemudahan, kecepatan serta kenyamanan sehingga dapat meningkatkan kualitas layanan kepada mahasiswa. Untuk sebagian besar institusi, informasi dan teknologi yang mendukung kegiatan perguruan merupakan aset yang berharga. Perguruan tinggi yang sukses biasanya memahami keuntungan dan kegunaan dari teknologi informasi untuk mendukung kinerja Perguruan tinggi. Perguruan tinggi juga memahami dan mengelola resiko-resiko yang berhubungan, seperti peningkatan pemenuhan pengaturan dengan banyaknya proses bisnis yang secara kritikal bergantung terhadap teknologi informasi.
[1]
Pemanfaatan teknologi informasi pada beberapa perguruan tinggi di kota Palembang terutama di bidang akademik bermanfaat dalam memberikan pendidikan berdasarkan kurikulum yang berbasis kompetensi dan sebagai prasarana penunjang proses bisnis untuk memberikan layanan kepada mahasiswa, dosen dan seluruh staf serta membantu terlaksananya aktivitas di seluruh unit kerja. Untuk itu diperlukanlah pengawasan maupun penilaian terhadap kinerja Teknologi Informasi khususnya system informasi akademik yang digunakan dan evaluasi kinerja system maupun karyawan baik karyawan non TI maupun karyawan TI yang terlibat dalam system informasi akademik tersebut yang mungkin belum dilakukan secara optimal. Karena biasanya pengawasan dan penilaian akan dilakukan apabila terdapat keluhan dari unit kerja mengenai layanan Teknologi Informasi tersebut.
Rekomendasi pengelolaan TI dalam penelitian ini hanya dibatasi pada domain DS (Deliver
1. Pemahaman mengenai tata kelola TI.
[5]
Pengertian tata kelola TI yaitu :Tata kelola TI didefinisikan sebagai tanggungjawab eksekutif dan dewan direktur dan terdiri atas kepemimpinan, struktur organisasi serta proses-proses yang memastikan TI perusahaan mendukung dan memperluas obyektif dan strategi organisasi.
2.2. Tata Kelola TI
Software dan brainware .[4]
Saat ini saat ini teknologi informasi sudah menjadi kebutuhan dasar bagi setiap instansi terutama dalam menjalankan segala aspek aktifitas organisasi. Dalam kaitannya dengan penerapan Teknologi Informasi terdapat tiga elemen yang harus ada, yaitu hardware,
[3]
Teknologi Informasi adalah istilah terhadap berbagai macam hal dan kemampuan yang digunakan dalam pembentukan, penyimpanan, dan penyebaran informasi. Teknologi informasi tidak hanya terbatas pada teknologi komputer (perangkat keras dan perangkat lunak) yang digunakan untuk memproses dan menyimpan informasi, melainkan juga mencakup teknologikomunikasi untuk mengirimkan informasi.
2.1. Teknologi Informasi
3. Pengukuran dan analisis yang membantu nilai kondisi tata kelola yang ada selama ini, yang akan menjadi dasar untuk penetapan sasaran tata kelola TI yang diinginkan.
2. Framework , yaitu kerangka kerja yang digunakan dalam menganalisis tata kelola Teknologi Sistem Informasi yang menggunakan standar COBIT.
Tata kelola Teknologi Sistem Informasi menyangkut beberapa hal yang perlu dipahami agar dapat membantu analisis dan pengembangan solusi. Hal-hal yang perlu diperhatikan untuk membantu pencapaian dalam analisis dan pengembangan Tata Kelola Teknologi Sistem Informasi adalah sebagai berikut :
and Support ) dan ME (Monitor and Evaluate) saja
II. LANDASAN TEORI
Adapun proses pengolahan hasil kuesioner untuk kondisi yang diharapkan sama dengan proses pengolahan hasil kuesioner untuk pengukuran kondisi saat ini.
Penilaian tingkat kematangan control process utama tersebut diperoleh dengan melakukan perhitungan rata-rata semua atribut untuk kondisi saat ini. Melakukan pengukuran maturitas untuk kondisi teknologi informasi terutama layanan Sistem Informasi Akademik di Perguruan Tinggi Swasta sebagai Objek Penelitian. Dengan melakukan kuisioner yang disusun dari komponen tabel matrik atribut kematangan dan juga berdasarkan misi,visi dan tujuan organisasi serta rencana strategis Perguruan Tinggi Swasta yang menjadi Objek Penelitian yang menerangkan tingginya ekspetasi manajemen terhadap proses TI berdasarkan indikator-indikator keberhasilan yang ingin dicapai, sehingga akan didapatkan kondisi yang diharapkan oleh Perguruan Tinggi Tersebut.
wawancara dan observasi pada pihak terkait mengenai pengelolaan teknologi informasi terutama mengenai Sistem Informasi akademik yang terdapat pada Perguruan TInggi Swasta tersebut. Analisis Data dilanjutkan denga Melakukan pengukuran maturitas untuk kondisi teknologi informasi sekarang terutama Sistem Informasi Akademik, dengan melakukan kuesioner yang disusun dari komponen tabel matrik atribut kematangan dan juga berdasarkan observasi pada pihak terkait.
control process utama adalah dengan melakukan
utama di perguruan tinggi swasta yang menjadi objek penelitian. Tahapan dilakukan untuk mendapatkan
control process yang memiliki tingkat kepentingan
Analisis data dilakukan untuk mendapatkan
Penelitian dilakukan dengan observasi lapangan maupun studi literatur terhadap profil, struktur organisasi, strategi bisnis organisasi teknologi informasi dan perancangan strategi teknologi informasi untuk mendapatkan informasi mengenai kondisi tata kelola teknologi informasi dan pengelolaannya yang terdapat pada perguruan tinggi swasta tersebut. Secara ringkas tahapan pelasakaan penelitian yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: 1). Perumusan Masalah, digunakan untuk menentukan pertanyaan pertanyaan yang akan digunakan dalam penelitian.2). Analisis Data, terdiri dari Observasi Lapangan, Studi Literature dan Analisis data yang dilakukan untuk memperoleh control process yang merupakan tingkat kepentingan utama dalam Perguruan tinggi objek penelitian.3) Perancangan Tata Kelola TI, Langkah ini dilakukan untuk melihat gap (kesenjangan) antara kondisi saat ini dan kondisi yang diharapkan. Untuk menghilangkan atau setidaknya memperkecil gap tersebut maka perlu dilakukan langkah-langkah perbaikan berdasarkan matrik atribut maturity dan usulan penerapan tatakelola TI yang dibuat berdasarkan kerangka kerja COBIT.4 Kesimpulan, sebagai tahap akhir dari proses penelitian yang dapat memberikan masukkan pada objek penelitian serta dapat digunakan sebagai literature untuk penelitian selanjutnya.
.[2]
karena diperlukan pengawasan dan pelayanan TI agar dapat dilakukan secara optimal. Sedangkan pembahasan Tata Kelola Teknologi Informasi lebih difokuskan pada management guidelines (pedoman manajemen), dimana nantinya dapat membantu pihak manajemen dalam menyeimbangkan resiko dan pengendalian yang tidak diprediksi oleh lingkungan TI, sedangkan bagi user diharapkan nantinya membantu mendapatkan jaminan atas keamanan dan pengendalian dalam pelayanan TI
Tata kelola TI mencakup area terdiri dari kelima fokus area tata kelola TI, dua diantaranya: value delivery and risk
management merupakan outcome, sedangkan tiga
49.0
[7]
III. PEMBAHASAN 3.1. Karakteristik Responden
Karakteristik responden dalam penelitian ini berdasarkan pada jenis kelamin. Responden Penelitian ini adalah mahasiswa yang menjadi pengguna Sistem Informasi Akademik di Perguruan Tinggi. Pembagian Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 1. Tabel Distribusi Jenis Kelamin
Freq Percent Valid percent Cumulative percent
L
49
49.0
49.0 P
Untuk mencapai manurity (kematangan) tertentu, COBIT menerapkan model manurity untuk mengontrol proses TI, sehingga manajemen dapat mengetahui dimana posisi organisasi sekarang dan diposisi dimana organisasi ingin berada dan posisi manurity sebuah organisasi terkait dengan keberadaan dan kinerja proses IT Governance yang dapat dikategorikan menjadi enam tingkatan, yaitu :1). Nol (0) Non Existent (Tidak ada), 2). Satu (1) Initial
51
51.0 51.0 100.0 Total 100.00 100.0 100.0
Perbedaan karakteristik jenis kelamin responden pada hasil penelitian ini tidak mempengaruhi tujuan dari penelitian.
3.2. Analisis Uji Validitas dan Reliabilitas
Penelitian ini menggunakan kuisioner untuk mengumpulkan data penelitian, dan untuk mengetahui indeks validitas kuisioner tersebut digunakan rumus
product moment correlation dari Pearson. Secara
manual validitas alat ukur diketahui dengan cara mengkorelasikan skor masing-masing item. Validitas atau correlation di nyatakan valid apabila mempunyai nilai corelation r hitung lebih besar dari r standar. Skor r dilihat dari r tabel yang ada pada tabel statistik
.[8]
( Inisialisasi), 3). Dua (2) Repeatable, 4).Tiga (3) Defined ( Ditetapkan), 5). Empat (4) Managed ( diatur), 6). Lima (5) Optimised ( dioptimalisasi).
[6]
lainnya merupakan driver(pendorong): strategic
referensi best business practice yang mencakup keseluruhan proses bisnis organisasi dan memaparkannya dalam struktur aktivitas-aktivitas logis yang dapat dikelola dan dikendalikan secara efektif.
alignment , resource management dan performance measurement.
.[5]
Program TI akan terdiri atas kebijakan, standar dan prosedur. Berikut ini gambar yang menunjukkan fokus area tata kelola Teknologi Informasi :
Gambar 1. Fokus Area Tata kelola TI
[5] 2.3.
COBIT (Control Objective For Information And Related Technology)
COBIT dapat diartikan sebagai tujuan pengendalian untuk informasi dan teknologi terkait dan merupakan standar terbuka untuk pengendalian terhadap teknologi informasi yang dikembangkan dan dipromosikan oleh Institut IT Governance
.[5] COBIT pertama sekali diperkenalkan pada tahun 1996 adalah merupakan alat (tool) yang disiapkan untuk mengatur teknologi informasi (IT Governance tool). COBIT telah dikembangkan sebagai sebuah aplikasi umum dan telah diterima menjadi standar yang baik bagi praktek pengendalian dan keamanan TI yang menyediakan sebuah kerangka kerja bagi pengelola, user, audit sistem informasi, dan pelaksana pengendalian dan keamanan. COBIT menyediakan
Tujuan utama COBIT adalah memberikan kebijaksanaan yang jelas dan latihan yang bagus bagi
and Organize, 2). Acquire and Implement (AI), 3). Deliver and Suport (DS), 4) Monitor and Evaluate (ME).
IT Governance danbagi organisasi di seluruh dunia
untuk membantu manajemen senior untuk memahami dan mengatur risiko – risiko yang berhubungan dengan TI.
[5]
COBIT melakukannya dengan menyediakan kerangka kerja IT Governance dan petunjuk kontrol obyektif yang rinci bagi manajemen, pemilik proses bisnis, pemakai dan auditor.
Pada dasarnya kerangka kerja COBIT terdiri dari 3 tingkat control objectives, yaitu activities dan
tasks , process , domains .Activities dan tasks
merupakan kegiatan rutin yang memiliki konsep daur hidup, sedangkan task merupakan kegiatan yang dilakukan secara terpisah. Selanjutnya kumpulan
activity dan task ini dikelompokan ke dalam proses TI
yang memiliki permasalahan pengelolaan TI yang sama dikelompokan ke dalam domains, yaitu : 1) Plan
Nilai r akan bergantung pada jumlah responden yang ada. Dalam penelitian ini jumlah responden adalah 100 responden, sehingga tingkat korelasi nilai r pada interval kepercayaan 5 % harus lebih besar dari 0,195 . Jika r korelasi di atas 0,195 maka alat ukur bisa dinyatakan valid dan sebaliknya
- – proses di dokumentasikan dan di komunikasikan.
4 DS-5 352 100 3,52
3 DS-3 346 100 3,46
3 ME-3 331 100 3,31
3 ME-2 330 100 3,30
Tabel 5. Hasil kuisioner untuk kondisi saat ini
Proses Jumlah Jawaban Jumlah Responden
Indeks Tingkat model Maturity Domain Deliver and support
DS-1 345 100 3,45
3 DS-2 347 100 3,47
3 DS-4 353 100 3,53
3 Secara Keseluruhan hasil pengolahan
4 DS-6 355 100 3,55
4 DS-7 354 100 3,54
4 DS-8 348 100 3,48
3 DS-9 354 100 3,54
4 DS-10 348 100 3,48
3 DS-11 354 100 3,54
4 DS-12 332 100 3,32
3 ME- 4 341 100 3,41
kuisioner pada domain Deliver and Support (DS) dan Domain Monitor and Evaluate (ME) saat ini (as-is) dapat dilihat dalam tabel berikut: Tabel 6.Hasil pengolahan kuisioner Domain DS dan Domain
3 Monitor & Evaluate (Me) ME-1 340 100 3,40
ME secara keseluruhan saat ini
jika di bawah 0,195 berarti alat ukur dinyatakan tidak valid.
Hasil Uji validitas kuesioner penelitian untuk Domain Monitor and Evaluate (ME) dan Deliver and Support (DS) dapat dilihat dalam tabel berikut ini.
Tabel 2.Analisis Uji validitas domain
Monitor and Evaluate (ME) Domain Indikator Corrected item Monitor and Evaluate ME1 0,964 ME2 0,967
ME3 0,964 ME4 0.968 Tabel 3. Analisis Uji validitas domain DS
Domain Indikator Corrected item Delivery and Support
DS1 0,896 DS2 0,912 DS3 0,896 DS4 0,896 DS5 0,906 DS6 0,913 DS7 0,904 DS8 0,907 DS9 0,897 DS10 0,898 DS11 0,904 DS12 0,896 DS13 0,905
Sedangkan untuk pengujian reliabilitas kuisioner untuk kedua domain tersebut dapat dilihat dalam tabel berikut.
Tabel 4. Hasil Uji Reliabilitas
Nama Variabel Cronbach Alpha Nilai Keterangan Domain (DS) 0,925 0,6000 Reliable Domain (ME) 0,952 0,6000 Reliable
Dari di atas , maka dapat disimpulkan bahwa semua variable nilai cronbach alpha>0,6 dan dinyatakan reliable.
level 3 yaitu Defined (Ditetapkan)artinya Proses
bahwa tingkat kematangan domain DS dan Domain ME saat ini (as-is) secara keseluruhan adalah pada
3 Berdasarakan tabel tersebut dapat dilihat
3 ME 335,5 100 3,36
Proses (Domain) Total Jumlah Jawaban Jumlah Respon den Indeks Tingkat model Maturity DS 345,85 100 3,46
3 DS-13 328 100 3,28
- – proses didokumentasikan dan dikomunikasikan.
3.3. Hasil Pengolahan Data Kuisioner Dengan Cobit Framework Untuk Kondisi Saat Ini (
3 yaitu Defined (Ditetapkan) artinya Proses
Hasil Pengolahan data sebelumnya, memperlihatkan kondisi tata kelola Sistem Informasi Akademik pada perguruan tinggi swasta yang menjadi sampel penelitian saat ini (as-is), maka tabel dibawah ini memperlihatkan hasil pengolahan kuisioner dengan menggunakan 2 domain dalam kerangka kerja COBIT yang di ukur secara sendiri sendiri pada sub domain yang diinginkan untuk menggambarkan kondisi Tata kelola Sistem Informasi Akademik yang diharapkan (to-be).
4
5 DS-4 417 100 4,17
4 DS-3 453 100 4,53
4 DS-2 433 100 4,33
DS-1 435 100 4,35
Indeks Tingkat model Maturity Domain Deliver and support
Proses Jumlah Jawaban Jumlah Responden
Tabel 6. Hasil Kuisioner Untuk Kondisi Yang diharapkan (to-be)
3.4. Hasil Pengolahan Data Kuisioner Dengan Cobit Framework Untuk Kondisi Yang Diharapkan ( To-Be)
fakta bahwa pada kondisi saat ini (as-is) untuk sub domain ME1, ME2, ME3 dan ME4 berada pada tingkat kematangan level
As-Is)
Berdasarkan Hasil pada tabel 5 dibawah ini, maka dapat disimpulkan bahwa Hasil olahan data kuisoner untuk masing masing sub domain pada
Domain Deliver and Support (DS) dapat diperoleh
fakta bahwa, pada saat ini (as-is) sub domain DS1, DS2, DS3, DS8, DS10, DS12, DS13 pada domain
Deliver and Support (DS) berada pada tingkat
kematangan level 3 yaitu Defined (Ditetapkan) artinya Proses
- – proses didokumentasikan dan dikomunikasikan. Sedangkan pada sub domain DS4, DS5, DS6, DS7, DS9, dan DS1 pada Domain Deliver
and Support (DS) tingkat kematangan berada level 4 yaitu Managed (Diatur) yang artinya Proses-proses
dimonitor dan diukur. Sedangkan hasil olahan data kuisoner untuk masing - masing sub domain pada
Domain Monitor and Evaluate (ME ) dapat diperoleh
DS-5 424 100 4,24
4 DS-6 426 100 4,26
4 Tabel 7.Hasil pengolahan kuisioner DomainDS dan DS-7 431 100 4,31
4 Domaian ME secara keselurahan DS-8 443 100 4,43
4 Proses Total Jumlah Indeks Tingkat DS-9 454 100 4,54
5 Domain Jumlah Responden model Jawaban Maturit
DS-10 432 100 4,32
4 y
DS-11 445 100 4,45
4 DS 436,62 100 4,37
4 DS-12 439 100 4,39
4 ME 454,50 100 4,55
5 DS-13 444 100 4,44
4 Monitor & Evaluate (Me)
Berdasarakan tabel tersebut dapat dilihat
ME-1 465 100 4,65
5 ME-2 454 100 4,54
5
bahwa tingkat kematangan domain DS dan Domain
ME-3 447 100 4,47
4 ME untuk kondisi yang diharapkan (to-be) secara ME- 4 452 100 4,52
5
keseluruhan adalah pada level 4 yaitu Defined
- – (Ditetapkan)artinya Proses proses
Tabel di atas menunjukan hasil bahwa pengolahan didokumentasikan dan dikomunikasikan pada domain data kuisoner untuk masing-masing sub domain pada
DS, hal ini menunjukkan bahwa bahwa perguruan
Domain Deliver and Support (DS) dapat diperoleh
tinggi
- – perguruan tinggi tersebut telah melalukan fakta bahwa, pada pada kondisi yang diharapkan (to- monitoring atau memonitor dan mengukur
be) untuk domain Deliver and Support (DS) untuk
pemenuhan proses menggunakan suatu tindakan masing masing sub domain berada pada tingkat dimana proses-proses yang muncul tidak dapat bekerja kematangan level 4 yaitu Managed (diatur) artinya secara efektif. Sedangkan untuk domain ME untuk
Proses-proses dimonitor dan diukur untuk DS1, DS2, kondisi yang diharapkan (to-be) berada pada level DS4, DS5, DS6, DS7, DS8, DS9, DS10, DS11, DS12,
kematangan tingkat 5 yang artinya Praktek-praktek
DS13, Sedangkan pada sub domain DS3 tingkat terbaik diikuti dan bersifat otomatis. kematangan berada level
5 Optimised
Berkaitan dengan hasil yang diperoleh dalam
(Dioptimalisasi) yang artinya Praktek-praktek terbaik
penelitian, yang mendapatkan fakta tentang kondisi diikuti dan bersifat otomatis. Level ini adalah level tata kelola Sistem Informasi Akademik Di perguruan tertinggi dalan skala indeks tingkat kematangan Tinggi swasta di kota Palembang dengan
(maturity level) dalam kerangka kerja COBIT. Dalam menggunakan Kerangka kerja COBIT pada kondisi level ini artinya tata kelola Sistem Informasi saat ini dan kondisi yang diharapkan dapat dilihat Akademik di perguruan tinggi
- – perguruan tinggi pada tabel dan grafik rekapitulasi di bawah ini.
tersebut proses proses yang ada telah disusun ke dalam bentuk praktek-praktek terbaik, berdasarkan Tabel 8. Tabel perbandingan tingkat Maturity pada hasil dari improvement yang berkelanjutan dengan setiap atribut dalam Domain memodelkan maturity dengan perusahaan lain. IT
PROSES AS-IS TO-BE
untuk otomatisasi aliran kerja telah terintegrasi,
3
4 DS1
meyediakan tools untuk meningkatkan kualitas dan
DS2
3
4
efektifitas, serta membuat perusahaan cepat untuk
DS3
3
5 beradaptasi. DS4
4
4 DS5
4
4 Sedangkan hasil olahan data kuisoner untuk DS6
4
4
masing- masing sub domain pada Domain Monitor
DS7
4
4 and Evaluate (ME ) dapat diperoleh fakta bahwa
DS8
3
4
pada kondisi yang diharapkan (to-be) domain
DS9
4
5 Monitor and Evaluate (ME) berada pada level 4 yaitu DS10
3
4 Managed (diatur) artinya Proses-proses dimonitor DS11
4
4 DS12
3
4
dan diukur untuk sub domain ME3, hal ini
DS13
3
4
menunjukan bahwa perguruan tinggi
- – perguruan
ME1
3
5
tinggi tersebut telah melaluka monitoring atau
ME2
3
5
memonitor dan mengukur pemenuhan proses
ME3
3
4
menggunakan suatu tindakan dimana proses-proses ME4
3
5 yang muncul tidak dapat bekerja secara efektir.
Sedangkan untuk sub domain ME1, ME2, Me4.tingkat kematangan pada level 5 Optimised
(Dioptimalisasi) yang artinya Praktek-praktek terbaik diikuti dan bersifat otomatis.
Secara Keseluruhan hasil pengolahan kuisioner pada domain Deliver and Support (DS) dan Domain
Monitor and Evaluate (ME) pada kondisi yang
diharapkan (to-be)dapat dilihat dalam tabel berikut :
Gambar 2.Representasi Perbandingan tingkat kematangan masing masing atribut pada domain DS dan ME kondisi saat ini (as-is) dan kondisi yang diharapkan (to-be)
Strategi perbaikan yang dapat dilakukan untuk menuju pada level tingkat kematangan yang diinginkan pada dua domain penelitian yaitu domain
1. Berdasarkan uji Reliabilitas dan validitas maka dapat disimpulkan bahwa alat ukur penelitian atau instrumen penelitian dinyatakan reliabel dan valid sehingga dapat dipergunakan sebagai instrumen penelitian untuk mendapatkan data primer dari responden.
Berdasarkan hasil pembahasan dan analisa yang telah dilakukan serta sesuai dengan maksud dan tujuan penelitian, maka diambil kesimpulan sebagai berikut :
IV.KESIMPULAN
Gambar 3. Diagram rising star kondisi as-is dan to-be pada domain DS dan ME
adalah sebagai berikut : Proses perbaikan dilakukan secara bertahap untuk mencapai tingkat kematangan yang diinginkan. Tingkat kematangan level 4 (managed/diatur) untuk domaindeliver and support untuk kondisi yang diharapkan dan tingkat kematangan level 5 (optimised/dioptimasi) untuk domain Monitor and evaluate. Srategi perbaikan dapat dilihat dari diagram rising star berikut :
Deliver and support dan domain Monitor and evaluate
3.5. STRATEGI PERBAIKAN
Berdasarkan tabel dan grafik diatas dapat di simpulkan bahwa pada kondisi saat ini (as-is) tingkat kematangan setiap atribut dalam masing masing domain berada pada level 3 dan level 4. Tingkat kematangan Level 3 yaitu defined (ditetapkan). Hal ini dapat memiliki arti bahwa Perguruan tinggi pada dasarnya sudah memahami kebutuhan akan manajeman data yang perlu dilakukan antar unit kerja yang ada dalam Perguruan tinggi, dimana tanggung jawab terhadap manajemen data tersebut sudah ditetapkan kepada unit yang bertanggung jawab untuk melakukan pengolahan dan manajemen data. Dalam Tingkat kematangan level 3 ini juga mengindikasikan bahwa dalam tata kelola sistem informasi akademik di perguruan tinggi perguruan tinggi tersebut sudah terdapat standar prosedure yang berhubungan dengan manajemen data, penggunaan alat bantu (tools) serta pengawasan atau control terhadap pelaksanaan atribut dalam domain Deliver and support dan Monitor and
berjarak terlalu jauh. Hal ini di mungkinkan karena Perguruan tinggi swasta yang menjadi objek penelitian telah memiliki sistem informasi akademik yang cukup baik dalam nmembantu proses akademik yang ada dalam perguruan tinggi. Proses proses akademik yang berhubungan dengan sistem informasi akademik pada perguruan tinggi telah dilakukan dengan cukup baik, sehingga kondisi yang ada sekarang hanya membutuhkan sedikit perbaikan untuk mencapai kondisi yang diharapkan pada level tertinggi pada tingkat kematangan dalam tata kelola sistem informasi akademik di perguruan tinggi perguruan tinggi tersebut.
evaluate. Kesenjangan atau gap yang terjadi tidak
tingkat kematangan yang ditetapkan sebagai acuan atau yang diharapkan (to-be) dalam tata kelola sistem informasi akademik pada perguruan tinggi swasta di kota palembang diidentifikasikan pada level 4 pada domain deliver and support dan pada level 5 pada domain level 5 pada domaian monitor and
support maupun monitor and evaluate.Sedangkan
Berdasarkan hasil analisis tingkat kematangan tata kelola Sistem Informasi Akademik pada perguruan tinggi swasta di Kota Palembang saat ini (as-is), maka dapat diketahui bahwa tingkat kematangan tersebut diidentifikasikan berada pada level 3 pada semua proses baik domain delivery and
memiliki arti Managed (diatur). Pada level ini dapat diartikan bahwa program program yang dimiliki perguruan tinggi sudah dilaksanakan dengan terpadu dan terukur. Program program tersebut merupakan salah satu hal yang menjadi pertimbangan dalam meningkatkan tata kelola Sistem Informasi Akademik yang digunakan oleh perguruan tinggi perguruan tinggi tersebut. Pelaksanaan program program yang berhubungan dengan tata kelola Sistem Informasi akademik selalu dilakukan pengkajian ulang untuk setiap program atau proses yang telah dilaksanakan secara teratur dan terjadwal serta selalu dilakukan perbaikan serta pembaharuan terhadap program program yang masih belum sempurna dalam pelaksanaannya.
evaluate. Sedangkan tingkat kematangan level 4
3.5. ANALISIS KESENJANGAN
- – proses didokumentasikan dan dikomunikasikan dan level 4 yaitu Managed (Diatur) yang artinya Proses- proses dimonitor dan diukur.
Implementation Guide 2 nd.
Tinggi di Indonesia dalam Transisi Perguruan Tiggi Era Industrialisasi ke Era Informasi. Yogyakarta : Universitas Atmajaya 1997. [2] Saptadi,N. Tri Evaluasi Implementasi Teknologi
Informasi Pada Rumah Sakit Bethesda Yogyakarta Menggunakan Cobit Framework dan Expert Choice. Yogyakarta. Universitas Gajah Mada.
[3] Martin, E.W., dkk (2002), Managing Information Technology, 4th Edition. New Jersey : Prentice Hall.
[4] Nasution, (2004), Pengenalan Sistem Informasi, Andi Offset Yogyakarta
[5] [6]
IT Governance Institute (2007), IT Governance
- –proses di dokumentasikan dan di komunikasikan .
- – A Management Guide . Ebook.
Karunika Jakarta. Universitas Terbuka.
Untuk Strategi Keunggulan Bersaing Industri di Perguruan Tinggi. Makalah Seminar Perguruan
IT Governance Intitute 920050 COBIT 4.0 Control Objectiveness Management . [7] IT Governance based on CobiT® 4.0
Biodata Penulis Vivi Sahfitri ,memperoleh gelar Sarjana Komputer
- – proses didokumentasikan dan dikomunikasikan dan level 4 yaitu Managed (Diatur) yang artinya Proses- proses dimonitor dan diukur dan level 5 Optimised
(S.Kom), Jurusan Teknik Informatika Universitas Bina Darma Palembang, lulus tahun 2001. Memperoleh gelar Magister Manajemen konsentrasi Manajemen Sistem Informasi (M.M) Program Pasca Sarjana Magister Manajemen Universitas Bina Darma Palembang , lulus tahun 2006. Saat ini menjadi Dosen PNSDpk Kopertis Wilayah II palembang pada Universitas Bina Darma Palembang.
Marlindawati, memperoleh gelar Sarjana Komputer
(S.Kom) Jurusan Manajemen Informatika Universitas Guna Darma, lulus tahun 1996. Memperoleh Gelas Magister Komputer (M.Kom) konsentrasi Software
Engineering program Pasca Sarjana Universitas Bina
Darma Palembang, lulus tahun 2011. Saat ini menjadi dosen Yayasan pada Universitas Bina Darma Palembang.
[8] Manase Malo, 1995. Metode Penelitian Sosial.
(to-be) berada pada level 4 yaitu Managed (diatur) artinya Proses-proses dimonitor dan diukur dan level 5 Optimised (Dioptimalisasi) yang artinya praktek-praktek terbaik diikuti dan bersifat otomatis.
[1] Siswanto. Memanfaatkan Teknologi Informasi
berada pada level 3 yaitu Defined (Ditetapkan) artinya Proses
2. Tingkat kematangan ( maturity level ) untuk pengukuran pada masing masing sub domain pada domain Deliver and support (DS) dan domain
Monitor and evaluate (ME) untuk pengukuran
kondisi saat ini (as-is) berada pada level level 3
yaitu Defined (Ditetapkan) artinya Proses
3. Maturity level untuk pengukuran secara keseluruhan pada setiap domain yaitu domaian
deliver and support (DS) dan domaian Monitor and evaluate (ME) untuk kondisi saat ini (as- is)
4. Tingkat kematangan ( maturity level ) untuk pengukuran pada masing masing sub domain pada domain Deliver and support (DS) dan domain
deliver and support (DS) dan domaian Monitor and evaluate (ME) untuk kondisi yang diharapka
Monitor and evaluate (ME) untuk pengukuran
kondisi yang diharapkan (to-be) berada pada level
level level 4 yaitu Managed (diatur) artinya
Proses-proses dimonitor dan diuku3 yaitu Defined
(Ditetapkan) artinya Proses
(Dioptimalisasi ) yang artinya Praktek-praktek terbaik diikuti dan bersifat otomatis.
5. Maturity level untuk pengukuran secara keseluruhan pada setiap domain yaitu domaian